anchor
stringlengths 140
4.36k
| positive
stringlengths 237
4.36k
| negative
stringlengths 241
4.16k
|
---|---|---|
Judul: Brand Equity of Instant Ground Coffees among IPB University Students
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis ekuitas merek kopi bubuk instan pada mahasiswa IPB dengan mengukur faktor yang diduga mempengaruhi ekuitas merek, yang terdiri atas kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek, serta mengukur pengaruh keempat faktor tersebut pada ekuitas merek kopi bubuk instan merek Good Day, Indocafe, dan Nescafe. Penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui survei dengan 97 responden. Data dianalisis menggunakan metode Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM), analisis deskriptif, dan skala semantic differential. Hasil penelitian menunjukkan bahwa merek Good Day memiliki ekuitas merek tertinggi dibandingkan dengan dua merek lainnya. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa persepsi kualitas dan loyalitas merek meningkatkan ekuitas merek kopi bubuk instan, sedangkan kesadaran merek dan asosiasi merek tidak meningkatkan ekuitas merek kopi bubuk instan. Penelitian ini menyarankan agar ketiga merek untuk lebih fokus kegiatan pemasarannya pada loyalitas merek dan persepsi kualitas dalam membangun ekuitas merek., This research aims to analyze the brand equity of instant ground coffees on Good Day, Indocafe, and Nescafe brands among IPB students by measuring factors probably affecting brand equity, consisiting of brand awareness, perceived quality, brand association, and brand loyalty, and in turn, to investigate the effect of these factors on the brand equity of instant ground coffees among IPB students. This research used primary data collected from a survey of 97 respondents. This research used Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM) method, descriptive statistics, and semantic differential. The results show that Good Day has the highest brand equity compared to the other two brands. The results also show that perceived quality and brand loyalty increase the brand equity of instant ground coffees, while brand awareness and brand associations do not increase the brand equity of instant ground coffees. This research suggests that the three brands to focus their marketing efforts on brand loyalty and perceived quality in building brand equity.
Keyword: ekuitas merek, PLS-SEM, loyalitas merek, persepsi kualitas, kesadaran merek, asosiasi merek, brand equity, brand loyalty, perceived quality, brand awareness, brand association
|
Judul: Analisis Ekuitas Merek Kedai Telapak
Abstrak: Pertumbuhan bisnis dengan nama kafe sangat dipengaruhi oleh fasilitas yang ditawarkan kafe tersebut seperti live music, internet gratis, tampilan kafe yang menarik dan lain-lain. Fasilitas-fasilitas yang diberikan tersebut akan memberi tambahan nilai bagi pihak kafe yang disebut dengan brand image. Dengan adanya brand image atau pandangan merek yang baik dari konsumen akan mempengaruhi perkembangan bisnis kedepannya dimana jika pandangan merek usaha memberi kesan yang baik pada konsumen berarti usaha tersebut telah memberi pelayanan yang memuaskan konsumen sebaliknya jika pandangan merek tidak memberi kesan yang baik berarti kegiatan usaha tersebut sudah gagal memberi kepuasan bagi konsumen. Merek adalah nama, istilah, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut. Tujuan pemberian merek adalah untuk mengidentifikasi produk atau jasa yang dihasilkan sehingga berbeda dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing, sehingga perlu bagi setiap perusahaan untuk mengetahui posisi merek mereka dibenak konsumen seperti halnya Kedai Telapak perlu mengetahui posisi merek mereka dibenak konsumennya. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana posisi elemenelemen brand equity merek Kedai Telapak di benak konsumen Kedai Telapak.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana posisi elemenelemen brand kedai telapak yang meliputi brand awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty di benak konsumen Kedai Telapak. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berasal dari penyebaran kuesioner kepada responden dan wawancara dengan pihak perusahaan, serta data sekunder yang diperoleh dari profil perusahaan, studi pustaka, dan internet. Metode pengolahan dan analisis data yaitu dengan Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Skala Likert, Rataan, uji Cochran dan analisis faktor Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa ekuitas merek Kedai Telapak belum kuat, hal ini berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan brand awareness Kedai Telapak belum kuat dimana Kedai Telapak hanya menempati posisi ketiga setelah Starbuck dan J.Co. Analisis brand association menunjukkan hanya 4 dari 10 atribut yang diberikan menjadi pembentuk merek Kedai Telapak yaitu: Kafe santai yang nyaman, Kafe dengan lokasi strategis, Kafe yang mencerminkan gaya hidup aktif, Kafe dengan suasana nyaman dan bersih. Hasil analisis perceived quality menunjukkan hasil skala puas (3,69) dengan rentang skala baik (3,41-4,20) dengan 3 faktor pembentuk persepsi kualitas yaitu 1. Pelayanan 2. Fasilitas dan Lokasi dan 3. Kualitas Produk . Hasil analisis brand loyalty menunjukkan konsumen belum kuat dimana berdasarkan hasil perhitungan commited buyer 22,3 persen konsumen adalah konsumen setia (commited buyer) berada pada skala cukup (2,64) dengan rentang skala cukup (2,61-3,40). Hasil analisis ini memberikan tantangan bagi pihak manajemen Kedai untuk semakin berbenah supaya menjadi lebih baik sehingga menjadi tujuan utama konsumen dan menjadi pemimpin pasar dalam dunia persaingan kafe .
Keyword:
|
Judul: Theileriosis pada domba dan kambing akibat infeksi theileria ovis dan theileria hirci
Abstrak: Theileriosis adalah penyakit menular yang disebabkan Boleh protozoa dari genus Theileria dan ditularkan melalui vektor caplak. Theileria ovis dan Theileria hirci pernah dimasukkan dalam genus Gonderia sehingga penyakit yang disebabkan oleh penyakit ini mempunyai beberapa nama diantaranya Benign Ovine and Caprine Gonderiosis atau Benign Ovine and Caprine Theileriosis (disebabkan oleh infeksi Theile- ria ovis). Sedang yang disebabkan oleh infeksi Theileria hirci diberi nama Malignant Ovine and Caprine Gonderiosis Malignant Ovine and Caprine Theileriosis (Levine, 1961). Soulsby (1982) dan Jensen (1983), memasukkan Theileria hirci dan Theileria ovis dalam genus Theileria, famili Theileriidae, ordo Piroplasmida, subklas Piroplasmia dan dalam kelas Sporozoa. Menurut hasil pemeriksaan theileriosis pada domba dan kambing di Indonesia periode 1 April 1981 sampai 31 Maret 1982 di Propinsi Sumatera Barat di Daerah Tingkat II Pasaman Kecamatan Talamun ditemukan pada 2 ekor kambing kacang, Kecamatan Sungai Beremas ditemukan pada 3 ekor kambing kacang dan di Daerah Tingkat II Padang Pariaman, Kecamatan Pariaman ditemukan pada 1 ekor kambing kacang (Informasi Keswan, 1982). Daerah penyebaran Theileria ovis yang pernah dilapor- kan adalah Afrika Tengah, Afrika Barat, Afrika Timur, Afrika Selatan, Perancis, Jerman, Hongaria, Sardinia dan diduga India. Sedangkan penyebaran Theileria hirci meli- puti Afrika Utara, Eropa Selatan, Irak dan Turki. Bentuk Theileria ovis dan Theileria hirci pada domba dan kambing dalam eritrosit disebut piroplasma dan bentuk dalam limfosit disebut Koch bodies atau skizon. Bentuk dalam vektor caplak adalah zigot dan kinet. Di dalam eritrosit parasit ini mempunyai beberapa macam bentuk yaitu, bentuk bulat, oval, batang, bentuk buah pir atau koma dan bentuk seperti anaplasma. Bentuk dalam limfosit berupa skizon yang terdiri dari makroskizon dan mikroskizon. Penularan Theileria ovis dan Theileria hirci dari hewan satu ke hewan lain secara alam dilakukan oleh vektor caplak secara stage to stage. Vektor dari Theileria ovis adalah caplak dari genus Rhipicephalus, Dermacentor, Hae- mophysalis dan Ornithodorus. Sedangkan vektor dari Thei- leria hirci yaitu caplak dari genus Rhipicephalus dan di- duga Ornithodorus. Penularan secara buatan dapat dilakukan dengan cara mekanik (penyuntikan dengan aplikasi intravena, subkutan dan intraperitoneal)…dst
Keyword:
|
Judul: Pendugaan Parameter Genetik dan Kualitas Buah Pepaya Hibrida
Abstrak: This study aims to obtain a hybrid papaya varieties that have a high heterosis value to be released into new varieties. The research was conducted in May 2011 to May 2012 at Research Station PKHT IPB Tajur (250 m asl) and at post-harvest laboratory PKHT Baranang Siang, Bogor, West Java. This study used six genotypes consist of 3 hybrid genotypes IPB H93, IPB H91, IPB H39 and parent genotypes IPB 9, IPB 3 and IPB 1. Quantitative parameters were observed that plant height; first fruit position; amount of fruit, flower and leaves per plant; stem diameter; fruit diameter, fruit length and circumference of fruit; whole fruit weight, edible portion, 100 seed weight, and the whole seed weight; the skin and flesh firmness; flesh thickness; total soluble solid (obrix); juice pH; total tritated acid; vitamin C. Qualitative parameters were observed that fruit skin color, flesh color of ripe fruit, fruit shape, and the dominant central cavity. The result showed that hybrid genotype IPB H91 had a lot of character superior to the other between hybrids genotypes and had the better character than the parents.
Keyword:
|
Judul: Pengujian Pertumbuhan Tiga Genotipe Pepaya Hibrida (Carica papaya L.).
Abstrak: The research aims to examine the growth and character of three genotypes of hybrid IPB 9 x IPB 1, IPB 9 x IPB 3, and IPB 3 x IPB 9 genotypes in vegetative phase. This research was conducted at The Experimental Field Station PKBT IPB, Tajur Bogor from March to September 2011. The experiment use a randomized complete block design with six genotypes of papaya treatment. The repetition was done six times, with each unit of the experiment are five representative plants. The observation of plant growth per week was perfomed on plant height and leaf number. The observation of petiole colour, trunk diameter, petiole length, leaf length, leaf width, times of the first flowers appear, and the height position of the first flower was done once at the end of the observation that was in the week when the first flower appear. The results showed that IPB 9 x IPB 1 genotype has higher average in leaf number and trunk diameter and shorter average in height position of the first flower appear than another genotypes hybrid of papaya. Genotype of IPB 9 x IPB 3 has shorter average in plant high and smaller size in leaf which not different with IPB 9 x IPB 1. The hybrid genotypes of papaya which tested have a short score of heterosis and heterobeltiosis generally. Based on the estimation value of heterosis, genotype of IPB 9 x IPB 1 can be an alternative in obtaining hybrid because it has more superior character than two other hybrids, that of them is have higher in leaf number, bigger in trunk diameter and strong trunk, and shorter in height position of the first flower than parents genotypes.
Keyword:
|
Judul: Leucocytozoonosis Pada Ayam Ras di Sumatera Utara
Abstrak: Di Propinsi Sumatra Utara penyakit leucocytozoonosis pada ayam ras yang disebabkan oleh Leucocytozoon caulleryi dilaporkan oleh Balai Penyidikan Penyakit Hewan wilayah I Medan untuk pertama kali pada bulan Oktober 1982. Penyakit ini mula-mula ditemukan pada ayam broiler berumur 2-3 bulan di Kampung Purwodadi, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Pada penyidikan terhadap penyakit leucocytozoonosis ini dibeberapa peternakan ayam ras di Kabupaten Deli Serdan Kotamadya Medan ternyata bahwa penyakit ini menimbulkan mortalitas sebesar 20% dan morbiditas 50-100%. Cara mendiagnose yang dipergunakan masih perlu ditingkatkan untuk memperoleh angka mortalitas dan morbiditas yang lebih cermat. Pemakaian gel precipitation test dianjurkan. Penyakit ini diketahui menyerang ayam ras yang dipelihara pada daerah persawahan, daerah yang penuh dengan semak belukar dan keadaan tanah yang lembab dan basah serta banyak air yang tergenang. Ayam yang terserang berumur 2-3 bulan. Diduga penyakit ini ditularkan melalui agas (Culicoides).
Keyword:
|
Judul: Efektifitas Kegiatan Penebangan di IUPHHK-HA PT. Austral Byna, Kalimantan Tengah
Abstrak: GUNAWAN SANTOSA Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari (PHAPL) mengharuskan pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Hutan Alam (IUPHHKHA) melaksanakan Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP) dan Penebangan berdampak rendah (Reduced Impact Logging/ RIL). Secara konsep, data pohon mulai dari pelaksanaan ITSP dan alirannya dari tempat tebangan hingga penjualan seharusnya tertata rapi dalam Laporan Hasil Cruising (LHC) dan Laporan Hasil Penebangan (LHP), serta dapat diakses dengan cepat dan tepat melalui Sistem Informasi-Penatausahaan Hasil Hutan online (SI-PUHH online). Penelitian ini bertujuan menilai efektifitas kegiatan penebangan pada berbagai pola pelaksanaan ITSP (Perbaikan ITSP, Pengulangan ITSP, dan ITSP sesuai petunjuk teknis Tebang Pilih Tanam Indonesia/TPTI) serta menilai efektifitas kegiatan penebangan yang dilaksanakan oleh PT. Austral Byna dan Mitra Kerja. Penelitian ini diharapkan menjadi informasi dan bahan evaluasi bagi perusahaan untuk pengambilan langkah-langkah perbaikan dalam pelaksanaan ITSP dan penebangan di masa yang akan datang. Pengamatan di lapangan dilaksanakan berdasarkan data pada LHC dan LHP. Petak yang diamati sebanyak 5 petak yang ditentukan berdasarkan pola pelaksanaan ITSP dan pelaksana kegiatan penebangan. Jumlah pohon yang diamati di lapangan sebanyak 5% dari setiap kategori pohon.
Keyword:
|
Judul: Indeks tebang hutan alam sebagai salah satu parameter tingkat efisiensi pemanenan kayu : Studi kasus di HPH PT.Aya Yayang Indonesia (Barito Pacifik Timber Group) Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan
Abstrak: Kayu sebagai hasil hutan utama akan bernilai ekonomis jika telah sampai ke konsumen. Dengan tujuan perolehan nilai ekonomis inilah dilakukan kegiatan pemanenan yang dalam pelaksanaannya sangat mengutamakan tingkat keefisienan perolehan volume kayu. Tingkat efisiensi ini dapat diukur dari besarnya limbah yang terjadi, yang secara kuantitas dinyatakan oleh faktor eksploitasi. Namun sehubungan dengan limbah yang dapat terjadi disetiap bagian kegiatan pemanenan, baik itu di bagian penebangan, penyaradan maupun pengangkutan maka faktor eksploitasi belum cukup untuk menjelaskan pada proses mana kegiatan yang paling efisien (Abidin, 1994). Untuk mengetahui tingkat efisiensi pada setiap kegiatan pemanenan tersebut, perlu dilakukan pengukuran terhadap indeks tebang, indeks sarad dan indeks angkut yang masing-masing akan menjelaskan tingkat efisiensi pada bagian penebangan, penyaradan dan pengangkutan. Kegiatan penebangan memberikan persentase limbah pemanenan yang paling besar sehingga dapat memberikan pengaruh yang terbesar pula terhadap penurunan faktor eksploitasi. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian yang lebih menitik beratkan pada bagian penebangan dengan besaran indeks tebang sebagai parameter efisiensi pada kegiatan sub bagian pemanenan Tujuan diadakannya penelitian ini adalah (1) menentukan besaran indeks tebang di hutan alam pada lokasi penelitian (2) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi besaran indeks tebang dan (3) menyusun rumusan upaya-upaya peningkatan efisiensi penebangan. Dalam metode kerja, pertama menentukan 2 pohon contoh. Direncanakan sebanyak 50 pohon contoh yang diambil secara porpusive sampling dan kemudian dibagi kedalam 7 kelas dengan interval 18 satuan. Penentuan kelas dan interval ini dihitung dengan Persamaan Sturges dengan rumus i = R/k dimana R = range dan k = 1+3,322 log n (n = 50). Setelah itu dengan bantuan LHC, tentukan 2 pohon contoh yang harus diambil pada setiap kelas dengan mempertimbangkan kerapatan atau penyebaran kelas pohon (dbh), secara maternatis dirumuskan dengan ni = (Ni/N)n dimana, ni pohon contoh kelas ke-i, N kerapatan pohon/ha dari semua kelas, dan Ni = kerapatan pohon/ha kelas ke-i. Hasil perhitungan membagi ke-50 pohon contoh kedalam 17 pohon pada kelas I, 14 pohon pada kelas II, 6 dan 8 pohon dalam kelas III dan IV, masing-masing 2 pohon dalam kelas V dan VI serta 1 pohon pada kelas VII. Tahap berikutnya adalah pengolahan data rata-rata hitung tiap kelas untuk mendapatkan rata-rata tertimbang angka bentuk lokal dan indeks tebang. Angka bentuk lokal dihitung dengan persamaan ab Va/Vs, dimana Va volume aktual dan Vs volume silinder. Dari penilitian ini diperoleh rata-rata tertimbang angka bentuk sebesar 0,782 dengan standar deviasi 0,042. Pendugaan selang bagi nilai tengah angka bentuk ini berkisar pada 0,783 ± 0,082 dengan kesalahan contoh 10,513 % yang dihitung pada taraf nyata a = 0,05....
Keyword:
|
Judul: Sifat kimia dan viksositas minuman jelly berbahan baku yogurt probiotik selama penyimpanan pada suhu 4-7°C
Abstrak: Yogurth is a milk fermentation as a result of lactic acid bacteria, which are Streptococcus thermophillus and lactobacillus bulgaricus. Probiotic yogurt is made from yogurt and the addition of probiotic bacteria like Bifidobacterium longum and Lactobacillus acidophilus. The need for functional food increase, so that there is shape for product diversification like probiotic yoghurt to fulfill the need.
Keyword:
|
Judul: Beberapa Sifat Produksi Ayam Kampung Dan Persilangannya (3/4 Kampung, 1/4 Rhode Island Red) Di Lingkungan Babakan Kecamatan Bogor Utara Kotamadya Bogor
Abstrak: Suatu penelitian tentang sifat-sifat produksi ayam kampung dan persilangannya telah dilakukan di Lingkungan Babakan Kecamatan Bogor Utara Kotamadya Bogor, selama 3 (tiga) bulan; mulai tanggal 31 Mei sampai dengan tanggal 23 Agustus 1981. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui potensi ayam kampung dan persilangan nya yang dipelihara secara tradisional. Materi percobaan adalah 194 ekor anak ayam, terdiri dari 56 ekor anak ayam kampung jantan, 77 ekor anak ayam kampung betina , 30 ekor anak ayam persilangan jantan dan 31 ekor anak ayam persilangan betina.
Keyword:
|
Judul: Genetic Observation of the External Body of Local Breed Chickens (Gallus gallus domesticus) in Various Districts
Abstrak: Ayam kampung (Gallus gallus domesticus) merupakan ayam asli Indonesia yang pada saat ini telah tercemar dengan gen ayam ras unggul Eropa terutama ayam yang dipelihara secara ekstensif tradisional. Penelitian ini bertujuan menghitung keaslian ayam kampung di berbagai wilayah kecamatan di Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Bogor. Karakteristik genetik eksternal yang diamati adalah warna bulu, pola bulu, corak bulu, kilau bulu, warna shank, dan bentuk jengger. Karakteristik tersebut dianalisis menggunakan analisis frekuensi gen dominan dan resesif otosomal, analisis frekuensi gen alel ganda, analisis frekuensi gen dominan dan resesif tertaut seks, analisis frekuensi kandungan gen ayam kampung asli Indonesia, dan analisis frekuensi gen asli. Hasil penelitian menunjukkan ayam kampung di Kecamatan Galur, Kecamatan Panjatan, Kecamatan Megamendung, dan Kecamatan Cibungbulang memiliki tingkat keaslian kurang dari 50%. Ayam kampung di Kecamatan Cibungbulang memiliki tingkat keaslian paling rendah, sedangkan ayam kampung di Kecamatan Panjatan memiliki tingkat keaslian paling tinggi pada penelitian ini., Kampong chicken (Gallus gallus domesticus) is an indigenous Indonesian chicken that is currently contaminated with genes of European superior breeds of chickens, especially chickens that are reared extensively traditionally. This study aims to quantify the authenticity of native chickens in various districts in Kulon Progo Regency and Bogor Regency. The external genetic characteristics observed were feather color, feather pattern, feather pattern, feather luster, shank color, and cockscomb shape. These characteristics were analyzed using autosomal dominant and recessive gene frequency analysis, double allele gene frequency analysis, sex-linked dominant and recessive gene frequency analysis, gene content frequency analysis of Indonesian native chickens, and native gene frequency analysis. The results showed that native chickens in Galur Subdistrict, Panjatan Subdistrict, Megamendung Subdistrict, and Cibungbulang Subdistrict had an authenticity level of less than 50%. The native chicken in Cibungbulang subdistrict has the lowest level of authenticity, while the native chicken in Panjatan subdistrict has the highest level of authenticity in this study.
Keyword: Ayam kampung, keragaman, frekuensi gen, kualitatif
|
Judul: Fullerenes C20, C28, C60, C78, C84 Molecular Docking Study with Spike Glycoprotein SARS-CoV-2
Abstrak: Spike glycoprotein pada SARS-CoV-2 berperan penting dalam proses infeksi virus. Carbon based nanomaterials memiliki banyak alotrop seperti graphene, carbon dots, dan fullerene yang memiliki peran dan interaksi tertentu pada spike glycoprotein. Penelitian ini menggunakan fullerene sebagai ligan dan spike glycoprotein SARS-CoV-2 sebagai reseptor dan mempelajarinya dengan metode molecular docking. Hasil docking didapatkan nilai energi ikat paling negatif dari semua ligan yaitu fullerene C84 dengan nilai -15,9 kcal/mol. Jenis interaksi yang didapatkan yaitu interaksi hidrofobik. Variasi ukuran fullerene mempengaruhi interaksi dan potensi fullerene dalam menginhibisi spike glycoprotein. Berdasarkan targeted docking presentase moda pengikatan sisi aktif reseptor pada fullerene C20 dan C28 sebesar 0%, fullerene C60 sebesar 85%, fullerene C78 dan C84 sebesar 100%. Semakin besar ukuran fullerene maka semakin kuat ikatannya dan potensinya dalam memblok sisi aktif pengikatan ACE2., The spike glycoprotein in SARS-CoV-2 plays an important role in the viral infection process. Carbon based nanomaterials have many allotropes such as graphene, carbon dots, and fullerenes that have specific roles and interactions in spike glycoproteins. This research used fullerenes as ligands and spike glycoprotein SARS-CoV-2 as receptors and studied them by molecular docking method. The docking results obtained the most negative binding energy value of all ligands, namely fullerene C84 with a value of -15,9 kcal/mol. The type of interaction obtained is a hydrophobic interaction. Variations in the size of fullerenes affected the interaction and potential of fullerenes in inhibiting spike glycoproteins. Based on targeted docking, the percentage of the active site binding mode of the receptor on C20 and C28 fullerenes are 0%, C60 fullerenes are 85%, C78 and C84 fullerenes are 100%. The larger the size of the fullerene, the stronger the bond and its potential to block the active site of ACE2 binding.
Keyword: fullerene, molecular docking, SARS-CoV-2, spike glycoprotein
|
Judul: Penyelenggaraan makanan dan tingkat kepuasan pelanggan pada rumah makan : studi kasus Rumah Makan Panggang Ayam Kampung Galuga 2, Bogor
Abstrak: Jumlah restoran di Indonesia pada saat ini diperkirakan mencapai lebih dari 250.000 yang tersebar di seluruh Indonesia (Capricon Indonesia Consult, 2003 dalam Indrajaya 2006). Jumlah restoran dan rumah makan di Kabupaten Bogor pada tahun 2004 tercatat sebanyak 184 unit (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, 2004 dalam Sukaesih 2005). Rumah Makan Panggang Ayam Kampung Galuga 2 Bogor adalah salah satu dari beberapa rumah makan yang terdapat di Kabupaten Bogor. Rumah makan ini harus berusaha agar dapat memberikan kepuasan kepada konsumen maupun pelanggannya. Kepuasan pelanggan tersebut ditentukan oleh mutu produk dan mutu pelayanannya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji penyelenggaraan makanan dan menganalisis tingkat kepuasan terhadap mutu pelayanan dan mutu produk pada Rumah Makan Panggang Ayam Kampung Galuga 2, Bogor. Tujuan khusus penelitian ini antara lain: (1) Mengkaji profil Rumah Makan Galuga 2 Bogor; (2) Mengidentifikasi penyelenggaraan makanan Rumah Makan Galuga 2 Bogor; (3) Menilai higiene dan sanitasi Rumah Makan Galuga 2 Bogor; (4) Menjelaskan personal higiene sanitasi dan praktik pelayanan para pekerja dalam penyelenggaraan makanan Rumah Makan Galuga 2 Bogor; (5) Mengidentifikasi karakteristik pelanggan (jenis kelamin, usia, pendidikan dan tingkat pendapatan) Rumah Makan Galuga 2 Bogor; (6) Menganalisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja pada atribut mutu produk dan pelayanan Rumah Makan Galuga 2 Bogor; (7) Menganalisis tingkat kepuasan pelanggan terhadap atribut mutu produk dan mutu pelayanan Rumah Makan Galuga 2 Bogor. Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Panggang Ayam Kampung Galuga 2, Dramaga, Kabupaten Bogor pada bulan Mei-Juni 2010. Populasi pelanggan dalam satu bulan sebanyak 2250 orang. Kriteria sampel pelanggan yang diambil adalah konsumen yang pernah makan dengan frekuensi minimal satu kali di Rumah Makan Panggang Ayam Kampung Galuga 2. Jumlah sampel penelitian yang dijadikan contoh dalam penelitian sebanyak 96 orang. Jenis data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Pengolahan data dengan sistem komputerisasi menggunakan Microsoft Excel dan SPSS 16.0 for windows. Rumah Makan Galuga 2 Bogor berada di jalan Raya IPB Dramaga Bogor. Rumah Makan ini memiliki luas bangunan sebesar 550 m2 dengan fasilitas antara lain: lapangan parkir; mushola; kamar mandi; washtafel; kolam ikan; dan pilihan jenis pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen (lesehan atau kursi). Jumlah pekerja Rumah Makan Galuga 2 Bogor sebanyak 12 orang. Penyelenggaraan makanan di Rumah Makan Galuga 2 terdiri atas perencanaan, pembelian, penerimaan, penyimpanan, pengolahan, dan penyajian. Menu spesial dalam penyelenggaraan makanan ini adalah ayam kampung panggang. Pemeriksaan higiene dan sanitasi dilakukan berdasarkan Kepmenkes Nomor 1098/Menkes/SK/VII/2003. Total skor pada seluruh variabel higiene sanitasi sebesar 851. Angka ini berada dalam kisaran skor 800-900. Artinya, Rumah Makan Galuga 2 Bogor secara umum laik higiene dan sanitasi dengan tingkat mutu B.
Keyword: Penyelenggaraan makanan, Kepuasan, Rumah Makan, Galuga
|
Judul: Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan terhadap Mutu Pelayanan Industri Jasa Boga (Studi Kasus di Restoran Rindu Alam I, Puncak Pas-Bogor)
Abstrak: Industri jasa boga restoran merupakan industri yang cukup kompleks, tumbuh relatif cepat dan mudah mengalami perubahan sehingga menyebabkan tingginya tingkat persaingan Memuaskan pelanggan merupakan pertahanan yang paling baik untuk melawan pesaing. Mempelajari dan memahami apa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggan adalah hal yang tidak mudah. Hal ini terlihat dari adanya kesenjangan mutu pelayanan yang diharapkan dengan mutu pelayanan yang diterimanya Oleh karena itu, perusahaan perlu mengetahui atribut-atribut mutu pelayanan apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan.
Keyword:
|
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit
Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica.
Keyword:
|
Judul: Perancangan Model Bisnis UMKM Minuman Serbuk Jahe “Anggrek”
Abstrak: Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan serta tren back to nature yang terjadi menyebabkan konsumsi terhadap produk yang menggunakan bahan baku alami meningkat. Minuman serbuk jahe “Anggrek” adalah sebuah usaha mikro yang bergerak dalam bidang pengolahan pertanian khususnya pengolahan jahe. Omset penjualan minuman serbuk jahe “Anggrek” pada tahun 2018 mengalami penurunan karena faktor eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model bisnis yang dijalankan saat ini, kondisi lingkungan internal dan eksternal usaha, merumuskan alternatif strategi yang dapat diterapkan kemudian merumuskan model bisnis baru berdasarkan strategi yang terverifikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan alat analisis Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks IE, SWOT dan model bisnis kanvas. Ada lima alternatif strategi yang dihasilkan berdasarkan Matriks SWOT yang selanjutnya akan diverifikasi pada masing-masing elemen model bisnis kanvas. Hasil yang didapatkan terjadi penambahan pada tujuh elemen model bisnis kanvas dengan fokus melakukan penetrasi pasar serta pengembangan produk, meningkatkan kerjasama dengan pemerintah dan swasta untuk pengembangan bisnis, dan memperbanyak pemasok bahan baku untuk menjaga ketersediaan bahan baku.
Keyword: jahe, model bisnis kanvas, strategi, SWOT
|
Judul: Design Social Media Marketing Strategy and Distribution Channels for Ginger Latte Ready to Drink at PT FITS MANDIRI
Abstrak: Ginger Latte merupakan inovasi minuman herbal berbasis bahan alami yaitu jahe dan gula aren dengan tambahan krimer nabati. PT Fits Mandiri sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang pengembangan produk sehat berencana untuk memproduksi dan memasarkan produk Ginger Latte secara luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan terkait pemasaran dan distribusi produk Ginger Latte dan membuat rekomendasi strategi pemasaran dan saluran distribusi produk Ginger Latte setelah produk dikembangkan pada skala UMKM. Pendekatan penelitian dilakukan menggunakan metode Social Media Marketing dengan Marketing Mix 4C berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara, studi literatur, dan penyebaran kuesioner. Hasil penelitian ditunjukkan dengan konsep strategi pemasaran dan saluran distribusi yang divalidasi dengan uji coba penerimaan responden dan verifikasi oleh mitra. Berdasarkan hasil verifikasi, rekomendasi strategi pemasaran menggunakan social media marketing dan saluran distribusi secara langsung dan tidak langsung karena dinilai mudah digunakan dan sesuai dengan kebutuhan mitra. Pemasaran yang dilakukan di sosial media juga dapat diterima dengan baik oleh responden dan saluran distribusi yang digunakan dapat memudahkan mitra dalam memasarkan produknya dan memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk., Ginger Latte is an innovative herbal drink based on natural ingredients, namely ginger and palm sugar with the addition of vegetable creamer. PT Fits Mandiri as a company engaged in the development of healthy products plans to produce and market Ginger Latte products widely. This study aims to identify problems related to the marketing and distribution of Ginger Latte products and make recommendations for marketing strategies and distribution channels for Ginger Latte products after the product is developed on the UMKM scale. The research approach was carried out using the Social Media Marketing method with Marketing Mix 4C based on data obtained through interviews, literature studies, and distributing questionnaires. The results of the study are shown by the concept of marketing strategy and distribution channels which are validated by testing the acceptance of respondents and verification by partners. Based on the verification results, marketing strategy recommendations using social media marketing and distribution channels directly and indirectly because it is considered easy to use and in accordance with the needs of partners. Marketing carried out on social media can also be well received by respondents and the distribution channels used can make it easier for partners to market their products and make it easier for consumers to get products.
Keyword: Ginger Latte, ready to drink, saluran distribusi, social media marketing, Usaha mikro kecil menengah
|
Judul: Peranan leukosit dalam sistem imun ikan teleost
Abstrak: Menurut Lagler, Bardach, Miller dan Passino (1977) leukosit merupakan salah satu jenis sel darah. Leukosit ikan terbagi menjadi leukosit granular dan leukosit agra nular. Selanjutnya leukosit granular terdiri dari eosin ofil, basofil dan neutrofil, sedangkan leukosit agranul- ar terdiri dari monosit, limfosit dan trombosit. Dalam keadaan normal leukosit ikan jumlahnya berkisar antara 3 20.000-150.000 butir tiap mm (Lagler et al, 1977). Eosinofil dan basofil Atlantic salmon dapat ditemu- kan dalam darah perifer dan limpa. Namun jumlah terba- nyak ditemukan dalam pronefros (Anderson, 1974). Keada- an demikian juga ditemukan pada neutrofil trout (Ander- son, 1974), plaice (Ellis, 1988b) dan carp (Suzuki dan Hibiya, 1988). Selanjutnya limfosit teleost dapat dite- mukan dalam pronefros (Anderson, 1974; Ellis, 1988b), timus (Anderson, 1974), darah perifer (Conroy, 1972) dan limpa (Anderson, 1974). Sedangkan makrofag dapat ditemu kan dalam jumlah sedikit pada limpa dan darah perifer (Conroy, 1972) dan dalam jumlah banyak pada pronefros (Anderson, 1974). Fagositosis bakteri oleh eosinofil telah dilaporkan pada goldfish (Rijkers, 1980) dan carp (Pliszka, 1939 da lam Rijkers, 1980). Sedangkan Bell (1976) melaporkan fagositosis bakteri oleh neutrofil. Makrofag ikan dila- porkan mampu memfagositosis bakteri (Anderson, 1974; Bell, 1976; McArthur dan Fletcher, 1985), partikel kar- bon (Anderson, 1974) dan runtuhan sel (Klontz et al, 1966 dalam McArthur dan Fletcher, 1985). Selanjutnya te lah dilaporkan pula bahwa trombosit ikan mempunyai sifat fagositik (Yokohama, 1960; Fange, 1968; Ferguson, 1976 dalam Rijkers, 1980). Sedangkan limfosit ikan berperan dalam respon imun yang diperantarai sel dan respon imun humoral (Rijkers, 1980; Ellis, 1988b). Respon imun ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: suhu (Ellis, 1982; Rijkers, 1980), polutan (Rij kers, 1980; Ellis, 1988a), penyinərən (Rijkers, 1980), makanan (Ellis, 1988a) dan antibiotik (Rijkers, 1980)….
Keyword:
|
Judul: Pematahan Dormansi Rimpang Kaempferia parviflora Wall Ex. Baker
Abstrak: Kaempferia parviflora (Zingiberaceae family) has a potency to be developed for a new medicinal plants in Indonesia. One of problems in its cultivation is the lack of planting material availability due to the long dormant period. The objectives of this research were to study the effect of various concentrations of BAP and ethephon, and also the effect of the prior growing condition to the dormancy breaking and shoot growth of K. parviflora rhizome. Two separate experiments were applied for two lots of rhizomes namely Cikabayan and Pasir Sarongge lots. Each experiment was arranged in completely random design with 2 factors. Experiment-1 used 4 concentrations of BAP (0, 50, 100, and 150 ppm) as the first factor. While, experiment-2 used 5 concentrations of ethephon (0, 200, 400, 600 and 800 ppm) as the first factor. The second factor in both experiments were prior shade condition at 55% artificial shading and natural shading. A rhizome without soaked application (control) and a rhizome with soaked by aquadestilata without PGRs (0 ppm) were used as compared items. Data was analyzed with ANOVA. Combined Analysis of Variance and t-test were performed in order to compare between 2 lots. Result showed that concentration of BAP until 150 ppm and concentration of ethephon until 800 ppm were not effective to stimulate bud induction time. Meanwhile, rhizome from 55% artificial shading had a shorter periode of dormancy than the natural shading. In the addition, plants from Pasir Sarongge rhizomes lot had more plant number, plant height, leaf number, leaf length, and leaf width than Cikabayan rhizomes lot.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh NAA (Naphthalene Acetic Acid) dan BAP (6-Benzylaminopurin) Terhadap Pertumbuhan Pule Pandak (Rauvolfia serpentina Benth) Melalui Kultur Meristem.
Abstrak: Pule pandak (Rauvilfia serpentina Benth) merupakan salah satu spesies tumbuhan yang mempunyai khasiat obat dan termasuk ke dalam tumbuhan yang langka di dunia. tumbuhan ini dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, diantaranya adalah penurunan tekanan darah, mempermudah persalinan, obat cacing, penurun panas dan pereda kering. Permintaan simplisia (bahan kering) yang berasal dari tumbuhan ini digunakan sebagai bahan baku obat tradisional terus meningkat dengan kecenderungan pertambahan sebesar 25.89% per tahun. Keberadaan pule pandak sekarang dialam telah mengalai penurunan yang sangat drastis. Oleh karena itu, unutk mencegah terjadinya kepunahan dari spesies ini, maka harus dicari teknik budidaya yang tepat untuk memproduksinya secara cepat dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi zat pengatur (ZPT) BAP dan NAA serta menentukan konsentrasi baik tunggal maupun kombinasi yang tepat untuk penggandaan tunas pada kultur meristem pule pandak.
Keyword:
|
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit
Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica.
Keyword:
|
Judul: Leukemia pada kucing
Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst
Keyword:
|
Judul: Kasus Feline Panleukopenia di Tempat Praktek Drh Setyo Widodo Dkk, Bogor.
Abstrak: Feline panleukopenia adalah penyakit menular yang disebabkan oleh feline parvovirus yang menyerang kucing domestik maupun kucing liar dan beberapa anggota Felidae lainnya seperti rubah, raccoon dan mink. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesembuhan penyakit feline panleukopenia dilihat dari gejala klinis yang muncul. Pengumpulan data dilakukan di tempat praktek Drh Setyo Widodo Dkk, Bogor. Data yang digunakan berupa data sekunder yaitu rekam medik (September 2017-Februari 2018) pasien kucing yang mengalami FPV sebanyak 40 ekor. Data dikelompokkan berdasarkan parameter gejala klinis yang terdiri atas muntah, diare dan tingkat dehidrasi. Masing-masing gejala klinis yang muncul dibagi ke dalam beberapa kelompok yaitu gejala diare ringan (feses lunak atau pucat), sedang (encer atau berair), dan berat (encer dan berdarah), gejala muntah ringan (sekali per 12 jam), sedang (2-5 kali per 12 jam), dan berat (6 kali per 12 jam) dan dehidrasi (ringan, sedang, dan berat). Dalam penelitian ini jumlah kucing yang mati akibat FPV sebesar 40% dan kucing yang mengalami kesembuhan sebesar 60%. Peluang kesembuhan kucing yang terinfeksi FPV pada penelitian ini berkorelasi dengan gejala muntah, diare dan dehidrasi. Semakin berat gejala yang muncul, peluang kesembuhan semakin kecil.
Keyword: kucing, feline panleukopenia virus, diare, muntah, dehidrasi
|
Judul: Marketing Strategy Development at Asana Sincerity Dorm
Abstrak: Asana Sincerity Dorm merupakan salah satu unit hotel yang milik PT. Aerowisata. Industri perhotelan yang memiliki persaingan yang ketat dan terkena dampak dari pandemi Covid-19. Asana Sincerity Dorm harus melakukan perencangan strategi untuk kedepannya. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui keadaan strategi pemasaran di Asana Sincerity Dorm, mengidentifikasi keadaan atribut bauran pemasaran di Asana Sincerity Dorm saat ini dan mengetahui keadaan atribut perlu ditingkatkan kinerjanya, dan menyusun strategi bagi pihak Asana Sincerity Dorm. Penelitian ini menggunakan bauran pemasaran dan Importance Performance Analysis (IPA). Hasil penelitian ini, evaluasi kinerja dari Asana Sincerity Dorm adalah baik, promosi merupakan prioritas perbaikan atribut. Rekomendasi strategi yang dihasilkan ataranya (1) meningkatkan intesitas promo online; (2) Promosi melalui media sosial; (3) Melakukan sales promosi; (4) Paket Promosi Work from hotel., Asana Sincerity Dorm is a hotel unit owned by PT. Aerowisata. The hotel industry has intense competition and has been affected by Covid-19. Asana Sincerity Dorm must to plan a strategy. The aims of the study were to determine the state of the marketing strategy at Asana Sincerity Dorm, identify the current state of the marketing mix attributes at Asana Sincerity Dorm and determine the state of the attributes that need to be improved, and develop strategies for Asana Sincerity Dorm. This research uses marketing mix and Importance Performance Analysis (IPA). the results of this study, the performance evaluation of Asana Sincerity Dorm is good, promotion is a priority for attribute improvement. The resulting strategy recommendations include (1) increasing the intensity of online promos; (2) Promotion through social media; (3) Conducting sales promotions; (4) Work from hotel Promotion Package.
Keyword: marketing mix, hotel, importance performance analysis
|
Judul: Pengaruh Penggunaan Isolat protein Kedelai yang Termodifikasi secara Enzimatis terhadap Mutu Sponge Cake dan Minuman
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pngaruh pengs0Unaa.n isolat protein kedelai baik yang belum maupun yang sudah dimodi6kasi sifat fungsionalnya secara enzimatis pada dua macam produk pangan yaitu sponge cake dan minuman kedelai. Bungla1 kedelai hasil samping ektraksi minyak diisolasi proteinnya dan isolat protein yang diperoleh dimodifikasi sifat fungsionalnya secara enzimatis.
Keyword:
|
Judul: Optimasi formula dan evaluasi mutu minuman berprotein tinggi berbasiskan isolat protein kedelai dan sweet whey
Abstrak: Kedelai merupakan sumber protein nabati yang mempunyai mutu atau nilai biologi tertinggi. Hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan untuk menggunakan kedelai sebagai sumber protein. Pemanfaatan isolat protein kedelai yang merupakan pengolahan lebih lanjut dari kedelai dalam industri pangan kebanyakan hanya terbatas sebagai pengganti protein hewani, seperti dalam industri sosis dan nugget. Padahal penggunaan isolat protein kedelai dalam formulasi minuman cukup berpotensi. Hal ini dapat dilihat dari kelarutan dan dari segi rasa serta komponen yang terdapat dalam isolat protein kedelai dapat dimanfaatkan dalam pembuatan sumber protein dalam bentuk cair. Protein kedelai dikenal paling baik diantara sumber protein nabati lainnya, selain itu asam amino lysine yang biasanya asam amino pembatas dalam pola konsumsi manusia memiliki kadar yang cukup tinggi. Namun protein kedelai ini memiliki kekurangan dalam asam amino yang mengandung sulfur seperti cystein dan methionin. Bahan yang paling sesuai digunakan sebagai komplementer untuk protein kedelai adalah sweet whey protein. Kesesuaian ini dapat dilihat dalam proporsi asam amino dari whey yang dapat saling melengkapi protein kedelai. Selain itu sweet whey juga memiliki aroma khas susu yang dapat menutupi aroma kedelai yang kurang disukai dalam produk turunan kedelai dan sweet whey juga memiliki komponen fungsional yakni immunoglobulin yang bermanfaat bagi tubuh sebagai faktor imun. Pembuatan formulasi minuman berprotein tinggi ini menggunakan persamaan model formula (mixture design) d-optimal scheffe (Cornell, 1984). Model ini menentukan komposisi yang tepat dari 2 atau lebih campuran yang menghasilkan formulasi yang sesuai kehendak tanpa memperhatikan interaksi komponen lain yang dianggap tetap. Untuk mempermudah operasi aritmatikanya, penulis menggunakan software Design Expert 7.1 yang dapat menentukan titik pengujian, analisis dan persamaan formula yang sesuai dengan kehendak. Titik dilakukannya pengujian didapatkan dengan perbandingan Isolat protein kedelai dengan sweet whey adalah 75:25 ;83.33:16.67 ; 87.5:12.5 ; 91.67:8.33 dan 100:0. Setelah diujikan secara organoleptik, bahan baku terbaik adalah Soypro 900ES. Kemudian, bahan baku ini digunakan dalam formulasi, dan didapatkan formulasi optimum pada rasio subtitusi Isolat Protein Kedelai dengan sweet whey sebesar 77.28:22.72. Hasil yang diperoleh dari pengukuran sifat fisiko kimia dan biologisnya adalah Formula Terpilih memenuhi standar kadar abu, protein dan lemak untuk susu bubuk menurut SNI tapi tidak untuk standar kadar air. Produk terpilih memiliki derajat putih yang lebih baik dibandingkan produk sejenis lainnya dipasaran. Dari segi nilai biologi formula terpilih memiliki kecernaan hingga 93,96 %. Total senyawa fenol adalah 129.34/100g formula terpilih dan memiliki aktifitas antioksidan 20.11 setara asam askorbat (AEAC).
Keyword:
|
Judul: Zoonosis yang baru muncul bersumber satwa liar dan tantangan kesehatan masyarakat veteriner
Abstrak: The objective of this scientific writing was to review the emerging infectious diseases (EIDs) which are zoonotic and originate in wildlife causing great negative impacts on public health, economy, social, politic, and national security. Furthermore, factors triggering the emergence and spread of emerging zoonotic diseases and global efforts in anticipating them were discussed in this review. It is recognized that EID are a significant burden on global economies and public health. Their emergence is thought to be driven largely by socio-economic, environmental and ecological factors. EID events are dominated by zoonoses (60.3% of EIDs) and the majority of these (71.8%) originate in wildlife, e.g., severe acute respiratory virus (SARS virus) and Ebola virus. The importance and recognition of wildlife as a reservoir of zoonoses are increasing. Emerging zoonoses (EZs) have been assumed increasing importance in public and animal health. Cost effective prevention and control of these zoonoses need an interdisciplinary and holistic approach and international cooperation. Surveillance, laboratory capability, research, training and education, and communication are key elements. Globalization has created many new challenges, particularly with regard to animal, human, and environmental health. New approaches in prevention, control, and eradication of zoonotic diseases have been developed and introduced worldwide, i.e., one health and ecohealth. The one health concept is a worldwide strategy for expanding interdisciplinary collaboration and communications in all aspects of health care for humans and animals, while ecohealth approach is to improve human health and well-being while simultaneously maintaining a healthy ecosystem.
Keyword:
|
Judul: Percepatan Penanganan Pasca Panen dan Pemantapan Gerakan Khusus Kedelai-Jagung Periode II di WKPP Bayur, WKBPP Cilamaya Karawang-Jawa Barat
Abstrak: Keberhasilan peningkatan produksi padi melalui program BIMAS mampu menjadikan bangsa Indonesia berswasembada. Dari tingkat produksi sekitar 10 juta ton pada tahun 1984 telah dapat dinaikkan sampai tingkat produksi 25 juta ton lenih pada tahun 1986. Namun demikian, kondisi swasembada tersebut mulai dikhawatirkan mengingat semakin besarnya kehilangan hasil akibat penanganan pasca panen yang belum tepat. Hasil studi ditjentan dengan JICA menunjukan bahwa sekitar 305 juta ton produksi padi tahun 1986 hilang begitu saja.Dihubungkan dengan usaha pemerintah untuk menanggulangi masalah tersebut di atas makan KKN IPB Jurusan Budi Daya Pertanian (Agronomi) tahun 1986 diadakan dalam bentuk kerjasamma dengan Direktorat Jendral Pertanian Tanamaan Pangan (DITJENTAN).
Keyword:
|
Judul: Percepatan Penanganan Pasca Panen dan Pemantapan Gerakan Khusus Kedelai-Jagung di WKPP Jatisawit, WKBPP Kebulen Indramayu, Jawa Barat
Abstrak: Kuliah Kerja Nyata yang dalam pelaksanaannya merupakan program kerjasama antara Institut Pertanian Bogor dengan Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan, Departemen Pertanian, bertujuan agar petani mau dan mampu melaksanakan penanganan pasca panen yang baik serta untuk masyarakatkan pendayaguanaan peralatan pasca panen tepat guna. Disamping itu, tujuan yang hendak dicapai adalah agar petani mau dan mampu melaksanakan usahatani kedelai jagung secara intensif dan benar.
Keyword:
|
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh
Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10.
Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
|
Judul: Kinerja Pertumbuhan dan Sintasan Benih Ikan Gabus Channa striata yang Dipelihara dengan Kedalaman Air Berbeda pada Kolam Terpal.
Abstrak: Penyediaan benih ikan gabus Channa striata dari hasil budidaya masih terkendala pertumbuhan dan sintasan yang masih rendah. Penyediaan lingkungan yang nyaman melalui kedalaman air diduga mampu meningkatkan kinerja pertumbuhan dan sintasan pada pemeliharaan benih ikan gabus. Penelitian bertujuan mengevaluasi kedalaman air terbaik untuk kinerja pertumbuhan dan sintasan benih ikan gabus yang dipelihara pada kolam terpal. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan dan masing-masing diulang tiga kali. Perlakuan yang diberikan adalah kedalaman air yaitu: 10 cm, 20 cm, dan 30 cm. Selama pemeliharaan, benih ikan gabus diberi pakan dengan feeding rate (FR) 8 % dan frekuensi pemberiannya empat kali dalam sehari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pertumbuhan dan sintasan benih ikan gabus terbaik diperoleh pada kedalaman air 20 cm. Hasil perhitungan terhadap laju pertumbuhan spesifik tertinggi dicapai pada kedalaman air 20 cm yaitu 4.81 %/hari dan nilai sintasan mencapai 91.21%. Hasil analisis gambaran darah juga menunjukkan benih ikan gabus tidak terindikasi stres pada perlakuan kedalaman air 20 cm dengan nilai total eritrosit 1.53±0.51×106 dan total leukosit 3.71±0.13×104.
Keyword: Channa striata, kedalaman air, pertumbuhan, sintasan
|
Judul: Kinerja produksi dan model pertumbuhan pada pembesaran ikan sidat Anguilla bicolor bicolor dalam sistem resirkulasi dengan salinitas berbeda
Abstrak: Ikan sidat merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis dan permintaan pasar yang tinggi. Ikan ini termasuk kelompok ikan katadromus. Permasalahan budidaya ikan sidat di Indonesia yaitu belum ada standar kinerja produksi dan model pertumbuhan fingerling ikan sidat pada berbagai salinitas media budidaya. Standar dan model ini dapat digunakan sebagai dasar prediksi bagi pertumbuhan ikan sidat pada berbagai tingkat salinitas terhadap lama waktu pemeliharaan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan menentukan kinerja produksi dan model pertumbuhan terbaik pada pembesaran fingerling ikan sidat dengan salinitas yang berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan perlakuan salinitas 0, 10, 20, dan 30 g/L yang masing-masing diulang tiga kali. Ikan sidat yang digunakan rata-rata berbobot 20±0,6 g yang dipelihara selama 90 hari menggunakan sistem resirkulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kisaran salinitas terbaik yang mendukung kinerja produksi ikan sidat adalah 0-10 g/L. Nilai yang dihasilkan dari kedua perlakuan tersebut yaitu derajat kelangsungan hidup 100 %, biomassa akhir rata-rata 671,33–715,00 g, laju pertumbuhan mutlak 0,195–0,213 g/hari, laju pertumbuhan spesifik 0,71–0,75 %/hari, dan rasio konversi pakan 3,67–3,94. Model regresi pertumbuhan (y = bobot dan x = hari) masing-masing yaitu yS0 = 0,225x + 19,04 (R2 = 0,982) dan yS10 = 0,191x + 18,66 (R2 = 0,966).
Keyword: Anguilla bicolor bicolor, kelangsungan hidup, konversi pakan, laju pertumbuhan, model pertumbuhan
|
Judul: Penguatan Positioning E-commerce Bisnis Fashion Pasca Pandemi Covid-19 Dengan Augmented Reality Sebagai New Value :Elmari
Abstrak: Pandemi Covid-19 tersebar luas pada setiap penjuru negara termasuk Indonesia. Pandemi ini membuat dampak besar bagi setiap perekonomian salah satunya pada bisnis fashion. Maka dari itu, Elmari hadir sebagai solusi yang menjadi media untuk menguatkan e-commerce bisnis fashion pasca pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan mengindetifikasi permasalahan dan ekspektasi customer e-commerce fashion, merancang model bisnis serta merancang prototype yang sesuai. Metode penelitian ini menggunakan customer discovery dengan alat analisis lean canvas. Pada penelitian ini didapatkan bahwa customer e-commerce fashion memiliki permasalahan dan sebuah ekspektasi dalam berbelanja fashion secara online. Hasil penelitian menyatakan sebanyak 47% responden potensial masih merasakan sulitnya membayangkan kecocokan produk pada tubuh saat berbelanja secara online dan sebanyak 58% masih merasakan takut untuk melakukan fitting saat berbelanja fashion secara langsung, sehingga model bisnis dan protoype Elmari dibuat khusus dengan mengintegrasikan augmented reality untuk membantu mempercepat dalam merespon permasalahan dan menjawab ekspektasi dari harapan customer., The Covid-19 pandemic is widespread in every corner of the country including Indonesia. This pandemic has a big impact on the economy, one of them is the fashion business. Therefore, Elmari is here as a solution to become a medium to strengthen the e-commerce of the fashion after the Covid-19 pandemic. This study aims to identify problems and expectations of fashion e-commerce customers, design appropriate business models and design appropriate prototypes. This research method uses customer discovery with lean canvas analysis tools. This study found that fashion e-commerce customers have problems and expectations in shopping for fashion online. The results showed that 47% of potential respondents still found it difficult to imagine the fit of a product on the body when doing online shopping and 58% of potential respondents still feel afraid to do fitting when shopping for fashion in person. So, that Elmari's business model and prototype were made specifically by integrating augmented reality to help speed up responding to problems and answering customer expectations.
Keyword: Customer Discovery, E-commerce, Fashion, Lean Canvas, Covid-19 Pandemic, Prototype
|
Judul: Studi Pengembangan Potensi OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion) di Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur
Abstrak: Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) merupakan energi panas laut yang bekerja melalui proses konversi energi panas laut menjadi energi listrik dengan memanfaatkan perbedaan suhu di permukaan laut dan suhu yang lebih dingin di kedalaman 1000 m dengan perbedaan suhu minimal sekitar 20 oC. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui selisih suhu permukaan dan suhu laut dalam serta carnot efficiency yang dihasilkan dan mendeskripsikan kondisi meteo-oseanografi sebagai basis data di kawasan Pulau Lembata. Data yang digunakan adalah representasi data suhu lapangan yang diperoleh menggunakan CTD serta data keluaran model Marine Copernicus, ECMWF, dan Bureau of Meteorology untuk studi data meteo-oseanografi. Akuisisi data CTD menggunakan perangkat lunak Sea Bird Electronic 19plus V2. Analisis data CTD dengan menghitung perbedaan suhu permukaan 3 m dan kedalaman 1000 m. Analisis data meteo-oseanografi dengan mendeskripsikan fluktuasi angin, gelombang permukaan, kejadian siklon tropis serta konsentrasi oksigen terlarut di lokasi penelitian. Hasil penelitian dari 16 CTD casts diperoleh selisih suhu air laut permukaan dan suhu pada kedalaman 1000 meter sebesar 23.95 (±0.37) oC dengan carnot efficiency sebesar 84 % (±10 %). Fluktuasi angin dipengaruhi oleh angin muson barat laut dan tenggara yang dominan berasal dari arah timur dan tenggara, sedangkan musim barat angin bergerak dari arah barat dengan kecepatan dominan 5.70 m/det - 8.80 m/det. Nilai rata-rata tinggi gelombang selama 2013 hingga 2017 yaitu 0.70 m dan nilai rata-rata periode gelombang tertinggi pada bulan Juli 5.48 detik. Tinggi gelombang signifikan (Hs1/3) diperoleh 0.72 m dengan tinggi gelombang maksimal (Hmax) sebesar 2.11 m. Lintasan siklon tropis yang melewati Laut Flores dinamakan Siklon Gillian terjadi di Musim Peralihan I. Parameter tekanan minimumnya menunjukkan bahwa Siklon Gillian yang terjadi di Laut Flores ketika musim peralihan I termasuk dalam kategori catastrophic damage. Konsentrasi kelarutan oksigen (DO) di permukaan lebih besar berkisar antara 197.0 mmol/m3 - 207.0 mmol/m3, sedangkan di kedalaman berkisar 108.0 mmol/m3 - 113.0 mmol/m3.. Nilai konsentrasi kelarutan oksigen menjadi penilaian terhadap kualitas perairan akibat pembangunan OTEC.
Keyword: OTEC, suhu, Laut Flores, CTD, meteo-oseanografi
|
Judul: Studi Upwelling di Perairan Selat Bali Bulan Oktober 2004
Abstrak: Upwelling merupakan fenomena alam dimana terangkatnya massa air laut dari lapisan bawah ke lapisan atas. Fenomena ini bisa terjadi di laut terbuka maupun di dekat pantai. Upwelling yang terjadi di pantai akibat adanya pergerakan massa air yang menjauhi pantai. Pergerakan ini mengakibatkan di dekat pantai terjadi kekosongan massa air, sehingga massa air yang berada pada lapisan di bawahnya akan mengisi kekosongan tersebut. Sedangkan upwelling yang terjadi pada tengah samudera karena adanya arus yang memisah sehingga menyebabkan daerah divergensi. Pada daerah ini massa air akan terangkat ke atas karena dua massa air bergerak berlawanan. Upwelling ini terjadi tetap sepanjang tahun hanya intensitasnya yang berubah. Perairan Selat Bali merupakan daerah yang potensial untuk terjadi upwelling karena pengaruh Arus Khatulistiwa Selatan dan angin muson tenggara yang intensif pada musim timur. Upwelling yang terjadi pada perairan ini akibat pengisian kekosongan oleh massa air yang ada pada lapisan bawah. Massa air yang berasal dari bawah ini umumnya mempunyai karakteristik seperti, suhu rendah, salinitas tinggi, DO rendah, dan kandungan zat hara (fosfat, nitrat, silikat) tinggi. Fitoplankton yang berkumpul karena perairan yang kaya akan kandungan zat hara akan menyebabkan kandungan klorofil-a perairan besar. Penggunaan teknologi penginderaan jauh dilakukan untuk lebih mudah mengamati SPL dari suatu perairan yang akan dipelajari sebagai daerah upwelling. Karena teknologi ini mencakup wilayah yang luas dan efisensi terhadap waktu. Tetapi dukungan data-data insitu oseanografi tetap diperlukan. Dari analisis data Citra NOAA-16/AVHRR dan dukungan analisis data oscanografi yaitu suhu, salinitas, DO, klorofil-a, dan tinggi muka laut. Pada bulan Oktober perairan Selat Bali masih terlihat mengalami upwelling walaupun angin muson barat mulai berpengaruh, berarti pula musim timur yang mempengaruhi perairan ini mulai digantikan oleh musim barat, tetapi pengaruhnya belum begitu besar. Dari hasil penelitian pada bulan Oktober di Selat Bali, perairan Selat Bali pada tanggal 1 Oktober yang diduga terjadi upwelling (stasiun 10) mempunyai SPL berdasarkan Citra NOAA-16, yaitu 23-26 °C, suhu konvensional sebesar 23-24 °C. suhu pengukuran CTD sebesar 25,2-25,4 °C, salinitas pengukuran CTD sebesar 32 - 34 psu, terjadi kenaikkan kedalaman lapisan pegat yang ditunjukkan oleh perbandingan termoklin dan haloklin stasiun 5 dan stasiun 10 dimana kedalaman lapisan termoklin maupun haloklin stasiun 5 berada dekat permukaan dibandingkan stasiun 10, kandungan fosfat sebesar 0,02-0,07 ug-at P/1, kandungan silikat sebesar 5,5 ug-at Si/l, kandungan oksigen 6,75 ml/l, dan konsentrasi klorofil 0,66 mg/m³. Tinggi muka laut perairan dekat pantai 10 cm dibawah permukaan laut.
Keyword:
|
Judul: Penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis Infectious Pustular Vulvovaginitis Pada Sapi
Abstrak: Penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis - Infectious Pustular Vulvovaginitis adalah penyakit menular pada sapi selain juga dapat menyerang kerbau, babi, kambing, rusa, antilope dan wild beest. agen penyebabnya adalah virus famili Hervesviridae type 1, mempunyai simetri icosahadral, berinti DNA dan berserabut ganda (double stranded) serta mempunyai nucleocaspid.
Keyword:
|
Judul: Performa Ayam Broiler yang Diberi Jamu Lempuyang, Jahe, Temulawak, dan Madu.
Abstrak: Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki efisiensi pencernaan ayam broiler melalui pemberian jamu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas pemberian jamu lempuyang, temulawak, jahe, dan madu dalam memperbaiki performa ayam broiler. Sebanyak 30 ekor ayam broiler dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan dan 6 ulangan. Kelompok perlakuan tersebut ialah ayam percobaan yang tidak diberikan jamu sebagai kontrol dan ayam percobaan yang diberikan jamu dengan konsentrasi bertingkat (1.25, 2.5, 5, dan 10%). Pemberian perlakuan jamu dilakukan dengan cara dicampurkan pada air minum ayam. Perlakuan jamu dilakukan selama 17 hari, yaitu dari hari ke-15 sampai dengan hari ke-31. Peubah dalam penelitian ini terdiri atas konsumsi pakan, konsumsi minum, bobot hidup, pertambahan bobot badan, bobot karkas, persentase karkas, feed convertion ratio (FCR), indeks performa (IP), dan mortalitas ayam. Data yang diperoleh dianalisis dengan analysis of variance (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jamu meningkatkan konsumsi pakan dan konsumsi minum ayam broiler. Sementara itu, peubah performa ayam yang meliputi bobot badan, pertambahan bobot badan, bobot karkas, persentase karkas, FCR, dan IP menunjukkan hasil lebih baik dibandingkan dengan kontrol (P<0.05). Mortalitas ayam dapat dicegah dengan pemberian jamu. Pemberian jamu lempuyang, temulawak, jahe, dan madu, terutama pada konsentrasi 2.5% efektif memperbaiki performa ayam broiler.
Keyword: jamu, efektivitas, pertumbuhan, performa, ayam broiler
|
Judul: Performa dan Karakteristik Organoleptik pada Broiler yang Diberi Jamu Kombinasi Jahe, Kunyit, dan Temulawak
Abstrak: Jamu dapat diberikan sebagai feed additive untuk meningkatkan performa dan kesehatan broiler. Penelitian bertujuan menentukan konsentrasi optimal pemberian jamu kombinasi jahe, temulawak, dan kunyit dalam air minum yang dapat meningkatkan performa broiler dan mempertahankan cita rasa daging ayam. Sebanyak 96 ekor ayam galur Cobb dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan, yaitu jamu konsentrasi 0% (kontrol), 0.25%, 0.5%, dan 0.75% masing-masing dengan 2 kelompok ulangan. Jamu diberikan dengan cara mencampurkan serbuk jamu dalam 5 liter air minum. Pemberian jamu pada broiler dimulai pada hari ke-20 sampai hari ke-36 dengan parameter yang diamati terdiri atas konsumsi pakan, konsumsi minum, bobot akhir, pertambahan bobot badan, feed conversion ratio (FCR), indeks performa (IP), mortalitas, dan karakteristik organoleptik daging. Hasil menunjukkan jamu dengan konsentrasi 0.25% dapat meningkatkan bobot akhir dan pertambahan bobot badan, tetapi tidak menunjukkan pengaruh terhadap konsumsi pakan, konsumsi minum, FCR, IP, dan cita rasa daging. Selain itu, mortalitas dapat ditekan pada konsentrasi jamu 0.25% dan 0.5%. Jamu kombinasi jahe, kunyit, dan temulawak dapat meningkatkan performa pertumbuhan pada broiler.
Keyword: broiler, jamu, organoleptik, performa
|
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit
Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica.
