anchor
stringlengths 140
4.36k
| positive
stringlengths 237
4.36k
| negative
stringlengths 241
4.16k
|
---|---|---|
Judul: Species Composition and Vegetation Structure of Lowland Forest in Pulau Rambut Wildlife Reserve, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta
Abstrak: Hutan dataran rendah perlu diteliti struktur dan komposisinya karena memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Analisis vegetasi ditujukan untuk mengetahui komposisi jenis dan struktur vegetasi hutan dataran rendah Suaka Margasatwa Pulau Rambut. Analisis vegetasi dilakukan dengan metode jalur dan garis berpetak dengan luasan yang diamati sebesar 20.000 m2 dengan jumlah jalur pengamatan 10 jalur dengan ukuran 20 m x100 m. Data vegetasi yang diperoleh diolah untuk mendapatkan Indeks Nilai Penting (INP), Indeks Keanekaragaman Jenis Tumbuhan, Indeks Dominansi Jenis, Indeks Kekayaan Jenis dan Indeks Kemerataan Jenis. Pengambilan data abiotik seperti intensitas cahaya, ketinggian, kelerengan, suhu basah dan kering, kelembaban relatif, pH tanah, Kapasitas Tukar Kation tanah, dan tekstur tanah. Tumbuhan penyusun di lokasi penelitian terdapat 15 jenis. Kedoya mendominasi pada tingkat pohon, mengkudu mendominasi pada tingkat tiang, jeruk kingkit mendominasi pada tingkat pancang, dan kedoya medominasi pada tingkat semai. Nilai kerapatan tertinggi terdapat pada tingkat pertumbuhan semai sebesar 900500 individu ha-1 sehingga menghasilkan kurva “J” terbalik baik dalam struktur vertikal maupun horizontal.
Keyword: Faktor Abiotik, Indeks Nilai Penting, Komposisi Jenis, Struktur Vegetasi, Abiotic factor, importance value index, lowland forest, species composition, vegetation structure
|
Judul: Composition and Vegetation Structure after Fire in the Peat Hydrologycal Unit (PHU) Meranti Island, Riau
Abstrak: Kebakaran berdampak pada perubahan komposisi jenis penyusun hutan, terutama pada hutan gambut yang memiliki ekosistem unik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komposisi jenis di lahan pasca kebakaran pada perbedaan tahun kebakaran serta frekuensi kebakaran. Identifikasi area bekas kebakaran memanfaatkan indeks Normalized Burn Ratio (NBR) dan nilai difference Normalized Burn Ratio (dNBR). Data hotspot MODIS digunakan sebagai data pendukung area kebakaran serta dimanfaatkan sebagai penentuan periode kebakaran. Penelitian dilakukan di Kepulauan Meranti, Riau dengan pengumpulan data di lapangan menggunakan teknik purposive sampling pada kondisi hutan pasca kebakaran tahun 2014, 2018 dan 2019, serta 2020. Keanekaragaman jenis pada lahan pasca kebakaran tahun 2014 ditemukan 10 spesies, pada lahan pasca kebakaran keterulangan 2018 dan 2019 diperoleh 9 spesies, sedangkan pada lahan pasca kebakaran tahun 2020 ditemukan 7 spesies. Hasil suksesi pasca kebakaran hanya mencapai tingkat permudaan pancang. Tingkat tiang dan pohon yang ditemukan merupakan individu yang tahan terhadap kebakaran dan bukan merupakan hasil suksesi. Disisi lain, Asplenium sp. merupakan spesies tingkat tumbuhan bawah yang mendominasi di seluruh petak contoh.
Keyword: hotspot, kebakaran, lahan gambut, NBR, suksesi
|
Judul: Pengembangan Modul Penjualan untuk Meningkatkan Performa Penjualan Proses Bisnis Maklun di PT Sukaraja Pangan Utama
Abstrak: PT SPU has not yet adopted an ERP system in its sales process, resulting in a perceived lack of efficiency in its contract manufacturing business. This project is designed to strengthen and enhance sales performance in the contract manufacturing business process and create a sales module that ensures data integration and ready-to-use business process automation. The approach used in this project is design engineering, applying the stages of engineering design. The input from these stages consists of sales issues, resulting in the output of sales module development. The module development is based on user requirements and requirement engineering. Data integration is developed using use cases and Conceptual Data Model (CDM), while business process automation is achieved through mathematical formulation. Additionally, the sales module ensures aspects of security, usability, performance, and availability in its use. After going through evaluation and validation stages, it is concluded that this project successfully strengthened and improved sales performance 22.5 times faster in the existing sales process at PT SPU. The sales module is ready for implementation, and Standard Operating Procedure (SOP) has been prepared for use., PT SPU belum mengadopsi sistem ERP dalam proses penjualan mereka, sehingga efisiensi dalam menjalankan bisnis maklon masih dianggap kurang. Proyek ini didesain untuk memperkuat dan meningkatkan performa penjualan dalam proses bisnis maklon, serta menciptakan modul penjualan yang menjamin integrasi data dan otomatisasi proses bisnis yang siap digunakan. Pendekatan yang digunakan dalam proyek ini adalah design engineering dengan menerapkan tahapan desain keteknikan. Adapun masukan dari tahapan ini berupa permasalahan penjualan yang menghasilkan keluaran berupa pengembangan modul penjualan. Pengembangan modul didasarkan pada user requirement dan requirement engineering. Integrasi data dikembangkan dengan menggunakan use case dan Conceptual Data Model (CDM) serta otomatisasi proses bisnis dilakukan dengan bantuan formulasi matematika. Selain itu, modul penjualan juga mampu menjamin aspek keamanan, kegunaan, performa, dan ketersediaan dalam penggunaannya. Setelah melakukan tahapan evaluasi dan validasi, disimpulkan bahwa proyek ini berhasil memperkuat dan meningkatkan performa penjualan 22,5 kali lebih cepat dalam proses penjualan yang ada di PT SPU sekarang. Modul penjualan siap untuk diimplementasikan dan telah disusun Standard Operating Procedure (SOP) untuk penggunaannya.
Keyword: contract manufacturing, development, module, sales, performance
|
Judul: Hubungan Pola Penguasaan Sumber Daya Rumah Tangga Dengan Ketahanan Pangan Di Desa Bungku, Jambi
Abstrak: Pemberian ruang seluas-luasnya kepada komoditas tanaman untuk industri telah menyingkirkan tanaman-tanaman pangan dari lahannya sendiri. Hal ini menyebabkan perubahan aktivitas nafkah dan ketahanan pangan khususnya pada komunitas suku asli yaitu Suku Anak Dalam (SAD) di Jambi. Sehubungan dengan hal ini, maka tujuan penelitian adalah: (1) mengidentifikasi karakteristik rumah tangga masyarakat berdasarkan etnisitas; (2) mengidentifikasi ketahanan pangan rumah tangga masyarakat; dan (3) menganalisis pola penguasaan sumber daya rumah tangga dan hubungannya terhadap ketahanan pangan rumah tangga. Hasil penelitian menunjukkan masyarakat Desa Bungku yang terbagi menjadi tiga golongan, yaitu (1) SAD; (2) SAD-semendo; dan (3) etnis pendatang memiliki keberagaman dalam ketahanan pangan rumah tangga. Ketahanan pangan rumah tangga pada masyarakat Bungku relatif sudah tahan pangan, namun masih ada 18,2 % yang rawan pangan. Faktor yang memiliki kecenderungan pengaruh terhadap ketahanan pangan rumah tangga adalah besarnya kepemilikan luas lahan, tingkat kekayaan, tingkat pendidikan, pemilikan tabungan, tingkat pendapatan dan tingkat jaringan sosial.
Keyword: ketahanan pangan, pola penguasaan sumberdaya, Suku Anak Dalam (SAD) Jambi
|
Judul: Hubungan intensitas kerawanan pangan rumah tangga dengan tingkat kecukupan gizi rumah tangga dan status gizi balita: Studi kasus di Kecamatan Cimanuk dan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Banten
Abstrak: Ketahanan pangan adalah kondisi pemenuhan kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari persediaan pangan yang cukup, baik jumlah dan mutunya, aman, merata, dan terjangkau (BKP 2003). Beberapa hasil kajian menunjukkan persediaan pangan yang cukup secara nasional terbukti tidak menjamin perwujudan ketahanan pangan pada tingkat wilayah (regional), Rumah tangga atau individu. Menurut UNDP China (2001) penyebab utama keseringan kerawanan pangan adalah terbatasnya pendapatan atau kemiskinan. Rumah tangga rawan pangan cenderung mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan yang bergizi. Terjadinya peningkatan intensitas kerawanan pangan rumah tangga diduga mempengaruhi tingkat kecukupan energi dan zat gizi lainnya serta status gizi balita. Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan intensitas kerawanan pangan rumah tangga dengan tingkat kecukupan gizi rumah tangga dan status gizi balita pada rumah tangga di kecamatan tahan pangan dan kecamatan rawan pangan. Adapun tujuan khususnya adalah (1) Mengetahui karakteristik rumah tangga yang meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, besar rumah tangga, dan pengeluaran rumah tangga, (2) Menganalisis tingkat intensitas kerawanan pangan rumah tangga, (3) Menganalisis konsumsi pangan, tingkat kecukupan energi dan tingkat kecukupan zat gizi rumah tangga, (4) Menganalisis status gizi balita, (5) Menganalisis hubungan antara tingkat intensitas kerawanan pangan rumah tangga dengan tingkat kecukupan energi dan zat gizi rumah tangga, dan (6) Menganalisis hubungan antara tingkat intensitas kerawanan pangan rumah tangga dengan status gizi balita. Penelitian ini merupakan salah satu bagian dari penelitian dengan judul Kajian Model Program Peningkatan Ketahanan Pangan Rumah tangga yang Terintegrasi dengan Pengentasan Kemiskinan pada Dua Tipologi Wilayah di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Desain penelitian adalah Cross Sectional Study (pengumpulan informasi dalam satu kali survei). Penelitian dilaksanakan mulai akhir bulan Juli sampai dengan pertengahan bulan Agustus 2009, di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposif yakni dua desa yang mewakili tipologi tahan pangan dan dua desa yang mewakili tipologi rawan pangan, kemudian dipilih rumah tangga yang memiliki anak balita dari dua tipologi tersebut. Sebanyak 35 Rumah tangga dipilih dari dua desa yang mewakili tipologi tahan pangan dan rawan pangan. Jumlah rumah tangga keseluruhan dalam penelitian adalah 70 rumah tangga. Rumah tangga diambil secara purposive dengan syarat rumah tangga memiliki balita, mendapat program pengentasan kemiskinan dan bersedia diwawancarai. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Pengambilan data primer dilakukan melalui wawancara langsung menggunakan kuesioner. Jenis data primer yang dikumpulkan antara lain karakteristik rumah tangga (umur, pendidikan, pekerjaan, besar rumah tangga, dan pengeluaran rumah tangga), jenis kelamin, berat badan dan umur balita. Data intensitas kerawanan pangan rumah tangga diperoleh dengan merupakan indikator ketahanan pangan rumah tangga modifikasi dari Kuesioner Qualitative Measure of Food Insecurity and Hunger Module (Kennedy 2002). Data kebiasaan makan iv rumah tangga yang meliputi jenis, berat dan frekuensi pangan dalam satu minggu diperoleh menggunakan Food Frequencies Questionnaire (FFQ). Data sekunder yang dikumpulkan meliputi profil Kecamatan Cimanuk (Desa Kupahandap dan Kadumadang) dan Kecamatan Pagelaran (Desa Bulagor dan Montor) serta data rumah tangga balita yang mendapatkan program ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan. Data karakteristik rumah tangga, intensitas kerawanan pangan dan konsumsi zat gizi Rumah tangga, dan status gizi balita dianalisis secara deskriptif. Hubungan antar variabel dianalisis dengan menggunakan Uji Korelasi Pearson.
Keyword: Intensity, Food-insecure, Household, Children under the age of five years, Nutrition sufficiency, Nutritional status
|
Judul: Physical Caracterutie of Lipstick Using Beeswax at Different Concentrations.
Abstrak: Lipstick is one of the cosmetic base as pigment dispertion on fat. Lipstick is used to colour lips with artistic touch so it can grown up estetic in order to colouring face. Purpose of the lipstick beside for decorative effect, it can protect lips from weather influence and dirty air too. Lipstick formulation use from base, perfume, antioxidant and pigment. Base can grouping became oil, fat and wax. Commonly waxes to use for lipstick are carnauba wax, candelilla wax and ozokerite wax. Beeswax which has been extraction from the comb of the hive is often contaminated by other substances. Therefore, beeswax usually melted, filtered also bleached in order to get lipstick that have good shine and physic characteristic. The objective of this research is to seen function influence of beeswax which bleached by 1.5% activated charcoal at 15%, 25%, 35% and 45% concentrations on lipstick quality resulted.
Keyword:
|
Judul: Sifat Fisis Balok Kecil Meranti terserang Rayap.
Abstrak: Di Indonesia, rayap tanah dari spesies Coptotermes curvignathus Holmgren telah menarik perhatian selama bertahun-tahun karena peranannya sebagai serangga perusak kayu. Serangan spesies rayap ini pada kayu bangunan telah menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Namun, pola kerusakan serta sifat fisis kayu yang terserang rayap tersebut belum dilaporkan secara luas. Suatu penelitian laboratoris telah dilakukan unuk mendeskripsikan pola kerusakan dan sifat fisis kayu meranti (Shorea spp) yang terserang rayap tanah C. curvignathus. Contoh uji dipaparkan selama 3, 6, dan 9 minggu terhadap koloni C. curvignathus yang dibiakkan di laboratorium. Karakteristik pola kerusakan contoh uji diamati secara visual, sedangkan derajat serangan rayap dievaluasi dengan American Society for Testing Materials (ASTM) Standard D3345 2017. Pilodyn Wood Tester digunakan untuk mengukur kerapatan contoh uji melalui prosedur penembakan pin pada semua permukaan contoh uji yang bersentuhan dengan tanah. Kehilangan berat, kerapatan, dan berat jenis contoh uji setelah pemaparan juga diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serangan rayap diawali dengan pembentukan liang kembara pada permukaan contoh uji, tahap berikutnya rayap membuat lubang masuk (entry hole) berdiameter 1 mm pada contoh uji tersebut. Pada permukaan kayu terserang rayap terdapat liang-liang gerek dengan panjang bervariasi. Liang gerek ini menyerupai terowongan pipih panjang yang cenderung mengikuti arah serat kayu. Permukaan liang gerek bersih, tidak terdapat pelapukan dan sisa-sisa tanah. Berdasarkan uji penetrasi pin menggunakan Pilodyn Wood Tester, kerapatan dan berat jenis laju penurunan berat jenis dan kerapatan contoh uji yang dipaparkan selama 3, 6, dan 9 minggu memiliki tren yang serupa. Penetrasi pin dapat digunakan sebagai parameter untuk menentukan sifat fisis kayu berupa kehilangan berat, kerapatan, dan berat jenis.
Keyword: Coptotermes curvignathus Holmgren, kayu meranti, liang gerek, penetrasi pin, uji non destruktif
|
Judul: Pengujian Efikasi Bifenthrin Sebagai Bahan Pengawet Kayu Lapis Terhadap Serangan Rayap Tanah Coptotermes curvignathus Holmgren di Lapangan
Abstrak: Kayu lapis bagi masyarakat Indonesia sudah sangat dikenal dan banyak dimanfaatkan dalam berbagai keperluan. Pemakaian kayu lapis sebagai bahan bangunan dan aksesorisnya seperti daun pintu, jendela, perlcngkapan interior rurnah tangga banyak dijumpai pad a bangunan rumah di Indonesia. Namun penggunaan kayu lapis sebagai bahan bangunan mengalami an cam an yang cukup serius oIeh serangan organisme perusak kayu karena sebagian besar produk kayu lapis di Indonesia menggunakan kayu dengan kelas awet rendah. Sementara itu rayap tanah merupakan salah saru organismc perusak yang menimbulkan kerugian cukup besar bagi manllsia. Oi Amerika Serikat sekitar 80 % bangunan diserang oleh rayap tanah dan biaya yang dikeluarkan tiap tahunnya untuk mengendalikan serangga tersebut mencapai US $ 1,5 milyar (Robertson dan Su, 1995 dalam Husni, 1999). Sementara itu di Australia kerugian akibat serangan rayap ditaksir mencapai US $ 6 juta tiap tahun, sedangkan di Hawai mencapai US $ 1 juta tiap tahun. Menurut Rahmawati (1996) kerugian akibat serangan rayap pada bangunan gedung di Indonesia pada tahun 2000 diperkirakan mellcapai Rp. 2,4 triliun. Perkiraan kerugian yang ditimbulkan oleh serangan rayap sangat besar bila dibandingkan dengan upaya pengawetan yang dapat meningkatkan umur pakai (service live) dad prod uk kayu. Oleh karena itu pengawetan kayu Japis dengan tujuan untuk meningkatkan umur pakai kayu Japis dengan sifat fisis - mekanis sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) rnerupakan salah satu upaya untuk menghadapi tantangan tersebut. Sebuah pellelitian telah dilakukan untuk mengetahui keampuhan senyawa bifenthrin sebagai bahan pengawet kayu lapis terhadap serangan rayap tanah Coptotermes curvignalhus Holmgren di lapangan. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi upaya pengembangan teknologi pengawetan kayu lapis dan dapat diandalkan dalam mencegah serangan rayap tallah terhadap kayu lapis dengan syarat tidak mempengaruhi sifat fisis - mekanis kayu lapis yang telah diawetkan. Kayu lapis dibuat lima lapis dari lembaran fink kayu pinus dengan tebal core 3 mm, tebal face, back dan cross band 1,5 !TIm. Senyawa bifenthrin dengan dosis 0 g.ailm3 (sebagai kontrol), 5 g.ailrn3 , 1 0 g.ailm3 , 20g.ai/m3 , 30 g.ailm3 dan 40 g.ai/m3 , dicampurkan dalam perekat campuran yang menggunakan base urea formaldehida. Perekat dilaburkan sebanyak 300 glm' kemudian di kempa dingin selama II menit dan kempa panas dengan suhu 140 'c dan tekanan 1000 kPa selama 10 men it. Pengujian sifat fisis - mekanis kayu lapis dilakukan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI-O 1-2074-1990). Sedangkan pengujian efikasi bah an pengawet dilakukan dengan metode yang dikembangkan oleh Forest Product Laboraty, USDA (1967). HasH penelitian menunjukkan bahwa penambahan senyawa bifenthrin sebagai bahan pengawet kayu lapis yang dicampurkan dengan perekat (glueline treatmetnt) memiliki nilai keteguhan rekat, modulus elastisitas (MOE), keteguhan lentur (MOR), keteguhan tekan dan kadar air yang sesuai dengan persyaratan SNI, baik untuk kayu lapis penggunaan umum maupun untuk kayu lapis struktural. Sidik ragam terhadap perlakuan menunjukkan bahwa pemberian senyawa bifenthrin tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap keteguhan rekat kayu lapis, kadar air, kerapatan, stabililsasi dimensi kayu lapis, modulus elastisitas (MOE), keteguhan lentUf (MOR) dan keteguhan tekan kayu lapis. Pengamatan efikasi dilapangan menunjukkan bahwa contoh uji kontrol seluruhnya diserang oleh rayap sampai akhir periode pegumpanan dengan ciri khas seluruh bagian kayu yang diumpan terbungkus oleh tanah. Bagian
Keyword:
|
Judul: Proses Pemberangkatan Tenaga Kerja Indonesia Wanita Ke Saudi Arabia (Studi Kasus di PT SS Jakarta)
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang TKI yang akan berangkat ke Saudi Arabia dan proses pemberangkatannya. Penelitian dilakukan di PT SS Jakarta terhadap 20 orang responden calon TKW yang pertama kali dan berulang ke Saudi Arabia. Pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner, wawancara, dan data-data administratif perusahaan. Secara umum, para calon TKI Wanita ke Saudi Arabia berada pada usia produktif kerja (20-30 tahun), sudah kawin, dengan latar belakang pendidikan rendah yaitu SD atau tidak tamat sekolah. Mereka yang berasal dari Pulau Jawa lebih dominan dibandingkan dengan luar Jawa. Motivasi ekonomi menjadi pendorong utama untuk bekerja di luar negeri. Mereka ingin mengangkat ekonomi keluarga dari kemiskinan. Latar belakang suami/orang tua mereka sebagian besar buruh tani, bahkan banyak yang pengangguran. Mereka mendapatkan informasi menjadi TKI sebagian besar dari calo/sponsor. Sedangkan yang menggali informasi sendiri sangat sedikit.
Keyword:
|
Judul: Penyusunan Sistem Manajemen Mutu dalam Rangka Memperoleh Sertifikat ISO 9001 di PT. Essence Indonesia
Abstrak: Era liberalisasi perdagangan menuntut kesiapan semua negara untuk memiliki produksi yang berdaya saing tinggi. Standarisasi atau yang lebih dikenal dengan standar dan penilaian kesesuaian merupakun syarat yang harns dikembangkan dan diterapkan oleh setiap negara untuk menghadapi perdagangan bebas negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN Free Trade Area (AFTA) tabun 2003 serta Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) tahun 20 1 0 dan 2020. Kondisi ini mengharuskan pelaku industri pangan nasional untuk terw meningkatkan kualitas produk yang diproduksinya sehingga setaraf dengan mutu internasional. Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 diharapkan dapat menghasilkan produk yang mutunya stabil terus meningkat.
Keyword:
|
Judul: Evaluasi dan Strategi Penerapan ISO 9001:2008 di PT. Anugrah Yaden Utama
Abstrak: PT. Anugrah Yaden Utama menerapkan ISO 9001:2008 sejak tahun 2013 untuk menjaga mutu produk. Namun, implementasi manajemen mutu tersebut mengalami berbagai kendala. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan ISO 9001:2008, mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan ISO 9001:2008, dan merumuskan strategi untuk mengatasi kendala dalam penerapan ISO 9001:2008. Data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari kuisioner dan data sekunder diperoleh dari data perusahaan dan studi literatur. Pengolahan data menggunakan diagram fishbone dan Analitycal Hierarchy Process (AHP). Berdasarkan hasil audit eksternal, pada tahun 2014 terdapat 15 temuan ketidaksesuaian dan pada tahun 2016 terdapat 6 temuan ketidaksesuaian, sehingga dapat dikatakan penerapan ISO 9001:2008 pada PT. Anugrah Yaden Utama telah berjalan dengan baik karena temuan audit tahun terakhir lebih sedikit dari tahun sebelumnya. Alternatif strategi untuk mengatasi kendala dalam implementasi ISO 9001:2008 yaitu pelatihan karyawan, evaluasi kinerja, dan perbaikan SOP.
Keyword: AHP, fishbone, ISO 9001:2008
|
Judul: Gambaran darah komodo (Varanus komodoensis) di Taman Margasatwa Ragunan
Abstrak: This study was conducted to get the hematology and blood biochemistry profile of Komodo dragons at Ragunan Zoo. A total of 18 adult dragons were used. Blood was drawn as much as 2 mL whole blood for hematology and 3 mL for blood biochemistry in serum. Hematology examinations were done by automatic hemavet® machine except differential leukocytes were done manually and blood biochemistry examinations were done by biosystem® machine. Examinations results of erythrocyte parameters of total erythrocytes, hematocrit, hemoglobin, MCV, MCH, and MCHC in row are (1,24±0,21) × 106/mm3, (38,0±4,6) %, (13,3±1,6) g/dL, (311,4±49,9) fL, (109,4±18,7) pg, and (35,1±1,2) g/dL. Trombocytes count is (3,1±1.6) × 103/mm3 and erythrocyte sedimentation rate is (3,9 ± 1.7) mm/h. Leukocytes parameters indicate the values of total leukocytes, heterophils, lymphocytes, monocytes, eosinophils, and basophils in row are (6,53±9,47) × 103/mm3, (3,478±4,972) × 103/mm3, (2,959±4,694) × 103/mm3, (0,096±0,187) × 103/mm3, (0,00) /mm3, and (0,00) /mm3. Biochemical parameters indicate the values of total protein, albumin, globulin, AST, ALT, urea, and creatinine in row are (10,19±3,39) g/dL, (2,51±0,39) g/dL, (7,68±3,07) g/dL, (49,39±20,71) IU/L, (45,39±27,88) IU/L, (13,53±5,88) mg/dL, and (0,29±0,11) mg/dL. The result of examinations averagely showed values tend to normal. Some individual results demonstrated abnormalities which are suspected as acute infection in 1 dragon, foliculogenesis in 1 dragon, muscle disease in 2 dragons, and liver disease in 5 dragons.
Keyword:
|
Judul: Kajian pendapatan usahatani dan faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan padi sri [System of Rice Intensification] di Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta
Abstrak: Pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi merupakan salah satu hal menyebabkan masih tinggnya permintaan akan beras. Berbagai upaya telah dilakukan untuk melakukan pemenuhan akan konsumsi beras melalui produk dalam negeri. SRI merupakan salah satu bentuk inovasi dalam sistem usahatani padi. Sistem ini mempunyai keunggulan dalam menghasilkan produksi yang lebih tinggi dari sistem konvensional, namun masih sulit diadopsi oleh petani karena dianggap rumit dalam hal budidayanya. Terdapatnya petani yang telah mengadopsi sistem SRI dan yang masih menggunakan padi konvensional menarik untuk dikaji. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat pendapatan usahatani padi SRI dengan tingkat pendapatan usahatani padi konvensional dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi petani menerapkan metode pertanian padi SRI di Kecamatan Pasawahan Kabupaten Purwakarta. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara terstruktur, yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada petani responden berdasarkan kuesioner yang telah disiapkan. Responden adalah petani yang melakukan usahatani padi SRI dan padi konvensional. Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 60 petani, yang terdiri dari 30 petani padi SRI dan 30 petani padi konvensional sebagai pembanding yang diambil secara acak sederhana (simple random sampling). Data sekunder diperoleh dari Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Purwakarta, Kantor Dinas Kecamatan Pasawahan, dan Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Pasawahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode SRI menguntungkan untuk diterapkan walaupun tingkat pendapatan usahatani yang diterima tidak berbeda dengan metode konvensional. Metode SRI memberikan penghematan sebesar 56,75 persen untuk biaya benih, meningkatkan 2,89 persen produktivitas dan 1,84 persen harga jual gabah kering giling, namun metode ini memberikan peningkatan biaya dalam penggunaan tenaga kerja manusia sebesar 30,83 persen. Terjadinya peningkatan biaya untuk tenaga kerja manusia pada usahatani SRI, mencerminkan bahwa usahatani ini lebih efisien diterapkan pada usahatani dengan proporsi penggunaan tenaga kerja dalam keluarganya relatif tinggi. Usahatani jenis ini lebih banyak digunakan oleh petani dengan karakteristik penguasaan lahan yang sempit dan milik sendiri. ...
Keyword: Bogor Agriculture University, IPB, Population growth, Farm income level, SRI, System of Rice Intensification
|
Judul: Analisis Pendapatan Usahatani Padi Metode System Of Rice Intensification (SRI) dan Padi Konvensional di Desa Kebonpedes, Sukabumi
Abstrak: System Of Rice Intensification known as SRI is a sustainable method of rice cultivation with organic treatment ever discovered in madagascar and continue to be developed in many countries one of which is Indonesia. The objectives of this research are to obtain rice cultivation method that can increase income and welfare of farmers and to identify the factors in determining how decisions in rice farming in village Kebonpedes,Sukabumi. Research carried out by comparing the SRI and conventional methods. SRI method showed that the amount of the costs needed for the production of rice per hectare in one growing season is Rp 9.854.311,34 for land lord and Rp 15.354.311,34 for the rent with dry grain harvest may reached at 7.531 Kg/Ha and a selling price Rp 3.400 per-kilogram. Conventional method showed that the amount of the costs needed for the production of rice per hectare in one growing season is Rp 9.808.711,14 for land vi lord and Rp 15.308.711,14 for the rent with dry grain harvest may reached at 5.448 Kg/Ha and a selling price Rp 3.000 per kilogram. Several factors that support conventional farmers at Kebonpedes village to didn’t move on are habit, type of farming, and land status.
Keyword: method, income, factors, farming, cost
|
Judul: Histopathological Study of Mice Heart Following Injections of Alzheimer Protein Aβ42 (Amyloid Beta 42)
Abstrak: Penyakit Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang ditandai dengan akumulasi amiloid di dalam dan luar neuron yang menyebabkan kondisi penyusutan dan kematian pada otak. Akumulasi amiloid pada Alzheimer dapat terjadi di sistem syaraf pusat dan organ-organ lain terutama jantung. Penelitian ini bertujuan melihat efek injeksi protein Aβ42 di mencit pada morfopatologi jantung. Mencit pada penelitian ini dibagi menjadi kelompok kontrol (n=7) dan kelompok dengan perlakuan injeksi protein Aβ42 (n=6). Kemudian nekropsi dilakukan pada kedua kelompok tersebut untuk mengambil sampel jantung yang diproses secara histopatologi dan diwarnai pewarnaan rutin Hematoksilin Eosin dan Congo-red untuk mendeteksi amiloid di jaringan. Data dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif menggunakan perangkat lunak image processing dan secara statistika. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa diameter dan densitas otot jantung pada mencit yang diinjeksi Aβ42 lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pengamatan pada pembuluh darah jantung mencit yang diinjeksi Aβ42 menunjukkan adanya retensi amiloid pada dinding pembuluh darah. Secara umum dapat disimpulkan bahwa injeksi protein amiloid Aβ42 pada mencit dapat menyebabkan perubahan morfologi otot jantung yang disertai akumulasi amiloid pada dinding pembuluh darah. Hasil penelitian ini memberikan dasar informasi pada proses patogenesis serta karakteristik morfopatologi Alzheimer di jantung.
Keyword: alzheimer, amiloid beta 42, histopatologi, jantung, mencit, alzheimer, amiloid beta 42, histopatologi, jantung, mencit
|
Judul: Studi Penataan dan Pemeliharaan Indoor Garden (Taman Dalam Ruang) di Kotamadya Bandung
Abstrak: Studi ini dilakukan untuk mengetahui dan mengevaluasi penataan dan pemeliharaan taman dalam ruang dirumah , hotel, kantor dan pusat perbelanjaan yang telah dilaksanakan di Bandung, pada bulan Maret-Agustus 1999. Metode penelitia yang digunakan adalah metode survai dengan teknik observasi, wawancara, menggunakan kuesioner dan studi pustaka. Survai dilakukan terhadap letak taman dalam ruang, kondisi fisik ruang, pemilihan jenis tanaman, konsep perencanaan dan perancangan, persepsi pengguna terhadap taman dan pemeliharaan taman dalam ruang.
Keyword:
|
Judul: Pemeliharaan Pertamanan Kota di Kota Bandung
Abstrak: Bandung saat ini telah tumbuh mcnjadi salah satu kota besar di Indonesia yang ditandai dengan semakin meningkatnya kawasan terbangun dengan aktivitas perkotaan di dalamnya. Peningkatan ruang terbangun dan aktivitas perkotaan memberi dampak terhadap perubahan atau pengurangan ruang terbuka. Hal ini terlihat dari persentase lahan terbuka terhadap luas kota dimana pada tahun 1988 sebesar 34,41 %, tahun 1992 sebcsar 31,41 % dan tahun 1999 sebesar 23%. Keadaan seperti ini dapat mempengaruhi keseimbangan lingkungan sehingga kualitas lingkungan terganggu. Untuk mencegah berkurangnya ruang terbuka maka dikeluarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri No.14 tahun J 988 yang menetapkan perbandingan antara ruang terbuka dan ruang terbangun sebesar 40%: 60%.
Keyword:
|
Judul: Differential Leukocytes in Mice (Mus muscullus) after Amyloid Beta Aβ40 and Aβ42 Immunization as a Marker of Alzheimer’s Disease.
Abstrak: Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat irreversibel dan progresif yang terkait dengan perubahan sel-sel saraf, sehingga menyebabkan kematian sel otak dan terjadinya demensia. Pengamatan terhadap diferensial leukosit dapat membantu dalam mendiagnosa penyakit ini dengan tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran diferensial leukosit pada mencit terhadap respon imunisasi amyloid beta Aβ40 dan Aβ42. Penelitian ini menggunakan 22 ekor mencit (Mus muscullus) Balb/c jantan dan betina dengan berat badan 20-35 gr. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok mencit kontrol, kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid Aβ40 dan kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid beta Aβ42. Sampel darah dimabil melalui vena coccygea sebanyak 0,5 ml setiap mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 14 dan 24 setelah diimunisasi. Hasil menunjukkan kelompok mencit yang diimunisasi amyloid beta 40 (Aβ40) dan amyloid beta 42 (Aβ42) menyebabkan peningkatan jumlah limfosit dan neutrofil yang signifikan, sedangkan kelompok mencit kontrol tidak menunjukkan perubahan leukosit yang signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pemberian imunisasi antigen amyloid beta Aβ40 dan Aβ42 pada mencit tidak memengaruhi jumlah basofil, eosinofil, neutrofil batang serta monosit., Alzheimer's is an irreversible and progressive neurodegenerative disease associated with changes in nerve cells, leading to brain cell death and dementia. Observation of differential leukocytes can help in diagnosing the disease precisely. This study aims to find out the differential picture of leukocytes in mice against amyloid beta Aβ40 and Aβ42 immunization responses. This study used 22 mice (Mus muscullus) Balb / c male and female with a weight of 20-35 grams. Mice were divided into three groups, namely, the control mice group, the Aβ40 amyloid antigen vaccination mice group and the Aβ42 amyloid beta antigen vaccination mice group. Blood samples are taken through the coccygea vein as much as 0.5 ml per mice. Blood samples are taken on days 0, 14 and 24 after immunization. Results showed the mice group immunized amyloid beta 40 (Aβ40) and amyloid beta 42 (Aβ42) caused a significant increase in lymphocyte and neutrophil counts, while the control mice group showed no significant leukocyte changes. Based on the observations, it can be concluded that immunization of amyloid beta Aβ40 and Aβ42 antigens on mice does not affect the number of basophils, eosinophils, bar neutrophils and monocytes.
Keyword: Alzheimer, Diferensial leukosit, Amyloid beta, Mencit, Alzheimer's, differential leukocytes, amyloid beta, mice
|
Judul: Effect of Milking Interval Combination on Milk Production and Milk Composition of Dairy Cows
Abstrak: Susu adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat, yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, yang tidak mendapat perlakuan apapun kecuali proses pendinginan tanpa mempengaruhi kemurniannya (SNI, 1998). Banyak penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan produksi susu. Akan tetapi faktanya hanya sedikit yang dapat diterapkan peternak, khususnya pada peternakan skala rakyat. Selang pemerahan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi susu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui selang pemerahan yang tepat agar diperoleh produksi susu yang optimum baik secara kuantitas maupun komposisi. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan bujur sangkar latin 4x4 dengan 4 periode, 4 perlakuan dan 4 puting. Sapi yang digunakan adalah satu ekor sapi perah Friesian Holstein (FH) laktasi ketiga dan bulan laktasi ketiga. Susu yang diperoleh kemudian diukur volume dan diuji kualitasnya dengan menggunakan milkotester Master Pro 10211. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produksi susu untuk perlakuan A, B, C, dan D berturut-turut yaitu : 1404,30 ± 224,81, 1491,07 ± 224,81, 1535,80 ± 224,81, dan 1913,22 ± 224,81 g/puting/hari, dengan laju sekresi susu berturut-turut 117,02 ± 26,47, 124,54 ± 26,47, 129,11 ± 26,47, and 175,55 ± 26,47 g/jam. Kombinasi selang pemerahan yang berbeda berpengaruh (P<0.05) terhadap produksi dan laju sekresi susu sapi perah, akan tetapi tidak berpengaruh terhadap persentase kadar lemak dan kadar bahan kering tanpa lemak (BKTL) susu. Terdapat hubungan yang berbanding lurus antara selang pemerahan dengan produksi susu serta persentase kadar BKTL susu, dan hubungan yang berbanding terbalik antara selang pemerahan dengan laju sekresi susu. Analisis juga menunjukkan bahwa produksi susu berbanding terbalik dengan produksi lemak susu.
Keyword:
|
Judul: Komposisi Susu Segar dari Sapi Perah Penderita Mastitis Subklinis di Peternakan KUNAK Kabupaten Bogor.
Abstrak: Komposisi susu terdiri dari air, lemak, dan bahan kering tanpa lemak. Komposisi dan kualitas susu segar dapat mengalami penurunan salah satu penyebabnya adalah radang ambing atau mastitis. Tujuan penelitian ini untuk mengukur komposisi dan kualitas susu segar dari sapi perah penderita mastitis subklinis dengan tingkat/derajat keparahan yang berbeda. Sampel susu diambil dari 18 ekor sapi yang positif terkena mastitis subklinis berdasarkan uji IPB-1 mastitis dan keadaannya sehat secara klinis. Pengujian laboratorium dilakukan dengan menghitung jumlah sel somatis (JSS), pengukuran berat jenis (BJ), kadar lemak (KL), kadar protein (KP), bahan kering (BK), dan bahan kering tanpa lemak (BKTL) serta dilakukan pengujian potential of Hydrogen (pH). Data komposisi dan kualitas susu segar yang diperoleh diolah secara deskriptif kemudian dibandingkan dengan SNI No. 01.3141:2011 tentang Susu Segar, selanjutnya dilakukan uji T (Independet sample T-Test) untuk melihat perbedaan nyata (p<0.05) derajat keparahan mastitis subklinis. Komposisi susu dari seluruh sampel yang diperiksa memiliki nilai yang lebih tinggi dari standar minimum SNI, sedangkan pH dari seluruh sampel yang diperiksa memiliki nilai yang lebih rendah dari standar minimum SNI. Sapi perah penderita mastitis subklinis dengan tingkat kejadian parah secara umum menghasilkan susu segar dengan komposisi susu yang lebih rendah dibandingkan dengan tingkat kejadian mastitis subklinis yang ringan dan berada di bawah standar minimum dari SNI.
Keyword: komposisi susu, mastitis subklinis, SNI, susu segar, tingkat keparahan mastitis subklinis
|
Judul: Addition of preposition word graph generator module in bogor_delft_construct application
Abstrak: Knowledge graph is a new method used to analyze text and represent in a graph form. Word graph consists of concept and relation which represents the meaning of a word in a graph form. Ontology used in a word graph structure consists of 8 binary relationships, 4 frame relationships, and a focus. Bogor_Delft_Construct is an application that implements knowledge graph method to analyze text written in Bahasa Indonesia, However, this application still has some limitations in analyzing vocabularies such as prepositions. This research aims to add a module to the application that could generate word graph of preposition based on preposition patterns prosposed by Wulan (2009). The addition of preposition word graph generator module that was done in Bogor_Delft_Construct could recognize 23 prepositions which were followed by its auxiliary words. The preposition’s auxiliary words were divided into 12 documents; each has different nominative meaning.
Keyword:
|
Judul: Korelasi antara tingkat pendidikan, sumber informasi utama keamanan pangan, dan praktik penanganan pangan ibu rumah tangga
Abstrak: Keamanan pangan di tingkat rumah tangga sangat erat kaitannya dengan peran ibu rumah tangga sebagai penjaga gerbang (gate keeper) dalam keluarga. Salah satu peran tersebut adalah praktik penanganan pangan yang baik. Faktor yang diduga mempengaruhi kualitas praktik penanganan pangan (PPP) ibu rumah tangga antara lain ialah tingkat pendidikan dan sumber informasi utama keamanan pangan (SIUKP). Menindaklanjuti persoalan tersebut, maka dilakukan kajian/analisis korelasi antara PPP, tingkat pendidikan, dan SIUKP yang dimiliki oleh ibu rumah tangga di Indonesia menggunakan metode analisis crosstabs dengan uji chi-square dan rangking spearman. Kajian tersebut menggunakan data sekunder hasil survei “Kajian Awareness Keamanan Pangan Konsumen di Rumah Tangga” tahun 2013 dengan jumlah responden sebanyak 3250 ibu rumah tangga yang dilakukan oleh Badan POM. Hasil survei menunjukkan bahwa 73 % responden memilih televisi sebagai SIUKP, skor rata-rata PPP ibu rumah tangga sebesar 3.78 (kategori baik) yang berarti sudah mempraktikkan lima kunci keamanan pangan dengan baik, dan persentase tingkat pendidikan ibu rumah tangga tertinggi adalah SMA (41.8 %) sedangkan yang terendah adalah ≤ SD (6.2 %). Uji korelasi antara variabel tingkat pendidikan dengan PPP menunjukkan tidak ada hubungan diantara variabel tersebut, yang berarti bahwa nilai praktik penanganan pangan ibu rumah tangga di Indonesia cenderung sama walau tingkat pendidikannya berbeda. Analisis korelasi antara variabel tingkat pendidikan dengan kesatuan korelasi SIUKP-PPP menunjukkan bahwa tingkat pendidikan diploma dan sarjana memiliki hubungan dengan kesatuan korelasi SIUKP-PPP. Hal tersebut berarti ibu rumah tangga dengan pendidikan diploma dan sarjana yang memilih SIUKP berbeda cenderung memiliki skor PPP yang berbeda., Food safety at household level is closely associated with the housewife roles as a gatekeeper in the family. One of these roles is a good food handling practices. The level of education and the main source of food safety information (SIUKP) are suspected to affect the quality of the food handling practices (PPP). The study/analysis of the correlation between PPP, level of education, and SIUKP that using analytical methods such as crosstabs, chi-square test and rank spearman are conducted to follow up these issues. The study uses secondary data survey from "Study of Consumer Food Safety Awareness in the Household" in 2013 by the number of respondents was 3250 housewives that conducted by Badan POM. The survey results showed that 73 % of respondents chose television as SIUKP, the average score for housewives PPP is 3.78 (good) which means the Indonesian housewives have done the five key of food safety practices well, and the highest percentage of mother's education level is high school (41.8 %) while the lowest is ≤ SD (6.2 %). The study resulted there is no correlation between the education level and PPP. It means the score of food handling practices in Indonesian housewives tend to be similar despite the different levels of education. Analysis of the correlation between education level and SIUKP-PPP indicates that the level of diploma and bachelor education have a relationship with a correlation of unity SIUKP-PPP. It means that Indonesian housewives (who have diploma and bachelor education
Keyword: analisis statistik nonparametrik, ibu rumah tangga, keamanan pangan
|
Judul: Preferensi Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) terhadap Pencarian Informasi Keamanan Pangan di DKI Jakarta.
Abstrak: Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) perlu menjadi prioritas penanganan keamanan pangan karena konsumsinya menyangkut kualitas generasi muda. Metode penyampaian informasi keamanan PJAS merupakan hal yang efektif untuk meningkatkan kesadaran tentang keamanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk menggali preferensi siswa SMA/MA dalam mencari informasi keamanan pangan. Responden dari siswa SMA dan MA di DKI Jakarta berjumlah 100 orang. Hasilnya menyatakan 60% siswa menyukai media online, 50% mempertimbangkan sumber informasi, dan 46% memilih pemerintah sebagai sumber yang terpercaya. Siswa SMA mengutamakan sumber informasi, sedangkan siswa MA mengutamakan sumber dan judul informasi yang berkorelasi positif (p<0.05) terhadap unsur infografis. Siswa perempuan menyukai jejaring sosial dan mempercayai pemerintah dan keluarga, dibandingkan siswa laki-laki lebih menyukai media online dan mempercayai pemerintah, keluarga, dan teman sebaya yang berkorelasi positif dengan jenis media dan pihak yang dipercaya. Semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua, semakin mengikuti perkembangan teknologi informasi yang berkorelasi positif terhadap pemilihan jenis media pada siswa.
Keyword: keamanan pangan, PJAS, preferensi, uji beda
|
Judul: Karakteristik Anatomi Skelet Apendikular Buaya Senyulong (Tomistoma schelegelii)
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik anatomi skelet apendikular buaya senyulong (Tomistoma schlegelii) sebagai sistem lokomosi yang dikaitkan dengan fungsi dan perilakunya. Anatomi skelet kaki buaya senyulong dipelajari dengan melakukan pengamatan dan pengukuran pada tulang-tulang penyusun ekstremitas dan bidang persendian. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada kaki depan, os scapula dan os coracoidea bertaut dan membentuk cavitas glenoidalis, os humerus lebih melengkung ke medial, olecranon pada os ulna tidak berkembang, dan di ekstremitas distal os radius terdapat facies articularis radiale yang luas untuk bersendi dengan os carpi radiale. Pada kaki belakang, os coxae bertaut dengan os sacrum, os pubis berhubungan dengan ossa gastralia, di distal os femoris tidak ditemukan os patella, di daerah tarsi, os astragalus dan os calcaneus membentuk sendi gerak. Skeleton manus dan pedis memiliki struktur yang mirip, tetapi digit V pada kaki belakang rudimenter. Struktur skelet apendikular tersebut memungkinkan buaya untuk melakukan gerakan berjalan, berenang, serta melindungi organ dan membantu respirasi.
Keyword: ekstremitas, Tomistoma schlegelii, skelet kaki
|
Judul: Hubungan antara Asupa Asam Amino dan Asam Lemak Esensial dengan kenaikan berat badan Ibu Hamil
Abstrak: Kualitas sumber daya manusia ditentukan dari 1000 hari pertama kehidupan. Outcome kehamilan dapat diprediksi dari kenaikan berat badan ibu selama hamil. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan antara status gizi sebelum hamil, aktivitas fisik, frekuensi pemeriksaan kehamilan, dan asupan energi dan zat gizi dengan kenaikan berat badan ibu hamil trimester 3. Selain itu, penelitian bertujuan menganalisis hubungan antara status sosial ekonomi dan food taboo dengan asupan energi dan zat gizi ibu hamil. Penelitian ini merupakan cross sectional study yang dilaksanakan pada bulan April-Juli 2018 di Puskesmas Bogor Utara. Subjek yang mengikuti penelitian sebanyak 35 orang. Metode pengambilan subjek menggunakan purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara, data sekunder, dan pengukuran antropometri. Hasil penelitian menunjukkan 82.9% subjek termasuk dalam rentang usia 20-35 tahun dengan rata-rata usia kehamilan 37.1 minggu. Sebanyak 74.3% IMT sebelum hamil subjek termasuk kategori normal. Rata-rata tingkat kecukupan energi, protein, lemak, dan asam lemak esensial termasuk kategori rendah, sedangkan tingkat kecukupan asam amino esensial dan karbohidrat termasuk kategori cukup dan lebih. Sebanyak 77.1% pendapatan keluarga subjek termasuk kategori rendah. Frekuensi pemeriksaan kehamilan (91.4%) subjek termasuk kategori cukup. Hasil uji korelasi Rank Pearson menunjukkan terdapat hubungan signifikan negatif antara IMT sebelum hamil (p<0.05) dengan kenaikan berat badan. Terdapat hubungan signifikan positif antara pendapatan keluarga dengan tingkat kecukupan energi (p<0.05) dan lemak (p<0.05). Namun, tidak terdapat hubungan signifikan antara frekuensi pemeriksaan kehamilan, tingkat kecukupan energi dan zat gizi, dan aktivitas fisik dengan kenaikan berat badan. Selain itu, tidak terdapat hubungan antara food taboo dengan tingkat kecukupan energi dan zat gizi subjek.
Keyword: asam lemak esensial, ibu hamil, kenaikan berat badan
|
Judul: Hubungan faktor internal dan eksternal dengan PSK gizi ibu hamil
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan (PSK) gizi ibu hamil, mengetahui hubungan faktor internal ibu hamil dengan PSK gizi, faktor eksternal dengan PSK gizi, PSK gizi dengan konsumsi energi, protein, vitamin A dan Fe, serta PSK gizi dengan status gizi ibu hamil. Penelitian dilakukan di Pulau Madura, tepatnya di 5 desa pesisir di Kecamatan Sepulu dan 5 desa pegunungan di Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, Propinsi Jawa Timur. Penelitian berlangsung dari bulan Maret hingga Juni 1992. Contoh penelitian adalah ibu hamil sebanyak 40 contoh untuk masing-masing daerah pesisir dan pegunungan. Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan sekunder. Data primer meliputi data faktor internal (umur, pendidikan formal), data faktor eksternal (jumlah anak, struktur keluarga, pendapatan keluarga, frekuensi pemeriksaan kehamilan, nasehat sebelum dan selama kehamilan, keikutsertaan dalam organisasi sosial), data PSK gizi contoh, konsumsi pangan contoh dan data riwayat kehamilan dan kesehatan contoh.
Keyword: gizi ibu hamil
|
Judul: Pembuatan dan Karakterisasi Prototipe Sel Surya Nanokristal n-TiO2/Dye/p-CuSCN
Abstrak: Dengan metode casting dan perlakuan annealing, dapat dibuat lapisan nanokristal semikonduktor TiO, pada substrat Transparant Conductive Oxide (TCO). Penambahan dye Methylviolet Thiocianate (MVSCN) dan lapisan CuSCN pada TiO, tersebut menghasilkan sel surya n-TiO,ldye/p-CuSCN yang dapat menyerap foton dan mengubahnya menjadi energi listrik.
Keyword:
|
Judul: Karakterisasi protease Bacillus pumilus Y3 yang dilisolasi dari limbah cair tahu
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karak- terisasi protease Bacillus pumilus Y3 yang diisolasi dari limbah cair tahu (Likumahwa 1993). Media yang digunakan untuk produksi protease dari mikroba ini adalah limbah cair tahu dengan penambahan glukosa sebesar 1% dan suhu optimum pertumbuhan 37°C Aktivitas protease dari Bacillus pumilus Y3 memiliki suhu optimum 50°C dengan pH optimum 7.50 dan kecenderungan memperlihatkan kestabilan pada PH alkalis. Berdasarkan karakteristik pH-nya diduga protease Bacillus pumilus Y3 merupakan protease alkalis. Penambahan logam monovalen (KCl, NaCl, LiCl sebesar 2mM dan 6mM) dan logam divalen (CaCl2, ZnCl2, MnCl2, COC12 sebesar 2 mM) memperlihatkan aktivitas optimum terlihat pada logam divalen yaitu logam MnCl2 dan CaCl2 2mM memperlihatkan kenaikan aktivitas sebesar 176.17% dan 229.19% dibandingkan kontrol. Berdasarkan karakterisasi keterpengaruhan terhadap logam-logam ini diduga bahwa protease Bacillus pumilus Y3 merupakan protease logam. Protease Bacillus pumilus Y3 dapat dihambat oleh penambahan PMSF 1 dan 5 mM, penambahan EDTA 6mM mengalami penurunan aktivitasnya sampai 5.6%. Berdasarkan karakterisasinya diduga protease Bacillus pumilus Y3 termasuk kedalam protease serin metal. ...
Keyword:
|
Judul: Telaah fermentasi Bacillus stearothermophillus yang diisolasi dari limbah rumah tangga
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri penghasil protease yang diisolasi dari sampah, serta menelaah aktivitas protease selama fermentasi pada media limbah cair tahu dengan suplementasi beberapa sumber karbon dan nitrogen. Penelitian ini terdiri dari tahap isolasi dan identifikasi, optimasi fermentasi menggunakan inkubator bergoyang serta fermentasi menggunakan fermentor untuk media yang paling optimum. Isolasi mikroba termofil dilakukan berdasarkan metode Kubo et al (1988) yang telah dimodifikasi. Mikroba yang didapat memiliki ciri-ciri sebagai berikut: sel berbentuk batang, gram positif, bentuk spora bulat, bersifat motil, aerob, katalase negatif dan dapat tumbuh pada suhu 65 ° C. Berdasarkan telaah morfologi dan has ii respon fisiologis/biokimiawi, maka diambil kesimpulan bahwa bakteri tersebut adalah Bacillus stearothermophilus. Bakteri tersebut tumbuh pada suhu 55 ° C dan tidak tumbuh pada suhu 37° C, sehingga dalam proses optimasi fermentasi digunakan suhu inkubasi 55° C. Bacillus stearothermophilus yang berhasil diisolasi dalam penelitian ini dapat menghasilkan enzim protease dalam media sintetik, namun aktivitasnya sangat kecil yaitu pada jam ke-40 sebesar 2.9 unit/ml (0.69 unit/106 sel). Penambahan !casein pada konsentrasi 0.25 % dan 0.5 % tidak menginduksi sintesa protease, tetapi dapat meningkatkan jumlah sel. Dalam fermentasi menggunakan media LCT, ditambahkan berbagai sumber !carbon dan nitrogen untuk melihat pengaruhnya terhadap protease yang dihasilkan. Penambahan kasein pada konsentrasi 0.25 % dan 0.5 % tidak menginduksi sintesa protease. Aktivitas tertinggi dihasilkan pada media LCT pada jam ke-40 yaitu sebesar 3 .4 unit/ml (0.45 unit/106 sel). Penambahan skim sampai pada konsentrasi 1.0 % dapat menginduksi sintesa protease, tetapi pada konsentrasi skim di atas 1.0 % malah menghasilkan efek represi. Pada konsentrasi skim 1.0 % didapat aktivitas protease maksimum 3.6 unit/ml padajam ke-48 (0.41 unit/107 sel), pada konsentrasi skim 3.0 % didapat aktivitas protease maksimum 0.7 unit/ml pada jam ke-60 (0.02 unit/107 sel) dan pada media LCT tanpa penambahan skim didapat aktivitas protease maksimum 0.7 unit/ml pada jam ke-24 (0.21 unit/107 sel). Penambahan skim dapat meningkatkan jumlah sel di mana makin banyak skim yang ditambahkan maka jumlah sel yang dihasilkan semakin tinggi. ...
Keyword:
|
Judul: Comparative Analysis of IDX80 Stock Return and Trading Volume Before and After the Announcement of Real Count Results of the 2024 Presidential Election
Abstrak: Sebagai salah satu instrumen perekonomian, pergerakan investasi di bursa efek sangat dipengaruhi oleh peristiwa politik. Hal ini terjadi karena pada setiap peristiwa yang terjadi, terkandung informasi yang akan memengaruhi reaksi dan keputusan investasi para investor. Peristiwa politik yang baru saja terjadi adalah pengumuman hasil real count Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pengumuman hasil real count terhadap return dan volume perdagangan saham. Penelitian ini menggunakan metode event study untuk melihat perbedaan abnormal return dan trading volume activity pada periode 5 hari sebelum dan 5 hari setelah peristiwa pengumuman terhadap indeks IDX80. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan sebelum dan setelah peristiwa pengumuman. Namun, hasil penelitian juga menemukan bahwa terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity yang signifikan sebelum dan setelah peristiwa pengumuman hasil perhitungan real count Pilpres 2024., As one of the economic instrument, investment activity on the stock market is highly affected by any political events. This happens because every event that occurs, contains information that will affect the reaction and investment decisions of investors. A major political event that has just occurred is the announcement of the 2024 Indonesian presidential election real count result. The purpose of this study is to see the impact of the announcement of election real count result to the return and volume of the stock trading activity. This study is using an event study method to see the significant difference of abnormal return and trading volume activity during 5 days before and 5 days after the announcement is made publicly on the IDX80 index. The result of this study found that there was no significant difference in average abnormal return before and after the election announcement made publicly. The result also found that there was a significant difference of average trading volume activity return before and after the 2024 presidential election announcement made publicly.
Keyword: abnormal return, event study, trading volume activity, real count result announcement
|
Judul: Koefisien Tanaman Padi Dengan Teknologi System Of Rice Intensification (Sri) Dan Sistem Konvensional
Abstrak: Seiring bertambahnya jumlah penduduk maka kebutuhan akan beras juga semakin meningkat, sedangkan di sisi lain peningkatan pemanasan global mengakibatkan ketersediaan air berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai koefisien tanaman (Kc) pada budidaya padi konvensional dan System of Rice Intensification (SRI) dengan pendekatan keseimbangan air, hubungan nilai Kc dengan pertumbuhan tanaman, dan sistem pemberian air optimal. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret sampai Juli 2015 di desa Cikarawang, Kabupaten Bogor. Penelitian dilakukan dengan tiga perlakuan rezim air yaitu tergenang (RT), basah (RB), dan kering (RK). Kc dihitung berdasarkan rasio evapotranspirasi tanaman (ETc) dan evapotranspirasi acuan (ETo) dengan metode Penman-Monteith. Pertumbuhan tanaman hingga panen menunjukkan bahwa RK yang terbaik dengan tinggi tanaman 86 cm, anakan 77 batang, dan malai 61 batang. Nilai Kc tiap fase pertumbuhan dengan RT adalah 1.09;1.16;1.20;1.13 untuk fase awal, pertumbuhan tanaman, reproduksi, dan fase akhir. Untuk fase yang sama nilai Kc 0.45;0.74;1.44;0.85 untuk RB dan 0.57;0.80;1.50;1.10 untuk RK. Produktivitas air pada tiga rezim adalah 0.79 untuk RT ; 1.17 untuk RB ; dan untuk RK 1.72 (kg/m3). Dengan demikian dapat disimpulkan sistem pertanian yang paling hemat air adalah RK.
Keyword: koefisien tanaman, konvensional, padi, rezim air, SRI
|
Judul: Analisis Pendapatan Usahatani Padi Metode System Of Rice Intensification (SRI) dan Padi Konvensional di Desa Kebonpedes, Sukabumi
Abstrak: System Of Rice Intensification known as SRI is a sustainable method of rice cultivation with organic treatment ever discovered in madagascar and continue to be developed in many countries one of which is Indonesia. The objectives of this research are to obtain rice cultivation method that can increase income and welfare of farmers and to identify the factors in determining how decisions in rice farming in village Kebonpedes,Sukabumi. Research carried out by comparing the SRI and conventional methods. SRI method showed that the amount of the costs needed for the production of rice per hectare in one growing season is Rp 9.854.311,34 for land lord and Rp 15.354.311,34 for the rent with dry grain harvest may reached at 7.531 Kg/Ha and a selling price Rp 3.400 per-kilogram. Conventional method showed that the amount of the costs needed for the production of rice per hectare in one growing season is Rp 9.808.711,14 for land vi lord and Rp 15.308.711,14 for the rent with dry grain harvest may reached at 5.448 Kg/Ha and a selling price Rp 3.000 per kilogram. Several factors that support conventional farmers at Kebonpedes village to didn’t move on are habit, type of farming, and land status.
Keyword: method, income, factors, farming, cost
|
Judul: Histopathology of Lung Acariasis Cases in Proboscis Monkey (Narsalis larvatus)
Abstrak: Bekantan (Narsalis larvatus) merupakan salah satu primata yang terdapat pada penangkaran hewan yang harus dijaga populasinya di Indonesia. Tulisan ini menjelaskan histopatologi perjalanan penyakit akibat akariasis pada paru yang menyebabkan kematian bekantan. Akariasis adalah salah satu parasit tungau yang menginfeksi saluran pernafasan. Kasus ini jarang terjadi dan belum pernah dilaporkan pada hewan primata yang dilindungi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan memberikan informasi serta menambah ilmu pengetahuan tentang perubahan histopatologi paru bekantan dan akariasis serta dampaknya terhadap berbagai organ lain seperti otak, jantung, limpa, hati dan ginjal secara sistemik. Kadaver bekantan ini berasal dari kasus hasil nekropsi rutin di Taman Margasatwa Ragunan pada tahun 2012 dan memiliki nomor protokol P235/12. Sampel organ diproses di Divisi Patologi, Departemen Klinik, Reproduksi, dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Hasil pengamatan histopatologi disajikan secara deskriptif. Hasil pengamatan histopatologi menunjukkan paru mengalami metaplasia skuamosa epitel bronkhiolus, radang granuloma, atelektasis, emfisema pulmonum, edema pulmonum dan penyumbatan pembuluh darah (trombus). Ditemukannya endapan amiloid di organ hati, pembuluh darah pada limpa, dan ginjal, serta otak yang mengalami lesio anoxia., Proboscis Monkey (Narsalis larvatus) is one of the primates found in animal captivity and their population must be maintained in Indonesia. This paper describes the histopathology of the disease due to acariasis in the lungs that cause the death of proboscis monkeys. Acariasis is a mite parasite that infects the respiratory tract. Cases are rare and have not been reported in protected primates in Indonesia. This research aims to study and provide information as well as increase knowledge about lung histopathology changes and acariasis as well as to various other organs such as brain, heart, spleen, liver and kidneys in a systematic manner. This proboscis monkey cadaver comes from a routine necropsy at the Ragunan Zoo in 2012 and has protocol number P235/12. Organ samples were processed for histopathology slides at the Pathology Division, Department of Clinic, Reproduction, and Pathology, Faculty of Veterinary Medicine, Bogor Agricultural University. The results of histopathological observations were presented descriptively. Histopathological observations showed that he had squamous metaplasia of the bronchial epithelium, including granulomas, atelectasis, pulmonary emphysema, pulmonary edema and blood vessels (thrombus). Amyloid deposits were found in the liver, blood vessels in the spleen, and kidneys, as well as in the brain with anoxia lesions
Keyword: acariasis, histopathology, lung, pneumonyssus simicola, proboscis monkey
|
Judul: Marka Molekuler untuk Gen Ketahanan Penyakit Blas (Piz dan Piz-t) pada Beberapa Varietas Padi Gogo
Abstrak: Salah satu kendala utama dalam peningkatan produksi padi gogo adalah penyakit blas yang diinfeksi oleh cendawan Pyricularia oryzae, penyebab biji hampa. Peningkatan sifat ketahanan terhadap blas dilakukan melalui persilangan antara padi gogo varietas Way Rarem dengan varietas padi gogo asal Kolombia, Oryzica Llanos-5 yang diduga memiliki beberapa gen Pi sebagai gen tahan blas. Penelitian ini bertujuan memperoleh marka molekuler yang spesifik untuk mendeteksi gen Piz dan Piz-t pada tetua Way Rarem dan Oryzica Llanos-5. Hasil isolasi tujuh tanaman sampel dan kontrol rentan dari beberapa varietas padi gogo diamplifikasi menggunakan primer z56592, zt5659, AP5659-1, AP5659-3 dan AP5659-5 melalui teknik PCR, kemudian dielektroforesis dengan metode silver staining. Elektroforegram menunjukkan pola pita DNA yang tidak sesuai untuk primer z56592, zt5659, AP5659-1, dan AP5659-5 sementara primer AP5659-3 menjadi primer yang spesifik karena memberikan pola pita DNA yang polimorfis. Hasil deteksi dengan primer AP5659-3 menunjukkan bahwa Oryzica Llanos-5 dan Way Rarem mengandung gen Piz-t yang berada pada ukuran alel sekitar 200 bp, sedangkan Kencana Bali, Cirata, dan Situ Bagendit merupakan tanaman rentan yang tidak mengandung gen Piz maupun Piz-t. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa primer AP5659-3 merupakan marka molekuler yang dapat mendeteksi gen Piz dan Piz-t.
