metadata
base_model: Alibaba-NLP/gte-base-en-v1.5
language:
- en
library_name: sentence-transformers
license: apache-2.0
metrics:
- cosine_accuracy
- dot_accuracy
- manhattan_accuracy
- euclidean_accuracy
- max_accuracy
pipeline_tag: sentence-similarity
tags:
- sentence-transformers
- sentence-similarity
- feature-extraction
- generated_from_trainer
- dataset_size:414518
- loss:MultipleNegativesRankingLoss
widget:
- source_sentence: >-
Judul: Pelestarian Lanskap Sejarah Lasem Sebagai Kota Pusaka di Kabupaten
Rembang Jawa Tengah
Abstrak: Lasem merupakan sebuah kota kecil yang berada di Kabupaten
Rembang yang mempunyai banyak peninggalan warisan budaya dan sejarah
dengan ciri khas dari Arab, Cina dan Pribumi. Sejarah Lasem meninggalkan
beberapa tapak bersejarah dan keberadaannya tersebar di wilayah Lasem.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakter dan kualitas lanskap
sejarah Lasem; mengkaji upaya pengembangan pengelolaan lanskap sejarah
sebagai kota pusaka; dan menyusun rencana pelestarian lanskap sejarah kota
Lasem sebagai kota pusaka. Analisis yang digunakan berupa analisis
deskriptif dan analisis spasial dengan menggunakan metode identifikasi
lanskap sejarah, skoring, mental map dan kuisioner. Berdasarkan hasil
penelitian diperoleh 11 elemen potensial peninggalan sejarah pada kawasan
Prioritas kota Lasem. Terdapat juga penilaian terhadap elemen sejarah yang
menghasilkan kategori elemen sejarah tingkat tinggi, sedang dan rendah
berdasarkan kriteria yang diuji. Pada mental map menhasilkan citra lanskap
pembentuk suatu kota. Sehingga rekomendasi yang diberikan berupa
pelestarian lanskap sejarah yang terdapat di kota Lasem untuk menjaga
keberlanjutannya.
Keyword: historical landscape management, cultural heritage,
sustainability, landscape preservation, historical landscape management
sentences:
- >-
Judul: Responses on Performance and Minerals Digestibility by Novel
Consensus Bacterial 6-Phytase Variant (PHY-G) Supplementation in
Broiler Diet
Abstrak: Plant feedstuffs normally contain phytic acid which poorly
hydrolized by monogastric especially broiler. Further, 80% of phosphorus
(P) in plant feedstuff is complexed with phytic acid. In that case, high
amount of inorganic P sources is needed to fulfill P requirement. Since
it has capability to bind with some nutrients such as bi- or trivalent
minerals and amino acids then phytase is widely utilized in poultry feed
to improve the nutrient digestibility. Today, the use of 500-1000 FTU
phytases in poultry feed is widely applied by feed industry and its
capability releasing phytate-bound phosphorus is very well documented.
Novel consensus bacterial 6-phytase variant (PHY-G) is newest 6-phytase
derived from bacterial phytase gene Buttiauxella sp. expressed in
Trichoderma reesei with enhanced functionality for better phytic acids
degradation. The present research was conducted to evaluate the efficacy
of PHY-G in different doses (1000, 1500 and 2000 FTU/kg) on high phytic
acids content diets which at least contained 0.30% Phytate-P. A total
3,675 male broilers Indian River/IR (105 pens, 35 birds/pen) were
provided mixed grain diets in seven treatments with fifteen
replications, they were divided into two phases of rearing which were
starter (1 – 21 d) and finisher (22 – 35 d). Treatments were positive
control (PC) using standard diet following IR’s nutrient requirement,
negative control 1 (NC1) with nutrient reduction at 0.21 percent unit
calcium (Ca), 0.21 percent units available phosphorus (AvP), 0.34
percent unit crude protein (CP) and 66 kcal/kg AME, NC2 with nutrient
reduction at 0.23 percent unit Ca & AvP, 0.45 percent unit CP and 75
kcal/kg AME, followed by NC3 with nutrient reduction at 0.24 percent
unit Ca & AvP, 0.52 percent unit CP and 79 kcal/kg AME. PHY-G
supplementation with dose 1000, 1500 and 2000 FTU/kg on top of NC1, NC2
and NC3 respectively. PHY-G supplementation at any level significantly
improved body weight gain/BWG and corrected FCR/McFCR (P<0.05) on
starter (1,083 – 1,093 g/bird) and overall phase (2,482 – 2,532 g/bird)
compared to any NCs (1,063-1,084 g/bird on starter and 2,387 – 2,398
g/bird on finisher). No significant different were observed on mortality
of all treatments but PHY-G supplementation significantly improved
(P<0.05) broiler index/BI (444 - 463) versus NCs (427 - 430) and able to
maintain it equivalent to PC (455). Toe ash was significantly improved
(P<0.05) by all doses of PHY-G (13.28 – 13.56%) compared to NC (12.3 –
12.7%). Apparent ileal digestibility (AID) of Ca was not affected by
PHY-G but 1000, 1500 and 2000 FTU/kg PHY-G supplementation significantly
improvemed on AID of P (P<0.05) which were 64.97%, 75.60% and 78.29%
compared to NCs (42.64%, 48.88% and 46.17% for NC1, NC2 and NC3
respectively). This These data indicated that PHYG supplementation
effectively improved broiler growth performance, bone mineralization and
P digestibility at any level of dose on high content of phytic acid in
the diets.
Keyword: broiler, growth performance, phytase, phytic acid, toe ash
- >-
Judul: Pelestarian Lanskap Sejarah Kota Banda Aceh Sebagai Kota Pusaka
Di Provinsi Aceh
Abstrak: Banda Aceh menjadi salah satu dari sepuluh kota pusaka yang ada
di Indonesia untuk dipersiapkan menjadi The World Heritage City oleh
Kementrian Pekerjaan Umum melalui Program Penataan dan Pelestarian Kota
Pusaka (P3KP). Program kota pusaka ini mewujudkan ruang kota yang aman,
nyaman, produktif dan berkelanjutan berbasis rencana tata ruang,
bercirikan nilai-nilai pusaka, melalui transformasi upaya-upaya
pelestarian menuju urban (heritage) development dengan dukungan dan
pengelolaan yang baik serta penyediaan infrastruktur yang tepat. Hal ini
didasarkan melalui UU Cagar Budaya Nomor 11 Tahun 2010 dan UU Penataan
Ruang nomor 26 tahun 2007. Banda Aceh memiliki kawasan situs sejarah
yang dapat dibedakan berdasarkan periodenya, yaitu: masa kerajaan, masa
kolonial dan masa kemerdekaan. Tetapi, dalam pengelolaannya hingga saat
ini belum terlihat adanya strategi pelestarian peninggalan sejarah
tersebut. Beberapa lanskap sejarah yang ada dalam kondisi tidak terawat,
terlantar, tidak fungsional dan rusak. Dari berbagai masalah di atas,
dirasakan sudah saatnya perlu dilakukan kajian pelestarian lanskap
sejarah Kota Banda Aceh sebagai kota pusaka di Indonesia. Penelitian
juga dilakukan untuk mengevaluasi proses perlindungan pusaka peninggalan
sejarahnya yang kemudian diharapkan bermanfaat dalam meningkatkan
ekonomi daerah. Tujuan penelitian ini yaitu: menganalisis karakter dan
kualitas lanskap sejarah Kota Banda Aceh, mengkaji persepsi masyarakat
dalam mendukung Kota Banda Aceh sebagai kota pusaka, dan menyusun
strategi pelestarian lanskap sejarah di Kota Banda Aceh. Metode
penelitian yakni analisis karakter dan kualitas lanskap sejarah,
analisis dilakukan dengan tahapan yaitu: penentuan karakter lanskap
sejarah, penilaian signifikansi, serta penilaian keaslian, keunikan dan
kenyamanan. Kemudian dilakukan analisis persepsi masyarakat, yakni untuk
mengetahui pengetahuan terhadap kota pusaka, persepsi masyarakat Kota
Banda Aceh mengenai pelestarian lanskap sejarah yang perlu dilindungi
serta aktor yang berperan untuk melestarikan pusaka di Kota Banda Aceh.