Keyword:
|
Judul: Kondisi Tingkat Risiko Gangguan K3 dalam Kegiatan Pengelolaan Hutan Menggunakan Pendekatan Remote Sensing di RPH Takokak, KPH Sukabumi
Abstrak: Hutan Indonesia dikenal memiliki keanekaragaman tinggi dan berperan penting bagi kehidupan manusia sehingga perlu dikelola secara lestari. Pengelolaan hutan lestari tidak hanya memperhatikan aspek produktivitas tetapi menuntut perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Remote sensing dimanfaatkan dalam memberikan informasi mengenai sumber bahaya menggunakan data geospasial untuk menganalisis tingkat risiko gangguan K3 dalam kegiatan pengelolaan hutan di RPH Takokak, KPH Sukabumi. Terdapat enam sumber bahaya sebagai parameter yaitu kemiringan lereng, ketinggian, curah hujan, jenis tanah, kerapatan vegetasi, dan aksesibilitas menggunakan metode skoring serta tingkat kecelakaan kerja yang ditujukan kepada stakeholder melalui metode kuesioner. Dari lima kelas klasifikasi, kelas 3 mendominasi lokasi dengan tingkat risiko gangguan K3 sedang yakni seluas 1661,02 ha atau 77,36%, serta seluas 0,49 ha atau 0,02% termasuk dalam kelas risiko 4 dengan tingkat risiko gangguan K3 tinggi. Hasil dan rekomendasi dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada Perum Perhutani dalam mengelola kawasan hutan khususnya manajemen risiko dan dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya. Kata kunci: kecelakaan kerja, keselamatan dan kesehatan kerja, remote sensing, Indonesian forests are known to have high diversity and play an important role in human life, so they need to be managed sustainably. Sustainable forest management does not only pay attention to productivity aspects but also demands protection of Occupational Safety and Health (OSH). Remote sensing is used to provide information about hazard sources using geospatial data to analyze the level of risk of OSH disturbance in forest management activities at RPH Takokak, KPH Sukabumi. There are six hazard sources as parameters, namely slope, elevation, rainfall, type of soil, vegetation density, and accessibility, as well as the history of work accidents which are addressed to forest management stakeholders through the questionnaire method. From the five classification classes, it was found that the study location was dominated by class 3 classification or had a moderate level of risk of OSH disturbances with an area of 1.661,02 ha or 77.36%, and an area of 0.49 ha or 0.02% included in risk class 4 or had a high level of risk of OSH disturbances. The results and recommendations of this study are expected to provide information to Perum Perhutani in managing forest areas, especially risk management and can become a reference for further research. Keywords: occupational safety and health, remote sensing, work accident
Keyword: Risiko, Remote Sensing, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, occupational safety and health, remote sensing, work accident
|
Judul: Geographic Information System for Occupational Health and Safety (OHS) Risk Mapping
Abstrak: Kecelakaan dapat terjadi kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja. Namun, risiko tersebut dapat diminalisir dengan penerapan program keselamatan dan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi suatu hal yang wajib dipenuhi oleh setiap perusahaan. Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat menjadi perangkat yang sangat membantu dalam perencanaan dan pembuatan kebijakan terkait K3. SIG digunakan untuk memetakan dan memvisualisasikan risiko kecelakaan dan penyakit, mengidentifikasi penyebaran penyakit, serta melakukan pemantauan dan pencegahan kecelakaan dan penyakit. PT Nayotta Kelola Laut Indonesia merupakan perusahaan agroindustri yang bergerak pada bidang perkebunan, perhutanan, dan secara terkhusus perikanan. Perusahaan ini memiliki area kerja yang cukup luas dengan karakteristik lingkungan kerja yang berbeda di kawasan-kawasan tertentu. Penelitian ini merancang SIG untuk pemetaan risiko K3 di PT Nayotta Kelola Laut Indonesia. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Hazard Identification and Risk Analysis (HIRA) dan analisis semi kualitatif. Hasil penelitian menyajikan analisis risiko kerja yang diimplementasikan ke dalam SIG, yang memberikan informasi lokasi-lokasi potensi bahaya dari aktivitas kerja beserta tingkat risikonya.
Keyword: hazard identification and risk analysis, keselamatan dan kesehatan kerja, sistem informasi geografis
|
Judul: Pembuatan dan Karakterisasi Prototipe Sel Surya Nanokristal n-TiO2/Dye/p-CuSCN
Abstrak: Dengan metode casting dan perlakuan annealing, dapat dibuat lapisan nanokristal semikonduktor TiO, pada substrat Transparant Conductive Oxide (TCO). Penambahan dye Methylviolet Thiocianate (MVSCN) dan lapisan CuSCN pada TiO, tersebut menghasilkan sel surya n-TiO,ldye/p-CuSCN yang dapat menyerap foton dan mengubahnya menjadi energi listrik.
Keyword:
|
Judul: Strategi Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah Kluster Kerajinan Kabupaten Bogor Menggunakan Perspektif Balanced Scorecard
Abstrak: Peningkatan kinerja adalah salah satu tolak ukur keberhasilan UKM. Upaya peningkatan kinerja dikatakan efisien apabila terdapat penerapan strategi berupa analisa dan perbaikan. Namun hingga saat ini, para pelaku usaha hanya melihat keberhasilan berdasarkan aspek keuangan, sementara aspek manajerial lainnya sedikit terabaikan. Salah satu metode yang dapat digunakan sebagai dasar strategi peningkatan kinerja dengan mengintegrasikan seluruh aspek manajemen adalah balanced scorecard. Berdasarkan permasalah tersebut, maka tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kinerja UKM kluster kerajinan Kabupaten Bogor menggunakan empat perspektif balanced scorecard. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan FGD. Alat analisis yang digunakan yaitu studi literatur, analisis SWOT dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian (1) merumuskan 13 alternatif strategi peningkatan kinerja yang dipetakan dalam strategi SO,WO,ST,WT (2) 12 sasaran strategi dari empat perspektif balanced scorecard (3) 21 indikator kinerja utama (IKU).
Keyword: AHP, Balanced Scorecard, Bogor, peningkatan kinerja, kerajinan
|
Judul: Formulasi Strategi Pengembangan UMKM Kerajinan Tangan Pada Tiga UMKM Binaan Dekranasda Kota Bogor
Abstrak: Dekranasda merupakan organisasi nirlaba pemerintah yang mendukung UMKM khususnya di sektor kerajinan untuk berkembang dengan memberikan dukungan di berbagai aspek baik pelatihan, administrasi, hingga permodalan. Saat ini UMKM kerajinan yang telah bergabung dengan Dekranasda Kota Bogor jumlahnya mencapai 50. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sub Bina Usaha Kota Bogor, terdapat tiga UMKM binaan yang saat ini masih belum optimal kinerjanya meskipun sudah didukung melalui berbagai aspek. Sehingga diduga terdapat faktor lain yang menyebabkan belum dapat berkembangnya usaha. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi pengembangan yang tepat dengan tujuan UMKM binaan yang dikaji dapat meningkatkan produktivitas, unggul dalam persaingan dan menjadi usaha yang lebih maju di masa depan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis faktor internal dan eksternal (IFE dan EFE), matriks IE, matriks SWOT, serta QSPM. Hasil penelitian ini menghasilkan tujuh alternatif strategi berurutan sesuai dengan tingkatan kepentingannya dengan strategi yang paling peneliti rekomendasikan yaitu meningkatkan produktivitas dan menjaga kualitas produk.
Keyword: MSMEs, development strategy, QSPM
|
Judul: Bakteri dan Cacing Parasitik pada Hati dan Saluran Pencernaan Ikan Belut (Monopterus albus
Abstrak: This study aims to identified the bacterial and parasitic worms in the liver and gastrointestinal tract of eels. The identification of isolated bacteria was done by using Gram staining, triple sugar iron agar, citrate, indole and fermentation of sugar. Parasitic worms stained with KOH clove oil for semi-permanent coloring and Semichon's Acetocarmine for permanent staining. Pseudomonas maltophilia, Proteus mirabilis, Pseudomonas aeroginosa, Salmonella sp, and Vibrio cholerae was found in the liver, and Pseudomonas aeroginosa, Salmonella sp., Chromobacterium sp., Enterobacter aerogenes and Vibrio cholerae from the gastrointestinal tract. The results showed that there are two types of parasitic worms in the digestive tract, ie Procamallanus sp., And Acanthocephala sp ..
Keyword: digestive tract, liver, parasitic worms, bacteria, Monopterus albus
|
Judul: Potensi Cendawan Entomopatogen sebagai Antioksidan dan Antimikrob
Abstrak: Beberapa senyawa bioaktif dalam cendawan entomopatogen dapat berperan sebagai antioksidan dan antimikrob. Hal ini mendorong dilakukannya penelitian terhadap potensi cendawan entomopatogen YSP19 dan YSP24 koleksi Laboratorium Mikologi-Departemen Biologi, FMIPA, IPB sebagai antioksidan alami dan antimikrob. Metode yang digunakan terdiri atas peremajaan cendawan sampel, pembuatan ekstrak dengan pelarut metanol 80%, pengukuran aktivitas antioksidan terhadap DPPH, serta uji antagonis cendawan sampel melalui dual culture terhadap Escherichia coli ATCC 8739, Staphylococcus aureus ATCC 6538, dan Ganoderma boninense IPBCC 10 0658. Cendawan sampel YSP19 dan YSP24 memiliki nilai aktivitas antioksidan yang lemah ditandai dengan nilai IC50 secara berturut sebesar 614,84 µg/mL dan 4420,01 µg/mL. Potensi antagonis cendawan terhadap kedua bakteri ditandai dengan zona bening setelah 24 jam masa inkubasi. Diameter zona bening paling besar terdapat pada cendawan YSP19 terhadap Escherichia coli ATCC 8739, yaitu 9,8 mm, sedangkan cendawan YSP24 terhadap Staphylococcus aureus ATCC 6538 menghasilkan diameter zona lebih kecil, yaitu 5,3 mm. Selain itu, cendawan YSP19 mampu menghambat Ganoderma boninense IPBCC 10 0658 hingga 67,78%, sedangkan cendawan YSP24 hanya mampu menghambat sebesar 46,67% pada hari ke-14 masa inkubasi., Several bioactive compounds in entomopathogenic fungi can act as antioxidants and antimicrobials. This study aimed to determine the potential of the entomopathogenic fungi YSP19 and YSP24 from the collection of the Mycology Laboratory, Department of Biology, FMIPA, IPB, as a source of antioxidants and antimicrobials. The method used consisted of rejuvenating the sample fungus, making an extract using 80% methanol solvent, measuring antioxidant activity against DPPH, and testing the antagonist of the sample fungus through dual culture against Escherichia coli ATCC 8739, Staphylococcus aureus ATCC 6538, and Ganoderma boninense IPBCC 10 0658. YSP19 and YSP24 fungus samples had weak antioxidant activity values, with IC50 values of 614,84 µg/mL and 4420,01 µg/mL, respectively. A clear zone indicated the potential antagonist of the fungus against both bacteria after 24 hours of incubation. The largest clear zone diameter found in the YSP19 fungus against Escherichia coli ATCC 8739 was 9,8 mm, while the YSP24 fungus produced a minor zone diameter of 5,3 mm against Staphylococcus aureus ATCC 6538. The YSP19 fungus inhibited Ganoderma boninense IPBCC 10 0658 up to 67,78%, while the YSP24 fungus could only inhibit 46,67% on the 14th day of the incubation period.
Keyword: DPPH, dual culture, Escherichia coli, Ganoderma boninense, Staphylococcus aureus
|
Judul: Exploration of Entomopathogenic Fungi as Potential Biological Control Agents for Insect Pests in Various Rhizosphere in Bogor.
Abstrak: Cendawan entomopatogen merupakan salah satu agen biologis yang dapat digunakan untuk mengendalikan serangga hama. Untuk mendapatkan cendawan entomopatogen ini, salah satunya adalah dengan cara mengisolasinya dari rizosfer berbagai jenis tanaman. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan jenis-jenis cendawan entomopatogen di rizosfer berbagai jenis tanaman. Sampel tanah diambil dengan metode pengambilan systematic random sampling dari perkebunan bambu dan cabai di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Cendawan entomopatogen potensial diidentifikasi di Laboratorium Patologi Serangga dan Laboratorium Nematologi, Departemen Perlindungan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas IPB, Bogor. Koleksi dan isolasi cendawan entomopatogen dari tanah dilakukan dengan metode perangkap serangga yang kemudian dimurnikan dan dikonfirmasi menggunakan metode postulat Koch. Identifikasi cendawan entomopatogen dilakukan pada tingkat genus dengan mengamati karakteristiknya secara makroskopis dan mikroskopis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua spesies cendawan entomopatogen yang memiliki potensi tinggi untuk digunakan, yaitu Metarhizium anisopliae dan Metarhizium robertsii.
Keyword: Agens hayati, Rizosfer, Cendawan entomopatogen, Postulat Koch
|
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh
Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10.
Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
|
Judul: Pengaruh pencucian dan amelioran terhadap perbaikan sifat kimia tanah sulfat masam
Abstrak: Masalah yang menghambat perkembangan pertanian di tanah sulfat masam berkaitan dengan kesuburan tanah yang sangat rendah dan adanya faktor-faktor pembatas kimia yang sangat berat seperti konsentrasi Al, Fe, Mn dan S04 yang sangat tinggi. Usaha-usaha memperbaiki tanah sulfat masam, saat ini dititikberatkan pada sistem drainase dan penggunaan varietas yang toleran. Dengan menyadari permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh jenis pencucian dan amelioran: dolomit, zeolit dan jerami terhadap perbaikan sifat kimia tanah sulfat masam. Seluruh rangkaian penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Kegiatan ini dimulai dari bulan Maret sampai Desember 1997. Tanah yang digunakan adalah tanah sulfa! masam dari Delta Telang, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Bahan pencuci yang digunakan terdiri dari air hujan dan air payau. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial yang terdiri atas dua jenis pencucian, tiga jenis amelioran masing-masing dengan lima taraf dan dua ulangan sehingga seluruhnya diperoleh 60 satuan percobaan. Tiap tabung diisi dengan tanah setara 500 g berat kering oven 105° C, dicuci dengan air hujan pada volume 2000 ml dan air payau (DHL 10 mmhos/cm) pada volume 1000 ml dengan harapan kandungan Al-ditukar dapat diturunkan sampai kejenuhan 50 persen. Selanjutnya tanah dikeringanginkan, dihaluskan dan diayak. Kemudian dilakukan analisis terhadap pH H20, Ca-, Mg-, K-, Na-ditukar, KTK, Al, Fe dan S04.
Keyword:
|
Judul: Perubahan sifat mikrobiologi tanah yang berkembang dari sedimen berpirit di delta Telang, Sumatera Selatan akibat pengelolaan air serta kaitannya dengan beberapa sifat kimia tanah
Abstrak: Tanah sulfat masam mempunyai pH kurang dari 3,5 (Entisol) atau 4,0 (Inceptisol) pada kedalaman 50 cm karena pembentukan asam sulfat sebagai akibat oksidasi pirit (FeS2). Drainase dan pencucian merupakan pemecahan masalah yang umumnya dianjurkan untuk mengelola lahan yang berkembang dari sedimen berpirit. Beralihnya suasana reduktif ke oksidatif atau sebaliknya berpengaruh terhadap proses kimia tanah di mana beberapa mikroorganisme tanah sangat berperan di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perubahan sifat mikrobiologi tanah melalui parameter total mikroorganisme, respirasi dan T. ferrooxidans tanah akibat perlakuan pengeringan dan pencucian pada tanah yang berkembang dari sedimen berpirit di Delta Telang, Sumatera Selatan serta hubungannya dengan beberapa sifat kimia tanah. Contoh tanah tidak terganggu diambil dengan pipa PVC yang berdiameter 20 cm dan panjang 1 meter dari lapangan. Perlakuan pengeringan terdiri dari 8 macam yaitu: KO, digenangi 5 cm selama 8 minggu; K1, air tanah dipertahankan pada kedalaman 50 cm selama 8 minggu; serta K2, K3, K4, K5, K6 dan K7 air tanah dipertahankan pada kedalaman 80 cm selama 1, 2, 3, 4, 6 dan 8 minggu. Pada akhir periode pengeringan dilakukan penggenangan setinggi 5 cm dan dilanjutkan dengan pencucian. Pencucian dilakukan selama 30 hari yang terdiri atas 5 macam pencucian yaitu: C0 kolom tanah tidak dicuci sedangkan C1, C2, C3 dan C4 adalah kolom tanah yang dicuci setiap 1, 5, 10 dan 15 hari. Perlakuan pengeringan berpengaruh sangat nyata terhadap populasi bakteri T. ferrooxidans kedalaman 15 dan 75 cm dan pH tanah kedalaman 15 cm. Pengaruh pengeringan nyata terhadap total mikroorganisme tanah kedalaman 15 dan 75 cm. Respirasi dan kandungan bahan organik tanah tidak dipengaruhi oleh perlakuan pengeringan…dst
Keyword: sifat tanah, tanah sulfat, kimia tanah, populasi bakteri
|
Judul: Analysis of M/G/1 Queue Model with Two Phases of Service and Bernoulli Feedback System
Abstrak: Model antrean M/G/1 dengan sistem feedback Bernoulli adalah model antrean dengan proses kedatangan mengikuti proses Poisson. Pada karya ilmiah ini dibahas sistem antrean M/G/1 dengan dua fase layanan. Setelah layanan pertama selesai, pelanggan dapat memilih untuk meninggalkan sistem dengan peluang ... dst, The M/G/1 queueing model with the Bernoulli feedback system is a queueing model with the arrival process following the Poisson process. In this manuscript M/G/1 queueing system with two phases of service is discussed. After the first service is completed, the customer can choose to leave the system with probability ... dst
Keyword: queue, Bernoulli, probability generating function, expected value
|
Judul: Pengaruh penggunaan mulsa dan pengolahan tanah terhadap beberapa sifat fisik tanah dan laju infiltrasi pada latosol coklat kemerahan darmaga : Suatu studi pada pertanaman kacang tanah
Abstrak: BUnive Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh tingkat penutupan mulsa dan pengolahan tanah terhadap sifat-sifat fisik tanah dan laju infiltrasi pada per- tanaman kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Konservasi Tanah Darmaga dan di Laboratorium Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penutupan mulsa yang dicobakan adalah 0, 30, 60, 90% penutupan, sedangkan pengolahan tanah yang diterap- kan adalah pengolahan tanah minimum (hanya dicangkul sekali) dan tanpa diolah. Tanaman indikator yang digunakan adalah tanaman kacang tanah (Arachis hypogeae) varietas Pelanduk. Sifat fisik yang diamati antara lain: bobot isi, pori drainase, air tersedia dan permeabilitas tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penutupan mulsa belum berpengaruh nyata dalam memperbaiki sifat fisik tanah seperti: bobot isi, permeabilitas, pori drainase dan air tersedia. Hal ini disebabkan karena jumlah mulsa jerami yang diberikan dan waktu yang relatif singkat tidak memungkinkan jerami terdekomposisi dengan sempurna. Disamping itu sifat fisik tanah yang relatif sudah baik pada lokasi penelitian merupakan salah satu faktor yang menyebabkan sulitnya untuk memperbaikinya lagi. milik IP Pengolahan tanah minimum memberikan pengaruh yang nyata dalam meningkatkan pori drainase dan permeabilitas tanah dibandingkan dengan tanpa olah, tetapi belum mem- berikan pengaruh yang nyata dalam menurunkan bobot isi tanah dan dalam meningkatkan air tersedia. Namun demikian pengolahan tanah minimum cenderung menurunkan bobot isi tanah dan meningkatkan air tersedia dibandingkan dengan tanpa olah…dst
Keyword:
|
Judul: Analisis Infiltrasi Tanah pada Berbagai Penggunaan Lahan di Kebun Percobaan Cikabayan, Dramaga
Abstrak: Infiltration rate of soil is influenced by a variety soil properties, such as soil texture, type of clay mineral, soil structure, aggregate stability, soil water content, soil organic matter content, soil pore distribution, and land use. The purpose of this study was to determine the infiltration rate of the soil on several land uses, and soil infiltration relationships with other soil properties, especially soil aggregate stability, organic matter content, and the content and type of cation. The result showed that the initial soil infiltration rate (t = 0,05 hour) was highest on Durian Garden 90 cm/hr, followed by Open Land 80 cm/hr, Cassava Garden 79 cm/hr, and the lowest in Rubber Garden 60 cm/hr. The initial soil infiltration rate is more determined by initial soil water content. Rubber Garden have the lowest soil infiltration rate because it has the highest initial soil water content. Cassava Garden has a constant infiltration rate of 7,80 cm/hr that classified as slightly fast. Infiltration rate constant on Rubber Garden 6,00 cm/hr, followed by Durian Garden 5,40 cm/hr, and Open Land have the lowest infiltration rate constant of 5,20 cm/hr which all classified as medium. Based on observations made soil infiltration rate is not always influenced by land use and some soil properties such as high aggregate stability, organic matter content, and exchangeable cation. Initial soil moisture condition controls initial soil infiltration rate. Tuber formation can loosen the soil so as to stimulate the movement of water into the ground to be faster.
Keyword:
|
Judul: “Encore”: Inovasi Platform Menonton Virtual Live Concert Interaktif
Abstrak: Interaksi sosial yang terbatas pada konser musik virtual serta tidak adanya platform yang dapat memfasilitasi memberikan peluang berinovasi. Encore sebagai inovasi platform menonton konser virtual hadir untuk menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan dalam berinteraksi pada konser musik virtual, merancang model bisnis yang tepat untuk mengatasi permasalahan, serta merancang prototype yang tepat bagi konsumen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu design thinking dengan lean canvas. Hasil penelitian adalah model bisnis dan prototype Encore dengan fitur sing along dengan teknologi noise suppressor, party, lounge, booths, Q&A, dan polls yang telah melalui pengujian dari pengguna potensial.
Keyword: design thinking, digital platform, konser musik virtual, lean canvas
|
Judul: The Influence of Family Environment and School Environment on Character of Politeness of High School Adolescents’s
Abstrak: Karakter sopan santun adalah perilaku kebaikan didasarkan pada perasaan untuk menghargai diri sendiri, orang lain, menghargai lingkungan yang ditunjukan dengan perilaku yang menyayangi dan menghormati diri sendiri,orang lain dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap karakter sopan santun pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian ini melibatkan 107 remaja SMA berusia 15-19 tahun. Penarikan contoh pada penelitian ini menggunakan teknik voluntary sampling di perkotaan seperti Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang Selatan. Data dikumpulkan dengan teknik self-administered menggunakan kuesioner yang disebarkan secara online yang dilakukan selama tujuh hari. Kuesioner lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah yang digunakan adalah hasil adaptasi dari The Student Comprehensive School Climate Inventory (Gou et al.2011) dan Seven-Item Attribute Questionnaire, Student Version (Schartz 2007) yang telah dimodifikasi oleh Novita (2016). Lingkungan keluarga dan sekolah mengukur 3 dimensi masing-masing yaitu keteladanan, keamanan, dan proses pembelajaran di keluarga dan sekolah. Data karakter sopan santun menggunakan kuesioner yang sudah dimodifikasi penulis merujuk pada penelitian Hastuti et al. (2017) Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter sopan santun siswa berada pada kategori rendah, sementara kualitas lingkungan keluarga dan sekolah terdapat hubungan positif signifikan antara lingkungan keluarga dengan karakter sopan santun, serta pada subdimensi pengajaran dan pembelajaran memiliki hubungan positif dengan karakter sopan santun. Hubungan positif terdapat pula pada lingkungan sekolah yaitu pada dimensi pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan sekolah dengan karakter sopan santun siswa SMA. Dari uji pengaruh hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap karakter sopan santun remaja beserta subdimensi pengajaran dan pembelajarannya, sedangkan lingkungan sekolah tidak berpengaruh signifikan signifikan terhadap karakter sopan santun remaja.
Keyword: family environment, school environment, character of politeness, senior high school student
|
Judul: Relationship between Family Characteristics and Peer group and Characters and Bullying of Youth.
Abstrak: Masa remaja adalah periode penting dalam kehidupan yang bercirikan periode badai dan stres. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik keluarga dan peer group dengan karakter dan perilaku bullying remaja di Kota Bogor. Sebanyak 100 pelajar berusia 16-18 tahun dari SMK negeri dan swasta dipilih dengan cara cluster random sampling, dimana jumlah contoh laki-laki dan perempuan sama besarnya (50 laki-laki dan 50 perempuan). Hasil menunjukkan perbedaan nyata pada keterikatan dengan peer group diantara dua sekolah, dimana remaja di SMK swasta lebih terikat daripada remaja di SMK negeri, sedangkan antara remaja laki-laki dan perempuan tidak terdapat perbedaan pada keterikatan. Hasil juga menunjukkan bahwa remaja perempuan lebih memiliki hormat santun dan berbeda nyata dari remaja laki-laki, namun berdasarkan asal sekolah, tidak terdapat perbedaan karakter diantara mereka (hormat santun dan empati). Remaja perempuan melakukan bully lebih dari laki-laki, dimana mereka lebih banyak melakukan bullying verbal. Namun, tidak ada perbedaan perilaku bullying diantara dua sekolah. Usia orangtua berhubungan nyata dengan karakter remaja (hormat santun dan empati). Keterikatan dengan peer group berhubungan nyata dengan perilaku bullying, semakin terikat remaja dengan teman-temannya, kemungkinan melakukan bullying lebih tinggi. Selain itu, terlihat juga bahwa karakter berhubungan negatif nyata dengan perilaku bullying.
Keyword:
|
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya
Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ...
Keyword:
|
Judul: Analisis pendapatan penyadap getah Pinus merkusii Jungh et de Vriese di BKPH Bogor KPH Bogor
Abstrak: Kelas Perusahaan Pinus merupakan urutan kedua terpenting setelah Kelas Perusahaan Jati di PT Perhutani. Selain sebagai penghasil kayu, Pinus juga merupakan penghasil getah. Kedua hasil tersebut mempunyai kedudukan penting dalam perolehan pendapatan PT Perhutani. Namun yang lebih banyak mendapat perhatian adalah hasil getahnya yang dapat diolah menjadi gondorukem dan terpentin. Sebagai penguasa lahan hutan di pulau Jawa, PT Perhutani memiliki kewajiban moral untuk turut mensejahterakan masyarakat terutama masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Sehingga PT Perhutani berusaha melibatkan masyarakat desa sekitar hutan dalam kegiatan pengelolaan hutan. Salah satunya adalah kegiatan penyadapan getah pinus dimana masyarakat dilibatkan sebagai tenaga penyadap. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu diperhatikan juga mengenai kebiasaan masyarakat desa sekitar hutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan penyadap dari kegiatan penyadapan getah pinus dan sumbangannya terhadap pendapatan total penyadap serta untuk mengetahui faktor-faktor sadapan yang mempengaruhi pendapatan penyadap dari sektor sadapan. Penelitian dilaksanakan di BKPH Bogor KPH Bogor PT Perhutani Unit III Jawa Barat selama dua bulan, yaitu bulan Maret-Mei 2001. Penentuan Responden dilakukan secara sensus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terhadap penyadap dengan menggunakan kuisioner dan pencatatan data sekunder dari instansi yang terkait. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis regresi linier. Pendapatan penyadap tergantung pada kemampuan penyadap dalam menghasilkan getah karena pendapatan penyadap merupakan perkalian antara jumlah getah yang dihasilkan dengan tarif upah yang berlaku. Rata-rata pendapatan penyadap pendatang sebesar Rp 324.349,23 tiap bulan lebih besar dari rata-rata pendapatan penyadap lokal sebesar Rp 296.056,11 tiap bulan. Terjadinya perbedaan tersebut karena adanya produktivitas penyadap yang berlainan dalam melakukan penyadapan. Penyadap pendatang mampu menghasilkan getah rata-rata sebesar 360,39 kg/bulan dan penyadap lokal sebesar 328,95 kg/bulan...
Keyword:
|
Judul: Income Analysis of Pine Sap Tappers (Pinus merkusii) in RPH Sugihan, KPH Kediri
Abstrak: Pinus (Pinus merkusii) merupakan salah satu hasil hutan dengan kandungan getah yang bernilai ekonomi tinggi. Perum Perhutani melibatkan masyarakat sekitar hutan sebagai tenaga penyadap untuk meningkatkan produktivitas getah pinus serta kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar pendapatan petani penyadap getah pinus, menganalisis besar kontribusi pendapatan dari kegiatan penyadapan getah pinus terhadap pendapatan total, serta menganalisis karakteristik petani penyadap getah pinus di RPH Sugihan. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan penyadap dari sektor sadapan getah pinus sebesar Rp 11.028.180,12 per tahun dengan persentase kontribusi 47,12% sedangkan rata-rata pendapatan dari sektor lain sebesar Rp 12.376.000 per tahun dengan persentase kontribusi 52,88% sehingga diperoleh pendapatan total per tahun sebesar Rp 23.404.180,12. Kegiatan sadapan getah pinus tetap berkontribusi terhadap pendapatan total dan dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan penyadap., Pine (Pinus merkusii) is one of the forest products with high economic value sap content. Perum Perhutani involves the community around the forest as tappers to increase pine resin productivity and community welfare. This study aims to analyze the income of pine resin tappers, analyze the contribution of income from pine resin tapping activities to total income, and analyze the characteristics of pine resin tappers in RPH Sugihan. The methods used in data collection were observation, interview, and documentation. The results showed that the average income of tappers from the pine resin tapping sector was Rp 11.028.180,12 per year with a contribution percentage of 47,12% while the averageincome from other sectors was Rp 12.376.000 per year with a contribution percentage of 52,88% so that the total income per year was Rp 23.404.180,12. Pineresin tapping activities still contribute to total income and can be maximized to increase the income and welfare of tappers.
Keyword: pine resin, income, tappers
|
Judul: Analysis of NaTFSA Electrolytes on Sodium Ion Batteries Using the DC-DFTB-MD Method
Abstrak: Pelarut air digunakan dalam sistem elektrolit NaTFSA pada baterai ion natrium karena sifatnya yang relatif aman. Namun, menghasilkan tegangan yang cukup rendah sehingga memiliki keterbatasan dalam pengaplikasiannya. Untuk mengatasi hal tersebut dikembangkan elektrolit berkonsentrasi tinggi. Pada penelitian ini, pengaruh konsentrasi elektrolit NaTFSA terhadap sifat struktur, dinamika, dan elektronik dianalisis menggunakan metode dinamika molekul pada level mekanika kuantum. Analisis mikroskopik struktur dan dinamika elektrolit NaTFSA menunjukkan bahwa seiring kenaikan konsentrasi, koefisien difusi air menurun sedangkan konduktivitas elektrolit cenderung meningkat sebanding dengan mobilitas ion-ion., The aqueous solvent is used in the NaTFSA electrolyte system in sodium ion batteries because it is relatively safer. However, the voltage window of the sodium ion battery is narrower than that of the lithium ion battery, thus it still limits its practical implementation. To overcome this problem, a high concentration of electrolyte was developed. In this present work, the salt concentration effect on structural, dynamic and electronic properties were analyzed using molecular dynamics methods at the quantum mechanical level. Microscopic analysis of the structural and dynamical properties of the NaTFSA electrolyte showed that as the concentration increased, the water diffusion coefficient decreased while the electrolyte conductivity tended to increase.
Keyword: Conductivity, DC-DFTB, Diffusion constants, NaTFSA electrolytes, Sodium ion batteries
|
Judul: Strategi Pengembangan Usaha Kecil Ayam Goreng Fast Food F-Chick, Kabupaten Bogor
Abstrak: F-Chick merupakan salah satu usaha kecil yang menawarkan ayam goreng fast food ala Amerika yang berada di area lingkar kampus IPB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengembangan yang dapat dijalankan oleh UKM ayam goreng fast food untuk menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat. Faktor-faktor strategis eksternal dan internal dianalisis dengan menggunakan matriks EFE, IFE, SWOT dan QSP untuk menghasilkan prioritas strategi. Matriks EFE digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari lingkungan internal dan matriks IFE digunakan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal. Alternatif strategi diperoleh dengan menggunakan matriks SWOT. Prioritas strategi dipilih melalui matriks QSP. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa prioritas strategi tertinggi yang diperoleh dari matriks QSP yaitu mengevaluasi dan mengoptimalkan manajemen sumberdaya manusia dan sistem perekrutan karyawan.
Keyword: strategi pengembangan, usaha kecil, fried chicken, fast food, faktor-faktor strategis eksternal dan internal
|
Judul: Strategi Pengembangan Cafe Burganni, Bogor
Abstrak: Penelitian ini bertujuan (1) Mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi usaha Cafe Burganni, (2) Menganalisis dan merumuskan strategi pengembangan usaha yang sesuai dengan usaha Cafe Burganni. Ruang lingkup penelitian ini yaitu pengkajian kondisi internal dan eksternal Cafe Burganni, identifikasi kekuatan, kelemahan, kekuatan, dan ancaman bagi perusahaan, serta formulasi strategi dalam pengembangan usaha cafe Burgani. Analisis yang digunakan meliputi analisis matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT dan matriks QSPM. Hasil analisis matriks IFE menunjukkan bahwa faktor yang menjadi kekuatan utama adalah ukuran burger yang besar yang cukup diminati oleh konsumen dan produk yang berkualitas, fresh, dan tidak menggunakan bahan pengawet dengan skor 0,420. total bobot rata-rata skor sebesar 2,550. Hal ini menunjukkan bahwa Cafe Burganni memiliki posisi internal yang mampu menggunakan kekuatan dan mengatasi kelemahan dengan baik. Dari hasil analisis matriks EFE dapat dilihat bahwa faktor penting berupa peluang yang mempengaruhi Cafe Burganni adalah Kota Bogor sebagai kota kuliner dan lokasi yang strategis, kemajuan teknologi yang semakin berkembang, dan peralihan gaya hidup masyarakat yang cenderung mengkonsumsi makanan siap saji dengan skor sebesar 0,676, sedangkan ancaman utama adalah persaingan restoran sejenis (Fastfood) dan persaingan restoran sejenis dengan nilai skor sebesar 0,513. Total bobot skor sebesar 3,031, hal ini menunjukkan bahwa Cafe Burganni telah mampu merespon faktor eksternal dengan memanfaatkan peluang untuk mengatasi ancaman. Dari hasil matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan matriks External Factor Evaluation (EFE), kemudian disusun matriks Internal-External (IE). Hasil yang diperoleh dari matriks IE menunjukkan bahwa Cafe Burganni menempati posisi dalam sel II. Cafe berada dalam kondisi tumbuh dan berkembang. Strategi yang dapat diterapkan adalah strategi intensif seperti pengembangan produk (development product), pengembangan pasar (market development) dan penetrasi pasar (market penetration). Dengan demikian strategi yang dihasilkan pada matriks SWOT adalah Strategi SO yang terdiri dari, a) Meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi seperti membuka cabang. Strategi ST dengan a) Meningkatkan loyalitas konsumen dengan menjaga dan meningkatkan kualitas produk dan membuat inovasi-inovasi baru. Strategi WO terdiri dari a) Melakukan promosi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia (Marketing On Line) seperti internet (Facebook/website. Strategi WT dengan cara a) Menambah menu paket hemat, b) Memperluas fasilitas berupa area parkir. Dari hasil matriks QSPM yang didapat, maka urutan prioritas alternatif strategi yang harus dilakukan oleh Cafe Burganni adalah 1) Melakukan promosi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia (Marketing On Line) seperti internet (Facebook/website), dan Blackberry, 2) Meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi seperti membuka cabang, dan 3) Meningkatkan loyalitas konsumen dengan menjaga dan meningkatkan kualitas produk dan membuat inovasi-inovasi baru.
Keyword: Strategi, Cafe, Faktor Internal, Faktor Eksternal
|
Judul: Histopathology of Lung Acariasis Cases in Proboscis Monkey (Narsalis larvatus)
Abstrak: Bekantan (Narsalis larvatus) merupakan salah satu primata yang terdapat pada penangkaran hewan yang harus dijaga populasinya di Indonesia. Tulisan ini menjelaskan histopatologi perjalanan penyakit akibat akariasis pada paru yang menyebabkan kematian bekantan. Akariasis adalah salah satu parasit tungau yang menginfeksi saluran pernafasan. Kasus ini jarang terjadi dan belum pernah dilaporkan pada hewan primata yang dilindungi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan memberikan informasi serta menambah ilmu pengetahuan tentang perubahan histopatologi paru bekantan dan akariasis serta dampaknya terhadap berbagai organ lain seperti otak, jantung, limpa, hati dan ginjal secara sistemik. Kadaver bekantan ini berasal dari kasus hasil nekropsi rutin di Taman Margasatwa Ragunan pada tahun 2012 dan memiliki nomor protokol P235/12. Sampel organ diproses di Divisi Patologi, Departemen Klinik, Reproduksi, dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Hasil pengamatan histopatologi disajikan secara deskriptif. Hasil pengamatan histopatologi menunjukkan paru mengalami metaplasia skuamosa epitel bronkhiolus, radang granuloma, atelektasis, emfisema pulmonum, edema pulmonum dan penyumbatan pembuluh darah (trombus). Ditemukannya endapan amiloid di organ hati, pembuluh darah pada limpa, dan ginjal, serta otak yang mengalami lesio anoxia., Proboscis Monkey (Narsalis larvatus) is one of the primates found in animal captivity and their population must be maintained in Indonesia. This paper describes the histopathology of the disease due to acariasis in the lungs that cause the death of proboscis monkeys. Acariasis is a mite parasite that infects the respiratory tract. Cases are rare and have not been reported in protected primates in Indonesia. This research aims to study and provide information as well as increase knowledge about lung histopathology changes and acariasis as well as to various other organs such as brain, heart, spleen, liver and kidneys in a systematic manner. This proboscis monkey cadaver comes from a routine necropsy at the Ragunan Zoo in 2012 and has protocol number P235/12. Organ samples were processed for histopathology slides at the Pathology Division, Department of Clinic, Reproduction, and Pathology, Faculty of Veterinary Medicine, Bogor Agricultural University. The results of histopathological observations were presented descriptively. Histopathological observations showed that he had squamous metaplasia of the bronchial epithelium, including granulomas, atelectasis, pulmonary emphysema, pulmonary edema and blood vessels (thrombus). Amyloid deposits were found in the liver, blood vessels in the spleen, and kidneys, as well as in the brain with anoxia lesions
Keyword: acariasis, histopathology, lung, pneumonyssus simicola, proboscis monkey
|
Judul: Sifat fisik dan organoleptik minuman instan madu bubuk dengan penambahan efek effervescent dari tepung kerabang telur
Abstrak: Kerabang telur adalah salah satu hasil ikutan dari unggas. Kerabang telur mempunyai kandungan CaCO3 yang sangat tinggi yaitu sekitar 94%. CaCO3 inilah yang berpotensi untuk dikembangkan. Senyawa karbonat dalam CaCO3 dapat dimanfaatkan sebagai pemberi efek effervescent dalam suatu produk minuman. Efek effervescent ini akan memberikan kesan segar pada produk minuman saat konsumen meminumnya karena efek sparkle yang terjadi sebagai akibat reaksi antara senyawa karbonat dengan senyawa asam. Senyawa asam yang digunakan adalah asam sitrat. Efek effervescent yang terjadi dikombinasikan dengan madu bubuk sehingga menghasilkan minuman instan madu bubuk effervescent. Madu bubuk adalah madu cair yang dikeringkan dengan penambahan bahan pengisi. Tujuan dari pembuatan madu bubuk adalah untuk menghindari sifat madu yang kental dan lengket, memudahkan dalam hal pengemasan dan transportasi. Bahan pengisi madu bubuk yang digunakan adalah dekstrin dan gum arab. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sifat fisik dan organoleptik dari minuman instan madu bubuk effervescent. Sifat fisik yang diamati adalah nilai pH, indeks kelarutan air, indeks penyerapan air, densitas kamba, warna serta bentuk granula, sedangkan uji organoleptik dengan menggunakan metode skalar garis. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap pola searah (RAL) dengan perlakuan yang terdiri atas tiga taraf yaitu perbandingan madu bubuk, tepung kerabang telur, asam sitrat dan sukrosa. Taraf A yaitu 45%:13%:17%:25%. Taraf B yaitu 50%:11%:14%:25% dan taraf C yaitu 55%:9%:11%:25%. Tiap taraf perlakuan mendapat empat kali ulangan. Penelitian ini berlangsung dari bulan April sampai bulan Agustus 2005 bertempat di bagian teknologi hasil ternak, laboratorium pilot plant SEAFAST IPB, Balai Besar Pasca Panen Cimanggu...
Keyword:
|
Judul: Pemanfaatan Campuran Tepung Kerabang Telur dengan Semen Berbahan Dasar Serat Kelapa Sawit dalam Pembuatan Papan Semen Partikel
Abstrak: Kerabang telur merupakan bagian telur yang paling keras dan kaku. Tepung kerabang telur adalah suatu produk olahan dari limbah telur yang masih mengandung kalsium tinggi. Tepung kerabang telur banyak dimanfaatkan sebagai bahan tambahan atau fortifikasi dalam suatu produk pangan untuk meningkatkan nilai gizi produk tersebut, khususnya kalsium. Tepung kerabang telur dapat digunakan sebagai perekat karena mengandung 98% kalsium karbonat (CaCO3), sehingga tepung kerabang telur dapat dikombinasikan dengan semen sebagai perekat dalam pembuatan papan semen partikel. Papan semen partikel adalah salah satu jenis papan komposit yang dibuat dari campuran partikel-partikel kayu atau bahan berlignoselulosa lainnya dengan semen sebagai perekatnya. Kelebihan papan semen partikel antara lain tahan api, tahan serangga, mempunyai sifat keteguhan tekan dan keteguhan lentur yang tinggi. Papan semen juga mudah digergaji, dipaku, dapat diplester dengan baik dan dapat direkatkan dengan semen satu sama lainnya.
Keyword:
|
Judul: The Role of Leaders in Collective Action for the Poor Urban Communities during the Covid-19 Pandemic (Case: An RW in West Bogor District, Bogor City, West Java)
Abstrak: Wabah pandemi Covid-19 sebagai bencana non alam menjadi faktor risiko bagi masyarakat terlebih bagi komunitas miskin. Upaya untuk mencegah serta menanggulangi pandemi Covid-19 ini perlu didukung dengan aksi bersama komunitas serta didorong oleh kepemimpinan yang kuat. Peranan kepemimpinan dalam mengelola bencana selama dan setelah situasi krisis dapat mendorong komunitas berperan aktif dan tangguh di masa pandemi melalui penguatan aksi kolektif. Penelitian ini menganalisis peran pemimpin pada aksi kolektif komunitas miskin perkotaan di masa pandemi Covid-19. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei pada 60 responden yang diperkuat dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara peran pemimpin dengan tingginya tingkat aksi kolektif pada komunitas miskin perkotaan selama Pandemi Covid-19. Pemimpin yang dinilai mampu menggerakkan warga komunitas untuk berpartisipasi aktif pada setiap aksi kolektif selama masa pandemi Covid-19 adalah tokoh Ketua RW, The Covid-19 pandemic as a non-natural disaster is a risk factor for the community, especially for the poor. Efforts to prevent and overcome the Covid-19 pandemic need to be supported by joint community action and strong leadership. The leadership role in managing disasters during and after crisis situations can encourage active and resilient communities during a pandemic through supportive collective action. This study analyzes the role of leaders in the collective action of urban poor communities during the Covid-19 pandemic. Data was collected using a survey method on 60 respondents who conducted interviews. The results showed that the relationship between the role of leaders and the level of collective action in urban poor communities was significant during the Covid-19 pandemic. The leader who is considered capable of mobilizing the community to actively participate in every joint action during the Covid-19 pandemic is the leader of the RW
Keyword: collective action, poor communities, the role of leaders
|
Judul: Pengaruh pemberian kapur dan kotoran ternak terhadap kualitas dan produksi kompos pada pengomposan jerami padi
Abstrak: Pengomposan merupakan metode yang aman dan tanpa polusi untuk menangani limbah jerami padi. Kompos yang diperoleh merupakan pupuk organik alternatif dalam menjawab masalah mempertahankan kadar bahan organik pada tingkat yang memuaskan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman di negara-negara tropis dan subtropis. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah yang ada berupa jerami padi dan pupuk kandang untuk dijadikan kompos dengan kualitas yang baik dalam waktu sesuai kebutuhan petani yang memerlukannya. Jerami padi dengan bantuan aktivator kotoran ayam, babi, dan sapi sebagai wakil hewan golongan unggas, hewan berperut satu dan berperut empat; dan dengan faktor lain diusahakan dalam keadaan optimum, dijadikan kompos dalam waktu 10 minggu. Diharapkan dari perlakuan tersebut diperoleh suatu kombinasi perlakuan yang menghasilkan kompos dengan kualitas yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh kompos walaupun memiliki nisbah C/N di atas 20 yang berarti seluruh kompos belum matang, tetapi secara keseluruhan dengan nilai KTK di atas 100 me/100 g dan ditunjang oleh uji fisik menunjukkan bahwa kompos telah matang. Kompos dengan kualitas yang baik dan produksi yang besar dihasilkan dengan pemberian kotoran ayam, dan urutan selanjutnya adalah kotoran babi, kotoran sapi, dan tanpa kotoran. Pemberian kapur yang tidak optimum mengakibatkan sedikitnya pengaruh yang diberikan pada pengomposan jerami padi.
Keyword:
|
Judul: Pemanfaatan isi rumen (kambing dan domba) sebagai inokulan dalam proses pengomposan sampah pasar (organik) dengan kotoran sapi perah
Abstrak: Keberadaan Rumah Potong Hewan (RPH) sebagai tempat untuk menghasilkan daging sebagai sumber protein ternyata membawa dampak negatif karena dapat menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan. Limbah seperti feses dan isi rumen (limbah organik) merupakan limbah terbanyak di Rumah Potong Hewan dan merupakan sumber utama bahan pencemar terakumulasi setiap hari apalagi ditambah dengan sampah pasar (organik), jika tidak ditangani dengan serius akan menimbulkan pencemaran lingkungan Pemanfaatan limbah padat Rumah Potong Hewan seperti kotoran ternak, isi rumen dan sampah pasar (organik) yang umum dilakukan, mudah penanganan serta ramah lingkungan adalah dengan pengomposan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi dan kualitas kompos yang menggunakan sampah pasar (organik) dan kotoran sapi perah dengan inokulan isi rumen kambing dan domba. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Sub Pengolahan Limbah dan Hasil Ikutan Ternak, Fakultas Peternakan IPB dari minggu keempat bulan September sampai minggu pertama bulan November 2001, untuk analisa kandungan unsur hara kompos dilakukan di Laboratorium SEAMEO BIOTROP, Bogor. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2x2 dengan lima kali ulangan. Faktor pertama yakni inokulan isi rumen kambing atau isi rumen domba dan faktor kedua tingkat konsentrasi isi rumen yakni 5 atau 10%. Perlakuan pengomposan yang dilakukan dengan cara mencampurkan bahan yakni sampah pasar (organik) sebanyak 20 kg dan feses sebanyak 20 kg (perbandingan 50%:50%). Perlakuan yang diuji adalah Al (pengomposan ditambah isi rumen domba dengan konsentrasi 5% dari total campuran sampah dan kotoran sapi perah), A2 (ditambah isi rumen domba dengan konsentrasi 10%), B1 (ditambah isi rumen kambing dengan konsentrasi 5%) dan B2 (ditambah isi rumen kambing dengan konsentrasi 10%) dan ditambah kontrol positif. Data hasil pengamatan yang diperoleh selanjutnya dianalisis ragam dan apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan, untuk hasil analisa kimia dilakukan secara komposit. Parameter yang diamati meliputi temperatur, derajat keasaman (pH), produksi kompos dan kualitas kompos. Hasil analisa kimia unsur hara menunjukan kandungan N kompos berkisar antara 1,29-1,61%, kandungan N paling tinggi (1,61%) diperoleh pada perlakuan B2(ditambah isi rumen kambing dengan konsentrasi 10%). Rasio C/N kompos berkisar antara 26,1-29,9 menunjukan bahwa kompos relatif matang, sedangkan nilai ..dst
Keyword:
|
Judul: Determination of Heart Disease Insurance Premium with Vasicek Interest Rate Based on Prevalence and Incidence Rates
Abstrak: Risiko finansial akibat penyakit kritis merupakan ancaman dalam kehidupan modern. Asuransi penyakit kritis memberikan perlindungan terhadap biaya penyakit serius seperti jantung, kanker, dan stroke. Penelitian ini memodelkan suku bunga dinamis dengan model Vasicek, menentukan intensitas transisi dan peluang transisi untuk asuransi penyakit jantung, dan menghitung premi bersih tahunan asuransi penyakit jantung. Data yang digunakan mencakup BI 7-day (Reverse) Repo Rate dan data statistik kesehatan penyakit jantung dari Australia. Model Vasicek memprediksi suku bunga dengan akurasi tinggi dengan nilai MAPE sebesar 5.26%. Premi asuransi penyakit jantung untuk laki-laki lebih tinggi dibandingkan premi untuk perempuan dan meningkat seiring bertambahnya usia. Premi asuransi penyakit jantung dengan suku bunga model Vasicek lebih rendah dibandingkan dengan suku bunga konstan menggunakan rata-rata model Vasicek., Financial risk due to critical illnesses poses a threat in modern life. Critical illness insurance provides protection against the costs of serious diseases such as heart disease, cancer, and stroke. This study models dynamic interest rates using the Vasicek model, determines the transition intensity and transition probabilities for heart disease insurance, and calculates the annual net premium for heart disease insurance. The data used includes the BI 7-day (Reverse) Repo Rate and heart disease health statistics from Australia. The Vasicek model predicts interest rates with high accuracy, with a MAPE value of 5.26%. The heart disease insurance premium for men is higher than that for women and increases with age. The heart disease insurance premium with the Vasicek model interest rate is lower than the constant interest rate using the average of the Vasicek model.
Keyword: Vasicek model, financial risk, insurance premium, heart disease, transition intensity
|
Judul: Keunggulan komparatif dan kompetitif produksi bawang putih dengan analisis biaya sumberdaya domestik (BSD) : Dikecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat
Abstrak: Bawang putih (Allium sativum L.) merupakan salah satu komoditi hortikul- tura yang mendapat prioritas pengembangan sejak Pelita IV. Selama kurun waktu 10 tahun dari tahun 1983 hingga 1992, nilai impor bawang putih sudah mencapai 117,7 juta dollar. Pemerintah berupaya terus untuk menekan impor komoditi ini agar devisa negara dapat dihemat dan mendorong petani produsen untuk meningkatkan produksinya. Peningkatan produksi bawang putih perlu mendapat dukungan dengan adanya regionalisasi dan konsolidasi dari sentra-sentra produksi yang ada dengan didasari oleh keunggulan komparatif dan kompetitif daerah produksi. Sementara itu sumberdaya yang terbatas, seperti lahan dan modal harus diusahakan seefisien mungkin penggunaannya, khususnya bagi komoditi yang berprospek cerah di kemudian hari. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan (1) membandingkan pendapatan yang diperoleh dari berbagai pola produksi usahatani bawang putih dengan pendeka- tan analisis finansial dan ekonomi; (2) menganalisis ada tidaknya keunggulan komparatif dan kompetitif usaha menghasilkan bawang putih pada berbagai pola produksi dengan pendekatan analisis Biaya Sumberdaya Domestik (BSD); (3) mengkaji perubahan analisis keunggulan komparatif akibat perubahan harga sosial bibit, upah tenaga kerja dan perubahan produktivitas bawang putih dengan menggunakan analisis kepekaan; (4) mengkaji perubahan hasil analisis keunggulan kompetitif akibat perubahan harga aktual bibit bawang putih, upah tenaga kerja, pupuk serta harga aktual bawang putih dengan menggunakan analisis kepekaan. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Propin- si Jawa Barat semenjak Bulan Maret sampai dengan Bulan Agustus 1993. Pemilihan lokasi usahatani di Kecamatan Ciwidey meliputi Desa Alamendah dan Desa Panundaan, mengingat produksi bawang putih dari kecamatan ini sebagian besar berasal dari kedua desa tersebut. Adapun penentuan usahatani didasarkan atas jenis lahan yang digunakan dan pola tanam yang paling banyak dilakukan petani, yaitu (1) usahatani bawang putih monokultur di lahan sawah (M-LS); (2) usahatani bawang putih monokultur di lahan kering (M-LK); (3) usahatani tumpangsari bawang putih/bawang merah di lahan sa- wah (TS-LS); (4) usahatani tumpangsari bawang putih/bawang merah di lahan ke- ring (TS-LK). Orientasi perdagangan yang akan dikaji meliputi orientasi substitusi impor (SI) dan perdagangan antar daerah (PAD). Hal ini mengingat bahwa sampai saat ini komoditi bawang putih yang dihasilkan digunakan untuk memenuhi kebutuhan substitusi impor dan perdagangan antar daerah. Sedangkan pemilihan sampel dilakukan secara stratified random sampling dengan memperhatikan pangsa produksi bawang putih dari kedua desa tersebut, dengan jumlah total sebanyak 60 petani sampel…dst
Keyword:
|
Judul: Analisis pendapatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi pada usahatani bawang merah (Studi kasus di desa Keboledan, kecamatan Wanasari, kabupaten Dati II Brebes, propinsi Dati I Jawa Tengah)
Abstrak: Sampai dengan akhir Pembangunan Jangka Panjang I (PJPI) pengembangan tanaman hortikultura khususnya sayuran, masih dinomor duakan setelah padi dan palawija. Walaupun tanpa disadari bahwa tanaman sayuran telah memberikan sumbangan yang cukup besar baik sebagai konsumsi pengganti pangan maupun sebagai sumber devisa bagi negara. Memasuki Pembangunan Jangka Panjang II (PJP II) upaya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman sayuran terus ditingkatkan. Salah satu tanaman sayuran yang diandalkan untuk ditingkatkan adalah komoditas bawang merah selain cabe merah, kentang dan kubis.
Keyword:
|
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation
Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi.
Keyword:
|
Judul: Persepsi Pengguna Biogas terhadap Pengembangan Biogas Di Desa Urutsewu Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali
Abstrak: Biogas merupakan inovasi yang sudah dikenal di kalangan petani ternak. Desa Urutsewu menggunakan biogas dalam upaya pemenuhan energi. Biogas di Desa Urutsewu berasal dari kotoran sapi, kotoran ayam, limbah cair tahu, dan sampah dapur. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis persepsi pengguna biogas terhadap instalasi, dampak ekonomi, dampak lingkungan, serta dampak sosial pemasangan biogas di Desa Urutsewu. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung kepada pengguna biogas. Sumber data informasi diperoleh dari 48 responden yang terdiri atas rumah tangga pemilik digester biogas dan rumah tangga pengguna non-pemilik digester biogas. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 67% pengguna biogas mengetahui biogas sebelum pasang dan 33% setelah pasang biogas. Responden cenderung mengatakan teknologi biogas mudah dilaksanakan, perawatan mudah dan sederhana. Persepsi pengguna biogas terkait dampak lingkungan adalah teknologi biogas dapat mengurangi polusi, mengurangi sumber penyakit dan memperbaiki kualitas lingkungan. Teknologi biogas relatif dapat menghemat biaya bahan bakar dan lebih murah dari bahan bakar lain namun kurang mencukupi sebagai bahan bakar memasak. Kebutuhan bahan bakar memasak yang besar menjadi alasan kurangnya biogas dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar memasak. Masyarakat cenderung lebih dekat dengan adanya biogas. Masyarakat setuju mengolah kotoran menjadi biogas dan mendukung pemerintah dalam pengolahan biogas.
Keyword: biogas, perception, Urutsewu
|
Judul: unnisa, Nadya; Pengaruh pengeluaran keluarga, pengetahuan, dan persepsi terhadap preferensi mengenai biogas
Abstrak: Keberadaan biogas sebagai teknologi baru tidak seutuhnya diterima dalam masyarakat. Banyak persepsi yang muncul terkait dengan penggunaan biogas sebagai bahan bakar untuk memasak. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengeluaran keluarga, pengetahuan, dan persepsi terhadap preferensi mengenai biogas. Penelitian ini melibatkan 100 contoh yang terdiri dari 50 contoh pengguna biogas dan 50 contoh bukan pengguna biogas. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner dan dengan teknik pengambilan contoh menggunakan snowball sampling. Data hasil penelitian dianalisis dengan independent t-test, korelasi Spearman dan Pearson, Chi square dan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai biogas, pengeluaran bahan bakar memasak, dan preferensi terhadap penggunaan biogas berbeda positif signifikan antara keluarga pengguna dan bukan pengguna biogas. Sementara itu, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pengeluaran total keluarga dan persepsi mengenai biogas pada keluarga pengguna dan nonpengguna biogas. Berdasarkan hasil SEM diketahui bahwa pengeluaran keluarga memengaruhi persepsi terhadap biogas dan persepsi juga berpengaruh terhadap pembentukan preferensi mengenaibiogas.
Keyword: Biogas, Family expenses, Knowledge, Perception, Preference
|
Judul: Studi histopatologi organ limpa hamster (Mesocricetus auratus) yang Diinfeksi Coxiella burnetii
Abstrak: Query fever is a zoonosis caused by Coxiella burnetii (C. burnetii). The aim of this research was to determine the histopathological changes of spleen of hamster (Mesoscricetus auratus) which were infected by C. burnetii using Haematoxylin-Eosin (HE) and Immunohistochemistry (IHC) methods. This research used 6 hamsters which were devided into two passage. The histopathological examination picture with HE staining of first passage in hamsters showed relatively similar results with those the second passage such as red pulp hemorrhage and infiltration of inflammatory cells. Histopathological observation of spleen from first passage hamster by using IHC staining showed the positivity was unclear compared to the second passage hamster.
Keyword: Coxiella burnetii, Immunohistochemistry, Query Fever
|
Judul: Penularan Kuman Salmonella ke Manusia Melalui Karkas Broiler yang Tercemar
Abstrak: Kuman salmonella yang secara primer hanya patogen terhadap manusia adalah Salmonella typhose, Salmonella paratyphi, Salmonella - schottmuelleri, dan Salmonella hirschfelldii. Sedangkan kuman salmonella yang lain yang secara primer menyerang hewan kadang-kadang mampu beradaptasi pada manusia, sehingga menimbulkan penyakit. Penularan sering terjadi melalui makanan tanpa terkecuali karkas broiler yang tercemar oleh kuman tersebut, sehingga Salmonellosis dimasukkan dalam Food Borne Disease. Penyakit yang ditimbulkan oleh Kuman salmonella diantaranya demam typhoid, gastroenteritis sampai dengan septikemia. Tetapi sering pula infeksi pada manusia tidak menimbulkan gejala klinis, sehingga penderita akan berperan sebagai carrier.
Keyword:
|
Judul: Isolasi dan Identifikasi Salmonella enteritidis pada Telur Saluran Pencernaan dan Feses Ayam Ras dari Peternakan Ayam Petelur di Gunung Sindur Bogor
Abstrak: Salmonella became a major cause of food poisoning. Several types of Salmonella could infect chicken as well as pig, cattle, egg and other fresh product. Poultry could be infected by several types of this bacteria. Adult laying hens infected by Salmonella may carry the organisme in their small intestines and shed it in their faeces, which may lead to contamination of the eggshell surface, alternatively contamination of the laid egg may occur in vivo through the dessemination of the organisme to the egg following localization and colonization of the small intestine by Salmonella, that is by transovarian transmision. Total 6 hens, 12 eggs, and 22 samples of faeces were test. From this case, we must give more our atention to Salmonella so this study evaluated the prevalence of Salmonella in different hatchery by applying Bacteriological Analitycal Methode (BAM) for isolation and identification of this bacteria. The test shown that just faeces from Farm A which were contaminated by Salmonella. Test were not found all kind of species Salmonella in egg and gastrointestine
Keyword:
|
Judul: Tabel Volume Pohon Jenis Jati (Tectona grandis L.f) Menggunakan Pohon Rebah pada Tegakan Hutan Rakyat (Studi Kasus Hutan Rakyat di Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta).
Abstrak: Volume table is an information in table form that consist volume estimate type of tree from parameters itself. Arranging volume tables in private’s forest not only for inventory activities but olso for information for farmers of transaction activity. The abjective of this research are to provide information about how to arrange volume table for readers and provide estimate information of tree volume of Jati (Tectona grandis L.f) accurately for farmers especially for farmers in Regency Kulon Progo’s private forest. Sample that used in this research was 30 of falled Jati (Tectona grandis L.f) trees. This sample was divided into two, they are data for volume arrangement and data for model validation. Best model choosen considered value indicator such as R2, R2adj, F test, and value of s in model arrangenment step and the value of chi-square (x2), bias, standard error (SE), and RMSE in model validation step bassed on available equation models. The compared and analysis result to value of R2adj and chi-square (x2), showed that equation model accurately in estimating volume in Regency Kulon Progo private forest are equation of Berkhout (V=0.000442D2.229), Stoate (V=1.116+0.00000913D+ 0.00000584D2T-0.0723T), and Hohenadl-Krenn (V=0.137-0.014D+0.0013D2).
Keyword: private forest, Jati (Tectona grandis L.f), volume table
|
Judul: Optimalisasi produksi es krim pada lini produksi polo cup di PT XYZ
Abstrak: Es krim sebagai salah satu produk turunan/olahan susu merupakan produk makanan yang terbuat dari campuran lemak, padatan susu tanpa lemak. gula. bahan penstabil. pembentuk emulsi dan flavor. Menurut Business Report Indacommercial (25rd July, 2004) konsumsi berbagai produk peternakan seperti daging, telur, dan produk olahan berbahan baku susu (dairy product) diperkirakan akan mengalami peningkatan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa konsumsi terhadap dairy product termasuk didalamnya konsumsi es krim setiap tahunnya mengalami peningkatan. Meningkatnya konsumsi es krim akan diikuti oleh peningkatan penawaran. hal tersebut dapat dilihat dari bertambahnya jumlah perusahaan dan jumlah produk yang ditawarkan dalam industri tersebut. Hal ini menyebabkan persaingan antar perusahaan dalam industri tersebut semakin meningkat, sehingga pencapaian tujuan setiap perusahaan akan semakin sulit. Bahan baku utama dan tambahan untuk memproduksi es krim di PT XYZ didatangkan dari luar negeri (impor), sebagai contoh untuk bahan baku skim milk powder didatangkan dari Amerika Serikat dan Australia serta gula diimpor dari Thailand. Dengan penggunaan bahan baku impor tersebut mengharuskan perusahaan untuk mengeluarkan biaya bahan baku yang tidak sedikit, sehingga hal ini menuntut perusahaan untuk memanfaatkan bahan bakunya tersebut secara lebih efisien dengan cara menentukan prioritas dan kombinasi produk yang akan diproduksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat kombinasi produksi es krim optimum pada tingkat keuntungan maksimum, menganalisa pemanfaatan sumberdaya yang dilaksanakan perusahaan, mempelajari sampai sejauh mana solusi optimal dapat digunakan jika terjadi perubahan dan mempelajari pengaruh pengurangan variabel keputusan dan perubahan permintaan pasar terhadap keputusan produksi. Berdasarkan hasil optimal menunjukkan bahwa jumlah total produksi es krim adalah sebanyak 2.154.929,46 liter dan kondisi ini menggambarkan terjadi peningkatan sebesar 3,33% dari produksi aktualnya. Dari 39 jenis es krim yang dihasilkan terdapat 15 jenis es krim yang disarankan untuk dikurangi produksinya dan sisanya sebanyak 24 jenis es krim disarankan untuk ditingkatkan. Pengurangan jumlah produk yang disarankan paling besar adalah untuk produk Crunchy Peanut 110 ml, hal ini dikarenakan pada kondisi optimal produk ini disarankan untuk tidak diproduksi karena tingkat kontribusi keuntungan produk ini paling rendah dibandingkan produk lainnya. Peningkatan jumlah produk yang disarankan terbesar adalah untuk produk Vanila 7,5 liter, meskipun kontribusi keuntungan untuk produk ini tidak tinggi dibandingkan dengan produk-produk lainnya, akan tetapi karena permintaan yang tinggi yang belum terpenuhi pada kondisi produksi aktual dan masih tercukupinya sumberdaya untuk memproduksi produk tersebut maka hal inilah yang menjadi faktor, model program linear menyarankan untuk meningkatkan produksinya sebesar 31.841.84 liter. ..dst
Keyword:
|
Judul: Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada PT ABC Divisi Krimer.