Keyword: Piz gene, Piz-t gene, Upland rice, Molecular marker, Silver staining, Pyricularia oryzae
|
Judul: Karakterisasi Kultivar Padi Rawa Menggunakan Marka Molekuler Spesifik Kekeringan, Salinitas, dan Blas
Abstrak: Lahan rawa merupakan salah satu agro ekosistem potensial yang masih belum banyak didayagunakan untuk usaha pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi kultivar-kultivar padi rawa menggunakan marka molekuler spesifik yang terkait dengan karakter toleran cekaman kekeringan (RM20A, RM518, dan RM228), salinitas (RM 493), dan blas (RM413). Materi tanaman padi yang digunakan untuk penelitian adalah sebanyak 94 galur padi rawa serta padi IR20, Gajah Mungkur, IR29, Pokali, Asahan, dan Kencana Bali sebagai kontrol. DNA tanaman padi rawa yang telah diisolasi diamplifikasi dengan primer spesifik untuk karakter toloran kekeringan, salinitas, dan blas menggunakan teknik PCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 44 dari 94 sampel padi rawa positif mengandung gen kekeringan, salin, dan blas.
Keyword: Molecular marker, Spesific primer, Swamp rice, Isolasi DNA-daun padi, Padi rawa tahan kekeringan/biokimia, Scaring DNA
|
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh
Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10.
Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
|
Judul: Analisis Aktor dalam Pengelolaan Lahan Terindikasi Terlantar di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor (Studi Kasus di Desa Tamansari, Desa Sukaluyu, dan Desa Sukajaya).
Abstrak: Tanah terindikasi terlantar adalah tanah yang diduga tidak diusahakan, tidak dipergunakan, atau tidak dimanfaatkan sesuai dengan keadaan atau sifat dan tujuan pemberian hak atau dasar penguasaannya yang belum dilakukan identifikasi dan penelitian. Menurut Bapeda Kabupaten Bogor tahun 2016, terdapat 13 000 ha lahan terindikasi terlantar di Kabupaten Bogor. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi lahan terindikasi terlantar, mengetahui sejarah penggunaan lahan, mengetahui peran para aktor, serta mengetahui alternatif pemanfaatan lahan dibidang kehutanan di lahan tersebut. Untuk mengetahui peran para aktor di lahan tersebut, digunakan metode Actor Centred Power (ACP) yang mengacu pada elemen koersif, (dis)insentif, dan informasi dominan berdasarkan informasi kronologis sejarah penggunaan lahan serta relasi kekuasaan sebagai penentu tingkat kekuatan aktor. Hasil dari analisis ACP menyimpulkan bahwa aktor yang paling berpengaruh di lahan adalah Biong. Berdasarkan hasil penelitian, lahan terindikasi terlantar tersebut sangat berpotensi untuk usaha hutan rakyat berbasis agroforestri dengan didukung oleh kemitraan setelah lahan kembali berstatus tanah negara.
Keyword: analisis aktor, lahan terindikasi terlantar
|
Judul: Analisis pola penggunaan bidang lahan serta kaitannya dengan karakteristik bidang lahan dan karakteristik pemiliknya : studi kasus kelurahan pakansari, kecamatan Cibinong
Abstrak: Lahan adalah matrik dasar kehidupan manusia dan pembangunan karena hampir semua aspek kehidupan dan pembangunan, baik langsung maupun tidak langsung, berkaitan dengan permasalahan lahan. Penggunaan lahan merupakan suatu proses yang dinamis, berubah secara terus menerus, sebagai hasil dari aktivitas manusia sepanjang waktu. Sehingga masalah yang berkaitan dengan lahan merupakan masalah yang kompleks yang terkait dengan aspek fisik, ekonomi, sosial, dan kelembagaan yang terkait didalamnya. Meningkatnya persaingan dalam penggunaan lahan, baik untuk produksi pertanian maupun untuk keperluan lainnya memerlukan pemikiran yang seksama dalam mengambil keputusan pemanfaatan yang paling optimal/sustainable. Wilayah Kelurahan Pakansari merupakan wilayah baru dari pemekaran Kelurahan Pabuaran di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, yang memiliki keragaman struktur sosial dan budaya dimana penduduknya berasal dari daerah yang berbeda yang berbaur dalam kehidupan bermasyarakat. Disamping itu, Kelurahan Pakansari memiliki keragaman sumberdaya biofisik dan sumberdaya manusia. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) memahami pola penggunaan bidang lahan dan struktur Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di Kelurahan Pakansari; (2) mengetahui sebaran dan tingkat pemusatan aktifitas penggunaan bidang lahan dan struktur NJOP di Kelurahan Pakansari, (3) mengetahui pengaruh karakteristik pemilik bidang lahan dan karakteristik bidang lahan terhadap peluang penggunaan bidang lahan di Kelurahan Pakansari. ...
Keyword:
|
Judul: Pemberian Pakan Campuran pada Larva Ikan Patin
Abstrak: Artemia as live feed of stripped catfish larvae has a high price and tend to increase in time. The objective of this research is to find out the most optimum combination of artemia and compound feeding for stripped catfish larva survival and growth. Five thousand catfish larvae were stocked in glass aquarium with the size 90x40x40 cm3 and 50 larvae in glass aquarium 20x10x15 cm3. Combination feeding experiment consisted of 77.19 g artemia as a control; 77.19 g of artemia and 27 mL of compound feed (treatment I); 57.89 g of artemia and 33.75 mL of compound feed (treatment II); and 38.59 g of artemia and 40.5 mL of compound feed (treatment III). Survival rate of larvae on day 3th was 71.67%; 60.00%; 65.00%; and 31.25% respectively. While larva survival on 18 days was 50.27%; 34.50%; 53.33%; and 31.23% respectively. During the three days of experiment on survival, treatment III showed significanly lower survival. Absolute larvae length on 3 days experiment was 0.69 cm; 0.70 cm; 0.64 cm; and 0.59 cm respectively. Absolute larvae length the treatment was not significanly diffirent from each other, except for treatment III. Absolute larvae length in 18 days experiment was 1.52 cm; 1.40 cm; 1.51 cm; and 1.42 cm respectively. Combination of artemia and compound feed had an effect on survival rate. Compound feed could not totally replace artemia as a live feed, however it can be used as a complement feed.
Keyword:
|
Judul: Effect of NAA and Thidiazuron on Zygotic Embryo Culture of Areca nut
Abstrak: Penyediaan bibit merupakan salah satu upaya penting dalam peningkatan produksi dan produktivitas pinang. Kultur embrio dapat menjadi salah satu upaya dalam menghasilkan bibit pinang. Penelitian bertujuan mempelajari pengaruh pemberian NAA dan TDZ terhadap pertumbuhan embrio zigotik pinang dalam kultur in vitro. Penelitian dilaksanakan di lab kultur jaringan 3, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor pada bulan Februari hingga Juli 2021. Bahan tanam yang digunakan berupa embrio pinang muda yang didapatkan dari hutan di Sukabumi, Jawa Barat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan percobaan RKLT 2 faktor yang terdiri atas konsentrasi NAA dan TDZ. Faktor pertama adalah TDZ 4 taraf (0, 0,5, 1, dan 1,5 ppm). Faktor kedua NAA 3 taraf (0, 0,5, dan 1 ppm). Pengelompokkan dilakukan berdasarkan waktu tanam. Hasil penelitian menunjukan media dengan konsentrasi NAA 0 ppm pada media MS yang ditambahkan air kelapa 150 ml L-1 paling baik untuk perkecambahan, pertumbuhan tunas, serta pertumbuhan planlet sempurna. Media dengan konsentrasi NAA 1 ppm paling baik untuk pertumbuhan akar kultur embrio. Media dengan konsentrasi TDZ 1,5 ppm menunjukan jumlah browning yang paling rendah., The supply of areca nut seedlings is important to increase production and productivity of arecanut. Embryo culture could be a way to produce good arecanut seedlings. The research aimed to study the effect of NAA and TDZ on arecanut embryo culture. The research run from February–July 2021 at plant tissue culture laboratory 3, Agronomy and Horticulture Department, Bogor Agricultural University. Young arecanut embryos collected from forest in Sukabumi, Jawa Barat are used. This research was conducted using a two-factor RCBD experimental design consisting of concentration of NAA and TDZ. The first factor was NAA concentration with 3 levels (0, 0.5, and 1 ppm). Second factor was TDZ concentration with 4 levels (0, 0.5, 1, and 1.5 ppm). Grouping is done based on planting time. The results showed that the media with a concentration of 0 ppm NAA on MS medium with 15% coconut water was the best for germination, shoot growth, and perfect plantlet growth. Media with a concentration of 1 ppm NAA was the best for root growth of embryo culture. Media with a concentration of 1.5 ppm give lower percentage in browning embryo.
Keyword: auxin, browning, cytokinin, MS medium, palm
|
Judul: Pengaruh konsentrasi NAA dan 2-iP terhadap multiplikasi temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) secara in vitro
Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh NAA dan 2-iP terhadap multiplikasi temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringam Tamanan BPPT, Ciampea Bogor, pada bulan Oktober 2006 sampai dengan April 2007. Penelitian ini menggunakan rancangan lingkungan RKLT (Rancangan Kelompok Lengkap Teracak) yang disusum secara faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor perlakuan pertama adalah NAA dengan 4 taraf, yaitu 0 (N₁), 0.5 ((N), 1.5 mg/l (Na). Faktor perlakuan kedua adalah perlakuan 2P dengan 4 ari yaitu 0 (1), 2 (h), 4 (1), 6 mg/l (L). Percobaan dikelompokan berdasarka waktu penanaman. Jadi terdapat 16 kombinasi perlakuan dan masing-masing diulang 4 kali sehingga terdapat 64 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri atas 4 botol yang masing-masing berisi 1 eksplan, sehingga jumlah keseluruhan adalah 256 botol kultur. Tingkat kontaminasi kultur tergolong rendah yaitu sekitar 6.25% dari keseluruhan satuan percobaan. Kontaminasi yang terjadi selama pengamatan disebabkan oleh cendawan dan bakteri. Eksplan temulawak tumbuh dengan baik dalam media in vitro selama pengamatan. Pertumbuhan tunas dimulai sejak minggu pertama pengamatan atau minggu setelah tanam (MST). Hasil percobaan menunjukkan bahwa perbanyakan temulawak secara in vitro hanya dipengaruhi oleh faktor tunggal NAA maupun 2-iP. Konsentrasi NAA 1.0 dan 1.5 mg/l menghasilkan nilai rata-rata tertinggi pada peubah jumlah akar dan 0.5 mg/l pada peubah panjang akar. Jumlah daun dan panjang dan pada konsentrasi NAA 0.5 mg/l herbeda nyata lebih baik dibanding dengan kontrol (tampa NAA) Perlakuan 2-iP berpengaruh sangat nyata meningkatkan jumlah anakan dan berbeda nyata lebih tinggi dibanding dengan kontrol. Pemberian 2-iP 2 mg/l menghasilkan nilai rata-rata tertinggi untuk peubah jumlah akar, panjang akar, dan Jumlah daun.
Keyword:
|
Judul: Leukemia pada kucing
Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst
Keyword:
|
Judul: Distribusi Spasial dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil-a) dan Keterkaitannya dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur.
Abstrak: Penelitian ini dilakukan di perairan estuari Sungai Brantas, yaitu estuari Sungai Porong, kabupaten Sidoarjo dan estuari Sungai Wonokromo, kota Surabaya, Propinsi Jawa Timur pada Bulan Maret 2007 sampai Maret 2008. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika spasial dan temporal biomassa fitoplankton (klorofil-a) di Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur serta mengetahui keterkaitan antara kandungan klorofil-a dengan kelimpahan fitoplankton untuk melihat tingkat kesuburan perairan estuari Sungai Brantas, Jawa Timur. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi ilmiah tentang dinamika biomassa fitoplankton (klorofil-a) di sebuah estuari tropis khususnya dinamika spasial dan temporal dalam hal ini estuari Sungai Porong dan Wonokromo, bagi pelaksanaan kebijakan pengelolaan perairan yang terkait dengan kesuburan perairan di Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur. Kandungan klorofil-a di perairan estuari Sungai Brantas (Sungai Porong dan Wonokromo) selama penelitian berkisar antara 0,445-24,503 μg/l dengan rata-rata kandungan klorofil-a 5,311 μg/l. Berdasarkan nilai konsentrasi rata-rata klorofil-a yang diperoleh selama penelitian, perairan estuari Sungai Brantas tergolong kedalam perairan yang bersifat mesotrofik (nutrien sedang), meskipun masih ditemukan kandungan klorofil-a yang tinggi seperti pada St 6 Bulan Maret 2007 sebesar 24,503 μg/l (tergolong eutrofik), sedangkan menuju laut lepas tergolong perairan oligotrofik. Perubahan kandungan klorofil-a di perairan estuari Sungai Brantas tidak selalu diikuti dengan perubahan kelimpahan fitoplankton secara linear. Stasiun dengan kandungan klorofil-a yang tinggi tidak selalu memiliki kelimpahan fitoplankton yang tinggi pula, walaupun kandungan nutrien tinggi seperti pada St 9 Bulan Maret 2008 dan St 11 Bulan Agustus 2007. Namun sebaliknya pada St 5 Bulan Maret 2007 memiliki kelimpahan fitoplankton yang tinggi tetapi kandungan klorofil-a di stasiun tersebut rendah. Analisis pengelompokkan stasiun berdasarkan kesamaan parameter biologi dalam hal ini klorofil-a pada taraf kesamaan 80% menunjukkan kecenderungan bahwa kualitas air relatif sama. Pengelompokkan stasiun bervariasi berdasarkan parameter klorofil-a. Dari analisis komponen utama pada ketiga waktu pengamatan diperoleh bahwa parameter yang memiliki korelasi positif dengan kandungan klorofil-a adalah kelimpahan fitoplankton, nitrat, nitrit dan orthofosfat. Namun nilai korelasinya relatif kecil, dapat dikatakan bahwa parameter-parameter tersebut tidak memberikan hubungan yang berbeda nyata (tidak mempengaruhi) terhadap kandungan klorofil-a di perairan estuari Sungai Brantas, Jawa Timur.
Keyword:
|
Judul: Struktur Komunitas Makrozoobentos di Perairan Estuaria Sungai Brantas (Sungai Porong dan Wonokromo), Jawa Timur
Abstrak: Sungai Brantas merupakan sungai terpanjang di Jawa Timur, dengan panjang ± 320 km dan daerah aliran seluas ± 12.000 km2 atau lebih kurang seperempat luas wilayah Provinsi Jawa Timur. Sungai Brantas mengalir mulai dari Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kabupaten Malang. Lokasi tersebut terletak di Gunung Arjuno dan Anjasmara yang bermuara dan bercabang di Sungai Wonokromo dan Sungai Porong (Anonymus in Handayani et al., 2001). Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan struktur komunitas makrozoobentos estuaria Sungai Brantas (Sungai Porong dan Wonokromo) secara spasial, maupun secara temporal, dan mengetahui perubahan struktur komunitas makrozoobentos estuaria Sungai Porong akibat pembuangan Lumpur Sidoardjo. Sampling makrozoobentos dilakukan pada estuaria anak Sungai Brantas yaitu Sungai Porong dan Wonokromo yang keduanya merupakan cabang utama yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Sampling makrozoobentos dilakukan tiga kali berdasarkan perbedaan temporal dan spasial yaitu pada tangal 31 Maret 2007 (sampling tambahan) dan 7–8 Maret 2008 yang mewakili musim hujan sedangkan tanggal 28–29 Agustus 2007 yang mewakili musim kemarau. Data sekunder di tahun sebelumnya oleh Fahliza (2007) juga digunakan sebagai pembanding. Analisis data menggunakan rumus kepadatan. Sampling baik secara temporal dan spasial dilihat dengan Box Plot, Uji Similaritas dan Uji Kruskal-Wallis. Secara spasial kepadatan makrozoobentos estuaria Sungai Porong rendah pada daerah mulut sungai kemudian semakin meningkat dan kembali turun ke arah laut pada musim hujan sedangkan di musim kemarau perubahan terlihat secara linier. Pada estuaria Sungai Wonokromo sebaran kepadatan spasial di kedua musim mirip dengan sebaran estuaria Sungai Porong pada musim hujan. Makrozoobentos yang ditemukan pada estuaria Sungai Porong tersusun oleh 17 jenis dari 6 kelas yaitu Pelecypoda sebagai dominan, Polychaeta, Gastropoda, Nemertina, Malacostraca dan Holothuroidea sedangkan estuaria Sungai Wonokromo tersusun oleh 23 jenis dari 5 kelas yaitu Pelecypoda, Malacostraca, Gastropoda, Polychaeta dan Holothuroidea. Pola sebaran makrozoobentos secara temporal menunjukkan bahwa pada musim hujan memiliki kepadatan yang lebih rendah dibandingkan kemarau. Perbedaan musim juga berpengaruh terhadap komposisi makrozoobentos pada kedua estuaria ini dimana pada musim hujan komposisi jenis makrozoobentos lebih beragam dengan dominansi yang lebih rendah dibanding kemarau. Kedua kondisi ini terjadi di kedua estuaria akan tetapi pada estuaria Sungai Porong perbedaannya lebih signifikan. Setelah adanya buangan Lumpur Sidoardjo terlihat adanya perubahan komposisi makrozoobentos pada estuaria Sungai Porong yaitu sangat dominannya Pelecypoda. Perubahan yang terjadi kemungkinan besar akibat siklus musiman yang berpengaruh terhadap organisme bentik di dalamnya. Hal ini juga terjadi pada estuaria Sungai Wonokromo akan tetapi tidak terlalu signifikan.
Keyword:
|
Judul: Histerektomi Pada Anjing
Abstrak: Anjing merupakan hewan kesayangan yang banyak dipelihara hampir di setiap rumah, baik sebagai kegemaran maupun untuk keamanan pemiliknya. Histerektomi merupakan suatu tindakan bedah dan pembuangan uterus dengan tujuan untuk menanggulangi hal-hal yang patologik seperti pyometra, distokia yang berkepanjangan dan anaknya diduga masih hidup, adanya tumor uterus serta untuk tindakan fisiologik yaitu sterilisasi untuk mengatur keturunan (Arthur,197S).
Keyword:
|
Judul: Analisis Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT XYZ
Abstrak: Pengukuran kinerja perusahaan menggunakan metode balanced scorecard diterapkan pada PT XYZ untuk melengkapi penilaian kinerja yang telah dilakukan oleh perusahaan. Metode balanced scorecard merupakan alat manajemen kinerja dengan prinsip menerjemahkan visi dan misi perusahaan ke dalam sasaran startegi yang terbagi dalam empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Metode balanced scorecard mampu memberikan gambaran kinerja perusahaan secara menyeluruh dan memudahkan mencari solusi yang dapat dilakukan perusahaan dalam memperbaiki kinerja. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menentukan persentase pencapaian masing-masing indikator tiap perspektif dan menentukan total skor kinerja perusahaan berdasarkan angka pencapaian setiap indikator pada masing-masing perspektif serta bobot kepentingannya. Persentase pencapaian diperoleh berdasarkan pencapaian indikator dalam mencapai target. Pencapaian perspektif keuangan merupakan pencapaian perspektif terbaik diantara ketiga perspektif lainnya. Total skor kinerja yang dihasilkan perusahaan dari bulan Januari hingga Juli 2017 memiliki rata-rata total skor 84.63, sehingga perusahaan termasuk kategori sangat sehat AA. Total skor kinerja bulanan menunjukan bahwa pada bulan Juni terjadi penurunan kinerja perusahaan menjadi kategori sangat sehat A. Penurunan total skor kinerja dapat ditangani dengan menjalankan inisiatif strategi yang telah dirumuskan sesuai dengan sasaran strateginya.
Keyword: Balanced scorecard, Kinerja perusahaan, Pengukuran kinerja
|
Judul: Rancangan balanced scorecard sebagai instrumen pengukuran kinerja PT Wirontono Baru
Abstrak: Penggunaan pendekatan Balanced scorecard sebagai suatu alternatif alat manajemen yang tepat yang dapat diterapkan pada sistem manajemen perusahaan agar mampu menghasilkan keunggulan kompetitif yang diharapkan serta mampu menghadapi segala perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis saat ini.
Keyword:
|
Judul: Record of Mole Crab Hippa adactyla, Emerita emeritus, Emerita sp. (Crustacea; Hippidae) from Southern Coast of Sulawesi
Abstrak: Di Indonesia, undur-undur laut famili Hippidae terdistribusi dengan luas di sepanjang Pantai Barat Sumatera dan Pantai Selatan Jawa. Undur-undur laut terbagi atas tiga genera yaitu Hippa, Emerita, dan Mastigochirus. Keragaman undur-undur laut di Indonesia hanya sedikit yang telah diketahui, terutama pada kompleksitas karakteristik morfologi dan kesamaan struktur tubuh. Tujuan penelitian ini yaitu menghitung dan melaporkan keberagaman undur-undur laut (Crustacea; Hippiade) dari pantai selatan Pulau Sulawesi. Undur-undur laut dikumpulkan dari 7 lokasi pengambilan sampel di pantai selatan Pulau Sulawesi dengan menggali pasir disekitar wilayah sapuan ombak area intertidal. Sampel yang terkumpul telah diawetkan pada alkohol kemudian dibawa ke Bogor. Identifikasi spesies dilakukan berdasarkan karakteristik morfologi. Total undur-undur laut yang berhasil dikumpulkan yaitu 44 sampel. Undur-undur laut tersebut di klasifikasikan dalam dua genera, yaitu Hippa yang terdiri atas satu spesies (Hippa adactyla) dan Emerita yang terdiri atas dua spesies (Emerita emeritus dan Emerita sp.) Seluruh karakteristik morfologi Hippa adactyla dan Emerita emeritus dari Sulawesi mirip dengan spesies yang dilaporkan pada distribusi alaminya yaitu Pasifik Barat. Kedua spesies di Pantai Selatan Sulawesi ditemukan sebagai laporan distribusi baru. Sebagai tambahan pada laporan distribusi baru Emerita sp. diduga sebagai spesies novo bedasarkan bentuk karapas dengan antenula yang pendek.
Keyword: Hippa, Emerita, Sulawesi Selatan, Laporan Distribusi Baru, Spesies novo
|
Judul: Pengaruh pemberian ransum berkadar protein 40 persen dengan berbagai tingkat energi terhadap pertumbuhan juvenil udang galah ( Macrobrachium rosenbergii de Man )
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan energi metabolisme yang tepat dalam ransum berkadar protein 40 % untuk menunjang pertumbuhan udang galah (Macrobrachium rosenbergii de Man) secara maksimum. Penelitian ini dilaksanakan di Kolam Percobaan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor di Dar- maga, sejak tanggal 1 April sampai 10 Juni 1988. Udang yang digunakan adalah juvenil udang galah dengan bobot awal 44.95 53.92 miligram per ekor. Wadah pemeliharaan berupa akuarium kaca sebanyak 12 buah dengan ukuran 60x50x40 cm³. Kedalaman air dipertahankan 25 cm. Pada setiap wadah digunakan filter sistem double bottom. Padat penebaran sebesar 25 ekor per wadah. Pemberian makanan dilakukan dua kali sehari sebanyak 8 % dari bobot biomas. Makanan diberikan pada pukul 08.00 sebanyak 2 % dan pukul 16.00 sebanyak 6 % dari bobot biomas. Penyesuaian jumlah makanan yang diberikan dilakukan setiap sepuluh hari sekali sesudah penimbangan udang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah perbedaan kandungan energi metabolisme yang berbeda dalam ransum berkadar protein 40 persen masing-masing sebesar 253.18; 272.70; 321.17 dan 355.56 kkal/100 gram ransum. Hasil uji analisis ragam menunjukkan bahwa kandungan energi metabolisme yang berbeda dalam ransum berkadar protein 40 % memberikan pengaruh yang sama terhadap laju pertumbuhan harian individu, konversi makanan dan tingkat kelangsungan hidup yang masing-masing nilainya untuk perlakuan A (3.16; 2.38; 94.67), perlakuan B (3.09; 2.19; 100.00), perlakuan C (3.23; 2.27; 94.67) dan perlakuan (3.15; 2.26; 97.33) D Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ransum berkadar protein 40 % memerlukan imbangan energi metabolisme sebesar 253.18 kkal/100 gr ransum (PE ratio 1: 6.33).
Keyword:
|
Judul: Pengaruh pemberian ransum lni/uw/c.02/e.01/9,07 berkadar protein 30 persen sebanyak 40,60,80 dan 100 persen, berat biomasa terhadap pertumbuhan pascalarva udang padat penebaran awal 125 ekor pl-20 per meter persegi
Abstrak: Tujuan penelitian penulis adalah mencari mana tingkat pemberian ransum LNI/UW/C.02/E.01/9,07 yang diuji yang dapat menghasilkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup tertinggi bagi pascalarva udang windu selama kurun waktu empat minggu pada kondisi penelitian penulis. Penelitian dilaksanakan di Balai Budidaya Ar Payau Jepara, Jawa Tengah, dari tanggal 8 Juli 1987 sampai 5 Agustus 1987. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan klasifikasi satu arah, dengar. empat perlakuan dan tiga ulangan untuk masing-masing perlakuan. Keempat perlakuan tersebut adalah tingkat pemberian ransum LNI/UW/C.02/E.01/9,07, sebanyak berturut-turut 40, 60, 80, dan 100 persen berat biomassa. Udang uji yang digunakan adalah udang windu pada stadia perkembangan pascalarva-20 (PL-20), dengan berat awal individu rata-rata berkisar antara 4,90 dan 5,26 mg. Padat penebaran awal yang digunakan adalah 125 ekor per meter persegi atau 40 ekor per wadah. ...
Keyword:
|
Judul: Detecting Suicidal Ideation of Tweets Using Long Short-Term Memory and Fasttext Word Embedding
Abstrak: Suicide is a global health crisis. It has become the second greatest cause of mortality for people aged 15 to 29. In Indonesia, around five people commit suicide every day. To avert the tragedy of suicide in diverse high-risk groups, early detection of suicidal behaviors and adequate and timely interventions are essential. The younger generation has started to turn to the Internet to seek help and discuss depression and suicide-related topics. The huge amount of textual data generated by users on SNS became the main component in building the early detection tool. For a binary text classification task, LSTM Performs better compared to CNN. Fasttext word embedding can handle uncommon words, misspelled words, and word suffixes and prefixes. This research aims to build an accurate text classification model using LSTM and fasttext to identify tweets containing suicidal ideation. Without applying any text preprocessing or imbalanced class treatments, the model had outstanding performance with a 78% sensitivity, 97% specificity, and an 88% F1 score. No text preprocessing technique led to an improvement in the F1 score. However, improvements in sensitivity were achieved through the implementation of class weighting and oversampling. Notably, the ADASYN technique yielded a substantial sensitivity increase., Bunuh diri merupakan krisis kesehatan global. Bunuh diri telah menjadi penyebab kematian terbesar kedua bagi kelompok umur 15 hingga 29 tahun. Di Indonesia, ada sekitar lima korban bunuh diri setiap hari. Untuk mencegah tragedi bunuh diri dalam berbagai kelompok berisiko tinggi, deteksi dini terhadap perilaku bunuh diri dan intervensi yang tepat dan cekatan menjadi sangat penting. Generasi muda beralih ke Internet untuk mencari bantuan dan mendiskusikan topik terkait depresi dan bunuh diri. Besarnya jumlah data teks yang dihasilkan oleh pengguna di jejaring sosial menjadi komponen utama dalam membangun alat deteksi dini. LSTM memiliki performa lebih baik dibandingkan dengan CNN dalam melakukan klasifikasi teks. Fasttext dapat menangani kata-kata yang tidak umum digunakan, kata-kata yang salah eja, serta kata berimbuhan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk membangun model klasifikasi teks menggunakan LSTM dan fasttext untuk mengidentifikasi tweet yang mengandung pemikiran bunuh diri. Tanpa menerapkan metode pra-pemrosesan teks dan penanganan kelas yang tidak seimbang, model telah memiliki performa yang baik dengan sensitivitas 78%, spesifisitas 97%, dan skor F1 88%. Seluruh teknik pra-pemrosesan teks yang digunakan dalam penelitian ini tidak dapat meningkatkan skor F1. Namun, peningkatan sensitivitas tercapai melalui implementasi pembobotan kelas dan oversampling. Terutama, teknik ADASYN menghasilkan peningkatan sensitivitas yang signifikan.
Keyword: fasttext, LSTM, suicidal ideation, text classification, twitter
|
Judul: Optimasi Pelarut Ekstraksi Buah Kapulaga Jawa (Amomum compactum) Terhadap Kandungan Fenolik, Flavonoid, Dan Kapasitas Antioksidan
Abstrak: Tanaman kapulaga jawa (Amomum compactum) merupakan salah satu tanaman rempah yang berpotensi sebagai antioksidan karena mempunyai kandungan metabolit sekunder berupa fenolik dan flavonoid. Pemilihan konsentrasi pelarut dan pH yang tepat merupakan hal yang penting dalam proses ekstraksi senyawa bioaktif. Penelitian ini bertujuan menganalisis variasi pH dan konsentrasi etanol yang optimum terhadap kandungan fenolik, flavonoid, dan kapasitas antioksidan dari buah kapulaga jawa dengan teknik microwave assisted extraction (MAE). Rancangan optimasi pelarut dibuat menggunakan Design Expert 13.0 dengan metode Response Surface Methodology (RSM). Hasil penelitian menunjukkan kadar total fenolik optimum etanol 53% dan pH 3,1. Kadar total flavonoid optimum pada etanol 30% dan pH 2,8. Kapasitas antioksidan DPPH (2,2’-dipenil-1-pikrilhidrazil ) dan FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) optimum pada etanol 70% pH 3,96. Solusi optimasi yang didapat yaitu penggunaan etanol 57,627% dan pH 3,402 dengan nilai desirability 0,684.
Keyword: Antioxidants, phenolics, flavonoids, microwave assisted extraction, javanese cardamom
|
Judul: Optimization of Methanol Consentration and Time for Total Phenolics, Total Flavonoids, and Antioxidant Capacity of Temulawak using Microwave Assisted Extraction Method
Abstrak: Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan tanaman obat asli Indonesia yang berpotensi sebagai antioksidan karena mengandung fenolik dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan menentukan konsentrasi metanol dan waktu ekstraksi optimum serta memperoleh model sistem dari kadar fenolik total, flavonoid total, dan kapasitas antioksidan simplisia temulawak menggunakan response surface methodology. Sampel diekstraksi dengan metode microwave assisted extraction. Pengolahan data menggunakan aplikasi Design Expert 13.0 dan SPSS IBM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model linear merupakan hasil paling optimum untuk memprediksi semua variabel respon. Hasil verifikasi model menunjukkan kombinasi konsentrasi metanol dan waktu ekstraksi terpilih adalah 100,00% dan 2,722 menit. Verifikasi optimum dari 2 faktor tersebut menghasilkan nilai aktual respon TPC sebesar 14,555 mg GAE/g DW; TFC sebesar 39,257 mg QE/g DW; DPPH sebesar 1,352 µmol TE/g DW; dan FRAP sebesar 61,269 µmol TE/g DW. Respon aktual dari kombinasi konsentrasi pelarut metanol dan waktu ekstraksi optimum terpilih memenuhi nilai verifikasi dengan nilai desirability 84%., Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) is a medicinal plant native to Indonesia has potential as an antioxidant because it contains phenolics and flavonoids. This study aimed to determine the methanol concentration and extraction time for the extraction of temulawak and to obtain a system model of total phenolic, total flavonoids, and antioxidant capacity, utilizing response surface methodology. Data processing using the Design Expert 13.0 and IBM SPSS. Sample were extracted using the microwave assisted extraction method. The research showed that the linear model is the most optimal result for predicting all response variables. The model verification results show that the selected combination of methanol concentration and extraction time is 100,00% and 2,722 minutes. Verification of these 2 factors resulted in an actual TPC response value of 14,555 mg GAE/g DW; TFC of 39,257 mg QE/g DW; DPPH and FRAP was 1,352 and 61,269 µmol TE/g DW. The actual response of the selected combination optimum, meets the verification value with a desirability of 84%.
Keyword: antioxidant, flavonoid, optimization, phenolic, temulawak
|
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya
Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ...
Keyword:
|
Judul: Pengaruh tekanan ekonomi dan strategi koping terhadap kesejahteraan subjektif keluarga wanita buruh "Brondol Bawang
Abstrak: Petani di Indonesia sebagian besar mengalami kemiskinan karena ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, sosial, serta standar kebutuhan lainnya. Kemiskinan dapat menunjukkan rendahnya tingkat kesejahteraan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tekanan ekonomi dan strategi koping terhadap kesejahteraan subjektif. Lokasi penelitian di Desa Losari Lor, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebesdengan contoh sebanyak 70 buruh “brondol bawang” merah dengan metode purposive. Analisis data yang digunakan terdiri dari analisis deskriptif dan analisis inferensia (uji korelasi pearson, uji regresi linear berganda, dan uji beda). Hasil uji korelasi pada musim panen menunjukkan bahwa strategi koping generating income memiliki hubungan positif signifikan dengan kesejahteraan subjektif. Sementara itu, tekanan ekonomi subjektif memiliki hubungan negatif signifikan dengan kesejahteraan subjektif. Uji korelasi pada musim paceklik menunjukkan bahwa lama pendidikan istri dan pendapatan keluarga berhubungan positif signifikan dengan kesejahteraan subjektif keluarga. Tekanan ekonomi objektif, subjektif, dan total, serta strategi koping cutting back expenses berhubungan negatif signifikan dengan kesejahteraan subjektif. Hasil uji regresi pada musim panen dan musim paceklik menujukkan bahwa variabel bebas yang memengaruhi kesejahteraan subjektif keluarga secara signifikan dan positif adalah usia suami. Variabel lainnya, yaitu tekanan ekonomi subjektif berpengaruh secara signifikan dan negatif terhadap kesejahteraan subjektif.
Keyword: kesejahteraan subjektif, strategi koping, tekanan ekonomi
|
Judul: Tekanan Ekonomi, Strategi Nafkah, dan Kesejahteraan Keluarga Buruh Harian Lepas Perkebunan Kelapa Sawit.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tekanan ekonomi dan strategi nafkah terhadap kesejahteraan subjektif keluarga buruh harian lepas perkebunan kelapa sawit. Penelitian ini dilakukan di Desa Sisumut, Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan contoh penelitian yaitu keluarga dengan suami dan atau istri yang bekerja sebagai buruh harian lepas perkebunan kelapa sawit sebanyak 50 responden. Teknik yang digunakan dalam penarikan contoh adalah snowball. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tekanan ekonomi objektif termasuk pada kategori sedang, tekanan ekonomi subjektif termasuk pada kategori sedang, strategi nafkah termasuk pada kategori rendah, dan kesejahteraan subjektif tergolong pada kategori sedang. Faktor yang memengaruhi kesejahteraan subjektif keluarga secara signifikan adalah status kepemilikan rumah, tekanan ekonomi subjektif, dan strategi nafkah.
Keyword: buruh harian lepas, kesejahteraan keluarga, perkebunan kelapa sawit, strategi nafkah, tekanan ekonomi
|
Judul: Gambaran darah komodo (Varanus komodoensis) di Taman Margasatwa Ragunan
Abstrak: This study was conducted to get the hematology and blood biochemistry profile of Komodo dragons at Ragunan Zoo. A total of 18 adult dragons were used. Blood was drawn as much as 2 mL whole blood for hematology and 3 mL for blood biochemistry in serum. Hematology examinations were done by automatic hemavet® machine except differential leukocytes were done manually and blood biochemistry examinations were done by biosystem® machine. Examinations results of erythrocyte parameters of total erythrocytes, hematocrit, hemoglobin, MCV, MCH, and MCHC in row are (1,24±0,21) × 106/mm3, (38,0±4,6) %, (13,3±1,6) g/dL, (311,4±49,9) fL, (109,4±18,7) pg, and (35,1±1,2) g/dL. Trombocytes count is (3,1±1.6) × 103/mm3 and erythrocyte sedimentation rate is (3,9 ± 1.7) mm/h. Leukocytes parameters indicate the values of total leukocytes, heterophils, lymphocytes, monocytes, eosinophils, and basophils in row are (6,53±9,47) × 103/mm3, (3,478±4,972) × 103/mm3, (2,959±4,694) × 103/mm3, (0,096±0,187) × 103/mm3, (0,00) /mm3, and (0,00) /mm3. Biochemical parameters indicate the values of total protein, albumin, globulin, AST, ALT, urea, and creatinine in row are (10,19±3,39) g/dL, (2,51±0,39) g/dL, (7,68±3,07) g/dL, (49,39±20,71) IU/L, (45,39±27,88) IU/L, (13,53±5,88) mg/dL, and (0,29±0,11) mg/dL. The result of examinations averagely showed values tend to normal. Some individual results demonstrated abnormalities which are suspected as acute infection in 1 dragon, foliculogenesis in 1 dragon, muscle disease in 2 dragons, and liver disease in 5 dragons.
Keyword:
|
Judul: Penilaian Memar Karkas Sebagai Indikator Kesejahteraan Hewan pada Sapi Brahman Cross
Abstrak: (STATE KESEJAHTERAAN HEWAN DAPAT DILIHAT DARI MEMAR KARKAS). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesejahteraan ternak dengan mengobservasi banyaknya kejadian memar karkas sapi brahman cross. PENGAMATAN MEMAR PADA KARKAS DILAKUKAN PADA 300 KARKAS SAPI BRAHMAN CROSS. INDIKATOR MEMAR PADA KARKAS MELIPUTI.... Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif meliputi frekuensi dan persentase kejadian memar. Hasil pengamatan menunjukkan TERDAPAT 70 KARKAS SAPI TIDAK MEMAR (...%) SEDANGKAN 230 karkas mengalami kejadian memar. Persentase tingkaT KEPARAHAN memar KARKAS sebesar 90.43% dan tingkat memar 2 sebesar 9.57%. Tidak terjadi tingkat keparahan memar hingga ke tulang pada saat pengamatan. PENYEBAB MEMAR Sedangkan proses unloading memiliki nilai durasi waktu dibawah satu menit (sangat baik). Perilaku terpeleset, melompat, dan jatuh merupakan perilaku yang sering muncul selama proses unloading yang menjadi salah satu penyebab terjadinya memar pada karkas.
Keyword: transportasi, memar karkas, brahman cross, tingkah laku
|
Judul: Penilaian Aspek Kesejahteraan Hewan pada Pemotongan Sapi Brahman cross di Rumah Pemotongan Hewan Berbeda
Abstrak: Kesejahteraan hewan menjadi salah satu hal yang sangat penting terutama pada proses pemotongan di Rumah Potong Hewan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penerapan aspek kesejahteraan hewan pada pemotongan sapi brahman cross di RPH berbeda. Indikator kesejahteraan hewan yang diamati meliputi tiga aspek yaitu, penerimaan ternak, penampungan, dan penyembelihan di RPH PT Pramana Pangan Utama dan RPH Bubulak Kota Bogor. Metode yang digunakan adalah penilaian skoring yang mengacu pada SOP kesejahteraan ternak yang dikeluarkan oleh standard exporter supply chain assurance system (ESCAS) menggunakan skala Likert. Berdasarkan hasil penelitian terhadap aspek kesejahteraan hewan di RPH PT Pramana Pangan Utama dinilai sudah dalam kategori baik. Hasil tersebut dilihat dari persentase setiap aspek kesejahteraan hewan yang diamati yaitu, penerimaan ternak, penampungan, dan penyembelihan masing-masing sebesar 88%, 86%, dan 94%. Adapun penilaian kesejahteraan hewan di RPH Bubulak Kota Bogor menunjukan kategori cukup dalam memenuhi aspek kesejahteraan hewan. Hasil tesebut dilihat dari persentase pada masing-masing indikator, yaitu sebesar 70%, 50%, dan 59%. Hal yang perlu ditingkatkan pada kedua RPH, yaitu indikator ketersediaan atap pada kendaraan pengangkut. Selanjutnya kebersihan kandang penampungan, dan pemeriksaan antemortem sapi saat di kandang penampungan RPH Bubulak masih perlu ditingkatkan. Sementara pada pengamatan tingkah laku, kejadian vokalisasi dan baulking masih melebihi standar yang ditetapkan oleh ESCAS pada kedua RPH.
Keyword: brahman cross, kesejahteraan ternak, rumah potong hewan, tingkah laku ternak
|
Judul: Synthesis Adsorbent Poly(acrylic acid)-g-Cellulose/Bentonite Using Gamma Ray Irradiation for Uranium (IV) Adsorption, Synthesis Adsorbent Poly(Acrylic Acid)-g-Cellulose/Bentonite Using Gamma Ray Irradiation for Uranium (IV) Adsorption, Synthesis Adsorbent Poly(Acrylic Acid)-g-Cellulose/Bentonite Using Gamma Ray Irradiation for Uranium (IV) Adsorption
Abstrak: Penggunaan teknologi nuklir di Indonesia berkembang pesat ditandai dengan semakin banyak penggunaan nuklir di berbagai bidang. Namun, seiring banyaknya penggunaan teknologi nuklir maka limbah radioaktif yang dihasilkan semakin banyak juga, salah satunya uranium. Limbah yang mengandung uranium berbahaya bagi manusia dan lingkungan karena bersifat radioaktif. Berbagai macam metode telah dikembangkan untuk mereduksi jumlah cemaran logam berat uranium, salah satunya metode adsorpsi. Adsorben dari bahan alam telah banyak dikembangkan untuk adsorpsi ion logam uranium. Dalam penelitian ini, adsorben poli(asam akrilat)-g-selulosa/bentonit disintesis dengan metode pencangkokan dan kapasitas adsorpsi terhadap ion logam uranium serta model isoterm adsorpsinya ditentukan. Adsorben dikarakterisasi menggunakan spektroskopi fourier transform infrared (FTIR). Kapasitas adsorpsi diuji dengan variasi konsentrasi larutan awal uranium sebesar 5, 10, 50, dan 100 ppm menghasilkan kapasitas adsorpsi maksimum pada konsentrasi 100 ppm sebesar 39.76 mg/g. Model isoterm adsorpsi kemudian ditentukan dan dapat diketahui bahwa model isoterm adsorpsi untuk adsorben mengikuti model Freundlich.
Keyword: adsorbent, adsorption capacity, isotherm adsorption, radioactive waste
|
Judul: Uji karakteristik water absorbent pati singkong serta pengaruhnya terhadap tanaman cabai pada tanah bertekstur pasir
Abstrak: Tin mine tailing in Bangka Belitung island covers significantly large area. Unfortunately, this tailing contain very high sand (>90%) but very low clay (<5%) and very low organic matter (<1%), that is has very low water retention ability. Common effort to overcome low water retention problem is by using intensive irigation. However, intensive use of irigation tends to be inefficient. To reduce the intensity of irigation, the use of water absorbent is presently began widely introduced, one of them is SWA (Super Water Absorbent) Cassava Starch. A study to examine the characteristics of SWA Cassava Starch and observe its effect to chilli plants in sand-textured soils was conducted in a greenhouse. The study consisted of two series of experiments. First, evaluation of SWA Cassava Starch (in swelling condition) degradability based on the decrease in the weight of SWA (swelling) toward the time. Second, evaluation of the effect of water absorbent on chili plant growth using Completely Randomized Design with three treatment factors namely (1) Water absorbent consisting of 8 standard; (2) sand soil consisting of 2 standard, and (3) Watering consisting of 2 standard. SWA Cassava Starch in applied in wet method before which SWA is soaked in water until it reaches equilibrium. Result of the experiments showed that SWA Cassava Starch (in swelling condition) degradability tend to be the same on the Regosol soil or sand tailings simulation soil. Second experiment indicated that in general water absorbent had no significant effect on chili plants growth, eventhough SWA Cassava Starch treatment with a dose of 0.1 g/kg in combination with chitosan tends to give a better effect. Chili plants growth at “a without watering treatment” with SWA treatment have a shorter life cycle compared to “once a week watering treatment”.
Keyword: Bogor Agricultural University (IPB), sand soil, chili plants, SWA cassava starch
|
Judul: Pengaruh Bahan Penahan Air Aquasorb Terhadap Pertumbuhan Jati
Abstrak: Introduction. Teak (Tectona grandis Linn.f) is one of the tree species which is widely cultivated in Java. In large scale teak plantation forest development, climate is one of the important factor influencing the success of planting. Tight schedule of planting and erratic weather condition constitute the constraint for achieving successful planting. One alternative for overcoming the constraint is by planting outside the rainy season. Planting outside the rainy season when the water supply is very limited, assisted by the use of aquasorb, has not been known, in terms of its success rate. The use of aquasorb for planting forestry planting stocks, particularly that of teak, has never been practiced in Indonesia. Therefore, there is a need for research to learn the extent that aquasorb effect could improve the survival percentage of teak planting stocks when they are planted outside the rainy season. Materials and method. The research was conducted from May 2008 through Agustus 2008, in the green house of Faculty of Forestry (IPB). The research consisted of three series of experiments. The experimental designs used were Block Randomized Design for Experiment 1, Factorial Completely Randomized Design for Experiment 2, and Completely Randomized Design for Experiment 3. In Experiment 1, there were 5 treatments with 3 replications, and each replication consisted of 4 planting stocks, so there were 60 experimental units. In Experiment 2, there were 2 factors, namely factors of leaf and aquasorb. Altogether, in Experiment 2, there were 16 treatments, and each treatment combination consisted of 3 replications. Each replication consisted of 3 planting stocks, so that altogether, there were 144 experimental units. In Experiment 3, there were 5 treatments with 3 replications, and each replication consisted of 3 planting stocks, so that altogether there were 45 experimental units. The observed variables were among other things, survival percentage; duration for reaching initial, intermediate and final wilting; percent of dry leaves, and percent of leaf shedding. Analysis of Variance was performed by using program of Minitab 14 and SAS for Duncan advanced test. Results and Conclusion. Results of Experiment 1 showed that the use of aquasorb with concentration of 600 ml, had the highest average of survival percentage (41.67 %) at 4 weeks after planting (WAP) as compared with control. In Experiment 2, application of aquasorb with concentration of 400 ml, accompanied with leaf cutting (reduction) by 70 % could increase the survival percentage of teak planting stocks, up to 100 %, and reduced the dry leaf percent to 54.91 % as compared with control. Leaf reduction by 70 and 90 % and the use of Aquasorb of 400 ml could prolong the duration to reach final wilting, up to 15 – 16 days. Results of Experiment 3 showed that application of aquasorb with different type, at the same concentration, had significant effect up to 5 WAP, and did not have significant effect at 6 WAP. The use of aquasorb of type A at concentration of 400 ml, exhibited higher percent of survival (67 %) as compared with the use of aquasorb of type B. Conclusion from this research was that
Keyword:
|
Judul: Aspek kehidupan dan reproduksi pada lumba-lumba
Abstrak: Lumba-lumba merupakan mammalia yang hidup di laut dan sebagian hidup di beberapa perairan air tawar. Hewan ini mempunyai bentuk tubuh yang streamline, moncong seperti paruh serta mempunyai gigi kurang lebih 200 buah. Tubuh lumba-lumba dilapisi oleh spermaceti yang terdiri dari lapisan minyak. Hewan yang sering terlihat di gelanggang-gelanggang samudra ini mempunyai ekor horizontal dan panjang tubuhnya berkisar 1,1 meter sampai 9 meter (Yablokov, 1974). Bia- sanya jantan lebih besar daripada yang betina. Di dalam klasifikasinya lumba-lumba termasuk dalam kelas mammalia, ordo Cetacea dan subordo Odontoceti. Di seluruh perairan dunia, terdapat banyak sekali spesies lumba-lumba, yang keseluruhannya termasuk ke dalam kelompok famili Delphinidae yang terdiri atas 19 genus ya- itu : Steno, Sotalia, Stenella, Delphinus, Lissodelphis, Orchinus, Lagenodelphis, Tursiops, Grampus, Lagenorhynchus Orcaella, Cephalorhynchus, Peponocephala, Feresa, Pseu- dorca, Globicephala, Phocoena, Neophocoena, dan yang terakhir Phoconoides (Yablokov, 1974). Tiga genus yang terakhir tidak termasuk lumba-lumba. Selain famili tersebut di atas, terdapat pula lumba- lumba yang hidup di perairan air tawar, yaitu dari famili Platanistidae (Cousteau, J.Y. , 1975). Makanan utama lumba-lumba berupa ikan (tuna, cumi-cu- mi, dan lain-lain), mollusca, cephalopoda dan crustacea. Dalam mencari makanannya, lumba-lumba bermigrasi secara teratur. Mereka menghabiskan musim panas di daerah kutub, kemudian bermigrasi ke daerah selatan selama musim dingin. Habitat lumba-lumba yang mutlak adalah air, baik air asin maupun air tawar. Mereka tidak dapat meninggalkan air, meskipun menurut asal-usulnya lumba-lumba merupakan mammalia darat (Coffey, D.J. 1977). Menurut Yablokov (1974) lumba-lumba betina memiliki sepasang ovarium yang rata/licin yang terdapat dalam ova- rian sac. Pada vagina beberapa spesies lumba-lumba terda- pat sumbat vagina/plug..dst
Keyword:
|
Judul: Perubahan Warna Kuning Telur Itik Lokal dengan Penambahan Tepung Daun Kaliandra (Calliandra Calothyrsus) dan Daun Singkong (Manihot Esculenta
Abstrak: Lahan Pertanian yang semakin berkurang telah mendorong peternak itik mengalihkan sistem beternak itik dari ekstensif menjadi intensif, sehingga kebutuhan pakan itik sangat bergantung kepada peternak. Pakan yang diberikan selama ini menghasilkan kuning telur dengan warna yang kurang disukai oleh masyarakat karena kuning telur hasil pemeliharaan intensif lebih pucat daripada kuning telur hasil pangonan. Itik pangonan memakan hijauan berupa rumput-rumput di sawah sehingga warna kuning telur berwarna kuning tua. Penelitian ini menggunakan daun kaliandra dan daun singkong sebagai pengganti hijauan sawah dengan harapan kuning telur yang dihasilkan sesuai dengan selera konsumen.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Penambahan Tepung Bawang Putih pada Kandungan Kolesterol, Asam Lemak, dan Skor Warna Kuning Telur Itik Lokal.
Abstrak: Bawang putih mengandung zat-zat kimia aktif salah satunya adalah allicin. Allicin (thiopropen sulfinic acid allyl ester) merupakan senyawa yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Limbah udang mengandung senyawa kitin. Kitin merupakan serat kasar hewani yang bermanfaat dalam pengikatan lemak sehingga berperan dalam penurunan kolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan tepung bawang putih dan limbah udang terhadap performa, kualitas telur, kandungan kolesterol, asam lemak dan skor warna kuning telur itik lokal.Ternak yang digunakan adalah 36 ekor itik umur 19 minggu yang secara acak ditempatkan dalam kandang battery yang terdiri dari 12 petak (3 ekor per petak). Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu K = Ransum basal , BP = K + bawang putih 2% , LU = K + limbah udang 2% , BL = K + bawang putih 1% + limbah udang 1%.Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan tepung bawang putih dan limbah udang,atau kombinasi keduanya berpengaruh nyata terhadap skor warna kuning telur yang diuji. Kuning telur itik memiliki asam lemak tidak jenuh lebih banyak dari asam lemak jenuh.. Pemberian tepung bawang putih dan tepung limbah udang, atau kombinasi keduanya nyata menurunkan kandungan kolesterol dibandingkan kontrol. Dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung limbah udang, tepung bawang putih dan campuran tepung limbah udang dan bawang putih berbeda nyata menurunkan kandungan kolesterol telur.
Keyword: kolesterol, itik lokal, bawang putih, limbah udang, kuning telur
|
Judul: Measuring the Risk of a Portfolio that Consists of Three Bonds
Abstrak: Value at Risk (VaR) dan Tail Value at Risk (TVaR) adalah ukuran untuk menunjukkan tingkat risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi VaR dan TVaR menggunakan simulasi Monte Carlo berdasarkan data harga obligasi harian mulai dari tanggal 1 Juli 2022 sampai 30 Desember 2022. Pengukuran VaR dan TVaR pada portofolio yang dibentuk dengan metode Mean-Variance Efficient Portfolio. Proporsi portofolio terdiri atas OBMR 72.66%, OSSB 2.95%, dan OBJB 24.39%. Setelah dilakukan simulasi Monte Carlo, VaR dan TVaR yang dihasilkan dengan dana investasi awal sebesar Rp 10 000 000 sebagai berikut. Estimasi kerugian maksimum sebesar Rp 86 762 dengan tingkat kepercayaan 90%, sebesar Rp 111 770 dengan tingkat kepercayaan 95%, dan sebesar Rp 164 320 dengan tingkat kepercayaan 99%. Untuk mengatasi situasi ekstrem yang dapat menyebabkan tingkat risiko melebihi VaR maka diperlukan ukuran risiko lain yaitu TVaR. Dengan besar modal yang sama, didapatkan estimasi nilai risiko sebesar Rp 121 404 dengan tingkat kepercayaan 90%, Rp 144 681 dengan tingkat kepercayaan 95%, dan Rp 195 480 dengan tingkat kepercayaan 99%. Estimasi risiko investasi ini dilakukan untuk periode waktu 30 hari., Value at Risk (VaR) and Tail Value at Risk (TVaR) are measures to indicate the level of risk. This research aims to estimate VaR and TVaR using Monte Carlo simulations based on daily bond price data from July 1, 2022, to December 30, 2022. Measuring VaR and TVaR in portfolios formed using the Mean-Variance Efficient Portfolio method. The portfolio proportion consists of OBMR 72.66%, OSSB 2.95%, and OBJB 24.39%. After carrying out a Monte Carlo simulation, the VaR and TVaR generated with an initial investment fund of IDR 10 000 000 are as follows. The maximum estimated loss is IDR 86 762 with a 90% confidence level, IDR 111 770 with a 95% confidence level, and IDR 164 320 with a 99% confidence level. To overcome extreme situations that can cause the risk level to exceed VaR, another risk measure is needed, namely TVaR. With the same amount of capital, the estimated risk value is IDR 121 404 with a 90% confidence level, IDR 144 681 with a 95% confidence level, and IDR 195 480 with a 99% confidence level. This investment risk estimate is carried out for 30 days.
Keyword: Value at Risk, Obligasi, Portofolio, simulasi Monte Carlo, Tail Value at Risk
|
Judul: Analisis Kepuasan Konsumen Toko Mas Hikmah
Abstrak: Kepuasan konsumen merupakan faktor penting dalam membangun bisnis, tak terkecuali bagi Toko Mas Hikmah yang mengalami penurunan jumlah pengunjung dan pemasukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan konsumen, mengidentifikasi atribut-atribut yang memengaruhi kepuasan konsumen, serta menganalisis kinerja atribut tersebut demi perbaikan pelayanan Toko Mas Hikmah. Atribut yang digunakan diperoleh dari pendekatan kualitas pelayanan model SERVQUAL. Alat analisis yang digunakan adalah Customer Satisfaction Index (CSI) dalam mengukur tingkat kepuasan konsumen dan Importance Performance Analysis (IPA) dalam mengidentifikasi kinerja atribut-atribut tingkat kepuasan konsumen tersebut. Penelitian dilakukan dari bulan Februari hingga April 2021 dengan menyebarkan kuisioner kepada 100 responden yang merupakan konsumen Toko Mas Hikmah. Pengambilan data tersebut menggunakan teknik non-probability sampling yaitu convenience sampling. Hasil yang didapatkan adalah tingkat kepuasan konsumen Toko Mas Hikmah sebesar 80,46% dengan kategori sangat puas. Hal ini berarti kinerja Toko Mas Hikmah sudah sangat baik, didukung dari hasil IPA yang menunjukkan terdapat sebelas atribut dari dua puluh atribut yang perlu dipertahankan. Namun, terdapat dua atribut yang perlu diperbaiki serta diprioritaskan yaitu atribut promosi melalui media online dan offline agar Toko Mas Hikmah dapat meningkatkan loyalitas konsumennya.
Keyword: CSI, customer satisfaction, gold shop, IPA, SERVQUAL
|
Judul: Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Baso Mas Atmo Karawang, Jawa Barat.
Abstrak: Tingginya tingkat persaingan pada bisnis restoran mengharuskan restoran memberikan kepuasan kepada konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis proses keputusan pembelian dan kepuasan konsumen Baso Mas Atmo. Data diperoleh dari 100 reponden dengan metode convenience sampling serta diteliti dengan Customer Satisfaction Index (CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA). Hasil analisis menunjukkan alasan konsumen melakukan pembelian Baso Mas Atmo termotivasi karena rasa yang khas yang dimiliki dan memperoleh informasi dari teman. Konsumen menganggap citarasa adalah salah satu hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih rumah makan. Secara umum responden dalam kurun waktu satu bulan melakukan kunjungan sebanyak satu kali, melakukan pembelian secara terencana dan paling banyak berkunjung pada sore hari. Mayoritas konsumen merasa puas setelah mengkonsumsi Baso Mas Atmo dan ingin berkunjung kembali. Berdasarkan analisis Customer Satisfaction Index (CSI) menunjukkan bahwa 82.2 persen konsumen sangat puas yang artinya secara keseluruhan kinerja atribut-atribut ini sudah dapat memberikan kepuasan.
Keyword: CSI, IPA, perilaku konsumen
|
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya
Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ...
Keyword:
|
Judul: Differensial Leukosit Darah Mencit Yang Diinfeksi Trypanosoma Evansi Setelah Pemberian Partikel Nano Logam Mangan (Mn) Atau Kobalt (Co)
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui differensial leukosit darah mencit yang diinfeksi Trypanosoma evansi setelah pemberian partikel nano logam Mangan (Mn) atau Kobalt (Co). Penelitian menggunakan mencit strain DDY jantan dewasa yang dibagi 8 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol infeksi (KP), kelompok kontrol non infeksi (KN) dan kelompok yang diinfeksi Trypanosoma evansi dan dosis logam bertingkat (Mn D1, Mn D2, Mn D3, Co D1, Co D2, dan Co D3). Hasil penelitian menunjukkan pada hari ke-14, persentase neutrofil mengalami peningkatan dan menunjukkan perbedaan nyata lebih tinggi terhadap kelompok KN (P<0.05). Pada hari ke 7, mencit pada kelompok KP mengalami kematian. Pada hari 4, mencit pada kelompok Co D2 dan Co D3 mengalami kematian. Pada hari ke-14 semua kelompok perlakuan menunjukkan penurunan rata-rata eosinofil. Pada hari ke-14, kelompok perlakuan Mn D2 dan Mn D3 menunjukkan penurunan persentase limfosit. Pada hari ke-14 kelompok perlakuan Mn D1, Mn D2, dan Co D1 mengalami peningkatan persentase monosit. Rata-rata persentase neutrofil dan monosit mengalami peningkatan, sedangkan eosinofil dan limfosit mengalami penurunan.
Keyword: differensial leukosit, kobalt, mangan, partikel nano logam
|
Judul: Gambaran Leukosit Mencit (Mus Musculus) Setelah Pemberian Partikel Nano Logam Mangan (Mn).
Abstrak: Mangan merupakan mineral mikro dalam jumlah yang sangat kecil di dalam tubuh, namun mempunyai peranan esensial untuk kehidupan dan kesehatan. Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji pengaruh pemberian partikel nano logam mangan (Mn) terhadap persentase diferensial leukosit mencit (Mus musculus). Hewan coba yang digunakan adalah mencit putih yang diberi partikel nano logam Mn. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima ulangan. Mencit dibagi dalam enam kelompok yaitu 1) kontrol negatif atau KN (tidak diberi partikel nano logam), 2) D1 (diberi partikel nano logam Mn dengan dosis 100 mg/kgBb), 3) D2 (diberi partikel nano logam Mn dengan dosis 300 mg/kgBb), 4) D3 (diberi partikel nano logam Mn dengan dosis 500 mg/kgBb), 5) D4 (diberi partikel nano logam Mn dengan dosis 700 mg/kgBb), 6) D5 (diberi partikel nano logam Mn dengan dosis 760 mg/kgBb). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian partikel nano logam Mn secara keseluruhan tidak mempengaruhi persentase jumlah leukosit yang signifikan. Persentase leukosit masih dalam keadaan normal setelah pemberian partikel nano logam Mn.
Keyword: leukosit, logam Mn, mencit
|
Judul: Perencanaan lanskap kawasan rekreasi pantai Widarapayung di Cilacap, Jawa Tengah
Abstrak: Pembangunan pariwisata terintegrasi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Cilacap, Propinsi Jawa Tengah, yang diwujudkan dalam bentuk pengelolaan serangkaian potensi alam daerah, menuntut masing-masing obyek wisata di Cilacap untuk berkembang secara optimal. Perencanaan lanskap yang dapat mengoptimasi pemanfaatan sumberdaya alam dengan pelestarian lingkungan, sangat diperlukan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Studi ini bertujuan untuk membuat suatu rencana lanskap kawasan rekreasi Pantai Widarapayung, salah satu dari serangkaian obyek wisata pantai di Cilacap yang akan dikembangkan untuk kepentingan rekreasi. Studi ini dilaksanakan di Pantai Widarapayung yang terletak di bagian timur Cilacap, berhadapan dengan Samudera Hindia. Luas tapak adalah 15 hektar. Waktu studi hingga tahap pembuatan laporan berlangsung selama 14 bulan, dari bulan Maret 1999 sampai dengan April 2000. Metode yang digunakan adalah pendekatan perencanaan lanskap yang dikemukakan oleh Gold (1980), dengan pertimbangan utama sumberdaya tapak. Data yang dikumpulkan meliputi data fisik (topografi, iklim, tanah, biota, dinamika perairan) serta data sosial ekonomi budaya, yang diperoleh melalui studi pustaka, pengamatan lapang serta wawancara. Data tersebut selanjutnya dianalisis baik secara deskriptif untuk mengetahui potensi dan kendala tapak, maupun secara spasial untuk mendapatkan kelas kesesuaian penggunaan lahan untuk aktivitas rekreasi. Potensi yang ada selanjutnya dikembangkan, sementara alternatif pemecahan masalah dicari untuk mengatasi kendala pada tapak. Pada sintesis spasial, dilakukan penampalan (overlay) peta-peta tematik hasil analisis spasial, sehingga dihasilkan sebuah peta komposit yang berisi kelas kesesuaian lahan. Dari sintesis dihasilkan konsep yang dapat mengarahkan pengembangan sebagai dasar bagi perencanaan lanskap. Hasil akhir studi akan ditampilkan dalam bentuk Rencana Tapak Kawasan Rekreasi Pantai Widarapayung.
Keyword: Agronomy, Landscape
|
Judul: Pengelolaan Jalur Hijau Jalan Di Kelurahan Baranangsiang Oleh Dinas Kebersihan Dan Partamanan, Kota Bogor
Abstrak: Pembangunan Kota Bogor khususnya di Kelurahan Baranangsiang menyebabkan perubahan keadaan lingkungan. Pembangunan yang tidak seimbang dapat mengurangi kualitas lingkungan. Ruang terbuka hijau (RTH) adalah salah satu solusi dalam meningkatkan kualitas kota. Jalur hijau merupakan RTH utama dalam kota dan vegetasi jalur hijau berkontribusi terhadap kualitas udara dengan menyaring partikel. Oleh sebab itu, pengelolaan jalur hijau di Kelurahan Baranangsiang sangat penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginventarisasi, mengevaluasi, serta menyusun strategi dan rencana pengelolaan jalur hijau jalan di Kelurahan Baranangsiang. Tahapan penelian terdiri dari tahap persiapan, inventarisasi tapak, pengolahan data, analisis, dan sintesis. Data dianalisis dengan menggunakan deskriptif dan analisis SWOT. Terdapat enam alternatif strategi yang dihasilkan untuk pengelolaan lanskap di jalur hijau Kelurahan Baranangsiang.