Hasil assessment lanskap sejarah dan survei kepada masyarakat menjadi
dasar dalam menyusun kriteria dalam metode AHP, hasilnya berupa strategi
pelestarian lanskap sejarah Kota Banda Aceh sebagai kota pusaka. Hasil
penelitian ini dapat diidentifikasi bahwa di Kota Pusaka Banda Aceh
terdapat 12 lanskap sejarah dengan karakter tiga masa peninggalan, yaitu
masa kerajaan dan kesultanan, masa kolonial, dan masa kemerdekaan. Dari
penilaian kualitas lanskap sejarah, Lanskap Baiturrahman dan Putroe
Phang yang merupakan lanskap masa Kerajaan dan Kesultanan memperoleh
skor tertinggi sehingga menjadi prioritas untuk dilestarikan. Sebagian
besar masyarakat tidak mengetahui bahwa Kota Banda Aceh telah ditetapkan
sebagai kota pusaka, tetapi mereka setuju 12 lanskap sejarah di Kota
Banda Aceh perlu dilestarikan. Perlu peningkatan upaya sosialisasi
melalui berbagai media serta kegiatan-kegiatan terkait program kota
pusaka. v Hasil Analytical Hierarchy Process (AHP), menunjukkan bahwa
komponen prioritas dalam upaya pelestarian lanskap sejarah di Kota Banda
Aceh adalah komponen keunikan (0,547), keaslian (0,231), kenyamanan
(0,166), dan nilai penting (0,058). Alternatif prioritas untuk
pelestarian lanskap sejarah di Kota Banda Aceh yaitu peninggalan Lanskap
Kolonial (0,551), Lanskap Kerajaan dan Kesultanan (0,355), dan Lanskap
Kemerdekaan (0,095). Komponen keunikan (integritas, keberagaman, dan
kualitas estetik) merupakan komponen prioritas dalam upaya pelestarian
lanskap sejarah sedangkan alternatif prioritasnya yaitu peninggalan
dengan karakter lanskap kerajaan-kesultanan dan kolonial. Rekomendasi
untuk melestarikan lanskap sejarah di Kota Banda Aceh yaitu penetapan
kawasan prioritas pusaka. Produk rekomendasi berupa usulan deliniasi
kawasan prioritas. Produk selanjutnya dari penelitian ini adalah peta
pusaka Banda Aceh beserta informasi mengenai situs-situs sejarah Banda
Keyword: budaya, keaslian, keunikan, lanskap sejarah, masa kesejarahan
- >-
Judul: Kajian Pendayagunaan Sumber Air Ciparay di Cinagara, Kecamatan
Caringin Kabupaten Bogor
Abstrak: Manfaat air bagi kehidupan manusia diantaranya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan air mmah tangga (domestik), industri, dan irigasi.
Pemenuhan kebutuhan air untuk layanan tersebut memerlukan pengembangan
sumber air yang bam. Salah satunya adalah pemanfaatan'mata air dan
limpasan permukaan. Pengembangan sumberdaya air memerlukan adanya
konsepsi, perencanaan, perancangan, kontmksi dan operasi
fasilitas-fasilitas untuk pengendalian dan pemanfaatan air. Penelitian
masalah khusus ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan
pertimbangan pendayagunaan sumber air Ciparay secara berkelanjutan.
Dengan diketahuinya debit sumber air dan kebutuhan air untuk tanaman
(padi, palawija, sayuran dan buah-buahan), usaha tani ternak, perikanan,
dan domestik maka efisiensi pemanfaatan sumber air dapat ditingkatkan
agar pemenuhan kebutuhan air domestik serta pengembangan pertanian dan
industri dapat direncanaltan dengan baik. Penelitian masalah khusus ini
bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan surnber air untuk memenuhi
kebutuhan air tanaman (padi, palawija, dan hortiltultura, peternakan,
perikanan dan domestik, yaitu meliputi kajian efisiensi pemanfaatan air,
analisis biaya irigasi, sistem distribusi, dan pola pemanfaatan.
Keyword:
- source_sentence: >-
Judul: Deteksi antibodi terhadap caplak boophilus mikroplus denga uji
elisa pada sapi peranakan ongole di Surade
Abstrak: Skripsi ini ditulis berdasarkan hasil dari penelitian mengenai
Deteksi Antibodi Terhadap Caplak Boophilus microplus dengan Uji ELISA pada
Sapi Peranakan Ongole di Surade. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui adanya peningkatan kekebalan dari sapi yang terinfeksi caplak
Boophilus microplus dengan perlakuan vaksinasi pada Sapi Peranakan Ongole
(PO) di Surade. Peternakan Surade merupakan obyek perlakuan penelitian dan
pengambilan sampel, untuk dilakukan uji ELISA di Laboratorium
Protozoologi. Vaksin yang dibuat berasal dari bahan asal caplak, yang
diinjeksikan secara Subkutan pada Sapi Peranakan Ongole di Surade.
Pengolahan isolat caplak yang dijadikan sebagai vaksin yang menggunakan
peralatan yang sederhana dimana antigen ditambahkan adjuvan inkomplit
(freund) dengan perbandingan 1:1, dapat menghasilkan pengaruh yang
diharapkan yaitu adanya peningkatan dari kadar antibodi spesifik terhadap
antigen kasar. Untuk membuktikan kelayakan vaksinasi terhadap caplak ini
harus melalui tiga tahap yaitu pembuktian bahwa kekebalan dapat dihasilkan
melalui vaksinasi menggunakan bahan asal caplak, penemuan cara untuk
menghasilkan antigen caplak dalam jumlah komersial dan pengemasan antigen
tersebut dalam bentuk vaksin yang praktis, jadi berdasarkan pernyataan
tersebut maka dilakukan penelitian membuat vaksin dengan menggunakan bahan
asal caplak. Apakah ada pengaruh kekebalan terhadap infestasi caplak pada
ternak. Ternyata ada, ditandai dengan adanya infestasi caplak yang
berkurang, jumlah telur yang dihasilkan caplak menurun, banyak caplak yang
mati karena menghisap darah sapi yang telah divaksin yang mempunyai
kekebalan terhadap caplak Boophilus microplus. Sapi yang digunakan 30 ekor
untuk perlakuan dan 30 ekor untuk dijadikan sebagai kontrol, dimana
kontrol tanpa ada perlakuan hanya infestasi alam. Umur sapi rata-rata
laktasi ketiga, dari setiap pengambilan sampel kemudian langsung di uji
dan dapat dibaca hasilnya kemudian dicari rataannya dari 30 sampel
tersebut. Pengambilan sampel ini dilakukan sampai lima kali pengambilan
yang diikuti dengan melakukan vaksinasi. Dosisi yang diberikan 0,1 mg/kg
BB yang dikonfirmasikan dengan protein yang diuji dengan metode Laurie.
