Dataset Viewer
anchor
stringlengths 140
4.36k
| positive
stringlengths 237
4.36k
| negative
stringlengths 241
4.16k
|
---|---|---|
Judul: Brand Equity of Instant Ground Coffees among IPB University Students
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis ekuitas merek kopi bubuk instan pada mahasiswa IPB dengan mengukur faktor yang diduga mempengaruhi ekuitas merek, yang terdiri atas kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek, serta mengukur pengaruh keempat faktor tersebut pada ekuitas merek kopi bubuk instan merek Good Day, Indocafe, dan Nescafe. Penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui survei dengan 97 responden. Data dianalisis menggunakan metode Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM), analisis deskriptif, dan skala semantic differential. Hasil penelitian menunjukkan bahwa merek Good Day memiliki ekuitas merek tertinggi dibandingkan dengan dua merek lainnya. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa persepsi kualitas dan loyalitas merek meningkatkan ekuitas merek kopi bubuk instan, sedangkan kesadaran merek dan asosiasi merek tidak meningkatkan ekuitas merek kopi bubuk instan. Penelitian ini menyarankan agar ketiga merek untuk lebih fokus kegiatan pemasarannya pada loyalitas merek dan persepsi kualitas dalam membangun ekuitas merek., This research aims to analyze the brand equity of instant ground coffees on Good Day, Indocafe, and Nescafe brands among IPB students by measuring factors probably affecting brand equity, consisiting of brand awareness, perceived quality, brand association, and brand loyalty, and in turn, to investigate the effect of these factors on the brand equity of instant ground coffees among IPB students. This research used primary data collected from a survey of 97 respondents. This research used Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM) method, descriptive statistics, and semantic differential. The results show that Good Day has the highest brand equity compared to the other two brands. The results also show that perceived quality and brand loyalty increase the brand equity of instant ground coffees, while brand awareness and brand associations do not increase the brand equity of instant ground coffees. This research suggests that the three brands to focus their marketing efforts on brand loyalty and perceived quality in building brand equity.
Keyword: ekuitas merek, PLS-SEM, loyalitas merek, persepsi kualitas, kesadaran merek, asosiasi merek, brand equity, brand loyalty, perceived quality, brand awareness, brand association
|
Judul: Analisis Ekuitas Merek Kedai Telapak
Abstrak: Pertumbuhan bisnis dengan nama kafe sangat dipengaruhi oleh fasilitas yang ditawarkan kafe tersebut seperti live music, internet gratis, tampilan kafe yang menarik dan lain-lain. Fasilitas-fasilitas yang diberikan tersebut akan memberi tambahan nilai bagi pihak kafe yang disebut dengan brand image. Dengan adanya brand image atau pandangan merek yang baik dari konsumen akan mempengaruhi perkembangan bisnis kedepannya dimana jika pandangan merek usaha memberi kesan yang baik pada konsumen berarti usaha tersebut telah memberi pelayanan yang memuaskan konsumen sebaliknya jika pandangan merek tidak memberi kesan yang baik berarti kegiatan usaha tersebut sudah gagal memberi kepuasan bagi konsumen. Merek adalah nama, istilah, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut. Tujuan pemberian merek adalah untuk mengidentifikasi produk atau jasa yang dihasilkan sehingga berbeda dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing, sehingga perlu bagi setiap perusahaan untuk mengetahui posisi merek mereka dibenak konsumen seperti halnya Kedai Telapak perlu mengetahui posisi merek mereka dibenak konsumennya. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana posisi elemenelemen brand equity merek Kedai Telapak di benak konsumen Kedai Telapak.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana posisi elemenelemen brand kedai telapak yang meliputi brand awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty di benak konsumen Kedai Telapak. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berasal dari penyebaran kuesioner kepada responden dan wawancara dengan pihak perusahaan, serta data sekunder yang diperoleh dari profil perusahaan, studi pustaka, dan internet. Metode pengolahan dan analisis data yaitu dengan Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Skala Likert, Rataan, uji Cochran dan analisis faktor Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa ekuitas merek Kedai Telapak belum kuat, hal ini berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan brand awareness Kedai Telapak belum kuat dimana Kedai Telapak hanya menempati posisi ketiga setelah Starbuck dan J.Co. Analisis brand association menunjukkan hanya 4 dari 10 atribut yang diberikan menjadi pembentuk merek Kedai Telapak yaitu: Kafe santai yang nyaman, Kafe dengan lokasi strategis, Kafe yang mencerminkan gaya hidup aktif, Kafe dengan suasana nyaman dan bersih. Hasil analisis perceived quality menunjukkan hasil skala puas (3,69) dengan rentang skala baik (3,41-4,20) dengan 3 faktor pembentuk persepsi kualitas yaitu 1. Pelayanan 2. Fasilitas dan Lokasi dan 3. Kualitas Produk . Hasil analisis brand loyalty menunjukkan konsumen belum kuat dimana berdasarkan hasil perhitungan commited buyer 22,3 persen konsumen adalah konsumen setia (commited buyer) berada pada skala cukup (2,64) dengan rentang skala cukup (2,61-3,40). Hasil analisis ini memberikan tantangan bagi pihak manajemen Kedai untuk semakin berbenah supaya menjadi lebih baik sehingga menjadi tujuan utama konsumen dan menjadi pemimpin pasar dalam dunia persaingan kafe .
Keyword:
|
Judul: Theileriosis pada domba dan kambing akibat infeksi theileria ovis dan theileria hirci
Abstrak: Theileriosis adalah penyakit menular yang disebabkan Boleh protozoa dari genus Theileria dan ditularkan melalui vektor caplak. Theileria ovis dan Theileria hirci pernah dimasukkan dalam genus Gonderia sehingga penyakit yang disebabkan oleh penyakit ini mempunyai beberapa nama diantaranya Benign Ovine and Caprine Gonderiosis atau Benign Ovine and Caprine Theileriosis (disebabkan oleh infeksi Theile- ria ovis). Sedang yang disebabkan oleh infeksi Theileria hirci diberi nama Malignant Ovine and Caprine Gonderiosis Malignant Ovine and Caprine Theileriosis (Levine, 1961). Soulsby (1982) dan Jensen (1983), memasukkan Theileria hirci dan Theileria ovis dalam genus Theileria, famili Theileriidae, ordo Piroplasmida, subklas Piroplasmia dan dalam kelas Sporozoa. Menurut hasil pemeriksaan theileriosis pada domba dan kambing di Indonesia periode 1 April 1981 sampai 31 Maret 1982 di Propinsi Sumatera Barat di Daerah Tingkat II Pasaman Kecamatan Talamun ditemukan pada 2 ekor kambing kacang, Kecamatan Sungai Beremas ditemukan pada 3 ekor kambing kacang dan di Daerah Tingkat II Padang Pariaman, Kecamatan Pariaman ditemukan pada 1 ekor kambing kacang (Informasi Keswan, 1982). Daerah penyebaran Theileria ovis yang pernah dilapor- kan adalah Afrika Tengah, Afrika Barat, Afrika Timur, Afrika Selatan, Perancis, Jerman, Hongaria, Sardinia dan diduga India. Sedangkan penyebaran Theileria hirci meli- puti Afrika Utara, Eropa Selatan, Irak dan Turki. Bentuk Theileria ovis dan Theileria hirci pada domba dan kambing dalam eritrosit disebut piroplasma dan bentuk dalam limfosit disebut Koch bodies atau skizon. Bentuk dalam vektor caplak adalah zigot dan kinet. Di dalam eritrosit parasit ini mempunyai beberapa macam bentuk yaitu, bentuk bulat, oval, batang, bentuk buah pir atau koma dan bentuk seperti anaplasma. Bentuk dalam limfosit berupa skizon yang terdiri dari makroskizon dan mikroskizon. Penularan Theileria ovis dan Theileria hirci dari hewan satu ke hewan lain secara alam dilakukan oleh vektor caplak secara stage to stage. Vektor dari Theileria ovis adalah caplak dari genus Rhipicephalus, Dermacentor, Hae- mophysalis dan Ornithodorus. Sedangkan vektor dari Thei- leria hirci yaitu caplak dari genus Rhipicephalus dan di- duga Ornithodorus. Penularan secara buatan dapat dilakukan dengan cara mekanik (penyuntikan dengan aplikasi intravena, subkutan dan intraperitoneal)…dst
Keyword:
|
Judul: Pendugaan Parameter Genetik dan Kualitas Buah Pepaya Hibrida
Abstrak: This study aims to obtain a hybrid papaya varieties that have a high heterosis value to be released into new varieties. The research was conducted in May 2011 to May 2012 at Research Station PKHT IPB Tajur (250 m asl) and at post-harvest laboratory PKHT Baranang Siang, Bogor, West Java. This study used six genotypes consist of 3 hybrid genotypes IPB H93, IPB H91, IPB H39 and parent genotypes IPB 9, IPB 3 and IPB 1. Quantitative parameters were observed that plant height; first fruit position; amount of fruit, flower and leaves per plant; stem diameter; fruit diameter, fruit length and circumference of fruit; whole fruit weight, edible portion, 100 seed weight, and the whole seed weight; the skin and flesh firmness; flesh thickness; total soluble solid (obrix); juice pH; total tritated acid; vitamin C. Qualitative parameters were observed that fruit skin color, flesh color of ripe fruit, fruit shape, and the dominant central cavity. The result showed that hybrid genotype IPB H91 had a lot of character superior to the other between hybrids genotypes and had the better character than the parents.
Keyword:
|
Judul: Pengujian Pertumbuhan Tiga Genotipe Pepaya Hibrida (Carica papaya L.).
Abstrak: The research aims to examine the growth and character of three genotypes of hybrid IPB 9 x IPB 1, IPB 9 x IPB 3, and IPB 3 x IPB 9 genotypes in vegetative phase. This research was conducted at The Experimental Field Station PKBT IPB, Tajur Bogor from March to September 2011. The experiment use a randomized complete block design with six genotypes of papaya treatment. The repetition was done six times, with each unit of the experiment are five representative plants. The observation of plant growth per week was perfomed on plant height and leaf number. The observation of petiole colour, trunk diameter, petiole length, leaf length, leaf width, times of the first flowers appear, and the height position of the first flower was done once at the end of the observation that was in the week when the first flower appear. The results showed that IPB 9 x IPB 1 genotype has higher average in leaf number and trunk diameter and shorter average in height position of the first flower appear than another genotypes hybrid of papaya. Genotype of IPB 9 x IPB 3 has shorter average in plant high and smaller size in leaf which not different with IPB 9 x IPB 1. The hybrid genotypes of papaya which tested have a short score of heterosis and heterobeltiosis generally. Based on the estimation value of heterosis, genotype of IPB 9 x IPB 1 can be an alternative in obtaining hybrid because it has more superior character than two other hybrids, that of them is have higher in leaf number, bigger in trunk diameter and strong trunk, and shorter in height position of the first flower than parents genotypes.
Keyword:
|
Judul: Leucocytozoonosis Pada Ayam Ras di Sumatera Utara
Abstrak: Di Propinsi Sumatra Utara penyakit leucocytozoonosis pada ayam ras yang disebabkan oleh Leucocytozoon caulleryi dilaporkan oleh Balai Penyidikan Penyakit Hewan wilayah I Medan untuk pertama kali pada bulan Oktober 1982. Penyakit ini mula-mula ditemukan pada ayam broiler berumur 2-3 bulan di Kampung Purwodadi, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Pada penyidikan terhadap penyakit leucocytozoonosis ini dibeberapa peternakan ayam ras di Kabupaten Deli Serdan Kotamadya Medan ternyata bahwa penyakit ini menimbulkan mortalitas sebesar 20% dan morbiditas 50-100%. Cara mendiagnose yang dipergunakan masih perlu ditingkatkan untuk memperoleh angka mortalitas dan morbiditas yang lebih cermat. Pemakaian gel precipitation test dianjurkan. Penyakit ini diketahui menyerang ayam ras yang dipelihara pada daerah persawahan, daerah yang penuh dengan semak belukar dan keadaan tanah yang lembab dan basah serta banyak air yang tergenang. Ayam yang terserang berumur 2-3 bulan. Diduga penyakit ini ditularkan melalui agas (Culicoides).
Keyword:
|
Judul: Efektifitas Kegiatan Penebangan di IUPHHK-HA PT. Austral Byna, Kalimantan Tengah
Abstrak: GUNAWAN SANTOSA Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari (PHAPL) mengharuskan pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Hutan Alam (IUPHHKHA) melaksanakan Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP) dan Penebangan berdampak rendah (Reduced Impact Logging/ RIL). Secara konsep, data pohon mulai dari pelaksanaan ITSP dan alirannya dari tempat tebangan hingga penjualan seharusnya tertata rapi dalam Laporan Hasil Cruising (LHC) dan Laporan Hasil Penebangan (LHP), serta dapat diakses dengan cepat dan tepat melalui Sistem Informasi-Penatausahaan Hasil Hutan online (SI-PUHH online). Penelitian ini bertujuan menilai efektifitas kegiatan penebangan pada berbagai pola pelaksanaan ITSP (Perbaikan ITSP, Pengulangan ITSP, dan ITSP sesuai petunjuk teknis Tebang Pilih Tanam Indonesia/TPTI) serta menilai efektifitas kegiatan penebangan yang dilaksanakan oleh PT. Austral Byna dan Mitra Kerja. Penelitian ini diharapkan menjadi informasi dan bahan evaluasi bagi perusahaan untuk pengambilan langkah-langkah perbaikan dalam pelaksanaan ITSP dan penebangan di masa yang akan datang. Pengamatan di lapangan dilaksanakan berdasarkan data pada LHC dan LHP. Petak yang diamati sebanyak 5 petak yang ditentukan berdasarkan pola pelaksanaan ITSP dan pelaksana kegiatan penebangan. Jumlah pohon yang diamati di lapangan sebanyak 5% dari setiap kategori pohon.
Keyword:
|
Judul: Indeks tebang hutan alam sebagai salah satu parameter tingkat efisiensi pemanenan kayu : Studi kasus di HPH PT.Aya Yayang Indonesia (Barito Pacifik Timber Group) Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan
Abstrak: Kayu sebagai hasil hutan utama akan bernilai ekonomis jika telah sampai ke konsumen. Dengan tujuan perolehan nilai ekonomis inilah dilakukan kegiatan pemanenan yang dalam pelaksanaannya sangat mengutamakan tingkat keefisienan perolehan volume kayu. Tingkat efisiensi ini dapat diukur dari besarnya limbah yang terjadi, yang secara kuantitas dinyatakan oleh faktor eksploitasi. Namun sehubungan dengan limbah yang dapat terjadi disetiap bagian kegiatan pemanenan, baik itu di bagian penebangan, penyaradan maupun pengangkutan maka faktor eksploitasi belum cukup untuk menjelaskan pada proses mana kegiatan yang paling efisien (Abidin, 1994). Untuk mengetahui tingkat efisiensi pada setiap kegiatan pemanenan tersebut, perlu dilakukan pengukuran terhadap indeks tebang, indeks sarad dan indeks angkut yang masing-masing akan menjelaskan tingkat efisiensi pada bagian penebangan, penyaradan dan pengangkutan. Kegiatan penebangan memberikan persentase limbah pemanenan yang paling besar sehingga dapat memberikan pengaruh yang terbesar pula terhadap penurunan faktor eksploitasi. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian yang lebih menitik beratkan pada bagian penebangan dengan besaran indeks tebang sebagai parameter efisiensi pada kegiatan sub bagian pemanenan Tujuan diadakannya penelitian ini adalah (1) menentukan besaran indeks tebang di hutan alam pada lokasi penelitian (2) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi besaran indeks tebang dan (3) menyusun rumusan upaya-upaya peningkatan efisiensi penebangan. Dalam metode kerja, pertama menentukan 2 pohon contoh. Direncanakan sebanyak 50 pohon contoh yang diambil secara porpusive sampling dan kemudian dibagi kedalam 7 kelas dengan interval 18 satuan. Penentuan kelas dan interval ini dihitung dengan Persamaan Sturges dengan rumus i = R/k dimana R = range dan k = 1+3,322 log n (n = 50). Setelah itu dengan bantuan LHC, tentukan 2 pohon contoh yang harus diambil pada setiap kelas dengan mempertimbangkan kerapatan atau penyebaran kelas pohon (dbh), secara maternatis dirumuskan dengan ni = (Ni/N)n dimana, ni pohon contoh kelas ke-i, N kerapatan pohon/ha dari semua kelas, dan Ni = kerapatan pohon/ha kelas ke-i. Hasil perhitungan membagi ke-50 pohon contoh kedalam 17 pohon pada kelas I, 14 pohon pada kelas II, 6 dan 8 pohon dalam kelas III dan IV, masing-masing 2 pohon dalam kelas V dan VI serta 1 pohon pada kelas VII. Tahap berikutnya adalah pengolahan data rata-rata hitung tiap kelas untuk mendapatkan rata-rata tertimbang angka bentuk lokal dan indeks tebang. Angka bentuk lokal dihitung dengan persamaan ab Va/Vs, dimana Va volume aktual dan Vs volume silinder. Dari penilitian ini diperoleh rata-rata tertimbang angka bentuk sebesar 0,782 dengan standar deviasi 0,042. Pendugaan selang bagi nilai tengah angka bentuk ini berkisar pada 0,783 ± 0,082 dengan kesalahan contoh 10,513 % yang dihitung pada taraf nyata a = 0,05....
Keyword:
|
Judul: Sifat kimia dan viksositas minuman jelly berbahan baku yogurt probiotik selama penyimpanan pada suhu 4-7°C
Abstrak: Yogurth is a milk fermentation as a result of lactic acid bacteria, which are Streptococcus thermophillus and lactobacillus bulgaricus. Probiotic yogurt is made from yogurt and the addition of probiotic bacteria like Bifidobacterium longum and Lactobacillus acidophilus. The need for functional food increase, so that there is shape for product diversification like probiotic yoghurt to fulfill the need.
Keyword:
|
Judul: Beberapa Sifat Produksi Ayam Kampung Dan Persilangannya (3/4 Kampung, 1/4 Rhode Island Red) Di Lingkungan Babakan Kecamatan Bogor Utara Kotamadya Bogor
Abstrak: Suatu penelitian tentang sifat-sifat produksi ayam kampung dan persilangannya telah dilakukan di Lingkungan Babakan Kecamatan Bogor Utara Kotamadya Bogor, selama 3 (tiga) bulan; mulai tanggal 31 Mei sampai dengan tanggal 23 Agustus 1981. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui potensi ayam kampung dan persilangan nya yang dipelihara secara tradisional. Materi percobaan adalah 194 ekor anak ayam, terdiri dari 56 ekor anak ayam kampung jantan, 77 ekor anak ayam kampung betina , 30 ekor anak ayam persilangan jantan dan 31 ekor anak ayam persilangan betina.
Keyword:
|
Judul: Genetic Observation of the External Body of Local Breed Chickens (Gallus gallus domesticus) in Various Districts
Abstrak: Ayam kampung (Gallus gallus domesticus) merupakan ayam asli Indonesia yang pada saat ini telah tercemar dengan gen ayam ras unggul Eropa terutama ayam yang dipelihara secara ekstensif tradisional. Penelitian ini bertujuan menghitung keaslian ayam kampung di berbagai wilayah kecamatan di Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Bogor. Karakteristik genetik eksternal yang diamati adalah warna bulu, pola bulu, corak bulu, kilau bulu, warna shank, dan bentuk jengger. Karakteristik tersebut dianalisis menggunakan analisis frekuensi gen dominan dan resesif otosomal, analisis frekuensi gen alel ganda, analisis frekuensi gen dominan dan resesif tertaut seks, analisis frekuensi kandungan gen ayam kampung asli Indonesia, dan analisis frekuensi gen asli. Hasil penelitian menunjukkan ayam kampung di Kecamatan Galur, Kecamatan Panjatan, Kecamatan Megamendung, dan Kecamatan Cibungbulang memiliki tingkat keaslian kurang dari 50%. Ayam kampung di Kecamatan Cibungbulang memiliki tingkat keaslian paling rendah, sedangkan ayam kampung di Kecamatan Panjatan memiliki tingkat keaslian paling tinggi pada penelitian ini., Kampong chicken (Gallus gallus domesticus) is an indigenous Indonesian chicken that is currently contaminated with genes of European superior breeds of chickens, especially chickens that are reared extensively traditionally. This study aims to quantify the authenticity of native chickens in various districts in Kulon Progo Regency and Bogor Regency. The external genetic characteristics observed were feather color, feather pattern, feather pattern, feather luster, shank color, and cockscomb shape. These characteristics were analyzed using autosomal dominant and recessive gene frequency analysis, double allele gene frequency analysis, sex-linked dominant and recessive gene frequency analysis, gene content frequency analysis of Indonesian native chickens, and native gene frequency analysis. The results showed that native chickens in Galur Subdistrict, Panjatan Subdistrict, Megamendung Subdistrict, and Cibungbulang Subdistrict had an authenticity level of less than 50%. The native chicken in Cibungbulang subdistrict has the lowest level of authenticity, while the native chicken in Panjatan subdistrict has the highest level of authenticity in this study.
Keyword: Ayam kampung, keragaman, frekuensi gen, kualitatif
|
Judul: Fullerenes C20, C28, C60, C78, C84 Molecular Docking Study with Spike Glycoprotein SARS-CoV-2
Abstrak: Spike glycoprotein pada SARS-CoV-2 berperan penting dalam proses infeksi virus. Carbon based nanomaterials memiliki banyak alotrop seperti graphene, carbon dots, dan fullerene yang memiliki peran dan interaksi tertentu pada spike glycoprotein. Penelitian ini menggunakan fullerene sebagai ligan dan spike glycoprotein SARS-CoV-2 sebagai reseptor dan mempelajarinya dengan metode molecular docking. Hasil docking didapatkan nilai energi ikat paling negatif dari semua ligan yaitu fullerene C84 dengan nilai -15,9 kcal/mol. Jenis interaksi yang didapatkan yaitu interaksi hidrofobik. Variasi ukuran fullerene mempengaruhi interaksi dan potensi fullerene dalam menginhibisi spike glycoprotein. Berdasarkan targeted docking presentase moda pengikatan sisi aktif reseptor pada fullerene C20 dan C28 sebesar 0%, fullerene C60 sebesar 85%, fullerene C78 dan C84 sebesar 100%. Semakin besar ukuran fullerene maka semakin kuat ikatannya dan potensinya dalam memblok sisi aktif pengikatan ACE2., The spike glycoprotein in SARS-CoV-2 plays an important role in the viral infection process. Carbon based nanomaterials have many allotropes such as graphene, carbon dots, and fullerenes that have specific roles and interactions in spike glycoproteins. This research used fullerenes as ligands and spike glycoprotein SARS-CoV-2 as receptors and studied them by molecular docking method. The docking results obtained the most negative binding energy value of all ligands, namely fullerene C84 with a value of -15,9 kcal/mol. The type of interaction obtained is a hydrophobic interaction. Variations in the size of fullerenes affected the interaction and potential of fullerenes in inhibiting spike glycoproteins. Based on targeted docking, the percentage of the active site binding mode of the receptor on C20 and C28 fullerenes are 0%, C60 fullerenes are 85%, C78 and C84 fullerenes are 100%. The larger the size of the fullerene, the stronger the bond and its potential to block the active site of ACE2 binding.