Abstrak: Manajemen persediaan berkaitan dengan kelancaran proses produksi dan kemungkinan terjadinya kehilangan penjualan. Jika persediaan berlebihan maka perusahaan akan mengeluarkan biaya lebih untuk biaya penyimpanan dan biaya pemesanan. Akan tetapi, jika terjadi kekurangan persediaan maka dapat menghambat kelancaran proses produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengendalian persediaan yang efisien guna meminimalkan biaya persediaan. Metode yang digunakan yaitu peramalan permintaan dengan multiplicative seasonal model untuk mengetahui permintaan di masa yang akan datang, serta metode EOQ dan POQ untuk pengendalian persediaan bahan baku dengan bantuan Software Microsoft Excel dan POM-QM for Windows. Hasil perbandingan pengendalian persediaan menunjukkan metode EOQ atau POQ dapat menjadi alternatif pengendalian persediaan perusahaan. Bahan baku glucose menghasilkan penghematan biaya persediaan sebesar 50.91% atau Rp11,622,406. Bahan baku oil menghasilkan penghematan biaya persediaan sebesar 23.79% atau Rp4,538,990. Sedangkan bahan baku powder menghasilkan penghematan biaya persediaan sebesar 37.81% atau Rp13,558,947.
Keyword: EOQ, MRP, peramalan, persediaan, POQ
|
Judul: Keanekaragaman Bazzania di Hutan Sibayak Sumatra Utara
Abstrak: Hutan hujan tropis, termasuk Hutan Sibayak di Sumatra Utara, memiliki keanekaragaman lumut (bryophytes) yang tinggi. Bazzania adalah nama marga lumut yang termasuk dalam kelompok lumut hati (Marchantiophyta). Laporan keanekaragaman Bazzania di Indonesia masih sangat jarang, dan sebagian besar laporan didasarkan pada penelitian di Jawa. Penelitian ini bertujuan menginventarisasi dan menjelaskan keanekaragaman Bazzania di Hutan Sibayak, Sumatra Utara. Spesimen lumut dikoleksi dari berbagai substrat (pangkal batang, kayu-kayu yang membusuk) di kanan-kiri jalur pendakian dalam hutan. Inventarisasi menghasilkan 14 jenis Bazzania yaitu B. calcarata, B. densa, B. erosa, B. indica, B. japonica, B. loricata, B. paradoxa, B. pectinata, B. praerupta, B. spiralis, B. subtilis, B. tridens, B. vittata dan Bazzania sp. Hasil ini merupakan konfirmasi persebaran jenis-jenis Bazzania di Sumatra yang dilaporkan lebih dari 30 tahun lalu dan merupakan laporan pertama tentang keanekaragaman Bazzania di Hutan Sibayak, Sumatra Utara. Habitat Bazzania di Hutan Sibayak termasuk dalam zona vegetasi hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan bawah (600-2000 m dpl). Jenis yang sering dijumpai dan paling melimpah adalah Bazzania subtilis, sedangkan jenis yang jarang ditemukan adalah B. calcarata, B. loricata, B. praerupta, dan B. spiralis.
Keyword: Lepidoziaceae, Marchantiophyta, Sibayak Forest, Sumatra
|
Judul: Pengelolaan fasilitas pangkalan pendaratan ikan (PPI) Eretan Wetan, Kabupaten Indramayu dan prospek pengembangannya
Abstrak: Perkiraan potensi lestari sumberdaya ikan laut untuk Laut Utara Jawa pada tahun 1994 yaitu 80.920 ton/tahun. Sedangkan produksi ikan pada tahun 1994 yang dihasilkan Perairan Laut Utara Jawa telah mencapai 188.161,7 ton atau sekitar 146,02% dari potensi lestari. Kabupaten lndramayu merupakan penyumbang terbesar untuk produksi Laut Utara Jawa yaitu sekitar 58.374.3 ton atau 49,5 % dari produksi yang dihasilkan Laut Utara Jawa. Dengan data tersebut memperlihatkan bahwa perairan di Kabupaten lndramayu telah mengalami kondisi tangkap lebih (overfishing) (Dinas Perikanan Daerah Tingkat I Jawa Baral, 1995). Pangkalan Pendaratan lkan (PPI) Eretan Wetan termasuk dalam klasifikasi pelabuhan perikanan tipe D yang dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah dari Dinas Perikanan Daerah Tingkat I Jawa Baral. PPI Eretan Wetan memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap untuk standar sebuah PPI, namun fasilitas yang ada di PPI ini belum semuanya dikelola dengan baik sesuai dengan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Baral Nomor 4 tahun 1993 tentang pengelolaan PPI misalnya tempat pengolahan dan penjemuran ikan, tangki bahan bakar, dan lain-lain sehingga pengelolaan PPI Eretan Wetan belum cukup optimal (Tabel 9.). Produksi ikan yang didaratkan pada tahun 1986 - 1996 rata-rata 24,34 ton/hari dan nilai produksi mencapai Rp 4,7 milyar dengan prosentase pertambahan produksi per tahun sebesar 2,84%. Dalam 2 tahun terakhir ini (tahun 1994 - 1996) terjadi penurunan produksi ikan di PPI Eretan Wetan yaitu sebesar 24,12 % per tahun. Penurunan produksi ini diduga karena beberapa faktor diantaranya terjadinya over fishing di Perairan Pantai Utara Jawa, dangkalnya alur pelayaran, berkurangnya jumlah kapal di PP! Eretan Wetan dan ada sebagian nelayan yang tidak melelangkan hasil tangkapannya melalui pelelangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengelolaan Pangkalan Pendaratan lkan (PPI) Eretan Wetan serta menganalisis prospek pengembangan PPI Eretan Wetan baik dari aktifitas maupun fasilitasnya.
Keyword:
|
Judul: Studi Tata Letak Fasilitas Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Eretan Wetan Kabupaten Indramayu Jawa Sarat
Abstrak: Tata letak (layout) fasilitas yan g merupakan gambaran suatu PP/PPI san gat menentukan kelancaran kegiatan operasional pelabuhan, terutama kelancaran alir kegiatan, alir bahan dan alir manusia agar semakin efektif dan efisien, yang pada gilirannya dapat memberikan kenyamanan bagi para pengguna pelabuhan. PPI Eretan Wetan sebagai satu dari 101 PPI yang ada di Propinsi Jawa Sarat mempunyai fasilitas yang cukup lengkap untuk standar sebuah PPI, baik fasilitas pokok, fungsional maupun tambahan serta produksi yang cukup tinggi dari 14 PPI yang ada di Kabupaten Indramayu pada tahun 1998. Selain itu, juga merupakan salah satu PPI sentra di Propinsi Jawa Sarat yang terletak di Kabupaten Indramayu berdasarkan SK No. 523/4324-SK/Pras. yang dikeluarkan oleh Dinas Perikanan Propinsi Jawa Sarat Tahun 1998. Namun demikian pengelolaannya masih tidak efektif dan tidak efisien. Selain itu, letak dari daratan pelabuhan yang ada pada satu sisi badan sungai, mengakibatkan alur kegiatan di perairan tidak searah dengan alur kegiatan didarat, sehingga perlu penataan fasHitas yang baik agar tidak terjadi kesemrawutan. Serdasarkan alasan-alasan tersebut, penelitian ini dilakukan di PPI Eretan Wetan dan bertujuan untuk men getah ui sejauh mana tata letak fasilitas yang ada mendukung kelancaran aktivitas di PPI Eretan Wetan, serta mengkaji pengembangan yang akan datang agar dapat mengopfimalkan keterkaitan antar aliran kerja, aliran bahan, dan aliran informasi sehingga PPI Eretan Wetan dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi pemakainya. Hal ini dilakukan melalui analisis terhadap tata letak fasilitas yang ada sehubungan dengan tingkat keterkaitan dari fasilitas-fasilitas tersebut serta memberikan alternatif pemecahannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kasus melalui survei lapangan, Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi langsung di lapangan terhadap kelancaran kegiatan, peletakan fasilitas PPI dan alur kegiatan, wawancara kepada pihak pengelola PPI mengenai pengelolaan fasililas dan kegiatan PPI; pengisian kuesioner kepada nelayan (setempal dan pendalang), pedagang (Iokal dan Juar kola) mengenai permasalahan yang berkaitan dengan pemanfaatan dan lata lelak fasilitas PPJ. Dala sekunder yang dikumpulkan melipuli jumlah nelayan, kapal, dan alai tangkap, keadaan umum daerah penelilian, fasililas yang ada dan pela layout PPI serla Rencana Induk Pengembangannya. Analisis evaluasi lala lelak fasililas dilakukan dengan melihal permasalahan yang limbul pada kelancaran kegialan operasional di PPJ. Evaluasi ini dilakukan dengan menggunakan tabel indikalor permasalahan tata lelak, penyebab dan solusinya, kemudian dibahas secara deskriptif. Selanjutnya analisis kelerkailan anlar kegiatan unluk menempalkan fasililas mana yang kegiatannya saling berdekatan dalam perancangan ulang lala letak fasililas (zonasi kegiatan), dilakukan dengan menggunakan metode Systematic Layout Planning (SLP) yang dikembangkan aleh Richard MUlher, 1984 (Apple, 1990) melalui banluan bagan, lembar kerja dan diagram kelerkaitan anlar kegialan (fasililas). Beberapa fasililas di PPI Eretan Welan yang tala letaknya mengakibatkan kerugian bagi kelancaran kegialan operasianal, seperli kesemrawutan di beberapa lokasi PPI dan katarnya Iingkungan PPI adalah, dermaga, pasar ikan basah, gedung pengepakan, bengkel , tempat perbaikan dan penjemuran jaring, warung makanan, areal parkir, sebagian TPI dan sarana kebersihan (tempat sampah). Permasalahan ini selain disebabkan oleh tata letak fasilitas yang kurang tepal, juga disebabkan oleh faklor kedisiplinan orang-orang yang beraktivilas di PPI in!. Disamping itu, unluk menunjang kelancaran kegialan di PPJ Eretan Wetan juga perJu dibangun fasilitas shelter nelayan/tempat istirahat nelayan dan
Keyword:
|
Judul: Gambaran Leukosit Domba Ekor Tipis yang Diinfeksi Haemonchus contortus.
Abstrak: The aim of this study was to investigate the effect of Haemonchus contortus infection to white blood cell profile of Javanese thin tail sheep. Twenty males Javanese thin tailed sheep were divided into five groups, namely infected group of 500 L3, 1000 L3, 2000 L3, 4000 L3 and uninfective group as control. The blood and fecal samples were collected from rectum before and three weeks after infection. The blood samples were collected using venoject® from Jugular vein. The fecal samples were collected directly from rectum. The blood samples were examined to determine total of white blood cell (leukocytes) and white blood cell differential, whereas fecal samples to determine egg per gram. The result showed that Haemonchus contortus infections cause an increased total of leukocyte but were not significantly different among of level infection doses (P>0.05). Number of eosinophils were significantly different among uninfected group (P<0.05), but were not significantly different in number of lymphocyte, monocyte, and neutrophil (P>0.05). There where positively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of eosinophil (P<0.05), however were negatively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and neutrophil’s profile (P<0.05). There where no correlation significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of white blood cell, lymphocyte, and monocyte (P>0.05).
Keyword: differential leukocyte, Haemonchus contortus, leukocyte, sheep
|
Judul: The Incidence and Identification of Dipylidiasis in Cats at Rvet Bogor Clinic from September 2020-2021
Abstrak: Kucing merupakan salah satu hewan kesayangan yang banyak dipelihara di Indonesia. Salah satu penyakit yang sering terjadi pada kucing yaitu dipylidiasis dan disebabkan oleh adanya infeksi spesies cacing Dipylidium caninum. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kejadian dipylidiasis di klinik Rvet Bogor serta teknik diagnosis yang digunakan untuk identifikasi cacing Dipylidium caninum. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pemeriksaan natif feses kucing dan pengambilan data rekam medis yang dilakukan di klinik Rvet Bogor selama periode September 2020-2021. Hasil pemeriksaan pada feses kucing Nuna menunjukan positif ditemukan telur dan proglotid cacing Dipylidium caninum. Seluruh data rekam medis infeksi Dipylidium caninum pada kucing di klinik sebanyak 35 kasus. Tingkat kejadian dipylidiasis tertinggi pada bulan Februari hingga Maret saat musim hujan dan infeksi terendah pada bulan Agustus dan September pada saat musim kemarau. Tingginya tingkat kejadian infeksi Dipylidium caninum dipengaruhi oleh faktor kondisi cuaca dan lingkungan yang berperan dalam penularan infeksi cacing pada kucing., Cats are one of the most popular pets in Indonesia. One of the diseases that often occurs in cats is dipylidiasis, caused by infection of a worm species Dipylidium caninum. This study aims to determine the incidence rate of dipylidiasis at the Rvet Bogor clinic and the diagnosis technique was used in identify Dipylidium caninum. The method used in this study was an microscopic examination on native cat feces samples. A medical record data were collected from the Rvet Bogor clinic at period of September 2020-2021. The examination results of Nuna cat feces samples showed appearance of are 35 Dipylidium caninum cases were found of all evaluated medical records of cats infection at the period. The highest incidence of dipylidiasis was identified at period of February to March during the rainy season and the lowest infection was at August to September during the dry season. The high incidence of Dipylidium caninum infection influenced by weather and environmental factors, which play a role in transmitting helminth infections to cats.
Keyword: Dipylidiasis, Identification, Incidence rate, Rvet Bogor clinic, cats
|
Judul: Prevalence Helminthiasis in Dogs and Cats at Smilevet Clinic Kelapa Gading for Period January 2020 - January 2021
Abstrak: Anjing dan kucing merupakan hewan yang hidup berdampingan dengan manusia sebagai hewan peliharaan. Infeksi parasit cacing merupakan masalah yang umum pada hewan peliharaan namun data tentang prevalensi kejadian kecacingan di Indonesia masih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan faktor risiko kecacingan pada anjing dan kucing serta tindakan preventif untuk mencegah infeksi parasit cacing. Pengambilan data dilakukan dengan merekap rekam medik yang ada di klinik Smilevet Kelapa Gading pada Januari 2020 – Januari 2021. Seluruh data rekam medik di klinik Smilevet Kelapa Gading periode Januari 2020 – Januari 2021 berjumlah 2.259 yang terdiri atas 976 pasien anjing dan 1.283 pasien kucing. Total kasus kecacingan pada anjing dan kucing berjumlah 18 kasus. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Prevalensi kecacingan pada anjing dan kucing di klinik Smilevet Kelapa Gading pada Januari 2020 – Januari 2021 kurang dari 1%. Spesies cacing yang teridentifikasi pada pasien kucing adalah Toxocara cati. Faktor risiko kejadian kecacingan pada anjing dan kucing dipengaruhi oleh jenis kelamin, breed, dan umur. Antelmintika yang banyak digunakan memiliki zat aktif febantel, praziquantel, dan pirantel embonate. Pemberian antelmintika secara rutin menjadi tindakan preventif untuk mencegah kejadian kecacingan pada anjing dan kucing., Dogs and cats are animals that live alongside human as pets. Helminthiasis is a common problem in pets but data about helminthiasis prevalence in Indonesia still few. This research aims to determine the prevalence and risk factor of helminthiasis in dogs and cats and preventive behaviour to prevent helminthiasis. The researcher collected data by recording medical records at Smilevet clinic Kelapa Gading in January 2020 – January 2021. All medical record data at Smilevet clinic Kelapa Gading period January 2020 – January 2021 totaled 2.259, consist 976 dogs patients and 1.283 cat patients. Total helminthiasis cases in dogs and cats were 18 cases. Data analyzed with the descriptive quantitative method. The prevalence of helminthiasis in dogs and cats at Smilevet clinic Kelapa Gading for January 2020 – January 2021 was less than 1%. Helminth species that have been identified in cat patients was Toxocara cati. The risk factors for the incidence of helminthiasis in dogs and cats are influenced by sex, breed, and age. Common anthelmintics that have been used have active substances febantel, praziquantel, and pirantel embonate. Regular administration of anthelmintics effective to prevent helminthiasis in dogs and cats
Keyword: anthelmintic, cats, dogs, helminth, risk factor
|
Judul: Pengaruh Penambahan Mgo Pada Sifat Fisik Dan Mekanik Keramik Β"-Al2o3
Abstrak: Keramik P" Ai20, mempunyai sifat berbeda dengan sifat umUlll keranlik yaitu konduktivitas iomlya cllkup tinggi sellillgga ballan ini dapat dimallfaatkan sebagai bahan elektrolit padat. Beberapa pelleliti membuat fasa p" -AhO, denganmenambahkall MgO dan atau Li20. Karena itu dalam penelitian ini dibuat sanlpel P"-AI20, dengan menambahkan MgO secara bervariasi agar teranlati pengamh penamballan MgO pada sifat fisik dan mekanik p" -AI20,. Sampel P"-A120, dibuat dari serbuk a-AhO, , Na20, Li20 dengan menamballkan MgO secara bervariasi dari 0 wt% sampai 3 wt% kemudian sampel disintering pada suhu 1500'C selanm 2 jam, lalu dilakukan karakterisasi melipllti struktur kristal dengan XRD, kerapatan dengan piktiometer, pengukuran termal dengan DTA, kekerasan dengan Vickers Hardness Tesler dan kondllktivitas ion dengan metode dua titik. Dari hasil karakterisasi diperoleh bahwa penambahan MgO pada 0"-AI20, hingga 3 wt% mempengaruhi pembentukan fasa P"-AhO, menjadi lebih banyak tetapi fasa yang terbentuk tidak munli masih ada tasa lain yaitu P-Ai20,. Nilai kerapatan sampel eendemng meningkat dengan penamballan MgO hingga 3 wt% nilai terenck'lll 2,4139 glem' dan tertinggi 3,4314 glem'. Nilai kekerasan sampel meningkat empat kali lipat dari 20,78 kg/nuu2 menjadi 82,2 kglnu1l2 dengan ditamballkannya MgO hingga 3 wt%. Dari pengukuran termal terlillat ballWa pada suhu dibawah 500°C terjadi dehidrasi uap air. Pada SUh1l26-150 ('C) konduktivitas ion tertinggi pada sanlpel 2 (O,5wt% MgO) dengan nilai Ea sebesar 0,0524 eV dan terendah pada sampell (tanpa MgO) dengan nilai Ea sebesar 0,1084 eY. Pada sllh1l250-400 (,C) kondaktivitas ion tertinggi pack'! sampel 4 (2 wt% MgO) dengan Ea sebesar 0,6315 eV dan terendall pada sampel2 (0,5 wt% MgO) dengan Ea sebesar 0,8448 eV San1
Keyword:
|
Judul: Infestasi Onchocerca gibsoni pada Sapi Potong di Rumah Potong Hewan Kota Madya Bogor
Abstrak: Infestasi Onchocerca gibsoni terjadi p'3da sapi flan Zebu dan menimbulkan bungkulbungkul pada intermuskuler dada, subcutan dada, permukaan eksternal dari persendian femoro-tibiale, daerah superfisial dari M. Pectoralis superfisialis serta pada perbatasan daerah leher dan dada. Siklus cacing ini diawali dengan keluarnya larva dari cacing betina, kemudian menembus bungkul, ikut aliran darah dan limfe, Hisapan vektor akan memindahkan mikrofilaria kedalam tubuh vektor hingge mencapai stadium ninfektif. Pada stadium tersebut larva mengadakan migrasi kemulut vektor dan siap untuk di tularkan kembali melalui gigitan, kemudian didepositkan ke dalam kulit host. Melalui aliran darah dan limfe larva mengembara. dan menempati jaringan ikat.
Keyword:
|
Judul: Infestasi Lalat Penghisap Darah pada Kerbau di Musim Penghujan di Pusat Konservasi dan Pembibitan Kerbau Ciapus Bogor.
Abstrak: UPIK KESUMAWATI HADI dan SUPRIYONO. Lalat penghisap darah dapat menurunkan produktivitas ternak. Kehadiran lalat tersebut pada kerbau menimbulkan stres, menurunkan bobot badan dan berperan sebagai vektor penyakit pada ternak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui infestasi lalat penghisap darah pada kerbau dan korelasi antara kepadatan lalat dengan suhu, kelembaban, dan curah hujan. Jumlah kerbau yang diamati dalam penelitian ini sebanyak 5 ekor. Koleksi lalat penghisap darah di sekitar tubuh kerbau dilakukan dengan menggunakan sweeping net, sedangkan jumlah lalat yang menempel di tubuh kerbau dihitung dengan menggunakan counter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis lalat penghisap darah yang banyak ditemukan adalah Stomoxys calcitrans dan Haematobia exigua. Lalat S. calcitrans lebih mendominasi dibandingkan dengan H. exigua baik di sekitar kerbau maupun yang menempel pada tubuh kerbau. Lalat S. calcitrans banyak menghisap darah pada regio kaki dengan rata-rata 25 lalat/regio/kerbau/jam pada kisaran 14 - 45 lalat, sedangkan H. exigua banyak menghisap darah pada regio kepala dan leher dengan rata-rata 24 lalat/regio/kerbau/jam pada kisaran 7 - 42 lalat. Korelasi antara kepadatan lalat dengan suhu diperoleh (r = - 0.448), kelembaban (r = - 0.095), dan curah hujan (r = 0.590). Kondisi ini terjadi karena penelitian dilakukan pada periode waktu yang singkat (musim penghujan).
Keyword: Haematobia exigua, infestasi, kerbau, korelasi, Stomoxys calcitrans
|
Judul: Analysis of NaTFSA Electrolytes on Sodium Ion Batteries Using the DC-DFTB-MD Method
Abstrak: Pelarut air digunakan dalam sistem elektrolit NaTFSA pada baterai ion natrium karena sifatnya yang relatif aman. Namun, menghasilkan tegangan yang cukup rendah sehingga memiliki keterbatasan dalam pengaplikasiannya. Untuk mengatasi hal tersebut dikembangkan elektrolit berkonsentrasi tinggi. Pada penelitian ini, pengaruh konsentrasi elektrolit NaTFSA terhadap sifat struktur, dinamika, dan elektronik dianalisis menggunakan metode dinamika molekul pada level mekanika kuantum. Analisis mikroskopik struktur dan dinamika elektrolit NaTFSA menunjukkan bahwa seiring kenaikan konsentrasi, koefisien difusi air menurun sedangkan konduktivitas elektrolit cenderung meningkat sebanding dengan mobilitas ion-ion., The aqueous solvent is used in the NaTFSA electrolyte system in sodium ion batteries because it is relatively safer. However, the voltage window of the sodium ion battery is narrower than that of the lithium ion battery, thus it still limits its practical implementation. To overcome this problem, a high concentration of electrolyte was developed. In this present work, the salt concentration effect on structural, dynamic and electronic properties were analyzed using molecular dynamics methods at the quantum mechanical level. Microscopic analysis of the structural and dynamical properties of the NaTFSA electrolyte showed that as the concentration increased, the water diffusion coefficient decreased while the electrolyte conductivity tended to increase.
Keyword: Conductivity, DC-DFTB, Diffusion constants, NaTFSA electrolytes, Sodium ion batteries
|
Judul: Analisis kelayakan bisnis warung internet (WARNET) dan Game Center (Studi kasus pada Warnet "Firdaus Net" Ciomas, Bogor)
Abstrak: Pada era globalisasi yang terjadi di jaman sekarang, internet sudah berganti fungsi yang sudah bisa menggantikan fungsi lain dari sebuah buku di perpustakaan sehingga kebutuhan internet untuk mencari informasi yang dibutuhkan oleh semua kalangan ini sebagai landasan mendirikan usaha ini. Hal tersebut merupakan salah satu hal yang melatar belakangi setiap pengusaha warnet untuk mendirikan usaha ini. Namun, hampir semua lapisan masyarakat, baik pelajar maupun sampai pekerja, mencari kebutuhan sarana informasi yang cepat, baik dan aman, dengan harga yang terjangkau. Sehingga pendirian usaha jasa warung internet ini merupakan salah satu solusi untuk menjawab permintaan akan kebutuhan sarana mencari informasi dengan menggunakan jasa internet yang murah, maka diperlukan studi kelayakan untuk mengetahui kelayakan pendirian usaha yang dimaksud. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui kondisi usaha jasa warung internet ini; (2) Menganalisis kelayakan pendirian usaha jasa warung internet dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek manajemen dan operasional, serta aspek finansial; (3) Memberikan langkah-langkah atau masukan-masukan yang dapat digunakan untuk memajukan usaha jasa warung internet tersebut. Penelitian ini dilakukan di Firdaus Net Ciomas, Bogor. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang terdiri dari data kualitatif dan kuantitatif. Data primer bersumber dari hasil wawancara para personil perusahaan dan data sekunder berasal dari studi pustaka beserta referensi-referensi lainnya seperti makalah, hasil penelitian terdahulu maupun internet. Metode pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif dilakukan dengan menganalisis kelayakan usaha jasa warung internet dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek manajemen dan operasional. Metode analisis data secara kuantitatif dilakukan dengan menghitung kelayakan usaha ini dari aspek finansialnya, dengan menghitung Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net B/C, Payback Period (PBP) dan analisis sensitifitas. Hasil analisis kelayakan, baik dari segi kuantitatif maupun kualitatif menunjukkan bahwa usaha jasa warung internet ini layak untuk dijalankan. Hal tersebut salah satunya ditunjukkan dengan analisis finansial yang menghasilkan nilai NPV yang positif yaitu sebesar Rp. 401.302,000 nilai IRR 35 persen dimana nilai ini lebih besar dari nilai suku bunga pinjaman yang digunakan (18 persen), Net B/C 2,10, dan PP 3,0 tahun sedangkan nilai BEP 54.101 jam/tahun yang berarti usaha ini sudah dapat menutup biaya investasi awalnya sebelum umur usaha berakhir. Hasil analisis sensitivitas dengan skenario kenaikan tingkat inflasi 8 persen dan 14 persen yang menunjukan bahwa usaha ini dapat dikatakan masih layak untuk dijalankan.
Keyword: Metode Penelitian Kelayakan Bisnis, Analisis Sensitivitas, NPV
|
Judul: Analisis Kelayakan Usaha Bunga Rangkaian (Florist) Pada Jelita Florist Di Kota Bekasi
Abstrak: Permintaan bunga semakin meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan dan perubahan gaya hidup masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kelayakan usaha bunga rangkaian pada Jelita Florist. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk aspek non finansial dan analisis kuantitatif untuk aspek finansial. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, aspek non finansial layak kecuali pada aspek hukum dan manajemen sehingga diperlukan perbaikan pada aspek tersebut. Sedangkan aspek finansial dinyatakan layak dengan NPV sebesar Rp 523 214 008; IRR 52 persen; Net B/C sebesar 3.48, dan payback period setelah 2 tahun 3 bulan. Berdasarkan analisis switching value, diperoleh hasil komponen yang memberikan dampak paling besar terhadap kelayakan usaha adalah penurunan harga rangkaian bunga pot sebesar 18.49 persen.
Keyword: analisis kriteria investasi, analisis switching value, aspek non finansial
|
Judul: Karakteristik Anatomi Skelet Apendikular Buaya Senyulong (Tomistoma schelegelii)
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik anatomi skelet apendikular buaya senyulong (Tomistoma schlegelii) sebagai sistem lokomosi yang dikaitkan dengan fungsi dan perilakunya. Anatomi skelet kaki buaya senyulong dipelajari dengan melakukan pengamatan dan pengukuran pada tulang-tulang penyusun ekstremitas dan bidang persendian. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada kaki depan, os scapula dan os coracoidea bertaut dan membentuk cavitas glenoidalis, os humerus lebih melengkung ke medial, olecranon pada os ulna tidak berkembang, dan di ekstremitas distal os radius terdapat facies articularis radiale yang luas untuk bersendi dengan os carpi radiale. Pada kaki belakang, os coxae bertaut dengan os sacrum, os pubis berhubungan dengan ossa gastralia, di distal os femoris tidak ditemukan os patella, di daerah tarsi, os astragalus dan os calcaneus membentuk sendi gerak. Skeleton manus dan pedis memiliki struktur yang mirip, tetapi digit V pada kaki belakang rudimenter. Struktur skelet apendikular tersebut memungkinkan buaya untuk melakukan gerakan berjalan, berenang, serta melindungi organ dan membantu respirasi.
Keyword: ekstremitas, Tomistoma schlegelii, skelet kaki
|
Judul: Pengolahan Bumbu Pasta Ayam Goreng dan Perubahan Mutunya Selama Penyimpanan.
Abstrak: In line with the change in people’s lifestyle in terms of serving food in a time-saving manner, the need for ready-made cooking flavors has also increased, especially in the form of pasta cooking spices. The demand for the pasta spice for chicken processing is increasing along with the increase in consumption of chicken. Chicken flavor used is processed with the stir-fry method. Heating mode and the appropriate types of packaging can minimize changes in pasta flavor quality during storage. Prediction of shelf life aimed to find out the shelf life of pasta spice fried chicken in certain condition. Determination of product shelf life was done with ASS (Accelerated Storage Studies) method using environmental condition parameter which enabled to accelerate degradation process of quality of food product. The right packaging and storage were expected to increase shelf life and maintained deterioration rate of pasta spice fried chicken. The purpose of this study was to find out a quality change in fried chicken pasta spice during storage and determine the shelf life of the pasta spice with the Arrhenius method. Fried chicken pasta spice used was a mixture of shallots, garlic, ginger, turmeric, galangal, pepper, coriander, sugar and salt that had been sorted, stripped, washed, weighed, ground, mixed, and stir-fried. In this study, the packaging used was a combination of nylon and LLDPE and LLDPE, and PET. Storage temperatures were 30° C, 35° C and 45° C. Time of storage in this study was two months. Analysis performed includeed the analysis of ash content, water content, protein content, fiber content, pH, free fatty acid content, fat content, grade VRS, the total microbial, and sensory evaluation analysis. Based on the research, it was found out that the best ingredients in the product selection of the most right thing to do with chemical analysis and storage based on panelists acceptance test were flavor with carrageenan ratio factor 1:05% and 0.15% CMC. Deterioration during storage could be seen from the rate of the increase or decrease in trend that occurred in each of the parameters such as water content, VRS, free fatty acid levels, and total microorganisms. The results showed that during the storage moisture content increased along with the increase in storage temperature. Increased water content was caused by the permeability of the packaging, the water absorption properties, and environmental humidity. Packaging that could maintain the water content was PET + LLDPE. VRS during storage levels decreased in line with rising temperatures. VRS level decreased due to the evaporation of volatile materials contained in the pasta spice fried chicken. Packaging that could maintain the levels of VRS was the PET + LLDPE. Free fatty acid content during storage increased with increasing temperatures. Increased free fatty acids caused the formation of peroxide compounds due to hydrolysis process acids and saturated fatty-acid oxidation of unsaturated fatty acids. Packaging that could maintain the levels of free fatty acids was the Nylon + LLDPE.
Keyword:
|
Judul: Perubahan Mutu Produk Nugget Jamur Tiram dengan Pengemasan Vakum dan Non Vakum Selama Penyimpanan Beku
Abstrak: Nugget jamur tiram merupakan hasil pengembangan produk nugget daging ayam. Nugget dari daging ayam memiliki rasa yang enak tetapi mengandung kadar lemak yang tinggi dan kandungan serat yang rendah. Maka dibutuhkan pengembangan produk nugget yang memiliki kadar lemak rendah, kadar protein tinggi serta serat pangan yang tinggi seperti yang dikandung oleh jamur tiram. Mutu produk nugget jamur tiram sangat dipengaruhi oleh ketengikan akibat terjadinya oksidasi lemak. Penurunan mutu produk pangan erat kaitannya dengan masa kadaluwarsa. Masa kadaluwarsa ditentukan berdasarkan umur simpan produk. Umur simpan produk pangan dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu karakteristik produk, lingkungan selama distribusi dan penyimpanan serta kemasan yang digunakan. Metode pengemasan dibagi menjadi dua jenis, yaitu pengemasan vakum dan pengemasan non vakum. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penggunaan kemasan vakum dan non vakum dalam pengaruhnya terhadap umur simpan produk nugget jamur tiram. Metode pendugaan umur simpan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode konvensional. Tahapan pendugaan umur simpan adalah persiapan sampel nugget jamur tiram, analisis komponen kimia, uji organoleptik, analisis ketengikan dan uji Angka Lempeng Total (ALT). Nugget jamur tiram mengandung kadar air 46.26 – 47.05%, abu 1.04 – 1.09%, lemak 13.00 – 13.39%, protein 6.19 – 6.67%, karbohidrat 32.28 – 33.03% dan serat kasar 1.49 – 2.03%. Produk nugget jamur tiram yang dikemas vakum memiliki mutu yang lebih baik dari segi organoleptik, bilangan TBA dan mikrobiologi. Nugget jamur tiram dengan kemasan vakum dan non vakum memiliki umur simpan selama 50 hari. Hal itu didasarkan pada keamanan dan keselamatan pangan, walaupun mutu sensori dan ketengikannya masih dapat diterima.
Keyword: kemasan, non vakum, nugget jamur tiram, umur simpan, vakum
|
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit
Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica.
Keyword:
|
Judul: Comparative Analysis of ARIMA and Fuzzy Time Series Methods for Stock Price Forecasting in the Energy Sector (Case Study: PT XYZ)
Abstrak: Peramalan merupakan hal penting untuk dapat memaksimalkan keuntungan dengan memprediksi di masa mendatang. Metode peramalan terus dikembangkan hingga dibagi menjadi metode konvensional dan soft-computing yang bertujuan untuk mendapatkan galat terkecil. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja prediksi metode ARIMA dan Fuzzy Time Series menggunakan model Saxena-Easo. Data yang digunakan adalah data harian dari PT XYZ sejak 1 Januari 2022 hingga 31 Desember 2022. Evaluasi kinerja model dilakukan dengan membandingkan nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE) untuk menentukan model yang lebih unggul. Hasilnya, baik model ARIMA(0,1,1) maupun Fuzzy Time Series merupakan model yang baik. MAPE yang dihasilkan oleh model ARIMA(0,1,1) sebesar 4,78% sementara Fuzzy Time Series dengan model Saxena-Easo sebesar 1,72%. Secara visual model ARIMA(0,1,1) menghasilkan peramalan garis lurus yang terus meningkat, sementara metode Fuzzy Time Series dengan model Saxena-Easo cenderung mengikuti pola data aktual. Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa metode Fuzzy Time Series dengan model Saxena-Easo memiliki kinerja yang lebih baik daripada model ARIMA dalam meramal data non-linear., Forecasting is crucial for maximizing profits by predicting future prices. Forecasting methods have evolved, braching into conventional and soft-computing techniques aimed at minimizing prediction errors. The objective is to compare the predictive performance of ARIMA and Fuzzy Time Series models using the Saxena-Easo framework. Daily data from PT XYZ spanning from January 1, 2022, to December 31, 2022, is employed in this study. Model performance is assessed by comparing the Mean Absolute Percentage Error (MAPE) values to determine the superior model. Both the ARIMA(0,1,1) and Fuzzy Time Series models demonstrate strong predictive capabilities. ARIMA(0,1,1) yields a MAPE of 4.78%, while Fuzzy Time Series with the Saxena-Easo model achieves an even lower MAPE of 1.72%. Visually, ARIMA(0,1,1) generates a steadily increasing linear forecast, whereas the Fuzzy Time Series method with the Saxena-Easo model closely tracks the actual data pattern. Consequently, it can be concluded that the Fuzzy Time Series method with the Saxena-Easo model outperforms the ARIMA model in forecasting non-linear data.
Keyword: ARIMA, forecasting, fuzzy time series, saxena-easo model
|
Judul: Peramalan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Menggunakan Model ARIMA dan Metode Fuzzy Time Series
Abstrak: Peramalan merupakan sesuatu yang belum pasti dan sulit untuk diduga. Setiap negara memiliki mata uang sebagai alat tukar, pergerakan nilai tukarnya dapat mempengaruhi perekonomian suatu negara. Tujuan penelitian ini adalah meramalkan nilai tukar rupiah terhadap dolar menggunakan metode peramalan konvensional ARIMA dan metode peramalan fuzzy time series serta membandingkan kedua metode tersebut dengan melihat ukuran kesalahan peramalan menggunakan Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Model ARIMA yang menggunakan metode Box Jenkins adalah metode konvesional yang menggunakan himpunan tegas dalam proses peramalannya sementara metode fuzzy time series adalah metode peramalan menggunakan himpunan fuzzy dalam prose peramalannya. Kedua metode ini menggunakan sejumlah data untuk meramalkan nilai tukar rupiah terhadap US dolar di masa yang akan datang. Nilai MAPE yang diperoleh untuk validasi peramalan menggunakan ARIMA adalah 2.47%, metode fuzzy time series 25 periode sebesar 1.42% dan metode fuzzy time series 60 periode sebesar 1.80%, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode fuzzy time series menghasilkan peramalan yang lebih baik dibandingkan ARIMA.
Keyword: ARIMA, fuzzy time series, nilai tukar, peramalan.
|
Judul: Balantidiosis disentri dalam zoonosis
Abstrak: Balantiosis merupakan suatu penyakit pada manusia dan ababi yang disebabkan oleh Balantidium coli. Penyakit ini pertama kali diamati oleh Kalmsten pada tahun 1857 pada pasien yang mendrita diare, sedang balantidiosis pada babi pertama kali dilaporkan oleh Leukart pada tahun 1862. Parasit ini merupakan protozoa terbesar yang berada pada usus manusia dan babi dan salah satu Giliata yang patogen.
Keyword:
|
Judul: Analisis pengaruh karakteristik individu dan karakteristik usaha pelanggan terhadap tingkat pengembalian piutang usaha (Studi kasus PT. Tempo Cabang Bogor)
Abstrak: Company's competitive advantage is a very important factor in order to maintain the viability of the company. One form of competitive advantages that can be offered to companies that perform activities are the provision of flexible payment credit. The company conducts its business activities with the sale of credit need to be aware of the possibility for doubtful accounts, for it takes the receivables management effective and efficient to be able to minimize the possibility of bad debts. There are several factors that cause a company's accounts receivable is not collectible, One cause is not an owner in terms of the accounts receivable was due to the lack of collection efforts, the lack of control from the original claims, the lack of selection in credit, while those who owe in terms of cause can vary, for example, those who owe a sudden financial hardship, or business bankruptcy. PT. Tempo Branch Bogor is one branch company of PT. Tempo Group. PT. Tempo Bogor branch seeks to meet the needs of customers by marketing pharmaceutical products, nutrasetikal, health care, cosmetic, and soft drinks. Based on the diagram National receivable balance, the Greater Jakarta area has troubled debtors are quite high compared to Java, Sumatra, and the East, which is 53.9% owned by debtors Jabodetabek, then 21.7% of outstanding amounts Java, 12, 5% off Sumatra, and the East with 11.9% of outstanding amounts. Greater Jakarta has a value of outstanding amounts of the most high that the need for evaluation of the causes of bad debts in terms of internal control, customer individual characteristics, and characteristics of customer.Analisis regarding internal control standards were analyzed by analysis of credit, accounts receivable investment analysis, and ratio analysis finance. Meanwhile, to measure the factors that cause bad debts for the individual characteristics of age, education, number of dependents, and the level of familiarity with the sales. Meanwhile, business characteristics can be analyzed through the experience of credit, business turnover, repayment period, and business experience
Keyword:
|
Judul: Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian kredit mikro PT BPD Jabar Banten KCP Dramaga
Abstrak: Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian. Hal ini dapat ditinjau dari aspek penyerapan tenaga kerja dan perannya dalam peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB). Jumlah unit UMKM terus meningkat antara tahun 2007 sampai dengan tahun 2008. BPS (2008) mengindikasikan bahwa salah satu faktor dominan lambannya perkembangan UMKM adalah faktor permodalan. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten melalui pelaksana operasional Kantor Cabang Pembantu (KCP) Dramaga telah meyalurkan Kredit Mikro Utama (KMU) sejak tahun 2007. Namun perjalanan KMU tidak selalu lancar, meningkatnya angka kredit bermasalah yang ditandai dengan tingginya angka non performing loan yang mempengaruhi kesehatan bank menjadikan perlunya dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pengembalian KMU. Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian kredit oleh nasabah KMU PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten KCP Dramaga melalui karakteristik personal, karakteristik usaha, dan karakteristik kreditnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan melalui analisis deskripktif dengan menjabarkan satu persatu karakteristik KMU dalam bentuk tabulasi yang ditujukan untuk menunjang analisis kuantitatif. Sedangkan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian KMU, digunakan model analisi Regresi Logistik (Logit Biner). Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari arsip data debitur KMU, data Laporan Bulanan Bank Jabar Banten KCP Dramaga menyangkut KMU, data dari Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, dan Laporan Keuangan Bank Jabar Banten. Dengan menggunakan taraf nyata sepuluh persen (α=10%), hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen yang signifikan pengaruhnya terhadap tingkat pengembalian KMU adalah variabel usia, tingkat pendidikan, dan jaminan kredit. Sedangkan variabel independen yang tidak signifikan pengaruhnya bagi pengembalian KMU adalah jenis kelamin, status nasabah, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman usaha, aset usaha, omzet usaha, total pendapatan usaha bersih, plafond kredit, jangka waktu pengembalian kredit, pengalaman kredit, dan tingkat suku bunga.
Keyword:
|
Judul: Penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis Infectious Pustular Vulvovaginitis Pada Sapi
Abstrak: Penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis - Infectious Pustular Vulvovaginitis adalah penyakit menular pada sapi selain juga dapat menyerang kerbau, babi, kambing, rusa, antilope dan wild beest. agen penyebabnya adalah virus famili Hervesviridae type 1, mempunyai simetri icosahadral, berinti DNA dan berserabut ganda (double stranded) serta mempunyai nucleocaspid.
Keyword:
|
Judul: Suatu Tinjauan Stephanofilariasis (Kaskado) Pada Hewan Ternak
Abstrak: Penyakit parasiter jarang menimbulkan kematian. Kerugiannya berupa hambatan pertumbuhan ternak muda, penuruman berat badam, kerusakan organ-organ tertentu dan penurunan potensi kerja akibat penurunan kondisi badan. Salah satu penyakit parasiter yang sangat mengganggu ternak adalah Stephanofilariasis, yaitu suatu bentuk der- matitis yang disebabkan oleh adanya infestasi cacing fila- ria dari genus Stephanofilaria . Di dunia telah telah diidentifikasi sepuluh species yaitu Stephanofilaria dedoesi, S. kaeli, S. stilesi, 5. assamensis, S. zaheeri, S. dimniki, S. andamani, S. srivastavi, S. okinawaensis dan S. roni. Di Indonesia baru diketahui dua species yang sering menyerang ternak sa- pi yaitu S. dedoesi dan S. kaeli. Beberapa lalat seperti Musca conducens, M. planiceps, M. autumnalis, M. crassirostris, Haematobia irritans, H. exigua, Lyprosia titilans dan Sarcophaga sp, dianggap sebagai vektor dari penyakit ini. Dari sepuluh species Stephanofilaria, baru tiga species yang dapat diungkapkan perkembangannya pada lalat vektor. Stephanofilariasis oleh S. dedoesi di Sulawesi Utara mempunyai lesio pada leher, pundak, gelambir, sekitar mata, perut, bahu, punggung, dada, pangkal tanduk, preputium dan telinga sapi. Stephanofilariasis oleh S. kaeli di Sumatera Barat membuat lesio yang sering berkerak dan sering terda- pat pada kaki bagian bawah. Stephanofilaria zaheeri sering menyerang telinga kerbau, S. assamensis sering menye rang leher, pumuk dan dada. Sedangkan S. stilesi sering menyerang bagian ventral badan; diantara dada dan pusar, juga di daerah canthus medialis dan kepala. Selain lesio dermatitis, tidak jarang terdapat infeksi sekunder oleh Mylasis. Gambaran mikroskop pada Stephanofilariasis terlihat stratum corneum meruntuh, pembentukan kerak dan infiltrasi sel radang terutama pada stratum Malphigi. Folikel rambut, kelenjar sebacea dan kelenjar sudorifera mengalami degenerasi. Sel radang kecil kelihatan mengumpul dekat cacing. Prevalensi Stephanofilariasis di Indonesia sangat tinggi di beberapa daerah. Tingkat prevalensi di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat dan Sumatera Barat diatas 70 %...dst
Keyword:
|
Judul: Trematodosis Pada Kerbau Di Kabupaten Toraja Utara Sulawesi Selatan
Abstrak: Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui prevalensi trematodosis pada kerbau, serta faktor yang memengaruhi tingkat kejadian dan penanganan terhadap penyakit kecacingan di Kabupaten Toraja Utara. Sampel tinja diambil dari 394 ekor kerbau yang berasal dari 5 kecamatan di Kabupaten Toraja Utara dan diperiksa dengan metode filtrasi bertingkat untuk mendeteksi keberadaan telur cacing dan menentukan jumlah telur per gram tinja (TTGT). Faktor resiko yang berkaitan dengan manajemen peternakan diperoleh dengan kuesioner melalui wawancara langsung pada peternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 394 sampel tinja yang diperiksa, sebanyak 154 sampel tinja (39.08%) positif terinfeksi cacing. Sebanyak 139 sampel tinja (35.27%) positif Paramphistom dan 45 sampel tinja (11.42%) positif Fasciola sp. Pada pemeriksaan infeksi tunggal prevalensi Paramphistom 27.66%, Fasciola sp. 3.80% dan infeksi campuran Paramphistom+Fasciola sp. adalah 7.61%. Tingginya prevalensi kecacingan akibat tidak adanya pemberian obat cacing pada kerbau serta kondisi iklim yang memiliki suhu yang optimum untuk berkembangnya telur cacing pada inang antara dalam hal ini adalah siput.
Keyword: Kerbau, prevalensi, trematodosis
|
Judul: Pengaruh Penambahan Mgo Pada Sifat Fisik Dan Mekanik Keramik Β"-Al2o3
Abstrak: Keramik P" Ai20, mempunyai sifat berbeda dengan sifat umUlll keranlik yaitu konduktivitas iomlya cllkup tinggi sellillgga ballan ini dapat dimallfaatkan sebagai bahan elektrolit padat. Beberapa pelleliti membuat fasa p" -AhO, denganmenambahkall MgO dan atau Li20. Karena itu dalam penelitian ini dibuat sanlpel P"-AI20, dengan menambahkan MgO secara bervariasi agar teranlati pengamh penamballan MgO pada sifat fisik dan mekanik p" -AI20,. Sampel P"-A120, dibuat dari serbuk a-AhO, , Na20, Li20 dengan menamballkan MgO secara bervariasi dari 0 wt% sampai 3 wt% kemudian sampel disintering pada suhu 1500'C selanm 2 jam, lalu dilakukan karakterisasi melipllti struktur kristal dengan XRD, kerapatan dengan piktiometer, pengukuran termal dengan DTA, kekerasan dengan Vickers Hardness Tesler dan kondllktivitas ion dengan metode dua titik. Dari hasil karakterisasi diperoleh bahwa penambahan MgO pada 0"-AI20, hingga 3 wt% mempengaruhi pembentukan fasa P"-AhO, menjadi lebih banyak tetapi fasa yang terbentuk tidak munli masih ada tasa lain yaitu P-Ai20,. Nilai kerapatan sampel eendemng meningkat dengan penamballan MgO hingga 3 wt% nilai terenck'lll 2,4139 glem' dan tertinggi 3,4314 glem'. Nilai kekerasan sampel meningkat empat kali lipat dari 20,78 kg/nuu2 menjadi 82,2 kglnu1l2 dengan ditamballkannya MgO hingga 3 wt%. Dari pengukuran termal terlillat ballWa pada suhu dibawah 500°C terjadi dehidrasi uap air. Pada SUh1l26-150 ('C) konduktivitas ion tertinggi pada sanlpel 2 (O,5wt% MgO) dengan nilai Ea sebesar 0,0524 eV dan terendah pada sampell (tanpa MgO) dengan nilai Ea sebesar 0,1084 eY. Pada sllh1l250-400 (,C) kondaktivitas ion tertinggi pack'! sampel 4 (2 wt% MgO) dengan Ea sebesar 0,6315 eV dan terendall pada sampel2 (0,5 wt% MgO) dengan Ea sebesar 0,8448 eV San1
Keyword:
|
Judul: Uji bioaktivitas zat ekstraktif kayu suren (Toona sureni Merr.) dan ki Bonteng (Platea latifolia BL.) menggunakan Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)
Abstrak: Negara Indonesia dikenal dunia memiliki hutan hujan tropika yang kaya akan keanekaragaman flora. Bagian daun dan kulit batang pohon suren (Toona sureni Merr.) telah lama digunakan masyarakat umum sebagai obat tradisional (Sangat el al. 2000). Di hutan alam kawasan Gunung Salak, Jawa Barat ditemukan 112 jenis tumbuhan dari 49 famili yang berpotensi sebagai tumbuhan obat diantaranya ki bonteng (Platea latifolia BL.), karena mengandung senyawa alkaloid, flavonoid dan saponin yang merupakan kelompok senyawa bioaktif (Sugiana 2003). Maka perlu dilakukan penelitian mengenai bioaktivitas dari kedua jenis tersebut agar ditemukan senyawa kimia berkhasiat obat khususnya antikanker. Metode bioassay untuk menguji aktivitas antikanker ekstrak suatu tumbuhan adalah Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dengan menggunakan hewan uji Artemia salina Leach. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan zat ekstrakif kulit dalam (inner bark) dan bagian teras cabang suren dan ki bonteng yang larut dalam pelarut aseton dan hasil fraksinasinya dengan pelarut n-heksana, etil-asetat serta residu dari ekstrak aseton tersebut serta untuk mengetahui bioaktivitas zat ekstraktif tersebut terhadap A. salina. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu ekstraksi serbuk (40-60 mesh) dari inner bark dan bagian teras cabang suren dan ki bonteng dengan menggunakan pelarut aseton dan kemudian fraksinasi dengan pelarut nheksana dan etil asetat. Kemudian ekstrak dan fraksinya diujikan terhadap larva udang A. salina dan data mortalitas diolah dengan menggunakan analisis probit untuk mendapatkan nilai LC50.
Keyword:
|
Judul: Penulusuran Bioaktivitas Senyawa Kandungan Tubuh Buah Ganoderma lucidum Asal Kaliurang dan Lembang Berdasarkan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)
Abstrak: Dengan slogan back to nature, industri obat di Indonesia mulai menggali potensi keailekaragaman hayati Indonesia. Upaya ini didorong oleh demikian besarnya potensi tanah air Indonesia sebagai nzegabiodiversity terbesar di dunia. Khusus untuk kekayaan tumbuh-tumbuhannya, Indonesia inemiliki lebih kurang 30.000 jenis yang sebagian besar belum termanfaatkan dan diteliti khasiatnya. Pengembangan penelitian obat alternatif ditujukan untuk mendapatkan sediaan obat yang relatif aman dari efek samping dan juga untuk menekan biaya pengobatan dibandingkan pemakaian obat-obatan sintetis yang relatif mahal. Ganodernza lucidum adalah suatu jamur yang digolongkan sebagai jamur obat yang dewasa ini makin populer dan banyak dikonsumsi untuk tujuan pencegahan maupun penyembuhan berbagai macam penyakit, antara lain alergi, jantung, hepatitis, hipertensi, kolesterol tinggi, tumor dan kanker. Selain itu jamur ini diyakini menambah nafsu makan (stomakik), menenangkan (sedatif), dan menghilangkan sesak nafas (antiasthmatik). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi senyawa bioaktif kandungan jamur Ganodernza lucidum. Sampel yang diuji diambil dari dua lokasi kebun budidaya yang berbeda untuk mengetahui apakah ada perbedaan kandungan senyawa bidaktif dari hasil analisa fitokimia berdasarkan Brine Shrip Lethality Test (J3SLT). Hasil dari penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi tambahan untuk mendukung pembuatan produk sediaan Ganoderma lucidunz.
Keyword:
|
Judul: Penyelesaian Masalah Rural Postman Problem pada Graf Campuran dengan Metode Corberan-Marti-Romero
Abstrak: Rural Postman Problem (RPP) merupakan permasalahan dalam pencarian rute terpendek dengan biaya minimum dan hanya sebagian sisi atau sisi berarah diperlukan saja yang harus dilewati. Pada karya ilmiah ini dibahas mengenai mixed Rural Postman Problem (MRPP), di mana representasi graf dari MRPP memiliki dua jenis sisi, yaitu sisi berarah dan sisi tak berarah. Metode yang digunakan adalah metode yang dikembangkan oleh Corberan-Marti-Romero. Algoritme yang digunakan yakni algoritme Kruskal untuk menentukan minimum spanning tree dan algoritme van Aardenne-Ehrenfest-de Bruijn untuk menentukan sirkuit Euler. Selain itu, solusi dari masalah minimum cost flow digunakan untuk mengonstruksi graf yang balans dan genap. Contoh aplikasi MRPP dalam karya ilmiah ini adalah penentuan rute pengiriman barang (paket) dengan jarak minimum.
Keyword: graf campuran, minimum cost flow, rural postman problem, sirkuit Euler
|
Judul: Babesiosis pada kambing dan domba
Abstrak: Babesiosis adalah penyakit hewan menular yang tidak ditularkan secara kontak yang dapat bersifat akut atau kronis (menahun) dan disebabkan oleh parasit protozoa yang menyerang dan merusak sel darah merah yang termasuk dalam genus Babesia. Penyebab babesiosis pada kambing dan domba adalah Babesia motasi, Babesia ovis, Babesia foliata dan Babesia taylori. Tetapi Richardson dan Kendall (1957, dalam Le vine, 1961) menganggap bahwa B. foliata adalah sinonim dari B. ovis. Serangan parasit Babesia tersebut biasanya menyebabkan kerusakan eritrosit yang hebat sehingga hewan menderita anemia yang dapat mengakibatkan kematian hewan bila tidak segera mendapat pengobatan. Dalam mendiagnosa penyakit ini sebaiknya dilakukan sedini mungkin dengan cara mengetahui sejarah, gejala klinik dan dengan memeriksa infestasi caplak serta melakukan preparat ulas darah. Berdasarkan pengetahuan tentang morfologi dari masing-masing jenis Babesia pada kambing dan domba, dapatlah ditentukan diagnosa jenis (spesies)nya. Pemeriksaan secara serologis dapat dilakukan untuk lebih meyakinkan diagnosa. Selain dengan cara pengobatan pada hewan-hewan sakit penanggulangan babesiosis dapat pula dilakukan dengan cara memberikan preimunisasi pada hewan-hewan yang peka terhadap babesiosis serta mengadakan pemberantasan jenis caplak yang bertindak sebagai vektor dari parasit ini.' Mengkarantinakan hewan-hewan yang akan dimasukkan ke In donesia dapat pula dilakukan dalam penolakan dan pence gahan penyakit ini.
Keyword:
|
Judul: Perubahan Profil Eritrosit Sapi Perah Akibat Infeksi Babesia Sp. di Lembang, Bandung.
Abstrak: Babesiosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Babesia sp. yang penyebarannya meluas di dunia. Babesia sp. diklasifikasikan sebagai parasit intraeritrosit sehingga menyebabkan kerusakan pada eritrosit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat Perubahan Profil Eritrosit Sapi Perah Akibat Infeksi Babesia Sp. di Lembang, Bandung. Pengambilan sampel darah dilakukan melalui vena coccygea pada pangkal ekor sapi. Penelitian ini menggunakan 12 ekor sapi perah yang dibagi menjadi dua kelompok: 6 ekor sapi sebagai kontrol negatif dan 6 lainnya sebagai sampel positif dengan Babesiosis. Hasil dari kontrol positif menunjukkan persentase rata-rata parasitemia adalah 0.37%, jumlah rata-rata total nilai eritrosit (positif 6.12 ± 0.54 x 106/μl sedangkan negatif 6.83 ± 0.24 x 106/μl), konsentrasi hemoglobin (positif 9.30 ± 0.49 g/dl sedangkan negatif 10.75 ± 0.33 g/dl) dan hematokrit (positif 28.67 ± 1.75% sedangkan negatif 33.33 ± 1.37%). Adapun nilai indeks adalah MCV eritrosit (positif 46.0 ± 3.6 fl sedangkan negatif 48.83 ± 2.64 fl), MCH (positif 14.50 ± 1.52 pg sedangkan negatif 15.83 ± 0.41 pg), dan MCHC (positif 32.5 ± 0.55 gr/dl sedangkan negatif 32.33 ± 0.55 gr/dl). berdasarkan persentase parasitemia menunjukkann bahwa parasitemia pada sapi perah berada di dalam kategori ringan, jenis anemia dalam penelitian ini berdasarkan pada nilai MCV dan MCHC pada sapi perah yang terinfeksi Babesia sp. menunjukkan anemia normositik hipokromik.
Keyword: Babesia sp., Profil Eritrosit, Sapi Perah
|
Judul: Analysis of the corporate social responsibility “gunung salak lestari” program implementation impact towards the corporate image of aqua golden mississippi (Study Of Case In Cidahu Subdistrict, Sukabumi)
Abstrak: The research aims to (1) study the response of the beneficiaries of Corporate Social Responsibility (CSR) "Gunung Salak Lestari” program against CSR "Gunung Salak Lestari" program, (2) know the public perception of the recipients of CSR "Gunung Salak Lestari" program against Aqua Company, and (3) analyze the relationship and the influence between CSR “Gunung Salak Lestari” program and Aqua Company’s image. The data in this study consists of primary and secondary sources. Respondents in this research were the beneficiaries of CSR "Gunung Salak Lestari" program. The sample selection was done by using a purposive sampling and simple random sampling. The analytical tool used is descriptive analysis, Spearman Rank correlation analysis and Structural Equation Modelling (SEM) with Microsoft Office Excel 2007, SPSS for Windows version 16.0 and LISREL 8.30. The research result shows that most respondents resides in the village of Cidahu, as sharecroppers, mostly male, are in the range of age between 41-50 years, and have an income of less than Rp 500,000 a month. Based on the analysis of brand awareness, it is concluded that mineral water of Aqua brand was very well received and took the position of top of mind. Based on the results of Spearman rank correlation test, it is concluded that there is a positive and significant relationship between CSR "Gunung Salak Lestari" program with the Aqua Company's image. Analysis using SEM suggest that CSR "Gunung Salak Lestari" program influence the corporate’s image positively and significantly.
Keyword:
|
Judul: Optimalisasi Pola Tanam Sayuran di Kelompok Tani: Studi Kasus Kelompok Tani Telaga Tirta
Abstrak: Sayuran merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki peranan penting bagi perekonomian. Keterbatasan lahan dan tenaga kerja yang dimiliki petani dan banyaknya pilihan jenis sayuran membuat petani harus melakukan pengaturan pola tanam untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Keterbatasan lahan dan tenaga kerja tersebut dapat diatasi oleh individu petani maupun kelompok tani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan pola tanam pada individu petani dan kelompok tani dan menganalisis faktor produksi yang menjadi kendala dalam optimalisasi menggunakan model linear dengan analisis LINDO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan pola tanam lebih baik dilakukan di tingkat kelompok tani daripada individu petani. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa sumber daya yang menjadi kendala utama berdasarkan hasil olahan optimal adalah score 250cc pada musim tanam ketiga.
Keyword: optimalisasi, vpola tanam, usaha tani sayuran
|
Judul: Optimalisasi produksi komoditi sayuran hidroponik
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan sumberdaya-sumberdaya perusahaan secara optimal dan untuk mengetahui kombinasi produk yang optimal sekaligus mengetahui keuntungan maksimal yang dapat diperoleh. Penelitian ini dilakukan pada salah satu perkebunan hidroponik PT. Joro Serhalawan yang berlokasi di Desa Cigugurgirang, Kecamatan Parongpong. Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara dengan pihak perusahaan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan perusahan dan literatur yang terkait Penentuan optimalisasi untuk komoditi sayuran hidroponik di PT. Joro Serhalawan dilakukan dengan menggunakan program linier. Berdasarkan hasil pengolahan data maka nilai fungsi tujuan maksimum selama tahun 2001 adalah sebesar Rp 181.437.641,7. Sedangkan pada kondisi aktual Rp 130.108.520, nilai tersebut lebih rendah sebesar 39.45% dibanding kondisi aktual. Jumlah produk yang dapat dihasilkan lebih besar dari produksi aktual yaitu produksi paprika sebanyak 18625 kg, tomat musim tanam 1 sebanyak 15735 kg. tomat musim tanam 3 sebanyak 15709 kg, mentimun musim tanam 1 dan 2 masing- masing sebanyak 11740 kg, mentimun musim tanam 3 sebanyak 11766 kg, dan mentimun musim tanam 4 sebanyak 11940 kg. Pada kondisi optimal tersebut dapat diketahui bahwa semua jenis sayuran disarankan untuk diproduksi, hal ini ditunjukkan oleh nilai reduced cosmya sebesar nol. Pada kondisi optimal tingkat penggunaan sumberdaya meliputi semua variabel yang diamati sebagai kendala, yang terdiri dari lahan, benih, pestisida. nutrisi, dan tenaga kerja. Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa rata-rata sumberdaya-sumberdaya yang tersedia adalah sumberdaya berlebih atau tidak habis terpakai dalam produksi. Kelebihan dari masing-masing sumberdaya dapat dilihat pada nilai slacknya. Sedangkan sumberdaya langka diperusahaan meliputi lahan. musim tanam 1, 2, 3, benih mentimun musim tanam 2, 3, 4, dan pestisida paprika.