Keyword:
sentences:
- >-
Judul: Kadar Antibodi Serum Sapi Bali (Bos Sondaicus) Terhadap Infestasi
Alami Boophilus Microplus Dengan Uji Elisa Tidak Langsung
Abstrak: infestasi Boophilus microplus secara alami dengan membandingkan
Optical Density (00) hasiluji ELISA Tidak Langsung dari serum sapi Bali
terinfestasi dan tidak terinfestasi yang terdapat pada masing-masing
kelompok sampel. Serum sapi Bali diambil dari RPH Bayur Disnak
Tengerang, Kab. Tangerang Jawa Barat sebelum dipotong. Antigen dibuat
dari usus B. microplus betina dewasa yang diambil dari sapi Bali yang
terinfestasi. B. microplus dicuci dengan air kran dan akuades, kemudian
direndam dalam alkohol 70 % selama 5 men it, dicuci dengan akuades dan
dibilas dengan PBS steril. B. microplus dibedah untuk diambil ususnya,
usus dimasukkan ke dalam tabung reaksi dengan menambahkan PBS-NaN2
dengan perbandingan 1 :9. Ekstrak usus yang diperoleh (antigen kasar)
dipusingkan selama 10 menit dengan kecepatan 1500 rpm sebanyak tiga kali
dengan membuang supernatan. Setelah pemusingan diperoleh larutan antigen
(dilution antigen)dengan menambahkan PBS-NaN2. Preparasi antibodi serum
sampel berasal dari dua kelompok sampel sapi yang berbeda yaitu sampel
terinfestasi dan tidak terinfestasi B. microplus. Serum yang didapat
diinaktifkan di penangas air dengan suhu 56° C selama 30 menit. Uji
ELISA yang digunakan adalah metode tidak langsung (inderect ELISA) yang
diawali dengan penempelan (coating) antigen B. microplus pada pelat
polystirene microhaemaglutination. Setelah antigen menempel pad a pelat
dimasukkan serum sampel sehingga terbentuk ikatan antigen antibodi.
Alkaline phospatase antibovine IgG dimasukkan untuk melabel ikatan
antigen antibodi sehingga terbentuk ikatan komplek antigen antibodi yang
sudah dilabel enzim. Spektrum warna terbentuk setelah pada pelat
dimasukkan substrat yang berisi p-Nitrophenil Phospat Oissodium yang
akan dipecah oleh enzim konjugat. Larutan pemberhenti (stop solution)
NaOH 3 M dipakai untuk menghentikan reaksi yang terbentuk untuk
mempertahankan spektrum warna agar terhindar dari hasil yang tidak
diinginkan. Hasil ELISA diinterpretasikan menggunakan ELISA reader
multiscan titertex dengan filter 405 nm. Hasil penelitian yang diperoleh
setelah diuji statistika t-student menunjukkan perbedaan yang nyata
antara kedua kelompok sampel.
Keyword:
- >-
Judul: Studi komposisi dan struktur tegakan tinggal tiga tahun setelah
pemanenan kayu dengan sistem TPTI di Areal HPH PT. Narkata Rimba (Alas
Kusuma Group) Kalimantan Timur
Abstrak: Perubahan komposisi jenis pohon dan struktur hutan menurut
Salleh (1979) dalam Astry (1973) sejalan dengan tingkat atau besarnya
kegiatan pemanenan kayu serta kerusakan yang ditimbulkannya. Pemanenaan
kayu merupakan serangkaian kegiatan yang merubah pohon atau biomassa
lainnya menjadi bentuk lain yang bisa dipindahkan ke lokasi lain agar
dapat bermamfaat bagi kehidupan ekonomi dan kebudayaan masyarakat
(Suparto, 1979) Penelitian ini bertujuan mempelajari dan mengetahui
struktur dan komposisi tegakan tiga tahun sesudah pemanenan kayu (ET+3),
mengetahui besar potensi tegakan tinggal dan perkembangan keterbukaan
tanah pada ET+3. Penelitian ini dilaksanakan di areal HPH PT. Narkata
Rimba (Alas Kusuma Group), Kalimantan Timur. Pengamatan dilakukan pada
empat plot contoh permanen tahun 1992 yang berukuran 100 m x 100 m (1
Ha), masing-masing terletak pada kelerengan berbeda yaitu plot I
(datar/landai : 0% - 15%), plot II (sedang: 15% - 25%), plot III (curam:
> 25%) dan plot IV sebagai kontrol (curam). ...
Keyword:
- >-
Judul: Pelabelan Super Edge Magic pada Graf Cycle dan Graf Wheel
Abstrak: This manuscript proves that cycle graph and wheel graph have a
super edge magic labeling. Super edge magic labeling on a graph is
labeling that has an edge magic labeling with a set of vertices were
mapped in to {1,2,… ,𝑝} and a set of edges were mapped in to
{𝑝+1,𝑝+2,… ,𝑝+𝑞}, in which 𝑝 is order and 𝑞 is size on the graph.
There are one lemma and two theorems to be discussed. The lemma is used
to prove the two theorems. The first theorem proves that cycle graph
𝐶𝑛 is super edge magic if and only if 𝑛 is odd. The second theorem
proves that wheel graph 𝑊𝑛 of order 𝑛 is not super edge magic.
Moreover 𝑊𝑛 is not edge magic if 𝑛≡0 mod
Keyword:
- source_sentence: >-
Judul: Pengaruh Pengolahan dan Lama Penyimpanan pada Kecap Manis
Fortifikasi Terhadap Kandungan lodium dan Zat Besi
Abstrak: Secara umum penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh
pengolahan dan lama penyimpanan kecap manis fortifikasi terhadap kandungan
iodium dan besi. Tujuan khususnya adalah untuk mengetahui pengaruh
perebusan, penumisan, pemanggangan dan lama penyimpanan terhadap kadar
iodium dan besi pada kecap manis fortifikasi. Penelitian dilakukan di
Laboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Kimia Gizi Departemen Gizi
Masyarakat clan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor. Penelitian dimulai bulan Juni sampai Agustus 2004.
Penetapan sampel dilakukan secara purposive dengan kriteria jenis kecap
yang dipilih adalah kecap yang difortifikasi dengan iodium dan besi.