Keyword: fullerene, molecular docking, SARS-CoV-2, spike glycoprotein
|
Judul: Penyelenggaraan makanan dan tingkat kepuasan pelanggan pada rumah makan : studi kasus Rumah Makan Panggang Ayam Kampung Galuga 2, Bogor
Abstrak: Jumlah restoran di Indonesia pada saat ini diperkirakan mencapai lebih dari 250.000 yang tersebar di seluruh Indonesia (Capricon Indonesia Consult, 2003 dalam Indrajaya 2006). Jumlah restoran dan rumah makan di Kabupaten Bogor pada tahun 2004 tercatat sebanyak 184 unit (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, 2004 dalam Sukaesih 2005). Rumah Makan Panggang Ayam Kampung Galuga 2 Bogor adalah salah satu dari beberapa rumah makan yang terdapat di Kabupaten Bogor. Rumah makan ini harus berusaha agar dapat memberikan kepuasan kepada konsumen maupun pelanggannya. Kepuasan pelanggan tersebut ditentukan oleh mutu produk dan mutu pelayanannya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji penyelenggaraan makanan dan menganalisis tingkat kepuasan terhadap mutu pelayanan dan mutu produk pada Rumah Makan Panggang Ayam Kampung Galuga 2, Bogor. Tujuan khusus penelitian ini antara lain: (1) Mengkaji profil Rumah Makan Galuga 2 Bogor; (2) Mengidentifikasi penyelenggaraan makanan Rumah Makan Galuga 2 Bogor; (3) Menilai higiene dan sanitasi Rumah Makan Galuga 2 Bogor; (4) Menjelaskan personal higiene sanitasi dan praktik pelayanan para pekerja dalam penyelenggaraan makanan Rumah Makan Galuga 2 Bogor; (5) Mengidentifikasi karakteristik pelanggan (jenis kelamin, usia, pendidikan dan tingkat pendapatan) Rumah Makan Galuga 2 Bogor; (6) Menganalisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja pada atribut mutu produk dan pelayanan Rumah Makan Galuga 2 Bogor; (7) Menganalisis tingkat kepuasan pelanggan terhadap atribut mutu produk dan mutu pelayanan Rumah Makan Galuga 2 Bogor. Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Panggang Ayam Kampung Galuga 2, Dramaga, Kabupaten Bogor pada bulan Mei-Juni 2010. Populasi pelanggan dalam satu bulan sebanyak 2250 orang. Kriteria sampel pelanggan yang diambil adalah konsumen yang pernah makan dengan frekuensi minimal satu kali di Rumah Makan Panggang Ayam Kampung Galuga 2. Jumlah sampel penelitian yang dijadikan contoh dalam penelitian sebanyak 96 orang. Jenis data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Pengolahan data dengan sistem komputerisasi menggunakan Microsoft Excel dan SPSS 16.0 for windows. Rumah Makan Galuga 2 Bogor berada di jalan Raya IPB Dramaga Bogor. Rumah Makan ini memiliki luas bangunan sebesar 550 m2 dengan fasilitas antara lain: lapangan parkir; mushola; kamar mandi; washtafel; kolam ikan; dan pilihan jenis pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen (lesehan atau kursi). Jumlah pekerja Rumah Makan Galuga 2 Bogor sebanyak 12 orang. Penyelenggaraan makanan di Rumah Makan Galuga 2 terdiri atas perencanaan, pembelian, penerimaan, penyimpanan, pengolahan, dan penyajian. Menu spesial dalam penyelenggaraan makanan ini adalah ayam kampung panggang. Pemeriksaan higiene dan sanitasi dilakukan berdasarkan Kepmenkes Nomor 1098/Menkes/SK/VII/2003. Total skor pada seluruh variabel higiene sanitasi sebesar 851. Angka ini berada dalam kisaran skor 800-900. Artinya, Rumah Makan Galuga 2 Bogor secara umum laik higiene dan sanitasi dengan tingkat mutu B.
Keyword: Penyelenggaraan makanan, Kepuasan, Rumah Makan, Galuga
|
Judul: Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan terhadap Mutu Pelayanan Industri Jasa Boga (Studi Kasus di Restoran Rindu Alam I, Puncak Pas-Bogor)
Abstrak: Industri jasa boga restoran merupakan industri yang cukup kompleks, tumbuh relatif cepat dan mudah mengalami perubahan sehingga menyebabkan tingginya tingkat persaingan Memuaskan pelanggan merupakan pertahanan yang paling baik untuk melawan pesaing. Mempelajari dan memahami apa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggan adalah hal yang tidak mudah. Hal ini terlihat dari adanya kesenjangan mutu pelayanan yang diharapkan dengan mutu pelayanan yang diterimanya Oleh karena itu, perusahaan perlu mengetahui atribut-atribut mutu pelayanan apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan.
Keyword:
|
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit
Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica.
Keyword:
|
Judul: Perancangan Model Bisnis UMKM Minuman Serbuk Jahe “Anggrek”
Abstrak: Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan serta tren back to nature yang terjadi menyebabkan konsumsi terhadap produk yang menggunakan bahan baku alami meningkat. Minuman serbuk jahe “Anggrek” adalah sebuah usaha mikro yang bergerak dalam bidang pengolahan pertanian khususnya pengolahan jahe. Omset penjualan minuman serbuk jahe “Anggrek” pada tahun 2018 mengalami penurunan karena faktor eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model bisnis yang dijalankan saat ini, kondisi lingkungan internal dan eksternal usaha, merumuskan alternatif strategi yang dapat diterapkan kemudian merumuskan model bisnis baru berdasarkan strategi yang terverifikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan alat analisis Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks IE, SWOT dan model bisnis kanvas. Ada lima alternatif strategi yang dihasilkan berdasarkan Matriks SWOT yang selanjutnya akan diverifikasi pada masing-masing elemen model bisnis kanvas. Hasil yang didapatkan terjadi penambahan pada tujuh elemen model bisnis kanvas dengan fokus melakukan penetrasi pasar serta pengembangan produk, meningkatkan kerjasama dengan pemerintah dan swasta untuk pengembangan bisnis, dan memperbanyak pemasok bahan baku untuk menjaga ketersediaan bahan baku.
Keyword: jahe, model bisnis kanvas, strategi, SWOT
|
Judul: Design Social Media Marketing Strategy and Distribution Channels for Ginger Latte Ready to Drink at PT FITS MANDIRI
Abstrak: Ginger Latte merupakan inovasi minuman herbal berbasis bahan alami yaitu jahe dan gula aren dengan tambahan krimer nabati. PT Fits Mandiri sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang pengembangan produk sehat berencana untuk memproduksi dan memasarkan produk Ginger Latte secara luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan terkait pemasaran dan distribusi produk Ginger Latte dan membuat rekomendasi strategi pemasaran dan saluran distribusi produk Ginger Latte setelah produk dikembangkan pada skala UMKM. Pendekatan penelitian dilakukan menggunakan metode Social Media Marketing dengan Marketing Mix 4C berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara, studi literatur, dan penyebaran kuesioner. Hasil penelitian ditunjukkan dengan konsep strategi pemasaran dan saluran distribusi yang divalidasi dengan uji coba penerimaan responden dan verifikasi oleh mitra. Berdasarkan hasil verifikasi, rekomendasi strategi pemasaran menggunakan social media marketing dan saluran distribusi secara langsung dan tidak langsung karena dinilai mudah digunakan dan sesuai dengan kebutuhan mitra. Pemasaran yang dilakukan di sosial media juga dapat diterima dengan baik oleh responden dan saluran distribusi yang digunakan dapat memudahkan mitra dalam memasarkan produknya dan memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk., Ginger Latte is an innovative herbal drink based on natural ingredients, namely ginger and palm sugar with the addition of vegetable creamer. PT Fits Mandiri as a company engaged in the development of healthy products plans to produce and market Ginger Latte products widely. This study aims to identify problems related to the marketing and distribution of Ginger Latte products and make recommendations for marketing strategies and distribution channels for Ginger Latte products after the product is developed on the UMKM scale. The research approach was carried out using the Social Media Marketing method with Marketing Mix 4C based on data obtained through interviews, literature studies, and distributing questionnaires. The results of the study are shown by the concept of marketing strategy and distribution channels which are validated by testing the acceptance of respondents and verification by partners. Based on the verification results, marketing strategy recommendations using social media marketing and distribution channels directly and indirectly because it is considered easy to use and in accordance with the needs of partners. Marketing carried out on social media can also be well received by respondents and the distribution channels used can make it easier for partners to market their products and make it easier for consumers to get products.
Keyword: Ginger Latte, ready to drink, saluran distribusi, social media marketing, Usaha mikro kecil menengah
|
Judul: Peranan leukosit dalam sistem imun ikan teleost
Abstrak: Menurut Lagler, Bardach, Miller dan Passino (1977) leukosit merupakan salah satu jenis sel darah. Leukosit ikan terbagi menjadi leukosit granular dan leukosit agra nular. Selanjutnya leukosit granular terdiri dari eosin ofil, basofil dan neutrofil, sedangkan leukosit agranul- ar terdiri dari monosit, limfosit dan trombosit. Dalam keadaan normal leukosit ikan jumlahnya berkisar antara 3 20.000-150.000 butir tiap mm (Lagler et al, 1977). Eosinofil dan basofil Atlantic salmon dapat ditemu- kan dalam darah perifer dan limpa. Namun jumlah terba- nyak ditemukan dalam pronefros (Anderson, 1974). Keada- an demikian juga ditemukan pada neutrofil trout (Ander- son, 1974), plaice (Ellis, 1988b) dan carp (Suzuki dan Hibiya, 1988). Selanjutnya limfosit teleost dapat dite- mukan dalam pronefros (Anderson, 1974; Ellis, 1988b), timus (Anderson, 1974), darah perifer (Conroy, 1972) dan limpa (Anderson, 1974). Sedangkan makrofag dapat ditemu kan dalam jumlah sedikit pada limpa dan darah perifer (Conroy, 1972) dan dalam jumlah banyak pada pronefros (Anderson, 1974). Fagositosis bakteri oleh eosinofil telah dilaporkan pada goldfish (Rijkers, 1980) dan carp (Pliszka, 1939 da lam Rijkers, 1980). Sedangkan Bell (1976) melaporkan fagositosis bakteri oleh neutrofil. Makrofag ikan dila- porkan mampu memfagositosis bakteri (Anderson, 1974; Bell, 1976; McArthur dan Fletcher, 1985), partikel kar- bon (Anderson, 1974) dan runtuhan sel (Klontz et al, 1966 dalam McArthur dan Fletcher, 1985). Selanjutnya te lah dilaporkan pula bahwa trombosit ikan mempunyai sifat fagositik (Yokohama, 1960; Fange, 1968; Ferguson, 1976 dalam Rijkers, 1980). Sedangkan limfosit ikan berperan dalam respon imun yang diperantarai sel dan respon imun humoral (Rijkers, 1980; Ellis, 1988b). Respon imun ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: suhu (Ellis, 1982; Rijkers, 1980), polutan (Rij kers, 1980; Ellis, 1988a), penyinərən (Rijkers, 1980), makanan (Ellis, 1988a) dan antibiotik (Rijkers, 1980)….
Keyword:
|
Judul: Pematahan Dormansi Rimpang Kaempferia parviflora Wall Ex. Baker
Abstrak: Kaempferia parviflora (Zingiberaceae family) has a potency to be developed for a new medicinal plants in Indonesia. One of problems in its cultivation is the lack of planting material availability due to the long dormant period. The objectives of this research were to study the effect of various concentrations of BAP and ethephon, and also the effect of the prior growing condition to the dormancy breaking and shoot growth of K. parviflora rhizome. Two separate experiments were applied for two lots of rhizomes namely Cikabayan and Pasir Sarongge lots. Each experiment was arranged in completely random design with 2 factors. Experiment-1 used 4 concentrations of BAP (0, 50, 100, and 150 ppm) as the first factor. While, experiment-2 used 5 concentrations of ethephon (0, 200, 400, 600 and 800 ppm) as the first factor. The second factor in both experiments were prior shade condition at 55% artificial shading and natural shading. A rhizome without soaked application (control) and a rhizome with soaked by aquadestilata without PGRs (0 ppm) were used as compared items. Data was analyzed with ANOVA. Combined Analysis of Variance and t-test were performed in order to compare between 2 lots. Result showed that concentration of BAP until 150 ppm and concentration of ethephon until 800 ppm were not effective to stimulate bud induction time. Meanwhile, rhizome from 55% artificial shading had a shorter periode of dormancy than the natural shading. In the addition, plants from Pasir Sarongge rhizomes lot had more plant number, plant height, leaf number, leaf length, and leaf width than Cikabayan rhizomes lot.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh NAA (Naphthalene Acetic Acid) dan BAP (6-Benzylaminopurin) Terhadap Pertumbuhan Pule Pandak (Rauvolfia serpentina Benth) Melalui Kultur Meristem.
Abstrak: Pule pandak (Rauvilfia serpentina Benth) merupakan salah satu spesies tumbuhan yang mempunyai khasiat obat dan termasuk ke dalam tumbuhan yang langka di dunia. tumbuhan ini dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, diantaranya adalah penurunan tekanan darah, mempermudah persalinan, obat cacing, penurun panas dan pereda kering. Permintaan simplisia (bahan kering) yang berasal dari tumbuhan ini digunakan sebagai bahan baku obat tradisional terus meningkat dengan kecenderungan pertambahan sebesar 25.89% per tahun. Keberadaan pule pandak sekarang dialam telah mengalai penurunan yang sangat drastis. Oleh karena itu, unutk mencegah terjadinya kepunahan dari spesies ini, maka harus dicari teknik budidaya yang tepat untuk memproduksinya secara cepat dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi zat pengatur (ZPT) BAP dan NAA serta menentukan konsentrasi baik tunggal maupun kombinasi yang tepat untuk penggandaan tunas pada kultur meristem pule pandak.
Keyword:
|
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit
Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica.
Keyword:
|
Judul: Leukemia pada kucing
Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst
Keyword:
|
Judul: Kasus Feline Panleukopenia di Tempat Praktek Drh Setyo Widodo Dkk, Bogor.
Abstrak: Feline panleukopenia adalah penyakit menular yang disebabkan oleh feline parvovirus yang menyerang kucing domestik maupun kucing liar dan beberapa anggota Felidae lainnya seperti rubah, raccoon dan mink. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesembuhan penyakit feline panleukopenia dilihat dari gejala klinis yang muncul. Pengumpulan data dilakukan di tempat praktek Drh Setyo Widodo Dkk, Bogor. Data yang digunakan berupa data sekunder yaitu rekam medik (September 2017-Februari 2018) pasien kucing yang mengalami FPV sebanyak 40 ekor. Data dikelompokkan berdasarkan parameter gejala klinis yang terdiri atas muntah, diare dan tingkat dehidrasi. Masing-masing gejala klinis yang muncul dibagi ke dalam beberapa kelompok yaitu gejala diare ringan (feses lunak atau pucat), sedang (encer atau berair), dan berat (encer dan berdarah), gejala muntah ringan (sekali per 12 jam), sedang (2-5 kali per 12 jam), dan berat (6 kali per 12 jam) dan dehidrasi (ringan, sedang, dan berat). Dalam penelitian ini jumlah kucing yang mati akibat FPV sebesar 40% dan kucing yang mengalami kesembuhan sebesar 60%. Peluang kesembuhan kucing yang terinfeksi FPV pada penelitian ini berkorelasi dengan gejala muntah, diare dan dehidrasi. Semakin berat gejala yang muncul, peluang kesembuhan semakin kecil.
Keyword: kucing, feline panleukopenia virus, diare, muntah, dehidrasi
|
Judul: Marketing Strategy Development at Asana Sincerity Dorm
Abstrak: Asana Sincerity Dorm merupakan salah satu unit hotel yang milik PT. Aerowisata. Industri perhotelan yang memiliki persaingan yang ketat dan terkena dampak dari pandemi Covid-19. Asana Sincerity Dorm harus melakukan perencangan strategi untuk kedepannya. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui keadaan strategi pemasaran di Asana Sincerity Dorm, mengidentifikasi keadaan atribut bauran pemasaran di Asana Sincerity Dorm saat ini dan mengetahui keadaan atribut perlu ditingkatkan kinerjanya, dan menyusun strategi bagi pihak Asana Sincerity Dorm. Penelitian ini menggunakan bauran pemasaran dan Importance Performance Analysis (IPA). Hasil penelitian ini, evaluasi kinerja dari Asana Sincerity Dorm adalah baik, promosi merupakan prioritas perbaikan atribut. Rekomendasi strategi yang dihasilkan ataranya (1) meningkatkan intesitas promo online; (2) Promosi melalui media sosial; (3) Melakukan sales promosi; (4) Paket Promosi Work from hotel., Asana Sincerity Dorm is a hotel unit owned by PT. Aerowisata. The hotel industry has intense competition and has been affected by Covid-19. Asana Sincerity Dorm must to plan a strategy. The aims of the study were to determine the state of the marketing strategy at Asana Sincerity Dorm, identify the current state of the marketing mix attributes at Asana Sincerity Dorm and determine the state of the attributes that need to be improved, and develop strategies for Asana Sincerity Dorm. This research uses marketing mix and Importance Performance Analysis (IPA). the results of this study, the performance evaluation of Asana Sincerity Dorm is good, promotion is a priority for attribute improvement. The resulting strategy recommendations include (1) increasing the intensity of online promos; (2) Promotion through social media; (3) Conducting sales promotions; (4) Work from hotel Promotion Package.
Keyword: marketing mix, hotel, importance performance analysis
|
Judul: Pengaruh Penggunaan Isolat protein Kedelai yang Termodifikasi secara Enzimatis terhadap Mutu Sponge Cake dan Minuman
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pngaruh pengs0Unaa.n isolat protein kedelai baik yang belum maupun yang sudah dimodi6kasi sifat fungsionalnya secara enzimatis pada dua macam produk pangan yaitu sponge cake dan minuman kedelai. Bungla1 kedelai hasil samping ektraksi minyak diisolasi proteinnya dan isolat protein yang diperoleh dimodifikasi sifat fungsionalnya secara enzimatis.
Keyword:
|
Judul: Optimasi formula dan evaluasi mutu minuman berprotein tinggi berbasiskan isolat protein kedelai dan sweet whey
Abstrak: Kedelai merupakan sumber protein nabati yang mempunyai mutu atau nilai biologi tertinggi. Hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan untuk menggunakan kedelai sebagai sumber protein. Pemanfaatan isolat protein kedelai yang merupakan pengolahan lebih lanjut dari kedelai dalam industri pangan kebanyakan hanya terbatas sebagai pengganti protein hewani, seperti dalam industri sosis dan nugget. Padahal penggunaan isolat protein kedelai dalam formulasi minuman cukup berpotensi. Hal ini dapat dilihat dari kelarutan dan dari segi rasa serta komponen yang terdapat dalam isolat protein kedelai dapat dimanfaatkan dalam pembuatan sumber protein dalam bentuk cair. Protein kedelai dikenal paling baik diantara sumber protein nabati lainnya, selain itu asam amino lysine yang biasanya asam amino pembatas dalam pola konsumsi manusia memiliki kadar yang cukup tinggi. Namun protein kedelai ini memiliki kekurangan dalam asam amino yang mengandung sulfur seperti cystein dan methionin. Bahan yang paling sesuai digunakan sebagai komplementer untuk protein kedelai adalah sweet whey protein. Kesesuaian ini dapat dilihat dalam proporsi asam amino dari whey yang dapat saling melengkapi protein kedelai. Selain itu sweet whey juga memiliki aroma khas susu yang dapat menutupi aroma kedelai yang kurang disukai dalam produk turunan kedelai dan sweet whey juga memiliki komponen fungsional yakni immunoglobulin yang bermanfaat bagi tubuh sebagai faktor imun. Pembuatan formulasi minuman berprotein tinggi ini menggunakan persamaan model formula (mixture design) d-optimal scheffe (Cornell, 1984). Model ini menentukan komposisi yang tepat dari 2 atau lebih campuran yang menghasilkan formulasi yang sesuai kehendak tanpa memperhatikan interaksi komponen lain yang dianggap tetap. Untuk mempermudah operasi aritmatikanya, penulis menggunakan software Design Expert 7.1 yang dapat menentukan titik pengujian, analisis dan persamaan formula yang sesuai dengan kehendak. Titik dilakukannya pengujian didapatkan dengan perbandingan Isolat protein kedelai dengan sweet whey adalah 75:25 ;83.33:16.67 ; 87.5:12.5 ; 91.67:8.33 dan 100:0. Setelah diujikan secara organoleptik, bahan baku terbaik adalah Soypro 900ES. Kemudian, bahan baku ini digunakan dalam formulasi, dan didapatkan formulasi optimum pada rasio subtitusi Isolat Protein Kedelai dengan sweet whey sebesar 77.28:22.72. Hasil yang diperoleh dari pengukuran sifat fisiko kimia dan biologisnya adalah Formula Terpilih memenuhi standar kadar abu, protein dan lemak untuk susu bubuk menurut SNI tapi tidak untuk standar kadar air. Produk terpilih memiliki derajat putih yang lebih baik dibandingkan produk sejenis lainnya dipasaran. Dari segi nilai biologi formula terpilih memiliki kecernaan hingga 93,96 %. Total senyawa fenol adalah 129.34/100g formula terpilih dan memiliki aktifitas antioksidan 20.11 setara asam askorbat (AEAC).
Keyword:
|
Judul: Zoonosis yang baru muncul bersumber satwa liar dan tantangan kesehatan masyarakat veteriner
Abstrak: The objective of this scientific writing was to review the emerging infectious diseases (EIDs) which are zoonotic and originate in wildlife causing great negative impacts on public health, economy, social, politic, and national security. Furthermore, factors triggering the emergence and spread of emerging zoonotic diseases and global efforts in anticipating them were discussed in this review. It is recognized that EID are a significant burden on global economies and public health. Their emergence is thought to be driven largely by socio-economic, environmental and ecological factors. EID events are dominated by zoonoses (60.3% of EIDs) and the majority of these (71.8%) originate in wildlife, e.g., severe acute respiratory virus (SARS virus) and Ebola virus. The importance and recognition of wildlife as a reservoir of zoonoses are increasing. Emerging zoonoses (EZs) have been assumed increasing importance in public and animal health. Cost effective prevention and control of these zoonoses need an interdisciplinary and holistic approach and international cooperation. Surveillance, laboratory capability, research, training and education, and communication are key elements. Globalization has created many new challenges, particularly with regard to animal, human, and environmental health. New approaches in prevention, control, and eradication of zoonotic diseases have been developed and introduced worldwide, i.e., one health and ecohealth. The one health concept is a worldwide strategy for expanding interdisciplinary collaboration and communications in all aspects of health care for humans and animals, while ecohealth approach is to improve human health and well-being while simultaneously maintaining a healthy ecosystem.
Keyword:
|
Judul: Percepatan Penanganan Pasca Panen dan Pemantapan Gerakan Khusus Kedelai-Jagung Periode II di WKPP Bayur, WKBPP Cilamaya Karawang-Jawa Barat
Abstrak: Keberhasilan peningkatan produksi padi melalui program BIMAS mampu menjadikan bangsa Indonesia berswasembada. Dari tingkat produksi sekitar 10 juta ton pada tahun 1984 telah dapat dinaikkan sampai tingkat produksi 25 juta ton lenih pada tahun 1986. Namun demikian, kondisi swasembada tersebut mulai dikhawatirkan mengingat semakin besarnya kehilangan hasil akibat penanganan pasca panen yang belum tepat. Hasil studi ditjentan dengan JICA menunjukan bahwa sekitar 305 juta ton produksi padi tahun 1986 hilang begitu saja.Dihubungkan dengan usaha pemerintah untuk menanggulangi masalah tersebut di atas makan KKN IPB Jurusan Budi Daya Pertanian (Agronomi) tahun 1986 diadakan dalam bentuk kerjasamma dengan Direktorat Jendral Pertanian Tanamaan Pangan (DITJENTAN).