Keyword: jalur hijau jalan, ruang terbuka hijau, pengelolaan, alternatif strategi, Kelurahan Baranangsiang
|
Judul: Perancangan lanskap jalan sebagai koridor hijau di Kampus IPB Darmaga
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk membuat perancangan lanskap jalan sebagai koridor hijau di kampus IPB Darmaga, sehingga diperoleh lingkungan yang memberikan kenyamanan, keamanan, keselamatan, dan kesehatan bagi pengguna jalan, serta memperbaiki kualitas lingkungan. Metode kerja yang digunakan adalah metode pendekatan sistematis untuk perancangan yaitu inventarisasi berupa survei lapangan dengan pengamatan langsung di lapang, wawancara dengan pihak institusi dan pengguna jalan, analisis, sintesis, perencanaan, dan perancangan. Kampus Institut Pertanian Bogor terletak pada Desa Babakan, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor. Tapak yang akan digunakan dalam studi ini adalah jalan lingkar di dalam kampus dan jalan tengah antara gedung Graha Widya Wisuda (GWW) sampai Al-Hurriyah melewati Lembaga Sumber Informasi (LSI). Lokasi studi jalan lingkar dalam kampus ini memiliki panjang ± 5.750 m, dengan lebar daerah manfaat jalan (damaja) bervariasi antara 10 sampai 30 m. Permasalahan yang paling mendasar pada tapak adalah kurangnya jalur pedestrian dan tidak adanya jalur sepeda sehingga tidak dapat mengakomodasi kebutuhan pengguna yang ingin berjalan kaki dan bersepeda sehingga dapat mendukung program pengurangan penggunaan kendaraan bermotor di depan kampus. Selain itu terdapat ciri khas/karakteristik tapak yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Berdasarkan hasil analisis dan sintesis dijumpai berbagai kendala dan potensi yang ada di tapak. Kendala yang paling utama adalah kurangnya jalur pedestrian yang nyaman untuk pejalan kaki. Kendala yang lain adalah kurang adanya pemeliharaan, seperti banyaknya gulma dan sampah pada saluran air, adanya lubang pada trotoar. Kendala yang terakhir adalah kurangnya berbagai fasilitas seperti kelengkapan jalan misalnya halte, lampu jalan, telepon umum dan sebagainya. Sedangkan potensi yang ada pada tapak adalah topografi yang relatif datar cocok untuk pengembangan jalur pedestrian dan penempatan elemen-elemen keras lainnya. Selain itu adanya good view pada bagian-bagian tertentu yang sebaiknya dipertahankan agar sehingga kualitas lingkungan dapat lebih ditingkatkan. Konsep lanskap dikembangkan sesuai dengan ciri khas tapak sebagai jalur pejalan kaki dan jalur sepeda. Konsep pengembangan tapak adalah sebagai taman linear dengan memanfaatkan area sepanjang jalan dengan penanaman vegetasi yang dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda. Taman linear berfungsi sebagai pemisah antara jalur kendaraan bermotor dengan jalur pedestrian dan jalur sepeda. Taman linear ini berfungsi sebagai space linkage yaitu sebagai penghubung antar segmen. Berdasarkan hasil analisis dan sintesis, tapak dikembangkan menjadi ruang penerimaan, ruang aktivitas, ruang penyangga, ruang konservasi...dst
Keyword:
|
Judul: Gambaran Leukosit Domba Ekor Tipis yang Diinfeksi Haemonchus contortus.
Abstrak: The aim of this study was to investigate the effect of Haemonchus contortus infection to white blood cell profile of Javanese thin tail sheep. Twenty males Javanese thin tailed sheep were divided into five groups, namely infected group of 500 L3, 1000 L3, 2000 L3, 4000 L3 and uninfective group as control. The blood and fecal samples were collected from rectum before and three weeks after infection. The blood samples were collected using venoject® from Jugular vein. The fecal samples were collected directly from rectum. The blood samples were examined to determine total of white blood cell (leukocytes) and white blood cell differential, whereas fecal samples to determine egg per gram. The result showed that Haemonchus contortus infections cause an increased total of leukocyte but were not significantly different among of level infection doses (P>0.05). Number of eosinophils were significantly different among uninfected group (P<0.05), but were not significantly different in number of lymphocyte, monocyte, and neutrophil (P>0.05). There where positively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of eosinophil (P<0.05), however were negatively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and neutrophil’s profile (P<0.05). There where no correlation significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of white blood cell, lymphocyte, and monocyte (P>0.05).
Keyword: differential leukocyte, Haemonchus contortus, leukocyte, sheep
|
Judul: Optimasi Salinitas untuk Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Tengadak Barbonymus schwanenfeldii
Abstrak: Environmental manipulation techniques are required to increase survival rate and growth of fishes, salinity manipulation is one of them. Salinity directly affects the living organisms life especially in survival rate and growth rate because it is strongly related with their osmoregulation process. The purpose of this research was to determine the optimum salinity for survival rate, growth, and economic profit for nursery activities of tinfoil barb (Barbonymus schwanenfeldii). This research consisted of four treatments of media salinity: 0 ppt (A), 2 ppt (B), 4 ppt (C), and 6 ppt (D). The rearing of tinfoil barb in different salinities showed significant effects on survival rate. Different salinity treatments also showed significant difference on specific growth rate of tinfoil barb.The optimum salinity for tinfoil barb was 4 ppt showed by the highest survival rate at 90%, highest specific growth rate at 1,65%, and highest profit achieved for nursery activities at Rp 139.002 with R/C ratio at 1,12.
Keyword: salinity., specific growth rate, survival rate, tinfoil barb
|
Judul: Produksi Ikan Sumatera Puntius tetrazona pada Padat Tebar 5, 10, 15 dan 20 Ekor/L dalam Sistem Resirkulasi
Abstrak: Ikan sumatera merupakan ikan hias komoditas ekspor yang masih rendah produktivitasnya. Untuk meningkatkan produktivitas dapat dilakukan dengan meningkatkan padat penebaran ikan pemeliharaan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan padat tebar terbaik pada pemeliharaan ikan sumatera berukuran Panjang 1,59±0,03 cm dan bobot rata-rata 0,125±0,01 g pada sistem resirkulasi. Ikan dipelihara selama 60 hari didalam akuarium berukuran 60x30x30 cm yang diisi air tawar setinggi 21 cm atau 35 L, dengan padat tebar 5, 10, 15 dan 20 ekor/L. Selama pemeliharaan pemberian pakan menggunakan cacing sutera dengan metode ad libitum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan panjang dan bobot, serta konversi pakan tidak menunjukkan perbedaan, hanya koefisien keragaman yang menunjukkan perbedaan. Nilai koefisien keragaman pada padat penebaran 5 ekor/L lebih tinggi daripada perlakuan 10, 15 dan 20 ekor/L. Sistem resirkulasi yang digunakan dapat mempertahankan kualitas air dengan baik. Kualitas air yang diuji selama penieliharaan masih dalam toleransi untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan sumatera. Berdasarkan analisis usaha, perlakuan 20 ekor/L menunjukkan keuntungan usaha tertinggi. Padat tebar 20 ekor/L merupakan padat tebar terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya….
Keyword: Production, Recirculation system, Stocking density, Tiger fish, Rearing fishes, Recirculation system, Growth rate, Survival rate, Specific growth rate, Feed conservation
|
Judul: Addition of preposition word graph generator module in bogor_delft_construct application
Abstrak: Knowledge graph is a new method used to analyze text and represent in a graph form. Word graph consists of concept and relation which represents the meaning of a word in a graph form. Ontology used in a word graph structure consists of 8 binary relationships, 4 frame relationships, and a focus. Bogor_Delft_Construct is an application that implements knowledge graph method to analyze text written in Bahasa Indonesia, However, this application still has some limitations in analyzing vocabularies such as prepositions. This research aims to add a module to the application that could generate word graph of preposition based on preposition patterns prosposed by Wulan (2009). The addition of preposition word graph generator module that was done in Bogor_Delft_Construct could recognize 23 prepositions which were followed by its auxiliary words. The preposition’s auxiliary words were divided into 12 documents; each has different nominative meaning.
Keyword:
|
Judul: Pengujian sifat fisik pelet Broiler dengan minyak yang berbeda pada sistem produksi continous
Abstrak: Penggunaan minyak dalam ransum broiler sangat dibutuhkan untuk membantu memenuhi kebutuhan energi yang tinggi. Pada pembuatan ransum bentuk pelet minyak berperan sebagai pelicin atau pelumas. Pembuatan pelet dapat menggunakan proses produksi yang terputus-putus ataupun proses produksi yang terus menerus (continuous). Keuntungan menggunakan proses produksi yang terus menerus yaitu dapat mengurangi pemborosan dari pemakaian tenaga manusia. Ransum bentuk pelet memiliki resiko kerusakan bentuk fisik yang lebih besar dibandingkan dengan bentuk mash pada proses pembuatan ataupun pengangkutan. sehingga kualitas sifat fisik pelet harus diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan jenis minyak yang berbeda terhadap sifat fisik ransum broiler bentuk pelet pada sistem produksi continous. ...
Keyword: pelet, sistem produksi continuous, minyak kelapa, minyak sawit, CPO, sifat fisik
|
Judul: Pengaruh Penggunaan Minyak Ikan Lemuru dan Minyak Sawit pada Taraf Berbeda terhadap Kadar Kolesterol dan Malondialdehid (MDA) Ayam Broiler
Abstrak: Penelitian bertujuan menganalisis pengaruh penggunaan minyak ikan dan sawit dalam pakan terhadap kadar kolesterol dan malondialdehid (MDA) daging broiler. Penelitian menggunakan 200 ekor ayam broiler yang dipelihara selama 5 minggu dan dibagi ke dalam 20 petak kandang. Pola penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Taraf perlakuan ransum adalah P0 (minyak ikan 0% dan minyak sawit 3%), P1 (minyak ikan 1% dan minyak sawit 2%), P2 (minyak ikan 2% dan minyak sawit 1%) dan P3 (minyak ikan 3% dan minyak sawit 0%). Peubah yang diamati adalah kadar kolesterol dan malondialdehid daging dada. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan minyak ikan 2% dan minyak sawit 1% (P2) menghasilkan kadar kolesterol daging dada paling rendah. Kadar MDA berkisar 0,647 ± 0,044 mg kg-1 sampai dengan 0,726 ± 0,064 mg kg-1. Simpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan 2% minyak ikan dan 1% minyak sawit (P2) dalam ransum menurunkan kadar kolesterol 38,85% dari P0 dan keempat perlakuan tidak berpengaruh terhadap kadar MDA ayam broiler., The research aimed to analyze utilization of fish oil and palm oil in feed on broiler meat cholesterol and malondialdehyde (MDA) content. Research used 200 broiler chickens reared for 5 weeks and divided to 20 units of experiments. Research design using complete random design with 4 treatments and 5 replications. Levels of ration experiments were P0 (palm oil 3% and fish oil 0%), P1 (palm oil 2% and fish oil 1%), P2 (palm oil 1% and fish oil 2%) and P3 (palm oil 0% and fish oil 3%). Observed variables were breast meat cholesterol and malondialdehyde content. Results showed that utilization of fish oil 2% and palm oil 1% (P2) had the lowest breast meat cholesterols content. The MDA content ranges around 0.647 ± 0.044 mg kg-1 to 0.726 ± 0.064 mg kg-1. In conclusion the utilization of 2% fish oil and 1% of palm oil (P2) on feed decreases cholesterol content 38,85% than P0 and all of the treatments have no effect against broiler MDA content.
Keyword: broiler, cholesterol, fish oil, malondialdehyde, palm oil
|
Judul: Therapeutic Drugs Used Myxomatous Mitral Valve Degeneration (MMVD) in Dogs at Gasing Veterinary Hospital in Selangor,
Abstrak: Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) is a chronic degenerative disease in which the cardiac valves, mainly the mitral valve, undergo leaflet thickening or prolapse due to aging process or genetic factor. There are five stages of MMVD in dogs, namely stage A, stage B1, stage B2, stage C, and finally stage D. Clinical symptoms of MMVD can be seen from stage C onwards, where congestive heart failure signs are obvious. The study aims to obtain and analyze secondary data of the therapeutic drugs used in the treatment of MMVD at Gasing Veterinary Hospital in the year 2021. The highest percentage of drugs used were ACE inhibitors and positive inotropes both at 33%. Diuretics were the second most administered drug at 26%. Other therapeutic drugs which were administered in smaller proportions include bronchodilators at 5%, antiplatelet at 2%, and calcium channel blocker at 1%. It was concluded that the types of drugs that were administered in MMVD cases comprised of ACE inhibitors, positive inotropes, diuretics, bronchodilators, antiplatelet, and calcium channel blocker., Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) adalah suatu penyakit degeneratif kronik pada katup jantung yang ditandai dengan penebalan atau prolaps katup karena proses penuaan atau faktor genetik, terutama terjadi pada katup mitral. Terdapat lima stadium MMVD pada anjing, yaitu stadium A, stadium B1, stadium B2, stadium C, dan terakhir stadium D. Gejala klinis MMVD dapat dilihat dari stadium C dan seterusnya, ditandai dengan adanya gagal jantung kongestif yang terlihat jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dan menganalisis data sekunder obat terapeutik yang digunakan dalam pengobatan MMVD di Rumah Sakit Hewan Gasing tahun 2021. Persentase obat tertinggi yang digunakan berupa ACE inhibitor dan inotrop positif dengan persentase keduanya sebesar 33%. Diuretik adalah obat kedua yang paling banyak diberikan dengan persentase sebesar 26%. Obat terapeutik lain yang diberikan dalam proporsi yang lebih kecil diantaranya bronkodilator 5%, antiplatelet 2%, dan antagonis kalsium 1%. Secara kesimpulan, jenis obat yang diberikan pada kasus MMVD terdiri dari ACE inhibitor, inotrop positif, diuretik, bronkodilator, antiplatelet, dan antagonis kalsium.
Keyword: drug, canine, MMVD, therapeutic, treatment
|
Judul: Evaluasi pemberian pupuk pada pertumbuhan dan produksi Asystasia gangetica L.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis evaluasi pengaruh pemberian pupuk kandang dan NPK terhadap pertumbuhan dan produksi Asystasia gangetica L. Penelitiaan ini mengggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan rincian 10 perlakuan dan 5 ulangan yaitu Kontrol (P0), Pupuk kandang 125 gram/polybag + pupuk NPK 0.125 gram/polybag (P1), Pupuk kandang 250 gram + pupuk NPK 0.125 gram (P2), Pupuk kandang 375 gram + pupuk NPK 0.125 gram (P3), Pupuk kandang 125 gram + pupuk NPK 0.188 gram (P4), Pupuk kandang 250 gram + pupuk NPK 0.188 gram (P5), Pupuk kandang 375 gram + pupuk NPK 0.188 gram (P6), Pupuk kandang 125 gram + pupuk NPK 0.250 gram (P7), Pupuk kandang 250 gram + pupuk NPK 0.250 gram (P8), Pupuk kandang 375 gram + pupuk NPK 0.250 gram (P9). Penelitian ini dilakukan selama 50 hari dengan parameter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, jumlah ranting, bobor segar, berat kering tanaman, dan kandungan nutrien. Analisis statistik menggunakan aplikasi SPSS. Matriks ANOVA Unbalanced, jika ada faktor yang berbeda signifikan diuji dengan uji lanjut Duncan. Hasilnya menunjukan bahwa penambahan pupuk kandang 375 gram/polybag dan pupuk NPK 0.125 gram/polybag memberikan peningkatan jumlah daun, jumlah polong biji, jumlah bunga, berat segar daun dan cabang.
Keyword: Asystasia gangetica L, hijauan, pertumbuhan, produksi, pupuk
|
Judul: Pengaruh jarak tanam dan dosis pupuk N terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pegagan di bawah tegakan kelapa
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan dosis pupuk N terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pegagan (Centella asiatica (L.) Urb.). Penelitian dilaksanakan di kebun PTP Nusantara VIII Cimulang, Bogor pada bulan Maret sampai September 1996. Jenis tanah tempat penelitian adalah Latosol Coklat Kemerahan. Bahan tanaman yang digunakan adalah bibit berupa stek tunas akar berumur 3-4 minggu. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah jarak tanam yang terdiri atas 3 perlakuan yaitu: 40 cm x 40 cm (11), 40 cm x 30 cm (J2), 40 cm x 20 cm (J3). Faktor kedua adalah dosis pupuk N yang terdiri atas 4 taraf yaitu: 0 kg N/ha (N1), 40 kg N/ha (N2), 80 kg N/ha (N3) dan 120 kg N/ha (N4). Dengan demikian terdapat 36 satuan percobaaan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa interaksi antara jarak tanam dan dosis pupuk N berpengaruh nyata terhadap semua peubah yang diamati, kecuali peubah jumlah daun pada panen dari kuadran yang sama dan panjang tangkai daun pada pengamatan sampai 10 MST. Pertumbuhan dan produksi tanaman pegagan meningkat secara linier dengan bertambahnya kerapatan tanaman pada interaksi dengan N1. N2 dan N3, tetapi me- nurun pada interaksi dengan N4.
Keyword:
|
Judul: Penyelesaian Masalah Rotasi Aliran Fluida Kental Von Karman Menggunakan Metode Homotopi
Abstrak: Von Karman equation is an equation that describes fluid viscous flow induced by infinite disk rotation. By assuming steady flow and laminar, viscous incompressible fluid flow is represented in Von Karman equation by an angular velocity and the vertical direction velocity as the independent variables. Von Karman equation is a nonlinear problem that is solved using the homotopy method. The use of homotopy method is done by defining an homotopy function that requires auxiliary parameters to control the convergent region of the solution. The solution is a recursive formula with given initial conditions. Using software based-functional shows that velocity components converge to a value.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh kebiasaan makan dan kadar hemoglobin terhadap produktivitas kerja tenaga kerja wanita penam stek teh di ptp XI perkebunan teh cisalak sukabumi, jawa barat
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) ke- biasaan makan tenaga kerja wanita penanam stek teh di kebun, (2) konsumsi energi, protein, zat besi dan vi- tamin C tenaga kerja wanita penanam stek teh di kebun, (3) hubungan kebiasaan makan dua kali dan tiga kali se- hari dengan kadar hemoglobin (Hb), (4) pengaruh kadar hemoglobin (Hb) terhadap produktivitas kerja, dan (5) hubungan kebiasaan makan dua kali dan tiga kali sehari dengan produktivitas kerja. Penelitian dilakukan di PTP XI, Perkebunan Teh Ci- salak, Desa Kalapanungggal, Kecamatan kalapanunggal, Ka- bupaten Sukabumi. Penelitian dilakukan pada pertengahan bulan Maret sampai pertengahan bulan Mei tahun 1988.
Keyword: kebiasaan makan
|
Judul: Pola konsumsi makana dan status gizi anak balita ibu pekerja perkebunan, di perkebunan teh PTP XIII perkebunan Cisaruni, Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola konsumsi makanan dan status gizi anak balita dari ibu yang bekerja di perkebunan. Penelitian mengambil lokasi di Perkebunan Teh PTP XIII Perkebunan Cisaruni, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat, selama kurang lebih dua bulan yaitu mulai pertengahan bulan Februari sampai dengan pertengahan bulan April 1985. Keluarga yang diamati terdiri dari dua kelompok yaitu 30 keluarga yang ibunya bekerja di luar rumahtangganya (di perkebunan) dan 30 keluarga yang ibunya tidak bekerja di luar rumahtangganya (sebagai pembanding) yang diambil secara "Purposive Sampling". Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer meliputi data identitas keluarga, ukuran berat badan dan tinggi badan anak balita, pola konsumsi makanan dan konsumsi makanan anak balita. Data sekunder adalah data mengenai keadaan umum perkebunan.
Keyword: status gizi
|
Judul: Mapping of Coastline Changes in the Coastal of Bantul Regency Using Sentinel-2A Satellite Imagery
Abstrak: Pesisir merupakan wilayah yang kompleks akibat interaksi darat dan laut sehingga mudah mengalami perubahan secara fisik seperti perubahan garis pantai. Perubahan garis pantai penting diketahui untuk kajian pengelolaan kawasan pesisir, pemodelan pesisir, studi akresi-abrasi, serta analisis wilayah bahaya. Penelitian bertujuan memetakan dan menghitung laju perubahan garis pantai di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan citra Sentinel-2A pada tahun 2017, 2018 dan 2021. Metode digital shoreline analysis system (DSAS) digunakan untuk menghitung perubahan garis pantai secara statistik maupun geospasial. Lokasi penelitian terbagi menjadi 15 sub-zona dimana abrasi tertinggi terjadi pada Desa Parangtritis bagian timur (Sub-zona E3) dengan laju perubahan garis pantai mencapai -10,03 m/tahun. Abrasi dipengaruhi landainya kondisi pantai, gelombang dengan tinggi mencapai 2,39 m dan arus dengan kecepatan mencapai 0,24 m/s yang menggerus garis pantai serta tidak adanya penghalang di kawasan pantai. Akresi tertinggi terjadi di Desa Parangtritis bagian barat (Sub-zona E1) dengan laju perubahan garis pantai mencapai 9,20 m/tahun. Akresi dipengaruhi material sedimen dari darat yang mengendap dan menambah area garis pantai serta bergeraknya pasir oleh angin di sekitar gumuk pasir., Coastal is a complex area due to land and sea interactions so that it is easy to experience physical changes such as changes in coastlines. Coastline changes are important to know for coastal area management studies, coastal modeling, accretion-abrasion studies, and hazard area analysis. The study aimed to map and calculate the rate of change in coastlines in Bantul Regency, Yogyakarta Special Region using Sentinel-2A imagery on 2017, 2018 and 2021. The digital shoreline analysis system (DSAS) method used to calculate shoreline changes statistically and geospatially. The research location divided into 15 sub-zones where the highest abrasion occured in east Parangtritis Village (E3 sub-zone) with a coastline change rate of -10,03 m/year. Abrasion influenced by gentle coastal conditions, waves with a height of 2.39 m and currents with a speed of 0.24 m/s which erodes the coastline and there is no barrier in the coastal area. The highest accretion occurred in west Parangtritis Village (E1 sub-zone) with a coastline change 9,20 m/year. Accretion influenced by sedimentary material from land that settled and added to the coastline area and the movement of sand by the wind around the sand dune.
Keyword: abrasi, akresi, DSAS, Kabupaten Bantul, abrasion, accretion, Bantul Regency
|
Judul: Pengaruh taraf penyemprotan air dan lama penyimpanan terhadap daya tahan ransum broiler finisher berbentuk pelet
Abstrak: Penyimpanan sangat berperan penting dalam usaha peternakan, karena kegiatan ini dapat menjaga stabilitas penyediaan ransum yang cukup dan aman untuk dikonsumsi oleh ternak serta upaya menjaga ketersediaan makanan ternak secara kontinyu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyemprotan air dan lamanya penyimpanan terhadap daya tahan ransum broiler finisher berbentuk pelet. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Industri Makanan Ternak Departemen Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Waktu Penelitian dimulai pada bulan Februari hingga Mei 2005. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial (3 x 3), dengan 4 ulangan. Rancangan ini menggunakan dua faktor yang terdiri dari Faktor A Perlakuan penyemprotan air (0, 3, dan 6%), Faktor B: lama penyimpanan (0, 2, 4 minggu), dengan peubah yang diamati adalah kadar air (%), aktivitas air, berat jenis (ton/m³), pellet durability (%) dan serangan serangga (ekor). Hasil pengukuran pada penelitian ini menunjukkan bahwa penyemprotan air memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar air, berat jenis, dan pellet durability, tapi tidak berpengaruh nyata pada aktivitas air, serta menurunkan rataan serangan serangga. Lama penyimpanan memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap berat jenis, dan pellet durability, serta berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap aktivitas air, sedangkan kadar air tidak berpengaruh nyata terhadap lama penyimpanan. Kisaran kadar air dengan semakin lama penyimpanan adalah 9,9-17,25%. Semakin lama penyimpanan kadar air semakin turun yang menyebabkan jumlah serangga yang terdapat dalam pellet penelitian juga menurun, dan meningkatkan pellet durability dengan rataan 67,3-96,1%. Lama penyimpanan juga mengakibatkan penurunan aktivitas air dengan rataan aktivitas air adalah 0,873- 0,941 dan berat jenis dengan rataan 0,955-1,418 ton/m³. Interaksi antara taraf penyemprotan air dengan lama penyimpanan memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar air, aktivitas air, berat jenis, dan pellet durability. Kata-kata kunci: penyemprotan air, penyimpanan, daya tahan pelet.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh penggunaan perekat bentonit dan super bind dalam ransium ayam broiler terhadap sifat fisik selama penyimpanan enam minggu
Abstrak: Penggunaan bahan perekat harus diperhatikan untuk menjaga agar kualitas pakan bentuk pellet semakin baik. Bahan perekat ini akan mempengaruhi bentuk pellet pakan yang akan berpengaruh terhadap penyimpanan. Penyimpanan merupakan salah satu bentuk tindakan pengamanan yang selalu terkait dengan faktor waktu, dengan tujuan untuk menjaga dan mempertahankan mutu dari komoditi yang disimpan dengan cara menghindari, mengurangi ataupun menghilangkan beberapa faktor yang dapat menurunkan kualitas maupun kuantitas barang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan perekat bentonit dan super bind dengan lama penyimpanan terhadap sifat fisik ransum ayam broiler. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) berpola faktorial (3x4) dengan tiga ulangan. Faktor A adalah perbedaan penggunaan perekat bentonit dan super bind yaitu A0 = ransum basal (kontrol), Alransum berperekat bentonit dan A2 = ransum berperekat super bind. Faktor B adalah lama penyimpanan yaitu B00 minggu, B12 minggu, B2 = 4 minggu dan B36 minggu. Peubah yang diamati adalah kadar air, aktivitas air, faktor higroskopis, ukuran partikel, berat jenis, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan dan ketahanan benturan. Perlakuan ransum dengan penggunaan bahan perekat sangat nyata pengaruhnya terhadap kadar air dan aktivitas air. Ransum yang menggunakan perekat bentonit mempunyai kadar air dan aktivitas air yang terendah sebesar 11,42% dan 0,81. Penggunaan bahan perekat sangat nyata meningkatkan faktor higroskopis dan kerapatan pemadatan tumpukan. Ransum basal mempunyai faktor higroskopis terendah yaitu sebesar 0,81%. Nilai kerapatan pemadatan tumpukan terbesar dimiliki oleh ransum berperekat bentonit sebesar 0,708 g/cm³. Penggunaan bahan perekat nyata meningkatkan ukuran partikel dan kerapatan tumpukan, ransum dengan penggunaan perekat super bind mempunyai ukuran partikel terbesar yaitu sebesar 0,659 cm dan nilai kerapatan tumpukan terbesar dimiliki oleh ransum berperekat bentonit sebesar 0,681 g/cm³. Penggunaan perekat tidak berbeda terhadap ketahanan benturan dan berat jenis. Penggunaan perekat yang terbaik berdasarkan kadar air dan aktivitas air adalah penggunaan perekat bentonit. Lama penyimpanan sangat nyata pengaruhnya terhadap kadar air. Kadar air terendah terjadi pada minggu ke 6 sebesar 10,82%. Lama penyimpanan sangat nyata meningkatkan aktivitas air, aktivitas air terendah terjadi pada minggu ke 0 sebesar 0,74. Nilai aktivitas air mengalami kenaikan yang menunjukkan bahwa ransum mengalami penurunan kualitas. Lama penyimpanan sangat nyata menurunkan factor ..dst
Keyword:
|
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit
Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica.
Keyword:
|
Judul: Kinerja OTT PS 1 Sebagai Alat Pengukur Pasang Surut Air Laut di Muara Binuangeun, Provinsi Banten.
Abstrak: OTT PS 1 merupakan alat perekam otomatis perubahan tinggi muka laut secara digital dengan menggunakan sistem perubahan tekanan. Alat ini dapat mengkonversi setiap perubahan tekanan yang dideteksi menjadi sebuah data ketinggian permukaan air yang ditampilkan melalui display dan disimpan ke dalam suatu data logger. Untuk mengetahui akurasi dan ketepatan pengukuran oleh alat OTT PS 1, dilakukan analisis statistik, uji kesesuaian komponen harmonik utama pasang surut, dan penentuan elevasi penting kondisi muka air. Analisis statistik yang digunakan dalam pengolahan adalah analisis regresi linier dan statistika deskriptif, dengan menentukan standar deviasi dan error pengukuran. Uji kesesuaian komponen harmonik utama pasang surut dengan menggunakan tabel Admiralty. Pada tabel Admiralty diperoleh komponen pasang surut yang berguna dalam menentukan tipe pasang surut yang terjadi dengan menggunakan formula bilangan Formzahl. Parameter lain yang digunakan untuk melihat kinerja alat ukur adalah pengaruh posisi bulan dan pengaruh cuaca terhadap hasil pengukuran. Hasil pengolahan tersebut dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dari pengukuran dari alat pelampung OWK dan radar Kalesto. Hasil pengolahan dengan analisis statistika deskriptif pengukuran dari alat OTT PS 1 diperoleh nilai standar deviasi dan error pengukuran sebesar 33.63 cm dan 0.23 cm, nilai standar deviasi dan error pengukuran dari alat OWK adalah sebesar 32.37 cm dan 0.22 cm, serta nilai standar deviasi dan error pengukuran dari alat Kalesto adalah sebesar 33.71 cm dan 0.23 cm. Untuk hasil analisis regresi linier, diketahui bahwa alat OTT PS 1 memiliki nilai yang berdekatan dengan alat OWK dengan error sebesar 0.07 cm, sedangkan terhadap alat Kalesto memiliki nilai yang berbeda jauh dengan error sebesar 0.13 cm. Berdasarkan uji kesesuaian komponen harmonik utama, diperoleh nilai bilangan Formzahl pengukuran dengan alat OTT PS 1 sebesar 0.50, berarti tipe pasang surut yang terjadi adalah pasang surut campuran dominan ganda. Terdapat perbedaan sistematik (systematic difference) yang terjadi pada alat ukur Kalesto. Hal ini terlihat dari nilai elevasi penting kondisi muka air yang ditentukan. Nilai tinggi muka laut yang terukur oleh alat Kalesto, umumnya dengan nilai yang lebih tinggi. Untuk nilai tinggi muka laut yang terukur oleh alat OWK, umumnya dengan nilai yang lebih rendah dan nilai tinggi muka laut yang terukur oleh alat OTT PS 1, berada diantara nilai terukur kedua alat lainnya. Peristiwa pasang purnama dan pasang perbani dapat mempengaruhi terhadap hasil pengukuran. Hal ini terlihat dari nilai standar deviasi dan error pengukuran oleh alat yang diperoleh saat terjadinya peristiwa tersebut. Nilai standar deviasi dan error pengukuran oleh alat ukur saat terjadinya peristiwa pasang purnama lebih besar, sedangkan nilai standar deviasi dan error pengukuran saat terjadinya peristiwa pasang perbani lebih kecil. Untuk keadaan cuaca tidak berpengaruh nyata terhadap hasil pengukuran oleh ketiga alat ukur yang digunakan.
Keyword:
|
Judul: Karakteristik dan Hubungan Pasang Surut Air Laut dengan Angin di Wilayah Perairan Bitung
Abstrak: Indonesia memiliki wilayah lautan yang luas dan mendorong berbagai aktivitas perairan. Kota Bitung merupakan wilayah yang memiliki pelabuhan dengan jalur pelayaran internasional di wilayah timur Indonesia yang terletak di Sulawesi Utara. Cuaca ekstrem seperti angin kencang dan gelombang tinggi sering ditemui di perairan Bitung dan dapat berdampak pada aktivitas pelayaran. Penelitian ini bertujuan mengetahui tipe pasang surut di perairan Bitung dan mengetahui seberapa besar korelasi angin terhadap perubahan tinggi muka air di wilayah tersebut. Amplitudo komponen harmonik didapatkan melalui metode least square yang dianalisis dengan membagi gelombang pasang surut menjadi beberapa bagian komponen harmonik. Amplitudo komponen harmonik utama dapat menentukan tipe pasang surut dengan perhitungan bilangan Formzahl. Korelasi Pearson dan Uji ANOVA digunakan untuk melihat hubungan antara tinggi muka air dengan parameter angin. Hasil penelitian menunjukkan perairan Bitung memiliki tipe pasang surut campuran condong ke harian ganda dengan nilai bilangan formzhal sebesar 0,63. Hubungan angin terhadap tinggi muka air laut ditunjukkan dengan diterimanya hipotesis H1. Besarnya korelasi antara kecepatan angin dan tinggi muka air laut cenderung kuat pada Desember – Januari dengan nilai korelasi sebesar 0.6 – 0.77 dan melemah ketika Juni – Agustus.
Keyword: Pearson Correlation, formzhal, harmonic constituents, least square, tide
|
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya
Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ...
Keyword:
|
Judul: Penentuan Dosis Purwoceng Pimpinella alphina Molk. terhadap Kuantitas dan Kualitas Sperma Ikan Maskoki Carassius auratus
Abstrak: Ikan maskoki Carassius auratus merupakan ikan hias yang digemari oleh banyak konsumen karena keindahan warna dan bentuk tubuhnya. Salah satu hambatan budidaya ikan maskoki adalah kualitas dan kuantitas sperma ikan tidak mencukupi kebutuhan dalam kegiatan produksi benih. Kualitas sperma mempengaruhi keberhasilan pembuahan. Purwoceng Pimpinella alphina Molk. merupakan tumbuhan afrodisiaka yang mengandung senyawa fitosteroid berupa stigmasterol dan isoorientin yang berperan dalam meningkatkan kualitas seksual jantan. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk menentukan dosis purwoceng terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas sperma ikan maskoki melalui pakan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap RAL yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 ulangan individu. Dosis purwoceng yang diberikan yaitu 0 (kontrol); 2,5 g/kg; 5 g/kg dan 7,5 g/kg pakan. Pemberian dosis purwoceng 2,5 g/kg pakan efektif meningkatkan volume semen, kadar spermatokrit, dan total sel spermatozoa.
Keyword: Maskoki, spermatokrit, purwoceng
|
Judul: Kualitas Sperma Induk Ikan Patin Siam (Pangasianodon hypophthalmus) yang Diberi Ekstrak Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl) Melalui Pakan Selama Delapan Minggu.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dosis pemberian ekstrak cabe jawa melalui pakan selama delapan minggu terhadap kualitas sperma calon induk ikan patin siam. Ikan yang digunakan adalah calon induk jantan yang memiliki bobot rata-rata 206,51±11,37 g dipelihara dalam waring berukuran 2x1x1 m3 selama delapan minggu. Rancangan acak lengkap terdiri dari perlakuan dosis ekstrak cabe jawa 187,5 mg kg-1 ikan hari-1 (P1), 375 mg kg-1 ikan hari-1 (P2) dibandingkan dengan kontrol tanpa ekstrak cabe jawa (K) dan 50 μg 17α- metiltestosteron kg-1 ikan minggu-1 (MT), masing-masing dibuat tiga ulangan. Perlakuan diberikan melalui pencampuran dalam pakan dan pemberian secara restricted dengan feeding rate (FR) 2% sebanyak dua kali sehari. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak cabe jawa melalui pakan dapat meningkatkan volume semen, motilitas dan kepadatan sperma pada minggu keempat serta meningkatkan derajat pembuahan telur ekuivalen dengan pemberian 17α- metiltestosteron. Dosis ekstrak cabe jawa 375 mg kg-1 ikan hari-1 dalam pakan selama delapan minggu menghasilkan derajat penetasan telur yang paling tinggi (81,02%) serta kelangsungan larva umur empat hari(89,15%).
Keyword: calon induk jantan patin, ekstrak cabe jawa, kualitas sperma, pakan
|
Judul: Basis of Social Theories for Social Enterprises: Integrative Literature Review
Abstrak: Social enterprise is a hybrid organization aiming to achieve economic and social values that exist as an effective mechanism for creating value in the form of society, economy and environment. The development of social enterprise is considered to have contributed in increasing innovation as well as being a mechanism for ensuring economic development that is in line with social justice. However, the development of theory and study of social enterprise is still lagging behind in practice. The social enterprise conception is a conception that is still considered as a "young term" category in the social sciences and has not shown clear consistency linking social theories to the development of social enterprise. This study aims to identify the basic theories of social enterprise and social theories for social enterprise with used an integrated literature review approach with data sources from Scopus and ProQuest. The results of the study found that socio-economic theory is the basis for social enterprise theory. This study also found the linkages of 7 social theories for social enterprise and the mapping of social theory architecture for social enterprise which is studied on classical and contemporary social theories.
Keyword: integrative literature review, social economic, social enterprise, social theory
|
Judul: Penentuan Premi Bersih dan Cadangan Manfaat Asuransi Seumur Hidup Last Survivor dengan Suku Bunga Stokastik
Abstrak: Salah satu contoh produk asuransi multi life, mencakup lebih dari satu orang, adalah asuransi last survivor, yaitu produk asuransi untuk dua orang tertanggung dengan manfaat asuransi akan diberikan ketika kedua tertanggung telah meninggal, dan pembayaran dilakukan pada kematian terakhir. Perhitungan premi dan cadangan manfaat asuransi tersebut biasanya dilakukan dengan mengasumsikan suku bunga konstan selama periode asuransi. Namun, pada keadaan sesungguhnya, suku bunga dapat bervariasi dari waktu ke waktu. Tujuan karya ilmiah ini adalah memodelkan suku bunga Bank Indonesia 7-day (Reverse Repo Rate) yang diasumsikan mengikuti model stokastik Cox-Ingersoll-Ross. Pendugaan parameter dilakukan menggunakan metode Penduga Maximum Likelihood. Hasil pendugaan parameter menghasilkan nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE) sebesar 12.33%. Perhitungan premi dan cadangan manfaat dilakukan secara kontinu dengan menggunakan rumus zero-coupon rate dari model yang telah diperoleh. Secara umum, hasil perhitungan premi dan cadangan manfaat menghasilkan nilai paling tinggi apabila pembayaran premi hanya dilakukan hingga kematian pertama, dan menghasilkan nilai paling rendah apabila pembayaran premi dilakukan hingga kematian kedua., One example of a multi life insurance product is last survivor insurance, which is an insurance product for two insureds with insurance benefits that will be given when both insureds have died, and payment is made at the last death. Insurance premiums and benefits reserves are calculated by assuming a constant interest rate during the insurance period. However, in actual circumstances, interest rates may vary occasionally. The purpose of this scientific work is to model the Bank Indonesia 7-day (Reverse Repo Rate), which is assumed to follow the Cox-Ingersoll-Ross stochastic model. Parameter estimation was calculated using the Maximum Likelihood Estimator method. The parameter estimation results have a Mean Absolute Percentage Error (MAPE) of 12.33%. Calculation of premiums and benefits reserves is calculated continuously using the zero-coupon rate formula from the model that has been obtained. Generally, the results of premiums and benefits reserves calculation yield the highest value if the premium payment is only made until the first death, and yield the lowest value if the premium payment is made until the second death.
Keyword: benefit reserve, Cox-Ingersoll-Ross, last survivor, net premium
|
Judul: Determining Unit Link Term Life Insurance Net Single Premium Using the Compound Annual Ratchet Method
Abstrak: Asuransi unit link merupakan salah satu bentuk asuransi jiwa modern yang memberikan dua manfaat, yakni manfaat kematian dan manfaat investasi bagi tertanggung. Penghitungan premi dilakukan dengan mengasumsikan instrumen investasi yang digunakan berupa saham serta suku bunga konstan selama periode asuransi. Namun, pada keadaan sesungguhnya, instrumen investasi yang digunakan dapat berupa sebuah portofolio investasi yang terdiri atas berbagai instrumen investasi yang dimiliki oleh perusahaan asuransi serta suku bunga bervariasi. Tujuan karya ilmiah ini adalah menentukan besaran premi tunggal bersih dari asuransi jiwa berjangka unit link menggunakan metode pengindeksan saham compound annual ratchet pada empat skenario berbeda di mana tingkat cap dan tingkat floor divariasikan. Hasil penghitungan memberikan empat nilai premi tunggal bersih untuk masing-masing skenario. Secara keseluruhan, peningkatan tingkat floor dari 0% menjadi 3% memberikan nilai premi tunggal bersih yang lebih tinggi, sedangkan peningkatan tingkat cap dari 9% menjadi 12% memberikan nilai premi tunggal bersih yang lebih tinggi, tetapi kurang signifikan., The unit link insurance is one of the modern forms of life insurance that provides two benefits, namely death benefits and investment benefits for the insured. The calculation of the premiums is based on the assumption that the investment instruments used are equities and constant interest rates during the insurance period. However, in actual circumstances, the investment instrument used may be an investment portfolio consisting of different investments owned by the insurance company as well as varying interest rates. This scientific paper aims to determine the net single premium of life insurance unit link using the indexing method of compound annual ratchet stocks in four scenarios where the cap and floor values vary. The calculation results give net single premium values for each scenario. Overall, an increase in the floor level from 0% to 3% yields a higher net single premium value while an increase in the cap level rate from 9% to 12% gives a higher but less significant net single premium value.
Keyword: asuransi jiwa berjangka, Investasi, compound annual ratchet, premi tunggal bersih, unit link
|
Judul: Sintesis Glukosa Oleat dengan Berbantuan Gelombang Mikro
Abstrak: Carbohydrate-based esters of fatty acids are nonionic surfactants which are nontoxic, odorless, tasteless, and biodegradable. Glucose oleic acid is one of them. It can be synthesized by reacting glucose pentaacetate (GPA) and methyl oleate with conventional heating for 6 hours, which is slow and time-consuming. Therefore, organic synthesis has been developed by employing microwave irradiation, so called Microwave- Assisted Organic Synthesis (MAOS). This research synthesized glucose oleic acid, from GPA and methyl oleate using MAOS method, to reduce time of reaction and better yield. The parameters observed were melting point (for GPA), free fatty acid content (for methyl oleate), functional group analysis using Fourier transformed infrared spectroscopy (FTIR), and percent of yield. Reaction between GPA and glucose oleic acid was transesterification, while those of methyl oleate was esterification. GPA and glucose oleic acid using MAOS gave faster time of reaction, 5-10 minutes. The results showed that GPA, methyl oleate, and glucose oleic acid were well synthesized, as shown by FTIR spectra. The yield of GPA was 68,52%, with melting point was 94–111 °C. Methyl oleate gave 95,69% yield. Free fatty acid content of methyl oleate was 2,23%. The yield of glucose oleic acid was 47,18%.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh anthropometri operator dan dimensi traktor tangan terhadap keragaan traktor tangan : Studi kasus di Kabupaten Karawang
Abstrak: Traktor tangan merupakan salah satu alat mekanisasi pertanian, dimana keberadaan traktor tangan ini membantu proses pengolahan lahan yang cukup luas di Kabupaten Karawang. Akan tetapi alat dan mesin pertanian yang dirancang dan dibuat sering menimbulkan kesulitan bagi pekerja Indonesia saat pelaksanaan kerja. Sebagian besar alat dan mesin yang digunakan dalam bidang pertanian khususnya traktor tangan dirancang dan dibuat berdasarkan ukuran fisik pekerja negara produsennya. Sedangkan ukuran fisik pekerja Indonesia berbeda dengan kondisi pekerja negara produsen. Hal ini sering menimbulkan kesulitan bagi pekerja Indonesia saat pelaksanaan, sehingga menurunkan unjuk kerja mesin, kapasitas lapang, kelelahan, ataupun ketidaknyamanan pekerja dan kemungkinan dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Untuk menghindari kondisi tersebut perlu diperhatikan aspek ergonomika. Penelitian ini bertujuan untuk 1). Mengetahui anthropometri operator dan dimensi traktor tangan yang berhubungan langsung dengan operator di Kabupaten Karawang, 2). Menentukan posisi berdiri optimum operator, lebar kemudi optimum, tinggi tangan optimum traktor tangan saat mengoperasikan traktor tangan, dan 3). membandingkan dimensi dan keragaan pada traktor tangan secara fungsional. Penelitian dilaksanakan di daerah sentra produksi beras Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Subyek yang diukur anthropometrinya adalah operator traktor tangan pria dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dengan objek yang diukur dimensinya adalah traktor tangan merek Kubota Quick TL-800, Kubota G- 1000 dan Yanmar dengan menggunakan dua jenis implemen yaitu gelebeg dan rotari. Alat yang utama digunakan adalah anthropolometer dan meteran pita (tape). Dalam penelitian ini dilakukan pengambilan data anthropometri operator dan dimensi traktor tangan. Sedangkan data sekunder yang digunakan yaitu anthropometri petani Bogor, Indramayu, dan Subang. ...
Keyword:
|
Judul: Optimisasi Kebutuhan Traktor Tangan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah
Abstrak: Penggunaan tenaga traktor merupakan teknologi yang kontroversial . Eeberapa peneliti mengatakan bahwa mekanisasi pertanian menimbulkan pengangguran di daerah berpenduduk padat. Tetapi bila tenaga kerja yang ada tidak mencukupi untuk mengoptimumkan penggunaan lahan, maka benggunaan traktor diharapkan akan dapat meningkatkan intensitas tanam. Dengan peningkatan intensitas tanam maka penggunaan tenaga kerja per satuan vsaktu akan meningkat. Agar tidak menimbulkan pengangguran, maka penggunaan traktor harus selektif baik daerahnya maupun macam kegiatannya.
Keyword:
|
Judul: A Histopathological Comparison in Mice's Brain Following Injections of Alzheimer's Disease Markers Aβ40 and Aβ42 Peptides
Abstrak: Penyakit Alzheimer adalah kondisi neurodegeneratif akibat akumulasi peptida abnormal amiloid, salah satunya peptida Aβ40 di dalam sel syaraf. Pengembangan deteksi peptida Aβ40 dan Aβ42 bermanfaat sebagai bahan untuk pembuatan alat diagnostik penyakit Alzheimer di manusia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran histopatologi otak mencit pasca injeksi peptida Aβ40 sebagai marka atau indikator penyakit Alzheimer pada hewan model. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu kelompok yang diinjeksi dengan peptida Aβ40, kelompok yang diinjeksikan dengan peptida Aβ42, dan kelompok kontrol. Pengamatan histopatologi jaringan otak dilakukan pada preparat dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin dan Congo Red. Lesio yang ditemukan pada jaringan otak kemudian dianalisa secara deskriptif dan kualitatif. Pada studi ini, lesio yang merupakan indikator utama penyakit Alzheimer yaitu senile plaque (SP) dan Cerebral amyloid angiopathy (CAA) ditemukan pada kelompok perlakuan. Jaringan otak mencit yang diinjeksi Aβ40 memperlihatkan jumlah lesio CAA yang cenderung lebih tinggi daripada SP, sedangkan mencit yang diinjeksi Aβ42 memperlihatkan tingkat lesio SP yang lebih tinggi daripada CAA. Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan tingkat lesio jaringan otak pada injeksi peptida amiloid beta yang berbeda. Penelitian ini dapat bermanfaat pada studi patogenesis Alzheimer dan pengembangan kit diagnostik berbasis deteksi protein., Alzheimer's disease is a neurodegenerative condition caused by the buildup of abnormal amyloid peptides, one of which is peptide A40, within nerve cells. The detection of A40 and A42 peptides aids in the development of Alzheimer's disease diagnostic tools for humans. The purpose of this study is to look at brain histopathology after A40 and A42 peptide injections as a marker of Alzheimer's disease in mice as an animal model. Mice were divided into three groups: those given A40 peptide, A42 peptide-injected mice, and those as control. Histopathological examinations of brain tissue were performed on routine Hematoxylin-Eosin and Congo red for amyloid, stained tissue slides. The lesions discovered in brain tissue are further investigated using descriptive and semiquantitative methods. The findings revealed microscopical lesions characteristic of Alzheimer's disease, namely senile plaque (SP) and cerebral amyloid angiopathy (CAA), were only found in the treatment group. Brain tissue from A40-injected mice revealed that the number of CAA lesions was higher than the number of SP lesions, whereas, in A42-injected mice, the number of SP lesions was higher than the number of CAA lesions. Following different betaamyloid treatments, different types of lesions were observed in this study. This study provides critical information for furthering the pathogenesis of Alzheimer's disease and developing protein detection-based diagnostic kits.
Keyword: Alzheimer, Aβ, Cerebral amyloid angiopathy (CAA), histopatologi, mencit, senile plaque (SP)
|
Judul: Potensible: Platform for Student Self-Qualification Enhancement
Abstrak: Indonesia sedang mengalami fenomena bonus demografi dimana mayoritas penduduknya masuk ke dalam usia Generasi Z. Fenomena ini bisa menjadi bencana serius jika Generasi Z tidak melakukan persiapan dengan meningkatkan kualifikasi diri sedini mungkin. Potensible hadir sebagai platform yang mewadahi upaya peningkatan kualifikasi diri mahasiswa berbasis daring yang berfokus pada layanan berbagi konten, diskusi, dan penyelenggaraan kegiatan peningkatan kualifikasi diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi mahasiswa saat melakukan peningkatan kualifikasi diri, merancang model bisnis yang tepat untuk platform, dan merancang prototype yang tepat untuk pengguna. Metode penelitian ini menggunakan design thinking dengan bantuan lean canvas. Hasil penelitian berupa minimum viable product dari platform yang berfokus pada layanan berbagi konten, diskusi, dan penyelenggaraan kegiatan peningkatan kualifikasi diri mahasiswa. Selain itu, platform Potensible dilengkapi dengan fitur homepage, post, pesan, kategori, event, ruangku, perpustakaan, favorite, dan laporkan yang sudah melalui pengujian dari pengguna potensial., Indonesia is experiencing a demographic bonus phenomenon where the majority of its population falls into the Generation Z age group. This phenomenon could lead to a serious disaster if Generation Z does not prepare themselves by enhancing their qualifications as early as possible. Potensible is present as an online-based platform that accommodates efforts to enhance the qualifications of students by focusing on services such as content sharing, discussions, and organizing self-qualification enhancement activities. This research aims to identify the issues faced by students when enhancing their qualifications, design the appropriate business model for the platform, and create the suitable prototype for the users. This research method utilizes design thinking with the assistance of lean canvas. The result of research is a minimum viable product from a platform that focusing on content sharing services, discussions, and organizing activities to improve students' qualifications. In addition, the Potensible platform is equipped with features such as homepage, posts, messages, categories, events, my space, library, favorites, and reporting, all of which have undergone testing by potential users.
Keyword: design thinking, generasi z, kualifikasi diri, lean canvas, Potensible
|
Judul: YoungInspirer.id: Online-based Competition Coaching Platform for Increasing Generation Z Soft Skills in Graduate Students of IPB.
Abstrak: Indonesia berada pada bonus demografi dengan mayoritas penduduknya merupakan Generasi Z. Bencana demografi dapat terjadi jika Generasi Z tidak memiliki soft skills yang cukup. Mahasiswa IPB University memiliki keterbatasan dalam peningkatan soft skills. YoungInspirer.id adalah platform pembinaan kompetisi berbasis daring yang menyediakan solusi dalam peningkatan soft skills lewat kompetisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan peningkatan soft skills generasi Z pada mahasiswa jenjang Sarjana IPB, merancang model bisnis YoungInspirer.id yang dapat menyelesaikan permasalahan konsumen, serta merancang prototype YoungInspirer.id. Metode yang digunakan adalah metode design thinking dengan alat analisis berupa empathy map, rancangan model bisnis dalam Lean Canvas, serta menggunakan USE Questionnaire untuk melakukan Usability Analysis terhadap prototype yang dirancang. Hasil penelitian didapatkan bahwa mahasiswa jenjang Sarjana IPB memiliki masalah dalam peningkatan soft skills lewat kompetisi sehingga model bisnis dan fitur pada platform YoungInspirer.id dibuat khusus untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Keyword: Competition, design thinking, lean canvas, YoungInspirer.id, Z generation
|
Judul: Leukemia pada kucing
Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst
Keyword:
|
Judul: Feasibility Analysis of Organic Waste Biopellet in Regional Landfill of Kebon Kongok in West Nusa Tenggara
Abstrak: Pertumbuhan penduduk Indonesia mempengaruhi produksi sampah yang dihasilkan oleh tiap rumah tangga. Pengelolaan sampah yang tepat dan efektif dapat dilakukan dengan cara 5R (Reuse, Reduce, Recycle, Refuse, dan Rot). Sampah organik dapat didaurulang menjadi biopelet seperti yang dilakukan oleh TPA Regional Kebon Kongok, Nusa Tenggara Barat. Biopelet tersebut akan digunakan sebagai bahan baku untuk co-firing batubara di PLTU Jeranjang, NTB. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha dari aspek non finansial dan finansial serta analisis nilai pengganti. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan pada aspek non finansial sedangkan analisis kuantitatif dilakukan pada aspek finansial. Hasil analisis menunjukkan bahwa usaha biopelet pada TPA Regional Kebon Kongok berdasarkan analisis aspek non finansial dapat layak untuk dijalankan namun dengan beberapa catatan. Sedangkan pada analisis aspek finansial menunjukkan usaha ini layak untuk dijalankan karena dapat memperoleh keuntungan.
Keyword: biopellet, financial and non-financial analysis, organic waste, switching value analysis
|
Judul: Analisis Kelayakan Usaha Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas di Provinsi DKI Jakarta
Abstrak: DKI Jakarta is one of regions with the biggest amount of waste in Indonesia. The amount of waste in 2010 was 6 139.33 tons per day and gradually increases up to 1.38% per year from 1987 to 2010. This research focus on analyze the management of community-based waste in the Village of Kapuk Muara, Penjaringan District, Jakarta Utara Province either based on the analysis of market aspects, technical aspects, management aspects, and socio-economicenvironmental aspects and financial aspects. There are two scenarios were used: (i) full investment from Pertamina CSR programs and (ii) alternative investment by non-governmental program. Based on market aspects, technical aspects, management aspects, and socio-economic aspects of the environment shows that community-based waste management business is feasible. Refer to financial analysis of both scenarios is feasible, respectively in scenario I and scenario II with NPV Rp48 345 205 and Rp130 972 376; IRR of 10.41 and 26.91 per cent; B / C ratio of 1.22 and 2.36 and PBP 7.7 and 4.85 years. Both scenarios are very sensitive to deviation of price the amount of plastic compared to the production of plastics.
Keyword: Bogor Agricultural University (IPB), waste banks, financial non-financial aspects, Cash flow
|
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation
Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi.
Keyword:
|
Judul: Pemanfaatan Gel Lidah Buaya (Aloe vera L.) untuk Memperpanjang Umur Simpan Buah Tomat Ceri (Lycopersicon lycopersicum).
Abstrak: Tomat ceri tergolong sebagai komoditas buah penting sebagai sumber vitamin dan mineral. Buah ini memiliki nilai ekonomi tinggi, tetapi mudah rusak dan umur simpannya relatif pendek pada penyimpanan suhu ruang. Salah satu upaya untuk mempertahankan mutu dan memperpanjang umur simpan dari tomat ceri adalah dengan penggunaan coating. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji pengaruh konsentrasi lidah buaya sebagai bahan coating terhadap perubahan mutu tomat ceri selama penyimpanan. Pelapisan lidah buaya dilakukan pada buah tomat ceri dengan 2 konsentrasi, yaitu 25% dan 50% dibandingkan dengan 0% (kontrol) lalu disimpan pada suhu ruang. Hasil analisis menunjukan bahwa untuk mempertahankan mutu buah tomat ceri adalah dengan pelapisan lidah buaya konsentrasi 50%. Mutu buah tomat ceri dengan pelapisan lidah buaya pada suhu ruang dapat mempertahankan hingga 10 hari penyimpanan dibandingkan dengan kontrol yang bertahan 4 hari penyimpanan.
Keyword: coating, lidah buaya, mutu, penyimpanan, tomat ceri
|
Judul: Kajian Mutu Fisik Kimia dan Daya Terima Selai Lidah Buaya (Aloe vera) Rendah Kalori
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan selai lidah buaya rendah kalori dan mengetahui pengaruh pengawet dan penyimpanan terhadap sifat kimia (Kadar air, total asam, pH, Kadar gula) dan organoleptik (wama, rasa, aroma, tekstur, daya oles) selai lidah buaya rendah kalori. Penelitian ini meliputi pembuatan selai lidah buaya rendah kalori dengan penambahan gula pasir dan aspartam sebagai pemanis, penambahan natrium benzoat sebagai pengawet, pengemasan dalam botol dan penyimpanan pada suhu ruang. Perlakuan penambahan gula diberikan dalam dua taraf yaitu 10 % dan 20 % sedangkan Aspartam diberikan dalam dua taraf juga yaitu 0,05 % dan 0,1 %. Perlakuan penambahan natrium benzoat sebagai pengawet dengan dan tanpa penambahan natrium benzoat sebanyak 0,05 % serta perlakuan penyimpanan terdiri dari tiga tarafyaitu 0, 1,2,3 dan 4 minggu. Rancangan percobaan yang dipergunakan adalah (RAL) faktorial dengan dua kali ulangan. Perbedaan antar perlakuan dan pengaruh sifat kimia dan organoleptik dianalisis dengan sidik ragam, namun pada hasil organoleptik, nilai yang dianalisis merupakan hasil perankingan skor kesukaan panelis terhadap sifat organoleptik selai. Apabila sidik ragam memberikan hasil yang berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Kadar air selai selama penyimpanan cenderung mengalami peningkatan, kadar air pada awal penyimpanan tanpa penambahan pengawet adalah 71,98 % dan selai tambah pengawet adalah 71,73 % dan pada minggu keempat menjadi 79,53 % untuk selai tanpa pengawet dan 75,24 % untuk selai tambah pengawet. Nilai pH mengalami peningkatan juga dimana pada awal penyimpanan sebesar 3,22 untuk selai tanpa pengawet dan 3,20 untuk selai tambah pengawet, pada minggu ke empat penyimpanan nilai pH sebesar 4,04 untuk selai tanpa pengawet dan sebesar 3,70 untuk selai tambah pengawet. Peningkatan nilai pH selalu diikuti oleh penurunan nilai total asam. Nilai total asam selai tanpa pengawet pada awal penyimpanan adalah 187,16 ml KOHIIOOg selai dan total asam selai tambah pengawet adalah 191,96 ml KOHIIOO g selai. Setelah penyimpanan 4 minggu total asam turun menjadi 113,65 ml KOHIIOOg untuk selai tanpa pengawet dan 147,35 ml KOHIIOOg selai untuk selai tambah pengawet. Kadar gula selai selama penyil11panan l11engalal11i penurunan Dimana setelah penyil11panan 4 minggu terjadipenurunan dari 40,52 % menjadi 20,27 % untuk selai tanpa pengawet dan dari 46,32 % menjadi 28,50 untuk selai tambah pengawet. Kalori yang dihasilkan oleh selai ini adalah 114,14 kalori/lOO gram untuk selai dengan pengawet dan 115,27 kal/IOO gr untuk selai tanpa pengawet, dengan nilai kalori sebesar 22-34 kalori/.penyajian, dan nilai kalori yang dihasilkan termasuk rendah kalori. Selai secara umum dapat diterima dari segi organoleptik (wama, rasa, aroma, tekstur dan daya oles). Sampai minggu ke dua baik selai tanpa pengawet maupun selai tambah pengawet disukai panelis dengan modus 4 (suka) dan pada minggu ke tiga selai tanpa pengawet memperoleh modus 3 (biasa) untuk rasa, aroma, tekstur dan daya oles sedangkan aroma memperoleh modus 4 (suka), dan selai tambah pengawet memperoleh modus 3 (biasa) untuk rasa dan aroma, modus 4 (suka) untuk wama, tekstur dan daya oles. Pada minggu keempat penyimpanan selai tanpa pengawet memperoleh modus 2 (Tidak suka) untuk rasa, aroma, tekstur dan daya oles, modus 4 (suka) untuk wama. Sedangkan untuk selai tambah pengawet memperoleh modus 2(Tidak suka) untuk rasa dan daya oles, modus
Keyword:
|
Judul: The Role of Leaders in Collective Action for the Poor Urban Communities during the Covid-19 Pandemic (Case: An RW in West Bogor District, Bogor City, West Java)
Abstrak: Wabah pandemi Covid-19 sebagai bencana non alam menjadi faktor risiko bagi masyarakat terlebih bagi komunitas miskin. Upaya untuk mencegah serta menanggulangi pandemi Covid-19 ini perlu didukung dengan aksi bersama komunitas serta didorong oleh kepemimpinan yang kuat. Peranan kepemimpinan dalam mengelola bencana selama dan setelah situasi krisis dapat mendorong komunitas berperan aktif dan tangguh di masa pandemi melalui penguatan aksi kolektif. Penelitian ini menganalisis peran pemimpin pada aksi kolektif komunitas miskin perkotaan di masa pandemi Covid-19. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei pada 60 responden yang diperkuat dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara peran pemimpin dengan tingginya tingkat aksi kolektif pada komunitas miskin perkotaan selama Pandemi Covid-19. Pemimpin yang dinilai mampu menggerakkan warga komunitas untuk berpartisipasi aktif pada setiap aksi kolektif selama masa pandemi Covid-19 adalah tokoh Ketua RW, The Covid-19 pandemic as a non-natural disaster is a risk factor for the community, especially for the poor. Efforts to prevent and overcome the Covid-19 pandemic need to be supported by joint community action and strong leadership. The leadership role in managing disasters during and after crisis situations can encourage active and resilient communities during a pandemic through supportive collective action. This study analyzes the role of leaders in the collective action of urban poor communities during the Covid-19 pandemic. Data was collected using a survey method on 60 respondents who conducted interviews. The results showed that the relationship between the role of leaders and the level of collective action in urban poor communities was significant during the Covid-19 pandemic. The leader who is considered capable of mobilizing the community to actively participate in every joint action during the Covid-19 pandemic is the leader of the RW
Keyword: collective action, poor communities, the role of leaders
|
Judul: Karakterisasi Sifat Listrik Susu Sapi untuk Identifikasi Pemalsuan Susu
Abstrak: Kajian listrik pemalsuan susu sapi dilakukan dengan mengukur nilai impedansi, kapasitansi, konduktansi dan resistansi. Alat yang digunakan adalah LCR Hi-Tester (LCR meter) yang dirangkai dengan plat kapasitor sejajar. Frekuensi uji yang diambil pada LCR meter di antara 50 Hz sampai 5 MHz yang dibagi menjadi 100 uji. Perlakuan pada penelitian ini adalah susu sapi segar yang dicampur dengan air santan, air beras, dan air mineral. Variasi frekuensi yang diberikan mempengaruhi nilai dielektrik, impedansi, konduktansi, dan resistansi. Semakin tinggi nilai frekuensi yang diberikan menyebabkan nilai impedansi dan resistansi meningkat, sedangkan nilai dielektrik dan konduktansi menurun. Berdasarkan hasil analisis grafik dan statistik, pengujian nilai impedansi, konduktansi, dan resistansi pada frekuensi 3.3 KHz, 33.7 KHz, 136 KHz, 172 KHz, dan 216.4 KHz baik digunakan untuk mengidentifikasi pemalsuan susu sapi. Namun, nilai dielektrik tidak baik digunakan sebagai identifikasi pemalsuan susu karena tidak memiliki pola perbedaan yang nyata. Hasil penelitian ini dapat menjadi rekomendasi untuk membuat alat pemalsuan susu sapi berbasis nilai listrik.
