anchor
stringlengths
140
4.36k
positive
stringlengths
237
4.36k
negative
stringlengths
241
4.16k
Judul: Hygiene and Sanitation Conditions for Dairy Equipment in Pondok Ranggon Dairy Farms, East Jakarta Abstrak: Kebersihan peralatan yang digunakan pada proses pemerahan memiliki pengaruh terhadap kualitas susu yang dihasilkan dari peternakan sapi perah. Jumlah total mikroorganisme (Total Plate Count/TPC) dan jumlah Enterobacteriaceae pada peralatan perah dapat digunakan sebagai indikator praktik higiene dan sanitasi oleh peternak atau pekerja. Penelitian ini bertujuan mengetahui praktik higiene dan sanitasi peternak atau pekerja di kawasan peternakan sapi perah Pondok Ranggon, Jakarta Timur dengan cara mengukur jumlah total mikroorganisme dan Enterobacteriaceae dari sampel swab peralatan perah. Tiga peternakan dipilih secara acak dari 4 blok di kawasan tersebut sehingga total diperoleh 12 peternakan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Sampel swab dari peralatan perah antara lain milkcan, saringan, dan ember perah kemudian diambil dari setiap peternakan terpilih. Data praktik higiene dan sanitasi terhadap peralatan dikumpulkan melalui wawancara secara langsung menggunakan kuesioner mengenai karakteristik responden dan sanitasi peralatan perah. Hasil penelitian menunjukkan nilai TPC berbagai peralatan perah 100% melebihi standar batas cemaran (100 cfu/mL), dengan rata-rata pada milkcan yaitu 7,4 x 104 ± 8,8 x 104 cfu/mL, ember 5,3 x 104 ± 1 x 105 cfu/mL, dan saringan 5,5 x 104 ± 1,3 x 105 cfu/mL. Jumlah Enterobacteriaceae yang melebihi standar batas cemaran pada milkcan sebanyak 66,7% dengan rata-rata 4,8 x 103 ± 1,3 x 104 cfu/mL, pada ember dan saringan masing-masing 50%.dengan rata-rata 2,6 x 103 ± 6,9 x 103 cfu/mL dan 6,5 x 102 ± 9 x 102 cfu/mL. Berdasarkan hasil kuesioner praktik sanitasi umum dan khusus peternak dapat memengaruhi tingginya nilai TPC dan Enterobacteriaceae. Peternak atau pekerja mayoritas belum menerapkan praktik higiene dan sanitasi yang baik terhadap peralatan perah. Sebagian besar peralatan perah memiliki tingkat cemaran mikroorganisme (TPC) dan Enterobacteriaceae yang lebih tinggi dari standar batas aman yang ditetapkan., The cleanliness of the equipment used in the milking process has an influence on the quality of milk produced from dairy farms. The total number of microorganisms (Total Plate Count/ TPC) and the number of Enterobacteriaceae on dairy equipment can be used as indicators of hygiene and sanitation practices by farmers or workers. This study aims to determine the hygiene and sanitation practices of farmers or workers in the Pondok Ranggon dairy farming area, East Jakarta by measuring the total number of microorganisms and Enterobacteriaceae from swab samples of dairy equipment. Three farms were randomly selected from 4 blocks in the area so that a total of 12 farms were sampled in this study. Samples from dairy equipment including swab milk cans, filters, and milk buckets were collected through direct interviews using a questionnaire regarding the characteristics of respondents and sanitation of dairy equipment. The results showed that the TPC value of various dairy equipment 100% exceeded the standard contamination limit (100 cfu/mL), with the average milkcan being 7.4 x 104 ± 8.8 x 104 cfu/mL, bucket 5.3 x 104 ± 1 x 105 cfu/mL, and filter 5.5 x 104 ± 1.3 x 105 cfu/mL. The number of Enterobacteriaceae that exceeds the standard contamination limit at milkcan as much as 66.7% with an average of 4.8 x 103 ± 1.3 x 104 cfu/mL, in the bucket and filter 50% each with an average Keyword: Enterobacteriaceae, higiene, jumlah total mikroorganisme, sanitasi, total plate count, sanitasi
Judul: Evaluasi Good Dairy Farming Practices dan Lingkungan Mikro di Peternakan Sapi Perah Pondok Ranggon Abstrak: Usaha peternakan sapi perah merupakan suatu usaha yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan pangan berupa susu segar, untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan pedoman budidaya ternak sapi perah yang baik (good dairy farming practice). Good dairy farming practices adalah cara beternak sapi perah yang baik dan benar, yang memperhatikan lingkungan dan memenuhi standar minimal sanitasi dan kesejahteraan ternak. Penelitian dilakukan dengan metode survey di Kecamatan Cipayung Pondok Rangon Jakarta Timur, pada bulan Agustus sampai September 2016. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi aspek teknis pemeliharaan sapi perah dan evaluasi lingkungan mikro peternakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai GDFP tertinggi pada aspek bibit dan reproduksi sebesar 3.25 (kategori baik) dan terendah berada pada aspek sumber daya manusia sebesar 2.37 (kategori cukup baik). Hasil evaluasi lingkungan mikro berdasarkan perhitungan THI sapi perah mendapat nilai THI 80.65-85.69 yang berarti sapi perah mengalami stress sedang. Keyword: aspek teknis, GDFP, sapi perah
Judul: The addition of a noun word graph dictionary module in bogordelftconstruct Abstrak: Knowledge Graph is a new method in Natural Language Processing that is used to describe human language and displaying it into a graph form. BogorDelftConStruct is a tool to analyze Indonesian text, developed by Deni Romadoni (2009). The tool has limited feature, opening many opportunities to add some other features. The goal of this research is to develop a noun word graph dictionary module and add it in BogorDelftConStruct. The patterns of the noun word-graph are based the research of Saleh (2009). In this research, of the 20 patterns in Saleh (2009) only 13 patterns are used, since some of word graph patterns which have the same affix and also have the different meaning. As many as 144 nouns were used in scenario testing, with 1 error was generated (99,33% accuracy). Keyword:
Judul: Analisis besarnya pengaruh pembiayaan, financing to deposit ratio (FDR), rasio non performing financing (NPF) terhadap laba bank syariah: studi kasus PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Abstrak: Semakin banyaknya jumlah bank syariah di Indonesia maka semakin memudahkan masyarakat Indonesia menikmati layanan perbankan syariah baik untuk menabung maupun untuk mengajukan pembiayaan. Bank Indonesia mencatat pada tahun 2005-2009 pertumbuhan dana pihak ketiga dan penyaluran pembiayaan perbankan syariah mencapai lebih dari 20% jauh di atas perbankan konvensional yang hanya mencatat kenaikan rata-rata sebesar 15%. Hal yang sama juga terjadi pada nilai Financing to Deposit Ratio (FDR) perbankan syariah yang selalu berada di atas nilai Loan to Deposit Ratio perbankan konvensional. Hal ini berpengaruh terhadap perolehan laba perbankan syariah yang juga terus tumbuh di periode yang sama. Tetapi yang cukup mengkhawatirkan dari kinerja perbankan syariah adalah rasio Non Performing Financing (NPF) yang juga terus naik, bahkan mencapai lebih dari 5% di akhir 2009. Keyword:
Judul: Pengaruh Variabel Makroekonomi dan Kinerja Perbankan terhadap Non Performing Financing Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2012-2015 Abstrak: Non Performing Financing menunjukkan pembiayaan bermasalah yang dapat memengaruhi likuiditas perbankan. Pembiayaan bermasalah dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel makroekonomi dan kinerja perbankan terhadap rasio Non Performing Financing dengan menggunakan metode data panel statis. Penelitian ini menggunakan data triwulan dari kuartal I 2012 sampai kuartal III 2015. Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu Non Performing Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), Return on Assets (ROA), Banksize, Exchange Rate, Pertumbuhan GDP, dan SBIS Rate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel makroekonomi tidak secara langsung berpengaruh terhadap rasio NPF tetapi melalui pendekatan kinerja perbankan. CAR, ROA, dan banksize berpengaruh secara nyata terhadap NPF sedangkan FDR tidak berpengaruh terhadap NPF. Keyword: Bank Umum Syariah, Model Panel Statis, NPF
Judul: Construction Improvement of Folding Traps for Catching Freswater Crayfish (Cherax sp.) Abstrak: Cherax quadricarinatus merupakan salah satu jenis lobster air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Salah satu daerah penyebarannya Belitung Timur. Masyarakat Belitung Timur melakukan penangkapan lobster air tawar menggunakan bubu payung. Bubu payung standar memiliki kekurangan yaitu sulit dimasuki lobster. Lobster yang telah terperangkap juga mudah keluar dari pintu masuk, sehingga bubu standar tidak efektif untuk menangkap lobster air tawar. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan bubu adalah dengan memperbaiki konstruksi pintu masuk agar lobster mudah memasuki bubu dan sulit ketika melepaskan diri. Tujuan penelitian ini adalah menentukan umpan yang tepat untuk bubu, menentukan konstruksi pintu yang tepat dan membandingkan hasil tangkapan antara bubu pintu standar dengan pintu modifikasi. Seluruh penelitian dilakukan pada skala laboratorium. Penelitian menggunakan akuarium dan kolam pembesaran. Uji konstruksi pintu bubu dilakukan di akuarium sedangkan uji makanan dan uji bubu dilakukan di kolam pembesaran. Konstruksi pintu bubu yang tepat adalah memiliki pintu luar menyentuh dasar bubu, sudut lintasan 40˚ dan bentuk pintu bagian dalamnya persegi panjang. Bubu modifikasi mampu memerangkap lobster sebanyak 76,92%, sedangkan bubu standar sebanyak 23,08%. Bubu standar mampu meloloskan lobster sebanyak 78,79%, sedangkan bubu modifikasi hanya sebanyak 21,31%. Umpan yang tepat digunakan adalah ikan laisi (lemuru)., Cherax quadricarinatus is one type of freshwater crayfish that has high economic value. One of the distribution areas is East Belitung. The people of East Belitung catch freshwater crayfish using umbrella traps. Standard umbrella traps have the disadvantage that it is difficult for lobsters to enter. Lobsters that have been trapped are also easy to escape from the entrance, so standard traps are ineffective for catching crayfish. One of the efforts made to optimize the trap is to improve the construction of the entrance so that the lobsters are easy to enter the trap and difficult to escape. The purpose of this study was to determine the right bait for the trap, determine the right door construction and compare the catch between the standard door trap and the modified door. All research was conducted on a laboratory scale. Research using aquariums and rearing ponds. The trap door construction test was carried out in the aquarium while the food test and trap test were carried out in a rearing pond. The proper construction of a trap door is to have the outer door touch the bottom of the trap, the angle of passage is 40˚ , and the shape of the inner door is rectangular. The modified trap was able to trap lobster as much as 76.92%, while the standard trap was 23.08%. Standard traps were able to pass lobster as much as 78.79%, while modified traps were only 21.31%. The right bait to use is laisi fish (lemuru). Keyword: bait, freshwater crayfish, umbrella trap
Judul: Uji Kerentanan Varietas Padi IR 58, IR 60 dan IR 62 Terhadap Virus Tungro Abstrak: Di Indonesia teh merupakan komoditas ketiga terbesar, di luar sektor minyak dan gas bumi, setelah karet dan kelapa sawit. Tanaman teh di Indonesia dikelola oleh perkebunan rakyat, perkebunan besar negara (PTP/PNP) dan perkebunan swasta. Salah satu kendala dalam peningkatan produksi teh adalah masalah hama dan penyakit. Untuk itu perlu dilaku- kan penelitian tentang hama dan penyakit tanaman teh, se- hingga strategi dasar pengendalian hama atau penyakit dapat dipersiapkan sedini mungkin. Pengamatan dilakukan pada empat kebun contoh, dua kebun teh milik rakyat dan dua kebun teh milik PTP XIII Ciater. Jumlah pohon contoh yang diamati pada setiap kebun contoh adalah 10 persen dari seluruh tanaman yang ada pada petak contoh. Pada setiap petak kemudian di- tentukan 5 sub petak pengamatan secara diagonal. Bagian tanaman yang diamati adalah pucuk. Setiap pohon contoh dibagi menjadi 4 kudran yaitu Utara, Selatan, Timur dan Barat. Setiap kudran diamati pucuk yang terdiri dari pako hingga daun ke lima. Hama penggulung daun (Homona coffearia) ditemukan disemua kebun contoh, dengan intensitas dan luas serangan masing-masing adalah; kebun teh rakyat II yaitu 21.00 persen dan 87.00 persen. kebun teh rakyat I yaitu 13.00 persen dan 75.50 persen, kebun PTP XIII (Afdeling. Ciater) yaitu 1.75 persen dan 18.00 persen dan Afdeling. Jagarnaek yaitu 0.90 persen dan 14.00 persen. Hama penggulung pucuk (Cydia leucostoma) juga ditemu- kan disemua kebun contoh, dengan intensitas dan luas sera- ngan masing-masing kebun adalah; kebun teh rakyat I sebesar 5.50 persen dan 22.50 persen, kebun teh rakyat II 10.00 persen dan 30.00 persen, kebun PTP XIII (Afg. Ciater) 14.00 persen dan 56.00 persen dan Afdeling Jaganaek 12.40 per- sen dan 48.00 persen…dst Keyword:
Judul: Tinjauan Agroklimatologi Tanaman Teh di Perkebunan Teh Santosa PTP XIII Bandung Abstrak: Pertanian merupakan salah satu sektor terbesar dalam Perekonomian Indonesia, dimana sebagian besar penduduknya memperoleh penghasilan dari sektor pertanian. Komposisi pekerja menurut lapangan usaha untuk bidang pertanian me- nurut BPS (1985) sebesar 54,6% sedangkan sisanya sebesar 45,4% terbagi untuk bidang pertambangan, industri, pengo- lahan, listrik dan lain-lainnya. Untuk pendapatan nasio- nal menurut lapangan pekerjaan dapat terlihat pada Tabel 1 Tabel 1. Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Kerja pada Tahun 1983 dan 1984 (X 1 milyar rupiah) Lapangan Usaha Tahun 1983 Tahun 1984 Pertanian 17696,2 21423,7 Pertambangan dan Penggalian 13967,9 15217,7 Industri Pengolahan 8211,3 10317,6 700,3 4883,3 Listrik gas dan air minum 524,3 Bangunan 4597,2 Perdagangan 12009,4 13371,7 Lain-lain. 16691,3 20000,1 Sumber: Statistika Indonesia 1985, BPS Jakarta Demikian juga dengan tanaman teh yang sudah lama di- usahakan sebagai tanaman perkebunan yang secara ekonomis bagi Indonesia merupakan salah satu sumber pendapatan pe- tani, sumber devisa negara, dan merupakan bahan baku in- dustri. ... Keyword:
Judul: The addition of a noun word graph dictionary module in bogordelftconstruct Abstrak: Knowledge Graph is a new method in Natural Language Processing that is used to describe human language and displaying it into a graph form. BogorDelftConStruct is a tool to analyze Indonesian text, developed by Deni Romadoni (2009). The tool has limited feature, opening many opportunities to add some other features. The goal of this research is to develop a noun word graph dictionary module and add it in BogorDelftConStruct. The patterns of the noun word-graph are based the research of Saleh (2009). In this research, of the 20 patterns in Saleh (2009) only 13 patterns are used, since some of word graph patterns which have the same affix and also have the different meaning. As many as 144 nouns were used in scenario testing, with 1 error was generated (99,33% accuracy). Keyword:
Judul: Sistim pengelolaan tempat penimbunan kayu di TPK Cikaraha KPH Sumedang Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten : magang sebagai kepala urusan TPK Abstrak: Tujuan dari kegiatan magang ini adalah untuk mengetahui, memahami, dan dapat melaksanakan serangkaian kegiatan pengelolaan TPK, sehingga dapat berperan aktif khususnya di TPK, melatih kemampuan berpikir mahasiswa dalam menganalisis permasalahan yang timbul di lapangan dengan bertindak positif dan kritis terhadap kesalahan yang dijumpai di lapangan dan menciptakan link and match antara keterampilan mahasiswa dengan latar belakang ilmu dan teknik kehutanan yang dimiliki di tempat magang. TPK Cikaraha KPH Sumedang mempunyai luas lebih kurang 7,3 hektar dengan daya tampung lebih kurang 7500 m' (Jati) dan 2500 m² (Mahoni). Areal TPK Cikaraha dibagi dalam 10 petak penimbunan berdasarkan kelas sortimen dengan diberi urutan berdasarkan abjad A sampai J. Tahapan kegiatan magang ini adalah Tata Usaha Hasil Hutan, (scaling) pengukuran kayu, (grading) pengujian kayu dan TPK (muat bongkar, pengaplingan, dan pemasaran). Tata Usaha Hasil Hutan merupakan kegiatan dalam bentuk pencatatan, penerbitan dokumen, dan pelaporan yang meliputi kegiatan perencanaan produksi, pemanenan kayu, pengolahan dan peredaran hasil hutan. Model blanko yang digunakan di TPK adalah Daftar Pengangkutan (DK 304, DK 304b, DK 304c), Daftar Pembetulan (DK 306), Buku Persediaan (DK 309 A, DK 309 A/I, DK 309, DK 309/1), Daftar Kapling (DK 308), Daftar Perubahan (DK 310, DK 310/1), Surat Angkutan (DK 441/PHT), Daftar Penyerahan (Model Perni 51), dan Daftar Penjualan (DK 325). Scaling, merupakan kegiatan pengukuran kayu dengan maksud mengetahui isi kayu yang terkandung didalamnya. Scaling dilakukan setelah pohon ditebang dan dijadikan sortimen-sortimen tertentu dengan tujuan sebagai dasar bagi pertimbangan perhitungan-perhitungan angka produksi, harga kayu dan untung rugi perusahaan. Keyword: TPK management activities, train students, Forest Product Administration
Judul: Perencanaan pengangkutan kayu di Hutan Tanaman Industri Abstrak: Kegiatan pengangkutan merupakan hal yang sangat penting demi lancarnya kayu keluar dari hutan. Dalam pengangkutan, kayu dipindahkan dari tempat pengumpulan kayu di dalam hutan ke tempat penimbunan kayu atau langsung ke industri pengolahan kayu. PT MUSI HUTAN PERSADA, dimana pada tahun kedelapan setelah penanaman yaitu tahun. 1999 akan mulai memanen kayu untuk mensuplay kebutuhan bahan baku pabrik pulp dan kertas PT Tanjung Enim Lestari yang mempunyai kapasitas produksi 500.000 ton per tahun. Kegiatan perencanaan pengangkutan dimaksudkan untuk mengatur kelancaran pengadaan dan pengangkutan bahan baku kayu ke pabrik, serta untuk menjamin kesinambungan suplay kayu. Pengangkutan menurut Elias (1988) adalah pengangkutan kayu dari tempat penebangan sampai tempat tujuan akhir, baik pabrik pengolahan kayu, tempat penimbunan kayu atau konsumen. Suparto (1979) menyatakan pengangkutan adalah pemindahan kayu dari tempat pengumpulan (TPn) ke tempat penimbunan kayu atau ke tempat tujuan, yang dimulai pada saat kayu di muat ke atas alat pengangkut truk, kereta api, lori, cikar, atau dikumpulkan dengan rakit dalam sungai, sampai muatan tersebut di bongkar di tempat tujuan. Lokasi Magang di PT. Musi Hutan Persada (MHP) merupakan sebuah perusahaan yang terbentuk dengan modal patungan antara PT. INHUTANI V dengan aset sebesar 40 % dengan PT. ENIM MUSI LESTARI (EML) dengan aset sebesar 60 % dan waktu magang selama 6 bulan yaitu dari bulan Mei s/d bulan Oktober 1998. Areal HTI PT. Musi Hutan Persada yang dicadangkan sesuai dengan arahan lokasi berdasarkan SK Menhut No. 626/Kpts-II/92 tanggal 18 Juni 1992 meliputi luas kurang lebih 300.000 hektar dan rekomendasi gubernur Propinsi Sumatra Selatan No. 593.83/2798/1 tanggal 17 Mei 1991 meliputi luas 300.000 Ha, terletak pada Kelompok Hutan Benakat, Subanjeriji, Martapura. PT. Musi Hutan Persada telah mendapat pencadangan tambahan areal HTI seluas 64.043 Ha berdasarkan rekomendasi dari Kanwil Departemen Kehutanan Propinsi Sumatra Selatan No. 1668/KWL-6.1/7/94 tanggal 30 Juli 1994 dan rekomendasi gubernur propinsi Sumatra Selatan No. 522/00237/1995 tanggal 16 Juni 1995. Berdasarkan peta Tata Guna Hutan Kesepakatan tahun 1984 areal HTI ini terdiri dari Hutan Produksi tetap (HP) 359.878 hektar (88,37%), Hutan Produksi Terbatas (HPT) 40.936 hektar (10,05%) dan Hutan Produksi Konservasi seluas 6.408 hektar (1,55%). Sedangkan tujuan umum dari magang ini adalah untuk memahami dunia kerja kehutanan dengan latar belakang ilmu dan teknik kehutanan yang dimiliki, dapat mengetahui, melaksanakan, serta mengidentifikasi permasalahan dalam kegiatan inventarisasi tanainan HTI, verifikasi petak tebangan dan pengukuran ulang (rekonstruksi) di hutan tanaman industri serta mampu memecahkan permasalahan tersebut, dapat mengoperasikan SIG (Sistem Informasi Geografis) untuk pembuatan peta, mampu membuat rencana kegiatan pemanenan di hutan tanaman industri melalui hasil pengolahan data-data lapangan dan data-data sekunder yang telah didapat, khususnya mengenai perencanaan pengangkutan dan tujuan khusus yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan profesionalisme mahasiswa dalam memahami, melaksanakan dan menganalisa kegiatan kerja pada pengangkutan. Keyword: Wood
Judul: Leukemia pada kucing Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst Keyword:
Judul: Feed Conversion Ratio Tikus Selama Masa Kebuntingan dan Pengaruhnya Terhadap Bobot dan Jumlah Anak Abstrak: Pakan berperan secara langsung terhadap pertambahan bobot badan. Kebutuhan pakan dipengaruhi diantaranya oleh jenis kelamin, umur, status gizi, aktivitas dan status kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Feed Conversion Ratio (FCR) berdasarkan masa kebuntingan serta pengaruhnya terhadap bobot dan jumlah anak. Konsumsi pakan dari 25 tikus bunting diukur menggunakan timbangan dengan skala 1 gram. Data yang diperoleh diolah menggunakan Aplikasi SPSS 23 dengan uji One-Way ANOVA, Uji Posthoc, dan Regresi Linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FCR induk paling tinggi adalah ketika hari ke-1 tikus bunting yaitu sebesar 1.47±0.09% dan nilai paling rendah adalah 1.01±0.09% yaitu pada hari ke 13 kebuntingan. Nilai FCR yang rendah menunjukkan bobot badan yang tinggi. Bobot badan induk tikus bunting meningkat seiring dengan pertambahan umur kebuntingan dan turun ketika masa laktasi sampai sapih kemudian meningkat kembali ketika anak sudah disapih. Tikus bunting memiliki bobot badan yang bervariasi dengan jumlah anak berkisar antara 8 hingga 9 ekor dengan bobot antara 5.10 hingga 5.50 gram. Nilai FCR tikus bunting berfluktuasi, semakin kecil dengan bertambahnya umur kebuntingan, meningkat saat laktasi dan kembali turun setelah umur lepas sapih. Bobot badan induk tidak berkorelasi dengan bobot badan anak maupun jumlah anak. Begitu pula jumlah anak yang dilahirkan tidak berkorelasi dengan bobot badan anak (p>0.05). Keyword: Bobot badan, FCR, jumlah anak, masa kebuntingan
Judul: Pengaruh Posisi Intrauterin Fetus Tikus (Rattus sp.) Betina terhadap Kemampuan Membesarkan Anaknya Abstrak: Peningkatan populasi ternak memerlukan teknologi baru di bidang reproduksi, salah satunya adalah melakukan seleksi terhadap hewan yang bersifat prolifik yaitu sifat mampu memberikan anak lebih dari satu pada satu kali kelahiran. Maka dilakukan penelitian ini, yang diharapkan mampu mengatasi kendala-kendala yang dihadapi oleh hewan prolifik, yaitu : Kemampuan reproduksi yang berkurangl hilang. Penelitian ini mengamati kemampuan tikus (Rattus sp.) betina strain Spragrre- Dawley untuk membesarkan anaknya berkaitan dengan posisinya dalam uterus selama kebuntingan. Parameter kemampuan yang diuji adalah produksi susu selama masa laktasi yang diukur dari kelompok tikus betina OM (tikus betina diantara dua fetus betina) dan kelompok tikus betina 2M (tikus betina diantara dua tikus jantan). Pengukuran produksi susu dilakukan secara tidak langsung dengan cara menimbang bobot anak sebelum dan sesudah induk menyusui anak-anaknya, selain itu pertambahan bobot badan anak juga diukur. Keyword:
Judul: Landscape Design of Mapadegat Tourism Beach in Sipora, Mentawai Island, West Sumatera Abstrak: Kepulauan Mentawai menjadi salah satu kabupaten yang berfokus pada pengembangan pariwisata di Indonesia. Pemerintah setempat telah memutuskan Mapadegat sebagai daerah tujuan wisata. Sejauh ini, sarana dan prasarana penunjang pariwisata di kawasan Pantai Wisata Mapadegat belum lengkap, untuk itu dibutuhkan studi terkait penataan area pantai sebagai daerah tujuan wisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik tapak dan menganalisis, menetapkan konsep dan desain lanskap Pantai Wisata Mapadegat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan analisis kuantitatif dan kualitatif dari pendekatan aspek biofisik, aspek sosial budaya, aspek wisata, dan aspek hidro oseanografi. Konsep dasar dari penelitian ini adalah Pride dan Pristine diambil dari tema acara Festival Pesona Mentawai yaitu sebuah konsep yang memperkenalkan potensi kekayaan alam dan budaya yang dimiliki Kepulauan Mentawai. Konsep desain dari desain lanskap Pantai Wisata Mapadegat terinspirasi dari kekayaan bahari dari Mapadegat yaitu ombak. Ombak selancar Telescope di Mapadegat menjadi salah satu ombak terbaik di Mentawai. Bentukan ombak tersebut diterapkan pada pola desain dan bentuk desain elemen lanskap lainnya. Pada elemen hardscape, bentukan ombak diterapkan pada signage utama, signage pengarah, papan informasi, dan bentukan viewing deck. Elemen softscape yang ditambahkan berupa vegetasi pemecah angin, penaung, pengarah, estetis, dan pembatas. Terbagi empat area pada Pantai Wisata Mapadegat yaitu area penerimaan, area edukasi, area rekreasi, dan area pelayanan. Penelitian ini dibatasi sampai tahap penyusunan desain lanskap dengan hasil akhir berupa site plan dan dilengkapi gambar teknis yang dapat menjadi preferensi dalam mendesain lanskap Pantai Wisata Mapadegat., Mentawai Islands is one of the tourism districts that is focused on the tourism development in Indonesia. In Sipora Island, the local government has decided Mapadegat as a tourist destination. This far, Mapadegat tourism area has not been completed with tourism facilities and infrastructure. The purpose of this research is to identify the characteristics of the site and analyze to finding the concept and design in the Mapadegat Tourism Village. The method that will be used for this research is qualitative and quantitative analysis of biophysics, social and cultural, tourism, and oceanograph aspect. The basic concept of the site is Pride and Pristine. This concept inspired from Pesona Mentawai event, introduces the natural and cultural riches of Mentawai Islands. The design concept applied is also coming from Pride and Pristine concept, so that forms are wave from marine potential from Mapadegat Village. The shape is transformed into the circulation pattern and the pattern of landscape elements in the site. In hardscape elements, wave pattern applied to the main signage, direction signage, information boards, and viewing deck pattern. Softscape elements will be added are windbreaking vegetation, shade vegetation, direction vegetation, aesthetics vegetation, and borders vegetation. Mapadegat Tourism Beach divided into fours area are reception area, education area, recreation area, and service area. The output of this research is limited to the landscape design phase, with the final product as site plan and other supporting technical drawings that can be used in design reference in the landscape of the tourism in Mapadegat Beach. Keyword: Mentawai, Mapadegat Village, Coastal Tourism, Wave
Judul: Penentuan Nilai Opsi Tipe Eropa dan Amerika Menggunakan Metode Binomial Abstrak: Investors have purposes to obtain maximum returns, but they must be careful to invest their money because they may take risk. Therefore, they need products to reduce the risk. The products are called derivative products. There are many kinds of derivative products, such as options. An option is a type of contract between two parties. One party gives the other party a right to sell or to buy some assets in a certain price and in a certain period. Based on their execution time, there are two types of options i.e. European styles and American styles. European style options can only be exercised at expiration time, meanwhile American style options can be exercised at random time to the expiration time. In this paper, the option price at a discrete time will be determined by using binomial model. A binomial model is a model that describes asset price movements by assuming two possibilities of asset price movements in the future. Those are up and down. One-step binomial structures can be expanded into multistep binomial structures in order to approximate the option price. The application of one-step binomial model is used on the European option and multi-step binomial model is used on the American option. The acquired formula is applied to calculate the value of call option of PT Telekomunikasi Indonesia stocks in January 2012 based on the data of January to December 2011’s fluctuation of stock. Keyword: American Style., European Style, Options, Binomial Model
Judul: Solusi Numerik Persamaan Black-Scholes Kasus Opsi Jual Eropa dan Amerika dengan Fluktuasi Saham Berlintasan Brownian Abstrak: Opsi merupakan instrumen keuangan turunan dari aset yang mendasarinya. Opsi jual memberikan hak bukan kewajiban kepada pemegang opsi untuk menjual sejumlah tertentu dari sebuah aset yang menjadi dasar kontrak tersebut. Opsi tipe Amerika memberikan kesempatan kepada pemegang opsi untuk mengeksekusi haknya setiap saat hingga waktu jatuh tempo. Sedangkan opsi tipe Eropa hanya memberikan kesempatan kepada pemegang opsi untuk mengeksekusi haknya pada saat waktu jatuh tempo. Model yang digunakan untuk menentukan harga opsi jual tipe Eropa dan Amerika adalah model Black-Scholes. Selanjutnya, model pergerakan saham dimodelkan menggunakan random generator di Matlab untuk menghasilkan lintasan Brownian pada harga saham. Model ini dapat diselesaikan dengan menggunakan metode eksplisit beda hingga. Keyword: Black-Scholes, opsi jual, Gerak Brownian, metode eksplisit beda hingga
Judul: Gambaran Ulas Darah Domba Garut yang Diinfestasi Larva Chrysomya bezziana dengan Pengobatan Krim Sirih Merah. Abstrak: Miasis merupakan salah satu penyakit yang menyerang hewan ternak. Pengobatan miasis menggunakan insektisida sintetik menyebabkan adanya residu pada produk hewan. Sirih merah dipilih sebagai obat alternatif untuk miasis karena tidak menghasilkan residu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh krim daun sirih merah terhadap gambaran ulas darah domba garut yang diinfestasi oleh larva C.bezziana. Tiga luka insisi dibuat di punggung domba dan setiap luka diinfestasi larva C. bezziana. Lima belas domba dibagi ke dalam lima kelompok perlakuan yaitu domba tanpa perlukaan (kontrol/Ko), domba tanpa pengobatan (kontrol negatif/K-), diobati dengan krim coumaphos 2% (kontrol positif/K+), diobati dengan krim sirih merah 2% (P1), dan diobati dengan krim sirih merah 4% (P2). Darah diambil dari vena jugularis domba pada hari ke-1, hari ke-4, dan hari ke-8 untuk dibuat ulas darah. Krim sirih merah 4% memberikan hasil gambaran sel darah putih yang terbaik dan dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif menggunakan herbal pada ternak penderita miasis. Keyword: Ulas darah, miasis, Chrysomya bezziana, sirih merah
Judul: Produksi Bioetanol Dari Nira Aren (Arenga Pinnata) Oleh Zymomonas Mobilis Abstrak: Ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) sebagai energi tak terbarukan semakin lama semakin menipis dan langka khususnya bensin, sehingga dibutuhkan bahan bakar alternatif yang dapat menggantikan bensin. Nira aren merupakan salah satu bahan yang sangat prospektif untuk dijadikan bioetanol karena mengandung gula yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi terbaik yang sesuai untuk meningkatkan rendemen bioetanol. Fermentasi dilakukan dengan menggunakan Zymomonas mobilis pada suhu kamar selama 72 jam. Analisa produk dilakukan setiap 12 jam. Dalam penelitian ini dievaluasi pengaruh penggunaan konsentrasi inokulum Zymomonas mobilis, yaitu 5%, 10%, dan 15% (v/v) serta pengaruh konsentrasi gula total pada nira yaitu X1 (18.61%), X2 (24.77%) dan X3 (33.66%). Hasil analisa komponen kimia pada bahan utama nira aren didapatkan kadar gula total sebesar 183.4 g/L, kadar gula pereduksi sebesar 95.16 g/L, total karbon sebesar 8.07% ± 0.05, total nitrogen sebesar 0.089% ± 0.02 dan urea yang dibutuhkan sebesar 1.53 g/ 100 ml. berdasarkan hasil penelitian konsentrasi inokulum terbaik sebesar 15% (v/v) dan konsentrasi gula X1 (18.61%). Konsentrasi gula yang terlalu tinggi menghambat pembentukan produk. Kadar etanol tertinggi sebesar 40.75 g/L atau 4.08% (b/v) dengan biomassa sebesar 8.05 g/L, μ maks 1.56 jam-1, Y x/s sebesar 0.01 g sel/ g substrat, Y p/x sebesar 33.96 g etanol/g sel, Y p/s sebesar 0.27 g etanol/ g substrat, qp sebesar 53.07 g produk/ g sel. jam, dan qs sebesar 194.20 g substrat/ g sel.jam. Keyword: bioetanol, jumlah inokulum, gula total, nira aren, Zymomonas mobilis
Judul: Rancang bangun proses fermentasi aseton-butanol-etanol (ABE) dari nira nipah (nypa frutycans Wurmb) Abstrak: Minyak bumi dewasa ini merupakan sumber energi utama dan bahan dasar bagi berbagai industri. Perkiraan cadangan minyak bumi Indonesia pada tanggal 1 Januari 1992 adalah sekitar 11,85 milyar barrel, sedangkan produksi minyak bumi pada tahun 1991 adalah 1,59 juta barrel per hari. Dengan cadangan dan ting- kat produksi demikian, cadangan minyak bumi di bumi Indonesia diperkirakan akan habis sekitar 22 tahun lagi (Partomidagdo, 1993). Cadangan minyak bumi dan bahan tambang yang makin menipis mengha- ruskan pencarian sumber daya alam pendukung industri kimia yang senantiasa dapat diperbarui. Alternatif pemanfaatan katalis biologis merupakan salah satu pilihan. Rekayasa bioproses memungkinkan untuk memanfaatkan berbagai jenis senyawa biologis untuk menghasilkan produk yang diinginkan. Bahan tambahan untuk bahan bakar cair (ekstender) dapat diperoleh mela- lui fermentasi dengan bahan baku hasil-hasil pertanian. Akhir-akhir ini, etanol merupakan produk fermentasi yang paling banyak digunakan sebagai pemerkaya oktana. Aseton dan butanol cocok digunakan sebagai ekstender karena memiliki sifat termodinamika yang sangat baik. Aseton dan butanol juga dapat diperoleh melalui fermentasi hasil pertanian, walaupun prosesnya jauh lebih sulit diban- dingkan dengan fermentasi untuk produksi etanol (Ng et al., 1983). ... Keyword:
Judul: Pelvic Dislocation Treatment with Excision Arthroplasty on Two Case Studies in Dogs at Segar Veterinary Hospital, Kuala Lumpur, Malaysia Abstrak: A pelvic dislocation, also known as hip dislocation, is a traumatic injury to the pelvis in which the joint that normally holds the pelvis onto the spine is shifted out of acetabulum. In Segar Veterinary Hospital, it is treated to restore pain-free mobility through surgery. Excision arthroplasty, often known as femoral head and neck ostectomy is a surgical approach in order to reconstruct a joint in order to restore the original function. The study was done through secondary collection of data and recording treatment procedures for pelvic dislocation with excision arthroplasty in dogs at Segar Veterinary Hospital on two case studies, from January to March 2022. A total of two case studies of pelvic dislocation were recovered over the study period for this scriptum which are Ah Girl, a 7-year-old Shih Tzu, and Sushi, a 4-year-old Pomeranian. Treatment with excision arthroplasty is recorded and the recovery of the patients within two months after the surgery done are then collected. These results serve to highlight that excision arthroplasty is a very effective way of treatment for pelvic dislocation in order to retain back the function of the extremities., Pelvis dislokasi, juga dikenal sebagai hip dislokasi adalah cedera traumatis pada panggul yaitu sendi yang biasanya mempertahankan panggul ke tulang belakang bergeser keluar dari acetabulum. Di Rumah Sakit Hewan Segar dirawat untuk memulihkan mobilitas tanpa rasa sakit melalui operasi. Excision arthroplasty, sering dikenali sebagai ostektomi kepala dan leher femur adalah pembedahan untuk merekonstruksi sendi dengan tujuan mengembalikan fungsi aslinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data sekunder dan mencacat prosedur yang digunakan dalam pengobatan dislokasi panggul dengan pembedahan excision arthroplasty pada anjing di Rumah Sakit Hewan Segar pada dua studi kasus, dari Januari hingga Maret 2022. Sebanyak dua studi kasus pelvis dislokasi ditemukan selama masa studi untuk penulisan yaitu Shih Tzu yang berusia 7 tahun, Ah Girl, dan Sushi, Pomeranian yang berusia 4 tahun. Pengobatan dengan operasi excision arthroplasty dicatat dan pemulihan pasien dalam waktu dua bulan setelah operasi dilakukan kemudian dikumpulkan. Hasil ini menunjukkan bahwa excision artroplasty adalah cara pengobatan yang sangat efektif untuk dislokasi panggul dan mempertahankan kembali fungsi ekstremitas. Keyword: dogs, excision arthroplasty, pelvic dislocation, surgery, treatment
Judul: Potensi Ekstrak Temu Ireng (Curcuma aeruginosa) sebagai Larvasida terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti. Abstrak: Temu ireng memiliki potensi menjadi larvasida karena memiliki kandungan flavonoid, saponin, dan tannin yang diduga dapat membasmi larva nyamuk, termasuk nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek larvasida ekstrak temu ireng dengan tiga pelarut: akuades, etanol, dan metanol pada larva nyamuk Aedes aegypti. Percobaan diujikan pada empat tingkat konsentrasi 20 ppm, 40 ppm, 60 ppm, dan 100 ppm. Setiap perlakuan masingmasing menggunakan 25 ekor larva Aedes aegypti instar III dan dilakukan pengulangan sebanyak lima kali. Hasil menunjukan kosentrasi dan pelarut terbaik untuk membunuh larva Aedes aegypti adalah pelarut etanol dan konsentrasi 100 ppm dengan kematian larva sebesar 1.2% dan nilai LC50 sebesar 291,78. Uji One Way Anova menunjukan hasil p value 0.261 pada pelarut akuades; 0.220 pada pelarut metanol; dan 0.113 pada pelarut etanol (p<0.05) yang berarti tidak adanya perbedaan nyata secara statistik antar kelompok konsentrasi yang diteliti. Perkembangan larva menjadi pupa mengalami perpanjangan waktu menjadi empat hari. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas Insect Growth Regulator pada ekstrak temu ireng. Keyword: Aedes aegypti, Curcuma aeruginosa, larvasida, temu ireng
Judul: Efektifitas Ekstrak Daun Legundi (Vitex trifolia L.) dalam Konsentrasi Rendah Sebagai lnsektisida Nabati Alternatif Pada Pradewasa Nyamuk Aedes aegypti Abstrak: Aedes aegypti termasuk kedalam famili Culicidae, nyamuk tersebut merupakan vektor dari penyakit demam berdarah dengue. Pada sekarang ini Back to nature telah menjadi pilihan lain yang banyak diambil oleh masyarakat, mengingat cukup parahnya dampak yang ditimbulkan akibat penggunaan insektisida sintetik , dengan demikian penggunaan bahan-bahan alami sebagai insektisida nabati akan lebih baik, salah satunya adalah tanaman legundi (Vitex trifolia). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun legundi (Vitex trifolia L.) sebagai larvasida yang diberikan pada tahap larva Ill dan pupa nyamuk Aedes aegypti dalam pelarut aquades, metanol dan etanol dengan konsentrasi 0.001%, 0.002%, 0.003%, 0.004%, 0.005%, 0.006%, 0.007%, 0.008%, 0.009%, 0.01%, dan 0% sebagai kontrol dengan lima kali ulangan. Pengamatan dilakukan setiap 8 jam sekali, dan variabel yahg diamati adalah waktu yang dibutuhkan untuk larva menjadi pupa, pupa menjadi ·nyamuk dewasa, serta jumlah kematian larva dan jumlah kematian pupa. Hasil ANOVA yang diperoleh menunjukkan pemberian ekstrak daun legundi dalam pelarut aquades. metanol dan etanol untuk kematian larva dan kematian pupa berbeda nyata terhadap kontrol pada level 5%. Lama perkembangan larva menjadi pupa pada konsentrasi 0.008% dan 0.009% dalam aquades, 0.001% dan 0.002% dalam metanol dan 0.001%, 0.002% dan 0.007% dalam etanol berbeda nyata terhadap kontrol pada level 5%. Lama perkembangan pupa menjadi dewasa pada konsentrasi 0.003%, 0.006% dan 0.007% dalam pelarut aquades, 0.001%, 0.002%, 0.007% dan 0.009% dalam pelarut etanol dan pada semua konsentrasi didalam pelarut metanol tidak berbeda nyata terhadap kontrol pada level 5%. Hasil analisis probit, ekstrak daun legundi pada pelarut aquades memiliki LC50 adalah 0.01348%, pelarut metanol 0.01404% dan pelarut etanol 0.01664%. Hasil yang diperoleh menunjukkan pemberian ekstrak daun legundi dengan pelarut aquades, metanol, etanol memberikan efek yang tidak terlalu nyata terhadap kematian larva dan pupa serta waktu yang dibutuhkan untuk larva berubah menjadi pupa dan pupa menjadi nyamuk dewasa. Pada pelarut etanol memberikan efektifitas relatif lebih tinggi. Keyword:
Judul: Bisnis Fotografi Snapcash : Platform Digital. Abstrak: Fotografi merupakan bagian gaya hidup masyarakat saat ini. Namun hingga saat ini belum ada platform digital yang menawarkan jasa fotografi. Ide bisnis Snapcash diciptakan sebagai solusi berupa platform digital yang dapat digunakan oleh fotografer untuk mencari pekerjaan dan konsumen untuk mencari jasa fotografi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui permasalahan konsumen, menciptakan solusi yang tepat, dan merumuskan model bisnis yang sesuai untuk Snapcash. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan customer discovery. Pengumpulan data dilakukan secara non probability purposive sampling. Hasil pengujian masalah menunjukkan kesulitan fotografer dalam mendapatkan pelanggan dan kesulitan konsumen dalam menemukan fotografer yang sesuai kriteria. Solusi yang ditawarkan adalah aplikasi dan fitur yang ada didalamnya. Berdasarkan uji solusi yang dilakukan, solusi yang ditawarkan diterima oleh responden sehingga menjadi solusi bagi responden penelitian. Model bisnis Snapcash terverifikasi berdasarkan tiga aspek yaitu kesesuaian produk dengan pasar, segmen pelanggan dan cara mencapainya, serta cara perusahaan menghasilkan uang. Keyword: customer discovery, fotografi, model bisnis, platform digital
Judul: Faktor Faktor Ekosistem Bisnis yang Memengaruhi Startup Digital di Asia Pasifik Abstrak: Pertumbuhan startup di Asia dan Pasific pada tahun 2020 dan 2021 dapat dikatakan cukup pesat. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut adalah ekosistem bisnis yang terdiri dari Quantity, Quality, dan Business Environment untuk mengukur apakah ekosistem bisnis startup di negara tersebut sudah cukup bersaing di pasar global berdasarkan jumlah startup da jumlah peduduknya, dengan menggunakan regresi data panel dan juga systematic literature review. Penelitian ini yang membandingkan ekosistem bisnis startup digital di Indonesia dan Singapura sebagai contoh untuk mengambangkan ekosistem bisnis startup di Indonesia. Keyword: Ekosistem Bisnis Startup Digital, Regresi Data Panel, Faktor External, Ecosystem Business Startup Digital, Panel Data, External Factor
Judul: Pengembangan Ekosistem ‘Social Enterprise’ di Indonesia: Analisis Perbandingan Berdasarkan Literatur Review Sistematis Abstrak: Social enterprise merupakan entitas bisnis yang mengoperasikan praktik swasta secara efisien untuk memecahkan masalah sosial. Karakteristik dan tujuan dari social enterprise telah menarik beberapa negara untuk mengembangkan social enterprise. Korea Selatan merupakan salah satu negara di Asia Timur yang memiliki ekosistem dan dukungan yang aktif dari seluruh pihak. Pertumbuhan social enterprise di Indonesia juga membutuhkan ekosistem yang sesuai untuk memastikan keberlanjutannya. Penelitian ini menggunakan literatur review sistematis dengan melakukan analisis perbandingan antara ekosistem Korea Selatan dan Indonesia menggunakan kerangka model Babson Entrepreneurship Ecosystem Project (BEEP) yang bertujuan untuk memberikan rekomendasi ekosistem social enterprise yang tepat di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga domain yang memiliki kesamaan antara Korea Selatan dan Indonesia yaitu domain budaya, dukungan, dan pasar. Interaksi faktor dan pelaku ekosistem social enterprise di Indonesia akan berkembang jika pemerintah dapat memelihara budaya sosial yang ada dengan baik, mempromosikan kebijakan dan kerangka hukum yang tepat, serta dukungan pada aspek pendanaan juga sumber daya manusia. Keyword: comparative analysis, social enterprise, social enterprise ecosystem, systematic literature review
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ... Keyword:
Judul: Identifikasi Kontribusi Pemanasan Global Terhadap Fenomena El Niño Menggunakan Analisis Empirical Orthogonal Function Abstrak: Empirical Orthogonal Function (EOF) merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis variabilitas pada bidang yang hanya memiliki satu variabel skalar seperti suhu permukaan laut, tekanan permukaan laut dan yang sejenisnya. Metode ini di dalam beberapa literatur dikatakan memiliki kesamaan dengan metode Principal Component Analysis (PCA). Perbedaannya terletak pada kemampuan metode EOF dalam melakukan dekomposisi terhadap data sehingga diperoleh pola spasial dan pola time series-nya. Pada penelitian ini metode EOF digunakan untuk menganalisis data anomali suhu permukaan laut Samudra Pasifik. Tujuan utamanya adalah menghitung kontribusi mode EOF yang mengindikasikan terjadinya pemanasan global terhadap fenomena El Niño. Hasil dari metode ini adalah mode EOF yang paling dominan akan mengungkap pola time series pemanasan global, sedangkan mode EOF kedua dominan akan mengungkap pola fenomena El Niño. Mode-mode yang diperoleh dari metode EOF ini memiliki keakuratan yang baik. Hanya dengan menggunakan dua mode EOF yang diperoleh mampu menghampiri data amatan dengan tingkat keakuratan mencapai 95,8%. Keyword: El Niño, empirical orthogonal function, pemanasan global, samudra pasifik, suhu permukaan laut
Judul: Analisis Spasial Suhu Permukaan Laut di Perairan Laut Jawa Pada Musim Timur dengan Menggunakan Data Digital Satelit Noaa16-Avhrr Abstrak: Penelitian dengan topik Analisis Spasial Suhu Permukaan Laut (SPL) di perairan Laut Jawa pada Musim Timur dengan menggunakan data digital satelit NOAA16- AVHRR, dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2005, di Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) Jakarta. Data digital NOAA16-AVHRR yang digunakan adalah data pada bulan Juli, Agustus dan September 2001. Pada ketiga bulan tersebut dipilih data yang bebas dari pengaruh awan. Algoritma yang digunakan dalam perhitungan SPL ini adalah SPL = {Tw4 + 2.702 (Tw4-Tw5) - 0.582} - 273°C, merupakan pengembangan metode hasil McMillin dan Crosby (1984). Pemilihan algoritma ini karena algoritma ini dianggap paling sesuai untuk perairan Indonesia dengan tingkat deviasi ± 0.8 °C untuk estimasi malam hari dan ± 1.5 °C untuk estimasi siang hari dari perairan sebenarnya. Perairan Laut Jawa yang menjadi pengamatan dalam penelitian ini adalah di bagian utara Laut Jawa dengan koordinat 107.04°-115.02°T dan 3.40°-5.51°U, bagian selatan pada koordinat 107.04°-112.75°T dan 5.34°-7.23°U, bagian barat pada koordinat 106.12°-107.65°T dan 3.40°-5.51°U dan bagian timur pada koordinat 113.63°-114.99°T dan 3.99°-7.23°U. SPL di perairan Laut Jawa bervariasi antara 22-31 °C, didominasi suhu antara 24- 26 °C pada bulan Juli dan Agustus, sedangkan pada bulan September didominasi suhu antara 23-26 °C. Bagian utara SPL bervariasi antara 25-31 °C, di bagian selatan Laut Jawa, SPL berkisar 27-31 °C, dan di bagian barat SPL bervariasi antara 23-29 °C serta di bagian timur, SPL berkisar 22-26 °C. SPL pada bulan Agustus tidak jauh berbeda dengan SPL bulan Juli, hal ini bisa di mengerti karena kedua bulan ini masih masuk dalam angin musim yang sama yaitu musim timur. Adanya proses upwelling di Laut Banda membawa massa air bersuhu dingin ke Laut Flores lalu masuk ke perairan Laut Jawa dari arah timur, menyebabkan massa air yang bersuhu hangat terdesak ke arah barat. Masukkan massa air yang bersuhu hangat dari Laut Cina Selatan melalui Selat Karimata dan Selat Makasar juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi daerah di bagian barat suhunya lebih tinggi dibandingkan suhu di bagian timur Laut Jawa. Dari tampilan citra suhu permukaan laut ketiga bulan diatas, terlihat terdapat kecenderungan, bahwa perairan di dekat pantai atau daratan suhunya lebih tinggi daripada suhu perairan lepas pantai. Hal ini di sebabkan oleh adanya pengaruh masukan air dari darat, baik dari sungai-sungai maupun dari pemukiman penduduk. Aktifitas penangkapan ikan atau perikanan di wilayah pesisir juga dapat menyebabkan suhu menjadi lebih panas, misalnya minyak buangan kapal, sampah-sampah, bahkan gerakan motor kapal menyebabkan pengadukan air laut atau turbulensi. Keyword:
Judul: Studi pertumbuhan dan perkembangan ketimun (Cucumis sativus L.) dalam kultur aseptik Abstrak: cipta milit Penelitian ini bertujuan untuk melihat pangaruh berba- gai konsentrasi sitokinin (21P) dan auksin (IAA) terhadap pertumbuhan dan perkembangan ketimun hibrida varietas Spring Swallow dan untuk mengetahui konsentrasi sitokinin dan auk- sin yang terbaik untuk perbanyakan ketimun tersebut dalam kultur aseptik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kul- tur Jaringan Jurusan Budi Daya Pertanian IPB, dari Maret hingga Juni 1989. Eksplan yang digunakan berasal dari kecambah ketimun yang berumur 7-10 hari. Pucuk berikut kotiledon dan hipo- kotil dengan panjang sekitar 0.5 cm ditanam dalam media Mu- rashige-Skoog yang diberi kombinasi perlakuan 2ip (0.1, 0.2, 0.4 atau 0.6 ppm) dan IAA (0, 0.01 atau 0.1 ppm). Setelah masa kultur 4 minggu, dilakukan subkultur de- ngan menggunakan bahan tanaman (inokulum) yang terdiri da- ri satu buku tunggal yang berasal dari eksplan awal. Sub- kultur dilakukan sebanyak dua kali (dua passage). Semua perlakuan menghasilkan sebuah tunas per kultur. Pada ketiak daun muncul tunas aksilar. Perlakuan 2ip 0.1 ppm lebih mudah menginduksi pemben- tukan tunas aksilar dan daun. Sebaliknya penambahan IAA 0.01 ppm mengurangi pembentukan tunas aksilar. Perlakuan ... Keyword:
Judul: Desain dan Uji Performansi Alat Pengering Kakao Tipe Rak Zig-Zag Abstrak: Kakao mcrupakan salah satu komoditas perkebunan yang saat ini terus dikembangkan oleh berbagai negara di dunia pada uml1mnya dan Indonesia pada khususnya. Pengembangan komoditas kakao di Indonesia ditandai dengan adanya perJuasan tanaman kakao lindak dan kakao mulia oleh pemerintah dan juga oleh petani keciL Perluasan areal tanaman kakao ini dilakukan dengan maksud untuk meningkatkan produksi kakao untuk kebutuhan ekspor dan juga untuk kebutuhan dalam negeri. Yang menjadi masalah di Indonesia terutama dalam peningkatan produksi kakao yaitu rendahnya mutu terutama pada biji kakao rakyaL Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, dan salah satu diantaranya adalah penanganan lepas panen yang kurang ,~mpuma, terutama dalam hal pengeringan yang masih mengandalkan cara pengering:m tradisional dengan cara penjemuran, dimana pad a proses penjemuran ini masih tergantung dari kondisi cuaca. Alat pengering buatan merupakan salah satu altematif khususnya dalam mempercepat proses pengcringan dan tentunya diharapkan mutu yang dihasilkan juga dapat diperbaiki. Dul' sebagai dasar untuk merancang dengan menganalisa sistem pengering kakao, maLl perlu diketahui karakteristik pengering biji kakao dan parameter-parameter yang berpengaruh seperti suhu, kadar air, dan aliran udara. Parameter tersebut mcrupakan bagian dalam proses pengeringall yang memiliki peranan yang sang at penting, terutama dalam usaha pen!ngkatan mutu biji kakao yang dihasilkan dari proses pengeringan. Proses pengeringan biji kakao bertujuan untuk menurunkan kadar air sehingga aman disimpan sebelum dipasarkan. Biji kakao akan aman disimpan bila mcmpunyai kadar air 6 % - 8%. Keyword:
Judul: Disain dan uji teknis alat pengering tipe rak tanpa Blower untuk ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.) Abstrak: Ubi kayu merupakan tanaman yang sudah memasyarakat dan penanganannya relatif mudah. Ubi kayu biasanya dikeringkan dengan cara penjemuran. Penjemuran menimbulkan beberapa kerugian seperti pelarutan sebagian pati pada waktu hujan karena gaplek tidak pernah dibawa masuk ke dalam rumah. Banyak tempat tinggal petani yang belum terjangkau listrik dan bahan bakar motor bensin atau diesel sehingga menghambat penerapan alat-alat pengering mekanis ataupun semi mekanis. Oleh sebab itu, perlu penelitian suatu alat pengering sederhana dengan bahan bakar yang mudah didapat oleh petani seperti minyak tanah. Tujuan penelitian ini adalah: (1) merancang dan membuat alat pengering ubi kayu tipe rak tanpa blower dengan pemanas kompor minyak tanah, dan (2) mempelajari pengaruh posisi rak-rak pengering terhadap sebaran suhu dan laju pengeringan ubi kayu irisan tipis. Menurut Brooker et al. (1974), dasar pengeringan adalah penguapan air karena adanya perbedaan kandungan uap air antara udara pengering dengan bahan yang dikeringkan. Pada awal pengeringan terjadi penyesuaian suhu pada sistem pengeringan. Panas menyebabkan turunnya tekanan parsial uap di dalam Keyword:
Judul: Record of Mole Crab Hippa adactyla, Emerita emeritus, Emerita sp. (Crustacea; Hippidae) from Southern Coast of Sulawesi Abstrak: Di Indonesia, undur-undur laut famili Hippidae terdistribusi dengan luas di sepanjang Pantai Barat Sumatera dan Pantai Selatan Jawa. Undur-undur laut terbagi atas tiga genera yaitu Hippa, Emerita, dan Mastigochirus. Keragaman undur-undur laut di Indonesia hanya sedikit yang telah diketahui, terutama pada kompleksitas karakteristik morfologi dan kesamaan struktur tubuh. Tujuan penelitian ini yaitu menghitung dan melaporkan keberagaman undur-undur laut (Crustacea; Hippiade) dari pantai selatan Pulau Sulawesi. Undur-undur laut dikumpulkan dari 7 lokasi pengambilan sampel di pantai selatan Pulau Sulawesi dengan menggali pasir disekitar wilayah sapuan ombak area intertidal. Sampel yang terkumpul telah diawetkan pada alkohol kemudian dibawa ke Bogor. Identifikasi spesies dilakukan berdasarkan karakteristik morfologi. Total undur-undur laut yang berhasil dikumpulkan yaitu 44 sampel. Undur-undur laut tersebut di klasifikasikan dalam dua genera, yaitu Hippa yang terdiri atas satu spesies (Hippa adactyla) dan Emerita yang terdiri atas dua spesies (Emerita emeritus dan Emerita sp.) Seluruh karakteristik morfologi Hippa adactyla dan Emerita emeritus dari Sulawesi mirip dengan spesies yang dilaporkan pada distribusi alaminya yaitu Pasifik Barat. Kedua spesies di Pantai Selatan Sulawesi ditemukan sebagai laporan distribusi baru. Sebagai tambahan pada laporan distribusi baru Emerita sp. diduga sebagai spesies novo bedasarkan bentuk karapas dengan antenula yang pendek. Keyword: Hippa, Emerita, Sulawesi Selatan, Laporan Distribusi Baru, Spesies novo
Judul: Analisis finansial usaha manisan buah pala (Myristica fragrans) dengan menggunakan pengering rumah kaca Abstrak: Di Jawa Barat daging buah pala (Mynstica riagrans) umumnya diolah menjadi manisan. Bahkan di beberapa tempat telah berkembang menjadi industri kecil. Proses pengeringan dalam pembuatan manisan buah pala pada industri kecil ini umumnya dilakukan dengan cara penjemurak. ~ i r iani merniliki kelemahan yaitu: tergantung pada cuaca, memerlukan tempat penjemuran yang luas, mudah terkontaminasi dan memerlukan waktu yang lama. Untuk mengatasi kelemahan tersebut perlu digunakan alat pengering buatan. Pada penelitian ini pengeringan dilakukan dengan menggunakan pengering rumah kaca serta cara penjemuran sebagai pembanding. Dinding dan atap ruang pengering alat ini terbuat dari kaca dengan konstruksi kayu, serta dilengkapi 2 buah kipas penghembus udara. Dari hasil penelitian diperoleh suhu rata-rata di dalam ruang pengering lebih tinggi dibandingkan cara penjemuran yaitu 3 1.92"C, sedangkan suhu lingkungan sebesar 28.87T. Hal ini disebabkan oleh kernampuan ruang kaca meneruskan energi matahari yang datang dan menahan di dalam. Tingginya suhu ini menyebabkan laju penurunan kadar air di dalam ruang pengering lebih cepat dibandingkan dengan cara penjemuran dengan gradien penurunannya sebesar 1.5963 sedangkan cara penjemuran sebesar 0.8745. Pengeringan dengan alat ini mampu mempersingkat waktu pengeringan yang sernula 2 hari menjadi 1 hari. Keyword:
Judul: Pemanfaatan Daging Buah Pala (Myristica sp.) Tua Melalui Pembuatan Bubuk Spice Blend Abstrak: Daging huah pala (Myristica sp) merupakan bagian terbesar dari buah pala yang kurang mendapat perhatian secara ekonomi. Daging buah pala. dengan aromanya yang khas, memiliki potensi uotuk dikembangkan lebih lanjut menjadi bahan flavor atau sebagai rempah-rempah yang bemilai ekonomis lebih tinggi. Penelitian ini hertujuan untuk memanfaatkan daging buah paIa tua menjadi bubuk daging buah pala bentuk hubuk spice blend. Keyword:
Judul: Gambaran Leukosit Domba Ekor Tipis yang Diinfeksi Haemonchus contortus. Abstrak: The aim of this study was to investigate the effect of Haemonchus contortus infection to white blood cell profile of Javanese thin tail sheep. Twenty males Javanese thin tailed sheep were divided into five groups, namely infected group of 500 L3, 1000 L3, 2000 L3, 4000 L3 and uninfective group as control. The blood and fecal samples were collected from rectum before and three weeks after infection. The blood samples were collected using venoject® from Jugular vein. The fecal samples were collected directly from rectum. The blood samples were examined to determine total of white blood cell (leukocytes) and white blood cell differential, whereas fecal samples to determine egg per gram. The result showed that Haemonchus contortus infections cause an increased total of leukocyte but were not significantly different among of level infection doses (P>0.05). Number of eosinophils were significantly different among uninfected group (P<0.05), but were not significantly different in number of lymphocyte, monocyte, and neutrophil (P>0.05). There where positively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of eosinophil (P<0.05), however were negatively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and neutrophil’s profile (P<0.05). There where no correlation significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of white blood cell, lymphocyte, and monocyte (P>0.05). Keyword: differential leukocyte, Haemonchus contortus, leukocyte, sheep
Judul: Penggunaan pruteen dalam ransum ayam petelur sebagai pengganti tepung ikan Abstrak: Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu Makanan Tar- nak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, selama enam bulan, mulai tanggal 10 Juli sampai 18 Desember 1984. Tujuannya adalah untuk mempelajari pengaruh penggunaan Pro- tein Sel Tunggal Pruteen dalam ransum ayam petelur terha- dap penampilan. Materi yang digunakan 240 ekor anak ayam umur sehari (D.D.C) galur Super Harco, tipe petelur. Enam ransum digu- nakan sebagai perlakuan, yaitu ransum R, (0% Pruteen), ran- sum R, (3% Pruteen), ransum R. (6% Proteen), ransum R (9% Pruteen), ransum Rs (12 %Pruteen) dan ransum R6 (15% Pruteen). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Sidik ragam digunakan untuk mempelajari pengaruh perlakuan terhadap parameter yang diukur dan uji Jarak Duncan digu- nakan untuk membedakan pengaruh perlakuan terhadap nilai rataannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Protein Sel Tunggal Pruteen memungkinkan digunakan sebagai pengganti tepung i- kan dalam ransum ayam petelur. Pengaruh penggunaan Pruteen dalam ransum terhadap per- tambahan bobot badan pada umur 18 minggu untuk perlakuan R (1739.8 gram); perlakuan R, (1717 gram); perlakuan R (1724.3 gram); perlakuan R (1601 gram); perlakuan R (1401.2 gram) dan perlakuan Ro (805.6 gram). Pada umur 23 minggu, bobot badan perlakuan R, (2025.6 gram); perlakuan R, (1986.3 gram); perlakuan R (1993.8 gram); perlakuan R (1938.8 gram); per- 4 lakuan R (1828.1 gram) dan perlakuan R (1252.2 gram). Penggunaan Pruteen dalam ransum sampai 8 persen pada umur 0 sampai 18 minggu dan umur 18 sampai 23 minggu menghasilkan bobot badan yang tidak berbada nyata dengan kontrol (R₁). Konsumsi Tansum umur O sampai 18 minggu perlakuan Ri (6896.1 gram); perlakuan R₂ (7079.3 gram); perlakuan R3 6999.8 gram); perlakuan R (7144.3 gram); perlakuan R 50 1 (6347 gram) dan perlakuan Re (4842.6 gram). 6 sampai 18 minggu, penggunaan Pruteen sampai tingkat 12 per- konsumsi ransum. Pada umur 18 sampai Pada umuro sen tidak mempengaruhi 23 minggu, konsumsi ransum perlakuan R₁ (3282.1 gram); perlakuan... Keyword:
Judul: Penggunaan protein sel tunggal ( prutten ) dalam ransum ayam petelur terhadap umur mulai bertelur Abstrak: Penelitian Penggunaan Pruteen dalam Ransum Ayam Pe- telur dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Unggas, Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Pe- ternakan, Institut Pertanian Bogor dari tanggal 10 Juli sampai 18 Desember 1984 ( 6 bulan.), Tujuan Penelitian adalah mempelajari penggunaan Pru teen sebagai pengganti tepung ikan dalam ransum ayam pe- telur terhadap umur mulai bertelur. Penelitian ini menggunakan DOC Super Harco betina sebanyak 240 ekor dengan rancangan percobaan, Rancangan Acak Lengkap. Ransum disususn sendiri dan berkadar Pru teen 0, 3, 6, 9, 12 dan 15 persen. Dalam periode starter, grower I dan grower II, pem berian Pruteen sangat nyata berpengaruh terhadap konsum si, konversi ransum dan pertambahan bobot badan. Dalam periode starter nilai rataan konsumsi ransum dan pertam bahan bobot badan menunjukkan penurunan pada Pruteen 12 dan 15 persen. Penurunan nilai rataan konsumsi ransum dalam periode grower I, terdapat pada Pruteen 9, 12 dan 15 persen dan pertambahan bobot badannya pada Pruteen 12 dan 15 persen. Umur bertelur, bobot cadan mulai bertelur dan bobot telur tidak dipengaruhi oleh pemberian Pruteen dalam ran sum sampai 15 persen, tetapi sangat nyata berpengaruh terhadap produksi telur. Pada akhir penelitian, perlaku an Pruteen 12 persen belum bertelur 10 ekor dari 39 ekor dan perlakuan Pruteen 15 persen belum bertelur 32 ekor dari 35 ekor ayam. Keterlambatan bertelur pada perlaku- an Pruteen 12 dan 15 persen diduga, akibat dari pertumbu han yang terlambat. Keyword:
Judul: Keanekaragaman Bazzania di Hutan Sibayak Sumatra Utara Abstrak: Hutan hujan tropis, termasuk Hutan Sibayak di Sumatra Utara, memiliki keanekaragaman lumut (bryophytes) yang tinggi. Bazzania adalah nama marga lumut yang termasuk dalam kelompok lumut hati (Marchantiophyta). Laporan keanekaragaman Bazzania di Indonesia masih sangat jarang, dan sebagian besar laporan didasarkan pada penelitian di Jawa. Penelitian ini bertujuan menginventarisasi dan menjelaskan keanekaragaman Bazzania di Hutan Sibayak, Sumatra Utara. Spesimen lumut dikoleksi dari berbagai substrat (pangkal batang, kayu-kayu yang membusuk) di kanan-kiri jalur pendakian dalam hutan. Inventarisasi menghasilkan 14 jenis Bazzania yaitu B. calcarata, B. densa, B. erosa, B. indica, B. japonica, B. loricata, B. paradoxa, B. pectinata, B. praerupta, B. spiralis, B. subtilis, B. tridens, B. vittata dan Bazzania sp. Hasil ini merupakan konfirmasi persebaran jenis-jenis Bazzania di Sumatra yang dilaporkan lebih dari 30 tahun lalu dan merupakan laporan pertama tentang keanekaragaman Bazzania di Hutan Sibayak, Sumatra Utara. Habitat Bazzania di Hutan Sibayak termasuk dalam zona vegetasi hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan bawah (600-2000 m dpl). Jenis yang sering dijumpai dan paling melimpah adalah Bazzania subtilis, sedangkan jenis yang jarang ditemukan adalah B. calcarata, B. loricata, B. praerupta, dan B. spiralis. Keyword: Lepidoziaceae, Marchantiophyta, Sibayak Forest, Sumatra
Judul: Anatomical Structure and Fiber Quality Analysis of Mangium Wood from Three Different Generations. Supervised Abstrak: Struktur anatomi dan mutu serat kayu mangium (Acacia mangium) dari tiga generasi (F0, F1 dan F2) hasil kegiatan pemuliaan pohon perlu diteliti karena kegiatan tersebut sedikit banyak akan mempengaruhi sifat dan karakteristik kayu yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji struktur anatomi dan mutu serat kayu mangium hasil kegiatan pemuliaan antar tiga generasi yang berbeda. Bahan yang digunakan adalah kayu mangium tiga generasi dari tegakan mangium umur 10 tahun hasil kegiatan pemuliaan pohon. Struktur anatomi dianalisis secara makro- dan mikroskopis mengikuti prosedur standar baku, sedangkan kelas mutu seratnya dievaluasi berdasarkan panjang serat dan nilai turunan dimensi serat. Hasil penelitian menunjukkan struktur anatomi dan mutu serat kayu mangium yang diteliti secara keseluruhan tidak berbeda antar ketiganya, kecuali dalam hal ukuran dan proporsi beberapa sel penyusunnya. Serat kayu ketiga generasi masuk dalam Kelas Mutu II. Kegiatan pemuliaan pohon mengakibatkan porsi teras dan kekuatan kayu berkurang, kayu menjadi lebih porous, serat semakin panjang namun tebal dindingnya semakin tipis., The anatomical structure and fiber quality of mangium (Acacia mangium) wood from three generations (F0, F1 and F2) as a result of breeding activities need to be investigated because the treatment applied could affect the characteristics and properties of wood produced. This study aims to examine the anatomical structure and fiber quality of A. mangium wood resulting from tree breeding/tree improvement activities among three different generations. The material used is three generations of mangium wood from a 10-year-old breeding stand. Anatomical structures were analyzed macro- and microscopically following standard procedures, while the fiber quality class was evaluated based on fiber length and fiber dimension derivative values. The results showed that the overall anatomical structure and fiber quality of the studied mangium wood did not differ among the three, except for the size and proportion of some of the constituent cells. Wood fibers from all generations are categorized as Quality Class II. Tree breeding activities result in a reduction in the portion of the heartwood and the strength of the wood. The wood becomes more porous, the fiber becomes longer but the wall thickness becomes thinner. Keyword: Acacia mangium, anatomical structure, breeding program, fiber dimensions, three generations
Judul: Analisis cacat kayu mangium (Acacia mangium Willd.) hasil tebang habis di KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten Abstrak: Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alamnya, salah satunya adalah hutan. Luas hutan Indonesia sebesar 137,09 juta ha sehingga disebut sebagai Megabiodiversity Country. Namun akhir-akhir ini hutan Indonesia belum mampu untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu pemerintah telah membuat sebuah program hutan tanaman yang diharpkan dapat memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Salah satu pengelola hutan tanaman di Indonesia adalah Perum Perhutani. Keberhasilan program hutan tanaman salah satunya dapat ditentukan melalui pemilihan jenis tanamannya. Pemilihan jenis tanaman pada hutan tanaman diprioritaskan pada jenis tanaman cepat tumbuh (fast growing species). Salah satu jenis cepat tumbuh yang banyak ditanam di berbagai hutan tanaman di Indonesia adalah mangium (Acacia mangium Willd.). Mangium merupakan kayu yang memiliki sifat yang moderat. Hal ini disebabkan karena selain cocok untuk bahan baku industri pulp dan kertas, mangium juga cocok digunakan sebagai bahan baku industri pertukangan sehingga kualitas kayu menjadi prioritas yang utama. Kualitas kayu mangium ditentukan berdasarkan macam dan banyaknya cacat yang dikandung. Oleh karena itu penelitian mengenai analisis cacat kayu mangium sangat diperlukan. Cacat kayu yang dianalisis meliputi taper, rasio kayu teras-gubal, dan mata kayu. Penelitian kali ini bertujuan untuk mengadakan identifikasi macam cacat yang terjadi serta melihat potensi dan pola penyebaran cacat yang dikandung. Selain itu, informasi struktur makroskopik dan mikroskopik kayu mangium sangat diperlukan dalam rangka pemanfaatan kayu mangium yang lebih efisien. Bahan utama yang digunakan untuk penelitian ini adalah batang kayu akasia (Acacia mangium Willd.) berumur 8 tahun. Sebanyak 16 pohon yang ditebang berasal dari hutan tanaman mangium di RPH Jagabaya BKPH Parungpanjang KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Alat yang digunakan dalam penelitian ini selain menggunakan alat untuk menebang di hutan, seperti chainsaw, juga digunakan alat khusus untuk menghitung presentase cacat kayu taper, nisbah kayu teras terhadap kayu gubal, dan jumlah cacat mata kayu. ... Keyword: acacia mangium, perhutani
Judul: “Encore”: Inovasi Platform Menonton Virtual Live Concert Interaktif Abstrak: Interaksi sosial yang terbatas pada konser musik virtual serta tidak adanya platform yang dapat memfasilitasi memberikan peluang berinovasi. Encore sebagai inovasi platform menonton konser virtual hadir untuk menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan dalam berinteraksi pada konser musik virtual, merancang model bisnis yang tepat untuk mengatasi permasalahan, serta merancang prototype yang tepat bagi konsumen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu design thinking dengan lean canvas. Hasil penelitian adalah model bisnis dan prototype Encore dengan fitur sing along dengan teknologi noise suppressor, party, lounge, booths, Q&A, dan polls yang telah melalui pengujian dari pengguna potensial. Keyword: design thinking, digital platform, konser musik virtual, lean canvas
Judul: Pendugaan Nilai Persentase Tutupan Tajuk Pada Ekositem Agroforestri Menggunakan Data LiDAR dan Citra Landsat 8 OLI Abstrak: Tutupan tajuk merupakan salah satu komponen utama yang digunakan sebagai acuan dalam penunjukkan suatu kawasan ditetapkannya sebagai hutan. Nilai persentase tutupan tajuk dapat dihitung menggunakan penginderaan jauh berbasis LiDAR. Tujuan penelitian ini adalah menduga nilai tutupan tajuk pada Ekositem Agroforestri DAS Cidanau dan membandingkan nilai persentase tutupan tajuk aktual dari data LiDAR dan pendugaan dari model Citra Landsat 8 OLI. Model pendugaan nilai persentase tutupan tajuk prediksi terbaik di Ekosistem Agroforestri DAS Cidanau adalah model T05 dengan persamaan FRCI = 22.928e (-80.439 * 'Band 4') . Nilai rata-rata persentase tutupan tajuk data prediksi pada kelas 1–7 (0–70%) mengalami overestimate terhadap data aktual. Sedangkan pada kelas 8–10 (80–100%) nilai rata-rata persentase tutupan tajuk data prediksi mengalami underestimate terhadap data aktual. Keyword: Citra Landsat 8 OLI, Ekosistem Agroforestri, LiDAR, Tutupan Tajuk
Judul: Analisis Spektral Citra Satelit Landsat 8 Untuk Menduga Simpanan Karbon Biomassa Di Hutan Dataran Rendah Abstrak: Survey simpanan karbon dilakukan dalam skala plot. Teknik penginderaan jauh digunakan untuk mengekstrapolasi data skala plot menjadi data spasial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui band terbaik Landsat 8 dalam menduga simpanan karbon sehingga dapat digunakan untuk memetakan sebaran simpanan karbon. Landsat 8 terdiri dari 11 band, penelitian ini mengkorelasikan nilai spectral radiance (Lλ) tiap band dengan data biomass sehingga didapatkan korelasi paling baik berdasarkan nilai koefisien korelasi (r) yang tinggi. Areal Bongan terdiri dari 33.56% jenis tutupan belukar, 40.13% semak, dan 7.13% hutan sekunder. Rata-rata simpanan kabon untuk strata Sc, Bs, dan Sf beruturt-turut sebesar, 43.6 ton-C/ha, 9.11 ton-C/ha dan 93.9 ton-C/ha. Korelasi NDVI dengan data simpanan karbon menghasilkan nilai korelasi (r) sebesar 0.11 sehingga NDVI tidak dapat digunakan untuk menduga simpanan karbon. Spectral radiance band 6 dipilih sebagai karakteristik spektral yang dapat menduga simpanan karbon (r=0.71) dengan mengikuti persamaan Y= 13218e-0.516Lλband6 dengan nilai Lλ band6 lebih dari 7 Watt m-2sr-1μm Keyword: carbon stock, extrapolation, Landsat 8, spectral radiance
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ... Keyword:
Judul: Pengaruh Pemberian Fosfat Alam Terhadap Perubahan Sifat Kimia Tanah, dan Kadar Hara Pada Tanaman Jagung (Zea mays) Abstrak: The utilization of acid soil for agriculture faced several obstacles, including P deficient. It is because P ions sorbed by various soil components, such as Fe-Al ions, and Fe-Al hydrous oxides. One of the efforts made to overcome this problem is the use of natural phosphate in acid soils. This study aims to determine the effect of natural phosphate fertilizers in soil chemical properties and nutrients rate in plant of Latosol (Oxyc Dystrudept) Darmaga. Experimental design used in this study was a randomized design with a single factor, named P fertilizer. Source of P fertilizer used in this study is a natural phosphate and SP-36. Treatment dosage of P fertilizer are, control I (0%), control II (N + K), Std 100% (N+K+SP36), RP 50%, RP 100%, RP 150%, RP 200%, (N + K 50%) + RP 50%, and (N + K 50%) + RP 100%. The results showed that the phosphate fertilizer did not significantly affect soil pH, exchangeable-Al, available-P, exchangeable-Ca, and exchangeable-Mg. phosphate fertilizer have significantly affect only in exchangeable-K. Meanwhile, phosphate not significantly affect the rate of Mg, K, Ca, P and N. Rock phosphate’s application significantly affected the growth of maize on 4 week after planting (MST) and 6 MST. Rock phosphate’s application did differ significantly on increasing cob with husk’s weight and cob without husk’s weight. But rock phosphate’s application did not differ significantly on total weight of stover. The highest percent of crop value in treatment who give rock phosphate fertilizer there is in treatment of RP 150% with 158.1%, and the lowest percent of crop value there is in treatment of (N+K 50%) + RP 50% with 98.6%, and lowest in all treatment there in treatment of Control I with 74.7%. From result of crop value can get a conclusion that rock phosphate fertilizer is better than standard fertilizer (SP36). Keyword: acid soil, maize, phosphate
Judul: Pengamh cara inkubasi, pengapuran dan pemupukan fosfor terhadap tanaman jagung ( Zea ntays L. ) pada tanah Hapludult ( Podsolik ) Gajrug Abstrak: The aim of this research are to study the methods of phosphorus fertilization on any lime doses and the lime and phosphor incubation method on corn plant ( Zen mays L. ) on Hapludult ( Podsolik Gajrug ). Experimental design used in this research is Split Plot Design with lime factors on 4 grade as follow KO= Ox, K1= 25%, K2= 50% equal to exchangeable-Al, 100% equal to exchangeable-At, and with phosphorus factors on 1.24 g and K3 = TSPIpot, 3.37 g rock phosphatelpot, and 1.04 g mono-calcium phosphatelpot equal to 50 ppm P application. Initial fertilizer used are ZA with 100 ppm N doses (2.4 g ZAIpot) and KC1 with 100 ppm K doses (1 g KCVpot). Duncan test was established whether to understand the effect of each treatment or combination of some treatment. The lime treatment which was done earlier then incubated for one week are significantly higher to the lime and phosphorus fertilization that were done at the same time but incubated for two weeks on the corn dry mass and pH. Content and uptake of phosphorus in the second incubation are higher than the first incubation. Lime increasing doses significantly increase the corn dry mass, pH and phosphor uptake but decrease the exchangeable-Al. The treatment of 25% lime equal t o exchangeable-Al cause the highest plant phosphorus content compare to no lime, 50% lime application, and 100% lime application equal to exchangeable-Al treatment. Lime treatment did not give significant effects to the CEC and available P. The phosphate mono-calcium treatment significantly higher than TSP and rock phosphate on pH value. The phosphate mono-calcium treatment cause higher plant phosphorus content and phosphorus uptake compare to the TSP and rock phosphate treatment. Treatment of TSP, rock phosphate and phosphate monocalcium were not significantly different on corn plant dry weight, exchangeable Al, CEC and available phosphate. The treatment of 100% lime equal to exchangeable-& that was done earlier then add by TSP significantly higher than other combination treatments to the corn dry mass. The treatment of 100% lime equal to exchangeable-& that was done earlier then add by rock phosphate significantly increase pH value higher than other combination treatments. Combination treatment on 100% lime equal to exchangeable-& with TSP that were done on the same time gave the lowest pH value compare to other combination treatment. Keyword:
Judul: Aspek kehidupan dan reproduksi pada lumba-lumba Abstrak: Lumba-lumba merupakan mammalia yang hidup di laut dan sebagian hidup di beberapa perairan air tawar. Hewan ini mempunyai bentuk tubuh yang streamline, moncong seperti paruh serta mempunyai gigi kurang lebih 200 buah. Tubuh lumba-lumba dilapisi oleh spermaceti yang terdiri dari lapisan minyak. Hewan yang sering terlihat di gelanggang-gelanggang samudra ini mempunyai ekor horizontal dan panjang tubuhnya berkisar 1,1 meter sampai 9 meter (Yablokov, 1974). Bia- sanya jantan lebih besar daripada yang betina. Di dalam klasifikasinya lumba-lumba termasuk dalam kelas mammalia, ordo Cetacea dan subordo Odontoceti. Di seluruh perairan dunia, terdapat banyak sekali spesies lumba-lumba, yang keseluruhannya termasuk ke dalam kelompok famili Delphinidae yang terdiri atas 19 genus ya- itu : Steno, Sotalia, Stenella, Delphinus, Lissodelphis, Orchinus, Lagenodelphis, Tursiops, Grampus, Lagenorhynchus Orcaella, Cephalorhynchus, Peponocephala, Feresa, Pseu- dorca, Globicephala, Phocoena, Neophocoena, dan yang terakhir Phoconoides (Yablokov, 1974). Tiga genus yang terakhir tidak termasuk lumba-lumba. Selain famili tersebut di atas, terdapat pula lumba- lumba yang hidup di perairan air tawar, yaitu dari famili Platanistidae (Cousteau, J.Y. , 1975). Makanan utama lumba-lumba berupa ikan (tuna, cumi-cu- mi, dan lain-lain), mollusca, cephalopoda dan crustacea. Dalam mencari makanannya, lumba-lumba bermigrasi secara teratur. Mereka menghabiskan musim panas di daerah kutub, kemudian bermigrasi ke daerah selatan selama musim dingin. Habitat lumba-lumba yang mutlak adalah air, baik air asin maupun air tawar. Mereka tidak dapat meninggalkan air, meskipun menurut asal-usulnya lumba-lumba merupakan mammalia darat (Coffey, D.J. 1977). Menurut Yablokov (1974) lumba-lumba betina memiliki sepasang ovarium yang rata/licin yang terdapat dalam ova- rian sac. Pada vagina beberapa spesies lumba-lumba terda- pat sumbat vagina/plug..dst Keyword:
Judul: Pengaruh saat irigasi, pengolahan tanah dan pemberian pupuk fosfat terhadap serapan fosfat dan hasil pada tanaman jagung (Zea mays L.) Abstrak: Ketersediaan air merupakan salah satu faktor penentu pertumbuhan tanaman, karena semua proses metabolisme dalam tanaman selalu memerlukan air. Unsur hara dalam tanah dan pupuk yang diberikan dapat dimanfaatkan tanaman jika ketersediaan air dalam tanah mencukupi. fosfat (P205) merupakan unsur esensial dalam setiap proses metabolisme, karena P sangat diperlukan dalam sebagian besar reaksi biokimia tanaman dan dalam hal-hal tertentu fungsi unsur P tidak dapat digantikan oleh unsur lain, Penyerapan fosfat dari dalam tanah ditentukan oleh cepat lambatnya proses difusi P ke daerah perakaran tanam- an Irigasi selain dapat menjaga kelembaban atau keterse- diaan air tanah pada batas optimum juga dapat menjaga proses kelarutan dan difusi P keperakaran. Masalah khusus ini bertujuan untuk melihat keterkaitan saat irigasi, pupuk fosfat dan pengolahan tanah terhadap serapan fosfat dan hasil pada tanaman jagung... Keyword:
Judul: Pengaruh Pemberian Fosfat Alam Terhadap Perubahan Sifat Kimia Tanah, dan Kadar Hara Pada Tanaman Jagung (Zea mays) Abstrak: The utilization of acid soil for agriculture faced several obstacles, including P deficient. It is because P ions sorbed by various soil components, such as Fe-Al ions, and Fe-Al hydrous oxides. One of the efforts made to overcome this problem is the use of natural phosphate in acid soils. This study aims to determine the effect of natural phosphate fertilizers in soil chemical properties and nutrients rate in plant of Latosol (Oxyc Dystrudept) Darmaga. Experimental design used in this study was a randomized design with a single factor, named P fertilizer. Source of P fertilizer used in this study is a natural phosphate and SP-36. Treatment dosage of P fertilizer are, control I (0%), control II (N + K), Std 100% (N+K+SP36), RP 50%, RP 100%, RP 150%, RP 200%, (N + K 50%) + RP 50%, and (N + K 50%) + RP 100%. The results showed that the phosphate fertilizer did not significantly affect soil pH, exchangeable-Al, available-P, exchangeable-Ca, and exchangeable-Mg. phosphate fertilizer have significantly affect only in exchangeable-K. Meanwhile, phosphate not significantly affect the rate of Mg, K, Ca, P and N. Rock phosphate’s application significantly affected the growth of maize on 4 week after planting (MST) and 6 MST. Rock phosphate’s application did differ significantly on increasing cob with husk’s weight and cob without husk’s weight. But rock phosphate’s application did not differ significantly on total weight of stover. The highest percent of crop value in treatment who give rock phosphate fertilizer there is in treatment of RP 150% with 158.1%, and the lowest percent of crop value there is in treatment of (N+K 50%) + RP 50% with 98.6%, and lowest in all treatment there in treatment of Control I with 74.7%. From result of crop value can get a conclusion that rock phosphate fertilizer is better than standard fertilizer (SP36). Keyword: acid soil, maize, phosphate
Judul: Fullerenes C20, C28, C60, C78, C84 Molecular Docking Study with Spike Glycoprotein SARS-CoV-2 Abstrak: Spike glycoprotein pada SARS-CoV-2 berperan penting dalam proses infeksi virus. Carbon based nanomaterials memiliki banyak alotrop seperti graphene, carbon dots, dan fullerene yang memiliki peran dan interaksi tertentu pada spike glycoprotein. Penelitian ini menggunakan fullerene sebagai ligan dan spike glycoprotein SARS-CoV-2 sebagai reseptor dan mempelajarinya dengan metode molecular docking. Hasil docking didapatkan nilai energi ikat paling negatif dari semua ligan yaitu fullerene C84 dengan nilai -15,9 kcal/mol. Jenis interaksi yang didapatkan yaitu interaksi hidrofobik. Variasi ukuran fullerene mempengaruhi interaksi dan potensi fullerene dalam menginhibisi spike glycoprotein. Berdasarkan targeted docking presentase moda pengikatan sisi aktif reseptor pada fullerene C20 dan C28 sebesar 0%, fullerene C60 sebesar 85%, fullerene C78 dan C84 sebesar 100%. Semakin besar ukuran fullerene maka semakin kuat ikatannya dan potensinya dalam memblok sisi aktif pengikatan ACE2., The spike glycoprotein in SARS-CoV-2 plays an important role in the viral infection process. Carbon based nanomaterials have many allotropes such as graphene, carbon dots, and fullerenes that have specific roles and interactions in spike glycoproteins. This research used fullerenes as ligands and spike glycoprotein SARS-CoV-2 as receptors and studied them by molecular docking method. The docking results obtained the most negative binding energy value of all ligands, namely fullerene C84 with a value of -15,9 kcal/mol. The type of interaction obtained is a hydrophobic interaction. Variations in the size of fullerenes affected the interaction and potential of fullerenes in inhibiting spike glycoproteins. Based on targeted docking, the percentage of the active site binding mode of the receptor on C20 and C28 fullerenes are 0%, C60 fullerenes are 85%, C78 and C84 fullerenes are 100%. The larger the size of the fullerene, the stronger the bond and its potential to block the active site of ACE2 binding. Keyword: fullerene, molecular docking, SARS-CoV-2, spike glycoprotein
Judul: Pengaruh perebusan dan pengukusan terhadap pengeringan kayu kamper (Drybalanops sp) dan keruing (Dipterocarpus sp) Abstrak: Kayu kamper (Dryobalanops sp) dan keruing (Dipterocarpus sp) termasuk kayu-kayu yang Sukar dikeringkan. Sifat-sifat pengeringan kedua jenis kayu ini sukar diduga dan sukar diatur. Hal ini salah satunya disebabkan oleh tingginya kandungan zat ekstraktif kedua kayu tersebut. Untuk mengatasinya diperlukan suatu perlakuan pendahuluan sebelum kayu dikeringkan untuk mengurangi pengaruh zat ekstraktif tersebut. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh perebusan dan pengukusan sebagai perlakuan pendahuluan sebelum kayu dikeringkan terhadap kadar ekstraktif kayu kamper dan keruing, dan juga terhadap sifat-sifat pengeringan kedua jenis kayu tersebut. Keyword: kayu kamper
Judul: Pengaruh lama perendaman dalam larutan urea dan garam terhadap sifat fisis dan mekanis kayu kamper (Dryobalanops sp.) Abstrak: Kayu mempunyai sifat yang unik dibanding bahan lain yaitu bersifat higroskopis. Bila kayu berada dalam keseimbangan, kemudian udara sekitarnya menjadi lebih kering, maka kayu akan melepaskan air; sebaliknya apabila udara menjadi lembab, maka kayu akan menyerap air sampai kembali mencapai keseimbangan. Penggunaan larutan urea dan garam mampu mengurangi kembang susut kayu, karena kedua zat tersebut berfungsi sebagai bulking agent. Adanya bulking agent akan meningkatkan kestabilan dimensi kayu karena zat tersebut menggantikan dan mengisi ruang-ruang kecil (mikrovoid) dalam dinding sel yang biasa ditempati oleh air dan uap air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lamanya perendaman dalam larutan urea maupun garam terhadap sifat fisis dan mekanis kayu kamper (Dryobalanops sp). Lama Perendamannya adalah 0 (hari/kontrol), 1 hari, 2 hari dan tiga hari. Keyword:
Judul: Determinan dan Invers Matriks Skew Circulant dengan Entri Lucas Numbers Abstrak: Matriks skew circulant adalah matriks berukuran n×n yang setiap entri dari baris sebelumnya bergeser satu kolom ke kanan pada baris berikutnya secara berurutan diikuti dengan perubahan tanda pada semua entri dibawah diagonal utama, sehingga untuk mengetahui entri matriks skew circulant dapat dilihat dari satu baris matriks tersebut. Entri-entri pada matriks skew circulant dapat diisi dengan berbagai entri yang membentuk barisan bilangan, salah satunya yaitu Lucas Numbers. Karakteristik persamaan Lucas Numbers dapat digunakan untuk menentukan determinan dan invers matriks skew circulant. Pada karya ilmiah ini akan ditentukan determinan dan invers matriks skew circulant dengan entri Lucas Numbers dengan membuat matriks transformasi dan menggunakan beberapa teorema dan lemma., Skew circulant matrix is a matrix of size n×n where each entry from the previous row shifts one column to the right in the next row sequentially followed by a change in sign to all the elements below the main diagonal, so to find out the entries of the skew circulant can be seen from one row of the matrix. The entries in the skew circulant matrix can be filled with various entries that form a sequence of numbers, one of which is Lucas Numbers. Characteristics of the equation Lucas Numbers can be used to determine the determinant and inverse of the skew circulant matrix. In this scientific work, will be determined the determinant and inverse of skew circulant matrix with Lucas Numbers by constructing a transformation matrix and using several theorems and lemma. Keyword: Lucas numbers, skew circulant matrix, determinant, inverse
Judul: Pengujian Virus Newcastle Disease Gen VII Isolat Lapang Sebagai Virus Standar Pada Uji Tantang Vaksin Abstrak: This study was conducted to determine the standard of Newcastle disease virus Gene VII field isolate as a virus challenge to vaccine test. A virus suspension that has previously been tested by HA test then titrated with EID50 using 30 Specific Pathogen Free (SPF) of 10 day old chicken embryonated eggs. In addition, chicken lethal dose50 (CLD50) test were used to determine the virus titer that could cause 50% death of the chicken population. The CLD50 test was used 25 day-old-chickens (DOC) divided into 5 groups. The virus was diluted from 10-1 to 10-8. The 104 to 10-8 dilution of NDV was infected to every group of chicken via eyedrop and intranasal with 0.1 ml/chicken dosage. Haemagglutination test showed that the allantoic fluid were contain high titers of NDV is 512 HAU. The infective NDV that had been titrated by EID50 test showed the virus titers is 109 EID50/0.1 ml or 1010 EID50/ml and the virus titers of CLD50 test e.i 106.48 CLD50/0.1 ml or 107.48 CLD50/ml. These results can be concluded that the NDV Gene VII field isolates were most appropriate to be used as a standard virus to vaccine test Keyword: Newcastle Disease Virus Gene VII, HA tes, EID50 test, CLD50 test
Judul: Tanggap Antibodi Spesifik pada Itik yang Diinfeksi Isolat Lokal Virus Newcastle Disease Virulen Asal Entok. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran perkembangan titer antibodi itik (Anas platyrhynchos) yang diinfeksi secara eksperimental dengan isolat lokal virus Newcastle disease asal entok (Cairina moschata). Koleksi serum diambil dari 3 ekor itik pada hari ke-0, 1, 3, 5, 6, 7, 10, 13, 14, dan 21 pascainfeksi virus ND isolat NDV/Duck/Aceh Besar_Ind/2013/eoAC080721 asal entok. Titrasi antibodi virus ND dilakukan menggunakan uji Haemagglutination Inhibition (HI). Rerata titer antibodi yang dihasilkan oleh masing-masing individu dinyatakan sebagai nilai Geometric Mean Titre (GMT). Antibodi mulai terdeteksi pada hari ke- 5 pascainfeksi (GMT 4.33 ± 0.58) dan meningkat hingga hari ke-7 (GMT 5.33 ± 0.58). Kemudian pada hari ke-10 sampai ke-13 pascainfeksi titer antibodi menurun secara perlahan, masing-masing GMT 3.67 ± 1.15 dan 3.33 ± 1.53. Namun, pada hari ke-14 kembali meningkat menjadi GMT 5.00 ± 0.00 hingga GMT 6.00 ± 0.00 pada hari ke-21 pascainfeksi. Penelitian ini memperlihatkan bahwa isolat virus ND yang berasal dari entok mampu menginfeksi itik serta menggertak tanggap kebal yang cukup tinggi. Keyword: antibodi, Haemagglutination Inhibition, itik, Newcastle disease
Judul: Hubungan Persepsi Calo Beras Terhadap Peranannya Dengan Fungsinya Dalam Tataniaga Beras Di Pasar Induk Cipinang Abstrak: Pasar Induk Cipinang (PIC) merupakan pusat pemasaran tataniaga beras Jabotabek dan nasional. Pelaku pasar di PIC terdiri dari pelaku formal dan Informal, salah satu pelaku informal adalah calo beras. Peran mereka pada dasarnya adalah positif yaitu sebagai negosiator atau penghubung antara pedagang pemasok dan pedagang grosir sehingga diharapkan menjadi katalisator tataniaga beras di PIC, namun sering disalahgunakan sehingga kadang merugikan pedagang pemasok dan pedagang grosir. Kedudukannya sebagai pelaku informal kadang-kadang tidak disadari oleh para calo beras, sering mereka mengambil fungsi pelaku pasar lain dan tidak menjalankan fungsinya sebagai perantara pedagang pemasok dan pedagang grosir. Keyword:
Judul: Perilaku yang berhubungan dengan pola makan walabi kecil (Dorcopsulus vanheurni) betina di penangkaran pada siang hari Abstrak: Small wallaby (Dorcopsulus vanheurni) is one type of animal from marsupial group. This spesies is similar in its appearance to that of kangaroo, but it has a smaller body size than kangaroo. Due to forest exploration and habitat destruction, population of small wallaby has declined. One of the method to conserve the spesies is captive breeding program (ex-situ). Understanding the behaviour of small wallaby in captivity is important, especially their feeding behaviour. Keyword:
Judul: Tingkah laku makan Mawas (Pongo pygmaeus) di Taman Safari Indonesia Cisarua Bogor Abstrak: Tingkah laku makan merupakan salah satu sifat satwa yang penting artinya untuk pengembangan dan budidaya. Tingkah laku makan mawas dilakukan dengan menggunakan tangan, kaki dan dibantuan oleh bibir yang sangat lentur dan sensitif serta gigi depan yang besar dan kuat. Penelitian ini, bertujuan untuk melihat pola tingkah laku makan mawas (orang utan) yang dipelihara di Taman Safari Indonesia Cisarua Bogor dan untuk mengetahui jenis serta komposisi dari bahan makanan yang disukai dan dikonsumsi. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 1992. Pengamatan dilakukan selama 24 jam pengamatan dengan dibagi dalam tiga fase yaitu fase I dari pukul 08.00 sampai 16.00, 00, fase II dari pukul 16.00 sampai 24.00 dan fase III dari pukul 24.00 sampai 08.00, satu fase dilakukan dalam satu hari pengamatan. Pengamatan dilakukan dengan dua cara yaitu dengan pengamatan makro dan mikro. Pengamatan mikro dilakukan untuk mengamati tahap-tahap dari tingkah laku makan. Tahap-tahap tersebut adalah mengambil, mengolah, menggigit, mengeluarkan makannan kembali dan mengunyah makanan. Pengolahan data penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Dari hasil penelitian ini tian ini didapat bahwa pada pagi sampai sore hari (06.00- 18.00) mawas lebih banyak melakukan tingkah laku makan dibandingkan pada sore sampai malam (18.00-24.00) dan malam sampai pagi hari (24.00-06.00). Berdasar- kan tahapan tingkah laku makan maka mengunyah merupakan kegiatan makan yang tertinggi (33,09%). Bagian makanan yang dikonsumsi adalah bagian daging dari buah (tanpa kulit dan biji) dan bagian daun untuk sayuran. Pada kacang panjang bagian yang dikonsumsi adalah bijinya dan bagian dalamnya. Makanan busuk tidak akan dikonsumsi oleh mawas. Rataan jumlah makanan yang dikonsumsi mawas adalah 81,95 g bahan segar/kg bobot badan, mengandung 16,27% protein, 41,34% serat kasar, 11,27% lemak, 4,81% abu, 26,31% BETN, 1,66% kalsium, 0,24% fosfor dan 76,97% air. Untuk meningkatkan efisiensi pembudidayaan mawas, disarankan pemberian makanan sebagian besar dilakukan pada pagi dan sore hari dari pukul 06.00 sampai 18.00. Bahan makanan yang diberikan sebaiknya berupa buah-buahan…. Keyword:
Judul: Perbandingan Metode Ekstraksi Ciri FFT, PCA, dan FPE dalam Pengenalan Karakter Tulisan Tangan Abstrak: The main purpose of this research is to create a fully functioned system to translate any handwritten mathematic expression into LaTeX code. This research itself serves as one of the basic part of the system, the handwritten character recognition system. Three feature extraction methods were compared and evaluated. They are Feature Point Extraction, Principle Components Analysis, and Fast Fourier Transform. Classification method used in this research is K-Nearest Neighbors. Accuracy measurement of the three methods shows that the maximum accuracy score by Feature Point Extraction is around 26%, while Principle Component Analysis and Fast Fourier Transform score is approximately 60% and 70%, respectively. FPE, despite its high score on optical character recognition (around 86% accuracy score), did not perform well due to the fact that the FPE method used in this research did not aware of the position of each feature point. PCA and FFT proved to be better for handwritten character recognition, with FFT being the one to have the highest accuracy score. Keyword:
Judul: Interaction of Maleic anhydride-Methyl acrylate in Wood Modification by Free Radicals Polymerization Abstrak: Polimerisasi anhidrida maleat-metil akrilat dalam sistem kayu sengon (Albizzia paraserianthes) dilakukan dalam upaya memodifikasi sifat mekanik dan daya kendali biodegradasi dari sistem kayu tersebut. Dalam penelitian ini, telaah dilakukan pada pengamatan pola interaksi kedua monomer (anhidrida maleat dan metil akrilat) dalam sistem kayu melalui polimerisasi radikal bebas dengan benzoil peroksida sebagai inisiatior. Pengaruh berbagai faktor terhadap pola interaksi ini diamati, seperti atmosfir sistem impregnasi dan polimerisasi (meliputi atmosfir ruang, atmosfir Na, atmosfir N₂ dan gelombang ultrasonik), nisbah mol monomer anhidrida maleat dan metil akrilat (0:1. 1:0, 1:1, 1:1.6 dan 1.6:1), dan pengaruh waktu polimerisasi (1-6 jam). Indikator interaksi diamati melalui besarnya jumlah polimer yang terbentuk, jumlah polimer yang terikat dengan sistem kayu (grafting), pola spektrum inframerah dan pola permukaan dengan teknik mikroskop optik. Hasil penelitian menunjukkan interaksi optimum terjadi pada nisbah mol monomer 1:1 dalam atmosfir N₂ dengan waktu polimerisasi 2 jam. Jumlah polimer yang terbentuk dalam sistem kayu adalah 61,87% (b/b) dengan grafting (yang terikat dengan sistem kayu) sebesar 60,35%, Grafting terjadi melalui gugus OH dari kayu, seperti yang diperlihatkan dalam pola spektrum inframerahnya. Pengamatan permukaan dengan teknik mikroskop optik (pembesaran 200 kali) menggambarkan penetrasi berlangsung sampai ke bagian dalam dari contoh kayu, sedangkan pola distribusi terpusat pada ruang kosong sistem (noktah). Berdasarkan data-data ini, variasi berbagai sifat mekanik dan daya kendali biodegradasi kayu (Albizzia paraserianthes) pada prinsipnya dapat dilakukan sesuai dengan tujuan yang diinginkan Keyword:
Judul: Pengaruh jenis dan kadar ekstender kulit akasia (Acacia mangium Willd) terhadap kualitas papan partikel yang dihasilkannya Abstrak: INTRODUCTION : The usage of synthetic adhesive has already been increased along with the development of the composite’s wood industry which turns into the scarcity of raw materials synthetical adhesives resources. Therefore, we need an alternative to save the usage of synthetic resin adhesives by replacing with some of the resin which also has a function as an extender. The potency of industrial timber estate’s (HTI) wood bark waste, especially from acacia wood species (Acacia mangium Willd) is so bright in the future along with acacia plantation development. The availability of the wood bark waste in Indonesia is quite plentiful so that the chances of its utilization as a mixed material adhesive composite boards is really possible. One of the utilization of wood bark waste is to produce a product which has high added value by using the tannin substances which was contained as an adhesive or as an extender for wood composite production. Keyword:
Judul: COVID-19 Pneumonia Identification Based Computed Tomography Imaging Using Deep Transfer Learning Abstrak: Dunia sedang dilanda pandemi COVID-19 yang menyebabkan pneumonia hingga kematian pada penderitanya. Karena tingkat penyebaran virus SARS-CoV 2 yang tinggi, maka pemberian tes harus dilakukan secara cepat dan masif agar penderita dapat diisolasi sesegera mungkin. Pendekatan standar yang digunakan untuk mendeteksi COVID-19 saat ini adalah RT-PCR. Namun, terdapat beberapa kekurangan seperti sensitivitasnya hanya sebesar 60-70% dan biayanya relatif mahal. Penelitian ini bertujuan untuk membangun metode pendeteksian alternatif COVID-19 berbasis citra Computed Tomography menggunakan teknik deep transfer learning. Transfer learning dilakukan menggunakan pre-trained model DenseNet-201. Pembuatan model terdiri dari beberapa tahapan yaitu praproses data, pembagian data, augmentasi data, hyperparameter tuning, pembangunan model klasifikasi deep transfer learning, dan evaluasi. Model yang telah dibangun memiliki performa yang cukup baik dalam mengidentifikasi paru-paru dengan pneumonia COVID-19 dan paru-paru sehat dengan akurasi sebesar 93,41%, presisi sebesar 94,19%, sensitivitas (recall) sebesar 93,10%, dan spesifisitas sebesar 93,75%., The world is being stricken by the COVID-19 pandemic, which can cause pneumonia, even the worst case is death. Due to the high level of spread of the SARS-CoV-2 virus, rapid and massive tests must be done. The infected people need to be isolated as soon as possible. The gold standard used to detect COVID-19 is RT-PCR. However, there are some drawbacks, this method only has 60-70% sensitivity, and has a relatively high cost. This study aims to develop an alternative detection method for COVID-19 based on Computed Tomography images using deep transfer learning techniques. Transfer learning is carried out using the pre-trained DenseNet-201 model. The process consists of several stages; data preprocessing, data splitting, data augmentation, hyperparameter tuning, developing a deep transfer learning classification model, and evaluation. The model that has been built has a fairly good performance in identifying lungs with pneumonia COVID-19 and healthy lungs with accuracy 93,41%, precision 94,19%, sensitivity (recall) 93,10%, and specificity of 93,75%. Keyword: computed tomography, covid-19, densenet-201, transfer learning
Judul: Studi Perkembangan Desain dan Konstruksi Alat Penangkapan IKan di Kabupaten Dati II Cirebon Abstrak: Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui desain dan konstruksi alat penangkapan ikan serta per- kembangannya di Kabupaten Dati II Cirebon. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian ini sejak tanggal 2 Juli 1988. dilakukan Penelitian di lapangan dilakukan dua periode, yakni sejak tanggal 15 Agustus sampai 31 Agustus tahun 1988 dan dilanjutkan kembali pada tanggal 20 April sampai dengan 31 Mei 1989, dengan mengambil lokasi di beberapa desa di Kabupaten Dati Cirebon. II Gill net, trammel net, dogol, pancing, payang dan bagan tancap merupakan alat tangkap utama yang dominan baik jumlah dan produksinya pada tahun 1988 di Kabupaten Dati II Cirebon. Akan tetapi alat yang disebut terakhir tidak dilakukan penelitian, karena pada waktu penelitian alat tersebut tidak beroperasi. Kebanyakan alat penangkapan ikan di Cirebon sudah menggunakan bahan sintetis. Bahan sintetis yang diguna- kan antara lain: Nylon (PA), polyethylene (PE), waring Keyword:
Judul: Studi kasus tentang penggunaan mata jaring nilon yang berbeda terhadap hasil tangkapan Cakalang (Katsuwonus pelamis) di Cilacap, Jawa Tengah Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Cilacap, selama 2 bulan yaicu dari bulan Juli hingga bulan September 1992. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran mata jaring nilon 4 inci dan 5.5 inci terhadap hasil tangkapan cakalang di Cilacap. Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data primer dengan mengikuti operasi penangkapan sebanyak 5 kali, dimana setiap setting dianggap sebagai satu kali ulangan. Ada 2 unit jaring nilon yang digunakan dalam penelitian ini yakni jaring nilon dengan ukuran mata jaring 4 inci sebanyak 18 piece dan jaring nilon dengan ukuran mata jaring 5.5 inci sebanyak 35 piece. Parameter yang diukur adalah fork length (cm), girth (cm) dan berat (kg). Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa jumlah tangkapan total ikan cakalang dengan menggunakan jaring nilon mesh size 4 inci dan 5.5 inci masing-masing adalah 73 ekor dan 317 ekor. Sedangkan jumlah hasil tangkapan ikan cakalang secara terjerat untuk mata jaring 4 inci adalah 52 ekor dan untuk mata jaring 5.5 inci adalah 249 ekor, dan jumlah ikan cakalang yang tertangkap secara terpuntal untuk mata jaring 4 inci dan 5.5 inci masing- masing adalah 21 ekor dan 68 ekor. Jaring nilon dengan ukuran mata jaring 5.5 inci menghasilkan total tangkapan ikan cakalang lebih banyak dibandingkan dengan hasil tangkapan pada mata jaring ukuran 4 inci. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t, diperoleh nilai t hitung yang lebih besar dibandingkan dengan nilai t-tabel. Hal ini berarti bahwa perbedaan ukuran mesh size gill net dan perbedaan jumlah piece gill net mengakibatkan terjadinya perbedaan jumlah hasil tangkapan. ... Keyword:
Judul: Pengaruh Infestasi Parasit Darah (Anaplasma sp., Theileria sp., dan Babesia sp.) pada Nilai Leukosit Kuda (Equus caballus Abstrak: This study was made to observe the effect of blood parasite (Anaplasma sp., Theileria sp., and Babesia sp.) on leukocyte value in horse. The blood samples were taken from 6 crossbred horses (3 male and 3 female) positively infected by blood parasite (Anaplasma sp., Theileria sp., and Babesia sp.) with variant age (2-10 years old) in URR, Faculty of Veterinary Medicine, Bogor Agricultural University. Blood samples were taken every 2 weeks for 2 months. The blood leukocyte value were analyzed using variance analysis (ANOVA). Average of Anaplasma sp., Theileria sp., and Babesia sp. in those horses was 1.05%, 1.01%, and 0.68%, respectively. Horses with mild parasitemia were not show clinical sign and potentially become parasite carrier. Based on the research the mild infestation of blood parasite (Anaplasma sp., Theileria sp., and Babesia sp.) was not significantly influence the leukocyte value. Keyword:
Judul: Pengembangan komputerisasi sistem informasi manajemen unutk pemantuan pengadaan dan penyaluran beras di depot logistik Abstrak: Bidang Pengadaan dan Bidang Penyaluran di DOLOG berfungsi untuk membantu BULOG dalam menganalisa dan melaporkan perkembangan permintaan dan penawaran bahan pokok dan berbagai bahan lainnya di tingkat propinsi. Salah satu bahan pokok yang ditangani DOLOG adalah beras. Laporan manajerial dan ketatalaksanaan yang dihasilkan saat ini oleh DOLOG dipersiapkan secara manual. Laporan- laporan tersebut digunakan sebagai masukan program-program aplikasi di tingkat BULOG. Kelemahan dari sistem ini adalah terjadinya penyimpanan arsip yang berlebihan, penggandaan pekerjaan serta terjadinya kesalahan perhitungan dalam pembuatan laporan yang menyebabkan keterlambatan dalam pengiriman laporan ke BULOG. Sedangkan bagi BULOG keterlambatan satu jenis laporan akan menghambat seluruh sistem aplikasi guna pengambilan keputusan. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mempelajari aliran informasi yang berkaitan dengan aktifitas pengadaan dan penyaluran beras di DOLOG, mempelajari kemungkinan pengembangan Sistem Informasi Manajemen yang lebih efisien serta merancang paket program komputer interaktif yang didukung oleh Sistem Manajemen Pangkalan Data. Paket program THI87 merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung pengembangan Sistem Informasi Manajemen pada Bidang Pengadaan dan Bidang Penyaluran di DOLOG. Paket TM187 yang menggunakan fasilitas pangkalan data dan. bahasa pemrograman dari perangkat lunak dBase III ini mengelola lima subsistem, yaitu Subsistem Pengadaan, Subsistem Angkutan, Subsistem Penyaluran, Subsistem Harga dan Pasar serta Subsistem Persediaan dan Pergudangan. Kelima subsistem tersebut saling terkait dan terorganisir dalam 69 program komputer dan 36 file data yang mudah dikendalikan dan dijalankan oleh pengguna. Dari analisa biaya diperkirakan terjadi penurunan biaya pembuatan laporan dari Rp 4 414 per laporan pada sistem manual menjadi Rp 2 967 per laporan pada sistem yang dikomputerkan. Keuntungan yang lain berupa penurunan rata-rata waktu penyajian laporan dari 3.5 jam per laporan pada sistem manual menjadi 0.63 jam per laporan pada sistem yang dikembangkan. Beberapa keuntungan lain yang tidak dapat diekspresikan dalam nilai uang antara lain adalah kemudahan dalam membuat laporan, kemudahan dalam mencari informasi tertentu serta ketepatan dalam perhitungan pengolahan data menjadi infomasi…dst Keyword:
Judul: Analisis perencanaan pengadaan beras di Depot Logistik Kalimantan Selatan Abstrak: Depot Logistik Kalimantan Selatan merupakan lembaga vertikal dari Badan Urusan Logistik yang berfungsi untuk menjaga stabilitas bahan pangan khususnya beras di Propinsi Kalimantan Selatan. Untuk menjalankan fungsinya Depot Logistik Kalimantan Selatan melakukan pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran gabah/beras. Pengadaan beras di Depot Logistik Kalimantan Selatan dilakukan dengan tiga cara yaitu pengadaan dalam negeri. (membeli beras), giling gabah (menggiling stok gabah yang dikuasai), dan move (mendatangkan beras dari Depot Logistik lain). Agar pengadaan beras dapat dilakukan dengan baik maka setiap tahunnya Depot Logistik membuat perencanaan pengadaan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat model perencanaan pengadaan dalam negeri dan penyaluran beras Depot Logistik Kalimantan Selatan. Kedua model ini kemudian digunakan untuk menyusun perencanaan pengadaan beras yang mencakup giling gabah dan move beras. Model dibuat dengan teknik peramalan dengan ARIMA. Model ARIMA yang sesuai untuk penyaluran beras adalah ARIMA (2,1,1) (1,1,1)5. Untuk melakukan prakiraan penyaluran beras waktu yang akan datang digunakan persamaan dari hasil ..dst Keyword:
Judul: Studi histopatologi organ limpa hamster (Mesocricetus auratus) yang Diinfeksi Coxiella burnetii Abstrak: Query fever is a zoonosis caused by Coxiella burnetii (C. burnetii). The aim of this research was to determine the histopathological changes of spleen of hamster (Mesoscricetus auratus) which were infected by C. burnetii using Haematoxylin-Eosin (HE) and Immunohistochemistry (IHC) methods. This research used 6 hamsters which were devided into two passage. The histopathological examination picture with HE staining of first passage in hamsters showed relatively similar results with those the second passage such as red pulp hemorrhage and infiltration of inflammatory cells. Histopathological observation of spleen from first passage hamster by using IHC staining showed the positivity was unclear compared to the second passage hamster. Keyword: Coxiella burnetii, Immunohistochemistry, Query Fever
Judul: Manajemen Pemeliharaan Lumba-lumba (Tursiops aduncus) di Kawasan Konservasi Mamalia Air PT Wersut Seguni Indonesia Dikaitkan dengan Indeks Stres Abstrak: Lumba-lumba hidung botol (Tursiops aduncus) yang hidup di penangkaran dan dimanfaatkan sebagai satwa atraksi rentan terhadap kondisi stres. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi stres pada lumba-lumba (Tursiops aduncus) yang hidup di penangkaran dan mempelajari kondisi-kondisi lingkungan yang mendukung untuk kesehatan lumba-lumba. Kondisi stres dapat diketahui dari indikator stres yang dihitung melalui ratio neutrofil/limfosit. Sebanyak 7 ekor lumba-lumba hidung botol yang hidup di Kawasan Konservasi Mamalia Air PT Wersut Seguni Indonesia diambil sampel darahnya untuk dibuat preparat ulas darah. Preparat ulas darah diwarnai dengan zat warna Giemsa dan diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 100 x 10. Ratio neutrofil/limfosit pada 7 ekor lumba-lumba yang didapat dari data berkisar antara 0.21-0.82. Rataan indeks stres dari 7 ekor lumba-lumba adalah 0.53. Hasil pengamatan ini menunjukan bahwa 7 ekor lumba-lumba yang diteliti tidak mengalami stres. Kata Keyword: ratio neutrofil/limfosit, indeks stres, Tursiops aduncus
Judul: Studi Bioakustik Berdasarkan Tipe Suara Lumba-lumba Hidung BotoI (Tursiops truncatus) di Gelanggang Samudera, PT. Pembangunan Jaya Ancol Abstrak: Salah satu jenis mamalia laut yang dilindungi adalah Lumba-lumba Hidung Botol (Tursiops truncatus). Hal ini menandakan bahwa spesies tersebut terancam kelestariannya. Untuk melestarikan suatu populasi diperlukan informasi atau pengetahuan mengenai spesies yang akan dilestarikan. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang sedikitnya dapat meminimalkan atau mencegah penurunan populasi lumba-lumba agar tidak punah. Salah satu penelitian yang dapat dilakukan adalah mengenai suara yang dihasilkan oleh lumba-lumba. Caranya adalah dengan mendeteksi dan menganalisis karakteristik suaranya pada berbagai kondisi dan tingkah laku di habitatnva. Setelah mengetahui karakteristik suara lumba-lumba tersebut, kita dapat menggunakan aiat pembangkit frekuensi untuk membangkitkan suara dengan karakteristik yang didapat dari penelitian awal. Suara yang dibangkitkan tersebut diharapkan dapat menjadi pemandu bagi lumba-lumba untuk menghindari atau keluar dari suatu perairan yang membahayakan bagi kelangsungan hidupnya. Selain untuk usaha pelestarian, teknik ini juga dapat diterapkan di bidang eksplorasi sumber daya laut, di bidang militer, atau di bidang psychoteraphy. Keyword:
Judul: Value Proposition Canvas design of Mie Unni Kadai business Abstrak: Kota Padang adalah salah satu kota yang memiliki posisi yang strategis untuk menjalankan usaha kuliner dengan prospek yang menguntungkan. Tingginya jumlah usaha kuliner di Kota Padang yang terus berkembang dari tahun ke tahun dapat meningkatkan persaingan. Selama enam bulan Mie Unni Kadai beroperasi, hasil yang didapatkan belum mampu mencapai target penjualan yang telah ditetapkan. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan analisis value propotition canvas. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi model bisnis yang telah Mie Unni Kadai terapkan dengan pendekatan business model canvas, (2) Menganalisis value proposition canvas pada Mie Unni Kadai, (3) Merumuskan rekomendasi strategi Mie Unni Kadai di masa yang akan datang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah terciptanya empat pembaruan yang meliputi penyediaan paket pelajar, inovasi menu, menambah level kepedasan dan bekerja sama dengan perusahaan mobile payment, tiga perbaikan pada product and services yang meliputi perbaikan dari ruangan yang terasa panas, penambahan ready stock supply dan perbaikan pada sisi interior., Padang City is one of the cities that has a strategic position to run a culinary business with favorable prospects. The increasing number of culinary businesses in the city of Padang which continues to grow from year to year could increase the competition. Since six months of opening, Mie Unni Kadai has yet reach the sales. To solve the problems, a value propotition canvas analysis can be performed. This study aims to: (1) identify the condition of the existing business model at Mie Unni Kadai by using the business model canvas, (2) analyze the value proposition canvas of Mie Unni Kadai, (3) formulate a recommendation strategy for Mie Unni Kadai for the future. This is a descriptive research with qualitative approach. The final result of this research is created four reforms which comprise student packages, menu innovations, spicy level upgrate, and collaboration with a mobile payment company, three product and service improvements involve hot room improvement, ready stock supply augment, and interior improvement. Keyword: business model canvas, qualitative, value proposition canvas
Judul: Characteristics of Physical and Mechanical Properties with Differences on the Thickness of Core and Skin from Tali Bamboo Sandwich Panels Abstrak: Kebutuhan kayu yang semakin meningkat ditengah ketersediaannya yang terbatas saat ini, telah mendorong dibutuhkannya suatu bahan alternatif lain pengganti kayu yang memiliki kekuatan yang baik serta melimpah ketersediaannya. Bambu dapat menjadi salah satu alternatif bahan baku pengganti kayu yang dapat digunakan dengan potensi yang berlimpah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ketebalan skin dan core terhadap sifat fisis dan mekanis panel sandwich bambu tali. Variabel yang diuji terdiri atas 6 variasi pasangan ukuran tebal skin dan core yang berukuran 1 mm dan 18 mm, 2 mm dan 16 mm, 3 mm dan 14 mm, 4 mm dan 12 mm, 5 mm dan 10 mm, serta 6 mm dan 8 mm. Perekat yang digunakan dalam pembuatan panel sandwich ini adalah polyvinyl acetate (PVAc). Pengujian contoh uji yang meliputi sifat fisis dan mekanis panel, masing-masing mengacu pada standar SNI 03-2105-2006. Sifat fisis yang diuji meliputi kadar air, kerapatan, pengembangan tebal, dan daya serap air. Sementara, pengujian sifat mekanis meliputi MOE, MOR, kuat tekan, dan keteguhan rekat. Hasil penelitian menunjukkan kualitas panel yang dibuat belum memenuhi syarat SNI 03-2105-2006 untuk papan partikel, kecuali kadar air dan pengembangan tebal. Panel sandwich tidak mengalami kerusakan baik pada bagian core maupun skin. Kerusakan terjadi pada ikatan garis rekat antar skin dan core. Penggunaan jenis perekat yang lebih kuat namun tetap ramah lingkungan diharapkan dapat memperbaiki karakter panel sandwich yang dihasilkan., The increasing need for wood amidst its current limited availability has prompted the need for an alternative substitute for wood that has good strength and is abundantly available. Bamboo is the one of alternative raw materials that can be used with abundant potential. This study aims to analyze the effect of skin and core thickness on the physical and mechanical properties of tali bamboo sandwich panels. The variables tested consisted of 6 variations of skin and core thickness pairs measuring 1 mm and 18 mm, 2 mm and 16 mm, 3 mm and 14 mm, 4 mm and 12 mm, 5 mm and 10 mm, as well as 6 mm and 8 mm. The adhesive used in making this sandwich panel was polyvinyl acetate (PVAc). The obtained panels were tested for their physical and mechanical properties by referring to the SNI 03-2105-2006 standard. The physical properties tested include water content, density, thickness expansion, and water absorption capacity. Meanwhile, mechanical properties testing includes MOE, MOR, compressive strength, and internal bond. Results revealed that the quality of the panels produced did not meet the SNI 03-2105-2006 requirements for particle board, except for moisture content and thickness swelling. The sandwich panel did not undergo damage to either the core or skin. Damage occurred at the bond line between the skin and core. The use of a stronger but still environmentally friendly type of adhesive is expected to improve the character of sandwich panels production. Keyword: core thickness, polyvinyl acetate, sandwich panel, skin thickness, tali bamboo
Judul: Karakteristik Oriented Strand Board Hibrida Kayu Sengon dan Bambu Betung pada Berbagai Kerapatan Papan Abstrak: Oriented Strand Board (OSB) is a potential composite product to be developed. The combination of wood strand and bamboo strand as hybrid OSB raw materials is expected to produce better OSB characteristics. The density value affects the quality of OSB, so it is necessary to know the optimum density value of hybrid OSB. This study aims to analyze the characteristics of hybrid OSB Sengon wood (Paraserianthes falcataria) and Betung bamboo (Dendrocalamus asper) on various board densities. Sengon wood strand and Betung bamboo strand were treated by steam at 126 ºC temperature and under 0.14 MPa pressure for an hour. Betung bamboo strands were then washed with a solution of 1% NaOH. Hybrid Oriented strand boards were made with a size of (30x30x0.9) cm3 and 0.6 g.cm-3, 0.65 g.cm-3, dan 0.7 g.cm-3 target densities using 10% of phenol formaldehyde adhesive. Sengon wood strands were used in the face and back layers while Betung bamboo strands were used in the core layer with comparison of 25:50:25 (face:core:back). Determination of hybrid OSB Sengon wood and Betung bamboo characteristics were referred to JIS A 5908: 2003 about particleboard and the values was compared to CSA 0437.0 (Grade O-1) standards about OSB design manual. The results showed that the density affects the physical and mechanical properties values of hybrid OSB. The physical and mechanical properties were improved with increasing the board density. OSB with density 0.65 g.cm-3 and 0.7 g.cm-3 have good physical and mechanical properties based on CSA 0437.0 (Grade O-1) standard. Keyword: Betung bamboo, density, hybrid oriented strand board, Sengon
Judul: Leukemia pada kucing Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst Keyword:
Judul: Pekerja Anak-Anak di Pedesaan (Peranan dan Dampak Anak Bekerja pada Rumahtangga Industri Kecil Sandal : Studi Kasus di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari : (1) Faktor pendorong dan penarik yang menyebabkan keterlibatan anak-anak dalam mencari nafkah. (2)Peranan anak-anak yang bekerja : apakah mereka mempunyai peranan penting dalam mempunyai peranan penting dalam membantu meningkatkan pendapatan rumahtangga dan (3) Mengetahui dampak (positif dan negatif) yang ditimbulkan akibat keikutsertaan anak-anak dalam mencari nafkah. Keyword:
Judul: Pekerja Anak Dan Kontribusinya Bagi Pendapatan Rumahtangga. Studi Kasus Desa Cangkuang Kulon, Kecamatan Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat Abstrak: MasaIah kemiskinan berkaitan erat dengan tidak terpenuhinya hak•hak dasar masyarakat miskin dalam mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya. Kemiskinan ini pula yang merupakan hal yang paling mendasari munculnya pekerja anak di Indonesia Dengan segala keterbatasan di dalam bidang ekonomi, rumahtangga-rumahtangga miskin di pedesaan Indonesia terpaksa harus mengalokasikan seluruh sumberdaya runahtangga yang mereka miliki, termasuk anak-anak mereka yang masih dibawah umur. Pergeseran mata pencaharian penduduk dari sektor pertanian ke sektor non pertanian (industri, jasa dan perdagangan) membawa fenomena yang menarik pada dunia kerja yang ditekuni oleh pekerja anak. Keterlibatan anak dalam dunia kerja mengantar kita pada permasaIahan-permasaIahan yang melingkupi merekaBagaimana pekerja anak bertahan dengan segala kondisi kerja yang tidak menguntungkan bagi mereka? Bagaimana upah mereka yang sangat kecil dikontribusikan untuk meningkatkan pendapatan keluarga? Serta. strategi nafkah apa yang digunakan oleh runahtangga-rumahtangga yang memiliki anak di bawah usia yang bekerja? Keyword:
Judul: Therapeutic Drugs Used Myxomatous Mitral Valve Degeneration (MMVD) in Dogs at Gasing Veterinary Hospital in Selangor, Abstrak: Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) is a chronic degenerative disease in which the cardiac valves, mainly the mitral valve, undergo leaflet thickening or prolapse due to aging process or genetic factor. There are five stages of MMVD in dogs, namely stage A, stage B1, stage B2, stage C, and finally stage D. Clinical symptoms of MMVD can be seen from stage C onwards, where congestive heart failure signs are obvious. The study aims to obtain and analyze secondary data of the therapeutic drugs used in the treatment of MMVD at Gasing Veterinary Hospital in the year 2021. The highest percentage of drugs used were ACE inhibitors and positive inotropes both at 33%. Diuretics were the second most administered drug at 26%. Other therapeutic drugs which were administered in smaller proportions include bronchodilators at 5%, antiplatelet at 2%, and calcium channel blocker at 1%. It was concluded that the types of drugs that were administered in MMVD cases comprised of ACE inhibitors, positive inotropes, diuretics, bronchodilators, antiplatelet, and calcium channel blocker., Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) adalah suatu penyakit degeneratif kronik pada katup jantung yang ditandai dengan penebalan atau prolaps katup karena proses penuaan atau faktor genetik, terutama terjadi pada katup mitral. Terdapat lima stadium MMVD pada anjing, yaitu stadium A, stadium B1, stadium B2, stadium C, dan terakhir stadium D. Gejala klinis MMVD dapat dilihat dari stadium C dan seterusnya, ditandai dengan adanya gagal jantung kongestif yang terlihat jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dan menganalisis data sekunder obat terapeutik yang digunakan dalam pengobatan MMVD di Rumah Sakit Hewan Gasing tahun 2021. Persentase obat tertinggi yang digunakan berupa ACE inhibitor dan inotrop positif dengan persentase keduanya sebesar 33%. Diuretik adalah obat kedua yang paling banyak diberikan dengan persentase sebesar 26%. Obat terapeutik lain yang diberikan dalam proporsi yang lebih kecil diantaranya bronkodilator 5%, antiplatelet 2%, dan antagonis kalsium 1%. Secara kesimpulan, jenis obat yang diberikan pada kasus MMVD terdiri dari ACE inhibitor, inotrop positif, diuretik, bronkodilator, antiplatelet, dan antagonis kalsium. Keyword: drug, canine, MMVD, therapeutic, treatment