Keyword:
|
Judul: Percepatan Penanganan Pasca Panen dan Pemantapan Gerakan Khusus Kedelai-Jagung di WKPP Jatisawit, WKBPP Kebulen Indramayu, Jawa Barat
Abstrak: Kuliah Kerja Nyata yang dalam pelaksanaannya merupakan program kerjasama antara Institut Pertanian Bogor dengan Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan, Departemen Pertanian, bertujuan agar petani mau dan mampu melaksanakan penanganan pasca panen yang baik serta untuk masyarakatkan pendayaguanaan peralatan pasca panen tepat guna. Disamping itu, tujuan yang hendak dicapai adalah agar petani mau dan mampu melaksanakan usahatani kedelai jagung secara intensif dan benar.
Keyword:
|
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh
Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10.
Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
|
Judul: Kinerja Pertumbuhan dan Sintasan Benih Ikan Gabus Channa striata yang Dipelihara dengan Kedalaman Air Berbeda pada Kolam Terpal.
Abstrak: Penyediaan benih ikan gabus Channa striata dari hasil budidaya masih terkendala pertumbuhan dan sintasan yang masih rendah. Penyediaan lingkungan yang nyaman melalui kedalaman air diduga mampu meningkatkan kinerja pertumbuhan dan sintasan pada pemeliharaan benih ikan gabus. Penelitian bertujuan mengevaluasi kedalaman air terbaik untuk kinerja pertumbuhan dan sintasan benih ikan gabus yang dipelihara pada kolam terpal. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan dan masing-masing diulang tiga kali. Perlakuan yang diberikan adalah kedalaman air yaitu: 10 cm, 20 cm, dan 30 cm. Selama pemeliharaan, benih ikan gabus diberi pakan dengan feeding rate (FR) 8 % dan frekuensi pemberiannya empat kali dalam sehari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pertumbuhan dan sintasan benih ikan gabus terbaik diperoleh pada kedalaman air 20 cm. Hasil perhitungan terhadap laju pertumbuhan spesifik tertinggi dicapai pada kedalaman air 20 cm yaitu 4.81 %/hari dan nilai sintasan mencapai 91.21%. Hasil analisis gambaran darah juga menunjukkan benih ikan gabus tidak terindikasi stres pada perlakuan kedalaman air 20 cm dengan nilai total eritrosit 1.53±0.51×106 dan total leukosit 3.71±0.13×104.
Keyword: Channa striata, kedalaman air, pertumbuhan, sintasan
|
Judul: Kinerja produksi dan model pertumbuhan pada pembesaran ikan sidat Anguilla bicolor bicolor dalam sistem resirkulasi dengan salinitas berbeda
Abstrak: Ikan sidat merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis dan permintaan pasar yang tinggi. Ikan ini termasuk kelompok ikan katadromus. Permasalahan budidaya ikan sidat di Indonesia yaitu belum ada standar kinerja produksi dan model pertumbuhan fingerling ikan sidat pada berbagai salinitas media budidaya. Standar dan model ini dapat digunakan sebagai dasar prediksi bagi pertumbuhan ikan sidat pada berbagai tingkat salinitas terhadap lama waktu pemeliharaan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan menentukan kinerja produksi dan model pertumbuhan terbaik pada pembesaran fingerling ikan sidat dengan salinitas yang berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan perlakuan salinitas 0, 10, 20, dan 30 g/L yang masing-masing diulang tiga kali. Ikan sidat yang digunakan rata-rata berbobot 20±0,6 g yang dipelihara selama 90 hari menggunakan sistem resirkulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kisaran salinitas terbaik yang mendukung kinerja produksi ikan sidat adalah 0-10 g/L. Nilai yang dihasilkan dari kedua perlakuan tersebut yaitu derajat kelangsungan hidup 100 %, biomassa akhir rata-rata 671,33–715,00 g, laju pertumbuhan mutlak 0,195–0,213 g/hari, laju pertumbuhan spesifik 0,71–0,75 %/hari, dan rasio konversi pakan 3,67–3,94. Model regresi pertumbuhan (y = bobot dan x = hari) masing-masing yaitu yS0 = 0,225x + 19,04 (R2 = 0,982) dan yS10 = 0,191x + 18,66 (R2 = 0,966).
Keyword: Anguilla bicolor bicolor, kelangsungan hidup, konversi pakan, laju pertumbuhan, model pertumbuhan
|
Judul: Penguatan Positioning E-commerce Bisnis Fashion Pasca Pandemi Covid-19 Dengan Augmented Reality Sebagai New Value :Elmari
Abstrak: Pandemi Covid-19 tersebar luas pada setiap penjuru negara termasuk Indonesia. Pandemi ini membuat dampak besar bagi setiap perekonomian salah satunya pada bisnis fashion. Maka dari itu, Elmari hadir sebagai solusi yang menjadi media untuk menguatkan e-commerce bisnis fashion pasca pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan mengindetifikasi permasalahan dan ekspektasi customer e-commerce fashion, merancang model bisnis serta merancang prototype yang sesuai. Metode penelitian ini menggunakan customer discovery dengan alat analisis lean canvas. Pada penelitian ini didapatkan bahwa customer e-commerce fashion memiliki permasalahan dan sebuah ekspektasi dalam berbelanja fashion secara online. Hasil penelitian menyatakan sebanyak 47% responden potensial masih merasakan sulitnya membayangkan kecocokan produk pada tubuh saat berbelanja secara online dan sebanyak 58% masih merasakan takut untuk melakukan fitting saat berbelanja fashion secara langsung, sehingga model bisnis dan protoype Elmari dibuat khusus dengan mengintegrasikan augmented reality untuk membantu mempercepat dalam merespon permasalahan dan menjawab ekspektasi dari harapan customer., The Covid-19 pandemic is widespread in every corner of the country including Indonesia. This pandemic has a big impact on the economy, one of them is the fashion business. Therefore, Elmari is here as a solution to become a medium to strengthen the e-commerce of the fashion after the Covid-19 pandemic. This study aims to identify problems and expectations of fashion e-commerce customers, design appropriate business models and design appropriate prototypes. This research method uses customer discovery with lean canvas analysis tools. This study found that fashion e-commerce customers have problems and expectations in shopping for fashion online. The results showed that 47% of potential respondents still found it difficult to imagine the fit of a product on the body when doing online shopping and 58% of potential respondents still feel afraid to do fitting when shopping for fashion in person. So, that Elmari's business model and prototype were made specifically by integrating augmented reality to help speed up responding to problems and answering customer expectations.
Keyword: Customer Discovery, E-commerce, Fashion, Lean Canvas, Covid-19 Pandemic, Prototype
|
Judul: Studi Pengembangan Potensi OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion) di Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur
Abstrak: Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) merupakan energi panas laut yang bekerja melalui proses konversi energi panas laut menjadi energi listrik dengan memanfaatkan perbedaan suhu di permukaan laut dan suhu yang lebih dingin di kedalaman 1000 m dengan perbedaan suhu minimal sekitar 20 oC. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui selisih suhu permukaan dan suhu laut dalam serta carnot efficiency yang dihasilkan dan mendeskripsikan kondisi meteo-oseanografi sebagai basis data di kawasan Pulau Lembata. Data yang digunakan adalah representasi data suhu lapangan yang diperoleh menggunakan CTD serta data keluaran model Marine Copernicus, ECMWF, dan Bureau of Meteorology untuk studi data meteo-oseanografi. Akuisisi data CTD menggunakan perangkat lunak Sea Bird Electronic 19plus V2. Analisis data CTD dengan menghitung perbedaan suhu permukaan 3 m dan kedalaman 1000 m. Analisis data meteo-oseanografi dengan mendeskripsikan fluktuasi angin, gelombang permukaan, kejadian siklon tropis serta konsentrasi oksigen terlarut di lokasi penelitian. Hasil penelitian dari 16 CTD casts diperoleh selisih suhu air laut permukaan dan suhu pada kedalaman 1000 meter sebesar 23.95 (±0.37) oC dengan carnot efficiency sebesar 84 % (±10 %). Fluktuasi angin dipengaruhi oleh angin muson barat laut dan tenggara yang dominan berasal dari arah timur dan tenggara, sedangkan musim barat angin bergerak dari arah barat dengan kecepatan dominan 5.70 m/det - 8.80 m/det. Nilai rata-rata tinggi gelombang selama 2013 hingga 2017 yaitu 0.70 m dan nilai rata-rata periode gelombang tertinggi pada bulan Juli 5.48 detik. Tinggi gelombang signifikan (Hs1/3) diperoleh 0.72 m dengan tinggi gelombang maksimal (Hmax) sebesar 2.11 m. Lintasan siklon tropis yang melewati Laut Flores dinamakan Siklon Gillian terjadi di Musim Peralihan I. Parameter tekanan minimumnya menunjukkan bahwa Siklon Gillian yang terjadi di Laut Flores ketika musim peralihan I termasuk dalam kategori catastrophic damage. Konsentrasi kelarutan oksigen (DO) di permukaan lebih besar berkisar antara 197.0 mmol/m3 - 207.0 mmol/m3, sedangkan di kedalaman berkisar 108.0 mmol/m3 - 113.0 mmol/m3.. Nilai konsentrasi kelarutan oksigen menjadi penilaian terhadap kualitas perairan akibat pembangunan OTEC.
Keyword: OTEC, suhu, Laut Flores, CTD, meteo-oseanografi
|
Judul: Studi Upwelling di Perairan Selat Bali Bulan Oktober 2004
Abstrak: Upwelling merupakan fenomena alam dimana terangkatnya massa air laut dari lapisan bawah ke lapisan atas. Fenomena ini bisa terjadi di laut terbuka maupun di dekat pantai. Upwelling yang terjadi di pantai akibat adanya pergerakan massa air yang menjauhi pantai. Pergerakan ini mengakibatkan di dekat pantai terjadi kekosongan massa air, sehingga massa air yang berada pada lapisan di bawahnya akan mengisi kekosongan tersebut. Sedangkan upwelling yang terjadi pada tengah samudera karena adanya arus yang memisah sehingga menyebabkan daerah divergensi. Pada daerah ini massa air akan terangkat ke atas karena dua massa air bergerak berlawanan. Upwelling ini terjadi tetap sepanjang tahun hanya intensitasnya yang berubah. Perairan Selat Bali merupakan daerah yang potensial untuk terjadi upwelling karena pengaruh Arus Khatulistiwa Selatan dan angin muson tenggara yang intensif pada musim timur. Upwelling yang terjadi pada perairan ini akibat pengisian kekosongan oleh massa air yang ada pada lapisan bawah. Massa air yang berasal dari bawah ini umumnya mempunyai karakteristik seperti, suhu rendah, salinitas tinggi, DO rendah, dan kandungan zat hara (fosfat, nitrat, silikat) tinggi. Fitoplankton yang berkumpul karena perairan yang kaya akan kandungan zat hara akan menyebabkan kandungan klorofil-a perairan besar. Penggunaan teknologi penginderaan jauh dilakukan untuk lebih mudah mengamati SPL dari suatu perairan yang akan dipelajari sebagai daerah upwelling. Karena teknologi ini mencakup wilayah yang luas dan efisensi terhadap waktu. Tetapi dukungan data-data insitu oseanografi tetap diperlukan. Dari analisis data Citra NOAA-16/AVHRR dan dukungan analisis data oscanografi yaitu suhu, salinitas, DO, klorofil-a, dan tinggi muka laut. Pada bulan Oktober perairan Selat Bali masih terlihat mengalami upwelling walaupun angin muson barat mulai berpengaruh, berarti pula musim timur yang mempengaruhi perairan ini mulai digantikan oleh musim barat, tetapi pengaruhnya belum begitu besar. Dari hasil penelitian pada bulan Oktober di Selat Bali, perairan Selat Bali pada tanggal 1 Oktober yang diduga terjadi upwelling (stasiun 10) mempunyai SPL berdasarkan Citra NOAA-16, yaitu 23-26 °C, suhu konvensional sebesar 23-24 °C. suhu pengukuran CTD sebesar 25,2-25,4 °C, salinitas pengukuran CTD sebesar 32 - 34 psu, terjadi kenaikkan kedalaman lapisan pegat yang ditunjukkan oleh perbandingan termoklin dan haloklin stasiun 5 dan stasiun 10 dimana kedalaman lapisan termoklin maupun haloklin stasiun 5 berada dekat permukaan dibandingkan stasiun 10, kandungan fosfat sebesar 0,02-0,07 ug-at P/1, kandungan silikat sebesar 5,5 ug-at Si/l, kandungan oksigen 6,75 ml/l, dan konsentrasi klorofil 0,66 mg/m³. Tinggi muka laut perairan dekat pantai 10 cm dibawah permukaan laut.
Keyword:
|
Judul: Penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis Infectious Pustular Vulvovaginitis Pada Sapi
Abstrak: Penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis - Infectious Pustular Vulvovaginitis adalah penyakit menular pada sapi selain juga dapat menyerang kerbau, babi, kambing, rusa, antilope dan wild beest. agen penyebabnya adalah virus famili Hervesviridae type 1, mempunyai simetri icosahadral, berinti DNA dan berserabut ganda (double stranded) serta mempunyai nucleocaspid.
Keyword:
|
Judul: Performa Ayam Broiler yang Diberi Jamu Lempuyang, Jahe, Temulawak, dan Madu.
Abstrak: Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki efisiensi pencernaan ayam broiler melalui pemberian jamu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas pemberian jamu lempuyang, temulawak, jahe, dan madu dalam memperbaiki performa ayam broiler. Sebanyak 30 ekor ayam broiler dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan dan 6 ulangan. Kelompok perlakuan tersebut ialah ayam percobaan yang tidak diberikan jamu sebagai kontrol dan ayam percobaan yang diberikan jamu dengan konsentrasi bertingkat (1.25, 2.5, 5, dan 10%). Pemberian perlakuan jamu dilakukan dengan cara dicampurkan pada air minum ayam. Perlakuan jamu dilakukan selama 17 hari, yaitu dari hari ke-15 sampai dengan hari ke-31. Peubah dalam penelitian ini terdiri atas konsumsi pakan, konsumsi minum, bobot hidup, pertambahan bobot badan, bobot karkas, persentase karkas, feed convertion ratio (FCR), indeks performa (IP), dan mortalitas ayam. Data yang diperoleh dianalisis dengan analysis of variance (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jamu meningkatkan konsumsi pakan dan konsumsi minum ayam broiler. Sementara itu, peubah performa ayam yang meliputi bobot badan, pertambahan bobot badan, bobot karkas, persentase karkas, FCR, dan IP menunjukkan hasil lebih baik dibandingkan dengan kontrol (P<0.05). Mortalitas ayam dapat dicegah dengan pemberian jamu. Pemberian jamu lempuyang, temulawak, jahe, dan madu, terutama pada konsentrasi 2.5% efektif memperbaiki performa ayam broiler.
Keyword: jamu, efektivitas, pertumbuhan, performa, ayam broiler
|
Judul: Performa dan Karakteristik Organoleptik pada Broiler yang Diberi Jamu Kombinasi Jahe, Kunyit, dan Temulawak
Abstrak: Jamu dapat diberikan sebagai feed additive untuk meningkatkan performa dan kesehatan broiler. Penelitian bertujuan menentukan konsentrasi optimal pemberian jamu kombinasi jahe, temulawak, dan kunyit dalam air minum yang dapat meningkatkan performa broiler dan mempertahankan cita rasa daging ayam. Sebanyak 96 ekor ayam galur Cobb dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan, yaitu jamu konsentrasi 0% (kontrol), 0.25%, 0.5%, dan 0.75% masing-masing dengan 2 kelompok ulangan. Jamu diberikan dengan cara mencampurkan serbuk jamu dalam 5 liter air minum. Pemberian jamu pada broiler dimulai pada hari ke-20 sampai hari ke-36 dengan parameter yang diamati terdiri atas konsumsi pakan, konsumsi minum, bobot akhir, pertambahan bobot badan, feed conversion ratio (FCR), indeks performa (IP), mortalitas, dan karakteristik organoleptik daging. Hasil menunjukkan jamu dengan konsentrasi 0.25% dapat meningkatkan bobot akhir dan pertambahan bobot badan, tetapi tidak menunjukkan pengaruh terhadap konsumsi pakan, konsumsi minum, FCR, IP, dan cita rasa daging. Selain itu, mortalitas dapat ditekan pada konsentrasi jamu 0.25% dan 0.5%. Jamu kombinasi jahe, kunyit, dan temulawak dapat meningkatkan performa pertumbuhan pada broiler.
Keyword: broiler, jamu, organoleptik, performa
|
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit
Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica.
Keyword:
|
Judul: Kondisi Tingkat Risiko Gangguan K3 dalam Kegiatan Pengelolaan Hutan Menggunakan Pendekatan Remote Sensing di RPH Takokak, KPH Sukabumi
Abstrak: Hutan Indonesia dikenal memiliki keanekaragaman tinggi dan berperan penting bagi kehidupan manusia sehingga perlu dikelola secara lestari. Pengelolaan hutan lestari tidak hanya memperhatikan aspek produktivitas tetapi menuntut perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Remote sensing dimanfaatkan dalam memberikan informasi mengenai sumber bahaya menggunakan data geospasial untuk menganalisis tingkat risiko gangguan K3 dalam kegiatan pengelolaan hutan di RPH Takokak, KPH Sukabumi. Terdapat enam sumber bahaya sebagai parameter yaitu kemiringan lereng, ketinggian, curah hujan, jenis tanah, kerapatan vegetasi, dan aksesibilitas menggunakan metode skoring serta tingkat kecelakaan kerja yang ditujukan kepada stakeholder melalui metode kuesioner. Dari lima kelas klasifikasi, kelas 3 mendominasi lokasi dengan tingkat risiko gangguan K3 sedang yakni seluas 1661,02 ha atau 77,36%, serta seluas 0,49 ha atau 0,02% termasuk dalam kelas risiko 4 dengan tingkat risiko gangguan K3 tinggi. Hasil dan rekomendasi dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada Perum Perhutani dalam mengelola kawasan hutan khususnya manajemen risiko dan dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya. Kata kunci: kecelakaan kerja, keselamatan dan kesehatan kerja, remote sensing, Indonesian forests are known to have high diversity and play an important role in human life, so they need to be managed sustainably. Sustainable forest management does not only pay attention to productivity aspects but also demands protection of Occupational Safety and Health (OSH). Remote sensing is used to provide information about hazard sources using geospatial data to analyze the level of risk of OSH disturbance in forest management activities at RPH Takokak, KPH Sukabumi. There are six hazard sources as parameters, namely slope, elevation, rainfall, type of soil, vegetation density, and accessibility, as well as the history of work accidents which are addressed to forest management stakeholders through the questionnaire method. From the five classification classes, it was found that the study location was dominated by class 3 classification or had a moderate level of risk of OSH disturbances with an area of 1.661,02 ha or 77.36%, and an area of 0.49 ha or 0.02% included in risk class 4 or had a high level of risk of OSH disturbances. The results and recommendations of this study are expected to provide information to Perum Perhutani in managing forest areas, especially risk management and can become a reference for further research. Keywords: occupational safety and health, remote sensing, work accident
Keyword: Risiko, Remote Sensing, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, occupational safety and health, remote sensing, work accident
|
Judul: Geographic Information System for Occupational Health and Safety (OHS) Risk Mapping
Abstrak: Kecelakaan dapat terjadi kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja. Namun, risiko tersebut dapat diminalisir dengan penerapan program keselamatan dan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi suatu hal yang wajib dipenuhi oleh setiap perusahaan. Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat menjadi perangkat yang sangat membantu dalam perencanaan dan pembuatan kebijakan terkait K3. SIG digunakan untuk memetakan dan memvisualisasikan risiko kecelakaan dan penyakit, mengidentifikasi penyebaran penyakit, serta melakukan pemantauan dan pencegahan kecelakaan dan penyakit. PT Nayotta Kelola Laut Indonesia merupakan perusahaan agroindustri yang bergerak pada bidang perkebunan, perhutanan, dan secara terkhusus perikanan. Perusahaan ini memiliki area kerja yang cukup luas dengan karakteristik lingkungan kerja yang berbeda di kawasan-kawasan tertentu. Penelitian ini merancang SIG untuk pemetaan risiko K3 di PT Nayotta Kelola Laut Indonesia. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Hazard Identification and Risk Analysis (HIRA) dan analisis semi kualitatif. Hasil penelitian menyajikan analisis risiko kerja yang diimplementasikan ke dalam SIG, yang memberikan informasi lokasi-lokasi potensi bahaya dari aktivitas kerja beserta tingkat risikonya.
Keyword: hazard identification and risk analysis, keselamatan dan kesehatan kerja, sistem informasi geografis
|
Judul: Pembuatan dan Karakterisasi Prototipe Sel Surya Nanokristal n-TiO2/Dye/p-CuSCN
Abstrak: Dengan metode casting dan perlakuan annealing, dapat dibuat lapisan nanokristal semikonduktor TiO, pada substrat Transparant Conductive Oxide (TCO). Penambahan dye Methylviolet Thiocianate (MVSCN) dan lapisan CuSCN pada TiO, tersebut menghasilkan sel surya n-TiO,ldye/p-CuSCN yang dapat menyerap foton dan mengubahnya menjadi energi listrik.
Keyword:
|
Judul: Strategi Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah Kluster Kerajinan Kabupaten Bogor Menggunakan Perspektif Balanced Scorecard
Abstrak: Peningkatan kinerja adalah salah satu tolak ukur keberhasilan UKM. Upaya peningkatan kinerja dikatakan efisien apabila terdapat penerapan strategi berupa analisa dan perbaikan. Namun hingga saat ini, para pelaku usaha hanya melihat keberhasilan berdasarkan aspek keuangan, sementara aspek manajerial lainnya sedikit terabaikan. Salah satu metode yang dapat digunakan sebagai dasar strategi peningkatan kinerja dengan mengintegrasikan seluruh aspek manajemen adalah balanced scorecard. Berdasarkan permasalah tersebut, maka tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kinerja UKM kluster kerajinan Kabupaten Bogor menggunakan empat perspektif balanced scorecard. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan FGD. Alat analisis yang digunakan yaitu studi literatur, analisis SWOT dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian (1) merumuskan 13 alternatif strategi peningkatan kinerja yang dipetakan dalam strategi SO,WO,ST,WT (2) 12 sasaran strategi dari empat perspektif balanced scorecard (3) 21 indikator kinerja utama (IKU).