Keyword: materials, seeds, pesticides, hydroponic vegetable commodities
|
Judul: Histopathology of Lung Acariasis Cases in Proboscis Monkey (Narsalis larvatus)
Abstrak: Bekantan (Narsalis larvatus) merupakan salah satu primata yang terdapat pada penangkaran hewan yang harus dijaga populasinya di Indonesia. Tulisan ini menjelaskan histopatologi perjalanan penyakit akibat akariasis pada paru yang menyebabkan kematian bekantan. Akariasis adalah salah satu parasit tungau yang menginfeksi saluran pernafasan. Kasus ini jarang terjadi dan belum pernah dilaporkan pada hewan primata yang dilindungi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan memberikan informasi serta menambah ilmu pengetahuan tentang perubahan histopatologi paru bekantan dan akariasis serta dampaknya terhadap berbagai organ lain seperti otak, jantung, limpa, hati dan ginjal secara sistemik. Kadaver bekantan ini berasal dari kasus hasil nekropsi rutin di Taman Margasatwa Ragunan pada tahun 2012 dan memiliki nomor protokol P235/12. Sampel organ diproses di Divisi Patologi, Departemen Klinik, Reproduksi, dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Hasil pengamatan histopatologi disajikan secara deskriptif. Hasil pengamatan histopatologi menunjukkan paru mengalami metaplasia skuamosa epitel bronkhiolus, radang granuloma, atelektasis, emfisema pulmonum, edema pulmonum dan penyumbatan pembuluh darah (trombus). Ditemukannya endapan amiloid di organ hati, pembuluh darah pada limpa, dan ginjal, serta otak yang mengalami lesio anoxia., Proboscis Monkey (Narsalis larvatus) is one of the primates found in animal captivity and their population must be maintained in Indonesia. This paper describes the histopathology of the disease due to acariasis in the lungs that cause the death of proboscis monkeys. Acariasis is a mite parasite that infects the respiratory tract. Cases are rare and have not been reported in protected primates in Indonesia. This research aims to study and provide information as well as increase knowledge about lung histopathology changes and acariasis as well as to various other organs such as brain, heart, spleen, liver and kidneys in a systematic manner. This proboscis monkey cadaver comes from a routine necropsy at the Ragunan Zoo in 2012 and has protocol number P235/12. Organ samples were processed for histopathology slides at the Pathology Division, Department of Clinic, Reproduction, and Pathology, Faculty of Veterinary Medicine, Bogor Agricultural University. The results of histopathological observations were presented descriptively. Histopathological observations showed that he had squamous metaplasia of the bronchial epithelium, including granulomas, atelectasis, pulmonary emphysema, pulmonary edema and blood vessels (thrombus). Amyloid deposits were found in the liver, blood vessels in the spleen, and kidneys, as well as in the brain with anoxia lesions
Keyword: acariasis, histopathology, lung, pneumonyssus simicola, proboscis monkey
|
Judul: Hubungan Fungsi Agil (Adaptasi, Pencapaian Tujuan, Integrasi, Dan Pemeliharaan Sistem) Dengan Kesejahteraan Keluarga Nelayan Di Daerah Rawan Bencana
Abstrak: Indonesian coastal area which is vulnerable of natural disaster will effect to fishermen’s welfare. Family welfare are output of family strengthen which is can increase by a shape of fishermen family that able to survive from natural disaster risk. Family can survive from any condition by maximizing and managing their own resources or resources that not belong to them. Resources management are correlated to AGIL family function (Adaptation, Goal attainment, Integration & Latency). The objective of this study is to analyze the correlation among research’s variables i.e., family characteristics, family welfare, and AGIL family functions. This is a cross sectional study. This research has done in Pangandaran village. It is based on the consideration of its location where has happened natural disaster such as tsunami in 2006. There are 80 family samples that taken in 3 RW with simple random sampling. They are divided in two kinds of family, which are 53 ‘master/juragan’ of fishermen family and 27 ‘servant/janggol’ of fishermen family. Result of research showed that appearance AGIL family function in both of fishermen family not differ reality. Correlation of AGIL family function and family welfare shows positive relation between adaptation function and objective prosperity. It means more adaptation can increase income percapita for each family. Spearman correlation also shows positive correlation between latency of family with subjective prosperity. It means better latency can increase rates of subjective prosperity. In the conclusion of this research is family have a good satisfaction with anything that belong to them.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Pola Adaptasi terhadap Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap
Abstrak: Coastal and marine resources is a very important asset for the life of fishermen. Changes in coastal and marine resources will certainly affect the life activities of fishermen. Fishermen should be able to adapt to meet the needs of life can be maintained. Adjustment or adaptation actions will certainly have an impact on the welfare of fishermen. The purpose of this study was to observe the effect of the pattern of adaptation to the welfare of fishermen. This study used a quantitative approach and the qualitative approach supported. The data collected are primary data and secondary data. Quantitative approach using regression test. Meanwhile, a qualitative approach using in-depth interview approach. The results showed that the pattern of adaptation does not affect the welfare of the fishermen of the fishing life. This is because the majority of the fishermen of the adaptation pattern is still reactive and has not been able to meet the needs of fishermen.
Keyword: welfare, patterns of adaptation, changes in coastal and marine resources, Bogor Agricultural University (IPB)
|
Judul: Histerektomi Pada Anjing
Abstrak: Anjing merupakan hewan kesayangan yang banyak dipelihara hampir di setiap rumah, baik sebagai kegemaran maupun untuk keamanan pemiliknya. Histerektomi merupakan suatu tindakan bedah dan pembuangan uterus dengan tujuan untuk menanggulangi hal-hal yang patologik seperti pyometra, distokia yang berkepanjangan dan anaknya diduga masih hidup, adanya tumor uterus serta untuk tindakan fisiologik yaitu sterilisasi untuk mengatur keturunan (Arthur,197S).
Keyword:
|
Judul: Penerapan Teknologi Image Processing dan Artificial Neural Network untuk Menduga Keberadaan Air dan Nutrisi pada Pertumbuhan Tanaman Cabai Merah
Abstrak: Cabai merah (Capsicum annum) sebagai salah satu anggota dari keluarga Solanaceae, merupakan jenis tanaman holtikultura yang cukup banyak ditanam di Indonesia. Tanaman cabai mempunyai areal penanaman terluas dibandingkan tanaman sayuran lain di Indonesia, berdasarkan data dari BPS 1996 menunjukan data produksi sebanyak 472.017 ton, dengan luas panen 182.263 ha dan hasil produksi tanaman cabai sebesar 25.90 kuintal/ha
Keyword:
|
Judul: Development of Chili (Capsicum annuum) Monitoring System using Raspberry Pi and Digital Images
Abstrak: Proses persemaian cabai (Capsicum annuum) merupakan salah satu kegiatan penting untuk mendapatkat kualitas tanaman yang baik. Sistem pemantauan penting untuk diimplementasikan dalam proses persemaian untuk mengukur luas kanopi daun dan mengamati proses pertumbuhan semaian. Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang sistem pemantauan semaian cabai menggunakan hasil tangkapan citra digital dengan kamera dan Raspberry Pi. Sistem pemantauan dirancang menggunakan Bahasa pemrograman python dengan beberapa library seperti Open Computer Vision (OpenCV), Numpy, Math, Schedule, dan Datetime. Sistem pemantauan diimplementasikan untuk mengukur luas kanopi daun yang memiliki akurasi 97,08%. Sistem dapat digunakan sebagai pemantauan secara realtime pada persemaian. Kata kunci: citra digital, image processing, luas kanopi daun, sistem pemantauan
Keyword:
|
Judul: Perbandingan Preferensi Konsumen Terhadap Produk Furnitur Merek Olympic Dengan Ligna
Abstrak: Diperkirakan dalam 2-3 tahun ke depan masih akan memberikan peluang untuk berkembangnya berbagai sektor bisnis termasuk industri furnitur sekalipun pada laju yang relatif lebih lambat. Persaingan bisnis furnitur didominasi oleh perusahaan – perusahaan besar yang sanggup mencari alternatif penggunaan bahan baku, teknologi dan disain. Pasar furnitur knock-down berbahan dasar particle board berkembang pesat di Indonesia. Awalnya untuk keperluan ekspor dan segmen pasar yang mengerti segi kepraktisan dan keekonomisan produk furniture. Selain Market Share, Top Of Mind Brand Awareness “Olympic” meningkat sebanyak 30.0%, sedangakan merek “Ligna” mengalami penurunan sebanyak 20.6%. Bagi perusahaan indeks kepuasan pelanggan ini dapat dijadikan ukuran kinerja merek yang telah dibangun perusahaan PT Cahaya Sakti Multi Intraco selaku unit pemasaran di Olympic Group. Kinerja merek tersebut juga merupakan perbandingan langsung dengan kinerja merek kompetitor.
Keyword:
|
Judul: Keterbukaan Areal dan Kerusakan Tegakan Tinggal Akibat Kegiatan Penebangan dan Penyaradan (Studi Kasus di PT. Austral Byna, Kalimantan Tengah).
Abstrak: Sebagai salah satu subsistem dari sistem pengelolaan hutan, Tebang Pilih Tanam Indonesia adalah salah satu sistem silvikultur yang diterapkan pada hutan-hutan alam di Indonesia. Namun dalam pelaksananya hingga saat ini, banyak ditemui kendala dan kesulitan – kesulitan yang dihadapi oleh para pemegang IUPHHK salah satunya adalah PT. Austral Byna. Akibatnya timbul masalah kerusakan tegakan tinggal dan keterbukaan areal.
Keyword:
|
Judul: Keterbukaan Areal Akibat Penebangan, Penyaradan dan Pembuatan Jalur Tanam Di Areal PT. Erna Djuliawati Kalimantan Tengah
Abstrak: Kegiatan pemanenan kayu menyebabkan keterbukaan areal hutan. Keterbukaan areal dapat disebabkan oleh kegiatan penebangan, penyaradan dan pembuatan jalur tanam. Luas keterbukaan areal hutan memengaruhi regenerasi hutan setelah pemanenan kayu dan pembuatan jalur tanam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis luas keterbukaan areal akibat penebangan, penyaradan dan pembuatan jalur tanam pada sistem silvikultur TPTJ. Plot ukur yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 6 plot dengan ukuran setiap plot seluas satu hektar. Intensitas penebangan rata-rata sebesar 6.17 pohon ha-1. Hasil penelitian ini menunjukkan luas keterbukaan areal hutan per hektar akibat penebangan sebesar 5.36%, keterbukaan areal akibat penyaradan sebesar 14.39%, keterbukaan areal akibat pembuatan jalur tanam sebesar 13.48% dan keterbukaan areal total akibat penebangan, penyaradan dan pembuatan jalur tanam sebesar 30.15%.
Keyword: Jalur tanam, keterbukaan areal, penebangan, penyaradan
|
Judul: Viksositas dan sifat kimia jelly drink bio yogurt dalam bentuk granul selama penyimpanan
Abstrak: Yogurt is a milk fermented product that is now very commonly consumed. Probiotic yogurt or bio yogurt, is yogurt enriched with probiotic bacteria Lactobacillus acidophillus and Bifidobacterium bifidum. Bio yogurt is categorized as functional food because of its benefit to human health. Bio yogurt can be diversified into product such as jelly drink. Jelly drink bio yogurt in the form of liquid has a few disadvantages such as low shelf life.
Keyword:
|
Judul: Hubungan Nilai Volume Backscattering Strength (SV) Plankton dengan Parameter Lingkungan di Perairan Rokan Hilir Bengkalis, Riau
Abstrak: The abundance of fish resource of a water area closely related to the existence of the food resource of the waters. One of the food resources here is plankton organism. The life cycle of plankton, as one of waters organisms, depends on the physical condition of the waters. Measuring the plankton abundance conventionally can use an instrument named planktonnet. However, that method has a weakness in giving spatial information of a wide area, because there will be some areas that is not taken. Better information in spatial and temporal of the Plankton can be given by taking the data acousticly. Acoustic method gives different information, because it can apply directly on the layer waters that will be analyzed. The aim of this research is to see the distribution of Plankton temporally and spatially based on the spread return value, the abundance of plankton net, physical parameter in Rokan Hilir Bengkalis Riau waters. The value of SV tends higher both temporally in the second day and spatially in station 4. The high SV values which dominate are -67,00 and -68,00 dB, that is found the most spatially in Station 4 on the second day at 7 until 8 a.m. It is proper with the abundance of plankton value by using plankton-net, the Station 4 tends higher. The higher plankton abundance is supported by environment parameter, which gives enough influence at every station on the research location. It is proved by the information of axis 1 (F1) and axis 2 (F2) that is 70,29%, moreover the matrix correlation between each parameter gives both positive and negative contribution
Keyword: Volume Backscattering Strangeth (SV) Plankton., Methods Acoustic, Plankton
|
Judul: Distribusi Zooplankton Dan Keterkaitannya Dengan Kelimpahan Fitoplankton di Perairan Teluk Lampung
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi zooplankton dan keterkaitannya dengan kelimpahan fitoplankton di perairan Teluk Lampung. Penelitian dilakukan dengan metode survei berkenaan dengan distribusi zooplankton baik secara spasial maupun temporal. Pengambilan contoh dilakukan sebanyak 4 kali dari bulan Januari-Juli 2001. Lokasi pengamatan terdiri dari 11-14 stasiun, pada lapisan permukaan dan kedalaman 5 meter. Parameter yang diamati meliputi kelimpahan zooplankton dan fisika-kimia (suhu, salinitas, kecerahan, kekeruhan, oksigen terlarut) yang merupakan data primer serta kelimpahan fitoplankton yang merupakan data sekunder. Analisis data yang digunakan meliputi indeks keanekaragaman Shannon-Wiener, indeks keseragaman Evennes, indeks dominansi Simpson, indeks dispersi Morisita, anal isis ragam klasifikasi dua arah, dan anal isis regresi linear berganda antara Crustacea (Y) dengan fitoplankton (Bacillariophyceae = Xl, Dinophyceae = X2, dan Cyanophyceae = X3). Hasil penelitian mencakup struktur komunitas (komposisi dan kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi zooplankton), distribusi zooplankton (pola dan distibusi spasial-temporal), keadaan habitat (fitoplankton dan parameter fisikakimia), serta hubungan antara zooplankton dengan fitoplankton.
Keyword:
|
Judul: Histerektomi Pada Anjing
Abstrak: Anjing merupakan hewan kesayangan yang banyak dipelihara hampir di setiap rumah, baik sebagai kegemaran maupun untuk keamanan pemiliknya. Histerektomi merupakan suatu tindakan bedah dan pembuangan uterus dengan tujuan untuk menanggulangi hal-hal yang patologik seperti pyometra, distokia yang berkepanjangan dan anaknya diduga masih hidup, adanya tumor uterus serta untuk tindakan fisiologik yaitu sterilisasi untuk mengatur keturunan (Arthur,197S).
Keyword:
|
Judul: Keragaan tujuh kentang transgenik coat protein kultivar Atlantik melalui daya regenerasi dan pengumbian mikro secara in vitro
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mempelajari keragaan tujuh kentang transgenik coat protein kultivar Atlantik melalui daya regenerasi dan kemampuan produksinya secara in vitro. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Molekuler dan Selular Tanaman, Pusat Antar Universitas IPB, Darmaga, Bogor mulai bulan Januari 1996 sampai Agustus 1996. Penelitian ini terdiri dari dua percobaan yang terpisah. Percobaan pertama ada- lah percobaan regenerasi kultivar kentang transgenik dan yang kedua ialah percobaan pengumbian mikro tujuh kentang transgenik kultivar Atlantik. Kedua percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dimana percobaan regenerasi terdiri dari dua faktor yaitu faktor media regenerasi ada 2 (MI dan M2) dan faktor kultivar jenis kentang transgenik ada 7 (V1, V2, V3, V4, V5, V6, V7) Sebagai faktor pem- banding/kontrol digunakan kulltivar Atlantik non-transgenik (VO). Percobaan regene- rasi terdapat 16 perlakuan dengan masing-masing perlakuan terdiri dari 15 ulangan Sedangkan percobaan pengumbian mikro terdiri dari satu faktor yaitu kultivar kentang transgenik, jadi terdapat B perlakuan (termasuk kontrol) dengan masing-masing per- lakuan diulang sebanyak 7 kali. Media regenerasi berbeda dalam jenis zat pengatur tumbuh yang digunakan Media regenerasi MI mempunyai komposisi 21-P 2 mg/l, GA, 0.1 mg/l dan NAA 0.01 mg/l Sedangkan media regenerasi M2 terdiri dari kinetin 5 mg/l, IAA 1 mg/l dan paclobutrazol 0.001 mg/l. Jenis media regenerasi dan kentang transgenik yang digunakan mempengaruhi daya regenerasi dan pengumbian mikro tanaman. Media regenerasi M1 memberikan regenerasi yang berbeda nyata dibandingkan dengan media M2. Kalus yang terbentuk, jumlah tunas adventif dan akar yang dihasilkan pada media MI jauh lebih baik di- bandingkan media M2. Media M2 memperlihatkan pertumbuhan dan regenerasi yang terhambat pada eksplan, sehingga sampai akhir pengamatan, tanaman belum mampu menghasilkan akar dan tunas adventif yang dihasilkan sangat sedikit. Pada media MI, kultivar kentang transgenik yang digunakan tidak berbeda nyata dengan tanaman kontrol pada rata-rata jumlah kalus, jumlah tunas dan akar Kultivar VI memiliki kemampuan yang rendah untuk menghasilkan tunas dan akar yang terbentuk pada media MI. Media M2 mampu merangsang terbentuknya kalus pada eksplan. Pada media ini, kultivar V3 memiliki kemampuan regenerasi yang lebih baik daripada kultivar transgenik lainnya dalam menghasilkan tunas adventif Terdapat interaksi antara kultivar kentang transgenik dan media regenerasi yang digunakan. Pada media M1, kultivar V5, V6 dan V7 menunjukkan kemampuan regenerasi yang lebih baik dibandingkan kultivar kontrol, sedangkan pada media M2 kemampuan regenerasi terbaik terdapat pada kultivar V3. Untuk percobaan pengumbian mikro, kemampuan kultivar V5 dalam member- tuk umbi mikro lebih lambat dibandingkan kultivar lainnya. Lokasi maupun ukuran umbi yang dihasilkan tidak berbeda nyata dibandingkan dengan tanaman kontrol. Kultivar V7 memiliki kemampuan tertinggi dalam menghasilkan rata-rata berat basah dan jumlah umbi yang memiliki diameter rata-rata 1-1.5 cm.
Keyword: Potato
|
Judul: Pertumbuhan Kentang Kultivar Atlantik Transgenik dan Non-transgenik yang Diinokulasi Bakteri Endofit Micrococcus endophyticus
Abstrak: Gen LYZ-C penyandi enzim lisozim telah diintroduksikan ke dalam tanaman kentang (kultivar Atlantik) dan menghasilkan tanaman transgenik, diantaranya ATT1 dan ATT4. Kedua tanaman transgenik tersebut mengekspresikan gen lisozim secara konstitutif yang menjadikannya resisten terhadap bakteri fitopatogen Ralstonia solanacearum dan Pectobacterium carotovorum. Lisozim merupakan enzim pendegradasi dinding sel bakteri sehingga bakteri menjadi lisis. Bakteri endofit Micrococcus endophyticus G053 mengkolonisasi tabung xilem dan meningkatkan pertumbuhan tanaman kentang. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pertumbuhan tanaman kentang kultivar Atlantik transgenik yang mengandung gen LYZ-C dan tanaman non-transgenik yang diinokulasi dengan bakteri endofit M. endophyticus G053 secara in vitro. Perbandingan pertumbuhan kedua jenis tanaman tersebut dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh tanaman transgenik yang mengandung gen LYZ-C terhadap bakteri endofit M. endophyticus. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor perlakuan yaitu genotipe yang terdiri dari tiga klon tanaman yang meliputi satu klon kentang kultivar Atlantik non-transgenik dan dua klon transgenik yaitu ATT1 dan ATT4. Pengamatan pertumbuhan tanaman yang dilakukan meliputi tinggi batang, jumlah buku, jumlah akar, dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tinggi batang, jumlah buku, panjang akar, dan jumlah akar dari tanaman kentang non-transgenik dan kentang transgenik yang diinokulasi oleh M. endophyticus tidak berbeda nyata. Hasil reisolasi Micrococcus endophyticus G053 dari tanaman transgenik dan non-transgenik mengindikasikan bahwa keberadaan dan ekspresi gen LYZ-C pada tanaman transgenik tidak menyebabkan kematian bakteri endofit tersebut., LYZ-C gene encoding lysozyme was introduced into potato plant (Atlantic cultivar) producing transgenic plants i.e. diantaranya ATT1 dan ATT4. The two transgenic plants, express LYZ-C gene constitutively making them resistant to phytopathogenic bacteria, Ralstonia solanacearum and Pectobacterium carotovorum. Lysozymes are enzymes that degrade bacterial cell walls so that bacteria become lysis. Endophytic bacterium Micrococcus endophyticus G053 colonizes xylem tubes and increases the growth of potato plants. This study aims to compare the growth of transgenic Atlantic potato cultivars containing LYZ-C gene and non-transgenic plants inoculated with endophytic bacteria M. endophyticus G053 in vitro. The comparison of the growth of the two types of plants can be used to determine the effect of transgenic plants containing the LYZ-C gene on endophytic bacteria M. endophyticus. This study used a completely randomized design (CRD) with one treatment factor, namely a genotype consisting of three plant clones including one nontransgenic Atlantic potato cultivar clone and two transgenic clones namely ATT1 and ATT4. The growth of plant including stem height, number of books, number of roots, and root length was observed. The results showed that the growth of stem height, number of nodes, root length, and number of roots of non-transgenic and transgenic potatoes inoculated by M. endophyticus were not significantly different. Reisolation results of M. endophyticus G053 from the transgenic and non-transgenic plants indicated that the LYZ-C gene and its expression in the transgenic plants did not cause the death of the bacterium.
Keyword: endophytic bacteria, lysozyme, Micrococcus endophyticus, transgenic potato
|
Judul: The Impact of Goverment Expenditure on Income Inequality in Special Region of Yogyakarta Province
Abstrak: Ketimpangan pendapatan menjadi sumber berbagai masalah sosial. Salah satu upaya pemerintah dalam menangani permasalahan ketimpangan pendapatan yaitu melalui kebijakan fiskal dari sisi pengeluaran guna menerapkan fungsi alokasi yang mempraktikan tujuan pembangunan yang memihak kepada masyarakat miskin melalui fasilitas aktivitas ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lainnya. Di Provinsi DI Yogyakarta pengeluaran ini cenderung meningkat selama tahun 2013-2019 namun ketimpangan pendapatan diantara masyarakatnya justru cenderung meningkat sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pengeluaran pemerintah fungsi ,ekonomi ,kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial terhadap ketimpangan pendapatan kabupaten/kota di Provinsi DI Yogyakarta periode 2013- 2019. Dalam penelitian ini digunakan metode data panel dinamis. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah yang dapat menurunkan tingkat ketimpangan pendapatan diantara masyarakat adalah pengeluaran bidang ekonomi, pendidikan dan perlindungan sosial., Income inequality is a source of various social problems. One of the government's efforts in dealing with the problem of income inequality is through fiscal policy from the expenditure side in order to implement the allocation function that practices development goals that favor the poor. Through facilities for economic activity, education, health and others. In DI Yogyakarta Province, this expenditure tends to increase during 2013-2019 but income inequality among the people tends to increase, so this study aimsto analyze the impact of government spending on functions, economy, health, education, and social protection on income inequality in districts/citiesin DI Province. Yogyakarta period 2013-2019. In thisstudy, the dynamic panel data method was used. This study shows that government expenditures that can reduce the level of income inequality among the community are spending on the economy, education and social protection.
Keyword: goverment spending, income inequality, panel data
|
Judul: Studi Perbandingan Karakter Morfometrik Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus von Martens, 1868) di Perairan Bogor, Jawa Barat
Abstrak: Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) saat ini banyak tersebar di Indonesia. Lokasi yang berbeda diduga dapat menyebabkan variasi karakter morfometrik dari lobster. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan karakter morfometrik dari lobster air tawar yang berasal dari Situ Salabenda, Situ Burung, dan Situ Cilala, Bogor Jawa Barat. Karakter morfometrik diukur menggunakan metode baku dan truss morphometrics. Hasil analisis diskriminan menunjukkan adanya perbedaan karakter morfometrik. Karakter morfometrik hasil pengukuran dengan metode baku terdapat tiga karakter yang berbeda serta dengan menggunakan metode truss morphometrics terdapat empat karakter yang berbeda. Hasil analisis kluster memperlihatkan C. quadricarinatus yang berasal dari Situ Salabenda dan Situ Burung berada pada kelompok yang sama.
Keyword: Lingkungan perairan, lobster, morfometrik
|
Judul: Preferensi benih lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) terhadap alkalinitas
Abstrak: Cherax quadricarinatus merupakan lobster air tawar yang digemari sebagai udang konsumsi maupun sebagai udang hias sehingga berpotensi untuk dikembangkan usaha budidayanya. Kondisi air sebagai media hidup udang akan menentukan kelangsungan hidup dan pertumbuhannya. Salah satu parameter kualitas air yang diperkirakan mempengaruhi kelangsungan hidup dan pertumbuhan biota air adalah alkalinitas. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan informasi tentang kisaran alkalinitas yang dapat ditolerir oleh Cherax quadricarinatus serta alkalinitas optimum yang dapat menunjang kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih Cherax quadricarinatus. Penelitian ini terdiri atas percobaan pendahuluan dengan 5 perlakuan alkalinitas yaitu 80, 110, 140, 170, dan 200 mg/l CaCO3, percobaan utama dan percobaan pendukung dengan 4 perlakuan alkalinitas yaitu 100, 140, 180, dan 220 mg/l CaCO3 serta 1 kontrol (50 mg/l). Benih Cherax berumur 2 minggu dipelihara dalam akuarium dengan kepadatan 8 ekor/wadah. Pakan berupa cacing Tubifex sp. diberikan secara adlibitum pada pagi dan sore hari. Parameter yang diukur yaitu tingkat kelangsungan hidup, bobot biomassa, pertumbuhan bobot rata-rata individu, laju pertumbuhan bobot rata-rata harian, frekuensi molting, dan periode waktu antar molting serta parameter fisika-kimia air (suhu, DO, pH, ammonia, dan nitrit). Berdasarkan hasil penelitian, Cherax quadricarinatus mampu hidup pada kisaran alkalinitas antara 50 - 220 mg/l CaCO3. Kisaran alkalinitas optimum 100 180 mg/l CaCO3, dengan titik alkalinitas optimum pada 140 mg/l CaCO3.
Keyword:
|
Judul: Therapeutic Drugs Used Myxomatous Mitral Valve Degeneration (MMVD) in Dogs at Gasing Veterinary Hospital in Selangor,
Abstrak: Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) is a chronic degenerative disease in which the cardiac valves, mainly the mitral valve, undergo leaflet thickening or prolapse due to aging process or genetic factor. There are five stages of MMVD in dogs, namely stage A, stage B1, stage B2, stage C, and finally stage D. Clinical symptoms of MMVD can be seen from stage C onwards, where congestive heart failure signs are obvious. The study aims to obtain and analyze secondary data of the therapeutic drugs used in the treatment of MMVD at Gasing Veterinary Hospital in the year 2021. The highest percentage of drugs used were ACE inhibitors and positive inotropes both at 33%. Diuretics were the second most administered drug at 26%. Other therapeutic drugs which were administered in smaller proportions include bronchodilators at 5%, antiplatelet at 2%, and calcium channel blocker at 1%. It was concluded that the types of drugs that were administered in MMVD cases comprised of ACE inhibitors, positive inotropes, diuretics, bronchodilators, antiplatelet, and calcium channel blocker., Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) adalah suatu penyakit degeneratif kronik pada katup jantung yang ditandai dengan penebalan atau prolaps katup karena proses penuaan atau faktor genetik, terutama terjadi pada katup mitral. Terdapat lima stadium MMVD pada anjing, yaitu stadium A, stadium B1, stadium B2, stadium C, dan terakhir stadium D. Gejala klinis MMVD dapat dilihat dari stadium C dan seterusnya, ditandai dengan adanya gagal jantung kongestif yang terlihat jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dan menganalisis data sekunder obat terapeutik yang digunakan dalam pengobatan MMVD di Rumah Sakit Hewan Gasing tahun 2021. Persentase obat tertinggi yang digunakan berupa ACE inhibitor dan inotrop positif dengan persentase keduanya sebesar 33%. Diuretik adalah obat kedua yang paling banyak diberikan dengan persentase sebesar 26%. Obat terapeutik lain yang diberikan dalam proporsi yang lebih kecil diantaranya bronkodilator 5%, antiplatelet 2%, dan antagonis kalsium 1%. Secara kesimpulan, jenis obat yang diberikan pada kasus MMVD terdiri dari ACE inhibitor, inotrop positif, diuretik, bronkodilator, antiplatelet, dan antagonis kalsium.
Keyword: drug, canine, MMVD, therapeutic, treatment
|
Judul: Pemimpin Adat dan Pembangunan Partisipatif di Kasepuhan Ciptagelar Sukabumi
Abstrak: Pemimpin adat adalah pemimpin yang dipilih berdasarkan hukum adat. Pemimpin adat bertanggung jawab terhadap kelangsungan hukum adat dan kesejahteraan masyarakatnya. Peranan pemimpin adat merupakan sosok yang mampu mengorganisasikan pengikutnya untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan. Ditunjukkan pemimpin adat mampu menerjemahkan kepentingan masyarakat. Masyarakat percaya kepada pemimpin adat, sehingga masyarakat mau ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang diarahkan oleh pemimpin adat. Partisipasi mempunyai hubungan pengaruh dengan kesejahteraan. Partisipasi yang tinggi menyebabkan kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi yang searah dengan tingkat kesejahteraan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara peranan pemimpin adat, partisipasi dan kesejahteraan masyarakat. Metode yang digunakan merupakan metode survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin baik peranan pemimpin, maka akan semakin tinggi partisipasi. Selanjutnya semakin tinggi partisipasi masyarakat, maka akan semakin tinggi kesejahteraan masyarakat.
Keyword: Pemimpin Adat, Partispasi, Peranan, Kesejahteraan Masyarakat
|
Judul: Gaya kepemimpinan kepala desa dan partisipasi masyarakat dalam pengendalian konversi lahan pertanian
Abstrak: Konversi lahan yang semakin meningkat masih sulit untuk diatasi jika pengendaliannya hanya dari pihak pemerintah. Pengendalian konversi lahan juga harus melibatkan partisipasi masyarakat. Kepala desa dalam hal ini sebagai pemimpin memiliki peran penting dalam menyukseskan program pengendalian konversi lahan. Kepala desa memiliki berbagai macam gaya kepemimpinan yang berhubungan dengan tingkat partisipasi masyarakatnya. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis gaya kepemimpinan kepala desa yang diterapkan dalam pengendalian konversi lahan, menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dalam pengendalian konversi lahan dan menganalisis hubungan gaya kepemimpinan kepala desa dan partisipasi masyarakat dalam pengendalian konversi lahan pertanian. Hasil penelitian yang dilakukan menemukan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan kepala desa dalam pengendalian konversi lahan adalah gaya kepemimpinan otoriter dantingkat partisipasi masyarakat tokenisme. Hasil uji korelasi antara gaya kepemimpinan otoriter dan tingkat partisipasi masyarakat menunjukkan korelasi yang rendah. Dominasi kepala desa dalam memutuskan memberikan izin pembebasan lahan menyebabkan masyarakat mendapat ruang partisipasi yang semu.
Keyword: control of land conversion, community participation, leadership style
|
Judul: A Study of The Treatment for Feline Urethral Obstruction (FUO) at My Animal Veterinary Clinic, Melaka, Malaysia in 2021
Abstrak: Feline urethral obstruction (FUO) is a general and emergency manifestation of feline urinary tract disease. Generally, the clinical signs of FUO are stranguria, feel discomfort or vocalizing when straining to urinate, increased agitation, hematuria, lethargy, anorexia and even vomiting. This case study was designed to collect and analyze the data of treatment of feline urethral obstruction (FUO) at My Animal Veterinary Clinic, Melaka, Malaysia in 2021. The secondary data of the type of treatment used was obtained from “MedexVet Clinic Management System” in My Animal Veterinary Clinic, Melaka, Malaysia. Then, the data obtained was then recorded and analyzed descriptively using Microsoft Excel® 2016. Antibiotics are the most prescribed medications for FUO at My Animal Veterinary Clinic in 2021, accounting for 97.26%. The least prescribed medications are α1-adrenergic antagonists and antiseizures, accounting for 1.37%, respectively. In conclusion, the most used treatment combination at My Animal Veterinary Clinic, Melaka, Malaysia in 2021 was medications, IV fluids, urinary catheterization, and urologic diet., Feline urethral obstruction (FUO) adalah manifestasi umum dan darurat penyakit saluran kemih kucing. Umumnya, gejala klinis FUO termasuk stranguria, merasa tidak nyaman atau bersuara saat ingin buang air kecil, agitasi meningkat, hematuria, lesu, anoreksia dan bahkan muntah. Studi kasus ini dirancang untuk mengumpulkan dan menganalisis data pengobatan FUO di Rumah Sakit Hewan My Animal Melaka, Malaysia pada tahun 2021. Data sekunder dari jenis perawatan yang digunakan diperoleh dari “MedexVet Clinic Management System” Data yang diperoleh kemudian dicatat dan dianalisis secara deskriptif menggunakan Microsoft Excel® 2016. Antibiotik adalah obat yang paling banyak diresepkan untuk FUO di Rumah Sakit Hewan My Animal pada tahun 2021, terhitung 97,26%. Obat yang paling sedikit diresepkan adalah antagonis α1- adrenergik dan anti kejang, masing-masing menyumbang 1,37%. Kesimpulannya, kombinasi pengobatan yang paling banyak digunakan di Rumah Sakit Hewan My Animal, Melaka, Malaysia pada tahun 2021 adalah obat-obatan, cairan IV, kateterisasi urin, dan diet urologi.
Keyword: combination, feline, medications, treatment, urethral obstruction
|
Judul: Ekstraksi minyak kelapa menggunakan khamir roti(Saccharomyces cerevisiae) secara berulang
Abstrak: Penelitian dilakukan untuk mempelajari penggunaan kultur khamir roti (Saccharomyces cerevisiae) secara berulang dalam ekstraksi minyak kelapa. Ekstraksi dilakukan dengan modifikasi cara rendering basah, yaitu mula-mula dengan pembuatan santan kelapa dengan penambahan dua bagian air, penambahan NaOH 10% (pH 7), penyimpanan semalam pada suhu 4°C, dan pemisahan krim dari skim santan. Kemudian dilakukan penambahan ragi roti komersial (Gist Korrels) sebanyak 1.5 g per kg kelapa parut ke dalam Krim, pemeraman pada suhu 27°C atau 37°C selama 6, 12 atau 24 jam, pemisahan krim dan padatan (galendo) dari cairan, serta pemanasan krim dan galendo selama 10-15 menit sampai terjadi penggumpalan. Minyak yang telah dipisahkan dari galendo dipanaskan kembali selama 5-10 menit untuk menghilangkan air. Cairan yang diperoleh dari pemisahan minyak dan galendo digunakan kembali sebagai bibit untuk proses berikutnya, yaitu sampai empat tahap. Minyak kelapa yang dihasilkan dianalisis terhadap rendemen, recovery, kadar air, berat jenis, bilangan asam, kadar asam lemak bebas, bilangan iodium, dan bilangan penyabunan. ...
Keyword:
|
Judul: Studi Penggunaan Enzim Neutrase 0.5L Untuk Memecah Emulsi Dalam Ekstrasi Minyak Kacang Tanah
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh penambahan enzim Neutrase 0.5 L untuk memecah emulsi dan kondisi-kondisi optimum ekstraksi terhadap rendemen dan mutu minyak kacang tanah yang dihasilkan. Perlakuan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah perbandingan penambahan air dan konsentrasi enzim. Perbandingan penambahan air yang digunakan adalah 13, 1:4, 15 dan 16. Konsentrasi enzim yang digunakan adalah 0.05 persen, 0.10 persen dan 0.50 persen. Rendemen minyak yang dihasilkan dalam penelitian ini berkisar antara 27.37 dan 43.78 persen. Rendemen tertinggi diperoleh dari kombinasi perlakuan perbandingan air sebesar 1:6 dan konsentrasi enzim 0.50 persen. Kombinasi perlakuan ini menghasilkan minyak dengan kadar air rata-rata 0.29 persen, kadar asam lemak bebas 0.60 persen, bilangan penyabunan 188.37, bilangan iod 112.78, bobot jenis pada suhu 25°/25°C sebesar 0.9193 dan indeks bias pada suhu 40°C sebesar 1.4646. Perlakuan perbandingan air berpengaruh nyata terhadap rendemen minyak dan berpengaruh sangat nyata terhadap indeks bias minyak. Konsentrasi enzim berpengaruh nyata terhadap kadar air dan bilangan penyabunan serta berpengaruh sangat nyata terhadap indeks bias minyak. Sedangkan kadar asam lemak bebas, bilangan iod dan bobot jenis minyak tidak dipengaruhi oleh perlakuan penambahan air, konsentrasi enzim maupun interaksinya.
Keyword:
|
Judul: Karakteristik struktur skelet kaki biawak air (Varanus salvator)
Abstrak: This study was aimed to observe the marphological of appendicular skeleton of Varanus salvator, associated with the function and behavior. Anatomy of appendicular skeleton of V. salvator was observed and measured of length of bones and joints. The bones and their parts of appendicular skeleton named base on Nomina Anatomica Veterinaria 2012 and Atlas of Komodo Dragon. On the forelimbs, os scapula has a convex shape, and has a broad joint with the os humerus. In the proximal part of the os humerus was found crista pectoralis, and the distal part of the bone is widened laterally. Ossa radius et ulna has spatium interosseum antebrachii along both of the bones. The hindlimbs consists of the os coxae has a concave shaped, os femoris which has three ossa articulatio genus on femorotibiofibularis joints, ossa et tibia fibula has spatium interosseum cruris along both of the bones. Soles area of the forelimbs and hindlimbs composed of ossa carpi/tarsi, ossa metacarpalia/metatarsalia and ossa phalanges manus/pedis which has compact structure and distinctive. This supports the ability to climb trees and gripping prey. The skeletal structure of the limb causes a high flexibility in the movement of the forelimbs and hindlimbs skeleton.
Keyword: Varanus salvator, forelimbs and hindlimbs skeletons, appendicular skeleton, Bogor Agricultural University (IPB)
|
Judul: The Influence of Social Media Marketing on Purchase Decision through Brand Image and Brand Trust on Larutan Penyegar Cap Badak
Abstrak: Larutan Penyegar Cap Badak merupakan minuman kesehatan yang diformulasikan untuk meredakan panas dalam. Pada tahun 2023, Larutan Penyegar Cap Badak berhasil naik ke peringkat pertama pada sales ranking kategori remedies drink di Alfamart dan Alfamidi. Untuk mempertahankan sales ranking dan meningkatkan sales dibutuhkan strategi marketing yag baik. Keputusan pembelian dapat tercipta jika brand memiliki image dan trust yang baik di benak konsumen. Social media merupakan salah satu saluran yang dapat memengaruhi brand image dan brand trust dari suatu brand. Pengelolaan social media marketing yang baik dapat meningkatkan brand image dan brand trust yang akan merujuk ke keputusan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh social media marketing terhadap keputusan pembelian melalui brand image dan brand trust pada Larutan Penyegar Cap Badak. Penelitian ini dilakukan pada Desember 2023 hingga Januari 2024 secara online di Indonesia. Penelitian bersifat deskriptif dengan cross-sectional design yang dilakukan hanya sekali pada waktu tertentu. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner yang disebarkan secara online menggunakan Google form kepada para pengguna Instagram. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dengan metode purposive sampling. Karakteristik responden penelitian ini yaitu para pengguna Instagram berusia lebih dari 17 tahun yang pernah membeli produk Larutan Penyegar Cap Badak. Penelitian ini menggunakan analisis SEM-PLS yang melibatkan 205 responden. Dimensi customization mempunyai nilai paling besar dalam membentuk social media marketing dengan indikator terbesar yaitu akun Instagram @capbadak_id membuat konten kesehatan sesuai dengan jenis produk yand dijual. Selanjutnya dimensi trendiness mempunyai nilai paling besar kedua dalam membentuk social media marketing dengan indikator terbesar adalah akun Instagram @capbadak_id merepresentasikan generasi muda. Manajemen Larutan Cap Badak dapat mempertimbangkan untuk mengadakan acara olahraga ataupun talkshow yang berkaitan dengan kesehatan. Serta, mengadakan kuis atau giveaway terkait public figure dengan hadiah menarik seperti tiket konser atau merchandise. Hasil penelitian menunjukkan bahwa social media marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand image, brand trust, dan keputusan pembelian. Brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand trust. Brand trust berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Serta, social media marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian melalui variabel mediasi brand trust. Sementara itu, brand image tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dan social media marketing tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian melalui variabel mediasi brand image., Larutan Penyegar Cap Badak is a remedies drink formulated to relieve sore throat. In 2023, Larutan Penyegar Cap Badak managed to get to the first place in sales ranking for remedies drink category at Alfamart and Alfamidi. To maintain sales rankings and increase sales, a good marketing strategy is needed. Purchase decision can be made if consumers have good impression of the image and the trust of a brand. Social media is one of the channels that can influence the brand image and brand trust of a brand. Well managed social media marketing will create a good image and trust from consumers which will lead to purchase decision. This research aims to analyze the influence of social media marketing on purchase decision through brand image and brand trust on Larutan Penyegar Cap Badak. The data of this study was collected from December 2023 to January 2024 by
Keyword: brand image, brand trust, Keputusan pembelian, Social Media Marketing, Purchase Decision
|
Judul: The Effect of Storytelling Marketing and EWOM on Purchase Decision through Brand Equity on HMNS Perfumery Instagram.
Abstrak: Perkembangan teknologi saat ini mampu mendorong digitalisasi pada pemasaran maupun penjualan. HMNS adalah parfum lokal yang sedang populer karena merek ini mampu menembus pasar internasional pada Paris Fashion Show 2021. Pemasaran digital yang diterapkan HMNS adalah dengan storytelling marketing dan memanfaatkan EWOM konsumen pada media sosial Instagram. Tujuan dalam penelitian ini yaitu mengidentifikasi pengaruh storytelling marketing dan EWOM terhadap ekuitas merek dan keputusan pembelian. Sumber data yang digunakan yaitu data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner kepada responden, dan data sekunder yang diperoleh melalui literasi jurnal ilmiah, buku, dan sumber bacaan lainnya. Teknik keabsahan data yang digunakan yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Metode pengolahan data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan SEM-PLS untuk menganalisis pengaruh dari storytelling marketing terhadap ekuitas merek dan keputusan pembelian. Hasil penelitian menjelaskan bahwa storytelling marketing dan EWOM memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian melalui ekuitas merek.
Keyword: brand equity, electronic word of mouth, purchase decision, storytelling marketing
|
Judul: Grup Abelian Berhingga dari Barisan Genomik DNA (Deoxyribonucleic Acid)
Abstrak: Informasi genetik yang memprogram semua aktivitas sel terdapat dalam bentuk kode di dalam molekul DNA. Grup kodon dari basa nukleotida DNA {A, C, G, U} tidak dapat merepresentasikan daerah non kode dalam genom yang disebabkan oleh mutasi penghapusan serta penyisipan pada barisan genomik DNA. Dalam karya ilmiah ini grup kodon diperluas dengan menambahkan huruf O untuk menandakan mutasi penghapusan atau penyisipan pada kodon untuk semua triplet diperluas 1 2 3 X X X dengan i X Î{O, A, C, G, U} dari barisan genomik DNA. Grup kodon yang diperluas isomorfik dengan grup bilangan bulat modulo 125. Grup abelian berhingga dari barisan genomik DNA yang dibentuk dari himpunan seluruh pasangan terurut triplet ekson dan intron pada untai DNA isomorfik dengan grup jumlah langsung bilangan bulat modulo 64 dan 125. Kemudian grup abelian berhingga tersebut direpresentasikan sebagai grup jumlah langsung 2-grup dan 5-grup homosiklik. Bagian barisan genomik DNA tanpa penyisipan membangun blok gen yang direpresentasikan oleh 2-grup homosiklik, sedangkan bagian barisan genomik DNA yang dipengaruhi oleh penyisipan direpresentasikan oleh 5-grup homosiklik.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh pH larutan perendam terhadap penurunan kandungan Hg.dan mutu kerang hijau (mytilus viridis)
Abstrak: Kerang hijau merupakan sumber protein yang murah karena mengandung 76 gr protGin pada setiap 100 gr daging pada kadar air 0 %. Dewasa ini mutu kerang hijau secara sanitasi agak diragukan, karena telah tercemar olel1 logam berat yang berbahaya bila dikonsumsi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pH optimal dari larutan perendam yang dapat menurunkan kandungan Hg terbanyak. Prosedur kerja yang dilakukan yaitu dengan cara merendam kerang hijau dalam larutan asam berpH 1.5, 2.0, 2.5, 3.0 dan dalam akuades selama 30 menit. Analisa kandungan Hg dengan alat Spektrofotometer UV-VIS model MAS (Mercury Analyzer System) dengan panjang gelombang 253,7 nm. Pada penelitian ini juga dilakukan analisa proksimat guna mengetahui kandungan gizi kerang hijau sebelum dan sesudah perlakuan serta uji organoleptik untuk mengetahui pengaruh perlakuan perendaman terhadap mutu fisik kerang hijau. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan, dengan 3 kali ulangan, sedangkan uji lanjut Duncan digunakan untuk membedakan besarnya pengaruh dari masing-masing taraf perlakuan.
Keyword:
|
Judul: Studi Pertumbuhan dan Tingkat Kematangan Gonad Kerang Hijau (Perna virinis L.) di Muara Kamal, Teluk Jakarta.
Abstrak: Dala~n rangka memenuhi kebutuhan akan protein hewani masyarakat. Kerang hijau merupakan sumber protein yang berkualitas tinggi dan murah. Kerang hijau banyak terdapat di perairan Indonesia dan dibudidayakan, salahi satunya di Teluk Jakarta. Mengingat kondisi tersebut diatas, maka penelitian idi diadakan untuk melengkapi informasi biologi kerang hijau, khususnya yang hidup idi perairan Muara Ka~nalT eluk Jakarta. I Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek biologi &rang hijau yaitu pertumbuhan dan tingkat kematangan gonad (TKG) kerang hijau berdasarkan pengaruh kedalaman, ukuran kerang, dan stasiun pengamatan ldiperairan Muara Kamal; Teluk Jakarta. Hasil penelitian ini diharapkan dapat ~nenjadip enunjang bag panantauan dan pengelolaan lingkungan dalam kaitannya dengan kegiatan budidaya kerang hijau di perairan Muara Kamal. I Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei, Juni, dan Juli 2000. Pengarnbilan sainpel kerang hijau dilakukan di tiga stasiun berdasarkan jarak dari pantai ke arah laut. Pada setiap stasiun dibagi menjadi dua kedalaman yang lberdasarkan pada panjang tali sebagai ternpat pembesaran kerang hijau, yaitu kedala4an 1,5 m dan 2,5 In dari permukaan laut. Se~nua kerang hijau yang diatnbil pada( setiap kedalaman terbagi menjadi dua kelo~npok ukuran yaitu ukuran kerang hijau kecil dan kerang hijau besar. Pengukuran fisika-kimia air sebagai parameter penunjang dilakukan pada dua kedalaman yaitu 1 ~n dan 5 ~ n . 1 Berdasarkan analisa sebaran frekuensi panjang kerang hijau (P. viridis) didapatkan 13 selang kelas dengan panjang cangkang terkecil adtlah 1,780 cm dan panjang terbesarnya adalah 10,385 cm. Diperoleh juga bahwa pada stasiun I mempunyai kisaran panjang 6,414-7,075 cm dengan frekuensi reptif sebesar 21,30 % sehingga dapat dikatakan bahwa pada stasiun I didominasi ;oleh kerang yang berukuran besar, sedangkan pada stasiun 11 dan 111 didorninasi loleh kerang yang berukuran kecil dengan kisaran panjang masing-masing adalaq 5,752-6,413 ctn dengan fiekueiisi relatif sebesar 20,05%, dan 5,090-5,751 cin dengan frekuensi relatif sebesar 25,13%. Pada stasiun 111 ini ~nempunyai frekuensi relatif yang terbesar (25,136) dibandingkan dengan stasiun lainnya. Panjang infiniti (L,) yang diperoleh adalah lebih besar dari 11 cm yang merupakan panjang rata-rata kerang yang sangat tua (avinztol). l Berdasarkan L, diperoleh bahwa pada stasiun I mempunyai rataan panjang )ang lebih besar (1,,=1 1 ;98 cm) dibandingkan dengan stasiun lainnya. Nilai koefisien pertu~nbuhan (K) pada stasiun I metnpunyai nilai yang lebih rendah (K=l,lS) dib, stasiun lainnya. Pengujiall terhadap nilai koefisien regresi (b) logaritma hubun berdasarkan setiap kelonlpok ukuran kerang hijau kecil (5 6,413 cm besar (> 6,413 cin) di semua stasiun derigan ~nenggunakan lepercayaan 95% (a=0,05) menunjukkan bahwa pola perturn allonzetrik negatc yang berarti bahwa perta~nbahan panjang lebi perta~nbahan berat. Kecuali pada stasiun 111 bulan Mei untuk & tipe peltumbuhamya adalah allometrik positif; ha1 ini men pertambahan berat lebih dominan dari pada pertalnbahan panjang. Berdasarkan hasil pengamatan histologi gonad kerang hijau di ukuran ukuran kerang hijau kecil (5 6,413 cm) dalam stadia me untuk jenis kelanin betina tidak ditemukan, sedangkan jenis kela ditemukan berjurnlah dua ekor. Namun pada kedalaman 2,5 m masing-masing satu ekor untuk kedua jenis kelamin. Berdasarkan hasil pengamatan histologi gonad kerang hijau di kerang hijau besar (> 6,413 cm), didominasi oleh kerang hi berke~nbang( developing) untuk kedua jenis kelamin, sedangkan pa in didominasi oleh kerang hijau dalam stadia memijah (spawning). Berdasarkan
Keyword:
|
Judul: Analisis Grafologi Berdasarkan Huruf a dan t Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Standar
Abstrak: Graphology or handwriting analysis is a method of identifying, analysing, evaluating, and understanding personality through the strokes and patterns revealed by handwriting. People who can analyze handwriting called graphologist. Graphologist can have a subjective assesment. Different graphologist can analyze the same handwriting but give different results. In addition, the accuracy of handwriting analysis depend on the graphologists ability. A system that can recognize handwrititng patterns is required to overcome these problems. Identification system which is implemented in this research uses Backpropagation Neural Network (BPNN). This research used 135 images of letter a and 150 images of letter t. This research is divided into three parts which are determining optimal combination of BPNN parameter, identifying personality based on letter a, and identifying personality based on letter t then classifies them into one of three character classes available. The results of this research is that the system has 98.15% accuracy for letter a and 73.33% for letter t. The result shows that Backpropagation Neural Network can be used to classify the personality
Keyword:
|
Judul: Keanekaragaman Spesies Burung pada Beberapa Ketinggian Tempat di Hutan Alam Kawasan Ciwidey Kabupaten Bandung
Abstrak: Bird diversity is influenced by some factors, such as altitude, vegetation and temperature. The objective of this research is to count the diversity and species richness, determine the relationship between bird diversity and altitude, temperature and tree diversity, also to map the dispersal of birds locally and vertically. The research was conducted in a natural forest at an elevation of 1600, 1800, 2000 and 2200 m asl at Ciwidey area, Bandung Regency. Temperature and humidity was measured by using a dry bulb & wet bulb thermometer. Vegetation data was collected by using square line method. Bird data was collected by using point count method. The number of species and the diversity index (H’) decreases as the altitude increase. The highest number of species and diversity index (H’) is at the altitude of 1600 m asl (41 species, H’=3,43). Results of the analysis using correlation test showed that the relationship between bird diversity correlates negatively with height (r=-0.97) and bird diversity correlates positively with temperature (r=0.95) or tree diversity (r=0.70).
Keyword:
|
Judul: Keanekaragaman Jenis Burung pada Beberapa Cluster Perumahan di Sentul City, Bogor Jawa Barat
Abstrak: Sentul City held the eco-city concept and has a unique landscape with a variety of topography. This area has a variety of vegetation structure and composition which are distributed in several residential clusters. One of the biodiversity that can be found in this area is bird. Variety of habitat types will influence the bird diversity in each area (Blendinger and Ricardo 2001). The objective of this research were (1) to describe the habitat of birds, (2) to examine bird diversity, (3) to compare the bird composition among cluster types, (4) to examine vertical and horizontal distributions of birds in several vegetation and tree architecture, (5) to examine the influence of tree architecture on tree utilization by bird. The research was conducted in Sentul City from June to September 2011, in the area of research are five residential cluster which are selected by the age of cluster and composition of vegetation, and one location is a boulevard. The habitat condition and vegetation (dominant vegetation, tree height, type of tree architecture, vertical and architecture utilized side) are described with qualitative data and collected by direct survey. Bird data is collected by MacKinnon species list method (MacKinnon et al. 1998) with 10 species of birds each list. Bird diversity analyzed by using species area curve, meet frequence and index of similarity. Utilization of vegetation using descriptive analysis. A total of 42 species of bird from 24 families were recorded in this research. There were 6 species cannot find and 25 new species recorded compare by the result of AMDAL Bukit Sentul at 2000. The highest bird diversity found in Northridge cluster with 33 species of bird and the lowest bird diversity found in Venesia-Pasadena-Sakura cluster. Based on MacKinnon species list result, showed the leveled out of curve. It showed there was nothing increment of bird species at research location. Some of birds have a high number of meet frequence in one location, but cannot find in other location. It showed there was a low distribution of bird species. The highest similarity index was found between Bali cluster and Venesia-Pasadena-Sakura cluster (IS=0.76). In general, most of bird can be found at 2/3 of tree crown except in Argenia cluster. Midlde branching part of the tree crown are the most utilize part by bird. There are management method that can impelement, (1) provide and defence birds habitat, (2) planting a favourite vegetation for birds, (3) establish protected area for birds, (4) research on bird diversity in other locations, (5) intensively monitoring on bird diversity, (6) Sosialization in the importance of bird diversity, (7) develope an environmental education programs.
Keyword:
|
Judul: Pengembangan Modul Penjualan untuk Meningkatkan Performa Penjualan Proses Bisnis Maklun di PT Sukaraja Pangan Utama
Abstrak: PT SPU has not yet adopted an ERP system in its sales process, resulting in a perceived lack of efficiency in its contract manufacturing business. This project is designed to strengthen and enhance sales performance in the contract manufacturing business process and create a sales module that ensures data integration and ready-to-use business process automation. The approach used in this project is design engineering, applying the stages of engineering design. The input from these stages consists of sales issues, resulting in the output of sales module development. The module development is based on user requirements and requirement engineering. Data integration is developed using use cases and Conceptual Data Model (CDM), while business process automation is achieved through mathematical formulation. Additionally, the sales module ensures aspects of security, usability, performance, and availability in its use. After going through evaluation and validation stages, it is concluded that this project successfully strengthened and improved sales performance 22.5 times faster in the existing sales process at PT SPU. The sales module is ready for implementation, and Standard Operating Procedure (SOP) has been prepared for use., PT SPU belum mengadopsi sistem ERP dalam proses penjualan mereka, sehingga efisiensi dalam menjalankan bisnis maklon masih dianggap kurang. Proyek ini didesain untuk memperkuat dan meningkatkan performa penjualan dalam proses bisnis maklon, serta menciptakan modul penjualan yang menjamin integrasi data dan otomatisasi proses bisnis yang siap digunakan. Pendekatan yang digunakan dalam proyek ini adalah design engineering dengan menerapkan tahapan desain keteknikan. Adapun masukan dari tahapan ini berupa permasalahan penjualan yang menghasilkan keluaran berupa pengembangan modul penjualan. Pengembangan modul didasarkan pada user requirement dan requirement engineering. Integrasi data dikembangkan dengan menggunakan use case dan Conceptual Data Model (CDM) serta otomatisasi proses bisnis dilakukan dengan bantuan formulasi matematika. Selain itu, modul penjualan juga mampu menjamin aspek keamanan, kegunaan, performa, dan ketersediaan dalam penggunaannya. Setelah melakukan tahapan evaluasi dan validasi, disimpulkan bahwa proyek ini berhasil memperkuat dan meningkatkan performa penjualan 22,5 kali lebih cepat dalam proses penjualan yang ada di PT SPU sekarang. Modul penjualan siap untuk diimplementasikan dan telah disusun Standard Operating Procedure (SOP) untuk penggunaannya.
Keyword: contract manufacturing, development, module, sales, performance
|
Judul: Body Weight Estimation of Male Bali Cattle and Peranakan Ongole (PO) Cattle Based on Principal Component Regression Analysis (PCRA)
Abstrak: Sapi merupakan penghasil daging terbesar di Indonesia. Sapi Bali dan sapi Peranakan Ongole (PO) merupakan bangsa sapi lokal Indonesia. Pendugaan bobot badan merupakan salah satu usaha untuk mempermudah mengetahui bobot badan suatu ternak tanpa harus menimbang ternak. Penelitian ini bertujuan untuk menduga bobot badan berdasarkan Analisis Regresi Komponen Utama. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Pancoran Mas, Depok untuk sapi Bali dan Mitra Tani Farm,Ciampea Bogor untuk sapi PO. Sapi yang digunakan dalam penelitian adalah sapi jantan yang telah mencapai dewasa tubuh. Peralatan yang digunakan dalam penelitian adalah pita ukur, tongkat ukur, alat tulis, wearpack, sepatu boot, tali rapia, kaliper dan kamera digital. Software statistic yang digunakan adalah MINITAB® 15.1.0.0. Pengukuran variabel ukuran tubuh yang digunakan adalah tinggi pundak (X1), tinggi pinggul (X2), dalam dada (X3), panjang badan (X4), panjang kelangkang (X5), lebar dada (X6), lebar pinggul (X7), lebar kelangkang (X8), lingkar dada (X9) dan lingkar cannon (X10). Hasil T2-Hotelling menyatakan bahwa ukuran variabel tubuh jantan sapi Bali dan sapi PO berbeda (P<0,05). Hasil Analisis Regresi Komponen Utama menyatakan bahwa seluruh variabel ukuran linear tubuh yang diamati berkorelasi positif terhadap bobot badan. Persamaan Analisis Regresi Komponen Utama yang diperoleh pada jantan sapi Bali 469,201 + 0,70 X1 + 0,81 X2+ 1,44 X3 + 0,69 X4 + 1,31 X5 + 1,09 X6 + 1,89 X7 + 1,38 X8 + 0,57 X9 + 4,17 X10 X1 + 0,73 X2 + 1,06 X3 + 0,65 X4 + 1,51 X5 + 1,28 X6 + 1,48 X7 + 1,40 X8 + 0,59 X9+2,65X10. Koefisien determinasi pada kelompok jantan sapi Bali dan sapi PO masing-masing adalah 77,9% dan 65,0%. Elastisitas variabel terhadap bobot badan tertinggi ditemukan pada tinggi pinggul jantan sapi Bali dan tinggi pinggul pada jantan sapi PO, masing-masing sebesar 0,320 dan 0,349. Hal tersebut mengindikasikan bahwa setiap kenaikan satu persen ukuran variabel tinggi pinggul akan menaikkan bobot badan sebesar 0,320% pada jantan sapi Bali dan 0,349% pada jantan sapi PO. Variabel yang juga berpengaruh besar terhadap kenaikan bobot badan adalah lingkar cannon. Berdasarkan perhitungan setiap kenaikan satu cm lingkar cannon pada jantan sapi Bali akan meningkatkan bobot badan sebesar 4.166,4 gram, sedangkan pada jantan sapi PO sebesar 2.655,4 gram. Perbandingan peningkatan ukuran variabel linear permukaan tubuh terhadap peningkatan bobot badan yang lebih kecil pada sapi Bali, yang meliputi panjang kelangkang, lebar kelangkang, lebar dada dan lingkar dada. Persamaan Regresi Komponen Utama dengan tiga variabel ukuran tubuh yang memiliki nilai elastisitas tertinggi pada sapi bali jantan 2,025 X1 + 3,605 X2+ 1,434 X3 dengan koefisien determinasi sebesar 74,8% dan Sapi PO jantan X1 + 1,917 X2 + 1,229 X3 dengan koefisien determinasi sebesar 45,1%. Persamaan pendugaan bobot badan variabel tinggi pinggul dan lingkar dada pada sapi PO jantan adalah X1 + 2,05 X2 dengan nilai determinasi sebesar 51,7% dan pada sapi Bali jantan adalah Y = 419,74 + 3,08 X1 + 2,11 X2 dengan nilai determinasi sebesar73,0%. Variabel dengan nilai elastisitas tertinggi adalah tinggi pinggul dan lingkar dada pada kedua kelompok ternak. Variabel dengan nilai elastisitas tinggi memiliki nilai sensitifitas tinggi terhadap pendugaan bobot badan
Keyword:
|
Judul: Penampilan produksi dan pendugaan bobot hidup berdasarkan ukuran-ukuran linier tubuh sapi lokal dan sapi persilangan
Abstrak: Cattle live weight could be determined subjectively or objectively based on formulas such as Schoorel and Winetr equations. The aim of this study is to examine the growth performances of beef cattle resulted from artificial insemnination program using semens of several breeds and to predict body weight of cattle resulted from artificial insemination program using semens of several breeds and to predict body weight of cattle using linier body measurement (body length, chest depth, whiteres height, hearth girth and hearth width).
Keyword:
|
Judul: The Effectiveness of Hyundai’s Product Placement in the Spider-Man: No Way Home Movie
Abstrak: Berkembangnya potensi strategi product placement seiring dengan perkembangan teknologi media hiburan menjadikan Hyundai tertarik untuk melakukan strategi tersebut dalam film Spider-Man: No Way Home. Kerja sama Hyundai dengan film tersebut menjadi salah satu strategi product placement yang menarik untuk diteliti lebih dalam karena film tersebut berhasil menjadi film dengan pendapatan terbesar di dunia pada tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas strategi product placement yang dilakukan Hyundai dalam film Spider-Man: No Way Home dengan memperhatikan beberapa faktor yakni kesesuaian dengan alur cerita, frekuensi, jangkauan, dan dampak. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode purposive sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa strategi product placement Hyundai dalam film Spider-Man: No Way Home teridentifikasi sebagai strategi yang efektif dalam tiga dari empat faktor. Sementara pada faktor dampak belum dapat dikatakan efektif sehingga terdapat beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan Hyundai kedepannya., The development of product placement strategies in line with the advancement of media technology has led Hyundai to be interested in implementing this strategy in the Spider-Man: No Way Home movie. The collaboration between Hyundai and this movie serves as an intriguing product placement strategy to be further investigated, as the film has become the highest-grossing film in the world in 2021. This research aims to identify the effectiveness of Hyundai's product placement strategy in the Spider-Man: No Way Home movie considering several factors such as alignment with the storyline, frequency, reach, and impact. The research methodology employed is a qualitative approach using purposive sampling. The findings of the research indicate that Hyundai's product placement strategy in the film Spider-Man: No Way Home is identified as effective in three out of four factors. However, in terms of impact, Hyundai's product placement strategy has not been considered effective so there are several recommendations for Hyundai to consider in the future.