Judul: Peran wanita dan pengambilan keputusan dalam rumahtangga industri pedesaan : Kasus kelurahan Susukan, kecamatan Ungaran, kabupaten Dati II Semarang, Jawa Tengah Abstrak: GBHN 1999-2000 yang dituangkan dalam Program Perencanaan Pembangunan Nasional lima tahun (Propenas) menyatakan bahwa arah kebijakan peningkatan kedudukan dan peranan wanita secara garis besar adalah (1) Peningkatan kedudukan dan peranan perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui kebijakan nasional yang diemban oleh lembaga negara yang mampu memperjuangkan terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender. (2) Meningkatkan kualitas peran dan kemandirian organisasi perempuan dengan tetap mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan serta nilai historis perjuangan kaum perempuan, dalam rangka melanjutkan usaha pemberdayaan perempuan serta kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat peranan wanita di sektor industri kecil/rumahtangga rempah-rempah instan dengan melihat sumberdaya pribadi, sumberdaya rumahtangga, curahan waktu dalam mencari nafkah dan pekerjaan rumahtangga, dan pola pengambilan keputusan di dalam keluarga dan kegiatan kemasyarakatan. Keyword:
Judul: Analisis jender dan strategi pencarian nafkah rumahtangga di pedesaan: Studi kasus di Desa Sanding, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui keadaan daerah dan masyarakat dimana rumahtangga yang dikepalai wanita itu berada, (2) mengetahui dan membanding profii rumahtangga WKRT dan PKRT di pedesaan dalam hal sumberdaya pribadi yang mencakup umur dan tingkat pendidikan, sumberdaya rumahtangga mencakup jumlah anggota rumahtangga berusia produktif, luas pemilikan lahan, jenis pekerjaan dan status pekerjaan, keadaan perumahan, serta dukungan sosial ekonomi, (3) menelaah dinamika inter dan intra rumahtangga dalam hal (a) pola pembagian kerja, curahan waktu dalam kegiatan reproduktif, kegiatan produktif serta kegiatan sosial, (b) mempelajari akses dan kontrol kepala rumahtangga terhadap sumberdaya yang berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan dalam hal ini sumberdaya lahan dan media informasi serta (c) mempelajari akses dan kontrol terhadap program pembangunan, (4) mempelajari hubungan dinamika inter dan intra rumahtangga tersebut dengan peluang berusaha dan bekerja rumahtangga, (5) mempelajari strategi rumahtangga WKRT dan PKRT di pedesaan dan (6) mengetahui permasalahan yang dihadapi rumahtangga di pedesaan terutama rumahtangga yang dikepalai wanita. Keyword:
Judul: Differential Leukocytes in Mice (Mus muscullus) after Amyloid Beta Aβ40 and Aβ42 Immunization as a Marker of Alzheimer’s Disease. Abstrak: Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat irreversibel dan progresif yang terkait dengan perubahan sel-sel saraf, sehingga menyebabkan kematian sel otak dan terjadinya demensia. Pengamatan terhadap diferensial leukosit dapat membantu dalam mendiagnosa penyakit ini dengan tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran diferensial leukosit pada mencit terhadap respon imunisasi amyloid beta Aβ40 dan Aβ42. Penelitian ini menggunakan 22 ekor mencit (Mus muscullus) Balb/c jantan dan betina dengan berat badan 20-35 gr. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok mencit kontrol, kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid Aβ40 dan kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid beta Aβ42. Sampel darah dimabil melalui vena coccygea sebanyak 0,5 ml setiap mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 14 dan 24 setelah diimunisasi. Hasil menunjukkan kelompok mencit yang diimunisasi amyloid beta 40 (Aβ40) dan amyloid beta 42 (Aβ42) menyebabkan peningkatan jumlah limfosit dan neutrofil yang signifikan, sedangkan kelompok mencit kontrol tidak menunjukkan perubahan leukosit yang signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pemberian imunisasi antigen amyloid beta Aβ40 dan Aβ42 pada mencit tidak memengaruhi jumlah basofil, eosinofil, neutrofil batang serta monosit., Alzheimer's is an irreversible and progressive neurodegenerative disease associated with changes in nerve cells, leading to brain cell death and dementia. Observation of differential leukocytes can help in diagnosing the disease precisely. This study aims to find out the differential picture of leukocytes in mice against amyloid beta Aβ40 and Aβ42 immunization responses. This study used 22 mice (Mus muscullus) Balb / c male and female with a weight of 20-35 grams. Mice were divided into three groups, namely, the control mice group, the Aβ40 amyloid antigen vaccination mice group and the Aβ42 amyloid beta antigen vaccination mice group. Blood samples are taken through the coccygea vein as much as 0.5 ml per mice. Blood samples are taken on days 0, 14 and 24 after immunization. Results showed the mice group immunized amyloid beta 40 (Aβ40) and amyloid beta 42 (Aβ42) caused a significant increase in lymphocyte and neutrophil counts, while the control mice group showed no significant leukocyte changes. Based on the observations, it can be concluded that immunization of amyloid beta Aβ40 and Aβ42 antigens on mice does not affect the number of basophils, eosinophils, bar neutrophils and monocytes. Keyword: Alzheimer, Diferensial leukosit, Amyloid beta, Mencit, Alzheimer's, differential leukocytes, amyloid beta, mice
Judul: Kajian Keamanan Produk Berbasis Tepung pada Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) di Jawa Barat Abstrak: Agricultural products as source of food must be safe to protect people from poisoning. According to the data, processed food become the source of food poisoning in 2001-2011. In Indonesia, processed food mostly produced by home industry. Therefore, it was necessary to study the safety assessment of food products produced by home industry. The method applied in this study was problem statement, collecting data and data analysis (determination of area of study, food product and issues on food production in home industry). The data showed that most home industry located in West Java. The products covered all types of NADFC food category and mostly flour-based products. Potential hazard found in flour-based products in West Java were the use of improper flour; use of hazardous materials, food additives excess, and microbial contamination; incorrect processing; packaging and labeling; and storage of food products. It found two types of product that should not categorized as products of home industry and did not comply with national standard. Keyword:
Judul: Perilaku dan Pengetahuan Keamanan Pangan Konsumen Keluarga Prasejahtera dan Sejahtera I dari Produk Mie dan Tahu Abstrak: Informasi perilaku dan pengetahuan konsumen terhadap keamanan pangan, khususnya produk mie dan tahu, dapat digunakan sebagai referensi dalam upaya mengubah perilaku dan penyadaran masyarakat mengenai keamanan pangan. Selain itu pula secara tak langsung membantu upaya pemerintah dalam memutuskan rantai perdagangan bahan kimia berbahaya. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari perilaku dan pengetahuan keamanan pangan konsumen produk mie dan tahu, disamping itu juga mempelajari penyampaian informasi keamanan pangan serta hubungan antar variabel penelitian, dengan menggunakan metode penyebaran kuesioner kepada konsumen di Kota Bogor. Penelitian ini dilakukan pada 3 kelompok daerah yang berpenduduk prasejahtera dan sejahtera I, yaitu dengan tingkat daerah prasejahtera dan sejahtera I tinggi (daerah I), sedang (daerah II), dan rendah (daerah III). Dari 100 responden yang menyatakan mengetahui BTP sebanyak 86 orang. Responden yang mengetahui peraturan BTP sebanyak 44 orang (51.2%) yang tersebar di daerah I sebanyak 15 orang (37%), daerah II 21 orang (72.4%), dan daerah III 4 orang ( 23.5%). Dari konsumen yang menyatakan mengetahui peraturan konsumen tersebut, daerah I sebanyak 12 orang (87.7%), daerah II sebanyak 13 orang (61.9%) dan di daerah III menyatakan 4 orang (100%) menyatakan BTP aman. Dan diantaranya pernah menggunakan BTP dalam pengolahan pangan dengan suatu takaran. Dari 100 konsumen mayoritas menyatakan tidak mengetahui bahan kimia berbahaya yakni daerah I (70%), daerah II (54.4%) dan daerah III (80%). Hanya 31 orang yang menyatakan mengetahui bahan kimia berbahaya. Dari 31 orang tersebut yang mengetahui bahayanya dari 3 jenis bahan kimia berbahaya hanya sedikit. Sehingga wajar jika masih ada konsumen di ketiga daerah yang mengatakan menggunakan bahan kimia berbahaya dalam pangan, yakni sekitar 10%. Perilaku konsumen yang memilih mie basah yang berwarna kuning merupakan perilaku keamanan pangan yang kurang baik. Konsumen di daerah I lebih menyukai mie yang agak kenyal, sedangkan di daerah II dan daerah III lebih menyukai mie yang kenya!. Hampir semua konsumen di ketiga daerah pernah mengkonsumsi mie basah, yaitu daerah I (97.9%), daerah II (93.9%) dan bahkan daerah III (100%). Rata-rata konsumen ketiga daerah lebih memilih menyimpan mie basahnya pada suhu kamar. Ternyata mie instan lebih sering dikonsumsi konsumen di ketiga daerah. Proporsi/frekuensi konsumsi mie bakso (32%) dan mie ayam (35%) tertinggi dilakukan setiap seminggu sekali. Daerah I lebih sering mengkonsumsi mie bakso dan mie ayam dibanding daerah II dan III. Sedangkan mie soto dikonsumsi sebulan sekali. Sebanyak 34% konsumen di daerah I dan 18.2% di daerah II mengatakan mereka pernah mengalami gangguan kesehatan setelah mengkonsumsi mie basah. Perilaku keamanan pangan konsumen dalam memilih warna tahu kurang baik. Karena konsumen lebih memilih tahu yang berwarna kuning. Mayoritas konsumen langsung mengolah tahu yang dibelinya. Keluarga prasejahtera dan sejahtera I rendah lebih memilih menyimpan tahunya di lemari es atau di rendam dengan air. Konsumen daerah I lebih memilih gerobak keliling (51.6%), daerah II (57.5%) dan daerah III (44.8%) lebih memilih warung. Keingintahuan konsumen tentang keamanan pangan sangat tinggi, konsumen berminat untuk mengetahui lebih banyak mengenai keamanan pangan. Umumnya konsumen di ketiga tempat mengharapkan penyampaian informasi tersebut dilakukan sesering mungkin melalui iklan di televisi atau sebulan sekali dengan media lain. Keyword:
Judul: Studi morfologi ginjal bunglon (Calotes jubatus) beserta saluran-saluran pengeluarannya Abstrak: Reptilia dewasa mempunyai tipe ginjal metanephros dengan bentuk yang bervariasi. Ginjal bunglon (Calotes jubatus) tampak berlobulus dan terletak di daerah pelvis. Pada bunglon jantan ginjal terletak di caudal testis dengan bagian ventromedialnya melekat pada ductus defferens. Sedangkan pada betina, ginjal terletak di caudal uterus. Morfologi umum secara mikroskopik menunjukkan bahwa ginjal bunglon, sebagaimana ginjal reptil yang lain (reptilian type), mempunyai nephron sebagai unit struktural dan fungsional yang diikuti dengan saluran-salurannya, yaitu tubulus proximalis, tubulus intermedier, tubulus distalis, tubulus connectus dan ductus collectus. Ginjal bunglon tidak terbagi atas daerah korteks dan medulla. Tubulus proximalis mempunyai epitel kubus dengan bentuk inti sel bulat dan letaknya mengarah ke perifer. Bentuk epitel tubulus intermedier pipih dengan inti sel yang oval. Tubulus distalis mempunyai bentuk epitel kubus rendah dengan inti bulat. Tubulus connectus pada bunglon mempunyai epitel kubus dengan bentuk inti bulat. Ductus collectus dicirikan dengan bentuk epitel yang tidak jelas (difus) dan inti selnya berbentuk bulat dan terletak di basal. Pada penelitian ini dilihat pula distribusi karbohidrat pada ginjal dengan pewarnaan Alcian Blue (AB) dan Periodic Acid Schiff (PAS). Ginjal bunglon secara umum tidak menunjukkan reaksi positif terhadap pewarnaan PAS, sedangkan daerah tertentu menunjukkan reaksi positif terhadap AB, terutama tubulus proximalis. Secara fungsional adanya perbedaan bentuk ginjal mamalia dan reptil antara lain disebabkan oleh perbedaan bentuk sisa protein yang diekskresikan. Keyword:
Judul: Studi Komparatif Sifat Mutu dan Fungsional Telur Puyuh dan Telur Ayam Ras Abstrak: Burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) adalah unggas yang mendapat prioritas pengembangan, karena cepat berproduksi dan produksi telurnya tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari sifat mutu dan fungsional telur puyuh, dibandingkan dengan telur ayam ras, dan mempelajari sifat mutu telur puyuh dilihat dari umur telur dan jalur pemasaran. Keyword:
Judul: Pengaruh Bobot Telur Tetas dan Umur Induk Terhadap Peubah-peubah Penetasan dan Kualitas Telur puyuh (Coturnix coturnix japonica) Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Produksi Ternak Unggas, Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, yang berlangsung dari tanggal 19 Desember 1987 sampai dengan tanggal 25 Maret1988. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bobot telur tetas dan umur induk terhadap peubah peubah penetasan dan Kualitas telur puyuh. Sebagai materi digunakan 1344 butir telur tetas puyuh (Coturnix coturnix japonica) yang berasal dari umur induk 16 dan 28 minggu, dari Caringin, Bogor. Telur ditetaskan di Laboratorium Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Perta- nian Bogor. Kandang yang digunakan adalah kandang yang berbentuk 'Coloni Cage', dengan ukuran 55x45x35 cm.Kandang berdinding dan berlantai kawat 1xl cm yang dilengkapi de- ngan tempat makanan dan minuman. Rancangan yang digunakan untuk mengetahui pengaruh bo- bot telur tetas dan umur induk terhadap peubah-peubah pene- tasan dan kualitas telur puyuh adalah Rancangan AcakLengkap dengan Pola Faktorial 3x2 dan ulangan empat. Analisa Sta- tistika yang digunakan adalah Sidik Ragam, sedangkan Uji antar level perlakuan fertilitas, daya tetas, bobot tetas, produksi dan kualitas telur puyuh adalah Uji Beda Nyata Jujur. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tidak diperoleh interaksi antara bobot telur tetas dan umur induk terhadap parameter yang diamati. Fertilitas, produksi dan kualitas telur puyuh tidak dipengaruhi oleh bobot telur tetas. (Coturnix coturnix japonica). dan umur induk puyuh.. (Cotu Daya tetas telur puyuh sangat nyata (P <0.01) dipe- ngaruhi oleh bobot. telur tetas. Bobot telur tetas maupun umur induk puyuh sangat nyata (P0.01) mempengaruhi bobot tetas anak puyuh. Semakin besar bobot. telur tetas menghasilkan bobot tetas anak puyuh yang semakin besar dan induk yang berumur 16 minggu mengha- silkan bobot tetas yang lebih tinggi dibandingkan dari induk yang berumur 28 minggu. Keyword:
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: The Application of Genetic Algorithms in Job Shop Scheduling Problems Abstrak: Job Shop Scheduling Problem (JSSP) merupakan sebuah masalah dengan sekumpulan pekerjaan yang harus diproses pada sekumpulan mesin yang bertujuan untuk memperoleh jadwal pekerjaan dengan makespan seminimal mungkin. Makespan merupakan total waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan. Pada karya ilmiah ini, dijelaskan bagaimana algoritme genetika dalam menyelesaikan JSSP dengan beberapa ukuran kasus. Terdapat lima kasus yang digolongkan menjadi 3 jenis kasus, yaitu kasus kecil untuk I dan II, kasus sedang untuk III dan kasus besar untuk IV dan V. Jadwal pada kasus JSSP direpresentasikan sebagai kromosom yang berisikan sekumpulan gen. Hasil percobaan numerik menunjukkan adanya perbaikan nilai makespan jika jumlah iterasi dan ukuran populasi mengalami peningkatan. Hasil nilai makespan terbaik yang diperoleh untuk kasus I, II, III, IV, dan V secara berurutan adalah sebesar 318, 388, 328, 830, dan 1370 satuan waktu, dengan waktu komputasi masingmasing adalah 0.0441, 0.0586, 0.6358, 94.8995, dan 237.7296 detik., Job Shop Scheduling Problems (JSSP) are the problems of processing a set of jobs on a set of machines in order to obtain a job schedule with a minimum makespan (the total time required to complete all the work). In this paper, it is described how genetic algorithm is used to solving JSSPs with several case sizes. There are five case sizes which are classified into 3 categories, namely the small case (case I and II), the moderate case (case III) and the large case (case IV and V). A schedule in JSSP case is represented as a chromosome containing a set of genes. The research result shows that makespan is improved if the iteration number or the population size is increased. The best makespan values obtained from the experiments for cases I, II, III, IV, and V respectively are 318, 388, 328, 830, and 1370 units of time, with computational times of 0.0441, 0.0586, 0.6358, 94.8995 and 237.7296 seconds respectively. Keyword: genetic algorithm, job shop scheduling problems, makespan
Judul: Optimasi Penjadwalan Pelajaran dengan Algoritme Genetika (Studi Kasus Penjadwalan Pelajaran SMA Insan Cendekia Al Kausar Sukabumi) Abstrak: Lesson scheduling is a job that takes a good deal of time, especially at SMA Insan Cendekia Al Kausar Sukabumi. This study aims at building a computer-based scheduling system using genetic algorithm. The process of genetic algorithm in this study starts with representation of SMA Insan Cendekia Sukabumi timetable into a chromosome that is composed of genes. This process is followed by crossover, mutation, selection, elitism and population replacement of the previous generation. The usage of probability crossover (Pc) of 0.9 and probability of mutation (Pm) of 0.1 turned out to produce the largest fitness value. The data derived from the chromosome with the largest fitness value then used as the lesson schedule. Keyword: selection, mutation, genetic algorithm, elitism, crossover
Judul: Struktur komunitas lamun di perairan Pantai Pulau Tidung Besar, Kepulauan Seribu, Jakarta Abstrak: Komunitas di daerah pesisir terdiri dari komunitas terumbu karang, komunitas padang lamun dan komunitas mangrove. Komunitas padang lamun cukup memegang peranan penting di daerah pesisir. Peranan padang lamun terdiri dari penstabil dan penahan sedimen, tempat ruaya dan menetap berbagai juvenile, sumber makanan biota laut, dan masih banyak lainnya. Padang lamun di perairan pantai Pulau Tidung cukup baik, namun karena penduduk di Pulau Tidung cukup padat, sehingga perlu dilihat keadaan dari Komunitas Lamun di daerah tersebut. Sehingga hasil dari penelitian ini dapat berguna bagi pengelolaan komunitas lamun di kawasan Pantai Pulau Tidung, Jakarta Utara. Penelitian ini dilakukan pada Desember 2003 sampai dengan Februari 2004. Dimana saat pengambilan data, saat itu sedang musim barat. Pengambilan data yang dilakukan satu bulan sekali ini terdiri dari 6 stasiun pengamatan, dimana setiap stasiun dibagi menjadi 3 sub- stasiun, setiap sub-stasiun terdiri dari 4 plot pengamatan yang berukuran 1x1m. Stasiun 1 terletak dekat dengan rumah nelayan, Stasiun kedua terletak 100m berikutnya. Stasiun 3 terletak 100m sebelah Stasiun 2. Ketiga stasiun ini terletak pada bagian sebelah selatan Pulau Tidung. Stasiun 4,5,dan 6 terletak di bagian utara Pulau Tidung. Secara kasat mata, jarak tubir pada bagian utara Pulau Tidung terletak lebih jauh dari pantai dibandingkan dengan bagian selatan Pulau Tidung. Jenis lamun yang ditemukan pada penelitian ini hanya 3 jenis saja, yaitu Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, dan Cymodocea rotundata. Dengan kepadatan tertinggi ditempati oleh Cymodocea rotundata. Untuk parameter fisika kimia di Perairan Pulau Tidung, diperoleh suhu berkisar 28°C-30°C, kedalaman berkisar antara 19.1cm-28.8cm, kecepatan arus berkisar anttara 0.11m/s-0.20m/s, salinitas berkisar antara 28.3% -29%, oksigen terlarut berkisar antara 6.64ppm-7.98ppm, nitrat berkisar antara 0.001mg/1-0.034mg/1, fosfat berkisar anatara 0.001mg/1-0.007mg/l, untuk ph memiliki nilai seragam yaitu 7, demikian juga dengan kecerahan sebesar 100%... Keyword: komunitas lamun, terumbu karang, mangrove
Judul: Kemandirian Usaha Pembudidaya Ikan dalam Proyek Pembinaan Peningkatan Pendapatan Petani-Nelayan Kecil (P4K) di Desa Muktisari, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis Abstrak: Kemandirian adalah kemampuan memilih berbagai alternatif yang tersedia agar dapat digunakan untuk melangsungkan kehidupan yang serasi dan berkelanjutan. Kemandirian dapat ditumbuhkan melalui penyuluhan, yaitu proses pendidikan untuk merubah perilaku masyarakat menjadi lebih baik. Salah satu program pemerintah yang melakukan kegiatan penyuluhan dalam pencapaian tujuannya adalah proyek P4K yang berupaya memberdayakan petani dan nelayan kecil (PNK), termasuk pembudidaya ikan, agar mampu membebaskan diri dari kemiskinan, membangun kemandirian dan partisipasinya dalam pengambilan keputusan serta melakukan pengelolaan usaha secara rasional Keyword:
Judul: Keragaan usaha pembesaran ikan hias anggota kelompok jaya mandiri Desa Kebalen Kecamatan BAbelan Kabupaten Bekasi Abstrak: Kelompok Pembudidaya Ikan Hias Jaya Mandiri merupakan kelompok pembudidaya yang baru terbentuk tahun 2006 atas bantuan dari pemerintah daerah setempat. Kegiatan usaha budidaya ikan hias yang dilakukan Kelompok Pembudidaya Ikan Hias Jaya Mandiri masih bersifat tradisional dan jenis ikan yang dibudidayakan cukup beragam, namun belum dapat dinyatakan jenis ikan hias mana yang layak untuk dikembangkan, karena belum adanya perhitungan analisis usaha dan kelayakan yang dilakukan terhadap kegiatan usaha kelompok ini. Untuk melihat kelayakan dan mengetahui keuntungan kegiatan usaha Kelompok Pembudidaya Ikan Hias Jaya Mandiri, maka dilakukan analisis finansial. Analisis Usaha dilakukan terhadap budidaya ikan hias responden terdiri atas analisis pendapatan usaha, imbangan penerimaan dan biaya (R/C), analisis payback period (PP), Return of Investment (ROI), dan BreakEven Point (BEP). Analisis kriteria investasi yang digunakan adalah Net Present Value(N PV). Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) dan Internal Rate of Retutn (IRR). Bedasarkan hasil perhitungan analisis usaha ketiga jenis ikan hias yang dibudidaya, usaha budidaya yang dominan yaitu usaha ikan hias Rainbow, Ikan hias Kongo Tetra dan Ikan hias Black Ghost menunjukkan bahwa Kelompok usaha yang memberikan keuntungn usaha yang lebih ringgi dari kelima kemompok kegiatan usaha Kelompok Pembudidava lkan Hias Jaya Mandiri adalah usaha kelomnok 3 yaitu mengkombinasikan antara ikan Kongo Tetra dan Black Ghost Keyword:
Judul: Fullerenes C20, C28, C60, C78, C84 Molecular Docking Study with Spike Glycoprotein SARS-CoV-2 Abstrak: Spike glycoprotein pada SARS-CoV-2 berperan penting dalam proses infeksi virus. Carbon based nanomaterials memiliki banyak alotrop seperti graphene, carbon dots, dan fullerene yang memiliki peran dan interaksi tertentu pada spike glycoprotein. Penelitian ini menggunakan fullerene sebagai ligan dan spike glycoprotein SARS-CoV-2 sebagai reseptor dan mempelajarinya dengan metode molecular docking. Hasil docking didapatkan nilai energi ikat paling negatif dari semua ligan yaitu fullerene C84 dengan nilai -15,9 kcal/mol. Jenis interaksi yang didapatkan yaitu interaksi hidrofobik. Variasi ukuran fullerene mempengaruhi interaksi dan potensi fullerene dalam menginhibisi spike glycoprotein. Berdasarkan targeted docking presentase moda pengikatan sisi aktif reseptor pada fullerene C20 dan C28 sebesar 0%, fullerene C60 sebesar 85%, fullerene C78 dan C84 sebesar 100%. Semakin besar ukuran fullerene maka semakin kuat ikatannya dan potensinya dalam memblok sisi aktif pengikatan ACE2., The spike glycoprotein in SARS-CoV-2 plays an important role in the viral infection process. Carbon based nanomaterials have many allotropes such as graphene, carbon dots, and fullerenes that have specific roles and interactions in spike glycoproteins. This research used fullerenes as ligands and spike glycoprotein SARS-CoV-2 as receptors and studied them by molecular docking method. The docking results obtained the most negative binding energy value of all ligands, namely fullerene C84 with a value of -15,9 kcal/mol. The type of interaction obtained is a hydrophobic interaction. Variations in the size of fullerenes affected the interaction and potential of fullerenes in inhibiting spike glycoproteins. Based on targeted docking, the percentage of the active site binding mode of the receptor on C20 and C28 fullerenes are 0%, C60 fullerenes are 85%, C78 and C84 fullerenes are 100%. The larger the size of the fullerene, the stronger the bond and its potential to block the active site of ACE2 binding. Keyword: fullerene, molecular docking, SARS-CoV-2, spike glycoprotein
Judul: Species Composition and Stand Potential of Private Forests in Kostajasa, Central Java Province Abstrak: Hutan rakyat merupakan hutan yang diusahakan di lahan yang dibebani hak milik. Hutan rakyat ditanam dengan beberapa pola tanam, seperti monokultur, campuran, dan agroforestri. Masing-masing pola tanam memiliki komposisi jenis dan potensi tegakan yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan menganalisis komposisi jenis dan menghitung potensi tegakan di hutan rakyat Kostajasa. Analisis vegetasi dilakukan dengan kegiatan Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP). Metode ITSP yang digunakan adalah metode jalur berseling dengan jarak antar jalur 10 meter dan lebar jalur 10 meter. Lokasi penelitian ditetapkan di tiga hutan rakyat yang akan ditebang butuh oleh petani pemilik hutan. Pengamatan dilakukan terhadap semua tingkat pertumbuhan pohon. Variabel yang diukur meliputi jenis pohon, jumlah pohon, diameter, tinggi bebas cabang, dan tinggi total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan pada tingkat semai sebesar 3628 ind/ha, pancang 317 ind/ha, tiang 475 ind/ha, dan pohon 391 ind/ha. Jenis pohon yang memiliki potensi kayu tertinggi adalah mahoni (Swietenia macrophylla) dengan jumlah pohon sebesar 208 batang/ha dan volume kayu sebesar 204,48 m3/ha. Mahoni merupakan jenis dengan Indeks Nilai Penting tertinggi pada seluruh tingkat pertumbuhan pohon., Private forests are forests cultivated on land encumbered by property rights. Private forests are planted with several cropping patterns, such as monoculture, mixed cropping, and agroforestry. Each planting pattern has a different species composition and stand potential. This study aims to analyze species composition and calculate stand potential of private forests in Kostajasa. Vegetation analysis was carried out with pre-harvest inventory activities. The method used in pre-harvest inventory is the alternating path method, with a distance between paths of 10 meters and a path width of 10 meters. The research location were set in three private forests that would be cut as needed by farmers who owned the forests. Observations were made on the growth rate of trees. Variables measured included tree species, number of trees, diameter, commercial height, and total height. The study showed that the density of seedling was 3628 ind/ha, sapling 317 ind/ha, pole 475 ind/ha, and tree 391 ind/ha. The tree species with the highest timber potential is mahogany (Swietenia macrophylla), with 208 trees/ha and a timber volume of 204,48 m3/ha. Mahogany is the species with the highest Importance Value Index at all growth rate of tree. Keyword: analisis vegetasi, hutan rakyat, komposisi jenis, potensi tegakan
Judul: Species Composition and Vegetation Structure of Lowland Forest in Pulau Rambut Wildlife Reserve, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta Abstrak: Hutan dataran rendah perlu diteliti struktur dan komposisinya karena memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Analisis vegetasi ditujukan untuk mengetahui komposisi jenis dan struktur vegetasi hutan dataran rendah Suaka Margasatwa Pulau Rambut. Analisis vegetasi dilakukan dengan metode jalur dan garis berpetak dengan luasan yang diamati sebesar 20.000 m2 dengan jumlah jalur pengamatan 10 jalur dengan ukuran 20 m x100 m. Data vegetasi yang diperoleh diolah untuk mendapatkan Indeks Nilai Penting (INP), Indeks Keanekaragaman Jenis Tumbuhan, Indeks Dominansi Jenis, Indeks Kekayaan Jenis dan Indeks Kemerataan Jenis. Pengambilan data abiotik seperti intensitas cahaya, ketinggian, kelerengan, suhu basah dan kering, kelembaban relatif, pH tanah, Kapasitas Tukar Kation tanah, dan tekstur tanah. Tumbuhan penyusun di lokasi penelitian terdapat 15 jenis. Kedoya mendominasi pada tingkat pohon, mengkudu mendominasi pada tingkat tiang, jeruk kingkit mendominasi pada tingkat pancang, dan kedoya medominasi pada tingkat semai. Nilai kerapatan tertinggi terdapat pada tingkat pertumbuhan semai sebesar 900500 individu ha-1 sehingga menghasilkan kurva “J” terbalik baik dalam struktur vertikal maupun horizontal. Keyword: Faktor Abiotik, Indeks Nilai Penting, Komposisi Jenis, Struktur Vegetasi, Abiotic factor, importance value index, lowland forest, species composition, vegetation structure
Judul: In Vitro Release of Ibuprofen from Microcapsules Coated Polyblend of Poly(lactic acid) and Poly(ε-caprolactone) Abstrak: Ibuprofen is an anti-inflammatory drug that has a short biological half-life and imposes adverse gastrointestinal reaction. Microencapsulation could be used to minimize its disadvantages. In this experiment, microencapsulation of ibuprofen was done by emulsification method. Coating material which was used were polyblend of poly(lactic acid) and poly(ε-caprolactone) which are biodegradable and biocompatible. Polyvinylalcohol was used as an emulsifier at concentrations of 1.5%. The microencapsulation was carried out with various quantities of ibuprofen. The increase in quantities of ibuprofen would improve encapsulation efficiency. Encapsulation of ibuprofen showed an efficiency of more than 71% with the highest score of 84.13% in microcapsule with ratio of polyblend-ibuprofen 5:1.5. The dissolution test results in basic medium showed that the encapsulation efficiencies affected ibuprofen release from the microcapsule. Microcapsules with the higest encapsulation efficiency released ibuprofen ranged from 26.71 to 28.78% for 6 hours. Kinetic of ibuprofen release followed first order kinetic model. The microcapsules particle sizes ranged from 38 to 250 μm. Keyword:
Judul: Analisis persepsi anak terhadap gaya pengasuhan orangtua, kecerdasan emosional,aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas XI di SMA Negeri 3 Sukabumi Abstrak: Kecerdasan emosional diperlukan setiap remaja sebagai bekal keterampilan dalam hidupnya. Kecerdasan emosional yang dimiliki remaja tidak lepas dari peran pengasuhan orangtua. Remaja dengan kecerdasan emosional tinggi cenderung aktif di berbagai aktivitas dan memiliki prestasi belajar yang baik, Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya pengasuhan, kecerdasan emosional, aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Sukabumi. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi karakteristik individu siswa dan keluarganya, (2) Menganalisis keragaan gaya pengasuhan orangtua siswa,(3) Menganalisis keragaan kecerdasan emosional, aktivitas, dan prestasi belajar berdasarkan jenis kelamin dan jenis kelas, (4) Menganalisis hubungan karakteristik individu dan keluarga dengan gaya pengasuhan siswa, (5) Menganalisis hubungan gaya pengasuhan orangtua dengan kecerdasan emosional siswa, (6) Menganalisis hubungan kecerdasan emosional dengan aktivitas dan prestasi belajar siswa, (7) Menganalisis hubungan aktivitas dengan prestasi belajar siswa. Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 3 Sukabumi. Pengambilan data dilakukan pada bulan April sampai Mei 2007. Jumlah contoh dalam penelitian ini adalah 78 siswa (IPA sebanyak 43 siswa dan IPS sebanyak 35 siswa). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui kuisioner yang diisi oleh contoh, meliputi: (1) karakteristik individu, (2) karakteristik keluarga, (3) gaya pengasuhan orangtua, (4) kecerdasan emosional, dan (5) berbagai aktivitas. Data sekunder meliputi: (1) prestasi belajar, dan (2) keadaan umum sekolah yang diperoleh dari pihak sekolah. Data yang diperoleh diolah melalui proses editing, coding, entry, skoring. dan cleaning data dengan menggunakan program komputer SPSS versi 13.0 for Windows dan program Mikrosoft Excell 2003. Pengolahan data dilakukan secara statistik deskriptif. Selain itu, dilakukan analisis korelasi spearman untuk melihat hubungan antar variabel yang diteliti. Untuk melihat adanya perbedaan variabel antar jenis kelamin dan kelas digunakan uji Mann-Whitney dan T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase terbesar contoh laki-laki maupun perempuan berada pada usia 16 tahun, dan lebih dari separuh contoh berjenis kelamin perempuan. Persentase terbesar urutan kelahiran terdapat pada kategori anak sulung (39.7%). Besar keluarga contoh menyebar pada keluarga kecil dan sedang dengan proporsi yang hampir sama (48.7% dan 50%). Tingkat pendidikan orangtua (ayah atau ibu) minimal SMA (41%), persentase ayah yang berpendidikan Perguruan Tinggi lebih besar dari ibu (43.6%). Hampir separuh ayah contoh bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) (48.7%). Lebih dari separuh ibu contoh sebagai ibu rumah tangga (65.4%) dan sebesar 28.2 persen bekerja sebagai PNS. Rata-rata pendapatan per kapita keluarga conloh sebesar Rp. 706 350.42. Keyword: Kecerdasan emosional, Gaya pengasuhan, Karakteristi individu, Karakteristik keluarga
Judul: Hubungan Interaksi Anak dalam Keluarga dengan Kecerdasan Emosional Siswa Kelas Bertaraf Internasional (Studi Kasus di SMAN 1 Bogor) Abstrak: Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan interaksi anak dalam keluarga dengan kecerdasan emosional siswa kelas bertaraf internasional. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk: 1) Mengidentifikasi karakteristik individu dan keluarga; 2) Mengidentifikasi interaksi anak dalam keluarga, dan kecerdasan emosional; 3) Menganalisis hubungan antara karakteristik individu, dan keluarga dengan interaksi dalam keluarga; 4) Menganalisis hubungan interaksi anak dalam keluarga dengan kecerdasan emosional siswa kelas bertaraf internasional. Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study yang dilakukan pada siswa SMA kelas bertaraf internasional. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Bogor, Jawa Barat. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret sampai Juni 2007. Contoh yang akan diteliti adalah siswa Kelas X dan XI. Contoh diperoleh dengan menggunakan sensus yaitu meneliti seluruh siswa kelas bertaraf internasional. Total sampel penelitian yang diteliti sebanyak 73 siswa. Keyword:
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ... Keyword:
Judul: Karakteristik Mikrobiologi Dendeng setelah Penyimpanan Beku. Abstrak: Penyimpanan dendeng dalam jangka panjang dilakukan pada suhu beku (freezer). Penyimpanan suhu beku dan proses preparasi sebelum dikonsumsi dapat mempengaruhi mutu mikrobiologis dendeng. Tujuan penelitian adalah menganalisis cemaran mikrobiologis pada dendeng sapi tanpa curing dan curing menggunakan natrium nitrit setelah penyimpanan beku selama 10 bulan pada 3 kondisi yaitu mentah, setelah perendaman sebelum penggorengan, dan setelah penggorengan. Analisis yang dilakukan meliputi pengukuran kadar air, aktivitas air, pH, dan perhitungan populasi mikroorganisme Salmonella sp., E. coli, S. aureus, total plate count (TPC), serta kapang dan khamir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dendeng yang di-curing dengan nitrit setelah penyimpanan beku selama 10 bulan memiliki kualitas mikrobiologis yang lebih baik dibandingkan dendeng tanpa penambahan nitrit berdasarkan jumlah S. aureus dan kapang atau khamir yang lebih rendah. Selain itu, proses penggorengan berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap total bakteri E. coli, S. aureus, TPC, dan total kapang atau khamir. Setelah penggorengan total mikroba mengalami penurunan (P<0.05). Perlakuan penggorengan pada dendeng yang telah disimpan selama 10 bulan mampu menurunkan jumlah mikroorganisme patogen, namun belum mencapai hasil yang memuaskan. Keyword: dendeng, karakteristik mikrobiologi, penggorengan, curing
Judul: Mutu Organoleptik, Total Fenolat dan Tingkat Oksidasi Dendeng Sapi dengan Metode Penyiapan Prapenggorengan yang Berbeda Abstrak: Dendeng merupakan bahan pangan semi basah sehingga memiliki umur simpan yang relatif lebih lama dibanding makanan basah. Dendeng merupakan produk tradisional khas Indonesia yang pada umumnya terbuat dari daging sapi yang dikeringkan dan diberi bumbu seperti gula, garam dan rempah-rempah. Penambahan bumbu berupa rempah-rempah dalam pembuatan dendeng selain berfungsi untuk memperkaya rasa juga berfungsi sebagai antioksidan. Komponen fenolat yang terkandung dalam beberapa rempah-rempah, seperti thiosulfinates dalam bawang putih, senyawa flavonoid dalam lengkuas dan piperine dalam merica telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan. Penggorengan merupakan tahap pengolahan dendeng sebelum dikonsumsi yang biasanya didahului dengan proses perendaman. Proses perendaman ditujukan untuk menghindari kegosongan dan meningkatkan keempukan dendeng. Namun demikian proses perendaman dapat melarutkan bumbu-bumbu yang terdapat pada dendeng sehingga dapat mengurangi kandungan senyawa fenolat yang terdapat pada dendeng. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh perendaman dendeng sebelum penggorengan terhadap mutu organoleptik, total fenolat dan tingkat oksidasi dendeng. Penelitian ini diawali dengan tahap pembuatan dendeng, setelah itu dilanjutkan dengan penggorengan dendeng yang sebelumnya dilakukan perlakuan perendaman dan nonperendaman terlebih dahulu. Sampel hasil penggorengan kemudian diuji mutu organoleptik, nilai kadar air dan aktivitas air (aw), total senyawa fenolat dan tingkat oksidasinya melalui pengukuran bilangan peroksida. Pengujian mutu organoleptik dendeng meliputi warna, aroma, tingkat kelembaban, tingkat keempukan dan intensitas rasa khas dendeng (hanya dilakukan pada dendeng matang). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah metode penyiapan prapenggorengan dendeng yang berbeda berupa dendeng matang nonperendaman dan matang dengan perendaman, selain itu terdapat pula perlakuan dendeng mentah sebagai kontrol. ... Keyword: Dendeng, Phenolic compounds, Prefrying method
Judul: Employee Bus Route Determination Using Integer Linear Programming. Abstrak: Tulisan ini memberikan formulasi masalah penentuan rute bus karyawan menggunakan pemrograman linear integer. Rute setiap bus berawal dan berakhir di suatu tempat (depot) untuk menjemput karyawan melalui beberapa pos. Setiap pos dikunjungi tepat sekali oleh suatu bus dengan memperhatikan kapasitas setiap bus dan jarak tempuh maksimum setiap bus sehingga dapat dipastikan bahwa bus sampai depot (tempat kerja) sebelum jam kerja dimulai. Fungsi objektif masalah ini adalah meminimumkan biaya operasional seluruh bus yang dioperasikan. Biaya operasional setiap bus diasumsikan sepadan dengan biaya perawatan tetap dan biaya penggunaan yang sesuai dengan jarak perjalanan bus tersebut. Pada contoh studi kasus dengan menggunakan data hipotetik dalam karya ilmiah ini, biaya yang paling minimum diperoleh jika digunakan 4 unit bus. Total jarak yang ditempuh oleh keempat unit bus dalam menjemput atau mengantar karyawan adalah 247 km. Total biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya operasional bus karyawan per harinya adalah 894000 rupiah Keyword:
Judul: Aktivitas Ekonomi Perburuan Rente dan Korupsi pada Pembangunan Daerah Kabupaten Pandeglang : Perspektif Ekonomi Politik. Abstrak: Aktivitas ekonomi perburuan rente (rent seeking economy activity) dan korupsi merupakan dua masalah yang biasa terjadi di negara-negara berkembang. Baik aktivitas ekonomi perburuan rente maupun korupsi pada akhirnya akan berdampak terhadap berkurangnya anggaran belanja pemerintah yang diperuntukkan bagi kesejahteraan masyarakatnya. Kabupaten Pandeglang merupakan bagian dari wilayah negara Indonesia yang memiliki status sebagai negara berkembang. Oleh karena itu menjadi hal yang menarik untuk meneliti fenomena aktivitas ekonomi perburuan rente dan korupsi yang ada di Kabupaten Pandeglang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data dan wawancara mendalam yang kemudian disajikan dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa banyak fenomena aktivitas ekonomi perburuan rente dan korupsi yang ada di Kabupaten Pandeglang. Sektor yang paling dominan terjadi aktivitas ekonomi perburuan rente dan korupsi adalah pada pengadaan barang dan jasa. Oleh karena itu maka harus ada kerjasama antara pihak pemerintah, penegak hukum, dan masyarakat di Kabupaten Pandeglang dalam menghadapi masalah aktivitas ekonomi perburuan rente dan korupsi tersebut. Keyword: korupsi, pembangunan daerah Pandeglang, perburuan rente
Judul: Analisis kemandirian fiskal dan faktor-faktor yang memengaruhi pendapatan daerah Kabupaten/Kota di Propinsi Banten Abstrak: Kebijakan pembangunan ekonomi Indonesia mengalami perubahan terutama setelah pelaksanaan otonomi daerah. Dengan dikeluarkannya UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah yang telah direvisi dengan UU No 32 dan 33 Tahun 2004, membuat kewenangan daerah dalam mengatur keuangan lebih leluasa. Dengan adanya desentralisasi fiskal diharapkan pemerintah daerah mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dengan menggali sumber pendapatan seoptimal mungkin sehingga mampu membiayai belanja daerah tanpa ketergantungan terhadap pemerintah pusat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemandirian fiskal serta faktorfaktor yang mempengaruhi penerimaan total daerah kabupaten/kota di Provinsi Banten, dengan daerah Kabupaten yang terdiri atas Pandeglang, Lebak, Serang, Tangerang, serta daerah kota yaitu Tangerang dan Cilegon pada periode 2003 sampai 2008. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data APBD yang diperoleh dari departemen keuangan. Kemandirian dan kemampuan fiskal dianalisis dengan metode kuantitatif dengan melihat rasio pendapatan asli daerah terhadap total penerimaan dan total belanja daerah. Sedangkan untuk menganalisis faktor-faktor dalam model penerimaan daerah digunakan metode regresi panel data dengan pendekatan fixed effect yang diboboti (cross section weight). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian dan kemampuan fiskal daerah kabupaten/kota di Provinsi Banten masih dalam kategori rendah dilihat dari rasio terhadap total penerimaan dan total belanjanya. Tingkat kemandirian fiskal daerah yang dilihat dari angka PAD menunjukkan bahwa daerah perkotaan memiliki tingkat kemandirian yang lebih baik jika dibandingkan daerah kabupaten. Secara keseluruhan tingkat kemandirian daerah kabupaten/kota di Provinsi Banten tergolong dalam kategori kurang dan sangat kurang. Hasil regresi panel data menunjukkan variabel yang memengaruhi total pedapatan daerah adalah PDRB dan populasi. Sedangkan variabel pajak daerah dan penduduk miskin tidak berpengaruh secara signifikan terhadap total penerimaan pendapatan kabupaten/kota di Provinsi Banten. Keyword: Kebijakan fiskal, Kemandirian fiskal, Kemampuan fiskal, Bogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor, IPB
Judul: Pengaruh lama simpan kultur kering Lactobacillus plantarum 1B1 hingga 15 hari terhadap kualitas mikrobiologis salami daging domba Abstrak: The objective of this study was to examine the effect of 15 days storage of dried starter culture L. plantarum 1B1 microbiological qua;ity of mutton fermented sausage. A completely Randomized Design used to analyze data of microbiological properties. The results showed that there were no statistically different on viability of L. plantarum 1B1 during storage. Keyword:
Judul: Analisis Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap Produk Oreo Setelah Adanya Isu Melamin (Kasus : Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor) Abstrak: Perkembangan zaman yang semakin cepat telah merubah pola stuktur dan konsumsi dimasyarakat, dimana masyarakat cenderung lebih menyukai produkproduk praktis dan sesuai selera. Indonesia dengan jumlah penduduk sebesar 231 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan mencapai 1,45 persen (BPS, 2009) merupakan pasar potensial untuk mengembangkan bisnis produk makanan. Hal ini terlihat dari besarnya tingkat pengeluran masyarakat untuk produk makanan yaitu lebih dari 50 persen. Hal ini merupakan peluang yang cukup menjanjikan bagi para pelaku bisnis khususnya bisnis dibidang makanan. Salah satu produk makanan jadi yang banyak dikonsumsi adalah produk biskuit. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya tingkat rata-rata konsumsi kalori per kapita untuk produk makanan jadi yaitu sebesar 278.46 persen pada tahun 2009. Salah satu produk makanan jadi yang cukup digemari adalah produk biskuit. Hal ini terlihat dari hasil penelitian AC Nielsen pada tahun 2008 bahwa pasar biskuit di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 19,45 persen atau senilai Rp 2,5 triliun. Salah satu produk biskuit yang banyak digemari adalah produk Oreo yang diproduksi oleh PT.Kraft Foods Inc. Menurut CEO Kraft, Irene Rosenfeld, Kraft saat ini merupakan pemimpin pasar biskuit dunia, dengan portofolio luas dari merek-merek ternama diseluruh dunia. Di Asia, Kraft saat ini memiliki portofolio lengkap dengan merek-merek produk yang tersebar diseluruh kategori biskuit seperti Oreo, Ritz, Chip's Ahoy, Jacob's, Chipsmore, Twisties, Biskuat, Milk Biscuit, Hi Calcium Soda, Tuc, dan Tiki. Berdasarkan survei yang dilakukan AC Nielsen, pangsa pasar biskuit susu dikuasai oleh biskuit Danone dan Oreo. Berdasarkan hasil penelitian BPOM pada September 2008 ditemukan bahwa semua produk yang mengandung susu dan berasal dari Cina positif mengandung melamin sebesar 8.51 mg/kg sampai dengan 945.86 mg/kg, dan salah satu produk yang mengandung melamin adalah produk Oreo Wafer Sticks produksi PT. Nabisco Food (Suzhou) Co.Ltd, China dengan kandungan melamin sebesar 366.08 mg/kg dan sebesar 361.69 mg/kg. Namun adanya pemberitaan media massa yang kurang spesifik dan informatif serta adanya kesalahan pemaknaan yang diterima masyarakat telah membuat masyarakat mencap bahwa semua produk Oreo berbahaya padahal produk Oreo buatan dalam negeri (PT.Kraft Foods Indonesia) bebas melamin, hal ini tentunya akan mempengaruhi persepsi dan sikap konsumen terhadap produk Oreo. Keyword:
Judul: Analisis Proses Keputusan dan Kepuasan Konsumen dalam Pembelian Susu Sehat (Kasus Konsumen Mahasiswa Strata satu Institut Pertanian Bogor) Abstrak: Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan sektor pertanian yang memiliki nilai strategis, antara lain dalam memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat akibat bertambahnya jumlah penduduk, peningkatan rata-rata pendapatan penduduk, dan penciptaan lapangan pekerjaan. Salah satu komponen dari subsektor peternakan yang memiliki banyak manfaat dan berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia adalah agribisnis susu. Susu UHT merupakan teknik pengolahan susu terbaik, dengan teknik pengolahan ini dapat dihasilkan susu cair yang bebas dari segala mikroba namun sejumlah kandungan nutrisi alaminya tetap terjaga. Teknik pengemasan susu UHT terkini ialah dengan kemasan bantal, dengan kemasan ini konsumen akan praktis dalam mengkonsumsi susu UHT. Perusahaan yang kini bersaing dalam Industri susu UHT kemasan bantal semankin banyak. Saat ini terdapat 6 perusahaan yang berada dalam Industri susu UHT kemasan bantal. Salah satu perusahaan susu UHT kemasan bantal tersebut ialah PT Ultrajaya Milk Industri dengan merek dagangnya Susu Sehat. PT Ultrajaya memiliki visi besar untuk menjadi perusahaan industri makanan dan minuman yang terbaik dan terbesar di Indonesia, dengan senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen, serta menjunjung tinggi kepercayaan para pemegang saham dan mitra kerja perusahaan. Melihat tingginya tingkat persaingan dalam Industri ini dan visi besar PT Ultrajaya maka dibutuhkan penelitian tentang proses keputusan dan kepuasan konsumen dalam pembelian Susu Sehat. Keyword:
Judul: Keanekaragaman bazzania di hutan sibayak sumatra utara Abstrak: Hutan hujan tropis, termasuk hutan sibayak di sumatra utara, memiliki keanekaragaman lumut (bryophytes) yang tinggi. Bazzania adalah nama marga lumut yang termasuk dalam kelompok lumut hati (marchantiophyta). Laporan keanekaragaman bazzania di indonesia masih sangat jarang, dan sebagian besar laporan didasarkan pada penelitian di jawa. Penelitian ini bertujuan menginventarisasi dan menjelaskan keanekaragaman bazzania di hutan sibayak, sumatra utara. Spesimen lumut dikoleksi dari berbagai substrat (pangkal batang, kayu-kayu yang membusuk) di kanan-kiri jalur pendakian dalam hutan. Inventarisasi menghasilkan 14 jenis bazzania yaitu b. Calcarata, b. Densa, b. Erosa, b. Indica, b. Japonica, b. Loricata, b. Paradoxa, b. Pectinata, b. Praerupta, b. Spiralis, b. Subtilis, b. Tridens, b. Vittata dan bazzania sp. Hasil ini merupakan konfirmasi persebaran jenis-jenis bazzania di sumatra yang dilaporkan lebih dari 30 tahun lalu dan merupakan laporan pertama tentang keanekaragaman bazzania di hutan sibayak, sumatra utara. Habitat bazzania di hutan sibayak termasuk dalam zona vegetasi hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan bawah (600-2000 m dpl). Jenis yang sering dijumpai dan paling melimpah adalah bazzania subtilis, sedangkan jenis yang jarang ditemukan adalah b. Calcarata, b. Loricata, b. Praerupta, dan b. Spiralis. Keyword: bazzania, hutan sibayak, lepidoziaceae, marchantiophyta, sumatra
Judul: Kandungan Gizi dan Uji Palatabilitas Abon Daging Sapi dengan Kacang Tanah (Arachis hypogaea, L.) Sebagai Bahan Pencampur. Abstrak: Daging sapi adalah bahan makanan bergizi tinggi antara lain karena proteinnya yang mudah dicerna dan diserap oleh tubuh serta mengandung asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Berbagai cara pengolahan daging bertujuan untuk penganekaragaman produk daging dan pengawetan. Salah satu bentuk hasil pengolahan daging adalah abon. Bahan pencampur dalam pembuatan abon sering digunakan dengan tujuan mengurangi biaya produksi rata-rata sehingga harga jualnya turun. Bahan pencampur yang umumnya digunakan adalah bahan nabati seperti kentang, gaplek, nangka muda, keluih, dan kacang tanah (Sudarmiyono,1986). Penggunaan bahan pencampur ini akan berpengaruh kepada kandungan gizi serta daya penerimaan dari konsumen, dimana kemungkinan ada bahan pencampur yang akan menurunkan kandungan protein dan lemak abon atau ada juga yang justru meningkatkan kandungan protein dan lemaknya. Keyword:
Judul: Kandungan gizi dan palatabilitas dari pemanfaatan serbuk daging dan serbuk daging-tulang sapi dalam pembuatan bakso Abstrak: Bakso adalah produk makanan berbentuk bulatan yang diperoleh dari campuran daging dengan campuran daging tidak kurang dari 50% dan merupakan produk emulsi, yang dalam pembuatannya dengan cara membuat bulatan dari adonan dengan tangan atau alat dan direbus dengan suhu awal 60 °C selama kurang lebih 10 menit untuk pembentukan bakso dan 100 °C selama kurang lebih 10 menit untuk pematangan bakso. Serbuk daging dan serbuk daging-tulang merupakan hasil sampingan dari industri supplier daging yang masih belum banyak dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan gizi dan palatabilitas bakso dari substitusi daging pre-rigor dengan serbuk daging dan serbuk daging-tulang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2005 di Bagian IPT Ruminansia Besar dan Bagian Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan serta di Bagian Hayati dan Bioteknologi Pangan, Pusat Antar Universitas, Institut Pertanian Bogor. Keyword:
Judul: Bifurkasi Hopf pada Model Siklus Bisnis Kaldor Kalecki tanpa dan dengan Waktu Tunda Abstrak: Business cycle model is one of dynamical system models in economic. One of the business cycles model is Kaldor-Kalecki model. Kaldor-Kalecki business cycle model that is written in delayed defferential equations, is a business cycle model that involves gross product and capital stock of a company. In this paper Kaldor-Kalecki business cycle model is analyzed using both nondelay and delay in time of capital stock. By Taylor expansion for the time delayed model, an analysis of stability around the fixed points has been done. Furthermore, by using Hopf bifurcation theorem, it can be shown that there exists periodic orbits and limit cycle. In the nondelayed model, changing the parameter of goods market could lead to the occurrence of Hopf bifurcation and the existence of limit cycle. Similarly, for the delayed model, it has been shown that changing the time delay parameter may result in the occurrence of Hopf bifurcation and limit cycle. Keyword:
Judul: Pengujian efikasi ekstrak kayu merbau (Intsia bijuga O. Ktze) terhadap rayap kayu kering cryptotermes cynocephalus Light. Abstrak: Ketersediaan kayu awet di alam semakin terbatas. Padahal permintaan akan kayu untuk bahan perumahan dan mebel semakin meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi. Kenyataan ini mengharuskan manusia untuk menggurniakan jenis kayu yang tidak awet setelah melalui proses pengawetan. Sayangnya bahan pengawet yang digunakan selama ini merupakan bahan sintetis yang cenderung membahayakan bagi lingkungan dan manusia (Matrawijaya, 1964 dalam Kadir dan Barly, 1974). Di pihak lain beberapa penelitian mengungkapkan bahwa zat ekstraktif kayu awet dapat berperan sebagai bahan pengawet untuk mencegah serangan rayap terhadap kayu (Irianto, 1990; Ediningtyas, 1993; Nurdin 1994). Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui kandungan ekstraktif kayu merbau (Intsia bijuga O.ktze) serta kemungkinannya untuk digunakan sebagai bahan pengawet kayu. Sebanyak lebih kurang 2000 gram serbuk kayu merbau berukuran 60 mesh dalam kondisi kering udara, diekstrak dengan cara merendam dalam pelarut aseton selama 24 jam. Perendaman dilakukan beberapa kali sampai didapatkan seluruh ekstrak yang ada dalam kayu yang ditandai dengan tidak terjadinya perubahan warna pelarut/pengekstrak (bening). Hasil ekstraksi kemudian difraksinasi berturut- turut dengan pelarut n-heksana, dietil eter dan etil asetat sehingga diperoleh empat fraksi larutan ekstrak kayu merbau beserta kandungan masing-masing fraksi. Untuk mengetahui peranan ekstrak kayu merbau sebagai racun maka... Keyword:
Judul: Pengujian efikasi bahan pengawet basileum S!-84 terhadap rayap kayu kering, cryptotermes cynocephalus light pada papan partikel kayu sengon (paraserianthes falcataria L. Nielsen syn) Abstrak: Papan partikel merupakan salah satu produk panil-panil kayu yang kehadirannya untuk saat ini sangat membantu dalam upaya pemanfaatan kayu secara optimal, karena untuk memproduksi papan partikel tidak memerlukan persyaratan bahan baku yang tinggi. versity Penggunaan papan partikel sebagai bahan substitusi kayu telah dikenal luas. Hal ini dikarenakan papan partikel mempunyai kelebihan dibanding kayu aslinya. Kayu sengon (Paraserianthes falcataria) merupakan salah satu jenis pohon yang cepat tumbuh (fast-growing tree species) dan jarang digunakan sebagai kayu solid untuk tujuan-tujuan konstruksi bangunan, karena mempunyai keawetan dan sifat-sifat mekanis yang rendah. Bentuk pemanfaatan lain dari kayu sengon adalah dijadikan bahan baku untuk memproduksi papan partikel, namun demikian papan partikel yang dibuat masih rawan terhadap serangan organisme perusak kayu. Oleh karena itu, seperti halnya produk-produk kayu lainnya papan partikel juga perlu dijaga dan ditingkatkan keawetannya dari serangan organisme perusak kayu tersebut. Salah satu usaha pengawetan papan partikel adalah dengan menambahkan bahan pengawet ke dalam perekat yang digunakan, selain dari pengawetan partikelnya dan pengawetan panilnya yang sudah jadi (Greaves, 1983). Salah satu jenis bahan pengawet yang dibuat untk melindungi papan partikel terhadap serangan serangga perusak kayu adalah Basileum SI-84 (bahan aktif phoxim 20%). Namun demikian sejauh mana efikasinya terhadap serangan rayap kayu kering belum banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keampuhan (efikasi) dan optimasi bahan pengawet Basileum SI-84 yang ditambahkan pada perekat Urea Formaldehida terhadap serangan rayap kayu kering Cryptotermes cynocephalus ... Keyword:
Judul: Aplikasi Android untuk Pengenalan Citra Karakter Jepang dengan Library Tesseract Abstrak: Japanese is one of difficult language to learn because the writing is relatively complicated and it has three kind of writing hiragana, katakana, and kanji. In this study, the Japanese character recognition system based on Android is designed to recognize Japanese character image and translate it into Indonesian using the library Tesseract OCR (Optical Character Recognition). OCR is a technique to convert non digital text into digital text or literally be interpreted as optical character recognition. In this study there were five functional requirements taking a picture with a camera, taking pictures form gallery, the conversion from image to text, text editing of Japanese character form OCR results, and display the results of Japanese text translations. Based on 10 samples of Japanese characters that have been tested, the accuracy values obtained from the test image from the camera around 80% and 94% image from the gallery. Besides test of applications using the questionnaire reached 91%. Thus this application is expected to be able to recognize the image of Japanese characters and translate them into Indonesian according to user needs. Keyword: Bogor Agricultural University (IPB), Text., Image, Tesseract OCR, Android, Indonesian, Japanase
Judul: Stabilitas Sediaan Bubuk Pewarna Alami Dari Rosela (Hibiscus Sabdariffa L) Yang Diproduksi Dengan Metode Spray Drying Dan Tray Drying. Abstrak: Pewarna makanan merupakan salah satu bahan tambahan pangan yang cukup penting bagi industri pangan karena peranannya untuk memperbaiki penampakan makanan. Penggunaan pewarna sintetis dalam produk pangan sangat berkembang pesat baik di industri besar maupun di industri rumah tangga. Namun, penggunaan pewarna sintetis seringkali menimbulkan masalah kesehatan. Keadaan seperti itu memunculkan berkembangnya penggunaan pigmen alami yang berasal dari bahan alam untuk memperbaiki penampakan dan meningkatkan intensitas warna produk pangan. Contoh tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami adalah rosela (Hibiscus sabdariffa L.). Pigmen alami yang terkandung dalam tanaman rosela mengandung pigmen antosianin yang menimbulkan warna merah pada pH rendah. Sediaan pewarna makanan banyak tersedia dalam bentuk konsentrat. Namun, sediaan pewarna dalam bentuk konsentrat memiliki stabilitas dan umur simpan yang relatif tidak lama. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode untuk membuat sediaan pewarna dalam bentuk yang lebih stabil. Teknik mikroenkapsulasi zat warna diharapkan dapat menghasilkan sediaan pewarna dalam bentuk bubuk dengan kadar air yang rendah. Metode mikroenkapsulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah spray drying dan Tray Drying (TLD). Penelitian ini bertujuan memperoleh sediaan pewarna bubuk dari rosela, sebagai alternatif pewarna alami yang aman serta mengetahui stabilitas sediaan bubuk pewarna alami selama penyimpanan. Penelitian ini terbagi menjadi beberapa tahap penelitian, yaitu ekstraksi pigmen rosela, pembuatan pewarna bubuk dari ekstrak rosela dengan metode spray drying dan Tray Drying, analisis fisik dan kimia pewarna bubuk, serta uji stabilitas pewarna bubuk. Ekstraksi rosela dilakukan dengan pelarut air menggunakan metode maserasi selama 24 jam. Ekstrak antosianin yang diperoleh berwarna merah pekat dengan kadar antosianin sebesar 0.49 mg/ml ekstrak. Selanjutnya, dilakukan pembuatan bubuk pewarna rosela dengan metode spray drying menggunakan bahan penyalut maltodekstrin dengan proporsi total padatan terhadap maltodekstrin 3 : 5, 3 : 10, dan 3: 15. Kadar air bubuk pewarna (metode spray drying) dengan proporsi total padatan terhadap maltodekstrin 3 : 5, 3 : 10, dan 3: 15 berturut-turut adalah 4.48 %, 2.65 %, dan 2.81 %, kadar abu bubuk pewarna berurut-turut adalah 3.15 %, 4.15 %, dan 5.84 %, sedangkan kelarutan berurut-turut adalah 99.51 %, 98.90%, dan 98.77 %. Penurunan jumlah antosianin sebelum dan sesudah spray drying paling tinggi terdapat pada sampel bubuk pewarna dengan proporsi total padatan terhadap maltodekstrin 3 : 5 yaitu dari 147 mg menjadi 33.94 mg atau turun 76.91 %. Penurunan jumlah antosianin sampel dengan proporsi total padatan terhadap maltodekstrin 3 : 10 paling rendah yaitu 147 mg menjadi 69.03 mg atau turun sebanyak 69.03 %. Sampel dengan maltodekstrin 10 % selanjutnya dipilih untuk diuji stabilitasnya. Ekstrak rosela dengan total padatan 3 % selanjutnya dipekatkan hingga total padatan 20 % serta dikeringkan dengan Thin Layer Dryer. Sebelumnya ditambahkan maltodekstrin dengan proporsi total padatan terhadap maltodekstrin adalah 3 : 15, 3 : 17.5, dan 3 : 20. Kadar air bubuk pewarna tersebut berturut-turut adalah 10.31 %, 9.81 %, dan 9.12 %, kadar abu berurut-turut adalah 2.34 %, 1.97 %, dan 1.41 %, sedangkan kelarutan berturut-turut adalah 99.23 %, 99.20 %, dan 98.26 %. Penurunan jumlah antosianin sebelum dan sesudah proses produksi paling tinggi terdapat pada sampel bubuk pewarna proporsi total padatan terhadap maltodekstrin 3 : 20 yaitu dari 147 mg menjadi 29.51 mg Keyword:
Judul: Stabilitas pigmen antosianin dari kulit ubi jalar terhadap faktor cahaya dan suhu penyimpanan Abstrak: Pigmen antosianin dari kulit ubijalar potensial untuk dikembangkan sebagai zat warna alami menggantikan pewarna sintetik yang diketahui berbahaya bagi kesehatan. Antosianin diekstraksi menggunakan larutan 0,1% HCl-metanol yang pada suhu refrigerator. Ekstrak pekat yang dihasilkan sebagian dibuat serbuk antosianin dengan menambahkan 10% maltodekstrin dan dikeringkan dengan metode pengeringan beku. Stabilitas pigmen antosianin dalam bentuk ekstrak pekat dan serbuk diuji dengan membuat model minuman menggunakan ekstrak pekat dan serbuk antosianin sebagai pewarna. Dua pewarna komersial dijadikan pembanding, yaitu pewarna sintetik merah allura (allura red) dan pewarna alami karmin. Model minuman diuji kestabilannya pada tiga ragam suhu, refrigerator, kamar, 50 °C dan dua kondisi ruangan, ruang gelap dan terpapar cahaya. Kestabilan pewarna diukur pada hari ke-0, 5, 10,15, dan 20. Suhu penyimpanan berpengaruh cukup nyata terhadap kestabilan bahan pewarna. Retensi keempat bahan pewarna dalam model minuman pada suhu refrigerator, suhu kamar, dan suhu 50 °C setelah disimpan selama 20 hari berturut-turut adalah 74,25; 71,46; dan 19,53% untuk ekstrak pekat, 76,50; 77,99; dan 79,25% untuk merah allura, 52,83; 8,84; dan 22,76% untuk karmin, serta 58,92; 49,80; dan 14,53% untuk serbuk antosianin. Cahaya juga mempercepat proses degradasi bahan pewarna. Retensi keempat bahan pewarna pada kondisi ruang gelap dan terpapar cahaya setelah 20 hari penyimpanan berturut-turut adalah 71,46 dan 26,96% untuk ekstrak pekat, 77,99 dan 75,24% untuk merah allura, 10,78 dan 8,84% untuk karmin, serta 49,80 dan 7,94% untuk serbuk antosianin. Secara umum, ekstrak pekat antosianin memiliki kestabilan mendekati pewarna sintetik merah allura yang memiliki kestabilan tertinggi. Pada semua kondisi penyimpanan, retensi ekstrak pekat antosianin lebih tinggi daripada serbuk antosianin dan pigmen karmin. Penambahan 10% maltodekstrin pada ekstrak pekat dalam pembuatan serbuk antosianin ternyata tidak memperbaiki kestabilan ekstrak pekat antosianin, terlihat dari nilai retensi serbuk selalu lebih rendah daripada ekstrak pekat antosianin. Keyword:
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
Judul: Aplikasi Biaya Relevan untuk Memproduksi Suplemen Teripang(Studi Kasus di PT X) Abstrak: Relevant cost analysis is a application in acompany's management to take decisions of two different alternatives. Among applying relevant cost analysis is to take decision make or buy. Relevant cost of the buy is price per unit, while the relevant cost of make is the variable cost of producing, un avoidable fixed costs, and opportunity costs. The research problem is PT X requires consideration of alternative sea cucumber supplement their own produce which previously established cooperation with PT Y to produce supplement sand buy them. While the purpose of the study was to determine the calculation of relevant costs of producing their own alternative and relevant costs to buy and analyze relevant costs in the decisionto buy or make their own supplements. Based on calculations, the relevant cost of make is Rp 22,221 and the relevant cost of buy is Rp 23,500. Based on relevant cost analysis of make has relevant costs lower by a margin of Rp 1,279 and will provide benefits to the company compared with buying alternatives. Keyword:
Judul: Analisis biaya dan perhitungan harga popok sebagai dasar penetapan harga jual produksi Nata de coco (Kasus pada Cv. Graha Agri Industri-Bogor) Abstrak: Perusahaan dalam kegiatannya sehari-hari (bekerja dengan tujuan) untuk mencari laba. Untuk tetap dapat beroperasi dan menghasilkan keuntungan yang diharapkan perusahaan harus berproduksi dengan biaya seefisien mungkin. PT Tonsu Wahana Tirta sebagai perusahaan pengolahan nata de coco yang berada di kota Depok, Jawa Barat, dalam aktivitas produksinya selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja dan mempertahankan kelanjutan usaha dimana laba atau profitabilitas perusahaan sangat mempengaruhi kinerja perusahaan terutama dalam menghadapi persaingan di antara para perusahaan pesaingnya. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) menganalisis dan mengidentifikasi biaya-biaya yang menjadi dasar penetapan harga pokok penjualan serta bagaimana proyeksinya terhadap profitabilitas perusahaan, (2) menganalisis biaya-biaya apa saja yang mengalami penyimpangan dan paling berpengaruh terhadap penetapan harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang paling tepat. Keyword:
Judul: Babesiosis pada kambing dan domba Abstrak: Babesiosis adalah penyakit hewan menular yang tidak ditularkan secara kontak yang dapat bersifat akut atau kronis (menahun) dan disebabkan oleh parasit protozoa yang menyerang dan merusak sel darah merah yang termasuk dalam genus Babesia. Penyebab babesiosis pada kambing dan domba adalah Babesia motasi, Babesia ovis, Babesia foliata dan Babesia taylori. Tetapi Richardson dan Kendall (1957, dalam Le vine, 1961) menganggap bahwa B. foliata adalah sinonim dari B. ovis. Serangan parasit Babesia tersebut biasanya menyebabkan kerusakan eritrosit yang hebat sehingga hewan menderita anemia yang dapat mengakibatkan kematian hewan bila tidak segera mendapat pengobatan. Dalam mendiagnosa penyakit ini sebaiknya dilakukan sedini mungkin dengan cara mengetahui sejarah, gejala klinik dan dengan memeriksa infestasi caplak serta melakukan preparat ulas darah. Berdasarkan pengetahuan tentang morfologi dari masing-masing jenis Babesia pada kambing dan domba, dapatlah ditentukan diagnosa jenis (spesies)nya. Pemeriksaan secara serologis dapat dilakukan untuk lebih meyakinkan diagnosa. Selain dengan cara pengobatan pada hewan-hewan sakit penanggulangan babesiosis dapat pula dilakukan dengan cara memberikan preimunisasi pada hewan-hewan yang peka terhadap babesiosis serta mengadakan pemberantasan jenis caplak yang bertindak sebagai vektor dari parasit ini.' Mengkarantinakan hewan-hewan yang akan dimasukkan ke In donesia dapat pula dilakukan dalam penolakan dan pence gahan penyakit ini. Keyword:
Judul: (Kasus: Nelayan Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang) Abstrak: Dampak perubahan iklim seperti meningkatnya permukaan air laut, bertambahnya intensitas terjadinya gelombang pasang, serta terjadinya hujan yang disertai dengan angin kencang berakibat pada terhentinya kegiatan nelayan untuk melaut. Hal tersebut mengharuskan para nelayan melakukan strategi adaptasi guna mencukupi kebutuhan hidupnya. Persepsi nelayan terhadap dampak perubahan iklim dapat memengaruhi bentuk adaptasi yang mereka pilih. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis persepsi dan faktor-faktor yang memengaruhi persepsi nelayan terhadap dampak perubahan iklim, menganalisis strategi adaptasi nelayan dalam menghadapi dampak perubahan iklim, serta menganalisis pengaruh persepsi terhadap dampak perubahan iklim pada strategi adaptasi nelayan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode survei dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang dilengkapi oleh data kualitatif. Data kuantitatif diolah menggunakan uji regresi linear sederhana dengan pemilihan responden yang menggunakan teknik clustered random sampling dengan jumlah responden 45 orang., The impacts of climate change such as rising sea levels, increasing intensity of tidal waves, and rain accompanied by strong winds have resulted in the cessation of fishing activities. This requires fishermen to carry out adaptation strategies to meet their daily needs. Fishermen's perception of the impacts of climate change can influence the form of adaptation they choose. The purpose of this study is to analyze perceptions and factors that influence fishermen's perceptions of the impact of climate change, analyze fishermen's adaptation strategies in dealing with the impacts of climate change, and analyze the effect of perceptions on the impact of climate change on fishermen's adaptation strategies. The research method used in this study is a survey method using a quantitative approach which is complemented by qualitative data. Quantitative data was processed using a simple linear regression test with the selection of respondents using clustered random sampling technique with a total of 45 respondents. Keyword: Fisherman Adaptation Strategies, Impacts of Climate Change, Perception
Judul: Analisis Gender pada Rumah Tangga Nelayan terhadap Fenomena Perubahan Iklim. Abstrak: Perubahan iklim kini bukan hanya masalah masyarakat pada tingkat global saja, tapi juga pada tingkat komunitas. Dapak perubahan iklim yang terjadi di Desa Sukajaya Lempasing seperti banjir/rob, perubahan garis pantai, dan perubahan habitat ikan berdampak pada rumah tangga nelayan. Rumah tangga terdiri dari individu perempuan dan laki-laki yang memiliki kebutuhan, peran, dan pembagian kerja yang bebeda. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dampak perubahan iklim, menganalisis hubungan karakter individu dan rumah tangga terhadap pembagian kerja, pengambilan keputusan terhadap sumberdaya, kontrol, partisipasi, dan manfaat yang diperoleh dalam perspektif gender pada anggota rumah tangga nelayan, dan mengetahui kerentanan pada rumah tangga nelayan. Responden merupakan rumah tangga dengan kepala rumah tangga laki-laki dan perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil uji korelasi menggunakan Rank Spearman menunjukkan adanya variabel karakteristik individu dan rumah tangga yang signifikan, yaitu antara (a) pendidikan terhadap pembagian kerja dalam kegiatan produktif, (b) umur dan motivasi menjadi nelayan terhadap kontrol terhadap kegiatan produktif, (c) umur, lama menjadi nelayan, dan jumlah anggota rumah tangga terhadap kontrol dalam mengikuti kegiatan sosial, (d) umur dan lama menjadi nelayan terhadap pembagian kerja dan kontrol terhadap manfaat yang diperoleh. Keyword: Perubahan iklim, gender, rumah tangga nelayan
Judul: Urolitiasis pada anjing Abstrak: Urolitiasis adalah suatu penyakit dimana terjadi proses pengendapan batu pada traktus urinaria. Kalkuli yang paling banyak dijumpai pada kasus urolitiasis anjing adalah kalkuli magnesium amonium fosfat (struvite), jika dibandingkan dengan kalkuli oksalat, sistin dan urat (Osborne et al., 1982). Infeksi oleh Staphylococcus aureus pada traktus urinaria memgang peranan penting dalam proses pembentukan kalkuli, karena bakteri tersebut dapat menghasilkan enzim urease, raktor predisposisi tidak dapat dinisankan dari infeksi traktus urinaria. Pada anjing, tempat yang banyak didapati pengandapan kalkuli adalah kantung air kemih dan uretra, sedangkan pada ginjalnya jarang. Pada anjing jantan lebih sering kejadiannya dibanding dengan pada anjing betina, karena anatomi traktus urinaria pada anjing jantan lebih memungkinkan untuk terjadinya obstruksi, yaitu lebih panjang dan sempit. Besarnya, kalkuli bervariasi, dari kecil dan halus seperti pasir sampai besar dan kasar seperti batu karang. ... Keyword:
Judul: Pemberian Ekstrak Bawang Merah, Liquinox Start, NAA, Rootone-F Untuk Aklimatisasi Stek Mini Pule Pandak (Rauvolfia serpentina Benth.) Hasil Kultur In Vitro Abstrak: Pule pandak (Rauvolfia serpentina Benth) is a kind of scarce plant from family Apocynaceae that has alkaloid compound and it's often used as a raw material of medicine such as medicine for making high blood presure out, making dysentry out, and making lose appetite out. One of efforts to save pule pandak from extinct is doing an ex-situ conservation activity. The research of mini cuttings acclimatization of pule pandak was done for solve the problem uppeared after had done propagation using tissue culture technique. The conclusion is all of treatments gave significant effect to the growth of root and the increasing of stem height. The best seed based on the average of root lenght and the increasing of stem height is the seed resulted from cuttungs with rootone-F. The highest chance to live is had by control cuttings Keyword:
Judul: Pertumbuhan, Biomassa dan Kandungan Alkaloid Akar Pule Pandak (Rauwolfia serpentina Benth.) Hasil Kultur In vitro Abstrak: Pule pandak (Rauwolfia serpentina Benth.) merup.kan salah satu spesies tumbuhan hutan tropika yang dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat dan tergolong langka di dunia. Menurut WHO (1994) dalam Siswoyo dan Zuhud (I99S), spesies ini merupakan salah satu spesies yang termasuk dalam Hand book of Herbal Medicine, Traditional Medicine Division, WHO-GemMa. Sampai saat ini, kebutuhan bahan baku simplisia Pule pandak masih dipenuhi dari hasil pemanenan langsung di alam. Di sisi lain, kebutuhan akan bahan baku simplisia Pule pandak, baik dalam negeri maupun dari negara-negara industri farmasi, terus meningkat dan belum terpenuhi. Pada tahun 200 I, diperkirakan permintaan akan bahan baku tersebut meneapai 6.898 kg dengan trend pertambahan sebesar 2S,89 % per tabun (Data Olahan Baliltro, 1990 dalam Sandra dan Kemala, 1994). Untuk dapat mengimbangi tingkat permintaan bahan baku simplisia Pule pandak dan menyelamatkannya dari kepunahan, perlu dilakukan kegiatan konservasi maupun budidaya. Kultur jaringan sebagai salah satu altematif penerapan teknologi dapat ditujukan untuk kepentingan budidayalekonomis maupun konservasi. Metode ini diharapkan dapat menghasilkan dan meningkatkan kuantitas dan kualitas bahan baku simplisia Pule pandak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh zat pengatur tumbuh (ZPT), intensitas cahaya dan umur panen yang berbeda terhadap pertumbuhan, biomassa dan kandungan alkaloid akar Pule pandak (Rauwolfia serpentina Benth.) hasil kultur in vitro. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat memberi masukan informasi mengenai konsentrasi zat pengatur tumbuh (ZPT), intensitas eahaya dan umur panen yang terbaik untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas akar Pule pandak (Rauwolfia serpentina Benth.). Penelitian ini dilaksanakan di Unit Kultur Jaringan Laboratorium Konservasi Tumbuhan Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Pengambilan data primer dilakukan selama sepuluh bulan dari bulan Agustus 2000 sampai bulan Mei 200 I. Media dasar yang digunakan pada percobaan ini adalah media MS penuh dengan penambahan IBA 2,0 mg/I, NAA 2,0 mg/I, dan kombinasi keduanya IBA 1,0 mg/I + NAA 1,0 mg/I sesuai dengan perlakuan. Kultur diinkubasikan pada suhu 2S'C - 28'C selama 3 bulan dan 6 bulan dengan intensitas cahaya normal ruang kultur yang diterima eksplan sebesar 100 % (seluruh bagian eksplan menerimalterkena cahaya), 50 % (penambahan arang aktif O,S g/I diasumsikan dapat mereduksi cahaya yang sampai ke bagian eksplan yang terdapat dalam media sehingga hanya bagian eksplan di atas media yang terkena cahaya) dan 0 % (pemberian periakuan fisik dengan menutup seluruh bagian eksplan sehingga eksplan tidak menerimalterkena cahaya). Parameter-parameter pertumbuhan eksplan Rauwolfia serpentina Benth. berupa jumlah tunas, tinggi, jumlah daun, jumlah akar, panjang akar, berat basah akar, berat basah pucuk, berat kering akar, berat kering pueuk, persentase kadar air akar dan persentase kadar air pucuk memberikan respon positifterhadap perlakuan yang diberikan. Penggunaan IBA dan NAA sebagai zat pengatur tumbuh memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<O,OI) pada hampir seluruh parameter pertumbuhan, kecuali panjang akar (P<O,OS). Perlakuan intensitas cahaya memberikan pengaruh yang sangat nyata untuk seluruh parameter pertumbuhan yang diamati pada P<O,O I. Nilai rata-rata tertinggi untuk jumlah tunas, jumlah daun, panjang akar, berat basah akar, berat basah pucuk, berat kering akar dan persentase kadar air akar diperoleh dari pemberian cahaya pad a seluruh bagian eksplan (intensitas cahaya 100 %). Nilai rata-rata tertinggi untuk tinggi dan berat kering puc uk diberikan oleh intensitas cahaya SO %. Keyword:
Judul: Bisnis Fotografi Snapcash : Platform Digital. Abstrak: Fotografi merupakan bagian gaya hidup masyarakat saat ini. Namun hingga saat ini belum ada platform digital yang menawarkan jasa fotografi. Ide bisnis Snapcash diciptakan sebagai solusi berupa platform digital yang dapat digunakan oleh fotografer untuk mencari pekerjaan dan konsumen untuk mencari jasa fotografi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui permasalahan konsumen, menciptakan solusi yang tepat, dan merumuskan model bisnis yang sesuai untuk Snapcash. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan customer discovery. Pengumpulan data dilakukan secara non probability purposive sampling. Hasil pengujian masalah menunjukkan kesulitan fotografer dalam mendapatkan pelanggan dan kesulitan konsumen dalam menemukan fotografer yang sesuai kriteria. Solusi yang ditawarkan adalah aplikasi dan fitur yang ada didalamnya. Berdasarkan uji solusi yang dilakukan, solusi yang ditawarkan diterima oleh responden sehingga menjadi solusi bagi responden penelitian. Model bisnis Snapcash terverifikasi berdasarkan tiga aspek yaitu kesesuaian produk dengan pasar, segmen pelanggan dan cara mencapainya, serta cara perusahaan menghasilkan uang. Keyword: customer discovery, fotografi, model bisnis, platform digital
Judul: Analisis Faktor-faktor Perubahan Kebiasaan Makan Mahasiswa PPKU IPB Asal Sumatera Utara (Studi Kasus di PPKU IPB, Dramaga). Abstrak: Kebiasaan makan relatif stabil dan tidak mudah berubah, tetapi kebiasaan makan dapat berubah apabila faktor-faktor mempengaruhinya, seperti faktor sosial dan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor-faktor perubahan kebiasaan makan mahasiswa PPKU IPB asal Sumatera Utara. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah responden 78 orang. Seluruh responden termasuk kategori usia remaja akhir (18.5 ± 0.6). Sebagian besar responden memiliki skor SSE termasuk kategori sedang (6.9 ± 1.7), pendapatan termasuk kategori sedang (Rp1 313 077 ± Rp589 372), dan skor pengetahuan gizi termasuk kategori sedang (72.6 ± 10.4). Terdapat perbedaan yang nyata (p<0.05) antara frekuensi makan di Sumatera Utara dan di Jawa Barat pada kelompok pangan makanan pokok, lauk hewani, sayur dan buah. Terdapat hubungan yang signifikan (p<0.05) antara pendapatan dengan faktor daya tarik sensorik dan berat badan terjaga pada preferensi pangan. Terdapat hubungan yang signifikan (p<0.05) antara pendapatan dengan perubahan kebiasaan makan lauk hewani, faktor kemudahan pada preferensi pangan dengan perubahan kebiasaan makan pada makanan pokok dan perubahan kebiasaan makan sayur, faktor daya tarik sensorik pada preferensi pangan dengan perubahan kebiasaan makan buah. Tidak terdapat hubungan yang signifikan (p>0.05) antara pengetahuan gizi dengan preferensi pangan dan perubahan kebiasaan makan. Keyword: Kebiasaan makan, Pengetahuan gizi, Preferensi Pangan
Judul: Intensitas Pemesanan Makanan secara Online dan Hubungannya dengan Pengetahuan Gizi, Aktivitas Fisik, dan Status Gizi Mahasiswa IPB University Abstrak: Fenomena penggunaan jasa pemesanan makanan secara online sedang marak di masyarakat, termasuk di kalangan mahasiswa. Kemudahan perolehan makanan ini diduga mempengaruhi tingat aktivitas fisik, jenis makanan yang dikonsumsi hingga status gizi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan intensitas pemesanan makanan secara online dengan pengetahuan gizi, tingkat aktivitas fisik, dan status gizi mahasiswa IPB University. Desain penelitian yang digunakan adalah crosssectional study yang melibatkan 105 responden mahasiswa IPB University. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Oktober 2019 hingga Januari 2020 melalui pengisian kuesioner. Mayoritas responden adalah perempuan. Intensitas penggunaan jasa pemesanan makanan secara online oleh mayoritas mahasiswa IPB adalah 5-10 kali dalam satu bulan. Sebagian besar responden tergolong memiliki pengetahuan gizi yang baik, tingkat aktivitas fisik ringan, dan status gizi normal. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel intensitas pemesanan makanan secara online baik dengan variabel pengetahuan gizi, aktivitas fisik, maupun status gizi (p > 0.05). Keyword: mahasiswa IPB University, pemesanan makanan secara online
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
Judul: Pola Musim Ikan Layur (Trichiurus spp.) Hasil Tangkapan Pancing Layur di Teluk Palabuhanratu Sukabumi Abstrak: Ikan layur (Trichiurus spp) merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia. Salah satu daerah penangkapan ikan layur adalah Teluk Palabuhanratu. Ikan layur paling banyak ditangkap dengan pancing layur. Informasi mengenai musim ikan layur dianggap perlu agar kegiatan penangkapan ikan efektif. Musim ikan layur dapat dilihat dari nilai Indeks Musim Penangkapan (IMP) dan dari posisi matahari. Catch Per Unit Effort (CPUE) tertinggi dari pancing layur tahun 2003-2012 terjadi tahun 2009 dan nilai CPUE bulanan tertinggi terjadi pada bulan April. Nilai CPUE digunakan untuk menghitung IMP. IMP menunjukkan bahwa pada tahun 2003-2012 tejadi musim puncak ikan layur pada bulan November- Februari, April, dan Mei. Musim paceklik terjadi bulan Juli. Berdasarkan posisi matahari, ikan layur lebih banyak tertangkap saat matahari berada di selatan ekuator. Hal tersebut terjadi pada bulan Januari sampai Maret dan Oktober sampai Desember. Daerah penangkapan ikan layur berada di wilayah Teluk Palabuhanratu, Karanghawu, Tanjung Layar, Bayah, Ujung Genteng, dan Jampang. Keyword: ikan layur, pancing layur, musim ikan, Teluk Palabuhanratu
Judul: Pendugaan potensi dan fluktuasi musim penangkapan sumberdaya Layur (Trichiurus sp.) di Perairan Teluk Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Abstrak: Penelitian ini dilakukan di perairan Teluk Pelabuhanratu, Kabupaten Suka- bumi, Jawa Barat, pada tanggal 20 Juni sampai 20 Agustus 1994. Pancing ulur adalah sistem penangkapan yang menggunakan mata pancing dengan atau tanpa umpan yang diikatkan pada tali pancing. Ciri khas dari penangkapan ini adalah konstruksinya yang sangat sederhana dan tidak memerlukan modal yang besar. Selain itu alat tangkap ini dapat dioperasikan dimana alat tangkap lain sukar dioperasikan. Tujuan dari penelitian ini adalah menduga Potensi Lestari Maksimum (Maximum Sustainable Yield), Upaya Optimum (foptimum) tingkat pemanfaatan dan fluktuasi musim penangkapan ikan layur (Trichiurus sp). Selama 6 tahun terakhir (1988 1993), hasil tangkapan ikan layur (Trichiurus sp) tertinggi, terjadi pada tahun 1988 sebesar 203,30 ton dan terendah pada tahun 1990 sebesar 83,75 ton, dengan rata-rata CPUE sebesar 5,95 kg/hari operasi. Dengan menggunakan Metode Surplus Production Model Schaefer diketa- hui bahwa Potensi Lestari Maksimum (Maximum Sustainable Yield) perikanan layur di perairan Teluk Pelabuhanratu sebesar 210,19 ton/tahun dengan Upaya Optimum (Foptimum) sebesar 57.793 hari. Adapun hasil tangkapan secara keseluruhan belum melebihi nilai tangkapan maksimum yang disarankan dimana tingkat pemanfaatannya baru sebesar 56,98%. ..dst Keyword:
Judul: Mempelajari pengaruh penambahan penstabil, dan aktivitas antibakteri minuman kasei kacang merah(Phaseola vulgaris L.) bervitamin B12 Abstrak: Pembuatan produk fermentasi asam laktat (minuman kasei) kacang merah mengandung vitamin B12 telah dilakukan sebelumnya dan mengalami masalah stabilitas produk. Penelitian ini bertujuan untuk memilih penstabil yang baik untuk menstabilkan produk dan untuk mengetahui aktivitas antibakteri produk terhadap bakteri patogen. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pertama untuk mencari penstabil yang sesuai dan tahap kedua dilakukan pembuatan produk pada skala 10 liter. Penambahan penstabil dilakukan diawal proses untuk mencegah terjadinya sineresis (pemisahan antara air dengan koagulum). Dari tiga jenis penstabil masing-masing terdiri dari dua konsentrasi yang berbeda, dipilih CMC 0.75% dengan pertimbangan bahwa penstabil ini dapat menstabilkan produk tetapi produk tidak mengental, didukung dengan penerimaan panelis terhadap produk dengan penstabil CMC 0.75 %. Produk ini mempunyai viskositas 136 cP, sedangkan kontrol 68 cP dan yakult komersial 85 cP. Pada proses penggandaan skala, hal-hal yang penting diperhatikan adalah jumlah bahan baku, jumlah kultur starter, kondisi-kondisi yang harus dijaga keaseptisannya. Masalah yang dihadapi adalah kesulitan melarutkan skim dan CMC. Untuk mengurangi kesulitan tersebut dengan melarutkan bahan bahan tersebut dalam sejumlah kecil sari kacang merah, setelah lebih homogen digabungkan dengan sari kacang merah lainnya yang akan dipasteurisasi. Agar tidak terbentuk kerak pada dinding dan dasar barch pasteurizer selama pemanasan perlu dilakukan pengadukan terus menerus. Produk yang dihasilkan setelah fermentasi selama dua hari, ditambah larutan gula 23 "Brix (1:1). Vitamin B12 pada produk dengan penambahan gula adalah sebesar 0.31 µg/100 g, sedangkan pada produk tanpa gula 0.24 µg/100 g. ... Keyword:
Judul: Analisis Preferensi Konsumen terhadap Makanan Camilan Manis di Frozy Land Bekasi Abstrak: Frozy Land merupakan usaha makanan bermodel bisnis ghost kitchen yang menjual camilan manis. Frozy Land belum memiliki gambaran karakteristik dan preferensi konsumennya secara utuh karena bermodel bisnis ghost kitchen dan sering mengikuti tren kuliner. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik, menganalisis keputusan pembelian, dan menganalisis preferensi konsumen terhadap makanan camilan manis di Frozy Land Bekasi. Sampel pada penelitian ini berjumlah 100 dan ditentukan secara purposive sampling. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis conjoint. Penelitian ini menemukan bahwa mayoritas konsumen Frozy Land merupakan perempuan, berusia 18-25 tahun, berstatus belum/tidak menikah, mayoritas berdomisili di Kecamatan Rawalumbu, berpendidikan S1, berprofesi pelajar/mahasiswa dan karyawan, dan memiliki pengeluaran rata-rata sebesar Rp500.001,00 - Rp1.500.000,00 per bulan. Atribut preferensi produk camilan manis yang paling penting adalah harga. Preferensi kombinasi atribut yang paling disukai responden adalah camilan manis dengan harga sekitar Rp10.000,00 - Rp25.000,00, memiliki rasa yang bervariatif, memiliki porsi banyak yang pas untuk dikonsumsi bersama-sama, diproses dengan cara memasak dipanggang, dan memiliki kemasan berwarna terang. Keyword: analisis conjoint, camilan manis, ghost kitchen, preferensi konsumen
Judul: Analisis Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen (Kasus Restoran Warnong, kota Jakarta). Abstrak: Warnong adalah salah satu usaha dibidang kuliner yang berada di Jakarta. Sekarang ini, meningkatnya persaingan industri kuliner ditandai dengan pertumbuhan positif jumlah restoran yang bersaing. Oleh karena itu, pengambil keputusan harus dapat mengidentifikasi dan memahami perilaku konsumen sehingga usaha yang dijalankan dapat bersaing dengan usaha lain. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen dan juga proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Metode yang digunakan adalah analisis faktor dan analisis deskriptif. Berdasarkan penelitian, mayoritas konsumen yang berkunjung ke Warnong adalah wanita, memiliki usia rentang 18 sampai 25 tahun, berasal dari Jakarta, berstatus belum menikah, memiliki tingkat pendidikan terakhir SMA, merupakan pelajar, memiliki pendapatan kurang dari Rp 2000000. Hasil penelitian ini juga menunjukkan terdapat lima faktor utama yang mempengaruhi preferensi konsumen antara lain pelayanan dan identitas, kualitas, tampilan dan sarana pendukung, produk, dan suasana. Keyword: Analisis faktor, karakteristik konsumen, proses pengambilan keputusan konsumen, perilaku konsumen, Warnong
Judul: Penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis Infectious Pustular Vulvovaginitis Pada Sapi Abstrak: Penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis - Infectious Pustular Vulvovaginitis adalah penyakit menular pada sapi selain juga dapat menyerang kerbau, babi, kambing, rusa, antilope dan wild beest. agen penyebabnya adalah virus famili Hervesviridae type 1, mempunyai simetri icosahadral, berinti DNA dan berserabut ganda (double stranded) serta mempunyai nucleocaspid. Keyword:
Judul: Penggunaan Surfaktan Nonionik dan Kationik pada Formulasi dan Aplikasi Herbisida Berbahan Aktif Glifosat Abstrak: Surfaktan memiliki fungsi menurunkan tegangan permukaan, meningkatkan daya basah dan daya sebar serta membentuk emulsi pada formulasi dan aplikasi herbisida yang merupakan upaya pengendalian gulma sebagai salah satu bentuk kegiatan dalam usaha budidaya pertanian. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh formulasi herbisida campuran surfaktan DEA, APG, dan ABDAK terhadap tegangan permukaan formula herbisida serta efektivitas pengendalian gulma di lapang yang dibandingkan dengan herbisida komersial. Formulasi yang dibuat merupakan kombinasi dari surfaktan DEA (2% dan 3%), APG (2%, 3%, dan 4%), dan ABDAK (0%, 0.5%, dan 1%). Penelitian pendahuluan dilakukan sebelumnya untuk memproduksi surfaktan DEA dan mengetahui kinerjanya pada formulasi herbisida dengan surfaktan tunggal. Penelitian utama terdiri dari formulasi herbisida dengan campuran surfaktan DEA, APG, dan ABDAK serta aplikasi formula herbisida di lapang. Hasil formulasi diukur tegangan permukaannya kemudian dilakukan pengujian sudut kontak pada formulasi dengan nilai tegangan permukaan terbaik. Formulasi yang terpilih kemudian diaplikasikan pada lahan untuk mengetahui efektivitasnya pada gulma melalui pengukuran bobot kering dan persentase pengendalian gulma. Herbisida komersial digunakan sebagai pembanding formulasi yang telah dibuat. Uji tegangan permukaan menunjukkan bahwa formulasi dengan konsentrasi surfaktan DEA 3%, APG 2%, serta ABDAK 0.5% dan 1% memiliki nilai tegangan permukaan terendah. Nilai tegangan permukaan formulasi dengan konsentrasi tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan surfaktan tunggal DEA. Sudut kontak yang dihasilkan dari konsentrasi tersebut tidak berbeda nyata dengan herbisida komersial. Aplikasi herbisida menunjukkan bahwa formulasi dengan konsentrasi surfaktan DEA 3%, APG 2%, serta ABDAK 0.5% dan 1% memiliki kinerja yang tidak berbeda nyata dengan herbisida komersial. Keyword: herbisida, glifosat, gulma, surfaktan
Judul: Stusi efektivitas dua formulasi glifosat dalam mengendalikan gulma pada piringan kelapa sawit belum menghasilkan Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dua formulasi glifosat terhadap gulma sasaran pada bebera- pa tingkat dosis dan untuk mengetahui daya racun herbisida terhadap tanaman kelapa sawit yang belum menghasilkan. Percobaan dilaksanakan di perkebunan kelapa sawit Bantarjaya, Rangkas Bitung, yang dimulai pada bulan Novem- ber 1992 dan berakhir pada bulan Januari 1993. Bahan-bahan yang digunakan meliputi spesies gulma yang ada pada piringan kelapa sawit (TBM) yang berumur 3- 4 tahun, herbisida glifosat 24% (w/v) dan glifosat 16 (w/v) serta air sebagai pelarut. Alat-alat yang digunakan terdiri dari knapsack sprayer solo dengan volume semprot 400 1/ha dari nozel kuning, gunting stek dan alat-alat penunjang penelitian lainnya. Keyword:
Judul: Kraniometri beruk (Macaca nemestrina) Abstrak: The skull of primate consist of eight interdependent bones that forming skull (cranium). Eight of the bones are os frontale, os parietale, os temporale, os occipitale, os sphenoidale, os niaxilla, os mandibula, and os zygomaticus. This research target for the skull criteria of Macacn nenzestrina. Result of this research expecting can be enrich inorphology information and the ineasuremeilt of skull (craniometrics) \vhich is infortant for identification and classification of Indonesian Macacu r~erizesfritin. This research was carried out from Mei to August 2004 at the Laboratory of Aninla1 Breeding and Genetics, Faculty of Aili~nal Husbandry, Bogor Agricultural Uni\,ersity. Material used \\'ere 1 I skull of male Maccrca neritestrinrr. Equipments used \\.ere measuring tape and measuring scale. Measurelne~its were carried out for length of os .fiontc/le: height and length of os parietale, height and length of os teriiporale, length and width of os occipitale, height and length of os sphenoidale, height and width of os nicrsilla~ height and length of os mandibula, length of os zygornnticzrs, length of skull, 11igl1 of skull, and wide of skull Keyword:
Judul: Validasi Kuantitatif Model Evaluasi Status Hara Plus One Test pada Latosol Darmaga dengan Indikator Jagung Manis Abstrak: Model evaluasi status hara plus one test adalah model evaluasi hara sederhana untuk mengevaluasi kekurangan hara suatu tanah berdasarkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Model evaluasi hara plus one test dapat dipertajam: dengan menerapkan sistem rancangan percobaan, dengan menambah variabel baru seperti warna daun atau lainnya, dengan membangun persamaan dan korelasi antara kadar hara tanah dengan hara tanaman atau antara dosis pupuk dengan kadar hara tanaman atau dengan variabel terikat lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan hasil evaluasi status hara model plus one test dengan sistem rancangan percobaan, membangun persamaan dan korelasi kadar hara tersedia tanah dengan hara tanaman, dan mengukur pengaruh perlakuan pemupukan terhadap reflektan warna daun. Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Cikabayan, Dramaga Bogor. Variabel terikat yang diamati meliputi pertumbuhan, produksi tanaman, ketesediaan hara dalam tanah, kadar hara serta warna daun jagung manis. Hasil percobaan menunujukkan bahwa model evaluasi hara tanah plus one test dapat mengidentifikasi urutan kekurangan hara berdasarkan variabel yang diamati, (tinggi tanaman, bobot tongkol, bobot batang jagung, kadar hara, warna daun) namun tidak dapat mengidentifikasi hara berpengaruh nyata pada variabel-variabel tersebut. Hasil uji F pada rancangan acak kelompok pada perlakuan plus one test menunjukkan bahwa perlakuan Ca berpengaruh nyata pada variabel tinggi tanaman, bobot tongkol, dan bobot batang jagung manis. Hal tersebut terutama dikaitkan dengan menurunnya kadar Al-dd tanah. Perlakuan penambahan hara lainnya berpengaruh tidak nyata terhadap variabel-variabel tersebut. Korelasi hara tersedia tanah dan kadar hara daun bernilai beragam. Persamaan Ca-dd tanah dengan kadar Ca daun, N-tersedia tanah dengan kadar N daun, Mg-dd tanah dengan kadar Mg daun mempunyai koefisien korelasi (r) berturut-turut 0.75, 0.74 dan 0.67 dan semua tergolong sangat nyata, sedangkan kadar K-dd tanah dan kadar K daun mempunyai r 0.48 dan tergolong nyata untuk n = 14. Persamaan P-tersedia dan S-tersedia dalam tanah masing-masing dengan kadar P dan S daun berkorelasi tidak nyata. Berdasarkan variabel reflektan warna daun didapatkan, reflektan warna merah dan hijau dipengaruhi perlakuan hara K, reflektan warna biru oleh hara P dan Ca, reflektan warna hijau dan biru oleh perlakuan hara Mg, sedangkan reflektan warna biru dan merah oleh perlakuan hara N dan S . Keyword: Hara tersedia, Plus one test, Warna daun, Reflektan
Judul: Studi Pemanfaatan Residu Proses Ekstraksi Bahan Humat terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays) pada Bahan Tanah Latosol Dramaga dan Podsolik Jasinga Abstrak: Studi pemanfaatan residu proses ekstraksi bahan humat terhadap pertumbuhan tanaman jagung dipelajari pada dua jenis bahan tanah yang berbeda yaitu Latosol Dramaga dan Podsolik Jasinga. Percobaan pot dilakukan di lahan belakang Laboratorium Pengembangan Sumberdaya Fisik Lahan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh residu proses ekstraksi bahan humat dan kapur terhadap pertumbuhan tanaman jagung pada bahan tanah Latosol dan Podsolik. Rancangan acak lengkap faktorial digunakan pada percobaan pot, yang terdiri dari 2 faktor yaitu residu proses ekstraksi bahan humat dengan 3 taraf dan kapur dengan 2 taraf. Seluruh perlakuan diberi pupuk dasar dengan dosis yang sama yaitu 300 ppm N, 200 ppm P, dan 200 ppm K pada masing-masing bahan tanah. Pengamatan dilakukan selama 4 minggu dengan parameter pertumbuhan vegetatif tanaman jagung yang terdiri dari tinggi tanaman, lebar daun, dan jumlah daun. Pada saat pemanenan biomassa dilakukan pengukuran bobot kering batang dan daun, serta bobot kering akar tanaman. Data diolah dengan software SAS 9.4 dan uji DMRT pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada bahan tanah Latosol, pemberian residu tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, lebar daun, jumlah daun, bobot kering batang dan daun, dan bobot kering akar tanaman. Sementara itu, pada bahan tanah Podsolik pemberian residu menurunkan tinggi tanaman, lebar daun, dan bobot kering batang dan daun tanaman jagung. Pemberian kapur pada bahan tanah Latosol tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan bobot kering akar tanaman jagung, sedangkan pada bahan tanah Podsolik pemberian kapur berpengaruh nyata terhadap tinggi, lebar daun, jumlah daun, bobot kering batang dan daun, dan bobot kering akar tanaman jagung. Keyword: Bahan organik, bahan humat, residu
Judul: Aspek kehidupan dan reproduksi pada lumba-lumba Abstrak: Lumba-lumba merupakan mammalia yang hidup di laut dan sebagian hidup di beberapa perairan air tawar. Hewan ini mempunyai bentuk tubuh yang streamline, moncong seperti paruh serta mempunyai gigi kurang lebih 200 buah. Tubuh lumba-lumba dilapisi oleh spermaceti yang terdiri dari lapisan minyak. Hewan yang sering terlihat di gelanggang-gelanggang samudra ini mempunyai ekor horizontal dan panjang tubuhnya berkisar 1,1 meter sampai 9 meter (Yablokov, 1974). Bia- sanya jantan lebih besar daripada yang betina. Di dalam klasifikasinya lumba-lumba termasuk dalam kelas mammalia, ordo Cetacea dan subordo Odontoceti. Di seluruh perairan dunia, terdapat banyak sekali spesies lumba-lumba, yang keseluruhannya termasuk ke dalam kelompok famili Delphinidae yang terdiri atas 19 genus ya- itu : Steno, Sotalia, Stenella, Delphinus, Lissodelphis, Orchinus, Lagenodelphis, Tursiops, Grampus, Lagenorhynchus Orcaella, Cephalorhynchus, Peponocephala, Feresa, Pseu- dorca, Globicephala, Phocoena, Neophocoena, dan yang terakhir Phoconoides (Yablokov, 1974). Tiga genus yang terakhir tidak termasuk lumba-lumba. Selain famili tersebut di atas, terdapat pula lumba- lumba yang hidup di perairan air tawar, yaitu dari famili Platanistidae (Cousteau, J.Y. , 1975). Makanan utama lumba-lumba berupa ikan (tuna, cumi-cu- mi, dan lain-lain), mollusca, cephalopoda dan crustacea. Dalam mencari makanannya, lumba-lumba bermigrasi secara teratur. Mereka menghabiskan musim panas di daerah kutub, kemudian bermigrasi ke daerah selatan selama musim dingin. Habitat lumba-lumba yang mutlak adalah air, baik air asin maupun air tawar. Mereka tidak dapat meninggalkan air, meskipun menurut asal-usulnya lumba-lumba merupakan mammalia darat (Coffey, D.J. 1977). Menurut Yablokov (1974) lumba-lumba betina memiliki sepasang ovarium yang rata/licin yang terdapat dalam ova- rian sac. Pada vagina beberapa spesies lumba-lumba terda- pat sumbat vagina/plug..dst Keyword:
Judul: Dampak Program Supra Insus terhadap Keadaan Sosial Petani Peserta Studi Kasus di Dua Kecamatan Abstrak: Program Supra Insus yang diterapkan sejak tahun 1987 mempunyai tujuan untuk melaksanakan budidaya tanaman padi, maupun meningkatkan pendapatan petani padi sawah dan sekaligus untuk melestarikan swasembada beras yang dicapai sejak tahun 1984. Keyword:
Judul: Analisis keuntungan usaha peningkatan kualitas dan penyimpanan gabah di tingkat petani : studi kasus di WKPP Bojongkeding Kecamatan Binong, Kabupaten Subang, Jawa Barat Abstrak: Tercapainya swasembada beras nasional pada tahun 1985 merupakan bukti dari keberhasilan usaha peningkatan produksi yang telah dirintis secara terpadu sejak tahun 1965 melalui program intensifikasi BIMAS. Kenaikan produksi dan produktivitas beras selama ini, ternyata tidak dibarengi dengan meningkatnya kesejahteraan petani, khususnya petani padi. Menurut Mubyarto (1987), tingkat pendapatan riil petani padi ternyata mengalami penurunan berdasarkan menurunnya nilai tukar gabah terhadap barang-barang konsumsi dan sarana produksi selama 10 tahun terakhir ini. Hal ini kelak akan mendorong petani untuk mengganti padi dengan komoditi alternatif yang dirasakan lebih menguntungkan. Pada akhirnya kelestarian swasembada beras nasional juga akan terancam. Dalam usaha meningkatkan tingkat pendapatan riil реtani padi dan 'menahan' petani untuk tetap menanam padi, maka diperlukan kajian-kajian yang bersifat mikro untuk menemukan peluang-peluang meningkatkan pendapatan petani, baik secara nominal maupun riil. Dalam konteks tujuan inilah praktek lapang ini dilaksanakan. Keyword:
Judul: Karakteristik Anatomi Skelet Apendikular Buaya Senyulong (Tomistoma schelegelii) Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik anatomi skelet apendikular buaya senyulong (Tomistoma schlegelii) sebagai sistem lokomosi yang dikaitkan dengan fungsi dan perilakunya. Anatomi skelet kaki buaya senyulong dipelajari dengan melakukan pengamatan dan pengukuran pada tulang-tulang penyusun ekstremitas dan bidang persendian. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada kaki depan, os scapula dan os coracoidea bertaut dan membentuk cavitas glenoidalis, os humerus lebih melengkung ke medial, olecranon pada os ulna tidak berkembang, dan di ekstremitas distal os radius terdapat facies articularis radiale yang luas untuk bersendi dengan os carpi radiale. Pada kaki belakang, os coxae bertaut dengan os sacrum, os pubis berhubungan dengan ossa gastralia, di distal os femoris tidak ditemukan os patella, di daerah tarsi, os astragalus dan os calcaneus membentuk sendi gerak. Skeleton manus dan pedis memiliki struktur yang mirip, tetapi digit V pada kaki belakang rudimenter. Struktur skelet apendikular tersebut memungkinkan buaya untuk melakukan gerakan berjalan, berenang, serta melindungi organ dan membantu respirasi. Keyword: ekstremitas, Tomistoma schlegelii, skelet kaki
Judul: Pengaruh Pemberian Booklet tentang Tatalaksana Beternak Sapi Perah pada Kegiatan Penyuluhan terhadap Peningkatan Pengetahuan Peternak Abstrak: Some breeders didn’t have the knowledge and sufficient insight to understand their problems, think of the solution or to choose best solutions to achieve their goals. There was the possibility of their knowledge based on erroneous information because of lack of experience, education or other cultural factors. Therefore, it needed the counceling that was intended to eliminate barriers by providing information and provide insight into the problems faced. This study aimed to determine respondents' level of knowledge prior to the beginning of counseling and to see the effects of counseling intacked with the giving of booklet for increasing knowledge within the respondent. The design of this study was the control group of non-equivalence involved two groups, one experimental group and a control group. Experimental group was the group that had been influenced by variables (booklet). Whereas the control group was a group that was not affected by that variable. The results of this study: (1) respondents' level of knowledge prior to the beginning of counseling was homogeneous, (2) counseling by giving booklet didn’t give significant influence on improving knowledge of respondents about dairy breeding knowledge. Whereas counseling without booklet, it provides guidance which meant that the influence of increasing knowledge of respondents about dairy breeding knowledge. Based on research results obtained, then recommended that the implementation of face-to-face counseling activities should consider supporting the use of communication media, in this booklet. However, if will use communication media support (booklet) should be given after counseling. Keywords: booklet, experimental, knowledge of respondents Keyword:
Judul: Pengetahuan Peternak Mengenai Beberapa Gejala Penyakit Pada Sapi Perah Yang Dilaporkan Oleh Petugas Di Wilayah Koperasi Serba Usaha (KSU) Tandang Sari Tanjung Sari Sumedang Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dari Koperasi Serba Usaha Tandang Sari sebagai sentra produksi susu di wilayah Kabupaten Sumedang, untuk mengetahui karakteristik peternak anggota koperasi meliputi karakteristik sosial dan ekonomi dan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan peternak. mengenai beberapa gejala penyakit yang dilaporkan oleh petugas. Penelitian ini menggunakan metode acak sederhana dengan cara menyebarkan kuisioner yang telah dipersiapkan sebelumnya kepada enam kelompok peternak dan mengolahnya dengan menggunakan analisa deskriptif. Data yang dihasilkan dikelompokkan menjadi karakteristik sosial meliputi umur, pendidikan dan pengalaman serta karakteristik ekonomi meliputi jumlah ternak dan produksi susu. Dari hasil kuisioner diperoleh berbagai informasi bahwa Koperasi Serba Usaha (KSU) Tandang Sari memiliki potensi yang cukup baik sebagai sentra produksi susu di wilayah Kabupaten Sumedang, dengan topografi yang berbukit-bukit, memiliki suhu antara 16° - 20 C. Sebagian besar peternak di Koperasi Serba Usaha (KSU) 65,58 % berada dalam kategori usia produktif yaitu usia antara 30 sampai dengan 50 tahun. Lebih dari separuh peternak tergolong dalam kategori “berpengalaman” dalam usaha ternak sapi perah (53,76 %) yaitu antara 6 sampai dengan 15 tahun dan beternak sapi perah merupakan usaha pokok. Lebih dari tiga per empat peternak berlatar belakang pendidikan Sekolah Dasar (83.90%), hanya sebagian kecil (16,10%) peternak yang mempunyai pendidikan tamat SMP dan SMA. Seluruh responden (100%) mengetahui tentang gejala-gejala dari penyakit mastitis, sedangkan pengetahuan peternak mengenai gejala penyakit corpus luteum persisten (82,80%) tidak mengetahuinya. Pengetahuan peternak mengenai beberapa gejala penyakit masih rendah, hal ini bisa disebabkan karena kurangnya penyuluhan petugas atau kurang responnya peternak terhadap penyuluhan yang diberikan oleh petugas. Pengetahuan peternak mengenai gejala penyakit hypofungsi ovari (24,73%) mengetahuinya dan lebih dari tiga perempat (75,27%) tidak mengetahui mengenai gejala penyakit hypofungsi ovari lebih dari separuh responden (68,81 %) tidak mengetahui tentang gejala penyakit endometritis, hanya (31,19%) peternak responden yang mengetahui mengenai gejala penyakit endometritis. Peternak responden (60,21%) mengetahui tentang gejala dari abortus, hanya 37 responden (39,79%) responden yang tidak mengetahui gejala abortus. Keyword:
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Risiko SDM dan Kinerja Karyawan dengan Efek Moderasi Pengelolaan SDM di Kantor Cabang Pegadaian Area Bogor Abstrak: PT Pegadaian merupakan anak perusahaan Bank Rakyat Indonesia yang selama masa pandemi COVID-19 tetap melaksanakan pekerjaan dari kantor dikarenakan adanya transaksi antara karyawan dan nasabah. Hal ini memicu risiko sumber daya manusia pada karyawan Kantor Cabang Pegadaian Area Bogor. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi persepsi risiko SDM, menganalisis pengelolaan SDM dan kinerja karyawan, serta pengaruh risiko dan pengelolaan SDM terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang dianalisis secara kuantitatif menggunakan metode analisis deskriptif dan SEM-PLS. Idenfikasi risiko sumber daya manusia di Kantor Cabang Pegadaian Area Bogor menunjukkan hasil yang positif. Persepsi karyawan terhadap risiko SDM, kinerja karyawan, dan pengelolaan SDM tinggi. Hasil analisis SEM-PLS menunjukkan bahwa risiko SDM dan pengelolaan SDM berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sementara itu, pengelolaan SDM sebagai variabel moderasi tidak mampu memoderasi atau memperkuat pengaruh risiko SDM terhadap kinerja karyawan., PT Pegadaian is a subsidiary of Bank Rakyat Indonesia which during the COVID-19 pandemic continued to carry out work from the office due to transactions between employees and customers. This triggers the risk of human resources on the employees of the Pegadaian Branch Office Bogor Area. This study aims to identify the perception of HR risk, analyze HR management and employee performance, as well as the effect of risk and HR management on employee performance. This study used primary and secondary data which were analyzed quantitatively using descriptive analysis methods and SEM-PLS. The identification of human resource risks at the Pegadaian Branch Office Bogor Area showed positive results. Employees' perceptions of HR risk, employee performance, and HR management are high. The results of the SEM-PLS analysis show that HR risk and HR management have a positive and significant effect on employee performance. Meanwhile, HR management as a moderating variable is not able to moderate or strengthen the influence of HR risk on employee performance. Keyword: employee performance, human resource management, human resource risk, SEM-PLS
Judul: Analisis Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan pada Andreas Resort Pahawang Selama Pandemi Covid-19 Abstrak: Covid-19 telah memengaruhi berbagai sektor dan perusahaan di Indonesia.Salah satu dampaknya yaitu beberapa perusahaan menerapkan sistem kerja dari rumah (KDR). Namun sistem ini tidak dapat diterapkan pada sektor pariwisata. Andreas Resort adalah perusahaan dalam bidang pariwisata yang juga terkena dampak seperti penurunan jumlah pengunjung, penurunan kinerja karyawan, terjadinya pemutusan hubungan kerja bagi beberapa karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui motivasi karyawan di Andreas Resort Pulau Pahawang selama pandemi, mengetahui kinerja karyawan di Andreas Resort Pulau Pahawang selama pandemi, dan mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan di Andreas Resort Pulau Pahawang selama pandemi. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif, dan sumber data diperoleh dari dari data primer dan sekunder. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dan Structural Equation Modelling dengan pendekatan Partial Least Square (SEM PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan Andreas Resort. Faktor-faktor motivasi tersebut dapat meningkatan kinerja karyawan Andreas Resort., Covid-19 has affected various sectors and companies in Indonesia. One of the impacts is that some companies implement work from home (WFH). However, this system cannot be applied to the tourism sector. Andreas Resort is a company in the tourism sector which is also affected by such a decrease in the number of visitors, a decrease in employee performance, the occurrence of layoffs for some employees. The purpose of this study was to determine the motivation of employees at Andreas Resort Pahawang Island during the pandemic, knowing the performance of employees at Andreas Resort Pulau Pahawang during the pandemic, and knowing the effect of motivation on employee performance at Andreas Resort Pulau Pahawang during the pandemic. The type of data used in this study is quantitative, and the source of the data is obtained from primary and secondary data. The method used in this research is descriptive analysis and Structural Equation Modeling Partial Least Square (SEM PLS). The results showed that Intrinsic Motivation and Extrinsic Motivation had an positive effect on the performance of Andreas Resort employees. These motivational factors can improve the performance of Andreas Resort employees. Keyword: Motivation, Performance, Resort, Tourism
Judul: Aspek kehidupan dan reproduksi pada lumba-lumba Abstrak: Lumba-lumba merupakan mammalia yang hidup di laut dan sebagian hidup di beberapa perairan air tawar. Hewan ini mempunyai bentuk tubuh yang streamline, moncong seperti paruh serta mempunyai gigi kurang lebih 200 buah. Tubuh lumba-lumba dilapisi oleh spermaceti yang terdiri dari lapisan minyak. Hewan yang sering terlihat di gelanggang-gelanggang samudra ini mempunyai ekor horizontal dan panjang tubuhnya berkisar 1,1 meter sampai 9 meter (Yablokov, 1974). Bia- sanya jantan lebih besar daripada yang betina. Di dalam klasifikasinya lumba-lumba termasuk dalam kelas mammalia, ordo Cetacea dan subordo Odontoceti. Di seluruh perairan dunia, terdapat banyak sekali spesies lumba-lumba, yang keseluruhannya termasuk ke dalam kelompok famili Delphinidae yang terdiri atas 19 genus ya- itu : Steno, Sotalia, Stenella, Delphinus, Lissodelphis, Orchinus, Lagenodelphis, Tursiops, Grampus, Lagenorhynchus Orcaella, Cephalorhynchus, Peponocephala, Feresa, Pseu- dorca, Globicephala, Phocoena, Neophocoena, dan yang terakhir Phoconoides (Yablokov, 1974). Tiga genus yang terakhir tidak termasuk lumba-lumba. Selain famili tersebut di atas, terdapat pula lumba- lumba yang hidup di perairan air tawar, yaitu dari famili Platanistidae (Cousteau, J.Y. , 1975). Makanan utama lumba-lumba berupa ikan (tuna, cumi-cu- mi, dan lain-lain), mollusca, cephalopoda dan crustacea. Dalam mencari makanannya, lumba-lumba bermigrasi secara teratur. Mereka menghabiskan musim panas di daerah kutub, kemudian bermigrasi ke daerah selatan selama musim dingin. Habitat lumba-lumba yang mutlak adalah air, baik air asin maupun air tawar. Mereka tidak dapat meninggalkan air, meskipun menurut asal-usulnya lumba-lumba merupakan mammalia darat (Coffey, D.J. 1977). Menurut Yablokov (1974) lumba-lumba betina memiliki sepasang ovarium yang rata/licin yang terdapat dalam ova- rian sac. Pada vagina beberapa spesies lumba-lumba terda- pat sumbat vagina/plug..dst Keyword:
Judul: Pola penyebaran zooplankton serta hubungannya dengan parameter fisika dan kimia perairan teluk Jakarta Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian vaksin utuh dan LPS yang berasal dari Vibrio harveyi terhadap peningkatan respon kebal udang windu (Penaeus monodon Fab.) dan kelangsungan hidup udang tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Penelitian Perikanan Air Tawar (Balitkanwar) Sempur Bogor dan Balitkanwar Sukamandi Subang Jawa Barat. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama 10 bulan yang dilakukan pada tanggal 24 Mei 1996 - 25 Januari 1997. Penelitian in·i dibagi dalam dua tahap, tahap kesatu untuk mengetahui jenis dan total hemosit dan tahap kedua untuk mengetahui efektivitas vaksin dan LPS. Pada penelitian tahap kesatu perlakuan yang digunakan adalah penyuntikan udang dengan vaksin utuh dengan dosis 0,1 ml (2,5 x 10⁷ sel), LPS 0,1 ml (l00µg) dan PBS dengan dosis 0,1 ml sebagai kontrol. Jumlah udang yang pelihara sebanyak 150 ekor berumur 90 hari. Udang ditempatkan dalam bak fiber berukuran 50 cm x 40 cm x 50 cm dengan tinggi air 30 cm dan kepadatan 10 ekor/bak. Penyuntikan dilakukan seminggu sekali selama sebulan; pada minggu ke lima ban.1 dihitung hemosit total dan jenis hernositnya, jumlah udang yang dianalisa sebanyak 5 ekor/bak. Penelitian berikutnya yakni untuk mengetahui efektivitas vaksin utuh dan LPS (tahap ke dua); udang ditempatkan dalam wadah berbentuk konikel berukuran 70 cm x 70 cm x 50 cm dengan tinggi air 30 cm. Udang disuntik Vibrio harveyi dengan konsentrasi 10⁴ sel bakteri/ml dan 10⁵ sel bakteri/ml. Pengamatan gejala klinis dilakukan selama 7 hari setelah uji tantang. Pakan yang diberikan pada kedua tahap penelitian sebanyak 8% bobot tubuh perhari. Rancangan yang digunakan untuk mengetahui total dan jenis hemosit adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 kali ulangan. Untuk rnengetahui perbedaan pengaruh antara perlakuan dilakukan uji dua proporsi. Data yang diperoleh dari basil pengamatan dianalisa secara deskriptif. Pengaruh antar perlakuan diuji dengan uji F dengan selang kepercayaan 95% (Steel dan Torrie, 1989). Keyword:
Judul: Pertumbuhan dan kelangsungan hidup post larva udang windu (Penaeus monodon Fabr.) asal Cilacap dan Hibrid Cilacap-Aceh yang diinfeksi Monodon baculovirus (MBV) Abstrak: Penelitian dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan kelangsungan hidup post larva udang windu (Penaeus monodon Fabr.) asal Cilacap dan hibridnya (betina asal Cilacap dan jantan asal Aceh) yang diinfeksi Monodon baculovirus (MBV) pada lama infeksi yang berbeda (0,1,2,3, dan 6 jam) selama 2 bulan. Pengadaan udang uji dilakukan di Unit Pembenihan Udang Pejamben (PUN) Labuan, Jawa Barat. Pembuatan inokulum MBV dilakukan di Laboratorium Kesehatan Ikan, Fakultas Perikanan IPB. Pemeliharaan dan pengamatan udang uji dilakukan di Pusat Studi Ilmu Kelautan IPB, Ancol, Jakarta. Udang uji diinfeksi dengan virus MBV mengikuti metode Sano et al. (1985), di mana inokulum MBV dilarutkan dalam 1 liter air laut dan ditambahkan 10 ppm Oxytetracycline untuk mencegah infeksi bakteri patogen. Kemudian udang uji dipelihara dalam wadah pemeliharaan dengan kepadatan 30 ekor/0,07 m² selama 2 bulan pertama sejak masa inokulasi (PL 11). Pakan diberikan secara ad libitum berupa pellet dan nauplii Artemia. Sampling udang uji untuk pengukuran pertumbuhan dilakukan 5 hari sekali, sedangkan pengukuran data kualitas air, penyifonan, dan pengamatan mortalitas udang uji dilakukan setiap hari. Hasil pengamatan pertumbuhan pada post larva udang windu dari kedua jenis induk yang diberi perlakuan infeksi virus MBV menunjukkan adanya perbedaan yang sedikit lebih baik dibandingkan dengan kontrol namun tidak berbeda secara statistik, dan udang uji asal hibrid menunjukkan pertumbuhan yang sedikit lebih baik dibandingkan dengan udang uji asal Cilacap dan berbeda secara statistik (P<0,1). Sedangkan kelangsungan hidup pada setiap perlakuan didapatkan hasil yang tidak berbeda nyata (P<0,05). Dan hubungan antara perlakuan infeksi dan prevalensi didapatkan hasil yang berbanding lurus kecuali pada perlakuan 6 jam (jenis udang C1, H1, dan H2), yang diduga karena berkurangnya tingkat stress yang ditimbulkan. Juga tidak terdapat hubungan positif antara SR dengan prevalensi. ... Keyword:
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
Judul: Identifikasi Bakteri Penyebab Wabah pada Ikan Gurame Osphronemus gouramy yang Terjadi di kecamatan Rancabungur Bogor. Abstrak: Ikan gurame merupakan komoditas akuakultur yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi tetapi ketersediaan ikan gurame belum tercapai salah satu penyebabnya yaitu serangan penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan jamur. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis bakteri yang menyebabkan penyakit ikan gurame dan membuktikan bahwa bakteri tersebut merupakan penyebab penyakit pada ikan gurame. Metode penelitian ini dilakukan dua tahap, tahap pertama isolasi dan identifikasi bakteri dari ikan gurame dalam stadia dewasa yang berukuran panjang rata- rata 52.8±14.4 cm dan berat rata-rata 712±83.4 g. Selanjutnya pengamatan bentuk, morfologi sel dan morfologi koloni bakteri, karakteristik biokimia dan fisiologi bakteri serta identifikasi jenis bakteri menggunakan KIT API. Tahap kedua yaitu uji patogenisitas pada ikan yang berukuran panjang rata- rata 10.41±0.79 cm dan bobot rata-rata 37.77±9.057 g. Hasil yang didapatkan dari kedua tahap yaitu terdapat dua jenis bakteri yang dominan yang diduga sebagai penyebab penyakit ikan gurame yaitu Aeromonas hydrophila YH1 dan Enterobacter cloacae YH2 dari kedua bakteri tersebut bersifat virulen pada ikan dengan nilai LD50 masing-masing 105.50 CFU mL-1 untuk Aeromonas hydrophila YH1 dan 10.6.09 CFU mL-1 untuk Enterobacter cloacae YH2. Keyword: Osphronemus gouramy, Aeromonas hydrophila, Enterobactercloacae, bakteri, penyakit