Keyword: AHP, Balanced Scorecard, Bogor, peningkatan kinerja, kerajinan
|
Judul: Formulasi Strategi Pengembangan UMKM Kerajinan Tangan Pada Tiga UMKM Binaan Dekranasda Kota Bogor
Abstrak: Dekranasda merupakan organisasi nirlaba pemerintah yang mendukung UMKM khususnya di sektor kerajinan untuk berkembang dengan memberikan dukungan di berbagai aspek baik pelatihan, administrasi, hingga permodalan. Saat ini UMKM kerajinan yang telah bergabung dengan Dekranasda Kota Bogor jumlahnya mencapai 50. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sub Bina Usaha Kota Bogor, terdapat tiga UMKM binaan yang saat ini masih belum optimal kinerjanya meskipun sudah didukung melalui berbagai aspek. Sehingga diduga terdapat faktor lain yang menyebabkan belum dapat berkembangnya usaha. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi pengembangan yang tepat dengan tujuan UMKM binaan yang dikaji dapat meningkatkan produktivitas, unggul dalam persaingan dan menjadi usaha yang lebih maju di masa depan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis faktor internal dan eksternal (IFE dan EFE), matriks IE, matriks SWOT, serta QSPM. Hasil penelitian ini menghasilkan tujuh alternatif strategi berurutan sesuai dengan tingkatan kepentingannya dengan strategi yang paling peneliti rekomendasikan yaitu meningkatkan produktivitas dan menjaga kualitas produk.
Keyword: MSMEs, development strategy, QSPM
|
Judul: Bakteri dan Cacing Parasitik pada Hati dan Saluran Pencernaan Ikan Belut (Monopterus albus
Abstrak: This study aims to identified the bacterial and parasitic worms in the liver and gastrointestinal tract of eels. The identification of isolated bacteria was done by using Gram staining, triple sugar iron agar, citrate, indole and fermentation of sugar. Parasitic worms stained with KOH clove oil for semi-permanent coloring and Semichon's Acetocarmine for permanent staining. Pseudomonas maltophilia, Proteus mirabilis, Pseudomonas aeroginosa, Salmonella sp, and Vibrio cholerae was found in the liver, and Pseudomonas aeroginosa, Salmonella sp., Chromobacterium sp., Enterobacter aerogenes and Vibrio cholerae from the gastrointestinal tract. The results showed that there are two types of parasitic worms in the digestive tract, ie Procamallanus sp., And Acanthocephala sp ..
Keyword: digestive tract, liver, parasitic worms, bacteria, Monopterus albus
|
Judul: Potensi Cendawan Entomopatogen sebagai Antioksidan dan Antimikrob
Abstrak: Beberapa senyawa bioaktif dalam cendawan entomopatogen dapat berperan sebagai antioksidan dan antimikrob. Hal ini mendorong dilakukannya penelitian terhadap potensi cendawan entomopatogen YSP19 dan YSP24 koleksi Laboratorium Mikologi-Departemen Biologi, FMIPA, IPB sebagai antioksidan alami dan antimikrob. Metode yang digunakan terdiri atas peremajaan cendawan sampel, pembuatan ekstrak dengan pelarut metanol 80%, pengukuran aktivitas antioksidan terhadap DPPH, serta uji antagonis cendawan sampel melalui dual culture terhadap Escherichia coli ATCC 8739, Staphylococcus aureus ATCC 6538, dan Ganoderma boninense IPBCC 10 0658. Cendawan sampel YSP19 dan YSP24 memiliki nilai aktivitas antioksidan yang lemah ditandai dengan nilai IC50 secara berturut sebesar 614,84 µg/mL dan 4420,01 µg/mL. Potensi antagonis cendawan terhadap kedua bakteri ditandai dengan zona bening setelah 24 jam masa inkubasi. Diameter zona bening paling besar terdapat pada cendawan YSP19 terhadap Escherichia coli ATCC 8739, yaitu 9,8 mm, sedangkan cendawan YSP24 terhadap Staphylococcus aureus ATCC 6538 menghasilkan diameter zona lebih kecil, yaitu 5,3 mm. Selain itu, cendawan YSP19 mampu menghambat Ganoderma boninense IPBCC 10 0658 hingga 67,78%, sedangkan cendawan YSP24 hanya mampu menghambat sebesar 46,67% pada hari ke-14 masa inkubasi., Several bioactive compounds in entomopathogenic fungi can act as antioxidants and antimicrobials. This study aimed to determine the potential of the entomopathogenic fungi YSP19 and YSP24 from the collection of the Mycology Laboratory, Department of Biology, FMIPA, IPB, as a source of antioxidants and antimicrobials. The method used consisted of rejuvenating the sample fungus, making an extract using 80% methanol solvent, measuring antioxidant activity against DPPH, and testing the antagonist of the sample fungus through dual culture against Escherichia coli ATCC 8739, Staphylococcus aureus ATCC 6538, and Ganoderma boninense IPBCC 10 0658. YSP19 and YSP24 fungus samples had weak antioxidant activity values, with IC50 values of 614,84 µg/mL and 4420,01 µg/mL, respectively. A clear zone indicated the potential antagonist of the fungus against both bacteria after 24 hours of incubation. The largest clear zone diameter found in the YSP19 fungus against Escherichia coli ATCC 8739 was 9,8 mm, while the YSP24 fungus produced a minor zone diameter of 5,3 mm against Staphylococcus aureus ATCC 6538. The YSP19 fungus inhibited Ganoderma boninense IPBCC 10 0658 up to 67,78%, while the YSP24 fungus could only inhibit 46,67% on the 14th day of the incubation period.
Keyword: DPPH, dual culture, Escherichia coli, Ganoderma boninense, Staphylococcus aureus
|
Judul: Exploration of Entomopathogenic Fungi as Potential Biological Control Agents for Insect Pests in Various Rhizosphere in Bogor.
Abstrak: Cendawan entomopatogen merupakan salah satu agen biologis yang dapat digunakan untuk mengendalikan serangga hama. Untuk mendapatkan cendawan entomopatogen ini, salah satunya adalah dengan cara mengisolasinya dari rizosfer berbagai jenis tanaman. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan jenis-jenis cendawan entomopatogen di rizosfer berbagai jenis tanaman. Sampel tanah diambil dengan metode pengambilan systematic random sampling dari perkebunan bambu dan cabai di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Cendawan entomopatogen potensial diidentifikasi di Laboratorium Patologi Serangga dan Laboratorium Nematologi, Departemen Perlindungan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas IPB, Bogor. Koleksi dan isolasi cendawan entomopatogen dari tanah dilakukan dengan metode perangkap serangga yang kemudian dimurnikan dan dikonfirmasi menggunakan metode postulat Koch. Identifikasi cendawan entomopatogen dilakukan pada tingkat genus dengan mengamati karakteristiknya secara makroskopis dan mikroskopis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua spesies cendawan entomopatogen yang memiliki potensi tinggi untuk digunakan, yaitu Metarhizium anisopliae dan Metarhizium robertsii.
Keyword: Agens hayati, Rizosfer, Cendawan entomopatogen, Postulat Koch
|
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh
Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10.
Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
|
Judul: Pengaruh pencucian dan amelioran terhadap perbaikan sifat kimia tanah sulfat masam
Abstrak: Masalah yang menghambat perkembangan pertanian di tanah sulfat masam berkaitan dengan kesuburan tanah yang sangat rendah dan adanya faktor-faktor pembatas kimia yang sangat berat seperti konsentrasi Al, Fe, Mn dan S04 yang sangat tinggi. Usaha-usaha memperbaiki tanah sulfat masam, saat ini dititikberatkan pada sistem drainase dan penggunaan varietas yang toleran. Dengan menyadari permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh jenis pencucian dan amelioran: dolomit, zeolit dan jerami terhadap perbaikan sifat kimia tanah sulfat masam. Seluruh rangkaian penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Kegiatan ini dimulai dari bulan Maret sampai Desember 1997. Tanah yang digunakan adalah tanah sulfa! masam dari Delta Telang, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Bahan pencuci yang digunakan terdiri dari air hujan dan air payau. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial yang terdiri atas dua jenis pencucian, tiga jenis amelioran masing-masing dengan lima taraf dan dua ulangan sehingga seluruhnya diperoleh 60 satuan percobaan. Tiap tabung diisi dengan tanah setara 500 g berat kering oven 105° C, dicuci dengan air hujan pada volume 2000 ml dan air payau (DHL 10 mmhos/cm) pada volume 1000 ml dengan harapan kandungan Al-ditukar dapat diturunkan sampai kejenuhan 50 persen. Selanjutnya tanah dikeringanginkan, dihaluskan dan diayak. Kemudian dilakukan analisis terhadap pH H20, Ca-, Mg-, K-, Na-ditukar, KTK, Al, Fe dan S04.
Keyword:
|
Judul: Perubahan sifat mikrobiologi tanah yang berkembang dari sedimen berpirit di delta Telang, Sumatera Selatan akibat pengelolaan air serta kaitannya dengan beberapa sifat kimia tanah
Abstrak: Tanah sulfat masam mempunyai pH kurang dari 3,5 (Entisol) atau 4,0 (Inceptisol) pada kedalaman 50 cm karena pembentukan asam sulfat sebagai akibat oksidasi pirit (FeS2). Drainase dan pencucian merupakan pemecahan masalah yang umumnya dianjurkan untuk mengelola lahan yang berkembang dari sedimen berpirit. Beralihnya suasana reduktif ke oksidatif atau sebaliknya berpengaruh terhadap proses kimia tanah di mana beberapa mikroorganisme tanah sangat berperan di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perubahan sifat mikrobiologi tanah melalui parameter total mikroorganisme, respirasi dan T. ferrooxidans tanah akibat perlakuan pengeringan dan pencucian pada tanah yang berkembang dari sedimen berpirit di Delta Telang, Sumatera Selatan serta hubungannya dengan beberapa sifat kimia tanah. Contoh tanah tidak terganggu diambil dengan pipa PVC yang berdiameter 20 cm dan panjang 1 meter dari lapangan. Perlakuan pengeringan terdiri dari 8 macam yaitu: KO, digenangi 5 cm selama 8 minggu; K1, air tanah dipertahankan pada kedalaman 50 cm selama 8 minggu; serta K2, K3, K4, K5, K6 dan K7 air tanah dipertahankan pada kedalaman 80 cm selama 1, 2, 3, 4, 6 dan 8 minggu. Pada akhir periode pengeringan dilakukan penggenangan setinggi 5 cm dan dilanjutkan dengan pencucian. Pencucian dilakukan selama 30 hari yang terdiri atas 5 macam pencucian yaitu: C0 kolom tanah tidak dicuci sedangkan C1, C2, C3 dan C4 adalah kolom tanah yang dicuci setiap 1, 5, 10 dan 15 hari. Perlakuan pengeringan berpengaruh sangat nyata terhadap populasi bakteri T. ferrooxidans kedalaman 15 dan 75 cm dan pH tanah kedalaman 15 cm. Pengaruh pengeringan nyata terhadap total mikroorganisme tanah kedalaman 15 dan 75 cm. Respirasi dan kandungan bahan organik tanah tidak dipengaruhi oleh perlakuan pengeringan…dst
Keyword: sifat tanah, tanah sulfat, kimia tanah, populasi bakteri
|
Judul: Analysis of M/G/1 Queue Model with Two Phases of Service and Bernoulli Feedback System
Abstrak: Model antrean M/G/1 dengan sistem feedback Bernoulli adalah model antrean dengan proses kedatangan mengikuti proses Poisson. Pada karya ilmiah ini dibahas sistem antrean M/G/1 dengan dua fase layanan. Setelah layanan pertama selesai, pelanggan dapat memilih untuk meninggalkan sistem dengan peluang ... dst, The M/G/1 queueing model with the Bernoulli feedback system is a queueing model with the arrival process following the Poisson process. In this manuscript M/G/1 queueing system with two phases of service is discussed. After the first service is completed, the customer can choose to leave the system with probability ... dst
Keyword: queue, Bernoulli, probability generating function, expected value
|
Judul: Pengaruh penggunaan mulsa dan pengolahan tanah terhadap beberapa sifat fisik tanah dan laju infiltrasi pada latosol coklat kemerahan darmaga : Suatu studi pada pertanaman kacang tanah
Abstrak: BUnive Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh tingkat penutupan mulsa dan pengolahan tanah terhadap sifat-sifat fisik tanah dan laju infiltrasi pada per- tanaman kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Konservasi Tanah Darmaga dan di Laboratorium Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penutupan mulsa yang dicobakan adalah 0, 30, 60, 90% penutupan, sedangkan pengolahan tanah yang diterap- kan adalah pengolahan tanah minimum (hanya dicangkul sekali) dan tanpa diolah. Tanaman indikator yang digunakan adalah tanaman kacang tanah (Arachis hypogeae) varietas Pelanduk. Sifat fisik yang diamati antara lain: bobot isi, pori drainase, air tersedia dan permeabilitas tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penutupan mulsa belum berpengaruh nyata dalam memperbaiki sifat fisik tanah seperti: bobot isi, permeabilitas, pori drainase dan air tersedia. Hal ini disebabkan karena jumlah mulsa jerami yang diberikan dan waktu yang relatif singkat tidak memungkinkan jerami terdekomposisi dengan sempurna. Disamping itu sifat fisik tanah yang relatif sudah baik pada lokasi penelitian merupakan salah satu faktor yang menyebabkan sulitnya untuk memperbaikinya lagi. milik IP Pengolahan tanah minimum memberikan pengaruh yang nyata dalam meningkatkan pori drainase dan permeabilitas tanah dibandingkan dengan tanpa olah, tetapi belum mem- berikan pengaruh yang nyata dalam menurunkan bobot isi tanah dan dalam meningkatkan air tersedia. Namun demikian pengolahan tanah minimum cenderung menurunkan bobot isi tanah dan meningkatkan air tersedia dibandingkan dengan tanpa olah…dst
Keyword:
|
Judul: Analisis Infiltrasi Tanah pada Berbagai Penggunaan Lahan di Kebun Percobaan Cikabayan, Dramaga
Abstrak: Infiltration rate of soil is influenced by a variety soil properties, such as soil texture, type of clay mineral, soil structure, aggregate stability, soil water content, soil organic matter content, soil pore distribution, and land use. The purpose of this study was to determine the infiltration rate of the soil on several land uses, and soil infiltration relationships with other soil properties, especially soil aggregate stability, organic matter content, and the content and type of cation. The result showed that the initial soil infiltration rate (t = 0,05 hour) was highest on Durian Garden 90 cm/hr, followed by Open Land 80 cm/hr, Cassava Garden 79 cm/hr, and the lowest in Rubber Garden 60 cm/hr. The initial soil infiltration rate is more determined by initial soil water content. Rubber Garden have the lowest soil infiltration rate because it has the highest initial soil water content. Cassava Garden has a constant infiltration rate of 7,80 cm/hr that classified as slightly fast. Infiltration rate constant on Rubber Garden 6,00 cm/hr, followed by Durian Garden 5,40 cm/hr, and Open Land have the lowest infiltration rate constant of 5,20 cm/hr which all classified as medium. Based on observations made soil infiltration rate is not always influenced by land use and some soil properties such as high aggregate stability, organic matter content, and exchangeable cation. Initial soil moisture condition controls initial soil infiltration rate. Tuber formation can loosen the soil so as to stimulate the movement of water into the ground to be faster.
Keyword:
|
Judul: “Encore”: Inovasi Platform Menonton Virtual Live Concert Interaktif
Abstrak: Interaksi sosial yang terbatas pada konser musik virtual serta tidak adanya platform yang dapat memfasilitasi memberikan peluang berinovasi. Encore sebagai inovasi platform menonton konser virtual hadir untuk menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan dalam berinteraksi pada konser musik virtual, merancang model bisnis yang tepat untuk mengatasi permasalahan, serta merancang prototype yang tepat bagi konsumen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu design thinking dengan lean canvas. Hasil penelitian adalah model bisnis dan prototype Encore dengan fitur sing along dengan teknologi noise suppressor, party, lounge, booths, Q&A, dan polls yang telah melalui pengujian dari pengguna potensial.
Keyword: design thinking, digital platform, konser musik virtual, lean canvas
|
Judul: The Influence of Family Environment and School Environment on Character of Politeness of High School Adolescents’s
Abstrak: Karakter sopan santun adalah perilaku kebaikan didasarkan pada perasaan untuk menghargai diri sendiri, orang lain, menghargai lingkungan yang ditunjukan dengan perilaku yang menyayangi dan menghormati diri sendiri,orang lain dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap karakter sopan santun pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian ini melibatkan 107 remaja SMA berusia 15-19 tahun. Penarikan contoh pada penelitian ini menggunakan teknik voluntary sampling di perkotaan seperti Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang Selatan. Data dikumpulkan dengan teknik self-administered menggunakan kuesioner yang disebarkan secara online yang dilakukan selama tujuh hari. Kuesioner lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah yang digunakan adalah hasil adaptasi dari The Student Comprehensive School Climate Inventory (Gou et al.2011) dan Seven-Item Attribute Questionnaire, Student Version (Schartz 2007) yang telah dimodifikasi oleh Novita (2016). Lingkungan keluarga dan sekolah mengukur 3 dimensi masing-masing yaitu keteladanan, keamanan, dan proses pembelajaran di keluarga dan sekolah. Data karakter sopan santun menggunakan kuesioner yang sudah dimodifikasi penulis merujuk pada penelitian Hastuti et al. (2017) Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter sopan santun siswa berada pada kategori rendah, sementara kualitas lingkungan keluarga dan sekolah terdapat hubungan positif signifikan antara lingkungan keluarga dengan karakter sopan santun, serta pada subdimensi pengajaran dan pembelajaran memiliki hubungan positif dengan karakter sopan santun. Hubungan positif terdapat pula pada lingkungan sekolah yaitu pada dimensi pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan sekolah dengan karakter sopan santun siswa SMA. Dari uji pengaruh hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap karakter sopan santun remaja beserta subdimensi pengajaran dan pembelajarannya, sedangkan lingkungan sekolah tidak berpengaruh signifikan signifikan terhadap karakter sopan santun remaja.
Keyword: family environment, school environment, character of politeness, senior high school student
|
Judul: Relationship between Family Characteristics and Peer group and Characters and Bullying of Youth.
Abstrak: Masa remaja adalah periode penting dalam kehidupan yang bercirikan periode badai dan stres. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik keluarga dan peer group dengan karakter dan perilaku bullying remaja di Kota Bogor. Sebanyak 100 pelajar berusia 16-18 tahun dari SMK negeri dan swasta dipilih dengan cara cluster random sampling, dimana jumlah contoh laki-laki dan perempuan sama besarnya (50 laki-laki dan 50 perempuan). Hasil menunjukkan perbedaan nyata pada keterikatan dengan peer group diantara dua sekolah, dimana remaja di SMK swasta lebih terikat daripada remaja di SMK negeri, sedangkan antara remaja laki-laki dan perempuan tidak terdapat perbedaan pada keterikatan. Hasil juga menunjukkan bahwa remaja perempuan lebih memiliki hormat santun dan berbeda nyata dari remaja laki-laki, namun berdasarkan asal sekolah, tidak terdapat perbedaan karakter diantara mereka (hormat santun dan empati). Remaja perempuan melakukan bully lebih dari laki-laki, dimana mereka lebih banyak melakukan bullying verbal. Namun, tidak ada perbedaan perilaku bullying diantara dua sekolah. Usia orangtua berhubungan nyata dengan karakter remaja (hormat santun dan empati). Keterikatan dengan peer group berhubungan nyata dengan perilaku bullying, semakin terikat remaja dengan teman-temannya, kemungkinan melakukan bullying lebih tinggi. Selain itu, terlihat juga bahwa karakter berhubungan negatif nyata dengan perilaku bullying.
Keyword:
|
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya
Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ...
Keyword:
|
Judul: Analisis pendapatan penyadap getah Pinus merkusii Jungh et de Vriese di BKPH Bogor KPH Bogor
Abstrak: Kelas Perusahaan Pinus merupakan urutan kedua terpenting setelah Kelas Perusahaan Jati di PT Perhutani. Selain sebagai penghasil kayu, Pinus juga merupakan penghasil getah. Kedua hasil tersebut mempunyai kedudukan penting dalam perolehan pendapatan PT Perhutani. Namun yang lebih banyak mendapat perhatian adalah hasil getahnya yang dapat diolah menjadi gondorukem dan terpentin. Sebagai penguasa lahan hutan di pulau Jawa, PT Perhutani memiliki kewajiban moral untuk turut mensejahterakan masyarakat terutama masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Sehingga PT Perhutani berusaha melibatkan masyarakat desa sekitar hutan dalam kegiatan pengelolaan hutan. Salah satunya adalah kegiatan penyadapan getah pinus dimana masyarakat dilibatkan sebagai tenaga penyadap. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu diperhatikan juga mengenai kebiasaan masyarakat desa sekitar hutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan penyadap dari kegiatan penyadapan getah pinus dan sumbangannya terhadap pendapatan total penyadap serta untuk mengetahui faktor-faktor sadapan yang mempengaruhi pendapatan penyadap dari sektor sadapan. Penelitian dilaksanakan di BKPH Bogor KPH Bogor PT Perhutani Unit III Jawa Barat selama dua bulan, yaitu bulan Maret-Mei 2001. Penentuan Responden dilakukan secara sensus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terhadap penyadap dengan menggunakan kuisioner dan pencatatan data sekunder dari instansi yang terkait. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis regresi linier. Pendapatan penyadap tergantung pada kemampuan penyadap dalam menghasilkan getah karena pendapatan penyadap merupakan perkalian antara jumlah getah yang dihasilkan dengan tarif upah yang berlaku. Rata-rata pendapatan penyadap pendatang sebesar Rp 324.349,23 tiap bulan lebih besar dari rata-rata pendapatan penyadap lokal sebesar Rp 296.056,11 tiap bulan. Terjadinya perbedaan tersebut karena adanya produktivitas penyadap yang berlainan dalam melakukan penyadapan. Penyadap pendatang mampu menghasilkan getah rata-rata sebesar 360,39 kg/bulan dan penyadap lokal sebesar 328,95 kg/bulan...
Keyword:
|
Judul: Income Analysis of Pine Sap Tappers (Pinus merkusii) in RPH Sugihan, KPH Kediri
Abstrak: Pinus (Pinus merkusii) merupakan salah satu hasil hutan dengan kandungan getah yang bernilai ekonomi tinggi. Perum Perhutani melibatkan masyarakat sekitar hutan sebagai tenaga penyadap untuk meningkatkan produktivitas getah pinus serta kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar pendapatan petani penyadap getah pinus, menganalisis besar kontribusi pendapatan dari kegiatan penyadapan getah pinus terhadap pendapatan total, serta menganalisis karakteristik petani penyadap getah pinus di RPH Sugihan. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan penyadap dari sektor sadapan getah pinus sebesar Rp 11.028.180,12 per tahun dengan persentase kontribusi 47,12% sedangkan rata-rata pendapatan dari sektor lain sebesar Rp 12.376.000 per tahun dengan persentase kontribusi 52,88% sehingga diperoleh pendapatan total per tahun sebesar Rp 23.404.180,12. Kegiatan sadapan getah pinus tetap berkontribusi terhadap pendapatan total dan dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan penyadap., Pine (Pinus merkusii) is one of the forest products with high economic value sap content. Perum Perhutani involves the community around the forest as tappers to increase pine resin productivity and community welfare. This study aims to analyze the income of pine resin tappers, analyze the contribution of income from pine resin tapping activities to total income, and analyze the characteristics of pine resin tappers in RPH Sugihan. The methods used in data collection were observation, interview, and documentation. The results showed that the average income of tappers from the pine resin tapping sector was Rp 11.028.180,12 per year with a contribution percentage of 47,12% while the averageincome from other sectors was Rp 12.376.000 per year with a contribution percentage of 52,88% so that the total income per year was Rp 23.404.180,12. Pineresin tapping activities still contribute to total income and can be maximized to increase the income and welfare of tappers.