Keyword: frekuensi, nilai listrik, pemalsuan, susu sapi
|
Judul: Effect of Milking Interval Combination on Milk Production and Milk Composition of Dairy Cows
Abstrak: Susu adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat, yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, yang tidak mendapat perlakuan apapun kecuali proses pendinginan tanpa mempengaruhi kemurniannya (SNI, 1998). Banyak penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan produksi susu. Akan tetapi faktanya hanya sedikit yang dapat diterapkan peternak, khususnya pada peternakan skala rakyat. Selang pemerahan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi susu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui selang pemerahan yang tepat agar diperoleh produksi susu yang optimum baik secara kuantitas maupun komposisi. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan bujur sangkar latin 4x4 dengan 4 periode, 4 perlakuan dan 4 puting. Sapi yang digunakan adalah satu ekor sapi perah Friesian Holstein (FH) laktasi ketiga dan bulan laktasi ketiga. Susu yang diperoleh kemudian diukur volume dan diuji kualitasnya dengan menggunakan milkotester Master Pro 10211. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produksi susu untuk perlakuan A, B, C, dan D berturut-turut yaitu : 1404,30 ± 224,81, 1491,07 ± 224,81, 1535,80 ± 224,81, dan 1913,22 ± 224,81 g/puting/hari, dengan laju sekresi susu berturut-turut 117,02 ± 26,47, 124,54 ± 26,47, 129,11 ± 26,47, and 175,55 ± 26,47 g/jam. Kombinasi selang pemerahan yang berbeda berpengaruh (P<0.05) terhadap produksi dan laju sekresi susu sapi perah, akan tetapi tidak berpengaruh terhadap persentase kadar lemak dan kadar bahan kering tanpa lemak (BKTL) susu. Terdapat hubungan yang berbanding lurus antara selang pemerahan dengan produksi susu serta persentase kadar BKTL susu, dan hubungan yang berbanding terbalik antara selang pemerahan dengan laju sekresi susu. Analisis juga menunjukkan bahwa produksi susu berbanding terbalik dengan produksi lemak susu.
Keyword:
|
Judul: Addition of preposition word graph generator module in bogor_delft_construct application
Abstrak: Knowledge graph is a new method used to analyze text and represent in a graph form. Word graph consists of concept and relation which represents the meaning of a word in a graph form. Ontology used in a word graph structure consists of 8 binary relationships, 4 frame relationships, and a focus. Bogor_Delft_Construct is an application that implements knowledge graph method to analyze text written in Bahasa Indonesia, However, this application still has some limitations in analyzing vocabularies such as prepositions. This research aims to add a module to the application that could generate word graph of preposition based on preposition patterns prosposed by Wulan (2009). The addition of preposition word graph generator module that was done in Bogor_Delft_Construct could recognize 23 prepositions which were followed by its auxiliary words. The preposition’s auxiliary words were divided into 12 documents; each has different nominative meaning.
Keyword:
|
Judul: Kajian Toksikopatologi Pemberian Capsaicin Peroral terhadap Organ Lambung dan Usus Mencit C3H
Abstrak: Capsaicin is an active compound grouped in capsaicinoid in pepper plants. Capsaicin has many pharmacologic effect including cluster headcache therapy, postherpetic neuralgia, chronic pain, arthritis, diabeticneuropathic pain, and against a wide variety of tumor and cancer cells. The researcch was conducted to identify toxic effect of stomach and intestine that can be caused by capsaicin administered orally. Twelve mice straint C3H were divided into three groups: groups K1 (control), groups K2 (2 weeks treatment), and groups K3 (4 weeks treatment). Capsaicin was administered perorally for 2 weeks in K2 and 4 weeks in K3. The mice was necropsed, then the stomach and intestine were fixed in Buffer Neutral Formalin (BNF) for histopathological preparation. The results showed that capsaicin causes congestion, infiltration of inflammatory cell, and epithelium desquamation of the stomach and intestines. Based on these results, oral capsaicin is not safe for stomach and intestine.
Keyword: toxicopathology, stomach, C3H mice, capsaicin, Bogor Agricultural University (IPB)
|
Judul: Histopathological Description of the Liver and Kidney of Mice (Mus musculus) in the Acute Toxicity Test of Mangkokan Leaf (Nothopanax scutellarium Merr.)
Abstrak: Uji toksisitas merupakan salah satu pengujian yang dilakukan untuk menilai keamanan suatu senyawa kimia. Uji toksisitas akut ini dilakukan untuk menentukan nilai toksisitas akut ekstrak daun mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr.) dengan metode Thompson dan Weil serta mendeskripsikan gambaran histopatologi organ hati dan ginjal pada mencit. Penelitian ini menggunakan hewan coba sebanyak 16 ekor mencit dan dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan diberi suspensi sediaan uji ekstrak daun mangkokan dengan dosis bertingkat sebanyak 3, 6, 12, 24 g/kg bobot badan (BB). Pemberian ekstrak dilakukan secara oral menggunakan sonde lambung dan diberikan dalam dosis tunggal. Mortalitas dan gejala klinis diamati pada 24 jam pertama setelah perlakuan dan dilanjutkan pengamatan selama 6 hari berikutnya. Pengamatan histopatologi dilakukan dengan mengambil organ hati dan ginjal mencit setelah dilakukannya nekropsi. Bobot badan, bobot hati dan ginjal ditimbang dan dianalisis secara statistik dengan one way ANOVA, sedangkan hasil pengamatan histopatologi disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat mencit yang mengalami gejala klinis dan kematian setelah diberikan ekstrak daun mangkokan hingga dosis 24 g/kg BB. Bobot badan dan bobot organ mencit tidak berbeda nyata (p>0.05) antar perlakuan. Pengamatan histopatologi tidak menunjukkan adanya perubahan atau kelainan pada organ hati dan ginjal., Toxicity assay is one of the tests performed to assess the safety of a chemical compound. This acute toxicity test was carried out to determine the acute toxicity value of mangkokan leaf extract (Nothopanax scutellarium Merr.) using the Thompson and Weil method and to describe the histopathological features of the liver and kidneys in mice. This study used 16 mice as experimental animals and divided them into four treatment groups. The treatment group was given a suspension of the mangkokan leaf extract test preparation with graded doses of 3, 6, 12, and 24 g/kg body weight (BB). The extract is administered orally using a gastric tube and given in a single dose. Mortality and clinical symptoms were observed in the first 24 hours after treatment and continued observation for the next six days. For the histopathological assay made by taking the liver and kidneys of mice after necropsy. Body weight, liver, and kidney weights were weighed and statistically analyzed using one-way ANOVA, while the results of the histopathological assay were presented descriptively. The results showed no mice with clinical symptoms and death after being given mangkokan leaf extract up to 24 g/kg BW dose. The body and organ weight of mice were not significantly different (p>0.05) between treatments. The histopathological assay showed not any changes or abnormalities in the liver and kidneys.
Keyword: histopatologi, Nothopanax scutellarium Merr., uji toksisitas akut
|
Judul: Analisis Kompleksitas Masalah Optimasi Linear Menggunakan Metode Interior Primal-Dual dengan Langkah Full-Newton.
Abstrak: Primal-dual interior method with full-Newton step is a method for solving linear optimization problems. This method is designed in such a way that an optimal solution is obtained an interior of the domain. It has polynomial complexity. This paper discusses and analyzes the complexity of linear optimization problems using primal-dual interior method with full-Newton steps. From the case studies that have been conducted, can be concluded that the number of iterations is in accordance with the complexity of the algorithm.
Keyword:
|
Judul: Analisis Jejak Karbon dan Air pada Produksi sayuran dengan Berbagai Sistem Pertanian (Studi Kasus di PT Kebun Sayur Segar Parung Bogor).
Abstrak: Production of vegetables comodity contributed to the total national GHG emissions (GHG) and water usage in agriculture sector. Agriculture activity and production activity in production of vegetables emitted GHG emissions naturally and also can affecting freshwater in nature. Because of that, this research was did to evaluate the environmental impact from production of vegetables with various farming systems by implemetation of LCA (Life Cycle Assessment). The impact was asessed consists of a carbon footprint assessment, total energy use, efficiency energy and water footprint. The results evaluation of the environmental impact on the production 1 kg product of red spinach, green spinach and kale with various farming systems show that estimated total GHG emissions is 1,104 kgCO2eq, total energy use is 2,276 MJ with value of Net Energy Ratio (NER) <1 and Net Energy Value (NEV) negative and total water footprint is 115 m3/Ha. Scenario optimization of usage materials and waste vegetables are expected reduce total GHG emissions, increase energy efficiency and reduce total water use in the production of red spinach, green spinach and kale with various framing system.
Keyword: carbon footprint, farming system, life cycle assessment, vegetables, water footpint
|
Judul: Laju Penyerapan Emisi CO2 Berdasarkan Nilai Fluks Karbon pada Ruang Terbuka Hijau (Studi Kasus : Kampus IPB Darmaga Bogor).
Abstrak: Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Darmaga sebagai pusat administrasi dan perkuliahan memiliki tingkat aktivitas serta mobilitas yang tinggi. Beberapa aktivitas kampus yang menjadi sumber emisi karbondioksida (CO2) ialah aktivitas konsumsi energi listrik, transportasi, pernapasan, dan peternakan. Luasan ruang terbuka hijau (RTH) tersedia yang mencapai dua pertiga bagian, seharusnya memiliki laju penyerapan CO2 yang tinggi pula. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menghitung laju emisi CO2, menghitung laju penyerapan CO2 melalui pendugaan Net Primary Productivity (NPP) serta menentukan penambahan luasan RTH yang dibutuhkan di wilayah sekitar kampus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju emisi CO2 di sekitar kampus IPB Darmaga mencapai 18 969.2 ton/tahun, dimana 5147.9 ton berasal dari emisi langsung CO2, sedangkan 13 821.2 ton berasal dari emisi tak langsung CO2. Adapun laju penyerapan CO2 oleh RTH kampus mampu mencapai 18 309.1 ton/tahun. Laju penyerapan CO2 yang lebih rendah dibandingkan laju emisi CO2 menyebabkan adanya sisa emisi sebesar 642.3 ton, sehingga dibutuhkan penambahan luasan RTH sebesar 1.1 ha.
Keyword: aktivitas, emisi CO2, laju penyerapan CO2, NPP, RTH
|
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation
Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi.
Keyword:
|
Judul: Candlenut Oil (Aleurites moluccana L.) Immunomodulator Effect Test in Mice (Mus musculus)
Abstrak: Imunomodulator adalah sediaan obat yang dapat memperbaiki kerja sistem imun. Upaya meningkatkan imunitas tubuh dilakukan dengan mengonsumsi obat. Efek samping obat dapat dikurangi dengan penggunaan sediaan herbal seperti kemiri. Kemiri mengandung senyawa yang menstimulasi kekebalan tubuh. Penelitian ini bertujuan menguji dan memperoleh data ilmiah efek imunomodulator minyak kemiri. Penelitian ini menggunakan 30 ekor mencit jantan galur DDY yang dibagi dalam 5 kelompok, yaitu kontrol negatif, kontrol positif (ekstrak Echinacea purpurea), minyak kemiri 1 g/kg BB, 3 g/kg BB, dan 5 g/kg BB. Perlakuan diberikan sehari sekali secara peroral selama 14 hari. Mencit diinduksi S. aureus nonpatogen pada hari ke-15 secara intraperitoneal 1 jam sebelum koleksi cairan peritoneal. Preparat ulas dibuat dan diamati makrofag aktif serta jumlah S. aureus yang terfagositosis. Parameter penelitian ini adalah nilai aktivitas fagositosis dan indeks fagositosis. Minyak kemiri dengan dosis 5 g/kg BB menunjukkan aktivitas dan indeks fagositosis makrofag tertinggi dibandingkan dosis lain dengan nilai yaitu 70,50%±4,89 dan 2,77±0,13.
Keyword: fagositosis, imunomodulator, makrofag, minyak kemiri
|
Judul: Activity of Lemon (Citrus limon) Extract as Immunomodulator on Mice (Mus musculus)
Abstrak: Lemon contains many compounds that have potential to act as immunomodulator. This study used 30 male DDY mice which were divided into 5 groups, consisting negative control (distilled water), positive control (Echinacea purpurea extract), 25% lemon extract dose of 1 g/kg BW, 3 g/kg BW, and 5 g/kg BW. Lemon extract was administered orally once a day with a micropipette for 14 days in a row. Mice were induced with non- pathogenic Staphylococcus aureus on day 15 intraperitoneally before taking peritoneal fluid. The peritoneal fluid was then made into smear preparations and observed for the number of active macrophages and Staphylococcus aureus in the active macrophages. Then the phagocytosis activity and phagocytosis index of macrophages were calculated. The results showed that 25% lemon extract has effect as immunomodulator in the form of phagocytic activity and index on mice. The highest phagocytic activity and index were found in the lemon 1 g/kg BW group., Lemon mengandung banyak senyawa yang berpotensi memiliki aktivitas imunomodulator. Penelitian ini menggunakan 30 ekor mencit DDY jantan yang dibagi menjadi lima kelompok, yaitu kontrol negatif (akuades), kontrol positif (Ekstrak Echinacea purpurea), ekstrak lemon 25% dosis 1 g/kg BB, 3 g/kg BB, dan 5 g/kg BB. Ekstrak lemon diberikan secara oral sekali sehari dengan mikropipet selama 14 hari. Mencit diinduksi dengan Staphylococcus aureus nonpatogen pada hari ke-15 secara intraperitoneal sebelum koleksi cairan peritoneal. Cairan peritoneum kemudian dibuat preparat apusan dan diamati jumlah makrofag aktif dan Staphylococcus aureus pada makrofag aktif. Kemudian aktivitas fagositosis dan indeks fagositosis makrofag dihitung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak lemon 25% memiliki efek sebagai imunomodulator berupa aktivitas fagositik dan indeks pada mencit. Aktivitas dan indeks fagositik tertinggi terdapat pada kelompok lemon 1 g/kg BB
Keyword: immunomodulator, lemon extract, macrophages, phagocytosis activity, phagocytosis index, aktivitas fagositosis, ekstrak lemon, imunomodulator, indeks fagositosis, makrofag
|
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh
Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10.
Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
|
Judul: Populasi Aspergillus flavus dan Kandungan Aflatoksin B1 pada Biji Kacang Tanah Mentah dan Produk Olahannya di Kecamatan Bogor Tengah, Kotamadya Bogor
Abstrak: This study was a survey to get information on the population of A. flavus and aflatoxin B1 content of raw peanut kernels collected randomly from retailers in two traditional markets (Pasar Anyar and Pasar Bogor) and five processed peanut products collected from retailers in Kecamatan Bogor Tengah, Municipality of Bogor. Physical quality of peanut kernels was only determined in raw peanut kernel samples. A total of 155 samples were collected. They consisted of 26 samples of raw peanut kernels and 129 samples of processed peanut products. As much as 14 and 12 samples of raw peanut kernels were collected from Pasar Anyar and Pasar Bogor, respectively. Processed peanut product samples consisted of roasted peanuts with skin pod (33 samples), flour-coated peanuts (33), siomay sauce (18), pecel/gado-gado sauce (33), and sate sauce (12). The highest percentage of intact kernels (70.6%) and the lowest percentage of damaged kernels (17.1%) were found in raw peanut kernels collected from Pasar Anyar. The highest percentage of shriveled kernels (12.7%) was found in raw peanut kernels collected from Pasar Bogor. Population of A. flavus in raw peanut kernels was much higher than that of in processed peanut products. Population of A. flavus in raw peanut kernels, roasted peanuts with skin pod, flour-coated peanuts, siomay sauce, pecel/gado-gado sauce, and sate sauce were 4 865.8, 0.3, 0.1, 0.3, 13.2, and 0.4 cfu/g (w. b.), respectively. The aflatoxin B1 content of raw peanut kernels was 43.2 ppb. The highest aflatoxin B1 content of processed peanut products (43.2 ppb) was found in roasted peanuts with skin pod, followed by flour-coated peanuts (34.3), sate sauce (23.2), pecel/gado-gado sauce (17.1), and siomay sauce (4.4).
Keyword:
|
Judul: Pengaruh tahap-tahap proses ekstraksi terhadap kandungan aflatoksin dalam pembuatan minyak kacang tanah kasar
Abstrak: Minyak kacang tanah adalah salah satu minyak nabati yang mempunyai banyak kegunaan. Dalam bidang pangan, minyak ini digunakan sebagai bahan baku pembuatan mayonais, "salad dressing", shortening atau sebagai minyak goreng. Untuk mengekstrak minyak dari kacang tanah dapat dilakukan tiga cara yaitu rendering, pengepresan dan ekstraksi dengan pelarut. Minyak kacang tanah seringkali dibuat dari kacang tanah yang tercemar aflatoksin. Aflatoksin merupakan toksin yang ditakuti karena dapat menimbulkan kanker hati dan ginjal. Tercatat beberapa galur Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus mampu memproduksi toksin ini. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran perubahan kandungan aflatoksin selama tahap-tahap proses tiga cara ekstraksi minyak kacang tanah kasar yaitu rendering basah, pengepresan hidraulik dan ekstraksi dengan pelarut. Bahan baku pembuatan minyak adalah kacang tanah varietas Gajah yang telah dikontaminasi Aspergillus flavus pada kadar air bahan 20% dan diinkubasi pada suhu 30°C selama 9 hari. Analisis aflatoksin sampel dibandingkan dengan standar aflatoksin B1, B2, G1 dan G2 yang dianalisis dengan HPLC, masing-masing mempunyai waktu retensi 5, 6.5, 9.5 dan 11 menit. Tahap-tahap proses ekstraksi minyak kacang tanah kasar dengan metode rendering basah dapat menurunkan kandungan aflatoksin B1, B2, G1 G2 dan total, sebesar 27.55%, 12.58%, 18.15%, 8.34% dan 22.84%. rata-rata Dengan menggunakan metode pengepresan hidraulik sampai 50.52%, 58.35%, 55.58%, 53.48% dan 52.85%, sedangkan dengan metode ekstraksi pelarut didapat rata-rata persentase penurunan sebesar 29.3%, 19.21%, 21.32%, 15.86% dan 24.07%.
Keyword:
|
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh
Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10.
Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
|
Judul: Evaluation of Leadership at Bebek Waras Cak Topa Restaurant Owner to Face VUCA
Abstrak: Bisnis masa kini berada pada kondisi Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity (VUCA) sehingga dibutuhkan pemimpin yang mampu beradaptasi untuk dapat mengatasi lingkungan bisnis tersebut. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kesiapan dan kemampuan pimpinan restoran BWCT dalam menghadapi VUCA. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan uji beda. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemimpin memiliki kesiapan pada dimensi vision dan clarity. Pemimpin memiliki kemampuan pada dimensi motivasi intuitif, organisasi tim virtual, dan empati vital. Dimensi yang perlu ditingkatkan untuk kesiapan adalah dimensi understanding dan agility, sedangkan untuk kemampuan adalah conciliatory skills, belajar simulatif, dillema flipping, menambah lini usaha, pemodelan cepat, klarifikasi, dan transparansi sederhana. Peningkatan kesiapan dan kemampuan pemimpin dalam menghadapi VUCA dikelompokkan menjadi tiga (3) jenis yaitu strategi pemahaman diri, kemampuan bisnis, dan pengelolaan SDM.
Keyword: Leadership, Restaurant, Ten Leadership Skills, VUCA Challenges, VUCA Prime
|
Judul: Desain Value Proposition Canvas pada Restoran Warung Petualang
Abstrak: Restoran merupakan suatu usaha yang menyediakan pelayanan makan dan minum bagi umum untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan. Salah satu restoran yang ada di Jakarta adalah Warung Petualang, restoran yang menyajikan masakan Indonesia dengan mengusung tema petualangan. Visi misi restoran telah dijalankan, tetapi terjadi penurunan pendapatan sebesar 10% selama enam bulan terakhir yang diakibatkan oleh menurunnya jumlah konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) memetakan model bisnis kanvas restoran Warung Petualang, (2) menganalisis value proposition canvas restoran Warung Petualang, (3) merumuskan rekomendasi strategi restoran Warung Petualang di masa yang akan datang. Tahapan dalam penelitian ini dimulai dengan memetakan model bisnis dengan pendekatan model bisnis kanvas, menganalisi value proposition canvas 0 berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan konsumen dan membentuk strategi dengan value proposition canvas 1. Hasil dari penelitian ini adalah terciptanya empat pembaruan dan empat perbaikan pada product and services yang dapat digunakan sebagai value propositions restoran Warung Petualang di masa yang akan datang.
Keyword: kualitatif, model bisnis kanvas, restoran, value proposition canvas
|
Judul: Profil Eritrogram pada Kucing Penderita Skabies.
Abstrak: Skabies merupakan salah satu penyakit yang menyerang kulit dan disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Tungau skabies bertahan hidup di dalam lapisan kulit kucing dengan cara merusak jaringan dan dapat menyebabkan kegatalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil eritrogram pada kucing penderita skabies. Penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kucing penderita skabies dan kelompok kucing sehat (kontrol) dengan jumlah masing-masing 4 ekor kucing. Kucing kemudian diambil sampel darahnya dan diperiksa jumlah sel darah merah, haemoglobin, nilai hematokrit, MCV, dan MCHC. Hasil yang telah diperoleh adalah jumlah sel darah merah sedikit mengalami penurunan pada penderita skabies. Indeks eritrosit memperlihatkan tiga ekor kucing mengalami anemia tipe makrositik normokromik dan satu ekor mengalami anemia tipe normositik hiperkromik.
Keyword: skabies, kulit kucing, sel darah merah
|
Judul: Studi Pengeringan Gabah dengan Alat Pengering Tipe Bak
Abstrak: Kurva karakteristik pengeringan gabah hasil perhitungan simulasi ternyata nendekati kurva karakteristik pengeringan hasil pengmatan percobaan (keadaan sebenarnya) baik pada peruSahan kadar air biji gabah, suhu udara pengeriiig maupun XH udara pengering.
Keyword:
|
Judul: Simulasi Udara Panas Pada Pengering Hybrid Tipe Rak Ganda Menggunakan Computational Fluid Dynamic
Abstrak: Pengering Efek Rumah Kaca (Erk) Adalah Pengering Yang Terdiri Dari Beberapa Komponen Utama Seperti, Atap Dan Dinding Polikarbonat Sebagai Penerus Radiasi Surya, Plat Absorber Sebagai Pengumpul Panas, Wadah Produk (Rak) Dan Kipas Untuk Menyeragamkan Suhu Dalam Ruang Pengering. Keseragaman Udara Panas Masih Menjadi Isu Utama Dalam Permasalahan Pengering Erk. Tujuan Penelitian Ini Adalah Melakukan Upaya Pemecahan Masalah Ketidakseragaman Suhu Udara Di Ruang Pengering Dengan Simulasi Aliran Udara Panas Pengering Erk Menggunakan Metode Computational Fluid Dynamics (Cfd) Dan Dilanjutkan Dengan Validasi. Validasi Suhu Pada Pukul 12.00 Wib Dan 20.00 Wib Menunjukkan Hasil Yang Belum Valid Pada Kedua Ruang Pengering. Namun Simulasi Ruang Pengering Kanan Saat Pukul 20.00 Wib Menunjukkan Validasi Yang Cukup Baik Yang Ditandai Dengan Nilai Δcu Sebesar 2.94 % Dan Δcv Sebesar 4.63 %. Validasi Yang Kurang Tepat Terjadi Akibat Error Sistematis Dan Error Acak. Perbedaan Kondisi Antara Kenyataan Dengan Simulasi Seperti Penerapan Kondisi Waktu Yang Kontinyu Dilapangan Dan Representasi Kondisi Model Yang Berbeda Dengan Dilapangan Dapat Memicu Terjadinya Error.
Keyword: Pengering, Suhu Udara, Simulasi, Validasi, Cfd
|
Judul: Restriction fragment length polymorphism (RFLP) daerah sitokrom b DNA mitokondria dari tujuh spesies mamalia
Abstrak: Indonesia adalah negara yang kaya dengan biodiversitas dan menempati ranking nomor dua setelah negara Brazil. Di Indonesia, satwa liar banyak diburu walaupun dilindungi undang-undang. Selain diburu untuk dipelihara, beberapa satwa liar juga diburu untuk dikonsumsi karena dipercaya sebagai obat untuk beberapa penyakit. Beberapa tahun belakangan ini marak tejadi pemalsuan daging, salah satunya adalah daging sapi dengan daging celeng (babi liar, babi hutan). Daging hewan yang telah dipotong-potong dan dijual di pasar maupun dari hasil penyelundupan terkadang sulit diidentifikasi dari spesies apa daging tersebut berasal jika ciri-ciri morfologinya sudah hilang. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui data molekuler dan mendeteksi dari spesies apa daging tersebut berasal adalah dengan metode PCR-RFLP berdasarkan daerah sitokrom b dari DNA mitokondria. Metode ini sudah secara luas digunakan untuk identifikasi mamalia, burung, dan reptil. Walaupun sudah digunakan secara luas untuk mengetahui data molekuler hewan, namun identifikasi data molekuler hewan lokal yang ada di Indonesia baru sedikit yang dilakukan, antara lain ayam dan itik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi pengumpulan sampel, ekstraksi DNA genom, amplifikasi fragmen DNA mitokondria, pemotongan DNA hasil PCR menggunakan enzim Hinf I dan Rsa I, pembacaan hasil menggunakan elektroforesis, dan penghitungan ukuran fragmen DNA. Pengumpulan sampel ketujuh spesies mamalia dilakukan di sekitar Bogor kemudian di dalam larutan DMSO 25 % dan NaCl 4,5 M. Ekstraksi DNA genom dengan metode presipitasi amonium asetat. Selanjutnya dilakukan amplifikasi daerah sitokrom b dengan teknik PCR. Reaksi PCR terdiri dari air milique steril (ddH2O) 16,5 μl, buffer 10X 2,5 μl, MgCl 2 μl, dNTP 2 mM, primer sitokrom b1 L14841 (5’CCATCCAACATCTCAGCATGATGAAA3’) 1 μg, primer sitokrom b2 H15149 (5’CCCCTCAGAATGATATTTGTCCTCA3’) 1 μg, taq polymerase 2,5 unit, dan DNA template ± 100ng sehingga diperoleh volume total 25μl. PCR mix tersebut dimasukkan ke dalam mesin PCR dan dilakukan amplifikasi sebanyak 35 siklus. DNA hasil amplifikasi atau amplikon kemudian dipotong dengan menggunakan enzim restriksi Hinf I (2,5 U) dan Rsa I (20 U). Bahan dan reagen yang dimasukkan dan dicampurkan dalam pemotongan DNA hasil PCR (amplikon) dengan enzim restriksi HinfI secara berurutan adalah 10 μl amplikon ditambahkan air milique steril (ddH2O) 12,25 μl, buffer 10 X 2,5 μl, dan enzim restriksi Hinf I 2,5 U, sehingga volume total menjadi 25 μl, sedangkan bahan dan reagen yang dimasukkan dan dicampurkan dalam pemotongan amplikon dengan enzim restriksi RsaI secara berurutan adalah 10 μl amplikon ditambahkan air milique steril (ddH2O) 10,5μl, buffer 10X 2,5μl, dan enzim restriksi RsaI 20 U sehingga volume total menjadi 25 μl. Amplikon yang dipotong dengan kedua enzim restriksi tersebut kemudian diinkubasi pada suhu 37 °C selama 2 jam untuk pemotongan dengan enzim restriksi Hinf I dan selama 6 jam untuk pemotongan dengan enzim restriksi Rsa I dengan mesin PCR. Penghitungan ukuran amplikon dan fragmen hasil pemotongan enzim atau fragment restriksi dilakukan dengan mengukur jarak antara migrasi DNA sampel dengan migrasi marka DNA dengan gel agarose masing-masing 1,5 % dan 2 % di atas sinar UV transluminator (260nm). Amplifikasi daerah sitokrom b dengan menggunakan primer L14841/H15149 memakai metode PCR menghasilkan amplikon yang sama pada setiap spesies yaitu sebesar 359 pb. Amplikon sitokrom b DNA mitokondria ketujuh spesies mamalia dipotong
Keyword: Species identification, Mammals, Cytochrome b, Mitochondrial DNA, PCR-RFLP
|
Judul: Strategi Pengembangan Usaha Sate Bandeng UKM Awal Putra Mandiri Di Kota Serang, Banten
Abstrak: Pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat tidak hanya menuntut peningkatan penyediaan bahan pangan, tetapi juga peningkatan pada bidang gizi. Ikan bandeng merupakan salah satu ikan yang memiliki nilai gizi yang tinggi. Disamping gizinya yang tinggi, ternyata ikan bandeng memiliki kelemahan yaitu daging ikan bandeng yang berbau lumpur serta duri-durinya yang tidak mudah dibersihkan. Hal ini menyebabkan, bandeng kurang praktis untuk dikonsumsi terutama oleh anak-anak dan golongan usia lanjut. Untuk itu dibutuhkan suatu upaya penangan dalam pemanfaatan ikan bandeng, salah satunya dengan mengolah ikan bandeng menjadi produk yang praktis untuk dikonsumsi. Usaha pengolahan ikan bandeng banyak dilakukan oleh para pelaku usaha kecil dan menengah. Usaha pengolahan ikan bandeng yang berbentuk UKM telah banyak dijumpai dibeberapa daerah, salah satunya di Kota Serang, Banten. Salah satu usaha pengolahan ikan bandeng yang cukup diminati di Kota Serang adalah sate bandeng yang di produksi UKM Awal Putra Mandiri. Awal Putra Mandiri merupakan UKM yang telah lama bergerak dalam bisnis pengolahan ikan bandeng menjadi sate bandeng. Dalam menjalankan usahanya, Awal Putra Mandiri di hadapkan pada berbagai kendala seperti keterbatasan modal, tingkat persaingan industri yang tinggi, belum adanya jaringan distribusi yang baik dan sistem manajemen perusahaan yang masih sederhana. Seiring dengan meningkatnya tingkat konsumsi ikan, UKM Awal Putra Mandiri berpeluang untuk terus mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, UKM Awal Putra Mandiri harus mampu mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan perusahaan baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal dalam merumuskan strategi pengembangan usaha. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi dan menganalisis kondisi lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi oleh usaha sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri, (2) merumuskan alternatif strategi pengembangan usaha yang tepat bagi usaha sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri. Metode dan alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis deskriptif dan analisis formulasi strategi. Adapun alat analisis yang digunakan adalah matriks IFE dan EFE untuk analisis lingkungan usaha, matriks IE untuk memetakan posisi perusahaan, matriks SWOT untuk merumuskan alternative strategi dan matriks QSP untuk menentukan prioritas strategi. Faktor-faktor lingkungan internal UKM Awal Putra Mandiri terdiri atas kekuatan dan kelemahan. Kekuatan yang dimiliki UKM Awal Putra Mandiri terdiri dari : (1) Keuletan pemilik dalam mengelola usaha; (2) Hubungan baik antara pemilik dengan karyawan; (3) Tenaga kerja lokal yang terampil dan berpengalaman; (4) Promosi melalui teknologi dan informasi; (5) Sudah memiliki labelisasi kemasan; (6) Pelayanan pesan antar bagi konsumen; (7) Kualitas produk yang dihasilkan baik; (8) Penggunaan teknologi dalam proses penggilingan daging dan pengemasan; (9) Hubungan baik dengan pemasok dalam hal sistem pembayaran; (10) Adanya aktivitas penelitian dan pengembangan. Kelemahan yang dimiliki Awal Putra Mandiri antara lain: (1) Tumpang tindih pekerjaan; (2) Belum ada pemisahan antara aktivitas usaha dan aktivitas rumah tangga; (3) Belum memiliki jaringan distribusi yang baik; (4) Keterbatasan modal usaha; dan (5) Administrasi dan pencatatan keuangan masih sederhana. Faktor-faktor lingkungan eksternal UKM Awal Putra Mandiri terdiri atas peluang dan ancaman. Peluang yang dimiliki UKM Awal Putra Mandiri antara lain : (1) Pertumbuhan jumlah penduduk; (2) Trend konsumsi ikan meningkat; (3) Tradisi membawakan oleh-oleh khas daerah; (4) Dukungan DisperindagKop Kota Serang dan DKP Provinsi Banten; (5) Dukungan pemerintah untuk membantu pengembangan UMKM melalui program KUR; (6)
Keyword:
|
Judul: Perbandingan Analisis Kelayakan Pengusahaan Pembesaran Ikan Bandeng dengan Udang Windu (Kasus di Desa Pusakajaya Utara Kabupaten Karawang)
Abstrak: Kabupaten karawang merupakan kabupaten yang berada di sepanjang garis Pantai Utara (Pantura). Komoditas yang banyak di budidayakan adalah ikan bandeng dan udang windu. Pada awalnya Kabupaten Karawang merupakan sentra perikanan tambak khususnya ikan bandeng. Namun dikarenakan adanya air pasang yang terjadi pada saat itu, mengakibatkan masuknya benih udang alami ke dalam tambak, serta seiring dengan permintaan udang yang baik mengakibatkan usaha budidaya udang yang lebih diutamakan oleh para petambak. Pada kenyataannya budidaya udang windu memiliki banyak kendala salah satu diantaranya biaya produksi udang yang semakin mahal serta sifat dari udang yang lebih rentan terkena penyakit jika dibandingkan dengan ikan bandeng. Namun udang windu merupakan komoditas ekspor terbesar perikanan Indonesia. Sehingga tujuannya adalah (1) Menganalisis kelayakan budidaya ikan bandeng dan udang windu. (2) Menganalisis kelayakan finansial dari usaha ikan bandeng dan udang windu pengusahaan ikan bandeng. (3) Menganalisis sensitivitas dari usaha budidaya ikan bandeng dan udang windu akibat adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada usaha tersebut. Waktu penelitian pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2011. Lokasi penelitian ini di Desa Pusakajaya Utara Kabupaten Karawang. Dimana keadaan lokasi tersebut berada di garis pantai utara, sehingga memiliki potensi khususnya perikanan tambak. Metode penarikan sampling menggunakan purposive sampling. Pengolahan data yang digunakan dengan menggunakan microsoft exel dan disajikan dalam bentuk tabulasi yang digunakan untuk mengklasifikasi data yang ada serta mempermudah dalam melakukan analisis data. Kemudian perhitungan biaya dan manfaat yang diperoleh dari pengusahaan ikan bandeng disusun dalam bentuk cashflow Hasil analisis finansial dari penelitian ini diperoleh NPV untuk ikan bandeng sebesar Rp 217.614.059 sedangkan Net B/C sebesar 1.36, IRR sebesar 24 persen serta waktu pengembalian modalnya selama 3 tahun. Sedangkan untuk pengusahaan udang windu diperoleh NPV sebesar Rp 375.874.550, Net B/C sebesar 4.00, IRR sebesar 51 persen dan payback period sebesar 2 tahun. Dari uraian diatas dapat di simpulkan bahwa budidaya udang windulah yang memiliki kelayakan lebih baik jika di bandingkan dengan ikan bandeng. Variabel yang digunakan dalam analisis switching value adalah peningkatan harga produksi dan penurunan produksi hasil yang diperoleh dari analisis tersebut untuk ikan bandeng sebesar 43.66 persen dan untuk penurunan produksi sebesar 13.77 persen sedangkan untuk udang windu 10.79 persen dan 9.44 dari hasil tersebut tingkat sensitivitas udang windulah yang lebih besar jika dibandingkan dengan ikan bandeng. Sehingga dalam melakukan pembesaran udang windu para petambak harus lebih berhati-hati lagi dalam melaksanakan usaha tersebut. Saran dari penelitian ini adalah untuk para petambak sebaiknya lebih berhemat dalam pengunaan pakan terutama untuk pakan udang windu, hal ini dikarenakan biaya pakan yang lebih besar dibandingkan dengan biaya operasional lainnya disamping itu tingkat sensitifitas harga pakan udang windu lebih sensitif jika dibandingkan dengan harga pakan ikan bandeng. Kemudian mempertahankan serta melestarikan kawasan sekitar tambak dengan keberadaan pohon mangrove yang sangat berperan untuk mencegah adanya berbagai serangan penyakit terutama dalam pengusahaan udang windu yang lebih rentan terkena penyakit.
Keyword: Kelayakan, Cashflow, Windu, Bandeng
|
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh
Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10.
Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
|
Judul: Identification of Plant Diseases with their Causative Agents (Pathogens) Based on Knowledge Graph Analysis
Abstrak: Usaha pertanian tidak terlepas dari gangguan penyakit tanaman. Proses terjadinya penyakit tanaman disebabkan adanya interaksi antara agen penyebab penyakit, tanaman sebagai inang, dan faktor lingkungan yang mendukung. Beragamnya jenis tanaman yang ada di Indonesia, menyebabkan semakin banyaknya data penyakit yang harus dikumpulkan. Banyaknya informasi yang harus kelola menyebabkan kurang efektifnya penggunaan basis data relasional. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan ontologi penyakit tanaman. Ontologi merupakan model pengetahuan yang mendefinisikan hubungan dan klasifikasi dari beberapa konsep dalam domain tertentu. Peneliti akan melakukan analisis pada graf pengetahuan Plant Disease Ontology untuk mengetahui bagaimana ontologi menyimpan data penyakit tanaman, mengetahui hubungan antara penyakit berdasarkan patogennya, serta mengidentifikasi patogen yang paling banyak menyebabkan penyakit pada tanaman dengan menggunakan perhitungan centrality pada setiap node patogen., Agricultural business is inseparable from plant disease disturbances. The process of occurrence of plant diseases is caused by interactions between diseasecausing agents, plants as hosts, and supporting environmental factors. The variety of plant species in Indonesia causes more disease data to be collected. The amount of information that must be managed causes the use of relational databases to be less effective. To overcome this, a plant disease ontology is needed. Ontology is a knowledge model that defines the relationship and classification of several concepts in a particular domain. Researchers will conduct an analysis of the Plant Disease Ontology knowledge graph to find out how the ontology stores data on plant diseases, determine the relationship between diseases based on their pathogens, and identify the pathogens that cause the most disease in plants by using centrality measure at each pathogen node.
Keyword: knowledge graph, ontology, plant disease
|
Judul: Perbandingan metode knowledge graph dan semantic network untuk analisis teks berbahasa indonesia
Abstrak: Pengetahuan merupakan sesuatu yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai sumber, salah satunya ialah teks. Di dalam teks sering terdapat ambiguitas dalam pemaknaannya. Knowledge graph dan semantic network adalah metode dalam matematika yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah ambiguitas dalam teks. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kedua metode untuk menganalisis teks bahasa Indonesia. Pembandingan kedua metode ditekankan pada aspek proses dan aspek struktur graf. Langkah yang dilakukan adalah dengan pembuatan graf pada contoh kalimat dalam teks bahasa Indonesia dengan menggunakan kedua metode. Hasil penelitian menyatakan bahwa berdasarkan aspek proses, langkah-langkah menggunakan metode knowledge graph lebih kompleks namun prosedur automatisasi pada knowledge graph lebih mudah dibandingkan dengan metode semantic network karena batasan konsep pada metode knowledge graph yang lebih jelas. Berdasarkan aspek struktur graf, label relasi antarkonsep dari knowledge graph tidak mengenal makna kata karena mengacu pada delapan binary relationship, sedangkan dalam semantic network label relasi antarkonsep yang memiliki makna kata digunakan untuk menggambarkan hubungan antarkonsep. Kedua metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, metode knowledge graph dipercaya lebih fisibel dalam prosedur automatisasi.
Keyword: Bogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor, IPB, Knowledge graph, Semantic network, Text, Graph
|
Judul: Pembuatan dan Karakterisasi Prototipe Sel Surya Nanokristal n-TiO2/Dye/p-CuSCN
Abstrak: Dengan metode casting dan perlakuan annealing, dapat dibuat lapisan nanokristal semikonduktor TiO, pada substrat Transparant Conductive Oxide (TCO). Penambahan dye Methylviolet Thiocianate (MVSCN) dan lapisan CuSCN pada TiO, tersebut menghasilkan sel surya n-TiO,ldye/p-CuSCN yang dapat menyerap foton dan mengubahnya menjadi energi listrik.
Keyword:
|
Judul: Comparasion of Support Vector Machines and Maximum Likelihood Method for Detecting Damage and Growth Post-Forest and Land Fires: A Case Study in Jambi
Abstrak: Studi ini meneliti tentang citra asli dan citra sintetik, yaitu citra komposit, citra Principal Component Analysis, dan citra indeks vegetasi menggunakan algoritma Mesin Vektor Pendukung (SVM) dan Peluang Maksimum (MLC) dalam mendeteksi kerusakan dan pertumbuhan akibat adanya kebakaran hutan dan lahan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui metode dan citra yang optimal untuk deteksi perubahan vegetasi setelah kebakaran. Pendekatan klasifikasi terbimbing digunakan untuk mengklasifikasikan setiap citra dengan algoritma SVM dan MLC. Citra komposit dengan algoritma MLC menghasilkan KA sebesar 76,7% sedangkan pada algoritma SVM sebesar 84,3%. Untuk citra sintetik, citra PCA dengan algoritma MLC menghasilkan KA sebesar 79,4%, sedangkan pada algoritma SVM sebesar 80,7%. Citra indeks vegetasi pada algoritma MLC menghasilkan KA sebesar 80,4%, sedangkan pada algoritma SVM sebesar 84,0%. Nilai akurasi citrakomposit dengan algoritma SVM merupakan yang terbaik., This study examined raw and synthetic images, i.e composite imagines, Principal Component Analysis imagines, and vegetation index imagines using Support Vector Machine (SVM) and Maximum Likelihood Classifier (MLC) algorithms in detecting damage and growth post-forest and land fires. The objective of this study was to find out the most optimal method and images for detecting vegetation changes after fires. The supervised classification approach was used to classify each imagery using the SVM and MLC algorithms. The raw images with the MLC algorithm provided a KA of 76,7% while the SVM algorithm was 84,3%. For synthetic images, the PCA images with the MLC algorithm produced a KA of 79,4%, while the SVM algorithm was 80,7%. The vegetation index images with the MLC algorithm produced a KA of 80,4%, while the SVM algorithm was 84,0%. The accuracy of composite imagery with the SVM algorithm was the highest.
Keyword: Maximum Likelihood Classifier, Principal Component Analysis, Support Vector Machine, Vegetation Index
|
Judul: Perbandingan Pengklasifikasian Metode Support Vector Machine dan Random Forest (Kasus Perusahaan Kebun Kelapa Sawit)
Abstrak: Kelapa sawit adalah salah satu komoditi unggulan yang menopang perekonomian di Indonesia. Salah satu perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit memiliki 146 unit kebun kelapa sawit. Pengoptimalan produksi kelapa sawit sangat penting dilakukan sehingga diperlukan pengklasifikasian status unit kebun. Pengklasifikasian bertujuan untuk memprediksi unit kebun baru dan melihat peubah yang paling penting dalam proses pemodelan. Peubah yang digunakan adalah status unit kebun sebagai peubah respon dan sembilan peubah penjelas yaitu luas panen, curah hujan, buah normal, produksi tandan buah segar, brondolan, produksi, prestasi panen, luas kelompok pusingan panen, dan tenaga kerja. Proses pengklasifikasian dilakukan menggunakan metode Support Vector Machine (SVM) dan random forest untuk melihat metode mana yang paling baik. Data dibagi menjadi 80% data latih dan 20% data uji dengan sepuluh kali iterasi sehingga dihasilkan sepuluh model pada setiap metode. Evaluasi hasil model dilakukan dengan membandingkan nilai akurasi, skor F1, dan nilai Area Under Curve (AUC). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa metode random forest memiliki performa yang lebih baik dibandingkan dengan metode SVM. Nilai rataan performa metode random forest pada akurasi, skor F1, dan AUC berturut-turut yaitu 90%, 86%, dan 89%. Peubah prestasi panen, brondolan, luas panen, curah hujan, dan luas kelompok pusingan panen adalah peubah penting yang berkontribusi lebih dari 10% dalam model. Hasil penelitian digunakan untuk proses evaluasi dan pengembangan perusahaan sawit dengan memerhatikan hasil peubah penting yang memengaruhi produktivitas dan hasil prediksi unit kebun baru., Palm oil is one of the leading commodities that support the economy in Indonesia. One of the companies engaged in the oil palm plantation sector has 146 units of oil palm plantations. It is very important to optimize oil palm production, so it is necessary to classify the status of plantation units. Classification aims to predict new plantation units and find the most important variables in the modeling process. The variables used were the status of the garden as a response variable and nine explanatory variables, namely harvested area, rainfall, percentage of normal fruit, fresh fruit bunches production, oil palm loose fruits, production, harvest job performance, harvesting rotation, and farmers. The classification process is carried out using the Support Vector Machine and Random Forest methods to find which method is the best. The data is divided into 80% training data and 20% test data with ten iterations so that ten models are produced for each method. Comparing accuracy value, F1 score, and Area Under Curve (AUC) to evaluate the model. The modeling results show that the random forest method has better performance than the SVM method. The random forest has an average of accuracy, F1 score, and AUC, respectively, is 90%, 86%, and 89%. Variables of harvest job performance, oil palm loose fruits, harvested area, rainfall, and harvesting rotation are important variables that contribute more than 10% of the model. The results of the research are used for the evaluation and development process of oil palm companies by taking into account the result of important variables that affect productivity and predictive results of new plantation units.
Keyword: units of oil palm, classification, Support Vector Machine, random forest
|
Judul: Peranan hormon dan induksi ovulasi pada unggas
Abstrak: Hormon ovarium yang berperan dalam pengaturan sekresi gonadotropin dan siklus ovulasi adalah hormon Progesteron dan Estrogen. Kedua hormon itu secara menyolok meningkat dalam plasma darah menjelang ovulasi, kemudian turun ke keadaan normal pada saat ovulasi, kecuali estrogen yang masih tampak tinggi beberapa jam setelah ovulasi. Progesteron yang meninggi sebelum ovulasi tersebut merangsang hipotalamus yang selanjutnya mempengaruhi hipofisa untuk menghasilkan hormon-hormon gonadotropin yang penting dalam pembentukan telur dan ovulasi. Jadi dalam hal ini progesteron memberikan effek positif feedback terhadap pelepasan hormon gonadotropin. Estrogen juga dihasilkan di ovarium, dan konsentrasi- nya meningkat menjelang ovulasi sampai beberapa jam setelah ovulasi. Estrogen bersama progesteron mempunyai effek positif feedback terhadap pelepasan hormon gonadotropin men- jelang ovulasi, tetapi jika hanya estrogen effek positif feedback tidak terjadi. ...
Keyword:
|
Judul: Desain Model Bisnis Sayuran Hidroponik Berbasis Preferensi Konsumen (Studi Kasus: KTD Koplak Mandiri Kota Bogor).
Abstrak: Industri sayuran hidroponik yang diproyeksikan akan meningkat di masa mendatang mengakibatkan persaingan antar perusahaan yang juga meningkat di berbagai daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik, preferensi konsumen sayuran hidroponik, struktur industri sayuran hidroponik, dan mendesain model bisnis untuk KTD Koplak Mandiri sebagai pelaku usaha di industri sayuran hidroponik di Kota Bogor. Untuk mendesain model bisnis, penelitian ini menggunakan business model canvas dan Porter’s Five Forces dengan memberikan penilaian secara subjektif dan kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada Agustus hingga September 2021 melalui online dengan melibatkan 31 konsumen, 3 pelaku usaha, 3 pemasok, dan 2 expert pada bidang terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan konsumen adalah stok dan varian produk yang terbatas serta sulitnya membeli produk secara online. Kedua, industri sayuran hidroponik di Bogor memiliki intensitas persaingan dalam industri yang tinggi. Ketiga, solusi yang ditawarkan adalah perbaikan pada sembilan elemen business model canvas, The hydroponic vegetable industry that projected to be increased in the future increase the competition between companies in various regions. This study aims to analyze the characteristics, consumer’s preferences of hydroponic vegetables, the structure of the hydroponic vegetable industry, and design a business model for KTD Koplak Mandiri as a business actor in the hydroponic vegetable industry in Bogor City. To design this business model, this study uses the business model canvas and Porter's Five Forces by providing subjective and qualitative assessment.This research was conducted from August to September 2021 through online and involved 31 consumers, 3 business actors, 3 suppliers, and 2 experts in related fields. The results showed that consumer’s problems are the limited amount of stocks and product variants and the difficulty of buying products online. Second, the hydroponic vegetable industry in Bogor has a high intensity of competition in the industry. Third, the solution offered is an improvement on the nine elements of the business model canvas.
Keyword: business model canvas, consumer’s preference, hydroponic vegetables, Porter’s five forces
|
Judul: Optimalisasi produksi komoditi sayuran hidroponik
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan sumberdaya-sumberdaya perusahaan secara optimal dan untuk mengetahui kombinasi produk yang optimal sekaligus mengetahui keuntungan maksimal yang dapat diperoleh. Penelitian ini dilakukan pada salah satu perkebunan hidroponik PT. Joro Serhalawan yang berlokasi di Desa Cigugurgirang, Kecamatan Parongpong. Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara dengan pihak perusahaan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan perusahan dan literatur yang terkait Penentuan optimalisasi untuk komoditi sayuran hidroponik di PT. Joro Serhalawan dilakukan dengan menggunakan program linier. Berdasarkan hasil pengolahan data maka nilai fungsi tujuan maksimum selama tahun 2001 adalah sebesar Rp 181.437.641,7. Sedangkan pada kondisi aktual Rp 130.108.520, nilai tersebut lebih rendah sebesar 39.45% dibanding kondisi aktual. Jumlah produk yang dapat dihasilkan lebih besar dari produksi aktual yaitu produksi paprika sebanyak 18625 kg, tomat musim tanam 1 sebanyak 15735 kg. tomat musim tanam 3 sebanyak 15709 kg, mentimun musim tanam 1 dan 2 masing- masing sebanyak 11740 kg, mentimun musim tanam 3 sebanyak 11766 kg, dan mentimun musim tanam 4 sebanyak 11940 kg. Pada kondisi optimal tersebut dapat diketahui bahwa semua jenis sayuran disarankan untuk diproduksi, hal ini ditunjukkan oleh nilai reduced cosmya sebesar nol. Pada kondisi optimal tingkat penggunaan sumberdaya meliputi semua variabel yang diamati sebagai kendala, yang terdiri dari lahan, benih, pestisida. nutrisi, dan tenaga kerja. Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa rata-rata sumberdaya-sumberdaya yang tersedia adalah sumberdaya berlebih atau tidak habis terpakai dalam produksi. Kelebihan dari masing-masing sumberdaya dapat dilihat pada nilai slacknya. Sedangkan sumberdaya langka diperusahaan meliputi lahan. musim tanam 1, 2, 3, benih mentimun musim tanam 2, 3, 4, dan pestisida paprika.
Keyword: materials, seeds, pesticides, hydroponic vegetable commodities
|
Judul: Studi histopatologi organ limpa hamster (Mesocricetus auratus) yang Diinfeksi Coxiella burnetii
Abstrak: Query fever is a zoonosis caused by Coxiella burnetii (C. burnetii). The aim of this research was to determine the histopathological changes of spleen of hamster (Mesoscricetus auratus) which were infected by C. burnetii using Haematoxylin-Eosin (HE) and Immunohistochemistry (IHC) methods. This research used 6 hamsters which were devided into two passage. The histopathological examination picture with HE staining of first passage in hamsters showed relatively similar results with those the second passage such as red pulp hemorrhage and infiltration of inflammatory cells. Histopathological observation of spleen from first passage hamster by using IHC staining showed the positivity was unclear compared to the second passage hamster.
Keyword: Coxiella burnetii, Immunohistochemistry, Query Fever
|
Judul: Keanekaragaman Spesies Kupu-kupu di Javan Rhino Study and Corservation Area Taman Nasional Ujung Kulon
Abstrak: Javan Rhino Study and Conservation Area merupakan kawasan dengan fokus pengembangan habitat alamiah badak jawa didalamnya terdapat keanekaragaman kupu-kupu. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman kupu-kupu dan tumbuhan pakannya pada empat tipe tutupan lahan yang memiliki karakteristik habitat berbeda dengan menggunakan metode transek. Komposisi kupu-kupu teridentifikasi sebanyak 47 spesies dengan jumlah individu sebanyak 145 individu yang termasuk ke dalam lima famili yaitu Papilionidae, Peridae, Nymphalidae, Lycaenidae dan Hesperidae. Nilai keanekaragaman tertinggi terdapat pada tutupan lahan padang penggembala yang menunjukan bahwa tutupan lahan ini memiliki karakteristik yang paling optimal bagi kehidupan kupu-kupu.
Keyword: keanekaragaman, kupu-kupu, padang penggembala
|
Judul: Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu pada Beberapa Tipe Habitat di Pondok Ambung Taman Nasional Tanjung Puting Kalimantan Tengah
Abstrak: Tanjung Puting National Park, has megabiodiversity which still unexplorated all of them. Butterflies as part of biodiversity which still unexplorated, has important role as pollinator and with it’s wonderful colored wings has high value economically. Purposes of this study are to identified species diversity of butterflies in several habitat types and to analyze species richness, species diversity, evenness, and similarity of butterflies in every habitat types and to analyze correlation between habitat characteristics and species diversity of butterflies includes species richness, species diversity, and evenness of butterflies. This study conducted for two months from July to August 2009 in Pondok Ambung, Tanjung Puting National Park, Central Kalimantan, which located in eight different types of habitats included lowland forest, swamp forest, peat swamp forest, kerangas (dry-land habitat), grassland, burned forest, Camp Ambung, and nursery camp. The method used is by transect method in length 500 m, one transect for every habitat types, by method of sweeping and trapping used rambutans and watermelon as trap bait. Data collected were butterflies species, individuals per species, habitat characteristics included structure, composition, types of vegetation and physics and biotic component of habitat. Data analysis included species richness, species diversity, evenness, similarity coefficient, vegetation analysis, and correlation analysis between habitat characteristics and butterflies diversity. During the study, a total of 76 butterflies species were recorded included family of Papilionidae (11 species), Pieridae (6 species), Nymphalidae (43 species), Lycaenidae (14 species), and Hesperiidae (2 species). Species number for every type of habitat founded lowland forest 33 species, swamp forest 24 species, peat swamp forest 13 species, kerangas (dry-land habitat) 20 species, grassland 11 species, burned forest 27 species, Camp Ambung 37 species, and nursery camp 32 species. The highest for species richness is Camp Ambung and the lowest is grassland area. For species diversity the highest is lowland forest and the lowest is grassland. Types of habitat with low scale for evenness are grassland and burned forest. Types of habitat with highest scale for similarity are between Camp Ambung and nursery camp and the lowest are between peat swamp forest and grassland. There is founded a relation between habitat condition and butterflies diversity which depend on temperature and relative humidity, open area, water source, and vegetation as food plant, shelter, and cover for butterflies.
Keyword:
|
Judul: Sintesis Glukosa Oleat dengan Berbantuan Gelombang Mikro
Abstrak: Carbohydrate-based esters of fatty acids are nonionic surfactants which are nontoxic, odorless, tasteless, and biodegradable. Glucose oleic acid is one of them. It can be synthesized by reacting glucose pentaacetate (GPA) and methyl oleate with conventional heating for 6 hours, which is slow and time-consuming. Therefore, organic synthesis has been developed by employing microwave irradiation, so called Microwave- Assisted Organic Synthesis (MAOS). This research synthesized glucose oleic acid, from GPA and methyl oleate using MAOS method, to reduce time of reaction and better yield. The parameters observed were melting point (for GPA), free fatty acid content (for methyl oleate), functional group analysis using Fourier transformed infrared spectroscopy (FTIR), and percent of yield. Reaction between GPA and glucose oleic acid was transesterification, while those of methyl oleate was esterification. GPA and glucose oleic acid using MAOS gave faster time of reaction, 5-10 minutes. The results showed that GPA, methyl oleate, and glucose oleic acid were well synthesized, as shown by FTIR spectra. The yield of GPA was 68,52%, with melting point was 94–111 °C. Methyl oleate gave 95,69% yield. Free fatty acid content of methyl oleate was 2,23%. The yield of glucose oleic acid was 47,18%.
Keyword:
|
Judul: Studi perilaku infiltrasi di sub DAS Ciseuseupan, DAS Ciliwung Hulu
Abstrak: Peristiwa pemasukan air ke dalam tanah merupakan sa- lah satu proses penting yang terjadi dalam suatu sistem hidrologi Daerah Aliran Sungai. Proses ini berperanan penting dalam menentukan bagian hujan atau air yang dibe- rikan yang akan terserap ke dalam tanah atau melimpah di atas permukaan tanah sebagai aliran permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola laju infiltrasi dan kumulatif infiltrasi total serta faktor- faktor yang mempengaruhinya pada berbagai penutup lahan di Sub DAS Ciseuseupan, DAS Ciliwung Hulu. Pengukuran infiltrasi di lapang berlangsung dari bulan Nopember sampai Desember 1988 dan dari bulan April sampai Juni 1989. Lokasi pengamatan ditetapkan berdasar- kan kesamaan jenis tanah, kelas lereng dan penggunaan lahan. Pengukuran infiltrasi dilakukan dengan mengguna- kan Double Ring Infiltrometer, dan pada setiap lokasi di- ulang sebanyak tiga kali. Pendekatan model infiltrasi yang digunakan adalah Model Horton. Pola laju infiltrasi berhubungan dengan kadar air awal, kelas tekstur tanah dan pola penggunaan lahan. Se- makin tinggi kadar air awal akan mempercepat tercapainya laju infiltrasi konstan. Kumulatif infiltrasi total pada lokasi yang diamati berkisar dari 57.6 persen dari total curah hujan harian (pada lokasi penggunaan lahan sawah dengan tekstur liat berdebu) hingga 60.0 persen (pada penggunaan lahan hutan dengan tekstur lempung). Sub DAS Ciseuseupan memiliki kumulatif infiltrasi to- tal bulanan sebesar 202.30 mm atau 59.1 persen dari total curah hujan harian…
Keyword:
|
Judul: Analisis Infiltrasi Tanah pada Berbagai Penggunaan Lahan di Kebun Percobaan Cikabayan, Dramaga
Abstrak: Infiltration rate of soil is influenced by a variety soil properties, such as soil texture, type of clay mineral, soil structure, aggregate stability, soil water content, soil organic matter content, soil pore distribution, and land use. The purpose of this study was to determine the infiltration rate of the soil on several land uses, and soil infiltration relationships with other soil properties, especially soil aggregate stability, organic matter content, and the content and type of cation. The result showed that the initial soil infiltration rate (t = 0,05 hour) was highest on Durian Garden 90 cm/hr, followed by Open Land 80 cm/hr, Cassava Garden 79 cm/hr, and the lowest in Rubber Garden 60 cm/hr. The initial soil infiltration rate is more determined by initial soil water content. Rubber Garden have the lowest soil infiltration rate because it has the highest initial soil water content. Cassava Garden has a constant infiltration rate of 7,80 cm/hr that classified as slightly fast. Infiltration rate constant on Rubber Garden 6,00 cm/hr, followed by Durian Garden 5,40 cm/hr, and Open Land have the lowest infiltration rate constant of 5,20 cm/hr which all classified as medium. Based on observations made soil infiltration rate is not always influenced by land use and some soil properties such as high aggregate stability, organic matter content, and exchangeable cation. Initial soil moisture condition controls initial soil infiltration rate. Tuber formation can loosen the soil so as to stimulate the movement of water into the ground to be faster.
Keyword:
|
Judul: Aktivitas Antibakteri Minyak Biji Pala (Myristica fragrans H) Terenkapsulasi pada Pure Jambu Biji Merah (Psidium guajava L)
Abstrak: Preservation of fruit puree is highly dependent on the chemical preservatives and frozen storage temperature. Some species of plants have inhibitory activity of microbes and could be developed as a natural preservatives, such as nutmeg seed oil. Antibacterial activity of nutmeg seed oil encapsulated against Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Lactobacillus delbrueckii with concentrations 0,06%, 0,12%, and 0,60% (w/v) were analyzed and applied into red guava puree. The inhibitory activities were indicated by decreased amount of bacteria with certain time by pour plate methode. The result showed that S. aureus was the most sensitive bacteria while L. delbrueckii was the most resistant bacteria. Concentration MBPTe 0,6% and contact time 24 hours can decrease S. aureus (2,14 log CFU/ml), E. coli (0,92 log CFU/ml), and L. delbrueckii (0,44 log CFU/ml). Application in red guava pure showed concentration 1,2% and contact time 6 hours reduced S. aureus (3,20 log CFU/ml) and E. coli (2,59 log CFU/ml) while L. delbrueckii after contact 24 hours (1,17 log CFU/ml).
Keyword: red guava puree, preservative, nutmeg seed oil, encapsulation
|
Judul: Pembinaan hutan di HTI-Trans PT Nusa Wana Raya Pekanbaru, Riau
Abstrak: Pemanfaatan sumberdaya alam untuk tujuan pembangunan merupakan bentuk campur tangan manusia terhadap sumberdaya alam, yang akan berdampak terhadap keseimbangan ekosistem alam tersebut. Magang yang saat ini diambil adalah pembinaan hutan dengan kegiatan di dalamnya adalah pengadaan bibit, penanaman, dan pemeliharaan hutan dengan penekanan pada aspek perlindungan hutan. Pengadan bibit merupakan kegiatan yang meliputi pembangunan persemaian, bedeng sapih, penentuan luas area, pemancangan batas persemaian, pengadaan sarana dan prasarana, dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan pengadaan bibit. Jenis pesemaian yang dibangun oleh perusahaan ada dua jenis yaitu persemaian permanen dan non permanen. Pengadaan bibit Mangium membutuhkan waktu dua bulan, yaitu satu bulan di area ternaungi dan satu bulan di area terbuka. Penggunaan transplanting contaner potrays diganti dengan papan kotak atas pertimbangan efisiensi. Pada saat sepeti ini harga potrays per satuan semakin mahal, harga yang semula Rp.8000,-sekarang telah mencapai Rp.30.000,-/frame. Biaya pembuatan kotak papan yang diupahkan kepada karyawan adalah Rp.500,-/kotak. Bahan baku seperti paku dan papan lot ukuran ½" x 2" berharga Rp.3500,- untuk satu kotak. Kapasitas bibit per frame adalah 45 bibit. Ini masih jauh bila dibandingkan dengan kotak yaitu 100 bibit dengan diameter polybeg 6 cm (luas kotak yang dibuat adalah 60 x 60 cm). Umur pemakaian potrays dan kotak rata-rata hampir sama yaitu 3 sampai 4 kali pemakaian. Pengadaaan bibit karet menggunakan bibit yang berasal dari biji dan okulasi. Biji karet langsung ditanam pada polybeg yang telah disiapkan. Setelah tiga minggu bibit sudah bisa ditanam di lapangan. Klon karet yang digunakan untuk okulasi adalalı AVROS 2037 dan PB 260. Klon ini memiliki karakteristik bentuk batang silindris produksi lateks yang tinggi dan perakaran yang banyak.