Judul: IPB (Bogor Agricultural University) Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri dari wabah penyakit ikan famili Cyprinidae (ikan Mas, ikan Koi, ikan Nilam, ikan Tawes dan ikan Ar-ar) di daerah Jawa Barat (Sumedang, Cipanas, Ciparai, Jati Luhur, Subang, Saguling, Cirata dan Bogor) dan Blitar. Spesimen berupa insang dan darah ikan diinokulasi pada media agar darah, didapatkan 16 koloni dengan karakteristik yang sama yaitu berwarna krem, terang tembus, elevasi cembung, bentuk bulat. pertumbuhan banyak. ada hemolisis. Pada pewarnaan Gram menunjukkan semua isolat Gram negatif. Pada uji fermentasi karbohidrat dengan hasil positif untuk fermentasi glukosa, sukrosa dan maltosa kecuali fermentasi laktose dan salicin, 3 isolat positif dan 13 isolat negatif. Uji TSIA dengan hasil sama. Dari uji urea dengan hasil 3 isolat positif dan 13 isolat negatif hasil uji sitrat, oksidase, indol, motilitas dan katalase semuanya positif. Berdasarkan uji-uji yang dilakukan dengan hasil 16 buah isolat Aeromonas sp yang terdiri dari 3 isolat Aeromonos hydrophila dan 13 isolat Aeromonas sobria. Keyword:
Judul: Analisis Kompleksitas Masalah Optimasi Linear Menggunakan Metode Interior Primal-Dual dengan Langkah Full-Newton. Abstrak: Primal-dual interior method with full-Newton step is a method for solving linear optimization problems. This method is designed in such a way that an optimal solution is obtained an interior of the domain. It has polynomial complexity. This paper discusses and analyzes the complexity of linear optimization problems using primal-dual interior method with full-Newton steps. From the case studies that have been conducted, can be concluded that the number of iterations is in accordance with the complexity of the algorithm. Keyword:
Judul: Kajian Formulasi Bumbu Cumi-Cumi (Loligo edulis) Kertas pada Beberapa Kombinasi Pengepresan dan Pengeringan Oven Abstrak: Diversifikasi produk curni-cumi rnenjadi produk makanan carnilan di Indonesia masih terbatas. Dengan kernajuan teknologi dibidang industri pengolahan, perkernbangan pernanfaatan curni-cumi rnenjadi produk siap dikonsurnsi, tahan lama, bergizi tinggi rnenjadi suatu studi yang penting untuk dikernbangkan. Penggunaan curni-cumi untuk dijadikan rnakanan carnilan berupa cumi-curni kertas rnerupakan salah satu upaya peningkatan nilai tambah produk dan konsurnsi hasil perikanan. Tujuan dari penelitian ini adalah rnencari forrnulasi bumbu dengan mernanfaatkan bahan baku curni-curni (Loligo edulis) guna dijadikan rnakanan camilan yang bergizi tinggi, tahan lama dan disukai oleh Selu~hla pisan rnasyarakat dengan teknik pengolahan yang tepat. Pelaksanaan penelitian dirnulai dari bulan Oktober sarnpai November 2000 di Laboratoriurn AP4 (Agricultural Product Processing Pilot Plant) Fateta-IPB, Pusbangtepa-IPB, PAU pangan dan Gizi IPB, Laboratoriurn Kirnia dan Biokirnia THP-FPIK IPB, Bogor. Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk rnenentukan forrnulasi konsentrasi gula (5%, lo%, dan 15%) yang terbaik untuk produk curni-curni kertas rasa rnanis, dan konsentrasi bubuk cabai rnerah (3%. 5%, dan 7%) yang terbaik untuk produk curni-curni kertas rasa pedas. Sedangkan penelitian utarna dilakukan untuk rnendapatkan produk curni-curni kertas yang disukai dengan dua rasa yang berbeda (manis dan pedas), pada kombinasi teknik pengolahan yang tepat dengan rnernperhatikan faktor jenis curni-curni, lama pengeringan, dan tingkat pengepresan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap pola faktorial dengan dua kali ulangan yang terdiri dari tiga faktor, yaitu faktorjenis cumi-cumi, lama pengeringan, dan tingkat pengepresan dengan selang kepercayaan 95%. Sedangkan uji statistik untuk organoleptik adalah statistik non pararnetrik rnenggunakan uji Kruskal Wallis yang dilanjutkan dengan uji multiple comparison. Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa untuk forrnulasi burnbu masing-masing produk yang dianggap dapat rnewakili selera dan disukai panelis adalah konsentrasi gula 15% untuk produk cumi-cumi kertas rasa manis, dan konsentrasi bubuk cabai merah 5% untuk produk cumi-cumi kertas rasa pedas. Pada penelitian utama dari masing-masing perlakuan yang diberikan, dilakukan analisa rnikrobiologi, kimia, dan fisik terhadap kedua macam produk cumicumi kertas. Pada produk cumi-cumi kertas rasa manis, terdiri dari 4x10'- 9,15x10Z kolonilgr (TPC), kapang-khamir (negatif), 179,92 -305,065 mgN1100 gr bahan (TVB), 6,945-12,855 % (kadar a ) 0,43-0,5505 ( A ) 0,0160,046 kg/mm2 (Teksturlkekerasan). Sedangkan untuk produk cumi-curni kertas rasa pedas terdiri dari 4x10~ - 4,9x105 kolonilgr (TPC), kapang-khamir (negatif), 141,965-254,3 mgN1100gr bahan (TVB), 9,34-21,65 % (kadar air), 0,4895-0,661 (A,), dan 0,017-0,046 kglmm2 (Teksturlkekerasan). Cumi-cumi kertas terpilih diperoleh berdasarkan hasil penilaian uji organoleptik mutu hedonik dan penilaian umum yaitu untuk produk cumi-cumi kertas rasa manis pada periakuan AIM37 (jenis cumi tawar buatan, lama pengeringan 35 menit pada suhu 100°C, serta tingkat pengepresan dengan jarak renggang dua roll penggiling silinder pengepres sebesar 0,75 mm pada frekuensi pengepresan tujuh kali(L2P7)). Sedangkan, untuk produk cumi-cumi kertas rasa pedas perlakuan yang terbaik adalah Alp35 (jenis cumi tawar buatan, lama pengeringan 35 menit pada suhu 10O0C, serta tingkat pengepresan dengan jarak renggang dua roll penggiling silinder pengepres sebesar 0,70 mm pada frekuensi pengepresan lima kali (L1 P5)). Kriteria yang diperoleh pada masing-masing produk terpilih, diantaranya pada perlakuan AIM37 untuk warna (merah coklat), penampakan (utuh, rapi, perrnukaan kurang rata, ketebalan kurang rata), tekstur (agak liat, agak padat), aroma (agak harurn, spesifik jenis, tanpa rasa Keyword:
Judul: Pengembangan produk srimping (Amusium sp.) kering dengan variasi waktu dan media blancing Abstrak: Srimping (Amusium sp) merupakan salah satu produk perikanan yang mempunyai kandungan gizi cukup tinggi namun belum optimal pemanfaatannya. Amusium sp mengandung lemak, protein, glikogen, vitamin B12, riboflavin, tiamin dan kaya kalsium serta fosfor. Produk Amusium sp kering memiliki nilai jual 6800-8000 yen/500 gram di Jepang dan $ 90-100/pound di USA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu dan media blanching (pemasakan pendahuluan) terhadap karakteristik srimping (Amusium sp) kering. Dua perlakuan diberikan dalam penelitian ini yaitu variasi waktu blanching (6,8,10 menit) dan penambahan garam (konsentrasi 0% dan 4%) dengan pengulangan sebanyak 2X. Pada penelitian pendahuluan, metode blanching yang dipilih untuk penelitian utama adalah water blanching (perebusan). Sebab berdasarkan uji inderawi terhadap tekstur dan warna, daging Amusium sp yang direbus mempunyai tekstur kompak dan berwarna putih sebagaimana warna aslinya. Sedangkan Amusium sp yang dikukus dagingnya menjadi lunak dan berwarna kemerahan. Hasil pengamatan pada penelitian utama menunjukkan bahwa produk kering B3 (blanching 10 menit, garam 4%) mempunyai nilai rata-rata kadar air 20.39%; kadar abu 5,18%; protein 66,86 %; dan lemak 3,29% berdasarkan basis basah. Sedangkan berdasarkan basis kering nilai rata-rata kadar abu 6,51 %; protein 83,98 %; dan lemak 4,13 %. Nilai rata-rata a produk B3 (blanching 10 menit, garam 4%) adalah 0,71 dan kadar TVBnya 132,93 mg/100 gram. Hasil pengukuran nilai L (derajat kecerahan) menunjukkan bahwa produk B3 mempunyai nilai rata-rata tertinggi yaitu 49,27. Berdasarkan analisis sidik ragam perlakuan blanching 10 menit dan penambahan garam 4% memberikan pengaruh paling besar terhadap nilai L. Rata-rata nilai a (tingkat kemerahan dan kehijauan) berkisar antara 4,47 yaitu produk B3 (blanching 10 menit, garam 4%) sampai 7,25 yaitu produk B2 (blanching 8 menit, garam 4 %) sehingga keseluruhan produk cenderung berwarna merah. Berdasarkan analisis sidik ragam seluruh perlakuan tidak berpengaruh terhadap nilai a. Rata-rata nilai b (tingkat kekuningan dan kebiruan) berkisar antara 16,18 yaitu produk B1 (blanching 6 menit, garam 4%) sampai 18,16 yaitu produk A3 (blanching 10 menit, garam 0%) sehingga keseluruhan produk cenderung berwarna kuning. Berdasarkan analisis sidik ragam waktu blanching 10 menit memberikan pengaruh paling besar terhadap nilai b. B Pada uji inderawi (penampakan, tekstur, aroma, dan rasa) memperlihatkan hasil bahwa produk B3 (blanching 10 menit dan garam 4%) mempunyai nilai rata-rata tertinggi kecuali untuk warna yaitu pada produk A3 (blanching 10 menit. garam 0 %). Karakteristik produk B3 adalah teksturnya agak rapi dan tidak retak, warna cerah, aroma yang tercium enak, serta rasanya manis dan agak gurih. Keyword:
Judul: The Role of Leaders in Collective Action for the Poor Urban Communities during the Covid-19 Pandemic (Case: An RW in West Bogor District, Bogor City, West Java) Abstrak: Wabah pandemi Covid-19 sebagai bencana non alam menjadi faktor risiko bagi masyarakat terlebih bagi komunitas miskin. Upaya untuk mencegah serta menanggulangi pandemi Covid-19 ini perlu didukung dengan aksi bersama komunitas serta didorong oleh kepemimpinan yang kuat. Peranan kepemimpinan dalam mengelola bencana selama dan setelah situasi krisis dapat mendorong komunitas berperan aktif dan tangguh di masa pandemi melalui penguatan aksi kolektif. Penelitian ini menganalisis peran pemimpin pada aksi kolektif komunitas miskin perkotaan di masa pandemi Covid-19. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei pada 60 responden yang diperkuat dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara peran pemimpin dengan tingginya tingkat aksi kolektif pada komunitas miskin perkotaan selama Pandemi Covid-19. Pemimpin yang dinilai mampu menggerakkan warga komunitas untuk berpartisipasi aktif pada setiap aksi kolektif selama masa pandemi Covid-19 adalah tokoh Ketua RW, The Covid-19 pandemic as a non-natural disaster is a risk factor for the community, especially for the poor. Efforts to prevent and overcome the Covid-19 pandemic need to be supported by joint community action and strong leadership. The leadership role in managing disasters during and after crisis situations can encourage active and resilient communities during a pandemic through supportive collective action. This study analyzes the role of leaders in the collective action of urban poor communities during the Covid-19 pandemic. Data was collected using a survey method on 60 respondents who conducted interviews. The results showed that the relationship between the role of leaders and the level of collective action in urban poor communities was significant during the Covid-19 pandemic. The leader who is considered capable of mobilizing the community to actively participate in every joint action during the Covid-19 pandemic is the leader of the RW Keyword: collective action, poor communities, the role of leaders
Judul: Identification of Pig DNA Fragments in Meat Bone Meal Samples Using Real Time Polymerase Chain Reaction Abstrak: Meat Bone Meal (MBM) adalah bahan pakan yang memiliki sumber protein, energi, dan mineral yang baik untuk hewan. Pakan MBM diperoleh dari olahan produk samping hewan ternak yang mudah untuk dicampur dengan bahan yang berasal dari produk babi. Importir atau produsen lokal yang curang dapat mencampurkan produk babi ke dalam MBM karena produk babi memiliki harga yang relatif murah dan dapat ditemukan di beberapa negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fragmen DNA babi pada sampel MBM menggunakan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (qPCR). Proses identifikasi fragmen DNA babi pada sampel MBM dimulai dari ekstraksi DNA, kuantifikasi DNA (nilai konsentrasi dan kemurnian) dengan spektrofotometer 2000c, dan amplifikasi DNA dengan qPCR berbasis probe. Proses identifikasi DNA babi pada sampel MBM dideteksi menggunakan kit komersial Mericon Pig Kit dengan primer dan probenya sudah termasuk di dalam master mix spesifik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 81 sampel dari 198 sampel MBM teridentifikasi mengandung DNA babi. Sampel DNA babi yang positif dapat diketahui dengan nilai cycle threshold (Ct<45) pada hasil amplifikasi qPCR. Real time PCR dapat dijadikan sebagai metode pengujian untuk mengidentifikasi keberadaan fragmen DNA babi pada sampel MBM., Meat and bone meal (MBM) is a valuable source of protein, energy, and minerals in animal feed production. The MBM feed is obtained from livestock by-products that are easily mixed with pig products. Fraudulent importers or local producers can mix pig products into MBM because they are relatively inexpensive and can be found in several countries. This research aim was to identify pig DNA fragment in MBM samples using Real Time Polymerase Chain Reaction (qPCR). The process of identifying porcine DNA fragments in MBM samples was started from DNA extraction, DNA quantification (concentration and purity values) with spectrofotometer 2000c, and DNA amplification with qPCR based on probes. The process of detection porcine DNA in MBM samples was used a commercial Mericon Pig kit which the primer and probe were inserted into a specific master mix. The results showed that 81 samples were positive for porcine DNA from 198 samples of MBM. Positive samples of porcine DNA can be identified by cycle threshold value (Ct<45) on the result of amplification qPCR. Real time PCR methods can be used to identify the presence of porcine DNA in MBM samples. Keyword: DNA, MBM, pork, qPCR
Judul: Analisis Enzim Pemotong pada Polymerase Chain Reaction-Restriction Fragment Length Polymorphism (PCR-RFLP) untuk Mendeteksi Campuran Daging Babi dan Sapi Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beberapa jenis enzim pemotong dalam metode PCR-RFLP untuk mendeteksi pencampuran daging babi dan sapi dalam berbagai konsentrasi. Sampel daging sapi dan babi diperoleh dari pasar di Kota Bogor dan DNA diekstraksi menggunakan metode presipitasi amonium asetat. Primer universal sitokrom b digunakan untuk mengamplifikasi mtDNA menggunakan polymerase chain reaction. Amplikon dipotong menggunakan enzim pemotong Hinf I, Alu I, Hae III, dan Taq I. Hasil memperlihatkan bahwa Hinf I memotong amplikon sapi namun tidak memotong amplikon babi, Alu I memotong amplikon sapi dan babi, Hae III memotong amplikon sapi dan babi, dan Taq I memotong amplikon sapi namun tidak memotong amplikon babi. Enzim Hae III merupakan enzim yang lebih spesifik untuk memperlihatkan hasil pemotongan pada campuran daging babi dan sapi pada konsentrasi rendah daging babi dan konsentrasi rendah daging sapi Keyword: restriction enzymes, PCR-RFLP, cytochrome b, mtDNA
Judul: Ongkos irregularitas sebuah graf Abstrak: Tulisan ini mengkaji bagaimana cara mcngubah sualu graf menjadi graf yang irregular, yaitu dengan menambahkan beberapa edge pacta graf asal. Untuk sebuah graf G, didefinisikan ongkos irregularitas ic(G) yaitu jumlah minimum tambahan edge sedemikian sehingga menjadi Multigraf H yang merupakan multigraf G irregular. Akan ditentukan ongkos irregularitas dari graf regular, graf mendekati regular, dan graf mendekati irregular. Keyword:
Judul: Deteksi Nilai Hambur Balik Berbagai Objek (Bola sphere, Keramba dan Dasar watertank) Menggunakan Instrumen Single Beam Transducer Abstrak: Nilai hambur balik dari setiap target memiliki nilai hambur balik yang berbeda-beda hal tersebut di karenakan setiap target memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Alat hidroakustik akan mengirimkan sinyal suara berupa echo ketika mengenai obyek, kemudian sinyal tersebut di tampilkan dalam bentuk echogram. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis nilai hambur balik dari objek bola sphere, karamba dan dasar watertank. Hasil yang di peroleh yaitu nilai Target Strength dari bola Sphere sebesar -40.56 ± 5.5dB untuk nilai Volume backscattering Strenght keramba sebesar -40.76 ± 3.42 dB sedangkan untuk nilai Surface Scattering Strenght dari dasar watertank adalah -1.23 ± 2.56 dB. Penelitian ini membuktikan adanya perbedaan nilai hambur balik dari setiap objek yang berbeda-beda. Keyword: hidroakustik, hambur balik, bola sphere, karamba, watertank
Judul: Pengukuran Target Strength dan Volume Backscattering Strength Ikan Bawal Air Tawar (Piaractus brachypomus) Abstrak: Hidroakustik merupakan suatu metode untuk mendeteksi objek dan peristiwa-peristiwa dalam air dengan cara memancarkan gelombang suara, serta mempelajari echo yang dipantulkan oleh objek yang terkena pancaran gelombang suara tersebut. Dalam penerapan metode akustik faktor terpenting yang harus diketahui adalah nilai target strength (TS) dan volume backscattering strength (Sv). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai TS dan Sv dari ikan Piaractus brachypomus. Di Indonesia jenis ikan ini dikenal sebagai ikan Bawal Air Tawar. Secara fisiologis ikan Piaractus brachypomus tergolong ke dalam jenis ikan yang memiliki gelembung renang tebuka (pysostome). Pemeruman dilakukan menggunakan SIMRAD EK15 dengan frekuensi 200 KHz. Berdasarkan penelitian ini, nilai rata-rata TS yang didapatkan berkisar antara -51.10 dB sampai -41.12 dB pada ikan dengan variasi panjang 17 cm sampai 27 cm. Semakin besar ukuran panjang ikan, semakin besar nilai TS ikan tersebut. Sedangkan nilai Sv yang didapatkan berkisar antara -41.98 dB sampai -40.52 dB. Semakin bertambahnya individu ikan maka nilai Sv juga semakin tinggi. Keyword: Target Strength, Volume Backscattering Strength, Piaractus brachypomus
Judul: Effect of Supplementation Chaya (Cnidoscolus aconitifolius) Leave Extract on the Growth Performance of Quail Starter Phase. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian ekstrak daun pepaya jepang (Cnidoscolus aconitifolius) melalui air minum terhadap performa pertumbuhan puyuh pada fase starter. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 300 ekor DOQ yang dipelihara selama fase starter yaitu 3 minggu. Pakan yang diberikan adalah pakan komersil dari PT. Sinta Feedmill, BR-21E. Ekstrak daun pepaya jepang dibuat dengan metode infusa yang kemudian diberikan melalui air minum. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri atas P0 = air minum yang tidak diberi tambahan apapun; P1 = Air minum yang ditambah dengan Vita Chicks dengan konsentrasi sesuai yang tertera dalam label; P2 = air minum dengan konsentrasi ekstrak pepaya jepang 2,5%; dan P3 = air minum dengan konsentrasi ekstrak pepaya jepang 5%. Peubah yang diamati terdiri dari konsumsi air minum, konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, dan mortalitas. Data dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) dan apabila terdapat hasil yang berbeda nyata maka dilakukan lanjut dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukan pemberian ekstrak daun pepaya jepang melalui air minum tidak memberikan pengaruh yang signifikan (P>0,05) terhadap performa pertumbuhan puyuh pada fase starter yang terdiri dari konsumsi air minum, konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan mortalitas. Hal ini diduga karena frekuensi pemberian ekstrak daun pepaya jepang yang hanya diberikan sebanyak 2 kali dalam seminggu. Disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun pepaya jepang melalui air minum dengan konsentrasi 2,5% dan 5% tidak berpengaruh terhadap performa pertumbuhan puyuh starter., This study aimed to analyze the effect of adding chaya leaf extract (Cnidoscolus aconitifolius) through drinking water on the growth performance of quails in the starter phase. This study used 300 DOQ which were reared during the starter phase of 3 weeks. The feed given is commercial feed from PT Sinta Feedmill, BR-21E. Chaya leaf extract is made by infusion method which is given through drinking water. The experimental design used was Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 5 replications. The treatment consisted P0 = drinking which was not given any addition; P1 = drinking water added with Vita Chicks with the concentration as stated on the label; P2 = drinking water with concentration 2.5% of chaya leaf extract; and P3 = drinking water with concentration 5% of chaya leaf extract. Parameters observed included drinking water, feed consumption, body weight gain, feed conversion, and mortality. The data were analyzed by Analysis of Variance (ANOVA) and if there were significantly different results, further Duncan’s test was carried out. The results showed that the adding of chaya leaf extract through drinking water did not have significant effect (P>0.05) on the growth performance of quails in the starter phase consisting of drinking water consumption, feed consumption, body weight gain, feed conversion, and mortality. This is presumably because chaya leaf extract is only 2 times a week. It was concluded that presenting chaya leaf extract through drinking water with a concentration of 2.5% and 5% had no effect on the growth performance of quail’s starter phase. Keyword: chaya leaf extract, growth performance, quail starter phase
Judul: Redesigning Proclamation Monument Complex as Historical and Educational-based Park Abstrak: Taman sejarah merupakan suatu bidang lanskap yang menghubungkan antara manusia dengan lingkungan dan memiliki dimensi waktu, dengan sejarah sebagai objek utamanya. Taman sejarah dibangun demi melestarikan warisan sejarah yang berada di lanskap tersebut, oleh sebab itu pelestarian lanskap sejarah sangat penting. Kompleks Tugu Proklamasi dahulunya merupakan halaman kediaman Ir. Soekarno, lokasi proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dibacakan. Kondisi taman yang kurang mencolok dan menyokong kebutuhan pengguna pada masa kini dapat menjadi salah satu alasan kurang populernya taman ini. Penelitian ini bertujuan untuk meredesain Kompleks Tugu Proklamasi sehingga dapat meningkatkan daya tarik, memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat, dan sekaligus menjadikan lanskap ini lanskap berkualitas yang berfungsi optimal terutama sebagai sarana edukasi dan sejarah. Proses analisis lewat survey lapang, kuesioner, dan wawancara dengan narasumber dilakukan untuk menentukan potensi dan kendala yang dapat ditemukan di taman serta elemen sejarah yang harus dipertahankan. Proses sintesis mentranslasi data yang dianalisis menjadi sebuah rumusan konsep dalam bentuk block plan. Hasil akhir dari penelitian ini adalah site plan yang dilengkapi oleh gambar potongan, perspektif, dan detil desain. Desain terdiri dari beberapa perubahan yang meliputi area penyambutan, area pelayanan, dan area penghijauan serta menambahkan fasilitas pengajaran yang diintegrasikan dengan teknologi., Historical garden is a field of landscape which connects between human and the environment and has time dimension, with history being the main object. Historical garden is built to conserve historical heritage in the landscape, which is why historical landscape conservation is vital. Proclamation Monument Complex was used to be residency of Ir. Soekarno’s, the location Indonesia’s declaration of independence in August 17, 1945 was proclaimed. The existing condition that lacks appeal and support to the needs of modern user could be the reason why the garden's popularity fell behind. The purpose of this study is to redesign Proclamation Monument Complex to increase its appeal, benefit the environment and society, and create a quality landscape which works optimally especially as a historical and educational tool. Analysis process using field survey, questionnaire, and interviews with experts is to determine potential and risk along with historical element that should be preserved. Synthesis process translates the analyzed data to a conceptual arrangement in the form of a block plan. The result of the study is a site plan with additional drawings which are intersection, perspective, and detailed design. The design comprises several alteration of the welcome area, service area, and planting area and adds learning facility which is integrated with technology. Keyword: historical object conservation, historical park, park redesign
Judul: Desain Pocket Park Sebagai Solusi Ketersediaan RTH di Kawasan Perdagangan dan Jasa di Kota Bogor. Abstrak: Pergerseran tata guna lahan dari ruang hijau menjadi lahan terbangun sering terjadi pada area-area komersial. Hal tersebut mengakibatkan sedikitnya ruang-ruang yang tersisa yang dapat dijadikan sebagai ruang terbuka hijau untuk sarana interaksi masyarakat. Pocket park merupakan salah satu bentuk dari RTH dalam skala yang kecil yang memanfaatkan ruang-ruang kosong dan tidak terpakai. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai solusi ketersediaan RTH dengan memanfaatkan ruang-ruang yang tersedia.Meskipun dalam skala yang kecil,apabila diimplementasikan dalam jumlah yang banyak, pembangunan pocket park dapat membentuk sebuah jejaring hijau. Penelitian ini dilaksanakan Pandu Raya (Jalan Ahmad Adnan Wijaya) yang termasuk kawasan perdagangan dan jasa Kota Bogor. Melalui standar bentang jarak 500 meter (mengacu pada standar aksesibilitas pocket park menurut Visalia City Council), ditemukan 3 titik potensial tapak. Ketiga titik potensial tersebut kemudian dianalisis potensi serta kendalanya untuk dijadikan acuan dalam mendesain pocket park. Fokus desain adalah untuk memberikan rekomendasi yang adaptif terhadap ketersediaan ruang yang berbeda melalui pembagian tipe-tipe pocket park. Tipe pocket park tersebut terbagi kedalam tiga jenis yaitu, aktif, pasif, dan bonus. Keyword: ruang terbuka hijau, pocket park, kawasan perdagangan dan jasa
Judul: Koksidiosis pada usus halus ayam yang disebabkan oleh Eimeria Brunetti Abstrak: Eimeria brunetti termasuk salah satu jenis Eimeria penyebab koksidiosis pada ayam. Jenis ini menyerang alat pencernaan makanan yang meliputi usus halus bagian bela- kang, sekum, rektum dan kloaka. Eimeria brunetti untuk pertama kali dikemukakan oleh Levine (1942) berdasarkan hasil pengamatan terhadap wabah koksidiosis yang terjadi pada sekelompok ayam di New York State College. Nama E. brunetti merupakan penghargaan yang diberikan kepada Dr. E. L. Brunett, orang yang pertama kali menemukan jenis ini pada tahun 1941. Jenis ini tergolong ke dalam klas Sporozoa, famili Eimeriidae, genus Eimeria (Kendall dan Richardson, 1964). Siklus hidup Eimeria brunetti terdiri dari 3 stadium yaitu : 1. Stadium sporogoni 2. Stadium skizogoni 3. Stadium gametogoni Ookista Eimeria brunetti termasuk kelompok ookista berukuran besar, terbesar kedua setelah ookista Eimeria maxima. Bentuk ookista ovoid, tidak mempunyai mikropil tetapi mempunyai granula kutub (polar granule), berukur- an panjang rata-rata 26.8 mikron, lebar rata-rata 21.7 mikron. Masa sporulasi (pematangan ookista) berlangsung selama 48 jam pada suhu 30°C. Ookista Eimeria brunetti dapat ditemukan dalam tinja pada akhir hari ke 5 setelah infeksi. Patogenitas Eimeria brunetti lebih ringen jika di- bandingkan dengan Eimeria tenella maupun Eimeria necatrix. Angka kematian (mortalitas) yang ditimbulkan hanya menca- pai 10% (Hofstad et al., 1972). Siklus hidup Eimeria brunetti berlangsung selama 5 hari. Ookista dapat ditemukan pada seluruh mukosa usus halus bagian belakang, sekum, rektum, dan kloaka. Bentuk skizon generasi kedua dibedakan atas tipe besar dan tipe kecil, skizon tipe besar mengandung 50 - 60 merozoit, sedang skizon tipe kecil hanya mengandung 12 merozoit. Keduanya dapat ditemukan 95 jam setelah infeksi pada puncak vili-vili usus (Soulsby, 1968). Ayam yang terserang Eimeria brunetti berumur antara 9 minggu dengan gejala klinis depresi, anorexia, ke- 4- pucatan, bulu suram serta diare yang bercampur mukus ber- warna merah darah…dst Keyword:
Judul: Karakteristik Habitat dan Populasi Kalong (Pteropus vampyrus Linnaeus 1758) di Cagar Alam Leuweung Sancang Abstrak: Kalong (Pteropus vampyrus) adalah jenis kelelawar yang berasal dari Asia Tenggara dari famili Pteropodidae. Populasi kalong di Cagar Alam Leuweung Sancang menurun setiap tahunnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis karakteristik habitat dan pohon bertengger kalong serta populasi kalong. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2019 di Cagar Alam Leuweung Sancang. Karakteristik habitat diidentifikasi menggunakan metode analisis vegetasi berpetak, identifikasi karakteristik pohon bertengger kalong berdasarkan model arsitektur pohon dan pendugaan populasi kalong menggunakan titik hitung terkonsentrasi. Kalong menggunakan pohon besar dengan tinggi antara 15-27 m dan lebar tajuk mencapai 12 m. Vegetasi di habitat kalong didominasi oleh Cananga odorata, Sterculia campanulata dan Dracontomelon dao. Terdapat 35 individu pohon yang digunakan kalong sebagai pohon bertenggger dan didominasi oleh Sterculia campanulata. Model arsitektur pohon yang paling disukai kalong adalah model Aubreville dan Stone. Populasi kalong terhitung paling banyak mencapai 5044 ekor saat terbang, dan 4133 ekor di pohon bertengger. Keyword: karakteristik habitat, populasi, populasi, pohon bertengger, Pteropus vampyrus
Judul: Studi Populasi dan Habitat Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Cagar Alam Pananjung Pangandaran Jawa Barat Abstrak: Pananjung Pangandaran Nature Reserve is one of natural habitat for long-tailed macaque (Macaca fascicularis). This wildlife was listed as Least Concern status in IUCN (2013) and Appendix II in CITES. The result of the research, which was done in three observation tracks, showed a different density of long-tailed macaque. The greatest population density was found as Karang Pandan (22 ind/ha), while at second track (Tadah Angin) were 4 individuals/ha, and at the third track (Cikamal) there were 19 individuals/ha. The range of population at the first track as many as 22 ± 9 individuals, at the second track as many as 4 ± 2 individuals, and third track as many as 7 ± 4 individuals. The adult long-tailed macaque was found at most in this research. Sex ratio of long-tailed macaque at the first and third track was 1:4, and at the second track was 1:3. There were 48 plant species that were found in the area where the long-tailed macaque carried out their activity, and 22 of the species had potential for long-tailed macaque feed. Keyword: population, Macaca fascicularis, habitat, density
Judul: Pembuatan Sistem Kontrol Gas Amonia Berbasis Mikrokontroler Arduino. Abstrak: Gas amonia adalah salah satu gas yang beracun yang dapat meneyebabkan kematian pada manusia atau hewan. Dalam penelitian ini dibangun sebuah sistem pengontrol yang dapat mengatasi bahaya keracunan akibat adanya gas amonia. Sistem pengontrol dibuat menggunakan dan menggunakan relay sebagai saklar otomatis untuk kipas, kipas yang digunakan sebagai pembuang gas amonia, sensor MQ-135 sebagai sensor pendeteksi keberadaan konsentrasi gas amonia dalam satuan part per million (ppm). Sistem pengontrol beroperasi menggunakan arduino uno untuk mengirim perintah on/off otomatis pada relay sebagai saklar otomatis dari kipas, ketika sensor membaca konsentrasi gas diatas 5 ppm maka peintah yang dikirim adalah on kemudian kipas akan menyala dan apabila dibawah 5 ppm perintah yang dikirim adalah off kemudian kipas mati. Keyword: gas amonia, sensor mq-135, relay, arduino uno, sistem pengontrol
Judul: Analisis Keragaman Genetik Graptophyllum pyctum dari 10 Etnis di Indonesia Bagian Barat Berbasis Marka Molekular SRAP Abstrak: dengan beragam nama lokal dan khasiat sesuai etnis penggunanya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui polimorfisme dan filogenetik G. pyctum antar etnis dan aksesi. Isolasi genom dilakukan dengan GeneJET Plant Genomic DNA Purification Mini Kit. Amplifikasi PCR menggunakan primer SRAP. Pengolahan data menggunakan NTSYS dan PopGene 1.3. Terdapat 8 kombinasi primer terpilih dengan persen polimorfik rerata 72,23% dan total 45 lokus. Etnis dengan persen polimorfik tertinggi adalah etnis Kutai (55,56%). Keragaman antar populasi dan aksesinya tergolong sedang (ID<0,69). Etnis Ribun adalah tetua dengan lokus ke-24 dan 41 sebagai lokus penanda. Etnis dengan kekerabatan G. pyvtum terdekat adalah Tasik-Pagatan (ID=0,0094), sedangkan yang terjauh adalah Ribun-Pagatan (ID=0,4359). Sebesar 81,29% keragaman dapat dijelaskan oleh 8 PC teratas yang mencakup 17 alel utama. Terdapat 4 klaster yang memisahkan 28 aksesi secara acak dan tidak mengikuti pola etnis maupun geografisnya. Keyword: Aksesi, Etnis, G. pyctum, Polimorfisme, SRAP
Judul: Keragaman Genetik Tanaman Penghasil Gaharu Aquilaria malaccensis berdasarkan Penanda Mikrosatelit Abstrak: Aquilaria malaccensis is a high quality agarwood producing tree of which population in nature has become rare and almost extinct due to over-exploitation. This research aim to estimate the genetic variation of innoculated A.malaccensis seedling and tree populations using microsatellite marker and to determine the correlation between the plant genotypes and the agarwood components based on analysis using GCMS. DNA was extracted using Dneasy plant mini kit from QIAGEN, and then amplified using 4 microsatellite primer pairs, i.e. 6pa18, 10pa17, 14pa17, and 16pa17. However, only two primer pairs, i.e. 6pa18 and 16pa17 were able to cross-amplify and produced polymorphic fragments with different sizes. In microsatellite locus of 16pa17 the presence of one specific allele was detected which could differentiate the plant that potentially able to produce the large amount of agarwood. The estimated value of genetic variation of the populations studied was categorized as high (He = 0.31). This variation was spread as much as 63% within populations and 37% among populations. Keyword: microsatellite, genetic variation, genetic structure, A.malaccensis
Judul: Penyelesaian Masalah Rotasi Aliran Fluida Kental Von Karman Menggunakan Metode Homotopi Abstrak: Von Karman equation is an equation that describes fluid viscous flow induced by infinite disk rotation. By assuming steady flow and laminar, viscous incompressible fluid flow is represented in Von Karman equation by an angular velocity and the vertical direction velocity as the independent variables. Von Karman equation is a nonlinear problem that is solved using the homotopy method. The use of homotopy method is done by defining an homotopy function that requires auxiliary parameters to control the convergent region of the solution. The solution is a recursive formula with given initial conditions. Using software based-functional shows that velocity components converge to a value. Keyword:
Judul: Analisis Biaya Produksi Kusen dan Daun Pintu Studi Kasus di CV Ciremai Jaya Bandar Lampung. Abstrak: Industri kusen dan daun pintu merupakan salah satu sektor industri yang terus berkembang di Indonesia. Perusahaan CV Ciremai Jaya merupakan salah satu perusahaan di Bandar Lampung yang memproduksi kusen dan daun pintu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya produksi, tingkat Break Event Point (BEP), serta tingkat profitabilitas usaha kusen dan daun pintu. Hasil penelitian menunjukkan, biaya produksi daun pintu Rp 688.89 juta/tahun yang tediri dari biaya tetap Rp 177.89 juta/tahun (25.82%) dan biaya variabel Rp 511.00 juta/tahun (74.18%). Biaya produksi kusen Rp 341.87 juta/tahun, yang terdiri dari biaya tetap Rp 83.93 juta/tahun (24.55%) dan biaya variabel Rp 257.94 juta/tahun (75.45%). Nilai BEP pada produk daun pintu berdasarkan jenis kayu yang digunakan yaitu 2.82 m3/tahun (cempaka), 4.26 m3/tahun (cempaka super), 3.56 m3/tahun (bayur), 3.35 m3/tahun (merbau papua). Nilai BEP pada produk kusen yaitu 0.82 m3/tahun (bayur), 12.13 m3/tahun (merbau papua), 2.01 m3/tahun (meranti), 3.20 m3/tahun (kamper medan), 3.78 m3/tahun (merbau lokal). Return on Investment (ROI) CV Ciremai Jaya 72.38%, maka kegiatan produksi kusen dan pintu menguntungkan. Keyword: biaya produksi, break event point, daun pintu, kusen, return on investment
Judul: Analisis Biaya Produksi Kusen, Daun Pintu, dan Jendela Studi Kasus di CV Mulya Abadi Bogor Abstrak: Produksi kayu olahan yang meliputi kusen, daun pintu dan jendela merupakan sektor industri yang berkembang di Indonesia. CV Mulya Abadi merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi kusen, daun pintu dan jendela. Tota Produksi CV Mulya Abadi pada tahun 2018 sebesar 1694 unit dengan total bahan baku 117.82 m3 kayu dengan berbagai jenis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya produksi, Break Even Point (BEP), dan profitabilitas usaha kusen, daun pintu dan jendela. Hasil Penelitian ini menunjukkan biaya total biaya produksi CV Mulya Abadi sebesar Rp 1.76 milyar. Total jumlah nilai BEP yang diperoleh pada produksi daun pintu yaitu sebesar 24.64 m3/tahun, kusen pintu sebesar 31.91 m3/tahun, daun jendela sebesar 17.97 m3/tahun, dan kusen jendela sebesar 5.63 m3/tahun. Return on Investment (ROI) CV Mulya Abadi sebesar 44.75 % maka produksi kusen, daun pintu dan jendela sudah menguntungkan. Keyword: Biaya produksi, break even point daun jendela, daun pintu, return on investment
Judul: Gambaran Leukosit Domba Ekor Tipis yang Diinfeksi Haemonchus contortus. Abstrak: The aim of this study was to investigate the effect of Haemonchus contortus infection to white blood cell profile of Javanese thin tail sheep. Twenty males Javanese thin tailed sheep were divided into five groups, namely infected group of 500 L3, 1000 L3, 2000 L3, 4000 L3 and uninfective group as control. The blood and fecal samples were collected from rectum before and three weeks after infection. The blood samples were collected using venoject® from Jugular vein. The fecal samples were collected directly from rectum. The blood samples were examined to determine total of white blood cell (leukocytes) and white blood cell differential, whereas fecal samples to determine egg per gram. The result showed that Haemonchus contortus infections cause an increased total of leukocyte but were not significantly different among of level infection doses (P>0.05). Number of eosinophils were significantly different among uninfected group (P<0.05), but were not significantly different in number of lymphocyte, monocyte, and neutrophil (P>0.05). There where positively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of eosinophil (P<0.05), however were negatively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and neutrophil’s profile (P<0.05). There where no correlation significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of white blood cell, lymphocyte, and monocyte (P>0.05). Keyword: differential leukocyte, Haemonchus contortus, leukocyte, sheep
Judul: Evaluasi Pemberian Artemia Yang Diperkaya Sumber Asam Lemak Esensial Terhadap Kinerja Produksi Larva Ikan Lele Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pemberian Artemia yang diperkaya sumber asam lemak esensial terhadap kinerja produksi larva ikan lele Clarias sp. Seratus ribu ekor larva lele berumur dua hari ditebar ke dalam enam kolam ukuran 5 x 3 x 0,8 m3 berisi air 7,5 m3. Pada dua hari pertama masa budidaya, larva diberi tiga jenis perlakuan pakan Artemia, yakni Artemia tanpa diperkaya (kontrol) dan Artemia diperkaya dengan asam lemak esensial dengan konsentrasi masing-masing 0,25 dan 0,5 mL/L media pengaya. Selanjutnya, larva diberi pakan cacing sutra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larva lele umur 14 hari yang diberi pakan Artemia yang diperkaya asam lemak esensial memiliki sintasan yang lebih tinggi daripada larva pada kontrol (P<0,05) dan menghasilkan pertumbuhan larva yang lebih baik yang dicirikan dengan tingginya proporsi ikan berukuran L. Selain itu pemberian pakan Artemia yang diperkaya dengan asam lemak esensial juga memberikan penerimaan yang lebih tinggi daripada pemberian pakan Artemia tanpa diperkaya. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian Artemia yang diperkaya dengan konsentrasi asam lemak esensial 0,25 mL/L menunjukkan kinerja produksi yang paling baik. Keyword: Clarias, Artemia, asam lemak esensial, kinerja pertumbuhan
Judul: Pengaruh Dosis Pengkayaan 0, 1, 2, 3, 4, Dan 5 Ml/400 Ml Dan Waktu Dedah Terhadap Kinerja Pertumbuhan Artemia Sp. Abstrak: Penyediaan pakan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan, baik pakan alami maupun pakan buatan. Salah satu jenis pakan alami yang banyak digunakan adalah Artemia, karena ukurannya sesuai untuk larva ikan dan krustasea. Meskipun demikian, kebanyakan nauplii Artemia dari tiap strain memiliki kekurangan dalam kandungan nutrisinya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkayaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis dan lamanya waktu perendaman nauplii dalam larutan pengkaya agar dapat meningkatkan kandungan nutrisi Artemia, sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan dan krustasea. Keyword:
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
Judul: Dinamika Glukosa dan Insulin pada Tubuh Manusia dengan Menggunakan Oral Minimal Model Termodifikasi Abstrak: Sistem glukosa dan insulin di dalam tubuh manusia dapat digambarkan dengan simulasi model berdasarkan tes klinis. Salah satunya adalah Oral Minimal Model (OMM) termodifikasi. Model ini menggunakan tes klinis OGTT dengan menambahkan faktor serapan glukosa dan sekresi insulin pada pankreas, sehingga dapat menggambarkan laju konsentrasi glukosa dan insulin dalam waktu yang bersamaan. Nilai efektivitas glukosa (SG) dan sensitivitas insulin (SI) yang telah diketahui melalui model ini, dapat menjadi penentu seseorang dalam keadaan normal, pre-diabetes, atau terkena diabetes tipe 2. Dalam penelitian ini, subjek dengan diabetes tipe 2 memiliki nilai SG dan SI yang paling kecil dibandingkan dengan seseorang dalam keadaan normal dan pre-diabetes. Ini disebabkan oleh rendahnya kemampuan glukosa subjek dengan diabetes tipe 2 untuk menurunkan konsentrasi sendiri tanpa bantuan insulin, serta lambatnya kemampuan insulin untuk mempercepat hilangnya glukosa di dalam darah. Keyword: OGTT, OMM, insulin sensitivity, glucose effectiveness
Judul: Pemodelan Dinamika Glukosa dengan Persamaan Hovorka menggunakan Metode ODE 45 untuk Kasus Diabetes Tipe 1. Abstrak: Type 1 Diabetes is a case where beta cell in pancreas cannot produce insulin properly. On a type 1 diabetes case, some insulin had to be added into the bloodstream. This simulation used Hovorka equations and ODE 45 methods in MATLAB. To know the amount of dosage for insulin that a type 1 diabetes case need, also how the kinematics and dynamics look like for the glucose rate in the bloodstream can be done by using this simulation. Some variation on the amount of insulin, injection time and weight had been done to get the optimum result of glucose rate in the bloodstream. The result from this simulation is a 70 kg weigh need insulin injection in the morning for about 2 dL, and 21 dL each for afternoon and night times, all of injection time is an hour after eating. Keyword: ODE 45, Hovorka method, Insulin, Type 1 Diabetes, Blood glucose
Judul: Etno-ornitologi Burung Kancilan Flores (Pachycephala nudigula nudigula Hartert 1897) pada Masyarakat Lio di Taman Nasional Kelimutu Abstrak: Bare-throathed whistler is one of several wild birds in Kelimutu National Park (TNKL) that is believed to have correlation with Lio Community‟s belief. The estimation of Bare-throated whistler‟s population in Kelimutu National Park was about 186.41-1668.07 individual by the density about 0.0389-0.3481 ind/ha with the sex ratio 6.2:1 that spreaded on area with height of 1100 – 1600 masl. The characteristic of Bare-throated whistler‟s habitat is a natural forest with various canopy level, high plant species diversity and high density. The habitat characteristics related to the availability of food in the form of insects, cover, safety and a nesting site. Generally the most of Lio community knew the existence of Bare-throated whistler directly or from their parents‟ stories. The perceptions of Lio Community to the Bare-throated whistler‟s existence is generally support the conservation efforts. The perceptions construct the Lio Community‟s atitude that tend to be conservative to the existence of Bare-throated whistler. The attitude shown by their behavior that not cathing the Bare-throated whistler from the TNKL‟s area or the outside. The attitude have an important role to the existence of Bare-throated whistler in Kelimutu National Park‟s area. Keyword:
Judul: Perubahan Komposisi Kimia, Vitamin C, dan Mineral pada Pengukusan Genjer (Limnocharis Flava) Abstrak: Genjer merupakan tanaman yang biasa dikonsumsi masyarakat, tanaman ini diambil dari sekitar persawahan di Desa Cikarawang, Kelurahan Situ Gede, Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan zat gizi (air, lemak, protein, abu, abu tidak larut asam, dan serat kasar), vitamin C, dan mineral pada genjer (L. flava) segar dan menentukan waktu pengukusan terbaik yang selama ini digunakan masyarakat. Hasil pengukuran daun genjer meliputi panjang daun dan diameter daun menunjukkan nilai berkisar pada 9,63 ± 0,54 cm dan 7,51 ± 0,12 cm. Panjang batang dan tebal batang menunjukkan nilai berkisar pada 24,12 ± 0,77 cm dan 0,67 ± 0,11 cm. Komposisi kimia dari bagian genjer yang dapat dikonsumsi meliputi kadar air, protein, lemak, abu, abu tidak larut asam, dan serat kasar. Kadar air mengalami penurunan sebesar 0,77% pada pengukusan 3 menit dan 1,43% pada pengukusan 5 menit. Kadar protein genjer mengalami penurunan sebesar 9,28% setelah pengukusan 3 menit dan 30,73% setelah pengukusan 5 menit. Kadar lemak genjer meningkat sebesar 0,60% setelah pengukusan 3 menit dan 15,21% setelah pengukusan 5 menit. Kadar abu genjer segar mengalami penurunan sebesar 5,30% pada pengukusan 3 menit dan 29,71% pada pengukusan 5 menit. Kadar abu tidak larut asam genjer segar menurun sebesar 10,44% pada pengukusan 3 menit dan 17,98% pada pengukusan 5 menit. Serat kasar genjer segar menurun sebesar 9,42% setelah pengukusan 3 menit dan 10,29% setelah pengukusan 5 menit. Kandungan vitamin C genjer segar mengalami kehilangan vitamin C sebesar 3,20% setelah pengukusan 3 menit dan 20,06% setelah pengukusan 5 menit. Beta karoten genjer segar menurun sebesar 35,55% pada pengukusan 3 menit dan 73,51% pada pengukusan 5 menit. Kandungan mineral makro tertinggi pada genjer segar adalah kalium (K) sebesar 6.786,18 mg/100 g (bk) dan mineral terendah adalah natrium (Na) yaitu sebesar 574,34 mg/100 g (bk), sedangkan mineral mikro tertinggi adalah besi (Fe) yaitu sebesar 1.924 mg/100 g (bk). Mineral yang diteliti secara keseluruhan mengalami penurunan setelah proses pengukusan. Penurunan tertinggi kandungan mineral makro terjadi pada kandungan natrium (Na) yaitu sebesar 70,44% pada pengukusan 3 menit dan 82,87% pada pengukusan 5 menit. Mineral mikro terjadi pada seng (Zn) yaitu 59,66% (pengukusan 3 menit) dan 64,10% (pengukusan 5 menit). Penurunan mineral terkecil yaitu pada besi sebesar 3,02% pada pengukusan 3 menit dan 37,60% pada pengukusan 5 menit. Keyword:
Judul: Analisis mikroskopis dan vitamin semanggi air marsilea crenata presl (marsileaceae) Abstrak: Semanggi air merupakan tanaman kelompok paku air, hidup secara liar di lingkungan perairan seperti kolam, sawah, danau, dan rawa-rawa. Daun semanggi air berbentuk bulat dan terdiri dari empat helai anak daun. Tanaman yang biasa dikonsumsi ini diambil dari lingkungan persawahan di daerah Surabaya. Semanggi air biasa dikonsumsi dengan cara dikukus. Bagian dari tanaman ini yang digunakan adalah daun dan tangkai. Saat ini di Indonesia masih sedikit penelitian mengenai tumbuhan air khususnya semanggi air, baik kandungan gizi seperti vitamin maupun karakteristiknya misal histologi. Informasi ini diperlukan agar masyarakat dapat memanfaatkan tumbuhan air tersebut secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui anatomi daun semanggi, mengetahui komposisi gizi daun semanggi, mengetahui kandungan vitamin sebagai salah satu elemen yang dibutuhkan tubuh pada daun semanggi serta melihat pengaruh pengukusan terhadap komposisi gizi dan kandungan vitamin daun semanggi. Deskripsi histologis pada semanggi air terdiri dari bagian daun, tangkai, batang, dan akar. Daun tersusun atas jaringan epidermis, palisade, bunga karang, parenkim, dan jaringan pengangkut. Jaringan epidermis pada daun bentuknya cenderung tidak beraturan dan terdiri dari satu lapis sel yang terletak di bagian terluar. Jaringan epidermis terdapat di kedua sisi. Stomata ditemukan pada epidermis atas. Jaringan pengangkut tersusun atas floem yang terletak di luar xilem dan mengelilingi kedua sisinya. Bagian tangkai terdiri dari jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan jaringan pengangkut. Jaringan epidermis tersusun lebih rapih dibandingkan pada daun. Ruang interseluler banyak terdapat pada tangkai. Rongga-rongga ini membut tangkai dapat mengapung di permukaan. Jaringan pengangkut tersusun atas floem yang mengelilingi xilem di tengah. Batang terdiri dari jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan jaringan pengangkut. Jaringan parenkim yang menyusun korteks pada batang banyak terdapat pati. Akar terdiri dari jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan jaringan pengangkut. Bentuk jaringan epidermis pada akar cenderung tidak beraturan, yang disebabkan bentuk akar yang serabut. Jaringan pengangkut tersusun atas floem yang mengelilingi xilem, dengan ukuran xilem yang lebih besar. Komposisi kimia dari daun dan tangkai semanggi meliputi kadar air, abu, protein, lemak, dan serat. Kadar air pada saat segar sebesar 89,02% setelah dikukus berubah menjadi 87,92%. Kadar abu pada saat segar 14,2% berubah menjadi 4,38% setelah pengukusan. Kadar protein sebesar 39,63% berubah menjadi 26,74% setelah pengukusan. Kadar lemak pada daun segar sebesar 2,62% berubah menjadi 2,48% setelah pengukusan. Kandungan serat saat segar sebesar 20,77% berubah menjadi 9,27% setelah proses pengukusan. Seperti halnya kadar protein, air, abu, lemak dan serat, proses pengukusan juga mengakibatkan perubahan kandungan vitamin daun dan tangkai semanggi air. Kandungan Vitamin C daun dan tangkai semanggi air segar sebesar 66,58 mg/100g berubah menjadi 55,29 mg/100g setelah proses pengukusan. β karoten 3 daun dan tangkai semanggi air segar sebesar 3,3 μg/g berubah menjadi 2,08 μg/g, sedangkan total karoten semanggi air segar sebesar 73,78 μg/g berubah menjadi 42,10 μg/g setelah proses pengukusan. Adapun untuk vitamin A, B, D, E, K tidak terdeteksi pada semanggi air. Keyword:
Judul: Bifurkasi Hopf pada Model Siklus Bisnis Kaldor Kalecki tanpa dan dengan Waktu Tunda Abstrak: Business cycle model is one of dynamical system models in economic. One of the business cycles model is Kaldor-Kalecki model. Kaldor-Kalecki business cycle model that is written in delayed defferential equations, is a business cycle model that involves gross product and capital stock of a company. In this paper Kaldor-Kalecki business cycle model is analyzed using both nondelay and delay in time of capital stock. By Taylor expansion for the time delayed model, an analysis of stability around the fixed points has been done. Furthermore, by using Hopf bifurcation theorem, it can be shown that there exists periodic orbits and limit cycle. In the nondelayed model, changing the parameter of goods market could lead to the occurrence of Hopf bifurcation and the existence of limit cycle. Similarly, for the delayed model, it has been shown that changing the time delay parameter may result in the occurrence of Hopf bifurcation and limit cycle. Keyword:
Judul: Studi Unjuk Kerja Pelumpuran Tanah Sawah Menggunakan Traktor Roda Dua dan Empat di Desa Sukamandi, Subang, Jawa Barat Abstrak: Soil puddling of paddy is soil tilling activities by mixing soil and water to produce mud. Soil puddling method on paddy field can be done utilized twowheels tractor or four-wheels tractor. The objective of the research was to analyse and compare soil puddling results utilized two-wheel and four-wheel tractors in Sukamandi Village, Subang, West Java. Results of the research showed that effective field capacity, puddling index, softness of puddled soil index, and uniformity index utilized two-wheel tractor and spike-tooth harrow were 0.136 ha/hour, 82.14%, 82.65%, and 98.52% respectively, and utilized four-wheel tractor and rotary plow were 0.673 ha/hour, 83.70%, 87.50%, and 99.25% respectively. Keyword: uniformity index., softness of puddled soil index, puddling index, effective field capacity of puddling, Soil puddling
Judul: Mempelajari Pengaruh Lebar Bajak dan ukuran Lempengan Tapak Roda sangkar Serta Beban Tambahan Terhadap Kemampuan Traktor Tangan 4 HP Rancangan IRRI Abstrak: Penggunaan traktor kecil di Indonesia diawali dengan introduksi melalui demontrasi dan percobaan penggunaan atau introduksi keuntungan teknis lainnya. Dari hasil demontrasi dan percobaan tersebut menunjukan bahwa traktor kecil dapat digunakan baik di sawah maupun tegalan. Dalam usaha mengintroduksi alat-alat dan mesin pertanian kepada petani, maka sebelumnya telah dilakukan serangkaian pengujian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian antara alat dan kondisi setempat dimana alat tersebut akan digunakan, sehingga produktivitas dapat ditingkatkan tanpa menimbulkan efek negatif. Untuk itu, penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh lebar bajak dan ukuran lempengan tapak roda sangkar serta beban tambahan terhadap kemampuan traktor tangan 4 HP rancangan IRRI. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan kelompok dengan percobaan faktorial dan 3 kali ulangan, dengan perlakuan lebar bajak 18 dan 22 cm, ukuran lempengan tapak roda sangkar 6 x 21 dan 7 x 30 cm, serta beban tambahan 0, 5, 10, dan 15 kg. Keyword:
Judul: Studi Ekspresi Gen Nicastrin (NCSTN) sebagai Marka Penyakit Alzheimer pada Otak Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Abstrak: Penyakit Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang dapat menyebabkan demensia, gangguan kognitif, hingga kematian pada penderita. Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dipertimbangkan sebagai hewan model karena memiliki kemiripan dengan penyakit Alzheimer yang menyerang manusia. Gen NCSTN memiliki peran dalam pembentukan y-secretase yang dapat mempengerahui produksi peptida beta-amyloid (Aβ) sebagai marka patologis penyakit Alzheimer. Penelitian ini menganalisis ekspresi gen NCSTN sampel otak dari 6 ekor monyet ekor panjang yang terdiri dari regio korteks (n = 4) dan hipokampus (n = 6) dan dibagi menjadi kelompok usia dewasa (n = 5) dan kelompok usia tua (n= 5) menggunakan teknik RT-qPCR. Ditemukan perbedaan signifikan pada level ekspresi gen NCSTN antara kelompok usia dewasa dan kelompok usia tua (p = 0.008), namun tidak ditemukan perbedaan signifikan (p = 0.914) pada level ekspresi gen NCSTN antara regio korteks dan regio hipokampus. Level ekspresi gen NCSTN ditemukan paling tinggi pada regio korteks monyet ekor panjang kelompok usia dewasa. Level gen NCSTN berperan penting pada regio korteks monyet ekor panjang dan dapat berkaitan dengan resiko kejadian EOAD pada individu muda., Alzheimer's disease is a neurodegenerative disease that can cause dementia, cognitive impairment, and even death. The cynomolgus monkey (Macaca fascicularis) is considered as an animal model because it has similarities with Alzheimer's disease in humans. The NCSTN gene has a role in the formation of y- secretase which can influence the production of beta-amyloid (Aβ) peptides as a pathological marker of Alzheimer's disease. This study analyzed the expression of the NCSTN gene in brain samples from 6 cynomolgus monkeys consisting of the cortex (n = 4) and hippocampus (n = 6) regions and divided into the adult group (n = 5) and the aged group (n = 5) using the RT-qPCR technique. A significant difference was found in the expression level of the NCSTN gene between the adult and the aged group (p = 0.008), but no significant difference (p = 0.914) was found in the expression level of the NCSTN gene between the cortex and hippocampus regions. The expression level of the NCSTN gene was found to be highest in the cortex region. NCSTN gene plays important role in cortex region of cynomolgus monkeys and may be associated with the risk of EOAD in young individuals. Keyword: Alzheimer’s disease, cortex, cynomolgus monkey, hippocampus, NCSTN
Judul: Peranan tinggi substrat terhadap kualitas tubifisid pada ketinggian air budidaya 6 cm Abstrak: Suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ketinggian substrat untuk budidaya tubifisid yang optimal pada ketinggian air budidaya 6 cm yang berpengaruh terhadap kandungan protein, karbohidrat dan lemak tubuh tubifisid. Penelitian dilakukan di Kolam Percobaan dan Laboratorium Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor, pada bulan Maret Mei 1992. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan dalam hal ini adalah pengaturan ketinggian substrat untuk budidaya tubifisid, masing-masing 2 cm untuk perlakuan A, 4 cm untuk perlakuan B dan 6 cm untuk perlakuan C. Sedangkan ketinggian kolom air di dalam wadah budidaya pada semua perlakuan adalah 6 cm. Substrat sebagai media kultur yang digunakan berupa campuran 50 % kotoran ayam dan 50% lumpur halus dari kolam. Air yang digunakan selama penelitian adalah air sungai. Hewan uji yang dipelihara adalah cacing rambut (tubifisid) yang ditebar dengan kepadatan 3650 ekor/m². Panjang tubuh cacing tersebut berkisar antara 2 6 cm ..dst Keyword: Tinggi substrat, Kualitas tubifisid, Kualitas lingkungan
Judul: Pengaruh aerasi pada ketinggian terhadap bobot, produksi kokon dan penyusutan media cacing tanah Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aerasi (jumlah lubang pada bak pemeliharaan), ketinggian (tingkat penumpukan), dan interaksi keduanya terhadap bobot, produksi kokon dan penyusutan media cacing tanah (Eisenia foetida). Selain itu, mengamati juga faktor lingkungan seperti suhu, pH, RH media dan ruangan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial yang terdiri atas 2 faktor yaitu faktor A (lubang) yang terdiri atas 4 taraf (A1= tanpa lubang, A2-24 lubang, A3= 44 lubang, A4-56 lubang) dan faktor B (tingkat) yang terdiri atas 4 taraf juga (B1- tingkat 1-12 cm, B2= tingkat 5-60 cm, A3= tingkat 9-108 cm, A4 tingkat 13-156 cm). Masing-masing perlakuan diulang 2 kali sehingga total pengamatan sebanyak 32 bak. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis ragam dan Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan lubang memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap bobot (semua panen), kokon (panen 1 dan 3), dan berat media (panen 1). Rataan bobot cacing, jumlah kokon, dan susut media tertinggi dicapai A3. Perlakuan tingkat memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap bobot (panen 1), dan berat media (panen 1 dan 2). Rataan bobot cacing dan susut media tertinggi dicapai B4. Sedangkan rataan jumlah kokon tertinggi dicapai B1. Interaksi antara aerasi (lubang) dan tinggi (tingkat) memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap bobot, produksi kokon, dan penyusutan media cacing tanah untuk semua panen. Rataan suhu 24,2°C, rataan pH 6,6, dan rataan RH media 69,4% masih sesuai bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan cacing tanah. Rataan suhu minimum ruangan pada pagi hari 23,2°C dan sore hari 25,1°C. Rataan suhu maksimum ruangan pada pagi hari 27,3°C dan sore hari 29,4°C. Rataan RH ruangan pada pagi hari 91,4% dan sore hari 85%. Keyword: cacing tanah
Judul: Penyelesaian Masalah Rural Postman Problem pada Graf Campuran dengan Metode Corberan-Marti-Romero Abstrak: Rural Postman Problem (RPP) merupakan permasalahan dalam pencarian rute terpendek dengan biaya minimum dan hanya sebagian sisi atau sisi berarah diperlukan saja yang harus dilewati. Pada karya ilmiah ini dibahas mengenai mixed Rural Postman Problem (MRPP), di mana representasi graf dari MRPP memiliki dua jenis sisi, yaitu sisi berarah dan sisi tak berarah. Metode yang digunakan adalah metode yang dikembangkan oleh Corberan-Marti-Romero. Algoritme yang digunakan yakni algoritme Kruskal untuk menentukan minimum spanning tree dan algoritme van Aardenne-Ehrenfest-de Bruijn untuk menentukan sirkuit Euler. Selain itu, solusi dari masalah minimum cost flow digunakan untuk mengonstruksi graf yang balans dan genap. Contoh aplikasi MRPP dalam karya ilmiah ini adalah penentuan rute pengiriman barang (paket) dengan jarak minimum. Keyword: graf campuran, minimum cost flow, rural postman problem, sirkuit Euler