Keyword: efektivitas, Hyundai, product placement, Spider-Man: No Way Hoe
|
Judul: Pengaruh tingkat protein ransum berenergi metabolis 2650 KKAL per KG dan strain terhadap konsumsi air minum pada petelur tipe medium fase ke II
Abstrak: Air merupakan unsur yang vital dalam proses biologis, namun dalam tatalaksana pemeliharaan ayam baik dalam pemeliharaan secara kecil-kecilan, maupun dalam bentuk perusahaan kadang kala kurang mendapat perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat protein dalam ransum berenergi metabolis 2650 kkal per kg dan strain terhadap konsumsi air minum pada petelur tipe medium fase ke II. - Pelaksanaannya dilakukan di Bagian Ilmu Produksi Ter- nak Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, selama 13 minggu dari tanggal 20 April sampai dengan 20 Juli 1982. Penelitian berpijak atas dasar Rancangan Acak Leng- kap dengan Pola Faktorial 2 x 2. Setiap perlakuan terdiri dari 4 ulangan. Sebagai materi penelitian digunakan 88 ekor petelur strain Hisex Brown dan 88 ekor petelur strain Super Harco. Ayam petelur dari kedua strain, dibagi secara acak menjadi 16 lot yang tiap lot terdiri dari 11 ekor, dalam "individual cage" yang berukuran 22 x 45 x 46 cm dipakai untuk setiap ekor. Ransum yang digunakan dalam penelitian ini adalah ransum yang berenergi 2650 kkal per kg, dengan kadar protein 16 dan 18%. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa : 1. Pengaruh strain terhadap konsumsi ransum memperlihatkan perbedaan yang sangat nyata, (P0.01). Super Harco lebih banyak mengkonsumsi ransum. 2. Pengaruh strain terhadap konsumsi air minum, memperlihatkan perbedaan yang nyata, (P0.05). Super Harco lebih banyak mengkonsumsi air minum. 3. Pengaruh tingkat protein terhadap konsumsi air minum sangat nyata, (P0.01). Tingkat protein 18% lebih banyak mengkonsumsi air minum. 4. Hubungan antara konsumsi air minum dengan ransum, produksi telur dan suhu lingkungan, tidak erat. Air merupakan unsur yang vital dalam proses biologis, namun dalam tatalaksana pemeliharaan ayam baik dalam pemeliharaan secara kecil-kecilan, maupun dalam bentuk perusahaan kadang kala kurang mendapat perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat protein dalam ransum berenergi metabolis 2650 kkal per kg dan strain terhadap konsumsi air minum pada petelur tipe medium fase ke II. - Pelaksanaannya dilakukan di Bagian Ilmu Produksi Ter- nak Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, selama 13 minggu dari tanggal 20 April sampai dengan 20 Juli 1982. Penelitian berpijak atas dasar Rancangan Acak Leng- kap dengan Pola Faktorial 2 x 2. Setiap perlakuan terdiri dari 4 ulangan. Sebagai materi penelitian digunakan 88 ekor petelur strain Hisex Brown dan 88 ekor petelur strain Super Harco. Ayam petelur dari kedua strain, dibagi secara acak menjadi 16 lot yang tiap lot terdiri dari 11 ekor, dalam "individual cage" yang berukuran 22 x 45 x 46 cm dipakai untuk setiap ekor. Ransum yang digunakan dalam penelitian ini adalah ransum yang berenergi 2650 kkal per kg, dengan kadar protein 16 dan 18%. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa : 1. Pengaruh strain terhadap konsumsi ransum memperlihatkan perbedaan yang sangat nyata, (P0.01). Super Harco lebih banyak mengkonsumsi ransum. 2. Pengaruh strain terhadap konsumsi air minum, memperlihatkan perbedaan yang nyata, (P0.05). Super Harco lebih banyak mengkonsumsi air minum. 3. Pengaruh tingkat protein terhadap konsumsi air minum sangat nyata, (P0.01). Tingkat protein 18% lebih banyak mengkonsumsi air minum. 4. Hubungan antara konsumsi air minum dengan ransum, produksi telur dan suhu lingkungan, tidak erat.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh tingkat protein ransum berenergi metabolis 2850 KKAL dan strain petelur tipe medium pada produksi fase II terhadap bobot telur pada pengandangan sistem cage
Abstrak: Percobaan ini dilakukan di Bagian Unggas, Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor dari tanggal 9 Maret 1981 sampai dengan tanggal 27 Juli 1981. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat protein ransum yang berenergi metabolis 2850 kkal dan strain petelur tipe medium pada produksi fase II terhadap bobot telur pada pengandangan sistem cage. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 2 x 2. Sebagai faktor pertama digunakan 2 macam strain ayam petelur tipe medium yang berumur 42 minggu yaitu strain Super Harco dan strain Hisex Brown, masing-masing berjumlah 87 dan 86 ekor. Faktor kedua adalah ransum yang mengandung 16 dan 18% protein dengan kandungan energi metabolis 2850 kkal per kg ransum.
Keyword:
|
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit
Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica.
Keyword:
|
Judul: Produksi prebiotik manooligosakarida (MOS) hasil hidrolisis enzimatik bungkil kopra menggunakan mananase Streptomyces sp. BF 3.1
Abstrak: Bungkil kopra (copra meal) merupakan produk samping dari proses ekstraksi minyak kelapa yang tersedia dalam jumlah yang sangat banyak dan tidak memiliki nilai ekonomi yang penting. Bungkil kopra dapat digunakan sebagai substrat hidrolisis enzimatik menggunakan mananase untuk menghasilkan manooligosakarida yang telah dilaporkan sebagai komponen pangan fungsional yaitu prebiotik. Enzim mananase dapat diisolasi dari beberapa jenis aktinomisetes termasuk Streptomyces sp. BF 3.1. Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan isolat Streptomyces sp. BF 3.1 dalam menghasilkan manooligosakarida (MOS) dari bungkil kopra (copra meal) dan menganalisis produk MOS yang dihasilkan menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT). Analisis dilakukan dengan pengujian zona bening, aktivitas enzim, pemilihan waktu hidrolisis terbaik, serta analisis produk yang dihasilkan menggunakan KLT. Hasil penelitian menunjukkan isolat Streptomyces sp. BF 3.1 memiliki indeks mananolitik sebesar 2.13 dan aktivitas enzim optimum pada jam ke-240, pH 6 dan suhu 30 ºC yaitu sebesar 5.843 U/mL. Mananase Streptomyces sp. BF 3.1 mampu menghidrolisis substrat 10% bungkil kopra menghasilkan produk hidrolisis yang diperkirakan berupa manooligosakarida dengan derajat polimerisasi berkisar antara 2-9.
Keyword: Degree of polymerization, Reduced sugar, TLC, Congo red, Derajat polimerisasi, Gula tereduksi, KLT, Merah kongo, Kromatografi lapis tipis
|
Judul: Pembuatan Prebiotik Manooligosakarida (MOS) serta pengujiaanya Terhadap Pertumbuhan Salmonella sp. dan Pediococcus pentosaceus
Abstrak: Prebiotic was recomended as a substitute for antibiotics in the feed ingredients. One of prebiotics is mannooligosaccharide (MOS). MOS is the result of bacterial degradation from mannose containing substrates. The aim of this research is to analyze the ability of the W6 to produce mannooligosaccharide prebiotics from palm kernel cake (PKC) and test it against the growth of lactic acid and pathogenic bacteria. The analyses were performed with the clearing zone test, enzyme activity, substrate concentration election of palm kernel cake (PKC), and the growth of lactic acid and pathogenic bacteria tests. Isolate W6 had mannanolytic index of 6.5. The results of the clearing zone showed a transparant red color. Isolate W6 had several peaks of enzyme activity, at 24th, 30th , 48th , 78th , and 96th hours of culture incubation. Highest mannanase activity of isolate W6 at pH 5.5 and 30° C with incubation time of 96 hours was 0.0265 U/mL. The isolate was able to produce the best MOS with PKC concentration was 10%. The prebiotic MOS increase the growth of Pediococcus pentosaceus and was able to inhibit growth of Salmonella sp. It is concluded that W6 has the degree of polymerization at 3.3-8.6 in production of MOS as prebiotic.
Keyword: Bogor Agricultural University (IPB), prebiotic, mannooligosaccharide, mannanolytic, palm kernel cake
|
Judul: Pengaruh ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area) Terhadap Impor Telepon Asal China di ASEAN
Abstrak: ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) adalah kesepakatan dengan negara-negara di ASEAN dengan China dalam mewujudkan Kawasan perdagangan bebas. Telepon merupakan komoditas unggulan China yang termasuk kategori impor terbesar di ASEAN dimana nilai impor telepon China lebih besar dibandingkan dengan negara-negara lain, China mendominasi impor telepon di ASEAN sebanyak 55 dari keseluruhan impor dengan negara-negara lainnya. Penelitian bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) terhadap impor telepon negara-negara ASEAN dari China. Penelitian ini menggunakan data tahunan pada periode 2006 sampai 2020. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan gravity model. Secara kuantitatif menunjukkan bahwa produksi telepon disetiap negara ASEAN belum dapat memenuhi kebutuhan terhadap telepon sehingga dilakukan impor. Hasil estimasi gravity model menunjukkan bahwa variabel ACFTA tidak berpengaruh signifikan terhadap impor telepon China di ASEAN. Faktor lain yang mempengaruhi impor telepon China di ASEAN ialah GDP riil ASEAN, GDP rill China, nilai tukar riil, jarak dan inflasi berpengaruh terhadap impor telepon China di ASEAN., ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) is an agreement between ASEAN countries and China for realizing a free trade area. Telephone is China's leading commodity which is included in the largest import category in ASEAN where the value of China's telephone imports is greater than other countries, China dominates telephone imports in ASEAN as much as 55 percent of the total imports from other countries. This study aimed to analyzed the effect of the ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) agreement on telephone imports from ASEAN countries from China. This study used an annual data from 2006 to 2020.The analytical methods used in this study are descriptive analysis and gravity model. Quantitatively , it shows that telephone production in each ASEAN country has not been able to meet the demand for telephones, imports are carried out. The estimation results of the gravity model show the ACFTA variable no significant effect on China's telephone imports in ASEAN. Other factors affecting China's telephone importsin ASEAN are ASEAN's real GDP, China's real GDP, the real exchange rate, distance and inflation have effect on China's telephone imports in ASEAN.
Keyword: ACFTA, telephone, gravity model, imports
|
Judul: Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Pengolahan Kerupuk Ikan Lele “Clipss Catfish Chips” di Kota Bogor
Abstrak: Usaha pengolahan kerupuk ikan lele memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan karena beberapa hal yaitu produksi ikan lele yang tinggi, pemanfaatan hasil produksi ikan lele yang minim, dan tren konsumsi kerupuk yang terus meningkat. Clipss Catfish Chips merupakan unit usaha pengolahan kerupuk ikan lele yang memiliki rencana pengembangan usaha berupa penambahan kapasitas produksi meliputi pengadaan mesin produksi dan pemindahan lokasi rumah produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan investasi jangka panjang pada pengembangan usaha Clipss Catfish Chips yang akan dilakukan. Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian meliputi analisis kelayakan non finansial dan finansial serta analisis switching value. Hasil analisis kelayakan pada aspek non finansial dan finansial menunjukkan bahwa pengembangan usaha layak untuk dijalankan. Hasil analisis switching value menunjukkan bahwa penurunan jumlah produksi lebih sensitif daripada kenaikan harga ikan dan kemasan.
Keyword: analisis kelayakan, ikan lele, kerupuk, pengembangan usaha
|
Judul: Analisis kelayakan usaha pembesaran ikan lele dumbo kelompok tani pembudidaya ikan lele Desa Lenggang, Kecamatan Gantung, Belitung Timur, Bangka Belitung
Abstrak: Sektor pertambangan di Kabupaten Belitung Timur tidak dapat dijadikan sebagai andalan kehidupan perekonomian masyarakat pada beberapa tahun ke depan karena hasil tambang merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Hal tersebut membuat Pemerintah Kabupaten Belitung Timur mempersiapkan mata pencaharian alternatif yang dapat dijadikan andalan untuk masyarakat sektor pertambangan. Budidaya perikanan air tawar menjadi salah satu alternatif karena di Kabupaten Belitung Timur memiliki potensi berupa pekarangan milik masyarakat yang luas. Ada beberapa ikan air tawar yang dicoba untuk dibudidayakan yaitu nila, bawal, patin, betutu, dan lele. Ikan lele menjadi fokus utama untuk dikembangkan karena banyaknya permintaan ikan lele konsumsi segar. Jenis ikan lele yang dikembangkan adalah ikan lele dumbo karena lebih populer dan benihnya mudah didapat. Pemerintah Kabupaten Belitung Timur membuat program untuk pengembangan ikan lele dumbo di Kabupaten Belitung Timur dengan membina beberapa kelompok tani, salah satunya Kelompok Tani Pembudidaya Ikan Lele Desa Lenggang. Kegiatan budidaya yang dijalankan merupakan pengusahaan pembesaran ikan lele dumbo dan sudah berjalan selama setahun. Namun, analisis kelayakan usaha belum pernah dilaksanakan pada kelompok tani tersebut. Analisis kelayakan usaha ini dilaksanakan untuk melihat apakah usaha yang telah dijalankan selama satu tahun tersebut layak dan dapat digunakan sebagai acuan untuk melanjutkan usaha di tahun berikutnya. Analisis kelayakan usaha yang akan dilaksanakan ditinjau dari aspek nonfinansial dan aspek finansial. Aspek nonfinansial meliputi aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen dan hukum, aspek sosial, budaya dan ekonomi, serta aspek lingkungan. Aspek finansial meliputi analisis kriteria investasi yaitu Net Present Value (NPV), Net B/C, Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP). Tujuan penelitian ini adalah: 1) menganalisis kelayakan usaha pembesaran ikan lele di daerah penelitian dilihat dari aspek nonfinansial yaitu aspek pasar, teknis, manajemen, serta aspek sosial, budaya dan ekonomi serta aspek lingkungan; 2) menganalisis kelayakan finansial usaha pembesaran ikan lele dumbo dilihat dari investasi yaitu Net Present Value (NPV), Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C Ratio), Internal Rate of return (IRR), dan Payback Period (PP); dan 3) menganalisis switching value usaha pembesaran ikan lele dumbo jika terjadi peningkatan harga pakan dan penurunan produksi output. Penelitian ini dilakukan pada usaha pembesaran ikan lele dumbo Kelompok Tani Pembudidaya Ikan Lele Desa Lenggang, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur. Jenis dan sumber data berasal dari data primer yang diperoleh dari wawancara di lapangan dan data sekunder diperoleh dari literatur yang terkait dengan penelitian. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan iii kualitatif yaitu menggunakan program Microsoft Excel 2007 yang diinterpretasikan secara deskriptif.
Keyword:
|
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation
Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi.
Keyword:
|
Judul: Product Development of KPR Rent-to-Own Bank BTN for Low-Income Communities Using the Design Thinking Approach
Abstrak: Jabodetabek menjadi wilayah dengan tingkat backlog rumah tertinggi yang didominasi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Bank BTN meluncurkan KPR Rent-to-Own (RTO) sebagai salah satu upaya mengurangi tingginya angka backlog. KPR RTO merupakan konsep pemilikan rumah dengan mekanisme sewa dalam jangka waktu tertentu dan memberikan keleluasaan opsi bagi pelanggan di akhir sewa untuk memiliki rumah dengan KPR atau cash. KPR RTO ditargetkan mencapai 1.000 pendaftar namun realisasinya hanya 3 pendaftar. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan produk KPR RTO sesuai dengan keinginan dan permasalahan MBR. Penelitian ini menggunakan metode design thinking untuk menyempurnakan produk KPR RTO berbasis customer oriented. Berdasarkan hasil penelitian, KPR RTO dapat dikembangkan menjadi lebih baik dengan penyediaan daftar rumah yang bisa disewa, berkolaborasi dengan Bank Tanah, penambahan jumlah provider, DP awal 1-5 juta, penambahan layanan kredit sewa, berintegrasi dengan Tapera. Segmentasi konsumen dapat lebih dispesifikkan. Informasi KPR RTO dijelaskan secara gamblang dan disebarkan melalui brosur dan komunitas, Jabodetabek is the region with the highest level of housing backlog, which is dominated by low-income communities (MBR). Bank BTN launches KPR Rent- to-Own (RTO) as in an effort to reduce it. KPR RTO is a concept of home ownership with a rental mechanism for a certain period of time that provides flexibility for customers at the end of the lease to own a home with a KPR or cash. KPR RTO is targeted to reach 1,000 registrants, but the realization is only 3 registrants. The aim of this research is to develop KPR RTO in accordance with MBR's wishes and problems. This research uses the design thinking method to perfect KPR RTO based customer orientation. Based on the research results, KPR RTO can be developed to be better by providing a list of houses that can be rented, collaborating with the Land Bank, adding providers, an initial down payment of 1-5 million, additional rental credit services, and integrating with Tapera. Consumer segmentation can be more specific. RTO KPR information is explained clearly and distributed through brochures and the communit
Keyword: Kepemilikan rumah, Masyarakat berpenghasilan rendah, Design thinking, KPR Rent-to-Own, home ownership, low-income communities
|
Judul: Analysis of Home Ownership Preferences among Low-Income Communities
Abstrak: Home ownership for low-income communities is not easy and requires government support through various housing development programs. The government needs to pay attention to the home ownership preferences of low- income communities in order to meet housing needs. This study aims to identify the home ownership preferences of low-income communities, taking the study area in the Province of Daerah Khusus Jakarta. These preferences are identified using conjoint analysis by examining five factors house price, location, type of house, building size, and transportation costs. The results of the study show that, in general, respondents prefer a price range of IDR 185,000,000 to IDR 250,000,000, a central city location, low-rise housing types, a building size of 45m2, and transportation costs above IDR 100,000. The type of housing is the most important factor in assessing or purchasing a house (23.313%), followed by price (21.812%), location (20.653%), building size (20.233%), and transportation costs (13.990%). The correlation value using Pearson's r method is 0.975 and using Kendall's Tau method is 0.816, indicating that respondent’s preferences can be accepted to describe their home ownership preferences with a significant value., Kepemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah merupakan hal yang tidak mudah, butuh dukungan dari pemerintah melalui berbagai program penyediaan perumahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi preferensi kepemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang mengambil daerah studi di Provinsi Daerah Khusus Jakarta. Preferensi ini diidentifikasi dengan menggunakan analisis konjoin dengan melihat lima faktor yaitu harga, lokasi, jenis rumah, luas bangunan dan biaya transportasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum responden memilih rentang harga Rp185-250 juta dengan lokasi di tengah kota, jenis rumah gedung rendah, luas bangunan 45m2 dan biaya transportasi di atas Rp100.000,-. Faktor jenis rumah merupakan faktor terpenting dalam menilai atau membeli sebuah rumah (23.313%) kemudian diikuti oleh faktor harga (21,812%) kemudian faktor lokasi (20,653%), luas bangunan (20,233%), dan biaya transport (13,990%). Nilai korelasi dengan metode Person’s r sebesar 0,975 dan dengan metode Kendall’s Tau sebesar 0,816 menyatakan bahwa preferensi responden bisa diterima untuk menggambarkan preferensi kepemilikan rumah dengan nilai signifikan.
Keyword: Analisis konjoin, Kepemilikan rumah, Masyarakat berpenghasilan rendah, Preferensi, Conjoint Analysis, Housing Ownership, Low-Income Communities,, Preference
|
Judul: Gambaran Leukosit Domba Ekor Tipis yang Diinfeksi Haemonchus contortus.
Abstrak: The aim of this study was to investigate the effect of Haemonchus contortus infection to white blood cell profile of Javanese thin tail sheep. Twenty males Javanese thin tailed sheep were divided into five groups, namely infected group of 500 L3, 1000 L3, 2000 L3, 4000 L3 and uninfective group as control. The blood and fecal samples were collected from rectum before and three weeks after infection. The blood samples were collected using venoject® from Jugular vein. The fecal samples were collected directly from rectum. The blood samples were examined to determine total of white blood cell (leukocytes) and white blood cell differential, whereas fecal samples to determine egg per gram. The result showed that Haemonchus contortus infections cause an increased total of leukocyte but were not significantly different among of level infection doses (P>0.05). Number of eosinophils were significantly different among uninfected group (P<0.05), but were not significantly different in number of lymphocyte, monocyte, and neutrophil (P>0.05). There where positively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of eosinophil (P<0.05), however were negatively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and neutrophil’s profile (P<0.05). There where no correlation significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of white blood cell, lymphocyte, and monocyte (P>0.05).
Keyword: differential leukocyte, Haemonchus contortus, leukocyte, sheep
|
Judul: Mikroenkapsulasi mineral besi untk fortifikasi margarin
Abstrak: Tujuan umum penelitian ini adalah mempelajari sifat fisika dan kimia serta daya terima margarin yang diberi penambahan mikrokapsul besi. Tujuan khusus penelitian ini adalah mempelajari pembuatan mikrokapsul besi dengan metode spray drying, mengetahui formulasi bahan penyusun mikrokapsul besi terbaik, mempelajari pengaruh konsentrasi mikrokapsul besi terhadap daya terima, kadar air, lemak, garam, bilangan peroksida, dan kadar besi margarin dengan penambahan mikrokapsul besi. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan dan Laboratorium Kimia Gizi, Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, serta Laboratorium Pilot Plan PAU-Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor. Penelitian berlangsung mulai bulan Mei sampai Agustus 2001 dan dibagi dalam dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian lanjutan. Pada penelitian pendahuluan dilakukan pembuatan mikrokapsul besi dengan metode spray drying, serta analisis kadar besi dan rendemen tepung mikrokapsul yang dihasilkan. Bahan penyalut yang digunakan adalah gum arab dan dekstrin, dengan sembilan formulasi. Pada penelitian lanjutan dilakukan pembuatan margarin yang difortifikasi dengan mikrokapsul besi, uji organoleptik (uji kesukaan/hedonik), dan analisis fisika dan kimia. Konsentrasi mikrokapsul yang ditambahkan adalah 0, 200, 300, 400, dan 500 ppm. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga taraf dan dua ulangan. Data hasil uji hedonik dianalisis secara deskriptif berdasarkan persentase penerimaan dan modus. Data tersebut juga dianalisis dengan uji Friedman untuk mengetahui pengaruh penambahan mikrokapsul besi terhadap daya terima warna, aroma, daya oles, dan rasa margarin. Jika terdapat perbedaan yang nyata dilakukan uji lanjut Multiple Comparison Test. Data sifat kimia dianalisis dengan sidik ragam untuk mengetahui pengaruh penambahan mikrokapsul besi terhadap kadar air, garam, lemak, dan bilangan peroksida. Jika terdapat perbedaan yang nyata dilakukan uji lanjut Duncan.
Keyword: margarin
|
Judul: Fortifikasi mikrokapsul besi pada permen cokelat untuk mengatasi defisiensi besi pada remaja putri
Abstrak: Tujuan umum dari penelitian ini adalah menghasilkan permen cokelat yang memiliki kandungan besi tinggi yang dapat digunakan sebagai makanan sumber zat besi untuk remaja putri. Adapun tujuan khususnya antara lain (1) Mempelajari pembuatan mikrokapsul besi dengan metode Spray Drying, (2) Mengetahui formulasi bahan penyusun mikrokapsul besi terbaik, (3) Mempelajari pengaruh konsentrasi mikrokapsul besi terhadap daya terima panelis pada produk permen cokelat fortifikasi, (4) Mempelajari pengaruh konsentrasi mikrokapsul besi terhadap sifat fisik dan kimia produk permen cokelat fortifikasi (aktivitas air, kadar air, kadar abu, kadar karbohidrat, kadar lemak, kadar protein dan kadar besi). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Percobaan Makanan, Laboratorium Analisis Pangan dan Gizi, dan Laboratorium Organoleptik Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia serta Laboratorium Pengolahan Pangan PAU Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian ini selama 4 bulan, dari bulan Mei 2009 sampai Agustus 2009. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pembuatan mikrokapsul besi dengan metode Spray Drying serta analisis kadar besi dan rendemen tepung mikrokapsul yang dihasilkan. Tahap kedua adalah penyusunan formula permen cokelat fortifikasi mikrokapsul besi, uji organoleptik dan analisis sifat fisikokimia permen cokelat fortifikasi mikrokapsul besi terpilih yang meliputi aktivitas air, kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat dan kadar besi. Formulasi dilakukan dengan menambahkan sejumlah mikrokapsul besi ke dalam adonan permen cokelat. Batas minimal penambahan agar memenuhi klaim sumber zat besi adalah permen mengandung zat besi lebih dari atau sama dengan 15% AKG besi (3,9 mg Fe) per takaran saji (Rimbawan 2008). Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan satu faktor, yakni mikrokapsul besi dengan 4 taraf penambahan, yakni 0 mg Fe (0% AKG); 1,3 mg Fe (5% AKG); 2,6 mg Fe (10% AKG) dan 5,2 mg Fe (20% AKG) pada setiap satu buah permen. Data hasil uji hedonik dianalisis secara deskriptif berdasarkan persentase penerimaan dan modus dari masing-masing taraf perlakuan. Data tersebut juga dianalisis dengan menggunakan uji Friedman. Hasil uji Friedman yang berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji Perbandingan Berganda (Multiple Comparison Test) untuk mencari perlakuan yang berbeda. Data hasil uji mutu hedonik dan data sifat fisikokimia diuji dengan sidik ragam untuk mengetahui pengaruh penambahan mikrokapsul besi terhadap sifat organoleptik dan sifat fisikokimia. Jika terdapat perbedaan yang nyata pada hasil analisis maka dilakukan uji lanjut Tukey. Data hasil uji organoleptik maupun sifat fisikokimia diolah menggunakan Microsoft Excel 2007 kemudian dianalisis secara statistik menggunakan SPSS Versi 13. ...
Keyword: Bogor Agriculture University, IPB, Fortification, Fortification, Microcapsul iron and chocolate candy
|
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit
Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica.
Keyword:
|
Judul: Model sistem manajemen ahli untuk sumberdaya manusia di PT.CCAI
Abstrak: Era globalisasi menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam industri, terutama bagi perusahaan multinasional seperti PT CCAI. PT CCAI merupakan perusahaan multinasional yang bergerak dalam industri minuman. Aktivitas dan permasalahan sumberdaya manusia akan mempengaruhi kebijaksanaan perusahaan dan sebaliknya. Perusahaan harus menemukan cara untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas melalui proses seleksi, serta mendayagunakan karyawan melalui pengembangan karir individu. Model RESTRICCOLA merupakan model Sistem Manajemen Ahli untuk Sumberdaya Manusia dengan penekanan pada Proses Seleksi dan Pengembangan Karir Individu. Model RESTRICCOLA terdiri dari delapan model. Model RESTRICCOLA1 merupakan model yang digunakan untuk memilih pelamar berdasarkan surat lamaran. Metode yang digunakan adalah metode perbandingan eksponensial dengan parameter penilaian berupa pendidikan, pengalaman kerja, pelatihan dan referensi. Model RESTRICCOLA2 merupakan model yang digunakan untuk memilih pelamar berdasarkan tes psikologi dan Bahasa Inggris. Parameter penilaian pada tes psikologi secara umum terdiri dari Kemampuan Umum, Cara Kerja, Kepribadian dan Kemampuan Manajerial. Metode yang digunakan adalah metode perbandingan eksponensial. Model RESTRICCOLA3 merupakan model yang digunakan untuk memilih pelamar berdasarkan Panel Interview. Metode yang digunakan adalah metode perbandingan eksponensial dengan parameter penilaian terdiri dari Kemampuan Intelektual, Kemampuan Personal dan Kemampuan Bisnis pelamar. Model RESTRICCOLA4 merupakan model yang digunakan untuk menetapkan status atau keputusan penerimaan pelamar dengan dua parameter penilaian yaitu berdasarkan pemeriksaan medis dan kesepakatan kompensasi. Model RESTRICCOLAS merupakan model yang digunakan untuk menilai kinerja karyawan. Metode yang digunakan adalah metode rata-rata dengan parameter penilaian berupa Sees, Task, Autonomous Achiever, Regards dan Shapes. ...
Keyword:
|
Judul: Penyusunan rencana penerapan Competency Based Human Resource Management untuk mencapai keunggulan barsaing berkelanjutan di PT. XYZ, Muara Baru, Jakarta Utara
Abstrak: Perubahan terjadi di segala aspek kehidupan manusia. Perubahan ini pun telah menyebabkan berubahnya lingkungan bisnis global. Semakin kompetitifnya arena persaingan menyebabkan setiap perusahaan yang ingin mempertahankan eksistensinya di dunia bisnis harus memiliki keunggulan bersaing. Keunggulan bersaing dapat at diciptakan melalui sinergi antara sumberdaya, kapabilitas dan kompetensi inti. Salah satu unsur yang sangat penting dalam penciptaan keunggulan bersaing adalah sumberdaya manusia (human capital). Sumberdaya manusia merupakan sumber intelektualitas yang memiliki nilai (value), keunikan (rareness) serta kemampuan untuk mencontoh (irritability) yang harus diorganisasi (organize) sehingga dapat memberikan kekuatan daya saing perusahaan. Oleh sebab itu, sumberdaya manusia yang ada di dalam sebuah perusahaan perlu mendapat perhatian yang khusus. Pengembangan yang berkelanjutan dari kapabilitas dan kompetensi inti yang mengalir dari sumberdaya manusia merupakan salah satu bentuk perhatian khusus tersebut. Tercapainya tujuan perusahaan akan sangat bergantung terhadap komitmen dan kompetensi sumberdaya manusia yang mereka miliki. Dengan demikian, dibutuhkan adanya penyesuaian antara strategi bisnis perusahaan dengan strategi pengembangan sumberdaya manusia. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menyelaraskan keduanya adalah Competency-Based Human Resources Management (CBHRM). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi bisnis PT XYZ sebagai salah satu eksportir udang beku terkemuka di Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menyusun sebuah perencanaan strategis bagi perusahaan untuk menerapkan konsep CBHRM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT XYZ dapat mengimplementasikan tiga strategi utama untuk menjadi perusahaan yang siap berkompetisi di era globalisasi. Ketiga strategi utama tersebut adalah (1) mengimplementasikan sistem kualitas ISO dan disertai dengan berbagai pelatihan dan pengembangan karyawan khususnya yang berkaitan dengan sistem kualitas ISO, (2) menjalankan perbaikan berkesinambungan atau continuous improvement, dan (3) perluasan pangsa pasar di luar negeri, khususnya negara-negara di Uni Eropa. Berdasarkan analisis perencanaan dengan menggunakan pendekatan Performance Improvement Planning (PIP), perusahaan memiliki sepuluh taktik untuk membangun kompetensi individu-individu yang mereka miliki dalam upaya mengadopsi konsep CBHRM. Beberapa taktik yang dapat digunakan oleh perusahaan diantaranya adalah (1) mensosialisasikan visi dan misi perusahaan, (2) mengupayakan laporan kegiatan peningkatan kinerja secara tepat waktu, (3) membuat rencana diklat (pendidikan dan pelatihan) sistem kualitas terpadu dan pelayanan prima (4) memperketat pengawasan mutu terhadap proses produksi dan produk serta (5) melakukan pemeliharaan serta perbaikan sarana dan prasarana kerja secara kontinu sesuai prinsip 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke).
Keyword: strategi bisnis; kompetensi sdm; pengembangan karyawan
|
Judul: Identifikasi cendawan penyebab penyakit pada rumput ST. Augustine [Stenotaphrum secundatum (Walt.) Kuntze]
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui patogen yang menimbulkan penyakit pada rumput St. Augustine (Stenotaphrum secundatum [Walt.) Kuntze.), melalui prosedur postulat Koch. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, mulai bulan Juli sampai Oktober 2002. Untuk mengetahui patogenesitas cendawan, dilakukan pengujian berdasarkan postulat Koch. Cendawan diisolasi dari rumput St. Augustine yang menampakkan gejala sakit kemudian ditumbuhkan mada medium potato dextrose agar sampai diperoleh biakan murni. Biakan murni yang siap dijadikan inokulum diinokulasikan ke daun rumput St. Augustine sehat. Untuk mendukung kondisi yang memudahkan spora dapat berkecambah dan tabung kecambah dapat masuk ke tanaman inang, tanaman ditutup dengan sungkup plastik. Pengamatan terhadap perkembangan gejala penyakit dilakukan mulai hari pertama inokulasi sampai munculnya gejala awal. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa cendawan penyebab penyakit pada rumput St. Augustine adalah cendawan Curvularia yang diduga berasal dari spesies lunata. Cendawan ini mempunyai aktivitas patogenik yang menyebabkan penyakit hawar daun Curvularia. Gejala yang timbul ditandai dengan adanya bercak-bercak kecil berwarna coklat kelabu dan kemudian menyebar ke bagian atas daun sehingga akhirnya daun menjadi oranye dan mengering. Dari hasil uji kisaran inang diketahui bahwa selain menginfeksi rumput St. Augustine patogen ini mampu menginfeksi rumput lainnya yaitu genus Zoysia sp. (Z. matrella dan Z. japonica) dan rumput bermuda (Cynodon sp.) varietas Tiftdwarf dan varietas Evergreen dengan gejala yang hampir mirip dengan gejala yang timbul pada rumput St. Augustine yaitu munculnya bercak coklat pada daun sebagai gejala awal yang kemudian menjadi hawar yang mengakibatkan menguningnya bagian atas daun yang kemudian akan merambat ke bagian bawah daun dan pada akhirnya daun menjadi kering dan mati…
Keyword:
|
Judul: Pengembangan Value Propositions pada ‘Glory Music Education’
Abstrak: ‘Glory Music Education’ merupakan salah satu start up bisnis kursus musik berlokasi di Kelurahan Bambu Apus, Jakarta Timur. Jumlah pelanggan yang masih jauh dari target perusahaan memunculkan dugaan bahwa value propositions perusahaan belum dapat memenuhi kebutuhan customer segments. Penelitian yang dilakukan sejak bulan Maret hingga Juni 2019 ini bertujuan untuk: 1) menggambarkan kondisi ‘Glory Music Education’ saat ini; 2) menganalisis kesesuaian customer segments dengan value propositions perusahaan; dan 3) menentukan pengembangan value propositions pada ‘Glory Music Education’. Alat analisis yang digunakan adalah value proposition canvas (VPC), peta empati, dan benchmarking perusahaan dengan metode kualitatif. ‘Glory Music Education’ memiliki value propositions utama berupa harga kursus lebih murah dan lokasi strategis. Pelanggan perusahaan terdiri dari pihak anak usia sekolah dan orang tua sebagai pengambil keputusan. Berdasarkan kesesuaian dengan customer segments, ‘Glory Music Education’ perlu membuat desain warna tampilan fisik serta kurikulum pengajaran yang lebih menarik, mengadakan kegiatan rutin pentas musik, dan menyediakan jenis kursus gitar, biola, dan vocal sebagai value propositions baru perusahaan.
Keyword: Customer Profile, Jasa Pendidikan, Kursus, Peta Empati, Products and Services, Value Map
|
Judul: “MIXTURE”: Platform Pencari Kerja dan Pengembangan Diri bagi Musisi
Abstrak: Profesi musisi saat ini masih sulit dijadikan sebagai mata pencaharian utama. Hal tersebut dikarenakan pendapatan yang cenderung tidak tetap, wadah pengembangan diri serta akses panggung yang sulit didapatkan para musisi baru. “Mixture” dirancang dengan tujuan mengatasi permasalahan tersebut. Model bisnis yang diimplementasikan pada “Mixture” adalah mempertemukan musisi, khususnya musisi amatir, dengan kesempatan kerja penampilan musik serta menjadi wadah pengembangan diri bagi para musisi. Tujuan penelitian ini adalah melakukan validasi permasalahan yang dirasakan para musisi serta menvalidasi solusi yang ditawarkan dalam bentuk model bisnis dan minimum viable product. Kerangka penelitian yang digunakan berupa design thinking. Framework yang digunakan sebagai pendukung pada penelitian ini adalah empathy map, lean canvas, business model canvas, dan user experience questionnaire. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa model bisnis yang dirancang pada bisnis Mixture menjawab permasalahan sulitnya akses panggung dan minimnya wadah pengembangan diri bagi para pelaku industri musik di Indonesia.
Keyword: bisnis rintisan, lean canvas, multisided-platform, musik
|
Judul: Babesiosis pada kambing dan domba
Abstrak: Babesiosis adalah penyakit hewan menular yang tidak ditularkan secara kontak yang dapat bersifat akut atau kronis (menahun) dan disebabkan oleh parasit protozoa yang menyerang dan merusak sel darah merah yang termasuk dalam genus Babesia. Penyebab babesiosis pada kambing dan domba adalah Babesia motasi, Babesia ovis, Babesia foliata dan Babesia taylori. Tetapi Richardson dan Kendall (1957, dalam Le vine, 1961) menganggap bahwa B. foliata adalah sinonim dari B. ovis. Serangan parasit Babesia tersebut biasanya menyebabkan kerusakan eritrosit yang hebat sehingga hewan menderita anemia yang dapat mengakibatkan kematian hewan bila tidak segera mendapat pengobatan. Dalam mendiagnosa penyakit ini sebaiknya dilakukan sedini mungkin dengan cara mengetahui sejarah, gejala klinik dan dengan memeriksa infestasi caplak serta melakukan preparat ulas darah. Berdasarkan pengetahuan tentang morfologi dari masing-masing jenis Babesia pada kambing dan domba, dapatlah ditentukan diagnosa jenis (spesies)nya. Pemeriksaan secara serologis dapat dilakukan untuk lebih meyakinkan diagnosa. Selain dengan cara pengobatan pada hewan-hewan sakit penanggulangan babesiosis dapat pula dilakukan dengan cara memberikan preimunisasi pada hewan-hewan yang peka terhadap babesiosis serta mengadakan pemberantasan jenis caplak yang bertindak sebagai vektor dari parasit ini.' Mengkarantinakan hewan-hewan yang akan dimasukkan ke In donesia dapat pula dilakukan dalam penolakan dan pence gahan penyakit ini.
Keyword:
|
Judul: Perempuan dan Resiliensi Nafkah Rumah Tangga Pedagang Pasar Terapung (Kasus : Pasar Terapung di Banjarmasin, Kalimantan Selatan)
Abstrak: Pasar terapung memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan pasar lainnya, karena aktivitas jual-beli berlangsung di atas sungai menggunakan perahu. Perbedaan ukuran perahu yang dimiliki oleh pedagang laki-laki dan perempuan dapat menunjukkan kondisi perekonomian yang berbeda. Pemanfaatan modal nafkah rumah tangga dapat berbeda-beda sesuai dengan kemampuan masing-masing dalam memanfaatkannya. Berbagai sumber nafkah juga dimanfaatkan baik dari sektor perdagangan maupun non-perdagangan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang didukung dengan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner untuk data kuantitatif dan wawancara mendalam untuk data kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur nafkah, mekanisme adaptasi nafkah, dan faktor-faktor yang mendukung tercapainya resiliensi nafkah rumah tangga pedagang pasar terapung laki-laki dan rumah tangga pedagang pasar terapung perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pedagang pasar terapung perempuan menjadi pencari nafkah utama dalam rumah tangga. Selain itu, dengan segala keterbatasan yang perempuan miliki, kemampuan adaptasi mereka untuk mencapai resiliensi nafkah lebih baik dibandingkan pedagang laki-laki., Floating market is unique compared to other markets, because trading activity takes place on the river using boats. The difference in boat sizes owned by male and female traders can indicate different economic conditions. Utilization of household capital according to the ability of each to utilize it. Various sources of income are also utilized from both the trade and non-trade sectors. This research is a quantitative supported by qualitative method. Technique of collecting data is through questionnaires for quantitative and in-depth interviews for qualitative. The purpose of this study is to analyze the structure of income, livelihood adaptative mechanism, and the factors that support the achievement of household livelihood resilience of male and female floating market traders. The results of this study indicate that female floating market traders are the main breadwinners in the household. In addition, with all the limitations that women have, their adaptability to achieve livelihood resilience is better than that of male traders.
Keyword: household, livelihood resilience, traders
|
Judul: Struktur, Strategi, Dan Resiliensi Nafkah Rumahtangga Nelayan Di Pesisir Selatan Jawa.
Abstrak: Penelitian ini dilakukan di dua desa yaitu Desa Muara Binuangeun Kabupaten Lebak dan Desa Cikiruh Wetan Kabupaten Pandeglang. Tujuan penelitian adalah untuk melihat struktur nafkah on-fishing economy, off-fishing economy, dan non-fishing economy yang dibangun oleh rumahtangga nelayan serta strategi nafkah yang dilakukan untuk melewati masa krisis. Penelitian ini juga menganalisis pengaruh pemanfaatan lima modal nafkah terhadap resiliensi rumahtangga nelayan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penggunaan instrumen berupa kuisioner dan kualitatif melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian memaparkan bahwa pemanfaatan modal nafkah mempengaruhi resiliensi rumahtangga nelayan. Kedua desa penelitian berada dalam satu wilayah sehingga sumber daya alam yang ada dimanfaatkan secara bersama-sama. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang berpengaruh di Desa Muara Binuangeun adalah modal manusia dan modal fisik. Faktor yang berpengaruh di Desa Cikiruh Wetan adalah modal manusia, modal fisik, dan modal alam.
Keyword: modal nafkah, strategi nafkah, struktur nafkah, resiliensi nafkah
|
Judul: Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-heksan Imago Attacus atlas terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
Abstrak: Antibakteri merupakan suatu bahan yang dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri ataupun membunuh bakteri. Antibakteri dapat bersumber langsung dari alam dan dapat dibuat secara semisintetis ataupun modifikasi molekul biosintetis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi aktivitas antibakteri dari ekstrak n-heksan imago Attacus atlas terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Ekstraksi sampel dilakukan dengan metode maserasi menggunakan alat incubator shaker selama 72 jam pada suhu 37 dengan kecepatan 125 rpm. Kemudian filtrat dievaporasi menggunakan alat rotary evaporator pada suhu 60 dan tekanan 0.045 mPa selama 27 menit. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode difusi sumuran dan dibandingkan terhadap kontrol positif (antibiotik ciprofloxacin) dan kontrol negatif (n-heksan). Hasil uji antibakteri ekstrak menunjukkan median diameter zona hambat sebesar 6.00 mm pada isolat Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Berdasarkan hasil uji tersebut diketahui bahwa ekstrak etil asetat imago Attacus atlas tidak memiliki aktivitas antibakteri pada Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
Keyword: antibakteri, Attacus atlas, ekstrak, imago, n-heksan
|
Judul: Kualitas Semen Segar dan Produksi Semen Beku Sapi Pejantan Madura pada Musim yang Berbeda.
Abstrak: Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perbedaan musim berpengaruh terhadap kualitas semen segar. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kualitas semen segar dan produksi semen beku sapi pejantan madura pada musim hujan dan musim kemarau di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang, Bandung, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan data sekunder produksi semen dari bulan Januari hingga Desember 2015. Pejantan yang digunakan sebanyak 5 ekor pada umur produktif. Peubah yang diamati meliputi karakteristik makroskopis dan mikroskopis semen. Data dianalisis dengan uji independent sample T-test. Hasil penelitian menunjukkan kualitas semen segar sapi pejantan madura pada musim hujan dan musim kemarau tidak berbeda nyata (P>0.05), kecuali motilitas spermatozoa nyata lebih tinggi pada musim hujan (P<0.05). Potensi produksi semen beku sapi 2 relatif tinggi pada musim hujan dan sapi 3 pada musim kemarau, sedangkan sapi 5 relatif rendah pada kedua musim.
Keyword: kualitas semen, musim, sapi madura, semen beku
|
Judul: Kaji Banding Kualitas Semen Beku Sapi Potong Yang Telah Didistribusikan ke Lapangan
Abstrak: Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui kualitas semen beku sapi potong yang diproduksi BIB Lembang yang didistribusikan ke lapangan. Sampel semen beku yang. diperiksa berjumlah 27 straw yang diambil dari daerah pendistribusian di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Barat dan Sulawesi Selatan. Jenis bangsa semen beku sapi potong yang diambil adalah Brahman, Simmental dan Limousin. Terhadap setiap jenis bangsa yang diperoleh, dilakukan pengulangan sebanyak 3 straw. Masing-masing straw, setelah dilakukan pencairan kembaliltflawing, dilakukan pemeriksaan mikroskopis untuk mengamati parameter kualitas spermatozoa yang meliputi pemeriksaan konsentrasi, motilitas, persentase hid up, abnormalitas dan keutuhan membran plasma. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan ilcak lengkap pola satu faktorial. Data yang terkompilasi dianalisa dengan uji Sidik Ragam klasifikasi satu arah (Analysis of Variance One Way, Anova), dilanjutkan dengan uji Duncan. Pengolahan data menggunakan program SAS versi 6.12. Dari hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa: sebagian besar kualitas semen beku sapi potong yang diamati berada dibawah standar ideal; kualitas semen beku individu Bonar dari bangsa sapi Brahman mendekati ketentuan ideal, dilihat dari persentase abnormalitas yang rendah, persentase hidup melebihi 50% dan persentase motilitas mendekati 40%; secara umum, kualitas semen beku bangsa sa pi Brahman dan Simmental lebih baik daripada Limousin, dilihat dari persentase abnormalitas yang rendah, persentase hidup mendekati 50% dan persentase motilitas mendekati 40%.
Keyword:
|
Judul: Design of Smart Trash Interactions to Nudge Clean Living Behavior Using the Double Diamond Method
Abstrak: Pemilahan sampah merupakan kegiatan untuk membuang sampah sesuai dengan jenisnya. Namun, kebiasaan mahasiswa dalam memilah sampah kurang baik. Dengan demikian, perlu adanya intervensi yang tidak memaksa untuk mengubah kebiasaan memilah sampah baik bagi mahasiswa maupun pihak lainnya. Konsep dorongan akan dimanfaatkan untuk membuat tempat sampah cerdas yang mengimplementasikan prinsip nudge. Penelitian ini bertujuan untuk merancang interaksi antara manusia dengan tempat sampah cerdas untuk membentuk dan mendorong perilaku memilah sampah mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Double Diamond. Fase Discover bertujuan mengumpulkan wawasan menggunakan kuesioner dan wawancara. Fase Define diawali dengan membuat user persona dan membuat pernyataan how might we. Fase Develop bertujuan memperoleh solusi melalui brainstorming. Fase Deliver merancang interaksi dengan storyboard. Penelitian ini menghasilkan empat rancangan skenario interaksi yang menerapkan prinsip nudge, yaitu (1) insentif membuang sampah yang akan menukarkan sampah daur ulang menjadi kupon/uang, (2) pemetaan jenis sampah dan katalog yang memberikan informasi terkait jenis sampah dan nilainya, (3) edukasi dengan permainan dan simulasi yang akan memberikan rangsangan pembelajaran menarik, (4) penukaran kupon yang berguna untuk memperbanyak opsi imbalan., Waste sorting is an activity to dispose of waste according to its type. However, the habit of students in sorting waste is not good. Thus, there is a need for interventions that do not force students to change the habit of sorting waste for both students and other parties. The push concept will be utilized to create a smart trash can that implements the nudge principle. This study aims to design interactions between humans and smart trash bins to nudge student waste sorting behavior. The method used in this study is the Double Diamond method. The Discover phase aims to gather insights using questionnaires and interviews. The Define phase begins with creating a user persona and making a how might we statement. The Develop phase aims to obtain solutions through brainstorming. The Deliver phase designs interactions with the storyboard. This study resulted in four design interaction scenarios that apply the nudge principle, (1) incentives to dispose of waste that will exchange recycled waste into coupons/money, (2) mapping the types of waste and catalogs that provide information related to the type of waste and its value, (3) education with games and simulations that will provide interesting learning stimuli, (4) exchange coupons that are useful for increasing reward options.
Keyword: Interaction design, Nudge, Smart garbage
|
Judul: Studi Kara Rawe (Mucuna Bracteata) Dan Kara Benguk (Mucuna Pruriens) Terhadap Perfoma Sapi Bali Periode Akhir Penggemukan
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari performa sapi bali jantan pada akhir periode penggemukan yang mengkonsumsi ransum hijauan berupa kara rawe (Mucuna bracteata) dan growth promoter alami berupa kara benguk (Mucuna pruriens). Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri atas 9 ekor sapi bali jantan dibagi menjadi 3 kelompok dan 3 perlakuan. Perlakuan terdiri dari P1 (15% jerami padi), P2 ( 15% kara rawe), dan P3 (15% kara rawe + 16% kara benguk). Parameter yang diuji adalah konsumsi bahan kering, pertambahan bobot badan harian (PBBH), efisiensi pakan, dan IOFC (Income Over Feed Cost). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kedua perlakuan 15% kara rawe (P2) dan 15% kara rawe ditambah 16% kara benguk (P3) meningkatkan performa sapi lebih unggul dari P1(171% PBBH dan 160% efisiensi pakan. Nilai IOFC P2 secara ekonomis lebih tinggi yaitu Rp17 283 ekor-1. Simpulan dari penelitian ini bahwa penggantian sumber hijauan jerami padi dengan leguminosa kara rawe (Mucuna bracteata) pada periode penggemukan sapi bali jantan, menunjukkan peningkatan performa dan nilai ekonomi yang lebih baik. Suplementasi kara benguk (Mucuna pruriens) dalam ransum sapi bali jantan dengan hijauan berupa kara rawe (Mucuna bracteata) tidak tepat dilakukan.
Keyword: IOFC, kara benguk (Mucuna pruriens), kara rawe (Mucuna bracteata), performa, sapi bali jantan
|
Judul: Potensi kerbau lumpur sebagai penghasil daging ditinjau dari segi nilai karkas dibandingkan dengan sapi persilangan brahman
Abstrak: Penelitian ini dibagi dalam dua tahap, yaitu tahap penggemukan dan tahap pemotongan. Tahap penggemukan untuk sapi dimulai dari tanggal 14 Nopember 1985 sampai 30 April 1986 dan untuk kerbau dimulai dari tanggal 21 Nopember 1985 sampai 7 Mei 1986 yang dilakukan di kandang Laboratorium Sapi Daging dan Kerbau Fakultas Peternakan IPB. Tahap pemo- tongan dimulai dari tanggal 21 Mei 1986 sampai 29 Mei 1986 di PT Sampico Adhi Abattoir, Cibitung-Bekasi, Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi potensi ternak kerbau sebagai penghasil daging dibandingkan dengan sapi persilangan Brahman ditinjau dari segi nilai karkas dan membandingkan penampilan (performance) selama penggemukan, serta pengaruh ransum (sumber energi konsentrat) terhadap penampilan (performance) dan nilai karkas. Sebanyak 17 ekor kerbau lumpur muda jantan dan 34 ekor sapi muda jantan dari bangsa persilangan Brahman digemukkan selama 168 hari, tetapi hanya diambil 14 ekor kerbau dan 14 ekor sapi untuk contoh. Ada tujuh perlakuan ransum dengan dua ulangan tiap perlakuan. Ransum terdiri dari konsentrat (2% dari bobot hidup) dan jerami padi (ad libitum). Konsen- trat dibedakan atas sumber energi ransum yaitu dedak padi, dedak gandum, jagung dan kombinasinya. Data dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis ragam dengan rancangan acak kelompok berpola faktorial untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap variabel yang diamati dan interaksinya serta perbedaan parameter yang diamati antara kerbau dan sapi. Mempunyai 2 x 7 faktor perlakuan yang terdiri dari dua jenis ternak (kerbau dan sapi) dan tujuh macam ransum. Kemudian dilakukan uji jarak prosedur Duncan untuk mengetahui perbedaan diantara variabel yang diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambahan bobot hidup harian pada sapi nyata lebih tinggi (P0.01), sedang- kan konversi ransum dan feed cost/gain pada sapi nyata lebih rendah (P0.01) dibandingkan dengan kerbau. Konsumsi bahan kering ransum harian antara kerbau dan sapi tidak berbeda nya- ta. Rataan pertambahan bobot hidup harian pada kerbau 0.79 + 0.12 kg dan pada sapi 1.02 + 0.11 kg. Konsumsi bahan kering ransum harian pada kerbau 6.68 0.83 kg dan pada sapi…dst
Keyword:
|
Judul: Analysis of NaTFSA Electrolytes on Sodium Ion Batteries Using the DC-DFTB-MD Method
Abstrak: Pelarut air digunakan dalam sistem elektrolit NaTFSA pada baterai ion natrium karena sifatnya yang relatif aman. Namun, menghasilkan tegangan yang cukup rendah sehingga memiliki keterbatasan dalam pengaplikasiannya. Untuk mengatasi hal tersebut dikembangkan elektrolit berkonsentrasi tinggi. Pada penelitian ini, pengaruh konsentrasi elektrolit NaTFSA terhadap sifat struktur, dinamika, dan elektronik dianalisis menggunakan metode dinamika molekul pada level mekanika kuantum. Analisis mikroskopik struktur dan dinamika elektrolit NaTFSA menunjukkan bahwa seiring kenaikan konsentrasi, koefisien difusi air menurun sedangkan konduktivitas elektrolit cenderung meningkat sebanding dengan mobilitas ion-ion., The aqueous solvent is used in the NaTFSA electrolyte system in sodium ion batteries because it is relatively safer. However, the voltage window of the sodium ion battery is narrower than that of the lithium ion battery, thus it still limits its practical implementation. To overcome this problem, a high concentration of electrolyte was developed. In this present work, the salt concentration effect on structural, dynamic and electronic properties were analyzed using molecular dynamics methods at the quantum mechanical level. Microscopic analysis of the structural and dynamical properties of the NaTFSA electrolyte showed that as the concentration increased, the water diffusion coefficient decreased while the electrolyte conductivity tended to increase.
Keyword: Conductivity, DC-DFTB, Diffusion constants, NaTFSA electrolytes, Sodium ion batteries
|
Judul: Produksi Jeruk Siam di Sumatera Utara dan Penyakit Kanker Bakteri Serta Simulasi Identifikasi In Silico Xanthomonas citri pv. citri
Abstrak: Jeruk Siam manis adalah tanaman buah penting di Indonesia. Salah satu penghasil utama jeruk tersebut adalah Provinsi Sumatera Utara dengan sentra produksi terbesar di Kabupaten Karo. Kanker jeruk adalah salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kerugian hasil yang besar. Pengendalian yang tepat penyakit ini harus didasarkan pada diagnosis yang akurat. Identifikasi bakteri patogen yang cukup sulit dan lama jika berdasarkan gejala dan pengujian konvensional, dapat dibantu dengan teknik molekuler yang lebih sensitif, akurat dan singkat. Tugas akhir ini untuk menggambarkan produksi dan produktivitas jeruk di Provinsi Sumatera Utara, keadaan penyakit kanker jeruk dan cara budidayanya di Kabupaten Karo dan Batubara, serta simulasi identifikasi bakteri penyebab kanker menggunakan teknik PCR-sequencing secara in silico. Produksi jeruk Provinsi Sumatera Utara berfluktuasi dan mengalami penurunan yang signifikan selama dasawarsa terakhir, dari peringkat pertama pada tahun 2010 ke peringkat ke-3 pada tahun 2020 di bawah provinsi Jawa Timur dan Bali. Produktivitas jeruk di pertanaman petani responden dataran tinggi Karo lebih baik daripada petani dataran rendah Kabupaten Batubara. Kejadian penyakit kanker mencapai 100% baik di lokasi observasi Karo maupun Batubara dengan tingkat severita masing-masing 46,8% dan 59,6%. Simulasi identifikasi molekuler bakteri patogen kanker jeruk dari Bogor berdasarkan urutan nukleotida gen 16S rRNA menunjukkan identitas sebagai Xanthomonas citri pv. citri dengan homologi >99% dengan banyak isolat dari beberapa negara. Isolat Bogor tersebut memiliki hubungan filogenetik yang lebih dekat dengan isolat dari Thailand dan India dibandingkan dengan isolat dari negara lain seperti Arab Saudi, Selandia Baru, China, Amerika Serikat dan Belgia.
Keyword: 16S rRNA bacterial gene, disease intensity, phylogenetic tree, homology
|
Judul: Pengamtan Beberapa Penyakit Pada Tanaman Jeruk di Perkebunan Jeruk PT Marga Laksana Kecamatan MAnde Kabupaten Cianjur
Abstrak: Jeruk (Citrus sp.) merupakan buah yang sangat digemari dan sudah sejak dahulu dikenal dan ditanam di Indonesia. Dewasa ini tanaman buah-buahan menjadi perhatian petani, karena impor buah-buahan dari luar negeri sudah dilarang pemerintah. Untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut perlu lebih ditingkatkan lagi produksi buah-buahan baik kualitas maupun kuantitasnya.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Penambahan Mgo Pada Sifat Fisik Dan Mekanik Keramik Β"-Al2o3
Abstrak: Keramik P" Ai20, mempunyai sifat berbeda dengan sifat umUlll keranlik yaitu konduktivitas iomlya cllkup tinggi sellillgga ballan ini dapat dimallfaatkan sebagai bahan elektrolit padat. Beberapa pelleliti membuat fasa p" -AhO, denganmenambahkall MgO dan atau Li20. Karena itu dalam penelitian ini dibuat sanlpel P"-AI20, dengan menambahkan MgO secara bervariasi agar teranlati pengamh penamballan MgO pada sifat fisik dan mekanik p" -AI20,. Sampel P"-A120, dibuat dari serbuk a-AhO, , Na20, Li20 dengan menamballkan MgO secara bervariasi dari 0 wt% sampai 3 wt% kemudian sampel disintering pada suhu 1500'C selanm 2 jam, lalu dilakukan karakterisasi melipllti struktur kristal dengan XRD, kerapatan dengan piktiometer, pengukuran termal dengan DTA, kekerasan dengan Vickers Hardness Tesler dan kondllktivitas ion dengan metode dua titik. Dari hasil karakterisasi diperoleh bahwa penambahan MgO pada 0"-AI20, hingga 3 wt% mempengaruhi pembentukan fasa P"-AhO, menjadi lebih banyak tetapi fasa yang terbentuk tidak munli masih ada tasa lain yaitu P-Ai20,. Nilai kerapatan sampel eendemng meningkat dengan penamballan MgO hingga 3 wt% nilai terenck'lll 2,4139 glem' dan tertinggi 3,4314 glem'. Nilai kekerasan sampel meningkat empat kali lipat dari 20,78 kg/nuu2 menjadi 82,2 kglnu1l2 dengan ditamballkannya MgO hingga 3 wt%. Dari pengukuran termal terlillat ballWa pada suhu dibawah 500°C terjadi dehidrasi uap air. Pada SUh1l26-150 ('C) konduktivitas ion tertinggi pada sanlpel 2 (O,5wt% MgO) dengan nilai Ea sebesar 0,0524 eV dan terendah pada sampell (tanpa MgO) dengan nilai Ea sebesar 0,1084 eY. Pada sllh1l250-400 (,C) kondaktivitas ion tertinggi pack'! sampel 4 (2 wt% MgO) dengan Ea sebesar 0,6315 eV dan terendall pada sampel2 (0,5 wt% MgO) dengan Ea sebesar 0,8448 eV San1
Keyword:
|
Judul: Induksi Hormonal Pematangan Gonad Kepiting Bakau Betina (Scylla serrata) dengan Kombinasi Oodev dan Melatonin
Abstrak: Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan komoditas dengan nilai ekonomis tinggi. Pembenihan kepiting bakau dinilai masih kurang diakibatkan penangkapan induk matang gonad dan benih di alam yang tidak terkendali. Penelitian ini bertujuan menganalisis kinerja hormon Oodev yang dikombinasikan dengan melatonin terhadap pematangan gonad induk kepiting bakau betina. Penelitian terdiri atas 3 perlakuan dosis 0,5 mg/kg dan 1,0 mg/kg bobot tubuh dengan pengulangan sebanyak 5 kali. Kombinasi hormon diberikan dengan penyuntikan pada pangkal xoca. Pemeliharaan dilakukan dalam kotak kepiting tertutup dengan sistem Recirculating Aquaculture System (RAS). Padat tebar dari tiap kotak kepiting adalah 1 ekor. Induk kepiting bakau dipelihara selama 35 hari, diberi pakan ikan rucah secara ad libitum. Parameter yang diamati adalah pertambahan bobot mutlak, indeks gonadosomatik, indeks hepatosomatik, gambaran makroskopis gonad, gambaran mikroskopis gonad, dan diameter telur. Dosis melatonin 0,5 mg/kg induk memberikan hasil terbaik dengan nilai IGS 4,23% dengan waktu pemeliharaan selama 4 minggu., The high-value commodity, mud crab (Scylla serrata), faces breeding limitations due to challenges in capturing mature gonads and wild seed crabs. This study examines the efficacy of Oodev hormones combined with melatonin in inducing gonad maturation in female mud crabs. Three treatments of hormonal induction with Oodev and melatonin at 0.5 mg/kg and 1.0 mg/kg doses are conducted. Each treatment is replicated five times, administered through injection at the base of the third leg. Crabs are housed using covered crab boxes with RAS systems, one crab per box. Over a 35-day period, broodstock is fed ad libitum live fish while observing parameters such as weight gain, gonadosomatic index, hepatosomatic index, gonad appearance (macroscopic and microscopic), and egg diameter. The combination of Oodev hormone and 0.5 mg/kg melatonin yields the best results, with a 4.23% GSI value over a 4-week maintenance period.
Keyword: melatonin, mud crab, oodev
|
Judul: Induksi Maturasi Ikan Sidat Anguilla bicolor bicolor Ukuran 100-200 gram dengan Kombinasi Hormon Oodev, Metiltestosteron, dan Antidopamin.
Abstrak: Penurunan dari produksi ikan sidat saat ini, disebabkan oleh semakin terbatasnya ketersediaan dari glass eel atau elver dari stok alamiah untuk budidaya, sementara itu pembenihan ikan ini yang masih belum berkembang. Ketersediaan dari ikan yang matang gonad merupakan kebutuhan bagi pengembangan pembenihan dari sidat. Penyediaan induk ikan sidat matang gonad merupakan salah satu syarat untuk pengembangan pembenihan ikan ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemberian hormon Oodev (kombinasi hormone PMSG + antidopamin), 17α-metiltestosteron (MT) dan antidopamin (AD) dalam menghasilkan jantan matang gonad pada ikan sidat berukuran 100-200 g. Ikan sidat disuntik dengan perlakuan yaitu (1) 9 mg/kg larutan fisiologis NaCl (K), (2) 1 ml/kg Oodev (O), (3) 1 ml/kg Oodev + 3 mg/kg metiltestosteron (OT), dan (4) 0,01 mg/kg antidopamin + 3 mg/kg metiltestosteron (AT) dengan selang penyuntikan dua minggu sekali selama empat bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuntikan hormon mampu mempercepat kematangan gonad dibandingkan kontrol. Perlakuan hormon untuk setiap perlakuan menunjukkan TKG I (early spermatogenic) dan TKG II (midspermatogenic). Pemberian Oodev menginduksi perkembangan gonad jantan 80% dan betina 20%, Oodev + MT menghasilkan 50% jantan dan 50% betina, serta AD+MT 80% menghasilkan jantan dan 20% betina. Ikan yang berkelamin jantan berbobot 180-200 g/ekor sementara yang berkelamin betina berbobot 200-400 g/ekor. Nilai GSI jantan terbaik yaitu sebesar 0,483 % diperoleh dari penyuntikan Oodev. Penyuntikan Oodev pada ikan sidat ukuran 100-200 g dapat menginduksi pematangan gonad ikan menjadi jantan matang gonad. Pemberian hormon menghasilkan pertumbuhan dan pematangan gonad lebih baik dibandingkan dengan perlakuan kontrol.
Keyword: antidopamin, ikan sidat, 17α-metiltestosteron, Oodev
|
Judul: Bisnis Fotografi Snapcash : Platform Digital.
Abstrak: Fotografi merupakan bagian gaya hidup masyarakat saat ini. Namun hingga saat ini belum ada platform digital yang menawarkan jasa fotografi. Ide bisnis Snapcash diciptakan sebagai solusi berupa platform digital yang dapat digunakan oleh fotografer untuk mencari pekerjaan dan konsumen untuk mencari jasa fotografi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui permasalahan konsumen, menciptakan solusi yang tepat, dan merumuskan model bisnis yang sesuai untuk Snapcash. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan customer discovery. Pengumpulan data dilakukan secara non probability purposive sampling. Hasil pengujian masalah menunjukkan kesulitan fotografer dalam mendapatkan pelanggan dan kesulitan konsumen dalam menemukan fotografer yang sesuai kriteria. Solusi yang ditawarkan adalah aplikasi dan fitur yang ada didalamnya. Berdasarkan uji solusi yang dilakukan, solusi yang ditawarkan diterima oleh responden sehingga menjadi solusi bagi responden penelitian. Model bisnis Snapcash terverifikasi berdasarkan tiga aspek yaitu kesesuaian produk dengan pasar, segmen pelanggan dan cara mencapainya, serta cara perusahaan menghasilkan uang.