Keyword: Forests
|
Judul: Pemeliharaan jalan angkutan di hutan tanaman industri : Studi kasus di HPT PT. Musi Hutan Persada, Sumatera Selatan
Abstrak: Sejak dimulainya kegiatan pemanfaatan kayu hutan tropika oleh pemegang HPH, produksi kayu bulat meningkat pesat dari tahun ke tahun sejalan dengan makin luasnya kawasan hutan yang dimanfaatkan melalui pemberian konsesi tersebut. Namun sejalan dengan itu kegiatan eksploitasi tersebut telah mengakibatkan banyaknya lahan yang kosong dan tidak produktif lagi. Hal ini disebabkan kondisi dilapangan pada perusahaan pemegang HPH yang kurang sesuai dengan kondisi yang seharusnya seperti yang tertera pada peraturan yang telah ditetapkan oleh Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Untuk mengembalikan produktivitas kawasan hutan tersebut, pemerintah melalui Departemen Kehutanan dan Perkebunan memandang perlu untuk mengembangkan program pembangunan Hutan Tanaman Industri. Untuk melaksanakan maksud tersebut, maka perlu dirumuskan dalam suatu rangkaian program-program kegiatan yang terencana. Salah satu dari kegiatan tersebut adalah mengatur pengeluaran kayu secara optimal dan kontinyu dengan memperhatikan aspek kelestarian hutan. Mengingat pentingnya pengaturan pengeluaran kayu, maka perlu dibangun sarana pendukung kelancaran transportasi tersebut yang baik. Hal ini sangat penting untuk menjamin kelancaran aliran transportasi kayu dari lokasi penebangan sampai tujuan. Hutan Tanaman Industri PT. Musi Hutan Persada memiliki luas areal total 296.400 hektar dengan luas areal yang ditanami sekitar 193.500 ha berjenis Acacia mangium. Potensi tegakan tanaman Acacia mangium tersebut adalah 200 m3/ha dengan daur 8 tahun sehingga volume tebangan tahunan HTI PT. Musi Hutan Persada adalah sebesar 4.837.500 m3/thn. Kapasitas mesin pabrik PT. Tanjung Enim Lestari adalah 500.000 m3/tahun, sedangkan perbandingan hasil pulp dengan bahan baku adalah 1: 4,3. Sehingga kayu yang harus disediakan oleh PT. Musi Hutan Persada adalah (500.000 m3/tahun x 4,3) x 10% adalah sebanyak 2.365.000 m³ yang nantinya menjadi bahan serat kertas yang disuplai ke pabrik pulp PT. Tanjung Enim Lestari. Sehingga kebutuhan bahan baku per minggu = 47.300 m³ dan kebutuhan bahan baku per hari adalah 6.757 m³. Volume tebangan tahunan lebih besar dari volume tebangan untuk bahan baku pabrik disebabkan, cadangan kayu PT. Musi Hutan Persada direncanakan tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan bahan baku PT. Tanjung Enim Lestari saja tetapi ada 2 pabrik lagi yang akan dibangun salah satu dari pabrik tersebut adalah pabrik chip Barito Kencana Mahardika.
Keyword: Hutan Tanaman Industri
|
Judul: Differential Leukocytes in Mice (Mus muscullus) after Amyloid Beta Aβ40 and Aβ42 Immunization as a Marker of Alzheimer’s Disease.
Abstrak: Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat irreversibel dan progresif yang terkait dengan perubahan sel-sel saraf, sehingga menyebabkan kematian sel otak dan terjadinya demensia. Pengamatan terhadap diferensial leukosit dapat membantu dalam mendiagnosa penyakit ini dengan tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran diferensial leukosit pada mencit terhadap respon imunisasi amyloid beta Aβ40 dan Aβ42. Penelitian ini menggunakan 22 ekor mencit (Mus muscullus) Balb/c jantan dan betina dengan berat badan 20-35 gr. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok mencit kontrol, kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid Aβ40 dan kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid beta Aβ42. Sampel darah dimabil melalui vena coccygea sebanyak 0,5 ml setiap mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 14 dan 24 setelah diimunisasi. Hasil menunjukkan kelompok mencit yang diimunisasi amyloid beta 40 (Aβ40) dan amyloid beta 42 (Aβ42) menyebabkan peningkatan jumlah limfosit dan neutrofil yang signifikan, sedangkan kelompok mencit kontrol tidak menunjukkan perubahan leukosit yang signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pemberian imunisasi antigen amyloid beta Aβ40 dan Aβ42 pada mencit tidak memengaruhi jumlah basofil, eosinofil, neutrofil batang serta monosit., Alzheimer's is an irreversible and progressive neurodegenerative disease associated with changes in nerve cells, leading to brain cell death and dementia. Observation of differential leukocytes can help in diagnosing the disease precisely. This study aims to find out the differential picture of leukocytes in mice against amyloid beta Aβ40 and Aβ42 immunization responses. This study used 22 mice (Mus muscullus) Balb / c male and female with a weight of 20-35 grams. Mice were divided into three groups, namely, the control mice group, the Aβ40 amyloid antigen vaccination mice group and the Aβ42 amyloid beta antigen vaccination mice group. Blood samples are taken through the coccygea vein as much as 0.5 ml per mice. Blood samples are taken on days 0, 14 and 24 after immunization. Results showed the mice group immunized amyloid beta 40 (Aβ40) and amyloid beta 42 (Aβ42) caused a significant increase in lymphocyte and neutrophil counts, while the control mice group showed no significant leukocyte changes. Based on the observations, it can be concluded that immunization of amyloid beta Aβ40 and Aβ42 antigens on mice does not affect the number of basophils, eosinophils, bar neutrophils and monocytes.
Keyword: Alzheimer, Diferensial leukosit, Amyloid beta, Mencit, Alzheimer's, differential leukocytes, amyloid beta, mice
|
Judul: Strategy and Potential Analysis of Mangrove Ecotourism Management at The Karangantu Beach, Banten Bay
Abstrak: AMELIA PUTRI. Analisis Potensi dan Strategi Pengelolaan Ekowisata Mangrove di Pantai Karangantu, Teluk Banten. Dibimbing oleh FREDINAN YULIANDA dan SULISTIONO. Pesisir Teluk Banten merupakan salah satu wilayah pesisir yang aktif dibidang wisata bahari, sektor perikanan, dan industri lainnya salah satunya yaitu kawasan Karangantu, Teluk Banten. Potensi sumberdaya alam dan jasa ekosistem di Karangantu, Teluk Banten berpotensi untuk dapat dikembangkan sebagai kegiatan ekowisata. Salah satu kegiatan yang dapat dikembangkan yaitu pemanfaatan sumberdaya ekosistem mangrove untuk ekowisata. Penelitian ini bertujuan menghitung potensi dan merumuskan strategi pengelolaan ekosistem mangrove untuk pengembangan ekowisata. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2020 dan bulan Febuari hingga Maret 2021 di kawasan wisata mangrove Karangantu Teluk Banten. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapang dan wawancara pengisian kuesioner. Analisis data yang digunakan meliputi indeks kesesuaian wisata (IKW), daya dukung kawasan (DDK), dan Strenght Weakness Opprtunity Threat (SWOT) analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekosistem mangrove Karangantu masuk ke dalam kategori sesuai untuk dijadikan sebagai kawasan ekowisata. Pengembangan ekowisata meliputi tracking mangrove dan berperahu, dengan daya dukung masing-masing 384 orang per hari daan 187 orang perhari untuk berperahu. Trip masing-masing kegiatan yaitu 4 trip dalam satu hari dengan lama waktu kegiatan 8 jam. Strategi pengembangan memprioritaskan tiga alternatif strategi meliputi rehabilitasi ekosistem mangrove, peningkatan kualitas SDM serta peningkatan sarana dan prasarana.
Keyword: ecotourism, carrying capacity, mangrove, strategy
|
Judul: Pengembangan Ekowisata Mangrove Di Pantai Bilik Dan Sejile Resort Labuhan Merak Taman Nasional Baluran
Abstrak: Ekosistem mangrove di Pantai Bilik dan Sejile Taman Nasional Baluran memiliki potensi untuk pengembangan kegiatan ekowisata. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan masukan terkait alternatif strategi pengembangan ekowisata mangrove di Resort Labuhan Merak, Taman Nasional Baluran berdasarkan aspek permintaan dan penawaran ekowisata. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, kuisioner, pengamatan dan studi literatur dengan obyek penelitian sumberdaya ekosistem mangrove serta masyarakat Desa Sumberwaru. Kegiatan pengembangan ekowisata mangrove di Pantai Bilik dan Sejile dapat dilakukan dengan menyusun konsep detail terkait pengembangan ekowisata mangrove sesuai dengan minat pengunjung serta melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi di dalamnya, meningkatkan sarana dan prasarana ekowisata mangrove serta meningkatkan SDM untuk mengembangkan ekowisata mangrove, meningkatkan kebersihan dan keamanan Pantai Bilik dan Sejile, mengoptimalkan promosi dan interpretasi untuk pengunjung.
Keyword: ekoturisme, mangrove, strategi pengembangan, taman nasional
|
Judul: Leucocytozoonosis Pada Ayam Ras di Sumatera Utara
Abstrak: Di Propinsi Sumatra Utara penyakit leucocytozoonosis pada ayam ras yang disebabkan oleh Leucocytozoon caulleryi dilaporkan oleh Balai Penyidikan Penyakit Hewan wilayah I Medan untuk pertama kali pada bulan Oktober 1982. Penyakit ini mula-mula ditemukan pada ayam broiler berumur 2-3 bulan di Kampung Purwodadi, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Pada penyidikan terhadap penyakit leucocytozoonosis ini dibeberapa peternakan ayam ras di Kabupaten Deli Serdan Kotamadya Medan ternyata bahwa penyakit ini menimbulkan mortalitas sebesar 20% dan morbiditas 50-100%. Cara mendiagnose yang dipergunakan masih perlu ditingkatkan untuk memperoleh angka mortalitas dan morbiditas yang lebih cermat. Pemakaian gel precipitation test dianjurkan. Penyakit ini diketahui menyerang ayam ras yang dipelihara pada daerah persawahan, daerah yang penuh dengan semak belukar dan keadaan tanah yang lembab dan basah serta banyak air yang tergenang. Ayam yang terserang berumur 2-3 bulan. Diduga penyakit ini ditularkan melalui agas (Culicoides).
Keyword:
|
Judul: Viksositas dan sifat kimia jelly drink bio yogurt dalam bentuk granul selama penyimpanan
Abstrak: Yogurt is a milk fermented product that is now very commonly consumed. Probiotic yogurt or bio yogurt, is yogurt enriched with probiotic bacteria Lactobacillus acidophillus and Bifidobacterium bifidum. Bio yogurt is categorized as functional food because of its benefit to human health. Bio yogurt can be diversified into product such as jelly drink. Jelly drink bio yogurt in the form of liquid has a few disadvantages such as low shelf life.
Keyword:
|
Judul: Sifat kimia dan viksositas minuman jelly berbahan baku yogurt probiotik selama penyimpanan pada suhu 4-7°C
Abstrak: Yogurth is a milk fermentation as a result of lactic acid bacteria, which are Streptococcus thermophillus and lactobacillus bulgaricus. Probiotic yogurt is made from yogurt and the addition of probiotic bacteria like Bifidobacterium longum and Lactobacillus acidophilus. The need for functional food increase, so that there is shape for product diversification like probiotic yoghurt to fulfill the need.
Keyword:
|
Judul: Pemetaan Area Prioritas Restorasi Habitat Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas Cuvier 1809) di Taman Nasional Gunung Halimun Salak
Abstrak: Taman Nasional Gunung Halimun Salak merupakan perluasan dari kawasan Gunung Halimun dan Gunung Salak yang juga merupakan salah satu habitat macan tutul jawa. Keberadaan spesies ini sangat rentan terhadap perubahan luasan habitat akibat deforestasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi area prioritas restorasi habitat macan tutul jawa di Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Analisis data menggunakan perangkat lunak maximum entropy dan condatis. Hasil pemodelan kesesuaian habitat digunakan untuk menentukan lokasi sumber dan target, yaitu lokasi asal dan lokasi setelah pergerakan macan tutul jawa. Hasil analisis perangkat lunak Condatis berupa nilai flow atau nilai pergerakan suatu spesies. Perubahan nilai antara skenario Bussiness As Usual dan skenario restorasi menunjukkan area yang perlu dipertimbangkan untuk restorasi. Pendugaan area prioritas restorasi kelas tinggi sebesar 3912 ha, kelas sedang sebesar 86912 ha dan kelas rendah sebesar 63464 ha. Lokasi area prioritas restorasi kelas tinggi berada pada area kebun teh Cikaniki serta beberapa area di Resort Gunung Botol, Gunung Bodas, Gunung Bedil, Kancana, Cisoka dan Cibedug berupa semak, pertanian dan pemukiman.
Keyword: condatis, kesesuaian habitat, maximum entropy
|
Judul: Evaluasi Aktivitas Mikroba Rumen in Vitro dari Ekstrak Daun Saga dan Daun Kemuning dalam Ransum Kambing Perah
Abstrak: Daun saga dan kemuning adalah tanaman herbal yang dapat dijadikan sebagai imbuhan pakan untuk ternak. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh penambahan ekstrak daun saga dan kemuning pada ransum kambing perah secara in vitro. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 3 x 5 dengan tiga periode pengambilan cairan rumen yang berbeda sebagai kelompok. Terdapat dua faktor yaitu faktor A adalah tiga jenis ransum; P1 = P0 + Ekstrak daun saga, P2 = P0 + Ekstrak daun kemuning dan P3 = P0 + Campuran ekstrak daun saga dan kemuning. Faktor B adalah tarat pemberian ekstrak (0%, 4%, 8%, 12%, dan 16 %). Parameter yang diamati yaitu populasi mikroba rumen, fermentabilitas, dan kecernaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara jenis ransum dengan taraf pemberian ekstrak. Penambahan ekstrak daun saga dan kemuning cenderung menurunkan populasi mikroba, fermentabilitas, dan kecernaan akibat menurunnya populasi mikroba dengan meningkatnya taraf pemberian. Dengan demikian, sebaiknya ekstrak daun saga dan kemuning serta campurannya ditambahkan ke dalam ransum kambing perah pada taraf terendah yaitu 4%.
Keyword: daun kemuning, daun saga, in vitro, mikroba, taraf
|
Judul: Evaluasi In Vitro Pemberian Ampas Mengkudu Tanpa Biji dalam Ransum Kambing Perah Laktasi.
Abstrak: Ampas buah mengkudu merupakan limbah dari perasan sari mengkudu yang mengandung senyawa bioaktif antara lain polifenol dan saponin. Kandungan lignin dari ampas mengkudu tanpa biji menurun dibandingkan dengan ampas mengkudu yang tidak dipisahkan bijinya sebesar 75%. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi secara in vitro pemberian ampas mengkudu tanpa biji (ATB) di dalam ransum ternak kambing perah laktasi, dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kelompok pengambilan cairan rumen dan 6 perlakuan ransum, seperti R0 = 60% Rumput Gajah (RG)+40% Konsentrat(control); R1 = 60% RG + 5% ATB + 35% Konsentrat; R2 = 60% RG + 10% ATB + 30% Konsentrat; R3 = 60% RG + 15% ATB + 25% Konsentrat; R4 = 60% RG + 20% ATB + 20% Konsentrat; R5 = 60% RG + 25% ATB + 15% Konsentrat. Peubah pada penelitian ini, yaitu pH, Total Volatile Fatty Acid (VFA) Total, amonia (NH3), koefisien cerna bahan kering dan organik, populasi bakteri total dan protozoa serta sintesis protein mikroba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua peubah tidak berpengaruh nyata (P<0.05) kecuali pada ferementabilitas di dalam rumen (NH3 dan VFA), dan sintesis protein mikroba yang menunjukkan peningkatan secara kuadratik (P<0.01) dengan penambahan ampas mengkudu tanpa biji pada persentase 15%. Oleh karena itu, penggunaan ampas mengkudu tanpa biji di dalam ransum sebesar 15% merupakan taraf yang optimum di dalam ransum ternak kambing perah laktasi.
Keyword: ampas mengkudu (Morinda citrifolia L.), fermentabilitas, in vitro, kecernaan, sintesis protein mikroba
|
Judul: Bisnis Fotografi Snapcash : Platform Digital.
Abstrak: Fotografi merupakan bagian gaya hidup masyarakat saat ini. Namun hingga saat ini belum ada platform digital yang menawarkan jasa fotografi. Ide bisnis Snapcash diciptakan sebagai solusi berupa platform digital yang dapat digunakan oleh fotografer untuk mencari pekerjaan dan konsumen untuk mencari jasa fotografi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui permasalahan konsumen, menciptakan solusi yang tepat, dan merumuskan model bisnis yang sesuai untuk Snapcash. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan customer discovery. Pengumpulan data dilakukan secara non probability purposive sampling. Hasil pengujian masalah menunjukkan kesulitan fotografer dalam mendapatkan pelanggan dan kesulitan konsumen dalam menemukan fotografer yang sesuai kriteria. Solusi yang ditawarkan adalah aplikasi dan fitur yang ada didalamnya. Berdasarkan uji solusi yang dilakukan, solusi yang ditawarkan diterima oleh responden sehingga menjadi solusi bagi responden penelitian. Model bisnis Snapcash terverifikasi berdasarkan tiga aspek yaitu kesesuaian produk dengan pasar, segmen pelanggan dan cara mencapainya, serta cara perusahaan menghasilkan uang.
Keyword: customer discovery, fotografi, model bisnis, platform digital
|
Judul: The principles of animal welfare on the use of Southern pig-tailed macaque (Macaca nemestrina) at Macaca nemestrina Training Place, Pariaman Town
Abstrak: Beruk merupakan jenis monyet yang mempunyai ekor pendek seperti ekor babi, sehingga sering disebut pigtail monkey. Beruk termasuk ke dalam kategori Endangered oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN). Salah satu pemanfaatan beruk dilakukan di tempat pelatihan beruk, Kota Pariaman. Beruk dilatih untuk dimanfaatkan menjadi rekan kerja di perkebunan kelapa. Pemanfaatan beruk sebaiknya tetap mengacu pada prinsip kesejahteraan hewan dimana satwa liar harus dipelihara pada lingkungan yang dapat memberikan pilihan bagi satwa untuk dapat berperilaku seperti di habitanya. Studi pustaka ini bertujuan mengetahui prinsip-prinsip kesejahteraan hewan dan dampaknya terhadap pemanfaatan beruk di tempat pelatihan beruk. Data yang dikumpulkan dianalisis dan dibandingkan dengan hasil penelitian lainnya secara naratif deskriptif. Prinsip lima kebebasan menjadi parameter kesejahteraan beruk yaitu bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari rasa tidak nyaman, bebas dari rasa sakit, luka dan penyakit, bebas dari rasa takut dan stress, dan bebas untuk mengekspresikan tingkah laku alamiah. Hasil analisis menunjukan bahwa pemenuhan prinsip kesejahteraan hewan pada pemanfaatan beruk di tempat pelatihan beruk masih belum memadai. Kesejahteraan hewan yang buruk dapat berdampak pada kesehatan dan pemeliharaan hewan tersebut, Macaca nemestrina (beruk) is a type of monkey that has a short tail like a pig-tailed. Therefore, it is often called by pigtail monkey. The International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) listed Southern pigtailed macaques into endangered category. One of the uses of Southern pig-tailed macaque was carried out at Beruk training place, Pariaman City. Southern pigtailed macaques were trained to be used as working partners in the coconut plantations. The use of Southern pig-tailed macaques should be appropriate where the wild animals must be kept in an environment that could provide choices for animals to behave the same as in their own habitat. This study aims to determine the principles of animal welfare and the use of Southern pig-tailed macaques at Beruk training place. The collected data will be analyzed and compared to the result of other studies by a descriptive narrative. The five freedoms of animal welfare will be a parameter of Southern pig-tailed macaques’ welfare, namely freedom from hunger and thirst, freedom from discomfort, freedom from pain, injury and disease, freedom from fear and distress, and freedom to express normal behavior. The results of analysis showed that the principles of animal welfares in the use of macaques at beruk training place is not fulfilled. The lack of animal welfare could affect to the animals health and well being
Keyword: animal welfare, Macaca nemestrina, beruk training place
|
Judul: Preference Study Of Old Pigtail Macaques (Macaca nemestrina) Towards New Environtmental Enrichment in Primate Research Center IPB
Abstrak: Beruk or pigtail macaques (Macaca nemestrina) is one of the Indonesian nonhuman primates that has an important role in biomedical research. Fulfilling animal welfare for macaques in research and captive facilities is an important thing that must be implemented. This study aims to examine the preferences or interests of the pigtail macaques for environmental enrichment in the form of provision of vegetables, tubers and fruits based on the behavior patterns and activities of five macaques in colonies kept at the research animal facility of the Primate Research Center of IPB. Behavioral observation was carried out using the scan animal sampling method on eating, inactive, foraging, object manipulation, fighting, aggressive behavior, social interaction, abnormal behavior, and others. The results showed that pigtail macaques had an interest when provided long beans, kale, sweet potatoes smeared with honey, and watermelon which were given in agar. This is characterized by the dominance of eating and foraging behaviors shown during the period of environmental enrichment provision. Based on the duration of feeding, foraging and object manipulation activities, the order of the monkeys' interest in environmental enrichment objects from high to low consists of sweet potatoes smeared with honey, long beans, watermelon in agar, and water spinach. Keywords: Animal welfare, environmental enrichment, macaca nemestrina, preference, scan animal sampling.
Keyword: animal welfare, environtmental enrichment, Macaca nemestrina, Preference, Scan animal sampling
|
Judul: Pembuatan dan Karakterisasi Film Litium Tantalat (LiTaO3) terhadap Variasi Suhu dan Waktu Annealing
Abstrak: Pada penelitian ini telah berhasil ditumbuhkan film LiTaO3 murni dengan ketebalan film berkisar antara 1,07-3,80 m di permukaan substrat Si (100) tipe-p. Penumbuhan film LiTaO3 dibuat dengan menggunakan metode chemical solution deposition (CSD) dengan teknik spin coating pada suhu annealing 800 oC, 850 oC, 900 oC selama 1 jam, 8 jam, 15 jam dan 22 jam. Karakterisasi arus-tegangan dan sifat optik dilakukan terhadap variasi suhu dan waktu annealing. Hasil karakterisasi arus-tegangan menunjukkan bahwa film LiTaO3 dapat dijadikan sebagai fotodioda dan sensor warna dilihat dari perbedaan nilai arus pada kondisi gelap-terang serta menggunakan filter merah, kuning dan hijau. Energi bandgap dari pengukuran karakterisasi optik berkisar antara 2,62-3,43 eV. Berdasarkan hasil karakterisasi arus-tegangan dan optik, film LiTaO3 setelah proses annealing pada suhu 800 oC selama 8 jam merupakan yang terbaik karena perbedaan arus terang-gelap paling besar yang disebabkan energi bandgap yang besar. Struktur kristal LiTaO3 setelah proses annealing pada suhu 800 oC selama 1 jam, 8 jam, 15 jam dan 22 jam adalah rhombohedral. Terbentuk pula puncak LiTaSiO5 yang memiliki struktur kristal monoclinic.
Keyword:
|
Judul: Penerapan Indeks Desa Zakat Dalam Mendukung Program Zakat Community Development (Studi Kasus : Desa Purworejo, Kabupaten Sragen).
Abstrak: BAZNAS sebagai lembaga pengelola zakat nasional, memiliki program yang berbasis zakat produktif, program tersebut adalah Zakat Community Development (ZCD). ZCD merupakan program yang mengatasi permasalahan kemiskinan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat yang diperuntukkan untuk komunitas mustahik di desa-desa yang tertinggal kesejahteraannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status kelayakan Desa Purworejo dalam menerima bantuan dana zakat dengan menerapkan instrumen Indeks Desa Zakat dan mengetahui perolehan nilai indeks dimensi yang terbesar & terkecil. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei melalui wawancara dan Focus Group Discussion dengan menggunakan kuesioner. Alat analisis yang digunakan pada penelitian adalah Indeks Desa Zakat (IDZ) dengan metode penghitungan yang dinamakan Multi-Stage Weighted Index. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan Desa Purworejo dalam kondisi cukup baik dengan nilai IDZ sebesar 0.57 sehingga Desa Purworejo dapat dipertimbangkan untuk dibantu dengan dana zakat.
Keyword: Indeks Desa Zakat (IDZ), Kemiskinan, Zakat Community Development (ZCD)
|
Judul: Analisis Dampak Program Zakat Community Develoment terhadap Tingkat Kemiskinan Mustahik (Studi ZCD Desa Srimartani, Yogyakarta)
Abstrak: Program Zakat Community Development (ZCD) merupakan salah satu program penyaluran zakat bersifat produktif oleh BAZNAS berupa pengembangan komunitas secara komprehensif dengan mengintegrasikan aspek ekonomi dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak program ZCD terhadap tingkat kemiskinan mustahik. Alat analisis yang digunakan adalah headcount ratio, indeks kedalaman kemiskinan yang diukur dengan indeks kesenjangan kemiskinan (P1) dan indeks kesenjangan pendapatan (I), serta indeks keparahan kemiskinan diukur dengan indeks Sen (P2) dan indeks Foster, Greer, dan Thorbecke (FGT) atau P3. Hasil penelitian menyimpulkan Program ZCD mampu mengurangi jumlah keluarga miskin dan sekaligus mampu menurunkan tingkat kedalaman kemiskinan dan keparahan kemiskinan. Hal ini dilihat dari nilai headcount ratio berkurang sebesar 53.66 persen. Nilai P1 menurun dari Rp413 198.78 menjadi Rp282 534.79 dan I turun sebesar 75.86 persen. Ditinjau dari tingkat keparahan kemiskinan, program ZCD dapat memperbaiki distribusi pendapatan diantara keluaga miskin yang ditandai dengan menurunnya P2 sebesar 78.95 persen dan P3 turun sebesar 84.62 persen.
Keyword: Headcount Ratio, Indeks FGT, Indeks Sen, Indeks Kesenjangan Kemiskinan, Indeks Kesenjangan Pendapatan
|
Judul: Postharvest Physiology Changes of Nasturtium Flowers (Tropaeolum majus) at Various Storage Temperatures
Abstrak: Bunga nasturtium termasuk sebagai salah satu bunga edible yang semua bagian dari nasturtium aman untuk dikonsumsi. Nasturtium digunakan sebagai hiasan, kuliner, dan bidang farmakologi. Umumnya bunga edible mudah mengalami kerusakan dan memiliki umur simpan yang pendek. Suhu rendah dapat memperpanjang fase umur simpan dengan memperhambat kerusakan fisiologis pada bunga edible khusunya nasturtium. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh berbagai suhu penyimpanan terhadap perubahan fisiologi pascapanen bunga nasturtium serta menentukan suhu penyimpanan yang baik untuk menjaga mutu dan memperpanjang umur simpannya. Bunga nasturtium di dapat dari supplier bunga edible di Kabupaten Bandung, kemudian di sortir berdasarkan ukuran yang mendekati seragam dan diletakkan dalam wadah thinwall. Penyimpanan bunga nasturtium dilakukan pada 4 perlakuan suhu yaitu 5 °C, 10 °C, 15 °C, dan 20 °C selama 5 hari masa pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu 5 °C dan 10 °C merupakan suhu penyimpanan terbaik karena secara statistik untuk semua parameter yang diukur mulai dari laju respirasi, produksi etilen, kadar air, susut bobot, dan warna secara signifikan tidak berbeda nyata (sig>0,05). Selisih nilai laju respirasi dan kadar air hanya berkisar kurang dari 1 ml.kg-1jam-1 dan 1%. Penerimaan panelis terhadap bunga nasturtium berdasarkan kenampakan pada skor minimum 3 (dari 0 sampai 5) hingga hari ke-3., Nasturtium flowers are included as one of edible flowers that all parts of nasturtiums are safe for consumption. Nasturtium is used as an ornamental, culinary and pharmacological. Generally, edible flowers are easily damaged and have a short shelf-life. Low temperatures can extend the shelf-life phase by inhibiting physiological damage to edible flowers, especially nasturtiums. The purpose of this research was to study the effect of various storage temperatures on changes in postharvest physiology of nasturtium flowers and determine a good storage temperature to maintain quality and extend shelf life. Nasturtium flowers were obtained from an edible flower supplier in Bandung Regency, then sorted based on a size that was close to uniform and placed in thinwall container. Storage of nasturtium flowers was carried out at 4 temperature treatments, namely 5 °C, 10 °C, 15 °C, and 20 °C for 5 days of observation. The results showed that 5 °C and 10 °C were the best storage temperatures because statistically for all parameters measured from respiration rate, ethylene production, moisture content, weight loss, and color were not significantly different (sig>0,05). The difference between respiration rate and water content is only less than 1 ml.kg-1hour-1 and 1%. Panelists' acceptance of nasturtium flowers was based on appearance at a minimum score of 3 (from 0 to 5) until day 3.
Keyword: edible flower, nasturtium flower, physiology, storage temperature
|
Judul: Hubungan antara Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Gizi dengan Frekuensi Jajan Anak Sekolah Dasar di Kota Tangerang Selatan
Abstrak: Makanan jajanan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dengan anak sekolah. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan praktik gizi dengan frekuensi jajan anak sekolah dasar di Kota Tangerang Selatan. Desain penelitian berupa cross-sectional study dengan 105 subjek penelitian. Data meliputi karateristik contoh, karakteristik keluarga, pengetahuan, sikap dan praktik gizi, serta frekuensi jajan. Sebagian besar pengetahuan dan sikap gizi contoh tergolong sedang (52.4%) dan baik (59%), hanya saja praktik gizi sebagian besar (41%) tergolong kurang. Sebagian besar contoh (81%) memiliki frekuensi jajan ≥4 kali/hari. Hasil uji korelasi chi-square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik contoh (jenis kelamin, usia dan besar uang saku), pekerjaan orang tua dan pendapatan orang tua dengan frekuensi jajan (p>0.05). Sedangkan, adanya hubungan yang sigmifikan antara pendidikan ayah (p=0.000) dan pendidikan ibu (p=0.004) dengan frekuensi jajan. Hasil uji korelasi chi-square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap dan praktik gizi (>0.05) dengan frekuensi jajan.
Keyword: anak sekolah, frekuensi jajan, pengetahuan gizi, praktik gizi, sikap gizi
|
Judul: Analisis Perilaku Gizi Ibu, Pola Asuh Makan dan Kontribusi Snack serta Hubungannya dengan Status Gizi Anak Usia Pra Sekolah.
Abstrak: Tujuan umum penelitian adalah menganalisis perilaku gizi ibu, pola asuh makan dan kontribusi snack serta hubungannya dengan status gizi anak usia pra sekolah. Desain penelitian adalah cross sectional studi dengan 20 sampel anak usia pra sekolah di Labschool Pendidikan Karakter IPB-ISFA. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar pengetahuan gizi ibu masuk kategori sedang (45%). Sikap dan praktik gizi ibu contoh paling banyak termasuk dalam kategori baik (35%) dan kurang (35%). Kontribusi energi dari snack terhadap tingkat kecukupan adalah 41,8%, lemak 44.2%, karbohidrat 45.5%, dan natrium sebesar 53.6%. Kontribusi konsumsi snack terhadap kecukupan protein paling besar yaitu sebesar 58.6%. Sebanyak 80% contoh memiliki status gizi normal. Perilaku gizi ibu yang pempunyai hubungan signifikan adalah pengetahuan dengan sikap gizi ibu (p<0.05). Perilaku gizi ibu yang pempunyai hubungan signifikan dengan pola asuh makan adalah praktik gizi (p<0.05). Hubungan signifikan antara protein dan karbohidrat dari snack dengan status gizi (p<0.05), sedangkan energi dan lemak dari snack tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan status gizi contoh (p>0.05).
Keyword: kontribusi snack, perilaku gizi ibu, pola asuh makan, status gizi.
|
Judul: Penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis Infectious Pustular Vulvovaginitis Pada Sapi
Abstrak: Penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis - Infectious Pustular Vulvovaginitis adalah penyakit menular pada sapi selain juga dapat menyerang kerbau, babi, kambing, rusa, antilope dan wild beest. agen penyebabnya adalah virus famili Hervesviridae type 1, mempunyai simetri icosahadral, berinti DNA dan berserabut ganda (double stranded) serta mempunyai nucleocaspid.
Keyword:
|
Judul: Planting of Sengon Buto (Enterolobium cyclocarpum Griseb.) in Former Limestone Mine Land using Miko-Seedcookies Media
Abstrak: Kegiatan pertambangan menghasilkan mineral dan bahan lain yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Proses pengambilan bahan tambang memberikan dampak terhadap perubahan lingkungan, antara lain: hilangnya tutupan vegetasi, perubahan bentang lahan, dan kualitas tanah yang menurun. Salah satu contoh kegiatan tambang yaitu pertambangan batu kapur yang digunakan untuk memproduksi semen. Pertambangan batu kapur mengakibatkan hilangnya vegetasi yang berada di atas permukaan tanah dan juga mengubah struktur dan tekstur tanah. Perlu adanya kegiatan reklamasi dan revegetasi untuk memulihkan kembali kondisi lingkungan. Dalam kegiatan revegetasi dilakukan menggunakan tanaman sengon buto (Enterolobium cyclocarpum Griseb.) dengan metode penanaman benih langsung pada media pembawa Miko-seedcookies. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh ukuran diameter media Miko-seedcookies(MSC) terhadap daya kecambah benih kemampuan hidup, pertumbuhan, dan kolonisasi fungi mikoriza arbuskula (FMA) tanaman sengon buto pada lahan bekas tambang batu kapur. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan jarak tanam 2 x 1 m. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan ukuran diameter media Miko-seedcookies memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi dan kolonisasi FMA, pertumbuhan tinggi dan kolonisasi FMA paling tinggi pada ukuran Miko seedcookies D3 (6 cm).
Keyword: enterolobium, mine reclamation, seedcookies, mycorrhiza, sengon
|
Judul: Direct Seeding of Jackfruit Seeds (Artocarpus heterophyllus Lamk) with Miko-seedcookies in The Former Limestone Mining Land
Abstrak: Upaya untuk meningkatkan kegiatan reklamasi lahan bekas tambang telah banyak mendapat terobosan seperti dengan direct seeding, hydroseeding, seedball, dan dengan aplikasi mikoriza. Miko-seedcookies (MSC) merupakan salah satu media tanam alternative yang dapat digunakan pada teknik direct seeding. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penggunaan MSC pada pertumbuhan benih nangka serta untuk menentukan ukuran optimal MSC yang dapat meningkatkan keberhasilan tumbuh benih nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penggunaan MSC berukuran 7 cm berpengaruh nyata terhadap daya kecambah mencapai 100%, daya hidup mencapai 96,33%, dan persen kolonisasi mikoriza mencapai 35,78%. Penggunaan MSC berukuran 7 cm menunjukkan pengaruh yang paling baik terhadap pertumbuhan benih nangka, Many advancements in the reclamation of ex-mining ground have occurred, including direct seeding, hydroseeding, seedballs, and mycorrhiza application. Miko-seedcookies (MSC) are a planting media alternative that may be utilized in the direct seeding technique. The aims of this research are to analyze the effect of using MSC on jackfruit growth and to determine the optimal size of MSC that can increase the success of jackfruit (Artocarpus heterophyllus Lamk) growth. The research used a Completely Randomized Design (CRD). MSC measuring 7 cm had a substantial influence on seeds germination reaching 100%, survival rate reaching 96,33%, and mychorrizal colonization reaching 35,78%. The aplication of MSC (7 cm) had the greatest influence on jackfruit growth
Keyword: Direct seeding, ex-limestone mining land, jackfruit, miko-seedcookies
|
Judul: Penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis Infectious Pustular Vulvovaginitis Pada Sapi
Abstrak: Penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis - Infectious Pustular Vulvovaginitis adalah penyakit menular pada sapi selain juga dapat menyerang kerbau, babi, kambing, rusa, antilope dan wild beest. agen penyebabnya adalah virus famili Hervesviridae type 1, mempunyai simetri icosahadral, berinti DNA dan berserabut ganda (double stranded) serta mempunyai nucleocaspid.
Keyword:
|
Judul: Evaluasi Kinerja Zink Dioktilditiofosfat sebagai Agen Radikal Scavenger.
Abstrak: Oksidasi pada pelumas menyebabkan penguraian molekul atau senyawa penyusunnya. Hal ini berakibat pada menurunnya kinerja pelumas. Oksidasi dapat diatasi dengan menambahkan agen radikal scavenger ke dalam pelumas. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kinerja zink dioktilditiofosfat (ZDTP8) sebagai agen radikal scavenger. ZDTP8 disintesis dengan prekusor P2S5, oktanol, dan ZnO. Sintesis berhasil dilakukan dengan rerata rendemen 82%. Pencirian produk dengan spektrofotometer inframerah dan spektroskopi serapan atom menunjukkan kemungkinan terbentuknya dioktilditiofosfat dengan rerata kadar Zn sebesar 4.29%. Nilai persen pemadaman di(fenil)-(2,4,6-trinitrofenil)iminoazonium (DPPH•) oleh ZDTP8 50 dan 100 ppm adalah 12% dan 26% pada pembacaan jam ke-5 lebih rendah dibandingkan 2,6-di-tert-butil-4-metilfenol (BHT) sebagai kontrol positif. Analisis kinetika pada reaksi tersebut menunjukkan bahwa reaksi mengikuti orde ke-1 semu ketika konsentrasi ZDTP8 lebih besar daripada konsentrasi DPPH• dengan nilai tetapan laju (k) 0.0598 menit-1, sedangkan pada konsentrasi ZDTP8 yang sebanding dengan DPPH• reaksi mengikuti orde ke-2 dengan nilai k sebesar 133.28 M-1menit-1.
Keyword: DPPH•, orde reaksi, radikal scavenger, zink dioktilditiofosfat
|
Judul: Sintesis Zink Diisoamilditiofosfat pada Medium Kloroform dan Karakterisasi Kinerja Inhibisinya terhadap Korosi Logam Tembaga yang Diukur secara Polarisasi Potensiodinamik
Abstrak: Zinc dialkyldithiophosphate (ZDTP) is a complex compound known as a lubricant additive that has many functions such as anticorrosive, antifriction, and antioxidants. Zinc diisoamyldithiophosphate (ZDTPi) was synthesized using isoamyl alcohol in chloroform medium and was characterized for its anticorrosive performance using potentiodynamic polarization method. The measurement at concentration of 0.5, 1, 2, and 3% (w/v) indicated that the effectiveness of the inhibition of Cu metal corrosion increased in line with the addition of ZDTPi concentration. The thermodynamic parameters verification indicated that the ΔG* value increased from blank to sample; showing that the spontaneity of corrosion decreased in the presence of corrosion inhibitors. The activation energy of the sample was higher than the blank. Based on the increase of the minimum reaction energy, this phenomenon indicates the decreasing corrosion rate.
Keyword: Bogor Agricultural University (IPB), zinc dialkyldithiophosphate, polarization, corrosion inhibitor, inhibition affectivity
|
Judul: Sistem Informasi spasial berbasis web produksi sayur-sayuran kabupaten Brebes
Abstrak: Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi yang mampu mengintegrasikan data atribut dandata spasial. SIG merupakan bagian dari Sistem Informasi Spasial yang cakupannya hanya seputar permukaan bumi, sedangkan sistem informasi spasial cakupannya semua ruang tanpa dibatasi hanya sekedar permukaan bumi. Sistem yang dikembangkan pada penelitian ini berupa sistem informasi spasial tentang produksi pertanian di kabupaten Berbes berbasis web dengan tujuan memberikan kemudahn dalam pencarian informasi tentang produksi tanaman.
Keyword:
|
Judul: Analisis Positioning Ragusa Es Italia dalam Industri Es Krim di Jakarta
Abstrak: Implementasi strategi pemasaran sangat dinamis. Proses evolusinya berkembang secara eksponensial. Perusahaan-perusahaan berlombaa-lomba membuat strategi yang tepat agar bisa memenangkan persaingan. Dari sekian banyak strategi, secara garis besar dikelompokkan menjadi tiga yaitu Marketing 1.0 adalah era dimana perusahaan menghabiskan biaya yang banyak untuk beriklan. Marketing 2.0 adalah dimana pemasaran terasa lebih horizontal dengan dua alat utamanya yaitu internet dan komunitas-komunitas yang berkembang. Sedangkan dalam era marketing 3.0, adalah selain beriklan dan menggunakan komunitas serta internet, perusahaan tidak hanya menjual barang secara fisik, tapi juga nilai. Ragusa Es Italia sebagai kedai es krim tertua yang ada di Jakarta yang beroperasi sejak 1932 seperti tidak mengadaptasikan startegi dalam memasarkan produk. Mereka masih mempertahankan cara-cara lama dalam mengelola bisnis yang telah berjalan 78 tahun ini. Namun ada hal yang cukup unik. Dalam Top Brand Index 2009 yang dirilis Frontier Consulting Group, Ragusa menempati posisi 10 besar top brand toko es krim yang ada di Indonesia. Padahal Ragusa hanya memiliki 4 toko. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi karakteristik konsumen Ragusa Es Italia, (2) mengetahui atribut toko es krim yang dianggap paling penting oleh konsumen Ragusa Es Italia dan bagaimana penerapannya, (3) menganalisis positioning Ragusa Es Italia dalam industri es krim di Jakarta, dan (4) memberikan rekomendasi strategi bagi Ragusa Es Italia. Informasi dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner dan wawancara, sedangkan data sekunder didapat dari studi literatur, artikel dan internet. Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini antara lain analisis Importance and Performance Analysis (IPA), Semantic differential, dan Analisis Biplot. Pengolahan data menggunakan software Microsoft Excel 2007, SPSS version 15.00 for Windows dan Minitab versi 15. Hasil dari tabulasi silang menunjukkan bahwa usia mempengaruhi klasifikasi pekerjaan, pendapatan, besar penghasilan untuk konsumsi, jumlah kunjungan dalam satu bulan, rekan saat kunjungan ke Ragusa, lama kunjungan, sumber informasi dan penyebab awal ketertarikan terhadap Ragusa. Karakteristik yang memiliki hubungan dengan pertimbangan memilih toko es krim adalah jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pendapatan perbulan, pengeluaran per bulan untuk konsumsi, kepuasan, dan tujuan. Hasil dari IPA menunjukkan bahwa kebersihan toko dan keramahan pelayanan dinilai penting namun pelaksanaannya belum sesuai harapan. Rasa, tekstur, tampilan hidangan, variasi jenis es krim, kualitas, variasi rasa, harga, kenyamanan, dan kecepatan pelayanan dianggap penting dan pelaksanannya sesuai harapan. Lokasi toko, suasana, promosi, bonus, dan kemasan dianggap kurang penting dan kurang baik diterapkan. Warna dan merek yang terkenal dianggap tidak penting tapi mempunyai kinerja yang baik. Hasil dari analisis persaingan menggunakan semantik diferensial menunjukkan bahwa Ragusa Es Italia hanya unggul pada atribut harga yang sesuai. Baskin Robbins unggul pada atribut warna yang menarik, promosi menarik yang dilakukan, potongan harga serta bonus yang diberikan. Sedangkan Haagen Dasz mempunyai keunggulan paling banyak yaitu pada atribut rasa yang lezat, tekstur yang lembut, tampilan hidangan yang menarik, variasi jenis es krim, kualitas produk, rasa yang beragam, merek yang terkenal, lokasi toko yang mudah dijangkau, kebersihan toko, kenyamanan toko, keramahan pelayanan, kecepatan pelayanan, suasana yang menimbulkan nafsu makan dan kemasan yang menarik. Hasil dari analisis Biplot menunjukkan bahwa positioning Ragusa Es Italia berdasarkan persepsi konsumen adalah sebagai kedai es krim yang memiliki
Keyword:
|
Judul: Analisis Perilaku dan Kepuasan Konsumen Terhadap Performance Restoran Pastel & Pizza Rijsttafel di Kota Bogor
Abstrak: Meningkatnya aktivitas di luar rumah mengakibatkan pola konsumsi berubah, sehingga banyak masyarakat yang cenderung mengkonsumsi makanan dan minuman jadi. Hal ini menyebabkan semakin meningkatnya pertumbuhan restoran dan persaingan antar restoran. Salah satu restoran yang berada pada persaingan antar restoran di kota Bogor yaitu restoran pastel & pizza Rijsttafel. Untuk memenangkan persaingan, restoran pastel & pizza Rijsttafel dituntut untuk menerapkan strategi yang tepat berdasarkan perilaku konsumen dan memprioritaskan kualitas produk dan pelayanan sesuai harapan konsumen agar tercipta kepuasan konsumen secara maksimal. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi karakteristik konsumen restoran pastel & pizza Rijsttafel, (2) Mengidentifikasi proses keputusan pembelian oleh konsumen pastel & pizza Rijsttafel, (3) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian di restoran pastel & pizza Rijsttafel dan (4) Menganalisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja serta kepuasan konsumen terhadap atribut restoran pastel & pizza Rijsttafel. Pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Metode penarikan sampel dalam penelitian ini dengan teknik Convenience sampling dan jumlah responden sebanyak 85 orang. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, Importance Performance Analysis, dan Customer Satisfaction Index, serta dibantu dengan Microsoft Excel 2007 dan Software SPSS versi 15.0 for Windows. Karakteristik umum responden pastel & pizza Rijsttafel sebagian besar beralamat/berdomisili di Bogor, berusia 20-30 tahun, berjenis kelamin perempuan, belum menikah, lulusan S1(Sarjana), berprofesi sebagai pegawai swasta dan memiliki dua jenis kelompok pendapatan yaitu responden yang rata-rata pendapatannya sebesar Rp. 500.000-Rp. 1.499.999 dan lebih dari Rp. 4.500.000. Pada proses keputusan pembelian, konsumen restoran pastel & pizza Rijsttafel melalui lima tahapan, yaitu pengenalan kebutuhan (sebagai selingan, sekedar ingin mencoba), pencarian informasi (teman/kenalan), evaluasi alternatif (pertimbangan awal yaitu rasa dan fokus perhatian pada rasa), pembelian (terencana, satu kali per bulan, tetap akan membeli, pesan menu lain, biasa saja) dan pasca pembelian (akan berkunjung kembali). Terdapat dua faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian produk restoran pastel & pizza Rijsttafel, yaitu faktor lingkungan (diri sendiri, menyediakan waktu, hari libur, keluarga dan tertarik untuk mencoba) dan faktor individu (sumber daya ekonomi dan mengetahui restoran pastel & pizza Rijsttafel mempunyai menu utama pastel dan pizza). Berdasarkan hasil Importance Performance Analysis terdapat tiga atribut pada kuadran A (prioritas utama), pada kuadran B (pertahankan prestasi) terdapat sebelas atribut, pada kuadran C (prioritas rendah) terdapat dua belas atribut dan terdapat tiga atribut pada kuadran D (berlebihan). Berdasarkan nilai Customer Satisfaction Index, diketahui bahwa nilai CSI adalah 72,7%, yaitu berada pada range puas.
Keyword:
|
Judul: In Silico Screening of Antimalarial Compounds from Sunflower (Helianthus annuus) against PfDHODH Targets
Abstrak: Proliferasi Plasmodium falciparum dihidroorotat dehidrogenase (PfDHODH), yakni salah satu enzim yang berperan penting dalam pertumbuhan sel malaria, perlu dihambat dengan senyawa alami sebagai alternatif. Pengembangan obat baru perlu diprediksi melalui metode in silico agar menghemat biaya dan waktu, melalui cara komputasi. Penelitian ini bertujuan menapis secara virtual, dengan teknik simulasi, penambatan molekuler senyawa dari bunga matahari (Helianthus annuus) sebagai inhibitor enzim PfDHODH secara in silico berdasarkan prediksi farmakokinetik dan toksisitas. Hasil penelitian menunjukkan ligan hispidulin dari kelompok senyawa flavonoid merupakan salah satu ligan yang memiliki energi pengikatan terbaik, yaitu -8,03 kkal/mol, dan diprediksi berpotensi sebagai kandidat obat antimalaria berdasarkan parameter nilai energi afinitas, keserupaan tapak ikat, prediksi farmakokinetik, dan toksisitas., The proliferation of Plasmodium falciparum dihydroorotate dehydrogenase (PfDHODH), an enzyme that plays an important role in the growth of malaria cells, needs to be inhibited using natural compounds as an alternative. The development of new drugs needs to be predicted through in silico methods to save costs and time through computational means. This study aims to perform virtual screening, through molecular docking simulation, of compounds from sunflower (Helianthus annuus), in inhibiting the PfDHODH based on predictions of pharmacokinetics and toxicity. The results showed that hispidulin, belonging to the flavonoids group, was the ligand with the best binding energy of -8.03 kcal/mol and was predicted to be a potential antimalarial candidate based on the parameters of affinity energy, binding site similarity, pharmacokinetic prediction, and toxicity.
Keyword: antimalaria, Helianthus annuus, hispidulin, penambatan molekuler, PfDHODH
|
Judul: Evaluasi nutrisi daun albizia (Albizia falcataria L. fosberg) sebagai hijuan pakan ternak ruminansia pengamatan in vitro
Abstrak: Daun Albizia (Albizia falcataria L. Fosberg) telah dikenal sebagai hijauan makanan ternak ruminansia di pedesaan dan dewasa ini, Departemen Kehutanan sedang menggalakkan untuk menanam tanaman ini selain untuk konservasi lahan juga sebagai komoditi ekspor yang bernilai ekonomi tinggi. Data ilmiah daun ini mengenai nilai nutrisinya terutama kecernaan dan tingkat degradasi protein dalam rumen masih belum banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi beberapa parameter nutrisi (КСВК, КСВO, NH3 dan VFA) dari daun Albizia (putih dan merah) dan mengetahui pengaruh proses pengawetan (pengeringan dan silase) terhadap nilai nu- trisinya. Selain itu juga melihat pengaruh penggunaan daun ini dalam salah satu contoh ransum terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organiknya. Penelitian ini dilakukan melalui pengamatan in vitro. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua Jenis daun Albizia (putih dan merah) yang masing-masing dikeringkan dengan freeze dryer sebagai pengganti hijauan segar, dibuat hay (pengeringan matahari/oven) dan dibuat silase. Albizia paling Untuk mengetahui potensi produksi amonianya, daun dibandingkan dengan kasein sebagai bahan yang mudah didegradasi dan tepung darah sebagai bahan yang sulit didegradasi. Salah satu dari kedua jenis hijauan tersebut digunakan sebagai penyusun salah satu contoh ransum yang kemudian dilihat kecernaan bahan kering dan bahan organiknya. Daun Albizia disusun pada taraf 0,10, 20, 30 dan 40 persen dalam ransum. Penelitian ini disusun menggunakan kelompok pola faktorial (2x3) rancangan acak untuk melihat pengaruh proses pengawetan pada kedua jenis daun Albizia dengan jenis sebagai faktor pertama dan proses pengolahan sebagai faktor kedua. Untuk melihat pengaruh penggunaan daun Albizia dalam ransum digunakan rancangan acak kelompok dengan taraf penggunaan Albizia sebagai perlakuan dan waktu pengambilan cairan rumen sebagai kelompok. Sumber inokulum berasal dari rumen kerbau yang di fistulasi..dst
Keyword:
|
Judul: Evaluasi Kualitas Nutrien Silase dan Hay Daun Rami dalam Ransum Komplit untuk Ruminansia secara In Vitro
Abstrak: A research to evaluate the effect of ramie leaves silage and hay on ruminant complete mixed ration (CMR) on nutrient content, fermentability, and digestibility by in vitro method have been conducted. There were 7 CMR treatments i.e. P0 (control ration) = 50% napier grass + 50% concentrate, P1 = 30% napier grass + 20% ramie leaves silage + 50% concentrate, P2 = 20% napier grass + 30% ramie leaves silage + 50% concentrate, P3 = 10% napier grass + 40% ramie leaves silage + 50% concentrate, P4 = 30% napier grass + 20% ramie leaves hay + 50% concentrate, P5 = 20% napier grass + 30% ramie leaves hay + 50% concentrate, and P6 = 10% napier grass + 40% hay + 50% concentrate. Both ramie leaves silage and hay increased the CMR digestibility and nutrient content, except the crude fiber. Control ration had a higher crude fiber than silage and hay. The CMR which contain ramie leaves silage had higher nutrient digestibility compared to the other rations. Fermentability of CMR was measured by ammonia concentration, VFA, and gas production. Rations which added with ramie leaves hay (P4 – P6) had a higher gas production whereas rations added with ramie leaves silage (P1 – P3) had a higher rations VFA concentration and gas production compared to P0. Ammonia concentration of rations added with preserved ramie leaves were lower than control, however ammonia concentration in all treatments were in optimal range. Acetate proportion was higher in CMR which contain ramie leaves hay than CMR which contain silage although the nutrients digestibility were lower. Adding ramie leaves silage in rations resulted higher propionate and butyrate proportion than control and rations which added with ramie leaves hay. Either silage or hay ramie leaves can be used up to 40% as napier grass substitute in ruminant CMR. Keywords: Hay, ramie leaves, ruminant, silage
Keyword:
|
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit
Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica.
Keyword:
|
Judul: Evaluasi Kerusakan Fisik Pohon dalam Upaya Mitigasi Pohon Tumbang pada Jalur Hijau Jalan di Jakarta Pusat
Abstrak: The presence of trees at the roadside greenbelt has the greatest influence among other vegetation types in improving the environmental quality. Therefore, the physical condition of tree became things to note because can result of a broken tree branches or twigs or fall of a tree which can lead to traffic accidents that would endanger the safety of road users. This study aims to analyze trees phsycal force to find the resistance of a broken tree branches or twigs or fall of a tree. In this case, the roads have been surveyed including H. Agus Salim Street, Teuku Umar Street, Diponegoro Street, Imam Bonjol Street, Sutan Syahrir Street, dan Moh. Yamin Street in Central Jakarta. The collected data are species and number of tree, type of damaged, place of damaged, condition of damaged, and incident of fallen tree in location. The data were analyzed with plant physiognomy approach. There are 1.646 trees were observed in six roadside greenbelt and 1.413 of them were damaged. Based on value of index tree damage classification 650 including healthly trees, 847 low damaged trees, 167 medium damaged trees, and 12 high damaged trees. Handling of each trees adjusted base on type and severity of damaged based on eradication and protection principles.
Keyword: Bogor Agricultural University (IPB), roadside greenbelt, physical damages, mitigate, fallen trees
|
Judul: Evaluasi aspek fungsi esteeika dan agronomis tanama tepi jalan : Studi kasus jalan Pajajaran Kota Bogor Jawa Barat
Abstrak: Studi ini dilatarbelakangi oleh dasar pemikiran penulis tentang pentingnya keberadaan jalur hijau disepanjang jalan raya dalam mereduksi dampak negatif yang mungkin timbul dari aktivitas di jalan raya, khususnya di Jalan Pajajaran. Jalur hijau jalan sebagai bagian dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota merupakan bagian kota yang paling bisa dinikmati secara umum dan menjadi pembentuk utama wajah kota, Jalan Pajajaran merupakan salah satu jalan utama bagi sirkulasi kendaraan maupun sirkulasi pejalan kaki di Kota Bogor, yang menghubungkan zona di luar pusat kota dengan zona pusat kegiatan di dalam kota. Tujuan umum dari studi ini adalah untuk mempelajari dan mengevaluasi aspek fungsi, estetika dan agronomis tanaman tepi jalan, Jalan Pajajaran, Kota Bogor. Tujuan khususnya adalah untuk membuat analisis kualitas tanaman dari segi fungsi, estetika dan agronomis tanaman dengan menggunakan kriteria-kriteria yang sesuai dengan ilmu arsitektur lanskap dan merumuskan usulan perbaikan tata hijau jalur hijau jalan Pajajaran. Evaluasi tanaman tepi jalan dilakukan di Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat. Lokasi yang diamati adalah dari depan Bale Binarum sampai ke depan Kampus Magister Manajemen (MMA) IPB, dengan ruas jalan sepanjang 3,7 km dan dibagi dalarn enam segmen. Studi dilaksanakan mulai Februari sampai Juli 2002, lalu dilanjutkan dengan analisis data dan penyusunan hasil studi. Studi yang dilakukan bersifat deskriptif dengan menggunakan metode survei. Hal tersebut ditujukan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai aspek-aspek fungsi, estetika dan agronomis tanaman tepi jalan. Proses evaluasi dalam studi ini dijabarkan dalam tiga tahap yaitu pengumpulan data, analisis data dan perumusan usulan. Evaluasi dilakukan berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan. Dari hasil evaluası, disimpulkan bahwa keberadaan tanaman di Jalan Pajajaran belum sepenuhnya memenuhi kriteria yang sesuai dengan kaidah ilmu Tak cinta milik IPB arsitektur lanskap yang ditetapkan. Fungsi pengarah terdapat pada segmen 1, 2, 4 dan 6, namun belum efektif pada semua segmen akibat penanaman yang tidak kontinyu. Fungsi pembatas untuk menutupi pemandangan yang tidak menyenangkan dipenuhi pada segmen 3, pada segmen lain fungsi pembatas lebih berfungsi sebagai penghalang fisik. Fungsi penahan benturan belum dimiliki oleh seluruh segmen. Fungsi penahan angin tercipta oleh penataan tanaman yang membentuk koridor. Fungsi tanaman sebagai kontrol silau terpenuhi oleh seluruh segmen kecuali pada segmen 3. Secara umum fungsi peneduh telah terwujud pada seluruh segmen. Fungsi tanaman sebagai pencegah erosi terdapat pada segmen 4 dan 5. Fungsi tanaman sebagai peredam bising terpenuhi pada segmen 4 yaitu dengan adanya keberadaan Kebun Raya. Fungsi tanaman sebagai pereduksı polusi belum berfungsi optimal. Fungsi identitas terpenuhi pada segmen 4. Secara keseluruhan keberadaan tanaman pada segmen 4 memiliki kriteria pemenuhan fungsi terbanyak. Dari segi estetika, pemilihan jenis tanaman dan penataan tanaman masih perlu ditingkatkan untuk mendukung fungsi yang akan dikembangkan. Secara agronomis, jenis tanaman yang ada cukup menunjang keberadaan fungsi dan estetika tanaman….
Keyword:
|
Judul: Pembuatan dan Karakterisasi Prototipe Sel Surya Nanokristal n-TiO2/Dye/p-CuSCN
Abstrak: Dengan metode casting dan perlakuan annealing, dapat dibuat lapisan nanokristal semikonduktor TiO, pada substrat Transparant Conductive Oxide (TCO). Penambahan dye Methylviolet Thiocianate (MVSCN) dan lapisan CuSCN pada TiO, tersebut menghasilkan sel surya n-TiO,ldye/p-CuSCN yang dapat menyerap foton dan mengubahnya menjadi energi listrik.
Keyword:
|
Judul: Studi siklus hidup dan morfologi kupu-kupu serta konsumsi pakan larva Troides helena helena Linnaeus 1758
Abstrak: Troides helena helena Linnaeus 1758 merupakan salah satu spesies endemik Pulau Jawa dan dilindungi menurut PP No.7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa serta termasuk pula dalam daftar jenis Appendix II CITES. Oleh karena itu, perlu adanya upaya konservasi yang dapat dilakukan melalui penangkaran. Pengetahuan serta informasi mengenai biologi T. helena dapat menunjang keberhasilan penangkaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji siklus hidup, morfologi T. h. helena dan pengaruh kondisi fisik Habitat terhadap siklus hidup dan morfologi serta menghitung jumlah konsumsi akan dan konsumsi kandungan nutrisi pakan larva kupu jenis T. h. helena. Penelitian dilaksanakan pada bulan September s.d November 2011 di Taman Konservasi Kupu-Kupu, Wana Wisata Curug Cilember dan Penangkaran Kupu-kupu di IPB Dramaga. Alat dan bahan yang digunakan adalah telur T. h. Helena, tanaman Aristolochia tagala, stoples, kawat dengan mesh 2 x 2 cm, kaca Bembesar, timbangan digital, jangka sorong, termometer air raksa, termometer basah-kering, dan kandang perkawinan berukuran 4 x 4 m³. Metode pengumpulan data mencakup metode observasi dan studi literatur. Data primer berupa komponen fisik habitat (suhu dan kelembaban), siklus hidup, morfologi, kelangsungan hidup T. h. helena dan konsumsi pakan serta konsumsi kandungan futrisi pakan larva dianalisis secara kuantitatif dan dijelaskan secara deskriptif. Pengaruh suhu dan kelembaban dilihat dari perbandingan dengan data sekunder di fokasi yang berbeda yaitu di IPB dan Cicurug.
Keyword: Troides helena helena, Biology, Feed consumption, Aristolochia tagala
|
Judul: Keanekaragaman Spesies Kupu-kupu di Javan Rhino Study and Corservation Area Taman Nasional Ujung Kulon
Abstrak: Javan Rhino Study and Conservation Area merupakan kawasan dengan fokus pengembangan habitat alamiah badak jawa didalamnya terdapat keanekaragaman kupu-kupu. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman kupu-kupu dan tumbuhan pakannya pada empat tipe tutupan lahan yang memiliki karakteristik habitat berbeda dengan menggunakan metode transek. Komposisi kupu-kupu teridentifikasi sebanyak 47 spesies dengan jumlah individu sebanyak 145 individu yang termasuk ke dalam lima famili yaitu Papilionidae, Peridae, Nymphalidae, Lycaenidae dan Hesperidae. Nilai keanekaragaman tertinggi terdapat pada tutupan lahan padang penggembala yang menunjukan bahwa tutupan lahan ini memiliki karakteristik yang paling optimal bagi kehidupan kupu-kupu.