Keyword: pine resin, income, tappers
|
Judul: Analysis of NaTFSA Electrolytes on Sodium Ion Batteries Using the DC-DFTB-MD Method
Abstrak: Pelarut air digunakan dalam sistem elektrolit NaTFSA pada baterai ion natrium karena sifatnya yang relatif aman. Namun, menghasilkan tegangan yang cukup rendah sehingga memiliki keterbatasan dalam pengaplikasiannya. Untuk mengatasi hal tersebut dikembangkan elektrolit berkonsentrasi tinggi. Pada penelitian ini, pengaruh konsentrasi elektrolit NaTFSA terhadap sifat struktur, dinamika, dan elektronik dianalisis menggunakan metode dinamika molekul pada level mekanika kuantum. Analisis mikroskopik struktur dan dinamika elektrolit NaTFSA menunjukkan bahwa seiring kenaikan konsentrasi, koefisien difusi air menurun sedangkan konduktivitas elektrolit cenderung meningkat sebanding dengan mobilitas ion-ion., The aqueous solvent is used in the NaTFSA electrolyte system in sodium ion batteries because it is relatively safer. However, the voltage window of the sodium ion battery is narrower than that of the lithium ion battery, thus it still limits its practical implementation. To overcome this problem, a high concentration of electrolyte was developed. In this present work, the salt concentration effect on structural, dynamic and electronic properties were analyzed using molecular dynamics methods at the quantum mechanical level. Microscopic analysis of the structural and dynamical properties of the NaTFSA electrolyte showed that as the concentration increased, the water diffusion coefficient decreased while the electrolyte conductivity tended to increase.
Keyword: Conductivity, DC-DFTB, Diffusion constants, NaTFSA electrolytes, Sodium ion batteries
|
Judul: Strategi Pengembangan Usaha Kecil Ayam Goreng Fast Food F-Chick, Kabupaten Bogor
Abstrak: F-Chick merupakan salah satu usaha kecil yang menawarkan ayam goreng fast food ala Amerika yang berada di area lingkar kampus IPB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengembangan yang dapat dijalankan oleh UKM ayam goreng fast food untuk menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat. Faktor-faktor strategis eksternal dan internal dianalisis dengan menggunakan matriks EFE, IFE, SWOT dan QSP untuk menghasilkan prioritas strategi. Matriks EFE digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari lingkungan internal dan matriks IFE digunakan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal. Alternatif strategi diperoleh dengan menggunakan matriks SWOT. Prioritas strategi dipilih melalui matriks QSP. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa prioritas strategi tertinggi yang diperoleh dari matriks QSP yaitu mengevaluasi dan mengoptimalkan manajemen sumberdaya manusia dan sistem perekrutan karyawan.
Keyword: strategi pengembangan, usaha kecil, fried chicken, fast food, faktor-faktor strategis eksternal dan internal
|
Judul: Strategi Pengembangan Cafe Burganni, Bogor
Abstrak: Penelitian ini bertujuan (1) Mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi usaha Cafe Burganni, (2) Menganalisis dan merumuskan strategi pengembangan usaha yang sesuai dengan usaha Cafe Burganni. Ruang lingkup penelitian ini yaitu pengkajian kondisi internal dan eksternal Cafe Burganni, identifikasi kekuatan, kelemahan, kekuatan, dan ancaman bagi perusahaan, serta formulasi strategi dalam pengembangan usaha cafe Burgani. Analisis yang digunakan meliputi analisis matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT dan matriks QSPM. Hasil analisis matriks IFE menunjukkan bahwa faktor yang menjadi kekuatan utama adalah ukuran burger yang besar yang cukup diminati oleh konsumen dan produk yang berkualitas, fresh, dan tidak menggunakan bahan pengawet dengan skor 0,420. total bobot rata-rata skor sebesar 2,550. Hal ini menunjukkan bahwa Cafe Burganni memiliki posisi internal yang mampu menggunakan kekuatan dan mengatasi kelemahan dengan baik. Dari hasil analisis matriks EFE dapat dilihat bahwa faktor penting berupa peluang yang mempengaruhi Cafe Burganni adalah Kota Bogor sebagai kota kuliner dan lokasi yang strategis, kemajuan teknologi yang semakin berkembang, dan peralihan gaya hidup masyarakat yang cenderung mengkonsumsi makanan siap saji dengan skor sebesar 0,676, sedangkan ancaman utama adalah persaingan restoran sejenis (Fastfood) dan persaingan restoran sejenis dengan nilai skor sebesar 0,513. Total bobot skor sebesar 3,031, hal ini menunjukkan bahwa Cafe Burganni telah mampu merespon faktor eksternal dengan memanfaatkan peluang untuk mengatasi ancaman. Dari hasil matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan matriks External Factor Evaluation (EFE), kemudian disusun matriks Internal-External (IE). Hasil yang diperoleh dari matriks IE menunjukkan bahwa Cafe Burganni menempati posisi dalam sel II. Cafe berada dalam kondisi tumbuh dan berkembang. Strategi yang dapat diterapkan adalah strategi intensif seperti pengembangan produk (development product), pengembangan pasar (market development) dan penetrasi pasar (market penetration). Dengan demikian strategi yang dihasilkan pada matriks SWOT adalah Strategi SO yang terdiri dari, a) Meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi seperti membuka cabang. Strategi ST dengan a) Meningkatkan loyalitas konsumen dengan menjaga dan meningkatkan kualitas produk dan membuat inovasi-inovasi baru. Strategi WO terdiri dari a) Melakukan promosi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia (Marketing On Line) seperti internet (Facebook/website. Strategi WT dengan cara a) Menambah menu paket hemat, b) Memperluas fasilitas berupa area parkir. Dari hasil matriks QSPM yang didapat, maka urutan prioritas alternatif strategi yang harus dilakukan oleh Cafe Burganni adalah 1) Melakukan promosi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia (Marketing On Line) seperti internet (Facebook/website), dan Blackberry, 2) Meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi seperti membuka cabang, dan 3) Meningkatkan loyalitas konsumen dengan menjaga dan meningkatkan kualitas produk dan membuat inovasi-inovasi baru.
Keyword: Strategi, Cafe, Faktor Internal, Faktor Eksternal
|
Judul: Histopathology of Lung Acariasis Cases in Proboscis Monkey (Narsalis larvatus)
Abstrak: Bekantan (Narsalis larvatus) merupakan salah satu primata yang terdapat pada penangkaran hewan yang harus dijaga populasinya di Indonesia. Tulisan ini menjelaskan histopatologi perjalanan penyakit akibat akariasis pada paru yang menyebabkan kematian bekantan. Akariasis adalah salah satu parasit tungau yang menginfeksi saluran pernafasan. Kasus ini jarang terjadi dan belum pernah dilaporkan pada hewan primata yang dilindungi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan memberikan informasi serta menambah ilmu pengetahuan tentang perubahan histopatologi paru bekantan dan akariasis serta dampaknya terhadap berbagai organ lain seperti otak, jantung, limpa, hati dan ginjal secara sistemik. Kadaver bekantan ini berasal dari kasus hasil nekropsi rutin di Taman Margasatwa Ragunan pada tahun 2012 dan memiliki nomor protokol P235/12. Sampel organ diproses di Divisi Patologi, Departemen Klinik, Reproduksi, dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Hasil pengamatan histopatologi disajikan secara deskriptif. Hasil pengamatan histopatologi menunjukkan paru mengalami metaplasia skuamosa epitel bronkhiolus, radang granuloma, atelektasis, emfisema pulmonum, edema pulmonum dan penyumbatan pembuluh darah (trombus). Ditemukannya endapan amiloid di organ hati, pembuluh darah pada limpa, dan ginjal, serta otak yang mengalami lesio anoxia., Proboscis Monkey (Narsalis larvatus) is one of the primates found in animal captivity and their population must be maintained in Indonesia. This paper describes the histopathology of the disease due to acariasis in the lungs that cause the death of proboscis monkeys. Acariasis is a mite parasite that infects the respiratory tract. Cases are rare and have not been reported in protected primates in Indonesia. This research aims to study and provide information as well as increase knowledge about lung histopathology changes and acariasis as well as to various other organs such as brain, heart, spleen, liver and kidneys in a systematic manner. This proboscis monkey cadaver comes from a routine necropsy at the Ragunan Zoo in 2012 and has protocol number P235/12. Organ samples were processed for histopathology slides at the Pathology Division, Department of Clinic, Reproduction, and Pathology, Faculty of Veterinary Medicine, Bogor Agricultural University. The results of histopathological observations were presented descriptively. Histopathological observations showed that he had squamous metaplasia of the bronchial epithelium, including granulomas, atelectasis, pulmonary emphysema, pulmonary edema and blood vessels (thrombus). Amyloid deposits were found in the liver, blood vessels in the spleen, and kidneys, as well as in the brain with anoxia lesions
Keyword: acariasis, histopathology, lung, pneumonyssus simicola, proboscis monkey
|
Judul: Sifat fisik dan organoleptik minuman instan madu bubuk dengan penambahan efek effervescent dari tepung kerabang telur
Abstrak: Kerabang telur adalah salah satu hasil ikutan dari unggas. Kerabang telur mempunyai kandungan CaCO3 yang sangat tinggi yaitu sekitar 94%. CaCO3 inilah yang berpotensi untuk dikembangkan. Senyawa karbonat dalam CaCO3 dapat dimanfaatkan sebagai pemberi efek effervescent dalam suatu produk minuman. Efek effervescent ini akan memberikan kesan segar pada produk minuman saat konsumen meminumnya karena efek sparkle yang terjadi sebagai akibat reaksi antara senyawa karbonat dengan senyawa asam. Senyawa asam yang digunakan adalah asam sitrat. Efek effervescent yang terjadi dikombinasikan dengan madu bubuk sehingga menghasilkan minuman instan madu bubuk effervescent. Madu bubuk adalah madu cair yang dikeringkan dengan penambahan bahan pengisi. Tujuan dari pembuatan madu bubuk adalah untuk menghindari sifat madu yang kental dan lengket, memudahkan dalam hal pengemasan dan transportasi. Bahan pengisi madu bubuk yang digunakan adalah dekstrin dan gum arab. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sifat fisik dan organoleptik dari minuman instan madu bubuk effervescent. Sifat fisik yang diamati adalah nilai pH, indeks kelarutan air, indeks penyerapan air, densitas kamba, warna serta bentuk granula, sedangkan uji organoleptik dengan menggunakan metode skalar garis. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap pola searah (RAL) dengan perlakuan yang terdiri atas tiga taraf yaitu perbandingan madu bubuk, tepung kerabang telur, asam sitrat dan sukrosa. Taraf A yaitu 45%:13%:17%:25%. Taraf B yaitu 50%:11%:14%:25% dan taraf C yaitu 55%:9%:11%:25%. Tiap taraf perlakuan mendapat empat kali ulangan. Penelitian ini berlangsung dari bulan April sampai bulan Agustus 2005 bertempat di bagian teknologi hasil ternak, laboratorium pilot plant SEAFAST IPB, Balai Besar Pasca Panen Cimanggu...
Keyword:
|
Judul: Pemanfaatan Campuran Tepung Kerabang Telur dengan Semen Berbahan Dasar Serat Kelapa Sawit dalam Pembuatan Papan Semen Partikel
Abstrak: Kerabang telur merupakan bagian telur yang paling keras dan kaku. Tepung kerabang telur adalah suatu produk olahan dari limbah telur yang masih mengandung kalsium tinggi. Tepung kerabang telur banyak dimanfaatkan sebagai bahan tambahan atau fortifikasi dalam suatu produk pangan untuk meningkatkan nilai gizi produk tersebut, khususnya kalsium. Tepung kerabang telur dapat digunakan sebagai perekat karena mengandung 98% kalsium karbonat (CaCO3), sehingga tepung kerabang telur dapat dikombinasikan dengan semen sebagai perekat dalam pembuatan papan semen partikel. Papan semen partikel adalah salah satu jenis papan komposit yang dibuat dari campuran partikel-partikel kayu atau bahan berlignoselulosa lainnya dengan semen sebagai perekatnya. Kelebihan papan semen partikel antara lain tahan api, tahan serangga, mempunyai sifat keteguhan tekan dan keteguhan lentur yang tinggi. Papan semen juga mudah digergaji, dipaku, dapat diplester dengan baik dan dapat direkatkan dengan semen satu sama lainnya.
Keyword:
|
Judul: The Role of Leaders in Collective Action for the Poor Urban Communities during the Covid-19 Pandemic (Case: An RW in West Bogor District, Bogor City, West Java)
Abstrak: Wabah pandemi Covid-19 sebagai bencana non alam menjadi faktor risiko bagi masyarakat terlebih bagi komunitas miskin. Upaya untuk mencegah serta menanggulangi pandemi Covid-19 ini perlu didukung dengan aksi bersama komunitas serta didorong oleh kepemimpinan yang kuat. Peranan kepemimpinan dalam mengelola bencana selama dan setelah situasi krisis dapat mendorong komunitas berperan aktif dan tangguh di masa pandemi melalui penguatan aksi kolektif. Penelitian ini menganalisis peran pemimpin pada aksi kolektif komunitas miskin perkotaan di masa pandemi Covid-19. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei pada 60 responden yang diperkuat dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara peran pemimpin dengan tingginya tingkat aksi kolektif pada komunitas miskin perkotaan selama Pandemi Covid-19. Pemimpin yang dinilai mampu menggerakkan warga komunitas untuk berpartisipasi aktif pada setiap aksi kolektif selama masa pandemi Covid-19 adalah tokoh Ketua RW, The Covid-19 pandemic as a non-natural disaster is a risk factor for the community, especially for the poor. Efforts to prevent and overcome the Covid-19 pandemic need to be supported by joint community action and strong leadership. The leadership role in managing disasters during and after crisis situations can encourage active and resilient communities during a pandemic through supportive collective action. This study analyzes the role of leaders in the collective action of urban poor communities during the Covid-19 pandemic. Data was collected using a survey method on 60 respondents who conducted interviews. The results showed that the relationship between the role of leaders and the level of collective action in urban poor communities was significant during the Covid-19 pandemic. The leader who is considered capable of mobilizing the community to actively participate in every joint action during the Covid-19 pandemic is the leader of the RW
Keyword: collective action, poor communities, the role of leaders
|
Judul: Pengaruh pemberian kapur dan kotoran ternak terhadap kualitas dan produksi kompos pada pengomposan jerami padi
Abstrak: Pengomposan merupakan metode yang aman dan tanpa polusi untuk menangani limbah jerami padi. Kompos yang diperoleh merupakan pupuk organik alternatif dalam menjawab masalah mempertahankan kadar bahan organik pada tingkat yang memuaskan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman di negara-negara tropis dan subtropis. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah yang ada berupa jerami padi dan pupuk kandang untuk dijadikan kompos dengan kualitas yang baik dalam waktu sesuai kebutuhan petani yang memerlukannya. Jerami padi dengan bantuan aktivator kotoran ayam, babi, dan sapi sebagai wakil hewan golongan unggas, hewan berperut satu dan berperut empat; dan dengan faktor lain diusahakan dalam keadaan optimum, dijadikan kompos dalam waktu 10 minggu. Diharapkan dari perlakuan tersebut diperoleh suatu kombinasi perlakuan yang menghasilkan kompos dengan kualitas yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh kompos walaupun memiliki nisbah C/N di atas 20 yang berarti seluruh kompos belum matang, tetapi secara keseluruhan dengan nilai KTK di atas 100 me/100 g dan ditunjang oleh uji fisik menunjukkan bahwa kompos telah matang. Kompos dengan kualitas yang baik dan produksi yang besar dihasilkan dengan pemberian kotoran ayam, dan urutan selanjutnya adalah kotoran babi, kotoran sapi, dan tanpa kotoran. Pemberian kapur yang tidak optimum mengakibatkan sedikitnya pengaruh yang diberikan pada pengomposan jerami padi.
Keyword:
|
Judul: Pemanfaatan isi rumen (kambing dan domba) sebagai inokulan dalam proses pengomposan sampah pasar (organik) dengan kotoran sapi perah
Abstrak: Keberadaan Rumah Potong Hewan (RPH) sebagai tempat untuk menghasilkan daging sebagai sumber protein ternyata membawa dampak negatif karena dapat menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan. Limbah seperti feses dan isi rumen (limbah organik) merupakan limbah terbanyak di Rumah Potong Hewan dan merupakan sumber utama bahan pencemar terakumulasi setiap hari apalagi ditambah dengan sampah pasar (organik), jika tidak ditangani dengan serius akan menimbulkan pencemaran lingkungan Pemanfaatan limbah padat Rumah Potong Hewan seperti kotoran ternak, isi rumen dan sampah pasar (organik) yang umum dilakukan, mudah penanganan serta ramah lingkungan adalah dengan pengomposan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi dan kualitas kompos yang menggunakan sampah pasar (organik) dan kotoran sapi perah dengan inokulan isi rumen kambing dan domba. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Sub Pengolahan Limbah dan Hasil Ikutan Ternak, Fakultas Peternakan IPB dari minggu keempat bulan September sampai minggu pertama bulan November 2001, untuk analisa kandungan unsur hara kompos dilakukan di Laboratorium SEAMEO BIOTROP, Bogor. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2x2 dengan lima kali ulangan. Faktor pertama yakni inokulan isi rumen kambing atau isi rumen domba dan faktor kedua tingkat konsentrasi isi rumen yakni 5 atau 10%. Perlakuan pengomposan yang dilakukan dengan cara mencampurkan bahan yakni sampah pasar (organik) sebanyak 20 kg dan feses sebanyak 20 kg (perbandingan 50%:50%). Perlakuan yang diuji adalah Al (pengomposan ditambah isi rumen domba dengan konsentrasi 5% dari total campuran sampah dan kotoran sapi perah), A2 (ditambah isi rumen domba dengan konsentrasi 10%), B1 (ditambah isi rumen kambing dengan konsentrasi 5%) dan B2 (ditambah isi rumen kambing dengan konsentrasi 10%) dan ditambah kontrol positif. Data hasil pengamatan yang diperoleh selanjutnya dianalisis ragam dan apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan, untuk hasil analisa kimia dilakukan secara komposit. Parameter yang diamati meliputi temperatur, derajat keasaman (pH), produksi kompos dan kualitas kompos. Hasil analisa kimia unsur hara menunjukan kandungan N kompos berkisar antara 1,29-1,61%, kandungan N paling tinggi (1,61%) diperoleh pada perlakuan B2(ditambah isi rumen kambing dengan konsentrasi 10%). Rasio C/N kompos berkisar antara 26,1-29,9 menunjukan bahwa kompos relatif matang, sedangkan nilai ..dst
Keyword:
|
Judul: Determination of Heart Disease Insurance Premium with Vasicek Interest Rate Based on Prevalence and Incidence Rates
Abstrak: Risiko finansial akibat penyakit kritis merupakan ancaman dalam kehidupan modern. Asuransi penyakit kritis memberikan perlindungan terhadap biaya penyakit serius seperti jantung, kanker, dan stroke. Penelitian ini memodelkan suku bunga dinamis dengan model Vasicek, menentukan intensitas transisi dan peluang transisi untuk asuransi penyakit jantung, dan menghitung premi bersih tahunan asuransi penyakit jantung. Data yang digunakan mencakup BI 7-day (Reverse) Repo Rate dan data statistik kesehatan penyakit jantung dari Australia. Model Vasicek memprediksi suku bunga dengan akurasi tinggi dengan nilai MAPE sebesar 5.26%. Premi asuransi penyakit jantung untuk laki-laki lebih tinggi dibandingkan premi untuk perempuan dan meningkat seiring bertambahnya usia. Premi asuransi penyakit jantung dengan suku bunga model Vasicek lebih rendah dibandingkan dengan suku bunga konstan menggunakan rata-rata model Vasicek., Financial risk due to critical illnesses poses a threat in modern life. Critical illness insurance provides protection against the costs of serious diseases such as heart disease, cancer, and stroke. This study models dynamic interest rates using the Vasicek model, determines the transition intensity and transition probabilities for heart disease insurance, and calculates the annual net premium for heart disease insurance. The data used includes the BI 7-day (Reverse) Repo Rate and heart disease health statistics from Australia. The Vasicek model predicts interest rates with high accuracy, with a MAPE value of 5.26%. The heart disease insurance premium for men is higher than that for women and increases with age. The heart disease insurance premium with the Vasicek model interest rate is lower than the constant interest rate using the average of the Vasicek model.
Keyword: Vasicek model, financial risk, insurance premium, heart disease, transition intensity
|
Judul: Keunggulan komparatif dan kompetitif produksi bawang putih dengan analisis biaya sumberdaya domestik (BSD) : Dikecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat
Abstrak: Bawang putih (Allium sativum L.) merupakan salah satu komoditi hortikul- tura yang mendapat prioritas pengembangan sejak Pelita IV. Selama kurun waktu 10 tahun dari tahun 1983 hingga 1992, nilai impor bawang putih sudah mencapai 117,7 juta dollar. Pemerintah berupaya terus untuk menekan impor komoditi ini agar devisa negara dapat dihemat dan mendorong petani produsen untuk meningkatkan produksinya. Peningkatan produksi bawang putih perlu mendapat dukungan dengan adanya regionalisasi dan konsolidasi dari sentra-sentra produksi yang ada dengan didasari oleh keunggulan komparatif dan kompetitif daerah produksi. Sementara itu sumberdaya yang terbatas, seperti lahan dan modal harus diusahakan seefisien mungkin penggunaannya, khususnya bagi komoditi yang berprospek cerah di kemudian hari. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan (1) membandingkan pendapatan yang diperoleh dari berbagai pola produksi usahatani bawang putih dengan pendeka- tan analisis finansial dan ekonomi; (2) menganalisis ada tidaknya keunggulan komparatif dan kompetitif usaha menghasilkan bawang putih pada berbagai pola produksi dengan pendekatan analisis Biaya Sumberdaya Domestik (BSD); (3) mengkaji perubahan analisis keunggulan komparatif akibat perubahan harga sosial bibit, upah tenaga kerja dan perubahan produktivitas bawang putih dengan menggunakan analisis kepekaan; (4) mengkaji perubahan hasil analisis keunggulan kompetitif akibat perubahan harga aktual bibit bawang putih, upah tenaga kerja, pupuk serta harga aktual bawang putih dengan menggunakan analisis kepekaan. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Propin- si Jawa Barat semenjak Bulan Maret sampai dengan Bulan Agustus 1993. Pemilihan lokasi usahatani di Kecamatan Ciwidey meliputi Desa Alamendah dan Desa Panundaan, mengingat produksi bawang putih dari kecamatan ini sebagian besar berasal dari kedua desa tersebut. Adapun penentuan usahatani didasarkan atas jenis lahan yang digunakan dan pola tanam yang paling banyak dilakukan petani, yaitu (1) usahatani bawang putih monokultur di lahan sawah (M-LS); (2) usahatani bawang putih monokultur di lahan kering (M-LK); (3) usahatani tumpangsari bawang putih/bawang merah di lahan sa- wah (TS-LS); (4) usahatani tumpangsari bawang putih/bawang merah di lahan ke- ring (TS-LK). Orientasi perdagangan yang akan dikaji meliputi orientasi substitusi impor (SI) dan perdagangan antar daerah (PAD). Hal ini mengingat bahwa sampai saat ini komoditi bawang putih yang dihasilkan digunakan untuk memenuhi kebutuhan substitusi impor dan perdagangan antar daerah. Sedangkan pemilihan sampel dilakukan secara stratified random sampling dengan memperhatikan pangsa produksi bawang putih dari kedua desa tersebut, dengan jumlah total sebanyak 60 petani sampel…dst
Keyword:
|
Judul: Analisis pendapatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi pada usahatani bawang merah (Studi kasus di desa Keboledan, kecamatan Wanasari, kabupaten Dati II Brebes, propinsi Dati I Jawa Tengah)
Abstrak: Sampai dengan akhir Pembangunan Jangka Panjang I (PJPI) pengembangan tanaman hortikultura khususnya sayuran, masih dinomor duakan setelah padi dan palawija. Walaupun tanpa disadari bahwa tanaman sayuran telah memberikan sumbangan yang cukup besar baik sebagai konsumsi pengganti pangan maupun sebagai sumber devisa bagi negara. Memasuki Pembangunan Jangka Panjang II (PJP II) upaya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman sayuran terus ditingkatkan. Salah satu tanaman sayuran yang diandalkan untuk ditingkatkan adalah komoditas bawang merah selain cabe merah, kentang dan kubis.