Keyword: customer discovery, fotografi, model bisnis, platform digital
|
Judul: Effectiveness of Direct Message Interactions in Increasing Bens Aqiqah Sales through Meta Business Suite Ads Results
Abstrak: Hasil iklan tidak terlepas dari adanya interaksi. Interaksi mempengaruhi peningkatan penjualan hasil iklan. Bens Aqiqah merupakan bisnis yang menerapkan iklan sebagai upaya peningkatan penjualannya, tetapi interaksi pada platform iklannya yaitu Meta Business Suite belum berjalan optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui interaksi, membandingkan efektivitas interaksi dan merekomendasi strategi interaksi dalam mengoptimalkan hasil iklan. Penelitian ini menggunakan metode in-depth interview dan observasi dalam pengumpulan data serta analisis deskriptif, uji t independen dan 3E Social Media Strategy Canvas dalam menganalisis data. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa perlakuan interaksi kedua (balasan chatbot dengan follow up dan follow up dengan balasan dilanjutkan) lebih efektif dibandingkan perlakuan interaksi pertama (balasan chatbot tanpa follow up dan follow up tanpa balasan dilanjutkan). Dibuktikan 20 closing pada perlakuan kedua dan tidak ada closing pada perlakuan pertama dari hasil iklan Meta Business Suite Ads melalui direct message. Rekomendasi sebagai upaya peningkatan penjualan interaksi pada Bens Aqiqah diberikan dengan menerapkan pelayanan interaksi yang berkelanjutan dan optimal. Kata kunci: facebook, instagram, interaksi, meta business suite, perlakuan, Advertising results cannot be separated from interaction. Interaction influences increased advertising sales. Bens Aqiqah is a business that uses advertising as an effort to increase its sales, but the interaction on its advertising platform, namely Meta Business Suite, is not running optimally. The aim of this research is to determine interactions, compare the effectiveness of interactions and recommend interaction strategies in optimizing advertising results. This research uses in-depth interviews and observation methods in collecting data as well as descriptive analysis, independent t test and 3E Social Media Strategy Canvas in analyzing data. The results of the research conducted showed that the second interaction treatment (chatbot reply with follow up and follow up with continued reply) was more effective than the first interaction treatment (chatbot reply without follow up and follow up without continued reply). It was proven that there were 20 closings in the second treatment and no closings in the first treatment from the Meta Business Suite Ads advertising results via direct messages. Recommendations as an effort to increase interaction sales at Bens Aqiqah are given by implementing sustainable and optimal interaction services. Keywords: facebook, instagram, interaction, meta business suite, treatment
Keyword: Instagram, interaction, treatment, facebook, meta business suite
|
Judul: Evaluation of Using Meta Ads on the Purchase Intention of Yourgoodhabit’s Potential Customer
Abstrak: Meta ads sebagai platform digital marketing mengalami perkembangan pesat, perkembangan ini dimanfaatkan oleh Yourgoodhabit untuk mengoptimalkan penggunaannya dengan melakukan pengiklanan, akan tetapi tidak menunjukkan kenaikan tren penjualan. Menanggapi hal tersebut, perlu dievaluasi apakah penggunaan Meta ads dapat mempengaruhi niat beli calon pelanggan Yourgoodhabit. Niat beli dapat di prediksi dengan menggunakan komponen pada Theory of Planned Behavior. Data diolah menggunakan analisis deskriptif, STP dan analisis SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukkan calon pelanggan Yourgoodhabit dominan berusia 21-35 tahun dan variabel subjective norms serta perceived behavioral control memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli pelanggan Yoourgoodhabit. Sedangkan variabel attitude tidak memiliki pengaruh terhadap niat beli pelanggan. Rekomendasi meliputi konten iklan pada Meta yang menyebarkan informasi mengenai manfaat dan khasiat produk serta menyebarkan informasi tata cara pembelian produk dalam iklan atau landing page., Meta ads as a digital marketing platform is experiencing rapid development, this development is used by Yourgoodhabit to optimise its use by advertising, but does not show an increase in sales trends. In response to this, it is necessary to evaluate whether the use of Meta ads can influence the purchase intention of potential Yourgoodhabit customers. Purchase intentions can be predicted using components on the Theory of Planned Behaviour. Data is processed using descriptive analysis, STP and SEM-PLS analysis. The results showed that Yourgoodhabit's prospective customers are predominantly 21-35 years old and the subjective norms and perceived behavioural control variables have a positive and significant influence on the purchase intention of Yoourgoodhabit customers. Meanwhile, the attitude variable has no influence on customer purchase intentions. Recommendations include advertising content on Meta that disseminates information about the benefits and efficacy of products and disseminates information on how to purchase products in advertisements or landing pages.
Keyword: Niat Beli, Theory of Planned Behavior, Meta ads, calon pelanggan, Yourgoodhabit
|
Judul: Identifikasi cendawan penyebab penyakit pada rumput ST. Augustine [Stenotaphrum secundatum (Walt.) Kuntze]
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui patogen yang menimbulkan penyakit pada rumput St. Augustine (Stenotaphrum secundatum [Walt.) Kuntze.), melalui prosedur postulat Koch. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, mulai bulan Juli sampai Oktober 2002. Untuk mengetahui patogenesitas cendawan, dilakukan pengujian berdasarkan postulat Koch. Cendawan diisolasi dari rumput St. Augustine yang menampakkan gejala sakit kemudian ditumbuhkan mada medium potato dextrose agar sampai diperoleh biakan murni. Biakan murni yang siap dijadikan inokulum diinokulasikan ke daun rumput St. Augustine sehat. Untuk mendukung kondisi yang memudahkan spora dapat berkecambah dan tabung kecambah dapat masuk ke tanaman inang, tanaman ditutup dengan sungkup plastik. Pengamatan terhadap perkembangan gejala penyakit dilakukan mulai hari pertama inokulasi sampai munculnya gejala awal. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa cendawan penyebab penyakit pada rumput St. Augustine adalah cendawan Curvularia yang diduga berasal dari spesies lunata. Cendawan ini mempunyai aktivitas patogenik yang menyebabkan penyakit hawar daun Curvularia. Gejala yang timbul ditandai dengan adanya bercak-bercak kecil berwarna coklat kelabu dan kemudian menyebar ke bagian atas daun sehingga akhirnya daun menjadi oranye dan mengering. Dari hasil uji kisaran inang diketahui bahwa selain menginfeksi rumput St. Augustine patogen ini mampu menginfeksi rumput lainnya yaitu genus Zoysia sp. (Z. matrella dan Z. japonica) dan rumput bermuda (Cynodon sp.) varietas Tiftdwarf dan varietas Evergreen dengan gejala yang hampir mirip dengan gejala yang timbul pada rumput St. Augustine yaitu munculnya bercak coklat pada daun sebagai gejala awal yang kemudian menjadi hawar yang mengakibatkan menguningnya bagian atas daun yang kemudian akan merambat ke bagian bawah daun dan pada akhirnya daun menjadi kering dan mati…
Keyword:
|
Judul: Analisis hubungan tingkat kebisingan industri dengan keluhan subyektif non auditory tenaga kerja
Abstrak: Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki, merupakan salah satu faktor fisik penyebab terjadinya masalah-masalah kecelakaan kerja pada suatu industri. Tingkat intensitas kebisingan yang melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) Kebisingan, yaitu 85 dB (A) bukan saja mengganggu proses produksi tetapi juga membahayakan kesehatan tenaga kerja yang pada akhirnya akan mempengaruhi produktivitas optimal tenaga kerja. Pengaruh utama kebisingan adalah kerusakan indera pendengaran yang menyebabkan ketulian (efek auditory). Selain itu dapat pula menyebabkan gangguan komunikasi, gangguan fisiologis, dan gangguan psikologis (efek non auditory). Keluhan-keluhan tersebut didasarkan beberapa faktor, seperti karakteristik jenis kelamin, umur, masa kerja, tingkat pendidikan, lokasi kerja, dan kedisiplinan dalam penggunaan alat pelindung telinga (APT). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat kebisingan industri dengan keluhan subyektif non auditory tenaga kerja berdasarkan karakteristik tenaga kerja dan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tenaga kerja bagian dengan sikap dan perilaku dalam penggunaan APT. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dilakukan dengan metode survei cross sectional. Responden dalam penelitian adalah tenaga kerja bagian produksi PT. Goodyear Indonesia, Tbk., yaitu tenaga kerja di lokasi kerja Business Team A (BTA), Business Team B (BTB), dan Business Team C (BTC) sebanyak 100 orang. Sampel tersebut diambil dengan metode purposive sampling. Pengambilan data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data hasil dari pengukuran tingkat kebisingan di lingkungan kerja produksi dan hasil keluhan subyektif non auditory tenaga kerja serta tentang penggunaan APT, sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen perusahaan. Instrumen yang digunakan adalah Sound Level Meter (SLM) untuk pengukuran tingkat kebisingan, stopwatch untuk pengukuran lama waktu pengamatan di tiap-tiap titik pengukuran, tallysheet dan alat tulis untuk pencatatan hasil pengukuran, serta kuesioner untuk pengukuran tingkat kebisingan perseptif, keluhan subyektif non auditory tenaga kerja, dan tentang penggunaan APT. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik korelasi Rank Spearman dan uji asosiasi Chi-Square untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel kemudian dilanjutkan dengan uji Kontingensi Pearson untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan tersebut…
Keyword: Kebisingan, Non Auditory, Chi-Square, Noise
|
Judul: The Effect of Vibration and Noise of Mujitech Tools on the Health of Pine Tapping Workers
Abstrak: Getaran dan kebisingan merupakan faktor fisik yang memengaruhi kesehatan manusia. Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh getaran dan kebisingan alat mujitech terhadap risiko gangguan kesehatan dengan tiga parameter yaitu kemampuan motorik, daya konsentrasi, dan detak jantung. Pengukuran getaran dilakukan pada bahu, tangan saat tidak memegang handle, tangan saat memegang handle menggunakan alat pelinding diri (APD) berupa sarung tangan, dan tanpa APD. Pengukuran kebisingan saat terpapar menggunakan APD berupa earmuff dan tanpa APD. Uji Wilcoxon digunakan untuk menganalisis pengaruh getaran dan kebisingan terhadap risiko gangguan kesehatan berdasarkan hasil pretest dan posttest. Getaran berpengaruh terhadap kemampuan motorik. Terpapar kebisingan menggunakan APD tidak berpengaruh terhadap daya konsentrasi, sedangkan kebisingan tanpa APD berpengaruh terhadap daya konsentrasi. Getaran dan kebisingan berpengaruh terhadap detak jantung dan dapat meningkatkan detak jantung., Vibration and noise are physical factors that affect human health. The purpose of this study is to analyze the effect of vibration and noise of mujitech tools on the risk of health problems with three parameters, namely motor ability, concentration power, and heart rate. Vibration measurements were taken on the shoulders, hands when not holding the handle, hands when holding the handle using personal protective equipment (PPE) in the form of gloves, and without PPE. Noise measurements when exposed using PPE in the form of earmuffs and without PPE. Wilcoxon test was used to analyze the effect of vibration and noise on the risk of health problems based on pretest and posttest results. Vibration affects motor skills. Exposure to noise using PPE has no effect on concentration power, while noise without PPE has an effect on concentration power. Vibration and noise affect heart rate and can increase heart rate.
Keyword: Mujitech, noise, vibration
|
Judul: Balantidiosis disentri dalam zoonosis
Abstrak: Balantiosis merupakan suatu penyakit pada manusia dan ababi yang disebabkan oleh Balantidium coli. Penyakit ini pertama kali diamati oleh Kalmsten pada tahun 1857 pada pasien yang mendrita diare, sedang balantidiosis pada babi pertama kali dilaporkan oleh Leukart pada tahun 1862. Parasit ini merupakan protozoa terbesar yang berada pada usus manusia dan babi dan salah satu Giliata yang patogen.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh status penguasaan tanah terhadap pendapatan usaha tani bawang merah dan pengamatan struktur permodalannya
Abstrak: versity Berkaitan dengan penggalakan ekspor non migas oleh pe- merintah maka komoditi bawang merah mendapat perhatian yang besar, mengingat komoditi ini di sebagian masyarakat desa merupakan mata pencaharian pokok, terutama di daerah Brebes, Tegal, Cirebon, dan daerah lain di Indonesia. Masalah yang sering dihadapi petani bawang merah khususnya di daerah Cirebon adalah rendahnya tingkat pendapatan yang diperoleh. Salah satu penyebab hal tersebut adalah status penguasaan tanah. Masalah lain adalah bahwa sumber modal pinjaman se- ring didominir oleh pelepas-pelepas uang seperti kios dan rentenir dengan tingkat bunga yang cukup tinggi, sedangkan sumber resmi seperti Perbankan atau jasa KUD belum banyak dimanfaatkan oleh petani bawang merah. Berdasarkan masalah tersebut di atas maka dilaksanakan praktek lapang yang bertujuan (1) untuk mengetahui penga- ruh status penguasaan tanah terhadap pendapatan usahatani bawang merah dan (2) mengamati struktur permodalan usahatatani bawang merah. Untuk mengetahui pengaruh status penguasaan tanah terhadap pendapatan usaha data yang terkumpul dari petani contoh dianalisa dengan menggunakan tabulasi yang kemudian diperkuat oleh analisa statistik (analisa ko- relasi dan analisa regresi). Analisa korelasi berguna un- tuk mengetahui kekuatan hubungan antara status penguasaan tanah dengan pendapatan usahatani bawang merah. Analisa regresi untuk mengetahui besarnya pengaruh status penguasa- ari tanah terhadap pendapatan usahatani bawang merah, untuk keperluan ini digunakan persamaan garis regresi linier. Sedangkan struktur permodalan usahatani bawang merah diana- lisa secara deskriptif. Dari pengamatan di lapang diperoleh hasil, bahwa sis- tem bagi hasil yang umum berlaku di Desa Playangan adalah sistem "Merpuluh " yaitu suatu sistem dimana penyakap mem- peroleh sembilan per sepuluh bagian dan pemilik tanah mem- peroleh sepersepuluh bagian dari hasil panen, dimana selu- ruh biaya produksi ditanggung oleh penyakap. Ternyata sis- tem tersebut mempengaruhi penyakap dalam menggunakan input (bibit, pupuk dan tenaga kerja), yang pada akhirnya mempe- ngaruhi tingkat produksi dan pendapatan yang diperoleh…dst
Keyword:
|
Judul: Analisis Tataniaga dan Keputusan Petani Bawang Merah dalam Penjualan Hasil Panen di Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes.
Abstrak: Bawang merah merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia. Kabupaten Brebes merupakan wilayah sentra produksi bawang merah terbesar dibandingkan dengan wilayah lainnya di Indonesia. Harga bawang merah yang fluktuatif dan marjin tataniaga yang cukup besar antara harga yang diterima oleh petani dengan harga yang dibayar oleh konsumen membuat farmer’s share yang diterima petani kecil kemudian sebagian besar petani melakukan penjualan bawang merah secara langsung tanpa disimpan terlebih dahulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis fungsi tataniaga, struktur pasar, perilaku pasar, efisiensi saluran tataniaga dan analisis faktor-faktor yang memengaruhi keputusan penjualan bawang merah. Data penelitian diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara di Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Dari hasil penelitian terdapat empat saluran tataniaga yang memiliki fungsi tataniaga masing-masing. Analisis efisiensi tataniaga dapat disimpulkan bahwa saluran tataniaga III merupakan saluran tataniaga efisien dibandingkan saluran tataniaga lainnya dengan marjin tataniaga Rp3 700 dan farmer’s share sebesar 79.44 persen. Berdasarkan regresi logistik petani bawang merah sebagian besar menjual langsung bawang merah dengan faktor yang memengaruhi adalah umur, pengalaman bertani, pendapatan dan persepsi harga bawang merah.
Keyword: Analisis, petani bawang merah, regresi logistik, tataniaga
|
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation
Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi.
Keyword:
|
Judul: Pelaksanaan Program Peningkatan Produksi Dan Produktifitas Ternak Domba (Tahap 1) di Kabupaten Pandeglang Berdasarkan Persepsi Stakeholder
Abstrak: Program Peningkatan Produksi dan Produktiftas Ternak Domba di Kabupaten Pandeglang dilaksanakan berdasarkan sistem pemberdayaan kelompok yang dibantu oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pandeglang dengan sistem bagi hasil yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang. Sehingga dalam pelaksanaanya senantiasa terkait antara kelompok tani ternak yang mendapatkan bantuan program dan dinas yang bertindak sebagai investor. Keistimewaan program ini adalah bahwa ternak ditempatkan pada satu lokasi bersama dan dikelola bersama dalam sistem kolektif, tidak disebar di masing-masing anggota kelompok. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui pelaksanaan Program Peningkatan Produksi dan Produktifitas Ternak Dombadi Kabupaten Pandeglang, (2) Menganalisis tingkat keberhasilan pelaksanaan Program Peningkatan Produksi dan Produktifitas Ternak Domba Di Kabupaten Pandeglang dilihat dari persepsi stakeholder yaitu kelompok tani ternak, konsultan ahli dan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pandeglang (3) Menganalisis pendapatan peternak dari usaha penggemukan ternak domba Program Peningkatan Produksi dan Produktifitas Ternak Domba Di Kabupaten Pandeglang.
Keyword:
|
Judul: Persepsi dan Partisipasi PEternakan Tentang Program Perguliran Ternak Domba (Kasus Kelompok Tani Mandiri, Desa Laladon, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor)
Abstrak: Pelaksanaan pembangunan yang berlangsung pada era reformasi sekarang ini memberikan petunjuk dan arah pada perubahan pembangunan nasional yang tidak lagi berorientasi pada pertumbuhan semata, tetapi lebih mengarah kepada pemerataan pembangunan beserta hasil-hasilnya ke setiap daerah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia secara adil dan proporsional. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik internal dan eksternal peternak domba, mengetahui persepsi peternak tentang program perguliran ternak domba dan partisipasi peternak dalam kegiatan beternak domba, mengetahui hubungan antara karakteristik internal dan eksternal peternak dengan persepsi peternak tentang program perguliran ternak domba, serta mengkaji hubungan persepsi peternak tentang program perguliran ternak domba dengan partisipasi peternak dalam kegiatan beternak domba.
Keyword:
|
Judul: Isolasi senyawa sinamaldehida dari minyak kulit kayu manis sedagai antioksidan
Abstrak: Cinnamaldehyde is a major essential oil component of cinnamon bark. Cinnamon oil was isolated by using water distillation method that yielded 0.93% (w/w) or 0.95% (v/w). Gas chromatography mass spectrometry (GCMS) of cinnamon oil showed that the main component of the oil is a trans-cinnamaldehyde 32.8% and 3-phenyl-2-propenal 22.9%. The oil was further isolated for cinnamaldehyde by using preparative thin layer chromatography method at Rf of 0.62. GCMS analysis showed that cinnamaldehyde content was 89.1%. Furthermore, the cinnamaldehyde was tested for its antioxidant activity. The isolated product has antioxidant activity with IC50 of 5.06 mg/L as compared with positive control using butylated hydroxytoluene, which has the activity of 10.4 mg/L.
Keyword:
|
Judul: Pengembangan Instrumentasi Pengukur Kelimpahan Chlorella sp. Berdasarkan Analisis RGB dengan Menggunakan Efek Fluorescence.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan kelimpahan fitoplankton (Chlorella sp.) terhadap sinar RGB (merah, hijau, dan biru) berdasarkan nilai reflektansi (pantulan) dengan menggunakan efek fluorescence. Pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus hingga September 2008. Penelitian dilakukan di Laboratorium Akustik dan Instrumentasi Kelautan, Departemen ITK,FPIK IPB, Laboratorium Biologi Mikro, Departemen MSP, FPIK IPB, dan Laboratorium Fisika Lanjut, Departemen Fisika, FMIPA IPB. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuarium, aerator, mikroskop, pipet, cover glass, botol sampel, haemacytometer, gelas ukur, lampu UV, lampu TL, video kamera CCTV, reflektor, USB 2000 spektrofotometer, seperangkat komputer, software pengambil citra, pengolah citra dan pengolah data statistik. Bahan yang digunakan adalah Chlorella sp., air sumur yang telah disaring, aquades, lugol, pupuk Urea, NPK dan TSP. Chlorella sp. yang dikultur terlebih dahulu. Data kelimpahan Chlorella sp. diperoleh dari pengamatan langsung melalui mikroskop dengan menggunakan haemocytometer dan menggunakan metode kotak besar. Kelimpahan Chlorella sp. dihitung setiap hari menggunakan persamaan Eaton et al (1995). Lampu UV dan TL diukur intensitas relatifnya menggunakan spektrofotometer. Citra didapatkan dari hasil pemotretan pada sisi bagian permukaan air dalam akuarium menggunakan kamera CCTV dan menambahkan efek fluorescence. Citra yang didapatkan diolah lebih lanjut menggunakan Adobe Photoshop 7.0. Citra terlebih dahulu diseleksi, hasil seleksi dipindahkan ke spesifikasi lembar baru dan dilihat intensitas warna RGB melalui histogram pada masing-masing kanal. Histogram dari tiap-tiap kanal disajikan secara berurutan untuk melihat pergeseran warna yang terjadi. Pergeseran ke kanan menandakan terjadinya peningkatan nilai intensitas dan sebaliknya. Pembandingan antara satu perlakuan dengan perlakuan lain dilakukan menggunakan persamaan regresi multivariat. Lampu UV dengan panjang gelombang 300 nm sampai 1100 nm memiliki efek fluorescence yang erat antara kelimpahan Chlorella sp. dengan sinar RGB. Kelimpahan Chlorella sp. berpengaruh nyata dan positif terhadap sinar RGB. Semakin tinggi kelimpahan Chlorella sp.dan jarak antar partikel yang menyempit maka semakin besar sinar RGB yang dipantulkan. Peningkatan penggunaan energi sinar RGB sejalan dengan peningkatan konsentrasi kelimpahan Chlorella sp. Efek fluorescence mengidentifikasikan kelimpahan fitoplankton lebih akurat daripada tanpa efek fluorescence (dengan lampu TL). Hal ini dikarenakan efek fluorescence akan memendarkan cahaya hijau lebih jelas daripada lampu TL yang lebih memancarkan sinar biru.
Keyword:
|
Judul: Studi pemanfaatan senyawa nitrogen pada setiap fase pertumbuhan kultur chlorella sp skala laboratorium
Abstrak: Nitrogen merupakan unsur kimia paling melimpah di alam, yang menyusun + 78% dari total komposisi atmosfir (dalam bentuk N₂). Namun pada ekosistem perairan (laut maupun tawar), nitrogen menjadi salah satu faktor pembatas utama laju pertumbuhan fitoplankton. Hal ini ternyata berhubungan dengan kemampuan fitoplankton dalam memanfaatkan jenis senyawa nitrogen yang tersedia di perairan. Umumnya organisme laut memanfaatkan senyawa nitrogen dalam bentuk NH4 atau NO3 yang jumlahnya di laut lebih terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menduga preferensi mikroalga Chlorella sp dalam memilih bentuk senyawa nitrogen yang tersedia di perairan dan menduga besarnya senyawa nitrogen yang dikonversi ke dalam bentuk biomassa organik Chlorella sp. Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan bertujuan untuk memperoleh kurva pertumbuhan Chlorella sp dan dilakukan dengan cara mengkultur dan menghitung kepadatan sel Chlorella sp dari hari ke hari. Pada penelitian utama dilakukan pengukuran kepadatan sel, parameter fisika (suhu, pH, salinitas, intensitas cahaya), pengukuran konsentrasi senyawa N (NO3, NO2, NH4, dan N organik) dalam media kultur, dan pengukuran kandungan N dalam biomassa organik. Pengambilan dan pengukuran sampel dilakukan sebanyak 5 kali sesuai dengan fase fase - pertumbuhan Chlorella sp. Dari penelitian pendahuluan diperoleh kurva pertumbuhan dan fase pertumbuhan Chlorella sp sbb: Fase lag (hari ke-0-1), Fase Logaritmik (hari ke-1- 12), Fase Penurunan laju pertumbuhan (hari ke-12-18), Fase Stasioner (hari ke-18- 75), dan Fase Kematian setelah hari ke 76. Pertumbuhan Chlorella sp diikuti dengan perubahan warna kultur dari hijau muda (hari 0) menjadi hijau (hari 7) kemudian hijau tua (hari 22) dan hijau kekuningan (hari 77). ...
Keyword:
|
Judul: Histerektomi Pada Anjing
Abstrak: Anjing merupakan hewan kesayangan yang banyak dipelihara hampir di setiap rumah, baik sebagai kegemaran maupun untuk keamanan pemiliknya. Histerektomi merupakan suatu tindakan bedah dan pembuangan uterus dengan tujuan untuk menanggulangi hal-hal yang patologik seperti pyometra, distokia yang berkepanjangan dan anaknya diduga masih hidup, adanya tumor uterus serta untuk tindakan fisiologik yaitu sterilisasi untuk mengatur keturunan (Arthur,197S).
Keyword:
|
Judul: Kemandirian, Stres dan Konsumsi Pangan Kaitannya dengan Status Gizi dan Status Kesehatan Lansia di Wilayah UPT Puskesmas Dramaga, Bogor
Abstrak: Pada umumnya masalah kesehatan pada lansia diperparah dengan adanya malnutrisi dan penyakit menular maupun tidak menular. Penelitian ini bertujuan mempelajari kemandirian, stres dan konsumsi pangan kaitannya dengan status gizi dan kesehatan. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study dan pengambilan data dilakukan pada bulan Juni hingga Agustus 2016. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 56 orang lansia yang tinggal di wilayah UPT Puskesmas Dramaga. Data kemandirian didapatkan dengan mengunakan penilaian Activity Daily Living (ADL) dan Instrumental Activity Daily Living (IADL), konsumsi pangan menggunakan Semi Quantitative Food Frequency (SQ-FFQ) dan status gizi menggunakan Mini Nutritional Assessment (MNA). Hasil analisis deskriptif menunjukkan sebanyak 73.2% subjek lansia tergolong mandiri, 76.8% subjek tidak mengalami depresi, 73.2% subjek memiliki asupan energi defisit berat (<70% AKG; rata-rata TKE 66.9%), 80.4% subjek memiliki asupan protein defisit berat (<70% AKG; rata-rata TKP 59.7%) dan 87.5% subjek berstatus gizi normal (rata-rata skor MNA 25.8) dan 48.2% subjek mengidap 2 jenis penyakit dengan tiga jenis penyakit terbesar adalah kolesterol (51.5%), hipertensi (16.1%) dan rematik (9%). Analisis statistik menggunakan Uji korelasi Rank Spearman menunjukkan terdapat hubungan nyata antara kemandirian dan status kesehatan serta asupan energi dan status gizi (p<0.05).
Keyword: lansia, kemandirian, konsumi pangan, stres, status gizi
|
Judul: Pola Konsumsi, Status Gizi, Tingkat stres, dan Status Kesehatan Wanita Peserta Senam Jantung Sehat
Abstrak: The objective of this study was to learn and analyze the relationship between the pattern of food consumption, nutritional status, stress level, and health status in Women Participants of Jantung Sehat Gymnastics at Cianjur, West Java. This study used cross-sectional study design. Sampling method used was purposive sampling. Descriptive analysis showed the highest level adequacy of energy 36.6% and the highest level adequacy of protein 48.8%. Nutritional status based on BMI were categorized as overweight. Stress level of sample were categorized as light depression. Systole blood pressure of the sample were categorized as prehypertension and also hypertension stage I, whereas diastole was categorized as hypertension stage II. Casual Plasma Glucose os sample was normal. Osteoarthritis during one week of sample was categorized as no pain. The Pearson and Spearman correlation test showed that nutritional status with nutrient intake, stress level, and nutritional status of the sample had no significant relationship (p>0.05).
Keyword: Bogor Agricultural University (IPB), women., stress level, pattern of food consumption, nutritional status, health status
|
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit
Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica.
Keyword:
|
Judul: Redesain Lanskap Terminal Laladon Sebagai Terminal Tipe C Kabupaten Bogor
Abstrak: Kabupaten Bogor merupakan kabupaten yang memiliki populasi tertinggi di Jawa Barat, sehingga dalam mobilisasi masyarakat diperlukan akomodasi dalam bentuk transportasi umum yang dapat mendukung kegiatan sehari-hari. Meningkatnya jumlah pengguna jasa transportasi darat memicu pada peningkatan jumlah transportasi sehingga membutuhkan suatu terminal sebagai infrastruktur transportasi jalan untuk keperluan bongkar muat orang dan / atau barang dan mengatur kedatangan dan keberangkatan angkutan umum. Terminal Laladon adalah salah satu jenis terminal tipe C Kabupaten Bogor yang berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan pedesaan. Terminal ini dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Bogor pada tahun 2004, terletak di jalan Letnan Jend. Ibrahim Adjie, di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Adanya rencana perluasan pada terminal ini yang merupakan hasil kesepakatan pemerintah Kabupaten Bogor dan Kota Bogor sehingga membutuhkan desain baru yang dapat memberikan solusi untuk penataan lanskap yang lebih baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei lapang dan studio desain. Hasil penelitian ini berupa siteplan yang dilengkapi dengan gambar perspektif dan diperjelas dengan gambar detil dengan konsep Traditional-Modern and Geometric.
Keyword: Lanskap Terminal, Terminal Tipe C, Prasarana Transportasi Darat, Perluasan Terminal Laladon
|
Judul: Evaluasi Aspek Desain Jalan pada Jalur Pedestrian di Jalan Lingkar Luar Kebun Raya Bogor.
Abstrak: Jumlah penduduk Kota Bogor adalah 1.030.720 orang, dengan kecamatan berkepadatan tertinggi adalah Kecamatan Bogor Tengah yang memiliki populasi 12.758 jiwa per kilometer2. Kepadatan penduduk yang tinggi, ditambah dengan banyaknya pusat kegiatan, menghasilkan tingginya tingkat mobilitas penduduk di daerah tersebut. Untuk itu, sarana dan prasarana yang memadai diperlukan untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat, terutama mobilitas pejalan kaki yaitu jalur pedestrian. Demi merealisasikan efektivitas dan penghindaran risiko kecelakaan, desain jalan yang baik merupakan keharusan dalam perancangan jalur pejalan kaki sebagai fasilitas umum. Oleh karena itu, evaluasi aspek desain jalan pada jalur pejalan kaki di Jalan Lingkar Luar Kebun Raya Bogor diperlukan untuk mempelajari kualitas jalur pejalan kaki. Dengan menggunakan metode Pedestrian Environmental Quality Index (PEQI) dari San Francisco Department of Public Health, efektivitas jalur pejalan kaki dinilai untuk menciptakan jalur pejalan kaki yang aman dan tepat bagi pengguna. Selain itu, penelitian ini juga memberikan rekomendasi untuk memperbaiki aspek yang tidak memenuhi standar sehingga pada akhirnya dapat menunjang aspek fungsional. Dari hasil evaluasi menggunakan metode PEQI, dari total keseluruhan 46 subsegmen pedestrian Jalan Lingkar Luar Kebun Raya Bogor, terdapat 10 subsegmen yang terkategori kelas kualitas I (sangat tinggi), 18 subsegmen terkategori kelas kualitas II (tinggi), 8 subsegmen terkategori kelas kualitas III (rata-rata), dan 10 subsegmen yang terkategori kelas kualitas IV (minimal). Secara keseluruhan, pedestrian Jalan Lingkar Luar Kebun Raya Bogor memiliki skor akhir 65,56 yang terkategori kelas kualitas II yaitu pedestrian dengan desain jalan tinggi. Rekomendasi desain memiliki konsep active living dengan perbaikan taraf kesehatan masyarakat melalui peningkatan aktivitas fisik, yaitu mengundang pengguna untuk berjalan kaki dan bersepeda melalui lingkungan berjalan dan bersepeda yang nyaman. Rekomendasi secara detail dilakukan sesuai dengan kebutuhan setiap lokasi menurut poin tiap indikator, mulai dari memperbesar lebar jalur hingga penambahan kebun/planter box.
Keyword: desain jalan, evaluasi, jalur pedestrian, lanskap jalan
|
Judul: Application of Bacteriophage Cocktail for the Control of Vibrio parahaemolyticus Infection in Pacific White Shrimp Litopenaeus vannamei
Abstrak: Bakteriofag diketahui dapat menjadi alternatif dari penggunaan antibiotik dalam kegiatan akuakultur. Penelitian ini bertujuan menguji penggunaan koktail bakteriofag untuk pengendalian infeksi bakteri V. parahaemolyticus pada udang vaname. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari lima perlakuan dengan masing-masing tiga ulangan yang meliputi perlakuan K-: Pemeliharaan udang tanpa bakteriofag dan tanpa uji tantang, K+: Pemeliharaan udang tanpa bakteriofag dengan uji tantang, KB: Pemeliharaan udang dengan aplikasi bakteriofag dan tanpa uji tantang, B1: Pemeliharaan udang dengan aplikasi bakteriofag satu jam sebelum uji tantang, dan B2: Pemeliharaan udang dengan aplikasi bakteriofag satu jam sebelum dan bersamaan dengan uji tantang. Dosis uji tantang V. parahaemolyticus adalah 104 CFU mL-1 . Udang dengan bobot 0.83±0.05 g dipelihara selama tujuh hari dengan padat tebar 32 ekor per 20 L air. Koktail bakteriofag digunakan sebesar 5 × 105 PFU mL-1 (B1) dan 106 PFU mL-1 (B2), sehingga diperoleh nilai multiplicity of infection (MOI) sebesar 50 (B1) dan 100 (B2). Parameter yang diamati yaitu survival, kelimpahan bakteri V. parahaemolyticus, total haemocyte count, aktivitas fagositik, phenoloxidase, respiratory burst, dan parameter kualitas air. Aplikasi koktail bakteriofag pada media pemeliharaan mampu menekan pertumbuhan V. parahaemolyticus, meningkatkan respons imun dan meningkatkan survival udang vaname hingga mencapai 97.9±1.80%.
Keyword: Antibiotics, bacteriophages, immune response, pacific white shrimp, Vibrio parahaemolyticus
|
Judul: Analisis Hubungan antara Struktur Modal dengan Profitabilitas PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk
Abstrak: Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam menjalankan perannya yang penting terhadap perekonomian negara, ketahanan suatu bank harus selalu diupayakan berada dalam kondisi yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengelola struktur modal bank dengan baik. BRI merupakan bank umum yang memiliki prestasi sangat baik sebagai bank yang mencetak laba terbesar sejak tahun 2005. Bank yang mempunyai jumlah modal besar diharapkan mampu memiliki kinerja yang lebih baik dari bank yang jumlah modal kecil. Hal ini perlu diperhatikan oleh manajemen perusahaan agar dapat membentuk struktur modal yang mengopimalkan profitabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis keadaan struktur modal pada tahun 2006-2011 (2) Menganalisis keadaan profitabilitas BRI pada tahun 2006-2011 (3) Menganalisis hubungan antara struktur modal dengan profitabilitas BRI (4) Menganalisis unsur inti struktur modal yang memiliki hubungan paling kuat dengan profitabilitas BRI. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa data laporan keuangan BRI periode 2006-2011, studi literatur, dan laporan penelitian berupa skripsi, thesis dan jurnal. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi dan analisis trend. Alat pengolahan data yang digunakan adalah MINITAB 16 dan Microsoft Excel 2007. Hasil dari penelitian ini menunjukkan keadaan struktur modal yang dimiliki BRI cenderung mengalami penurunan pada periode 2006-2009 dan kembali membaik pada tahun 2010 dan 2011. Hal ini disebabkan oleh keadaan perekonomian global dan dunia sedang mengalami krisis pada tahun 2008. Meskipun keadaan struktur modal BRI sempat mengalami penurunan, namun BRI berhasil mempertahankan tingkat keamanan dan kesehatannya yang ditandai oleh nilai-nilai rasio yang masih diatas standar minimum. Keadaan profitabilitas yang digambarkan oleh rasio ROE pada periode 2006-2011 lebih memiliki kecenderungan meningkat pada tahun 2006-2010 adalah 32.49 persen, 31.32 persen, 33.48 persen, 34.57 persen, 41,46 persen dan mengalami sedikit penurunan pada tahun 2011 yaitu menjadi 42.49 persen. Manajemen BRI selalu berusaha untuk meningkatkan nilai ROE karena nilai ini akan menjadi salah satu daya tarik investor pasar modal. Nilai ROA yang dimiliki BRI pada periode 2006- 2011 meskipun sempat mengalami penurunan, namun nilainya tetap berada diatas 1.5 persen yang menjadi standar untuk nilai ROA. Hasil dari analisis korelasi diketahui bahwa unsur struktur modal yang memiliki tingkat keeratan yang sangat kuat dan nyata adalah laba ditahan dan jumlah DPK. Unsur inti struktur modal yang memiliki hubungan yang paling kuat dengan laba bersih adalah laba ditahan dengan nilai korelasi yang lebih besar dan dengan p-value yang lebih kecil daripada DPK.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional dan Loan to Deposit Ratio yang Berimplikasi pada Profitabilitas Bank Mutiara
Abstrak: Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit) dan lembaga yang berfungsi memperlancar aliran lalu lintas pembayaran. Di samping itu, bank sebagai suatu industri yang dalam kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat sehingga tingkat kesehatannya perlu dipelihara. Menurut Peraturan Bank Indonesia (BI) No 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 mengenai Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, penilaian tingkat kesehatan bank mencakup penilaian terhadap faktor-faktor CAMELS (Capital, Asset Quality, Management, Earning, Liquidity dan Sensitivibility). Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi perkembangan dan proyeksi trend CAR, NPL, NIM, BOPO, ROA dan LDR Bank Mutiara, (2) Menganalisis pengaruh CAR, NPL, NIM, BOPO dan LDR terhadap ROA pada Bank Mutiara. Data penelitian ini berupa data sekunder yang diperoleh dari dalam perusahaan berupa laporan keuangan triwulan dari kuartal I tahun 2006 sampai kuartal III tahun 2011. Alat analisis yang digunakan adalah analisis trend dan analisis regresi komponen utama dengan software Minitab 14. Dengan hasil nilai CAR, NPL, NIM, BOPO, ROA dan LDR sepanjang tahun 2006 sampai kuartal III tahun 2011 fluktuatif, yaitu mengalami kenaikan dan penurunan. Puncak keparahan terjadi pada kuartal IV tahun 2008, di mana nilai dari rasio-rasio tersebut melesat jauh dari nilai rasio standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI). Sedangkan, hasil proyeksi trend untuk tiga (3) periode mendatang memperlihatkan CAR menurun, NPL menurun, NIM menurun, BOPO menurun, ROA meningkat dan LDR meningkat. Selain itu, didapatkan koefisien determinasi (R Square) 0,944, berarti bahwa peubah CAR, NPL, NIM, BOPO dan LDR mampu memengaruhi ROA sebesar 94,4% dan sisanya (5,6%) dijelaskan oleh faktor lain di luar penelitian. Uji parsial pada α = 0,05 menunjukkan CAR dan NIM berpengaruh nyata dan positif terhadap ROA dengan koefisien masing-masing 0,4756 dan 0,1484. Sedangkan, NPL dengan koefisien 0,0948, BOPO dengan koefisien -0,0262 dan LDR dengan koefisien 0,0387 tidak memiliki pengaruh nyata terhadap ROA.
Keyword:
|
Judul: Imago and Egg Hatching Behavior of Spodoptera frugiperda (J.E. Smith) (Lepidoptera: Noctuidae)
Abstrak: Spodoptera frugiperda (J.E. Smith) atau ulat grayak jagung (UGJ) merupakan hama kosmopolitan yang menyebabkan kerusakan berat pada pertanaman jagung di beberapa negara. Penelitian ini bertujuan mempelajari perilaku imago dan penetasan telur UGJ. Perilaku hinggap dan peletakan telur diamati pada pagi pukul 07:00 s.d. 09:00 dan sore pukul 16:00 s.d. 18:00 terhadap 223 imago jantan dan 366 imago betina yang dilepaskan di dalam sungkup kasa berukuran 1.5 m x 1.5 m x 2 m dengan sembilan tanaman jagung. Perilaku imago juga diamati setiap dua jam selama 24 jam terhadap kurang lebih 30 pasang imago. Proses penetasan telur dilakukan dengan mengamati dua puluh kelompok telur setiap dua jam sekali selama dua hari. Tidak terdapat perbedaan pola distribusi hinggap pada beberapa lokasi selama pengamatan pagi dan sore, dan juga diantara jenis kelamin. Sepertiga dari populasi imago hinggap pada tanaman jagung dan secara keseluruhan hinggap pada bagian permukaan atas (adaksial) daun jagung. Sebagian besar imago S. frugiperda meletakkan kelompok telur pada permukaan bawah (abaksial) daun jagung. Imago S. frugiperda aktif malam hari dan seluruh aktivitas bergerak/terbang, kawin, serta meletakkan telur terjadi antara pukul 18:00 s.d. 04:00. Telur S. frugiperda menetas antara pukul 02:00 s.d. 12:00 dan sekitar 75% kelompok telur menetas di antara pukul 02:00 s.d. 06:00., The fall armyworm (FAW) Spodoptera frugiperda (J.E. Smith) is a cosmopolitan pest that may cause severe damages on corn in many countries. This research was to study FAW moth and egg hatching behavior. The perching and egg laying behaviors were observed in the morning (7–9 am) and late afternoon (4–6 pm) on 223 males and 366 females moths released inside a 1.5 m x 1.5 m x 2 m cage with 9 corn plants in it. The behaviors were also observed every two hours for 24 hours involving about 30 pairs of moths. Egg hatching processed were carried out by observing 20 egg clusters every 2 hours for 2 days. There were no differences on the pattern of moth perching locations during the morning and afternoon observations, and also between sexes. One third of the moths perched on the corn plants and almost all moths perched on upper surfaces of the corn leaves. About half numbers of egg clusters were laid on the corn plants, and most of them were laid at lower surfaces of the corn leaves. Fall armyworm moths were nocturnal and activities of moving/flying, mating and egg laying occurred between 6 pm to 4 am. Fall armyworm egg hatching occurred between 2 am to 12 am, and 75% of them hatched between 2 am to 6 am.
Keyword: Egg laying, FAW, imago behavior, perching pattern
|
Judul: Sifat Fisis dan Mekanis Bambu Termodifikasi Panas dan Rendaman Minyak Jarak Kepyar (Ricinus communis L.).
Abstrak: Penggunaan bambu sebagai bahan baku dalam pembuatan furnitur dan konstruksi telah banyak dilakukan masyarakat. Bambu banyak digunakan karena sifatnya yang kuat dan lentur. Akan tetapi keawetan dan stabilitas dimensi bambu pada umumnya tergolong rendah. Perlu dilakukan peningkatan mutu bambu agar masa pakai dan kegunaan bambu menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh heat modification dengan perlakuan pendahuluan rendaman minyak biji jarak kepyar (Ricinus communis L.) terhadap sifat fisis dan mekanis bambu betung (Dendrocalamus asper), bambu hitam (Gigantochloa atroviolacea), dan bambu tali (Gigantochloa apus). Perlakuan yang diberikan adalah perendaman bambu dengan minyak jarak kepyar pada suhu 60 ºC selama 3 jam dan pemanasan bambu dengan oven pada suhu 120 ºC, 150 ºC, dan 180 ºC selama 3 jam. Pengujian sifat fisis bambu meliputi kerapatan, berat jenis, kadar air, absorpsi air, stabilitas dimensi, leachability, dan sifat warna. Sifat mekanis yang diuji adalah modulus of elasticity (MOE) dan modulus of rupture (MOR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa modifikasi panas dengan perlakuan pendahuluan rendaman minyak jarak kepyar dapat meningkatkan sifat fisis dan mekanis bambu. Hal ini dibuktikan dengan penurunan kadar air kering udara, absorpsi air, dan peningkatan stabilitas dimensi tertinggi dengan nilai rata-rata 60% (ΔKA), 38.65% (Δabsorpsi air), dan 50.72% (ASE) pada bambu yang direndam minyak jarak kepyar dengan pemanasan suhu 180 ºC. Adapun peningkatan kerapatan, berat jenis, dan sifat mekanis tertinggi dengan nilai rata-rata 12.76% (Δkerapatan), 22.68% (ΔBJ), 18.37% (ΔMOE), dan 11.43% (ΔMOR) pada bambu yang direndam minyak jarak kepyar tanpa pemanasan.
Keyword: bambu, jarak kepyar, modifikasi panas, sifat fisis, sifat mekanis
|
Judul: Pemilahan Bambu Berdasarkan Nilai Kapasitas dan Kuat Tekan Sejajar Serat.
Abstrak: Bambu merupakan material yang bagus untuk konstruksi ramah lingkungan. Masyarakat Indonesia menggunakan bambu untuk konstruksi karena dalam instalasi dan pengerjaannya hanya menggunakan alat yang sederhana. Bambu memiliki potensi yang sangat tinggi untuk bahan kontruksi, sehingga tegangan ijin perlu dihitung. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh nilai tekan maksimum dari bambu Gigantochloa atroviolacea, dan menentukan parameter yang potensial untuk pemilahan bambu berdasarkan nilai kuat tekannya. Standar yang digunakan dalam perhitungan nilai karakteristik adalah ISO 22156-1:2004 dan metode regresi linier (confident band). Prediktor terbaik dipilih dari variabel bebas dengan nilai korelasi terbaik dengan nilai kuat tekan sejajar seratnya. Nilai kapasitas maksimum juga dihitung dalam penelitian ini. Kuat tekan sejajar serat buluh dan dinding bambu hitam berturut-turut adalah 17.28 MPa, dan 44.04 MPa. Linear mass dan kerapatan masing-masing merupakan prediktor terbaik untuk menentukan nilai kapasitas maksimum dan nilai tekan sejajar serat.
Keyword: tegangan ijin, pemilahan bambu, uji tekan, sifat mekanis, desain struktural, rekayasa kayu
|
Judul: Egg drop syndrome 1976 ( EDS '76 )
Abstrak: Dalam Rancangan Pelita Ketiga (1979/80 - 1983/84) dijelaskan bahwa tujuan pembangunan antara lain adalah me ningkatkan mutu gizi pola komsumsi masyarakat melalui pe- ningkatan penyediaan karbohidrat, protein dan vitamin. Selain daging dan susu, telur adalah sumber protein hewani yang sangat penting. Oleh sebab itu dalam rangka peningkatan penyediaan protein pemerintah terus berusaha meningkatakan produksi telur dengan menggalakan peternak- an rakyat dan peternakan komersil yang telah maju. Peter- nakan yang telah maju dapat berfungsi sebagai pusat latih an dan pengembangan usaha peternakan rakyat disekitarnya. Mereka dapat sebagai sumber bibit dan tehnologi bagi pe ternakan rakyat. Menurut data dari Bulletin Statistik dan Ekonomi. Ter nak (1981) produksi telur dari Repelita I sampai Repelita III terus meningkat. Dalam Repelita I terdapat kenaikan produksi telur +4,2% per tahun. Dalam Repelita II produk- si telur meningkat +13,8% per tahun dan dalam 2 tahun Re- pelita III (1979-1980) terdapat kenaikan rata-rata produk si telur +6,93% per tahun. ...
Keyword:
|
Judul: Infestation of Ectoparasite Flies (Diptera: Cyclorrapha) on Lowland Anoa (Bubalus depressicornis) in Ragunan Zoological Park, South Jakarta
Abstrak: Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis) merupakan salah satu hewan yang terancam punah. Anoa di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan dipelihara secara intensif. Sistem ini memudahkan pemantauan kesehatan hewan. Lalat merupakan salah satu penyebab gangguan kesehatan pada anoa. Lalat merupakan salah satu jenis ektoparasit yang dapat mengganggu kenyamanan hidup hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan dan jumlah lalat ektoparasit serta faktor-faktor yang berhubungan dengan jumlah lalat pada anoa dataran rendah di Taman Margasatwa Ragunan Jakarta Selatan. Penelitian dilakukan pada dua ekor anoa dataran rendah jantan pada tiga kali pengamatan, yaitu pada pagi hari (08.00-09.00), siang hari (12.00-13.00), dan sore hari (16.00- 17.00). Pengamatan lalat meliputi penghitungan dan identifikasi lalat secara makroskopis pada dua anoa dan daerah penghitungan menggunakan binokular dalam tiga kali pengamatan (pagi, siang, dan sore) karena pihak pengelola Taman Margasatwa Ragunan tidak mengizinkan menyentuh atau mengganggu fisik anoa. Penangkapan lalat dengan menggunakan flies trap dilakukan untuk verifikasi famili lalat dan pengambilan gambar lalat. Pada saat yang sama juga diamati apakah anoa yang sedang berteduh atau berendam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infestasi lalat pada dua anoa dataran rendah di Taman Margasatwa Ragunan termasuk dalam kategori rendah dan aktivitas berendam dapat menurunkan jumlah infestasi lalat pada anoa dataran rendah.
Keyword: ectoparasite flies, lowland anoa, macroscopical observation, Ragunan Zoological Park
|
Judul: Infestation of Fly (Diptera: Cyclorrapha) Ectoparasite on Buffalo (Bubalus Bubalis) in Ragunan Wildlife Park, South Jakarta
Abstrak: Kerbau (Bubalus bubalis) merupakan ternak ruminansia besar yang penting bagi masyarakat Indonesia. Ektoparasit lalat menjadi salah satu penyebab masalah kesehatan pada kerbau selain mengganggu kenyamanan hidup ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah infestasi ektoparasit lalat dan faktor-faktor aktivitas inang (host) berupa waktu aktivitas, berteduh, dan berkubang yang berhubungan dengan jumlah infestasi ektoparasit lalat pada kerbau. Pengamatan dilakukan terhadap tiga ekor kerbau jantan pada tiga waktu aktivitas, yaitu pagi (06.00-07.00 WIB), siang (11.00-12.00 WIB), dan sore hari (16.00-17.00 WIB), dan di saat yang bersamaan diamati juga apakah kerbau sedang berteduh atau berkubang. Pengamatan ektoparasit lalat pada kerbau dilakukan setiap hari, selama 14 hari, secara eye-catching dengan menggunakan alat bantu teropong. Penghitungan ektoparasit lalat pada masing- masing waktu dilakukan sebanyak tiga kali (ulangan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa infestasi lalat pada kerbau didominasi oleh lalat Muscidae sebanyak 92,4% dan sisanya lalat Calliphoridae sebanyak 7,6%. Tingkat infestasi ektoparasit lalat lebih tinggi pada aktivitas di siang hari (47,5%) dibandingkan pada pada (32,2%) dan sore hari (20,3%). Sementara itu, aktivitas berteduh dan berkubang dapat mengurangi jumlah infestasi ektoparasit lalat pada kerbau., Buffalo (Bubalus bubalis) is a large ruminant livestock that is important to the people of Indonesia. Fly ectoparasites are one of the causes of health problems in buffalo besides that can interfere with the comfort of livestock life. This study aimed to determine the number of fly ectoparasite infestation in buffalo and the association of host activities with the infestation. Three male buffaloes in Ragunan Wildlife Park, South Jakarta were observed in three activity times, namely in the morning (06.00-07.00 WIB), in the afternoon (11.00-12.00 WIB), and in the evening (16.00-17.00 WIB); and at the same time, it was also observed whether the buffalo was taking shelter or wallowing. The infestation of fly ectoparasites in buffalo was observed everyday during 14 days in an eye-catching manner using binoculars. The number of fly ectoparasites was counted three times of each time (as repeatation). The results showed that flies in buffalo was dominated by Muscidae flies (92,4%) and the other was Calliphoridae flies (7,6%). The rate of fly ectoparasite infestation was higher during the afternoon activity (47,5%) compared to the morning (32.2%) and the evening (20,3%) activities. Meanwhile, shelter and wallowing activities could reduce the number of fly ectoparasite infestations in buffalo.
Keyword: buffalo, Calliphoridae, ectoparasite flies, Muscidae
|
Judul: Pengaruh Penambahan Mgo Pada Sifat Fisik Dan Mekanik Keramik Β"-Al2o3
Abstrak: Keramik P" Ai20, mempunyai sifat berbeda dengan sifat umUlll keranlik yaitu konduktivitas iomlya cllkup tinggi sellillgga ballan ini dapat dimallfaatkan sebagai bahan elektrolit padat. Beberapa pelleliti membuat fasa p" -AhO, denganmenambahkall MgO dan atau Li20. Karena itu dalam penelitian ini dibuat sanlpel P"-AI20, dengan menambahkan MgO secara bervariasi agar teranlati pengamh penamballan MgO pada sifat fisik dan mekanik p" -AI20,. Sampel P"-A120, dibuat dari serbuk a-AhO, , Na20, Li20 dengan menamballkan MgO secara bervariasi dari 0 wt% sampai 3 wt% kemudian sampel disintering pada suhu 1500'C selanm 2 jam, lalu dilakukan karakterisasi melipllti struktur kristal dengan XRD, kerapatan dengan piktiometer, pengukuran termal dengan DTA, kekerasan dengan Vickers Hardness Tesler dan kondllktivitas ion dengan metode dua titik. Dari hasil karakterisasi diperoleh bahwa penambahan MgO pada 0"-AI20, hingga 3 wt% mempengaruhi pembentukan fasa P"-AhO, menjadi lebih banyak tetapi fasa yang terbentuk tidak munli masih ada tasa lain yaitu P-Ai20,. Nilai kerapatan sampel eendemng meningkat dengan penamballan MgO hingga 3 wt% nilai terenck'lll 2,4139 glem' dan tertinggi 3,4314 glem'. Nilai kekerasan sampel meningkat empat kali lipat dari 20,78 kg/nuu2 menjadi 82,2 kglnu1l2 dengan ditamballkannya MgO hingga 3 wt%. Dari pengukuran termal terlillat ballWa pada suhu dibawah 500°C terjadi dehidrasi uap air. Pada SUh1l26-150 ('C) konduktivitas ion tertinggi pada sanlpel 2 (O,5wt% MgO) dengan nilai Ea sebesar 0,0524 eV dan terendah pada sampell (tanpa MgO) dengan nilai Ea sebesar 0,1084 eY. Pada sllh1l250-400 (,C) kondaktivitas ion tertinggi pack'! sampel 4 (2 wt% MgO) dengan Ea sebesar 0,6315 eV dan terendall pada sampel2 (0,5 wt% MgO) dengan Ea sebesar 0,8448 eV San1
Keyword:
|
Judul: Faktor risiko lokasi peternakan dan umur terhadap kejadian infeksi Eimeria sp pada sapi Bali di kabupaten Karangasem, Bali : kajian lintas seksional
Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk menduga tingkat prevalensi coccidia serta rata-rata jumlah ookista Eimeria sp pada lokasi dataran rendah dan dataran tinggi, serta pada tingkat umur sapi bali berbeda di kabupaten Karangasem, Bali. Penelitian menggunakan metode pengambilan contoh tinja segar (20 gr) dilakukan pada sapi umur kurang dari 6 bulan, antara 6 - 12 bulan, dan lebih 12 bulan. Tempat pengambilan contoh di kabupaten Karangasem, dari 8 kecamatan diantaranya 4 kecamatan terletak di daerah dataran rendah (Manggis, Karangasem, Abang dan Kudu), 4 kecamatan lain terletak di dataran tinggi (Rendang, Selat, Sedimen, Bebandem). Contoh diambil secara multistage random sampling (penarikan contoh acak bertingkat), selanjutnya contoh dilakukan metode pemeriksaan dan identifikasi.
Keyword:
|
Judul: Identifikasi dan inventarisasi ookista Eimeria spp berdasarkan morfologi dan ukuran pada peternakan sapi perah rakyat di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah
Abstrak: Peternakan merupakan salah satu subsektor yang dapat menyediakan lapangan pekerjaan, meningkatkan ekspor serta menambah devisa bagi negara dan memperbaiki gizi masyarakat melalui peningkatan konsumsi protein hewani. Pada saat ini masih banyak permasalahan yang dihadapi dunia peternakan, salah satu dianataranya peternakan masih dijadikan sebagai usaha sampingan yang dikelola secara tradisional. Akibatnya hasil yang didapatkan tidak maksimal dan timbul beberapa penyakit baik yang menular ke manusia atau yang tidak menular ke manusia yang sifatnya tidak terlalu merugikan. Koksidiosis merupakan penyakit parasiter pada sapi perah yang diakibatakan coccidia dari family Eimeriidae. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya jenis-jenis ookista Eimeria spp yang terdapat pada sapi perah di peternakan sapi perah rakyat Desa Madu, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Sampel feses diambil dari 10 kandang milik penduduk di Desa Madu, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Pengambilan dilakukan selama 5 minggu dan ap minggu dilakukan 2 kali pengambilan sampel feses. Selanjutnya sampel feses eriksa di laboratorium dengan menggunakan metode pengapungan,
Keyword: Eimeria spp, Dairy cattle, oocyst
|
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh
Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10.
Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
|
Judul: Analisa perencanaan penggunaan traktor tangan untuk mengolah tanah sawah di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor Jawa Barat
Abstrak: Dalam proses produksi padi, pekerjaan yang paling benyak memerlukan tenaga adalah pengolahan tanah. Selain itu perkembangan industri dan jasa akan menggeser tenaga kerja pertanian ke arah industri dan jasa, sehingga lambat laun tenaga kerja pertanian semakin berkurang. Dari pra penelitian yang telah dilakukan. gejala kekurangan tenaga kerja pengolah tanah juga terjadi di kecamatan Ciampea dengan terdapat masih banyak lahan sawah yang tak terolah antara tahun 1989-1993. Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu dilakukan analisa mengenai kebutuhan tenaga pengolah tanah di kecamatan Ciampea. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jenis tenaga pengolah tanah yang sesuai di kecamatan Ciampea kabupaten Bogor dan jumlah tenaga pengolah yang diperlukan selama lima tahun mendatang. Dalam masalah khusus ini dipakai model matematik untuk memprediksi perkembangan luas lahan sawah dan sumber tenaga pengolah tanah sehingga dapat dianalisis kebutuhan tenaganya. Untuk menentukan jenis sumber tenaga yang optimal digunakan teori pengambilan keputusan Bayes. ...
Keyword:
|
Judul: Optimisasi Kebutuhan Traktor Tangan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah
Abstrak: Penggunaan tenaga traktor merupakan teknologi yang kontroversial . Eeberapa peneliti mengatakan bahwa mekanisasi pertanian menimbulkan pengangguran di daerah berpenduduk padat. Tetapi bila tenaga kerja yang ada tidak mencukupi untuk mengoptimumkan penggunaan lahan, maka benggunaan traktor diharapkan akan dapat meningkatkan intensitas tanam. Dengan peningkatan intensitas tanam maka penggunaan tenaga kerja per satuan vsaktu akan meningkat. Agar tidak menimbulkan pengangguran, maka penggunaan traktor harus selektif baik daerahnya maupun macam kegiatannya.
Keyword:
|
Judul: Fullerenes C20, C28, C60, C78, C84 Molecular Docking Study with Spike Glycoprotein SARS-CoV-2
Abstrak: Spike glycoprotein pada SARS-CoV-2 berperan penting dalam proses infeksi virus. Carbon based nanomaterials memiliki banyak alotrop seperti graphene, carbon dots, dan fullerene yang memiliki peran dan interaksi tertentu pada spike glycoprotein. Penelitian ini menggunakan fullerene sebagai ligan dan spike glycoprotein SARS-CoV-2 sebagai reseptor dan mempelajarinya dengan metode molecular docking. Hasil docking didapatkan nilai energi ikat paling negatif dari semua ligan yaitu fullerene C84 dengan nilai -15,9 kcal/mol. Jenis interaksi yang didapatkan yaitu interaksi hidrofobik. Variasi ukuran fullerene mempengaruhi interaksi dan potensi fullerene dalam menginhibisi spike glycoprotein. Berdasarkan targeted docking presentase moda pengikatan sisi aktif reseptor pada fullerene C20 dan C28 sebesar 0%, fullerene C60 sebesar 85%, fullerene C78 dan C84 sebesar 100%. Semakin besar ukuran fullerene maka semakin kuat ikatannya dan potensinya dalam memblok sisi aktif pengikatan ACE2., The spike glycoprotein in SARS-CoV-2 plays an important role in the viral infection process. Carbon based nanomaterials have many allotropes such as graphene, carbon dots, and fullerenes that have specific roles and interactions in spike glycoproteins. This research used fullerenes as ligands and spike glycoprotein SARS-CoV-2 as receptors and studied them by molecular docking method. The docking results obtained the most negative binding energy value of all ligands, namely fullerene C84 with a value of -15,9 kcal/mol. The type of interaction obtained is a hydrophobic interaction. Variations in the size of fullerenes affected the interaction and potential of fullerenes in inhibiting spike glycoproteins. Based on targeted docking, the percentage of the active site binding mode of the receptor on C20 and C28 fullerenes are 0%, C60 fullerenes are 85%, C78 and C84 fullerenes are 100%. The larger the size of the fullerene, the stronger the bond and its potential to block the active site of ACE2 binding.
Keyword: fullerene, molecular docking, SARS-CoV-2, spike glycoprotein
|
Judul: Pengaruh pemberian ransum komplit sampah sayuran pasar terhadap produksi susu kambing peranakan etawah (PE) hasil pemerahan pagi dan sore hari
Abstrak: The experiment was conducted to studied the milk production and dry matter intake that milked in the morning and efternoon with three different of feeds rations. This experiment used six goats of peranakan etawah (PE) on second lactation. The interval of milking time was 10 and 14 hours. The treatments used in this experiment was Standard Ration (STD), Silage Complete Feed (RKS) and Dried Complete Feed (RKK).
Keyword:
|
Judul: Tingkah laku kambing Peranakan Etawah betina dengan pemberian silase dan hay dari sumber hijauan berbeda
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian pakan silase dan hay dengan bahan baku yang berbeda yaitu, hasil samping tanaman jagung, hasil samping sayuran pasar pilihan (tauge dan klobot jagung), dan hasil samping tanaman sorgum terhadap tingkah laku makan dan minum, merawat diri, istirahat, dan ruminasi. Penelitian ini menggunakan 12 ekor kambing Peranakan Etawah (PE) betina dengan umur 4 bulan yang dipelihara secara intensif. Perlakuan yang diberikan adalah pakan R0 (hasil samping tanaman jagung 30% + konsentrat 70%), R1 (hasil samping sayuran pasar pilihan 30% + konsentrat 70%), dan R2 (hasil samping tanaman sorgum 30%+ konsentrat 70%). Metode pengamatan yang digunakan adalah focal sampling dan data dianalisis ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan jenis pakan berpengaruh (P<0.05) terhadap frekuensi dan durasi tingkah laku makan dan minum, merawat diri, dan istirahat terutama pada pagi hari, sedangkan pada siang, sore, dan malam hari perbedaan jenis pakan tidak berpengaruh (P>0.05). Dapat disimpulkan bahwa kambing PE yang diberi pakan hay dan silase tanaman sorgum maupun hasil samping sayuran pasar pilihan menunjukkan tingkah laku makan dan minum yang lebih tinggi dan tingkah laku merawat diri serta istirahat lebih rendah dibandingkan pakan hay dan silase tanaman jagung terutama pada pagi hari.
Keyword: Behavior, Etawah grade kids, Feed, Feeding silage, Maize hay, Vegetable waste, Sorghum residu, Ruminant behaviour
|
Judul: Mapping of Coastline Changes in the Coastal of Bantul Regency Using Sentinel-2A Satellite Imagery
Abstrak: Pesisir merupakan wilayah yang kompleks akibat interaksi darat dan laut sehingga mudah mengalami perubahan secara fisik seperti perubahan garis pantai. Perubahan garis pantai penting diketahui untuk kajian pengelolaan kawasan pesisir, pemodelan pesisir, studi akresi-abrasi, serta analisis wilayah bahaya. Penelitian bertujuan memetakan dan menghitung laju perubahan garis pantai di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan citra Sentinel-2A pada tahun 2017, 2018 dan 2021. Metode digital shoreline analysis system (DSAS) digunakan untuk menghitung perubahan garis pantai secara statistik maupun geospasial. Lokasi penelitian terbagi menjadi 15 sub-zona dimana abrasi tertinggi terjadi pada Desa Parangtritis bagian timur (Sub-zona E3) dengan laju perubahan garis pantai mencapai -10,03 m/tahun. Abrasi dipengaruhi landainya kondisi pantai, gelombang dengan tinggi mencapai 2,39 m dan arus dengan kecepatan mencapai 0,24 m/s yang menggerus garis pantai serta tidak adanya penghalang di kawasan pantai. Akresi tertinggi terjadi di Desa Parangtritis bagian barat (Sub-zona E1) dengan laju perubahan garis pantai mencapai 9,20 m/tahun. Akresi dipengaruhi material sedimen dari darat yang mengendap dan menambah area garis pantai serta bergeraknya pasir oleh angin di sekitar gumuk pasir., Coastal is a complex area due to land and sea interactions so that it is easy to experience physical changes such as changes in coastlines. Coastline changes are important to know for coastal area management studies, coastal modeling, accretion-abrasion studies, and hazard area analysis. The study aimed to map and calculate the rate of change in coastlines in Bantul Regency, Yogyakarta Special Region using Sentinel-2A imagery on 2017, 2018 and 2021. The digital shoreline analysis system (DSAS) method used to calculate shoreline changes statistically and geospatially. The research location divided into 15 sub-zones where the highest abrasion occured in east Parangtritis Village (E3 sub-zone) with a coastline change rate of -10,03 m/year. Abrasion influenced by gentle coastal conditions, waves with a height of 2.39 m and currents with a speed of 0.24 m/s which erodes the coastline and there is no barrier in the coastal area. The highest accretion occurred in west Parangtritis Village (E1 sub-zone) with a coastline change 9,20 m/year. Accretion influenced by sedimentary material from land that settled and added to the coastline area and the movement of sand by the wind around the sand dune.