Keyword: keanekaragaman, kupu-kupu, padang penggembala
|
Judul: Implementasi Pengenalan Suara dalam Pencarian Ayat-Ayat al-Quran Menggunakan MFCC dan Codebook
Abstrak: Pencarian teks ayat-ayat al-Quran tidaklah mudah dikarenakan dibutuhkan keahlian khusus dalam pengetahuan bahasa Arab. Oleh karena itu, dibuatlah sebuah sistem pencarian teks ayat-ayat al-Quran dengan bantuan transkripsi suara agar mempermudah pencarian ayat-ayat al-Quran. Dengan menggunakan MFCC sebagai ekstraksi ciri, suara diubah menjadi sebuah data vektor yang dapat dicirikan dan dijadikan sebuah codebook. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan pengenalan suara ke dalam sebuah sistem pencarian teks al-Quran. Terdapat 4 potongan ayat Al-Quran yang akan diidentifikasi ke dalam ayat-ayat yang mengandung potongan ayat terebut. Penelitian ini berhasil menghasilkan sebuah sistem yang dapat mendeteksi potongan ayat al-Quran pada sebuah ayat dengan akurasi sebesar 85%
Keyword: al-Quran, codebook, K-means clustering, MFCC, transkripsi suara
|
Judul: Ekstrak dan Fraksi Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) sebagai Antioksidan dengan Metode 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil.
Abstrak: Sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) merupakan tanaman obat potensial yang memiliki khasiat untuk beberapa jenis penyakit seperti hiperglikemia, kanker, asam urat, dan hipertensi. Senyawa aktif yang berperan sebagai antioksidan dapat digunakan sebagai pencegah dan obat penyakit degeneratif. Penelitian ini bertujuan menentukan aktivitas antioksidan tertinggi dari ekstrak dan fraksi daun sirih merah. Ekstraksi dilakukan dengan maserasi menggunakan etanol 70%, selanjutnya ekstrak kasar difraksinasi dengan 3 pelarut, yaitu n-heksana, etil asetat, dan air. Uji antioksidan dilakukan dengan metode DPPH dan identifikasi untuk sampel yang memiliki senyawa antioksidan teraktif menggunakan instrumen LC-MS. Berdasarkan hasil penelitian ekstrak maupun fraksi memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Aktivitas antioksidan tertinggi terdapat pada fraksi etil asetat dengan nilai IC50 13.15 μg/mL. Fraksi etil asetat dan ekstrak etanol 70% termasuk sebagai antioksidan sangat kuat. Analisis senyawa aktif dengan LC-MS menunjukkan bahwa fraksi etil asetat mengandung lima senyawa berdasarkan kelimpahan paling tinggi, yaitu 60.58 (m/z), 701.54 (m/z), 701.67 (m/z), 440.82 (m/z), dan 482.93 (m/z).
Keyword: antioksidan, DPPH, LC-MS, Piper crocatum, sirih merah
|
Judul: Aktivitas Antioksidan Fraksi Kulit Batang Berenuk (Crescentia cujete L.) dengan Metode DPPH
Abstrak: Kulit batang berenuk merupakan bagian tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat herbal. Aktivitas biologis dari kulit batang berenuk diduga berpotensi sebagai senyawa antioksidan. Senyawa antioksidan dapat digunakan sebagai pencegah dan obat penyakit degeneratif. Penelitian ini bertujuan menentukan potensi dan aktivitas antioksidan pada kulit batang berenuk dengan menggunakan metode DPPH. Ekstrak etanol kasar difraksinasi menggunakan ekstraksi cair-cair dan diperoleh 4 fraksi, yaitu fraksi n-heksana, diklorometana, etil asetat, dan air. Berdasarkan hasil penelitian semua fraksi memiliki potensi sebagai antioksidan. Aktivitas antioksidan tertinggi terdapat pada fraksi diklorometana dengan persentase konsentrasi penghambatan sebesar 95.8 μg/mL. Fraksi tersebut tergolong sebagai antioksidan yang kuat.
Keyword: antioksidan, berenuk (Crescentia cujete L.), DPPH, KLT
|
Judul: Bifurkasi Hopf pada Model Siklus Bisnis Kaldor Kalecki tanpa dan dengan Waktu Tunda
Abstrak: Business cycle model is one of dynamical system models in economic. One of the business cycles model is Kaldor-Kalecki model. Kaldor-Kalecki business cycle model that is written in delayed defferential equations, is a business cycle model that involves gross product and capital stock of a company. In this paper Kaldor-Kalecki business cycle model is analyzed using both nondelay and delay in time of capital stock. By Taylor expansion for the time delayed model, an analysis of stability around the fixed points has been done. Furthermore, by using Hopf bifurcation theorem, it can be shown that there exists periodic orbits and limit cycle. In the nondelayed model, changing the parameter of goods market could lead to the occurrence of Hopf bifurcation and the existence of limit cycle. Similarly, for the delayed model, it has been shown that changing the time delay parameter may result in the occurrence of Hopf bifurcation and limit cycle.
Keyword:
|
Judul: Parenting style, self-concept, motivation and academic achievement of high school students on various learning models.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya pengasuhan, konsep diri, motivasi dan prestasi belajar siswa SMA. Penelitian ini difokuskan pada kelas akselerasi, SBI, dan reguler. Penelitian ini melibatkan 86 siswa SMA kelas XI yang dipilih secara purposive (26 siswa akselerasi, 30 siswa SBI dan 30 siswa reguler). Pengambilan data (gaya pengasuhan, konsep diri, dan motivasi belajar) dilakukan dengan teknik pelaporan diri menggunakan bantuan kuesioner. Data prestasi siswa dikumpulkan melalui rapor siswa. Data dianalisis dengan analisis deskriptif dan inferensia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh contoh memiliki persepsi gaya pengasuhan otoriter. Sebanyak 97,7 persen contoh memiliki konsep diri positif. Siswa akselerasi memiliki motivasi belajar yang cenderung bersifat ekstrinsik, sedangkan siswa SBI dan reguler cenderung intrinsik. Contoh pada kelas akselerasi memiliki prestasi kognitif dan psikomotorik yang lebih tinggi dibanding kelas SBI dan reguler. Hasil uji korelasi menunjukkan terdapat hubungan antara gaya pengasuhan otoriter dan otoritatif dengan konsep diri, gaya pengasuhan otoritatif dengan motivasi intrinsic, gaya pengasuhan otoriter dengan prestasi (kognitif), dan konsep diri dengan motivasi belajar. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan negatif motivasi intrinsik dengan prestasi belajar (kognitif dan psikomotorik).
Keyword:
|
Judul: Self Concept, Emotional Intelligence, Stress Level, and Coping Strategies of Youth on Various Learning Model in Senior High School.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep diri, kecerdasan emosional, tingkat stres, dan strategi koping remaja pada berbagai model pembelajaran di SMA. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional study. Jumlah contoh dalam penelitian ini sebanyak 86 orang yang dipilih secara purposive dengan kriteria merupakan kelas XI IPA kelas akselerasi, RSBI dan reguler. Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan melalui kuesioner dan data sekunder yang berasal dari pihak sekolah. Konsep diri dikelompokkan menjadi dimensi internal dan eksternal. Kecerdasan emosional terbagi menjadi lima dimensi, yaitu kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan ketrampilan sosial. Stres terdiri atas gejala stres fisik dan psikologis. Strategi koping terbagi menjadi strategi terfokus masalah dan strategi terfokus emosi. Data dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif, uji hubungan, dan uji beda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara konsep diri, kecerdasan emosional, strategi terfokus masalah, dan strategi terfokus emosi. Konsep diri memiliki hubungan yang negatif dengan tingkat stres. Kecerdasan emosional juga memiliki hubungan yang negatif dengan tingkat stres. Terdapat perbedaan yang nyata antara kecerdasan emosional pada ketiga kelompok contoh dan kelas reguler memiliki skor paling tinggi di antara ketiga kelompok.
Keyword:
|
Judul: Leucocytozoonosis Pada Ayam Ras di Sumatera Utara
Abstrak: Di Propinsi Sumatra Utara penyakit leucocytozoonosis pada ayam ras yang disebabkan oleh Leucocytozoon caulleryi dilaporkan oleh Balai Penyidikan Penyakit Hewan wilayah I Medan untuk pertama kali pada bulan Oktober 1982. Penyakit ini mula-mula ditemukan pada ayam broiler berumur 2-3 bulan di Kampung Purwodadi, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Pada penyidikan terhadap penyakit leucocytozoonosis ini dibeberapa peternakan ayam ras di Kabupaten Deli Serdan Kotamadya Medan ternyata bahwa penyakit ini menimbulkan mortalitas sebesar 20% dan morbiditas 50-100%. Cara mendiagnose yang dipergunakan masih perlu ditingkatkan untuk memperoleh angka mortalitas dan morbiditas yang lebih cermat. Pemakaian gel precipitation test dianjurkan. Penyakit ini diketahui menyerang ayam ras yang dipelihara pada daerah persawahan, daerah yang penuh dengan semak belukar dan keadaan tanah yang lembab dan basah serta banyak air yang tergenang. Ayam yang terserang berumur 2-3 bulan. Diduga penyakit ini ditularkan melalui agas (Culicoides).
Keyword:
|
Judul: Morphometric Comparison of Female Local Crossbred in Different Age Groups in The Wadung Village of Tuban District
Abstrak: Sapi silangan lokal merupakan sapi hasil persilangan antara bangsa sapi lokal dengan bangsa sapi impor yang diharapkan sapi memperoleh sifat-sifat yang diinginkan sehingga banyak dikembangkan di Indonesia, terutama di Kabupaten Tuban. Tujuan dari penelitian ini menganalisis perbandingan morfometrik sapi silangan lokal betina pada berbagai kelompok umur di Desa Wadung, Kabupaten Tuban. Metode penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis Uji T. Parameter tubuh yang diukur meliputi panjang badan, tinggi badan, lebar dada, dalam dada, lingkar dada, tinggi panggul, lebar panggul, panjang kepala, dan lebar kepala. Perhitungan rasio tubuh dan indeks morfometrik juga dilakukan. Selain itu, perbandingan dengan standar yang berlaku juga dilakukan. Hasil pengukuran morfometrik menunjukkan terdapat perbedaan pada parameter tinggi panggul umur I2 (>24 - 36 bulan) yang lebih tinggi sapi silangan limousin betina. Sedangkan perbandingan rasio ukuran tubuh dan indeks morfometrik sapi tidak terdapat perbedaan sehingga kedua sapi memiliki proporsi tubuh yang seimbang. Sapi silangan simmental dan silangan limousin sudah mencapai standar kuantitatif bibit pada umur I1 (18 - 24 bulan), namun pada umur I0 (< 18 bulan) masih dibawah standar kuantitatif bibit., The local crossbred cattle are the crossroads between local cattle and imported cattle, which are expected to acquire the desired characteristics so that they are developed in Indonesia, especially in Tuban district. The purpose of this study is to analyze the morphometric comparisons of local female cattle in different age groups in Wadung Village, Tuban District. This method of research uses descriptive analysis and analysis T. The body parameters measured include body length, height, chest width, chest depth, chest circumference, hip height, hip width, head length, and head width. Calculation of body ratio and morphometric index is also done. In addition, comparisons with the applicable standards are also carried out. The morphometric measurement results showed that there was a difference in the high pelvic parameters of the I2 age (>24 - 36 months) of the higher female limousine cattle. While comparing the ratio of body size and the morphometric index of cows there is no difference so that both cows have balanced body proportions. Simmental cross cattle and limousine cross cattle have reached the quantitative standard of sowing at the age of I1 (18-24 months), but at age I0 (<18 months) they are still below the qualitative standard for sowing.
Keyword: age group, cows, crossbred cattle, morphometric
|
Judul: Perbandingan Performa Ukuran Tubuh Sapi Simmental Import dan Sapi Simmental Lokal.
Abstrak: Pemeliharaan dan genetik ternak adalah dua hal yang akan mempengaruhi performa ternak. Performa ternak dapat diketahui salah satunya dengan cara pengukuran tubuh ternak. Tujuan untuk mengetahui perbandingan performa ukuran tubuh ternak sapi Simmental lokal dengan sapi Simmental import. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran meliputi lima belas variabel pengukuran dengan menggunakan metode pengukuran citra digital. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 14 ekor ternak terdiri dari 8 ekor sapi Simmental import dan 6 ekor sapi Simmental lokal. Metode analisi dalam penelitian ini berupa analisis deskriptif, dan uji t. Hasil menunjukkan bahwa sapi Simmental import dan lokal tidak memiliki perbedaan performa ternak dari ukuran tubuhnya kecuali pada ukuran panjang kelompok tulang Ossa vertebrae cervicales, Ossa metacarpalia I-V, dan Os tibia-fibulla. Pada kelompok tulang tersebut ukuran yang lebih panjang terdapat pada sapi Simmental import. Selain itu, jika diukur berdasarkan rasio ukuran tubuh maka tidak terdapat perbedaan antara sapi Simmental import dengan lokal.
Keyword: citra digital, morfometrik, sapi Simmental, sistem pemeliharaan
|
Judul: Bisnis Fotografi Snapcash : Platform Digital.
Abstrak: Fotografi merupakan bagian gaya hidup masyarakat saat ini. Namun hingga saat ini belum ada platform digital yang menawarkan jasa fotografi. Ide bisnis Snapcash diciptakan sebagai solusi berupa platform digital yang dapat digunakan oleh fotografer untuk mencari pekerjaan dan konsumen untuk mencari jasa fotografi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui permasalahan konsumen, menciptakan solusi yang tepat, dan merumuskan model bisnis yang sesuai untuk Snapcash. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan customer discovery. Pengumpulan data dilakukan secara non probability purposive sampling. Hasil pengujian masalah menunjukkan kesulitan fotografer dalam mendapatkan pelanggan dan kesulitan konsumen dalam menemukan fotografer yang sesuai kriteria. Solusi yang ditawarkan adalah aplikasi dan fitur yang ada didalamnya. Berdasarkan uji solusi yang dilakukan, solusi yang ditawarkan diterima oleh responden sehingga menjadi solusi bagi responden penelitian. Model bisnis Snapcash terverifikasi berdasarkan tiga aspek yaitu kesesuaian produk dengan pasar, segmen pelanggan dan cara mencapainya, serta cara perusahaan menghasilkan uang.
Keyword: customer discovery, fotografi, model bisnis, platform digital
|
Judul: Persepsi dan Gangguan Daya Konsentrasi Operator Chainsaw: Pengaruh Penggunaan APD
Abstrak: Pekerjaan dalam bidang kehutanan memiliki karakteristik kondisi kerja yang sulit, beban kerja yang berat, dan risiko kecelakaan yang tinggi. Hal ini terutama terjadi di negara berkembang yang terkait dengan produktivitas yang rendah serta lemahnya perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja. Pengelolaan hutan yang berkelanjutan tidak mungkin dapat dilaksanakan tanpa Perhatian serius terhadap sumberdaya manusia, termasuk pekerja hutan. Operator chainsaw selalu mendapatkan efek getaran mekanis yang sebenarnya tidak dikehendaki. Gangguan psikis yang dapat ditimbulkan adalah kelelahan, kejengkelan, dan gangguan daya konsentrasi. Gangguan yang menyebabkan erganggunya aktivitas operator chainsaw dari getaran harus diminimalisir guna meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur persepsi dan uji daya konsentrasi akibat paparan getaran mekanis yang ditimbulkan oleh chainsaw dalam kegiatan penebangan. Metode penelitian yang dipergunakan untuk mengumpulkan data yaitu wawancara untuk mengetahui persepsi responden terhadap penerimaan getaran dan pengujian daya konsentrasi dengan metode bulatan untuk uji daya Konsentrasi. Pengukuran dilakukan pada saat kondisi idle speed (pemicu gas tidak ditarik), half gas (pemicu gas setengah penuh) dan full speed (pemicu gas penuh). Dalam pengujian persepsi, dibandingkan antara kondisi pengoperasian tanpa APD, dengan sarung tangan dan karet lilitan. Dalam penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan daya konsentrasi sebelum dan setelah menggunakan APD (Alat Pelindung Diri). Maka digunakan uji nonparametrik menggunakan Uji Wilcoxon, sedangkan untuk mengetahui perlakuan dalam pengoperasian chainsaw yang memiliki persepsi yang paling baik apakah tanpa APD, dengan menggunakan sarung tangan ataukah dengan menggunakan karet lilitan, menggunakan uji Kruskal-Wallis. Hasil uji daya konsentrasi operator chainsaw maupun non operator chainsaw akibat paparan getaran menunjukkan bahwa pengoperasian chainsaw dengan penggunaan APD lebih lebih membuat operator chainsaw dan non operator chainsaw tidak terganggu daripada pengoperasian tanpa menggunakan APDDari analisis persepsi baik operator chainsaw maupun non operator chainsaw dalam kedua jenis responden tentang getaran memiliki kecenderungan yang sama yaitu semakin bertambah intensitas getaran maka responden semakin terganggu. Persepsi dalam pengoperasian chainsaw tanpa menggunakan APD, karet lilitan, dan sarung tangan menunjukkan bahwa penggunaan sarung tangan lebih membuat nyaman dari paparan daripada tanpa menggunakan APD maupun karet lilitan….
Keyword: Daya Konsentrasi, Persepsi, Operator Chainsaw, APD
|
Judul: Pengaruh kebisingan Chainsaw terhadap persepsi dan daya konsentrasi
Abstrak: Pekerjaan dalam bidang kehutanan memiliki resiko yang tinggi terhadap gangguan keselamatan dan kesehatan kerja. Pekerja dibebani pekerjaan fisik yang memerlukan beban kerja berat, dan paparan getaran baik mekanis maupun akustik (kebisingan) sebagai akibat penggunaan chainsaw. Kebisingan yang didefinisikan sebagai bunyi yang tidak diinginkan dari suatu usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia dan kenyamanan lingkungan. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui perbedaan presepsi penerimaan kebisingan antara operator chainsaw dan nonoperator chainsaw, serta mengetahui pengaruh kebisingan chainsaw terhadap daya konsentrasi operator chainsaw dan nonoperator chainsaw. Metode penelitian yang dipergunakan untuk mengumpulkan data yaitu wawancara terstruktur dan pengukuran langsung. Wawancara dilakukan untuk mengetahui persepsi responden terhadap kebisingan. Pengukuran yang dilakukan ada dua macam yaitu pengukuran intensitas kebisingan dan uji daya konsentrasi. Pengukuran intensitas kebisingan dilakukan pada saat kondisi kondisi iddle (pemicu gas tidak ditarik), half gas (pemicu gas setengah penuh) dan racing (pemicu gas penuh). Pengukuran dilakukan pada mesin, telinga kiri dan telinga kanan. Uji daya konsentrasi dilakukan untuk mengetahui pengaruh kebisingan terhadap daya konsentrasi responden yaitu dengan menggunakan alat pelindung diri dan tanpa menggunakan alat pelindung diri pada saat iddle dan racing. Analisis data menunjukkan adanya perbedaan persepsi responden operator chainsaw dan nonoperator chainsaw tentang kebisingan, yang dapat dilihat dari hasil perhitungan dengan skala Likert. Meskipun demikian persepsi kedua jenis responden tentang kebisingan memiliki tren yang sama yaitu semakin bertambah intensitas bunyi maka responden semakin terganggu. Berdasarkan uji daya konsentrasi responden pada kedua perlakuan dapat diketahui bahwa kebisingan chainsaw tidak berpengaruh signifikan terhadap daya konsentrasi operator chainsaw sedangkan berpengaruh signifikan pada nonoperator chainsaw pada kedua perlakuan. Hal ini disebabkan operator chainsaw mengalami penurunan daya dengar karena sering terpapar kebisingan sedangkan nonoperator chainsaw tidak.
Keyword:
|
Judul: Koksidiosis pada usus halus ayam yang disebabkan oleh Eimeria Brunetti
Abstrak: Eimeria brunetti termasuk salah satu jenis Eimeria penyebab koksidiosis pada ayam. Jenis ini menyerang alat pencernaan makanan yang meliputi usus halus bagian bela- kang, sekum, rektum dan kloaka. Eimeria brunetti untuk pertama kali dikemukakan oleh Levine (1942) berdasarkan hasil pengamatan terhadap wabah koksidiosis yang terjadi pada sekelompok ayam di New York State College. Nama E. brunetti merupakan penghargaan yang diberikan kepada Dr. E. L. Brunett, orang yang pertama kali menemukan jenis ini pada tahun 1941. Jenis ini tergolong ke dalam klas Sporozoa, famili Eimeriidae, genus Eimeria (Kendall dan Richardson, 1964). Siklus hidup Eimeria brunetti terdiri dari 3 stadium yaitu : 1. Stadium sporogoni 2. Stadium skizogoni 3. Stadium gametogoni Ookista Eimeria brunetti termasuk kelompok ookista berukuran besar, terbesar kedua setelah ookista Eimeria maxima. Bentuk ookista ovoid, tidak mempunyai mikropil tetapi mempunyai granula kutub (polar granule), berukur- an panjang rata-rata 26.8 mikron, lebar rata-rata 21.7 mikron. Masa sporulasi (pematangan ookista) berlangsung selama 48 jam pada suhu 30°C. Ookista Eimeria brunetti dapat ditemukan dalam tinja pada akhir hari ke 5 setelah infeksi. Patogenitas Eimeria brunetti lebih ringen jika di- bandingkan dengan Eimeria tenella maupun Eimeria necatrix. Angka kematian (mortalitas) yang ditimbulkan hanya menca- pai 10% (Hofstad et al., 1972). Siklus hidup Eimeria brunetti berlangsung selama 5 hari. Ookista dapat ditemukan pada seluruh mukosa usus halus bagian belakang, sekum, rektum, dan kloaka. Bentuk skizon generasi kedua dibedakan atas tipe besar dan tipe kecil, skizon tipe besar mengandung 50 - 60 merozoit, sedang skizon tipe kecil hanya mengandung 12 merozoit. Keduanya dapat ditemukan 95 jam setelah infeksi pada puncak vili-vili usus (Soulsby, 1968). Ayam yang terserang Eimeria brunetti berumur antara 9 minggu dengan gejala klinis depresi, anorexia, ke- 4- pucatan, bulu suram serta diare yang bercampur mukus ber- warna merah darah…dst
Keyword:
|
Judul: Molecular identification of the indian mackerel (Rastrelliger kanagurta) based on 16S rRNA gene markers in FMA NRI 572 and 573 as a basis for fisheries management
Abstrak: Ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) memiliki nilai ekonomis penting bagi nelayan. Ikan pelagis kecil di WPP-NRI 572 dan WPP-NRI 573 telah mengalami kondisi fully-exploited. Penelitian ini bertujuan memastikan spesies, keragaman genetik dan kekerabatan spesies secara molekuler ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) berdasarkan marka gen 16S rRNA di WPP-NRI 572 dan 573 sebagai dasar pengelolaan perikanan. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2021 hingga Januari 2022. Sampel ikan diambil dari perairan Labuan, Cilacap, dan Banyuwangi dengan jumlah total sebanyak 9 individu. Urutan basa nukleotida hasil sekuensing dianalisis menggunakan software MEGA X. Hasil identifikasi DNA barcoding, menunjukkan spesies ikan kembung dari tiga lokasi berbeda merupakan ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta). Nilai keragaman genetik ikan kembung lelaki dari tiga lokasi termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan populasi ikan kembung tergolong stok yang baik, The Indian Mackerel has important economic value for fishermen. The small pelagic fisheries in WPP-NRI 572 and WPP-NRI 573 have experienced a fully-exploited condition. This study aims to determine species certainty, genetic diversity and genetic relationships of indian mackerel (Rastrelliger kanagurta) molecularly based on 16S rRNA gene markers in WPP-NRI 572 and 573 as a basis for fisheries management. The research was conducted from June 2021 to January 2022. Fish samples taken from the waters of Labuan, Cilacap, and Banyuwangi with a total of 9 individuals. The nucleotide base sequences of the sequencing results were analyzed using MEGA X software. The identification results of DNA barcoding showed that the mackerel species studied from three different locations were the Indian Mackerel (Rastrelliger kanagurta). The results showed that the genetic diversity value of male mackerel from three locations was included in the high category indicating that the mackerel population was classified as a good stock.
Keyword: 16S rRNA genes, genetic diversity, Rastrelliger kanagurta
|
Judul: Molecular Marker Gen Cytochrome B to Detect Species in Processed Fish Products
Abstrak: DNA barcoding dengan penanda genetik cytochrome b (cyt b) serta autentifikasi berbasis PCR digunakan untuk mengidentifikasi produk olahan perikanan serta keaslian bahan baku sehingga dapat mengurangi permasalahan keamanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi dan melihat ketertelusuran produk olahan perikanan. Sampel berjumlah 25 terdiri dari fillet ikan beku, asin, dan produk olahan perikanan yang diisolasi serta gen diperbanyak dengan primer universal. Isolat DNA memiliki konsentrasi 1,1-3.786,96 ng/μL dengan kemurnian 0,4-2,08. Primer universal berhasil mengamplifikasi gen cyt b sebanyak 22 dari 25 produk perikanan. Hasil analisis menunjukkan sampel terdeteksi sebagai Salmo salar, Lates calcarifer, Thunnus albacares. Hasil penelitan menunjukkan; Mislabelling untuk spesies Pangasianodon sp. yang dipasarkan sebagai produk fillet ikan dori dan kemudian Psettodes erumei yang dipasarkan sebagai ikan kerapu; serta dalam sampel terdeteksi juga ikan yang terancam punah yaitu spesies Carcharhinus falciformis, Sphyrna mokarran dan Himantura chaophraya., PCR-based DNA barcoding with genetic marker cytochrome b (cyt b) can be used to identify species in processed products as well as the authenticity of raw materials. This study aims to detect and see the traceability of fishery processed products. Twenty-five samples consisting of frozen fish fillets, salted fish fillets, and processed fishery product were isolated and their gene was amplified using universal primer. The DNA isolates had a concentration of 1.1-3,786.96 ng/μl, with a purity of 0.4-2.08. The universal primer was successfully amplified the cyt b gene in 22 out of 25 fish products. Analysis showed samples detected as Salmo salar, Lates calcarifer, Thunnus albacares. The results showed; Mislabelling for Pangasionodon sp. species which is marketed as a Dori fish fillet product and then Psettodes erumei which is marketed as Grouper fish fillet; And in the sample detected also endangered fish namely the species Carcharhinus falciformis, Sphyrna mokarran, and Himantura chaophraya.
Keyword: Cytochrome b, DNA barcoding, fishery products, PCR.
|
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh
Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10.
Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
|
Judul: Perbaikan Pertumbuhan Rhizophora mucronata Lamk. melalui Pemupukan dengan Teknik Semprot di Kawasan Jalur Hijau Tol Sedyatmo Angke Kapuk, DKI Jakarta
Abstrak: Pemupukan merupakan salah satu perlakuan silvikultur untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pengaruh pemberian pupuk daun dengan teknik semprot terhadap pertumbuhan tanaman bakau (R. mucronata Lamk.). Pemberian pupuk dan pengukuran parameter dilakukan satu kali dalam satu minggu dengan lama pengamatan 12 minggu. Parameter yang digunakan yaitu pertambahan dimensi diameter batang dan tinggi tanaman, serta kandungan unsur hara sebelum dan sesudah pemupukan. Perlakuan yang diberikan digolongkan berdasarkan perbedaan konsentrasi pupuk dan kontrol. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan diameter batang dan tinggi tanaman bakau. Secara umum kandungan unsur hara daun tidak jauh berbeda baik sebelum maupun sesudah pemupukan. Hal tersebut menggambarkan bahwa pemberian pupuk daun selama 12 minggu pada berbagai konsentrasi yang dicobakan tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan tanaman bakau.
Keyword: pupuk daun, rehabilitasi, Rhizophora mucornata, teknik semprot
|
Judul: Pengaruh Pemupukan Dan Kalium Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa ( Cocos nucifera L.) Genyah
Abstrak: Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan IPB Leuwikopo Darmaga, mulai tanggal 19 September 1985 sampai tanggal 22 Februari 1986. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemupukan fosfor dan kalium terhadap pertumbuhan bibit kelapa (Cocos nucifera L.) genjah. Kelapa genjah varietas Kuning Nias yang berasal dari Kebun Induk Pakuwon Sukabumi digunakan dalam percobaan. Pemupukan terdiri atas empat taraf fosfor dan empat taraf kalium, yaitu Po (0.0 g P), P₁ (1.5 g P), P2 (3.0 g P) dan P3 (6.0 g P) serta Ko (0.0 g K), K₁ (2.9 g K), K2 (5.8 g K) dan K3 (11.6 g K). Percobaan menggunakan tiga kelompok sebagai ulangan, dengan rancangan faktorial dalam kelompok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemupukan fosfor dan kalium sampai pada dosis tertinggi 6.0 dan 11.6 g tiap tanaman tiap bulan tidak meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, lingkar "batang", jumlah daun, panjang pelepah daun, kecepatan membelah daun, jumlah daun yang membelah, jumlah anak daun dan panjang anak daun terpanjang sampai umur lima bulan setelah perlakuan. Interaksi pemupukan fosfor dan kalium mempengaruhi pertumbuhan lingkar "batang" hanya pada umur empat bulan setelah perlakuan, jumlah daun yang membelah dan jumlah anak daun yang terbentuk pada umur lima bulan setelah per- lakuan. Kandungan fosfor, kalium dan magnesium dalam daun terlihat menurun dengan meningkatnya dosis pemupukan fos- for dan kalium. Pada pemupukan fosfor dengan dosis 3.0 dan 6.0 g tiap tanaman tiap bulan kandungan magnesium dalam da- un tidak terukur. Rata-rata kandungan nitrogen dan kalsium dalam daun pada semua perlakuan lebih besar dibanding nilai titik kritis. Keseimbangan kandungan hara dalam daun yang relatif baik ditunjukkan oleh perlakuan 1.5 g fosfor dan 2.9 g kalium tiap tanaman tiap bulan. Pada perlakuan ini kandungan hara dalam daun sebesar 0.12 persen fosfor, 1.41 persen kalium, 1.78 persen nitrogen, 1.32 persen kalsium dan 0.25 persen magnesium.
Keyword:
|
Judul: Analisis Grafologi Berdasarkan Huruf a dan t Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Standar
Abstrak: Graphology or handwriting analysis is a method of identifying, analysing, evaluating, and understanding personality through the strokes and patterns revealed by handwriting. People who can analyze handwriting called graphologist. Graphologist can have a subjective assesment. Different graphologist can analyze the same handwriting but give different results. In addition, the accuracy of handwriting analysis depend on the graphologists ability. A system that can recognize handwrititng patterns is required to overcome these problems. Identification system which is implemented in this research uses Backpropagation Neural Network (BPNN). This research used 135 images of letter a and 150 images of letter t. This research is divided into three parts which are determining optimal combination of BPNN parameter, identifying personality based on letter a, and identifying personality based on letter t then classifies them into one of three character classes available. The results of this research is that the system has 98.15% accuracy for letter a and 73.33% for letter t. The result shows that Backpropagation Neural Network can be used to classify the personality
Keyword:
|
Judul: Analisis Manajemen Risiko Proyek Modernisasi Kontrol Proses Tahap II PT. Krakatau Tirta Industri, Cilegon, Banten.
Abstrak: Technology improvement has a positive impact to human life, but on the other hand there are also negative risks that may appear. Because of this, there should be a measurement or analysis of risk management so that the risks can be minimized. Risk management is a systematic way of looking at the risks and determining the proper handling of those risks. PT. KTI developed a process automation system, especially the integration into SIKTI or the entire process of reporting data and information at PT. Krakatau Tirta Industry on MCP II project. To support the project, then conduct a study to analyze the management and risk management to determine the response that may occur on the project MCP II. The method was based on the guidelines for Australian/New Zealand Standard 4360:2004 “Risk Management”. The main element of the risk management process, are following: communicate and consult, establish the context, identify risks, analyze risks, evaluate risks, treat risks, monitor and review. Establish the context are divided into five risk categories, they are technical risk, financial, work execution, field implementation, and the environment. Total numbers of risk identified are 58 risks, but risk can be analyzed only amounted to 55 risks because the 3 risks are intangible in terms of cost. Risk evaluation carried out by sorting the result cost of risk into the three conditions, they are the initiation, construction, and implementation. Based on the evaluation of risks there are six risk that requires risk control, such as the unable operator, loss due to damage or loss of data, damage to the instrument, the connection between PS1 Cidanau and WTP is unstable or disconnect, the connection problem with the streaming current monitor, and the last is the installation of equipment damage due to unsafe interference (lighting, theft, etc).
Keyword:
|
Judul: Analysis of Operational Risk Management at PT Rantai Pasok Teknologi (FishLog)
Abstrak: FishLog merupakan startup di bidang perikanan yang menyediakan layanan berupa platform perdagangan komoditas perikanan. FishLog menghadapi berbagai risiko operasional khususnya pada FishLog – B2B Marketplace dan belum menerapkan sistem manajemen risiko apapun. Penerapan manajemen risiko berbasis SNI ISO 31000:2018 menjadi salah satu upaya untuk membantu mengelola dan meminimalisasi risiko. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lingkup risiko, melakukan penilaian risiko, dan menyusun rekomendasi yang tepat untuk mengelola risiko. Penelitian ini mengacu pada metode penilaian risiko Godfrey serta perlakuan risiko Flanagan dan Norman. Hasil dari penelitian ini diperoleh 21 jenis risiko operasional pada FishLog - B2B Marketplace yang terdiri dari empat risiko berada pada tingkat rendah, sebelas risiko tingkat sedang, empat risiko tingkat tinggi, dan dua risiko tingkat ekstrem. Upaya perlakuan risiko pada penelitian ini difokuskan pada risiko tingkat tinggi dan tingkat ekstrem. Setiap risiko diberikan perlakuan preventif dan mitigasi yang bertujuan untuk mengurangi tingkat keparahan serta dampak kerugian yang dialami oleh FishLog., FishLog is a startup in the fisheries sector that provides services in the form of a fishery commodity trading platform. FishLog faces various operational risks, especially in the FishLog - B2B Marketplace and has not yet implemented any risk management system. The implementation of risk management based on SNI ISO 31000: 2018 is one of the efforts to help manage and minimize risks. This research aims to determine the scope of risks, conduct risk assessments, and develop appropriate recommendations for managing risks. This research refers to Godfrey's risk assessment method and Flanagan and Norman's risk treatment. The results of this study obtained 21 types of operational risks at FishLog - B2B Marketplace consisting of four risks at low level, eleven moderate level risks, four high level risks, and two extreme level risks. Risk treatment efforts in this study are focused on high-level and extreme-level risks. Each risk is given preventive and mitigation treatment aimed at reducing the severity and impact of losses experienced by FishLog.
Keyword: Fisheries, SNI ISO 31000:2018, operational risk, risk management
|
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya
Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ...
Keyword:
|
Judul: Analisis strategi bisnis pada restoran ayam geprek abang ireng di Kota Yogyakarta
Abstrak: Jumlah restoran di Kota Yogyakarta selalu meningkat setiap tahun. hal ini mengakibatkan persaingan yang lebih tinggi. Setiap restoran harus memiliki strategi untuk terus mengembangkan bisnis. Salah satu restoran yang menerapkan strategi bisnis adalah restoran ayam geprek abang ireng. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi strategi bisnis yang ada di Restoran ayam geprek abang ireng. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis bauran pemasaran (7P), analisis IE, analisis SWOT, dan matriks QSPM.. Hasil dari analisis dengan metode QSPM untuk mengetahui mana yang terbaik strategi alternatif sebagai prioritas yang harus dilaksanakan terlebih dahulu oleh perusahaan. Hasil analisis matriks internal dan eksternal menunjukkan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman. Kekuatan restoran tertinggi terletak pada konsep mikrosyariah yang diterapkan oleh restoran dengan nilai 0,426. Sedangkan peluangnya loyalitas konsumen yang tinggi dengan nilai 0.488. Untuk nilai TAS tertinggi adalah 6,436 yaitu untuk meningkatkan efektifitas promosi
Keyword:
|
Judul: Strategi Pemasaran Restoran Saung Gading Bogor
Abstrak: Pertumbuhan penduduk dan perubahan pola konsumsi menjadi peluang bagi pengembangan industri restoran. Hal tersebut dapat dilihat pengeluaran rata-rata per kapita untuk masyarakat Kota Bogor terhadap makanan dan minuman jadi dan siap saji yang meningkat yaitu Rp 51.007 di tahun 2008, Rp 61.323 di tahun 2009, dan Rp 73. 737 di tahun 2010. Hal ini dimanfaatkan oleh pelaku bisnis untuk mengembangkan industri restoran, sehingga bermuculan restoran etnik ataupun yang lain seperti Restoran Saung Gading. Strategi pemasaran dibutuhkan agar dapat digunakan pelaku usaha untuk bertahan dalam persaingan dan meningkatkan penjualannya. Restoran Saung Gading membutuhkan strategi pemasaran karena perusahaan yang didirikan baru dan ingin meningkatkan omset penjualannya agar dapat mencapai target penjualan. Peneliti dalam menjawab masalah penelitian mengunakan metode deksriptif. Data sekunder diperoleh dari studi literatur dinas terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Kepariwisataan dan Kebudayaan Kota Bogor dan wawancara dengan pihak pengelola restoran sendiri. Adapun data primer diperoleh dari wawancara panelis atau narasumber ahli dan observasi faktor internal menggunakan kueisioner Important Performance Analysis (IPA) pada 60 konsumen Restoran Saung Gading. Operasional penelitian dilanjutkan berdasarkan variabel yang diperoleh dalam analisis IPA dirumuskan dalam analisis SWOT. Tahapan selanjutnya setelah merumuskan strategi penerapan strategi pemasaran tersebut menggunakan Arsitektur Strategi. Variabel kekuatan dan kelemahan atau faktor internal yang bisa dikendalikan oleh pihak restoran diperoleh dari hasil analisis IPA. Faktor kekuatan variabelnya yakni cita rasa khas, mutu kualitas produk, higienitas produk, harga yang sesuai kualitas, harga yang terjangkau, lokasi yang strategis, kebersihan dan kenyamanan, keramahtamahan pelayan, komunikasi pelayanan. Adapun faktor kelemahan internal yaitu belum memiliki sertfikat halal MUI, belum adanya jaminan bahan baku yang digunakan aman dikonsumsi dari BPOM, promosi belum dilakukan secara maksimal, variasi produk yang perlu ditambah, belum tersedianya fasilitas pendukung seperti musholla hot spot area dan area parkir yang masih kurang memadai. Untuk faktor eksternal diperoleh dari wawancara dengan narasumber ahli dalam hal ini pemilik restoran, manajer yang mengetahui keadaan persaingan restoran kota Bogor. Hasil analisis SWOT didapatkan delapan strategi yang bisa dilakukan oleh Restoran Saung Gading. Untuk S-O (menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada) dihasilkan strategi penetrasi pasar dan memperluas pangsa pasar. Sedangkan untuk S-T (menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman) dihasilkan strategi diferensiasi untuk memiliki keunggulan, meningkatkan pelayanan konsumen dan menjaga hubungan baik. Strategi W-O yang bisa dilakukan diantaranya membuat brosur untuk mempengaruhi pembeli potensial, meningkatkan fasilitas berupa penyedia area lapangan parkir yang memadai dan fasilitas lain seperti fasilitas hot spot, mushola, membuat riset kecil atas keinginan pembeli untuk membuat produk utama dan produk pelengkap dengan harga yang relatif terjangkau. Sedangkan strategi W-T didapatkan strategi menjamin kualitas produk dengan membuat sertifikasi MUI halal dan sertifikasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), Setelah merumuskan SWOT peneliti membuat Rancangan Arsitektur strategik pemasaran yang merupakan peta untuk menghadapi tantangan dalam mencapai sasaran pemasaran perusahaan yaitu meningkatkan omset penjualan untuk mencapai target sebesar 80 juta per bulan. Kondisi internal dan eksternal perusahaan yang menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan rentan waktu. Serangkaian tahapan dalam perancanaan strategik program-program kerja dibetangkan ke dalam rentan waktu sekitar dua tahun yang terbagi dalam empat periode. Program yang dilakukan secara bertahap diantaranya : (1) Menguji kelayakan produk halal untuk mendapatkan sertifikat halal
Keyword: IPA(Important Performance Anlysis), SWOT, Arsitectur Strategic
|
Judul: Acute Toxicity Test of Sappan Wood (Caesalpinia sappan L.) in Mice (Mus musculus)
Abstrak: Kayu secang (Caesalpinia sappan L.) sering dikonsumsi karena dipercaya dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Tujuan penelitian ini adalah menentukan toksisitas dari infusa kayu secang sehingga dapat dijadikan acuan untuk pengujian berikutnya. Penelitian ini menggunakan 20 ekor mencit betina yang dibagi menjadi empat kelompok; satu kelompok kontrol dan tiga kelompok perlakuan. Kelompok kontrol diberi akuades dan kelompok perlakuan diberi infusa kayu secang dengan dosis 5, 10, dan 15 g/kg BB. Pemberian infusa kayu secang dan akuades menggunakan sonde lambung dan diberikan dalam dosis tunggal. Pengamatan dilakukan selama 14 hari setelah perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan adanya perubahan perilaku dan didapatkan nilai LD50 yaitu 16,6 g/kg BB. Perubahan bobot badan tampak berbeda nyata pada dosis 10 g/kg pada hari ke-7 dan 14. Rata-rata bobot organ absolut dan relatif tidak berbeda nyata pada tingkat kepercayaan 95% (p>0,05) dan tidak ditemukan kelainan secara makroskopis pada organ. Kesimpulan penelitian ini adalah kayu secang termasuk ke dalam kategori relatif tidak membahayakan dan aman untuk digunakan., Sappanwood (Caesalpinia sappan L.) is often consumed because it is believed to be able to cure various types of diseases. Acute toxicity testing was carried out to assess the safety level of sappanwood. This study used 20 female mice which were divided into four groups; one control group and three treatment groups. The control group was fed with distilled water and the treatment groups were fed with sappanwood with 5, 10, and 15 g/kg body weight doses. Sappanwood and distilled water was administered using a gastric tube and given in a single dose. The observation started in 14 days after treatment. Based on research results, there is a change in behavior and the obtained LD50 value was 16,6 g/kg body weight. Changes in body weight were significantly different on 10 g/kg body weight doses. However, the absolute and relative organ weight was not significantly different at the 95% confidence level (p>0,05), and there was no abnormality found in macroscopic organs. It was conclude that sappanwood infusion categorized in relatively non dangerous or non toxic substance.
Keyword: body weight, organ weight, sappan wood, LD50
|
Judul: Customer Relationship Management Aplikasi Donasi “Fromyou
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui strategi customer relationship management (CRM) yang sesuai dengan aplikasi donasi “Fromyou”. Metode penelitian ini menggunakan customer validation. Berdasarkan obervasi dan wawancara, aplikasi donasi “Fromyou” belum memiliki strategi CRM. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa terdapat permasalahan pada aplikasi “Fromyou” di dalam bentuk purwarupa untuk melakukan pendekatan kepada para pengguna. Permasalahan tersebut berupa: (1) belum tersedianya laporan keuangan pada setiap donasi; (2) pengguna hanya bisa melakukan donasi melaui aplikasi; (3) informasi bagi pengguna masih terlalu sedikit; (4) kurangnya cara untuk mendapatkan, menjaga dan mengembangkan pengguna; (5) tampilan fitur yang masih sederhana; (6) pengguna belum dapat menyaksikan penyaluran donasi secara langsung. Solusi yang ditawarkan adalah membuat sebuah strategi CRM yang diaplikasikan menjadi fitur yang mampu meningkatkan kepercayaan para pengguna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi CRM ini dapat diterima sebagai solusi baru dari permasalahan yang ada.
Keyword: Customer Relationship Mangement (CRM), customer validation, fromyou
|
Judul: Perancangan Model Bisnis ‘SahabatBuku.com’: Digitalisasi Donasi Buku dalam Bentuk E-charit
Abstrak: Era digital membuat penyaluran donasi buku menjadi lebih mudah. Kemudahan ini berbanding lurus dengan belum meratanya ketersediaan buku di Indonesia. Hal ini dapat diatasi dengan platform donasi khusus kebutuhan buku yang dirancang menggunakan kanvas model bisnis dengan metode customer discovery. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi permasalahan konsumen dalam penyaluran donasi khusus kebutuhan buku, (2) merancang solusi produk yang dapat memecahkan masalah dan kebutuhan konsumen, dan (3) mendapatkan model bisnis yang tepat untuk mencapai product-market-fit. Hasil akhir dari penelitian ini adalah kanvas model bisnis terverifikasi yang didapatkan dari wawancara mendalam calon konsumen. Variabel kualitas informasi dan kualitas interaksi layanan prototype awal website donasi kebutuhan buku perlu ditingkatkan agar menghasilkan prototype yang sesuai dengan pengguna.
Keyword: buku, customer discovery, digital, donasi, kanvas model bisnis
|
Judul: Keanekaragaman bazzania di hutan sibayak sumatra utara
Abstrak: Hutan hujan tropis, termasuk hutan sibayak di sumatra utara, memiliki keanekaragaman lumut (bryophytes) yang tinggi. Bazzania adalah nama marga lumut yang termasuk dalam kelompok lumut hati (marchantiophyta). Laporan keanekaragaman bazzania di indonesia masih sangat jarang, dan sebagian besar laporan didasarkan pada penelitian di jawa. Penelitian ini bertujuan menginventarisasi dan menjelaskan keanekaragaman bazzania di hutan sibayak, sumatra utara. Spesimen lumut dikoleksi dari berbagai substrat (pangkal batang, kayu-kayu yang membusuk) di kanan-kiri jalur pendakian dalam hutan. Inventarisasi menghasilkan 14 jenis bazzania yaitu b. Calcarata, b. Densa, b. Erosa, b. Indica, b. Japonica, b. Loricata, b. Paradoxa, b. Pectinata, b. Praerupta, b. Spiralis, b. Subtilis, b. Tridens, b. Vittata dan bazzania sp. Hasil ini merupakan konfirmasi persebaran jenis-jenis bazzania di sumatra yang dilaporkan lebih dari 30 tahun lalu dan merupakan laporan pertama tentang keanekaragaman bazzania di hutan sibayak, sumatra utara. Habitat bazzania di hutan sibayak termasuk dalam zona vegetasi hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan bawah (600-2000 m dpl). Jenis yang sering dijumpai dan paling melimpah adalah bazzania subtilis, sedangkan jenis yang jarang ditemukan adalah b. Calcarata, b. Loricata, b. Praerupta, dan b. Spiralis.
Keyword: bazzania, hutan sibayak, lepidoziaceae, marchantiophyta, sumatra
|
Judul: Uji Kafetaria Biji-Bijian Lokal sebagai Pakan Merpati
Abstrak: Merpati merupakan salah satu burung pemakan biji yang banyak dipelihara. Pakan utama burung pemakan biji adalah biji-bijian namun pakan yang beredar di pasaran masih impor padahal Indonesia memiliki potensi lokal melimpah. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi biji-bijian lokal sebagai pakan burung, melakukan feeding trial pada merpati dan membuat formulasi ransum. Feeding trial dilakukan 9 hari dengan metode kafetaria menggunakan merpati berumur ±5 bulan. Biji-bijian lokal yang digunakan adalah jagung, beras merah, ketan hitam, gabah lampung, jewawut, kacang tanah, millet putih, sorgum, kacang hijau dan biji sawi. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah purposive sampling dan mengambil lokasi survei di daerah Bogor dan Jakarta. Data yang dihasilkan kemudian dibahas secara deskriptif. Hasil menunjukkan biji yang paling disukai merpati adalah jagung sedangkan biji sawi tidak disukai merpati. Formulasi ransum yang dihasilkan berdasarkan uji kafetaria sebanyak 3 jenis dengan komposisi bahan yang berbeda. Komposisi terbaik terdiri atas jagung 25.52%, beras merah 19,66%, ketan hitam 17.61%, gabah 14.50%, jewawut 7.14%, kacang tanah 6.33%, millet putih 5.13%, sorgum 2,59% kacang hijau 1.29% dan biji sawi 0.24%.
Keyword: Biji-bijian lokal, formulasi ransum, kafetaria, merpati
|
Judul: Uji Kualitas Fisik Pellet Berbasis Jerami Jagung Sebagai Pakan Sumber Serat untuk Ternak Ruminansia
Abstrak: Pemanfaatan produk samping (by product) tanaman jagung seperti jerami jagung yang tersedia secara melimpah dapat menjadi alternatif bahan baku pakan pengganti hijauan yang ketersediaannya saat ini sudah semakin terbatas. Namun, jerami jagung memiliki keterbatasan yaitu, kandungan zat makanan yang rendah, kecernaan yang rendah serta bersifat bulky (voluminous) sehingga tidak efisien jika diangkut ke daerah lain. Untuk meningkatkan nilai zat makanan jerami jagung tersebut dapat dicampur dengan bahan pakan lain sebagai sumber protein dan energi seperti leguminosa dan jagung. Salah satu leguminosa yang memiliki kandungan protein yang tinggi dan memiliki produksi tinggi adalah legum Indigofera sp. selain lebih efisien, pellet lebih mudah dalam penanganan (handling) dan transportasi. Untuk menghasilkan pakan bentuk pellet, maka kajian tentang sifat-sifat fisik bahan sangat diperlukan seperti kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, berat jenis, sudut tumpukan, dan laju alir. Sementara itu, untuk mengevaluasi kualitas fisik pellet dapat diukur dari pellet durability index (PDI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik bahan baku pellet dan mengetahui pengaruh komposisi bahan baku pellet dan ukuran die terhadap kualitas fisik pellet. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan model 4 x 2 dengan 3 ulangan. Faktor A merupakan komposisi bahan pellet dengan perlakuan A1 (100% jerami jagung), A2 ( 75% jerami jagung + 20% Indigofera Sp. + 5 % jagung giling), A3 ( 75% jerami jagung + 15% Indigofera Sp. + 10 % jagung giling), A4 ( 75% jerami jagung + 10% Indigofera Sp. + 15 % jagung giling), dan faktor B adalah ukuran die yaitu 5 dan 8 mm. Peubah yang diamati adalah kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, berat jenis, sudut tumpukan, laju alir, dan pellet durability index (PDI). Data analisa menggunakan ANOVA, apabila terdapat perbedaan yang nyata akan dilanjutkan menggunakan uji Duncan (Steel dan Torrie, 1993).
Keyword: corn plant by product, lignoselulose by product, processing technology, Completely Randomized Design with factorial, bulk density, specific density, specific density, specific density, pellet durability index
|
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit
Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica.
Keyword:
|
Judul: Formulasi Nanopartikel Kitosan-Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma longa) untuk Menghambat Antraknosa pada Buah Pepaya
Abstrak: Kitosan merupakan polimer alam yang dapat digunakan sebagai antifungi. Sifat antifunginya dapat ditingkatkan dengan mengecilkan ukuran menjadi nanopartikel dengan metode gelasi ionik dan menambahkan metabolit sekunder tanaman seperti ekstrak rimpang kunyit. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan formula nanopartikel kitosan-ekstrak rimpang kunyit yang terbaik untuk menghambat penyakit antraknosa yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum gloeosporioides pada buah pepaya. Efektivitas terbaik nanopartikel kitosan-ekstrak rimpang kunyit terhadap jamur tersebut secara in vitro dan in vivo menunjukkan bahwa formula terbaik nanopartikel ialah kitosan:ekstrak (5:5), dengan tingkat hambat relatif 64.71% dan luas koloni jamur 27%. Berdasarkan penciriannya, formula terbaik memiliki rerata ukuran partikel 654.35.6 nm, indeks polidispersitas 0.3270.041, dan zeta potensial 47.21.0 mV.
Keyword: antifungal, chitosan, nanoparticles, turmeric rhizome
|
Judul: Potensi Nanopartikel Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrihza Roxb) sebagai Imunomodulator pada Burung Puyuh (Coturnix coturnix Japonica).
Abstrak: Pelarangan Antibiotic Growth Promotor (AGP) pada peternakan unggas menyebabkan permasalahan bagi peternak karena dapat menimbulkan dampak negatif pada produksi hewan dan kesehatan unggas. Tanaman herbal dapat meningkatkan imun burung puyuh, salah satunya adalah temulawak. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui potensi nanopartikel kitosan ekstrak temulawak sebagai imunorestorasi pada burung puyuh yang mengalami imunosupresi akibat pemberian deksametason secara intramuscular. Penelitian ini menggunakan teknologi nanopartikel kitosan dengan metode gelasi ionik sehingga ukuran partikel kitosan dari ekstrak temulawak ini bernilai 474.09 nm. Penelitian ini menggunakan 20 ekor burung puyuh jantan dan dibagi dalam 5 kelompok perlakuan yang terdiri dari kelompok negatif, kelompok positif (imunostimulan 0.75 mg/KgBB), kelompok nanopartikel ekstrak temulawak dosis 1 (0.15 mg/KgBB) dan dosis 2 (0.075 mg/KgBB), serta kelompok ekstrak temulawak (0.75 mg/KgBB). Pemberian perlakuan melalui rute per oral. Peubah yang diamati yakni jumlah dan diferensiasi leukosit, indeks stres, dan titer antibodi. Data yang diperoleh diolah dengan uji one way ANOVA yang kemudian dilanjutkan dengan uji post hoc menggunakan uji duncan. Pemberian ekstrak temulawak dan nanopartikel kitosan ekstrak temulawak dosis 1 dan dosis 2 memberikan perbaikan sistem imun yang signifikan. Dibuktikan dengan peningkatan secara signifikan jumlah leukosit, limfosit, dan monosit yang berbeda secara nyata terhadap kelompok kontrol negatif. Persentase heterofil dan rasio indeks stres mengalami penurunan yang signifikan dan berbeda nyata (P<0.05) terhadap kelompok kontrol negatif. Titer antibodi yang teramati menunjukan kelompok perlakuan nanopartikel ekstrak temulawak dosis 1 dan 2 mengalami peningkatan yang signifikan dan berbeda nyata (P<0.05) terhadap kelompok kontrol negatif.
Keyword: immunomodulators, immunorestoration, ionic gelation nanoparticles, temulawak
|
Judul: Pembandingan Metode Huffman dan Lempel-Zivwelch Untuk Pemampatann Berkas Teks
Abstrak: Pemampatan teks bertujuan untuk mengurangi pengulangan penggunaan simbol atau karakter yang menyusun teks dengan eara mengkodekan simbal-simbal atau karakter tersebut sehingga kebutuhan ruang penyimpanan dapat dikurangi dan waktu transfer data dapat lebih cepat. Proses pemampatan teks dapat dilakukan dengan eara mengkodekan segmen-segmen dari teks asli yang kemudian diletakkan dalam kamus. Cara kompresi ini dikenal dengan model kamus yang rnerupakan karakteristik dari metode Lempel-Ziv-Welch. Selain itu ada model lain yaitu model statistik yang merupskan karakteristik dari metode Huffman. Metode ini mengkodekan simbal-simbal atau karakter dengan bantuan binary tree dengan cara menggabungkan dua buah frekuensi kemunculan karakter paling keci! hingga terbentuk pohan kade. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari metode Huffman dan Lempel-Ziv-Welch (LZW) untuk pemampatan teks dan membandingkan hasil pemampatannya. Dalam penelitian ini digunakan program pemampatan teks yang merupakan impiemetasi dari meta de Huffman dan LZW. Berkas yang digunakan adalah : 1) berkas berbahasa Indonesia dan Inggris yang berisi kata ulang dan kata acak dengan diberikan perJakuan perbandingan huruf, angka, dan tanda baca; 2) berkas teks biasa dengan ukuran yang semakin meningkat; dan 3) berkas teks yang berisi kata ulang dengan perbandingan tertentu yang semakin meningkat di dalam berkas acak. Kinerja pemampatan dinilai berdasarkan kebutuhan ruang penyimpanan, rasia pemampatan, waktu proses dan anal isis running time program.
Keyword:
|
Judul: Komposisi Potongan Komersial Karkas Domba Garut Umur Sebelas Bulan dengan Ransum Penggemukan Mengandung Limbah Tauge dan Indigofera sp.
Abstrak: Lamb is a small ruminant which produces meat for human consumption. The purpose of this study was to examine the influence of ration on carcass characteristics and composition. Eleven male Garut lambs of eight month old were used in the study. They were divided into two groups and given ration containing mung bean waste and Indigofera sp. respectively and fattened for three months. Parameter observed include carcass characteristics, carcass tissue component and distribution within commercial cuts. The result showed the Garut lamb that was given difference ration containing was significantly higher (P<0,05) to slaughter weight, empty body weight, carcass weight, percentage of carcass compared to that fed on ration containing Indigofera sp. Carcass tissue composition include meat and bone weight of Garut lamb fed on mung bean waste ration containing significantly (P<0,05) hevier compared to that fed on Indigofera sp. Meat and bone in carcass tissue distribution within commercial cuts was significantly different, it can be seen from rack, leg, breast, and shank cut
Keyword:
|
Judul: Nutrition, Fatty Acid Composition, and Cholesterol Content of Different Ages GarutLamb Fed Diet Containing Mungbeans Waste
Abstrak: Terdapat jenisdomba garut yang cocok digunakan sebagai ternak pedaging karena memiliki berbagai kelebihan, seperti performa yang baik dan pertambahan bobot badan harian yang tinggi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menghasilkan daging domba yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi. Salah satu cara yang ditempuh adalah melakukan pemotongan ternak pada umur tertentu. Umur pemotongan berperan dalam menentukan kandungan nutrisi, komposisi asam lemak, dan kadar kolesterol daging domba. Selain itu dilakukan pengaturan pakan yang diberikan pada ternak. Limbah tauge merupakan salah satu jenis pakan yang ketersediaannya melimpah namun belum banyak dimanfaatkan. Limbah tauge ini diharapkan dapat mempengaruhi kandungan nutrisi, kadar kolesterol, dan asam lemak yang terkandung pada daging domba. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan mempelajari kandungan nutrisi, komposisi asam lemak, dan kadar kolesterol daging domba garut yang diberi ransum mengandung limbah tauge pada umur yang berbeda. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-November 2011 yang berlokasi di Laboratorium Lapang Ilmu Produksi Ternak Ruminansia Kecil Blok B Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, sedangkan pengujian pascapemotongan dilakukan di Laboratorium Instrumen, Balai Besar Industri Agro.Domba garut yang digunakan terdiri atas 3 ekor domba garut jantan umur 5 bulan dan 3 ekor domba garut jantan umur 11 bulan. Faktor perlakuannya adalah pemotongan pada umur yang berbeda. Peubah yang diteliti adalah kandungan nutrisi, komponen asam lemak, dan kadar kolesterolnya. Rancangan acak lengkap (RAL) adalah rancangan yang digunakan dalam penelitian ini. Data dianalisis menggunakananalysis of variance(ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan umur tidak berpengaruh terhadap kandungan nutrisi daging domba garut muda yang diberi ransum mengandung limbah tauge (P > 0,05). Rataan kadar air daging domba 5 dan 11 bulan berturut-turut 69,17%± 3,17% dan 71,33% ± 4,09%. Protein daging domba 5 bulan sebesar 20,19% ± 2,07% dan 11 bulan 21,99% ± 0,68%. Kadar lemak daging domba 5 bulan 5,74% ± 1,12%, sedangkan pada domba 11 bulan 5,50% ± 3,60%. Kadar abu daging domba 5 bulan sebesar 1,88% ± 1,63%, pada daging domba 11 bulan 1,13% ± 0,19%. Karbohidrat sebesar 0,05% ± 0,01% pada daging domba 5 bulan dan 0,05% ± 0,01%pada daging domba 11 bulan.
Keyword:
|
Judul: Pengembangan Prototype Platform Rekrutmen Tenaga Pendidik: Teachy Path
Abstrak: Proses perekrutan calon tenaga pendidik menjadi faktor utama penentu penyerapan tenaga pendidik yang berkualitas dan berkompetensi sesuai standar kelayakan. Namun dalam pelaksanaannya masih ditemukan penghambat terwujudnya proses perekrutan seperti yang diharapkan dari pihak rekruter maupun pihak tenaga pendidik. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi pihak rekruter dan pihak tenaga pendidik dalam proses rekrutmen, merumuskan model bisnis yang tepat, serta merancang platform sebagai solusi permasalahan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah design thinking dan lean startup dengan alat analisis berupa empathy map, lean canvas, dan USE Questionnaire. Hasil penelitian menunjukkan baik rekruter maupun tenaga pendidik masih mengalami permasalahan dalam proses rekrutmen. Setelah dilakukan dua kali iterasi, model bisnis Teachy Path yang merupakan platform rekrutmen tenaga pendidik berupa multi-sided platform sangat layak dikembangkan menjadi solusi permasalahan.
Keyword: design thinking, lean startup, multi-sided platform, rekrutmen, tenaga pendidik
|
Judul: Hubungan Konsumsi Produk Pangan Olahan yang Mengandung BTP dengan Tingkat Kecukupan Zat Gizi pada Mahasiswa Gizi dan Mahasiswa Non Gizi.
Abstrak: Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis pengetahuan, persepsi, dan sikap mahasiswa terkait BTP serta perilaku membaca informasi BTP pada label dan hubungannya dengan tingkat kecukupan zat gizi pada mahasiswa gizi dan mahasiswa non gizi. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional study yang dilakukan di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB). Penelitian ini melibatkan 79 contoh yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik contoh, karakteristik keluarga contoh, sumber informasi terkait BTP, pengetahuan mengenai BTP, persepsi terhadap BTP, sikap terhadap BTP, perilaku membaca informasi mengenai BTP pada label pangan, persepsi terhadap keamanan pangan, data survei konsumsi pangan, data antropometri, serta tingkat aktivitas fisik contoh yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa gizi memiliki pengetahuan yang lebih baik mengenai BTP tetapi memiliki persepsi dan sikap terhadap BTP yang lebih rendah dibandingkan dengan mahasiswa non gizi. Berdasarkan data mahasiswa gizi terdapat hubungan antara pengetahuan dan perilaku membaca informasi BTP pada label (p=0.007) dan persepsi keamanan pangan dengan sikap terhadap BTP (p=0.048). Berdasarkan data mahasiswa non gizi terdapat hubungan antara sikap terhadap BTP dengan perilaku membaca informasi BTP pada label (p=0.046). Terdapat hubungan antara asupan zat gizi makro dari konsumsi produk pangan olahan dengan tingkat kecukupan energi dan karbohidrat contoh (p<0.05). Asupan energi, protein, dan karbohidrat dari konsumsi produk pangan olahan juga berhubungan dengan tingkat kecukupan protein contoh (p<0.05). Selain itu asupan lemak dari konsumsi produk pangan olahan berhubungan dengan tingkat kecukupan lemak contoh (p<0.05).