Sedangkan kemasan yang dipilih adalah kemasan botol plastik (140 ml)
dengan pertimbahgan kemasan botol plastik ini paling banyak dikonsumsi di
tingkat rumah tangga. Rancangan yang digunakan untuk menguji hasil
analisis kimia pada perlakuan pengolahan dan penyimpanan adalah RAL.
Data-data yang diperoleh diuji dengan sidik ragam kemudian dilanjutkan
dengan uji lanjut Duncan untuk melihat perlakuan mana yang berbeda.
Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan SAS versi 6.12.
Berdasarkan basil analisis diketahui bahwa total kadar iodium pada
pengolahan semur, tumis dan sate berturut-turut 14.97 ppm, 16.90 ppm dan
23.66 ppm. Sidik ragam menunjukkan bahwa total kadar iodium antara ketiga
jenis pengolahan (semur, tumis dan sate) tidak berbeda nyata. Namun,
pengolahan semur, tumis dan sate menunjukkan total kadar iodium yang
berbeda nyata dengan kontrolnya pada a=0.05. Pengolahan dengan cara semur
menunjukkan persentase kerusakan iodium lebih besar (54.72%) dibanding
pada pengolahan tumis (36.46%) dan sate (30.22%). Kadar zat besi pada
ketiga jenis pengolahan berkisar antara 8.89 mg/l00g (BK) sampai 11.20
mg/lO0g (BK). Berdasarkan hasil sidik ragam (P>0.05) dapat diketahui bahwa
jenis pengolahan tidak berpengaruh nyata terhadap total kadar zat besi
hasil olahan. Hal ini menunjukkan bahwa total kadar zat besi ketiga cara
pengolahan (semur, tumis dan sate) tidak berbeda nyata. Pada pengolahan
semur dan sate total kadar zat besi sebelum pengolahan 9.46 mg/l00g (BK)
dan 13.17 mg/IO0g (BK). Setelah mengalami pengolahan total kadar zat besi
pada pengolahan semur dan sate menjadi 8.89 mg/lO0g (BK) dan 11.20 mg/lO0g
(BK), sehingga diperoleh penurunan zat besi pada semur sebesar 6.03% dan
sate sebesar 16.23%. Sedangkan pada pengolahan tumis, sebelum pengolahan
total kadar zat besi sebesar 10.29 mg/l00g (BK). Setelah pengolahan kadar
zat besinya menjadi 11.20 mg/l00g (BK). Peningkatan kadar zat besi pada
pengolahan tumis sebesar 8. 85 %...dst
Keyword:
sentences:
- >-
Judul: Preferensi Konsumen dan Pengaruh Kualitas Produk Sayuran Organik
terhadap Kepuasan Konsumen dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan
Abstrak: Pengembangan sayuran organik di Bogor masih mengalami kendala.
Salah satunya adalah kegagalan dalam menjaga kepercayaan pasar.
Kegagalan tersebut tercermin dari perilaku konsumen yang enggan membeli
produk organik bahkan mencegah konsumen untuk membeli kembali produk
organik. Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat mengenai atribut dan
manfaat produk organik (sayuran organik) yang belum mampu memenuhi
kebutuhannya dan menciptakan kepuasan di benak konsumen sehingga
terwujudlah loyalitas pelanggan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
adalah melalui pendekatan kualitas berbasis pelanggan. Program “Go
Organik 2010”menyusun peaturan Standard Nasional Indonesia sistem pangan
organik SNI 6729-2010 untuk penjaminan kualitas produk organik.
Penelitian ini bertujuan 1) mengkaji preferensi konsumen sayuran organik
di Kota Bogor; 2) menganalisis pengaruh kualitas produk sayuran organik
terhadap kepuasan konsumen dan loyalitas pelanggan, pengaruh kepuasan
konsumen terhadap loyalitas pelanggan; dan 3) menyusun strategi yang
dirumuskan berdasarkan hasil penelitian mengenai preferensi konsumen,
kualitas produk sayuran organik, kepuasan konsumen, dan loyalitas
pelanggan ke dalam implikasi manajerial. Penelitian ini dilakukan pada
bulan Mei-Juni 2014 di Toko All Fresh Bogor. Sebanyak 100 pengunjung
Toko All Fresh Kota Bogor dipilih secara purposive sampling sebagai
responden dengan kriteria bahwa responden telah melakukan pembelian dan
mengkonsumsi sayuran organik dalam waktu tiga bulan terakhir. Penelitian
ini menggunakan data primer yang didapatkan melalui wawancara dengan
menggunakan instrumen kuesioner. Pernyataan pada kuesioner menggunakan
skala likert. Data sekunder didapatkan melalui kajian pustaka dari
berbagai sumber yang relevan. Analisis data menggunakan analisis konjoin
dan Structural Equation Modelling. Software SPSS versi 17, SMART PLS
versi 2.0, dan microsoft excel 2010 digunakan untuk membantu
menganalisis data pada penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa preferensi konsumen sayuran organik di Kota Bogor menjadikan
pelabelan pada kemasan sebagai tingkat kepentingan yang paling utama,
diikuti jenis dan penyesuaian harga. Berdasarkan tingkat utilitas, jenis
sayuran brokoli, penyesuaian harga sesuai harga umum di pasar, dan
kemasan yang berlabel organik menjadi pilihan yang disukai oleh
responden. Analisis terhadap kualitas produk, kepuasan konsumen, dan
loyalitas pelanggan menunjukkan bahwa kualitas produk sayuran organik
secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
konsumen, kepuasan konsumen secara langsung berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas pelanggan, dan kualitas produk secara
tidak langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
pelanggan melalui kepuasan konsumen namun kualitas produk secara
langsung berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap loyalitas
pelanggan. Strategi pemasaran yang dapat direkomendasikan adalah melalui
pendekatan berbasis pelanggan dengan penjaminan kualitas produk sayuran
organik dan menyesuaikan kualitas sayuran organik sesuai dengan
kebutuhan konsumen, manajemen relasi mitra (CRM - Customer Relationship
Management), dan pemasaran proaktif ataupun kemitraan.
Keyword: kepuasan konsumen, kualitas produk, loyalitas pelanggan,
preferensi konsumen, sayuran organik
- >-
Judul: Mempelajari fortifikasi zat besi pada kecap
Abstrak: Penelitian dibagi menjadi dua tahap. Pada penelitian
pendahuluan dilakukan fortifikasi kecap dengan dua jenis zat besi yaitu
fero sulfat heptahidrat (FeSO4.7H2O) atau fero amonium sulfat
heksahidrat (Fe(NH)₂(SO₂)2.6H₂O) dalam berbagai tingkat konsentrasi (0,
50, 100, 150, 200 ppm). Konsentrasi 50 dan 100 ppm dipilih sebagai
konsentrasi, baik untuk FeSO, maupun Fe(NH)₂(SO), untuk difortifi-
kasikan, dilihat dari segi persentase ketersediaan zat besi paling
tinggi, dan secara organoleptik masih dapat diterima panelis. Dari hasil
penelitian pada tahap pendahuluan sebagai produk dipilih kecap asin yang
diberi penambahan zat besi. Ketersediaan zat besi pada kecap asin
relatif lebih tinggi dibandingkan kecap manis, karena kecap manis
mengandung kalsium sebagai faktor penghambat penyerapan zat besi yang
lebih tinggi sehingga kurang efisien jika dipilih sebagai bahan pangan
yang akan difortifikasi dengan zat besi. Pada penelitian lanjutan
dilakukan penambahan asam askorbat pada kecap yang telah difortifikasi
zat besi dengan konsentrasi yang telah dipilih dari penda- huluan,
kemudian disimpan selama 2 bulan dan diamati pada 0, 1, dan 2 bulan.