Keyword: abrasi, akresi, DSAS, Kabupaten Bantul, abrasion, accretion, Bantul Regency
|
Judul: Analisis usahatani ikan lele bapukan (Clarias gariepinus) di Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat
Abstrak: Indonesia memiliki potensi hasil perikanan yang berlimpah, diantaranya terdapat komoditas perikanan unggulan yang potensial untuk dikembangkan baik di laut maupun di darat. Adapun kegiatan yang dilakukan untuk memaksimalkan potensi perikanan adalah penangkapan, budidaya, dan pengolahan. Kegiatan budidaya air tawar merupakan kegiatan yang dilakukan di daratan dan ikan yang biasa dibudidayakan adalah ikan lele, patin, nila bawal, dan gurami. Komoditi air tawar yang memiliki prospek cukup baik untuk dikembangkan sebagai ikan konsumsi adalah ikan lele (Clarias sp.). Salah satu daerah yang diharapkan mampu berkontribusi dalam peningkatan budidaya ikan lele adalah Kabupaten Indramayu. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya pengembangan kawasan budidaya lele di Kabupaten Indramayu pada tahun 2009 seluas 404,99 ha dengan jumlah petakan 9.085 unit serta banyaknya petani pembenihan dan pembesaran ikan lele.
Keyword:
|
Judul: Analisis Kelayakan Usaha Pembenihan dan Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang (Studi Kasus: Perusahaan Parakbada, Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat)
Abstrak: Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan budidaya air tawar yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan ikan lele memiliki kekhasan, yakni mudah untuk dibudidayakan, tidak banyak memerlukan air untuk hidup, dan harga relatif murah. Salah satu jenis ikan lele yang dibudidayakan petani adalah ikan lele Sangkuriang (Clarias sp). Usaha perikanan air tawar, khususnya ikan lele Sangkuriang yang ada di Kota Bogor, salah satunya terdapat di Kelurahan Katulampa. usaha budidaya ikan lele Sangkuriang di Kelurahan Katulampa ini tergolong baru. Perusahaan Parakbada merupakan perusahaan yang terdapat di Kelurahan Katulampa yang bergerak di bidang usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang ditinjau dari aspek non finansial (aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, aspek sosial, ekonomi dan lingkungan) dan aspek finansial dilihat dari kriteria investasi yakni Net Present Value (NPV), Net B/C, Internal Rate of Return (IRR), dan Discounted Payback Period (DPP), serta menganalisis sensitivitas dari Usaha ikan lele Sangkuriang apabila terjadi penurunan harga jual output (benih dan ikan lele Sangkuriang ukuran konsumsi), penurunan produksi (benih dan ikan lele Sangkuriang ukuran konsumsi) dan peningkatan biaya pakan pada Usaha lele Sangkuriang. Penelitian dilakukan di Perusahaan Parakbada, Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian tersebut dilakukan secara sengaja (purposive). Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara, observasi langsung, dan kuesioner. Data sekunder berasal dari studi literatur seperti hasil penelitian, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor dan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Kota Bogor. Data dan informasi yang telah dikumpulkan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif yang diolah dengan Microsoft Excel 2007. Analisis kualitatif dilakukan dalam analisis aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, aspek sosial ekonomi dan lingkungan. Analisis kuantitatif dilakukan dalam menilai kelayakan finansial. Penilaian kelayakan finansial dilakukan dengan melakukan perhitungan kriteria investasi yang meliputi NPV, IRR, Net B/C, dan Discounted Payback Period. Selain itu, dilakukan juga analisis switching value untuk menilai sensitivitas kelayakan usaha terhadap perubahan yang terjadi.
Keyword:
|
Judul: Sintesis Nanorod Seng Oksida (ZnO) dengan Metode Sonokimia
Abstrak: Gelombang ultrasonik telah digunakan untuk membantu sintesis ZnO. ZnO terbentuk dari campuran ZnAc dan NaOH. ZnO disintesis dengan variasi konsentrasi ZnAc 0.5 M ( ZnO 1:1 ) dan 1.5 M ( ZnO 3:1 ) yang dicampurkan dengan NaOH konsentrasi 0.5 M. Sampel yang diporoleh dikarakterisasi dengan XRD dan SEM. Karakterisasi difraksi sinar-X menunjukkan bahwa struktur kristal ZnO yang dihasilkan merupakan heksagonal dengan pertumbuhan yang dominan pada orientasi bidang nonpolar a dengan indeks hkl 101. Kristalinitas dan kemurnian kristal ZnO 1:1 lebih baik dibandingkan ZnO 3:1 ditunjukan dengan intensitas puncak difraksi sinar-X yang lebih tinggi, sempit dan tajam. Untuk ukuran kristalit ZnO 1:1 mempunyai rata-rata ukuran kristalit 30.57 ± 4.31 nm sedangkan ZnO 3:1 mempunyai ukuran rata-rata 20.25 ± 7.12 nm. Dari ukuran kristal yang terbentuk partikel ZnO termasuk nanokristal. ZnO 1:1 terbentuk batang-batang nano (nanorods) sedangkan pada ZnO 3:1 tidak terbentuk batang-batang nano (nanorods). Untuk ukuran morfologi, ZnO 1:1 mempunyai rata-rata ukuran butiran kristal 230 nm dan lebih besar dibandingkan ukuran ZnO 3:1 yang mempunyai rata-rata ukuran butiran kristal 50 nm.
Keyword: nanorot, sintesis, sonokimia, ZnO
|
Judul: Pengaruh Mall Activities dan Dimensi Leisure terhadap Shopping Behaviour yang Berimplikasi pada Shopping Enjoyment pada Pengunjung Remaja Wanita Botani Square.
Abstrak: Bogor salah satu kota di wilayah Jabotabek yang mengalami perkembangan dalam pusat perbelanjaan. Beberapa pusat perbelanjaan di Bogor adalah Botani Square, Ekalokasari Plaza, Bogor Trade Mall dan Pangrango Plaza. Pusat perbelanjaan tidak luput dengan banyaknya pengunjung yang datang untuk berbelanja atau window shopping. Tujuan penelitian ini (1) menganalisis pengaruh mall activities terhadap shopping behaviour, (2) menganalisis pengaruh dimensi leisure terhadap shopping behaviour, (3) menganalisis pengaruh mall activities dan dimensi leisure terhadap shopping enjoyment dan (4) mengkaji pengaruh shopping behavior terhadap shopping enjoyment.. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang didapatkan langsung dari wawancara dan kuesioner. Teknik analisis dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Pengolahan data ini menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 17 dan Microsoft Excel. Kuesioner diberikan kepada 100 orang responden dengan teknik purposive sampling. Data sekunder bersumber dari literatur, jurnal dan buku. Berdasarkan analisis regresi linear berganda, mall activities (X1) memiliki pengaruh positif terhadap shopping behaviour (Ŷ). Dimensi leisure (X2) memiliki pengaruh positif terhadap shopping behaviour (Ŷ). Shopping behaviour (Y) memiliki pengaruh positif terhadap shopping enjoyment (Z). Mall activities (X1) dan dimensi leisure (X2) memiliki pengaruh positif terhadap shopping behaviour (Ŷ) secara bersama-sama.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Kesadaran Materi Pendidikan Konsumen, Sumber Informasi, dan Motivasi Belanja terhadap Perilaku sebagai Konsumen Cerdas pada Remaja.
Abstrak: Pendidikan konsumen mengembangkan kesadaran atas hak dan tanggung jawab sebagai konsumen yang kemudian memengaruhi keputusan konsumen dan implikasi yang lebih luas dari keputusan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesadaran materi pendidikan konsumen, sumber informasi, dan motivasi belanja terhadap perilaku sebagai konsumen cerdas pada siswa SMP. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, metode pengumpulan data survei, serta pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Contoh dalam penelitian berjumlah 125 siswa SMP negeri kelas 9 yang terdiri atas 62 siswa di perkotaan dan 63 siswa di perdesaan Bogor. Teknik penarikan contoh yang digunakan adalah teknik cluster random sampling. Pengambilan contoh dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa sekolah tersebut menggunakan Kurikulum KTSP dengan bahan ajar BSE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan jenis kelamin, pengetahuan objektif tentang kewajiban konsumen, sumber informasi, dan motivasi belanja utilitarian terhadap perilaku sebagai konsumen cerdas.
Keyword: motivasi belanja, pendidikan konsumen, pengetahuan objektif, perilaku sebagai konsumen cerdas
|
Judul: Leucocytozoonosis Pada Ayam Ras di Sumatera Utara
Abstrak: Di Propinsi Sumatra Utara penyakit leucocytozoonosis pada ayam ras yang disebabkan oleh Leucocytozoon caulleryi dilaporkan oleh Balai Penyidikan Penyakit Hewan wilayah I Medan untuk pertama kali pada bulan Oktober 1982. Penyakit ini mula-mula ditemukan pada ayam broiler berumur 2-3 bulan di Kampung Purwodadi, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Pada penyidikan terhadap penyakit leucocytozoonosis ini dibeberapa peternakan ayam ras di Kabupaten Deli Serdan Kotamadya Medan ternyata bahwa penyakit ini menimbulkan mortalitas sebesar 20% dan morbiditas 50-100%. Cara mendiagnose yang dipergunakan masih perlu ditingkatkan untuk memperoleh angka mortalitas dan morbiditas yang lebih cermat. Pemakaian gel precipitation test dianjurkan. Penyakit ini diketahui menyerang ayam ras yang dipelihara pada daerah persawahan, daerah yang penuh dengan semak belukar dan keadaan tanah yang lembab dan basah serta banyak air yang tergenang. Ayam yang terserang berumur 2-3 bulan. Diduga penyakit ini ditularkan melalui agas (Culicoides).
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Pemberian Mixtalol Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tomat (Lycopersicon esculentum Mill)
Abstrak: iversity Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh berbagai konsentrasi dan frekuensi pemberian zat pengatur pertumbuhan Mixtalol terhadap pertumbuhan dan produksi tomat. Percobaan pertama dilakukan di rumah kaca Kebun Percobaan IPB di Darmaga pada bulan Oktober 1982 hingga Februari 1983 dan percobaan kedua dilaksanakan di rumah plastik Kebun Percobaan IPB di Tajur pada bulan Januari 1983 hingga Mei 1983. Bibit tomat varietas Intan ditanam dalam pot tanah berdiameter 28 cm. Media tumbuh dibuat dari campuran tanah dan pupuk kandang. Pupuk dasar berupa Urea, TSP dan ZK diberikan pada saat tanam, masing-masing sebesar 9 g, 9 g dan 7 g tiap pot. Digunakan rancangan Faktorial dalam Acak Lengkap de- ngan dua faktor, yaitu konsentrasi Mixtalol (A) dan fre- kuensi pemberian (B). Faktor A terdiri dari lima taraf, yaitu 0.0 (kontrol), 0.5 ppm, 1.0 ppm, 1.5 ppm dan 2.0 ppm. Faktor B terdiri dari tiga taraf, yaitu 2 x penyemprotan (umur 3 dan 5 minggu), 3 x penyemprotan (umur 3, 5 dan 7 < minggu) dan 4 x penyemprotan (umur 3, 5, 7 dan 9 minggu). Pada percobaan pertama konsentrasi Mixtalol tidak ber- pengaruh nyata, tetapi cenderung meningkatkan tinggi tanam- an (berbeda nyata pada taraf 10 %). Sebaliknya pada perco- baan kedua pengaruh konsentrasi Mixtalol terhadap tinggi tanaman sangat nyata pada minggu ke-4 dan 5 dan nyata pada minggu ke-6, 7 dan 8. Tinggi tanaman maksimum dicapai oleh perlakuan Mixtalol 2.0 ppm. Baik pada percobaan pertama maupun kedua frekuensi pemberian Mixtalol tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Variabel-variabel pertumbuhan reproduktif yang diukur adalah jumlah rangkai bunga, jumlah bunga, persentase bunga jadi, jumlah buah dipanen dan bobot buah segar dipanen. Pada percobaan ini semua variabel reproduktif yang diukur ti- dak dipengaruhi secara nyata oleh konsentrasi Mixtalol yang dicobakan. Frekuensi pemberian Mixtalol juga tidak mempe- ngaruhi variabel reproduktif yang diukur. Pemberian Mixta- lol pada masa generatif tidak dapat meningkatkan persentase bunga jadi dan bobot. buah segar dipanen…
Keyword:
|
Judul: Pengaruh zat tumbuh mixtalol terhadap aspek fisiologi pertumbuhan dan produksi tanaman jagung varietas arjuna
Abstrak: Akhir-akhir ini usaha untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman mulai mengarah ke pemakaian zat penga- tur tumbuh ("plant growth regulator"). Melalui peranannya dalam meningkatkan efisiensi fisiologi tanaman maka pemakaian zat pengatur tumbuh diharapkan akan dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Salah satu zat pengatur tumbuh yang sedang diuji coba keefektifannya untuk mendapatkan konsentrasi yang tepat dalam meningkatkan produktivitas tanaman adalah Mixtalol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan mixtalol dengan berbagai taraf konsentrasi terhadap aspek fisiologi pertumbuhan dan produksi jagung varietas Arjuna serta mencari kemungkinan taraf konsentrasi yang paling baik untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman tersebut. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan IPB Darmaga IV, Bogor, mulai bulan November 1983 sampai bulan Februari 1984. Bahan tanaman yang digunakan adalah jagung varietas Arjuna. Pemberian mixtalol dilakukan sebanyak dua kali dengan konsentrasi 0, 1, 2, 3, 4 dan 5 ppm Mixtalol diberikan melalui daun dengan cara penyemprotan. pertama di lakukan pada umur 2 minggu setelah tanam, sedang yang kedua penyemprotan dilakukan pada saat tanaman umur 6 minggu setelah tanam. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mixtalol berpengaruh dalam pemercepatan kegiatan fisiologi tanaman. Berdasarkan kenaikan hasil tertinggi maka perlakuan dengan konsentrasi 5 ppm memberikan pertumbuhan vegetatif yang lebih baik, sedangkan untuk meningkatkan produksi jagung, perlakuan 3 ppm mixtalol adalah yang paling efektif dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Studi tentang efektivitas mixtalol masih perlu dilanjutkan mengingat zat tumbuh tersebut masih belum memberikan pengaruh yang konsisten terhadar produksi tanaman. ...
Keyword:
|
Judul: The addition of a noun word graph dictionary module in bogordelftconstruct
Abstrak: Knowledge Graph is a new method in Natural Language Processing that is used to describe human language and displaying it into a graph form. BogorDelftConStruct is a tool to analyze Indonesian text, developed by Deni Romadoni (2009). The tool has limited feature, opening many opportunities to add some other features. The goal of this research is to develop a noun word graph dictionary module and add it in BogorDelftConStruct. The patterns of the noun word-graph are based the research of Saleh (2009). In this research, of the 20 patterns in Saleh (2009) only 13 patterns are used, since some of word graph patterns which have the same affix and also have the different meaning. As many as 144 nouns were used in scenario testing, with 1 error was generated (99,33% accuracy).
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Kepribadian Merek dan Kepuasan terhadap Loyalitas Konsumen Ponsel Pintar
Abstrak: At the rise of the 3rd millenium, the rate of the smartphone user has grown exponentially each year. It has now become a necessity for everyone to have a smartphone and the demand only increases with each passing year. This study was aimed to analyze the effect of brand personality and satisfaction on smartphone consumers’ loyalty. This study was conducted using cross sectional design. Convenience sampling method was used in the research process. Respondents were 100 smartphone’s consumers aged 18-24 years. Thus, valid sample of 76 respondents were used in the final analysis. Pearson correlation analysis was advocated to examine the association between brand personality, satisfaction, and loyalty. Multiple linear regression analysis was identify the effect of those variables on loyalty. The findings of this study were a significantly positive relationship between all dimensions of brand personality, satisfaction, and loyalty. Furthermore, it was shown that satisfaction and brand personality have a significantly positive influence on loyalty.
Keyword:
|
Judul: Analisis Pengaruh Citra Merek dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Smartphone Berdasarkan Gender (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)
Abstrak: Kemajuan zaman sering kali diikuti dengan beranekaragamnya aktivitasaktivitas yang dilakukan masyarakat dalam berbagai segi kehidupan. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Semakin ketatnya tingkat persaingan yang sejalan dengan diberlakukannya perdagangan bebas memaksa perusahaanperusahaan penyedia smartphone selalu berusaha menawarkan produk yang berbeda dari pesaing dan menciptakan citra merek yang baik di mata konsumen agar tingkat keputusan pembelian konsumen semakin meningkat. Fenomena persaingan ini menuntut para pemasar smartphone untuk selalu menginovasi strategi bisnisnya. Para pemasar juga harus memperhatikan dimensi lain yang ada di masyarakat. Sosial, ekonomi, dan budaya, termasuk masalah perbedaan gender yang akan mempengaruhi sikap pengambilan keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis perbandingan kekuatan citra merek smartphone antara mahasiswa dan mahasiswi, (2) Menganalisis Atributatribut yang menjadi dasar keputusan pembelian mahasiswa dan mahasiswi dalam pembelian smartphone, (3) Menganalisis perbedaan hubungan antara citra merek terhadap keputusan mahasiswa dan mahasiswi dalam melakukan pembelian smartphone. Alat analisis dalam penelitian ini adalah analisis diskriminan dan analisis Buying Decision Proces. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program Microsoft Excel 2007, SPSS version 15.00 dan Minitab 14. Citra merek yang dimiliki Blackberry menurut mahasiswa adalah kemampuan untuk mengunduh aplikasi jaringan sosial (facebook, twitter, dll) tinggi, kemampuan produk sebagai alat komunikasi tinggi, serta spesifikasi sesuai dengan yang ditawarkan. Sedangkan menurut mahasiswi adalah kemampuan produk untuk terhubung dengan komputer personal tinggi serta kemampuan menjalankan internet cepat. Atribut yang paling mendorong mahasiswa dan mahasiswi untuk melakukan pembelian smartphone merek BlackBerry adalah kemudahan produk untuk mengunduh aplikasi jaringan sosial (facebook, twitter, dll) tinggi. Hasil yang diperoleh menyatakan bahwa terdapat keterkaitan antara citra merek yang dimiliki smartphone BlackBerry dan iPhone dengan pengambilan keputusan konsumen pada kelompok mahasiswa. Serta pada kelompok mahasiswi untuk smartphone merek iPhone. Hal tersebut dapat dilihat dari atribut-atribut yang tedapat pada kedua analisis tersebut. Terdapat kesamaan antara atribut yang terdapat pada analisis citra merek dengan analisis pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen.
Keyword:
|
Judul: Kura-kura air tawar (Ordo testudinata) di kawasan cagar alam Gunung Tukung Gede dan rawa danau Kabupaten Serang, Propinsi Banten
Abstrak: AD FARAJALLAH dan TARUNI SRI PRAWASTI. Kura-kura air tawar (Ordo Testudinata) yang menyebar di Indonesia terdiri dari empat famili, yaitu Emydidae, Trionychidae, Chelidae dan Carettochelidae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan kura-kura air tawar (Ordo Testudinata) di Kawasan Gunung Tukung Gede dan Rawa Danau Kabupaten Serang, Propinsi Banten. Penelitian dilakukan mulai September 2000 sampai Februari 2001. Kegiatan penelitian ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu penangkapan kura-kura (dengan cara berburu dan memancing), identifikasi kura-kura menggunakan kunci identifikasi dari Ernst & Barbour. Analisis ekologi dilakukan di habitat kura-kura air tawar yang ditemukan. Panjang total sungai yang ditelusuri di Kawasan Cagar Alam Gunung Tukung Gede dan Rawa Danau adalah 51,35 km. Kura-kura air tawar yang berhasil ditangkap selama periode pengamatan sebanyak 9 ekor diidentifikasi sebagai 3 spesies, yaitu Cuora amboinensis, Cyclemys dentata (Famili Emydidae) dan Amyda cartilaginea (Famili Trionychidae). Cuora amboinensis ditemukan sebanyak 5 ekor, Cyclemys dentata 3 ekor dan Amyda cartilaginea sebanyak 1 ekor. Kura-kura air tawar dapat ditemukan di sungai, kolam, pematang sawah dan rawa., Indonesian fresh water turtles could be classified into four families, that are Emydidae. Trionychidae, Chelidae and Carettochelidae. This research was conducted to study fresh water turtles in Mount Tukung Gede and Rawa Danau Nature Reserves (Serang, Banten Province). The animals were caught during September 2000 -February 2001 by means of hunting and fishing. The key identification of Ernst & Barbour was used to identify the specimen. Furthermore, ecological analysis was done in the surrounding area where the specimen were found. The total length of rivers in Mount Tukung Gede and Rawa Danau Nature Reserves is 51.35 km. Nine individuals of fresh water turtle that was found could be identified as 3 species : Cuora amboinensis (5 individuals) and Cyclemys dentata (3 individuals) (Famili Emydidae), and Amyda cartilaginea (1 individual) (Famili Trionychidae). The fresh water turtles could be found in rivers, ponds, rice field and swamps.
Keyword:
|
Judul: Motivasi Penggunaan Facebook dan Pemenuhan Kebutuhan Afiliasi pada Remaja Pedesaan (Studi Kasus Desa Aek Tapa, Kecamatan Merbau, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara)
Abstrak: Kehadiran internet membuat semua orang di dunia dapat berkomunikasi dengan cepat dan mudah. Kehadiran situs-situs yang beredar di dunia maya bisa mendorong perubahan dalam masyarakat. Pemenuhan kebutuhan afiliasi merupakan kebutuhan yang muncul dari individu untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Salah satunya adalah penggunaan facebook sehingga menarik minat masyarakat untuk menggunakannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Mendeskripsikan karakteristik, motivasi penggunaan facebook, dan kebutuhan afiliasi pemenuhan pada pemuda pedesaan. 2) Analisis hubungan antar karakteristik pemuda pedesaan dan motivasi penggunaan facebook. 3) Analisis hubungan antara motivasi penggunaan facebook dan kebutuhan afiliasi pemenuhan pada pemuda pedesaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan facebook Motivasi pemuda pedesaan tinggi karena facebook sudah menjadi kebutuhan hiburan, sosialisasi dengan orang lain, dan untuk memperoleh atau bertukar informasi. Kebutuhan afiliasi pada pemuda pedesaan juga dapat dipenuhi melalui penggunaan facebook motivasi penggunaan. Facebook bermanfaat untuk menjalin hubungan persahabatan yang didukung melalui aplikasi facebook.
Keyword: Motivation, Facebook, Affiliate, Rural youth
|
Judul: Analisis Tingkat Penggunaan Internet dan Tingkat Literasi Digital di Kalangan Remaja di Pedesaan (Kasus : Desa Tapos I dan Desa Tapos II, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor).
Abstrak: Para remaja di Desa Tapos I dan desa Tapos II, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor yang sudah dapat mengakses internet akibat dari masuknya kemajuan teknologi di kedua desa tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat literasi digital dan tingkat penggunaan internet di kalangan remaja Desa Tapos I dan Desa Tapos II. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif berupa metode survei dengan didukung oleh metode kualitatif berupa hasil wawancara dengani informan. Responden pada penelitian ini merupakan 60 remaja Desa Tapos I dan Desa Tapos II, Kabupaten Bogor yang dipilih secara accidentak sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat frekuensi penggunaan internet lima hingga sembilan kali dalam satu hari, dengan durasi penggunaan selama 6 hingga 10 jam setiap harinya, dan aktivitas penggunaan internet pada kategori fun activities, information utility, juga transactions berada pada kategoti sedang. Mayoritas responden berada pada kategori sedang untuk tingkat literasi digital berdasarkan sub-indeks pada penelitian. Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat tingkat literasi digital berkorelasi lemah dengan frekuensi penggunaan internet, durasi penggunaan internet, dan ragam aktivitas penggunaan internet. Kata kunci : penggunaan internet, remaja pedesaan, tingkat literasi digital, Teenagers in Tapos I Village and Tapos II Village, Tenjolaya Subdistrict, Bogor Regency, have been able to access the internet due to technological advances in the two villages. The purpose of this study was to analyze the level of digital literacy and the level of internet use among adolescents in Tapos I and Tapos II villages. The research method used in this study is quantitative in the form of a survey method, supported by a qualitative method in the form of interviews with informants. Respondents in this study were 60 teenagers from Tapos Village I and Tapos II Village, Bogor Regency, who were selected by accidental sampling. The results showed that most of the respondents had a frequency level of internet use five to nine times a day, with a duration of use of 6 to 10 hours per day, and internet usage activities in the categories of fun activities, information utility, and transactions were in the medium category. Most respondents are in the moderate category for digital literacy levels based on the sub-index in the study. This study shows that the level of digital literacy is weakly correlated with the frequency, duration of internet use, and variety of internet usage activities. Keywords : internet use, rural adolescent, digital literacy index
Keyword: penggunaan internet, remaja pedesaan, tingkat literasi digital, internet use, rural adolescent, digital literacy index
|
Judul: Studi histopatologi organ limpa hamster (Mesocricetus auratus) yang Diinfeksi Coxiella burnetii
Abstrak: Query fever is a zoonosis caused by Coxiella burnetii (C. burnetii). The aim of this research was to determine the histopathological changes of spleen of hamster (Mesoscricetus auratus) which were infected by C. burnetii using Haematoxylin-Eosin (HE) and Immunohistochemistry (IHC) methods. This research used 6 hamsters which were devided into two passage. The histopathological examination picture with HE staining of first passage in hamsters showed relatively similar results with those the second passage such as red pulp hemorrhage and infiltration of inflammatory cells. Histopathological observation of spleen from first passage hamster by using IHC staining showed the positivity was unclear compared to the second passage hamster.
Keyword: Coxiella burnetii, Immunohistochemistry, Query Fever
|
Judul: Tom Burger Group Franchise Business Strategy Formulation in West Sumatra
Abstrak: Tom Burger Group merupakan salah satu perusahaan franchise yang bergerak di industri makanan dan minuman Indonesia. Pandemi Covid-19 menyebabkan terjadinya penurunan jumlah mitra Tom Burger Group menyebabkan turunnya omzet perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal, menentukan alternatif strategi yang tepat berdasarkan kondisi perusahaan dan merumuskan rekomendasi prioritas strategi pengembangan Tom Burger Group. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Porter’s Five Forces, analisis PEST, paired comparison, matriks IFE, EFE, IE, SWOT dan QSPM. Hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi internal perusahaan baik, perusahaan juga memberikan respon baik terhadap peluang dan ancaman eksternal. Matriks SWOT menghasilkan delapan alternatif strategi yang disintesis menjadi enam strategi. Rekomendasi prioritas strategi secara berurutan berdasarkan QSPM berupa strategi memperbaiki sistem manajemen franchise, melakukan pengembangan dan inovasi produk, merancang kegiatan promosi, memindahkan pabrik ke daerah yang lebih strategis di Kota Payakumbuh, mengoptimalkan produksi dengan memanfaatkan penggunaan teknologi, dan meningkatkan kualitas SDM., Tom Burger Group is one of few franchising company in Indonesian’s food and beverage industry. Covid-19 has caused a decrease in numbers of Tom Burger Group partners which caused a decrease in the company's sales turnover. The purpose of this research is to identify the internal and external factors and formulate the right alternative strategies based on the company's conditions. The method used in this research is Porter's Five Forces, PEST, paired comparison, IFE, EFE, IE, SWOT and QSPM matrices. The results of the analysis show that the company's internal conditions are good, company also made moderate responds to external opportunities and threats. The SWOT matrix produces eight alternative strategies which are synthesized into six strategies with priority recommendations based on the QSPM are improve the franchise management system, carry out product development and innovation, design promotional activities, move the factory to strategic area in Payakumbuh, optimize production by leveraging the use of technology, and improving the quality of human resources.
Keyword: franchise, PEST, Porter’s Five Forces, QSPM, Strategy, SWOT
|
Judul: Marketing Strategy Analysis of Malindo Corner Café in Kabupaten Kebumen
Abstrak: Salah satu daerah dengan jumlah kafe yang semakin banyak dalam lima tahun terakhir adalah Kabupaten Kebumen. Namun, akibat pandemi Covid-19 terjadi penurunan jumlah pengunjung ke kafe. Fenomena ini juga dialami oleh Malindo Corner, sebuah kafe yang berdiri di Kabupaten Kebumen lima tahun lalu. Sehingga perlu dilakukan evaluasi strategi pemasarannya di masa pandemi dan merumuskan kembali strategi menghadapi new normal. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang memengaruhi strategi pemasaran perusahaan dalam bertahan dan melewati pandemi dibandingkan pesaingnya, merumuskan dan menetapkan alternatif strategi pemasaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan penjualan kembali. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dan perumusan terdiri dari tahap pencocokan dan pengambilan keputusan. Alat yang digunakan adalah STP, bauran pemasaran 7P, SWOT, dan QSPM. Berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal terdapat tiga kekuatan, dua kelemahan, dua peluang dan satu ancaman. Hasil analisis matriks SWOT terdapat lima alternatif strategi, sedangkan prioritas alternatif strategi yang didapatkan adalah optimalisasi kegiatan promosi secara online dengan multi platform sosial media maupun offline serta meningkatkan penggunaan sistem informasi., One of the areas with an increasing number of cafes in the last five years is Kabupaten Kebumen. However, due to the covid 19 pandemic there was a decrease in the number of visitors to the cafes. This phenomenon is also experienced by Malindo Corner, a cafe that was established in Kabupaten Kebumen five years ago. So it is necessary to evaluate its marketing strategies during the pandemic and reformulate the strategy for facing the new normal. The purpose of the study is to identify the changes of internal and external factors that influence a company's marketing strategy in surviving and getting through the pandemic compared to its competitors, to formulate and to establish marketing strategy alternatives that can be applied to increase the sale. The method used is descriptive analysis and formulation consists of the stages of matching and decision making. The tools used are STP, 7P marketing mix, SWOT, and QSPM. External and internal assessments reveal that Malindo Corner’s strengths as a cafe are a comfortable, clean café atmosphere, spacious capacity, and complete facilities, while its social media promotion is its weakness. The opportunities that are identified was the increasing purchasing power of the Kabupaten Kebumen people, while the threat is the high level of competition due to the innovation, and promotion effort of other cafest. The results of the SWOT matrix analysis have five alternative strategies, while the priority of alternative strategies obtained is the optimization of online promotional activities with multi-platform social media and offline and increasing the use of information systems.
Keyword: Cafe, Marketing, Pandemic, QSPM, SWOT
|
Judul: Respon biologis ulat sutera instar IV terhadap iradiasi sinar gamma (137Cs)
Abstrak: Radiasi dalam sistim biologis laksana sebuah pisau bermata dua. la merupakan alat yang sangat berguna dan bermanfaat tetapi juga merupakan musuh yang sangat perkasa (Djojosoebagio, 1988). Penggunaan radiasi sudah sangat luas digunakan baik untuk kepentingan damai maupun untuk kepentingan militer. Dibidang pertanian radiasi banyak digunakan untuk peningkatan mutu genetik tanaman, sterilisasi serangga, dibidang kedokteran dipakai untuk sterilisas alat bedah, pembuatan radiovaksin, radiotherafi dll. Radiasi juga banyak digunakan untuk penelitian-penelitian. Penggunaan radiasi yang tidak tepat, pembuangan limbah radionuklida kelingkungan terbuka ataupun terjadi kebocoran instalasi nuklir bisa memberi efek negatif bagi kelangsungan hidup manusia dan lingkungan. Karena sinar radioaktif tidak bisa dideteksi dengan pancaindra dan pengaruhnya baru bisa diketahui setelah terjadi kerusakan pada lingkungan sehingga perlu dibuat suatu bioindikator. Ulat sutera (Bombyx mori L.) selain sebagai serangga yang bermanfaat dalam kegiatan agroindustri yang menghasilkan serat sutera alam (Samsijah dan Andadari, 1992) yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi juga bisa dijadikan sebagai hewan percobaan. Ulat sutera (Bombyx mori L.) memiliki beberapa syarat utama sebagai hewan coba, sehingga serangga ini berpeluang dijadikan sebagai hewan coba untuk penelitian bioindikator spesies uji. Penelitian ini terdiri dari 5 dosis perlakuan yaitu: 0 Gy, 50 Gy, 100 Gy, 150 Gy dan 200 Gy pada 200 larva ulat sutera. Setiap dosis perlakuan terdiri dari 20 ulangan dan setiap ulangan terdiri dari satu larva ulat sutera. Parameter yang diteliti adalah pertambahan bobot badan larva instar IV dan V, bobot pupa, lama instar IV dan V, kualitas kulit kokon dan survival (kemampuan bertahan hidup). Hasil penelitian menunjukkan bahwa iradiasi sinar gamma dosis akut pada larva awal instar IV memperlihatkan pengaruh nyata terhadap bobot badan basah instar IV yaitu terjadi penurunan sebesar 39,14% (D100), bobot kulit kokon terjadi penurunan sebesar 39,35 % (D200). Bobot pupa terjadi penurunan sebesar 26,26% (D200). Larva yang diradiasi dengan dosis 50 Gy dapat bertahan hidup 85% sampai akhir instar V (hari ke 14), sedangkan D200 hanya 50%. Pada tahap pupa yang mampu bertahan hidup sampai hari ke tujuh setelah mengokon (84.61%) dan pada D200 tidak satu pupapun yang bertahan hidup sampai hari ketujuh setelah mengokon (mortalitas 100%). Namun bobot badan instar V, lama instar dan persentase kokon tidak menunjukkan pengaruh yang nyata (P>0,05)…
Keyword:
|
Judul: Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi output sektor industri pengolahan kota Tasikmalaya periode tahun 2002-2008
Abstrak: Kegiatan pembangunan industri bertujuan untuk menyediakan bahan-bahan kebutuhan pokok masyarakat, meningkatkan pendapatan masyarakat, menyediakan lapangan perkerjaan, menaikan devisa negara serta menaikan prestise nasional. Kegiatan industri merubah wajah suatu negara dari negara agraris menjadi wajah yang disebut dengan negara modern. Karakteristik negara agraris ditandai dengan tenaga kerja yang melimpah dan sebagian besar mengganggur sedangkan negara industri ditandai dengan padat modal dan padat karya serta pengangguran yang relatif sedikit. Sektor Industri Pengolahan di Kota Tasikmalaya mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian Kota Tasikmalaya. Berdasarkan pada PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000, sektor industri pengolahan memberikan kontribusi paling tinggi kedua pada PDRB Kota Tasikmalaya setelah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Perkembangan sektor industri pengolahan tidak terlepas dari semua perkembangan faktor-faktor produksi yang mempengaruhinya. Selama periode penelitian faktor-faktor produksi yang mencakup tenaga kerja, nilai investasi, bahan baku, bahan bakar minyak dan listrik menunjukan fluktuasi pada penggunaannya meskipun dengan kecenderungan yang berbeda-beda. Laju pertumbuhan pada tenaga kerja, nilai investasi serta bahan baku mampu melaju positif sedangkan laju pertumbuhan pada bahan bakar minyak dan listrik menunjukan hal yang sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor produksi (tenaga kerja, nilai investasi, bahan baku, bahan bakar minyak dan listrik) terhadap pencapaian nilai output, menganalisis elastisitas dan skala usaha (return to scale) dengan menggunakan pendekatan fungsi produksi Cobb- Douglas, serta menganalisis nilai tambah, efisiensi serta produktivitas tenaga kerja dari industri pengolahan di Kota Tasikmalaya. Adapun metode analisis yang digunakan yaitu metode analisis regresi berganda dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Data diolah dengan menggunakan perangkat lunak (software) E-Views 6 dan Microsoft Office Excel 2007.
Keyword:
|
Judul: Analisis Usaha dan Kesempatan Kerja pada Industri Kecil Tempe Kedelai: Studi kasus: Desa Wanajaya, Kecamatan Dawuan dan Desa Talaga Kulon, Kecamatan Talaga, Kabupaten Daerah II Majalengka
Abstrak: Transformasi struktural,yakni peningkatan pangsa sektor industri dan penurunan pangsa sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto ( PDB ) yang terjadi pada masa Pembangunan Jangka Panjang I ( PJP I ), telah menimbulkan dua permasalahan utama, yaitu masalah ketenagakerjaan dan rendahnya pendapatan, hal ini dikarenakan tidak adanya keterkaitan antara sektor industri yaang dikembangkan dengan sektor pertaµian sebagai basis pembangunan, oleh karena itu untuk menjawab dua permasalahan utama ini harus dikembangkan sektor agroindustri, termasuk di dalamnya inddustri kecil di bidang pertanian. Salah satu di antaranya adalah industri tempe kedelai, yang merupakan industri yang potensial untuk dikembangkan, karena kegunaannya yang besar dalam memenuhi gizi masyarakat banyak, terlebih pada masa krisis ekonomi, tempe menjadi barang substitusi bagi daging dan telur. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui keragaan usaha dari pengusahaan industri tempe kedelai yang meliputi aspek pengadaan bahan baku, aspek produksi dan teknologi produksi, dan sistem pemasarannya; 2) mengkaji tingkat keuntungan dan pendapatan dari industri tempe kedelai; 3) mengetahui daya serap industri ini terhadap tenaga kerja, tingkat upah dan keunggulan industri tempe kedelai di banding industri lain di daerah penelitian. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pelengkap informasj mengenai industri tempe kedelai, juga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pengusaha dan instansi terkait untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan dalam pengusahaan industri kecil tempe kedelai saat ini.
Keyword:
|
Judul: Differential Leukocytes in Mice (Mus muscullus) after Amyloid Beta Aβ40 and Aβ42 Immunization as a Marker of Alzheimer’s Disease.
Abstrak: Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat irreversibel dan progresif yang terkait dengan perubahan sel-sel saraf, sehingga menyebabkan kematian sel otak dan terjadinya demensia. Pengamatan terhadap diferensial leukosit dapat membantu dalam mendiagnosa penyakit ini dengan tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran diferensial leukosit pada mencit terhadap respon imunisasi amyloid beta Aβ40 dan Aβ42. Penelitian ini menggunakan 22 ekor mencit (Mus muscullus) Balb/c jantan dan betina dengan berat badan 20-35 gr. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok mencit kontrol, kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid Aβ40 dan kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid beta Aβ42. Sampel darah dimabil melalui vena coccygea sebanyak 0,5 ml setiap mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 14 dan 24 setelah diimunisasi. Hasil menunjukkan kelompok mencit yang diimunisasi amyloid beta 40 (Aβ40) dan amyloid beta 42 (Aβ42) menyebabkan peningkatan jumlah limfosit dan neutrofil yang signifikan, sedangkan kelompok mencit kontrol tidak menunjukkan perubahan leukosit yang signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pemberian imunisasi antigen amyloid beta Aβ40 dan Aβ42 pada mencit tidak memengaruhi jumlah basofil, eosinofil, neutrofil batang serta monosit., Alzheimer's is an irreversible and progressive neurodegenerative disease associated with changes in nerve cells, leading to brain cell death and dementia. Observation of differential leukocytes can help in diagnosing the disease precisely. This study aims to find out the differential picture of leukocytes in mice against amyloid beta Aβ40 and Aβ42 immunization responses. This study used 22 mice (Mus muscullus) Balb / c male and female with a weight of 20-35 grams. Mice were divided into three groups, namely, the control mice group, the Aβ40 amyloid antigen vaccination mice group and the Aβ42 amyloid beta antigen vaccination mice group. Blood samples are taken through the coccygea vein as much as 0.5 ml per mice. Blood samples are taken on days 0, 14 and 24 after immunization. Results showed the mice group immunized amyloid beta 40 (Aβ40) and amyloid beta 42 (Aβ42) caused a significant increase in lymphocyte and neutrophil counts, while the control mice group showed no significant leukocyte changes. Based on the observations, it can be concluded that immunization of amyloid beta Aβ40 and Aβ42 antigens on mice does not affect the number of basophils, eosinophils, bar neutrophils and monocytes.
Keyword: Alzheimer, Diferensial leukosit, Amyloid beta, Mencit, Alzheimer's, differential leukocytes, amyloid beta, mice
|
Judul: Diferensiasi Leukosit Darah Ayam yang Diinfeksi Eimeria tellella, setelah Pemherian Serhuk Samhiloto (Alldrograpllis palliculata Nees) pada Pakan
Abstrak: Koksidiosis merupakau salah satu penyakit penting bagi petemakau ayam di Indonesia, bahkau dunia. Penyakit ini menimbulkan masalah dan kerugian pada petemakan ayam. Kerugiau yang ditimbulkau meliputi mortalitas, morbiditas, terhambatnya produksi telur, efisiensi pakau yaug menurun, serta meningkatnya biaya pengobatau dan upah tenaga keIja. Leukosit merupakan sel darh putih yaug terlibat dalam sistim kekebalan, baik kekebalan humoral maupun seluler. Leukosit terbagi dalam dua kelompok besar yaitu granulosit (heterofil, eosillofIl, basofIl) dan agrallulosit (limfosit dau monos it). Granulosit dan monosit mempertahankan tubuh dellgan cara fagositosis, sedangkan li1l1fosit 1l1e1l1belltuk kekebalan tubull. Kerja sama sel-sel tersebut menyebabkan tubuh memilki sistim pertahana yang kuat terhadap infeksi mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diferensiasi leukosit darah ayam yang diinfeksi Eimeria tenella setelall pe1l1berian serbuk sa1l1biloto (Andrographis paniculata) dengau dosis bertingkat, yaug dicampurkau pada pakau. Penelitiau ini menggunakan ayam petelur jantau umur 2 minggu, yang dibagi ke dalalll 6 kelolllpok perlakuan. Kontrol negatif (KN), ayam tidak diillfeksi dan tidak diobati, Kontrol positif (KP), ayam diinfeksi Eimeria tenella tetapi tidak diobati, Kontrol positf obat (SQ), ayam diinfeksi Eimeria tenella dan diobati dengau sulfaquinoxaline 13 mglkg.bb. Sb I, ayamdiinfeksi Eimeria fenella dan diberi serbuk salllbiloto dosis Sb 1 gr/kg.bb, Sb 2 ayam diinfeksi Eimeria tenella dan diberi serbuk sambiloto dosis Sb 2 gr/kg.bb, serta Sb 3 .ayam diinfeksi Eimeria tenella dan diberi serbuk sambiloto dosis Sb 3 gr/kg.bb. Dosis infeksi Eimeria ten ella sporulatif yang dipergunakan 1 x 104 ookistalml. Obat (sulfaquinoxaline) dan sambiloto diberikan 2 jam setelah infeksi. Obat diberikan dengan sistelll 3-2-3 (3 hari diobati, 2 hari istirahat dan 3 hari diobati kelllbali), sedallgkan serbuk salllbiloto diberikan selallla 6 hari berturut-turut. Preparat ulas darah tipis dibuat pada hari ke-0,3,7,10 dan 14 setelah infeksi. Hasil pengamatan lllemllljukkan bahwa pelllberian serbuk sambiloto dosis Sb 3 gr/kg.bb lllampu llleningkatkan rata-rata persentase heterom pada hari ke-7,10 dan 14 setelah infeksi, serta berpengaruh dalam menurunkan rata-rata perselltase eosinofil, limfosit, dan 1l1onosit pada hari ke-7;1-0..dan 14~telall infeksi. Na1l1un pemberian sulfaquinoxaline dan sambiloto dengan berbagai dosis, tidak berpengaruh terhadap rata-rata persentase basofil.
Keyword:
|
Judul: Diferensial leukosit ayam yang diinfeksi Eimeria tenella setelah pemberian sari buah mengkudu (Morinda citrifolia) dengan dosis bertingkat melalui air minum
Abstrak: Koksidiosis atau berak darah merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh Eimeria tenella yang menyerang unggas terutama ayam. Pada ayam dewasa tampak gejala klinis seperti: mengantuk, sayap terkulai ke bawah, bulu kusam (tidak mengkilat), berat badan turun, diare bercampur darah, serta angka kematiannya tinggi (Akoso 1993). Usaha untuk mengatasi koksidiosis antara lain dengan sanitasi dan pemberian koksidiostat. Namun dalam penggunaan koksidiostat dapat menimbulkan galur cocidia yang resisten terhadap obat. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mencari alternatif obat lain, yaitu sari buah mengkudu.
Keyword:
|
Judul: Fungsi dan Peranan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pangandaran Kabupaten Ciamis dalam Menunjang Kegiatan Penangkapan Ikan
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui status ini Pangkalan Pendaratan Ikan Pangandaran yang meliputi fasilitas yang tersedia serta fungsi dan peranannya dalam menunjang kegiatan penangkapan ikan, (2) mengetahui prospek pengembangan Pangkalan Pendaratan Ikan Pangandaran.
Keyword:
|
Judul: Dampak Perluasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango terhadap Pola Penguasaan Lahan dan Struktur Nafkah (Kasus Rumah Tangga Petani Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur).
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari perluasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango terhadap perubahan pola penguasaan lahan dan pengaruh perubahan pola penguasaan tersebut terhadap struktur nafkah rumah tangga petani. Penelitian ini menggunakan pendekatan survei dengan data kualitatif dari wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perluasan taman nasional memiliki dampak negative terhadap (i) status dan pola penguasaan lahan maupun pola penggunaan lahan, (ii) struktur nafkah dan pendapatan rumah tangga. Perubahan penguasaan lahan mengakibatkan sebesar 40 persen responden tidak menguasai lahan di dalam dan di luar kawasan. Dampak lebih lanjut dari perubahan ini adalah berubahnya struktur nafkah yaitu sebesar 82 persen responden hanya bekerja di sektor on-farm. Adapun, persentase pendapatan rumah tangga di sektor on-farm mengalami penurunan yaitu sebesar 92.1 persen menjadi sebesar 73.3 persen dari total pendapatan rumah tangga namun mengalami peningkatan di sektor off-farm dan sektor non-farm.
Keyword: pola penguasaan lahan, perubahan fungsi kawasan, struktur nafkah, taman nasional
|
Judul: Studi pemanfaatan barang dan jasa hutan oleh masyarakat desa sekitar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango : Kasus Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi Jawa Barat
Abstrak: Penilaian Barang dan jasa hutan secara kuantitatif merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan keberadaan hutan dan kelangsungan hasil-hasilnya. Pendekatan yang digunakan untuk menilai barang dan jasa hutan tersebut adalah berdasarkan atas nilai pasarnya. Namun untuk barang dan jasa hutan yang belum dikenal nilai pasarnya, penilaian- nya dilakukan dengan menggunakan pendekatan nilai relatif dan biaya pengadaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis barang dan jasa hutan yang biasa dimanfaatkan masyarakat desa sekitar hutan, menilai secara ekonomi man- faat-manfaat barang dan jasa hutan serta mempelajari karak- teristik penduduk desa yang mengambil manfaat barang dan jasa dari hutan. Penelitian dilakukan di lima desa, yaitu Desa Gede Pangrango, Sukamanis, Cikahuripan, Cipetir dan Sukamaju. Pengumpulan data dilakukan dengan mengggunakan studi litera- tur, observasi dan wawancara....
Keyword:
|
Judul: Seleksi bakteri probiotik untuk biokontrol vibriosis larva udang windu Penaeus monodon menggunakan cara kultur bersama
Abstrak: Bakteri Vibrio harveyi merupakn agen utama vibriosis pada larva udang windu. Menggunakan antibiotik untuk mengatasi masalah tersebut telah menyebabkan bakteri V. harveyi resistem terhadap antibiotik. Probiotik merupakan salah satu alternatif untuk mengendalikan vibriosis pada larva udang windu.
Keyword:
|
Judul: Analisis Mutu dan Umur Simpan Es Yogurt Sinbiotik dengan Parameter Obyektif dan Subyektif
Abstrak: An indigenous probiotic, Lactobacillus acidophilus 2B4, was applied in the making of functional synbiotic ice yogurt with fructo-oligosaccharide 5% as a prebiotic source. The objective of this research was to analyze the product quality and to determine the shelf life of the product. The product quality was analyzed based on SNI 2981:2009. The requirement sited in SNI 2981:2009 was not completely fullfilled by the product because the protein content in final product was only 1.3% while the requirement is minimal 2.7%. The shelf life was determined based on the viability of lactic acid bacteria. The product had shelf life 57.5 days. During the shelf life, the pH and titratable acidity conformed the requirement in SNI 2981:2009 and the sensory quality of the product was accepted by the consumer
Keyword:
|
Judul: Formulasi Susu Fermentasi Mengandung Lactobacillus rhamnosus R23 dan Pediococcus Pentosaceus A38 Asal ASI dan Viabilitasnya selama Penyimpanan Dingin
Abstrak: Lactic acid bacteria isolated from breast milk, i.e. Lactobacillus rhamnosus R23 and Pediococcus pentosaceus A38 and inulin were used in development of fermented milk product (yoghurt). This research divided into three step i.e. determination of fermentation methods, formulation, and evaluation of probiotic’s viability during 32 days of refrigerated strorage. The results showed that L. rhamnosus R23 grew well on skim milk while the growth of P. pentosaceus A38 in skim milk needs supplementation with 3% sucrose. Fermentation period was not less than 48 hours at 37oC. The yoghurt has to be developed as stirred yoghurt by fermenting L. rhamnosus R23 and P. pentosaceus A38 in separated media then mixed after yoghurt formed with a ratio 1:2 (yoghurt L. rhamnosus R23:yoghurt P. pentosaceus A38) to obtained the highest count of P. pentosaceus as the growth of P. pentosaceus was inhibited by L. rhamnosus. Addition of 0.3% agar did not improved texture of the yoghurt and less preferred by panellists meanwhile addition of 15% sucrose gave the most preferred yoghurt. During 32 days of refrigerated storage, all yoghurt still maintaining high number of viable cells of LAB (>8 log cfu/ml). Pediococci counts in yoghurt control and G (addition sucrose) were decline from >7 log cfu/ml to 6,48 dan 6,89 log cfu/ml, respectively after 32 days. Mold and yeast found only in yoghurt G after 32 days storage, but only in small number. During storage, pH value declined from 4,4-5,0 to 4,1-4,3 after 32 days. The shelf life of yoghurt I, IG, and kontrol were longer than 32 days and yoghurt G was 32 days.
Keyword:
|
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit
Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica.
Keyword:
|
Judul: Designing Google Cloud-Bases Sales Return Dashboard for Agrotechnology Company
Abstrak: Retur penjualan merupakan risiko bisnis yang krusial bagi perusahaan agroteknologi karena karakteristik produk pertanian segar yang mudah rusak dan memiliki umur simpan singkat. Oleh sebab itu, perangkat analisis dan visualisasi data yang telah dipersonalisasi sesuai kebutuhan pengguna diperlukan untuk menangani isu retur penjualan. Penelitian ini bertujuan merancang dashboard retur penjualan berbasis Google Cloud bagi perusahaan agroteknologi dengan metode User Centered Design. Purwarupa dashboard dirancang dan dievaluasi hingga memenuhi syarat pengguna dan perusahaan. Kemudian, purwarupa final diuji dengan metode black-box testing dan System Usability Scale. Pengujian black-box testing terhadap kegunaan sistem menunjukkan tingkat akurasi pengujian sebesar 100%. Pengujian System Usability Scale menghasilkan rata-rata nilai akhir sebesar 74,5. Nilai tersebut diklasifikasikan ke dalam grade C, berpredikat baik, dan kegunaan sistemnya dianggap dapat diterima. Hasil kedua pengujian mengindikasikan bahwa dashboard retur penjualan berhasil dikembangkan baik dari aspek desain maupun fungsionalitasnya., Sales returns are critical business risk for agrotechnology company due to perishable and short shelf-life characteristics of fresh agricultural products. Therefore, personalized data analytics and visualization tools are required to handle sales return issues. This research aims to design a Google Cloud-based sales return dashboard for agrotechnology company with User Centered Design method. Dashboard prototypes are designed and evaluated to meet user and enterprise requirements. Then, the final prototype was tested using black-box testing method and System Usability Scale. The results of the black-box testing for system usability showed accuracy rates of 100%. The System Usability Scale test resulted in an average final score of 74,5. These results are classified into grade C, adjective rating of “good”, and acceptability rating of “acceptable”. The results of both testsindicate that the sales return dashboard was successfully developed in terms of design and functionality.
Keyword: cloud, dashboard, prototype, sales return, user centered design
|
Judul: System Information Design Accounting and Finance Module Using Enterprise Resource Planning Odoo for PT. Cipta Agri Pratama
Abstrak: Sistem informasi dalam rantai pasok agroindustry merupakan salah satu bagian sangat penting bagi suatu perusahaan demi tercapainya proses bisnis yang efektif dan efisien. PT. Cipta Agri Pratama merupakah perusahaan yang bergerak di bidang agroindustri. Sistem informasi rantai pasok di perusahaan ini masih belum terintegrasi antara satu divisi dengan divisi lainya, yang menyebabkan proses bisnis menjadi kurang efisien. Enterprise Resource Planning atau biasa disingkat dengan ERP merupakan suatu sistem informasi yang bisa mengintegrasikan semua divisi dalam perusahaan menjadi satu sistem informasi. Oleh karena itu, proyek desain ini bertujuan untuk melakukan analisis kebutuhan, mendesain, dan mengevaluasi sistem informasi berbasis ERP yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Untuk mencapai hal itu kami menggunakan UML untuk menggambarkan desain sistem, SCRUM sebagai metode SDLC untuk mengambakan sistem dan melakukan evaluasi terhadap sistem yang kami kembangankan. Berdasarkan hasil User Acceptance Testing (UAT) yang kami lakukan, diketahi bahwa sistem yang kami desain dan implementasikan sudah sesuai dengan kebuthan pengguna, setiap divisi menyatakan bahwa perlunya sistem ERP supaya sistem informasi di perusahaan bisa terintegrasi antar divisi dengan divisi lainnya., Information systems in the agro-industry supply chain are a very important part for a company to achieve effective and efficient business processes. PT. Cipta Agri Pratama is a company engaged in the agro industry. The supply chain information system in this company is still not integrated from one division to another, which causes business processes to become less efficient. Enterprise Resource Planning or commonly abbreviated as ERP is an information system that can integrate all divisions within the company into one information system. Therefore, this design project aims to conduct a needs analysis, design, and evaluate an ERP-based information system that fits the company's needs. To achieve this, we use UML to describe the system design, SCRUM as an SDLC method for developing the system and evaluating the system we have developed. Based on the results of our User Acceptance Testing (UAT), it is known that the system we have designed and implemented is in accordance with user needs, each division states that an ERP system is needed so that the company's information system can be integrated between divisions and other divisions.
Keyword: ERP, Information System, Supply Chain
|
Judul: Studi Radiografi Kontras Pengaruh Anestesi Tiletamin-Zolazepam terhadap Motilitas Saluran Pencernaan Kucing Lokal
Abstrak: This research was conducted to figure the effect of tiletamine-zolazepam (Zoletil®) on the gastrointestinal motility in a Domestic House Cat (DHC) through contrast radiography study. Three male DHC weighing between 2.5 and 3.5 kg were used in this study. Radiography procedure was performed twice on each cat: without anesthesia and one week later with anesthesia (0.02 mg/BW Atropine and 10 mg/BW Zoletil®). Cats were given a positive contrast, barium sulphate (BaSO4) (12 ml/kg BW intra orally, 30% w/v) followed by radiography study. Radiography was performed at 5, 30, 60, 120, and 180 minutes after administration of BaSO4. Cats were positioned on laterolateral and ventrodorsal views. Data were analyzed descriptively using zone division and quantitatively by measuring the difference between the intestine’s diameter during contraction and relazation. The intestinal diameter was measured and statistically tested using ANOVA. Result showed that in minute 180, BaSO4 has reached zone four in the unanesthetized cat while in the anesthetized cat it still empty. The diameter differences of the unanesthetized cat was higher compared to the anesthetized which means the intestinal contraction in the unanesthetized cat was higher. This means that tiletamine-zolazepam anaestetic reduces the motility and strength contraction of the gastrointestinal.
Keyword:
|
Judul: Kerusakan Tegakan Tinggal Akibat Kegiatan Penebangan dan Penyaradan di IUPHHK-HA PT Intertropic Aditama Kalimantan Timur
Abstrak: Pemanenan merupakan salah satu kegiatan terpenting dalam pengelolaan hutan. Penebangan dan penyaradan merupakan kegiatan pemanenan yang paling banyak menyebabkan kerusakan. Penelitian ini dilakukan pada blok tebangan RKT 2015 petak U21 dan petak U22. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tipe-tipe kerusakan tegakan tinggal serta tingkat keparahannya dan menghitung kerusakan tegakan tinggal akibat kegiatan penebangan dan penyaradan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tipe kerusakan yang paling banyak akibat kegiatan penebangan dan penyaradan adalah tipe roboh/condong, besarnya tipe kerusakan roboh/condong akibat kegiatan penebangan sebesar 35.37% pada petak U21 dan 46.63% pada petak U22, sedangkan pada kegiatan penyaradan sebesar 51.27% pada petak U21 dan sebesar 60.63% pada petak U22, berdasarkan tingkat keparahan sebagian besar dari kerusakan tegakan tinggal memiliki tingkat kerusakan berat, besarnya kerusakan berdasarkan tigkat keparahannya akibat kegiatan penebangan pada petak U21 dan U22 sebesar 69.51% dan 75.46%, sedangkan pada kegiatan penyaradan pada petak U21 dan U22 sebesar 77.22% dan 72.18%.
Keyword: kerusakan tegakan tinggal, penebangan, penyaradan, tipe kerusakan
|
Judul: Kerusakan tegakan tinggal dan keterbukaan areal akibat pemanenan kayu di PT Salaki Summa Sejahtera, Sumatera Barat
Abstrak: Kerusakan tegakan tinggal adalah kerusakan atau luka yang terjadi pada bagian-bagian pohon dalam strata tajuk tegakan, yang sebenarnya tidak termasuk dalam rencana untuk dipanen pada waktu pemanenan kayu. Kondisi fisik di PT Salaki Summa Sejahtera cendurung berbeda dengan kondisi fisik di IUPHHK-HA tempat lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kerusakan tegakan, mengukur keterbukaan areal, dan menyelidiki faktor-faktor yang menentukan kerusakan tegakan. Metode yang digunakan pembuatan plot penelitian pada petak tebang, identifikasi tegakan diameter ≥10 cm sebelum pemanenan, dan pengamatan kerusakan tegakan tinggal setelah pemanenan. Hasil penelitian menunjukan kegiatan penebangan didominasi kerusakan pada bagian tajuk, kegiatan penyaradan didominasi kerusakan pohon miring atau roboh. Kerusakan terbesar pada kelas diameter 10-19 cm. Tingkat kerusakan tegakan tinggal sebesar 29.03% tergolong tingkat kerusakan sedang. Luas keterbukaan areal akibat penyaradan sebesar 1254.40 m2/ha atau 12.54%. Faktor yang berpengaruh terhadap besarnya tingkat kerusakan adalah lereng lapangan dan intensitas tebang.
Keyword: harvesting, logging, residual stand damage, skidding, openess of area
|
Judul: Viksositas dan sifat kimia jelly drink bio yogurt dalam bentuk granul selama penyimpanan
Abstrak: Yogurt is a milk fermented product that is now very commonly consumed. Probiotic yogurt or bio yogurt, is yogurt enriched with probiotic bacteria Lactobacillus acidophillus and Bifidobacterium bifidum. Bio yogurt is categorized as functional food because of its benefit to human health. Bio yogurt can be diversified into product such as jelly drink. Jelly drink bio yogurt in the form of liquid has a few disadvantages such as low shelf life.
Keyword:
|
Judul: Efektivitas dan Efisiensi Pengobatan Parasit Argulus sp. pada Ikan Mas Koki Carassius auratus dengan Ekstrak Kasar Bakteri Simbion Spons Strain S12-3(C)
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas dan efisiensi senyawa ekstrak kasar kultur bakteri untuk penanggulangan parasit Argulus sp. pada ikan mas koki. Prosedur yang digunakan pada penelitian ini meliputi ekstraksi kasar bakteri simbion, uji toksisitas terhadap Artemia sp. koleksi parasit, uji tantang, dan pengobatan. Konsentrasi pengobatan menggunakan ekstrak kasar bakteri simbion spons yang diberikan pada penelitian ini adalah 100 mg/L, 50 mg/L, 10 mg/L, kontrol dimilin® (1500 mg/L), dan kontrol positif (0 mg/L). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak kasar bakteri simbion spons pada dosis 50 mg/L efektif untuk membunuh parasit Argulus sp. dalam jangka waktu 4 hari dengan survival rate ikan 100 %. Hal ini menunjukkan efektivitas yang lebih baik daripada kontrol pengobatan menggunakan dimilin®. Selain efektif, penggunaan ekstrak kasar bakteri simbion spons juga lebih efisien, dilihat dari keuntungan yang diperoleh yaitu sebesar Rp 366 813,- dibandingkan dimilin® yang hanya Rp 192 803,-.
Keyword: Argulus sp, bakteri simbion spons, ikan mas koki, senyawa bioaktif
|
Judul: Potensi Senyawa Antiparasit dari Bakteri Simbion Spons Spirastrella hartmani di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu Jakarta
Abstrak: Spons dan simbion bakteri di dalam tubuhnya memiliki senyawa bioaktif yang banyak dan bermanfaat untuk farmakologi, seperti sitotoksik, anti-HIV, antitumor, antikanker, antivirus, antibakteri, antijamur, dan antiparasit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya potensi antiparasit yang terdapat pada isolat bakteri simbion spons Spirastrella hartmani. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak faktorial, 5 isolat terbaik (S121a, S121b, S122a, S122b dan S122c) dipilih dari 44 isolat bakteri simbion Spirastrella hartmani di Pulau Pramuka. Uji antiparasit dilakukan secara in vitro terhadap Ascaridia galli, konsentrasi yang digunakan pada masing-masing ekstrak isolat adalah 0.7 gram/ml, kemudian pirantel pamoat® dan etanol digunakan sebagai kontrol positif dan kontrol negatif. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing isolat memiliki aktivitas antiparasit yang berbeda nyata, dan ekstrak S122c menunjukkan aktivitas antiparasit yang lebih baik dibandingkan yang lainnya., Sponges and their bacterial symbionts have many bioactive compounds fuctional to pharmacological purposes, such as cytotoxic, anti-HIV, antitumor, anticancer, antiviral, antibacterial, antifungal, and antiparasitic. The objective of this study was to investigate the potency of antiparasite compounds isolated from bacterial symbiont of Spirastrella hartmani sponges. Utilizing randomized factorial design 5 isolates were selected, that is S121a, S121b, S122a, S122b and S122c, from 44 bacterial isolates Spirastrella hartmani in Pramuka Island. In vitro antiparasitic assay was applied against Ascaridia galli, using extracted antiparasitic compound with concentration of 0.7 gram/ml, while pyrantel pamoat® and ethanol were applied as positive and negative control. The data were analyzed by ANOVA and Duncan’s test. Results of this study showed that each antiparasitic compound has different antiparasitic activity, and antiparasitic compound S122c was the most effective compare to others.