Keyword: BTP, kecukupan zat gizi, pengetahuan, perilaku, persepsi, sikap
|
Judul: Analisis pengetahuan gizi dan produk minuman sari buah kemasan dihubungkan dengan merek yang dikonsumsi pada mahasiswa IPB
Abstrak: Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis pengetahuan gizi dan produk minuman sari buah kemasan dihubungkan dengan merek yang dikonsumsi. Tujuan khususnya adalah (1) mengetahui karakteristik responden program studi pangan dan bukan pangan, (2) mengetahui pengetahuan gizi responden program studi pangan dan bukan pangan, (3) mengetahui pengetahuan produk minuman sari buah kemasan responden program studi pangan dan bukan pangan, (4) mengetahui kebiasaan konsumsi minuman sari buah kemasan responden program studi pangan dan bukan pangan, (5) mengetahui pemilihan merek minuman sari buah kemasan, dan (6) mengetahui hubungan pengetahuan gizi dan produk dengan merek minuman sari buah kemasan. Penelitian ini dilaksanakan di Kampus IPB Dramaga. Penelitian tepatnya dilakukan bulan April 2005. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa IPB yang memiliki latar belakang program studi pangan dan tidak memiliki latar belakang program studi pangan. Data yang dikumpulkan berupa data primer. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis deskriptif, uji beda Mann-Whitney, uji korelasi Spearman dan regresi. Berdasarkan hasil penelitian usia responden sebagian besar pada usia 20- 22 tahun (83,5%). Responden terdiri dari 67,0% laki-laki dan 33,0% perempuan. Sebagian besar responden jumlah uang saku per bulannya adalah pada selang Rp 300.000-700.000 dengan jumlah pengeluaran per bulan sebagian besar 200.000-600.000. Rp Pendidikan orang tua responden menyebar dari SD sampai perguruan tinggi dengan proporsi terbesar di perguruan tinggi, 49,5% untuk Ayah dan 37,0% untuk Ibu. Pendapatan responden program studi pangan dan bukan pangan sebagian besar (82,5%) pada selang Rp 1.000.000-3.000.000. Persentase terbesar pekerjaan ayah pada responden program studi pangan dan program studi bukan pangan adalah PNS yaitu 40,0% dan 50,0% dan hampir sebagian besar ibu dari responden adalah IRT yaitu masing-masing 45,0% untuk responden program studi pangan dan 53,0% untuk responden program studi bukan pangan. Responden pada umumnya (81,0%) mempunyai pengetahuan gizi baik. Sedangkan pada pengetahuan produk, sebagian besar (81,0%) berpengetahuan produk sedang. Persentase terbesar frekuensi membeli buah adalah 3 hari sekali yaitu sebesar 36,5%. Sedangkan untuk frekuensi membeli minuman sari buah kemasan adalah 1 kali sebulan yaitu 37,5%. Lainnya tersebar dalam setiap hari (1,0%), 3 hari sekali (4,5%), seminggu sekali (26,5%), 3 kali sebulan (15,0%) dan 2 kali sebulan (15,5%). ...
Keyword:
|
Judul: Klasifikasi genre musik menggunakan Learning Vector Quantization (LVQ)
Abstrak: Radio stations and music television have a milion of music tapes. A lot of musical genres create a problem when people wants to determine the right genre of a new kind of music. To classify the musical genre is not an easy task, because the musical genre is really difficult to standardization. Automatic musical genre classification can assist the human role in that process and help people to searching for the song acording to the genre that people want. This research using Mel Frequency Coefficient Cepstrum (MFCC) to obtain feature extraction. Learning Vector Quantization (LVQ), one kind of artificial neural network used for classification method. The number of genres that are used were four kind of musical genre, that is rock, classic, keroncong, and jazz with four different duration that is 5 second, 10 second, 20 second and 25 second. This research using k- fold cross validation to distribute dataset for training and testing set with the number of folds as much as 2 until 10 fold. This research succesfully implemented MFCC feature exraction and classification using LVQ. Based on this research, the accuracy of the classification using Learning Vector Quantization reaches 93,75% for the four type musical genre. The highest accuracy value was obtain from the experiments with a duration of 10 second and the number of fold 4. Training time for each duration is 30 minute for 5 second music duration, 45 minute for 10 second music duration 120 minute for 20 second music duration and 150 minute for 25 second music duration.
Keyword:
|
Judul: Etnobhotany of Kerinci Ethinic Around Bukit Tinggai Indigenous Forest Sungai Deras Village, Kerinci Regency of Jambi Province).
Abstrak: Hutan adat dengan masyarakatnya merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Masyarakat ini biasanya memiliki pengetahuan mengenai peranan kearifan lokal. Peranan kearifan lokal tersebut antara lain dalam penggunaan bahan-bahan alam terutama tumbuhan maupun kearifan pengelolaan hutan. Melihat hal tersebut serta proses pendokumentasian yang masih sangat kurang dan adanya perubahan tentang pengelolaan kawasan hutan di beberapa daerah seperti di Hutan Adat Bukit Tinggai, maka perlu dilakukan penelitian untuk menindaklanjuti hal tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) mengetahui pemanfaatan jenis tumbuhan oleh masyarakat Suku Kerinci di Desa Sungai Deras Kecamatan Air Hangat Timur Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi; (2) inventarisasi jenis tumbuhan di Hutan Adat Bukit Tinggai Desa Sungai Deras, Kecamatan Air Hangat Timur, Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Penelitian dilakukan dengan tiga tahap yaitu (1) studi pustaka berupa pencarian dokumen untuk data sekunder; (2) kajian lapang etnobotani berupa wawancara, survei lapang dan inventarisasi lapang, analisis vegetasi dan pembuatan herbarium; (3) pengolahan dan analisis data yeng meliputi klasifikasi kelompok kegunaan, persentase habitus dan bagian yang digunakan, indeks nilai penting (INP), keanekaragaman spesies Shannon–Wienner, dan persentase potensi tumbuhan berguna. Jumlah jenis tumbuhan yang ditemukan berdasarkan wawancara dan analisis vegetasi adalah 194 jenis. Hasil wawancara etnobotani ditemukan sebanyak 132 jenis dari 55 famili yang juga telah diketahui manfaatnya dan dikelompokkan kedalam 13 kelompok kegunaan. Jumlah jenis hasil analisis vegetasi sebanyak 107 jenis dari 52 famili. Jumlah jenis tumbuhan berguna berdasarkan habitusnya paling banyak adalah tingkat pohon dengan jumlah 55 jenis. Pada tingkat semai satepau memiliki dominansi terbesar yaitu 20,45 %, pada tingkat pancang adalah jenis kayu pecah pinggang (Castanopsis malaccensis Gamble.) dengan nilai 16,70 %, pada tingkat pertumbuhan tiang yaitu semantao (Ficus padana) sebesar 33,61 %, dan kayu pecah pinggang (Castanopsis malaccensis Gamble.) pada habitus pohon yaitu 23,27 %. Kegunaan tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan adalah untuk pengobatan sebanyak 54 spesies dari 39 famili. Spesies-spesies tumbuhan berguna potensial yang ada di Hutan Adat Bukit Tinggai antara lain kopi (Coffea sp.), kayu manis (Cinnamomum subavenium Miq.) dan cengkeh (Eugenia aromatica)
Keyword:
|
Judul: Etnobotani Masyarakat Sekitar Kawasan Cagar Alam Gunung Simpang (Studi Kasus di Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat).
Abstrak: The relationship between human and their environment, especially related to the use of plants known as ethnobotany. Plants utilization by local communities that based on local culture produced typical knowledge known as traditional knowledge. A change in lifestyle of a society can threaten the existence of traditional knowledge held by the community. This study aimed to determine the type of plants utilization and traditional knowledge in the form of plants used by communities in the surrounding area of Gunung Simpang Nature Reserve. This research was conducted at Miduana Hamlet, Balegede Village, Naringgul Subdistrict, Cianjur Regency, West Java in January, February, and May 2010. Tools and materials used in this study include questionnaires, digital camera, transparent plastic size 40x60 cm, newspapers, hanging labels, plant identification books, alcohol 70%, the data area of Gunung Simpang Nature Reserve, and demography of Balegede Village, while the object was Miduana Hamlet’s community and surrounding vegetation. Data collected include primary and secondary data. Primary data included the data of plants used by the respondents. This data was collected through semi-structured interviews on 30 respondents, direct observation, and making herbarium. Respondents selected using snowball sampling technique. The secondary data included the condition of Gunung Simpang Nature Reserve and demography of Balegede Village. Data analysis was performed by classifying the use of plants to 13 groups of usage, calculating the percentage of habitus and the percentage of parts used, and analyzes preference ranking and use value. The communities of Miduana Hamlet used 191 plant species from 69 families that classified into 13 group of usage. They used 62 species for food, 74 species for medicinal purpose, 43 species for ornament purpose, 19 species for indigenous utility, 14 species for building materials, 12 species for cattle feeding, 12 species for aromatic purpose, 9 species for firewood, 14 species for ropes, wickerwork, and crafts, 4 species for dyes, 4 species to exceed pest, 4 species for beverage, and other uses as many as 7 species. Although traditional knowledge of plants used in Miduana Hamlet already decrease, there were some people who still keep the values of traditional knowledge that was visible from the activities of plants used, conservation efforts to utilized plant, and still doing some traditions related to respect for the rice (Oryza sativa).
Keyword:
|
Judul: Leukemia pada kucing
Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst
Keyword:
|
Judul: Aktivitas ekstrak metanol buah adas (Foeniculum vulgare Mill) terhadap lama siklus estrus serta bobot uterus dan ovarium tikus putih
Abstrak: Penelitan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran aktivitas ekstrak metanol buah adas (Foeniculum vulgare Mill) terhadap lama siklus estrus dan bobot ovarium dan uterus tikus putih (Rattus sp.). Sebanyak 30 ekor tikus putih betina umur 5-6 bulan dibagi menjadi lima kelompok perlakuan (6 ekor per kelompok), yaitu: (1) kelompok kontrol positif (KP) yang dicekok (per oral) etinil estradiol dengan dosis 45 x 10-3 g / kg bobot badan (BB); (2) kelompok kontrol negatif (KN) yang dicekok akuades sebanyak 1 ml; (3) kelompok dosis 1 (D1) yang dicekok ekstrak metanol buah adas dengan dosis 4.85 g / kg BB; (4) kelompok dosis 2 (D2) yang dicekok ekstrak metanol buah adas dengan dosis 9.7 g / kg BB; (5) kelompok dosis 3 (D3) yang dicekok ekstrak metanol buah adas dengan dosis 19.4 g / kg BB. Perlakuan dilaksanakan selama delapan hari. Pengamatan dilakukan diawal (hari ke-0) dan selama masa perlakuan (8 hari) dengan pengambilan ulas vagina menggunakan cotton bud. Preparat ulas vagina diwarnai dengan pewarnaan Giemsa dan diamati untuk menentukan fase estrus menggunakan mikroskop. Pada hari ke-8 tikus dinekropsi untuk memanen ovarium dan uterus, kemudian uterus dan ovarium ditimbang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak metanol buah adas (D1, D2, D3) dan KP selama delapan hari cenderung memperlama fase proestrus dan estrus dan cenderung memperpendek waktu fase metestrus dan diestrus dibandingkan dengan KN (p>0.05). Bobot rata-rata uterus dan ovarium cenderung lebih tinggi pada kelompok D2 dibandingkan dengan KP (p>0.05). Vaskularisasi maksimum di uterus terjadi pada kelompok D2. Kata kunci: buah adas (Foeniculum vulgare Mill), siklus estrus, bobot uterus dan ovarium, tikus putih.
Keyword:
|
Judul: Peran Infusa Buah Adas (Foeniculum vulgare Mill.) terhadap Kinerja Reproduksi Tikus Betina Umur 1 Tahun
Abstrak: Fennels are plant that contains phytoestrogen with effect like estrogen endogenous. This study aimed to know about administration of sweet fennels to observe reproductive performance such as an estrous cycle, weight of ovaries and uterine, and uterine vascularitation from 1 year old white female rats. This research used 25 female rats that were divided in 5 groups. KN is negative control given 1 ml/100 gBW destilated water. KP is positive control given etinil estradiol 0.045 mg/200 gBW. Treatment doses D1, D2, and D3 given infusion of 36.5 mg, 73 mg and 146 mg every 100 gBW fennel respectively. Treatment of destilated water, etinil estradiol and fennels infusion were done for 17 days with the oral route, at the same time with vaginal swab. Vaginal swab were taken 2 times a day with a period of 12 hours, to study the length of estroes cycle and its phase. After given treatment, the rats were necropsied to observe uterine vascularitation and weight of the ovaries and uterine. The changes of vaginal epithelium were examined to determine estrous cycle phase using a microscope. It was concluded that fennel fruit infussion at dose D1 can increased length of proestrus (P<0.05) and it can increased length of estrous phase (P>0.05). There were increasement of the ovaries and uterine weight from rats group KP, D1, and D2 (P>0.05), and D3 (P<0.05), however all groups did not show increasement of uterine vascularitation.
Keyword: cycle, phytoestrogens, estrous, fennels
|
Judul: Bisnis Fotografi Snapcash : Platform Digital.
Abstrak: Fotografi merupakan bagian gaya hidup masyarakat saat ini. Namun hingga saat ini belum ada platform digital yang menawarkan jasa fotografi. Ide bisnis Snapcash diciptakan sebagai solusi berupa platform digital yang dapat digunakan oleh fotografer untuk mencari pekerjaan dan konsumen untuk mencari jasa fotografi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui permasalahan konsumen, menciptakan solusi yang tepat, dan merumuskan model bisnis yang sesuai untuk Snapcash. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan customer discovery. Pengumpulan data dilakukan secara non probability purposive sampling. Hasil pengujian masalah menunjukkan kesulitan fotografer dalam mendapatkan pelanggan dan kesulitan konsumen dalam menemukan fotografer yang sesuai kriteria. Solusi yang ditawarkan adalah aplikasi dan fitur yang ada didalamnya. Berdasarkan uji solusi yang dilakukan, solusi yang ditawarkan diterima oleh responden sehingga menjadi solusi bagi responden penelitian. Model bisnis Snapcash terverifikasi berdasarkan tiga aspek yaitu kesesuaian produk dengan pasar, segmen pelanggan dan cara mencapainya, serta cara perusahaan menghasilkan uang.
Keyword: customer discovery, fotografi, model bisnis, platform digital
|
Judul: Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Baduta di Enam Provinsi di Jawa
Abstrak: Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi baduta di enam Provinsi di Jawa. Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil Riskesdas 2013. Desain penelitian cross sectional study dengan contoh 1535 anak usia 12-23 bulan yang terdiri dari 369 anak berukuran lahir rendah dan 1166 anak berukuran lahir normal. Indikator status gizi yang digunakan adalah Berat badan menurut umur (BB/U), Tinggi badan menurut umur (TB/U) dan Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang positif signifikan antara pendidikan ayah, pendidikan ibu, pekerjaan ayah dan berat lahir dengan semua indikator status gizi; besar kuluarga dengan indikator BB/TB; panjang lahir dengan indikator BB/U dan TB/U; kejadian ISPA dengan indikator TB/U dan TB Paru berhubungan negatif signifikan dengan indikator BB/U (p<0.05). BBLR, panjang lahir pendek dan rendahnya pendidikan ayah akan meningkatkan risiko underweight 1.5 sampai 2.32 kali lebih tinggi dibandingkan anak yang memiliki berat dan panjang lahir normal serta pendidikan ayah yang tinggi. Faktor risiko stunting adalah panjang lahir pendek, rendahnya pendidikan ibu dan pekerjaan ayah dengan faktor risiko berturut-turut 1.43, 1.42 dan 1.29, sedangkan faktor risiko wasting adalah BBLR (OR=2.18).
Keyword: berat lahir, panjang lahir, pendidikan orang tua, status gizi baduta
|
Judul: Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Anak Baduta (0-23 Bulan) di Propinsi Kalimantan Barat
Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pengaruh faktor-faktor yang berhubungan dengan pola pemberian makanan terhadap status gizi anak baduta. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil SUSENAS 1986 yang meliputi keterangan rumahtangga, keterangan anak baduta, keadaan kesehatan anak baduta dan pola pemberian malcanan anak baduta. Jumlah contoh penelitian ini sebanyak 213 rumahtangga dengan 217 anak baduta di desa dan 58 rumahtangga dengan 58 anak baduta d i kota.
Keyword:
|
Judul: Penyelesaian Masalah Rotasi Aliran Fluida Kental Von Karman Menggunakan Metode Homotopi
Abstrak: Von Karman equation is an equation that describes fluid viscous flow induced by infinite disk rotation. By assuming steady flow and laminar, viscous incompressible fluid flow is represented in Von Karman equation by an angular velocity and the vertical direction velocity as the independent variables. Von Karman equation is a nonlinear problem that is solved using the homotopy method. The use of homotopy method is done by defining an homotopy function that requires auxiliary parameters to control the convergent region of the solution. The solution is a recursive formula with given initial conditions. Using software based-functional shows that velocity components converge to a value.
Keyword:
|
Judul: Analisis kesesuaian lahan budidaya rumput laut menggunakan penginderaan jauh dan SIG di Taman Nasional Karimunjawa
Abstrak: Taman Nasional Karimunjawa memiliki fungsi utama sebagai kawasan konservasi yang memberlakukan tujuh sistem zonasi, salah satu diantaranya yaitu zona budidaya. Zona budidaya ini yang akan dikaji untuk menganalisis tingkat kesesuaian budidaya rumput laut di daerah tersebut. Tahapan untuk mengetahui kesesuaian lahan budidaya rumput laut dilakukan dalam empat tahapan yaitu : pengumpulan basis data, pengolahan citra, survey lapang, dan analisis tingkat kesesuaian budidaya rumput laut. Penentuan kesesuaian lahan budidaya rumput laut dilakukan dengan menganalisis kesesuaian pada masing-masing bulan (April dan Mei) dianalisis dengan Sistem Informasi Geografi menggunakan metode scoring dan untuk mendapatkan daerah kesesuaian pada satu musim tanam rumput laut yaitu 1,5 bulan (45 hari) dalam penelitian ini bulan April dan Mei maka digunakan metode matching sehingga menghindari kemungkinan terburuk pada saat satu musim tanam. Setelah didapat hasil kesesuaian lahan budidaya rumput laut, maka dilihat dari aspek keamanan dalam hal ini dari data angin. Hasil pengolahan data angin (windrose) menunjukan kecepatan angin pada bulan April – Mei 2009 dominan berkisar antara 3,6 – 5,7 m/s. Berdasarkan skala angin Beaufort (Met Office, 2010) kecepatan angin seperti ini disebut angin sepoi-sepoi lembut dan dampak yang akan timbul di laut yaitu gelombang laut kecil. Kondisi ini menunjukan pada bulan April – Mei aman untuk dilakukan kegiatan budidaya. Kesesuaian budidaya rumput laut pada penelitian ini masuk dalam kategori sesuai dan sangat sesuai. Daerah dengan kategori sangat sesuai (S1) untuk dijadikan lokasi budidaya rumput laut memiliki luas 815,49 ha (88,69 % dari luas lokasi budidaya) dan daerah dengan kategori sesuai (S2) untuk dijadikan lokasi budidaya rumput laut memiliki luas 104,01 ha (11,31 % dari luas lokasi budidaya).
Keyword:
|
Judul: Aplikasi Penginderaan Jauh dengan Citra Satelit Quickbird untuk Pemetaan Mangrove di Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi mangrove dengan satelit QuickBird di Taman Nasional Karimunjawa. Selain itu juga dilakukan pemetaan ekosistem mangrove dan kajian Indeks Nilai Penting (INP) dari ekosistem mangrove tersebut. Survei lapang dilaksanakan pada 3-12 Juli 2004 di Taman Nasional Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah. Parametar yang diukur meliputi nama spesies dan diameter batang. Pengolahan citra dilakukan di Laboratorium Geomatic and Natural Recources, SEAMEO-BIOTROP, Bogor. Citra Satelit QuickBird yang akan digunakan telah mengalami berbagai tahap pengolahan awal, yaitu : koreksi geometrik, koreksi radiometrik dan penajaman citra menggunakan komposit 423. Setelah itu dilakukan pembuatan training area dan supervised classification dengan metode maximum likelihood. Ketelitian klasifikasi dapat diketahui dengan confusion matrix. Satelit ini mampu membedakan dua genus mangrove yaitu Avicennia dan Rhizophora. Genus lain yang terdapat di Karimunjawa tidak dapat dipisahkan karena luasannya kecil sehingga tidak dapat dibuat daerah latihnya. Untuk kerapatan mangrove ditentukan dengan indeks vegetasi. Citra hasil klasifikasi dari komposit 423 tersebut memiliki overall accuracy sebesar 84,33% dengan koefisien kappa 0,812. Hal ini berarti jumlah total piksel yang terkelaskan dengan benar adalah 84,33% dan proses klasifikasi yang dilakukan memiliki ketepatan 81,20% yang dihasilkan dari klasifikasi acak. Indeks vegetasi yang digunakan adalah yang memiliki koefisien determinasi dan koefisien korelasi tertinggi. Dari indeks vegetasi yang dicobakan, koefisien determinasi terbesar untuk Rhizophora adalah RVI dengan (R2) = 54,02% dan korelasi (r) = 0,73. Untuk Avicennia koefisien determinasi terbesar (R2) = 54,02% dan korelasi (r) = 0,73 dengan TNDVI. Setelah itu dilakukan proses overlay antara citra penutupan lahan dengan citra kerapatan dari indeks vegetasi. Hasil ini memberikan informasi mengenai genus mangrove dan tingkat kerapatannya. Pada hasil overlay kelas Rhizophora dengan kerapatan sedang memiliki luasan terbesar, dan kelas Avicennia dengan kerapatan sangat rapat memiliki luasan terkecil. Kecilnya koefisien determinasi dan koefisien korelasi antara Indeks Nilai Penting (INP) dan nilai spektral satelit menandakan satelit belum mampu mendeteksi hubungan antara nilai spektral dengan INP mangrove. Kesulitan ini disebabkan INP merupakan indeks ekologi, yang menyatakan peranan jenis mangrove dalam komunitasnya. Dari survei lapang hutan mangrove di P. Karimunjawa ditemukan delapan spesies mangrove, yaitu : Acanthus ilicifolius, Aegiceras corniculatum, Avicennia alba, Excoecaria agallocha, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, dan Sonneratia alba.
Keyword:
|
Judul: Study of Amyloidopathy on Mice Liver after Immunization of Amyloid Beta 42 (Aβ42) as a Marker of Alzheimer's Disease
Abstrak: Peptida amiloid beta 42 (Aβ42) dikenal sebagai biomarker dini penyakit Alzheimer. Antibodi Aβ42 menjadi bahan antibodi spesifik atau antibodi monoklonal yang dapat dijadikan kit diagnostik penyakit Alzheimer berbasis ELISA. Antibodi diproduksi di hewan mencit melalui teknik imunisasi amiloid sehingga didapatkan antibodi monoklonal dari organ limpa pada mencit. Studi ini dilakukan untuk mempelajari amyloidopathy pada organ hati mencit pascaimunisasi antibodi amiloid beta 42 (Aβ42) sebagai marka penyakit Alzheimer. Studi ini menggunakan 20 ekor mencit lalu dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok yang diimunisasi dengan Aβ42 dan kelompok kontrol. Mencit perlakuan diberikan vaksin dengan titer 15.000pg/mL dan diinjeksikan 100l/ekor melalui rute subkutan. Pengamatan histopatologi organ hati menggunakan pewarnaan Hematoksilin Eosin. Temuan lesio dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan semikuantitatif tipe ordinal. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat lesio infiltrasi sel radang dan nekrosis pada mencit perlakuan. Hasil pengamatan studi ini diharapkan dapat melengkapi informasi terkait efek dari imunisasi Aβ42 terhadap organ hati mencit sebagai hewan model., Amyloid peptide beta 42 (Aβ42) is known as an early biomarker of Alzheimer's disease. Antibody Aβ42 is a specific antibody or a monoclonal antibody that can be used as an ELISA-based Alzheimer's disease diagnostic kit. Antibodies are produced in mice through the amyloid immunization technique; monoclonal antibodies will be obtained from the spleen organ in mice. This study was conducted to study amyloidopathy in the liver of mice after immunization with amyloid beta 42 (Aβ42) antibody as a marker of Alzheimer's disease. This study used 20 mice and divided them into two groups. The group immunized with Aβ42 and the control group. This study uses 15.000pg/ml vaccine titter and injected to 10 mice via the subcutaneous route with 100l/mice dose. Histopathological observations of liver organs using Haematoxylin Eosin staining and the lesion was then analysed using ordinal type descriptive and semi-quantitative analysis. The results showed that there were inflammatory cell infiltration lesions and necrosis in immunized mice. The results of this study are expected to provide information regarding the effects of Aβ42 immunization on the liver of mice as animal models.
Keyword: Alzherimer's disease, amyloidosis, hystopathology, liver, mice
|
Judul: Analisis ukuran hasil tangkapan ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta, Cuvier 1817) yang ditangkap dengan Purse Seine di Perairan Tuban, Jawa Timur
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari komposisi dan sebaran ukuran (panjang, lebar dan berat) ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanaguria) yang tertangkap dengan purse seine di perairan Tuban berdasarkan periode waktu penangkapan dan kaitannya dengan unit penangkapan (alat tangkap) dan (2) mengetahui desain, konstruksi dan pengoperasian alat tangkap purse seine di daerah penelitian. Penelitian dilakukan dengan melaksanakan pengukuran panjang cagak, diame- ter dan berat ikan berdasarkan periode waktu penangkapan. Jumlah sampel tiap periode adalah 125 ekor. Data dianalisis untuk mengetahui pola sebaran ukuran dan hubungannya dengan ukuran mata jaring, dimensi jaring dan pertumbuhan ikan. Kapal yang digunakan pada unit purse seine di Kabupaten Tuban pada umumnya terbuat dari kayu jati (Tectona grandis) dengan ukuran L X BXD = 10 X 4 X 1,5 meter. Alat penggerak berupa 2 buah mesin outboard yang berkekuatan 22-27 PK. Alat tangkap (jaring) pada umumnya berukuran panjang 250-350 meter dengan kedalaman 60 meter. Bagian sayap terbuat dari PA 210 D/6 (2,54 cm). Tubuh terbuat dari PA 210 D/9 (2,54 cm) sedangkan kantong terdiri dari tiga bagian, yaitu waring (0,3 cm), PA 210 D/12 (1,97 cm) dan PA 210 D/9 (2,54 cm). Selvedge terbuat dari PE 380 D/12 (3,183,81 cm). Keseluruhan tali terbuat dari PE. Pelampung terbuat dari Syntetic Rubber yang berjumlah 500-700 buah dan sebuah jerigen yang berfungsi sebagai pelampung tanda. Pemberat timah berjumlah 600-800 buah. Cincin terbuat dari kuningan dengan jumlah 35 - 45 buah…dst
Keyword:
|
Judul: Analisis hasil tangkapan ikan kembung dengan alat tangkap purse di kodya Tanjung balai
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum perikanan kembung di Kotamadya Tanjung Balai, mengeta- hui produktifitas alat tangkap purse seine terhadap hasil tangkapan ikan kembung, mengetahui pengaruh umur hari bulan terhadap hasil tangkapan ikan kembung dan hasil tangkapan total serta mengetahui kelayakan usaha unit penangkapan purse seine. Pada saat penelitian ini jumlah purse seine yang terdapat di Kotamadya Tanjung Balai adalah sebanyak 167 unit dan sebagai sampel diambil secara acak 20 unit purse seine. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder...
Keyword:
|
Judul: Study of Amyloidopathy on Mice Liver after Immunization of Amyloid Beta 42 (Aβ42) as a Marker of Alzheimer's Disease
Abstrak: Peptida amiloid beta 42 (Aβ42) dikenal sebagai biomarker dini penyakit Alzheimer. Antibodi Aβ42 menjadi bahan antibodi spesifik atau antibodi monoklonal yang dapat dijadikan kit diagnostik penyakit Alzheimer berbasis ELISA. Antibodi diproduksi di hewan mencit melalui teknik imunisasi amiloid sehingga didapatkan antibodi monoklonal dari organ limpa pada mencit. Studi ini dilakukan untuk mempelajari amyloidopathy pada organ hati mencit pascaimunisasi antibodi amiloid beta 42 (Aβ42) sebagai marka penyakit Alzheimer. Studi ini menggunakan 20 ekor mencit lalu dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok yang diimunisasi dengan Aβ42 dan kelompok kontrol. Mencit perlakuan diberikan vaksin dengan titer 15.000pg/mL dan diinjeksikan 100l/ekor melalui rute subkutan. Pengamatan histopatologi organ hati menggunakan pewarnaan Hematoksilin Eosin. Temuan lesio dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan semikuantitatif tipe ordinal. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat lesio infiltrasi sel radang dan nekrosis pada mencit perlakuan. Hasil pengamatan studi ini diharapkan dapat melengkapi informasi terkait efek dari imunisasi Aβ42 terhadap organ hati mencit sebagai hewan model., Amyloid peptide beta 42 (Aβ42) is known as an early biomarker of Alzheimer's disease. Antibody Aβ42 is a specific antibody or a monoclonal antibody that can be used as an ELISA-based Alzheimer's disease diagnostic kit. Antibodies are produced in mice through the amyloid immunization technique; monoclonal antibodies will be obtained from the spleen organ in mice. This study was conducted to study amyloidopathy in the liver of mice after immunization with amyloid beta 42 (Aβ42) antibody as a marker of Alzheimer's disease. This study used 20 mice and divided them into two groups. The group immunized with Aβ42 and the control group. This study uses 15.000pg/ml vaccine titter and injected to 10 mice via the subcutaneous route with 100l/mice dose. Histopathological observations of liver organs using Haematoxylin Eosin staining and the lesion was then analysed using ordinal type descriptive and semi-quantitative analysis. The results showed that there were inflammatory cell infiltration lesions and necrosis in immunized mice. The results of this study are expected to provide information regarding the effects of Aβ42 immunization on the liver of mice as animal models.
Keyword: Alzherimer's disease, amyloidosis, hystopathology, liver, mice
|
Judul: Toxicity of Ethanol Extract of Sonokeling Bark (Dalbergia latifolia Roxb.) against Shrimp Larvae of Artemia salina Leach.
Abstrak: Pohon sonokeling merupakan pohon asli Indonesia yang biasa digunakan untuk furnitur dan bangunan. Sonokeling juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat. Kulit sonokeling berpotensi sebagai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rendemen dan toksisitas ekstrak kulit kayu sonokeling hasil ekstraksi dengan berbagai variasi konsentrasi etanol terhadap larva udang A. salina Leach, serta menganalisis karakteristik fitokimia secara kualitatif maupun dari profil spektrum Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) ekstrak tersebut. Metode ekstraksi yang dilakukan adalah metode sokletasi untuk pelarut etanol 50% (E50), 75% (E75), 100% (E100) dan metode maserasi untuk pelarut air (E0) dan etanol 25% (E25). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin rendah konsentrasi etanol menghasilkan rendemen yang semakin tinggi. Rendemen ekstrak terlarut air (E0) tertinggi (18,57%), diikuti oleh ekstrak terlarut E25 (12,59%), E75 (4,97%), E50 (4,47%), dan E100 (3,44%). Hasil pengujian toksisitas menunjukkan bahwa ekstrak terlarut E100 merupakan ekstrak yang paling toksik dan tergolong toksisitas sedang (IC50 153,815 ppm), sedangkan ekstrak terlarut E0 dengan rendemen tertinggi memiliki toksisitas yang tergolong rendah (IC50 792,501 ppm). Hasil analisis fitokimia dan FTIR mengkonfirmasi keberadaan senyawa flavonoid, fenolhidrokuinon, tanin, saponin, steroid, dan triterpenoid di dalam ekstrak kulit kayu sonokeling., Sonokeling tree is a native Indonesian tree which is commonly used for furniture and buildings. Sonokeling is also used as traditional medicine by the community. Sonokeling has potential as an anticancer. This study aimed to determine the yield and toxicity of sonokeling bark extract from the extraction using the various concentrations of ethanol against shrimp larvae of Artemia salina Leach and analyze the phytochemical characteristics of the extract. The extraction used the soxhletation method for solvents of ethanol 50% (E50), 75% (E75), 100% (E100) and maceration method for solvents of water (E0) and 25% ethanol (E25). The results of this study indicated that the lower the ethanol concentration, the higher the yield. The highest yield was the water soluble extract (E0) (18.57%), followed by the ethanol soluble extracts of E25 (12.59%), E75 (4.97%), E50 (4.47%), and E100 (3.44%). The E100 soluble extract was the most toxic extract and classified as moderate toxicity (IC50 153.815 ppm), while the E0 soluble extract had low toxicity (IC50 792.501 ppm). The results of phytochemical analysis and FTIR spectrum confirmed the presence of flavonoid compounds, phenolhydroquinones, tannins, saponins, steroids, and triterpenoids in the sonokeling bark extracts.
Keyword: ethanol concentration, extraction, sonokeling, toxicity, yield
|
Judul: Bioaktivitas Zat Ekstraktif Kayu Teras Suren Sabrang (Toona sinensis Roemor) pada Berbagai Posisi dalam Batang Pohon
Abstrak: Perbedaan posisi kayu dalam batang pohon diduga mempengaruhi kadar zat ekstraktif dan bioaktivitas ekstraknya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar dan menguji bioaktivitas zat ekstraktif kayu teras suren (T. sinensis) yang diekstrak dari berbagai posisi kayu dalam batang pohon dengan berbagai jenis pelarut organik terhadap larva udang Artemia salina Leach. melalui pengujian Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Penelitian ini menggunakan sampel berupa serbuk kayu teras dari berbagai posisi dalam batang pohon (P1/pangkal, P2, T/tengah, U1, U2/ujung dan Cabang). Sampel diekstraksi dengan metode sokletasi bersinambung dalam tiga jenis pelarut yaitu n-heksana, etil asetat dan metanol. Ekstrak yang diperoleh ditetapkan kadarnya dan diuji bioaktivitasnya menggunakan metode bioassay BSLT. Analisis data yang digunakan dalam penentuan kadar ekstraktif menggunakan rancangan percobaan faktorial dalam RAL dan penentuan bioaktivitas menggunakan program minitab untuk mengetahui nilai LC50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi kayu dalam batang pohon suren dan jenis pelarut, masing-masing mempengaruhi kadar ekstrak yang dihasilkan. Kadar ekstrak tertinggi diperoleh pada posisi tengah batang pohon, namun berdasarkan jenis pelarutnya, kadar ekstrak tertinggi diperoleh dari ekstraksi dengan pelarut metanol. Ekstrak dari bagian pangkal batang memiliki bioaktivitas tertinggi, sedangkan berdasarkan pelarutnya, ekstrak etil asetat memiliki bioaktivitas tertinggi.
Keyword:
|
Judul: Pola Reproduksi Babi
Abstrak: Pubertas pada babi jantan umumnya dapat dicapai pada umur 5 sampai 7 bulan dengan variasi 4 sampai 8 bulan. Babi jantan muda sebaiknya dibiarkan mencapai umkur 8 sampai 9 bulan sebelum digunakan untuk menagwini betina. Pada babi betina pubertas dicapai pada umur 5 sampai 8 bulan dengan rata-rata 6 bulan. Sedangkan umur yang dianjurkan untuk perkawinan pertama adalah 8 sampai 10 bulan.
Keyword:
|
Judul: Analisis cacat kayu mangium (Acacia mangium Willd.) hasil tebang habis di KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten
Abstrak: Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alamnya, salah satunya adalah hutan. Luas hutan Indonesia sebesar 137,09 juta ha sehingga disebut sebagai Megabiodiversity Country. Namun akhir-akhir ini hutan Indonesia belum mampu untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu pemerintah telah membuat sebuah program hutan tanaman yang diharpkan dapat memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Salah satu pengelola hutan tanaman di Indonesia adalah Perum Perhutani. Keberhasilan program hutan tanaman salah satunya dapat ditentukan melalui pemilihan jenis tanamannya. Pemilihan jenis tanaman pada hutan tanaman diprioritaskan pada jenis tanaman cepat tumbuh (fast growing species). Salah satu jenis cepat tumbuh yang banyak ditanam di berbagai hutan tanaman di Indonesia adalah mangium (Acacia mangium Willd.). Mangium merupakan kayu yang memiliki sifat yang moderat. Hal ini disebabkan karena selain cocok untuk bahan baku industri pulp dan kertas, mangium juga cocok digunakan sebagai bahan baku industri pertukangan sehingga kualitas kayu menjadi prioritas yang utama. Kualitas kayu mangium ditentukan berdasarkan macam dan banyaknya cacat yang dikandung. Oleh karena itu penelitian mengenai analisis cacat kayu mangium sangat diperlukan. Cacat kayu yang dianalisis meliputi taper, rasio kayu teras-gubal, dan mata kayu. Penelitian kali ini bertujuan untuk mengadakan identifikasi macam cacat yang terjadi serta melihat potensi dan pola penyebaran cacat yang dikandung. Selain itu, informasi struktur makroskopik dan mikroskopik kayu mangium sangat diperlukan dalam rangka pemanfaatan kayu mangium yang lebih efisien. Bahan utama yang digunakan untuk penelitian ini adalah batang kayu akasia (Acacia mangium Willd.) berumur 8 tahun. Sebanyak 16 pohon yang ditebang berasal dari hutan tanaman mangium di RPH Jagabaya BKPH Parungpanjang KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Alat yang digunakan dalam penelitian ini selain menggunakan alat untuk menebang di hutan, seperti chainsaw, juga digunakan alat khusus untuk menghitung presentase cacat kayu taper, nisbah kayu teras terhadap kayu gubal, dan jumlah cacat mata kayu. ...
Keyword: acacia mangium, perhutani
|
Judul: Evaluasi percobaan provenansi Acacia mangium Willd. di Kebun benih semai uji keturunan Parung Panjang Bogor
Abstrak: Acacia mangium Willd merupakan salah satu jenis yang diprioritaskan dalam pembangunan Hutan Tanaman Industri. Pemilihan asal benih yang tepat melalui percobaan provenansi perlu diperhatikan untuk berhasilnya pembangunan tersebut. Percobaan ini dimulai dengan mengumpulkan benih dari tegakan alami yang tersebar luas, kemudian menanam anakan yang tumbuh dari benih tersebut di lingkungan dimana pembangunan HTI tersebut akan dilaksanakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan dan menganalisa riap provenansi A. mangium yang memiliki pertumbuhan terbaik pada umur dua tahun, mengetahui pengaruh lokasi geografis asal benih terhadap pertumbuhan di Parung Panjang serta mengetahui korelasi antara hasil pengamatan umur 6 bulan, 1 tahun dan 2 tahun. Ada 3 provenansi dari Queensland-Australia dan 16 provenansi dari Papua New Guinea yang digunakan dalam percobaan provenansi di Parung Panjang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap berblok. Terdapat tiga blok, masing-masing berisi 19 provenansi. Dalam satu blok, tiap provenansi diwakili oleh 16 pohon. Parameter yang diamati adalah diameter batang, tinggi total, tinggi bebas cabang, volume batang, kemampuan hidup, bentuk batang yang menggarpu serta persentase serangan hama. Pengolahan data dilakukan menggunakan program SAS (Statistical Analisys System) versi 6.10 for Windows guna memperoleh informasi kenormalan data, analisa keragaman pengaruh provenansi, uji lanjut wilayah berganda Duncan dan analisa korelasi....
Keyword:
|
Judul: Sulfonated Polystyrene-Nafion Composite Gel Polymer Electrolyte for Dye Sensitized Solar Cells Application with Synthetic Dyes
Abstrak: Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) merupakan sel surya generasi ketiga dengan kelebihan mudah difabrikasi, biaya produksinya rendah, ramah lingkungan, serta menghasilkan efisiensi konversi daya yang cukup baik. Sistem DSSC tersusun atas elektrode kerja, zat warna, elektrolit, dan elektrode lawan. Elektrolit yang umum digunakan dalam aplikasi DSSC adalah elektrolit cair yang mengandung iodida/triiodida (I-/I3-). Elektrolit cair memiliki kelemahan mudah menguap, sehingga mengakibatkan kinerja DSSC menjadi menurun. Penelitian ini bertujuan memodifikasi elektrolit cair menjadi gel polimer elektrolit komposit polistirena tersulfonasi-nafion serta membandingkan nilai efisiensi dari penggunaan zat warna merah dan kuning sebagai zat pemeka DSSC. Komposit polistirena tersulfonasi-nafion dibuat dengan lima variasi komposisi 0,00:1,00; 0,25:0,75; 0,50:0.50; 0,75;0,25; 1,00: 0,00. Hasil pengukuran menunjukkan komposisi optimum komposit polistirena tersulfonasi-nafion adalah 0,50:0,50 dengan nilai efisiensi 1,50% untuk zat warna merah dan 1,35% untuk zat warna kuning., Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) is a third generation solar cell with the advantages of being fabricated, low production costs, environmentally friendly, and producing a fairly good power conversion efficiency. The DSSC system consists of a working electrode, dyes, electrolyte, and counter electrode. The electrolyte commonly used in DSSC applications is liquid electrolyte containing iodide/triiodide (I-/I3-). The electrolyte has the weakness of being volatile, which causes the performance of the DSSC to decrease. This study aims to modify the liquid electrolyte into a gel polymer electrolyte composite PSS-nafion and compare the efficiency values of red and yellow dyes as DSSC sensitizers. Sulfonated polystirene-nafion composite was made with five composition variations 0,00:1,00; 0,25:0,75; 0,50:0,50; 0,75;0,25; 1,00: 0,00. The measurement results show that the optimal composite composition of PSS-nafion is 0,50:0,50 with an efficiency value of 1,50% for red dyes and 1,35% for yellow dyes.
Keyword: dye sensitized solar cell, dyes, gel polymer electrolyte, nafion, sulfonated solystirene
|
Judul: Penerapan metode penggerombolan berdasarkan gaussian mixture models dengan menggunakan algoritma expectation maximization
Abstrak: Model-based clustering bertujuan untuk mengoptimalkan kemiripan antara individu dengan menggunakan pendekatan model probabilistik. Keseluruhan data diasumsikan berasal dari campuran dua atau lebih sebaran peluang dengan proporsi tertentu. Data dapat digerombolkan dengan menggunakan Gaussian Mixture Models (GMM), yaitu mixture dari G sebaran peluang Gaussian. Masing-masing sebaran mewakili suatu gerombol dengan parameter tertentu. Parameter tersebut diduga menggunakan algoritma Expectation Maximization (EM) dengan nilai awal parameter diperoleh dari agglomerative hierarchical clustering. Metode ini menggunakan Bayes Information Criterion (BIC) untuk menentukan jumlah gerombol terbaik dengan berbagai karakteristik geometrik matriks peragam dari sebaran Gaussian. Dalam penelitian ini, GMM diterapkan pada beberapa pola sebaran data. Data dibangkitkan dari sebaran Gaussian dengan beberapa kondisi parameter, antara lain parameter vektor rataan dan matriks peragam ketiga gerombol identik, vektor rataan ketiga gerombol identik dengan matriks peragam yang berbeda, vektor rataan yang berbeda dengan matriks peragam yang identik, dan terakhir adalah parameter vektor rataan dan matriks peragam yang berbeda. Keefektifan GMM pada data tersebut dapat diketahui dengan menghitung rataan tingkat kesalahan klasifikasi. Kondisi lain yang dipertimbangkan dalam membangkitkan data adalah jarak antar pusat gerombol dan keragaman setiap gerombol untuk melihat keefektifan metode jika ketiga gerombol saling berjauhan, saling berdekatan, maupun saling tumpang tindih.
Keyword:
|
Judul: Penggerombolan desa di Kabupaten Bogor berdasarkan indikator kesejahteraan rakyat dengan menggunakan metode ward dan metode H-Error
Abstrak: Gambaran kondisi sosial ekonomi diperlukan pemerintah untuk mengukur keberhasilan pembangunan di bidang kesejahteraan rakyat. Gambaran tersebut dapat dilihat dari karakteristik desa hasil penggerombolan berdasarkan indikator kesejahteraan rakyat. Data sosial ekonomi masyarakat yang dimiliki oleh pemerintah pada umumnya merupakan data contoh. Menurut Kumar & Patel. (2005) penggerombolan data contoh dengan menggunakan metode penggerombolan klasik (Ward) memberikan hasil yang kurang memuaskan karena tidak mempertimbangkan adanya varians error. Untuk itu, dikembangkan metode penggerombolan data menggunakan varians error (hError). Metode ini mengasumsikan bahwa peubahnya saling bebas dan menyebar normal. Hasil penggerombolan tersebut ditentukan menggunakan kriteria kemungkinan maksimum. Penelitian ini bertujuan untuk menggerombolkan desa di kabupaten Bogor berdasarkan indikator kesejahteraan rakyat dengan menggunakan metode hError dan metode Ward kemudian membandingkan hasil penggerombolan kedua metode tersebut. Hasil pada penelitian ini menunjukkan Penggerombolan desa di kabupaten Bogor menggunakan metode hError menghasilkan jumlah gerombol yang sama dengan metode Ward. Keragaman dalam gerombol kedua metode tersebut lebih kecil dibandingkan keragaman antar gerombolnya sehingga tujuan penggerombolan kedua metode tersebut tercapai. Metode hError mampu memisahkan desa- desa yang terletak pada daerah pinggiran gerombol untuk membentuk gerombol sendiri atau dikasifikasikan ke gerombol lain. Hal ini dikarekan desa-desa tersebut memiliki varians error yang relatif besar dibandingkan varians error gerombol asal. Gerombol 1 pada metode Ward atau gerombol 1 dan 2 pada metode hError memiliki kesejahteraan rakyat relatif rendah. Pada gerombol ini perlu ditingkatkan penyediaan fasilitas buang air besar, air bersih (PAM), jaringan telepon/ HP, dan rental komputer. Selain itu, diperlukan juga pemberian kredit usaha atau penyewaan lahan pertanian milik pemerintah untuk meningkatkan pendapatan per kapita rakyat. Akan tetapi, pada gerombol 2 tidak diperlukan penyewaan lahan pertanian karena persentase kepemilikan lahan pertanian sudah relatif tinggi.
Keyword: Ward method, H-Error, Varians error, Maximum Likelihood
|
Judul: Case Study of Chronic Open Salter-Harris Type I Fracture in Domestic Short Hair Cat
Abstrak: Salter-Harris merupakan suatu sistem klasifikasi cedera pada daerah physis. Studi kasus ini bertujuan mempelajari kejadian kasus Salter-Harris kronis tipe I pada kucing domestik dan mengevaluasi persembuhan luka pasca operasi. Anamnesis pasien dengan ras domestic short hair berumur 8 bulan dengan keadaan kaki pincang dan memperlihatkan tulang menyembul keluar yang telah berlangsung selama 2 minggu. Luka terbuka kronis mengakibatkan jaringan mengalami infeksi dan nekrosis. Penanganan kasus dengan terapi lintah sebelum dilakukan operasi dan metode Open Reduction Internal Fixation (ORIF) yang merupakan prosedur pembedahan untuk menstabilkan fraktur dengan memasang pin dengan tujuan mempertahankan posisi fragmen tulang. Hasil pemeriksaan radiografi hari ke-60 pasca operasi menunjukkan os tibia sudah kembali normal, tidak ada perubahan ukuran, bentuk, jumlah, lokasi, dan marginasi. Studi kasus menunjukkan pasien yang mengalami patah tulang dan luka kronis dapat dilakukan operasi sehingga tidak memerlukan amputasi serta dapat menumpu dan berjalan dengan baik meskipun otot mengalami atrofi dan fleksibilitas sendi tidak sempurna., Salter-Harris is a classification system for injuries in the physis area. This case study aimed to study the occurrence of fracture cases in domestic cats and evaluate wound healing post-surgery. The patient’s anamnesis, an 8-month-old domestic short hair, had presented with a limp and a protruding bone that had persisted for two weeks. The chronic open wound had led to infection and necrosis of the tissue. Case management had included leech therapy before performing surgery and the Open Reduction Internal Fixation (ORIF) method, a surgical procedure to stabilize fractures by placing wires to maintain the position of bone fragments. Radiographic examination results on the 60th day post-operation had shown the tibia bone had returned to normal, with no changes in size, shape, number, location, and margins compared to the healthy leg. This case study indicates that patients with fractures and chronic wounds can undergo surgery without needing amputation and could bear weight well, although the muscle had experienced atrophy and joint flexibility had not been perfect.
Keyword: fraktur, kucing domestik, lintah, salter harris
|
Judul: Implikasi Perubahan Struktur Agraria Terhadap Potensi Konflik Agraria (Studi Kasus Perluasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak di Kampung Parigi, Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat).
Abstrak: Kampung Parigi merupakan sebuah wilayah yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya dari sumberdaya hutan yang melimpah. Secara administratif, kampung ini adalah salah satu bagian dari Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Secara geogarfis Kampung Parigi termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
Keyword:
|
Judul: Dampak Perubahan Bentang Wilayah terhadap Struktur Agraria Desa Leuwimalang dan Desa Cilember, Kabupaten Bogor
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari perubahan bentang wilayah, yang ditandai dengan terjadinya pembangunan kawasan wisata Taman Wisata Matahari, terhadap perubahan struktur agraria di Desa Leuwimalang dan Desa Cilember, Kabupaten Bogor. Perubahan struktur agraria dilihat dalam empat hal, yakni pola penguasaan lahan, pola penggunaan lahan, pola nafkah agraria, serta perubahan sosial dan komunitas. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, yaitu penggunaan instrumen berupa kuesioner, dan didukung data kualitatif dengan metode wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan penelusuran dokumen. Hasil penelitian ini memaparkan bahwa dampak perubahan bentang wilayah mempengaruhi struktur agraria di desa. Pengaruh sangat terlihat terutama dalam hal pola penguasaan lahan, pola penggunaan lahan dan pola nafkah agraria. Hal ini karena banyak petani kehilangan penguasaan dan akses mereka atas lahan setelah dilakukannya pembangunan. Pada perubahan sosial dan komunitas tidak berpengaruh besar karena responden menganggap tidak ada perubahan yang signifikan, baik sebelum maupun setelah pembangunan, antara hubungan mereka dengan berbagai pihak.
Keyword: lahan, pembangunan, petani
|
Judul: Therapeutic Drugs Used Myxomatous Mitral Valve Degeneration (MMVD) in Dogs at Gasing Veterinary Hospital in Selangor,
Abstrak: Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) is a chronic degenerative disease in which the cardiac valves, mainly the mitral valve, undergo leaflet thickening or prolapse due to aging process or genetic factor. There are five stages of MMVD in dogs, namely stage A, stage B1, stage B2, stage C, and finally stage D. Clinical symptoms of MMVD can be seen from stage C onwards, where congestive heart failure signs are obvious. The study aims to obtain and analyze secondary data of the therapeutic drugs used in the treatment of MMVD at Gasing Veterinary Hospital in the year 2021. The highest percentage of drugs used were ACE inhibitors and positive inotropes both at 33%. Diuretics were the second most administered drug at 26%. Other therapeutic drugs which were administered in smaller proportions include bronchodilators at 5%, antiplatelet at 2%, and calcium channel blocker at 1%. It was concluded that the types of drugs that were administered in MMVD cases comprised of ACE inhibitors, positive inotropes, diuretics, bronchodilators, antiplatelet, and calcium channel blocker., Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) adalah suatu penyakit degeneratif kronik pada katup jantung yang ditandai dengan penebalan atau prolaps katup karena proses penuaan atau faktor genetik, terutama terjadi pada katup mitral. Terdapat lima stadium MMVD pada anjing, yaitu stadium A, stadium B1, stadium B2, stadium C, dan terakhir stadium D. Gejala klinis MMVD dapat dilihat dari stadium C dan seterusnya, ditandai dengan adanya gagal jantung kongestif yang terlihat jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dan menganalisis data sekunder obat terapeutik yang digunakan dalam pengobatan MMVD di Rumah Sakit Hewan Gasing tahun 2021. Persentase obat tertinggi yang digunakan berupa ACE inhibitor dan inotrop positif dengan persentase keduanya sebesar 33%. Diuretik adalah obat kedua yang paling banyak diberikan dengan persentase sebesar 26%. Obat terapeutik lain yang diberikan dalam proporsi yang lebih kecil diantaranya bronkodilator 5%, antiplatelet 2%, dan antagonis kalsium 1%. Secara kesimpulan, jenis obat yang diberikan pada kasus MMVD terdiri dari ACE inhibitor, inotrop positif, diuretik, bronkodilator, antiplatelet, dan antagonis kalsium.
Keyword: drug, canine, MMVD, therapeutic, treatment
|
Judul: Pembuatan Sistem Kontrol Gas Amonia Berbasis Mikrokontroler Arduino.
Abstrak: Gas amonia adalah salah satu gas yang beracun yang dapat meneyebabkan kematian pada manusia atau hewan. Dalam penelitian ini dibangun sebuah sistem pengontrol yang dapat mengatasi bahaya keracunan akibat adanya gas amonia. Sistem pengontrol dibuat menggunakan dan menggunakan relay sebagai saklar otomatis untuk kipas, kipas yang digunakan sebagai pembuang gas amonia, sensor MQ-135 sebagai sensor pendeteksi keberadaan konsentrasi gas amonia dalam satuan part per million (ppm). Sistem pengontrol beroperasi menggunakan arduino uno untuk mengirim perintah on/off otomatis pada relay sebagai saklar otomatis dari kipas, ketika sensor membaca konsentrasi gas diatas 5 ppm maka peintah yang dikirim adalah on kemudian kipas akan menyala dan apabila dibawah 5 ppm perintah yang dikirim adalah off kemudian kipas mati.
Keyword: gas amonia, sensor mq-135, relay, arduino uno, sistem pengontrol
|
Judul: Pembauatan sensor Fiber Optic dengan Cladding Polianilin untuk mengukur gas amonia
Abstrak: Penelitian sensor fiber optik sekarang ini teiah mulai dikembangkan dengan tujuan untuk mencari sensor yang lebih akurat dalam penskuran suatu besaran fisis, salah satunya untuk rnengikur gas amonia (MI3). Gas amonia merupakan gas beracun yang sedikit benvarna dengan bau yang sangat menyengat. Gas amonia yang diserap oleh permukaan polianilin yang teIah djlapisi pada permukaan fiber optik akan meningkatkan nilai absorbansi Iapisan polianilin tersebut. Semakin tinggi konsentrasi gas amonia yang diserap oleh lapisan polianilin pada permukaan fiber optik maka semakin tinggi nilai absorbansinya. Polianilin (PANi) bervariasi dalam benruk yang berbeda menurut sifat fisika dan kirnianya. Polianilin tersusun dari monomer-monomer anilin yang oksidatif yang menghubungkan atom nitrogen dan rantai benzena. Gas amonia yang rnemasuki rongga-rongga di dafam polianilin akan menyebabkan perubahan warna pada lapisan polianilin dimana bentuk dasar dari polianilin yaitu emeraldit~eb ase yang berwarna hijau. Polianilin dapat terprotonasi ketika diuji dengan gas amonia tergantung dari konsentrasi yang diberikan Tingkat konsentrasi yang diberikan menghasilkan warna yang berbeda setiap konsentrasinya, artinya sifat optiknya benrbah.
Keyword:
|
Judul: Nilai Ekonomi Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) di Kawasan Hutan Batang Toru Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan
Abstrak: Satwaliar mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia baik ditinjau dari segi ekonomi, penelitian, pendidikan dan kebudayaan, maupun untuk kepentingan rekreasi dan pariwisata. Untuk menunjang kepentingan ekonomi tersebut, konservasi satwaliar sangat penting. Penelitian ini dilakukan di tujuh desa Kecamatan Sipirok Provinsi Sumatera Utara dengan tujuan mengkaji persepsi masyarakat dan organisasi serta mentukan nilai ekomomi orangutan. Metode yang dipakai untuk memperoleh persepsi adalah wawancara menggunakan skala likert dan nilai ekonomi diperoleh dengan menanyakan willingness to pay terhadap pelestarian orangutan Batang Toru. Persepsi responden masyarakat menunjukkan persentase terbesar 57,9% menyatakan setuju terhadap pelestarian orangutan, sedangkan responden organisasi menunjukkan persentase terbesar 46,6% menyatakan sangat setuju terhadap pelestarian orangutan. Nilai orangutan berdasarkan metode biaya pelestarian berkisar antara Rp390.000.000/tahun sampai dengan Rp490.775.000/tahun. Nilai orangutan berdasarkan willingness to pay menurut masyarakat sebesar Rp65.760/tahun/rumah tangga dan menurut organisasi Rp1.680.000/tahun/rumah tangga. Berdasarkan willingness to pay masyarakat, diestimasi nilai pelestarian satu ekor orangutan bagi masyarakat kecamatan Sipirok sebesar Rp213.062/tahun., Wildlife has a very important role in human life, both from an economic, research, educational and cultural perspective, as well as for recreational and tourism purposes. To support these economic interests, wildlife conservation is very important. This research was conducted in seven villages of Sipirok District, North Sumatra Province with the aim of assessing community and organizational perceptions and determining the economic value of orangutans. The method used to obtain perceptions is interview using a likert scale and economic value is obtained by asking willingness to pay for the conservation of the Batang Toru orangutan. The perception of community respondents show that the largest percentage is 57.9% who agree with orangutan preservation, while organizational respondents show that the largest percentage is 46.6% who strongly agree with orangutan preservation. The value of orangutans based on the conservation cost method ranges from Rp. 390,000,000/year to Rp. 490,775,000/year. The value of orangutans based on willingness to pay according to the community is IDR 65.760/year/household and according to the organization IDR 1.680.000/year/household. Based on the community's willingness to pay, it is estimated that the conservation value of one orangutan for the community of Sipirok sub-district is IDR 213.062/head.
Keyword: economic value, orangutan, perception, likert scale, willingness to pay
|
Judul: Analisis Pengaruh Tingkat Konsumsi Karet Alam dalam Negeri terhadap Harga Karet Alam Indonesia
Abstrak: Penurunan harga karet dalam beberapa tahun terakhir berdampak langsung terhadap pasar karet di Indonesia. Menanggapi fenomena tersebut pemerintah berencana meningkatkan konsumsi dalam negeri karet alam untuk meningkatkan harga karet di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peningkatan konsumsi dalam negeri karet alam terhadap harga karet alam Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode yang digunakan adalah Error Correction Model untuk mengetahui variabel-variabel yang berpengaruh nyata terhadap harga karet alam Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini yakni data bulanan sejak Januari 2012 sampai Desember 2017. Hasil penelitian ini yakni dalam jangka panjang harga karet alam Indonesia dipengaruhi oleh harga karet alam periode sebelumnya, harga karet alam dunia, harga minyak dunia, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Pada jangka pendek harga karet alam Indonesia dipengaruhi oleh harga karet alam periode sebelumnya, harga karet alam dunia, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.
Keyword: Error correction model, harga karet alam, konsumsi dalam negeri
|
Judul: The Effect of Expanding the Coverage of International Tripartite Rubber Council (ITRC) on World Rubber Prices
Abstrak: Salah satu hasil perkebunan yang menjadi komoditas utama dan diekspor oleh negara Indonesia adalah karet. Namun, karet memiliki masalah yang krusial yakni fluktuasi harga karet dunia. Oleh karena itu, dibentuk sebuah forum kerjasama yang dikenal sebagai International Tripartite Rubber Council (ITRC) untuk menstabilkan harga karet. Dalam melakukan kebijakan ITRC terlihat bahwa negara anggota tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap harga karet dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penambahan cakupan negara anggota ITRC dalam memperbaiki harga karet dunia dengan menggunakan ARDL dan ECM dengan periode 2013-2019. Selain itu, penelitian ini juga melihat dinamika ekspor dan harga dari negara–negara tambahan maupun negara ITRC dengan menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan negara lainnya tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap perbaikan harga karet dunia. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan dua model dalam memastikan bahwa hasil yang didapat benar adanya. Dan hasil yang ditunjukkan pada metode ARDL sejalan dengan hasil dari metode ECM yang berarti bahwa kebijakan pembatasan ekspor sudah tidak efektif dalam memperbaiki harga karet dunia, Rubber is one of the major agricultural commodities produced and exported by Indonesia. However, rubber faces a crucial issue of fluctuating world prices. Therefore, an international cooperation forum known as the International Tripartite Rubber Council (ITRC) was established to stabilize rubber prices. However, the policy measures implemented by the ITRC member countries do not seem to have a significant impact on world rubber prices. This research aims to analyze the impact of expanding the coverage of ITRC member countries in improving world rubber prices using the ARDL and ECM models for the period of 2013-2019. Additionally, this study examines the dynamics of exports and prices among the additional countries and the existing ITRC member countries using descriptive methods. The research findings indicate that the addition of countries does not have a significant impact on improving world rubber prices. This is supported by the use of two models to ensure the validity of the results. Both the ARDL and ECM models show consistent results, indicating that export restriction policies are no longer effective in improving world rubber prices.
Keyword: World Rubber Prices, Export Restrictions, ARDL, ECM
|
Judul: Purifikasi dan karakteristik imunoglobulin Y (lgY) kuning telur ayam spesifik Salmonelaenteritidis menggunakan metode sodium dedocyl sulphate poly acrilamide gel electrophoresis (SDS-page)
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter berat molekul fragmen-fragmen lgY yang terbentuk dengan menggunakan metode Sodium Dodecyl Sulphate Poly-Acrylamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE). Bahan lgY didapatkan dari kuning telur ayam Single Comb Brown Leghorn berusia 24 minggu. Lima ekor ayam divaksinasi dengan 1 ml (10 CFU) suspensi bakteri Samonella Enteritidis yang telah dilemahkan dan lima ekor ayam yang tidak divaksinasi sebagai kontrol. Penyuntikan dilakukan pada vena Brachialis dengan pengulangan vaksinasi (booster) dilakukan pada minggu ke-2, ke-3 dan ke-4 seolah vaksinasi pertama. Satu minggu setelah vaksinasi terakhir telur dikoleksi dan diuji Agar Gel Presipitation Test (AGPT).
Keyword:
|
Judul: Minuman Serbuk Tempe dengan Penambahan Susu Skim sebagai Makanan Tambahan untuk Ibu Hamil
Abstrak: Ibu hamil merupakan kelompok masyarakat yang rentan gizi. Defisiensi gizi pada usia kehamilan dapat berdampak negatif untuk ibu dan janin. Salah satu upaya peningkatan asupan gizi dan status gizi ibu hamil adalah dengan memberikan makanan tambahan. Makanan tambahan yang dapat diberikan yaitu minuman tempe. Tempe merupakan pangan lokal yang memiliki kandungan gizi yang lebih tersedia dibandingkan dengan sumber pangan protein nabati lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pembuatan dan formulasi minuman serbuk tempe dengan penambahan susu skim sebagai makanan tambahan untuk ibu hamil. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan perlakuan penambahan susu skim dalam 4 taraf, yaitu 0 g (F1), 50 g (F2), 100 g (F3), dan 150 g (F4). Penentuan formula terpilih didasarkan pada sifat organoleptik hedonik minuman dan kandungan gizi. Formula F4 dengan penambahan susu skim 150 g per 1 L formula merupakan formula terpilih berdasarkan hasil analisis uji sensori dengan skor penerimaan tertinggi dan kandungan gizi 4.5% (b/b) air, 5.4% (b/b) abu, 2.4% (b/b) lemak, 23.4% (b/b) protein, 64.3% (b/b) karbohidrat, 1167% (b/b) kalsium, 0.014% (b/b) besi, dan 0.03% (b/b) Zn. Minuman serbuk tempe tergolong kedalam minuman dengan pH berasam rendah cenderung netral yaitu 6.51 dan memiliki densitas kamba yang rendah yaitu 0.7g/mL. Konsumsi per sajian (30 g) minuman serbuk tempe mampu memenuhi 4.38% energi dan 9.3% protein harian ibu hamil.