Konsentrasi asam askorbat yang ditambahkan sebanyak 0, 1 dan 2 mol,
dihitung ber- dasarkan konsentrasi zat besi yang ditambahkan. Untuk
penambahan FeSO, dengan konsentrasi 50 ppm ditambahkan asam askorbat
sebanyak 0 ppm (0 mol), 31.68 ppm (1 mol), 63.35 ppm (2 mol),
konsentrasi 100 ppm ditambahkan 0 ppm (0 mol), 63.35 ppm (1 mol), 126.71
ppm (2 mol), sedangkan untuk penambahan. Fe(NH),(SO), dengan konsentrasi
50 ppm ditambahkan asam askorbat dengan konsentrasi 0 ppm (0 mol), 22.48
ppm (1 mol), konsentrasi 100 ppm ditambahkan 0 ppm (0 mol), 22.48 ppm (1
mol) dan 89.86 ppm (2 mol). ...
Keyword:
- >-
Judul: Penentuan Nilai Eigen dan Vektor Eigen dari Matriks Tridiagonal
2-Toeplitz dengan Pendekatan Polinomial Chebyshev
Abstrak: The eigenvalues and eigenvectors of a matrix can be determined
by finding its characteristic polynomials. The characteristic
polynomials of a tridiagonal 2-Toeplitz matrix is shown to be closely
connected to polynomials which satisfy the Chebyshev recurrence
relationship. If the order of the matrix is odd, then the eigenvalues
are found explicitly in terms of the Chebyshev zeros and the
eigenvectors are found in terms of the polynomials satisfying the
recurrence relationship. For even ordered matrices, the situation is
more complicated. The problem in these cases is that although the
Chebyshev recurrence formula is still applied, its initial values are
not generating Chebyshev polynomials
Keyword:
- source_sentence: >-
Judul: Mapping Characteristics of Various Modified Starch as Thickener to
Physical Quality and Sensory of Salad Dressing
Abstrak: Salad dressing merupakan produk emulsi dengan penggunaan kuning
telur sebagai emulsifier dan pati sebagai pengental. Perbedaan penggunaan
jenis pati sebagai pengental dapat memengaruhi karakteristik fisik maupun
sensori produk akhir. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh
penggunaan pati sebagai pengental terhadap karakteristik fisik dan sensori
produk salad dressing. Proses analisis pati dilakukan dengan empat
analisis yaitu kualitas granula pati, analisis amilograf, analisis
kelarutan pati, dan analisis daya serap pati terhadap air. Produk akhir
salad dressing dengan penggunaan jenis pati termodifikasi yang berbeda
akan dievaluasi berdasarkan parameter viskositas, pH, granula pati,
analisis ukuran partikel, analisis kesearagaman minyak, analisis
stabilitas emulsi dan analisis sensori menggunakan hedonic rating.
Terakhir dilakukan pemetaan karakteristik pati terhadap karakteristik
fisik dan sensori salad dressing. Penggunaan pati termodifikasi
berpengaruh nyata terhadap viskositas salad dressing, ukuran diameter
partikel, granula pati, keseragaman partikel minyak, dan stabilitas
emulsi. Namun, penggunaan pati termodifikasi tidak berpengaruh nyata
terhadap pH salad dressing. Hasil pemetaan dengan Principal Component
Analysis (PCA), didapatkan sampel terkelompok menjadi empat, pati
termodifikasi 2 dan 3 memiliki karakteristik yang sama dengan kontribusi
parameter yang paling dominan adalah kelarutan. Berdasarkan analisis
Orthogonal Projection to the Least Square (OPLS), atribut rasa dan aroma
merupakan parameter yang paling berkontribusi dalam penentuan skor overall
salad dressing. Kata kunci: Emulsi, bahan pengental, pati termodifikasi,
principal component analysis, salad dressing.
Keyword: Emulsion, modified starch, principal component analysis,
thickening agent, salad dressing.
sentences:
- >-
Judul: Model Spasial Penggunaan Lahan dengan Pendekatan CA-Markov
Mendukung Pertanian Berkelanjutan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat
Abstrak: Salah satu wilayah di Indonesia yang menjadi penghasil beras
adalah Indramayu. Produksi beras di Indramayu tahun 2015 menurun 9.81%
dibandingkan tahun 2014 sebagai akibat dari konversi lahan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk prediksi penggunaan lahan tahun 2031 dengan
pendekatan CA-Markov, komparasi penggunaan lahan hasil simulasi dengan
RTRW dan analisis strategi kebijakan menekan laju konversi lahan dan
mewujudkan pertanian berkelanjutan. Penelitian ini menggabungkan
CA-Markov dengan logistik biner untuk menganalisis faktor-faktor
pendorong perubahan penggunaan lahan. Prediksi penggunaan lahan kemudian
dibandingkan dengan pola ruang di RTRW Kabupaten Indramayu untuk menilai
efektivitas RTRW dalam mengurangi tekanan terhadap angka konversi lahan.
Prediksi penggunaan lahan diharapkan mampu memberikan informasi yang
mendalam mengenai lahan pertanian pada tahun 2031. Penelitian ini juga
menggunakan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk
menganalisis strategi kebijakan konversi lahan untuk mewujudkan
pertanian berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan overall accuracy
dan Kappa accuracy dari prediksi adalah 94% dan 0.9. Penggunaan lahan
sawah diprediksi mengalami alih fungsi lahan menjadi permukiman pada
tahun 2031 seluas 6 017 ha (82%) dari total luas lahan terkonversi 7 044
ha dimana areal tersebut diperkirakan mampu menghasilkan 26 425 ton
beras yang dapat dikonsumsi 231 798 orang. Pola penggunaan lahan hasil
simulasi tahun 2031 dan RTRW secara signifikan berbeda. Penggunaan lahan
hasil simulasi tahun 2031 menunjukkan luas lahan sawah yang sesuai
dengan arahan pertanian tanaman pangan di RTRW seluas 96 148.67 ha
(76.47%) dari total luas lahan sawah hasil prediksi 125 723 ha. Luas
lahan pertanian sawah yang tidak sesuai dengan kawasan lindung di RTRW
adalah 54 142 ha (84.95%). Strategi kebijakan hasil analisis AHP terbaik
untuk diimplementasikan dalam pertanian berkelanjutan adalah pengkaderan
kelompok tani berkelanjutan.