Keyword: antiparasit, bakteri simbion, Spirastrella hartmani, spons
|
Judul: Addition of preposition word graph generator module in bogor_delft_construct application
Abstrak: Knowledge graph is a new method used to analyze text and represent in a graph form. Word graph consists of concept and relation which represents the meaning of a word in a graph form. Ontology used in a word graph structure consists of 8 binary relationships, 4 frame relationships, and a focus. Bogor_Delft_Construct is an application that implements knowledge graph method to analyze text written in Bahasa Indonesia, However, this application still has some limitations in analyzing vocabularies such as prepositions. This research aims to add a module to the application that could generate word graph of preposition based on preposition patterns prosposed by Wulan (2009). The addition of preposition word graph generator module that was done in Bogor_Delft_Construct could recognize 23 prepositions which were followed by its auxiliary words. The preposition’s auxiliary words were divided into 12 documents; each has different nominative meaning.
Keyword:
|
Judul: Evaluasi efektivitas pelatihan Scrum Agile terhadap peningkatan kompetensi karyawan PT Bullseye Bali
Abstrak: Persaingan yang semakin ketat dalam bisnis membuat perusahaan berusaha untuk meningkatkan kemampuan daya saing agar dapat bertahan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan perusahaan dalam meningkatkan daya saing adalah dengan memberikan pelatihan bagi para karyawan. Untuk meningkatkan kompetensi karyawan PT Bullseye memberikan pelatihan Scrum Agile kepada karyawannya. Scrum Agile merupakan metode kerja yang diterapkan dalam perusahaan. Evaluasi pelatihan Scrum Agile untuk mengetahui efektiftas pelatihan penilaian karyawan berdasarkan dua level evaluasi yaitu level reaksi dan level pembelajaran. Mempelajari tingkat kompetensi karyawan setelah mengikuti pelatihan Scrum Agile, serta menganalisis pengaruh pelatihan yang diberikan oleh perusahaan terhadap kompetensi karyawan. Teknik pemilihan responden dalam penelitian ini adalah menggunakan metode sensus. Responden dalam penelitian ini adalah 35 orang karyawan PT Bullseye yang telah mengikuti pelatihan Scrum Agile. Dari hasil penelitian diketahui bahwa berdasarkan persepsi karyawan pelatihan yang diiberikan oleh PT Bullseye sudah berjalan dengan baik, hal ini dilihat dari banyaknya jawaban karyawan yang menyatakan setuju dari item-item pertanyaan yang diberikan. Begitu pula peningkatan kompetensi berdasarkan persepsi karyawan, karyawan merasa bahwa pelatihan telah meningkatkan kompetensi dan pengetahuan khususnya dalam pengerjaan sebuah proyek. Berdasarkan hasil uji analisis hubungan dengan menggunakan analisis regresi berganda, dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan efektivitas pelatihan berpengaruh terhadap peningkatan kompetensi karyawan, hal ini dapat dilihat dari nilai F -hitung > F -tabel, atau nilai p-value pada kolom sig.< level of significant (α) disetiap pengujian. Diperoleh model regresi Y = 40,216 + 0,551X1 + 1,675X2 + ℮, dimana dari persamaan tersebut diketahui jika segala sesuatu pada variabel pelatihan dianggap konstan adalah 40,216.
Keyword: Competence, Training Evaluation, Reggresion Analysis, Scrum Agile, Training Efectivity
|
Judul: Sistem perencanaan strategis pelatihan manajer operasional pada PT. Buana Graha Kreasi Semarang
Abstrak: Perusahaan yang ingin berkembang dan tetap berada dalam suasana persaingan, mutlak harus melakukan investasi di bi- dang pengembangan sumber daya manusia. Salah satu kegiatan pengembangan sumber daya manusia yang mendesak untuk dilakukan adalah pelatihan bagi para ma- najer operasional (supervisor), mengingat potensi dan peran- an strategisnya dalam perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganali- sis pengaruh pelatihan yang telah dilaksanakan terhadap pe- ningkatan produktivitas kerja, motivasi kerja, kemampuan ma- najerial dan penghargaan prestasi kerja yang diperoleh oleh manajer operasional, melakukan audit dan analisis kebutuhan pelatihan bagi manajer operasional serta merancang dan mene- rapkan sistem perencanaan strategis pelatihan manajer opera- sional. Pelatihan dapat berpengaruh secara langsung terhadap peningkatan pengetahuan dan wawasan, keterampilan dalam be- kerja, serta sikap dan kepribadian karyawan dan secara tidak langsung dapat meningkatkan produktivitas kerja, kemampuan manajerial, motivasi dan penghargaan prestasi kerja. ...
Keyword:
|
Judul: Babesiosis pada kambing dan domba
Abstrak: Babesiosis adalah penyakit hewan menular yang tidak ditularkan secara kontak yang dapat bersifat akut atau kronis (menahun) dan disebabkan oleh parasit protozoa yang menyerang dan merusak sel darah merah yang termasuk dalam genus Babesia. Penyebab babesiosis pada kambing dan domba adalah Babesia motasi, Babesia ovis, Babesia foliata dan Babesia taylori. Tetapi Richardson dan Kendall (1957, dalam Le vine, 1961) menganggap bahwa B. foliata adalah sinonim dari B. ovis. Serangan parasit Babesia tersebut biasanya menyebabkan kerusakan eritrosit yang hebat sehingga hewan menderita anemia yang dapat mengakibatkan kematian hewan bila tidak segera mendapat pengobatan. Dalam mendiagnosa penyakit ini sebaiknya dilakukan sedini mungkin dengan cara mengetahui sejarah, gejala klinik dan dengan memeriksa infestasi caplak serta melakukan preparat ulas darah. Berdasarkan pengetahuan tentang morfologi dari masing-masing jenis Babesia pada kambing dan domba, dapatlah ditentukan diagnosa jenis (spesies)nya. Pemeriksaan secara serologis dapat dilakukan untuk lebih meyakinkan diagnosa. Selain dengan cara pengobatan pada hewan-hewan sakit penanggulangan babesiosis dapat pula dilakukan dengan cara memberikan preimunisasi pada hewan-hewan yang peka terhadap babesiosis serta mengadakan pemberantasan jenis caplak yang bertindak sebagai vektor dari parasit ini.' Mengkarantinakan hewan-hewan yang akan dimasukkan ke In donesia dapat pula dilakukan dalam penolakan dan pence gahan penyakit ini.
Keyword:
|
Judul: Keseimbangan energi dan ketahanan fisik siswa Pusdiksi Kodiklat TNI AD pada saat puasa
Abstrak: Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keseimbangan energi dan ketahanan fisik siswa Pusdikzi Kodiklat TNI AD pada saat puasa. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah : 1)Mempelajari karakteristik contoh (umur, pendidikan terakhir dan kepangkatan, pendapatan dan pengeluaran pangan, serta TB, BB dan status gizi), 2)Mempelajari kebiasaan makan contoh (frekuensi, waktu makan dan jumlah makanan yang dikonsumsi termasuk makanan pantangan), 3)Mempelajari kebiasaan aktivitas contoh yang meliputi kebiasaan tidur, aktivitas pendidikan dan luar pendidikan, 4)Mengkaji persepsi contoh terhadap keadaan tubuh saat puasa, 5)Mempelajari konsumsi dan keseimbangan energi contoh, 6)Mempelajari ketahanan fisik contoh.
Keyword:
|
Judul: Konsumsi Pangan, Aktivitas Fisik, Status Antropometri dan Persen Lemak Tubuh pada Mahasiswa
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsumsi pangan, aktivitas fisik, status antropometri dan persentase lemak tubuh pada mahasiswa. Subjek penelitian yang digunakan sebanyak 117 orang mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama Departemen Gizi Masyarakat IPB Tahun Ajaran 2013/2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar subjek mengalami defisit tingkat berat pada zat gizi makro (energi, protein, lemak dan karbohidrat). Aktivitas fisik di hari kuliah dan libur sebagian besar berada dalam kategori ringan. Sebagian besar subjek memiliki status gizi normal, ukuran lingkar pinggang normal dan rasio lingkar pinggang dan pinggul normal. Persen lemak tubuh pada subjek laki-laki sebagian besar memiliki persen lemak tubuh normal (37,5%). Sementara itu, sebagian besar subjek perempuan memiliki persen lemak tubuh normal (56%). Terdapat hubungan bermakna antara indeks massa tubuh, lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang pinggul, persen tingkat kecukupan energi dan zat gizi makro (protein, lemak, karbohidrat) dengan persen lemak tubuh (p<0.05). Namun, tidak terdapat hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan persen lemak tubuh (p>0.05).
Keyword: konsumsi pangan, aktivitas fisik, status antropometri, lemak tubuh
|
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya
Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ...
Keyword:
|
Judul: The Differences in Rice Farming Income with Irrigation and Non-Irrigation Systems in West Java Province
Abstrak: Irigasi merupakan bagian dari intensifikasi atau perbaikan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan produksi padi agar petani memperoleh pendapatan yang lebih besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan petani dengan sistem irigasi dan non irigasi serta perbedaan pendapatan petani padi dengan sistem irigasi dan non irigasi di Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan data sekunder Sensus Pertanian 2013 (ST2013): Survei Rumah Tangga Usaha Tanaman Padi Tahun 2014 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dengan jumlah responden 7854 petani. Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan usahatani dan uji beda Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukan pada usahatani lahan irigasi pendapatan atas biaya total yang didapat adalah Rp 5.285.384,60 dan pada usahatani padi lahan non irigasi lebih kecil yaitu sebesar Rp 307.539,03. Nilai p-value pendapatan atas biaya total adalah 0,188 sehingga tidak terdapat perbedaan nyata antara pendapatan usahatani padi dengan sistem irigasi dan non irigasi karena nilai tersebut lebih besar dari alfa yaitu 0,05., Irrigation is part of the intensification or improvement of technology to increase rice productivity and production so that farmers earn higher income. This study aims to analyze farmer's income with irrigation and non-irrigation systems and the difference in rice farming income with irrigation and non-irrigation systems in West Java Province. This study used secondary data from the Sensus Pertanian 2013 (ST2013): Survei Rumah Tangga Usaha Tanaman Padi Tahun 2014 by Badan Pusat Statistik (BPS) with 7854 farmers as respondents. The data processing and analysis methods used were farm income analysis and the Mann-Whitney test. The results showed that in irrigated land farming, the income from total cost was Rp 5.285.384,60; in non-irrigated land farming, it was smaller, Rp 307.539,03. The p-value of income over total cost is 0.188, so there is no statistically significant difference between the income of rice farming with irrigation and non-irrigation systems because this value is higher than alfa 0.05.
Keyword: farming analysis, farm income, irrigation, rice farming
|
Judul: Efisiensi Teknis Usahatani Padi Sawah Irigasi dan Non-Irigasi di Provinsi Jawa Timur
Abstrak: Peningkatan produksi padi melalui perluasan lahan pertanian sudah tidak relevan mengingat lahan merupakan sumberdaya yang bersifat terbatas. Di sisi lain, pertumbuhan produktivitas padi menunjukkan stagnasi, termasuk di provinsi Jawa Timur yang memberikan kontribusi terbesar terhadap produksi padi nasional. Oleh karena itu, upaya peningkatan produktivitas padi terus dilakukan, salah satunya melalui pengembangan jaringan irigasi. Secara umum penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi keberadaan jaringan irigasi terhadap kinerja usahatani padi yang dinilai menggunakan indikator efisiensi teknis. Secara khusus penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi produksi padi sawah di Jawa Timur, mengetahui dan membandingkan tingkat efisiensi teknis usahatani padi sawah yang dilakukan di lahan beririgasi dan lahan non-irigasi di Jawa Timur, dan mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi efisiensi teknis usahatani padi sawah di Jawa Timur. Analisis dilakukan dengan metode pendugaan maximum likelihood estimation menggunakan software Frontier 4.1. Hasil analisis menunjukkan bahwa luas lahan, unsur N, unsur P, dan tenaga kerja luar keluarga memengaruhi produksi padi sawah di Jawa Timur. Usahatani padi sawah di lahan irigasi lebih efisien secara teknis dibandingkan usahatani padi sawah di lahan non-irigasi. Keberadaan jaringan irigasi, tingkat pendidikan formal petani, pendidikan nonformal petani, status kepemilikan lahan, dan keanggotaan petani dalam kelompok tani memengaruhi efisiensi teknis usahatani padi di Jawa Timur.
Keyword: efisiensi teknis, irigasi, Jawa Timur, usahatani padi
|
Judul: Fullerenes C20, C28, C60, C78, C84 Molecular Docking Study with Spike Glycoprotein SARS-CoV-2
Abstrak: Spike glycoprotein pada SARS-CoV-2 berperan penting dalam proses infeksi virus. Carbon based nanomaterials memiliki banyak alotrop seperti graphene, carbon dots, dan fullerene yang memiliki peran dan interaksi tertentu pada spike glycoprotein. Penelitian ini menggunakan fullerene sebagai ligan dan spike glycoprotein SARS-CoV-2 sebagai reseptor dan mempelajarinya dengan metode molecular docking. Hasil docking didapatkan nilai energi ikat paling negatif dari semua ligan yaitu fullerene C84 dengan nilai -15,9 kcal/mol. Jenis interaksi yang didapatkan yaitu interaksi hidrofobik. Variasi ukuran fullerene mempengaruhi interaksi dan potensi fullerene dalam menginhibisi spike glycoprotein. Berdasarkan targeted docking presentase moda pengikatan sisi aktif reseptor pada fullerene C20 dan C28 sebesar 0%, fullerene C60 sebesar 85%, fullerene C78 dan C84 sebesar 100%. Semakin besar ukuran fullerene maka semakin kuat ikatannya dan potensinya dalam memblok sisi aktif pengikatan ACE2., The spike glycoprotein in SARS-CoV-2 plays an important role in the viral infection process. Carbon based nanomaterials have many allotropes such as graphene, carbon dots, and fullerenes that have specific roles and interactions in spike glycoproteins. This research used fullerenes as ligands and spike glycoprotein SARS-CoV-2 as receptors and studied them by molecular docking method. The docking results obtained the most negative binding energy value of all ligands, namely fullerene C84 with a value of -15,9 kcal/mol. The type of interaction obtained is a hydrophobic interaction. Variations in the size of fullerenes affected the interaction and potential of fullerenes in inhibiting spike glycoproteins. Based on targeted docking, the percentage of the active site binding mode of the receptor on C20 and C28 fullerenes are 0%, C60 fullerenes are 85%, C78 and C84 fullerenes are 100%. The larger the size of the fullerene, the stronger the bond and its potential to block the active site of ACE2 binding.
Keyword: fullerene, molecular docking, SARS-CoV-2, spike glycoprotein
|
Judul: Sustainability Analysis of Circular Economy Business of Jamu Sehat Tanaman (JST) at Lumbung Bumi Sejahtera Cooperative
Abstrak: Penggunaan pupuk anorganik terus meningkat setiap tahunnya, sementara penggunaan pupuk organik masih rendah hanya berkisar 5% dari total penggunaan pupuk di Indonesia. Salah satu produsen pupuk organik di Indonesia dengan produk Jamu Sehat Tanaman adalah Koperasi Lumbung Bumi Sejahtera. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui status keberlanjutan dan indeks kinerja bisnis Jamu Sehat Tanaman serta faktor-faktor pengungkitnya ditinjau dari aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Data penelitian diperoleh secara bertahap. Tahap pertama adalah mengumpulkan informasi terkait aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan serta faktor pendorong keberlanjutan bisnis Jamu Sehat Tanaman dengan melakukan Focus Group Discussion (FGD). Tahap kedua yaitu wawancara ahli mengenai kondisi dan faktor pendorongnya. Multiaspect Sustainability Analysis (MSA) diterapkan untuk menganalisis status keberlanjutan dan faktor-faktornya. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa status keberlanjutan bisnis ekonomi sirkular Jamu Sehat Tanaman di Koperasi Lumbung Bumi Sejahtera adalah berkelanjutan dengan indeks sebesar 56,29%.
Keyword: Cooperatives, business sustainability, ekonomi sirkular, circular economy, Organic fertilizer
|
Judul: Telaah Sosial dan Ekonomi Petani Padi Organik
Abstrak: Organic farming is a way of farming based on the utilization of natural ingredients derived from nature. Agricultural inputs and processes related to organic farming are green matures, bio-fertilizes, increased biomass, compostenriched land preparation and the implementation of integrated pest and disease control. Organic farming is expected to improve, safe and healthy food for humas who consume its products. This study uses both quantitative and qualitative approaches, such as using questionnaires and guides for in-depth interview. The purpose of this study are (1) to analyze the characteristics of organic rice farmers, (2) identify the role of the organizations contained in the organic farming system, (3) analyze the income levels of organic rice farmers, (4) identify the factors that inhibit and support organic rice farming. This study showed that in organic rice farming, farmers need larger land to increase their income. Another finding of this study is the importance of farmer organization for the success of organic farming and the increase of farmers’s income.
Keyword: increase in income., social economy of farmers, organic farming
|
Judul: A Histopathological Comparison in Mice's Brain Following Injections of Alzheimer's Disease Markers Aβ40 and Aβ42 Peptides
Abstrak: Penyakit Alzheimer adalah kondisi neurodegeneratif akibat akumulasi peptida abnormal amiloid, salah satunya peptida Aβ40 di dalam sel syaraf. Pengembangan deteksi peptida Aβ40 dan Aβ42 bermanfaat sebagai bahan untuk pembuatan alat diagnostik penyakit Alzheimer di manusia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran histopatologi otak mencit pasca injeksi peptida Aβ40 sebagai marka atau indikator penyakit Alzheimer pada hewan model. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu kelompok yang diinjeksi dengan peptida Aβ40, kelompok yang diinjeksikan dengan peptida Aβ42, dan kelompok kontrol. Pengamatan histopatologi jaringan otak dilakukan pada preparat dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin dan Congo Red. Lesio yang ditemukan pada jaringan otak kemudian dianalisa secara deskriptif dan kualitatif. Pada studi ini, lesio yang merupakan indikator utama penyakit Alzheimer yaitu senile plaque (SP) dan Cerebral amyloid angiopathy (CAA) ditemukan pada kelompok perlakuan. Jaringan otak mencit yang diinjeksi Aβ40 memperlihatkan jumlah lesio CAA yang cenderung lebih tinggi daripada SP, sedangkan mencit yang diinjeksi Aβ42 memperlihatkan tingkat lesio SP yang lebih tinggi daripada CAA. Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan tingkat lesio jaringan otak pada injeksi peptida amiloid beta yang berbeda. Penelitian ini dapat bermanfaat pada studi patogenesis Alzheimer dan pengembangan kit diagnostik berbasis deteksi protein., Alzheimer's disease is a neurodegenerative condition caused by the buildup of abnormal amyloid peptides, one of which is peptide A40, within nerve cells. The detection of A40 and A42 peptides aids in the development of Alzheimer's disease diagnostic tools for humans. The purpose of this study is to look at brain histopathology after A40 and A42 peptide injections as a marker of Alzheimer's disease in mice as an animal model. Mice were divided into three groups: those given A40 peptide, A42 peptide-injected mice, and those as control. Histopathological examinations of brain tissue were performed on routine Hematoxylin-Eosin and Congo red for amyloid, stained tissue slides. The lesions discovered in brain tissue are further investigated using descriptive and semiquantitative methods. The findings revealed microscopical lesions characteristic of Alzheimer's disease, namely senile plaque (SP) and cerebral amyloid angiopathy (CAA), were only found in the treatment group. Brain tissue from A40-injected mice revealed that the number of CAA lesions was higher than the number of SP lesions, whereas, in A42-injected mice, the number of SP lesions was higher than the number of CAA lesions. Following different betaamyloid treatments, different types of lesions were observed in this study. This study provides critical information for furthering the pathogenesis of Alzheimer's disease and developing protein detection-based diagnostic kits.
Keyword: Alzheimer, Aβ, Cerebral amyloid angiopathy (CAA), histopatologi, mencit, senile plaque (SP)
|
Judul: Sikap Rasional Petani dan Konflik Pemanfaatan Lahan Pertanian di Perdesaan (Studi Kasus Desa Cibatok Satu, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)
Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kecenderungan bahwa kemerataan dalam struktur agraria akan membawa suatu komunitas menuju harmoni agraria dan ketimpangan dalam struktur agraria akan memungkinkan munculnya konflik agraria (Sitorus, 2004). Struktur agraria merupakan bentukan sosial dalam hubungan sosial terkait dengan distribusi akses terhadap tanah. Distribusi akses terhadap tanah memiliki dua kemungkinan yaitu merata (kesempatan yang sama untuk menguasai tanah) atau timpang (kesempatan yang tidak sama dalam akses menguasai tanah).
Keyword:
|
Judul: Implikasi Perubahan Struktur Agraria Terhadap Potensi Konflik Agraria (Studi Kasus Perluasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak di Kampung Parigi, Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat).
Abstrak: Kampung Parigi merupakan sebuah wilayah yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya dari sumberdaya hutan yang melimpah. Secara administratif, kampung ini adalah salah satu bagian dari Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Secara geogarfis Kampung Parigi termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
Keyword:
|
Judul: Therapeutic Drugs Used Myxomatous Mitral Valve Degeneration (MMVD) in Dogs at Gasing Veterinary Hospital in Selangor,
Abstrak: Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) is a chronic degenerative disease in which the cardiac valves, mainly the mitral valve, undergo leaflet thickening or prolapse due to aging process or genetic factor. There are five stages of MMVD in dogs, namely stage A, stage B1, stage B2, stage C, and finally stage D. Clinical symptoms of MMVD can be seen from stage C onwards, where congestive heart failure signs are obvious. The study aims to obtain and analyze secondary data of the therapeutic drugs used in the treatment of MMVD at Gasing Veterinary Hospital in the year 2021. The highest percentage of drugs used were ACE inhibitors and positive inotropes both at 33%. Diuretics were the second most administered drug at 26%. Other therapeutic drugs which were administered in smaller proportions include bronchodilators at 5%, antiplatelet at 2%, and calcium channel blocker at 1%. It was concluded that the types of drugs that were administered in MMVD cases comprised of ACE inhibitors, positive inotropes, diuretics, bronchodilators, antiplatelet, and calcium channel blocker., Myxomatous mitral valve degeneration (MMVD) adalah suatu penyakit degeneratif kronik pada katup jantung yang ditandai dengan penebalan atau prolaps katup karena proses penuaan atau faktor genetik, terutama terjadi pada katup mitral. Terdapat lima stadium MMVD pada anjing, yaitu stadium A, stadium B1, stadium B2, stadium C, dan terakhir stadium D. Gejala klinis MMVD dapat dilihat dari stadium C dan seterusnya, ditandai dengan adanya gagal jantung kongestif yang terlihat jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dan menganalisis data sekunder obat terapeutik yang digunakan dalam pengobatan MMVD di Rumah Sakit Hewan Gasing tahun 2021. Persentase obat tertinggi yang digunakan berupa ACE inhibitor dan inotrop positif dengan persentase keduanya sebesar 33%. Diuretik adalah obat kedua yang paling banyak diberikan dengan persentase sebesar 26%. Obat terapeutik lain yang diberikan dalam proporsi yang lebih kecil diantaranya bronkodilator 5%, antiplatelet 2%, dan antagonis kalsium 1%. Secara kesimpulan, jenis obat yang diberikan pada kasus MMVD terdiri dari ACE inhibitor, inotrop positif, diuretik, bronkodilator, antiplatelet, dan antagonis kalsium.
Keyword: drug, canine, MMVD, therapeutic, treatment
|
Judul: Kajian pendapatan usahatani dan faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan padi sri [System of Rice Intensification] di Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta
Abstrak: Pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi merupakan salah satu hal menyebabkan masih tinggnya permintaan akan beras. Berbagai upaya telah dilakukan untuk melakukan pemenuhan akan konsumsi beras melalui produk dalam negeri. SRI merupakan salah satu bentuk inovasi dalam sistem usahatani padi. Sistem ini mempunyai keunggulan dalam menghasilkan produksi yang lebih tinggi dari sistem konvensional, namun masih sulit diadopsi oleh petani karena dianggap rumit dalam hal budidayanya. Terdapatnya petani yang telah mengadopsi sistem SRI dan yang masih menggunakan padi konvensional menarik untuk dikaji. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat pendapatan usahatani padi SRI dengan tingkat pendapatan usahatani padi konvensional dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi petani menerapkan metode pertanian padi SRI di Kecamatan Pasawahan Kabupaten Purwakarta. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara terstruktur, yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada petani responden berdasarkan kuesioner yang telah disiapkan. Responden adalah petani yang melakukan usahatani padi SRI dan padi konvensional. Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 60 petani, yang terdiri dari 30 petani padi SRI dan 30 petani padi konvensional sebagai pembanding yang diambil secara acak sederhana (simple random sampling). Data sekunder diperoleh dari Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Purwakarta, Kantor Dinas Kecamatan Pasawahan, dan Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Pasawahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode SRI menguntungkan untuk diterapkan walaupun tingkat pendapatan usahatani yang diterima tidak berbeda dengan metode konvensional. Metode SRI memberikan penghematan sebesar 56,75 persen untuk biaya benih, meningkatkan 2,89 persen produktivitas dan 1,84 persen harga jual gabah kering giling, namun metode ini memberikan peningkatan biaya dalam penggunaan tenaga kerja manusia sebesar 30,83 persen. Terjadinya peningkatan biaya untuk tenaga kerja manusia pada usahatani SRI, mencerminkan bahwa usahatani ini lebih efisien diterapkan pada usahatani dengan proporsi penggunaan tenaga kerja dalam keluarganya relatif tinggi. Usahatani jenis ini lebih banyak digunakan oleh petani dengan karakteristik penguasaan lahan yang sempit dan milik sendiri. ...
Keyword: Bogor Agriculture University, IPB, Population growth, Farm income level, SRI, System of Rice Intensification
|
Judul: Farm income analysis and factors affecting the application of System of Rice Intensification (SRI) in paddy farming in Trasan, Subdistrict Bandongan
Abstrak: System of Rice Intensification (SRI) merupakan salah satu teknologi dalam meningkatkan produktivitas padi. SRI mulai diperkenalkan pada tahun 2009 namun belum diterapkan oleh seluruh petani. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penerapan SRI, menganalisis pendapatan dan efisiensi usahatani, dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan SRI di Desa Trasan, Kecamatan Bandongan. Berdasarkan hasil penelitian, penerapan prinsip SRI belum dilaksanakan sepenuhnya oleh petani responden disebabkan kurangnya input produksi. Biaya dan penerimaan usahatani padi SRI lebih besar dibandingkan dengan usahatani padi konvensional. Pendapatan usahatani padi SRI 30 persen lebih besar dari pendapatan usahatani konvensional. Variabel umur, pendidikan, pengalaman usahatani padi, status usahatani, luas lahan garapan, produktivitas, dan pendapatan usahatani berpengaruh signifikan terhadap penerapan SRI. Sementara jumlah tanggungan keluarga tidak berpengaruh signifikan terhadap penerapan SRI pada usahatani padi.
Keyword: Bogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor, IPB, Factors affecting farmers, Paddy, Income, SRI, Productivity technology, Convensional farming, Farming, education
|
Judul: Differential Leukocytes in Mice (Mus muscullus) after Amyloid Beta Aβ40 and Aβ42 Immunization as a Marker of Alzheimer’s Disease.
Abstrak: Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat irreversibel dan progresif yang terkait dengan perubahan sel-sel saraf, sehingga menyebabkan kematian sel otak dan terjadinya demensia. Pengamatan terhadap diferensial leukosit dapat membantu dalam mendiagnosa penyakit ini dengan tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran diferensial leukosit pada mencit terhadap respon imunisasi amyloid beta Aβ40 dan Aβ42. Penelitian ini menggunakan 22 ekor mencit (Mus muscullus) Balb/c jantan dan betina dengan berat badan 20-35 gr. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok mencit kontrol, kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid Aβ40 dan kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid beta Aβ42. Sampel darah dimabil melalui vena coccygea sebanyak 0,5 ml setiap mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 14 dan 24 setelah diimunisasi. Hasil menunjukkan kelompok mencit yang diimunisasi amyloid beta 40 (Aβ40) dan amyloid beta 42 (Aβ42) menyebabkan peningkatan jumlah limfosit dan neutrofil yang signifikan, sedangkan kelompok mencit kontrol tidak menunjukkan perubahan leukosit yang signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pemberian imunisasi antigen amyloid beta Aβ40 dan Aβ42 pada mencit tidak memengaruhi jumlah basofil, eosinofil, neutrofil batang serta monosit., Alzheimer's is an irreversible and progressive neurodegenerative disease associated with changes in nerve cells, leading to brain cell death and dementia. Observation of differential leukocytes can help in diagnosing the disease precisely. This study aims to find out the differential picture of leukocytes in mice against amyloid beta Aβ40 and Aβ42 immunization responses. This study used 22 mice (Mus muscullus) Balb / c male and female with a weight of 20-35 grams. Mice were divided into three groups, namely, the control mice group, the Aβ40 amyloid antigen vaccination mice group and the Aβ42 amyloid beta antigen vaccination mice group. Blood samples are taken through the coccygea vein as much as 0.5 ml per mice. Blood samples are taken on days 0, 14 and 24 after immunization. Results showed the mice group immunized amyloid beta 40 (Aβ40) and amyloid beta 42 (Aβ42) caused a significant increase in lymphocyte and neutrophil counts, while the control mice group showed no significant leukocyte changes. Based on the observations, it can be concluded that immunization of amyloid beta Aβ40 and Aβ42 antigens on mice does not affect the number of basophils, eosinophils, bar neutrophils and monocytes.
Keyword: Alzheimer, Diferensial leukosit, Amyloid beta, Mencit, Alzheimer's, differential leukocytes, amyloid beta, mice
|
Judul: Mortalitas Anak Prasapih dan Penampilan Reproduksi Induk Kelinci New Zealand White dengan Pemberian Ransum Komplit Mengandung Daun Kelor.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat mortalitas anak saat lahir dan performa reproduksi induk kelinci New Zealand White yang diberi ransum komplit mengandung daun kelor dengan taraf pemberian berbeda. Penelitian ini menggunakan 12 ekor kelinci betina New Zealand White dengan rataan berat sebesar 3380.83±357.90 gram. Rancangan percobaan yang dilakukan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan meliputi P0 (pelet tanpa daun kelor), P1 (pelet mengandung 10% daun kelor), P2 (pelet mengandung 20% daun kelor), dan P3 (pelet mengandung 30% daun kelor). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan perlakuan tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap konsumsi bahan kering, pertambahan bobot badan, efisiensi penggunaan ransum, dan penampilan reproduksi, serta perlakuan dapat menurunkan mortalitas anak saat lahir. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian daun kelor dalam ransum komplit hingga taraf 30% dapat mengurangi tingkat mortalitas anak saat lahir tanpa mempengaruhi performa reproduksi induk.
Keyword: daun kelor, induk kelinci New Zealand White, mortalitas, pelet, performa reproduksi
|
Judul: Produktivitas Tiga Bangsa Kelinci Di Peternakan Rakyat Desa Pakunden Kecamatan Ngluwar Kabupaten Magelang Jawa Tengah
Abstrak: Kelinci merupakan salah satu ternak potensial penghasil daging. Selain itu kelinci cepat berkembangbiak, mudah dipelihara, dan dapat hidup dengan lingkungan sederhana. Meskipun demikian, pada umumnya usaha kelinci masih menjadi peternakan keluarga dengan kapasitas kepemilikan yang tidak banyak. Masalah utama yang dihadapi dalam pengembangan kelinci meliputi sistem pemeliharaan yang masih bersifat tradisional, rendahnya ketrampilan peternak, terbatasnya ketersediaan bibit dan pasar yang masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi produksi dan reproduksi kelinci Flemish Giant, English Spot dan New Zealand White di Kelompok Peternak Kelinci Mandiri (KPKM) Desa Pakunden Kecamatan Ngluwar Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2006. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 147 ekor kelinci Flemish Giant, 112 ekor English Spot dan 66 ekor kelinci New Zealand White. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA). Apabila bangsa berpengaruh nyata terhadap peubah yang diamati dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan menggunakan dengan program SAS 6.12. Hasil analisis statistik pada bobot hidup ketiga bangsa kelinci menunjukkan adanya perbedaan yang disebabkan pengaruh bangsa, kelinci Flemish Giant memiliki bobot hidup lebih besar dibanding kedua bangsa kelinci yang lain. Koefisien keragaman yang tinggi pada bobot hidup kelinci muda dan jumlah anak sepelahiran dapat dijadikan dasar seleksi untuk bibit kelinci pedaging. Rerata jumlah anak sepelahiran yang banyak terjadi adalah 6,23±2,39 ekor pada kelinci Flemish Giant, 5,12±1,14 ekor pada kelinci English Spot dan 5,50±3,27 ekor pada kelinci New Zealand White. Salah satu kendala dalam pengembangan ternak kelinci adalah tingkat mortalitas pada anak. Mortalitas anak yang terjadi umumnya karena penyakit. Penyakit yang sering terjadi yaitu diare, kembung dan kudis, oleh karena itu perlu adanya perbaikan manajemen pada pemeliharaan anak. Dengan perbaikan manajemen beternak melalui perkawinan dan pengaturan jarak beranak diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kelinci terutama pada kualitas ternak, dan jumlah anak yang dihasilkan.
Keyword:
|
Judul: Bisnis Fotografi Snapcash : Platform Digital.
Abstrak: Fotografi merupakan bagian gaya hidup masyarakat saat ini. Namun hingga saat ini belum ada platform digital yang menawarkan jasa fotografi. Ide bisnis Snapcash diciptakan sebagai solusi berupa platform digital yang dapat digunakan oleh fotografer untuk mencari pekerjaan dan konsumen untuk mencari jasa fotografi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui permasalahan konsumen, menciptakan solusi yang tepat, dan merumuskan model bisnis yang sesuai untuk Snapcash. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan customer discovery. Pengumpulan data dilakukan secara non probability purposive sampling. Hasil pengujian masalah menunjukkan kesulitan fotografer dalam mendapatkan pelanggan dan kesulitan konsumen dalam menemukan fotografer yang sesuai kriteria. Solusi yang ditawarkan adalah aplikasi dan fitur yang ada didalamnya. Berdasarkan uji solusi yang dilakukan, solusi yang ditawarkan diterima oleh responden sehingga menjadi solusi bagi responden penelitian. Model bisnis Snapcash terverifikasi berdasarkan tiga aspek yaitu kesesuaian produk dengan pasar, segmen pelanggan dan cara mencapainya, serta cara perusahaan menghasilkan uang.
Keyword: customer discovery, fotografi, model bisnis, platform digital
|
Judul: Antimicrobial Resistance of Escherichia coli and Staphylococcus aureus in Raw Milk from Peternakan Sapi Perah Pondok Ranggon
Abstrak: Penggunaan antibiotik berlebih dapat menyebabkan resistansi antibiotik pada ternak yang dapat disebarkan ke manusia dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengisolasi bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dari susu segar dan mengetahui sifat resistansinya terhadap antibiotik. Pengujian diawali dengan isolasi dan identifikasi bakteri berdasarkan SNI 2897:2008 tentang Metode Pengujian Cemaran Mikroba dalam Daging, Telur dan Susu, serta Hasil Olahannya dan dilanjutkan dengan pengujian resistansi antibiotik menggunakan metode Kirby-Baurer. Antibiotik yang digunakan yaitu golongan β-laktam, aminoglikosida, makrolida, fluorokuinolon, antagonis asam folat, kloramfenikol, tetrasiklin dan cephems. Dari 36 sampel susu segar didapatkan 16 sampel (25 isolat) positif tercemar E. coli dan 13 sampel (13 isolat) positif S. aureus. Sebanyak 24/25 isolat E. coli resistan terhadap 15 jenis antibiotik dan 13/13 isolat S. aureus resistan terhadap 14 jenis antibiotik. Sebanyak 20/25 isolat E. coli telah mengalami multidrug resistance antibiotic dengan pola yang paling sering ditemui yakni penisilin-aminoglikosida-tetrasiklin-kloramfenikol. Sebanyak 8/13 isolat S. aureus mengalami multidrug resistance dengan pola yang paling sering ditemui yakni penisilin-aminoglikosida-fluorokuinolon. Bakteri yang telah mengalami resistansi antibiotik dapat menjadi ancaman bagi kesehatan ternak, kesehatan lingkungan, keamanan pangan dan kesehatan masyarakat., Overuse of antibiotics can cause antimicrobial resistance in livestock which can spread to humans and the environment. This study aimed to isolate Escherichia coli and Staphylococcus aureus in raw milk and determined their antibacterial susceptibility. Bacterial isolation and identification based on SNI 2897:2008 about Metode Pengujian Cemaran Mikroba dalam Daging, Telur dan Susu, serta Hasil Olahannya were followed up with an antibacterial susceptibility test using the Kirby-Baurer method. The antibiotics used in this study are β-lactam, aminoglycoside, macrolide, fluoroquinolones, folic acid antagonist, chloramphenicol, tetracycline, and cephems Out of 36 raw milk samples, 16 samples (25 isolates) were contaminated with E. coli and 13 samples (13 isolates) were contaminated with S. aureus. As many as 24/25 of E. coli isolates were resistant to 15 types of antibiotics and 13/13 of S. aureus isolates were resistant to 14 types of antibiotics. As many as 20/25 of E. coli isolates were multidrug-resistant with penicillin-aminoglycoside-tetracycline-chloramphenicol as the most common pattern and 8/13 of S. aureus isolates were multidrug-resistant with penicillin-aminoglycoside-fluoroquinolone as the most common pattern. Antimicrobial resistance can be a threat to animal health, environmental health, food safety, and public health.
Keyword: antimicrobial resistance, Escherichia coli, raw milk, Staphylococcus aureus
|
Judul: Profil Resistensi Staphylococcus aureus asal Susu Sapi dari Wilayah Bogor terhadap Antibiotik
Abstrak: Bakteri S. aureus merupakan mikrob patogen yang umum ditemukan di lingkungan. Keberadaan S. aureus menjadi perhatian peneliti di bidang kesehatan hewan dan manusia karena penyebarannya yang luas dan dengan mudah dapat menyebabkan infeksi. Cemaran S. aureus merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya mastitis subklinis pada sapi perah. Frekuensi penggunaan antibiotik yang tidak terkendali di peternakan menjadikan sejumlah bakteri S. aureus resisten terhadap terapi antibiotik tertentu. Penting untuk diketahui profil resistensi bakteri S. aureus sebagai bahan pertimbangan pengobatan antibiotik yang efektif di lapang. Uji resistensi dilakukan dengan metode Kirby Bauer yaitu melihat difusi zona hambat yang terbentuk dari sebuah agar inokulum S. aureus asal sampel susu sapi yang diberi antibiotik penisilin G, vankomisin, ampisilin, basitrasin, gentamisin, kloramfenikol, dan ciprofloksasin. Terdapat 12 isolat S. aureus yang berhasil di isolasi dari sampel susu sapi. Pengulangan uji terhadap antibiotik dilakukan sebanyak tiga kali pada setiap isolat. Kemudian data diolah menggunakan analisis deskriptif. Hasil uji menunjukkan bahwa S. aureus bersifat resisten terhadap antibiotik penisilin G (66.67%), ampisilin (66.67%), vankomisin (58.33%), dan basitrasin (58.33%).
Keyword: antibiotik, resistensi, Staphylococcus aureus, susu sapi
|
Judul: The addition of a noun word graph dictionary module in bogordelftconstruct
Abstrak: Knowledge Graph is a new method in Natural Language Processing that is used to describe human language and displaying it into a graph form. BogorDelftConStruct is a tool to analyze Indonesian text, developed by Deni Romadoni (2009). The tool has limited feature, opening many opportunities to add some other features. The goal of this research is to develop a noun word graph dictionary module and add it in BogorDelftConStruct. The patterns of the noun word-graph are based the research of Saleh (2009). In this research, of the 20 patterns in Saleh (2009) only 13 patterns are used, since some of word graph patterns which have the same affix and also have the different meaning. As many as 144 nouns were used in scenario testing, with 1 error was generated (99,33% accuracy).
Keyword:
|
Judul: Keanekaragaman Spesies Burung pada Beberapa Ketinggian Tempat di Hutan Alam Kawasan Ciwidey Kabupaten Bandung
Abstrak: Bird diversity is influenced by some factors, such as altitude, vegetation and temperature. The objective of this research is to count the diversity and species richness, determine the relationship between bird diversity and altitude, temperature and tree diversity, also to map the dispersal of birds locally and vertically. The research was conducted in a natural forest at an elevation of 1600, 1800, 2000 and 2200 m asl at Ciwidey area, Bandung Regency. Temperature and humidity was measured by using a dry bulb & wet bulb thermometer. Vegetation data was collected by using square line method. Bird data was collected by using point count method. The number of species and the diversity index (H’) decreases as the altitude increase. The highest number of species and diversity index (H’) is at the altitude of 1600 m asl (41 species, H’=3,43). Results of the analysis using correlation test showed that the relationship between bird diversity correlates negatively with height (r=-0.97) and bird diversity correlates positively with temperature (r=0.95) or tree diversity (r=0.70).
Keyword:
|
Judul: Keanekaragaman jenis burung pada beberapa tipe habitat di areal hutan lindung KPH Madiun perum perhutani unit II Jawa Timur
Abstrak: The objectives of this study are: (1) to make a list of bird species at several types of habitats, (2) to compare birds species diversity at several types of habitat, and (3) to examine factors that influence birds species in the study area. The research was done in four types of habitats in the protected forest area of Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun, namely, natural forest, mahogany forest (Swietenia macrophylla), take forest (Tectona grandis) and sonobrit forest (Dalbergia sisso) from June to August 2007.
Keyword:
|
Judul: Pengembangan Modul Penjualan untuk Meningkatkan Performa Penjualan Proses Bisnis Maklun di PT Sukaraja Pangan Utama
Abstrak: PT SPU has not yet adopted an ERP system in its sales process, resulting in a perceived lack of efficiency in its contract manufacturing business. This project is designed to strengthen and enhance sales performance in the contract manufacturing business process and create a sales module that ensures data integration and ready-to-use business process automation. The approach used in this project is design engineering, applying the stages of engineering design. The input from these stages consists of sales issues, resulting in the output of sales module development. The module development is based on user requirements and requirement engineering. Data integration is developed using use cases and Conceptual Data Model (CDM), while business process automation is achieved through mathematical formulation. Additionally, the sales module ensures aspects of security, usability, performance, and availability in its use. After going through evaluation and validation stages, it is concluded that this project successfully strengthened and improved sales performance 22.5 times faster in the existing sales process at PT SPU. The sales module is ready for implementation, and Standard Operating Procedure (SOP) has been prepared for use., PT SPU belum mengadopsi sistem ERP dalam proses penjualan mereka, sehingga efisiensi dalam menjalankan bisnis maklon masih dianggap kurang. Proyek ini didesain untuk memperkuat dan meningkatkan performa penjualan dalam proses bisnis maklon, serta menciptakan modul penjualan yang menjamin integrasi data dan otomatisasi proses bisnis yang siap digunakan. Pendekatan yang digunakan dalam proyek ini adalah design engineering dengan menerapkan tahapan desain keteknikan. Adapun masukan dari tahapan ini berupa permasalahan penjualan yang menghasilkan keluaran berupa pengembangan modul penjualan. Pengembangan modul didasarkan pada user requirement dan requirement engineering. Integrasi data dikembangkan dengan menggunakan use case dan Conceptual Data Model (CDM) serta otomatisasi proses bisnis dilakukan dengan bantuan formulasi matematika. Selain itu, modul penjualan juga mampu menjamin aspek keamanan, kegunaan, performa, dan ketersediaan dalam penggunaannya. Setelah melakukan tahapan evaluasi dan validasi, disimpulkan bahwa proyek ini berhasil memperkuat dan meningkatkan performa penjualan 22,5 kali lebih cepat dalam proses penjualan yang ada di PT SPU sekarang. Modul penjualan siap untuk diimplementasikan dan telah disusun Standard Operating Procedure (SOP) untuk penggunaannya.
Keyword: contract manufacturing, development, module, sales, performance
|
Judul: Analisis kelayakan pengusahaan restoran soto kudus di jalan garuda Kemayoran Jakarta Pusat
Abstrak: Pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia yang setiap tahunnya meningkat membuka peluang untuk bisnis pengolahan dan penyediaan pangan, salah satunya bisnis tersebut adalah restoran. Semakin banyak bisnis restoran pada saat ini merupakan tanggapan dari semakin meningkatnya jumlah permintaan pangan karena semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. Perubahan gaya hidup masyarakat yang cenderung banyak beraktivitas diluar rumah sehingga mendorong perubahan pola konsumsi makanan. Kesibukan masyarakat terutama karena tuntutan waktu kerja yang padat, menyebabkan masyarakat mencari pola konsumsi yang lebih bersifat praktis, cepat dan sehat. Salah satu jenis usaha yang potensial atas kondisi tersebut adalah restoran, dimana restoran yang berkembang di Indonesia pada saat ini menyajikan beraneka ragam menu masakan yang khas, salah satunya adalah masakan soto. Soto merupakan masakan asli Indonesia yang memiliki rasa yang khas, yakni berkuah dan berbumbu komp!et. Menu soto sudah demikian akrab dengan masyarakat Indonesia. Tujuan Pene!itian ini adalah (1) menganalisis kelayakan usaha Restoran Soto Kudus melalui aspek pasar, teknis dan produksi, manajerial, sosial, dan finansial, (2) menganalisis tingkat kepekaan kelayakan investasi Restoran Soto Kudus. Penelitian ini dilaksanakan di Restoran Soto kudus yang terletak di JI. Garuda, Kemayoran, Jakarta Pusat. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Agustus 2009. Responden penelitian ini adalah pihak manajemen dari usaha Restoran Soto Kudus dan pemilik dari usaha sejenis yang bertindak sebagai pesaing. Penelitian ini menggunakan analisis non finansial, yaitu aspek pasar, teknis dan produksi, manajemen, sosial, ekonomi dan lingkungan serta melalui analisis finansial dengan menggunakan Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), Payback period (masa pembayaran kembali), dan Analisis sensitivitas Switching Value.
Keyword: Net Present Value, Net Benefit Cost Ratio, Internal Rate of Return
|
Judul: Sistem Penyelenggaraan Makanan dan Tingkat Kepuasan serta Daya Terima Konsumen terhadap Soto Uncu Padang
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyelenggaraan makanan dan tingkat kepuasan, serta daya terima konsumen terhadap Soto Uncu Padang. Penelitian ini merupakan studi kasus yang menggunakan analisis deskriptif. Jumlah Sampel sebanyak 94 orang dipilih secara purposive. Soto Uncu mendapatkan nilai higiene sanitasi 93% untuk golongan A2 yang merujuk kepada kemenkes nomor 1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang persyaratan higiene sanitasi jasa boga. Berdasarkan analisis pelayanan terpenting (Importance Performance Analysis=IPA) atribut kebersihan ruangan dan tempat makan dinilai paling penting. Nilai indeks kepuasan konsumen (Customer Satisfaction Index = CSI) Soto Uncu adalah sebesar 79%, yang menunjukkan bahwa konsumen merasa puas. Hal ini didukung dengan daya terima konsumen yang baik. Kontribusi energi dan zat gizi pada satu porsi soto menyumbang pada laki-laki energi 17%, karbohidrat 24%, protein 17% dan lemak 25%, sedangkan pada perempuan energi 21%, karbohidrat 29%, protein 21% dan lemak 31%.
Keyword: daya terima, kepuasan konsumen, kontribusi energi dan zat gizi, penyelenggaraan makanan
|
Judul: Differensial Leukosit Darah Mencit Yang Diinfeksi Trypanosoma Evansi Setelah Pemberian Partikel Nano Logam Mangan (Mn) Atau Kobalt (Co)
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui differensial leukosit darah mencit yang diinfeksi Trypanosoma evansi setelah pemberian partikel nano logam Mangan (Mn) atau Kobalt (Co). Penelitian menggunakan mencit strain DDY jantan dewasa yang dibagi 8 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol infeksi (KP), kelompok kontrol non infeksi (KN) dan kelompok yang diinfeksi Trypanosoma evansi dan dosis logam bertingkat (Mn D1, Mn D2, Mn D3, Co D1, Co D2, dan Co D3). Hasil penelitian menunjukkan pada hari ke-14, persentase neutrofil mengalami peningkatan dan menunjukkan perbedaan nyata lebih tinggi terhadap kelompok KN (P<0.05). Pada hari ke 7, mencit pada kelompok KP mengalami kematian. Pada hari 4, mencit pada kelompok Co D2 dan Co D3 mengalami kematian. Pada hari ke-14 semua kelompok perlakuan menunjukkan penurunan rata-rata eosinofil. Pada hari ke-14, kelompok perlakuan Mn D2 dan Mn D3 menunjukkan penurunan persentase limfosit. Pada hari ke-14 kelompok perlakuan Mn D1, Mn D2, dan Co D1 mengalami peningkatan persentase monosit. Rata-rata persentase neutrofil dan monosit mengalami peningkatan, sedangkan eosinofil dan limfosit mengalami penurunan.
Keyword: differensial leukosit, kobalt, mangan, partikel nano logam
|
Judul: Uji Daya Hasil Galur-Galur Dihaploid Padi Sawah (Oryza sativa L)
Abstrak: Pertumbuhan penduduk mendorong meningkatnya laju permintaan beras. Peningkatan permintaan beras ini belum dapat diimbangi dengan peningkatan produksi padi nasional. Bioteknologi dengan teknik kultur antera diharapkan dapat menghasilkan tanaman dihaploid yang menghasilkan galur berdaya hasil tinggi secara efisien. Pengujian terhadap galur-galur yang dihasilkan diperlukan sebelum varietas unggul dapat dilepas. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji daya hasil sepuluh galur dihaploid hasil kultur antera terhadap dua varietas pembanding, Ciherang dan Inpari 13. Penelitian ini dilaksanakan di University Farm IPB, Babakan, Darmaga dan Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian, Bogor pada bulan November 2011-Maret 2012. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan genotipe. Perlakuan terdiri atas 12 genotipe yang diulang sebanyak tiga kali sehingga seluruhnya terdiri atas 36 satuan percobaan. Satuan percobaan adalah satu petakan berukuran 3 m x 3 m. Jarak tanam yang digunakan adalah 25 cm x 25 cm dan dua bibit ditanam per lubang tanam. Galur-galur yang diuji memiliki tinggi tanaman pada fase vegetatif antara 74.4-90.7 cm, sedangkan pada fase generatif tinggi tanaman antara 85.2-118.5 cm. Jumlah anakan total per rumpun galur-galur yang diuji antara 17.6-25.2. Pada umumnya galur yang diuji termasuk genotipe dengan jumlah anakan sangat banyak. Rata-rata jumlah anakan produktif galur yang diuji sekitar 11.3-16.1. Galur KP-4-42-2-2, KP-4-43-1-2, dan 15-10-1-1 memiliki persentase jumlah anakan produktif di atas 75% (kriteria varietas unggul). Kisaran rata-rata umur berbunga yaitu antara 79.3-94.7 hari setelah semai dan umur panen antara 105.0- 124.0 hari. Umur panen yang paling genjah ditunjukkan oleh galur KP-3-18-1-3, sedangkan umur panen paling lama ditunjukkan oleh galur KP-4-43-1-4. Kisaran rata-rata panjang malai yaitu 21.4-25.5 cm. Malai terpendek ditunjukkan oleh galur KP-3-18-1-3, sedangkan malai terpanjang ditunjukkan ..dst
Keyword: Doubled haploid, Rice, Yield
|
Judul: Uji daya hasil lanjut 30 galur harapan Padi (Oryza sativa L.) Tipe Baru (PTB)
Abstrak: Percobaan ini bertujuan untuk menguji daya hasil lanjut dan mempelajari keragaan agronomi galur-galur harapan PTB. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2010 di Pagentongan, Bogor dengan ketinggian tempat penelitian sekitar 250 m di atas permukaan laut (dpl). Penghitungan komponen produksi dilakukan di Laboratorium Pemuliaan Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB. Rancangan percobaan yang digunakan pada percobaan ini adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) satu faktor yaitu galur PTB. Terdapat 30 galur harapan PTB dan dua varietas pembanding, masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 96 satuan percobaan. Satuan percobaan berupa pertanaman dalam satu petakan dengan ukuran 2 m x 4 m dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm. Luas seluruh lahan berkisar lebih kurang 768 m2. Hasil percobaan menunjukan bahwa galur IPB107-F-112-2-1, IPB107-F-40E-1, IPB107-F-60-1 memiliki hasil produksi yang lebih tinggi dari varietas pembanding Ciherang. Kelompok galur IPB107 memiliki produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan kelompok galur-galur lainnya. Berdasarkan hasil evaluasi keragaan, galur-galur yang diuji mempunyai tinggi tanaman yang pendek-sedang, jumlah gabah permalai >200, dan berumur genjah. Galur-galur IPB107 memiliki bobot 1 000 butir yang lebih rendah dan galur-galur IPB117 memiliki bobot 1 000 butir yang lebih tinggi dari sifat PTB yang diharapkan. Galur-galur IPB107 dan IPB116 memiliki jumlah anakan produktif yang sedang.
Keyword:
|
Judul: A Study of The Treatment for Feline Urethral Obstruction (FUO) at My Animal Veterinary Clinic, Melaka, Malaysia in 2021
Abstrak: Feline urethral obstruction (FUO) is a general and emergency manifestation of feline urinary tract disease. Generally, the clinical signs of FUO are stranguria, feel discomfort or vocalizing when straining to urinate, increased agitation, hematuria, lethargy, anorexia and even vomiting. This case study was designed to collect and analyze the data of treatment of feline urethral obstruction (FUO) at My Animal Veterinary Clinic, Melaka, Malaysia in 2021. The secondary data of the type of treatment used was obtained from “MedexVet Clinic Management System” in My Animal Veterinary Clinic, Melaka, Malaysia. Then, the data obtained was then recorded and analyzed descriptively using Microsoft Excel® 2016. Antibiotics are the most prescribed medications for FUO at My Animal Veterinary Clinic in 2021, accounting for 97.26%. The least prescribed medications are α1-adrenergic antagonists and antiseizures, accounting for 1.37%, respectively. In conclusion, the most used treatment combination at My Animal Veterinary Clinic, Melaka, Malaysia in 2021 was medications, IV fluids, urinary catheterization, and urologic diet., Feline urethral obstruction (FUO) adalah manifestasi umum dan darurat penyakit saluran kemih kucing. Umumnya, gejala klinis FUO termasuk stranguria, merasa tidak nyaman atau bersuara saat ingin buang air kecil, agitasi meningkat, hematuria, lesu, anoreksia dan bahkan muntah. Studi kasus ini dirancang untuk mengumpulkan dan menganalisis data pengobatan FUO di Rumah Sakit Hewan My Animal Melaka, Malaysia pada tahun 2021. Data sekunder dari jenis perawatan yang digunakan diperoleh dari “MedexVet Clinic Management System” Data yang diperoleh kemudian dicatat dan dianalisis secara deskriptif menggunakan Microsoft Excel® 2016. Antibiotik adalah obat yang paling banyak diresepkan untuk FUO di Rumah Sakit Hewan My Animal pada tahun 2021, terhitung 97,26%. Obat yang paling sedikit diresepkan adalah antagonis α1- adrenergik dan anti kejang, masing-masing menyumbang 1,37%. Kesimpulannya, kombinasi pengobatan yang paling banyak digunakan di Rumah Sakit Hewan My Animal, Melaka, Malaysia pada tahun 2021 adalah obat-obatan, cairan IV, kateterisasi urin, dan diet urologi.
Keyword: combination, feline, medications, treatment, urethral obstruction
|
Judul: Analisis perilaku konsumen dalam proses keputusan pembelian susu formula bayi dan implikasinya terhadap strategi bauran pemasaran PT. Sanghiang Perkasa Bogor, Bogor
Abstrak: PT Sanghiang Perkasa adalah anak perusahaan Grup Kalbe Farma yang bergerak dalam bidang produksi makanan yang berbasis kesehatan, dan salah satu produknya adalah susu formula bayi Morinaga BMT Laktoferin. Pada awal dikeluarkannya produk tersebut cukup mendapat tanggapan yang positif dari konsumen yang ditunjukkan dengan omzet penjualan yang meningkat dan mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan, tetapi seiring dengan perkembangan teknologi dan bertambah banyaknya pesaing, omzet penjualan susu formula Morinaga BMT Laktoferin di wilayah Bogor pada bulan Mei 2004 hingga Februari 2005 mulai mengalami trend penurunan dan tidak mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya. Persentase proporsi penurunan realisasi penjualan dari pencapaian target penjualan terbesar terjadi pada bulan Mei 2004 yaitu turun sebesar 48,68 persen. Banyaknya pesaing dalam industri susu formula bayi dan meningkatnya pengetahuan konsumen tentang kandungan gizi yang diperlukan oleh bayinya, membuat perusahaan memerlukan studi perilaku konsumen untuk merumuskan strategi bauran pemasaran yang tepat dan efektif sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji karakteristik umum konsumen susu formula bayi, menganalisis proses keputusan pembelian susu formula bayi, faktor- faktor yang mempengaruhi konsumen dalam proses keputusan pembelian susu formula bayi, menganalisis penilaian konsumen terhadap tingkat kepentingan dan ketidakpuasan atribut susu formula bayi Morinaga BMT Laktoferin, menganalisis posisi relatif susu formula bayi Morinaga BMT Laktoferin dibandingkan pesaingnya. Dengan demikian kemudian dapat disusun rekomendasi kebijakan strategi bauran pemasaran yang tepat untuk susu formula bayi Morinaga BMT Laktoferin berdasarkan studi perilaku konsumen. Pengambilan sampel dilakukan di lokasi yang ditentukan secara sengaja (purposive) yaitu di Kota Bogor tepatnya di Supermarket Hero Padjajaran Bogor, Toserba Yogya Plaza Surya Kencana, Toserba Yogya Plaza Indah Bogor, dan Minimarket Grand. Penarikan sample dilakukan secara convenience sampling. Pengolahan data menggunakan tabulasi deskriptif untuk mengkaji karakteristik umum konsumen susu formula bayi dan menganalisis proses keputusan pembelian. Selanjutnya faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan pembelian susu formula bayi dianalisis menggunakan-analisis faktor. Sementara itu, model sikap multiatribut angka ideal dan Uji Friedman digunakan untuk menganalisis penilaian tingkat kepentingan dan tingkat ketidakpuasan atribut susu formula Morinaga BMT Laktoferin. Kemudian posisi relatif susu formula Morinaga BMT Laktoferin dibandingkan dengan pesaingnya di analisis menggunakan analisis Biplot. Akhirnya berdasarkan hasil analisis perilaku konsumen tersebut dan analisis terhadap segmentasi pasar, penetapan pasar, dan ..dst
Keyword:
|
Judul: Kajian Kesadaran dan Kesetiaan Merek dengan Keputusan lbu Rumah Tangga Membeli Produk Susu Bubuk Merek "x" yang diiklankan Media Televisi (Kasus pada pasar Modern Kota Bogor)
Abstrak: Merek merupakan nilai utama dari pemasaran, jika situasi persaingan suatu produk meningkat yang diakibatkan oleh semakin banyak.nya produk serupa di pasar, maka peran pemasaran dan periklanan menjadi semakin meningkat pula kemudian pada saat yang sama, peran merek pun akan semakin penting. Caranya dengan meningkatkan pengenalan (awareness) tentang sebuah merek yang akan dipasarkan, sehingga konsumen memiliki persepsi yang jelas atas produk. Jika konsumen sudah mulai mengenal tentang merek tersebut, maka hendaknya perusahaan yang bersangkutan memberi keuntungan-keuntungan kepada konsumennya, sehingga akan tercipta kesetiaan (loyality) pada konsumen. Pada tahap kesetiaan konsumen inilah akan membuat konsumen melakukan pembelian ulang (repeat buying), bahkan konsumen tersebut rnemberi rekomendasi ke orang lain untuk membeli produk. Penelitian ini dilaksanakan selama 20 hari, terhitung dari tanggal 1-20 Agustus 2004, dilakukan di tiga pasar modem: Yogya dan Hero Supermarket serta Ekalokasari Plaza. Sampel diambil sebanyak 99 responden dengan menggunakan two stages purposive sampling. Uji reliabilitas kuesioner terhadap 20 orang responden di Ramayana Jambu Dua, didapatkan koefisien reliabilitas Cronbach Alpha sebesar 0.8952, yang berarti kuesioner tersebut reliabel. Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan program SPSS 11.0 untuk mendapatkan nilai frekuensi, persentil, standar deviasi, persentase dan nilai khi-khuadrat (x2). Responden paling dominan bernsia di atas 30 tahun, dengan jenis pekerjaan swasta dan lain-lain sepe1ti dosen, wiraswasta dan ibu rumah tangg?, tinggal di daerah kota, dengan tingkat pendidikan formal tinggi, pendapatan rumah tangga per bulan sedang dan jumlah anggota keluarga sedang. Pada variabel kesadaran merek, top of mind menunjukkan bahwa yang paling dominan adalah merek "x," sedangkaii pada sub variabel brnnd recall adalah lain-lain seperti anlene, envapro, prenagen, envagrow, sustagen, lactogen, enercal, chill kid, pediasure, lactogen, promill, calcimax, sgm, chill mill andec, procall dan milo. Pada pengenalan merek (brand recognition) terdapat 15.2% responden yang harus diingatkan akan keberadaan merek "x," kemudian responden yang tidak menyadari keberadaan merek "x" (unaware of brand) hanya ditemukan dua persen. Untuk variabel kesetiaan merek, sub variabel switcher atau responden merek ''x" yang terpengaruh factor harga sebesar 30%, sedangkan pembeli yang bersifat kebiasaan (habitual buyer) pada merek "x" sebesar 58%, 92% responden yang puas (satisfied buyer) akan rnerek "x," 82% responden yang menyukai (liking the brand) merek "x" dan responden yang komit (comitted buyer) terhadap merck ''x" sekitar 48%. Hasil uji khi-khuadrat antara variabel kesadaran merek dengan keputusan membeli menunjukkan bahwa, terdapat hubungan berbeda sangat nyata (P<0,0 1) pada top of mind dan brand recognition, sedangkan untuk brand recall hanya terdapat hubungan berbeda nyata (P<0,05), kemudian pada unaware of brand tidak terdapat hubungan berbeda nyata (P>0,05). Pada hubungan kesetiaan merek dengan keputusan membeli tidak didapatkan hubungan berbeda nyata (P>0,05).
Keyword: Kesadaran merek, kesetiaan merek, Keputusan membeli susu bubuk
|
Judul: Studi histopatologi organ limpa hamster (Mesocricetus auratus) yang Diinfeksi Coxiella burnetii
Abstrak: Query fever is a zoonosis caused by Coxiella burnetii (C. burnetii). The aim of this research was to determine the histopathological changes of spleen of hamster (Mesoscricetus auratus) which were infected by C. burnetii using Haematoxylin-Eosin (HE) and Immunohistochemistry (IHC) methods. This research used 6 hamsters which were devided into two passage. The histopathological examination picture with HE staining of first passage in hamsters showed relatively similar results with those the second passage such as red pulp hemorrhage and infiltration of inflammatory cells. Histopathological observation of spleen from first passage hamster by using IHC staining showed the positivity was unclear compared to the second passage hamster.
Keyword: Coxiella burnetii, Immunohistochemistry, Query Fever
|
Subsets and Splits
No community queries yet
The top public SQL queries from the community will appear here once available.