Keyword:
|
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation
Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi.
Keyword:
|
Judul: Persepsi Pengguna Biogas terhadap Pengembangan Biogas Di Desa Urutsewu Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali
Abstrak: Biogas merupakan inovasi yang sudah dikenal di kalangan petani ternak. Desa Urutsewu menggunakan biogas dalam upaya pemenuhan energi. Biogas di Desa Urutsewu berasal dari kotoran sapi, kotoran ayam, limbah cair tahu, dan sampah dapur. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis persepsi pengguna biogas terhadap instalasi, dampak ekonomi, dampak lingkungan, serta dampak sosial pemasangan biogas di Desa Urutsewu. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung kepada pengguna biogas. Sumber data informasi diperoleh dari 48 responden yang terdiri atas rumah tangga pemilik digester biogas dan rumah tangga pengguna non-pemilik digester biogas. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 67% pengguna biogas mengetahui biogas sebelum pasang dan 33% setelah pasang biogas. Responden cenderung mengatakan teknologi biogas mudah dilaksanakan, perawatan mudah dan sederhana. Persepsi pengguna biogas terkait dampak lingkungan adalah teknologi biogas dapat mengurangi polusi, mengurangi sumber penyakit dan memperbaiki kualitas lingkungan. Teknologi biogas relatif dapat menghemat biaya bahan bakar dan lebih murah dari bahan bakar lain namun kurang mencukupi sebagai bahan bakar memasak. Kebutuhan bahan bakar memasak yang besar menjadi alasan kurangnya biogas dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar memasak. Masyarakat cenderung lebih dekat dengan adanya biogas. Masyarakat setuju mengolah kotoran menjadi biogas dan mendukung pemerintah dalam pengolahan biogas.
Keyword: biogas, perception, Urutsewu
|
Judul: unnisa, Nadya; Pengaruh pengeluaran keluarga, pengetahuan, dan persepsi terhadap preferensi mengenai biogas
Abstrak: Keberadaan biogas sebagai teknologi baru tidak seutuhnya diterima dalam masyarakat. Banyak persepsi yang muncul terkait dengan penggunaan biogas sebagai bahan bakar untuk memasak. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengeluaran keluarga, pengetahuan, dan persepsi terhadap preferensi mengenai biogas. Penelitian ini melibatkan 100 contoh yang terdiri dari 50 contoh pengguna biogas dan 50 contoh bukan pengguna biogas. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner dan dengan teknik pengambilan contoh menggunakan snowball sampling. Data hasil penelitian dianalisis dengan independent t-test, korelasi Spearman dan Pearson, Chi square dan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai biogas, pengeluaran bahan bakar memasak, dan preferensi terhadap penggunaan biogas berbeda positif signifikan antara keluarga pengguna dan bukan pengguna biogas. Sementara itu, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pengeluaran total keluarga dan persepsi mengenai biogas pada keluarga pengguna dan nonpengguna biogas. Berdasarkan hasil SEM diketahui bahwa pengeluaran keluarga memengaruhi persepsi terhadap biogas dan persepsi juga berpengaruh terhadap pembentukan preferensi mengenaibiogas.
Keyword: Biogas, Family expenses, Knowledge, Perception, Preference
|
Judul: Studi histopatologi organ limpa hamster (Mesocricetus auratus) yang Diinfeksi Coxiella burnetii
Abstrak: Query fever is a zoonosis caused by Coxiella burnetii (C. burnetii). The aim of this research was to determine the histopathological changes of spleen of hamster (Mesoscricetus auratus) which were infected by C. burnetii using Haematoxylin-Eosin (HE) and Immunohistochemistry (IHC) methods. This research used 6 hamsters which were devided into two passage. The histopathological examination picture with HE staining of first passage in hamsters showed relatively similar results with those the second passage such as red pulp hemorrhage and infiltration of inflammatory cells. Histopathological observation of spleen from first passage hamster by using IHC staining showed the positivity was unclear compared to the second passage hamster.
Keyword: Coxiella burnetii, Immunohistochemistry, Query Fever
|
Judul: Penularan Kuman Salmonella ke Manusia Melalui Karkas Broiler yang Tercemar
Abstrak: Kuman salmonella yang secara primer hanya patogen terhadap manusia adalah Salmonella typhose, Salmonella paratyphi, Salmonella - schottmuelleri, dan Salmonella hirschfelldii. Sedangkan kuman salmonella yang lain yang secara primer menyerang hewan kadang-kadang mampu beradaptasi pada manusia, sehingga menimbulkan penyakit. Penularan sering terjadi melalui makanan tanpa terkecuali karkas broiler yang tercemar oleh kuman tersebut, sehingga Salmonellosis dimasukkan dalam Food Borne Disease. Penyakit yang ditimbulkan oleh Kuman salmonella diantaranya demam typhoid, gastroenteritis sampai dengan septikemia. Tetapi sering pula infeksi pada manusia tidak menimbulkan gejala klinis, sehingga penderita akan berperan sebagai carrier.
Keyword:
|
Judul: Isolasi dan Identifikasi Salmonella enteritidis pada Telur Saluran Pencernaan dan Feses Ayam Ras dari Peternakan Ayam Petelur di Gunung Sindur Bogor
Abstrak: Salmonella became a major cause of food poisoning. Several types of Salmonella could infect chicken as well as pig, cattle, egg and other fresh product. Poultry could be infected by several types of this bacteria. Adult laying hens infected by Salmonella may carry the organisme in their small intestines and shed it in their faeces, which may lead to contamination of the eggshell surface, alternatively contamination of the laid egg may occur in vivo through the dessemination of the organisme to the egg following localization and colonization of the small intestine by Salmonella, that is by transovarian transmision. Total 6 hens, 12 eggs, and 22 samples of faeces were test. From this case, we must give more our atention to Salmonella so this study evaluated the prevalence of Salmonella in different hatchery by applying Bacteriological Analitycal Methode (BAM) for isolation and identification of this bacteria. The test shown that just faeces from Farm A which were contaminated by Salmonella. Test were not found all kind of species Salmonella in egg and gastrointestine
Keyword:
|
Judul: Tabel Volume Pohon Jenis Jati (Tectona grandis L.f) Menggunakan Pohon Rebah pada Tegakan Hutan Rakyat (Studi Kasus Hutan Rakyat di Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta).
Abstrak: Volume table is an information in table form that consist volume estimate type of tree from parameters itself. Arranging volume tables in private’s forest not only for inventory activities but olso for information for farmers of transaction activity. The abjective of this research are to provide information about how to arrange volume table for readers and provide estimate information of tree volume of Jati (Tectona grandis L.f) accurately for farmers especially for farmers in Regency Kulon Progo’s private forest. Sample that used in this research was 30 of falled Jati (Tectona grandis L.f) trees. This sample was divided into two, they are data for volume arrangement and data for model validation. Best model choosen considered value indicator such as R2, R2adj, F test, and value of s in model arrangenment step and the value of chi-square (x2), bias, standard error (SE), and RMSE in model validation step bassed on available equation models. The compared and analysis result to value of R2adj and chi-square (x2), showed that equation model accurately in estimating volume in Regency Kulon Progo private forest are equation of Berkhout (V=0.000442D2.229), Stoate (V=1.116+0.00000913D+ 0.00000584D2T-0.0723T), and Hohenadl-Krenn (V=0.137-0.014D+0.0013D2).
Keyword: private forest, Jati (Tectona grandis L.f), volume table
|
Judul: Optimalisasi produksi es krim pada lini produksi polo cup di PT XYZ
Abstrak: Es krim sebagai salah satu produk turunan/olahan susu merupakan produk makanan yang terbuat dari campuran lemak, padatan susu tanpa lemak. gula. bahan penstabil. pembentuk emulsi dan flavor. Menurut Business Report Indacommercial (25rd July, 2004) konsumsi berbagai produk peternakan seperti daging, telur, dan produk olahan berbahan baku susu (dairy product) diperkirakan akan mengalami peningkatan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa konsumsi terhadap dairy product termasuk didalamnya konsumsi es krim setiap tahunnya mengalami peningkatan. Meningkatnya konsumsi es krim akan diikuti oleh peningkatan penawaran. hal tersebut dapat dilihat dari bertambahnya jumlah perusahaan dan jumlah produk yang ditawarkan dalam industri tersebut. Hal ini menyebabkan persaingan antar perusahaan dalam industri tersebut semakin meningkat, sehingga pencapaian tujuan setiap perusahaan akan semakin sulit. Bahan baku utama dan tambahan untuk memproduksi es krim di PT XYZ didatangkan dari luar negeri (impor), sebagai contoh untuk bahan baku skim milk powder didatangkan dari Amerika Serikat dan Australia serta gula diimpor dari Thailand. Dengan penggunaan bahan baku impor tersebut mengharuskan perusahaan untuk mengeluarkan biaya bahan baku yang tidak sedikit, sehingga hal ini menuntut perusahaan untuk memanfaatkan bahan bakunya tersebut secara lebih efisien dengan cara menentukan prioritas dan kombinasi produk yang akan diproduksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat kombinasi produksi es krim optimum pada tingkat keuntungan maksimum, menganalisa pemanfaatan sumberdaya yang dilaksanakan perusahaan, mempelajari sampai sejauh mana solusi optimal dapat digunakan jika terjadi perubahan dan mempelajari pengaruh pengurangan variabel keputusan dan perubahan permintaan pasar terhadap keputusan produksi. Berdasarkan hasil optimal menunjukkan bahwa jumlah total produksi es krim adalah sebanyak 2.154.929,46 liter dan kondisi ini menggambarkan terjadi peningkatan sebesar 3,33% dari produksi aktualnya. Dari 39 jenis es krim yang dihasilkan terdapat 15 jenis es krim yang disarankan untuk dikurangi produksinya dan sisanya sebanyak 24 jenis es krim disarankan untuk ditingkatkan. Pengurangan jumlah produk yang disarankan paling besar adalah untuk produk Crunchy Peanut 110 ml, hal ini dikarenakan pada kondisi optimal produk ini disarankan untuk tidak diproduksi karena tingkat kontribusi keuntungan produk ini paling rendah dibandingkan produk lainnya. Peningkatan jumlah produk yang disarankan terbesar adalah untuk produk Vanila 7,5 liter, meskipun kontribusi keuntungan untuk produk ini tidak tinggi dibandingkan dengan produk-produk lainnya, akan tetapi karena permintaan yang tinggi yang belum terpenuhi pada kondisi produksi aktual dan masih tercukupinya sumberdaya untuk memproduksi produk tersebut maka hal inilah yang menjadi faktor, model program linear menyarankan untuk meningkatkan produksinya sebesar 31.841.84 liter. ..dst
Keyword:
|
Judul: Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada PT ABC Divisi Krimer.
Abstrak: Manajemen persediaan berkaitan dengan kelancaran proses produksi dan kemungkinan terjadinya kehilangan penjualan. Jika persediaan berlebihan maka perusahaan akan mengeluarkan biaya lebih untuk biaya penyimpanan dan biaya pemesanan. Akan tetapi, jika terjadi kekurangan persediaan maka dapat menghambat kelancaran proses produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengendalian persediaan yang efisien guna meminimalkan biaya persediaan. Metode yang digunakan yaitu peramalan permintaan dengan multiplicative seasonal model untuk mengetahui permintaan di masa yang akan datang, serta metode EOQ dan POQ untuk pengendalian persediaan bahan baku dengan bantuan Software Microsoft Excel dan POM-QM for Windows. Hasil perbandingan pengendalian persediaan menunjukkan metode EOQ atau POQ dapat menjadi alternatif pengendalian persediaan perusahaan. Bahan baku glucose menghasilkan penghematan biaya persediaan sebesar 50.91% atau Rp11,622,406. Bahan baku oil menghasilkan penghematan biaya persediaan sebesar 23.79% atau Rp4,538,990. Sedangkan bahan baku powder menghasilkan penghematan biaya persediaan sebesar 37.81% atau Rp13,558,947.
Keyword: EOQ, MRP, peramalan, persediaan, POQ
|
Judul: Keanekaragaman Bazzania di Hutan Sibayak Sumatra Utara
Abstrak: Hutan hujan tropis, termasuk Hutan Sibayak di Sumatra Utara, memiliki keanekaragaman lumut (bryophytes) yang tinggi. Bazzania adalah nama marga lumut yang termasuk dalam kelompok lumut hati (Marchantiophyta). Laporan keanekaragaman Bazzania di Indonesia masih sangat jarang, dan sebagian besar laporan didasarkan pada penelitian di Jawa. Penelitian ini bertujuan menginventarisasi dan menjelaskan keanekaragaman Bazzania di Hutan Sibayak, Sumatra Utara. Spesimen lumut dikoleksi dari berbagai substrat (pangkal batang, kayu-kayu yang membusuk) di kanan-kiri jalur pendakian dalam hutan. Inventarisasi menghasilkan 14 jenis Bazzania yaitu B. calcarata, B. densa, B. erosa, B. indica, B. japonica, B. loricata, B. paradoxa, B. pectinata, B. praerupta, B. spiralis, B. subtilis, B. tridens, B. vittata dan Bazzania sp. Hasil ini merupakan konfirmasi persebaran jenis-jenis Bazzania di Sumatra yang dilaporkan lebih dari 30 tahun lalu dan merupakan laporan pertama tentang keanekaragaman Bazzania di Hutan Sibayak, Sumatra Utara. Habitat Bazzania di Hutan Sibayak termasuk dalam zona vegetasi hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan bawah (600-2000 m dpl). Jenis yang sering dijumpai dan paling melimpah adalah Bazzania subtilis, sedangkan jenis yang jarang ditemukan adalah B. calcarata, B. loricata, B. praerupta, dan B. spiralis.
Keyword: Lepidoziaceae, Marchantiophyta, Sibayak Forest, Sumatra
|
Judul: Pengelolaan fasilitas pangkalan pendaratan ikan (PPI) Eretan Wetan, Kabupaten Indramayu dan prospek pengembangannya
Abstrak: Perkiraan potensi lestari sumberdaya ikan laut untuk Laut Utara Jawa pada tahun 1994 yaitu 80.920 ton/tahun. Sedangkan produksi ikan pada tahun 1994 yang dihasilkan Perairan Laut Utara Jawa telah mencapai 188.161,7 ton atau sekitar 146,02% dari potensi lestari. Kabupaten lndramayu merupakan penyumbang terbesar untuk produksi Laut Utara Jawa yaitu sekitar 58.374.3 ton atau 49,5 % dari produksi yang dihasilkan Laut Utara Jawa. Dengan data tersebut memperlihatkan bahwa perairan di Kabupaten lndramayu telah mengalami kondisi tangkap lebih (overfishing) (Dinas Perikanan Daerah Tingkat I Jawa Baral, 1995). Pangkalan Pendaratan lkan (PPI) Eretan Wetan termasuk dalam klasifikasi pelabuhan perikanan tipe D yang dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah dari Dinas Perikanan Daerah Tingkat I Jawa Baral. PPI Eretan Wetan memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap untuk standar sebuah PPI, namun fasilitas yang ada di PPI ini belum semuanya dikelola dengan baik sesuai dengan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Baral Nomor 4 tahun 1993 tentang pengelolaan PPI misalnya tempat pengolahan dan penjemuran ikan, tangki bahan bakar, dan lain-lain sehingga pengelolaan PPI Eretan Wetan belum cukup optimal (Tabel 9.). Produksi ikan yang didaratkan pada tahun 1986 - 1996 rata-rata 24,34 ton/hari dan nilai produksi mencapai Rp 4,7 milyar dengan prosentase pertambahan produksi per tahun sebesar 2,84%. Dalam 2 tahun terakhir ini (tahun 1994 - 1996) terjadi penurunan produksi ikan di PPI Eretan Wetan yaitu sebesar 24,12 % per tahun. Penurunan produksi ini diduga karena beberapa faktor diantaranya terjadinya over fishing di Perairan Pantai Utara Jawa, dangkalnya alur pelayaran, berkurangnya jumlah kapal di PP! Eretan Wetan dan ada sebagian nelayan yang tidak melelangkan hasil tangkapannya melalui pelelangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengelolaan Pangkalan Pendaratan lkan (PPI) Eretan Wetan serta menganalisis prospek pengembangan PPI Eretan Wetan baik dari aktifitas maupun fasilitasnya.
Keyword:
|
Judul: Studi Tata Letak Fasilitas Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Eretan Wetan Kabupaten Indramayu Jawa Sarat
Abstrak: Tata letak (layout) fasilitas yan g merupakan gambaran suatu PP/PPI san gat menentukan kelancaran kegiatan operasional pelabuhan, terutama kelancaran alir kegiatan, alir bahan dan alir manusia agar semakin efektif dan efisien, yang pada gilirannya dapat memberikan kenyamanan bagi para pengguna pelabuhan. PPI Eretan Wetan sebagai satu dari 101 PPI yang ada di Propinsi Jawa Sarat mempunyai fasilitas yang cukup lengkap untuk standar sebuah PPI, baik fasilitas pokok, fungsional maupun tambahan serta produksi yang cukup tinggi dari 14 PPI yang ada di Kabupaten Indramayu pada tahun 1998. Selain itu, juga merupakan salah satu PPI sentra di Propinsi Jawa Sarat yang terletak di Kabupaten Indramayu berdasarkan SK No. 523/4324-SK/Pras. yang dikeluarkan oleh Dinas Perikanan Propinsi Jawa Sarat Tahun 1998. Namun demikian pengelolaannya masih tidak efektif dan tidak efisien. Selain itu, letak dari daratan pelabuhan yang ada pada satu sisi badan sungai, mengakibatkan alur kegiatan di perairan tidak searah dengan alur kegiatan didarat, sehingga perlu penataan fasHitas yang baik agar tidak terjadi kesemrawutan. Serdasarkan alasan-alasan tersebut, penelitian ini dilakukan di PPI Eretan Wetan dan bertujuan untuk men getah ui sejauh mana tata letak fasilitas yang ada mendukung kelancaran aktivitas di PPI Eretan Wetan, serta mengkaji pengembangan yang akan datang agar dapat mengopfimalkan keterkaitan antar aliran kerja, aliran bahan, dan aliran informasi sehingga PPI Eretan Wetan dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi pemakainya. Hal ini dilakukan melalui analisis terhadap tata letak fasilitas yang ada sehubungan dengan tingkat keterkaitan dari fasilitas-fasilitas tersebut serta memberikan alternatif pemecahannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kasus melalui survei lapangan, Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi langsung di lapangan terhadap kelancaran kegiatan, peletakan fasilitas PPI dan alur kegiatan, wawancara kepada pihak pengelola PPI mengenai pengelolaan fasililas dan kegiatan PPI; pengisian kuesioner kepada nelayan (setempal dan pendalang), pedagang (Iokal dan Juar kola) mengenai permasalahan yang berkaitan dengan pemanfaatan dan lata lelak fasilitas PPJ. Dala sekunder yang dikumpulkan melipuli jumlah nelayan, kapal, dan alai tangkap, keadaan umum daerah penelilian, fasililas yang ada dan pela layout PPI serla Rencana Induk Pengembangannya. Analisis evaluasi lala lelak fasililas dilakukan dengan melihal permasalahan yang limbul pada kelancaran kegialan operasional di PPJ. Evaluasi ini dilakukan dengan menggunakan tabel indikalor permasalahan tata lelak, penyebab dan solusinya, kemudian dibahas secara deskriptif. Selanjutnya analisis kelerkailan anlar kegiatan unluk menempalkan fasililas mana yang kegiatannya saling berdekatan dalam perancangan ulang lala letak fasililas (zonasi kegiatan), dilakukan dengan menggunakan metode Systematic Layout Planning (SLP) yang dikembangkan aleh Richard MUlher, 1984 (Apple, 1990) melalui banluan bagan, lembar kerja dan diagram kelerkaitan anlar kegialan (fasililas). Beberapa fasililas di PPI Eretan Welan yang tala letaknya mengakibatkan kerugian bagi kelancaran kegialan operasianal, seperli kesemrawutan di beberapa lokasi PPI dan katarnya Iingkungan PPI adalah, dermaga, pasar ikan basah, gedung pengepakan, bengkel , tempat perbaikan dan penjemuran jaring, warung makanan, areal parkir, sebagian TPI dan sarana kebersihan (tempat sampah). Permasalahan ini selain disebabkan oleh tata letak fasilitas yang kurang tepal, juga disebabkan oleh faklor kedisiplinan orang-orang yang beraktivilas di PPI in!. Disamping itu, unluk menunjang kelancaran kegialan di PPJ Eretan Wetan juga perJu dibangun fasilitas shelter nelayan/tempat istirahat nelayan dan
Keyword:
|
Judul: Gambaran Leukosit Domba Ekor Tipis yang Diinfeksi Haemonchus contortus.
Abstrak: The aim of this study was to investigate the effect of Haemonchus contortus infection to white blood cell profile of Javanese thin tail sheep. Twenty males Javanese thin tailed sheep were divided into five groups, namely infected group of 500 L3, 1000 L3, 2000 L3, 4000 L3 and uninfective group as control. The blood and fecal samples were collected from rectum before and three weeks after infection. The blood samples were collected using venoject® from Jugular vein. The fecal samples were collected directly from rectum. The blood samples were examined to determine total of white blood cell (leukocytes) and white blood cell differential, whereas fecal samples to determine egg per gram. The result showed that Haemonchus contortus infections cause an increased total of leukocyte but were not significantly different among of level infection doses (P>0.05). Number of eosinophils were significantly different among uninfected group (P<0.05), but were not significantly different in number of lymphocyte, monocyte, and neutrophil (P>0.05). There where positively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of eosinophil (P<0.05), however were negatively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and neutrophil’s profile (P<0.05). There where no correlation significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of white blood cell, lymphocyte, and monocyte (P>0.05).