Keyword: AHP, logistik biner, prediksi, RTRW
- >-
Judul: Kajian literatur penggunaan pati termodifikasi sebagai bahan
penstabil pada produk pangan emulsi o/w
Abstrak: Saat ini, pangan berbasis emulsi seperti mayonaise, salad
dressing, dan margarin cukup diminati masyarakat. Emulsi umumnya terdiri
dari fase pendispersi, fase terdispersi dan penstabil seperti surfaktan,
protein dan polisakarida. Pati termasuk polisakarida yang dapat
digunakan sebagai penstabil emulsi, namun penggunaannya perlu
dimodifikasi terlebih dahulu untuk memperbaiki atribut fisiko-kimianya.
Tujuan dari kajian literatur ini adalah mengidentifikasi, menganalisis,
dan membandingkan sumber literatur berupa hasil penelitian yang
mengemukakan berbagai proses modifikasi pati beserta sifat yang
dihasilkan. Data dan informasi pada penelitian ini diperoleh melalui
data sekunder yang terdapat pada jurnal, skripsi dan literatur dari
internet yang sumber informasinya dapat dipertanggungjawabkan. Terdapat
5 metode modifikasi pati pada kajian literatur ini yakni pati sukun
termodifikasi metode substitusi OSA, pati jagung termodifikasi metode
substitusi OSA, pati beras termodifikasi metode substitusi OSA, pati
beras termodifikasi metode enzimatis dan substitusi OSA, pati kentang
termodifikasi metode substitusi OSA dan penambahan mineral. Parameter
yang digunakan untuk membandingkan setiap pati adalah derajat
substitusi, viskositas, dan stabilitas emulsi. Pati terbaik memiliki
nilai stabilitas emulsi dan viskositas tertinggi. Berdasarkan hasil
literatur yang dikaji, metode modifikasi pati yang menghasilkan
stabilitas emulsi terbaik dibuat dengan pati sukun OSA dengan formula
emulsi 40% minyak : 2 pati.
Keyword: emulsion, modification, review, stability, starch
- >-
Judul: Penangkaran Badak Ditinjau dari Segi Penyakit
Abstrak: Perhaps, the Javan Rhino (Rhmocerossondaicus) is the most
endangered species among large animals in the world. Only two population
of ~t are known in the world: one in Indonesia and another in l'ietnam.
None exists in the zoos. The Javan Rh~no'sc aptivityis an alternative
conse~vatione ffort to ensure their existence In the world. But it is
imperative to give a correct immobilization, stable preparation such as
in the natural forest. and also disease monitoring. Medication and
preventive medicine for the Javan Rhino are vely important. Some
diseases which have been encountered in the zoos are a.0.:
helminthiasis. endocarditls, coliform d~arrheah. epat~tsb iliari.
abscesses and slun lacerations can result in septicaemia. The sources of
diseases In captivity can be some kinds of foods and water, animal
keepers, equipment, contaminated place, rats and mice, birds and
insects.
Keyword:
- source_sentence: >-
Judul: Formulasi Surfaktan Metil Ester Sulfonat sebagai Oil Well Cleaning
Abstrak: Oil productivity reduction may be due to plugging in the oil rock
formations. The plugging may be caused by the deposition of paraffin,
asphaltene, and scale. Problem caused by the presence of the precipitate
is the rock formation can be oil wet so that oil permeability decreases.
The problem can be solved by well cleaning technique with surfactant
formula. Surfactant MES is a type of anionic surfactant which has ability
to lower the interfcial tension, surface tension, and able to change the
properties of rock from oil wet to become water wet. Surfactant MES
formula for well cleaning requires carrier agent. In this study, diesel
oil and metil ester were used as carrying agent. Aromatic solvents were
also needed. Xylene and toluene has ability to dissolve asphaltene that
deposites in formation. Surfaktan formulation for well cleaning was done
with several stages, those are determine the SMES concentration and
aromatic solvents concentration. Surfactant performance tests for oil well
cleaning were thermal stability, phase behavior, and wettability. The
surfactant formula which gave the best performance was SMES 3% in metil
ester carrying agent with xylene 15% as additive.
Keyword: methyl sulfonic esters, oil well cleaning, Asphaltene
sentences:
- >-
Judul: World Journal of Zoology
Abstrak: A study on daily pattern of male western lowland gorilla
(Gorilla gorilla gorilla, Savage & Wyman 1847) had been done at
Schmutzer Primate Center, Taman Margasatwa Ragunan Jakarta, Indonesia.
The aim of the study was to observe the daily activity pattern of adult
male gorilla group without any female in captivity in order to obtain a
condition of preparing incoming female gorillas leading to successfull
conservation program.
Keyword:
- >-
Judul: Formulasi Surfaktan SMES sebagai Acid Stimulation Agent untuk
Aplikasi di Lapangan Karbonat OK
Abstrak: Methyl Sulfonic Esters (MES) is one type of anionic surfactants
which have advantages in terms of its hardness, resistance to
deterjensi, the character of renewable and environmentally friendly.
Excess MES this can be utilized as stimulation agent in oil wells, so
can increase productivity an oil well. Increased productivity an oil
well done by means of cleaning oil wells and pore a reservoir
fromsediment of scale formed, enlarging the pores of rocks and can
changing the nature of rocks being water-wet. This research was carried
out to obtain the formula of solution of surfactants-based MES that can
be applied as acid stimulation agent that is one method of IOR. Formula
tested is a combination of surfactants sodium MES, HCl, and CH3COOH. The
formulation is done by determining the optimum concentration of
surfactant SMES and HCl gradually. The best results obtained from the
solution of acid stimulation agent was with value of IFT < 10-2 dyne/cm
with solubility of rock reaches 36%, and was can to change the contact
angle of the reservoir rocks of the contact angle number 420 became 680
in formula SMES 6% + HCl 7% and CH3COOH 2%.
Keyword: acid well stimulation, IOR, IFT, Sodium Methyl Sulfonic Esters
- >-
Judul: Perbandingan metode huffman dan lempel-ziv-welch untuk pemampatan
berkas teks
Abstrak: Pemampatan teks bertujuan untuk mengurangi pengulangan
penggunaan simbol atau karakter yang menyusun teks dengan cara
mengkodekan simbol-simbol atau karakter tersebut sehingga kebutuhan
ruang penyimpanan dapat dikurangi dan waktu transfer data dapat lebih
cepat. Proses pemampatan teks dapat dilakukan dengan cara mengkodekan
segmen-segmen dari teks asli yang kemudian diletakkan dalam kamus. Cara
kompresi ini dikenal dengan model kamus yang merupakan karakteristik
dari metode Lempel-Ziv-Welch. Selain itu ada model lain yaitu model
statistik yang merupakan karakteristik dari metode Huffman. Metode ini
mengkodekan simbol-simbol atau karakter dengan bantuan binary tree
dengan cara menggabungkan dua buah frekuensi kemunculan karakter paling
kecil hingga terbentuk pohon kode. Penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari metode Huffman dan Lempel-Ziv-Welch (LZW) untuk pemampatan
teks dan membandingkan hasil pemampatannya. Dalam penelitian ini
digunakan program pemampatan teks yang merupakan implemetasi dari metode
Huffman dan LZW. Berkas yang digunakan adalah: 1) berkas berbahasa
Indonesia dan Inggris yang berisi kata ulang dan kata acak dengan
diberikan perlakuan perbandingan huruf, angka, dan tanda baca; 2) berkas
teks biasa dengan ukuran yang semakin meningkat; dan 3) berkas teks yang
berisi kata ulang dengan perbandingan tertentu yang semakin meningkat di
dalam berkas acak. Kinerja pemampatan dinilai berdasarkan kebutuhan
ruang penyimpanan, rasio pemampatan, waktu proses dan analisis running
time program. Metode LZW memberikan hasil yang lebih baik dibanding
metode Huffman terutama pada berkas teks yang berisi pengulangan kata.