Judul: Online Trading and Economic Value of Indonesian Butterfly Abstrak: Kupu-kupu menjadi salah satu komoditas satwa liar yang mulai diperdagangkan secara daring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data kupu-kupu yang diperdagangkan secara daring mulai dari karakteristik, status perlindungan, kategori produk, media perdagangan, ruang lingkup permintaan dan nilai ekonominya. Metode yang digunakan adalah observasi langsung melalui media internet dan toko konvensional, wawancara serta studi pustaka. Hasil penelitian menemukan sebanyak 360 spesies dari 5 famili diperdagangkan dan 47 spesies di antaranya memiliki status perlindungan. Kupu-kupu diperdagangkan dalam berbagai bentuk yakni spesimen mati, spesimen hidup, offset, embedding, kerajinan tangan dan aksesoris. Terdapat 16 jenis media perdagangan yang diketahui memperjualkan kupu-kupu secara daring yakni e-commerce (6), media sosial (2), forum (3) dan situs (5) . Kupu-kupu Indonesia diperdagangkan, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Permintaan produk kupu-kupu Indonesia paling banyak ditemukan dari negara-negara di benua Eropa. Nilai ekonomi rata-rata pemanfaatan kupu-kupu yang diperdagangkan secara daring sebesar Rp102.047,00/ekor dengan perkiraan nilai total ekonomi selama periode Januari 2018 sampai September 2019 sebesar Rp1.447.532.525,00. Potensi kupu-kupu sebagai komoditas perdagangan perlu diselaraskan dengan upaya konservasi agar kelestariannya tetap terjaga., Butterflies are one of the wildlife commodities that are starting to be traded online. This study aims to determine the data of butterflies traded online starting from their characteristics, protection status, product category, trading media, scope of demand and their economic value. The method used is direct observation through internet media and conventional stores, interviews and literature study. The research found that 360 species from 5 families were traded and 47 species of them had protection status. Butterflies are traded in various forms, namely dead specimens, live specimens, offsets, embedding, handicrafts and accessories. There are 16 types of trading media that are known to sell butterflies online, namely e-commerce (6), social media (2), forums (3) and websites (5). Indonesian butterflies are traded, both domestically and abroad. The most demand for Indonesian butterfly products is found from countries on the European continent. The average economic value of the use of butterflies traded online is 102.047,00 IDR/head with an estimated total economic value during the period January 2018 to September 2019 is 1.447.532.525,00 IDR. The potential of butterflies as a trading commodity needs to be aligned with conservation efforts so that their sustainability is maintained. Keyword: butterfly, conservation, economic value, online, trade
Judul: Bird Trade Via E-commerce in Indonesia Abstrak: Kemajuan teknologi mempermudah perdagangan satwa liar, termasuk burung. Penelitian ini mengidentifikasi jenis burung yang diperdagangkan, mengkategorikan produk yang dijual, kota dan kabupaten di Indonesia yang paling banyak menjual, serta menduga nilai ekonomi burung yang diperdagangkan secara daring melalui e-commerce. Pengumpulan data dilakukan selama 4 bulan melalui web scraping dengan mengumpulkan informasi seperti nama toko, barang yang dijual (perlengkapan, obat, awetan satwa, aksesoris, dan replika burung), asal, dan barang yang terjual. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 411 jenis burung yang dijual dengan pembagian 211 jenis burung Indonesia dan 161 jenis burung asing di 32 daerah di Indonesia. Ordo Passeriformes menjadi jenis burung dominan dengan total penjualan 152 jenis burung endemik dan 69 jenis burung asing. Hasil analisis menunjukkan terdapat 47 jenis burung dilindungi oleh permen LHK No. 106 Tahun 2018, 32 jenis burung masuk kategori IUCN (8 VU, 16 EN, dan 8 CR), serta 66 jenis burung masuk status konservasi CITES (12 App. I, 49 App. II, dan 5 App. III). Total ekonomi yang didapatkan adalah Rp2.079.824.611 dari tahun 2015 hingga 2023., Technological advances make it easier to trade wild animals, including birds. This research identifies the types of birds traded, categorizes the products sold, the cities and districts in Indonesia that sell the most, and estimates the economic value of birds traded online through e-commerce. Data collection was carried out for 4 months via web scraping by collecting information such as shop name, goods sold (equipment, medicine, preserved animals, accessories, and bird replicas), origin, and goods sold. Based on the research results, there are 411 types of birds for sale, divided into 211 types of Indonesian birds and 161 types of foreign birds in 32 regions of Indonesia. The Passeriformes order is the dominant bird species, with total sales of 152 endemic bird species and 69 foreign bird species. The analysis results show that there are 47 bird species protected by LHK regulation no. 106 of 2018, 32 bird species are included in the IUCN category (8 VU, 16 EN, and 8 CR), and 66 bird species are included in CITES conservation status (12 App. I, 49 App. II, and 5 App. III). The total economic gain is IDR 2.079.824.611 from 2015 to 2023. Keyword: burung, nilai ekonomi, perdagangan
Judul: Urolitiasis pada anjing Abstrak: Urolitiasis adalah suatu penyakit dimana terjadi proses pengendapan batu pada traktus urinaria. Kalkuli yang paling banyak dijumpai pada kasus urolitiasis anjing adalah kalkuli magnesium amonium fosfat (struvite), jika dibandingkan dengan kalkuli oksalat, sistin dan urat (Osborne et al., 1982). Infeksi oleh Staphylococcus aureus pada traktus urinaria memgang peranan penting dalam proses pembentukan kalkuli, karena bakteri tersebut dapat menghasilkan enzim urease, raktor predisposisi tidak dapat dinisankan dari infeksi traktus urinaria. Pada anjing, tempat yang banyak didapati pengandapan kalkuli adalah kantung air kemih dan uretra, sedangkan pada ginjalnya jarang. Pada anjing jantan lebih sering kejadiannya dibanding dengan pada anjing betina, karena anatomi traktus urinaria pada anjing jantan lebih memungkinkan untuk terjadinya obstruksi, yaitu lebih panjang dan sempit. Besarnya, kalkuli bervariasi, dari kecil dan halus seperti pasir sampai besar dan kasar seperti batu karang. ... Keyword:
Judul: Work Posture Improvement Using Biomechanical Analysis on Teak Wood Bucking Activities Abstrak: The activity of dividing the trunk using a chainsaw is one of the wood harvesting activities that needs to be considered ergonomically. Heavy loads and extreme environments on field workers can cause extreme postures in skeletal muscles. The extreme work postures were selected from the results of the Range of Motion (ROM) analysis which were then analyzed using a biomechanical method with 3DSSPP 7.1.0 Software. The results of the biomechanical analysis include compressive forces on L5/S1, shear forces on disk and L5/S1, strength percent capable, and standing balance. The most extreme working posture is the squat posture on the work element turning the chainsaw on at 3346±231 N and the trunk division element at 3483±242 N, then it is necessary to calculate the Recommended Weight Limit (RWL) and Lifting Index (LI), and choose 1 posture that has a compressive force value of L5/S1 from all work elements, namely in the squatting posture of the working element of the division of the trunk. The RWL value was 11.52 kg, so the LI value was 1.52 which was classified as a moderate risk of injury, The activity of dividing the trunk using a chainsaw is one of the wood harvesting activities that needs to be considered ergonomically. Heavy loads and extreme environments on field workers can cause extreme postures in skeletal muscles. The extreme work postures were selected from the results of the Range of Motion (ROM) analysis which were then analyzed using a biomechanical method with 3DSSPP 7.1.0 Software. The results of the biomechanical analysis include compressive forces on L5/S1, shear forces on disk and L5/S1, strength percent capable, and standing balance. The most extreme working posture is the squat posture on the work element turning the chainsaw on at 3346±231 N and the trunk division element at 3483±242 N, then it is necessary to calculate the Recommended Weight Limit (RWL) and Lifting Index (LI), and choose 1 posture that has a compressive force value of L5/S1 from all work elements, namely in the squatting posture of the working element of the division of the trunk. The RWL value was 11.52 kg, so the LI value was 1.52 which was classified as a moderate risk of injury. Keyword: biomechanics, bucking, ergonomics, L5/S1, Range of Motion (ROM)
Judul: Analisis Biomekanik pada Kegiatan Penyadapan Getah Pinus Menggunakan Alat Mujitech di KPH Sukabumi Abstrak: Sistem kerangka manusia mempunyai beberapa titik rawan, yaitu ruas tulang leher, ruas tulang punggung atau Lumbar 5 Sacrum 1 (L5/S1), dan pangkal paha. Tujuan penelitian ini adalah menghitung nilai Range of Motion (ROM) pada postur kerja yang terpilih, menghitung momen dan gaya pada segmen tubuh, serta mengidentifikasi gaya tekan pada bagian L5/S1. Metode yang digunakan adalah analisis ROM dan analisis biomekanik. Postur kerja paling ekstrem adalah postur berdiri pada elemen berjalan dan postur berdiri sangat tengadah pada elemen pembuatan quarre. Gaya dan momen paling besar terdapat pada segmen tubuh bagian punggung. Gaya tekan terbesar yang dihasilkan pada postur berdiri sebesar 1582.21 N dan postur berdiri sangat tengadah sebesar 1088.57 N. Gaya tekan L5/S1 yang diperoleh pada masing-masing postur kerja memiliki nilai dibawah batas gaya angkat normal sebesar 3500 N dan dibawah nilai gaya tekan L5/S1 sebesar 6500 N, sehingga postur tersebut dinyatakan aman. Kata kunci: biomekanik, gaya tekan, mujitech, postur ekstrem. Keyword: biomekanik, gaya tekan, mujitech, postur ekstrem
Judul: Leucocytozoonosis Pada Ayam Ras di Sumatera Utara Abstrak: Di Propinsi Sumatra Utara penyakit leucocytozoonosis pada ayam ras yang disebabkan oleh Leucocytozoon caulleryi dilaporkan oleh Balai Penyidikan Penyakit Hewan wilayah I Medan untuk pertama kali pada bulan Oktober 1982. Penyakit ini mula-mula ditemukan pada ayam broiler berumur 2-3 bulan di Kampung Purwodadi, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Pada penyidikan terhadap penyakit leucocytozoonosis ini dibeberapa peternakan ayam ras di Kabupaten Deli Serdan Kotamadya Medan ternyata bahwa penyakit ini menimbulkan mortalitas sebesar 20% dan morbiditas 50-100%. Cara mendiagnose yang dipergunakan masih perlu ditingkatkan untuk memperoleh angka mortalitas dan morbiditas yang lebih cermat. Pemakaian gel precipitation test dianjurkan. Penyakit ini diketahui menyerang ayam ras yang dipelihara pada daerah persawahan, daerah yang penuh dengan semak belukar dan keadaan tanah yang lembab dan basah serta banyak air yang tergenang. Ayam yang terserang berumur 2-3 bulan. Diduga penyakit ini ditularkan melalui agas (Culicoides). Keyword:
Judul: Produktivitas Penyadapan Getah Pinus Menggunakan Alat Sadap Mujitech di KPH Sukabumi Abstrak: Penyadapan getah pinus di KPH Sukabumi dilakukan dengan metode koakan menggunakan alat sadap kadukul dan mujitech. Tujuan penelitian ini untuk mengukur produktivitas dan mengatahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas penyadapan getah pinus menggunakan alat sadap mujitech. Produktivitas rata-rata penyadapan getah pinus menggunakan alat sadap mujitech pada operator 1 sebesar 113,00 pohon/jam dan operator mujitech 2 adalah 127,94 pohon/jam. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas operator mujitech adalah waktu kerja, jumlah langkah dan jalur penyadapan yang dipilih pada setiap operator. Selain itu, faktor kelonggaran yang diberikan kepada setiap operator mempengaruhi besar waktu standar sehingga berpengaruh pula terhadap produktivitas yang dihasilkan. Keyword: penyadapan, pinus, produktivitas
Judul: Studi mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas getah Pinus merkusii (Jugh et de Vriese) di Perum perhutani Unit III jawa Barat Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi secara kuantitatif faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap produktivitas getah pinus di Jawa Barat, kemudian melihat pengaruh setiap faktor terhadap hasil sadapan dan mempelajari interaksi setiap faktor tersebut. Selanjutnya peran dari peubah yang ada dianalisis sehingga diperoleh model fungsi yang dapat dipakai untuk melakukan penafsiran terhadap produktivitas getah pinus. Hasil analisis diharapkan dapat dipakai sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya dan akhirnya diharapkan pula dapat merupakan bahan pertimbangan bagi pihak Perum Perhutani Unit III dalam usaha meningkatkan jumlah produksi getah dari areal hutan yang dikelolanya. Keyword: getah pinus
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Hotel (Studi Kasus: Sahira Butik Hotel Bogor, Jawa Barat). Abstrak: Hotel merupakan salah satu sarana akomodasi yang digunakan oleh setiap orang, baik bagi para pelaku bisnis maupun wisatawan. Kualitas pelayanan yang baik akan mempengaruhi tingkat hunian kamar hotel, karena pendapatan terbesar hotel berasal dari penyewaan kamar. Sahira Butik Hotel Bogor merupakan salah satu hotel berbintang tiga yang terdapat di kota Bogor. Persaingan yang sangat ketat yang dialami Indonesia pada ssat ini, untuk memperebutkan konsumen dan mempertahankan pelanggan dan untuk menjaga konsumen agar merasa puas, Sahira Butik Hotel harus mengidentifikasi atribut-atribut yang dinilai sangat penting oleh pelanggan. Perusahaan setelah mengetahui atribut-atribut kualitas pelayanan produk dan jasa yang dibutuhkan, maka perusahaan juga perlu mengetahui tingkat kepuasaan konsumen terhadap kualitas pelayanan produk dan jasa yang diberikan. Guna memenuhi hal tersebut, penelitian ini memiliki tujuan spesifik, yaitu (1) Mengidentifikasi demografi konsumen Sahira Butik Hotel Bogor; (2) Mengetahui preferensi konsumen terhadap atribut pada Sahira Butik Hotel Bogor; (3) Mengetahui dan menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh Sahira Butik Hotel Bogor. Alat analisis yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA), Consumers Satisfaction Index (CSI), dan Analisis Komponen Utama (PCA). Pengunjung Sahira Butik Hotel Bogor sebagian besar adalah laki-laki yang bertempat tinggal di wilayah Jakarta serta memiliki pendidikan akhir sarjana. Sebagian besar pengunjungnya bekerja sebagai pegawai swasta dan memiliki klasifikasi sebagai pegawai (employee). Pendapatan rata-rata pengunjung Hotel Sahira berkisar Rp. 3.000.000–Rp 5.000.000 per bulan dengan rata-rata pengeluaran Rp 1.000.000–Rp 3.000.000 per bulan. Pengunjung mendapatkan informasi lebih banyak melalui teman yang pernah menginap di Hotel Sahira dengan alasan suasana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa atribut-atribut yang paling diperhatikan konsumen untuk diperbaiki pada Sahira Butik Hotel Bogor terletak pada kuadran A meliputi: (1) Harga/Tarif hotel; (2) Kemampuan karyawan dalam melakukan komunikasi yang baik & efektif; (3) Kesigapan karyawan hotel dalam melayani konsumen; (4) Kesigapan karyawan hotel dalam menangani keluhan konsumen; (5) Pelayanan yang sopan dan ramah; (6) Kepekaan karyawan hotel terhadap keinginan dan kebutuhan tamu; (7) Pemberian pelayanan terhadap semua konsumen tanpa pilih-pilih. Hasil dari Customer satisfaction index menunjukkan persentase sebesar 78,32 persen. Sedangkan berdasarkan hasil analisis komponen utama didapatkan faktor yang sangat dominan di kalangan konsumen pada aspek Tangible adalah atribut kualitas makanan dan minuman, pada aspek Reliability adalah atribut kemudahan pemesanan kamar, pada aspek Responsiveness diwakili oleh atribut kesigapan karyawan hotel dalam menangani keluhan konsumen, pada aspek Assurance diwakili oleh atribut keamanan dan kenyamanan hotel dan atribut image/citra hotel dimata konsumen, serta pada aspek Emphaty diwakili oleh atribut kepekaan karyawan hotel terhadap keinginan dan kebutuhan tamu. Keyword:
Judul: Performance Bauran Pemasaran dan Kepuasaan Konsumen pada Rahat Icon Hotel Belitung Abstrak: Perkembangan industri perhotelan di Kabupaten Belitung menimbulkan para pelaku bisnis perhotelan saat ini banyak berevolusi ke ranah digital dengan memanfaatkan aplikasi Online Travel Agent (OTA). Rahat Icon Hotel merupakan salah satu jasa perhotelan di lingkungan tersebut yang mengalami penurunan tingkat hunian kamar perlu disikapi dengan mengetahui persepsi konsumen mengenai kualitas pelayanan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik konsumen, mengidentifikasi karakteristik pesaing hotel, menganalisis kinerja bauran pemasaran yang telah dilakukan Rahat Icon Hotel, menganalisis tingkat kepuasan konsumen dan implikasinya terhadap bauran pemasaran yang dilakukan oleh Rahat Icon Hotel. Teknik pengolahan data menggunakan analisis deskriptif, uji validitas, uji reliabilitas dan Importance Performance Analysis (IPA) serta Customer Satisfaction Index (CSI). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi konsumen terhadap kualitas pelayanan berada pada rentang skala puas dengan nilai CSI sebesar 76,98%. Selain itu terdapat 31 atribut dengan enam atribut sebagai prioritas utama guna pengembangan kinerja bauran pemasaran dan kualitas pelayanan, sembilan atribut dengan kinerja yang perlu dipertahankan, sepuluh atribut dengan prioritas rendah sehingga perlu dipertimbangkan, serta enam atribut dengan kinerja berlebihan. Keyword: bauran pemasaran, CSI, IPA, kepuasaan konsumen, Rahat Icon Hotel
Judul: Differensial Leukosit Darah Mencit Yang Diinfeksi Trypanosoma Evansi Setelah Pemberian Partikel Nano Logam Mangan (Mn) Atau Kobalt (Co) Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui differensial leukosit darah mencit yang diinfeksi Trypanosoma evansi setelah pemberian partikel nano logam Mangan (Mn) atau Kobalt (Co). Penelitian menggunakan mencit strain DDY jantan dewasa yang dibagi 8 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol infeksi (KP), kelompok kontrol non infeksi (KN) dan kelompok yang diinfeksi Trypanosoma evansi dan dosis logam bertingkat (Mn D1, Mn D2, Mn D3, Co D1, Co D2, dan Co D3). Hasil penelitian menunjukkan pada hari ke-14, persentase neutrofil mengalami peningkatan dan menunjukkan perbedaan nyata lebih tinggi terhadap kelompok KN (P<0.05). Pada hari ke 7, mencit pada kelompok KP mengalami kematian. Pada hari 4, mencit pada kelompok Co D2 dan Co D3 mengalami kematian. Pada hari ke-14 semua kelompok perlakuan menunjukkan penurunan rata-rata eosinofil. Pada hari ke-14, kelompok perlakuan Mn D2 dan Mn D3 menunjukkan penurunan persentase limfosit. Pada hari ke-14 kelompok perlakuan Mn D1, Mn D2, dan Co D1 mengalami peningkatan persentase monosit. Rata-rata persentase neutrofil dan monosit mengalami peningkatan, sedangkan eosinofil dan limfosit mengalami penurunan. Keyword: differensial leukosit, kobalt, mangan, partikel nano logam
Judul: Pengaruh jenis bibit dan cara pemberian hara terhadap pertumbuhan bibit manggis, Garciana mangostana L. batang bawah ganda dan tunggal Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan bibit manggis (Garcinia mangostana L) seedling dan grafting dengan batang bawah ganda dan batang tunggal melalui cara pemberian hara yang berbeda yang dilakukan di Kebun Penelitian Tajur IPB pada ketinggian 230 meter di atas permukaan laut dari bulan September 2003 sampai Juni 2004. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) Faktorial sebanyak 8 ulangan. Penelitian terdiri dari 2 percobaan: Percobaan I terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah jenis bibit batang bawah ganda yang terdiri dari 2 jenis, yaitu: bibit manggis seedling batang bawah ganda dan bibit manggis grafting batang bawah ganda. Faktor kedua adalah cara pemberian hara yang terdiri dari 4 cara, yaitu: larutan hara diberikan pada batang utama, larutan hara diberikan pada batang penyokong, larutan hara diberikan pada kedua batang (batang utama dan batang penyokong) dan kedua batang tanpa larutan hara. Percobaan II terdiri dari 3 faktor. Faktor pertama adalah jenis bibit, yaitu: bibit seedling dan grafting. Faktor kedua adalah jumlah batang bawah, yaitu batang bawah ganda dan batang bawah tunggal. Faktor ketiga adalah cara pemberian hara, yaitu diberi hara dan tanpa hara. Data pengamatan dianalisis dengan analisis sidik ragam. Apabila hasil sidik ragam berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf 5%. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan, sehingga tanaman sudah tersedia. Bibit manggis yang digunakan berumur 4 tahun, tumbuh dengan kondisi di dalam polybag., sebelumnya mendapat perlakuan yang sama pada penelitian Adisti (2003). Pada bibit manggis batang bawah ganda, batang utama dan batang penyokong ditempatkan dalam polybag terpisah. Pemberian hara secara manual dilakukan seminggu dua kali dengan takaran 400 ml setiap polybag. Pemeliharaan tanaman berupa penyiraman dengan air sumur setiap hari dengan menggunakan irigasi tetes sistem gravitasi selama 45 menit (400 cc/polybag), perompesan tunas air yang tumbuh di batang bawah, penyiangan gulma dilakukan setiap satu minggu atau bila diperlukan, dan pengendalian hama Thrips menggunakan insektisida berbahan aktif dimetoat 400 gram/liter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada percobaan I, pertumbuhan bibit seedling batang bawah ganda yang diberi hara pada kedua batang menunjukkan hasil yang terbaik pada peubah pertambahan tinggi tanaman, jumlah trubus. Kandungan N tertinggi terdapat pada bibit seedling dengan hara pada kedua batang, kandungan P tertinggi dimiliki oleh bibit seedling dengan hara pada batang utama, dan K tertinggi terdapat pada bibit grafting dengan hara pada kedua batang...dst Keyword:
Judul: Studi Serapan Nitrogen Pada Batang Bawah Ganda Bibit Manggis Batang (Gracinia mangostana L.) Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serapan nitrogen pada berbagai jenis bibit manggis (bibit seedling, grafting, berbatang bawah tunggal maupun ganda). Selain itu juga untuk mengetahui perbedaan keeepatan tumbuh antara nitrogen yang bersumber dari nitrat dan amonium. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Pereobaan Pusat Kajian Buah-buahan Tropika, IPB. Penelitian berlangsung dari bulan Juni 2.003 sampai dengan Januari 2004. Penelitian ini terbagi dalam tiga set pereobaan yang terpisah. Raneangan pereobaan yang digunakan adalah Raneangan Aeak Kelompok (RAK) dengan dua faktor dan tiga ulangan. Pereobaan pertama respon jenis bibit terhadap pemberian nitrogen, bertujuan untuk melihat pengaruh jenis bibit terhadap pemberian nitrogen. Faktor pertama adalah jenis bibit yang terdiri dari empat taraf yaitu: bibit manggis seedling berbatang bawah tunggal (SO), bibit manggis grafting berbatang bawah tunggal (S l), bibit manggis seedling berbatang bawah ganda (S2) dan bibit manggis grafting berbatang bawah ganda (S3). Faktor kedua adalah eara pemberian nutrisi yang terdiri dari dua taraf yaitu: hara lengkap tanpa Nitrogen (NO) dan hara lengkap (Nl). Pereobaan kedua yaitu respon jenis bibit berbatang bawah ganda terhadap metode pemberian nitrogen, bertujuan untuk melihat respon tanaman terhadap metode pemberian nitrogen yang diaplikasikan pada batang bawah ganda yang berbeda setiap perlakuannya. Faktor pertama yaitu: jenis bibit (bibit seedling berbatang bawah ganda (S l) dan grafting berbatang bawah ganda (S2)). Faktor kedua adalah metode pemberian nitrogen yang terdiri dari empat taraf yaitu: Kontrol (tanpa pemberian nitrogen dikedua batang bawah), Nitrogen di batang penyokong (Nl), Nitrogen dibatang utama (N2) dan Nitrogen di kedua batang bawah (N3). Pereobaan ketiga yaitu respon jenis bibit terhadap sumber nitrogen, bertujuan untuk melihat pengaruh sumber Nitrogen terhadap pertumbuhan bibit manggis. Faktor pertama adalah jenis bibit yang terdiri dari dua taraf yaitu: bibit manggis seedling (S) dan bibit manggis grafting (G). Faktor kedua adalah sumber Nitrogen yang terdiri dari dua taraf yaitu: nitrat (N) dan amonium (A). Nutrisi yang diberikan meneakup N: 200, P: 42, K: 360, Ca: 244, Mg: 70,S: 90, Fe: 0.8, B: 0.5, Mn: 0.8, Zn: 0.05,Cu: 0.05. Pemberian nutrisi untuk tiap batang bawah tanaman sebanyak 400 ml dengan volume kotak 40 X 30 X 20 em2 Basil pereobaan menunjukkan bahwa Batang penyokong dapat meningkatkan serapan nutnsl khususnya nitrogen untuk meningkatkan pertumbuhan bibit manggis. Jenis bibit seedling berbatang bawah ganda berpengaruh baik untuk meningkatkan pertumbuhan bibit manggis karena serapan nitrogen yang baik. Bibit yang serapan nitrogennya rendah eenderung meningkatkan pertambahan panjang akar dibandingkan bibit yang ,erapan nitrogennya tereukupi. Pemberian nutrisi lengkap di kedua batang bawah(bibit berbatang bawah ganda) sangat menunjang pertumbuhan bibit manggis dibandingkan pemberian nutrisi tanpa nitrogen dan hanya pada salah satu batang bawah. Serapan nitrogen dari nitrat dapat meningkatkan pertumbuhan tajuk dan akar dibandingkan amonium. Keyword:
Judul: Leucocytozoonosis Pada Ayam Ras di Sumatera Utara Abstrak: Di Propinsi Sumatra Utara penyakit leucocytozoonosis pada ayam ras yang disebabkan oleh Leucocytozoon caulleryi dilaporkan oleh Balai Penyidikan Penyakit Hewan wilayah I Medan untuk pertama kali pada bulan Oktober 1982. Penyakit ini mula-mula ditemukan pada ayam broiler berumur 2-3 bulan di Kampung Purwodadi, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Pada penyidikan terhadap penyakit leucocytozoonosis ini dibeberapa peternakan ayam ras di Kabupaten Deli Serdan Kotamadya Medan ternyata bahwa penyakit ini menimbulkan mortalitas sebesar 20% dan morbiditas 50-100%. Cara mendiagnose yang dipergunakan masih perlu ditingkatkan untuk memperoleh angka mortalitas dan morbiditas yang lebih cermat. Pemakaian gel precipitation test dianjurkan. Penyakit ini diketahui menyerang ayam ras yang dipelihara pada daerah persawahan, daerah yang penuh dengan semak belukar dan keadaan tanah yang lembab dan basah serta banyak air yang tergenang. Ayam yang terserang berumur 2-3 bulan. Diduga penyakit ini ditularkan melalui agas (Culicoides). Keyword:
Judul: Evaluasi Sistem Saluran Drainase dengan EPA SWMM 5.2 pada Perumahan Bumi Kartika Dramaga Raya, Kabupaten Bogor Abstrak: Saluran drainase sebagai bangunan air memerlukan perencanaan jaringan yang tepat agar dapat mengalirkan kelebihan air dengan baik. Akan tetapi, kondisi saluran yang ada di Perumahan Bumi Kartika Dramaga Raya tidak optimal dalam menampung dan mengalirkan air. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis besarnya limpasan yang mengalir pada saluran drainase dengan model EPA SWMM 5.2. Penelitian dilakukan pada bulan Mei hingga Agustus 2022 dengan lokasi yang diamati seluas 4,07 ha. Adapun hasil pemodelan terdiri dari 28 subcatchment, 64 junction, 63 conduit, dan 8 outfall. Nilai debit limpasan maksimum terdapat pada subcatchment SC7 sebesar 0,027 m3/detik. Dari hasil pengamatan langsung dan simulasi dengan EPA SWMM 5.2, terdapat genangan pada 8 ruas saluran yaitu pada conduit BK37, BK38, BK40, BK53, BK54, BK55, BK56, dan BK57. Meluapnya saluran tersebut disebabkan oleh terhambatnya aliran di beberapa titik karena adanya sedimentasi dengan tebal 10-20 cm. Keberadaan sedimen ini mengakibatkan kapasitas saluran berkurang, sehingga saluran meluap terutama saat curah hujan tinggi.Solusi penyelesaian permasalahan ini yaitu dengan melakukan pengerukan sedimen secara berkala sehingga tidak terjadi limpasan pada saluran. Keyword: conduit, EPA SWMM 5.2, runoff, sediment
Judul: Evaluasi Saluran Drainase Dengan Model Epa Swmm 5.1 Di Perumahan Griya Telaga Permai, Depok, Jawa Barat Abstrak: Sistem drainase perkotaan merupakan sistem pengeringan dan pengaliran air dari wilayah perkotaan seperti: kawasan permukiman, kawasan industri dan kawasan perdagangan. Penelitian ini bertujuan mensimulasikan model drainase, menganalisis besar limpasan dan debit aliran, serta menganalisis kesesuaian debit aliran dengan sistem drainase yang ada di Perumahan Griya Telaga Permai, Depok dengan menggunakan model EPA SWMM 5.1. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2014 sampai bulan Maret 2015. Setelah model drainase berhasil disimulasikan, dari hasil evaluasi kesesuaian saluran didapatkan limpasan rata-rata yang terjadi sebesar 199.80 mm. Limpasan paling besar terjadi di sub- DTA S14 yaitu sebesar 211.95 mm. Debit aliran paling besar terjadi pada saluran C73 yaitu sebesar 444.20 ltr/det. Dari hasil simulasi beberapa saluran akan meluap pada saat terjadi hujan lebat. Saluran yang diperkirakan akan meluap adalah saluran C22, C24, C27, C28, C29, C37, C38, C43, C51, C70 dan C71. Saluran tersebut meluap karena kapasitasnya lebih kecil dari debit limpasan yang masuk ke dalamnya. Untuk mengatasinya diperlukan perbaikan dimensi saluran yaitu dengan menambah kedalaman saluran, lebar saluran, atau kombinasi keduanya. Keyword: EPA SWMM, kapasitas saluran, limpasan, sistem saluran drainase, sub-DTA
Judul: Aktivitas Antibakteri Minyak Biji Pala (Myristica fragrans H) Terenkapsulasi pada Pure Jambu Biji Merah (Psidium guajava L) Abstrak: Preservation of fruit puree is highly dependent on the chemical preservatives and frozen storage temperature. Some species of plants have inhibitory activity of microbes and could be developed as a natural preservatives, such as nutmeg seed oil. Antibacterial activity of nutmeg seed oil encapsulated against Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Lactobacillus delbrueckii with concentrations 0,06%, 0,12%, and 0,60% (w/v) were analyzed and applied into red guava puree. The inhibitory activities were indicated by decreased amount of bacteria with certain time by pour plate methode. The result showed that S. aureus was the most sensitive bacteria while L. delbrueckii was the most resistant bacteria. Concentration MBPTe 0,6% and contact time 24 hours can decrease S. aureus (2,14 log CFU/ml), E. coli (0,92 log CFU/ml), and L. delbrueckii (0,44 log CFU/ml). Application in red guava pure showed concentration 1,2% and contact time 6 hours reduced S. aureus (3,20 log CFU/ml) and E. coli (2,59 log CFU/ml) while L. delbrueckii after contact 24 hours (1,17 log CFU/ml). Keyword: red guava puree, preservative, nutmeg seed oil, encapsulation
Judul: Kadar Kalsium, Fosfor, dan Magnesium dalam Darah Sapi Perah Penderita Mastitis Subklinis Abstrak: Mineral makro (kalsium, magnesium, dan fosfor) memegang peranan penting dalam produksi ternak sapi perah. Kekurangan dan ketidakseimbangan kalsium, magnesium, dan fosfor dapat menghambat produktivitas sapi perah. Penelitian ini bertujuan mengukur kadar Ca, P, dan Mg dalam darah pada sapi perah penderita mastitis subklinis dengan menggunakan uji mastitis IPB-1. Sampel darah dan susu diambil dari 20 ekor sapi perah yang berasal dari Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan. Kadar mineral makro diperiksa di laboratorium komersial. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 13 dari 20 ekor sapi (65%) yang diperiksa memiliki kadar kalsium di bawah kadar normal dan sebanyak 7 diantaranya (53.8%) menderita mastitis subklinis. Sapi perah penderita mastitis subklinis cenderung memiliki kadar kalsium dan kadar magnesium lebih rendah dari normal. Keyword: fosfor, kalsium, magnesium, mastitis subklinis
Judul: Komposisi Susu Segar dari Sapi Perah Penderita Mastitis Subklinis di Peternakan KUNAK Kabupaten Bogor. Abstrak: Komposisi susu terdiri dari air, lemak, dan bahan kering tanpa lemak. Komposisi dan kualitas susu segar dapat mengalami penurunan salah satu penyebabnya adalah radang ambing atau mastitis. Tujuan penelitian ini untuk mengukur komposisi dan kualitas susu segar dari sapi perah penderita mastitis subklinis dengan tingkat/derajat keparahan yang berbeda. Sampel susu diambil dari 18 ekor sapi yang positif terkena mastitis subklinis berdasarkan uji IPB-1 mastitis dan keadaannya sehat secara klinis. Pengujian laboratorium dilakukan dengan menghitung jumlah sel somatis (JSS), pengukuran berat jenis (BJ), kadar lemak (KL), kadar protein (KP), bahan kering (BK), dan bahan kering tanpa lemak (BKTL) serta dilakukan pengujian potential of Hydrogen (pH). Data komposisi dan kualitas susu segar yang diperoleh diolah secara deskriptif kemudian dibandingkan dengan SNI No. 01.3141:2011 tentang Susu Segar, selanjutnya dilakukan uji T (Independet sample T-Test) untuk melihat perbedaan nyata (p<0.05) derajat keparahan mastitis subklinis. Komposisi susu dari seluruh sampel yang diperiksa memiliki nilai yang lebih tinggi dari standar minimum SNI, sedangkan pH dari seluruh sampel yang diperiksa memiliki nilai yang lebih rendah dari standar minimum SNI. Sapi perah penderita mastitis subklinis dengan tingkat kejadian parah secara umum menghasilkan susu segar dengan komposisi susu yang lebih rendah dibandingkan dengan tingkat kejadian mastitis subklinis yang ringan dan berada di bawah standar minimum dari SNI. Keyword: komposisi susu, mastitis subklinis, SNI, susu segar, tingkat keparahan mastitis subklinis
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
Judul: Metode Regresi Komponen Utama, Regresi Kuadrat Terkecil Parsial, dan LASSO pada Data Kemiskinan Hasil Olahan Susenas 2012 Abstrak: Multicollinearity is a problem that is arise in multiple linear regression. Multicollinearity lead testing and estimating coefficient regression models become invalid because it produces a large variety. Methods that can be used to overcome multicollinearity in the data in among these are PCR, PLS, and LASSO. PCR and PLS forming independent new components to overcome multicollinearity. Both method previously unable to do the screening variables. LASSO does the screening variables by shrinking appropriate coefficient value of zero. The result showed the best model of the three based on RMSE value produced by LASSO method, and based on RMSEP value produced by RKU method. Difference in value of error for the three method are not much different. Keyword: Bogor Agricultural University (IPB), PLS, PCR, Multicollinearity, LASSO
Judul: Kajian Pemodelan Regresi Kekar Menggunakan Metode Penduga-MM dan Kuadrat Median Terkecil Abstrak: Regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk menduga pola hubungan dua peubah atau lebih yang disajikan dalam persamaan garis regresi. Persamaan garis ini umumnya diperoleh dari pendugaan menggunakan metode kuadrat terkecil (MKT). Namun demikian, MKT memiliki keterbatasan yaitu sangat dipengaruhi pencilan. Salah satu penyelesaian masalah pencilan pada analisis regresi adalah menggunakan metode regresi kekar. Penelitian ini menggunakan regresi kekar median kuadrat terkecil atau LMS dan multi-stage method (MM). Analisis dilakukan terhadap data simulasi hasil pembangkitan dan data aktual. Simulasi analisis regresi menghasilkan kesimpulan bahwa metode LMS maupun MM memiliki kinerja lebih baik dibandingkan dengan MKT pada data yang mengandung pencilan. Metode MM memiliki rata-rata nilai bias pendugaan parameter terkecil, diikuti oleh LMS kemudian MKT. Metode LMS memiliki ratarata nilai root mean squares error (RMSE) terkecil dan rata-rata 𝑅������2 tertinggi, diikuti oleh MM kemudian MKT. Hasil perbandingan analisis regresi ketiga metode tersebut pada data produksi padi Indonesia tahun 2017 yang mengandung 10% pencilan diperoleh kesimpulan bahwa metode LMS merupakan metode terbaik. Metode LMS menghasilkan RMSE terkecil yaitu sebesar 4.44 dan 𝑅������2 tertinggi yaitu sebesar 98%. Metode MM berada pada posisi kedua terbaik dengan RMSE 6.78 dan 𝑅������2 96%. MKT menghasilkan RMSE terbesar dan 𝑅������2 terendah yaitu berturut-turut sebesar 23.15 dan 58%. Keyword: least median of squares,, encilan, regresi kekar, root mean squares error
Judul: Kura-kura air tawar (Ordo testudinata) di kawasan cagar alam Gunung Tukung Gede dan rawa danau Kabupaten Serang, Propinsi Banten Abstrak: AD FARAJALLAH dan TARUNI SRI PRAWASTI. Kura-kura air tawar (Ordo Testudinata) yang menyebar di Indonesia terdiri dari empat famili, yaitu Emydidae, Trionychidae, Chelidae dan Carettochelidae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan kura-kura air tawar (Ordo Testudinata) di Kawasan Gunung Tukung Gede dan Rawa Danau Kabupaten Serang, Propinsi Banten. Penelitian dilakukan mulai September 2000 sampai Februari 2001. Kegiatan penelitian ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu penangkapan kura-kura (dengan cara berburu dan memancing), identifikasi kura-kura menggunakan kunci identifikasi dari Ernst & Barbour. Analisis ekologi dilakukan di habitat kura-kura air tawar yang ditemukan. Panjang total sungai yang ditelusuri di Kawasan Cagar Alam Gunung Tukung Gede dan Rawa Danau adalah 51,35 km. Kura-kura air tawar yang berhasil ditangkap selama periode pengamatan sebanyak 9 ekor diidentifikasi sebagai 3 spesies, yaitu Cuora amboinensis, Cyclemys dentata (Famili Emydidae) dan Amyda cartilaginea (Famili Trionychidae). Cuora amboinensis ditemukan sebanyak 5 ekor, Cyclemys dentata 3 ekor dan Amyda cartilaginea sebanyak 1 ekor. Kura-kura air tawar dapat ditemukan di sungai, kolam, pematang sawah dan rawa., Indonesian fresh water turtles could be classified into four families, that are Emydidae. Trionychidae, Chelidae and Carettochelidae. This research was conducted to study fresh water turtles in Mount Tukung Gede and Rawa Danau Nature Reserves (Serang, Banten Province). The animals were caught during September 2000 -February 2001 by means of hunting and fishing. The key identification of Ernst & Barbour was used to identify the specimen. Furthermore, ecological analysis was done in the surrounding area where the specimen were found. The total length of rivers in Mount Tukung Gede and Rawa Danau Nature Reserves is 51.35 km. Nine individuals of fresh water turtle that was found could be identified as 3 species : Cuora amboinensis (5 individuals) and Cyclemys dentata (3 individuals) (Famili Emydidae), and Amyda cartilaginea (1 individual) (Famili Trionychidae). The fresh water turtles could be found in rivers, ponds, rice field and swamps. Keyword:
Judul: Mempelajari Penggunaan Kultur Campuran Bakteri Asam Laktat dan Propionibacterium freudenreichii terhadap Mutu dan Sifat Anti Bakteri Produk Minuman Fermentasi Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kultur campuran bakteri asam laktat terhadap mutu dan sifat anti bakteri produk minuman fermentasi dari kacang merah dengan penambahan P. freudenreichii sebagai penghasil vitamin B-12. Penggunaan kultur campuran ini diharapkan dapat menghasilkan produk minurnan yang mempunyai sifat anti bakteri dan mutu organoleptik yang baik. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan untuk menentukan kombinasi kultur campuran bakteri asam laktat yang terbaik dan penelitian utama yang terdiri dari pembuatan produk dan penyimpanan produk. Pada penelitian pendahuluan, penentuan kombinasi kultur campuran terbaik dilakukan berdasarkan uji organoleptik (hedonik) dengan parameter rasa, aroma, warna dan penerimaan umum. Keyword:
Judul: Formulasi kultur bakteri asam laktat dalam pengembangan minuman probiotik(III) Abstrak: Banyak penelitian menunjukkan bahwa galur yang diisolasi dari makanan tradisional seperti pikel, tempoyak dan sauerkraut mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri patogen, tahan garam empedu, serta mampu mereduksi kolesterol sehingga berpotensi sebagai galur probiotik. Tujuan dari penelitian ini adalah penganekaragaman minuman probiotik sebagai minuman fungsional dengan memanfaatkan BAL probiotik yang diperoleh dari makanan tradisional. Penelitian ini meliputi (1) seleksi Bakteri Asam Laktat (BAL) asal makanan tradisional, (2) modifikasi konsentrasi susu skim, (3) formulasi kultur minuman probiotik, dan (4) uji penyimpanan minuman probiotik. Tiga galur hasil penelitian sebelumnya yang berpotensi sebagai galur probiotik, diseleksi berdasarkan kemampuannya untuk tumbuh dalam media nabati dengan konsentrasi susu skim dan glukosa tertentu. BAL probiotik tersebut yaitu BAL A, BAL B. dan BAL C. Ketiganya mampu tumbuh dalam media pertumbuhan tersebut dengan pertumbuhan tertinggi dicapai BAL A sebesar 2.4 x 10 CFU/ml. Pada modifikasi konsentrasi susu skim (X1, X2, X3 dan X4 %), BAL A dapat tumbuh baik pada semua konsentrasi susu skim yang diteliti. Minuman probiotik Formula 1, Formula 2 dan Formula 3 memperlihatkan penghambatan yang bagus terhadap Salmonella typhimurium dan Aspergillus flavus. Ketiganya dapat menurunkan jumlah S. typhimurium sebesar 3.2 unit log CFU/ml. Penghambatan tertinggi dicapai oleh Formula 1 dengan penurunan A. flavus sebesar 1.65 unit log CFU/ml Uji skalar garis terhadap penampakan, aroma dan rasa ketiga formula tidak berbeda nyata. Akan tetapi uji skalar garis dan uji penjenjangan (ranking) terhadap penerimaan umum Formula 1 berbeda nyata dan lebih disukai dibandingkan dengan 2 formula lain. Pertumbuhan BAL ketiga formula berkisar antara 9.5 x 10-1.9 x 10° CFU/ml. Uji penyimpanan untuk minuman probiotik Formula 1 dilakukan dalam lemari pendingin (3-5°C). Selama penyimpanan 33 hari jumlah BAL mengalami penurunan hingga menjadi 4.0 x 10 CFU/ml, dari jumlah sekitar 2.0 x 10 CFU/ ml. Jumlah BAL minimal untuk mempertahankan efek probiotik hanya dapat terpenuhi hingga penyimpanan selama 10 hari yaitu sebesar 1.4 x 10 CFU/ml. Berdasarkan uji penerimaan aroma minuman probiotik selama penyimpanan, ternyata produk masih dapat diterima hingga 20 hari oleh semua panelis. Pada uji penerimaan rasa selama penyimpanan 20 hari, sebanyak 83 % (>80%) panelis menyatakan masih dapat menerima rasa dari minuman probiotik tersebut. Sehingga bila dilihat dari segi aroma dan rasa, minuman probiotik tersebut dianggap masih dapat diterima hingga penyimpanan selama 20 hari... Keyword: Minuman probiotik, Asam laktat
Judul: Management of Maintenance, Utilization and Economic Value of the Javan Eagle at the Bogor Indonesian Safari Park Abstrak: Elang jawa merupakan satwa dilindungi oleh Pemerintah Indonesia dan IUCN dengan kategori Endangered (IUCN 2016). Elang jawa terus terancam sehingga dipelukan upaya konservasi eksitu, salah satunya dilakukan di Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi manajemen pemeliharaan, pemanfaatan, dan nilai ekonomi burung elang jawa di TSI Bogor. Penelitian dilakukan dengan metode observasi lapang, wawancara, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeliharaan elang jawa di TSI Bogor telah terlaksana cukup baik. Pemanfaatan elang jawa berupa wisata edukasi, pelepasliaran, dan sarana penelitian. Nilai persepsi pengunjung terkait pelestarian elang jawa diperoleh sebesar 82,6 % dengan preferensi pengunjung menjadikan elang jawa sebagai satwa obyek wisata prioritas urutan ke-2. Nilai ekonomi elang jawa berdasarkan biaya pemeliharaan sebesar Rp7.097.200 /ekor/bulan, nilai rata-rata WTP untuk mendukung upaya konservasi elang jawa sebesar Rp94.850 dengan nilai ekonomi total perbulan sebesar Rp6.029.140.250, dan nilai rata-rata WTP untuk pengembangan pemanfaatan elang jawa sebesar Rp70.005 dengan nilai ekonomi total perbulan sebesar Rp4.449.867.825., The Javan eagle is a protected animal by the Indonesian Government and IUCN in the Endangered category (IUCN 2016). The Javan eagle continues to be threatened, so ex-situ conservation efforts are needed, one of which is being carried out at Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor. This research aims to identify maintenance management, utilization and economic value of Javan eagles at TSI Bogor. The research was conducted using field observation, interviews and literature study methods. The results of the research show that the maintenance of Javan eagles at TSI Bogor has been carried out quite well. Javanese eagles are used in the form of educational tourism, releases and research facilities. The visitor perception value was obtained at 82.6 % with preferences including the 2nd priority. The economic value of the Javan eagle based on maintenance costs is IDR 7,097,200 / head / month, theaverage WTP value to support Javanese eagle conservation efforts is IDR 94,850 with a total monthly economic value of IDR 6,029,140,250, and the average WTP value for development of the use of Javanese eagles amounting to IDR 70,005 with a total monthly economic value of IDR 4,449,867,825. Keyword: Nilai ekonomi, Pemanfaatan, Pemeliharaan
Judul: Kerentanan Stok Ikan yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu, Banten Abstrak: Indian mackerel, threadfin bream, yellowstripe scad, fringescale sardinella, and torpedo scad have an economically important value in Gulf of Banten. The fishing effort use are lift net, demersal danish seine, and gill net can be cause population depletion and vulnerability. The purpose of study was to assess the stock vulnerablility and potential of sustainability. Two main characteristic determine the sustainability of fishery is the population’s ability to recover once depleted (productivity) and the susceptibility of spesies capture (susceptibility). Indian mackerel had the highest value productivity and susceptibility than threadfin bream, yellowstripe scad, fringescale sardinella, and torpedo scad. The vulnerability index that have for Indian mackerel, threadfin bream, yellowstripe scad, fringescale sardinella, and torpedo scad consecutive which is 1.04, 1.00, 0.89, 0.73, and 0.93. Keyword: vulnerability, susceptibility
Judul: Pelagic and Demersal Fishes Vulnerability Level in PPP Labuan, Banten Abstrak: Sumber daya ikan di perairan Selat Sunda yang bersifat open access dan common property berpotensi menimbulkan risiko kerentanan pada ikan. Tingginya tingkat kerentanan ikan dapat memengaruhi keberlanjutan perikanan tangkap. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat kerentanan sumber daya ikan pelagis dan demersal di perairan Selat Sunda yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan, Banten. Contoh ikan yang diteliti terdiri dari ikan pelagis yang terdiri dari ikan kembung, selar bentong, dan tongkol, serta ikan demersal yang terdiri dari ikan swanggi dan kurisi. Pengambilan contoh dilaksanakan pada bulan Juni hingga November 2022 di PPP Labuan dengan menggunakan metode pengambilan contoh acak sederhana (PCAS). Analisis indeks kerentanan stok ikan diduga dengan metode Productivity and Suceptibility Analysis (PSA) menggunakan parameter produktivitas dan suseptibilitas. Kedua parameter tersebut memiliki seperangkat atribut yang berkaitan dengan tingkat kerentanan sumber daya ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai indeks kerentanan ikan kembung, tongkol, selar bentong, swanggi, dan kurisi secara berturut-turut yaitu sebesar 1,24, 1,41, 1,04, 1,62, dan 1,48. Kelima jenis ikan contoh memiliki nilai indeks kerentanan yang termasuk ke dalam kategori kerentanan rendah karena masih berada di bawah 1,8. Ikan selar bentong dianggap paling mampu bertahan di alam karena memiliki produktivitas yang paling tinggi. Ikan swanggi dianggap paling rentan terhadap kegiatan penangkapan karena selain memiliki indeks kerentanan tertinggi juga memiliki suseptibilitas yang paling tinggi., Fish resources in Sunda Strait which are open access and common property have the potential to pose a vulnerability risk to fish. High vulnerability level of fish can affect the sustainability of capture fisheries. This study aims to determine the level of vulnerability of pelagic and demersal fish resources in the waters of the Sunda Strait which are landed at the Coastal Fishing Port (PPP) Labuan, Banten. The samples consisted of pelagic fish consisting of Rastrelliger faughni, Auxis rochei, and Selar crumenophthalmus, also demersal fish consisting of Priacanthus tayenus and Nemipterus japonicus. Sampling was conducted from June to November 2022 at PPP Labuan using the simple random sampling method. Analysis of the vulnerability index was estimated using the Productivity and Susceptibility Analysis (PSA) method with productivity and susceptibility parameters. Both of these parameters have a set of attributes related to the vulnerability level of fish resources. The results showed that the vulnerability index values for Rastrelliger faughni, Auxis rochei, Selar crumenophthalmus, Priacanthus tayenus, and Nemipterus japonicus were respectively 1,24, 1,41, 1,04, 1,62, and 1,48. The five sample fish species are included in the low vulnerability category because the the vulnerability level of each species is still below 1,8. Selar crumenophthalmus is considered the most capable of surviving in nature because it has the highest productivity. Priacanthus tayenus is considered the most vulnerable to fishing activities because beside having the highest vulnerability index, it also has the highest susceptibility. Keyword: PPP Labuan, productivity, susceptibility, vulnerability
Judul: Gambaran Leukosit Domba Ekor Tipis yang Diinfeksi Haemonchus contortus. Abstrak: The aim of this study was to investigate the effect of Haemonchus contortus infection to white blood cell profile of Javanese thin tail sheep. Twenty males Javanese thin tailed sheep were divided into five groups, namely infected group of 500 L3, 1000 L3, 2000 L3, 4000 L3 and uninfective group as control. The blood and fecal samples were collected from rectum before and three weeks after infection. The blood samples were collected using venoject® from Jugular vein. The fecal samples were collected directly from rectum. The blood samples were examined to determine total of white blood cell (leukocytes) and white blood cell differential, whereas fecal samples to determine egg per gram. The result showed that Haemonchus contortus infections cause an increased total of leukocyte but were not significantly different among of level infection doses (P>0.05). Number of eosinophils were significantly different among uninfected group (P<0.05), but were not significantly different in number of lymphocyte, monocyte, and neutrophil (P>0.05). There where positively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of eosinophil (P<0.05), however were negatively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and neutrophil’s profile (P<0.05). There where no correlation significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of white blood cell, lymphocyte, and monocyte (P>0.05). Keyword: differential leukocyte, Haemonchus contortus, leukocyte, sheep
Judul: Gambaran Histopatologi Hati Tikus Putih yang Diinduksi Karsinogen DMBA dan Diberi Ekstrak Kunyit (Curcuma domestica Val.). Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran histopatologi hati tikus putih yang diinduksi DMBA dan diberi ekstrak kunyit. Tikus dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diinduksi DMBA melalui mukosa bukal tanpa pemberian ekstrak kunyit dan kelompok kedua diinduksi DMBA dengan pemberian ekstrak kunyit peroral dengan dosis 80 mg/kg bobot badan selama 8 minggu. Tikus dieuthanasi dan dinekropsi. Sampel hati diambil dan dibuat preparat histopatologi. Lesi yang diamati di bawah mikroskop adalah degenerasi sel, nekrosis sel dan apoptosis sel pada jaringan parenkim, infiltrasi sel radang, kongesti, dan hemoragi pada jaringan interstitium, serta proliferasi duktus empedu dan jaringan ikat pada segitiga porta. Hasil dianalisis menggunakan metode one-way ANOVA dan uji Mann-Whitney. Degenerasi sel dan nekrosis sel di antara kedua kelompok menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0.05). Apoptosis, infiltrasi sel radang, kongesti, hemoragi, proliferasi duktus empedu, dan jaringan ikat di antara kedua kelompok menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P>0.05). Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa induksi DMBA menyebabkan kerusakan pada jaringan parenkim, jaringan interstitium, dan segitiga porta. Pemberian ekstrak kunyit diduga mampu mengurangi kerusakan pada hati yang disebabkan DMBA. Keyword: DMBA, ekstrak kunyit, hati, histopatologi, tikus
Judul: Histopathology of Rat Heart Induced by DMBA Subcutaneously as Carcinogen and Treated with Nanoemulsion of Rodent Tuber Extract Abstrak: Keladi tikus (Typhonium flagelliforme) merupakan tanaman yang mengandung senyawa flavonoid, tanin, alkaloid, dan terpenoid dengan aktivitas antikanker secara in vitro maupun in vivo. Sebagai pengembangan potensi antitumor yang ada, maka ekstak keladi tikus dikembangkan dalam bentuk nanoemulsi. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek nanoemulsi ekstrak keladi tikus pada jantung tikus. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus yang diinjeksi karsinogen DMBA (7,12-dimethylben[a]anthracene) secara subkutan dengan dosis 25 µg/0,05 mL/ekor dua kali seminggu selama dua belas minggu. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu: kontrol negatif (Kneg); pelarut nanoemulsi 0,1 mL (Kplas); dan tiga kelompok perlakuan injeksi nanoemulsi ekstrak keladi tikus dengan dosis 25 µg/kg BB (K25); 50 µg/kg BB (K50); dan 100 µg/kg BB (K100) secara intratumoral. Tikus dieutanasia kemudian jantung dikoleksi dan dibuat preparat histopatologi dengan pewarnaan Hematoksilin–Eosin (HE) dan diamati menggunakan mikroskop dengan pembesaran 10x. Variabel yang diamati adalah persentase luas dari edema interstisial, hemoragi, dan nekrosis. Hasil uji Kruskall- Wallis menunjukkan tidak ada perbedaan nyata (p > 0,05) pada variabel yang diamati di kelima kelompok perlakuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nanoemulsi ekstrak keladi tikus tidak memberikan efek toksik terhadap jantung tikus secara histologis dalam semua dosis., Rodent tuber (Typhonium flagelliforme) is a plant that contains flavonoid, tannin, alkaloid and terpenoid compounds with anticancer activity in vitro and in vivo. To enhance its antitumor potential, rodent tuber extract was developed into nanoemulsion. This research aimed to analyze the effect of nanoemulsion of rodent tuber extract on rat heart. This study used 25 rats induced by carcinogen DMBA (7,12-dymethylbenz(a)anthracene) subcutaneously at dosage of 25 µg/0,05 mL/rat twice a week for twelve weeks. Rat that showed visible and palpable nodule were then treated. Rat were divided into five groups: negative control group (Kneg); nanoemulsion solvent 0,1 mL (Kplas); and three treatment groups receiving nanoparticle emulsion of rodent tuber extract at dosage of 25µg/kg BB (K25); 50 µg/kg BB (K50); and 100 µg/kg BB (K100) intratumorally. Rat were euthanized, then heart were collected for histopathological examination using Hematoxylin–Eosin (HE) staining and analyzed under microscope at 10x magnification. The variable observed were area percentage of edema interstitial, haemorrhage, and necrosis. Kruskal-Wallis test showed no significant diferences (p > 0,05) in the observed variables among all groups. This study indicates that nanoemulsion of rodent tuber extract has no toxic effects on the rat heart histologically in all doses. Keyword: antitumor, heart, in vivo, nanoparticle, Typhonium flagelliforme
Judul: Julia as an Innovative Programming Language in Numerical Computing Abstrak: Julia memadukan keahlian dari beragam bidang ilmu komputer dan ilmu komputasi untuk menciptakan pendekatan baru untuk komputasi numerik. Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan Julia sebagai bahasa pemrograman yang dapat menyelesaikan permasalahan matematika khususnya dalam komputasi numerik kepada masyarakat. Komputasi pada Julia dirancang sedemekian rupa agar mudah dan cepat, serta mematahkan asumsi bahwa bahasa pemrograman dinamis (bahasa pemrograman tingkat tinggi) harus lambat. Sintaksi yang serupa antara Julia dengan beberapa bahasa pemrograman seperti Matlab dan Octave memudahkan pengguna untuk bertransisi. Vektorisasi pada Julia tidak menjadi prasyarat dalam hal kinerja. Multiple dispatch pada Julia memungkinkan pengguna untuk menulis fungsi beberapa kali dengan types yang berbeda. Julia didukung dengan paralelisme., Julia combines the expertise of from various field of computer science and computational science to create a new approach to numerical computing. The purpose of this research is to introduce Julia as a programming language that can solve mathematical problems, especially in numerical computing for community. Computing on Julia is designed in such a way as to be easy and fast, and break the assumption that dynamic programming languages (high-level programming languages) must be slow. Julia has similar syntax with several programming languages such as Matlab and Octave. In Julia, vectorization is not prerequisite in term of performance. In Julia, multiple dispatch allows users to write functions multiple times with different types. Julia support parallelism. Keyword: Julia, multiple dispatch, numerical computing, parallelism, programming languange, vectorization
Judul: Potensi penurunan emisi gas rumah kaca pada industri gula (Studi kasus PT PG Rajawali II Unit PG Subang) Abstrak: Emisi gas rumah kaca (GRK) sektor industri yang mencapai 29,3% dari keseluruhan emisi GRK global merupakan penyumbang emisi terbesar. Keadaan tersebut berdampak pada kenaikan suhu bumi yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Perubahan iklim global yang terjadi akhir-akhir ini disebabkan karena terganggunya keseimbangan energi antara bumi dan atmosfer. Maka dari itu perlu dilakukan penurunan emisi GRK, khususnya di sektor industri. Indonesia memiliki potensi pengurangan emisi GRK sebesar 23-24 juta ton CO₂ setara per tahun. Industri gula yang berada di Indonesia merupakan salah satu industri yang menghasilkan emisi GRK dari proses produksi, terutama emisi CO₂. Tujuan dari penelitian ini adalah mengindentifikasi dan mengklasifikasikan potensi emisi GRK pada industri gula, menghitung konsumsi energi dan produksi emisi GRK (CO₂, CH4, dan N₂O) dari kegiatan pemanenan tebu sampai dengan hasil akhir produk gula kristal, memilih dan mengevaluasi peluang penurunan emisi GRK pada industri gula. Penelitian ini dilakukan pada industri gula PT PG Rajawali II Unit PG Subang yang memproduksi gula SHS I A (Super High Sugar), Bahan baku yang digunakan berasal dari tebu dengan kapasitas giling 3.000 TCD (Ton Cane per Day). Proses produksi pada PG Subang dilakukan secara semi otomatis dengan menggunakan mesin dan peralatan yang dioperasikan oleh pekerja. Perhitungan emisi dilakukan dengan menggunakan formulasi yang ditetapkan oleh IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) 2006 berupa perkalian data aktifitas dengan faktor emisi yang sebelumnya telah dikelompokkan terlebih dahulu berdasarkan sumber emisinya. Data aktifitas PG Subang berupa data energi yang dikonsumsi dalam musim giling (DMG) tahun 2011, seperti penggunaan bahan bakar boiler berupa bagas dan IDO (Industrial Diesel Oil), solar, listrik dan LPG. Setelah diketahui jumlah keseluruhan emisi yang dihasilkan, tahap selanjutnya adalah penentuan peluang penurunan emisi GRK. Emisi GRK yang dihasilkan oleh PG Subang berasal dari penggunaan bahan bakar boiler, penggunaan listrik, solar, LPG, dan pengolahan padat. Penggunaan bahan bakar boiler PG Subang DMG 2011 sebesar 101.273,90 ton ampas dan 174.258 liter IDO untuk menghasilkan energi listrik Kebutuhan listrik PG Subang selama produksi adalah ± 5.816,59 kWatt dengan rata-rata konsumsi listnk PG Subang sebesar 1.084.673 kWh per bulan. Kebutuhan solar PG Subang terdiri atas dua bagian yaitu solar mekanisasi dan solar pabrikasi. Kebutuhan solar mekanisasi sebesar 910.413 liter selama musim giling yang digunakan untuk pompa kebun, pemeliharaan tanaman, mesin las, tractor angkut tebu giling, traktor traksi dan tarıkan dan alat berat. Kebutuhan solar pabrikasi sebesar 84.820 liter yang digunakan untuk mesin atau alat produksi berbahan bakar solar. Penggunaan LPG untuk pengelasan dan pemotongan besi sebesar 800 kg selama musim giling. Jumlah penggunaan LPG tidak terlalu besar karena LPG tidak digunakan dalam proses produksi. Pembakaran yang terjadi pada bahan bakar yang digunakan saat proses produksi dapat menghasilkan keluaran berupa energi sebagai produk utama dan emisi sebagai produk samping. Emisi inilah yang nantinya berpotensi sebagai pencemar udara yang menyebabkan pemanasan global di atmosfer bumi. Emisi GRK yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar boiler sebesar 101.928 tCO2. Nilai emisi yang tinggi ini diakibatkan karena penggunaan bahan bakar berupa bagas dan IDO dalam jumlah yang besar untuk menghasilkan uap yang dibutuhkan selama proses produksi. Penggunaan solar dan LPG dalam jumlah besar juga berpotensi menghasilkan emisi GRK karena,..dst Keyword: Green house gas, Sugar industry, Emission reduction, Bagasse, CO2 equivalent