Keyword: differential leukocyte, Haemonchus contortus, leukocyte, sheep
|
Judul: The Incidence and Identification of Dipylidiasis in Cats at Rvet Bogor Clinic from September 2020-2021
Abstrak: Kucing merupakan salah satu hewan kesayangan yang banyak dipelihara di Indonesia. Salah satu penyakit yang sering terjadi pada kucing yaitu dipylidiasis dan disebabkan oleh adanya infeksi spesies cacing Dipylidium caninum. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kejadian dipylidiasis di klinik Rvet Bogor serta teknik diagnosis yang digunakan untuk identifikasi cacing Dipylidium caninum. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pemeriksaan natif feses kucing dan pengambilan data rekam medis yang dilakukan di klinik Rvet Bogor selama periode September 2020-2021. Hasil pemeriksaan pada feses kucing Nuna menunjukan positif ditemukan telur dan proglotid cacing Dipylidium caninum. Seluruh data rekam medis infeksi Dipylidium caninum pada kucing di klinik sebanyak 35 kasus. Tingkat kejadian dipylidiasis tertinggi pada bulan Februari hingga Maret saat musim hujan dan infeksi terendah pada bulan Agustus dan September pada saat musim kemarau. Tingginya tingkat kejadian infeksi Dipylidium caninum dipengaruhi oleh faktor kondisi cuaca dan lingkungan yang berperan dalam penularan infeksi cacing pada kucing., Cats are one of the most popular pets in Indonesia. One of the diseases that often occurs in cats is dipylidiasis, caused by infection of a worm species Dipylidium caninum. This study aims to determine the incidence rate of dipylidiasis at the Rvet Bogor clinic and the diagnosis technique was used in identify Dipylidium caninum. The method used in this study was an microscopic examination on native cat feces samples. A medical record data were collected from the Rvet Bogor clinic at period of September 2020-2021. The examination results of Nuna cat feces samples showed appearance of are 35 Dipylidium caninum cases were found of all evaluated medical records of cats infection at the period. The highest incidence of dipylidiasis was identified at period of February to March during the rainy season and the lowest infection was at August to September during the dry season. The high incidence of Dipylidium caninum infection influenced by weather and environmental factors, which play a role in transmitting helminth infections to cats.
Keyword: Dipylidiasis, Identification, Incidence rate, Rvet Bogor clinic, cats
|
Judul: Prevalence Helminthiasis in Dogs and Cats at Smilevet Clinic Kelapa Gading for Period January 2020 - January 2021
Abstrak: Anjing dan kucing merupakan hewan yang hidup berdampingan dengan manusia sebagai hewan peliharaan. Infeksi parasit cacing merupakan masalah yang umum pada hewan peliharaan namun data tentang prevalensi kejadian kecacingan di Indonesia masih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan faktor risiko kecacingan pada anjing dan kucing serta tindakan preventif untuk mencegah infeksi parasit cacing. Pengambilan data dilakukan dengan merekap rekam medik yang ada di klinik Smilevet Kelapa Gading pada Januari 2020 – Januari 2021. Seluruh data rekam medik di klinik Smilevet Kelapa Gading periode Januari 2020 – Januari 2021 berjumlah 2.259 yang terdiri atas 976 pasien anjing dan 1.283 pasien kucing. Total kasus kecacingan pada anjing dan kucing berjumlah 18 kasus. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Prevalensi kecacingan pada anjing dan kucing di klinik Smilevet Kelapa Gading pada Januari 2020 – Januari 2021 kurang dari 1%. Spesies cacing yang teridentifikasi pada pasien kucing adalah Toxocara cati. Faktor risiko kejadian kecacingan pada anjing dan kucing dipengaruhi oleh jenis kelamin, breed, dan umur. Antelmintika yang banyak digunakan memiliki zat aktif febantel, praziquantel, dan pirantel embonate. Pemberian antelmintika secara rutin menjadi tindakan preventif untuk mencegah kejadian kecacingan pada anjing dan kucing., Dogs and cats are animals that live alongside human as pets. Helminthiasis is a common problem in pets but data about helminthiasis prevalence in Indonesia still few. This research aims to determine the prevalence and risk factor of helminthiasis in dogs and cats and preventive behaviour to prevent helminthiasis. The researcher collected data by recording medical records at Smilevet clinic Kelapa Gading in January 2020 – January 2021. All medical record data at Smilevet clinic Kelapa Gading period January 2020 – January 2021 totaled 2.259, consist 976 dogs patients and 1.283 cat patients. Total helminthiasis cases in dogs and cats were 18 cases. Data analyzed with the descriptive quantitative method. The prevalence of helminthiasis in dogs and cats at Smilevet clinic Kelapa Gading for January 2020 – January 2021 was less than 1%. Helminth species that have been identified in cat patients was Toxocara cati. The risk factors for the incidence of helminthiasis in dogs and cats are influenced by sex, breed, and age. Common anthelmintics that have been used have active substances febantel, praziquantel, and pirantel embonate. Regular administration of anthelmintics effective to prevent helminthiasis in dogs and cats
Keyword: anthelmintic, cats, dogs, helminth, risk factor
|
Judul: Pengaruh Penambahan Mgo Pada Sifat Fisik Dan Mekanik Keramik Β"-Al2o3
Abstrak: Keramik P" Ai20, mempunyai sifat berbeda dengan sifat umUlll keranlik yaitu konduktivitas iomlya cllkup tinggi sellillgga ballan ini dapat dimallfaatkan sebagai bahan elektrolit padat. Beberapa pelleliti membuat fasa p" -AhO, denganmenambahkall MgO dan atau Li20. Karena itu dalam penelitian ini dibuat sanlpel P"-AI20, dengan menambahkan MgO secara bervariasi agar teranlati pengamh penamballan MgO pada sifat fisik dan mekanik p" -AI20,. Sampel P"-A120, dibuat dari serbuk a-AhO, , Na20, Li20 dengan menamballkan MgO secara bervariasi dari 0 wt% sampai 3 wt% kemudian sampel disintering pada suhu 1500'C selanm 2 jam, lalu dilakukan karakterisasi melipllti struktur kristal dengan XRD, kerapatan dengan piktiometer, pengukuran termal dengan DTA, kekerasan dengan Vickers Hardness Tesler dan kondllktivitas ion dengan metode dua titik. Dari hasil karakterisasi diperoleh bahwa penambahan MgO pada 0"-AI20, hingga 3 wt% mempengaruhi pembentukan fasa P"-AhO, menjadi lebih banyak tetapi fasa yang terbentuk tidak munli masih ada tasa lain yaitu P-Ai20,. Nilai kerapatan sampel eendemng meningkat dengan penamballan MgO hingga 3 wt% nilai terenck'lll 2,4139 glem' dan tertinggi 3,4314 glem'. Nilai kekerasan sampel meningkat empat kali lipat dari 20,78 kg/nuu2 menjadi 82,2 kglnu1l2 dengan ditamballkannya MgO hingga 3 wt%. Dari pengukuran termal terlillat ballWa pada suhu dibawah 500°C terjadi dehidrasi uap air. Pada SUh1l26-150 ('C) konduktivitas ion tertinggi pada sanlpel 2 (O,5wt% MgO) dengan nilai Ea sebesar 0,0524 eV dan terendah pada sampell (tanpa MgO) dengan nilai Ea sebesar 0,1084 eY. Pada sllh1l250-400 (,C) kondaktivitas ion tertinggi pack'! sampel 4 (2 wt% MgO) dengan Ea sebesar 0,6315 eV dan terendall pada sampel2 (0,5 wt% MgO) dengan Ea sebesar 0,8448 eV San1
Keyword:
|
Judul: Infestasi Onchocerca gibsoni pada Sapi Potong di Rumah Potong Hewan Kota Madya Bogor
Abstrak: Infestasi Onchocerca gibsoni terjadi p'3da sapi flan Zebu dan menimbulkan bungkulbungkul pada intermuskuler dada, subcutan dada, permukaan eksternal dari persendian femoro-tibiale, daerah superfisial dari M. Pectoralis superfisialis serta pada perbatasan daerah leher dan dada. Siklus cacing ini diawali dengan keluarnya larva dari cacing betina, kemudian menembus bungkul, ikut aliran darah dan limfe, Hisapan vektor akan memindahkan mikrofilaria kedalam tubuh vektor hingge mencapai stadium ninfektif. Pada stadium tersebut larva mengadakan migrasi kemulut vektor dan siap untuk di tularkan kembali melalui gigitan, kemudian didepositkan ke dalam kulit host. Melalui aliran darah dan limfe larva mengembara. dan menempati jaringan ikat.
Keyword:
|
Judul: Infestasi Lalat Penghisap Darah pada Kerbau di Musim Penghujan di Pusat Konservasi dan Pembibitan Kerbau Ciapus Bogor.
Abstrak: UPIK KESUMAWATI HADI dan SUPRIYONO. Lalat penghisap darah dapat menurunkan produktivitas ternak. Kehadiran lalat tersebut pada kerbau menimbulkan stres, menurunkan bobot badan dan berperan sebagai vektor penyakit pada ternak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui infestasi lalat penghisap darah pada kerbau dan korelasi antara kepadatan lalat dengan suhu, kelembaban, dan curah hujan. Jumlah kerbau yang diamati dalam penelitian ini sebanyak 5 ekor. Koleksi lalat penghisap darah di sekitar tubuh kerbau dilakukan dengan menggunakan sweeping net, sedangkan jumlah lalat yang menempel di tubuh kerbau dihitung dengan menggunakan counter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis lalat penghisap darah yang banyak ditemukan adalah Stomoxys calcitrans dan Haematobia exigua. Lalat S. calcitrans lebih mendominasi dibandingkan dengan H. exigua baik di sekitar kerbau maupun yang menempel pada tubuh kerbau. Lalat S. calcitrans banyak menghisap darah pada regio kaki dengan rata-rata 25 lalat/regio/kerbau/jam pada kisaran 14 - 45 lalat, sedangkan H. exigua banyak menghisap darah pada regio kepala dan leher dengan rata-rata 24 lalat/regio/kerbau/jam pada kisaran 7 - 42 lalat. Korelasi antara kepadatan lalat dengan suhu diperoleh (r = - 0.448), kelembaban (r = - 0.095), dan curah hujan (r = 0.590). Kondisi ini terjadi karena penelitian dilakukan pada periode waktu yang singkat (musim penghujan).
Keyword: Haematobia exigua, infestasi, kerbau, korelasi, Stomoxys calcitrans
|
Judul: Analysis of NaTFSA Electrolytes on Sodium Ion Batteries Using the DC-DFTB-MD Method
Abstrak: Pelarut air digunakan dalam sistem elektrolit NaTFSA pada baterai ion natrium karena sifatnya yang relatif aman. Namun, menghasilkan tegangan yang cukup rendah sehingga memiliki keterbatasan dalam pengaplikasiannya. Untuk mengatasi hal tersebut dikembangkan elektrolit berkonsentrasi tinggi. Pada penelitian ini, pengaruh konsentrasi elektrolit NaTFSA terhadap sifat struktur, dinamika, dan elektronik dianalisis menggunakan metode dinamika molekul pada level mekanika kuantum. Analisis mikroskopik struktur dan dinamika elektrolit NaTFSA menunjukkan bahwa seiring kenaikan konsentrasi, koefisien difusi air menurun sedangkan konduktivitas elektrolit cenderung meningkat sebanding dengan mobilitas ion-ion., The aqueous solvent is used in the NaTFSA electrolyte system in sodium ion batteries because it is relatively safer. However, the voltage window of the sodium ion battery is narrower than that of the lithium ion battery, thus it still limits its practical implementation. To overcome this problem, a high concentration of electrolyte was developed. In this present work, the salt concentration effect on structural, dynamic and electronic properties were analyzed using molecular dynamics methods at the quantum mechanical level. Microscopic analysis of the structural and dynamical properties of the NaTFSA electrolyte showed that as the concentration increased, the water diffusion coefficient decreased while the electrolyte conductivity tended to increase.
Keyword: Conductivity, DC-DFTB, Diffusion constants, NaTFSA electrolytes, Sodium ion batteries
|
Judul: Analisis kelayakan bisnis warung internet (WARNET) dan Game Center (Studi kasus pada Warnet "Firdaus Net" Ciomas, Bogor)
Abstrak: Pada era globalisasi yang terjadi di jaman sekarang, internet sudah berganti fungsi yang sudah bisa menggantikan fungsi lain dari sebuah buku di perpustakaan sehingga kebutuhan internet untuk mencari informasi yang dibutuhkan oleh semua kalangan ini sebagai landasan mendirikan usaha ini. Hal tersebut merupakan salah satu hal yang melatar belakangi setiap pengusaha warnet untuk mendirikan usaha ini. Namun, hampir semua lapisan masyarakat, baik pelajar maupun sampai pekerja, mencari kebutuhan sarana informasi yang cepat, baik dan aman, dengan harga yang terjangkau. Sehingga pendirian usaha jasa warung internet ini merupakan salah satu solusi untuk menjawab permintaan akan kebutuhan sarana mencari informasi dengan menggunakan jasa internet yang murah, maka diperlukan studi kelayakan untuk mengetahui kelayakan pendirian usaha yang dimaksud. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui kondisi usaha jasa warung internet ini; (2) Menganalisis kelayakan pendirian usaha jasa warung internet dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek manajemen dan operasional, serta aspek finansial; (3) Memberikan langkah-langkah atau masukan-masukan yang dapat digunakan untuk memajukan usaha jasa warung internet tersebut. Penelitian ini dilakukan di Firdaus Net Ciomas, Bogor. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang terdiri dari data kualitatif dan kuantitatif. Data primer bersumber dari hasil wawancara para personil perusahaan dan data sekunder berasal dari studi pustaka beserta referensi-referensi lainnya seperti makalah, hasil penelitian terdahulu maupun internet. Metode pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif dilakukan dengan menganalisis kelayakan usaha jasa warung internet dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek manajemen dan operasional. Metode analisis data secara kuantitatif dilakukan dengan menghitung kelayakan usaha ini dari aspek finansialnya, dengan menghitung Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net B/C, Payback Period (PBP) dan analisis sensitifitas. Hasil analisis kelayakan, baik dari segi kuantitatif maupun kualitatif menunjukkan bahwa usaha jasa warung internet ini layak untuk dijalankan. Hal tersebut salah satunya ditunjukkan dengan analisis finansial yang menghasilkan nilai NPV yang positif yaitu sebesar Rp. 401.302,000 nilai IRR 35 persen dimana nilai ini lebih besar dari nilai suku bunga pinjaman yang digunakan (18 persen), Net B/C 2,10, dan PP 3,0 tahun sedangkan nilai BEP 54.101 jam/tahun yang berarti usaha ini sudah dapat menutup biaya investasi awalnya sebelum umur usaha berakhir. Hasil analisis sensitivitas dengan skenario kenaikan tingkat inflasi 8 persen dan 14 persen yang menunjukan bahwa usaha ini dapat dikatakan masih layak untuk dijalankan.
Keyword: Metode Penelitian Kelayakan Bisnis, Analisis Sensitivitas, NPV
|
Judul: Analisis Kelayakan Usaha Bunga Rangkaian (Florist) Pada Jelita Florist Di Kota Bekasi
Abstrak: Permintaan bunga semakin meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan dan perubahan gaya hidup masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kelayakan usaha bunga rangkaian pada Jelita Florist. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk aspek non finansial dan analisis kuantitatif untuk aspek finansial. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, aspek non finansial layak kecuali pada aspek hukum dan manajemen sehingga diperlukan perbaikan pada aspek tersebut. Sedangkan aspek finansial dinyatakan layak dengan NPV sebesar Rp 523 214 008; IRR 52 persen; Net B/C sebesar 3.48, dan payback period setelah 2 tahun 3 bulan. Berdasarkan analisis switching value, diperoleh hasil komponen yang memberikan dampak paling besar terhadap kelayakan usaha adalah penurunan harga rangkaian bunga pot sebesar 18.49 persen.
Keyword: analisis kriteria investasi, analisis switching value, aspek non finansial
|
Judul: Karakteristik Anatomi Skelet Apendikular Buaya Senyulong (Tomistoma schelegelii)
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik anatomi skelet apendikular buaya senyulong (Tomistoma schlegelii) sebagai sistem lokomosi yang dikaitkan dengan fungsi dan perilakunya. Anatomi skelet kaki buaya senyulong dipelajari dengan melakukan pengamatan dan pengukuran pada tulang-tulang penyusun ekstremitas dan bidang persendian. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada kaki depan, os scapula dan os coracoidea bertaut dan membentuk cavitas glenoidalis, os humerus lebih melengkung ke medial, olecranon pada os ulna tidak berkembang, dan di ekstremitas distal os radius terdapat facies articularis radiale yang luas untuk bersendi dengan os carpi radiale. Pada kaki belakang, os coxae bertaut dengan os sacrum, os pubis berhubungan dengan ossa gastralia, di distal os femoris tidak ditemukan os patella, di daerah tarsi, os astragalus dan os calcaneus membentuk sendi gerak. Skeleton manus dan pedis memiliki struktur yang mirip, tetapi digit V pada kaki belakang rudimenter. Struktur skelet apendikular tersebut memungkinkan buaya untuk melakukan gerakan berjalan, berenang, serta melindungi organ dan membantu respirasi.
Keyword: ekstremitas, Tomistoma schlegelii, skelet kaki
|
Judul: Pengolahan Bumbu Pasta Ayam Goreng dan Perubahan Mutunya Selama Penyimpanan.
Abstrak: In line with the change in people’s lifestyle in terms of serving food in a time-saving manner, the need for ready-made cooking flavors has also increased, especially in the form of pasta cooking spices. The demand for the pasta spice for chicken processing is increasing along with the increase in consumption of chicken. Chicken flavor used is processed with the stir-fry method. Heating mode and the appropriate types of packaging can minimize changes in pasta flavor quality during storage. Prediction of shelf life aimed to find out the shelf life of pasta spice fried chicken in certain condition. Determination of product shelf life was done with ASS (Accelerated Storage Studies) method using environmental condition parameter which enabled to accelerate degradation process of quality of food product. The right packaging and storage were expected to increase shelf life and maintained deterioration rate of pasta spice fried chicken. The purpose of this study was to find out a quality change in fried chicken pasta spice during storage and determine the shelf life of the pasta spice with the Arrhenius method. Fried chicken pasta spice used was a mixture of shallots, garlic, ginger, turmeric, galangal, pepper, coriander, sugar and salt that had been sorted, stripped, washed, weighed, ground, mixed, and stir-fried. In this study, the packaging used was a combination of nylon and LLDPE and LLDPE, and PET. Storage temperatures were 30° C, 35° C and 45° C. Time of storage in this study was two months. Analysis performed includeed the analysis of ash content, water content, protein content, fiber content, pH, free fatty acid content, fat content, grade VRS, the total microbial, and sensory evaluation analysis. Based on the research, it was found out that the best ingredients in the product selection of the most right thing to do with chemical analysis and storage based on panelists acceptance test were flavor with carrageenan ratio factor 1:05% and 0.15% CMC. Deterioration during storage could be seen from the rate of the increase or decrease in trend that occurred in each of the parameters such as water content, VRS, free fatty acid levels, and total microorganisms. The results showed that during the storage moisture content increased along with the increase in storage temperature. Increased water content was caused by the permeability of the packaging, the water absorption properties, and environmental humidity. Packaging that could maintain the water content was PET + LLDPE. VRS during storage levels decreased in line with rising temperatures. VRS level decreased due to the evaporation of volatile materials contained in the pasta spice fried chicken. Packaging that could maintain the levels of VRS was the PET + LLDPE. Free fatty acid content during storage increased with increasing temperatures. Increased free fatty acids caused the formation of peroxide compounds due to hydrolysis process acids and saturated fatty-acid oxidation of unsaturated fatty acids. Packaging that could maintain the levels of free fatty acids was the Nylon + LLDPE.
Keyword:
|
Judul: Perubahan Mutu Produk Nugget Jamur Tiram dengan Pengemasan Vakum dan Non Vakum Selama Penyimpanan Beku
Abstrak: Nugget jamur tiram merupakan hasil pengembangan produk nugget daging ayam. Nugget dari daging ayam memiliki rasa yang enak tetapi mengandung kadar lemak yang tinggi dan kandungan serat yang rendah. Maka dibutuhkan pengembangan produk nugget yang memiliki kadar lemak rendah, kadar protein tinggi serta serat pangan yang tinggi seperti yang dikandung oleh jamur tiram. Mutu produk nugget jamur tiram sangat dipengaruhi oleh ketengikan akibat terjadinya oksidasi lemak. Penurunan mutu produk pangan erat kaitannya dengan masa kadaluwarsa. Masa kadaluwarsa ditentukan berdasarkan umur simpan produk. Umur simpan produk pangan dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu karakteristik produk, lingkungan selama distribusi dan penyimpanan serta kemasan yang digunakan. Metode pengemasan dibagi menjadi dua jenis, yaitu pengemasan vakum dan pengemasan non vakum. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penggunaan kemasan vakum dan non vakum dalam pengaruhnya terhadap umur simpan produk nugget jamur tiram. Metode pendugaan umur simpan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode konvensional. Tahapan pendugaan umur simpan adalah persiapan sampel nugget jamur tiram, analisis komponen kimia, uji organoleptik, analisis ketengikan dan uji Angka Lempeng Total (ALT). Nugget jamur tiram mengandung kadar air 46.26 – 47.05%, abu 1.04 – 1.09%, lemak 13.00 – 13.39%, protein 6.19 – 6.67%, karbohidrat 32.28 – 33.03% dan serat kasar 1.49 – 2.03%. Produk nugget jamur tiram yang dikemas vakum memiliki mutu yang lebih baik dari segi organoleptik, bilangan TBA dan mikrobiologi. Nugget jamur tiram dengan kemasan vakum dan non vakum memiliki umur simpan selama 50 hari. Hal itu didasarkan pada keamanan dan keselamatan pangan, walaupun mutu sensori dan ketengikannya masih dapat diterima.
Keyword: kemasan, non vakum, nugget jamur tiram, umur simpan, vakum
|
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit
Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica.
Keyword:
|
Judul: Comparative Analysis of ARIMA and Fuzzy Time Series Methods for Stock Price Forecasting in the Energy Sector (Case Study: PT XYZ)
Abstrak: Peramalan merupakan hal penting untuk dapat memaksimalkan keuntungan dengan memprediksi di masa mendatang. Metode peramalan terus dikembangkan hingga dibagi menjadi metode konvensional dan soft-computing yang bertujuan untuk mendapatkan galat terkecil. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja prediksi metode ARIMA dan Fuzzy Time Series menggunakan model Saxena-Easo. Data yang digunakan adalah data harian dari PT XYZ sejak 1 Januari 2022 hingga 31 Desember 2022. Evaluasi kinerja model dilakukan dengan membandingkan nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE) untuk menentukan model yang lebih unggul. Hasilnya, baik model ARIMA(0,1,1) maupun Fuzzy Time Series merupakan model yang baik. MAPE yang dihasilkan oleh model ARIMA(0,1,1) sebesar 4,78% sementara Fuzzy Time Series dengan model Saxena-Easo sebesar 1,72%. Secara visual model ARIMA(0,1,1) menghasilkan peramalan garis lurus yang terus meningkat, sementara metode Fuzzy Time Series dengan model Saxena-Easo cenderung mengikuti pola data aktual. Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa metode Fuzzy Time Series dengan model Saxena-Easo memiliki kinerja yang lebih baik daripada model ARIMA dalam meramal data non-linear., Forecasting is crucial for maximizing profits by predicting future prices. Forecasting methods have evolved, braching into conventional and soft-computing techniques aimed at minimizing prediction errors. The objective is to compare the predictive performance of ARIMA and Fuzzy Time Series models using the Saxena-Easo framework. Daily data from PT XYZ spanning from January 1, 2022, to December 31, 2022, is employed in this study. Model performance is assessed by comparing the Mean Absolute Percentage Error (MAPE) values to determine the superior model. Both the ARIMA(0,1,1) and Fuzzy Time Series models demonstrate strong predictive capabilities. ARIMA(0,1,1) yields a MAPE of 4.78%, while Fuzzy Time Series with the Saxena-Easo model achieves an even lower MAPE of 1.72%. Visually, ARIMA(0,1,1) generates a steadily increasing linear forecast, whereas the Fuzzy Time Series method with the Saxena-Easo model closely tracks the actual data pattern. Consequently, it can be concluded that the Fuzzy Time Series method with the Saxena-Easo model outperforms the ARIMA model in forecasting non-linear data.