Rasio pemampatan LZW berkisar antara 30%-95% dengan rata-ratanya adalah
62,28%, sedangkan metode Huffman berkisar antara 30%-50% dengan
rata-ratanya adalah 39,56%. Metode Huffman membutuhkan ruang penyimpanan
hasil pemampatan dan waktu dua kali lebih besar dibandingkan metode LZW.
Keyword: metode huffman, metode lempel-ziv-welch, kompresi data,
analisis running time program.
model-index:
- name: gte base trained on AllNLI triplets
results:
- task:
type: triplet
name: Triplet
dataset:
name: all nli dev
type: all-nli-dev
metrics:
- type: cosine_accuracy
value: 1
name: Cosine Accuracy
- type: dot_accuracy
value: 0
name: Dot Accuracy
- type: manhattan_accuracy
value: 1
name: Manhattan Accuracy
- type: euclidean_accuracy
value: 1
name: Euclidean Accuracy
- type: max_accuracy
value: 1
name: Max Accuracy
- task:
type: triplet
name: Triplet
dataset:
name: all nli test
type: all-nli-test
metrics:
- type: cosine_accuracy
value: 1
name: Cosine Accuracy
- type: dot_accuracy
value: 0
name: Dot Accuracy
- type: manhattan_accuracy
value: 1
name: Manhattan Accuracy
- type: euclidean_accuracy
value: 1
name: Euclidean Accuracy
- type: max_accuracy
value: 1
name: Max Accuracy
gte base trained on AllNLI triplets
This is a sentence-transformers model finetuned from Alibaba-NLP/gte-base-en-v1.5. It maps sentences & paragraphs to a 768-dimensional dense vector space and can be used for semantic textual similarity, semantic search, paraphrase mining, text classification, clustering, and more.
Model Details
Model Description
- Model Type: Sentence Transformer
- Base model: Alibaba-NLP/gte-base-en-v1.5
- Maximum Sequence Length: 8192 tokens
- Output Dimensionality: 768 tokens
- Similarity Function: Cosine Similarity
- Language: en
- License: apache-2.0
Model Sources
- Documentation: Sentence Transformers Documentation
- Repository: Sentence Transformers on GitHub
- Hugging Face: Sentence Transformers on Hugging Face
Full Model Architecture
SentenceTransformer(
(0): Transformer({'max_seq_length': 8192, 'do_lower_case': False}) with Transformer model: NewModel
(1): Pooling({'word_embedding_dimension': 768, 'pooling_mode_cls_token': True, 'pooling_mode_mean_tokens': False, 'pooling_mode_max_tokens': False, 'pooling_mode_mean_sqrt_len_tokens': False, 'pooling_mode_weightedmean_tokens': False, 'pooling_mode_lasttoken': False, 'include_prompt': True})
)
Usage
Direct Usage (Sentence Transformers)
First install the Sentence Transformers library:
pip install -U sentence-transformers
Then you can load this model and run inference.
from sentence_transformers import SentenceTransformer
# Download from the 🤗 Hub
model = SentenceTransformer("sentence_transformers_model_id")
# Run inference
sentences = [
'Judul: Formulasi Surfaktan Metil Ester Sulfonat sebagai Oil Well Cleaning\nAbstrak: Oil productivity reduction may be due to plugging in the oil rock formations. The plugging may be caused by the deposition of paraffin, asphaltene, and scale. Problem caused by the presence of the precipitate is the rock formation can be oil wet so that oil permeability decreases. The problem can be solved by well cleaning technique with surfactant formula. Surfactant MES is a type of anionic surfactant which has ability to lower the interfcial tension, surface tension, and able to change the properties of rock from oil wet to become water wet. Surfactant MES formula for well cleaning requires carrier agent. In this study, diesel oil and metil ester were used as carrying agent. Aromatic solvents were also needed. Xylene and toluene has ability to dissolve asphaltene that deposites in formation. Surfaktan formulation for well cleaning was done with several stages, those are determine the SMES concentration and aromatic solvents concentration. Surfactant performance tests for oil well cleaning were thermal stability, phase behavior, and wettability. The surfactant formula which gave the best performance was SMES 3% in metil ester carrying agent with xylene 15% as additive.\nKeyword: methyl sulfonic esters, oil well cleaning, Asphaltene',
'Judul: Formulasi Surfaktan SMES sebagai Acid Stimulation Agent untuk Aplikasi di Lapangan Karbonat OK\nAbstrak: Methyl Sulfonic Esters (MES) is one type of anionic surfactants which have advantages in terms of its hardness, resistance to deterjensi, the character of renewable and environmentally friendly. Excess MES this can be utilized as stimulation agent in oil wells, so can increase productivity an oil well. Increased productivity an oil well done by means of cleaning oil wells and pore a reservoir fromsediment of scale formed, enlarging the pores of rocks and can changing the nature of rocks being water-wet. This research was carried out to obtain the formula of solution of surfactants-based MES that can be applied as acid stimulation agent that is one method of IOR. Formula tested is a combination of surfactants sodium MES, HCl, and CH3COOH. The formulation is done by determining the optimum concentration of surfactant SMES and HCl gradually. The best results obtained from the solution of acid stimulation agent was with value of IFT < 10-2 dyne/cm with solubility of rock reaches 36%, and was can to change the contact angle of the reservoir rocks of the contact angle number 420 became 680 in formula SMES 6% + HCl 7% and CH3COOH 2%.\nKeyword: acid well stimulation, IOR, IFT, Sodium Methyl Sulfonic Esters',
'Judul: World Journal of Zoology\nAbstrak: A study on daily pattern of male western lowland gorilla (Gorilla gorilla gorilla, Savage & Wyman 1847) had been done at Schmutzer Primate Center, Taman Margasatwa Ragunan Jakarta, Indonesia. The aim of the study was to observe the daily activity pattern of adult male gorilla group without any female in captivity in order to obtain a condition of preparing incoming female gorillas leading to successfull conservation program.\nKeyword: ',