Judul: Reduksi emisi gas rumah kaca melalui pengomposan sampah padat perkotaan Abstrak: Laju pertumbuhan industri dan pertambahan penduduk yang terus meningkat terutama di daerah perkotaan telah menimbulkan masalah lingkungan yang rumit. Salah satunya adalah masalah pengelolaan sampah, baik yang berasal dari rumah tangga maupun industri/perdagangan. Salah satu alternatif penanganan sampah padat perkotaan yang bersifat organik adalah pengomposan. Pengomposan adalah suatu proses biologis dimana sebagian bahan organik diuraikan pada kondisi aerobik tanpa menghasilkan gas metana (CH4). Metana adalah salah satu Gas Rumah Kaca (GRK) dan merupakan polutan lingkungan yang membahayakan. Metana mempunyai efek rumah kaca 20-30 kali lebih kuat daripada CO2 Untuk itu diperlukan kebijakan dalam upaya mengurangi laju emisi metana yang bersumber dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Tujuan penelitian ini adalah memprediksi tingkat reduksi emisi gas rumah kaca khususnya gas metana melalui pengomposan sampah padat perkotaan dan merumuskan formulasi strategi untuk meningkatkan laju produksi kompos. Ruang Ilingkup penelitian adalah kajian kebijakan pemerintah dalam penanganan sampah padat perkotaan, prediksi tingkat reduksi emisi gas metana pemilihan sistem kelembagaan pengomposan dan perumusan strategi kelembagaan pengomposan yang efektif. Pengumpulan data dalam kajian ini dilakukan melalui wawancara, pengamatan langsung, kuisioner dan data sekunder. Sumber data berasal dari Bapedal, Dinas Kebersihan, pihak swasta/produsen kompos, LSM dan perguruan tinggi di wilayah Jabotabek. Untuk perhitungan Emission Reduction (ER) gas metana diperoleh melalui analisis neraca massa dan perkiraan dengan menggunakan metode Time Series (deret waktu), sedangkan pemilihan sistem kelembagaan pengomposan menggunakan teknik ME-MCDM (Multi Expert-Multi Criteria Decision Making) dengan fuzzy non-numeric melalui pembobotan kriteria dengan metode komparasi berpasangan. Kriteria terpenting yang digunakan dalam menentukan pemilihan kelembagaan pengomposan diperoleh melalui kuisioner komparasi berpasangan yang dilanjutkan dengan metoda fuzzy non-numeric dengan menggunakan operator-operator minimum (A), maksimum (v) dan OWA (Ordered Weighted Average). Responden yang dipilih untuk memberikan penilaian pada kuisioner ini adalah lembaga/pihak yang berkompeten dan ahli (pakar) yang langsung berkaitan dengan masalah pengomposan. Pengolahan sampah di TPA pada tahun 2002 yang masih menerapkan teknik Sanitary landfill open dumping menghasilkan emisi gas metana sebesar 327.210 torn/tahun. Dengan pengomposan, maka emisi gas metana dapat direduksi sebesar 3.751 ton tahun. Keyword:
Judul: Berbagai jenis vaksin marek pada ayam Abstrak: Penyakit Marek merupakan penyakit menular pada ayam yang disebabkan oleh virus herpes (DNA) ditandai dengan in filtrasi sel-sel neoplasma, pleomorf dan limfosit pada sya raf dan organ tubuh lainnya. Penyakit ini cukup menimbulkan kerugian pada peternak ayam di seluruh dunia termasuk Indonesia, untuk itu usaha pencegahan terhadap penyakit ini terus dilakukan. Vaksinasi merupakan suatu cara yang efektif untuk pencegahan penyakit Marek. dianggap paling Vaksinasi biasa- nya dilakukan di peternakan ayam pembibit diberikan pada ayam umur 1 hari. Vaksin Marek ada 4 macam yaitu: Vaksin HVT, atenuasi, avirulen dan polivalen yang merupakan cam- puran dari ketiga jenis vaksin tersebut. Kelemahan vaksin HVT, atenuasi dan avirulen adalah ku rang atau tidak efektif terhadap beberapa galur virus Marek di alam selain dipengaruhi oleh maternal antibodi dari HVT atau yang homolog. Ternyata kelemahan-kelemahan seper ti ini tidak berlaku bagi vaksin polivalen. Oleh Witter (1982) dinyatakan bahwa vaksin polivalen paling efektif di bandingkan dengan vaksin Marek tunggal. Vaksin polivalen belum dipasarkan secara meluas dan masih merupakan barang baru. Diharapkan kehadiran vaksin polivalen ini dapat menggantikan vaksin HVT yang biasa digunakan di lapangan…. Keyword:
Judul: Studi perbandingan berbagai tolok ukur viabilitas untuk metode pengusangan cepat cara fisik dan cara kimia pada benih padi (Oryza sativa L) Jagung (zea mays L) dan kedelai (Glycine max Merr.) Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk membandingkan berbagai tolok ukur viabilitas yang dipakai untuk metode pengusangan cepat cara fisik dan metode pengusangan cepat cara kimia pada benih padi (Oryza sativa L.), jagung (Zea mays(L) dan kedelai (Glycine max Merr.). Penelitian dilakukan mulai bulan November 1988 sampai bulan Pebruari 1989 di Laboratorium Fisiologi Benih IPB- Baranangsiang dan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih IFB-Leuwikopo. Penelitian terdiri dari dua percobaan. Percobaan I adalah pembandingan tolok ukur viabilitas yang dipakai untuk indikasi penderaan benih dengan mesin pengusangan cepat (MPC) fisik, yaitu IPB 88-14 dan IPB 88-1B dan MPC kimia IPB 77-1 sebagai cara pengklasifikasian benih secara artifisial atas dasar vigor. Percobaan II adalah pembandingan tolok ukur viabilitas untuk suatu metode uji yang dilakukan dengan metode pengusangan cepat cara fisik dan metode pengusangan cepat cara kimia. Percobaan I. dilakukan dengan pendekatan sidik ragam, analisis regresi korelasi dan nilai delta terhadap lot yang keragamannya dibuat berdasarkan tingkat devigorasi oleh MPC fisik... Keyword:
Judul: Studi kriteria vigor benih, vigor bibit dan vigor tanaman jagung ( Zea mays L. ) berbagai kelompok benih Abstrak: Tujuan penelitian ini ialah untuk mempelajari vigor berbagai kelompok benih jagung dengan menggunakan pasangan tolok ukur laboratorium dengan lapang. Dibuat sepuluh kelompok benih jagung yang diasumsikan mempunyai tingkat vigor yang berbeda-beda melalui penderaan bertingkat suhu tinggi (80°C) berbagai selang waktu, etanol 95% selama T2, 29 serta kombinasinya. Ke-10 kelompok benih tersebut diuji di laboratorium dan lapang dengan menggunakan berbagai tolok ukur vigor yang dipasangkan antara laboratorium dengan lapang. Pengujian di laboratorium dilakukan pada kondisi optimum dan sub optimum (pada media batu kerikil). Sepuluh kelompok benih jagung yang diuji telah berada pada awal periode kritis atau periode IIIa Steinbauer. Sedikit perbedaan vigor antar kelompok benih dalam periode tersebut tidak mampu dibedakan oleh pasangan tolok ukur viahilitas, tetapi mampu dideteksi oleh pasangan tolok ukur vigor berat kering bibit 1 MST - vigor bibit 1 MST laboratorium dengan lapang. Belum diperoleh suatu pasangan tolok ukur vigor di laboratorium dengan di lapang yang dapat digunakan untuk mendeteksi perbedaan vigor pada kelompok benih yang berada pada periode IIIa Steinbauer, bila tolok ukur yang diamati bibit tumbuh melewati umur 1 minggu setelah tanam (MST).. Keyword:
Judul: Balantidiosis disentri dalam zoonosis Abstrak: Balantiosis merupakan suatu penyakit pada manusia dan ababi yang disebabkan oleh Balantidium coli. Penyakit ini pertama kali diamati oleh Kalmsten pada tahun 1857 pada pasien yang mendrita diare, sedang balantidiosis pada babi pertama kali dilaporkan oleh Leukart pada tahun 1862. Parasit ini merupakan protozoa terbesar yang berada pada usus manusia dan babi dan salah satu Giliata yang patogen. Keyword:
Judul: Garden School Design to Support Teaching and Learning Activities at SLB Negeri 1 Kota Bogor Abstrak: SLB Negeri 1 Kota Bogor adalah sekolah khusus yang menyediakan layanan pendidikan bagi anak-anak tunanetra, tunarungu, autisme, dan disabilitas. Kurangnya fasilitas dan aksesibilitas masih menjadi masalah dalam kegiatan belajar mengajar di SLB Negeri 1 Kota Bogor. Fasilitas belajar untuk anak berkebutuhan khusus dapat didukung oleh taman sekolah. Taman dapat menjadi ruang rehabilitasi, ruang kerja, dan ruang belajar bagi anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan pengguna taman, mengembangkan konsep, dan merancang taman sekolah untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di SLB Negeri 1 Kota Bogor. Metode yang digunakan adalah pendekatan desain berdasarkan aktivitas pengguna. Aktivitas pengguna diperoleh dari observasi langsung, kuesioner, dan wawancara, kemudian data diolah melalui analisis deskriptif. Ditemukan bahwa kondisi tapak saat ini masih belum memenuhi kebutuhan siswa, terutama dari aspek keamanan, kenyamanan, dan orientasi. Taman yang ada masih belum digunakan sebagai ruang untuk menunjang kegiatan pembelajaran sehingga perlu dibuat ruang-ruang dan fasilitas penunjang pembelajaran seperti fasilitas terapi. Keamanan masih belum terpenuhi karena kondisi topografi yang curam, sehingga perlu dibuat jalur sirkulasi yang mengikuti topografi. Aspek kenyamanan masih belum terpenuhi karena jalur sirkulasi belum sesuai dengan standar, sehingga perlu dibuat jalur sirkulasi yang sesuai dengan standar berlaku untuk mempermudah orientasi siswa. Konsep yang diangkat adalah empat pilar pembelajaran dari UNESCO yang menekankan eksplorasi dalam belajar. Desain akhir dibuat dengan pola organik yang menyesuaikan kondisi topografi tapak dan mempertimbangkan kebutuhan, kenyamanan, serta keamanan pengguna. Keyword: Landscape Design, school garden, special education, special needs children, therapeutic garden
Judul: Studi Kondisi Dan Pemanfaatan Lanskap Pada Beberapa Sekolah Menengah Atas Negeri Di Jakarta Timur Abstrak: Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) menurut UU No. 20 Tahun 2003 merupakan jenjang pendidikan formal tingkat menengah yang dikelola oleh pemerintah di bawah Departemen Pendidikan Nasional. Keberadaan lembaga pendidikan ini cukup menjadi pusat perhatian dan tak jarang menjadi barometer kualitas pendidikan di Indonesia. Pada umumnya sekolah hanya berupa bangunan kokoh dimana para siswa diwajibkan untuk belajar di dalamnya. Bahkan terkadang nyaris tidak terdapat ruang terbuka dan kalaupun ada kurang memadai untuk kegiatan outdoor edukatif bagi siswa atau kegiatan rekreatif lainnya. Penelitian ini dilaksanakan di Jakarta Timur, Kota Jakarta, Propinsi DKI Jakarta dengan sampel tujuh sekolah, SMAN 12, SMAN 42, SMAN 44, SMAN 48, SMAN 53, SMAN 81 dan SMAN 113, dimulai pada bulan Februari sampai dengan September. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi penggunaan ruang terbuka, elemen RTH, mengetahui persepsi dan preferensi pengguna terhadap RTH serta membuatuat rekomendasi pemanfaatan RTH sekolah. Penelitian dibatasi pada penampilan kondisi fisik sekolah secara umum, penataan halaman dari bangunan sekolah, keberadaan sarana outdoor sebagai fasilitas penunjang kegiatan, persepsi dan preferensi pengguna terhadap elemen yang ada pada lanskap sekolah dan pemanfaatannya. Penelitian ini merupakan penelitian observatif, data dianalisis secara deskriptif. Tahapan penelitian meliputi persiapan penelitian, survei, analisis dan sintesis serta pembuatan rekomendasi. Data primer diperoleh dengan cara survei langsung ke lapang, wawancara dengan pihak sekolah dan menyebar kuisioner, sedangkan untuk data sekunder dengan cara mengumpulkan data dari instansiinstansi terkait. Berdasarkan hasil survey, pengamatan dan perolehan data yang dimiliki masing-masing sekolah terdapat angka penggunaan ruang yang bervariasi. Luas total tanah yang ada mulai dari 2.351 m2 sampai dengan 15.354 m2. Luas tanah yang paling kecil yaitu pada SMAN 12, sedangkan yang paling luas yaitu SMAN 113. Ruang terbangun (RB) berisi bangunan yang berdiri di atas luasan tanah tersebut, luasan RB yang ada antara lain mulai dari 1.750 m2 sampai dengan 4.500 m2, di mana RB yang paling kecil terdapat pada SMAN 12 dan yang terluas ada pada SMAN 44. Ruang terbuka (RT) atau ruang yang tidak diisi oleh bangunan mulai dari 601 m2 sampai dengan 11.422 m2. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dijumpai mulai dari 96 m2 sampai dengan 8.206 m2, RTH yang paling kecil ada pada SMAN 12 sedangkan sekolah dengan RTH yang paling luas yaitu SMAN 113. Dari hasil survey dan pengamatan, dijumpai 15-37 spesies pohon di setiap sekolah sampel dan terdata sekitar 74 spesies. Semak 4-48 spesies dan terdata sekitar 68 spesies. Tanaman penutup tanah 6-13 spesies dan terdata sekitar 32 spesies. Tanaman merambat hanya dimiliki oleh lima sekolah, 1-6 spesies dan terdata sekitar 11 spesies. Tanaman air hanya dimiliki oleh tiga sekolah, 1-3 spesies dan terdata sekitar 5 spesies. Nilai dominansi merupakan nilai yang menunjukan tingkatan dominan suatu tanaman diantara semua tanaman yang ditemukan di tujuh sampel sekolah. Glodogan tiang (Polyalthia longifolia) memiliki nilai dominansi tertinggi dari kategori pohon (14,41%) dan keberadaannya sebesar 71,43%. Untuk semak, tehtehan (Acalipha macrophyla) memiliki nilai dominansi 12,42% dan keberadaannya sebesar 85,71%. Untuk penutup tanah Lili paris (Clorophytum sp.) memiliki nilai dominansi 28,43% dan keberadaannya sebesar 57,14%. Sebanyak 43,3% warga sekolah mengatakan bahwa lanskap sekolah mereka telah cukup nyaman. Kesan nyaman terhadap lanskap sekolah paling banyak (56,6%) dirasa pada SMAN 42 dan Keyword:
Judul: Studi histopatologi organ limpa hamster (Mesocricetus auratus) yang Diinfeksi Coxiella burnetii Abstrak: Query fever is a zoonosis caused by Coxiella burnetii (C. burnetii). The aim of this research was to determine the histopathological changes of spleen of hamster (Mesoscricetus auratus) which were infected by C. burnetii using Haematoxylin-Eosin (HE) and Immunohistochemistry (IHC) methods. This research used 6 hamsters which were devided into two passage. The histopathological examination picture with HE staining of first passage in hamsters showed relatively similar results with those the second passage such as red pulp hemorrhage and infiltration of inflammatory cells. Histopathological observation of spleen from first passage hamster by using IHC staining showed the positivity was unclear compared to the second passage hamster. Keyword: Coxiella burnetii, Immunohistochemistry, Query Fever
Judul: Squid Fishery Development Strategy at the Tanjung Luar Fish Landing Base, East Lombok Regency Abstrak: Penurunan sumber daya cumi-cumi di perairan Selat Alas dikhawatirkan akan berdampak kepada kegiatan perikanan cumi-cumi di PPI Tanjung Luar, sayangnya informasi mengenai kegiatan perikanan cumi-cumi di PPI Tanjung Luar masih belum banyak dikaji secara ilmiah. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi perikanan cumi-cumi, menganalisis sistem produksi dan pemasaran perikanan cumi-cumi, dan menyusun strategi pengembangan perikanan cumi-cumi di kawasan PPI Tanjung Luar, Kabupaten Lombok Timur. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data statistik dan wawancara dengan teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan berupa analisis deskriptif, pendekatan sistem, dan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nelayan menggunakan pancing dan payang dengan kapal berukuran <5 GT untuk menangkap cumi-cumi. Mesh size kantong payang yang digunakan berukuran 0,5 inci. Output yang dikehendaki dalam sistem produksi dan pemasaran cumi-cumi adalah sumber daya cumi-cumi terjaga, harga stabil dan layak, pendapatan nelayan meningkat, dan PAD meningkat. Alternatif strategi yang dapat diterapkan untuk pengembangan perikanan cumi-cumi di kawasan PPI Tanjung Luar, di antaranya adalah melakukan penyuluhan kepada nelayan terkait pentingnya menjaga kelestarian sumber daya ikan dan pemahaman mengenai kondisi cuaca, membuat aturan dan melakukan pengawasan terkait mesh size kantong payang dan ukuran layak tangkap cumi-cumi, dan pengadaan cold storage sebagai upaya pengendalian jumlah cumi-cumi di pasaran., It is feared that the decline in squid resources in the waters of Alas Strait will have an impact on squid fishing activities at the Tanjung Luar PPI. This study aims to describe the condition of the squid fishery, analyze the production and marketing systems of the squid fishery, and formulate strategies for the development of the squid fishery in the Tanjung Luar PPI area, East Lombok Regency. The data collection method used involves statistical data collection and interviews with a purposive sampling technique. Analysis of the data is conducted using descriptive, systems approach, and SWOT. The results showed that the fishermen used fishing rods and payang with vessels <5 GT to catch squid. The mesh size of the payang bag used was 0.5 inches. The desired output in the production and marketing system of the squid is that squid resources are maintained, stabilize and set reasonable prices, fishermen's income increases, and PAD increases. Alternative strategies that can be implemented for the development of squid fisheries in the Tanjung Luar PPI area include conducting counseling to fishermen regarding the importance of preserving fish resources and understanding weather conditions, making rules and carrying out supervision regarding payang bag mesh sizes and proper sizes for catching squid, and procuring cold storage as an effort to control the number of squid on the market. Keyword: analisis SWOT, cumi-cumi, pendekatan sistem, PPI Tanjung Luar, strategi pengembangan, development strategy, squid, SWOT analysis, systems approach, Tanjung Luar PPI
Judul: Efektivitas Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Pantai Labuhan Lombok Kabupaten Lombok Timur. Abstrak: Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuhan Lombok dibangun pada tahun 1978 untuk menjadikannya sebagai pusat industri perikanan di Lombok Timur. Namun masih terdapat masalah terkait penyediaan fasilitas, pelayanan aktivitas, dan penyediaan data/informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat efektivitas pengelolaan PPP Labuhan Lombok dan menentukan strategi dan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan. Penelitian dilakukan dengan metode survei dan penentuan responden dilakukan dengan purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah SWOT, metode skoring, dan analisis USG (urgency, seriousness, growth). Hasil penelitian menunjukkan tingkat efektivitas pengelolaan PPP Labuhan Lombok adalah efektif dengan skor 2.97. Hasil analisis SWOT dan prioritas strategi berdasarkan analisis USG antara lain: optimalisasi penggunaan lahan dalam upaya meningkatkan ruang investasi di pelabuhan, peningkatan publikasi potensi pelabuhan untuk menarik investor dalam penanaman modal di pelabuhan, penambahan SDM untuk pelayanan aktivitas dalam menunjang kegiatan revitalisasi perikanan tuna dan perbaikan fasilitas yang rusak sehingga dapat menunjang kegiatan ekspor dari pelabuhan. Keyword: efektivitas, PPP Labuhan Lombok, metode skoring, SWOT, USG
Judul: Histerektomi Pada Anjing Abstrak: Anjing merupakan hewan kesayangan yang banyak dipelihara hampir di setiap rumah, baik sebagai kegemaran maupun untuk keamanan pemiliknya. Histerektomi merupakan suatu tindakan bedah dan pembuangan uterus dengan tujuan untuk menanggulangi hal-hal yang patologik seperti pyometra, distokia yang berkepanjangan dan anaknya diduga masih hidup, adanya tumor uterus serta untuk tindakan fisiologik yaitu sterilisasi untuk mengatur keturunan (Arthur,197S). Keyword:
Judul: Kemampuan Penyediaan Produksi Ikan Hasil Tangkapan Pelabuhan Perikanan Pantai Blanakan Subang Abstrak: Produksi ikan hasil tangkapan yang didaratkan di suatu pelabuhan perikanan merupakan salah satu indikator perkembangan bagi pelabuhan perikanan tersebut. Oleh karena itu, ketersediaan ikan hasil tangkapan di suatu pelabuhan perikanan penting untuk diketahui. Salah satu contoh ketersediaan produksi ikan hasil tangkapan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Blanakan, Subang. Produksi ikan hasil tangkapan di PPP Blanakan adalah lebih tinggi apabila dibandingkan dengan ketentuan besaran volume produksi ikan hasil tangkapan untuk pelabuhan perikanan kelas C menurut Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.08/MEN/2012 tentang Kepelabuhanan Perikanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur armada penangkapan ikan yang mendukung penyediaan produksi ikan hasil tangkapan saat ini dan sampai 5 tahun mendatang di PPP Blanakan, Subang dan untuk mengetahui berapa besar kemampuan PPP Blanakan, Subang dalam penyediaan produksi ikan hasil tangkapan sampai 5 tahun mendatang. Perhitungan prediksi dilakukan dengan menggunakan regresi korelasi. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara studi kasus dan observasi lapang dengan pengambilan data primer dan sekunder. Volume produksi ikan hasil tangkapan dan armada penangkapan ikan dalam lima tahun terakhir mengalami fluktuasi. Setelah dilakukan perhitungan prekdiksi untuk 5 tahun mendatang, volume produksi yang tersedia di PPP Blanakan dan armada penangkapan ikan juga mengalami fluktuasi yang cenderung meningkat. Keyword: armada penangkapan ikan, hasil tangkapan, Pelabuhan Perikanan Pantai Blanakan
Judul: Kebutuhan dan Ketersediaan Ikan Bahan Baku pada Industri Ikan Pindang di Pelabuhan Perikanan Pantai Tasikagung Rembang. Abstrak: Pelabuhan perikanan berperan penting dalam memenuhi kebutuhan ikan bahan baku bagi industri pengolahan ikan. Oleh karena itu, ketersediaan ikan bahan baku di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasikagung penting diketahui untuk pengembangan industri pindang di PPP tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui asal sumber pemenuhan ikan bahan baku industri pengolahan ikan pindang dan memprediksi kebutuhan serta ketersediaannya sampai tahun 2023. Metode penelitian adalah studi kasus. Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data primer wawancara, pengukuran organoleptik ikan, dan data sekunder volume produksi ikan bahan baku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asal sumber pemenuhan ikan bahan baku berasal dari dalam dan dari luar PPP Tasikagung. Kebutuhan ikan bahan baku diprediksi tahun 2018 berjumlah 11.833,7 ton/tahun dan tahun 2023 sebesar 29.415,4 ton/tahun. Ketersediaan ikan bahan baku di PPP Tasikagung diprediksi pada tahun 2018 berjumlah 8.780,5 ton/tahun dan tahun 2023 sebesar 6.268,1 ton/tahun. Pengelola PPP Tasikagung harus meningkatkan produksi ikan untuk dapat mengembangkan industri pindang di PPP ini. Keyword: ikan bahan baku, pindang, pelabuhan perikanan, Tasikagung
Judul: Histerektomi Pada Anjing Abstrak: Anjing merupakan hewan kesayangan yang banyak dipelihara hampir di setiap rumah, baik sebagai kegemaran maupun untuk keamanan pemiliknya. Histerektomi merupakan suatu tindakan bedah dan pembuangan uterus dengan tujuan untuk menanggulangi hal-hal yang patologik seperti pyometra, distokia yang berkepanjangan dan anaknya diduga masih hidup, adanya tumor uterus serta untuk tindakan fisiologik yaitu sterilisasi untuk mengatur keturunan (Arthur,197S). Keyword:
Judul: Penanganan Overdispersi Pada Regresi Poisson dengan Regresi Binomial Negatif pada Kasus Kemiskinan di Indonesia Tahun 2016. Abstrak: Regresi Poisson dapat digunakan untuk memodelkan kejadian yang jarang terjadi dengan data merupakan data cacah. Penerapan Regresi Poisson dilakukan untuk mengatahui faktor-faktor eksternal yang memengaruhi jumlah penduduk miskin di Indonesia menurut provinsi tahun 2016. Asumsi yang harus dipenuhi dalam analisis ini adalah equdispersi. Namun demikian, pada kasus riil sering kali terjadi masalah overdispersi, yakni nilai ragam lebih besar dari nilai rataannya. Keragaman yang tinggi salah satunya dapat disebabkan oleh adanya pencilan. Pengeluaran data pencilan ternyata belum dapat menangani masalah overdispersi pada Regresi Poisson. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan mengganti asumsi distribusi Poisson dengan distribusi Binomial Negatif. Hasil analisis menunjukkan model Regresi Binomial Negatif tanpa pencilan lebih baik dibandingkan model Regresi Poisson tanpa pencilan ditunjukkan dengan nilai AIC yang lebih kecil. Berdasarkan model Regresi Binomial Negatif tanpa pencilan ini faktor-faktor eksternal yang memengaruhi jumlah penduduk miskin di Indonesia menurut provinsi tahun 2016 adalah persentase rumah tangga dengan kondisi lantai rumah beralaskan tanah menurut provinsi, jumlah penduduk menurut provinsi, persentase jumla pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja menurut provinsi, dan persentase jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja. Keyword: equidispersi, overdispersi, regresi Binomial Negatif, Regresi Poisson
Judul: Faktor-faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Jumlah Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) Kota Bogor Tahun 2011 (Suatu Pendekatan dengan Regresi Poisson, Regresi Binomial Negatif, dan Regresi Poisson Terampat) Abstrak: Kota Bogor merupakan daerah yang seringkali terjadi hujan. Biasanya penyakit demam berdarah dengue (DBD) muncul pada musim hujan. Untuk itu, pemerintah Kota Bogor memerlukan adanya kajian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi jumlah penderita DBD. Hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan jumlah penderita DBD dapat diketahui dengan analisis regresi Poisson karena jumlah penderita DBD merupakan data cacah (count data). Namun dalam penerapannya, regresi Poisson mengalami pelanggaran asumsi, yaitu ragam dari peubah respon lebih besar dari rataannya, overdispersi. Penanganan pelanggaran asumsi tersebut dilakukan dengan menggunakan regresi Binomial Negatif dan regresi Poisson Terampat. Namun untuk menentukan model yang dipilih antara model regresi Binomial Negatif dan model regresi Poisson Terampat tidak dapat dilakukan karena nilai AIC keduanya tidak mengalami perbedaan yang signifikan. Oleh karena itu, pemilihan model didasarkan pada kemudahan dalam implementasi kebijakan penanganan penyakit DBD. Sehingga untuk kasus ini, model yang dipilih adalah model regresi Poisson Terampat. Pada model tersebut, hanya ada dua peubah penjelas yang berpengaruh terhadap jumlah penderita DBD, yaitu jumlah kejadian banjir dalam setahun dan jumlah fasilitas layanan kesehatan. Setiap penambahan lima kejadian banjir dalam setahun maka akan meningkatkan nilai harapan jumlah penderita DBD sebesar 1.5928 kali dengan asumsi peubah lain dianggap tetap. Setiap kelurahan yang memiliki jumlah fasilitas layanan kesehatan lebih banyak sepuluh satuan dibanding kelurahan lain maka akan menyebabkan perbedaan nilai harapan jumlah penderita DBD lebih besar 1.5968 kali dibanding kelurahan lain dengan asumsi peubah lain dianggap tetap. Keyword:
Judul: Karakteristik Anatomi Skelet Apendikular Buaya Senyulong (Tomistoma schelegelii) Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik anatomi skelet apendikular buaya senyulong (Tomistoma schlegelii) sebagai sistem lokomosi yang dikaitkan dengan fungsi dan perilakunya. Anatomi skelet kaki buaya senyulong dipelajari dengan melakukan pengamatan dan pengukuran pada tulang-tulang penyusun ekstremitas dan bidang persendian. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada kaki depan, os scapula dan os coracoidea bertaut dan membentuk cavitas glenoidalis, os humerus lebih melengkung ke medial, olecranon pada os ulna tidak berkembang, dan di ekstremitas distal os radius terdapat facies articularis radiale yang luas untuk bersendi dengan os carpi radiale. Pada kaki belakang, os coxae bertaut dengan os sacrum, os pubis berhubungan dengan ossa gastralia, di distal os femoris tidak ditemukan os patella, di daerah tarsi, os astragalus dan os calcaneus membentuk sendi gerak. Skeleton manus dan pedis memiliki struktur yang mirip, tetapi digit V pada kaki belakang rudimenter. Struktur skelet apendikular tersebut memungkinkan buaya untuk melakukan gerakan berjalan, berenang, serta melindungi organ dan membantu respirasi. Keyword: ekstremitas, Tomistoma schlegelii, skelet kaki
Judul: Mempelajari pengaruh penambahan garam dan bumbu terhadap mutu kerang darah ( Anadara granosa ) rebus selama penyimpanan pada suhu rendah Abstrak: Kerang pada umumnya dan jenis kerang darah pada khusus- nya merupakan salah satu sumber protein ikani yang cukup berarti. Indonesia sebagai negara yang luas akan perairan pantainya, di- perkirakan sangat berpotensial untuk dapat memanfaatkan kerang tersebut pada suatu tingkat yan; lebih berarti. Dalam rangka peningkatan pemanfaatan kerang tersebut, perlu diiringi dengan peningkatan pengamanan yang berupa penanganan dan pengolahan serta usaha pengawetannya. Hal ini sangat penting mengingat bahwa produk-produk perikanan termasuk kerang merupakan jenis bahan pangan yang cepat sekali membusuk. Pemanfaatan kerang sebagai bahan pangan di Indonesia pada umumnya masih terbatas pada kerang segar yang dicelupkan ke dalanmı air panas (kerang rebus). Daging kerang yang dihasilkan setelah perebusan, selain dapat langsung dikonsumsi juga dapat dimanfaatkan untuk pengolahan selanjutnya (produk khusus). Sedangkan usaha untuk mempertahankan mutu dari daging kerang biasanya dapat dilakukan dengan penambahan bahan pengawet atau penerapan suhu rendah. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk ... Keyword:
Judul: Studi Kemunduran Mutu Teripang pada Beberapa Macam Cara Penyimpanan Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pengolahan dengan cara perebusan dan mempelajari pengaruh cara penyimpanan pada suhu kamar, suhu dingin dan suhu beku terhadap kemunduran mutu teripang. Perlakuan yang diberikan terhadap penelitian ini adalah jenis teripang yang terdiri dari dua taraf, yaitu teripang pasir (A1), dan teripang batu (A2). Perlakuan pengolahan yang terdiri dari dua taraf, yaitu dengan perebusan (B₁) dan tanpa perebusan (B2). Perlakuan lama penyimpanan: untuk suhu kamar terdiri dari enam taraf yaitu 0 jam (C1), 3 jam (C2), 6 jam (C3), 9 jam (C4), 12 jam (C5) dan 15 jam (C6); untuk suhu dingin terdiri dari enam taraf, yaitu 0 hari (C₁), 3 hari (C2), 6 hari (C3), 9 hari (C4), 12 hari (C5) dan 15 hari (C6); untuk suhu beku terdiri dari tiga taraf, yaitu o bulan (C₁), 1 bulan (C2), 2 bulan (C3). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial 2 x X 6 (untuk suhu kamar dan suhu dingin), 2 x 2 x 3 2 (untuk suhu beku) dengan ulangan masing-masing dua kali. ... Keyword:
Judul: Determinan dan Invers Matriks Skew Circulant dengan Entri Lucas Numbers Abstrak: Matriks skew circulant adalah matriks berukuran n×n yang setiap entri dari baris sebelumnya bergeser satu kolom ke kanan pada baris berikutnya secara berurutan diikuti dengan perubahan tanda pada semua entri dibawah diagonal utama, sehingga untuk mengetahui entri matriks skew circulant dapat dilihat dari satu baris matriks tersebut. Entri-entri pada matriks skew circulant dapat diisi dengan berbagai entri yang membentuk barisan bilangan, salah satunya yaitu Lucas Numbers. Karakteristik persamaan Lucas Numbers dapat digunakan untuk menentukan determinan dan invers matriks skew circulant. Pada karya ilmiah ini akan ditentukan determinan dan invers matriks skew circulant dengan entri Lucas Numbers dengan membuat matriks transformasi dan menggunakan beberapa teorema dan lemma., Skew circulant matrix is a matrix of size n×n where each entry from the previous row shifts one column to the right in the next row sequentially followed by a change in sign to all the elements below the main diagonal, so to find out the entries of the skew circulant can be seen from one row of the matrix. The entries in the skew circulant matrix can be filled with various entries that form a sequence of numbers, one of which is Lucas Numbers. Characteristics of the equation Lucas Numbers can be used to determine the determinant and inverse of the skew circulant matrix. In this scientific work, will be determined the determinant and inverse of skew circulant matrix with Lucas Numbers by constructing a transformation matrix and using several theorems and lemma. Keyword: Lucas numbers, skew circulant matrix, determinant, inverse
Judul: Model persamaan struktural keberhasilan studi mahasiswa departemen statistika Abstrak: Kualitas seorang mahasiswa dapat dilihat dari prestasi yang dicapainya, potensi yang dimilikinya juga motivasi tinggi yang ada dalam dirinya. Secara akademik, keberhasilan seorang mahasiswa ditunjukkan dengan tingginya niIai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan penyelesaian masa studi yang singkat. Keberhasilan studi seorang mahasiswa tidak lepas dari faktor yang mernpengaruhinva. Kajian ini dilakukan untuk mengetahui fakt~r-faktor yang berpengaruh rerhadap kcbernasiian srudi. Analisis yang a~gl~nakaand alah Model Persamaan Strukturd untuk mengetahui keterkaitan hubungan peubah laten dengan indikatornya. Peubah yang diamati yaitu latar belakang keluarga, faktor internal mahasiswa dan keberhasilan studi. Masing-masing peubah tersebut dibangi~n oleh peubah indikatar yang tnengukurnya: Model persamaan struktural digunakan untuk mengetahui keterkaitan hubungan latar belakang keluarga dan faktor internal mahasiswa dengan keberhasilan studi. Keyword:
Judul: Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi mahasiswa teknologi pangan IPB Abstrak: Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah mempersiapkan generasi baru agar dapat menjalani kehidupan dan dapat memecahkan masalah-masalah yang akan dihadapi pada zamannya. Dengan demikian, perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan tertinggi, memiliki tanggung jawab etis terhadap kualitas lulusannya, seperti kemampuan kerja, kreativitas, pengakuan masyarakat sebagai penyerap sumberdaya manusia terhadap kredibilitas Perguruan Tinggi tersebut. Keberhasilan studi lulusan selama mengikuti pendidikan di perguruan tinggi dapat dilihat dari beberapa indikator, antara lain Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), Lama Studi (LS), dan Lama Mendapatkan Pekerjaan (LMP) Seberapa tinggi kualitas yang dimiliki oleh setiap lulusan perguruan tinggi, sedikit banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal, yang dalam hal ini diistilahkan sebagai faktor intelektual dan nonintelektual. Demikian juga halnya dengan lulusan jurusan Teknologi Pangan (TPG). Kualitas lulusan, yang dicirikan oleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), Lama Studi, dan Lama Mendapatkan Pekerjaan, diindikasikan mempunyai kaitan tertentu dengan faktor-faktor tersebut. Pada penelitian ini ingin dikaji kaitan antara kualitas lulusan Perguruan Tinggi dengan faktor intelektual dan non intelektual. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kualitas setiap lulusan. Secara umum, Indeks Prestasi mahasiswa TPG mengalami penurunan pada semester ketiga, kemudian secara perlahan kembali meningkat pada semester berikutnya dan bertahan pada kisaran nilai tersebut hingga semester ketujuh. Hal ini menandakan bahwa diperlukan perhatian khusus kepada mahasiswa TPG saat mereka menginjak semester ketiga, mengingat saat tersebut adalah masa yang paling rentan bagi perkembangan prestasi akademik mereka. Berdasar hasil pengujian parsial terhadap masing-masing peubah dapat dilihat bahwa faktor yang mempengaruhi IPK antara lain jalur masuk, pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, nilai NEM dan STTB SMU, serta asal daerah SMU. Faktor yang nyata mempengaruhi lama studi adalah pendidikan terakhir ayah, pendapatan orang tua serta NEM semasa SMU. Faktor yang nyata mempengaruhi lama mahasiswa mendapatkan pekerjaan adalah jenis kelamin, pekerjaan ayah serta asal daerah SMU. Nilai Ebtanas Murni SMU nyata mempengaruhi Indeks Prestasi Kumulatif serta Lama Studi. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor ini masih relevan digunakan sebagai indikator pokok dalam penerimaan mahasiswa baru. Kualitas mahasiswa yang berasal dari jalur UMPTN lebih baik jika dibandingkan mahasiswa yang berasal dari jalur USMI. Hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk meninjau ulang perbandingan penerimaan mahasiswa yang berasal dari jalur USMI dan UMPTN. Dukungan orang tua, terutama dukungan finansial, berperan penting bagi prestasi akademik mahasiswa karena dengan dukungan yang cukup, maka mahasiswa mendapatkan sarana dan perhatian yang lebih baik untuk menunjang kelancaran studinya. Asal daerah dan jenis pekerjaan ayah berdampak kepada wawasan mahasiswa dalam pemilihan bidang pekerjaannya. Mahasiswa asal jabotabek atau mahasiswa yang ayahnya bekerja selain sebagai pegawai negeri mampu mendapatkan informasi yang lebih mengenai lapangan pekerjaannya. Jenis kelamin menjadi faktor lainnya yang berpengaruh kepada waktu yang dibutuhkan mahasiswa untuk mendapatkan pekerjaan. Mahasiswa laki-laki lebih cepat mendapatkan pekerjaan dibandingkan yang perempuan. Keyword:
Judul: Babesiosis pada kambing dan domba Abstrak: Babesiosis adalah penyakit hewan menular yang tidak ditularkan secara kontak yang dapat bersifat akut atau kronis (menahun) dan disebabkan oleh parasit protozoa yang menyerang dan merusak sel darah merah yang termasuk dalam genus Babesia. Penyebab babesiosis pada kambing dan domba adalah Babesia motasi, Babesia ovis, Babesia foliata dan Babesia taylori. Tetapi Richardson dan Kendall (1957, dalam Le vine, 1961) menganggap bahwa B. foliata adalah sinonim dari B. ovis. Serangan parasit Babesia tersebut biasanya menyebabkan kerusakan eritrosit yang hebat sehingga hewan menderita anemia yang dapat mengakibatkan kematian hewan bila tidak segera mendapat pengobatan. Dalam mendiagnosa penyakit ini sebaiknya dilakukan sedini mungkin dengan cara mengetahui sejarah, gejala klinik dan dengan memeriksa infestasi caplak serta melakukan preparat ulas darah. Berdasarkan pengetahuan tentang morfologi dari masing-masing jenis Babesia pada kambing dan domba, dapatlah ditentukan diagnosa jenis (spesies)nya. Pemeriksaan secara serologis dapat dilakukan untuk lebih meyakinkan diagnosa. Selain dengan cara pengobatan pada hewan-hewan sakit penanggulangan babesiosis dapat pula dilakukan dengan cara memberikan preimunisasi pada hewan-hewan yang peka terhadap babesiosis serta mengadakan pemberantasan jenis caplak yang bertindak sebagai vektor dari parasit ini.' Mengkarantinakan hewan-hewan yang akan dimasukkan ke In donesia dapat pula dilakukan dalam penolakan dan pence gahan penyakit ini. Keyword:
Judul: Pengaruh Lama Waktu Penyimpanan Telur dalam Larutan Fisiologis Nacl dan Ringer terhadap Derajat Pembuahan Telur, Kelangsungan Hidup Embrio dalam Penetasan Telur Ikan Mas (Cyprinus carpio Linn.) Abstrak: Ikan mas (Cyprinus carpio Linn.) yang termasuk ke dalam golongan ovipar memiliki keterbatasan waktu menyimpan telur yang telah matang di dalam tubuh induk betina. Telur yang telah matang ini harus dikeluarkan sebelum overripenning (lewat matang) yang dapat mengakibatkan penurunan kualitas telur untuk dibuahi sperma, bahkan mati. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menyimpan telur di media yang dapat memperlambat proses pematangan telur. Percobaan dilakukan di kolam Percobaan Babakan dan laboratorium Genetika Ikan, Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor, sejak bulan Mei sampai dengan Agustus 1995. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama waktu penyimpanan telur dalam dua jenis larutan fisiologis yaitu larutan NaCl dan Ringer terhadap derajat pembuahan telur (FR) , kelangsungan hidup embrio (SRE) , penetasan telur (HR) dan derajat kelangsungan hidup larva (SRL) ikan mas berumur 7 dan 14 hari. Keyword:
Judul: Peranan Suhu Media terhadap Kehidupan Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio) Ukuran 3-5 cm Abstrak: Jumlah produksi perikanan dunia untuk sektor penangkapan yang mengalami stagnasi bahkan penurunan dari tahun ketahun, telah merangsang pertumbuhan jumlah produksi sektor akuakultur dari tahun ketahun yang semakin meningkat. Penelitian perikanan Indonesia visi 2005, komoditas ikan diprioritaskan pada jenis-jenis untuk keperluan ekspor maupun konsumsi domestik serta komoditas potensial dan langka. Salah satu jenis ikan air tawar yang menjadi komoditas unggulan dan sangat potensial dibudidayakan masyarakat Indonesia adalah ikan mas. Dalam penelitian ini akan membahas aspek suhu untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan mas ukuran 3-5 cm, oleh karena suhu merupakan controlling factor bagi kehidupan ikan mas. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kisaran suhu optimum bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan mas ukuran 3-5 cm. Keyword:
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Evaluasi Kualitas Dedak Padi Secara Fisik dan Kimia di Kabupaten Rembang Jawa Tengah Abstrak: Dedak padi merupakan salah satu bahan yang sering digunakan dalam ransum. Kualitas nutrien dedak padi yang beragam dipengaruhi oleh varietas, penggilingan padi, dan sifat fisik dedak padi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi kualitas fisik dan kimia dedak padi di Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 8 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan tersebut adalah: P1 = Kecamatan Kaliori; P2 = Kecamatan Sumber; P3 = Kecamatan Sulang; P4 = Kecamatan Bulu; P5 = Kecamatan Lasem; P6 = Kecamatan Rembang; P7 = Kecamatan Pancur; P8 = Kecamatan Gunem. Analisis data yang dilakukan dengan sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan apabila terdapat hasil yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, dan sudut tumpukan tidak berbeda nyata (P<0.01) pada masing-masing kecamatan, tetapi masih dalam kisaran normal. Kualitas dedak padi di Kabupaten Rembang tergolong dalam mutu II dan III serta tidak ditemukan dedak padi mutu I. Keyword: dedak padi, Kabupaten Rembang, kualitas, sifat fisik
Judul: Uji Kualitas Fisik Pellet Berbasis Jerami Jagung Sebagai Pakan Sumber Serat untuk Ternak Ruminansia Abstrak: Pemanfaatan produk samping (by product) tanaman jagung seperti jerami jagung yang tersedia secara melimpah dapat menjadi alternatif bahan baku pakan pengganti hijauan yang ketersediaannya saat ini sudah semakin terbatas. Namun, jerami jagung memiliki keterbatasan yaitu, kandungan zat makanan yang rendah, kecernaan yang rendah serta bersifat bulky (voluminous) sehingga tidak efisien jika diangkut ke daerah lain. Untuk meningkatkan nilai zat makanan jerami jagung tersebut dapat dicampur dengan bahan pakan lain sebagai sumber protein dan energi seperti leguminosa dan jagung. Salah satu leguminosa yang memiliki kandungan protein yang tinggi dan memiliki produksi tinggi adalah legum Indigofera sp. selain lebih efisien, pellet lebih mudah dalam penanganan (handling) dan transportasi. Untuk menghasilkan pakan bentuk pellet, maka kajian tentang sifat-sifat fisik bahan sangat diperlukan seperti kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, berat jenis, sudut tumpukan, dan laju alir. Sementara itu, untuk mengevaluasi kualitas fisik pellet dapat diukur dari pellet durability index (PDI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik bahan baku pellet dan mengetahui pengaruh komposisi bahan baku pellet dan ukuran die terhadap kualitas fisik pellet. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan model 4 x 2 dengan 3 ulangan. Faktor A merupakan komposisi bahan pellet dengan perlakuan A1 (100% jerami jagung), A2 ( 75% jerami jagung + 20% Indigofera Sp. + 5 % jagung giling), A3 ( 75% jerami jagung + 15% Indigofera Sp. + 10 % jagung giling), A4 ( 75% jerami jagung + 10% Indigofera Sp. + 15 % jagung giling), dan faktor B adalah ukuran die yaitu 5 dan 8 mm. Peubah yang diamati adalah kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, berat jenis, sudut tumpukan, laju alir, dan pellet durability index (PDI). Data analisa menggunakan ANOVA, apabila terdapat perbedaan yang nyata akan dilanjutkan menggunakan uji Duncan (Steel dan Torrie, 1993). Keyword: corn plant by product, lignoselulose by product, processing technology, Completely Randomized Design with factorial, bulk density, specific density, specific density, specific density, pellet durability index
Judul: Leukemia pada kucing Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst Keyword:
Judul: Proses Pemberangkatan Tenaga Kerja Indonesia Wanita Ke Saudi Arabia (Studi Kasus di PT SS Jakarta) Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang TKI yang akan berangkat ke Saudi Arabia dan proses pemberangkatannya. Penelitian dilakukan di PT SS Jakarta terhadap 20 orang responden calon TKW yang pertama kali dan berulang ke Saudi Arabia. Pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner, wawancara, dan data-data administratif perusahaan. Secara umum, para calon TKI Wanita ke Saudi Arabia berada pada usia produktif kerja (20-30 tahun), sudah kawin, dengan latar belakang pendidikan rendah yaitu SD atau tidak tamat sekolah. Mereka yang berasal dari Pulau Jawa lebih dominan dibandingkan dengan luar Jawa. Motivasi ekonomi menjadi pendorong utama untuk bekerja di luar negeri. Mereka ingin mengangkat ekonomi keluarga dari kemiskinan. Latar belakang suami/orang tua mereka sebagian besar buruh tani, bahkan banyak yang pengangguran. Mereka mendapatkan informasi menjadi TKI sebagian besar dari calo/sponsor. Sedangkan yang menggali informasi sendiri sangat sedikit. Keyword:
Judul: Dampak ekonomi migrasi terhadap rumah tangga: Studi kasus di Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Abstrak: Salah satu upaya mengatasi masalah pengangguran yang diadakan oleh pemerintah adalah dengan memanfaatkan lapangan kerja di luar negeri melalui program pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri. Selain guna mengatasi masalah pengangguran, maka pengiriman TKI ke luar negeri adalah untuk meningkatkan penerimaan devisa bagi negara, meningkatkan kualitas tenaga kerja yang dikirim serta meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja sekaligus juga dapat meningkatkan citra bangsa dan negara. Selama pelaksanaannya, yaitu sejak PELITA I (1969-1974) program pengiriman TKI ke luar negeri banyak diikuti oleh berbagai pemberitaan negatif mengenai berbagai kasus yang menimpa TKI di negara tempat mereka bekerja maupun yang dialami oleh rumahtangga TKI di daerah asalnya. Berbagai kasus yang dapat dilihat dalam media masa sehubungan dengan pengiriman TKI ke luar negeri lebih banyak memperlihatkan sisi negatifnya dibandingkan sisi positifnya. Kasus Sulaiha, TKI yang dihukum pancung di Arab Saudi karena tuduhan membunuh majikannya1, kerusuhan di tempat penampungan TKI di Jeddah akibat bentrokan TKI overstay dan aparat keamanan Jeddah yang menimbulkan korban di kedua belah pihak, keluarga TKI yang kehilangan kontak hubungan dengan anaknya yang bekerja sebagai TKI di Hongkong, banyaknya TKI ilegal ke Malaysia dan pemulangannya yang membawa banyak dampak negatif serta penelantaran TKI yang dipulangkan di Bandara Soekarno Hatta. Belum lagi pemberitaan mengenai nasib para TKI yang ditipu oleh para calo serta PJTKI yang tidak menjalankan fungsinya dengan benar. Namun ternyata pemberitaan ini tidak mengurangi niat tenaga kerja untuk mengikuti program ini dan pergi ke luar nege untuk bekerja. Keyword:
Judul: Base-Mediated Synthesis of Carbon Dots From Humic Acids and It’s Optical Properties Abstrak: Karbon-dots (CDs) merupakan nanomaterial berfluoresens yang sifat optiknya dipengaruhi oleh prekursor karbon dan metode sintesisnya. Penelitian ini bertujuan menyintesis CDs dengan metode hidrotermal termediasi basa dari asam humat (AH) dan mempelajari sifat optiknya dengan variasi jenis dan konsentrasi basa, serta penambahan agen pasivasi. Spektrum UV-Vis CDs-AH hasil sintesis memiliki puncak panjang gelombang pada 200–300 nm (π‒π*) yang berasal dari C=C pada inti CDs dan 300–400 nm (n‒π*) dari C=O di permukaan CDs. Basa NaOH dan NH4OH berpengaruh pada panjang gelombang puncak (λem) dan intensitas emisi CDs-AH. CDs-AH-NaOH memiliki λem 469 nm, sedangkan λem CDs-AH-NH4OH mengalami pergeseran biru menjadi 462 nm disertai penurunan intensitas emisi dengan rasio 1,85. Hasil ini disebabkan gugus fungsi oksigen di permukaan CDs-AH lebih banyak terdeprotonasi dalam NaOH membentuk level energi baru yang lebih rendah dengan efisiensi pendaran yang lebih baik. Peningkatan konsentrasi NaOH 0,1 ke 1 M pada CDs-AH dapat meningkatkan intensitas emisi dengan rasio 2,37. Hal ini diakibatkan oleh dekomposisi AH yang meningkat seiring peningkatan konsentrasi NaOH sehingga jumlah fluorofor AH bertambah. Peningkatan konsentrasi NaOH 0,1 ke 1 M menggeser λem ke arah biru dari 476 menjadi 469 nm. Penambahan urea pada CDs-AH-NaOH 1 M tidak berpengaruh pada λem dan intensitas emisi., Carbon dots (CDs) are fluorescent nanomaterials whose optical properties can be influenced by the carbon precursor and its synthesis method. This research aims to synthesize CDs from humic acid (HA) using base-mediated hydrothermal and study its optical properties by varying the type and concentration of base, as well as adding a passivation agent. The UV-Vis spectrum of CDs-HA has a peak wavelength of 200–300 nm (π–π*), originating from C=C in the CDs core and 300–400 nm (n–π*) from C=O on surface CDs. CDs-HA-NaOH experienced a blue shift (469 to 462 nm) in NH4OH, accompanied by a decreased emission intensity (ratio of 1.85). This result is caused by the oxygen functional groups on the surface of CDs-HA being strongly deprotonated in NaOH, forming a new lower energy level with better luminescence efficiency. Increasing the NaOH concentration (0.1 to 1 M) can increase the emission intensity (ratio of 2.37) and shift the λem towards blue (476 to 469 nm). This is because the more significant concentration of NaOH can break down the HA structure more strongly and increase the number of HA fluorophores. Adding urea to CDs-AH-NaOH 1 M did not affect the λem and emission intensity. Keyword: ammonium hidroksida, asam humat, karbon-dot, natrium hidroksida, sifat optik, ammonium hydroxide, carbon-dots, humic acid, optical properties, sodium hydroxide
Judul: Mempelajari Kegiatan Promosi Dan Hasil Penjualan Ice Cream Swensen's (Studi Kasus Di Pt. Aneka Satwitra Sari Food, Jakarta) Abstrak: Pada era globalisasi saat ini beberapa perusahaan baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis saling bersaing satu sama lain dalam melakukan penjualan produlmya. PT. Aneka Satwitra Sari Food (ASSF) sebagai perusahnan yang memproduksi makanan harus cermat dalam menggunakan strategi-strategi pemasaran yang berkualitas, terutama pada produk, harga, distribusi dan promosi yang diinginkan sehingga dapat menguasai kedudukan pasar konsumennya. Strategi pemasaran yang dilakukan terhadap produk adalah strategi multi produk. Dalal11 strategi ini pihak perusahaan menawarkan beraneka macam rasa produk yang diinginkan konsul11en, agar tidak teljadi kebosanan terhadap produk yang diberikan. Pada strategi pel11asaran terhadap harga yang dilakukan adalah dengan menentukan sasaran konsumen yang diinginkan. Sasaran konsulllen yang diinginkan perusahaan adalah golongan ekonomi menengah ke atas dengan target sasaran terdiri dari anak-anak hingga remaja. Penelllpatan sasaran konsulllen ini menurut pihak perusahaan untuk rnemberikan kesan Illewah dan kebanggaan kepada konsulllen yang membeli. Strategi pemasaran terhadap sa luran distribusi yang dilakukan perusahaan aelalah sistelll distribusi langsung elan tielak langsung yang elilakukan karena pcrusahaan berprinsip kepaela pelllerataan elistribusi. Artinya tidak eliinginkan teljaelinya penumpukan proeluk di satu wiiayah, Illelainkan tersebarnya produk secara merata eli setiap wilayah meskipun jumlahnya tielak terlalll banyak. Dalam l11elakukan kegiatan prol11osi, sebagai bagian dari strategi marketing mix, PT. ASSF l11enggunakan sarana prol11osi : periklanan, promosi penjualan, promosi perorangan dan publisitas, dimana kombinasi keel1lpat alat promosi terse but disebut promotional mix. Pada umumnya ktlgiatan promosi yang dilakukan oleh PT. ASSF sudah cukup baik bila ditinjau dari alat-alat promosi yang dipergunakan, namun masih sulit untuk menilai apakah kOlllbinasi promotional mix yang clipilih adalah yang optimal. Berelasarkan hasil analisa regresi clan korelasi antara biaya promosi yang dikeluarkan clengan hasil pel,jualan perusahaan dapat cliketahui bahwa aela pel'ubahan yang signitlkan antara biaya prol11osi dengan hasil penjualan. Hal ini clapat clilihat dari nilai F dan t yang cliperoleh pacla uji regresi linier bergallcht. Nilai uji F = 20, 89492, seclangkan untuk nilai uji t ada clua macal11 antara lain nilai uji t = 5,07 untuk periklanan pacla saat promosi penjualan konstan dan nilai qji t = -3,166 untuk promosi penjualan pada saat periklanan konstan. Nilai uji F dan uji t yang clidapat ini memenuhi persyaratan clalam analisa regresi berganda yaitu lebih besar dari nilai tabel F dan t. Dengan demikian biaya promosi yang dikeluarkan untuk kegiatan periklanan dan kegiatan promosi penjua!an mempunyai clampak terhadap hasil penjualannya. Pada pengt~iian mengenai kegiatan promosi yang memplUlyai dampftk dominan terhadap perubahan hasil penjualan berdasarkan metode regresi sederhana, nilai uji F yang dihasilkan dari biaya periklanan dan promosi penjualan adalah 16,74 dan 17,73. Hal ini berarti bahwa biaya yang dikeluarkan untuk kedua kegiatan tersebut memberikan kontribusi yang besar pengaruhnya terhadap perubahan hasil penjualan. Tidak ada dorninisasi dari masing-masing kegiatan prom0si tersebut dalam memberikan kontribusinya terhadap perubahan hasil peLjualan. Kemudian pelaksanaan kegiatan promosi yang dijalankan PT. ASSF sudah cukup efektif Penilaian ini berdasarkan nilai koefisien korelasi (1') yang dimiliki dari biaya yang dikeluarkan untuk masing-masing kegiatan tersebut, dimana nilai-nilai yang diberikannya adalah 77 % untuk biaya periklanan yang dikeluarkan dan 78 % untuk biaya promosi penjualan yang dikeluarkan. Keyword:
Judul: Optimalisasi produksi es krim pada lini produksi polo cup di PT XYZ Abstrak: Es krim sebagai salah satu produk turunan/olahan susu merupakan produk makanan yang terbuat dari campuran lemak, padatan susu tanpa lemak. gula. bahan penstabil. pembentuk emulsi dan flavor. Menurut Business Report Indacommercial (25rd July, 2004) konsumsi berbagai produk peternakan seperti daging, telur, dan produk olahan berbahan baku susu (dairy product) diperkirakan akan mengalami peningkatan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa konsumsi terhadap dairy product termasuk didalamnya konsumsi es krim setiap tahunnya mengalami peningkatan. Meningkatnya konsumsi es krim akan diikuti oleh peningkatan penawaran. hal tersebut dapat dilihat dari bertambahnya jumlah perusahaan dan jumlah produk yang ditawarkan dalam industri tersebut. Hal ini menyebabkan persaingan antar perusahaan dalam industri tersebut semakin meningkat, sehingga pencapaian tujuan setiap perusahaan akan semakin sulit. Bahan baku utama dan tambahan untuk memproduksi es krim di PT XYZ didatangkan dari luar negeri (impor), sebagai contoh untuk bahan baku skim milk powder didatangkan dari Amerika Serikat dan Australia serta gula diimpor dari Thailand. Dengan penggunaan bahan baku impor tersebut mengharuskan perusahaan untuk mengeluarkan biaya bahan baku yang tidak sedikit, sehingga hal ini menuntut perusahaan untuk memanfaatkan bahan bakunya tersebut secara lebih efisien dengan cara menentukan prioritas dan kombinasi produk yang akan diproduksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat kombinasi produksi es krim optimum pada tingkat keuntungan maksimum, menganalisa pemanfaatan sumberdaya yang dilaksanakan perusahaan, mempelajari sampai sejauh mana solusi optimal dapat digunakan jika terjadi perubahan dan mempelajari pengaruh pengurangan variabel keputusan dan perubahan permintaan pasar terhadap keputusan produksi. Berdasarkan hasil optimal menunjukkan bahwa jumlah total produksi es krim adalah sebanyak 2.154.929,46 liter dan kondisi ini menggambarkan terjadi peningkatan sebesar 3,33% dari produksi aktualnya. Dari 39 jenis es krim yang dihasilkan terdapat 15 jenis es krim yang disarankan untuk dikurangi produksinya dan sisanya sebanyak 24 jenis es krim disarankan untuk ditingkatkan. Pengurangan jumlah produk yang disarankan paling besar adalah untuk produk Crunchy Peanut 110 ml, hal ini dikarenakan pada kondisi optimal produk ini disarankan untuk tidak diproduksi karena tingkat kontribusi keuntungan produk ini paling rendah dibandingkan produk lainnya. Peningkatan jumlah produk yang disarankan terbesar adalah untuk produk Vanila 7,5 liter, meskipun kontribusi keuntungan untuk produk ini tidak tinggi dibandingkan dengan produk-produk lainnya, akan tetapi karena permintaan yang tinggi yang belum terpenuhi pada kondisi produksi aktual dan masih tercukupinya sumberdaya untuk memproduksi produk tersebut maka hal inilah yang menjadi faktor, model program linear menyarankan untuk meningkatkan produksinya sebesar 31.841.84 liter. ..dst Keyword:
Judul: Balantidiosis disentri dalam zoonosis Abstrak: Balantiosis merupakan suatu penyakit pada manusia dan ababi yang disebabkan oleh Balantidium coli. Penyakit ini pertama kali diamati oleh Kalmsten pada tahun 1857 pada pasien yang mendrita diare, sedang balantidiosis pada babi pertama kali dilaporkan oleh Leukart pada tahun 1862. Parasit ini merupakan protozoa terbesar yang berada pada usus manusia dan babi dan salah satu Giliata yang patogen. Keyword:
Judul: Metabolit dan Profil Darah Domba Lokal yang Diberi Pakan Mengandung Limbah Industri Pengolahan Habbatussauda (Nigella sativa) Abstrak: Nigella sativa atau yang lebih dikenal dengan nama habbatussauda atau jintan hitam mengandung minyak yang biasa digunakan untuk tujuan pengobatan. Industri pengolahan habbatussauda menghasilkan limbah berupa residu hasil ekstraksi minyak habbatussauda. Limbah habbatussauda mengandung protein kasar yang tinggi dan bisa dimanfaatkan sebagai sumber protein pakan. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pengaruh penggunaan limbah habbatussauda dalam pakan terhadap metabolit dan profil darah domba lokal. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 5 kelompok menggunakan 15 ekor domba lokal jantan. Penggunaan limbah habbatussauda dalam pakan konsentrat adalah 0%, 14%, dan 28% dengan periode pemeliharaan selama 56 hari. Domba diberi pakan dengan perbandingan antara hijauan dan konsentrat 30:70. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan limbah habbatussauda berpengaruh terhadap konsumsi protein kasar, konsumsi lemak kasar, dan kadar Blood Urea Nitrogen (BUN) tanpa mempengaruhi konsumsi bahan kering, konsumsi karbohidrat, kadar glukosa, dan kadar trigliserida darah, serta profil darah domba lokal. Keyword: domba lokal, limbah habbatussauda, metabolit, profil darah
Judul: Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Habbatusauda (Nigella sativa) Sebagai Pakan Domba Lokal. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian limbah industri pengolahan habbatusauda (Nigella sativa) terhadap performa domba lokal. Proses ekstraksi habbatusauda mengasilkan limbah berupa bungkil yang belum banyak dimanfaatkan sebagai pakan domba lokal. Limbah habbatusauda mengandung protein kasar yang tinggi dan dapat digunakan sebagai pakan sumber protein. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan 5 kelompok dan menggunakan 15 ekor domba lokal jantan berumur ±5 bulan. Domba diberi pakan dengan perbandingan 30:70 untuk hijauan dan konsentrat. Konsentrat perlakuan mengandung 0%, 14% dan 28% limbah habbatusauda dengan periode pemeliharaan selama 2 bulan. Hasil menunjukan pemberian pakan yang mengandung limbah habbatusauda berpengaruh terhadap konsumsi nutrien dan pertambahan bobot badan domba tanpa mempengaruhi konsumsi Bahan Kering, efisiensi penggunaan ransum dan menghasilkan nilai IOFC yang paling tinggi. Pemanfaatan limbah habbatusauda menunjukan pengaruh positif terhadap performa domba lokal melalui peningkatan pertambahan bobot badan domba yang lebih tinggi dan menghasilkan nilai IOFC yang lebih tinggi tanpa mempengaruhi konsumsi bahan kering dan efisiensi penggunaan ransum. Keyword: domba lokal jantan, konsumsi nutrien, limbah habbatusauda, pertambahan bobot badan
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
Judul: Analisis strategi perusahaan PT. Agricon Ltd. Bogor, Jawa Barat Abstrak: Sektor pertanian telah berperan besar dalam pembangunan nasional melalui penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan masyarakat, pengentasan kemiskinan, perolehan devisa melalui ekspor dan penciptaan ketahanan pangan nasional untuk mencukupi kebutuhan konsumsi bahan pangan utama, sayuran dan tanaman perkebunan. Berdampak secara langsung pada peningkatan permintaan produk input pertanian yang salah satunya adalah pestisida. Keyword:
Judul: Analisis Kelayakan dan Strategi Pengembangan Usaha Pupuk Organik Granul Studi Kasus PT.Agrindo Surya Graha. Abstrak: Indonesia memiliki potensi sumber daya yang sangat mendukung untuk sektor usaha pertanian. berdasarkan data statistik tahun 2008, sekitar 75 persen penduduk Indonesia tinggal di wilayah pedesaan dan lebih dari 54 persen diantaranya menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Berdasarkan Pusat Data dan Informasi Departemen Pertanian tahun 2008 triwulan II, luas lahan produksi padi nasional mencapai 12,38 juta hektar dengan pencapaian produksi 59,87 juta ton. Jika dibandingkan dengan data tahun 2007 pertumbuhan produksi lahan padi nasional mencapai 4,76 persen. Pupuk adalah salah satu dari faktor produksi yang sering menimbulkan kendala bagi petani. Pada musim tanam tahun 2008 terjadi kelangkaan pupuk urea. Hal ini dikarenakan pemerintah hanya mampu mengalokasikan pupuk urea sebanyak 4,3 juta ton dari kebutuhan pupuk urea 5,8 juta ton2. Melihat ini, pemerintah mencanangkan program Go Organik tahun 2010 dalam rangka menekan pemakaian pupuk kimia yang boros anggaran dan merusak lahan pertanian. Hal tersebut terlihat peluang usaha dan pengembangan pupuk organik. Pengembangan usaha pupuk organik merupakan suatu potensi usaha yang menjanjikan dan terbuka bagi siapapun karena didukung oleh pemerintah. Namun usaha ini perlu dikaji dari studi kelayakan usaha baik dari aspek finansial maupun non finansial agar didapat suatu kepastian layak atau tidaknya suatu usaha ini jika dijalankan. Terkait dengan adanya Peraturan Menteri Pertanian nomor :76/Permentan/O.T.140/12/2007 tertanggal 28 Desember 2007 menyebutkan pemerintah melalui Depertemen Pertanian mengalokasikan Pupuk Organik Sebanyak 345 ribu ton. Sedangkan kebutuhan satu hektar padi yaitu 350 - 400 kg pupuk organik1, seperti diketahui luas lahan pertanian di Indonesia tahun 2008 sebayak 51,27 juta hektar atau sekitar 12,38 juta hektar luas tanam padi musim hujan periode Oktober 2007-Maret 2008. Jika tahun 2010 pemerintah benar mencanangkan Go Organik dengan menukar pupuk kimia menjadi 30 persen dan mengunakan pupuk organik 70 persen secara keseluruhan kebutuhan pupuk organik indonesia mencapai 1,2 juta ton pupuk organik. Pupuk organik menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan dilihat dari tingkat perbedaan antara kebutuhan dan penawaran pupuk tersebut. Meskipun memiliki peluang yang besar, PT. Agrindo Surya Graha harus mengkaji kelayakan investasi usaha. Karena suatu usaha harus memiliki kelayakan dan mendatangkan profit. ... Keyword:
Judul: Morphofunctional Characteristic of the Shoulder and Upper Arm Muscles of The Bornean Orangutan (Pongo pygmaeus) Abstrak: Orangutans are arboreal primates that have similarities to gorillas and chimpanzees from both anatomical and physiological aspects, although there are distinct behaviors that allow for differentiation in the structure of the locomotor apparatus. This research aims to study the anatomy of the muscles of the shoulders and upper-arm of the Bornean orangutan associated with the type of locomotion and daily behavior. This study was conducted by observing the morphology of the shoulders and upper-arms muscles and watching their behaviors through video observations. The results showed that the rotator cuff muscles in orangutans were relatively thick resulted in well-fixed shoulders. Musculus rhomboideus occipitalis is only observed in orangutans to facilitate them during arboreal activities such as brachiation. The external trunk muscle in orangutans is found to be relatively large compared to chimpanzees and gorillas, due to the lifting of the upper arms while in trees and on the ground. Musculus brachioradialis and musculus biceps brachii were well developed as flexors of the elbow joint and hold the body mass while climbing up the tree. The Bornean orangutans' activities are more arboreal than those in gorillas and chimpanzees, thus their shoulder and upper arm muscles were more developed to support brachiation activities., Orangutans are arboreal primates that have similarities to gorillas and chimpanzees from both anatomical and physiological aspects, although there are distinct behaviors that allow for differentiation in the structure of the locomotor apparatus. This research aims to study the anatomy of the muscles of the shoulders and upper-arm of the Bornean orangutan associated with the type of locomotion and daily behavior. This study was conducted by observing the morphology of the shoulders and upper-arms muscles and watching their behaviors through video observations. The results showed that the rotator cuff muscles in orangutans were relatively thick resulted in well-fixed shoulders. Musculus rhomboideus occipitalis is only observed in orangutans to facilitate them during arboreal activities such as brachiation. The external trunk muscle in orangutans is found to be relatively large compared to chimpanzees and gorillas, due to the lifting of the upper arms while in trees and on the ground. Musculus brachioradialis and musculus biceps brachii were well developed as flexors of the elbow joint and hold the body mass while climbing up the tree. The Bornean orangutans' activities are more arboreal than those in gorillas and chimpanzees, thus their shoulder and upper arm muscles were more developed to support brachiation activities. Keyword: arboreal, Bornean orangutans, shoulders and upper-arm muscles, terrestrial
Judul: Pengaruh pemberian ZPT (Rootone-F) terhadap pertumbuhan stek Duabanga moluccana, Blume. Abstrak: INTRODUCTION Insufficient supply of raw materials to support wood based industries in Indonesia cause of the changes on orientation for wood supply from natural forest to plantation forest in developing fast growing tree species. Duabanga mollucana Blume, is an Indonesian native fast growing tree species that have good characteristic as raw materials for wood based industries. Vegetative propagation can be done to this species besides their ability to be propagated from seed. Shoot and stem cuttings are alternative ways to obtain qualified seedlings in appropriate amounts and timely manner. Plant growth regulator treatment was expected to increase cutting's survival rate and rooting percentage. Objective of this research was to determine the effect of plant growth regulator on the growth of shoot and stem cutting of Duabanga moluccana. This research would be useful to provide information for the production for high quality seedlings. MATERIAL AND METHOD This research was carried out on green house with KOFFCO system (Komatsu-Forda Fog Cooling System) at Balai Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam, Gunung Batu, Bogor, West Java. from August to october 2010. Materials used in this research were shoot and stem of Duabanga seedlings from selected mother trees (M07) from SEAMEO BIOTROP, Rootone-F, Dithane M-45, rice husk, cocopeat, and zeolite. The experimental design in this research was completely randomized design with 2 factors and 3 replicates. The first factor was source of cutting material (shoot and stem) and the second factor was concentration of plant growth regulator (0 ppm, 500 ppm, 1000 ppm, and 1500 ppm). Growth parameters observed were (1) survival rate, (2) rooting percentage, (3) number of roots, (4) root length, (5) root fresh weight and dry weight (6) shoot fresh weight and dry weight (7) shoot-root ratio. Data was processed with analysis of variance then followed by fisher's LSD test. RESULT AND CONCLUSION Analysis of variance was conducted to explore the impact of all factors on growth parameters, shoot cutting was found to be the most significantly different related to each growth parameters observed; those were (1) survival rate, (2) rooting percentage, (3) number of roots, (4) root length, (5) root fresh weight and dry weight (6) shoot fresh weight and dry weight (7) shoot-root ratio , beside that, stem cuttings was not significantly different related to those growth parameters observed. Rooting percentage on shoot cuttings was 82% and stem cuttings was 0%. Plant growth regulator treatments were not significantly affected cuttings, because control (0 ppm) on shoot cuttings showed high rooting percentage value (77%), followed by 500 ppm (80%), 1500 ppm (83%), and 1000 ppm (87%). Interaction between source of materials and concentration of plant growth regulators was also not significantly related on each growth parameters observed because all of stem cutting could not survive during root primordial initiation, shoot cuttings was also not significantly different related to those growth parameters observed, because control (0 ppm) on shoot cuttings produced significant survival rate (77 %). Keyword:
Judul: Pengaruh proses pembuatan media terhadap semai duabanga moluccana BL. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembocoran kantong media pengomposan selama masa inkubasi terhadap pertumbuhan semai D. moluccana Bl. IPB Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Silvikultur dan Rumah Kaca Fakultas Kehutanan IPB pada bulan April sampai dengan Agustus 1997. Rancangan penelitian yang dilakukan adalah rancangan faktorial 4 x 5 dalam pola acak lengkap yaitu komposisi media (faktor A) dan waktu pembocoran kantong media (faktor B), dengan 3 kali ulangan. Analisis data dilakukan secara statistik dan uji lanjutan menggunakan Uji Jarak Duncan dan Uji Dunnet dengan kontrol berupa media tanah Latosol. Interaksi antara faktor komposisi media dengan waktu pembocoran kantong media mempunyai pengaruh yang sangat nyata terhadap pertambahan tinggi semai. Media campuran dedak dan serbuk gergaji 1: 2 dengan pembocoran kantong media pada hari ke-10 (A2B2) memberikan rata-rata pertambahan tinggi semai sebesar 7.53 cm atau lebih besar 60.2%. Hasil sidik ragam terhadap pertambahan diameter semai menunjukkan bahwa faktor komposisi media (A), faktor waktu pembocoran kantong media (B) dan interaksi antara kedua faktor tersebut memberikan pengaruh yang sangat nyata. Media dengan komposisi dedak dan serbuk gergaji 1:2 (A2) memberikan diameter rata-rata tertinggi sebesar 1.39 mm. Perlakuan pembocoran kantong media pada hari ke-10 (B3) memberikan pertambahan diameter rata-rata sebesar 1.42 mm. Sedangkan media dedak tanpa perlakuan pembocoran kantong media (A0B0) memberikan pertambahan diameter rata- rata tertinggi sebesar 1.93 mm atau lebih besar 80.4% dari kontrol. Berdasarkan hasil sidik ragam, interaksi antara faktor komposisi media dengan waktu pembocoran kantong media pada masa inkubasi memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap berat kering total semai. Hasil Uji Jarak Duncan menunjukkan bahwa perlakuan... Keyword:
Judul: Invers dari Matriks Circulant Abstrak: Matriks circulant adalah matriks yang entrinya bergeser satu kolom ke kanan secara berurutan, sehingga untuk mengetahui entri dari matriks circulant dapat dilihat dari kolom pertama ataupun baris pertama. Salah satu sifat yang dimiliki matriks circulant, yaitu inversnya juga berupa circulant. Sehingga, untuk mencari invers matriks dari circulant dapat dilakukan dengan mencari entri di baris pertama atau di kolom pertama. Pada karya ilmiah ini ditentukan invers matriks circulant dengan menggunakan metode discrete Fourier transform dan sifat-sifat kenormalan pada matriks circulant. Keyword: Matriks circulant, discrete Fourier transform, kenormalan matriks
Judul: Analisis framing (pembingkaian) dalam gerakan lingkungan hidup Abstrak: This research shows that social movement frame in GPSEA Indonesia consist of : (1)aggregate frame, through this frame GPSEA want to make the people of Southeast Asia realize that climate change is a big problem, especially in Indonesia, this problem caused by two sector, forest and energy (coal);(2)consensus frame, through this frame GPSEA want to make people of Southeast Asia realize that, the climate change can make people suffers, and carry on external costs of coal as a burden;(3)collective action frame, through this frame we can see the injustice condition that caused by the chain of custody (coal’s journey from the ground to the waste heap) on injustice frame, agency frame in GPSEA define that the supporter and the anti-coal coalition as the source of organization power and the government as a party who has no commitment and good will to solve all problem especially energy on ageny frame, and last, the identity frame, GPSEA see them self as independent global campaigning organization that acts to change attitudes, to protect and conserve the environment and to promote peace that use creative confrontation. The collective identity attached to the members of the Greenpeace campaigners, DDC members, volunteers, student members of the GPU and new media division is a result of the interaction as well as their interpretation of the frames of social movements in the form of a book of communication media, actions, and attributes of clothes contains values of the organization's culture NGO Greenpeace Southeast Asia. Interpretation and interaction of the communication media that contains the frames of social movements of anti-coal allows them to put an event in the minds of each member, felt the same anxiety, identifying the background with the emergence of agitation against the use of coal to the appropriate solution, and label the related parties in it, so that formed a collective identity among its members. The difference between a collective identity with others also due to the activist history of each member and the intensity of interaction with members of the organization's communications media. Although there are differences between a collective identity with other members, coal framing in this organization can be said to succeed, because there is a change some or all members of the collective identity of the respondents of this research. In addition, Greenpeace as a NGOs has succeed to framing their members, it is based on the ideas or arguments they put on the environmental conditions of Indonesia, especially in the context of coal issues, despite the arguments that they express are not always be the same that these NGOs want to build. Key Words : new social movement, framing, collective identity Keyword:
Judul: Efektivitas Pesan Lingkungan Melalui Ekowisata Hutan Organik. Abstrak: Kerusakan hutan yang ada di daerah puncak menjadi salah satu isu lingkungan, untuk mengatasi kerusakan lingkungan dapat dilakukan dengan menyebarkan nilai-nilai terkait pelestarian, keberlanjutan, dan sikap peduli lingkungan atau dapat disebut sebagai aksi komunikasi lingkungan. Alat yang efektif untuk mengkomunikasikan komunikasi lingkungan adalah ekowisata. Ekowisata adalah salah satu simbol komunikasi lingkungan yang menjadi tempat edukasi terkait konservasi alam untuk wisatawan ataupun penduduk setempat. Maka, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas pesan lingkungan melalui ekowisata sebagai simbol komunikasi lingkungan di Hutan Organik, Megamendung, Bogor. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan didukung oleh metode kualitatif. Responden penelitian ini adalah 45 orang wisatawan yang dipilih menggunakan teknik convenience sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara framing pesan dengan persepsi pesan. Namun persepsi pesan memiliki hubungan dengan persepsi efek pesan. Sehingga efektivitas pesan hanya dapat dilihat dari persepsi pesan dan persepsi efek pesan., Forest destruction in the peak area is an environmental issue. Overcoming environmental damage can be done by spreading values related to preservation, sustainability, and caring for the environment or can be called environmental communication actions. An effective tool for communicating environmental communications is ecotourism. Ecotourism is a symbol of environmental communication which is a place of education related to nature conservation for tourists or local residents. So, the purpose of this research is to analyze the effectiveness of environmental messages through ecotourism as a symbol of environmental communication in the Organic Forest, Megamendung, Bogor. This research uses quantitative methods and is supported by qualitative methods. The respondents of this study were 45 tourists who were selected using a convenience sampling technique. The results showed that there was no relationship between message framing and message perception. However, the perception of the message has a relationship with the perception of the effect of the message. So that the effectiveness of the message can only be seen from the perception of the message and the perception of the effect of the message. Keyword: Ekowisata, Hutan, Komunikasi Lingkungan, Ecotourism, Environmental Communication, Forest
Judul: Penggunaan Obat Penunjang Terapi Kasus Calicivirus dan Panleukopenia pada Kucing di Klinik Hewan Starvet Bogor Tahun 2017 dan 2018. Abstrak: Terapi obat pada penanganan kasus infeksi yang disebabkan oleh virus dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji obat pada penanganan kasus dengan melihat jumlah frekuensi penggunaan terbanyak pada kasus infeksi yang disebabkan oleh virus, yaitu feline calicivirus dan feline panleukopenia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan data rekam medis 61 ekor kucing yang 29 diantaranya terinfeksi feline calicivirus dan 32 lainnya terinfeksi feline panleukopenia. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan obat pada kasus feline calicivirus terdapat 12 jenis perlakuan obat, sedangkan pada kasus feline panleukopenia terdapat 9 jenis perlakuan obat. Frekuensi obat terbanyak yang digunakan berdasarkan catatan rekam medis klinik hewan Starvet Bogor yaitu sediaan metronidazol dikombinasikan dengan sefadroksil sebesar 24.14% penggunaan untuk menangani kasus feline calicivirus dan metronidazol tunggal sebesar 53.13% penggunaan untuk menangani kasus feline panleukopenia. Keyword: feline calicivirus, feline panleukopenia, metronidazol, sefadroksil
Judul: Open Collaboration dalam Peningkatan Penetrasi Pasar Creative Coworking Space ‘Conclave’. Abstrak: ‘Conclave’ merupakan pioneer creative coworking space di Jakarta. Optimalisasi potensi open collaboration akan menjadi alat efektif untuk meningkatkan pangsa pasar ‘Conclave’. Tujuan penelitian ini : 1.Mengidentifikasi produk dan layanan yang ditawarkan ‘Conclave’ dan juga karakteristik konsumen serta mitra dalam lingkungan ‘Conclave’, 2. Mengkaji keberadaaan open collaboration untuk mempromosikan ‘Conclave’, 3. Memformulasikan strategi penetrasi pasar. Analisis deskritif, model Miles dan Huberman, dan gamechanger digunakan sebagai metode penelitian. Hasil penelitian produk dan layanan 'Conclave' yaitu working space, private office, event space dan virtual office. Karakteristik konsumen dan mitra ‘Conclave’ yaitu kelompok working dan family milenial selain itu, adanya generasi (X). Peran open collaboration ‘Conclave’ yaitu dukungan produk secara kolektif, kolaborasi yang dimediasi melalui platform online dan offline, antisipasi low barrier to entry and exit, dukungan terhadap munculnya struktur sosial yang konsisten. Formulasi penetrasi pasar dapat dirumuskan melalui gamechanger fokus terhadap dimensi mengapa, siapa, bagaimana dan apa kemudian dimplementasikan melalui bauran pemasaran 4C yaitu menekankan strategi intensif 2C currency dan conversation. Keyword: Conclave’, Creative Coworking Space, Milenial, Open Collaboration, Penetrasi Pasar
Judul: Analisis Strategi Pemasaran dalam Upaya Peningkatan Penjualan pada Seqapla Coffee Abstrak: Seqapla Coffee merupakan salah satu coffee shop di Jakarta Selatan yang tengah mengalami penurunan penjualan karena persaingan bisnis coffee shop yang makin ketat. Tujuan penelitian ini untuk (1) mengidentifikasi kondisi existing bisnis Seqapla Coffee, (2) menganalisis tingkat kepentingan dan kinerja marketing mix Seqapla Coffee, dan (3) memformulasikan rancangan strategi pemasaran yang sebaiknya dapat diterapkan oleh Seqapla Coffee dalam upaya meningkatkan penjualan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan importance performance analysis (IPA). Atribut prioritas utama perbaikan yaitu lokasi mudah dilihat, melakukan endorsement melalui Instagram, menjalin hubungan dengan konsumen, kejelasan papan nama, aktif media sosial, pengadaan promo di offline store dan online store, dan berpartisipasi dalam event. Rancangan strategi pemasaran dengan pendekatan marketing mix 4C yaitu penawaran paket minuman, meningkatkan promosi word of mouth, penawaran produk ekstra, mendaftarkan promo pada platform online, menyelenggarakan event, promosi melalui media sosial, dan pemasangan papan nama yang lebih besar. Keyword: importance performance analysis (IPA), marketing mix 4C, penjualan, strategi pemasaran
Judul: Urolitiasis pada anjing Abstrak: Urolitiasis adalah suatu penyakit dimana terjadi proses pengendapan batu pada traktus urinaria. Kalkuli yang paling banyak dijumpai pada kasus urolitiasis anjing adalah kalkuli magnesium amonium fosfat (struvite), jika dibandingkan dengan kalkuli oksalat, sistin dan urat (Osborne et al., 1982). Infeksi oleh Staphylococcus aureus pada traktus urinaria memgang peranan penting dalam proses pembentukan kalkuli, karena bakteri tersebut dapat menghasilkan enzim urease, raktor predisposisi tidak dapat dinisankan dari infeksi traktus urinaria. Pada anjing, tempat yang banyak didapati pengandapan kalkuli adalah kantung air kemih dan uretra, sedangkan pada ginjalnya jarang. Pada anjing jantan lebih sering kejadiannya dibanding dengan pada anjing betina, karena anatomi traktus urinaria pada anjing jantan lebih memungkinkan untuk terjadinya obstruksi, yaitu lebih panjang dan sempit. Besarnya, kalkuli bervariasi, dari kecil dan halus seperti pasir sampai besar dan kasar seperti batu karang. ... Keyword:
Judul: Penyumbatan buluh empedu ekstrahepatik studi morfopatologi pada ayam broiler Abstrak: Kejadian infeksi pada saluran pencernaan seperti enteritis nekrotik yang disebabkan oleh Clostridium perfringens (Sasaki et al., 1997) merupakan salah satu penyakit yang saat ini masih sering muncul di dalam peternakan ayam ras. Beberapa studi kasus dalam sepuluh tahun berikut ini menunjukan bahwa selain menyebabkan infeksi saluran pencernaan, bakteri tersebut di atas juga dapat bermigrasi ke hati melalui saluran empedu. Proses kejadian penyakit yang naik dari saluran pencernaan menuju ke hati dinamakan infeksi asenden dan menimbulkan perubahan patologi yang disebut cholangiohepatitis. Secara makroskopik, hati akan membesar, permukaan tidak rata, konsistensi mengeras, berwarna pucat atau kehijauan. Penelitian ini bertujuan menciptakan obstruksi buatan pada buluh empedu ekstrahepatik melalui operasi, dilanjutkan dengan studi morfopatologi organ hati, buluh empedu dan kantung empedu. Keyword: broiler chickens, morphopathology, Extrahepatic bile duct obstruction (EHBDO)
Judul: Studi histopatologi organ hati Broiler yang diberi pakan silase dan ditantang Salmonella typhimurium Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histopatologi organ hati broiler yang diberi pakan silase dan diinfeksi Salmonella typhimurium. Penelitian ini menggunakan 168 ekor ayam broiler strain Lohman yang dipelihara sejak umur sehari (Day Old Chick) sampai umur 6 minggu. Perlakuan dibagi atas 7 kelompok perlakuan yaitu: B1 (Ransum basal); B2 (B1 + infeksi S. typhimurium); A (B1 + antibiotik + infeksi S. typhimurium); L1 (B1 + Lactobacillus plantarum); L2 (L1 + infeksi S. typhimurium); S1 (ransum silase) dan S2 (S1 + infeksi S. typhimurium). Setiap perlakuan terdiri atas 3 kali ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 8 ekor ayam. Nekropsi dilakukan setiap minggu pada satu ekor ayam yang diambil secara acak pada setiap perlakuan. Organ hati diambil untuk preparat histopatologi menggunakan pewarna Hematoxylin Eosin (HE). Pengamatan histopatologi organ hati dilakukan berdasarkan deskriptif kualitatif seperti adanya oedema, degenerasi berbutir, degenerasi hidropis dan sel radang dengan sistem skoring pada 10 lapang pandang. Pengolahan data dilakukan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data yang diperoleh dianalisa dengan sidik ragam acak (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan tingkat kerusakan pada organ hati setelah pemberian silase. Hasil ini mengindikasikan bahwa zat aktif berupa asam laktat yang bersifat antibakteri pada silase bekerja baik untuk mengurangi timbulnya kerusakan hati akibat infeksi S. typhimurium. Keyword:
Judul: Klasifikasi genre musik menggunakan Learning Vector Quantization (LVQ) Abstrak: Radio stations and music television have a milion of music tapes. A lot of musical genres create a problem when people wants to determine the right genre of a new kind of music. To classify the musical genre is not an easy task, because the musical genre is really difficult to standardization. Automatic musical genre classification can assist the human role in that process and help people to searching for the song acording to the genre that people want. This research using Mel Frequency Coefficient Cepstrum (MFCC) to obtain feature extraction. Learning Vector Quantization (LVQ), one kind of artificial neural network used for classification method. The number of genres that are used were four kind of musical genre, that is rock, classic, keroncong, and jazz with four different duration that is 5 second, 10 second, 20 second and 25 second. This research using k- fold cross validation to distribute dataset for training and testing set with the number of folds as much as 2 until 10 fold. This research succesfully implemented MFCC feature exraction and classification using LVQ. Based on this research, the accuracy of the classification using Learning Vector Quantization reaches 93,75% for the four type musical genre. The highest accuracy value was obtain from the experiments with a duration of 10 second and the number of fold 4. Training time for each duration is 30 minute for 5 second music duration, 45 minute for 10 second music duration 120 minute for 20 second music duration and 150 minute for 25 second music duration. Keyword:
Judul: Program pemberian ransum berdasarkan imbangan energi dan protein pada persilangan ayam Arab dan Kedu (poncin) umur 1-12 minggu Abstrak: Kendala dalam pemeliharaan ayam buras yaitu produktivitasnya yang rendah, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan produktivitasnya itu. Salah satunya yaitu melalui persilangan antara ayam lokal dengan ayam lain yang mempunyai sifat unggul, contohnya ayam Poncin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kebutuhan energi dan protein ayam Poncın umur 1-12 minggu yang dibagi berdasarkan periode umur yaitu 1-4 minggu, 4-8 minggu dan 8-12 minggu. Ransum yang digunakan terdiri dari empat macam ransum yang dibagi dalam tiga perlakuan yaitu P1 pada umur ayam 1-8 minggu menggunakan ransum dengan imbangan energi protein 145 (2800 kkal/kgEM dan 19,62% protein (R1)) dan pada ayam umur 8-12 minggu menggunakan ransum dengan imbangan energi protein 156 (2400 kkal/kgEM dan 15,49%protein (23)), P2 puda ayam umur 1-4 minggu menggunakan ransum dengan imbangan er.ergi protein 145, ayam umur 4-8 minggu menggunakan ransum dengan imbangan energi protein 150 (2600 kkal/kg EM dan 17,57% protein (R2)) dan ayam umur 8-12 minggu menggunakan ransum dengan imbangan energi protein 156 dan P3 pada ayam umur 1-4 minggu menggunakan ransum dengan imbangan energi protein 145, pada ayam umur 4-8 minggu menggunakan ransum dengan imbangan energi protein 156 dan pada ayam umur 8-12 minggu menggunakan ransum dengan imbangan energi dan protein 171 (2400 kkal/kg EM dan 13,45% protein (R4)). Ransum dan air minum diberikan ad libitum. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan masing-masing tiga ulangan. Data yang diperoleh dianalisa dengan sidik ragam (ANOVA) dan jika hasil yang didapatkan berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji kontras orthogonal. Keyword:
Judul: Persilangan Pelung Sentul Kampung Ras Pedaging dengan Arab dan Resiprokalnya Umur 1 sampai 12 Minggu Abstrak: Ayam adalah salah satu ternak penghasil daging dan telur juga sumber protein hewani dari unggas. Produksi daging ayam dapat ditingkatkan melalui peningkatan pertumbuhan ayam. Pertumbuhan ayam ditingkatkan dengan menyilangkan ayam PSKB (pelung, sentul, kampung, dan ras pedaging) dengan ayam arab dan resiprokalnya. Rancangan acak kelompok digunakan untuk menganalisis data terdiri dari 2 jenis ayam APSKB dan PSKBA, dengan periode penetasan sebagai kelompok. Persilangan ayam PSKB dengan arab menghasilkan anakan sebanyak 122 ekor dan persilangan arab dengan PSKB sebanyak 90 ekor. Peubah yang diamati adalah bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, pertambahan bobot badan, dan mortalitas. Performa ayam APSKB dan PSKBA tidak berbeda nyata. Ayam APSKB dan PSKBA pada umur 12 minggu mencapai bobot badan sebesar 825.1-977.3 g, konsumsi sebesar 582.52-605.9 g, konversi sebesar 5.117-5.635, pertambahan bobot badan sebesar 624.72-761.86 g, dan mortalitas sebesar 15.56%- 20.49%. Ayam APSKB dan PSKBA memiliki pertumbuhan yang sama. Keyword: ayam arab, ayam PSKB, pertumbuhan, resiprokal
Judul: Planning for the Public Open Space of Luaha Nou-Talu Saombo-Ture Mba'a with the Integration of Historical Aspect of the Coastal Area in the Gunung Sitoli City Abstrak: Kota Gunungsitoli merupakan kota utama, pusat perekonomian, dan pintu gerbang menuju Kepulauan Nias. Kondisi tersebut berdampak pada pertumbuhan penduduk serta kebutuhan masyarakat terhadap ruang terbuka publik khususnya di Kecamatan Gunungsitoli. Terletak di sepanjang pesisir Kota Gunungsitoli, ruang publik Kecamatan Gunungsitoli memiliki lokasi yang strategis dan menyimpan nilai-nilai sejarah penting yang perlu dilestarikan. Namun, perlu adanya pertimbangan terhadap potensi bahaya lanskap mengingat lokasi ini berada pada area pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan ruang terbuka publik di kawasan pesisir Kota Gunungsitoli yang merepresentasikan karakter sejarah lokal dan responsif terhadap potensi bahaya lanskap. Penelitian ini mengikuti proses perencanaan lanskap dan menerapkan metode spasial dan kualitatif untuk mengatasi aspek fisik-biofisik dan nonfisik. Analisis spasial menunjukkan bahwa 39% area sesuai untuk ruang publik terbuka, 31% cukup sesuai, dan 30% tidak sesuai. Hasil ini selanjutnya menjadi dasar untuk mengembangkan rencana blok berdasarkan intensitas pembangunan dan interpretasi sejarah. Konsep dasar perencanaan ruang terbuka publik ini ialah menjadikan kawasan pesisir Luaha Nou-Talu Saombo-Ture Mba’a sebagai lanskap ruang terbuka publik yang inklusif bagi semua kelompok usia, sekaligus berperan dalam pelestarian sejarah kota dan bersifat responsif terhadap bahaya lanskap. Keyword: landscape planning, public open space, historic urban landscape, landscape hazard, coastal area
Judul: Potensi dan Karakteristik Mutu Fisiko Kimia Gelatin Kulit Ikan Marlin (Makaira sp) Abstrak: Pengembangan teknologi pemanfaatan limbah industri perikanan sangat dibutuhkan. Salah satunya adalah pengembangan teknologi gelatin dari limbah kulit ikan marlin (rendemen 4 - 5%) yang selama ini kurang bemilai ekonomis dari sisa buangan industri perikanan PT. BONECOM. Kebutuhan ikan marlin di PT BONECOM pada tahun 200 I dan 2002 masing-masing adalah 237.800 kg dan 212.900 kg. Merupakan peluang dan tantangan untuk mengatasi permasalahan limbah tersebut. Keyword:
Judul: Karakteristik jaringan daging ikan tenggiri untuk pembuatan gel ikan Abstrak: Produksi perikanan Indonesia meningkat dari tahun. ke tahun, tetapi konsumsinya masih rendah dan masih banyak yang diolah dengan cara pengeringan dan penggaraman. Untuk ningkatkan konsumsi ikan perlu meningkatkan ragam pengolah- annya dan untuk mengurangi kerugian nilai gizi yang berle- bihan perlu teknologi pengolahan yang cocok. me- Pembuatan produk gel ikan merupakan salah satu alterna- tif yang mungkin dapat menjawab permasalahan tersebut. Se- cara prinsip terdapat empat tahap proses dalam pembuatan gel ikan yaitu pencucian daging ikan, penggilingan berikut pen- campuran daging ikan dengan bumbu-bumbu, pencetakan dan manasan. pe- Penelitian terhadap protein albumin ikan Tenggiri me- nunjukkan bahwa pH isoelektriknya adalah 4.5 5.5, sehingga untuk pencucian digunakan air pencuci dengan pH di atas enam. Pencucian tersebut harus dilakukan dengan air dingin (5-10)° C dan dilakukan dengan cepat untuk menghindari 'swelling'. Hasil penelitian menunjukkan bahwa viskositas Intrinsik protein miofibril ikan Tenggiri adalah 1.49 dl/g dan pH iso- elektriknya 2.0 - 4.5, sedangkan viskositas Intrinsik prote- in miofibril surimi Tenggiri adalah 1.89 dl/g dan pH ... Keyword:
Judul: Social Support, Maternal Stress, and Social Emotional Development of Pre-School Children among Working Mother Families during Covid-19 Pandemic Abstrak: Pandemi Covid-19 menyebabkan ibu bekerja harus menyesuaikan diri mengingat banyak hal yang berubah selama pandemi. Hal tersebut semakin menantang jika ibu bekerja memiliki anak prasekolah (4-6 tahun). Pandemi menyebabkan ibu harus bekerja dari rumah sekaligus mendampingi anak dari rumah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dukungan sosial dan stres ibu terhadap perkembangan sosial emosi anak prasekolah pada keluarga dengan ibu bekerja selama pandemi Covid-19. Penelitian ini melibatkan 70 ibu bekerja formal dan informal yang memiliki anak usia 4-6 tahun, berasal dari keluarga utuh, dan berdomisili di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat. Pemilihan contoh dilakukan dengan voluntary sampling dan data dikumpulkan melalui self-administered menggunakan kuesioner online. Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial dan perkembangan sosial emosi anak. Sementara itu, stres ibu dan perkembangan sosial emosi anak memiliki hubungan negatif yang signifikan. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa dukungan sosial yang diperoleh ibu dapat meningkatkan perkembangan sosial emosi anak, sedangkan stres ibu dapat menurunkan perkembangan sosial emosi anak. Hasil penelitian memiliki implikasi bahwa ibu bekerja harus memiliki manajemen stres dan strategi koping yang baik agar perkembangan sosial anak dapat berkembang dengan baik., The Covid-19 pandemic has caused many changes that have forced working mothers to adapt. This is more challenging if working mothers have preschool children. Mothers have to work from home as well as accompany their children study from home. This study aimed to analyze the effect of social support and maternal stress on the social and emotional development of preschool children among working mothers families during Covid-19 pandemic. This study involved 70 mothers who worked formally or informally and have children aged 4-6 years, came from intact families, and are domiciled in DKI Jakarta and West Java area. Sample selection was done by voluntary sampling and data were collected through self-administered using an online questionnaire. The results showed that there was a significant positive relationship between social support and children's emotional social development. Meanwhile, maternal stress and children's social emotional development have a significant negative relationship. The regression test showed that the social support obtained by mothers could increase the social emotional development of children, while the stress could decrease the social emotional development of children. The implication of this study is that working mothers must have good stress management and coping strategies so their children's social emotional development can develop properly. Keyword: anak usia prasekolah, dukungan sosial, ibu bekerja, perkembangan sosial emosi, stres ibu
Judul: Karakterisasi Biokomposit Apatit-Kitosan Dengan XRD (X-Ray Diffraction), FTIR (Fourier Transform Infrared), SEM (Scanning Electron Microscopy) Dan Uji Mekanik. Abstrak: Material komposit adalah kombinasi dua atau lebih fasa material, baik secara makro atau mikro yang berbeda bentuk atau komposisi kimianya untuk memperoleh kesetimbangan sifat yang digunakan dalam aplikasi yang luas. Penggunaan cangkang telur sebagai starting material pembuatan kalsium fosfat dan kitosan sebagai bahan biopolimer, diharapkan mampu memberikan kemudahan dan nilai ekonomis bagi masyarakat yang nantinya membutuhkan produk dari biomaterial untuk kesehatan. Modifikasi dilakukan dengan presipitasi secara insitu yakni penambahan kitosan dilakukan sebelum presipitasi dan eksitu yakni penambahan kitosan dilakukan setelah presipitasi selesai. Karakterisasi XRD memberikan pola bahwa pada semua sampel telah terbentuk apatit dengan puncak yang muncul didominasi oleh puncak HAp, penambahan kitosan memunculkan puncak kitosan dibeberapa sudut dengan intensitas rendah dan menurunkan derajat kristalinitas sampel. FTIR memberikan hasil bahwa dengan penambahan kitosan muncul gugus fungsi milik amina dan amida yang overlapping dengan gugus fungsi OH dan CO3 milik apatit. Secara morfologi yang terlihat dari hasil SEM, penambahan kitosan menjadikan sampel yang awalnya berpori kecil halus dan datar menjadi berbentuk granula kasar. Hasil EDXA menunjukkan rasio Ca/P sampel menjadi lebih besar daripada 1.67. Hasil uji kekerasan menunjukkan bahwa dengan adanya penambahan kitosan pada sampel meningkatkan nilai kekerasan sampel. Artinya sifat apatit yang getas dan mudah patah berubah menjadi lebih ulet tidak rapuh lagi, sehingga memudahkan dalam proses desain. Massa biokomposit apatit-kitosan yang dihasilkan lebih besar dibandingkan massa apatit (kontrol), hal ini karena adanya penambahan dari massa kitosan. Kata kunci: komposit, apatit, kitosan, XRD, FTIR, SEM, uji mekanik, massa Keyword:
Judul: Sintesis dan Pencirian Komposit Hidroksiapatit-Nanopartikel Perak Abstrak: Hidroksiapatit (HAp) saat ini banyak dimanfaatkan sebagai pelapis implan tulang tetapi material tersebut masih memiliki kelemahan, yaitu tidak memiliki sifat antibakteri sehingga dapat menyebabkan infeksi oleh bakteri. Penambahan nanopartikel perak diharapkan mampu memberikan sifat antibakteri pada material tersebut. Nanopartikel perak diperoleh melalui reduksi AgNO3 menggunakan glukosa monohidrat dengan pemanasan gelombang mikro pada 100p selama 4 menit. Komposit HAp-nanopartikel perak dengan metode kimia disintesis melalui kopresipitasi suspensi Ca(OH)2 oleh (NH4)2HPO4, lalu ditambahkan larutan nanopartikel perak. Nanopartikel perak yang dihasilkan memilki ukuran 30-50 nm dan memiliki aktivitas antibakteri yang baik. Namun, saat dikompositkan dengan HAp membentuk HAp-AgNPs, nanopartikel perak tidak menunjukkan aktivitas antibakteri karena konsentrasi AgNPs yang rendah. Hal ini ditunjukkan dengan tidak ada pola difraksi AgNPs pada hasil difraksi sinar X. Spektrum inframerah memperlihatkan geseran kimia dan hasil mikroskop elektron payaran memperlihakan ukuran komposit HAp-AgNPs lebih kecil dibandingkan dengan HAp. Hal tersebut menunjukkan ada interaksi antara HAp dan nanopartikel perak. Keyword: antibacterial activity, composite, coprecipitation, nanoparticles
Judul: Rencana Pengelolaan Lanskap Kebun Raya Toledo, Ohio, Amerika Serikat Abstrak: Kebun raya (atau bisa juga disebut kebun botani, taman botani) adalah suatu area kebun yang ditanami berbagai jenis tumbuhan yang ditujukan terutama untuk keperluan koleksi tanaman sebagai tempat penelitian dan pendidikan. Selain itu, kebun raya juga kerap kali digunakan sebagai sarana wisata bagi pengunjung. Kebun Raya merupakan tempat yang sangat sesuai untuk melakukan kegiatan magang dalam bidang pengelolaan lanskap. Jika ditinjau dari segi tujuan, kegiatan magang ini memiliki dua tujuan, yaitu: tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum, kegiatan magang dilakukan untuk mendapatkan pengalaman profesi, memperluas wawasan, dan mengasah keahlian dalam mempelajari fungsi lanskap kebun raya. Secara khusus, kegiatan magang dilakukan untuk mempelajari dan mengevaluasi proses pengelolaan lanskap kebun raya serta untuk mengevaluasi dan mengenalisis berbagai masalah yang muncul di lapangan. Keyword:
Judul: Women Sociopreneurship Model Based on Patchwork Abstrak: Limbah kain yang dikenal dengan sebutan kain perca merupakan limbah padat yang sulit terurai sehingga membutuhkan pengolahan untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan penjahit terhadap produk women sociopreneurship Patch.id, menyusun model bisnis women sociopreneurship Patch.id yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan penjahit, dan menyusun rancangan implementasi model bisnis women sociopreneurship Patch.id. Penelitian ini menggunakan pendekatan customer discovery dengan model lean canvas dan diagram SIPOC sebagai alat analisis. Hasil penelitian ini diantaranya (1) Pelanggan mengharapkan desain produk yang unik, kekinian, simpel, berwarna netral, serta kemasan yang dapat digunakan kembali, ramah lingkungan dan terdapat informasi produk. Harapan penjahit diantaranya produk bervariasi, sesuai dengan harapan pelanggan dan dapat diterima di pasar, (2) Model lean canvas yang terverifikasi melalui tahapan pengujian masalah dan pengujian solusi, (3) Rancangan implementasi women sociopreneurship Patch.id menggunakan diagram SIPOC yang dapat dijalankan oleh aktor pemberdayaan., Textile waste, known as patchwork, is a type of solid waste that is difficult to decompose and therefore need to be treated to decrease the impact on the environment. This research aims to the customers and tailors preferences towards the women sociopreneurship’s product named Patch.id, map out a business model that suit the customers and tailors needs, and arrange an implementation plan for the Patch.id business model. The method used is customer discovery with a lean canvas model and SIPOC diagram for analysis tools. The results obtained are (1) Customers expect the to have a unique, relevant, and simple design with neutral colours and for the packaging to be reusable, environmentally friendly and have product information. For tailors, the product is expected to have various designs, suit the customers preferences and meet the demand in the market, (2) Verified lean canvas model is obtained through problem test and solution test steps, (3) Woman sociopreneurship Patch.id implementation plan that formulated in SIPOC diagram can be utilized by empowerment actors. Keyword: Patchwork, Lean Canvas, SIPOC Diagram, Women Sociopreneurship
Judul: Puan: Pop-up Market for Women-Owned Small Business Abstrak: Pengusaha perempuan di Indonesia menghadapi berbagai kendala ketika memulai dan menjalankan bisnis mereka sehari-hari. Ketidakmampuan untuk memperluas jaringan bisnis adalah hambatan utama bagi pengembangan bisnis perempuan. Hal ini membatasi kemampuan mereka untuk meningkatkan basis pelanggan mereka. Oleh karena itu, bisnis yang dimiliki oleh perempuan cenderung berskala kecil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peluang dan solusi yang tepat untuk mengadakan Pop-up Market di Kota Bogor. Puan hadir menjadi wadah bagi pengusaha perempuan skala kecil untuk saling mendukung, memperkuat komunitas perempuan, dan memperkuat eksistensi brand yang mengikuti pop-up market di pasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif berdasarkan metode customer discovery, kemudian dilanjutkan dengan prototipe. Hasil penelitian ini diantaranya (1) Puan sebagai pendatang baru di industri pop-up market memiliki peluang untuk diselenggarakan di Kota Bogor, dan (2) Business model canvas terverifikasi melalui tahapan pengujian masalah dan pengujian solusi., Women entrepreneurs in Indonesia face various obstacles when starting and running their business on a daily basis. Inability to expand business networks is a major obstacle to the development of women's businesses. This limits their ability to increase their customer base. Therefore, businesses owned by women tend to be small scale. We proposed a Puan as a concept of marketplace for small-scale women entrepreneurs to support each other, strengthen the women's community, and strengthen the pop-up market brand that presented in the market. The study explored the appropriate business model, feature, and product prototype designs to address women entrepreneurship challenges. The study used descriptive qualitative approach based on a customer discovery method, then followed by a simulation. The results found are (1) Puan as a new entry in the pop-up market industry has the opportunity to be held in Bogor City, and (2) Business model canvas is verified through the problem testing and solution testing stages. Keyword: customer discovery, pop-up market, women-owned business, women entrepreneurs
Judul: Profil fraksi protein anak sapi friesian holstein yang diberi pakan dengan tambahan mineral Zn Abstrak: The objective of this experiment was to study the effects of zinc supplementation in Friesian Holstein (FH) calves on total protein, albumin, globulin and albumin-globulin ratio (A/Gratio) profiles. Nine healthy Holstein calves,6-8 months of age were used in this experiment. Calves were divided into three groups. Each group were consisted of three calves i.e. with zero(control), 60 ppm and 120 ppmof Zn supplementation, respectively. Blood samples were taken from jugular vein prior to and every month following Zn supplementation for three months for total protein, albumin, globulin and albumin-globulin ratio (A/Gratio) analysis. Result of this experiment indicated that the concentration of total protein were fluctuative in all groups (6.4-7.87 g/dl). Albumin concentration tended to increase with therange from of 3.57 to 3.9 g/dl,while globulin concentration tended to decrease with range2.67 to 4.25 g/dl. A/G ratio tended to increase between 0.88 to 1.43. In conclusion, the profiles of protein on calves supplemented by 60 ppm and 120 ppmof Zn for 3 months were in a normal range. Keyword: Bogor Agricultural University (IPB), albumin-globulin ratio., globulin, albumin, total protein, Zn
Judul: Profil peternakan ayam buras di desa Sukajaya kecamatan Ciomas kabupaten Bogor Abstrak: Desa Sukajaya merupakan sebuah desa di kecamatan Ciomas kabupaten Bogor dengan Luas 486,995 Ha dan batas- batas wilayah desanya sebelah utara desa Sukaharja, sebelah selatan gunung Salak, sebelah barat desa Sukajadi dan sebelah timur desa Sukaluyu. Jumlah penduduk seluruhnya 5631 jiwa terdiri dari 2465 jiwa perempuan dan 2166 laki-laki. Desa Sukajaya dihuni oleh 1246 Kepala Keluarga. Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani dan sisanya sebagai pegawai negeri, karyawan serta buruh di industri pembuatan sepatu dan sandal. Pertanian yang berkembang adalah palawija dan sayuran, sedangkan peternakan yang berkembang adalah peternakan domba, kambing, kelinci dan ayam buras. Keyword:
Judul: Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Ayam Buras Pedaging pada Kelompok Tani Sehati di Desa Sirnagalih Kabupaten Bogor Abstrak: Ayam Buras merupakan salah satu alternatif pilihan pangan bergizi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Peningkatan produksi ayam buras tidak sebanding dengan peningkatan jumlah konsumsi yang semakin meningkat menyebabkan permintaan daging ayam buras saat ini belum dapat terpenuhi. Salah satu cara agar permintaan daging ayam buras dapat dipenuhi yaitu dengan mengubah sistem pemeliharaan ayam buras. Kelompok Tani Sehati merupakan salah satu Kelompok Tani yang memanfaatkan peluang untuk membudidayakan ayam buras dengan menggunakan sistem pemeliharaan yang intensif. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kelayakan usaha dari Kelompok Tani Sehati di Desa Sirnagalih Kabupaten Bogor. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis kualitatif untuk menganalisis kelayakan aspek nonfinansial seperti aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, serta aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dan analisis kuantitatif yang didasarkan pada kriteria investasi dan analisis nilai pengganti. Hasil dari analisis kelayakan menunjukkan bahwa usaha peternakan ayam buras pedaging pada Kelompok Tani Sehati layak untuk dijalankan. Keyword:
Judul: Differensial Leukosit Darah Mencit Yang Diinfeksi Trypanosoma Evansi Setelah Pemberian Partikel Nano Logam Mangan (Mn) Atau Kobalt (Co) Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui differensial leukosit darah mencit yang diinfeksi Trypanosoma evansi setelah pemberian partikel nano logam Mangan (Mn) atau Kobalt (Co). Penelitian menggunakan mencit strain DDY jantan dewasa yang dibagi 8 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol infeksi (KP), kelompok kontrol non infeksi (KN) dan kelompok yang diinfeksi Trypanosoma evansi dan dosis logam bertingkat (Mn D1, Mn D2, Mn D3, Co D1, Co D2, dan Co D3). Hasil penelitian menunjukkan pada hari ke-14, persentase neutrofil mengalami peningkatan dan menunjukkan perbedaan nyata lebih tinggi terhadap kelompok KN (P<0.05). Pada hari ke 7, mencit pada kelompok KP mengalami kematian. Pada hari 4, mencit pada kelompok Co D2 dan Co D3 mengalami kematian. Pada hari ke-14 semua kelompok perlakuan menunjukkan penurunan rata-rata eosinofil. Pada hari ke-14, kelompok perlakuan Mn D2 dan Mn D3 menunjukkan penurunan persentase limfosit. Pada hari ke-14 kelompok perlakuan Mn D1, Mn D2, dan Co D1 mengalami peningkatan persentase monosit. Rata-rata persentase neutrofil dan monosit mengalami peningkatan, sedangkan eosinofil dan limfosit mengalami penurunan. Keyword: differensial leukosit, kobalt, mangan, partikel nano logam
Judul: Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Risiko Produksi Caisim di Desa Citapen Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor. Abstrak: Caisim merupakan salah satu komoditas hortikultura sayuran yang memiiki produktivitas rendah dan berfluktuatif. Produktivitas caisim yang rendah dan fluktuatif berdampak pada pendapatan usahatani. Penelitian ini dilakukan di Desa Citapen Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi pengaruh faktor-faktor produksi, dan menganalisis pengaruh risiko terhadap pendapatan usahatani. Metode analisis data adalah analisis deskriptif dengan menggunakan analisi kualitatif dan kuantitatif. Alat analisis yang digunakan menggunakan metode Just and Pop, analisis usahatani dan value at risk. Variance produktivitas caisim pada musim hujan secara signifikan dipengaruhi oleh jumlah penggunaan pestisida cair dan pestisida padat (Risk inducing factor). Pada musim kemarau faktor yang mempengaruhi resiko adalah pestisida padat. Pendapatan usahatani caisim musim hujan sebesar sebesar 2 393 662.70 rupiah dan musim kemarau sebesar 5 570 989.99 rupiah. R/C ratio musim hujan sebesar 1.09 dan musim kemarau R/C ratio sebesar 1.24. Risiko yang dihadapi petani pada musim hujan lebih tinggi dibandingkan dengan musim kemarau. Hal tersebut ditunjukkan oleh coefficient variation yaitu sebesar 0.69 pada musim hujan dan 0.32 pada musim kemarau. Keyword: Caisim, Desa Citapen, produktivitas, risiko produksi
Judul: Analisis Risiko Produksi Tomat dan Caisin di Desa Citapen Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor Jawa Barat Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi sumber-sumber risiko yang dihadapi oleh petani di Desa Citapen (2) Menganalisis risiko produksi pada usaha tanaman tomat dan caisin petani di Desa Citapen dan (3) Merumuskan alternatif strategi penanganan risiko pada petani di Desa Citapen. Penelitian ini dilakukan di Desa Citapen Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Waktu penelitian adalah selama bulan Juli hingga September 2011. Penelitian ini menggunakan analisis risiko yaitu Variance, Standard Deviation, dan Ceoficcient Variance serta melihat pengaruh divesifikasi untuk menekan risiko. Sumber-sumber risiko pengusahaan tomat dan caisin pada petani di Desa Citapen adalah kondisi cuaca dan iklim, hama dan penyakit, penggunaan input yang tidak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Berdasarkan analisis risiko pada komoditas tunggal menunjukkan bahwa caisin memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi daripada tomat. Hasil analisis diversifikasi pada komoditas tomat dan caisin menunjukkan bahwa diversifikasi berhasil menurunkan tingkat risiko walau tidak untuk semua komoditas. Strategi yang dapat dilakukan untuk kedua sumber ini adalah strategi preventif merupakan strategi yang dilakukan untuk menghindari risiko yaitu dengan cara membuat dan memperbaiki sistem prosedur seperti dengan melakukan penyemprotan untuk penanggulangan hama dan penyakit dan penggunaan input yang efisien dan serta strategi mitigasi artinya merupakan strategi penanganan risiko yang bertujuan untuk menekan dampak atau kerugian akibar risiko yang ada. Strategi mitigasi dilakukan untuk menangani risiko yang memiliki dampak yang besar. Dalam hal ini petani Pondok Menteng melakukan strategi mitigasi yaitu dengan melakukan diversifikasi dan tumpangsari antara tanaman tomat dan caisin untuk mengurangi besar kerugian yang akan dihadapi oleh petani. Keyword: Risiko, Tomat, Caisin, Produksi
Judul: Morphofunctional Characteristic of the Shoulder and Upper Arm Muscles of The Bornean Orangutan (Pongo pygmaeus) Abstrak: Orangutans are arboreal primates that have similarities to gorillas and chimpanzees from both anatomical and physiological aspects, although there are distinct behaviors that allow for differentiation in the structure of the locomotor apparatus. This research aims to study the anatomy of the muscles of the shoulders and upper-arm of the Bornean orangutan associated with the type of locomotion and daily behavior. This study was conducted by observing the morphology of the shoulders and upper-arms muscles and watching their behaviors through video observations. The results showed that the rotator cuff muscles in orangutans were relatively thick resulted in well-fixed shoulders. Musculus rhomboideus occipitalis is only observed in orangutans to facilitate them during arboreal activities such as brachiation. The external trunk muscle in orangutans is found to be relatively large compared to chimpanzees and gorillas, due to the lifting of the upper arms while in trees and on the ground. Musculus brachioradialis and musculus biceps brachii were well developed as flexors of the elbow joint and hold the body mass while climbing up the tree. The Bornean orangutans' activities are more arboreal than those in gorillas and chimpanzees, thus their shoulder and upper arm muscles were more developed to support brachiation activities., Orangutans are arboreal primates that have similarities to gorillas and chimpanzees from both anatomical and physiological aspects, although there are distinct behaviors that allow for differentiation in the structure of the locomotor apparatus. This research aims to study the anatomy of the muscles of the shoulders and upper-arm of the Bornean orangutan associated with the type of locomotion and daily behavior. This study was conducted by observing the morphology of the shoulders and upper-arms muscles and watching their behaviors through video observations. The results showed that the rotator cuff muscles in orangutans were relatively thick resulted in well-fixed shoulders. Musculus rhomboideus occipitalis is only observed in orangutans to facilitate them during arboreal activities such as brachiation. The external trunk muscle in orangutans is found to be relatively large compared to chimpanzees and gorillas, due to the lifting of the upper arms while in trees and on the ground. Musculus brachioradialis and musculus biceps brachii were well developed as flexors of the elbow joint and hold the body mass while climbing up the tree. The Bornean orangutans' activities are more arboreal than those in gorillas and chimpanzees, thus their shoulder and upper arm muscles were more developed to support brachiation activities. Keyword: arboreal, Bornean orangutans, shoulders and upper-arm muscles, terrestrial
Judul: Tinggalklik : Aplikasi Penyewaan Fasilitas Olahraga Berbasis Community Booking Abstrak: Olahraga berkelompok semakin diminati masyarakat Indonesia, terutama semenjak adanya pandemi Covid-19. Permasalahan olahraga berkelompok antara lain susahnya pemesanan lapangan olahraga yang mengharuskan datang langsung ke tempat, kurangnya pemain, atau tidak adanya lawan tanding. Masalah ini dapat menghasilkan peluang bisnis yang dapat menyelesaikan masalah masyarakat yang ingin berolahraga. Tinggalklik dirancang untuk memberikan solusi terhadap masalah tersebut. Tinggalklik merupakan platform penyewaan fasilitas olahraga yang mempunyai fitur community buying yang memudahkan penyewa mencari teman bermain dengan harga yang terjangkau. Penelitian ini menggunakan metode design thinking dengan memetakan empathy map, menyusun business model canvas, dan memvisualisasikannya ke dalam prototype yang diuji menggunakan UEQ atau user experience questionnaire. Hasil dari penelitian ini adalah model bisnis dan prototype Tinggalklik yang telah melalui pengujian dari responden potensial sehingga sesuai dengan perspektif dan kebutuhan konsumen. Keyword: business model canvas, community buying, design thinking, prototype, UEQ
Judul: Perancangan Model Bisnis 'LaHaunt' Wadah Penjualan dan Investasi Produk Pertanian dengan Pendekatan Gamification Dynamics Abstrak: LaHaunt merupakan inovasi penerapan gamifikasi pada aplikasi marketplace dan media investasi pertanian untuk meningkatkan ketertarikan dan keterlibatan pengguna millennials dan gen z. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan calon pengguna, merancang model gamifikasi dan bisnis “LaHaunt”, dan merancang prototype yang sesuai. Penelitian ini melibatkan 38 responden di Jabodetabek, sejak Januari hingga Mei 2021, menggunakan metode design thinking, gamification model canvas, system usability scale, dan analisis model ACCORD. Hasil penelitian ini berupa LaHaunt yang dapat menyelesaikan empat kategori permasalahan pengguna, meliputi kelengkapan produk, layanan pemesanan, pemrosesan pesanan, dan layanan investasi. LaHaunt menerapkan model bisnis strategis, yang terintegrasi dengan gamifikasi sistematis mencakup dinamika emotions dan relationships. Solusi berupa prototype LaHaunt dirancang sesuai dengan preferensi pengguna, dan terverifikasi pada uji persepsi kegunaan., LaHaunt is an innovative gamification application in the marketplace application and agriculture investment platform to increase the interest and engagement of millennial and gen z users. This study aims to identify the problem of potential users, design a gamification model and business model for LaHaunt, and design a suitable prototype. This study involved 38 respondents in Greater Jakarta from January to May 2021. This study was conducted using the design thinking methods, gamification model canvas, system usability scale, and ACCORD model analysis. The result showed that LaHaunt could solve four categories of users’ problems, including product completeness, ordering services, order processing, and investment services. LaHaunt applied a strategic business model which is integrated with systematic gamification that included emotions and relationships dynamics. The prototype of LaHaunt was designed based on user preferences and verified on perceived usability test. Keyword: ACCORD model analysis, Agriculture app, Design thinking, Gamification, Gamification model canvas
Judul: Gambaran Leukosit Domba Ekor Tipis yang Diinfeksi Haemonchus contortus. Abstrak: The aim of this study was to investigate the effect of Haemonchus contortus infection to white blood cell profile of Javanese thin tail sheep. Twenty males Javanese thin tailed sheep were divided into five groups, namely infected group of 500 L3, 1000 L3, 2000 L3, 4000 L3 and uninfective group as control. The blood and fecal samples were collected from rectum before and three weeks after infection. The blood samples were collected using venoject® from Jugular vein. The fecal samples were collected directly from rectum. The blood samples were examined to determine total of white blood cell (leukocytes) and white blood cell differential, whereas fecal samples to determine egg per gram. The result showed that Haemonchus contortus infections cause an increased total of leukocyte but were not significantly different among of level infection doses (P>0.05). Number of eosinophils were significantly different among uninfected group (P<0.05), but were not significantly different in number of lymphocyte, monocyte, and neutrophil (P>0.05). There where positively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of eosinophil (P<0.05), however were negatively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and neutrophil’s profile (P<0.05). There where no correlation significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of white blood cell, lymphocyte, and monocyte (P>0.05). Keyword: differential leukocyte, Haemonchus contortus, leukocyte, sheep