Keyword: ARIMA, forecasting, fuzzy time series, saxena-easo model
|
Judul: Peramalan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Menggunakan Model ARIMA dan Metode Fuzzy Time Series
Abstrak: Peramalan merupakan sesuatu yang belum pasti dan sulit untuk diduga. Setiap negara memiliki mata uang sebagai alat tukar, pergerakan nilai tukarnya dapat mempengaruhi perekonomian suatu negara. Tujuan penelitian ini adalah meramalkan nilai tukar rupiah terhadap dolar menggunakan metode peramalan konvensional ARIMA dan metode peramalan fuzzy time series serta membandingkan kedua metode tersebut dengan melihat ukuran kesalahan peramalan menggunakan Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Model ARIMA yang menggunakan metode Box Jenkins adalah metode konvesional yang menggunakan himpunan tegas dalam proses peramalannya sementara metode fuzzy time series adalah metode peramalan menggunakan himpunan fuzzy dalam prose peramalannya. Kedua metode ini menggunakan sejumlah data untuk meramalkan nilai tukar rupiah terhadap US dolar di masa yang akan datang. Nilai MAPE yang diperoleh untuk validasi peramalan menggunakan ARIMA adalah 2.47%, metode fuzzy time series 25 periode sebesar 1.42% dan metode fuzzy time series 60 periode sebesar 1.80%, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode fuzzy time series menghasilkan peramalan yang lebih baik dibandingkan ARIMA.
Keyword: ARIMA, fuzzy time series, nilai tukar, peramalan.
|
Judul: Balantidiosis disentri dalam zoonosis
Abstrak: Balantiosis merupakan suatu penyakit pada manusia dan ababi yang disebabkan oleh Balantidium coli. Penyakit ini pertama kali diamati oleh Kalmsten pada tahun 1857 pada pasien yang mendrita diare, sedang balantidiosis pada babi pertama kali dilaporkan oleh Leukart pada tahun 1862. Parasit ini merupakan protozoa terbesar yang berada pada usus manusia dan babi dan salah satu Giliata yang patogen.
Keyword:
|
Judul: Analisis pengaruh karakteristik individu dan karakteristik usaha pelanggan terhadap tingkat pengembalian piutang usaha (Studi kasus PT. Tempo Cabang Bogor)
Abstrak: Company's competitive advantage is a very important factor in order to maintain the viability of the company. One form of competitive advantages that can be offered to companies that perform activities are the provision of flexible payment credit. The company conducts its business activities with the sale of credit need to be aware of the possibility for doubtful accounts, for it takes the receivables management effective and efficient to be able to minimize the possibility of bad debts. There are several factors that cause a company's accounts receivable is not collectible, One cause is not an owner in terms of the accounts receivable was due to the lack of collection efforts, the lack of control from the original claims, the lack of selection in credit, while those who owe in terms of cause can vary, for example, those who owe a sudden financial hardship, or business bankruptcy. PT. Tempo Branch Bogor is one branch company of PT. Tempo Group. PT. Tempo Bogor branch seeks to meet the needs of customers by marketing pharmaceutical products, nutrasetikal, health care, cosmetic, and soft drinks. Based on the diagram National receivable balance, the Greater Jakarta area has troubled debtors are quite high compared to Java, Sumatra, and the East, which is 53.9% owned by debtors Jabodetabek, then 21.7% of outstanding amounts Java, 12, 5% off Sumatra, and the East with 11.9% of outstanding amounts. Greater Jakarta has a value of outstanding amounts of the most high that the need for evaluation of the causes of bad debts in terms of internal control, customer individual characteristics, and characteristics of customer.Analisis regarding internal control standards were analyzed by analysis of credit, accounts receivable investment analysis, and ratio analysis finance. Meanwhile, to measure the factors that cause bad debts for the individual characteristics of age, education, number of dependents, and the level of familiarity with the sales. Meanwhile, business characteristics can be analyzed through the experience of credit, business turnover, repayment period, and business experience
Keyword:
|
Judul: Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian kredit mikro PT BPD Jabar Banten KCP Dramaga
Abstrak: Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian. Hal ini dapat ditinjau dari aspek penyerapan tenaga kerja dan perannya dalam peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB). Jumlah unit UMKM terus meningkat antara tahun 2007 sampai dengan tahun 2008. BPS (2008) mengindikasikan bahwa salah satu faktor dominan lambannya perkembangan UMKM adalah faktor permodalan. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten melalui pelaksana operasional Kantor Cabang Pembantu (KCP) Dramaga telah meyalurkan Kredit Mikro Utama (KMU) sejak tahun 2007. Namun perjalanan KMU tidak selalu lancar, meningkatnya angka kredit bermasalah yang ditandai dengan tingginya angka non performing loan yang mempengaruhi kesehatan bank menjadikan perlunya dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pengembalian KMU. Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian kredit oleh nasabah KMU PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten KCP Dramaga melalui karakteristik personal, karakteristik usaha, dan karakteristik kreditnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan melalui analisis deskripktif dengan menjabarkan satu persatu karakteristik KMU dalam bentuk tabulasi yang ditujukan untuk menunjang analisis kuantitatif. Sedangkan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian KMU, digunakan model analisi Regresi Logistik (Logit Biner). Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari arsip data debitur KMU, data Laporan Bulanan Bank Jabar Banten KCP Dramaga menyangkut KMU, data dari Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, dan Laporan Keuangan Bank Jabar Banten. Dengan menggunakan taraf nyata sepuluh persen (α=10%), hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen yang signifikan pengaruhnya terhadap tingkat pengembalian KMU adalah variabel usia, tingkat pendidikan, dan jaminan kredit. Sedangkan variabel independen yang tidak signifikan pengaruhnya bagi pengembalian KMU adalah jenis kelamin, status nasabah, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman usaha, aset usaha, omzet usaha, total pendapatan usaha bersih, plafond kredit, jangka waktu pengembalian kredit, pengalaman kredit, dan tingkat suku bunga.
Keyword:
|
Judul: Penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis Infectious Pustular Vulvovaginitis Pada Sapi
Abstrak: Penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis - Infectious Pustular Vulvovaginitis adalah penyakit menular pada sapi selain juga dapat menyerang kerbau, babi, kambing, rusa, antilope dan wild beest. agen penyebabnya adalah virus famili Hervesviridae type 1, mempunyai simetri icosahadral, berinti DNA dan berserabut ganda (double stranded) serta mempunyai nucleocaspid.
Keyword:
|
Judul: Suatu Tinjauan Stephanofilariasis (Kaskado) Pada Hewan Ternak
Abstrak: Penyakit parasiter jarang menimbulkan kematian. Kerugiannya berupa hambatan pertumbuhan ternak muda, penuruman berat badam, kerusakan organ-organ tertentu dan penurunan potensi kerja akibat penurunan kondisi badan. Salah satu penyakit parasiter yang sangat mengganggu ternak adalah Stephanofilariasis, yaitu suatu bentuk der- matitis yang disebabkan oleh adanya infestasi cacing fila- ria dari genus Stephanofilaria . Di dunia telah telah diidentifikasi sepuluh species yaitu Stephanofilaria dedoesi, S. kaeli, S. stilesi, 5. assamensis, S. zaheeri, S. dimniki, S. andamani, S. srivastavi, S. okinawaensis dan S. roni. Di Indonesia baru diketahui dua species yang sering menyerang ternak sa- pi yaitu S. dedoesi dan S. kaeli. Beberapa lalat seperti Musca conducens, M. planiceps, M. autumnalis, M. crassirostris, Haematobia irritans, H. exigua, Lyprosia titilans dan Sarcophaga sp, dianggap sebagai vektor dari penyakit ini. Dari sepuluh species Stephanofilaria, baru tiga species yang dapat diungkapkan perkembangannya pada lalat vektor. Stephanofilariasis oleh S. dedoesi di Sulawesi Utara mempunyai lesio pada leher, pundak, gelambir, sekitar mata, perut, bahu, punggung, dada, pangkal tanduk, preputium dan telinga sapi. Stephanofilariasis oleh S. kaeli di Sumatera Barat membuat lesio yang sering berkerak dan sering terda- pat pada kaki bagian bawah. Stephanofilaria zaheeri sering menyerang telinga kerbau, S. assamensis sering menye rang leher, pumuk dan dada. Sedangkan S. stilesi sering menyerang bagian ventral badan; diantara dada dan pusar, juga di daerah canthus medialis dan kepala. Selain lesio dermatitis, tidak jarang terdapat infeksi sekunder oleh Mylasis. Gambaran mikroskop pada Stephanofilariasis terlihat stratum corneum meruntuh, pembentukan kerak dan infiltrasi sel radang terutama pada stratum Malphigi. Folikel rambut, kelenjar sebacea dan kelenjar sudorifera mengalami degenerasi. Sel radang kecil kelihatan mengumpul dekat cacing. Prevalensi Stephanofilariasis di Indonesia sangat tinggi di beberapa daerah. Tingkat prevalensi di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat dan Sumatera Barat diatas 70 %...dst
Keyword:
|
Judul: Trematodosis Pada Kerbau Di Kabupaten Toraja Utara Sulawesi Selatan
Abstrak: Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui prevalensi trematodosis pada kerbau, serta faktor yang memengaruhi tingkat kejadian dan penanganan terhadap penyakit kecacingan di Kabupaten Toraja Utara. Sampel tinja diambil dari 394 ekor kerbau yang berasal dari 5 kecamatan di Kabupaten Toraja Utara dan diperiksa dengan metode filtrasi bertingkat untuk mendeteksi keberadaan telur cacing dan menentukan jumlah telur per gram tinja (TTGT). Faktor resiko yang berkaitan dengan manajemen peternakan diperoleh dengan kuesioner melalui wawancara langsung pada peternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 394 sampel tinja yang diperiksa, sebanyak 154 sampel tinja (39.08%) positif terinfeksi cacing. Sebanyak 139 sampel tinja (35.27%) positif Paramphistom dan 45 sampel tinja (11.42%) positif Fasciola sp. Pada pemeriksaan infeksi tunggal prevalensi Paramphistom 27.66%, Fasciola sp. 3.80% dan infeksi campuran Paramphistom+Fasciola sp. adalah 7.61%. Tingginya prevalensi kecacingan akibat tidak adanya pemberian obat cacing pada kerbau serta kondisi iklim yang memiliki suhu yang optimum untuk berkembangnya telur cacing pada inang antara dalam hal ini adalah siput.
Keyword: Kerbau, prevalensi, trematodosis
|
Judul: Pengaruh Penambahan Mgo Pada Sifat Fisik Dan Mekanik Keramik Β"-Al2o3
Abstrak: Keramik P" Ai20, mempunyai sifat berbeda dengan sifat umUlll keranlik yaitu konduktivitas iomlya cllkup tinggi sellillgga ballan ini dapat dimallfaatkan sebagai bahan elektrolit padat. Beberapa pelleliti membuat fasa p" -AhO, denganmenambahkall MgO dan atau Li20. Karena itu dalam penelitian ini dibuat sanlpel P"-AI20, dengan menambahkan MgO secara bervariasi agar teranlati pengamh penamballan MgO pada sifat fisik dan mekanik p" -AI20,. Sampel P"-A120, dibuat dari serbuk a-AhO, , Na20, Li20 dengan menamballkan MgO secara bervariasi dari 0 wt% sampai 3 wt% kemudian sampel disintering pada suhu 1500'C selanm 2 jam, lalu dilakukan karakterisasi melipllti struktur kristal dengan XRD, kerapatan dengan piktiometer, pengukuran termal dengan DTA, kekerasan dengan Vickers Hardness Tesler dan kondllktivitas ion dengan metode dua titik. Dari hasil karakterisasi diperoleh bahwa penambahan MgO pada 0"-AI20, hingga 3 wt% mempengaruhi pembentukan fasa P"-AhO, menjadi lebih banyak tetapi fasa yang terbentuk tidak munli masih ada tasa lain yaitu P-Ai20,. Nilai kerapatan sampel eendemng meningkat dengan penamballan MgO hingga 3 wt% nilai terenck'lll 2,4139 glem' dan tertinggi 3,4314 glem'. Nilai kekerasan sampel meningkat empat kali lipat dari 20,78 kg/nuu2 menjadi 82,2 kglnu1l2 dengan ditamballkannya MgO hingga 3 wt%. Dari pengukuran termal terlillat ballWa pada suhu dibawah 500°C terjadi dehidrasi uap air. Pada SUh1l26-150 ('C) konduktivitas ion tertinggi pada sanlpel 2 (O,5wt% MgO) dengan nilai Ea sebesar 0,0524 eV dan terendah pada sampell (tanpa MgO) dengan nilai Ea sebesar 0,1084 eY. Pada sllh1l250-400 (,C) kondaktivitas ion tertinggi pack'! sampel 4 (2 wt% MgO) dengan Ea sebesar 0,6315 eV dan terendall pada sampel2 (0,5 wt% MgO) dengan Ea sebesar 0,8448 eV San1
Keyword:
|
Judul: Uji bioaktivitas zat ekstraktif kayu suren (Toona sureni Merr.) dan ki Bonteng (Platea latifolia BL.) menggunakan Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)
Abstrak: Negara Indonesia dikenal dunia memiliki hutan hujan tropika yang kaya akan keanekaragaman flora. Bagian daun dan kulit batang pohon suren (Toona sureni Merr.) telah lama digunakan masyarakat umum sebagai obat tradisional (Sangat el al. 2000). Di hutan alam kawasan Gunung Salak, Jawa Barat ditemukan 112 jenis tumbuhan dari 49 famili yang berpotensi sebagai tumbuhan obat diantaranya ki bonteng (Platea latifolia BL.), karena mengandung senyawa alkaloid, flavonoid dan saponin yang merupakan kelompok senyawa bioaktif (Sugiana 2003). Maka perlu dilakukan penelitian mengenai bioaktivitas dari kedua jenis tersebut agar ditemukan senyawa kimia berkhasiat obat khususnya antikanker. Metode bioassay untuk menguji aktivitas antikanker ekstrak suatu tumbuhan adalah Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dengan menggunakan hewan uji Artemia salina Leach. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan zat ekstrakif kulit dalam (inner bark) dan bagian teras cabang suren dan ki bonteng yang larut dalam pelarut aseton dan hasil fraksinasinya dengan pelarut n-heksana, etil-asetat serta residu dari ekstrak aseton tersebut serta untuk mengetahui bioaktivitas zat ekstraktif tersebut terhadap A. salina. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu ekstraksi serbuk (40-60 mesh) dari inner bark dan bagian teras cabang suren dan ki bonteng dengan menggunakan pelarut aseton dan kemudian fraksinasi dengan pelarut nheksana dan etil asetat. Kemudian ekstrak dan fraksinya diujikan terhadap larva udang A. salina dan data mortalitas diolah dengan menggunakan analisis probit untuk mendapatkan nilai LC50.
Keyword:
|
Judul: Penulusuran Bioaktivitas Senyawa Kandungan Tubuh Buah Ganoderma lucidum Asal Kaliurang dan Lembang Berdasarkan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)
Abstrak: Dengan slogan back to nature, industri obat di Indonesia mulai menggali potensi keailekaragaman hayati Indonesia. Upaya ini didorong oleh demikian besarnya potensi tanah air Indonesia sebagai nzegabiodiversity terbesar di dunia. Khusus untuk kekayaan tumbuh-tumbuhannya, Indonesia inemiliki lebih kurang 30.000 jenis yang sebagian besar belum termanfaatkan dan diteliti khasiatnya. Pengembangan penelitian obat alternatif ditujukan untuk mendapatkan sediaan obat yang relatif aman dari efek samping dan juga untuk menekan biaya pengobatan dibandingkan pemakaian obat-obatan sintetis yang relatif mahal. Ganodernza lucidum adalah suatu jamur yang digolongkan sebagai jamur obat yang dewasa ini makin populer dan banyak dikonsumsi untuk tujuan pencegahan maupun penyembuhan berbagai macam penyakit, antara lain alergi, jantung, hepatitis, hipertensi, kolesterol tinggi, tumor dan kanker. Selain itu jamur ini diyakini menambah nafsu makan (stomakik), menenangkan (sedatif), dan menghilangkan sesak nafas (antiasthmatik). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi senyawa bioaktif kandungan jamur Ganodernza lucidum. Sampel yang diuji diambil dari dua lokasi kebun budidaya yang berbeda untuk mengetahui apakah ada perbedaan kandungan senyawa bidaktif dari hasil analisa fitokimia berdasarkan Brine Shrip Lethality Test (J3SLT). Hasil dari penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi tambahan untuk mendukung pembuatan produk sediaan Ganoderma lucidunz.
Keyword:
|
Judul: Penyelesaian Masalah Rural Postman Problem pada Graf Campuran dengan Metode Corberan-Marti-Romero
Abstrak: Rural Postman Problem (RPP) merupakan permasalahan dalam pencarian rute terpendek dengan biaya minimum dan hanya sebagian sisi atau sisi berarah diperlukan saja yang harus dilewati. Pada karya ilmiah ini dibahas mengenai mixed Rural Postman Problem (MRPP), di mana representasi graf dari MRPP memiliki dua jenis sisi, yaitu sisi berarah dan sisi tak berarah. Metode yang digunakan adalah metode yang dikembangkan oleh Corberan-Marti-Romero. Algoritme yang digunakan yakni algoritme Kruskal untuk menentukan minimum spanning tree dan algoritme van Aardenne-Ehrenfest-de Bruijn untuk menentukan sirkuit Euler. Selain itu, solusi dari masalah minimum cost flow digunakan untuk mengonstruksi graf yang balans dan genap. Contoh aplikasi MRPP dalam karya ilmiah ini adalah penentuan rute pengiriman barang (paket) dengan jarak minimum.
Keyword: graf campuran, minimum cost flow, rural postman problem, sirkuit Euler
|
Judul: Babesiosis pada kambing dan domba
Abstrak: Babesiosis adalah penyakit hewan menular yang tidak ditularkan secara kontak yang dapat bersifat akut atau kronis (menahun) dan disebabkan oleh parasit protozoa yang menyerang dan merusak sel darah merah yang termasuk dalam genus Babesia. Penyebab babesiosis pada kambing dan domba adalah Babesia motasi, Babesia ovis, Babesia foliata dan Babesia taylori. Tetapi Richardson dan Kendall (1957, dalam Le vine, 1961) menganggap bahwa B. foliata adalah sinonim dari B. ovis. Serangan parasit Babesia tersebut biasanya menyebabkan kerusakan eritrosit yang hebat sehingga hewan menderita anemia yang dapat mengakibatkan kematian hewan bila tidak segera mendapat pengobatan. Dalam mendiagnosa penyakit ini sebaiknya dilakukan sedini mungkin dengan cara mengetahui sejarah, gejala klinik dan dengan memeriksa infestasi caplak serta melakukan preparat ulas darah. Berdasarkan pengetahuan tentang morfologi dari masing-masing jenis Babesia pada kambing dan domba, dapatlah ditentukan diagnosa jenis (spesies)nya. Pemeriksaan secara serologis dapat dilakukan untuk lebih meyakinkan diagnosa. Selain dengan cara pengobatan pada hewan-hewan sakit penanggulangan babesiosis dapat pula dilakukan dengan cara memberikan preimunisasi pada hewan-hewan yang peka terhadap babesiosis serta mengadakan pemberantasan jenis caplak yang bertindak sebagai vektor dari parasit ini.' Mengkarantinakan hewan-hewan yang akan dimasukkan ke In donesia dapat pula dilakukan dalam penolakan dan pence gahan penyakit ini.
Keyword:
|
Judul: Perubahan Profil Eritrosit Sapi Perah Akibat Infeksi Babesia Sp. di Lembang, Bandung.
Abstrak: Babesiosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Babesia sp. yang penyebarannya meluas di dunia. Babesia sp. diklasifikasikan sebagai parasit intraeritrosit sehingga menyebabkan kerusakan pada eritrosit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat Perubahan Profil Eritrosit Sapi Perah Akibat Infeksi Babesia Sp. di Lembang, Bandung. Pengambilan sampel darah dilakukan melalui vena coccygea pada pangkal ekor sapi. Penelitian ini menggunakan 12 ekor sapi perah yang dibagi menjadi dua kelompok: 6 ekor sapi sebagai kontrol negatif dan 6 lainnya sebagai sampel positif dengan Babesiosis. Hasil dari kontrol positif menunjukkan persentase rata-rata parasitemia adalah 0.37%, jumlah rata-rata total nilai eritrosit (positif 6.12 ± 0.54 x 106/μl sedangkan negatif 6.83 ± 0.24 x 106/μl), konsentrasi hemoglobin (positif 9.30 ± 0.49 g/dl sedangkan negatif 10.75 ± 0.33 g/dl) dan hematokrit (positif 28.67 ± 1.75% sedangkan negatif 33.33 ± 1.37%). Adapun nilai indeks adalah MCV eritrosit (positif 46.0 ± 3.6 fl sedangkan negatif 48.83 ± 2.64 fl), MCH (positif 14.50 ± 1.52 pg sedangkan negatif 15.83 ± 0.41 pg), dan MCHC (positif 32.5 ± 0.55 gr/dl sedangkan negatif 32.33 ± 0.55 gr/dl). berdasarkan persentase parasitemia menunjukkann bahwa parasitemia pada sapi perah berada di dalam kategori ringan, jenis anemia dalam penelitian ini berdasarkan pada nilai MCV dan MCHC pada sapi perah yang terinfeksi Babesia sp. menunjukkan anemia normositik hipokromik.
Keyword: Babesia sp., Profil Eritrosit, Sapi Perah
|
Judul: Analysis of the corporate social responsibility “gunung salak lestari” program implementation impact towards the corporate image of aqua golden mississippi (Study Of Case In Cidahu Subdistrict, Sukabumi)
Abstrak: The research aims to (1) study the response of the beneficiaries of Corporate Social Responsibility (CSR) "Gunung Salak Lestari” program against CSR "Gunung Salak Lestari" program, (2) know the public perception of the recipients of CSR "Gunung Salak Lestari" program against Aqua Company, and (3) analyze the relationship and the influence between CSR “Gunung Salak Lestari” program and Aqua Company’s image. The data in this study consists of primary and secondary sources. Respondents in this research were the beneficiaries of CSR "Gunung Salak Lestari" program. The sample selection was done by using a purposive sampling and simple random sampling. The analytical tool used is descriptive analysis, Spearman Rank correlation analysis and Structural Equation Modelling (SEM) with Microsoft Office Excel 2007, SPSS for Windows version 16.0 and LISREL 8.30. The research result shows that most respondents resides in the village of Cidahu, as sharecroppers, mostly male, are in the range of age between 41-50 years, and have an income of less than Rp 500,000 a month. Based on the analysis of brand awareness, it is concluded that mineral water of Aqua brand was very well received and took the position of top of mind. Based on the results of Spearman rank correlation test, it is concluded that there is a positive and significant relationship between CSR "Gunung Salak Lestari" program with the Aqua Company's image. Analysis using SEM suggest that CSR "Gunung Salak Lestari" program influence the corporate’s image positively and significantly.
Keyword:
|
End of preview. Expand
in Data Studio
README.md exists but content is empty.
- Downloads last month
- 6