]
embeddings = model.encode(sentences)
print(embeddings.shape)
# [3, 768]
# Get the similarity scores for the embeddings
similarities = model.similarity(embeddings, embeddings)
print(similarities.shape)
# [3, 3]
Evaluation
Metrics
Triplet
- Dataset:
all-nli-dev
- Evaluated with
TripletEvaluator
Metric | Value |
---|---|
cosine_accuracy | 1.0 |
dot_accuracy | 0.0 |
manhattan_accuracy | 1.0 |
euclidean_accuracy | 1.0 |
max_accuracy | 1.0 |
Triplet
- Dataset:
all-nli-test
- Evaluated with
TripletEvaluator
Metric | Value |
---|---|
cosine_accuracy | 1.0 |
dot_accuracy | 0.0 |
manhattan_accuracy | 1.0 |
euclidean_accuracy | 1.0 |
max_accuracy | 1.0 |
Training Details
Training Hyperparameters
Non-Default Hyperparameters
eval_strategy
: stepsgradient_accumulation_steps
: 2num_train_epochs
: 1warmup_ratio
: 0.1bf16
: Truebatch_sampler
: no_duplicates
All Hyperparameters
Click to expand
overwrite_output_dir
: Falsedo_predict
: Falseeval_strategy
: stepsprediction_loss_only
: Trueper_device_train_batch_size
: 8per_device_eval_batch_size
: 8per_gpu_train_batch_size
: Noneper_gpu_eval_batch_size
: Nonegradient_accumulation_steps
: 2eval_accumulation_steps
: Nonetorch_empty_cache_steps
: Nonelearning_rate
: 5e-05weight_decay
: 0.0adam_beta1
: 0.9adam_beta2
: 0.999adam_epsilon
: 1e-08max_grad_norm
: 1.0num_train_epochs
: 1max_steps
: -1lr_scheduler_type
: linearlr_scheduler_kwargs
: {}warmup_ratio
: 0.1warmup_steps
: 0log_level
: passivelog_level_replica
: warninglog_on_each_node
: Truelogging_nan_inf_filter
: Truesave_safetensors
: Truesave_on_each_node
: Falsesave_only_model
: Falserestore_callback_states_from_checkpoint
: Falseno_cuda
: Falseuse_cpu
: Falseuse_mps_device
: Falseseed
: 42data_seed
: Nonejit_mode_eval
: Falseuse_ipex
: Falsebf16
: Truefp16
: Falsefp16_opt_level
: O1half_precision_backend
: autobf16_full_eval
: Falsefp16_full_eval
: Falsetf32
: Nonelocal_rank
: 0ddp_backend
: Nonetpu_num_cores
: Nonetpu_metrics_debug
: Falsedebug
: []dataloader_drop_last
: Falsedataloader_num_workers
: 0dataloader_prefetch_factor
: Nonepast_index
: -1disable_tqdm
: Falseremove_unused_columns
: Truelabel_names
: Noneload_best_model_at_end
: Falseignore_data_skip
: Falsefsdp
: []fsdp_min_num_params
: 0fsdp_config
: {'min_num_params': 0, 'xla': False, 'xla_fsdp_v2': False, 'xla_fsdp_grad_ckpt': False}fsdp_transformer_layer_cls_to_wrap
: Noneaccelerator_config
: {'split_batches': False, 'dispatch_batches': None, 'even_batches': True, 'use_seedable_sampler': True, 'non_blocking': False, 'gradient_accumulation_kwargs': None}deepspeed
: Nonelabel_smoothing_factor
: 0.0optim
: adamw_torchoptim_args
: Noneadafactor
: Falsegroup_by_length
: Falselength_column_name
: lengthddp_find_unused_parameters
: Noneddp_bucket_cap_mb
: Noneddp_broadcast_buffers
: Falsedataloader_pin_memory
: Truedataloader_persistent_workers
: Falseskip_memory_metrics
: Trueuse_legacy_prediction_loop
: Falsepush_to_hub
: Falseresume_from_checkpoint
: Nonehub_model_id
: Nonehub_strategy
: every_savehub_private_repo
: Falsehub_always_push
: Falsegradient_checkpointing
: Falsegradient_checkpointing_kwargs
: Noneinclude_inputs_for_metrics
: Falseeval_do_concat_batches
: Truefp16_backend
: autopush_to_hub_model_id
: Nonepush_to_hub_organization
: Nonemp_parameters
:auto_find_batch_size
: Falsefull_determinism
: Falsetorchdynamo
: Noneray_scope
: lastddp_timeout
: 1800torch_compile
: Falsetorch_compile_backend
: Nonetorch_compile_mode
: Nonedispatch_batches
: Nonesplit_batches
: Noneinclude_tokens_per_second
: Falseinclude_num_input_tokens_seen
: Falseneftune_noise_alpha
: Noneoptim_target_modules
: Nonebatch_eval_metrics
: Falseeval_on_start
: Falseeval_use_gather_object
: Falsebatch_sampler
: no_duplicatesmulti_dataset_batch_sampler
: proportional
Training Logs
Epoch | Step | Training Loss | loss | all-nli-dev_max_accuracy | all-nli-test_max_accuracy |
---|---|---|---|---|---|
0 | 0 | - | - | 0.9998 | - |
0.0772 | 2000 | 0.0402 | 0.0164 | 1.0 | - |
0.1544 | 4000 | 0.0213 | 0.0135 | 1.0 | - |
0.2316 | 6000 | 0.0182 | 0.0115 | 1.0 | - |
0.3088 | 8000 | 0.015 | 0.0106 | 1.0 | - |
0.3860 | 10000 | 0.014 | 0.0094 | 1.0 | - |
0.4632 | 12000 | 0.0116 | 0.0085 | 1.0 | - |
0.5404 | 14000 | 0.0097 | 0.0072 | 1.0 | - |
0.6176 | 16000 | 0.0083 | 0.0056 | 1.0 | - |
0.6948 | 18000 | 0.0071 | 0.0050 | 1.0 | - |
0.7720 | 20000 | 0.0066 | 0.0046 | 1.0 | - |
0.8492 | 22000 | 0.0051 | 0.0034 | 1.0 | - |
0.9264 | 24000 | 0.0047 | 0.0031 | 1.0 | - |
1.0000 | 25907 | - | - | - | 1.0 |
Framework Versions
- Python: 3.11.9
- Sentence Transformers: 3.1.0
- Transformers: 4.44.2
- PyTorch: 2.4.1+cu121
- Accelerate: 0.34.2
- Datasets: 3.0.0
- Tokenizers: 0.19.1
Citation
BibTeX
Sentence Transformers
@inproceedings{reimers-2019-sentence-bert,
title = "Sentence-BERT: Sentence Embeddings using Siamese BERT-Networks",
author = "Reimers, Nils and Gurevych, Iryna",
booktitle = "Proceedings of the 2019 Conference on Empirical Methods in Natural Language Processing",
month = "11",
year = "2019",
publisher = "Association for Computational Linguistics",
url = "https://arxiv.org/abs/1908.10084",
}
MultipleNegativesRankingLoss
@misc{henderson2017efficient,
title={Efficient Natural Language Response Suggestion for Smart Reply},
author={Matthew Henderson and Rami Al-Rfou and Brian Strope and Yun-hsuan Sung and Laszlo Lukacs and Ruiqi Guo and Sanjiv Kumar and Balint Miklos and Ray Kurzweil},
year={2017},
eprint={1705.00652},
archivePrefix={arXiv},
primaryClass={cs.CL}
}