Keyword: Ibu hamil, makanan tambahan, minuman serbuk tempe, tempe
|
Judul: Pembuatan dan pengujian bahan makanan campuran sebagai makanan tambahan bagi ibu hamil
Abstrak: Penelitian ini bertujuan menyusun, membuat dan menguji Bahan Makanan Campuran sebagai makanan tambahan untuk ibu hamil. Pada tahap penelitian pendahuluan, dilakukan penghi.- tungan (penyusunan) BMC dengan menggunakan Daftar Komposisi. Bahan Makanan (DKBM) dan Daftar Komposisi Asan Amino. Dari hasil perhitungan tersebut, dipilih enam macam Bahan Makanan Campuran (BMC) yang memenuhi Syarat sebagai makanan tambahan untuk ibu hamil. Keenam macam BMC tersebut tersusun dari bahan makanan beras, jagung, singkong, ubi jalar, kelapa, kacang kedelai, kacang hijau, kacang tolo, gula kelapa dan gula pasir. Tahap kedua penelitian pendahuluan adalah pencampuran tepung sesuai dengan komposisi BMC hasil perhitungan dan percobaan pemasakan setiap BMC menjadi satu macam makanan kecil dengan menggunakan resep-resep pilihan. Dari hasil percobaan pemasakan BMC, dipilih resep Kue Ku sesuai untuk BMC yang tersusun dari jagung, kacang hijau dan gula pasir Kue Lemet untuk BMC dari beras, kacang kedelai, kelapa dan gula kelapa (gula Jawa); Asinan BMC untuk BMC beras, kacang kedelai dan ikan teri Kue Kopi Jahe untuk BMC jagung, gaplek singkong, kacang hijau dan gula Jawa; Arem-arem untuk BMC jagung, gaplek ubi jalar dan kacang kedelai dan Rempeyek untuk BMC dari beras, santan kelapa, kacang tolo dan ikan teri, Pada tahap penelitian lanjutan dilakukan analisis zat gizi (kimiawi) terhadap setiap BMC terolah (BMC berbentuk tepung), penghitungan mutu protein BMC dan uji mutu organoleptik terhadap keenam macam masakan BMC. Keenam macam BMC tersebut mempunyai kadar energi dan protein yang tinggi dengan protein-energi persen di atas 15, persentase energi dari karbohidrat di atas 20 persen dan nilai NDp E% di atas 7,5, sehingga keenam macam BMC memenuhi syarat sebagai makanan tambahan untuk ibu hamil yang memerlukannya. Secara umum citarasa masakan BMC dapat diterima oleh ibu hamil. Nilai rata-rata kesukaan ibu hamil terhadap rupa, aroma dan rasa masakan BMC berada pada tingkat kesukaan antara "agak suka" (biasa) sampai dengan "suka", kecuali nilai untuk aroma dan rasa Asinan BMC yang berada pada tingkat kesukaan antara "tidak suka" sampai dengan suka". "agak Pemberian 60 g BMC sebagai makanan tambahan untuk menaikkan satu kilogram kekurangan berat badan ibu hamil dapat dilakukan selama 6-7 minggu.
Keyword:
|
Judul: Bakteri dan Cacing Parasitik pada Hati dan Saluran Pencernaan Ikan Belut (Monopterus albus
Abstrak: This study aims to identified the bacterial and parasitic worms in the liver and gastrointestinal tract of eels. The identification of isolated bacteria was done by using Gram staining, triple sugar iron agar, citrate, indole and fermentation of sugar. Parasitic worms stained with KOH clove oil for semi-permanent coloring and Semichon's Acetocarmine for permanent staining. Pseudomonas maltophilia, Proteus mirabilis, Pseudomonas aeroginosa, Salmonella sp, and Vibrio cholerae was found in the liver, and Pseudomonas aeroginosa, Salmonella sp., Chromobacterium sp., Enterobacter aerogenes and Vibrio cholerae from the gastrointestinal tract. The results showed that there are two types of parasitic worms in the digestive tract, ie Procamallanus sp., And Acanthocephala sp ..
Keyword: digestive tract, liver, parasitic worms, bacteria, Monopterus albus
|
Judul: Uji daya adaptasi beberapa galur kedelai (Glycine max (L.) Merr) terhadap cekaman kekeringan; pendekatan karakter morfologi
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengamati perubahan morfologi perakaran dan tajuk kedelai yang mempunyai korelasi terhadap cekaman kekeringan dengan hipotesis yaitu ada perbedaan karakter marfologi baik akar maupun tajuk dari galur-galur kedelai toleran dan peka sebagai sebagai usaha untuk mempertahankan diri terhadap kondisi kekurangan air. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 1993 sampai Februari 1994 di rumah kaca Pusat Antar Universitas Bioteknologi IPB. Tanaman ditanam dalam pot dengan ukuran tinggi 25 cm dan diameter 28 cm. Pemupukan dilakukan dengan Urea, TSP dan KC1. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok faktorial dengan dengan tiga ulangan. Faktor yang diamati ada dua yaitu faktor galur dan faktor penyiraman. Galur yang digunakan sebanyak 23 dan penyiraman terdiri dari dua taraf yaitu penyiraman setiap hari dan setiap sepuluh hari. Parameter yang diamati yaitu panjang dan bobot kering akar, luas daun, berat kering tajuk dan nisbah berat kering akar dengan tajuk. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa perlakuan cekaman kekeringan menyebabkan penurunan panjang dan berat kering akar, luas daun dan berat kering tajuk serta me- ningkatkan nilai nisbah berat kering akar dengan tajuk. Pada cekaman kekeringan umumnya galur-galur toleran mempunyai perakaran yang lebih panjang, berat kering akar yang lebih tinggi, dan nisbah berat kering akar dengan tajuk yang relatif lebih tinggi dibandingkan galur peka. Galur-galur Mlg 2984, 2591, 3318, 2883, 2999 dan 2502 mempunyai akar yang lebih panjang saat terjadi cekaman kekeringan, dan galur-galur 3474, 3236, 2805, 2615, 3071 tidak mengalami penurunan yang berbeda nyata pada uji BNT 40%...dst
Keyword:
|
Judul: Uji daya hasil galur-galur harapan kedelai (Glycine max (L) Merr.) berumur panjang di pegunungan
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mencari galur-galur kedelai berumur panjang yang berproduksi tinggi dan ber- adaptasi pada elevasi tinggi. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Inlitbio Deptan Pacet, Cianjur (1150 m dpl), pada bulan Nopember 1995 sampai Nopember 1996. Dua puluh dua galur harapan kedelai berumur panjang telah diuji, yaitu: PTR 6, PTR 8, PTR 9, PTR 30, PTR 77, PTR 84, PTR 101, PTR 136, PTR 160, PTR 167, PTR 176, PTR 178, PTR 179, PTR 201, PTR 205, PTR 206, PTR 214, PTR 215, PTR 219, PTR 248, PTR 287 dan PTR 268. Rancangan yang digunakan pada percobaan ini adalah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri 4 ulangan (kelompok). Terdapat hubungan erat antara umur panen dengan pertumbuhan vegetatif dan tingkat kerusakan hasil. Umur panen yang makin panjang tidak menjamin tingginya potensi hasil yang diperoleh, umur panen 114 121 hari adalah umur panen yang memberikan hasil diatas 2 ton/ha. Terdapat 5 galur harapan kedelai yang berproduksi diatas 2 ton/ha, yaitu PTR 178, PTR 179, PTR 201, PTR 205 dan PTR 288.
Keyword:
|
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh
Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10.
Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
|
Judul: Konsep Eco-Agroindustrial Estate di Kalimantan Tengah: Industri Penggilingan Padi
Abstrak: Rencana pengembangan lumbung pangan di Kalimantan Tengah diusulkan dengan konsep closed-loop system dengan istilah eco-agroindustrial estate yang terdiri atas industri penggilingan padi, jagung, tahu, mocaf, peternakan sapi, perikanan, PLTBm, dan PTLBg. Hasil samping industri penggilingan padi berpotensi menjadi bahan baku utama industri lainnya di dalam konsep eco-agroindustrial estate di Kalimantan Tengah. Penelitian ini bertujuan melakukan kajian kelayakan industri penggilingan padi yang terdapat dalam konsep eco-agroindustrial estate secara teknis dan teknologis, finansial, dan lingkungan. Data dan informasi yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diolah secara kualitatif dan kuantitatif. Pendirian industri penggilingan padi selain menghasilkan beras sebagai pangan utama masyarakat Indonesia juga mendukung keberlangsungan penerapan konsep eco-agroindustrial estate di Kalimantan Tengah sebagai pemasok sekam untuk energi biomassa PLTBm serta dedak untuk pakan ternak sapi dan pelet ikan. Industri ini layak dikembangkan berdasarkan analisis teknis dan teknologis, finansial, dan lingkungan dengan perolehan nilai R/C ratio sebesar 1,248. Industri ini juga masih layak dijalankan saat terjadi penurunan harga jual di bawah 20% atau kenaikan harga bahan baku di bawah 30% atau penurunan harga jual dan kenaikan harga bahan baku di bawah 20%.
Keyword: closed-loop system, eco-agroindustrial estate, industri penggilingan padi, Kalimantan Tengah, lumbung pangan
|
Judul: Analisis Biaya dan Kelayakan Usaha Penggilingan Padi di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan
Abstrak: Penggilingan padi adalah salah satu tahapan pascapanen yang tediri dari rangkaian beberapa proses untuk mengolah gabah menjadi beras siap konsumsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis biaya dan kelayakan usaha penggilingan padi, menganalisis sensitivitas biaya terhadap beberapa kondisi, dan membandingkan dua unit penggiligan padi. Analisis biaya berupa biaya tetap, biaya tidak tetap, biaya total, biaya pokok, dan titik impas. Kelayakan finansial ditentukan melalui kriteria Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Benefit Cost Ratio. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggilingan padi milik Bapak H. Sukadi (A) layak untuk dijalankan karena mempunyai NPV sebesar Rp 160,396,218.56, IRR sebesar 44.237%, dan B/C ratio sebesar 1.557 atau memenuhi syarat NPV > 0, IRR ≥ discount rate (7%), dan B/C ratio > 1. Penggilingan padi milik Bapak Marno (B) juga layak untuk dijalankan karena mempunyai NPV sebesar Rp 38,673,284.24, IRR sebesar 17.21%, dan B/C ratio sebesar 1.218 atau memenuhi syarat NPV > 0, IRR ≥ discount rate (7%), dan B/C ratio > 1.
Keyword: Benefit Cost Ratio, IRR, NPV, penggilingan padi
|
Judul: Therapeutic Drugs Used Myxomatous Mitral Valve Degeneration (MMVD) in Dogs at Gasing Veterinary Hospital in Selangor,
Abstrak: Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) is a chronic degenerative disease in which the cardiac valves, mainly the mitral valve, undergo leaflet thickening or prolapse due to aging process or genetic factor. There are five stages of MMVD in dogs, namely stage A, stage B1, stage B2, stage C, and finally stage D. Clinical symptoms of MMVD can be seen from stage C onwards, where congestive heart failure signs are obvious. The study aims to obtain and analyze secondary data of the therapeutic drugs used in the treatment of MMVD at Gasing Veterinary Hospital in the year 2021. The highest percentage of drugs used were ACE inhibitors and positive inotropes both at 33%. Diuretics were the second most administered drug at 26%. Other therapeutic drugs which were administered in smaller proportions include bronchodilators at 5%, antiplatelet at 2%, and calcium channel blocker at 1%. It was concluded that the types of drugs that were administered in MMVD cases comprised of ACE inhibitors, positive inotropes, diuretics, bronchodilators, antiplatelet, and calcium channel blocker., Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) adalah suatu penyakit degeneratif kronik pada katup jantung yang ditandai dengan penebalan atau prolaps katup karena proses penuaan atau faktor genetik, terutama terjadi pada katup mitral. Terdapat lima stadium MMVD pada anjing, yaitu stadium A, stadium B1, stadium B2, stadium C, dan terakhir stadium D. Gejala klinis MMVD dapat dilihat dari stadium C dan seterusnya, ditandai dengan adanya gagal jantung kongestif yang terlihat jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dan menganalisis data sekunder obat terapeutik yang digunakan dalam pengobatan MMVD di Rumah Sakit Hewan Gasing tahun 2021. Persentase obat tertinggi yang digunakan berupa ACE inhibitor dan inotrop positif dengan persentase keduanya sebesar 33%. Diuretik adalah obat kedua yang paling banyak diberikan dengan persentase sebesar 26%. Obat terapeutik lain yang diberikan dalam proporsi yang lebih kecil diantaranya bronkodilator 5%, antiplatelet 2%, dan antagonis kalsium 1%. Secara kesimpulan, jenis obat yang diberikan pada kasus MMVD terdiri dari ACE inhibitor, inotrop positif, diuretik, bronkodilator, antiplatelet, dan antagonis kalsium.
Keyword: drug, canine, MMVD, therapeutic, treatment
|
Judul: Sistim Pendingin Absorpsi Intermiten dengan Fluida Kerja LiBr-H20
Abstrak: Pendinginan produk hasil pertanian sebagai salah satu alternatif metode untuk memperpanjang masa simpan produk pertanian. Asas dasar penyimpanan dalam suhu dingin adalah menghambat repirasi oleh suhu rendah. Sistim absorpsi merupakan salah satu metode pendinginan dengan mengunakan' panas sebagai sumber kalor penggerak siklus keIja fluida pendingin. Berdasarkan metode sirkulasi udara fluida kerja maka pendinginan dengan sistim absorpsi terbagi menjadi dua bagian yaitu: sistim absorpsi dengan aliran fluida kontinyu dan sistim aliran fluida yang tidak kontinyu (intermiten) Dalam percobaan ini menggunakan sistim pendingin absorpsi tidak kontinyu (intermiten) dengan fluida keIja LiBr-H20. Dimana Lithium Bromida berfungsi sebagai absorber dan air murni berfungsi sebagai zat pendingin.
Keyword:
|
Judul: Disain tangki evaporasi pendingin air dengan sistem Cooling Tower untuk pengkondisian udara di ruang fermentasi teh hitam Orthodox
Abstrak: Dalam rangkaian proses pengolahan teh hitam orthodox, terdapat proses fermentasi. Proses fermentasi tersebut adalah proses yang paling menentukan karakteristik produk akhir teh. Kesulitan yang sering dijumpai dalam pelaksanaan proses fermentasi adalah untuk mencapai kondisi suhu dan RH ruangan fermentasi yang optimal yaitu 19-24°C dan 90-98% (Sultoni, 1994). Kesulitan ini terutama dialami oleh perkebunan teh yang berada di dataran rendah, karena lingkungannya cenderung panas dan kering. Berdasarkan uraian di atas, diperlukan suatu peralatan yang dapat berfungsi sebagai pendingin sekaligus pelembab lingkungan. Penelitian ini berusaha untuk mendisain alat pendingin yang menerapkan prinsip evaporative cooling dalam bentuk disain tangki evaporasi dengan sistem menara pendingin (cooling tower). Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mendisain dan membuat model tangki evaporasi dengan sistem aliran berlawanan (counterflow cooling tower) yang dilengkapi dengan ruang pendingin sebagai model ruang fermentasi yang akan dikondisikan, 2) membuat simulasi penurunan suhu udara dan air dalam tangki evaporasi. ...
Keyword:
|
Judul: Characteristics and Distribution of Nesting Trees for the Tapanuli Orangutan (Pongo tapanuliensis) in the Bulu Mario Corridor, Batang Toru Landscape
Abstrak: Orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis) pada tahun 2017 ditetapkan sebagai spesies yang berbeda dari orangutan sumatera (Pongo abelii). Sarang bagi orangutan memiliki fungsi yang penting bagi keberlangsungan hidup orangutan. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik pohon sarang, komposisi vegetasi dan kelimpahan tumbuhan pakan, serta sebaran pohon sarang orangutan tapanuli di Koridor Bulu Mario. Metode yang digunakan untuk pengambilan data karakteristik dan sebaran pohon sarang orangutan adalah eksplorasi sedangkan data komposisi vegetasi dan kelimpahan pakan menggunakan analisis vegetasi. Pohon sarang didominasi oleh hoteng batu (Lithocarpus maingayi Bakh) dengan karakteristik antara lain diameter 22,6 – 32,0 cm, luas tutupan tajuk 3,8 – 7,8 m2, tinggi total 16,1 – 19,0 m, tinggi bebas cabang 9,1 – 11,4 m, tinggi tajuk 3,6 – 5,0 m, jarak antar tajuk kurang dari 1 m, lokasi bersarang pada posisi 2, dan tinggi sarang 17,0 – 19,9 m. Vegetasi dan kelimpahan pada hutan primer didominasi oleh andarasi dan torop, hutan sekunder didominasi oleh hoteng batu, dan kebun didominasi oleh durian serta karet., The tapanuli orangutan (Pongo tapanuliensis) was designated a different species in 2017 from the Sumatran orangutan (Pongo abelii). Nests for orangutans have an important function for the survival of orangutans. This study aims to analyze the characteristics of nesting trees, vegetation composition and abundance of forage plants, as well as the distribution of the nest trees of the Tapanuli orangutan in the Bulu Mario Corridor. The method used to collect data on the characteristics and distribution of orangutan nest trees was exploration, while data on vegetation composition and feed abundance used vegetation analysis. The nest tree is dominated by hoteng batu (Lithocarpus maingayi Bakh) with characteristics such as diameter 22.6 – 32.0 cm, canopy area 3.8 – 7.8 m2, total height 16.1 – 19.0 m, free height branch 9.1 – 11.4 m, canopy height 3.6 – 5.0 m, distance between crowns less than 1 m, nesting location at position 2, and nest height 17.0 – 19.9 m. Vegetation and abundance in primary forest is dominated by andrasi and torop, secondary forest is dominated by hoteng batu, and gardens are dominated by durian and rubber.
Keyword: Nest tree characteristics, orangutan tapanuli, vegetation composition
|
Judul: Production and Physiological Quality of Sorghum Seeds bicolor Samurai 1 in Phase F1 with Different Harvesting Ages
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh umur panen terhadap mutu fisiologis dan viabilitas benih sorgum Samurai 1 pada fase F1. Penelitian dilakukan di laboratorium lapang UP3J IPB dan Laboratorium Agrostologi Fakultas Peternakan IPB University. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu rancangan acak kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan umur panen yaitu pada hari ke-90, 95, 100, 105, dan 110, serta 4-5 kali pengulangan. Peubah yang diamati berupa diameter batang, tinggi tanaman, berat kering biomassa malai, berat segar biomassa per ha, berat kering batang, berat kering daun, berat kering malai, berat kering daun, berat benih, jumlah benih, berat 1000 benih, dan uji viabilitas. Hasil penelitian yang didapat memberikan pengaruh nyata (P<0,05) pada produktivitasnya. Umur panen terbaik untuk mendapatkan mutu fisilogis dan viabilitas terbaik, yaitu pada perlakuan P100 dan P105, sedangkan untuk mendapatkan biomassa kering terbaik yaitu terdapat pada perlakuan P95 yaitu saat sorgum berumur 95 hari setelah tanam., This study aims to find out the effect of harvest age on the physiological quality and viability of Samurai 1 sorghum seeds in the F1 phase. The research was conducted in the field laboratory of UP3J IPB and the Agrostology Laboratory of the Faculty of Animal Science, IPB University. The experimental design used was a randomized block design (RBD) with 5 treatments at harvest age, namely on the 90th , 95th , 100th , 105th , 110th days, and 4-5 replicaty. The variables observed were stem diameter, plant height, dry weight of panicle biomass, total fresh weight, stem dry weight, leaf dry weight, panicle dry weight, leaf dry weight, seed weight, quantity of seeds, weight of 1000 seeds, and viability test. The results obtained showed a significant effect (P<0.05) in productivity. The best harvest age to get the best physiological quality and viability, at the P100 an P105 treatment, while to get the best dry biomass that is found in the P95 treatment, namely when sorghum is 95 days after planting.
Keyword: harvest age, sorghum samurai 1, viability
|
Judul: Uji Daya Hasil Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) di Kebun Percobaan Leuwikopo, Darmaga, Bogor, Jawa Barat.
Abstrak: Kegiatan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2011 sampai Mei 2011 di Kebun Percobaan Leuwikopo, Darmaga, Bogor, Jawa Barat. Penanaman dilakukan menggunakan jarak tanam 70 cm x 15 cm dan dipupuk Urea, KCl, dan SP36 dengan dosis masing masing 150 kg/ha, 100 kg/ha, dan 100 kg/ha. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji daya hasil 84 galur-galur F5 sorgum hasil persilangan varietas Numbu x UPCA-S1 serta mengidentifikasi galur yang memiliki potensi hasil lebih baik dari tetuanya. Genotipe yang digunakan terdiri dari 84 galur-galur sorgum F5 sebagai perlakuan dan varietas Numbu dan UPCA-S1 sebagai tetua pembanding. Masing-masing tetua ditanam sebanyak delapan baris, sedangkan genotipe hanya ditanam dalam satu baris. Pelaksanaan penelitian meliputi lima tahap kegiatan yaitu persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan tanaman, dan panen. Pengamatan dilakukan terhadap karakter tinggi tanaman, jumlah daun, lingkar batang, panjang malai, bobot biji permalai, bobot per 1000 biji, bentuk malai, dan warna biji. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbaikan sifat keenam karakter pada galur yang diuji. Pendugaan komponen ragam dan parameter genetik pada galur yang diuji menunjukkan bahwa karakter tinggi tanaman, panjang malai, dan bobot per 1000 biji memiliki nilai heritabilitas yang tergolong tinggi. Ini menunjukkan faktor genetik pada ketiga karakter tersebut lebih berpengaruh terhadap penampakan fenotipe dibandingkan faktor lingkungannya sehingga peluang diturunkannya ketiga karakter tersebut pada generasi berikutnya menjadi lebih besar. Karakter agronomi yang diamati pada galur cenderung memiliki koefisien keragaman yang sedang kecuali untuk karakter bobot biji per malai yang memiliki koefisien keragaman genetik yang luas Seleksi dilakukan secara langsung berdasarkan karakter bobot biji per malai dan secara tidak langsung berdasarkan panjang malai dan bobot per 1000 biji. Seleksi juga dilakukan dengan mempertimbangkan tinggi tanaman untuk ke tiga metode seleksi di atas. Hasil seleksi berdasarkan ketiga karakter di atas, diperoleh 15 galur terbaik berdasarkan bobot biji per malai, bobot per 1000 biji, dan panjang malai. Ke 15 galur tersebut yaitu galur 29-7, 1-7, 47-5, 163-19, 163-18, 131-11, 111-6, 99-7, 151-7, 76-2, 118-3, 133-6, 103-6, 138-15, dan 12-12.
Keyword:
|
Judul: The addition of a noun word graph dictionary module in bogordelftconstruct
Abstrak: Knowledge Graph is a new method in Natural Language Processing that is used to describe human language and displaying it into a graph form. BogorDelftConStruct is a tool to analyze Indonesian text, developed by Deni Romadoni (2009). The tool has limited feature, opening many opportunities to add some other features. The goal of this research is to develop a noun word graph dictionary module and add it in BogorDelftConStruct. The patterns of the noun word-graph are based the research of Saleh (2009). In this research, of the 20 patterns in Saleh (2009) only 13 patterns are used, since some of word graph patterns which have the same affix and also have the different meaning. As many as 144 nouns were used in scenario testing, with 1 error was generated (99,33% accuracy).
Keyword:
|
Judul: Strategi Nafkah Rumah Tangga Petani Gambir (Kasus: Desa Aornakan II, Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut, Kabupaten Pakpak Bharat)
Abstrak: Gambir adalah salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia. Saat ini Indonesia memasok 80% kebutuhan gambir dunia. Namun demikian, harga gambir cenderung berfluktuasi dan menyebabkan kesulitan pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi nafkah rumah tangga petani gambir Desa Aornakan II, Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut, Kabupaten Pakpak Bharat dalam menghadapi ketidakpastian harga gambir. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan didukung oleh pendekatan kualitatif. Data yang telah diperoleh dari responden dianalisis menggunakan uji regresi logistik untuk mengetahui pengaruh modal nafkah terhadap keputusan strategi nafkah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan modal nafkah seperti luas lahan pertanian selain gambir berpengaruh terhadap intensifikasi pertanian. Luas lahan gambir berpengaruh terhadap ekstensifikasi pertanian. Luas lahan pertanian selain gambir, pendidikan, organisasi, aset produksi berpengaruh terhadap pola nafkah ganda. Serta luas lahan gambir, pendidikan, tenaga kerja rumah tangga berpengaruh terhadap migrasi rumah tangga petani gambir.
Keyword: livelihood assets, gambier farmer household, livelihood strategy
|
Judul: Strategi nafkah rumahtangga petani Desa sekitar hutan (Kasus Desa Tanggel, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah)
Abstrak: Implementasi sistem “Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat” diselenggarakan oleh kantor Perhutani di KPH Randublatung, Kabupaten Blora telah berjalan 8 tahun. Semua pemangku kepentingan dalam sumber daya hutan harus dilibatkan dalam sistem ini, termasuk masyarakat pedesaan di sekitar hutan. Kehadiran mereka memberi kesan tersendiri peranannya dalam pengelolaan sumber daya hutan. Peran dan keterlibatan dalam pengelolaannya menjadi salah satu sumber pendapatan rumah tangga. Sebagian besar dari rumah tangga mempunyai pekerjaan sebagai petani. Kegiatan pertanian bergantung pada kepemilikan dan penguasaan lahan, non lahan baik kawasan PHBM maupun kawasan PHBM. Kurangnya pendapatan yang diperoleh dari bertani membuat rumah tangga mencari nafkah alternatif selain pertanian untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidup. Pelajaran ini bertujuan untuk menganalisis bentuk keterlibatan masyarakat dalam sistem PHBM, pendapatan strategi yang diadopsi oleh rumah tangga, tingkat pendapatan rumah tangga dari pertanian dan non-pertanian. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Melibatkan 30 sampel dan diambil dengan menggunakan teknik sederhana pengambilan sampel secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk keterlibatan masyarakat dalam Program sistem PHBM meliputi perencanaan tanaman pangan, penanaman pangan tanaman di lahan hutan dan perlindungan hutan. Strategi mata pencaharian yang diadopsi oleh rumah tangga yang melakukan ekstensifikasi lahan pertanian menjadi lahan PHBM, diversifikasi pola hidup, dan migrasi. Sebagian besar rumah tangga itu lahan yang dimiliki tergolong lahan sempit non-PHBM dan memilih menggarap lahan tersebut lahan PHBM yang sempit. Kepemilikan lahan non-PHBM yang luas memberikan dampak yang relatif tinggi tingkat pendapatan sedangkan dominasi PHBM memberikan tingkat pendapatan yang relatif moderat pendapatan rumah tangga petani. Tingkat pendapatan dari sektor non pertanian memberikan kontribusi terbesar bagi rumah tangga petani dalam satu tahun terakhir.
Keyword: Livelihood strategies, Land resources, Level of income
|
Judul: Pembuatan dan Karakterisasi Prototipe Sel Surya Nanokristal n-TiO2/Dye/p-CuSCN
Abstrak: Dengan metode casting dan perlakuan annealing, dapat dibuat lapisan nanokristal semikonduktor TiO, pada substrat Transparant Conductive Oxide (TCO). Penambahan dye Methylviolet Thiocianate (MVSCN) dan lapisan CuSCN pada TiO, tersebut menghasilkan sel surya n-TiO,ldye/p-CuSCN yang dapat menyerap foton dan mengubahnya menjadi energi listrik.
Keyword:
|
Judul: Uji Kesepadanan Mutu Gizi Protein Tepung Kedelai Lokal dan Impor Secara In Vivo
Abstrak: Indonesia merupakan wilayah agroklimat tidak ideal untuk produksi kedelai, sehingga produksi kedelai lokal rendah. Ketersediaan kedelai dalam negeri kemudian dicukupi dengan impor kedelai dari Amerika Serikat yang menerapkan rekayasa genetik sehingga menjadi isu keamanan pangan, salah satunya perubahan mutu protein. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai dan kesepadanan mutu gizi protein tepung kedelai transgenik (impor) dan non-transgenik (lokal dan impor) secara in vivo dengan menggunakan tikus percobaan. Analisis mutu protein secara in vivo menggunakan tikus percobaan yang diberi ransum kedelai lokal grobogan dan kedelai impor transgenik serta non-transgenik selama 28 hari dan dihitung berdasarkan metode pertumbuhan dan metode keseimbangan nitrogen. Hasil analisis mutu gizi protein menunjukkan adanya kesepadanan mutu gizi protein tepung kedelai lokal grobogan dan impor (transgenik dan non-transgenik) berdasarkan parameter FCE (Feed Conversion Efficiency), PER (Protein Efficiency Ratio) terkoreksi, dan NPR (Net Protein Ratio) pada metode pertumbuhan. Mutu gizi protein tepung kedelai lokal grobogan dan impor (transgenik dan non-transgenik) juga dinyatakan baik berdasarkan nilai PER terkoreksi yang memiliki nilai di atas 2.0 (80 % dari nilai standar kasein, yaitu 2.5). Hasil analisis mutu gizi protein berdasarkan parameter TD (True Digestibility), BV (Biological Value), dan NPU (Net Protein Utilization) pada metode keseimbangan nitrogen menunjukkan adanya kesepadanan mutu gizi protein antara tepung kedelai lokal grobogan dan impor transgenik serta berdasarkan parameter BV dan NPU saja dinyatakan bahwa mutu gizi protein tepung kedelai lokal grobogan sepadan dengan tepung kedelai impor (transgenik dan non-transgenik) serta kasein. Mutu gizi protein tepung kedelai lokal grobogan dan impor (transgenik dan non-transgenik) serta kasein juga dinyatakan baik berdasarkan nilai BV >99 %.
Keyword: In vivo, kedelai, mutu protein, transgenik
|
Judul: Pengaruh jenis kedelai (Glycine max (L) Merrill) dari varietas impor, wilis dan lokal terhadap mutu kecap asin dengan lama perebusan 1 jam 1.5 jam dan 2 jam
Abstrak: Jenis kedelai dari varietas unggul (wilis), lokal dan impor berpengaruh sangat nyata terhadap total nitrogen terlarut dan rasio formol nitrogen terhadap total nitrogen ter- larut, tapi tidak berpengaruh terhadap formol nitrogen dan kadar gula pereduksinya. Jenis kedelai lokal memberikan mutu kecap asin yang baik, jika ditinjau dari total nitrogen terlarut dengan rata-rata tertinggi 1.70. Untuk rasio formol nitrogen terhadap total nitrogen terlarut, mutu yang baik adalah pada kedelai jenis wilis dengan rata-rata tertinggi 54.5. Lama perebusan berpengaruh nyata terhadap keempat parameter yang diukur. Lama perebusan yang baik adalah lama perebusan 1.5 jam, dengan rata-rata tertinggi untuk total nitrogen terlarut 1.65, rata-rata formol nitrogen 0.86, rata-rata rasio formol nitrogen terhadap total nitrogen terlarut 52.6 dan rata-rata kadar gula pereruksi 1.27. Kombinasi perlakuan yang memberikan mutu yang terbaik adalah nilai tertinggi untuk total nitrogen terlarut, formol nitrogen dan rasio formol nitrogen terhadap total nitrogen terlarut, sedangkan untuk kadar gula pereduksi adalah nilai terendah. Untuk total nitrogen terlarut, mutu yang baik adalah varietas lokal lama perebusan 1.5 jam dengan rata- rata 1.80, varietas wilis lama merebusan 1.5 jam untuk rasio formol nitrogen terhadap total nitrogen terlarut 59.0 dan formol nitrogen dengan rata-rata 0.935, dan varietas impor lama perebusan 1.5 jam untuk kadar gula pereduksi dengan rata-rata r.22.
Keyword:
|
Judul: Bisnis Fotografi Snapcash : Platform Digital.
Abstrak: Fotografi merupakan bagian gaya hidup masyarakat saat ini. Namun hingga saat ini belum ada platform digital yang menawarkan jasa fotografi. Ide bisnis Snapcash diciptakan sebagai solusi berupa platform digital yang dapat digunakan oleh fotografer untuk mencari pekerjaan dan konsumen untuk mencari jasa fotografi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui permasalahan konsumen, menciptakan solusi yang tepat, dan merumuskan model bisnis yang sesuai untuk Snapcash. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan customer discovery. Pengumpulan data dilakukan secara non probability purposive sampling. Hasil pengujian masalah menunjukkan kesulitan fotografer dalam mendapatkan pelanggan dan kesulitan konsumen dalam menemukan fotografer yang sesuai kriteria. Solusi yang ditawarkan adalah aplikasi dan fitur yang ada didalamnya. Berdasarkan uji solusi yang dilakukan, solusi yang ditawarkan diterima oleh responden sehingga menjadi solusi bagi responden penelitian. Model bisnis Snapcash terverifikasi berdasarkan tiga aspek yaitu kesesuaian produk dengan pasar, segmen pelanggan dan cara mencapainya, serta cara perusahaan menghasilkan uang.
Keyword: customer discovery, fotografi, model bisnis, platform digital
|
Judul: Populasi Dan Habitat Monyet Ekor Panjang (Macaca Fascicularis) Di Cagar Alam Dungus Iwul, Kabupaten Bogor
Abstrak: Cagar Alam Dungus Iwul dengan luasan ± 9 ha merupakan salah satu habitat alami monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua kelompok monyet ekor panjang dengan ukuran populasi yang berbeda. Kelompok 1 terdiri dari 56 individu, sedangkan kelompok 2 terdiri dari 29 individu. Kepadatan populasi monyet ekor panjang sebesar 9 individu/ha, dengan struktur umur terbanyak yaitu individu muda. Sex ratio individu dewasa pada kelompok 1 (1:1.6) dan pada kelompok 2 (1:2.25). Aktivitas harian yang paling sering dilakukan oleh kelompok 1 adalah makan (29.50 %), sedangkan kelompok 2 adalah berpindah (36.70 %). Wilayah jelajah kelompok 1 seluas 12.43 ha dengan jelajah harian 527.67 m, sedangkan kelompok 2 seluas 9.95 ha dengan jelajah harian 469.33 m. Penggunaan ruang oleh monyet ekor panjang lebih banyak pada strata tajuk C (4-20 m) sebesar 44.69 %. Analisis vegetasi pada habitat monyet ekor panjang ditemukan 41 jenis tumbuhan diseluruh petak contoh. Tumbuhan iwul (Orania sylvicola) merupakan tumbuhan yang paling dominan. Pakan yang paling sering di makan monyet ekor panjang adalah buah dengan persentase 61 %. Potensi pakan hasil analisis vegetasi sebanyak 31 jenis tumbuhan.
Keyword: habitat, monyet ekor panjang, populasi, sex ratio
|
Judul: Long-tailed Macaque (Macaca fascicularis) Morphometry on Tinjil Island
Abstrak: Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) banyak digunakan dalam riset biomedis sebagai hewan model. Salah satu lokasi konservasi M. fascicularis di Indonesia terletak di Pulau Tinjil, Provinsi Banten. Pulau Tinjil termasuk jenis Natural Habitat Breeding Facility (NHBF). Penelitian ini menggunakan 40 ekor MEP di pulau Tinjil dan 30 ekor MEP di fasilitas penangkaran Pusat Studi Satwa Primata. Parameter morfometri mencakup bobot badan, panjang badan anterior, total tinggi kepala, panjang lengan atas, panjang lengan bawah, lebar dada, tebal dada, lebar pinggang, panjang paha, dan panjang betis. Uji Mann-Whitney digunakan untuk membandingkan morfometri MEP di Pulau Tinjil berdasarkan umur dan jenis kelamin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan ukuran morfometri sangat terlihat pada usia dewasa antara jantan dan betina. Selain itu, perbedaan juga terlihat secara signifikan antara kelompok jantan usia pra-dewasa dan dewasa. M. fascicularis yang berhabitat di pulau Tinjil relatif lebih kecil dibandingkan dengan studi-studi sebelumnya, namun dalam beberapa kategori usia masih masuk dalam rentang ukuran tinggi duduk dan berat badan., Long-tailed macaque (Macaca fascicularis) are widely used in biomedical research as animal models. One of the conservation sites in Indonesia is located on Tinjil Island, Banten Province. Tinjil Island is a Natural Habitat Breeding Facility (NHBF). Research about morphometry of long-tailed macaque on this island is still minimal. This study used 40 macaques on Tinjil Island and 30 macaques in the Primate Animal Study Center captive facility. Morphometric parameters include body weight, anterior body length, total head height, upper arm length, forearm length, chest width, chest thickness, waist width, thigh length, and calf length. The Mann-Whitney test was used to compare morphometry of Macaca fascicularis on Tinjil Island based on age and sex. The results showed that differences in morphometric size were very visible in adulthood between males and females. In addition, significant differences were also seen between groups of pre-adult and adult males. M. fascicularis which lives on Tinjil Island is relatively smaller compared to previous studies, but in several age categories it still falls within the range of sitting height and body weight.
Keyword: Macaca fascicularis, monyet ekor panjang, morfometri, tinjil
|
Judul: Pengaruh Digital Marketing terhadap Brand Awareness dan Intention to Use Platform Startup Mayar
Abstrak: Digitalisasi dalam pemasaran didorong oleh kemajuan teknologi. Mayar, startup Indonesia yang baru didirikan sejak 2021 menggunakan digital marketing melalui berbagai platform media sosial seperti Email, Instagram, website, dan mesin pencari seperti Google. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh digital marketing terhadap brand awaraeness dan intention to use platform startup Mayar. Data primer didapatkan dari hasil pengisian kuesioner menggunakan Google formulir dan data sekunder dari buku, jurnal ilmiah, dan sumber bacaan lainnya. Teknik analisis data yang digunakan yaitu, : uji validitas, uji reliabilitas, analisis deskriptif, dan analisis SEM PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa digital marketing memiliki dampak yang positif dan signifikan terhadap brand awareness dan intention to use. Implikasi manajerial yang perlu diterapkan Mayar yaitu dengan memaksimalkan kuantitas Email marketing, memaksimalkan kata kunci pada Google, dan menambahkan berbagai konten tutorial seperti : konten benefit, rekomendasi fitur, dan testimoni untuk meningkatkan brand awareness dan intention to use khususnya meningkatkan angka merchant registration dan merchant activation.
Keyword: digital marketing, brand awareness, Mayar, intention to use, SEM-PLS, managerial implication, merchant activation, merchant registration
|
Judul: Perubahan Pola Penyebaran Kadar Air Media Arang Sekam dan Pertumbuban Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir.) Pada Pemberian Air Secara Sinambung (Continue) Dan Terputus-Putus (Intermitient) Dengan Irigasi Tetes
Abstrak: Irigasi tetes merupakan suatu metode pemberian air kepada tanaman yang dapat memberikan efisiensi dan efektifitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode pemberian air lainnya. Keberhasilan irigasi tetes ditentukan oleh penyebaran kadar air tanah di daerah perakaran yang menunjang pertumbuhan tanaman.
Keyword:
|
Judul: Pendugaan kehilangan air melalui perhitungan neraca air serta analisis pertumbuhan tanaman kentang (Solanum tuberosum L.)
Abstrak: The growth and the production of a plant are determined by favourable environment. Soil is water reservoir and planting area for which the capability to keep the water in the soil will determine the total water that can be used for the plant. Water availability in the soil is used by the plant to fullfil plant’s water requirement such actual evapotranspiration and runoff which can be calculated by using the water balance. The objective of this research is to calculate the potato water loss during the measurement through the water balance and to analyse the effect on potato growth. The result of this research shows that the potato water loss (actual evapotranspiration and runoff) during measurement on 37 days until 73 days after planting is 148-191 mm or 4.6 mm/days, whereas the run off is 28-59 mm or 19-30 % from total water loss potato. The relations between soil water content and the growth rate in each treatment has a different disposed. When the storage of soil water content is high, the growth rate is uncertainly high, and vice versa. The growth rate is of the potato in this research not only influenced by soil water content, but also influenced by other factors that are not observed in this research.
Keyword:
|
Judul: Therapeutic Drugs Used Myxomatous Mitral Valve Degeneration (MMVD) in Dogs at Gasing Veterinary Hospital in Selangor,
Abstrak: Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) is a chronic degenerative disease in which the cardiac valves, mainly the mitral valve, undergo leaflet thickening or prolapse due to aging process or genetic factor. There are five stages of MMVD in dogs, namely stage A, stage B1, stage B2, stage C, and finally stage D. Clinical symptoms of MMVD can be seen from stage C onwards, where congestive heart failure signs are obvious. The study aims to obtain and analyze secondary data of the therapeutic drugs used in the treatment of MMVD at Gasing Veterinary Hospital in the year 2021. The highest percentage of drugs used were ACE inhibitors and positive inotropes both at 33%. Diuretics were the second most administered drug at 26%. Other therapeutic drugs which were administered in smaller proportions include bronchodilators at 5%, antiplatelet at 2%, and calcium channel blocker at 1%. It was concluded that the types of drugs that were administered in MMVD cases comprised of ACE inhibitors, positive inotropes, diuretics, bronchodilators, antiplatelet, and calcium channel blocker., Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) adalah suatu penyakit degeneratif kronik pada katup jantung yang ditandai dengan penebalan atau prolaps katup karena proses penuaan atau faktor genetik, terutama terjadi pada katup mitral. Terdapat lima stadium MMVD pada anjing, yaitu stadium A, stadium B1, stadium B2, stadium C, dan terakhir stadium D. Gejala klinis MMVD dapat dilihat dari stadium C dan seterusnya, ditandai dengan adanya gagal jantung kongestif yang terlihat jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dan menganalisis data sekunder obat terapeutik yang digunakan dalam pengobatan MMVD di Rumah Sakit Hewan Gasing tahun 2021. Persentase obat tertinggi yang digunakan berupa ACE inhibitor dan inotrop positif dengan persentase keduanya sebesar 33%. Diuretik adalah obat kedua yang paling banyak diberikan dengan persentase sebesar 26%. Obat terapeutik lain yang diberikan dalam proporsi yang lebih kecil diantaranya bronkodilator 5%, antiplatelet 2%, dan antagonis kalsium 1%. Secara kesimpulan, jenis obat yang diberikan pada kasus MMVD terdiri dari ACE inhibitor, inotrop positif, diuretik, bronkodilator, antiplatelet, dan antagonis kalsium.
Keyword: drug, canine, MMVD, therapeutic, treatment
|
Judul: Perbedaan Komposisi Tubuh Sebelum dan Akhir Puasa Ramadan serta Faktor yang Memengaruhi
Abstrak: Umat Islam di seluruh dunia yang sudah memenuhi persyaratan diwajibkan untuk melakukan ibadah puasa Ramadan. Pola makan dan pola aktivitas selama Ramadan dapat berbeda dengan sebelum Ramadan yang berdampak pada komposisi tubuh. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perubahan komposisi tubuh sebelum dan akhir puasa Ramadan serta faktor yang memengaruhinya. Penelitian ini menggunakan desain cohort prospective study. Jumlah subjek sebanyak 98 orang dewasa muda (18-26 tahun). Penelitian dilakukan pada Bulan Mei-Juli 2016 di Departemen Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor. Penelitian menggunakan data primer yang diambil pada periode waktu satu minggu sebelum dan akhir puasa Ramadan selama tiga hari berturut-turut. Hasil penelitian menunjukkan penurunan komposisi tubuh (p<0.05) dan peningkatan aktivitas fisik (p=0.003) yang signifikan. Selain itu, tingkat asupan energi menurun (p=0.002) sedangkan tingkat asupan karbohidrat meningkat (p=0.000) secara signifikan. Perubahan komposisi tubuh tidak dipengaruhi oleh perubahan aktivitas fisik dan tingkat asupan gizi (p>0.05), melainkan oleh status puasa itu sendiri.
Keyword: aktivitas fisik, asupan gizi, dewasa muda, komposisi tubuh, puasa Ramadan
|
Judul: Status Hidrasi pada Dewasa Muda Sebelum dan Saat Puasa Ramadan
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis asupan air dan status hidrasi sebelum dan selama puasa Ramadan. Desain penelitian yang digunakan adalah cohort prospective study dengan total subjek 98 terdiri dari laki-laki dan perempuan dewasa muda. Data konsumsi makanan dan minuman dikumpulkan dengan menggunakan metode food record 3x24 jam: Status hidrasi ditetapkan berdasarkan metode berat jenis urin. Data dikumpulkan sebelum puasa dan selama puasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total asupan air sebelum dan selama puasa berturut-turut sebesar 2 232.49 ± 579.60 mL/hari dan 2 196.06 ± 559.31 mL/hari dengan tingkat kecukupan air 92.3% dan 90.7%. Prevalensi dehidrasi selama puasa (88.8%) lebih tinggi dibandingkan sebelum puasa (53.1%) (p<0.001). Sebagian besar subjek merasakan gejala dehidrasi seperti rasa haus sebelum puasa dan mulut kering saat puasa. Terdapat hubungan antara tingkat kecukupan air dengan status hidrasi sebelum dan selama puasa Ramadan (p>0.05).
Keyword: asupan air, dehidrasi, dewasa muda, puasa Ramadan, status hidrasi
|
Judul: Karakterisasi Molekuler Nucleopolyhedrovirus (NPV) pada Larva Helicoverpa armigera HÜBNER (Lepidoptera: Noctuidae).
Abstrak: Nucleopolyhedrovirus (NPV) merupakan agen pengendali biologis yang potensial dalam pengendalian ulat penggerek tongkol (corn earworm) H.armigera pada tanaman jagung. Berbagai cara deteksi dan identifikasi dapat dilakukan untuk mengetahui karakter NPV. Untuk mengetahui karakter molekuler dari HearNPV dapat dilakukan dengan teknik PCR. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakter molekuler NPV pada larva H. armigera berdasarkan sebagian urutan gen DNA polimerase. Isolat NPV diperoleh dari hasil perbanyakan NPV di laboratorium Patologi Serangga. Isolat DNA tersebut diekstraksi mengikuti prosedur metode CTAB yang dimodifikasi. Amplifikasi dengan PCR menggunakan primer forward (5‟- CGG TAA TCG ACA ACA TCG -3‟) dan primer reverse (5‟- CAA ATC GAT GGG TAG CAC -3‟) yang dirancang sendiri, kemudian dilakukan uji homologi dan filogeni untuk mengetahui kekerabatannya dengan isolat dari negara lain yang ada di GenBank. Hasil amplifikasi menunjukkan bahwa isolat HearNPV Bogor memiliki hubungan kekerabatan yang tinggi dengan NPV yang menyerang genus Helicoverpa yang berasal dari Spanyol, Australia, Belanda, India, Brazil, Rusia, dan China dengan nilai persentase homologi nukleotida dan asam amino sebesar 99%. Berdasarkan hasil analisis filogeni, isolat HearNPV Bogor termasuk dalam grup yang sama dengan NPV yang menyerang genus Helicoverpa.
Keyword: DNA polimerase, entomopatogen, identifikasi, larva
|
Judul: Variabilitas Curah Hujan Intramusiman di Sumatra Utara dan Kaitannya dengan Fenomena Boreal Summer Intraseasonal Oscillation (BSISO).
Abstrak: Boreal Summer Intraseasonal Oscillation (BSISO) adalah fenomena variabilitas iklim intramusiman yang dominan terjadi saat Belahan Bumi Utara (BBU) mengalami musim panas. Propagasi dan aktivitas BSISO dapat dipantau dengan menggunakan dua indeks yang disebut sebagai BSISO1 dan BSISO2. Fenomena BSISO dapat mempengaruhi anomali curah hujan dan curah hujan ekstrem di beberapa wilayah termasuk di Indonesia. Anomali curah hujan dan curah hujan ekstrem di Sumatra Utara berpotensi terkena pengaruh BSISO karena lokasi wilayah tersebut berada di jalur propagasi BSISO. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan BSISO dan pengaruhnya terhadap anomali curah hujan dan curah hujan harian ekstrem pada berbagai fase dan tipe BSISO. Analisis spektral dilakukan untuk mengetahui periode osilasi BSISO. Hasil analisis menunjukkan adanya kemiripan periodisitas antara BSISO1 dan curah hujan harian Sumatra Utara terutama pada periode osilasi antara 50-60 harian. Penelitian ini juga mengidentifikasi curah hujan ekstrem pada tiap fase BSISO yang menunjukkan adanya peningkatan curah hujan ekstrem terutama pada saat BSISO1 dan BSISO2. Curah hujan ekstrem saat terjadi BSISO1 dan BSISO2 terdapat pada keseluruhan fase untuk threshold pada persentil 90% dan 95%, sedangkan curah hujan ekstrem untuk threshold 99% terdapat hanya pada fase 3 BSISO1 serta fase 2 dan 5 BSISO2. Untuk mengetahui karakteristik spasial dari anomali curah hujan dan simpangan bakunya pada saat terjadi BSISO, dilakukan analisis komposit untuk setiap fase BSISO. Analisis komposit tersebut menunjukkan adanya pengaruh BSISO terhadap keragaman curah hujan di Sumatra Utara terutama saat berlangsungnya fase 2 dan 3 dari BSISO 1 dan fase 1 dan 2 dari BSISO 2.
Keyword: BSISO, CHIRPS, komposit, spektral
|
Judul: Pengembangan model monsun indonesia berbasis hasil analisis data indeks monsun regional
Abstrak: Monsoon is one of regional phenomenon that affects weather and climate in Indonesia. This is caused by the territory of Indonesia which is located in equatorial zone and between Asia in the north and Australia in the south. Due to the location, there are two monsoons named Asia which causes wet season (December-January-February) and Australia which causes dry season (June-July-August). Until this time, Indonesia doesn’t have monsoon index which is needed by BMKG (Meteorology, Climatology and Geophysics Agency). Regional monsoon index (RMI) data must be calibrated with data from Indonesia, EAR (Equatorial Atmosphere Radar) to examine the relation of EAR with IMR data. Selected time-series of IMR data is used to develop monsoon model. The method that used is monsoon analysis and spectral analysis with Matlab and cross correlation analysis and the Box-Jenkins method, ARIMA with SPSS 16.0. The results of the analysis show that AUSMI (Australian Monsoon Index) at 200 mb layer which oscillate around 12 months has high correlation with EAR data 0.781. The appropriate model to show the monsoon model is ARIMA (1,1,1). AUSMI period t is decided by one and two months latest data (Zt-1) and (Zt-2) and a month error latest data (at-1) with equation Zt = 1.047 Zt-1-.047Zt-2 + 0.093at-1. The validation results obtained using model with actual data IMR February 2004-December 2008 give average error 2.3906 and correlation 0.7139.
Keyword: Monsoon, EAR, Regional monsoon index data, Box-Jenkins(ARIMA), Bogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor, IPB
|
Judul: Berbagai jenis vaksin marek pada ayam
Abstrak: Penyakit Marek merupakan penyakit menular pada ayam yang disebabkan oleh virus herpes (DNA) ditandai dengan in filtrasi sel-sel neoplasma, pleomorf dan limfosit pada sya raf dan organ tubuh lainnya. Penyakit ini cukup menimbulkan kerugian pada peternak ayam di seluruh dunia termasuk Indonesia, untuk itu usaha pencegahan terhadap penyakit ini terus dilakukan. Vaksinasi merupakan suatu cara yang efektif untuk pencegahan penyakit Marek. dianggap paling Vaksinasi biasa- nya dilakukan di peternakan ayam pembibit diberikan pada ayam umur 1 hari. Vaksin Marek ada 4 macam yaitu: Vaksin HVT, atenuasi, avirulen dan polivalen yang merupakan cam- puran dari ketiga jenis vaksin tersebut. Kelemahan vaksin HVT, atenuasi dan avirulen adalah ku rang atau tidak efektif terhadap beberapa galur virus Marek di alam selain dipengaruhi oleh maternal antibodi dari HVT atau yang homolog. Ternyata kelemahan-kelemahan seper ti ini tidak berlaku bagi vaksin polivalen. Oleh Witter (1982) dinyatakan bahwa vaksin polivalen paling efektif di bandingkan dengan vaksin Marek tunggal. Vaksin polivalen belum dipasarkan secara meluas dan masih merupakan barang baru. Diharapkan kehadiran vaksin polivalen ini dapat menggantikan vaksin HVT yang biasa digunakan di lapangan….
Keyword:
|
Judul: Penambahan bobot badan dan efisiensi penggunaan pakan sapi peternakan fries holland jantan yang diberi rumput gajah dan berbagai strawmix sebagai sumber hijauan
Abstrak: Ketersediaan hijauan makanan ternak diperkirakan akan menjadi sangat kritis, khususnya pada musim kemarau dan di daerah padat ternak. Jerami padi diperkirakan merupakan limbah pertanian yang diharapkan sebagai sumber hijauan pokok ternak ruminansia. Bertitik tolak dari hal tersebut, maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ransum yang terdiri atas konsentrat dan rumput gajah serta strawmix sebagai sumber hijauan. Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan mulai Nopember 1987 sampai dengan Januari 1988 bertempat di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor dan PT. Kariyana Gita itama. Ternak yang digunakan 16 ekor sapi Peranakan Fries Holland Jantan dengan bobot badan awal 189.42 ± 14.23 kg. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan empat sumber hijauan sebagai perlakuan yaitu RO strawmix dari jerami padi tanpa diolah, R1 strawmix dari jerami padi amoniasi, R2 = strawmix dari jerami padi dengan pengolahan Cao dan R3 = rumput gajah sebagai kontrol. Keempat. ransum tersebut diberikan ad libitum sedang konsentrat diberikan 1.87 persen dari bobot badan sapi. Peubah yang diukur adalah pertambahan bobot badan, konsumsi bahan kering ransum dan efisiensi penggunaan pakan. Analisa sidik ragam menunjukkan bahwa keempat jenis hijauan tersebut memberikan pengaruh yang sama terhadap pertambahan bubot badan, konsumsi bahan kering dan efisiensi penggunaan pakan. ransum Nilai rataan pertambahan bobot badan dari masing-masing adalah: RO 0.79, R1 = 0.89, R2 = 0.78 dan R3 = 0.75 kg/ekor/hari dan nilai rataan efisiensi penggunaan pakan adalah: RO 12.51 %, R1 13.85%, R2 = 12.43 % dan R3 = 11. 12 %. Disimpulkan bahwa strawmix dapat menggantikan ramput gajah segar dalam rumsum penggemukan sapi….
Keyword:
|
Judul: Neraca Nirtogen ransum Kombinasi Antara Konsentrat Dengan Hijauan Kualiats Rendah Serta Pengaruh Tingkat Hijauan Terhadap Berat Dari Reticulo-Rumen Sapi
Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Bagian Ilmu Gizi Ternak Pedaging dan Kerja Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor selama 291 hari, mulai dari tanggal 29 Oktober 1984 sampai dengan 15 Agustus 1985. Tujuan dari penelitian imi adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ransum kombinasi antara konsentrat de- ngan Jerami padi dan konsentrat dengan rumput la pangan terhadap konsumsi bahan kering, pertambahan bobot badan, efisiensi penggunaan ransum, perkembangan reticulo-rumen dan retensi nitrogen pada sapi Brahman cross, Peranakan Ongole dan sapi Madura. Ternak yang dipakai sebanyak 54 ekor sapi jantan yang berumur antara 2,54 tahun, terdiri dari 18 ekor sapi Brahman cross yang didatangkan dari Ujung Pandang, 18 ekor sapi Peranakan Ongole dan 18 ekor sapi Madura yang didatang- kan dari Jawa Timur. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan Acak Lengkap Berblok dengan pola Faktorial 3 x 2 dengan 3 ulangan. Bangsa sapi dikelompokkan menjadi 3 kelompok dan sekaligus sebagai ulangan. Faktor yang pertama ialah persentase hijauan yang terdiri dari 3 tingkatan (30%, 40% dan 50%); faktor yang ke dua adalah jenis hijauan yang terdiri dari rumput lapangan dan jerami padi; interaksi antara persentase hijauan dengan jenis hijauan ada 6 yaitu: ransum I, II, III, IV, V, VI. Data yang diperoleh diana- lisa dengan analisa Sidik Peragam dengan bobot awal kolek- ting sebagai variabel pengiring. Pengujian dilakukan dengan uji jarak Duncan. Jerami padi dapat digunakan sebagai pengganti rumput lapangan pada taraf penggunaan 30%, 40% dan 50%; hal ini tidak mempengaruhi konsumsi bahan kering secara nyata. Ransum yang digunakan pada penelitian ini (Ransum I, II, III, IV, V, VI) mempunyai efisiensi yang sama dalam menghasilkan pertambahan bobot badan, sebab hasil uji sta- tistik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0.05). Tingkat pemberian hijauan mempengaruhi berat reticulorumen secara sangat nyata (P<0.01). Berat reticulo-rumen yang paling besar adalah pada tingkat pemberian hijauan 30% dan berbeda sangat nyata dengan tingkat pemberian 40% dan 50%...dst
Keyword:
|
Judul: Pengembangan Model Bisnis Speak Up: Pelatihan Public Speaking oleh Public Speaker untuk Mahasiswa
Abstrak: Speak Up merupakan bisnis yang bergerak di jasa pelatihan public speaking yang berdiri pada bulan Agustus tahun 2018. Namun sampai saat ini Speak Up masih mencari model bisnis dan kurikulum yang tepat bagi pesertanya. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis model bisnis Speak Up saat ini, 2) Menganalisis respon konsumen terhadap model bisnis yang sudah ada, 3) Menyusun perbaikan model bisnis Speak Up. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menyebarkan kuisioner kepada 183 responden yang dipilih dengan teknik convenience sampling. Penelitian ini dianalisis menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA). Hasil dari pengolahan metode IPA menunjukkan bahwa elemen BMC yang paling utama untuk diperbaiki adalah value proposition. Perbaikan BMC dilakukan dengan menambah aspek value proposition dan merubah customer segment Speak Up menjadi mahasiswa, membuat event marketing, menambah sumberdaya manusia, dan merancang modul untuk setiap pelatihan.
Keyword: BMC, IPA, Speak Up
|
Judul: Karakteristik Fenotipik Bobot Badan, Lingkar Dada dan Panjang Badan Sapi PO (Bos Indicus) sebagai Hewan Kurban pada Umur yang Berbeda di MT Farm
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fenotipik sapi PO kurban pada umur yang berbeda. Selain itu membantu masyarakat dalam memilih hewan kurban terutama pada sapi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 57 ekor sapi kurban dengan rincian sapi kurban periode tahun 1431 H sebanyak 24 ekor dan sapi kurban periode tahun 1432 H sebanyak 33 ekor. Sampel diambil dari peternakan Mitra Tani Farm pada bulan Oktober 2010 hingga November 2011. Masing-masing dikelompokkan menjadi dua umur yaitu umur I1 (2-2,5 tahun) dan umur I2 (3 tahun). Peubah yang diukur ada tiga, yaitu bobot badan (BB), lingkar dada (LD), dan panjang badan (PB). Penentuan antara masing-masing parameter ukuran tubuh dalam umur yang berbeda dianalisis dengan uji-T. Hasil penelitian menunjukkan rataan BB pada periode pertama berbeda nyata (P<0,05) antara umur I1 dan I2. Hal ini terjadi karena ternak mampu menyesuaikan kondisi tubuh dengan lingkungannya, maka ternak mengalami pertumbuhan yang searah dengan bertambahnya umur. Periode kedua tidak berbeda nyata antara umur I1 dan umur I2, karena pertumbuhan tulang ternak umur I1 masih terus bertambah, sedangkan I2 sudah stabil. Rata-rata BB pada umur I1 berbeda nyata (P<0,05) antara periode pertama dan kedua, sedangkan rataan BB umur I2 menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata antara kedua periode ini. Hal ini terjadi karena perbedaan waktu penelitian yang dilakukan dan kondisi iklim yang berbeda, sehingga dan mempengaruhi kondisi tubuh ternak sapi.
Keyword:
|
Judul: Parameter tubuh dan sifat-sifat karkas sapi potong pada kondisi tubuh yang berbeda
Abstrak: Pengukuran ukuran linear tubuh dan sifat-sifat karkas merupakan cara untuk menilai produktivitas ternak. Bobot badan sapi merupakan indikator produktivitas ternak yang menjadi salah satu ukuran penilaian keberhasilan manajemen pemeliharaan dan penentu harga sapi. Pendugaan bobot badan sapi pada umumnya hanya berdasarkan nilai ukuran linear tubuh sapi tanpa memperhatikan kondisi tubuh sapi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan parameter tubuh dan sifat-sifat karkas sapi potong antar kondisi tubuh yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu perusahaan peternakan penggemukan sapi potong yang berada di Dusun Sranten, Desa Pangklungan, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2006. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi jantan hasil Inseminasi Buatan (Bos taurus X Bos indicus) sebanyak 25 ekor dan dibagi kedalam 3 kategori skor kondisi tubuh (kurus, sedang, dan gemuk) sebagai perlakuan. Jumlah ulangan sapi yang dipakai dari masing-masing kategori kondisi tubuh adalah 9 ekor (gemuk), 9 ekor (sedang) dan 7 ekor (kurus). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dan data yang diperoleh dianalisa dengan prosedur General Linier Model (GLM). Hasil yang menunjukkan perbedaan nyata diuji lebih lanjut dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi tubuh yang berbeda menghasilkan bobot potong (P<0,05), tebal lemak pangkal ekor (P<0,01), bobot karkas, tebal lemak punggung (P<0,05) dan luas urat daging mata rusuk (P<0,05) yang berbeda. Perbedaan tersebut mengindikasikan bahwa kondisi tubuh memiliki pengaruh yang nyata terhadap bobot hidup sapi karena adanya perbedaan perlemakan dan perdagingan. Ukuran linear tubuh ternak dan persentase karkas tidak berbeda nyata (P>0,05) diantara kondisi tubuh. Ukuran linear tubuh yang sama dikarenakan sapi tersebut sudah mengalami dewasa tubuh dan termasuk dalam kelompok ternak dengan ukuran kerangka yang sama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi tubuh merupakan faktor yang penting diperhatikan dalam pendugaan bobot badan dan bobot karkas berdasarkan ukuran-ukuran linear tubuh.
Keyword: Skor Kondisi Tubuh, Ukuran Linear Tubuh, Sifat-Sifat Karkas, Bobot sapi potong
|
Judul: The addition of a noun word graph dictionary module in bogordelftconstruct
Abstrak: Knowledge Graph is a new method in Natural Language Processing that is used to describe human language and displaying it into a graph form. BogorDelftConStruct is a tool to analyze Indonesian text, developed by Deni Romadoni (2009). The tool has limited feature, opening many opportunities to add some other features. The goal of this research is to develop a noun word graph dictionary module and add it in BogorDelftConStruct. The patterns of the noun word-graph are based the research of Saleh (2009). In this research, of the 20 patterns in Saleh (2009) only 13 patterns are used, since some of word graph patterns which have the same affix and also have the different meaning. As many as 144 nouns were used in scenario testing, with 1 error was generated (99,33% accuracy).
Keyword:
|
Subsets and Splits
No community queries yet
The top public SQL queries from the community will appear here once available.